Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 2 FUNDAMENTAL GERAKAN PRAMUKA 1. Meningkatkan wawasan dan dinamika perkembangan kepramukaan di Indonesia Di Dunia Internasional a. Baden Powel dan gagasannya Souting yang di Indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan dikembangkan oleh lord Baden Powel sbagai cara membina kaum muda setelah beliau berhasil mengatasi situasi dan kondisi kaum muda di kota London pada tahun 1903. Saat beliau kembali ke London sebagai pahlawan perang Boer. Padasaat itu beliau menyaksikan kota London yang menderita kehancuran ekonomi dan sosial yng berdampak pada kehidupan tremaja yang terlibat dalam aksi kekerasan, minuman keras, dan tindak kejahatan. Be;iau dengan tegas mengatakan bahwa “...ini bukan kesalahan mereka, mereka hanya membutuhkan sesuatu yang membuat mereka berguna. Kepramukaan yang tepat untuk itu...” (Robert Baden Powell oleh Julia Courtney, 1992). Upaya dan keberhasilan beliau itu dapat sambutan dan perhatian luas masyarakat Inggris khususnya mereka yang peduli terhadap pembinaan remaja. Baden Powell menerapkan Scouting yang semula digunakan beliau untuk lelatih Prajurit Muda Angkatan Perang Inggris, bagi remaja Inggris yang disesuaikan dengan kepentingan, kebutuhan situasi dan kondisi kaum muda Inggris saat itu. Pengalaman penerapan Scouting tersebut diuji cobakan secara intensif dalam pelatihan 21 orang
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 3 pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Pengalaman keberhasilan baden Powell sebelum dana sesuadah perkemahan di Brownsea beliau tulis dalam buku “Scouting for Boys” pada tahun 1908. b. Kepanduan/kepramukaan tumbuh di Penjuru Dunia Buku Scouting for Boys tersebar ke seluruh dunia, kepramukaan atau scouting memperoleh pengakuan masyarakat dunia khususnya para pendidik dan pakar ilmu pendidikan sebagai salah satu pendidikan non formal yang efektif. Sejak saat itu berdirilah organisasi Kepanduan (Pandu) atau boy Scout Movement yang menyelenggarakan kepanduan atau scouting. Gerakan Kepanduan sebagai organisasi pendidikan non formal tersebar di dunia bagi kaum muda, yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan sebagai cara mencapai tujuan pendidikan, esistensinya di dunia telah mencapai 100 tahun lebih. Di Bumi Indonesia a. Kepanduan/Kepramuykaan Bersemi Sejalan dengan Kebangkitan Nasional Beredarnya buku “Scouting for Boys” di luar Inggris, terutama di kawasan eropa yang diikuti berdirinya organisasi-organisasi kepanduan, dengan cepat ula menyebar ke negeri-negeri lain, termasuk Belanda. Di Hindia Belanda (Indonesia) yang waktu setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, semasa berkobarnya perang kemerdekaan, pada tanggal 28 desember 1945 di solo dibentuk Pandu rakyat Indonesia sebagaisatu-satunya Organisasi Kepanduan Indonesia.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 4 Keberadaan Pandu rakyat Indonesia (disingkat pandu rakyat) dikuatkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan, pengajaran dan kebudayaan Nomor 93/Bhg-A, tanggal 1 Pebruari 1947. b. Kepanduan/Kepramukaan dan pembangunan Nasional Pada awal tahun 1950 yaitu sesudah penyerahan kedaulatan, organisasi kepanduan yang sebelum Perang Dunia II pernah ada, seperti Hizbul Wathan (HW), Serikat Islam Afdeling Pandu (SIAP) Pandu Kristen, Pandu Katolik, Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan lainnya tmbul kembali melakukan aktivitasnya sebagai organisasi kepanduan. Dalam keadaan demikian Menteri PP dan K mencabut Keputusan Nomor : 93/Bhg-A, tanggal 1 Pebruari 1947 dan menggantinya dengan Keputusan Menteri Nomor : 23441/Kab tanggal 6 September 1951. Berbagai hasrat bersatu sebenarnya sangat besar dan tak terbendung lagi, sehingga pada tanggal 16 September 1951 terbentuklah Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), kemudian pada tahun 1954 pandu golongan putri membentuk Persaudaraan Organisasi Pandu Putri Indonesia (POPINDO) dan Persatuan Kepanduan Putri Indonesia (PKPI) IPINDO sebagai federasi golongan putra itu kemudian berfederasi dengan golongan putri, dan terbentuklah PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1960. Kelahiran Gerakan Pramuka a. Kelahiran Tunas Kelapa Kamis, 9 Maret 1961 pukul 22.00, merupakan saat penting sebagai detik awal kenangan. Pada hari itu Presiden RI, mandataris MPRS, menyampaikan pidato beliau kepada para tokoh dan pemimpin pandu yang
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 5 mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia. Pidato tersebut berisi pokok-pokok : 1) Kepanduan yang ada harus diuperbaharui dan disesuaikan dengan pertumbuhan bangsa dan harapan masyarakat Indonesia. 2) Untuk peyesuaikan itu metode dan aktivitas pendidikan harus diganti juga. 3) Seluruh organisasi kepanduan yang ada, dilebur menjadi satu organisasi yang disebut Pramuka. 4) Untuk melaksanakan perintah tersebut, dibentuk suatu Panitia terdiri dari : a) Sri Sultan hamengku Buwono IX b) Menteri P dan K, Dr. Prijono c) Menteri Pertanian, dr. A. Aziz saleh d) Menetri Transkopemada, Achmadi. Pada tanggal 5 April 1961 kelurlah keputusan Presiden RI Nomor 121 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, kemudian ditambah personaliannya yakni, Menteri Kesejahteraan Sosial, Muljadi Djojomartono. Panitia tersebut berhasil menyusun : 1) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 dengan lampiran Anggaran dasar Gerakan Pramuka. 2) Susunan Pengurus di Tingkat Nasional, yang disebut Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS). 3) Panitia juga mempersiapkan pawai besar keliling Jakarta. Meskipun Gerakan Pramuka keberadaannya ditetapkan denga Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1061, namun tanggal 14 Agustus 1961 secara resmi
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 6 Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak dan Presiden Indonesia menganugerahkan panji-panji kepada organisasi Gerakan Pramuka/Kepanduan, sebagai penghargaan atas kesetiaannya berjuang untuk kemerdekaan dan pengisian kemerdekaan bangsa dan negara. b. Peranan dalam Mengisi Kemerdekaan Untuk mengisi kemerdekaan bangsa ini, Gerakan Pramuka segera melakukan pembaharuanpembaharuan di berbagai segi, dalam menyertakan imajinasi dengan perkembangan dan kebutuhan bangsa kiasan dasar Gerakan Pramuka diimplementasikan kepada penggolongan usia, yaitu Gugusdepan (satuan) yang menggambarkan suatu gugusan yang akan dibangun. Pramuka Siaga (usia 7-10 tahun) menggambarkan bahwa para Pramuka seusia ini menyiapkan/menyiagakan diri untuk pembangunan; Pramuka Penggalang (usia 10-15 tahun) sudah dipersiapkan untuk menggalang pembangunan; Pramuka Penegak mulai tegak, ambil bagian dalam pembangunan; Pramuka Pandega secara langsung ikut mandegani pembangunan. c. Peran serta dalam Pembangunan Sebagai organisasi yang menyiapkan dan membangun generasi muda, Gerakan Pramauka yang tidfak terpisahkan dari perjuangan bangsa, terus menerus menyajikan dan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan pembangunan yang menuynjang kesejahteraan masyarakat. Dalam pelatihannya senantiasda dikaitkan dengan kiasan yang meotovasi ke sikap patriotisme dan
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 7 pembangunan terutama Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang, bagi Pramuka Penegak/Pandega, kiasan dasar lebih ditekankan pada realitas yang mendorong/memotivasi untuk mengabdi kepada bangsa dan negara dalam bentuk perbuatan nyata. Kemudian dibentuklah Satuan Karya Pramuka/kelompok minat bagi para Pramuka Penegak/Pandega dalam rangka mengidentifikasikan pengabdiannya pada masyarakat, dengan berpegang teguh kepada kaidah-kaidah kepramukaan, yaitu Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. d. Di Era Reformasi Gerakan Pramuka senantiasa melakukan penyesuaian dengan derap langkah pembangunan dengan perkembngan jaman yang kian hari sangat dipengaruhi oleh kejuan IPTEK. Karena itu Gerakan Pramuka tak henti-henti melakukan reformasi di berbagai bidang. Reformasi tidak sajadalam kegiatannya, tetapi juga di bidang manajemen, organisasi dan kinerjanya, agar dapat independen dan mandiri. Gerakan Pramuka menempatkan diri sesuai dengan koridornya, yaitu ikut berperan di bidang kemanusiaan. Gerakan Pramuka di Milenium 3 a. Latar Belakang Tantanagan yang dihadapi masyarakat, khususnya masyarakat kaum muda antara lain adalah : Masalah kependudukan, meningkatnya kebutuhan, meningkatnya penyakit, meningkatnya penyalahgunaan narkoba, tingkah laku seksual,
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 8 perubahan nilai sosial, masalah lapangan kerja, pelestarian alam dan lingkungan dan kepedulian sosial. Tantangan-tantangan ini berdampak lus terhadap mental/moril, fisik, intelektual, emosi, sosial kaum muda baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Padahal kaum muda adalah pelaku dan pengelola proses kehidupan serta penghidupan bangsa dan negara di masa mendatang. b. Paradigma Baru Dengan menyimak secara kritis, misi Gerakan Pramnuka dalam memasuki abad ke-21 dan mengkaji tantangan yang dihadapi kaum muda, maka paradigma baru Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan proses pendidikan dalam bentuk kegaiatn yang efisien dan efektif ialah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang memberi pengalaman totalitas kepada para pramuka yang sasarannya menjadikan mereka kaum muda kader bangsa yang sekaligus kader pembangunan yang memiliki : a) Sikap dan moral Pancasila sebagai pantulan Prinsip dasar Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka. b) Ketrampilan Manajerial dan Kepemimpinan Pancasila. c) Ketrampilan Kepramukaan,untuk menghadapi tantangan dan tugas berat. d) Ketrampilan teknologi dengan sikap dan jiwa kewirausahaan. 2) Menyelenggarakan administrasi manajemen yang efektif, dengan mengupayakan kemandirian
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 9 finansial, mendayagunakan aset dan potensi Gerakan Pramuka menuju pada organisasi yang independen. c. Revitalisasi Gerakan Pramuka d. Undang-Undang Gerakan Pramuka 2. Menguatkan pemahaman peserta tentang landasan/legal standing pendidikan kepramukaan Dasar hukum pendidikan kepramukaan adalah sebagai berikut : a. UU nomor 12 tahun 2010, tentang Gerakan Pramuka. b. Kepres Nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. c. Kepres Nomor 118 Tahun 1961 Tentang Penganugeran Pandji Kepada Gerakan Pendidikan kepanduan Pradja Muda Karana. d. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tentang Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 3. Memahami pendidikan progresifsepanjang hayat a. Pendahuluan 1) Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilaksanakan lewat Kepramukaan untuk mencapai tujuan sebagaimana termaktub dalam pasal 4 AD Gerakan Pramuka. Pendidikan Kepramukaan ialah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak (karakter).
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 10 2) Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dimaksudkan dan diartikan secara luas sebagai suatu proses pembinaan sepanjang hayat yang berkesinambungan atas peserta didik baik sepanjang individu maupun sebagai anggota masyarakat dengan sasaran menjadikan mereka sebagai manusia mandiri, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat. b. Materi pokok 1) Pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilakukan lewat kepramukaan dengan harapan pada peserta didik akan timbul kesadaran bahwa : a) Yang dihasilkan dari proses pendidikan ialah adanya peningkatan pada bidang mental/spiritual, moral, pisik, intelektual, emosi dan sosial. b) Proses pendidikan tidak sama dengan proses pengajaran. c) Pendidikan lewat kepramukaan pada hakekatnya dilakukan oleh peserta didik sendiri, karena peserta didik difungsikan oleh pembinanya sebagai subyek pendidikan, merekalah yang merencanakan kegiatan dan mereka pula yang melaksanakannya, sedang pembina berfungsi sebagai pembimbing, fasilitator, konsultan dengan pemasok metode apa yang tepat digunakan pada masing-masing acara kegiatan tersebut. 2) Gerakan Pramuka menggunakan pertemuan sebagai alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Proses pendidikan terjadi dalam pertemuan yang interaktif dan komunikatif antara 2 orang atau lebih.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 11 3) Pertemuan interaktif dan komunikatif yang bersifat edukatif dalam Gerakan Pramuka adalah kepramukaan yang dilaksanakan dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang berkesinambungan, teratur, terarah dan terencana oleh dan untuk peserta didik dengan dukungan orang dewasa. 4) Kepramukaan merupakan : a) Proses kegiatan belajar sendiri yang progresif (maju dan meningkat) bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, yaitu adanya pengembangan mental/spiritual, moral, pisik, intelektual, emosi dan sosial yang akan sangat bermanfaat bagi diri mereka baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. b) Sistem pembinaan dan pengembangan sumber daya (potensi) kaum muda agar menjadi warga negara yang berkualitas yang mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat. 5) Keberhasilan kepramukaan ditentukan oleh efektif dan efisiennya pertemuan interaktif dan komunikatif peserta didik. 6) Pendidikan sepanjang hayat a) Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan di sekolah dan pendidikan dalam keluarga; dengan demikian kegiatan kepramukaan harus mampu mewadahi dan mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi pada kedua pusat pendidikan tersebut. b) Melalui kepramukaan peserta didik menemukan dunia lain di luar ruangan kelas
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 12 (sekolah), mereka saling bertukar pendapat, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam proses pendidikan. c) Kepramukaan mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik, mengembangkan minat melakukan penelitian untuk mendapatkan temuan-temuan pengembangan kreativitas dalam bidang teknologi maupun sosial budaya, pengembaraan/penjelajahan, serta pengabdian masyarakat. 7) Kepramukan sebagai proses pendidikan dalam bentuk kegiatan kretaif, rekreatif yang edukatif, harus dirasakan oleh peserta didik sebagai sesuatu yang menyenangkan, menarik, tidak menjemukan, dan tidak adanya paksaan dalam bergiat. 8) Kepramukaan merupakan suatu sistem pendidikan Kepramukaan akan dapat dilaksanakan dengan baik bilamana unsur-unsur yang didalamnya saling berperan aktif dan terkait satu dengan yang lain. Unsur-unsur kepramukaan tersebut adalah: a) Peserta didik sebagai subyek pendidikan b) Program Kegiatan Peserta Didik (PRODIK), yang menarik dan menyenangkan, yang disusun oleh peserta didik dengan bimbingan dan bantuan Pembina Pramuka c) Prinsip Dasar Kepramukaan & Metode Kepramukaan d) Kode Kehormatan Pramuka e) Pembina Pramuka
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 13 f) Masyarakat g) Alam terbuka Dalam kegiatan kepramukaan unsur-unsur tersebut di atas, saling menunjang, saling mendukung dan mengait sehingga akan terjadi suasana kegiatan yang kreatif-rekratif dan edukatif. c. Penutup 1) Kepramukaan adalah suatu gerakan, suatu proses, suatu aktivitas yang dinamis dan selalu bergerak maju. 2) Kepramukaan sebagai proses pendidikan dalam bentuk kegiatan bagi remaja dan pemuda itu dimanapun dan kapanpun selalu berubah sesuai dengan kepentingan, kebutuhan dan kondisi setempat, memberikan darma dan bakti sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. 3) Dalam kepramukaan, para anggota dewasa (Pembina Pramuka) tidak hanya mendapat kesempatan untuk beribadah dalam membantu kaum muda, tetapi juga menghadapi tantangan dalam membina interaksi dan saling pengertian dengan kaum muda. 4. Menguatkan penerapan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan dalam kegiatan kepramukaan di satuan a. Prisip Dasar Kepramukaan Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi: 1) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya; 3) Peduli terhadap diri pribadinya; dan 4) Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 14 Penerapan 1) Nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup setiap anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan tenaga pendidik,sehingga pengamalannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. 2) Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib menerima nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan. 3) Pengamalan nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan dilaksanakan dalam bentuk: a) Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya; b) Memiliki kewajiban untuk menjaga, memelihara persaudaraan dan perdamaian di masyarakat, memperkokoh persatuan, serta mempertahankan Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kebhinekaan; c) Melestarikan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup masyarakat; d) Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab;
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 15 e) Memahami potensi diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa depannya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan mengamalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari. b. Metode Kepramukaan 1) Metode Kepramukaan adalah metode belajar interaktif dan progresif yang dilaksanakan melalui: a) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka; b) Belajar sambil melakukan; c) Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi; d) Kegiatan yang menarik dan menantang; e) Kegiatan di alam terbuka; f) Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan; g) Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan h) Satuan terpisah antara putra dan putri. 2) Dalam menjalankan Metode Kepramukaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1) digunakan Sistem Among dan Kiasan Dasar. 3) Metode Kepramukaan merupakan prosedur dan cara untuk mengimplementasikan nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan. 4) Setiap unsur dalam Metode Kepramukaan memiliki fungsi pendidikan spesifik, yang secara bersama-sama dan keseluruhan saling memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 16 PROBLEMATIKA PENGELOLAAN GUDEP DAN PEMBINAAN PRAMUKA PENGGALANG 1. Mengkaji pelaksanaan gudep a. Umum 1) Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan kaum muda yang menyelenggarakan kepramukaan dengan dukungan dan bimbingan anggota dewasa. 2) Sebagai gerakan, langkah-langkah pembinaan kaum muda bergerak maju menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan kaum muda, serta kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka, serta ketentuanketentuan pengembangan program pesertadidik yang telah ditetapkan oleh Kwartir Nasional. 3) Pembinaan anggota Gerakan Pramuka dilaksanakan di gugusdepan, yang merupakan kesatuan organik terdepan dalam Gerakan Pramuka dengan bersendikan Sistem Among, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. 4) Guna menjamin keserasian, keselarasan dan kesinambungan dalam usaha pembinaan kaum muda melalui kepramukaan, Gerakan Pramuka berusaha mengadakan hubungan yang erat dan kerjasama yang baik dengan organisasi pendidikan dan organisasi kaum muda lainnya,
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 17 tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh pemerintah serta orang tua peserta didik. b. Pengertian 1) Gugusdepan disingkat Gudep adalah suatu kesatuan organik terdepan dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka dalam penyelenggaraan kepramukaan, serta sebagai wadah pembinaan bagi anggota muda dan anggota dewasa muda. 2) Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, ahklak, dan budi pekerti luhur. 3) Anggota Muda adalah anggota biasa yang terdiri atas Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, dan Pramuka Penegak. 4) Anggota Dewasa Muda adalah anggota biasa yaitu Pramuka Pandega. 5) Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka adalah Anggota Dewasa yang terlibat langsung dalam proses penyelenggaraan kepramukaan. 6) Pramuka Luar Biasa adalah anggota Gerakan Pramuka penyandang cacat, baik secara fisik, mental, sosial maupun emosinya sehingga memerlukan pembinaan dan pelayanan khusus. 7) Pramuka adalah sebutan bagi anggota muda dan dewasa muda yang terdiri atas Pramuka Siaga,
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 18 Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega. 8) Peserta didik adalah sebutan secara umum bagi anggota muda dan anggota dewasa muda. 9) Satuan terpisah adalah satuan yang anggotanya hanya terdiri atas satu jenis kelamin, putra atau putri. Anggota putra dan anggota putri dihimpun secara terpisah dalam gudep yang masing-masing berdiri sendiri. Satuan putra dibina oleh pembina putra dan satuan putri dibina oleh pembina putri, kecuali Pramuka Siaga; satuan putra boleh dibina oleh Pembina Putri akan tetapi tidak sebaliknya. 10) Siklus program adalah daur program dengan periode sekitar 3-4 bulan untuk menilai kemajuan anggota, satuan yang berkaitan dengan aktifitas atau kegiatan dipilih, dipersiapkan, diatur, dilaksanakan, dan dievaluasi; perkembangan pribadi pesertadidik diamati, dikenali, dinilai, dan diakui. 11) Perindukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Siaga yang menghimpun barung dan dipimpin oleh Pembina Perindukan. 12) Pasukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penggalang yang menghimpun regu dan dipimpin oleh Pembina Pasukan. 13) Ambalan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penegak, yang menghimpun sangga dan dipimpin oleh Pradana dengan pendamping Pembina Ambalan. 14) Racana adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Pandega, dan dipimpin oleh Ketua
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 19 Dewan Racana Pandega dengan pendamping Pembina Racana. 15) Kaum muda adalah anak-anak, remaja dan dewasa muda yang berusia 7-25 tahun. c. Tujuan Gudep dibentuk dengan tujuan untuk membina dan mengembangkan sumber daya kaum muda melalui kepramukaan agar menjadi warga negara yang berkualitas, yang mampu memberikan sumbangan yang positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik lokal, nasional, maupun internasional. d. Tugas Pokok Sebagai organisasi terdepan dalam proses penyelenggaraan kepramukaan, maka gudep mempunyai tugas pokok: 1) Menghimpun kaum muda untuk bergabung dalam Gerakan Pramuka. 2) Menyelenggarakan kepramukaan yang bersendikan Sistim Among, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. 3) Memelihara kelangsungan pembinaan dan pengembangan kepramukaan. 4) Mengkoordinasikan kegiatan seluruh golongan pesertadidik. 5) Menyelenggarakan administrasi. e. Fungsi Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut gudep mempunyai fungsi sebagai: 1) Wadah pembinaan kaum muda dalam kepramukaan.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 20 2) Tempat pengabdian anggota dewasa dalam memberikan dukungan bagi pengembangan pribadi kaum muda. 3) Tempat pengelolaan administrasi, keuangan, sarana, dan prasarana kepramukaan. f. Sasaran Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1) Sasaran Gugusdepan a) melaksanakan visi dan misi gudep; b) merencanakan, melaksanakan program kegiatan pesertadidik sesuai karakteristik kaum muda; c) menarik minat kaum muda untuk bergabung dan mempertahankan mereka agar tetap bergabung di dalamnya; d) mengusahakan kemandirian; e) menyediakan sarana dan prasarana kegiatan; 2) Sasaran Kepramukaan Mempersiapkan kader bangsa yang: a) memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila; b) berdisiplin dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku tertib; c) sehat dan kuat mental, moral, dan fisiknya; d) memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai kejuangan yang diwariskan oleh para pejuang bangsa; e) berkemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, semangat kebersamaan, kepedulian, bertanggung jawab, berfikir kreatif, inovatif, dapat
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 21 dipercaya, berani dan mampu menghadapi tugas-tugas serta memiliki komitmen. 3) Sasaran Kegiatan Kegiatan Kepramukaan dilaksanakan agar pramuka memiliki: a) keyakinan agama yang kuat, senantiasa menghormati dan menghargai agama dan kepercayaan lainnya. b) kepedulian terhadap bangsa, tanah air, sesama hidup dan alam seisinya serta terhadap diri pribadinya. c) keterampilan yang meliputi antara lain: (1) keterampilan kepramukaan (2) keterampilan hidup (3) kepemimpinan (4) teknologi (5) kewirausahaan g. Peran Sebagai ujung tombak Gerakan Pramuka, gudep mempunyai peran sebagai berikut: 1) Memasyarakatkan Gerakan Pramuka dan kepramukaan. 2) Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta serta organisasi kemasyarakatan lainnya untuk mendapatkan bantuan dan dukungan. 3) Mengadakan kemitraan dan kerjasama dengan organisasi kaum muda lainnya. 4) Memupuk dan mengembangkan semangat kepeloporan dan pengabdian masyarakat. h. Upaya Untuk mencapai tujuan dan sasaran diupayakan:
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 22 1) Menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, fisik, pengetahuan, keterampilan, dan memperkaya pengalaman melalui kegiatan: a) Keagamaan, untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menurut agama masing-masing. b) Kerukunan hidup beragama antar umat seagama dan antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain. c) Penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memantapkan jiwa Pancasila dan mempertebal kesadaran sebagai warga negara yang bertanggungjawab terhadap kehidupan dan masa depan bangsa dan negara. d) Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam seisinya. e) Pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuan teknologi dengan keimanan dan ketakwaan: 2) Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanah air dan bangsa serta meningkatan ketahanan dan kepedulian terhadap budaya bangsa. 3) Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan. 4) Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik nasional maupun internasional.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 23 5) Menumbuhkembangkan pada para anggota rasa percaya diri, sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif, rasa tanggungjawab dan disiplin. 6) Menumbuhkembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan. 7) Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan. 8) Membina dan melatih jasmani, panca indera, daya pikir, penelitian, kemandirian, dan sikap otonom, keterampilan, dan hasta karya. 9) Menyelenggarakan berbagai kegiatan kepramukaan: a) Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam pertemuan dan perkemahan baik lokal, nasional maupun internasional untuk memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan perdamaian. b) Menyelenggarakan kegiatan bakti masyarakat dan ekspedisi. c) Mengadakan kemitraan, kerjasama dengan organisasi kepemudaan lain untuk memupuk dan mengembangkan semangat kepeloporan dan pengabdian kepada masyarakat, baik lokal, nasional maupun internasional. d) Mengadakan kerjasama baik dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional. e) Memasyarakatkan Gerakan Pramuka dan kepramukaan terutama di kalangan kaum muda. i. Ketentuan Umum Dalam pembentukan gudep perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 24 1) Anggota putra dan anggota putri dihimpun dalam gudep yang terpisah, masing-masing merupakan gudep yang berdiri sendiri. 2) Gudep sebagai wadah keanggotaan bagi pesertadidik dapat berpangkalan di: a) Lembaga pendidikan umum dan agama, seperti;sekolah, kampus perguruan tinggi, asrama, pesantren, masjid, gereja, vihara. b) Kelurahan/desa dan rukun warga (RW). c) Instansi pemerintah dan swasta termasuk kompleks perumahan pegawainya. d) Perwakilan RI di luar negeri. Gudep yang berpangkalan seperti tersebut di atas disebut Gudep Wilayah. 3) Tiap gudep berkewajiban untuk menerima kaum muda yang bertempat tinggal di sekitar pangkalan gudep tersebut, sehingga memungkinkan dibentuk gudep lengkap. 4) Dalam menerima anggota, gudep tidak boleh membedakan suku, ras, golongan, dan agama. 5) Untuk memenuhi hak dan mewadahi kaum muda yang berkebutuhan khusus atau penyandang cacat dan berminat dalam kepramukaan maka dibentuk: a) Gudep Pramuka Luar Biasa Gudep Pramuka Luar Biasa adalah satuan organik terdepan Gerakan Pramuka yang menghimpun anggota pramuka yang berkebutuhan khusus atau penyandang cacat yang mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan sosial usia Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega (S,G,T,D). Pada
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 25 Gudep Pramuka Luar Biasa ini terdapat hal-hal kekhususan diantaranya: 1) Gudep yang anggotanya semua jenis kecacatan. Contoh: Gudep yang anggotanya terdiri atas tunanetra tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalarassecara gabungan terwadahi dalam satu gudep. 2) Gudep yang anggotanya hanya satu jenis kecacatan. Contoh: Gudep yang anggotanya hanya tunarungu atau tunanetra saja. Hal ini dibentuk ada kaitannya dengan spesifik sekolah tersebut, karena ada sekolah yang mendidik satu jenis kecacatan saja contoh: Sekolah Luar Biasa A (SLB A untuk tuna-netra) atau Sekolah Luar Biasa B (SLB B untuk tuna-rungu), ada juga sekolah yang mendidik multi kecacatan, contohnya Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), biasanya mendidik multi kecacatan mengingat SLB-nya masih langka. 3) Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang dijadikan pedoman dalam membina adalah SKU Pramuka Luar Biasa (PLB). Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 272 Tahun 1993 untuk masing-masing kecacatan SKUnya disesuaikan. 4) Pembinanya adalah guru yang berada di sekolah tersebut sesuai dengan spesifikasi keahliannya.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 26 b) Gudep Terpadu Gudep terpadu adalah gudep biasa yang sebagian anggotanya pramuka penyandang cacat. Dalam pelaksanaan penerimaan anggota mempertimbangkan hal-halsebagai berikut: (1) Tunanetra, tunadaksa, tuna laras dan tunarungu secara selektif artinya cacatnya tidak berat. (2) Mampu mengikuti kegiatan secara umum (SKUnya memakai SKU pramuka biasa). (3) Tidak adanya penyederhanaan materi kegiatan. (4) Pesertadidik mampu berkomunikasi secara wajar. (5) Orangtua pesertadidik yang bersangkutan mengijinkan masuk anggota Gerakan Pramuka pada gudep tersebut. (6) Pesertadidik yang bersangkutan berminat. (7) Memiliki hak dan kewajiban yang sama antara anggota pramuka luar biasa dengan pramuka biasa. (8) Pembina yang membina anggota Gerakan Pramuka penyendang cacat tersebut adalah pembina biasa. (9) Apabila ada kesulitan dapat berkonsultasi dengan Sekolah Luar Biasa terdekat. c) Gudep Inlusif Gudep Inklusif adalah gudep biasa yang sebagian anggotanya mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan sosial. Dalam pelaksanaan penerimaan anggota mempertimbangkan hal-halsebagai berikut:
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 27 (1) Semua penyandang cacat dapat diterima menjadi anggota. (2) Ada kesiapan dari gudep untuk menerima para penyandang cacat ikut latihan di gudep tersebut. (3) Adanya ijin dari orangtua yang bersangkutan. (4) Pesertadidik yang bersangkutan berminat mengikuti kegiatan pramuka di gudep tersebut. (5) SKU yang dijadikan pedoman dalam kegiatan pembinaan adalah SKU yang disesuaikan dengan kemampuan dan jenis kecacatannya. (6) Laporan/pencapaian hasil kegiatan dibuatkan tersendiri. (7) Pembina yang menangani anggota pramuka penyandang cacat ádalah pembina biasa. (8) Apabila ada kesulitan dapat berkonsultasi dengan Sekolah Luar Biasa terdekat. 6) Setiap anggota muda dan anggota dewasa muda hanya terdaftar sebagai anggota pada satu gudep. 7) Gudep-gudep di dalam negeri dihimpun dalam ranting, yang masing-masing meliputi suatu wilayah kecamatan, dan diatur sebagai berikut: Gudep dikoordinasikan, dibina, dan dikendalikan oleh kwartir ranting, kecuali gudep yang berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi pembinaan dan pengembangannya dilakukan oleh Kwartir Cabang.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 28 8) Gudep di luar negeri diatur sbb: a) warga negara RI yang bertempat tinggal di luar negeri, dengan persetujuan Perwakilan RI setempat dapat mendirikan gudep yang dibimbing dan dibantu oleh Kepala Perwakilan RI yang bersangkutan selaku Ketua Mabigus di bawah pengendalian Kwartir Nasional. b) mengadakan kerjasama dengan National Scout Organization setempat. 9) Warga Negara Asing yang bertempat tinggal di wilayah Indonesia dapat mendirikan gudep bagi bangsanya dengan memberitahukan kepada Kwartir Nasional cq Kwartir Daerah setempat agar terjalin persahabatan. 2. Mengkaji paradigma pembinaan Pramuka Penggalang dalam pendidikan kepramukaan a. Jiwa Penggalang Pramuka Penggalang adalah peserta didik Gerakan Pramuka yang berusia antara 11-15 tahun. Nama Penggalang diambil dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada Romantika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaandan penjajahan Belanda yaitu “masa MENGGALANG persatuan” yang ditandai dengan Ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Mereka dihimpun dalam kelompok kecil bagian dari pasukan yaitu “REGU” dalam kiasan dasar berarti Gardu tempat meronda/berjaga. Regu beranggotakan 6-8 orang, dan kumpulan 3-4 Regu disebut Pasukan arti kiasan dasarnya adalah “PASUKUAN” tempat suku berkumpul atau sekelompok prajurit.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 29 Kias kehidupan Pramuka Penggalang adalah “MENJELAJAH DUNIA BARU DENGAN TEMAN SEBAYA”. b. Karakteristik anak seusia Penggalang Karakteristik Pramuka Penggalang antara lain sebagai berikut : 1) Bangga bila dipuji; 2) Senang berpetualang; 3) Suka berkelompok dengan teman sebaya; 4) Bangga bila diberi tanggung jawab; 5) Suka usil; 6) Cepat bosan; 7) Ingin menjadi pahlawan dan menjadi yang terbaik; Penggaklang masa kini senang hal-hal yang sedang ngetren antara lain yang berkaitan dengan teknologi komunikasi maya : 1) Internet; 2) Face book. Mode pakaian serta perlengkapan sehari yang modern. c. Cara membina Pramuka Penggalang 1) Pembina Pramuka Penggalang yang baik harus mengenal dan memahami dengan benar karakteristik Pramuka Penggalang yang telah diuraikan pada alinea sebelumnya. 2) Setelah memahami karakteristiknya, Pembina Penggalang wajib melibatkan mereka dalam penyusunan program latihan danm pelaksanaannya melalui sistem beregu yang benar. Dengan demikian Pembina Pramuka tidak melakukan pembinaan secara sendirian tetapi
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 30 melibatkan para pemimpin regu dalam aktivitas pasukan. 3) Agar para pemimpin regu mampu berperan aktif dalam aktifitas pasukan, maka sebelumnya wajib dilaksnakan gladian pimpinan regu atau Dianpinru. Dalam Dianpinru inilah para pemimpin regu dilatih menjadi pemimpin yang baik, cerdas dan terampil serta mampu menjadi motor penggerak roda pasukan. 4) Wadah kepemimpinan dalam pasukan harus dihidupkan yaitu Dewan Pasukan atau Dewan Penggalang, Dewan Kehormatan Pasukan dan Dewan Regu. 5) Pemimpin Regu Utama atau Pratama harus diberdayakan secara maksimal sebagai tangan kanan Pembina Penggalang untuk menjalankan roda kehidupan pasukan. 6) Disini Pembina Penggalang tinggal mengamati, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan. Tugas pengamatan pribadi menjadi porsi yang penting, dimana perkembangan pribadi penggalang satu persatu dicatat dalam buku pengamatan kepribadian. 7) Kewajiban lainnya adalah melaksanakan sistem among secara ikhlas dan benar, di depan menjadi tauladan, di tengah membangun kemauan dan di belakang memberi daya dorogh agar penggalang lebih semangat untuk maju. 3. Mendiskusikan cara mengatasi problematika pengelolaan gudep a. Aspek Sumbar Daya Manusia
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 31 1) Legalitas Kepengurusan Gugusdepan (Mabi, Ketua Gugusdepan, Pembina Satuan) a) Dipilih melalui musyawarah Gugus depan b) Memiliki Surat Keputusan Pengukuhan c) Dilantik oleh Pengurus Kwartir d) SK Mabigus e) SK ketua Gugusdepan dan Pembina Satuan f) Memiliki Kartu Tanda Anggota yang berbasis SIPA 2) Kursus Kepramukaan a) Mabigus b) Ketua Gugusdepan c) Pembina Satuan 3) Jumlah Pembina Jumlah pembina di masing-masing satuan disahkan dengan SK Pengurus Gugusdepan. b. Aspek management dan adminsitrasi 1) Musyawarah Gugusdepan a) Pelaksanaan musyawarah (1) Dokumen Foto Kegiatan (MUGUS) (2) Dokument LPJ (3) Rencana Kerja (pa& pi) (4) Berita Acara (pa dan pi) b) Proses musyawarah gudep (1) Pelaksanaan tepat waktu (2) Terdapat penyampaian Laporan Pertanggungjawaban pengurus sebelumnya (3) Menyusun Program kerja untuk masa bakti berikutnya. (4) Melakukan pemilihan Pengurus gudep 2) Nomor Gugusdepan Kelengkapan legalitas Nomor Gugusdepan :
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 32 a) Surat Keputusan Kwartir b) Papan Nama Gugusdepan c) Kop Surat Gugusdepan d) Stempel Gugusdepan 3) Program Gugusdepan Memiliki Program Kerja Gugusdepan : a) Program 1 Periode (tiga tahun) b) Program Tahunan c) Program Semester d) Program Bulanan 4) Persuratan Gugusdepan Penatalaksanaan surat menyurat di Gudep : a) Buku agenda surat masuk b) Buku agenda surat keluar c) Surat ke Orang tua d) Buku Verbal / Ekspedisi Surat Menyurat 5) Pengadministrasian Peserta Didik Administrasi peserta didik terdiri atas : a) Buku Registrasi Peserta Didik b) Buku Catatan Pribadi Peserta Didik c) Buku Daftar Hadir Latihan d) Buku Daftar Anggota / Buku Induk e) Logbook f) Dokumentasi Riwayat Peserta Didik g) Buku Pelantikan h) Buku acara kegiatan / Buku Catatan Proses i) Program Latihan j) Buku Catatan Pribadi Pembina k) Buku Notulen rapat l) KTA Peserta didik terdaftar di SIPA Gerakan Pramuka Jawa Timur m) Rutin Laporan tahunan kepada Kwartir.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 33 c. Aspek dana, sarana, dan prasarana 1) Keuangan Gugusdepan a) Sumberdaya Keuangan (1) Dukungan dari Sekolah dalam Rencana Anggaran Pendapatan dann Belanja Sekolah (RAPBS). (2) Bantuan Mabigus(diluar dana dari sekolah). (3) Iuran Anggota. (4) Usaha Mandiri. (5) Hibah/ Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat. (6) Kerjasama sponshorsip dengan swasta. b) Pengelolaan Administrasi Keuangan (1) Buku kas yang dikelola dengan baik. (2) Buku laporan keuangan secara teratur. (3) Laporan berkala kepada Mabigus. (4) Laporan pertanggungjawaban keuanganpada Mugus. 2) Sarana dan Prasarana Gugusdepan a) Sanggar Pramuka, ruang baca, dan kelengkapan (1) Struktur Organisasi Gugusdepan (2) Tenda regu, sesuai jumlah regu (3) Tenda dapur, 2 buah (4) Alat dan kotak P3K, 2 buah (5) Alat dapur dan kotak penyimpanan, 2 set (6) Lemari, 2 set (7) Perpustakaan dan buku-buku kepramukaan, 1 unit . (8) Meja kerja dan Kursi, 2 unit. (9) Papan Statistik, 1 buah. (10)Komputer, 1 unit.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 34 (11)Printer, 1 unit. (12)Pengeras Suara, 1 unit. (13)Lentera, 4 unit. (14)Kantong Barung, 4 buah. b) Sarana latihan rutin (khusus Siaga) (1) Bendera Merah Putih, 2 buah. (2) Bendera Barung untuk putra dan putri, sesuai jumlah barung. (3) Standart Bendera, 2 buah. (4) Naskah Upacara, 2 buah. (5) Alat permainan Siaga. c) Sarana latihan rutin (khusus Penggalang) (1) Bendera merah putih, 2 buah (2) Bendera WOSM , 2 buah (3) Bendera Gugusdepan, 2 buah (4) Bendera semaphore, 2 pasang (5) Bendera morse, 2 buah (6) Bendera Regu untuk pa & pi 2 set (7) Standar Bendera, 4 buah (8) Peluit, 2 buah (9) Tongkat, 16 buah (10)Tali, 160 meter (11)Kompas, 2 buah d) Sarana latihan rutin (khusus Penegak) (1) Bendera Merah Putih, 2 buah (2) Bendera WOSM, 2 buah (3) Bendera Gugusdepan, 2 buah (4) Bendera Semaphore, 2 pasang (5) Bendera Morse, 2 buah (6) Bendera Sangga untuk putra dan putri, sesuai jumlah sangga (7) Tiang Bendera, 2 buah (8) Peluit, 2 buah
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 35 (9) Tongkat,sesuai jumlah Penegak (10)Tali, 160 meter (11) Kompas, 2 buah (12) Pusaka Ambalan (13) Sandi Ambalan (14)Bendera Ambalan (15)Badge Ambalan e) Prasarana Gugusdepan (1) Ruang terbuka untuk tempat berlatih. (2) Ruang terbuka untuk Upacara. (3) Ruang terbuka untuk berkemah d. Aspek Kegiatan 1) Penyelenggaraan kegiatan Gugusdepan a) Kegiatan Pramuka Siaga (1) Latihan Rutin (satu tahun terakhir) (2) Pindah golongan (3) Rekreasi, (4) Permainan bersama, (5) Darmawisata, (6) Pasar siaga (bazar), (7) Ketangkasan dan ketrampilan, (8) Karnaval, (9) Perkemahan siang hari (dagkamp), (10)Pameran (exposisi), (11)Pesta seni budaya (12)Gladian Pimpinan Barung (13)Pesta Siaga (14)Lain-lain b) Kegiatan Pramuka Penggalang (1) Latihan Rutin (satu tahun terakhir) (2) Pindah Golongan (3) Latihan Gabungan (4) Penjelajahan
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 36 (5) Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) (6) Gladian Pemimpin Regu (Dianpinru) (7) Lomba Tingkat I (8) Pentas Seni (9) Pameran Hasil Karya (10)Peringatan Hari Besar (11)Perkemahan Bakti (12)Lain-lain c) Kegiatan Pramuka Penegak (1) Latihan Rutin (satu tahun terakhir) (2) Halang Rintang (3) Permainan bersama (Out Bond) (4) Penjelajahan (5) Persami (6) Safari Camp (pengembaraan) (7) Bakti Sosial (8) Mountaineering (9) Unjuk Gelar Penegak (10)Apresiasi Seni Budaya dan (11)Lain-lain 2) Partisipasi Gugusdepan a) Kegiatan Partisipasi Pramuka Siaga (1) Latihan gabungan dengan Gugus Depan lain (2) Kegiatan ditingkat Ranting (3) Kegiatan ditingkat Cabang (4) Lain-lain ... b) Kegiatan Partisipasi Pramuka Penggalang (1) Latihan gabungan dengan Gugusdepan lain (2) Kegiatan ditingkat Ranting (3) Kegiatan ditingkat Cabang (4) Lain-lain ...
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 37 c) Kegiatan Partisipasi Pramuka Penegak (1) Latihan gabungan dengan Gugus Depan lain (2) Kegiatan ditingkat Ranting (3) Kegiatan ditingkat Cabang (4) Lain-lain d) Perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan (1) Perencanaan kegiatan (a) Perencanaan program merupakan realisasi dari program kerja Gugusdepan (b) Perencanaan program minamal 1 (satu) tahun terakhir (c) Perencanaan melibatkan peserta didik (d) Perencanaan menyiapkan kegiatan pengganti (e) Perencanaan dimulai dari pembuatan proposal kegiatan (f) Perencanaan mempertimbangkan Pengendalian Resiko (2) Pelaksanaan kegiatan (a) Pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan perencanaan. (b) Pelaksanaan kegiatan melibatkan peserta didik. (c) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan golongan. (d) Pelaksanaan kegiatan memperhatikan perencanaan/manajemen resiko . (3) Evaluasi kegiatan (a) Evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan berjalan.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 38 (b) Evaluasi melibatkan peserta didik. (c) Hasil Evaluasi ada tindak lanjut. (d) Laporan pertanggungjawaban disertai bukti fisik. (e) Hasil Laporan pertanggungjawaban keuangan ada tindak lanjut. e. Aspek Proses 1) Tugas Pokok dan Fungsi Mabigus a) Aktif memberikan motivasi berupa bimbingan moral; b) Aktif memberikan bantuan Material c) Sesuai Program memberikan bantuan Finansial 2) Rutin Memberikan bimbingan Organisatoris Aktivitas Mabigus a) Melaksanakan Rapat Pengurus Mabigus b) Menyusun Program Kerja Mabigus c) Memonitoring Kegiatan Peserta Didik d) Membangun Komunikasi dengan Orangtua Peserta didik. 3) Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Gudep a) Membuat program Kerja Gugusdepan b) Aktif melakukan koordinasi dengan Pembina satuan c) Melaksanakan Tugassebagai Ketua Dewan Kehormatan Gugusdepan d) Mengelola Administrasi Gugusdepan e) Melakukan upaya peningkatan mutu orang dewasa. 4) Aktivitas Pembina Gudep a) Melaksanakan Rapat dengan pembina Gugusdepan b) Menghadiri kegiatan rapat di Kwartir
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 39 c) Memonitoring kegiatan peserta didik d) Mengikuti kegiatan Karang Pamitran e) Mengikuti kegiatan gelang ajar f) Kursus Keterampilan Kepramukaan 5) Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Satuan Siaga a) Membuat Program Mingguan (Pa dan Pi) b) Aktif membina di Satuan (Pa dan Pi) c) Membuat Rencana Membina (RM) minimal untuk 12 kali latihan (Pa dan Pi) 6) Mengelola Administrasi Satuan (Pa dan Pi). Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Satuan Penggalang a) Membuat Program Mingguan (Pa dan Pi) b) Aktif membina di Satuan (Pa dan Pi) c) Membuat Rencana Membina (RM) minimal untuk 12 kali latihan (Pa dan Pi). d) Mengelola Administrasi Satuan (Pa dan Pi) 7) Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Satuan Penegak a) Membuat Program Mingguan (Pa dan Pi) b) Aktif membina di Satuan (Pa dan Pi) c) Membuat Rencana Membina (RM) minimal untuk 12 kali latihan (Pa dan Pi) d) Mengelola Administrasi Satuan (Pa dan Pi) 8) Aktivitas Pembina Satuan Siaga a) Melaksanakan Rapat dengan Pembina Gugusdepan. b) Menguji SKU dan SKK Peserta Didik (Pa dan Pi). c) Melantik Peserta didik yang naik tingkat (Pa dan Pi). d) Mengikuti kegiatan Karang Pamitran (Pa dan Pi). e) Mengikuti kegiatan gelang ajar (Pa dan Pi) f) Kursus Ketrampilan Kepramukaan (Pa dan Pi).
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 40 9) Aktivitas Pembina Satuan Penggalang a) Melaksanakan Rapat dengan Pembina Gudep. b) Menguji SKU dan SKK Peserta Didik (Pa dan Pi). c) Melantik Peserta didik yang naik tingkat (Pa dan Pi). d) Mengikuti kegiatan Karang Pamitran (Pa dan Pi). e) Mengikuti kegiatan gelang ajar (Pa dan Pi). f) Kursus Ketrampilan Kepramukaan (Pa dan Pi). 10) Aktivitas Pembina satuan Penegak a) Melaksanakan Rapat dengan Pembina Gugusdepan b) Menguji SKU dan SKK Peserta Didik (Pa dan Pi) c) Melantik Peserta didik yang naik tingkat (Pa dan Pi) d) dMengikuti kegiatan Karang Pamitran (Pa dan Pi) e) Mengikuti kegiatan gelang ajar (Pa dan Pi) f) fKursus Ketrampilan Kepramukaan (Pa dan Pi) 11) Proses dan Pencapaian SKU dan SKK Peserta Didik a) Proses Pengujian SKU b) Pencapaian SKU Siaga Mula 1 tahun terakhir c) Pencapaian SKU Siaga Bantu 1 tahun terakhir d) Pencapaian SKU Siaga Tata 1 tahun terakhir e) Pencapaian SKU Penggalang Ramu f) Pencapaian SKU Penggalang Rakit g) Pencapaian SKU Penggalang Terap h) Pencapaian SKU Penegak Bantara i) Pencapaian SKU Penegak Laksana j) Proses Pengujian SKK Peserta Didik k) Pencapaian SKK Golongan Siaga
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 41 l) Pencapaian TKK Tingkat Purwa G m) Pencapaian TKK Tingkat Madya G n) Pencapaian TKK Tingkat Utama G o) Pencapaian TKK Tingkat Purwa T p) Pencapaian TKK Tingkat madya T q) Pencapaian TKK Tingkat Utama T 12) Latihan Rutin a) Latihan Rutin/Mingguan dalam 1 tahun terakhir. (1) Upacara Pembukaan Latihan (2) Kegiatan Pendahuluan (3) Kegiatan Inti (4) Upacara Penutupan Latihan b) Volume Latihan Rutin / Mingguan dalam 1 tahun. 13) Pembiasaan Diri a) Program Pembiasaan di gugusdepan (1) Pelaksanaan korve setiap latihan (2) Hadir tepat waktu (3) Membayar iuran (4) Menabung (5) Membiasakan Salam Pramuka sesama anggota dan Pembina (6) Membiasakan berjabat tangan dan sikap menghormati kepada orang dewasa atau pembinanya b) Pelaksanaan Pelantikan di Gugus depan (1) Pelantikan dilaksanakan dalam bentuk upacara (2) Pelantikan dihadiri oleh orangtua / wali (3) Pelantikan dihadiri oleh Dewan Kehormatan (4) Pelantikan dilakukan oleh Pembina yang bersangkutan (5) Pelantikan terdokumentasi
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 42 f. Aspek Prestasi 1) Prestasi kelembagaan a) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir Tingkat Ranting b) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir Tingkat Cabang c) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir Tingkat Daerah/ Regional. 2) Prestasi Perorangan Peserta didik a) Prestasi Perseorangan dalam 2 tahun terakhir Tingkat Ranting. b) Prestasi Perseorangan dalam 2 tahun terakhir Tingkat Daerah/ Regional. g. Kemitraan 1) Bentuk kemitraan a) Pelibatan Orang Tua dalam Musyawarah Gugusdepan sebagai Anggota Mabigus. b) Pelibatan Orang Tua dalam kegiatan Gugusdepan sebagai Anggota Mabigus. c) Melaksanakan kerjasama kegiatan degan Gudep lain 1 tahun terakhir. d) Kerjasama dengan lembaga, instansi, institusi dan Perorangan (Perjanjian kerjasama dan foto kegiatan). 2) Cakupan kemitraan Ruang lingkup kerjasama : a) Gugusdepan lainnya; b) Lembaga, instansi, atau institusi setingkat kecamatan; c) Lembaga, instansi, atau institusi setingkat kabupaten /kota; d) Perorangan
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 43 3) Hasil Kemitraan a) Bantuan sarana dari kemitraan. b) Kegiatan Pelatihan Keterampilan Khusus oleh Mitra kepada peserta didik. c) Keterlibatan mitra dalam pelatihan rutin mingguan atau kegiatan khusus. 4) Dampak kemitraan 1 tahun terakhir Dampak kemitraan terhadap penguatan kemampuan peserta didik, dibuktikan dengan laporan dan foto kegiatan a) Peserta didik semakin giat berlatih b) Aktivitas dan kreativitas Pembina semakin meningkat c) Perhatian Mabigus semakin baik d) Orang tua peserta didik semakin percaya kepada Gugusdepan. 4. Mendiskusikan ragam kegiatan inovatif, menarik dan menantang bagi Pramuka Penggalang a. Pendahuluan 1) Pendidikan dalam Gerakan Pramuka adalah proses pendidikan sepanjang hayat yang berkesinambungan dengan sasaran menjadikan manusia bertaqwa, berbudi pekerti luhur, mandiri, memiliki kepedulian tinggi terhadap nusa bangsa, masyarakat dan lingkungannya, alam seisinya, bertanggung jawab serta berpegang taguh pada nilai dan norma masyarakat. 2) Pada hakekatnya, peserta didik di dalam Pendidikan Kepramukaan, lebih banyak diperankan sebagai subjek daripada objek pendidikan. Dengan demikian, peserta didik sendirilah yang berperan aktif dalam proses kegiatan sehingga dapat dikatakan yang menjadi pendidik dalam
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 44 kepramukaan adalah peserta didik sendiri. Pembina Pramuka lebih berperan sebagai pembimbing, pendamping dan fasilitator, senantiasa memberikan motivasi dan stimulasi (rangsangan) terhadap konsep kegiatan dan melengkapinya dengan metode yang paling tepat bagi kegiatan tersebut. Dalam proses pelaksanaan kegiatan, peserta didik sendiri yang berperan aktif sepenuhnya. 3) Agar peserta didik terlibat secara penuh dalam kegiatan, Pembina melibatkan mereka dalam perencanaan dan persiapan kegiatan. b. Materi Pokok 1) Belajar Sambil Melakukan (Learning by doing), merupakan salah satu metode kepramukaan yang mendominasi pada hampir semua kegiatan kepramukaan. Sasaran yang ingin dicapai dengan penggunaan metode ini ialah peserta didik merasakan bagaimana menyusun acara kegiatan, bagaimana melaksanakan suatu kegiatan, proses apa saja yang harus dilakukan bila terjadi hambatan dan upaya apa yang dapat mengatasinya, serta apa yang mereka rasakan bila mana kegiatan yang dilakukan berhasil dengan baik. 2) Kegiatan yang dianggap menarik dan penuh tantangan bagi peserta didik adalah kegiatan yang: a) baru dikenal dan merupakan produk inovasi ; b) dapat mengembangkan kreatifitas ; c) dapat mengembangkan berbagai keterampilan d) bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 45 3) Kegiatan yang menarik, penuh tantangan dan mengandung nilai pendidikan dapat : Menumbuhkan kebanggaan bila dapat diselesaikan dengan baik dan sukses. Menumbuhkan kreatifitas, menemukan cara dan metode baru dalam pemecahan masalah untuk menjawab tantangan Menumbuhkan rasa percaya diri, keteguhan hati, keuletan dalam usaha, pengetahuan dan pengalaman yang sangat mengesankan a) Kaum muda pada umumnya akan tertarik pada hal - hal yang menantang, mereka mempunyai kebanggaan tersendiri bila dapat menyelesaikannya dengan baik dan sukses. b) Dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan yang menantang mereka mencurahkan segala uapaya, dan dengan mencari-cari teknik yang tepat untuk dapat mencapai keberhasilan atas kegiatan tersebut. c) Dengan berhasilnya melaksanakan kegiatan yang menantang, peserta didik mendapatkan pengembangan kreativitas,. Kegiatan yang dapat mengembangkan aspek -aspek mental maupun pisik sebagaimana tersebut di atas, mengidentifikasikan bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan yang mengandung pendidikan. d) Hal - hal apa yang menarik dan menantang bagi peserta didik tergantung pada tingkat perkembangan jiwa dan usia peserta didik yang bersangkutan. 4) Cara menyusun kegiatan yang menarik, menantang bagi peserta didik tergantung pada tingkat perkembangan jiwa dan usia peserta didik yang bersangkutan.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 46 a) Pembina melibatkan peserta didik/Dewan Satuan dalam menghimpun macam-macam kegiatan yang diiginkan oleh para peserta didik. b) Beserta peserta didik Pembina mengelompokkan macam - macam kegiatan tersebut menjadi kelompok-kelompok kegiatan yang sejenis. c) Peserta didik dengan didampingi/dibimbing Pembina menyusun program kegiatan dengan memperhatikan : (1) Skala prioritas (2) Penyesuaian dengan waktu dan tempat (3) Pelaksanaan program kegiatan diselaraskan dengan kegiatan (4) masyarakat yang ada pada saat itu. d) Ketika program yang sudah ditetapkan tersebut akan dilaksanakan, Pembina mengajak para Pemimpin Barung/ Regu/ Sangga, untuk berlatih bagaimana melaksanakan kegiatan yang akan datang. Pada saat Pembina menggladi para Pemimpin tersebut, Pembina memilihkan/menentukan metode yang tepat dan bagaimana cara melaksanakan dalam praktek yang praktis sehingga pada saat melaksanakan kegiatan bersama rekan-rekannya, mereka dapat memberi petunjuk tentang bagaimana melaksanakan kegiatan yang dihadapinya. c. Penutup 1) Kegiatan yang menarik dan memberi tantangan adalah kegiatan yang dapat memenuhi rasa ingin tahu, rasa ingin mencoba, ingin menemukan
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 47 jawaban dan mendapatkan pengalaman, yang ada dalam diri peserta didik. 2) Pembina Pramuka harus dapat memberikan kegiatan yang menantang selaras dengan perkembangan jiwa peserta didik, di samping itu Pembina hendaknya mempertimbangkan keselamatan (safety) pada pelaksanaan kegiatan tersebut. 3) Kegiatan yang menarik, menantang dengan melibatkan langsung para peserta didik dalam menyusun program kegiatan dan pelaksanaanya, akan membekali mereka untuk hidup aktif, kreatif, ulet, tahan uji, percaya diri, bertanggung jawab, mandiri dan memiliki keterampilan kepemimpinan, manajerial, bergaul, pisik, dan keterampilan bermasyarakat. 5. Mendiskusikan pola praktis pencapaian pramuka penggalang garuda Cara Pemenuhan : a. Program latihan diarahkan untuk pencapaian TKU secara meningkat dan beekelanjutan sehingga pencapaian TKU tertinggi masing-masing golongan. b. Program latihan juga dipacu untuk pencapaian TKK sesuai dengan persyaratan/kriteria yang ditentukan. c. Peserta didik dimotivasi agar aktif berlatih Pramuka, juga berprestasi dalam belajar, nilai/raking/IP tinggi dan meningkat, juga aktivitas di rumah dan di lingkungan. d. Gudep diberi petunjuk/pedoman pencapaian Pramuka Garuda.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 48 e. Dibentuk Tim Penilai Peamuka Garuda berdasarkan keputusan Kwarcab di tingkat Ranting dan Tim Verivikasi di Tingkat Kwarcab. f. Calon yang memenuhi kriteria dipersiapkan dengan penisian data yang diperlukan. g. Calon dinilai baik dengan wawancara maupun praktek dengan menunjukkan data dan dokumen/keterangan yang mendukung. h. Tim melakukan penilaian atas data dan bukti yang mendukung baik tulis maupun lisan tentang aktivitasnya, baik di satuan, Gudep, Sekolah/Tempat Pendidikan, rumah maupun di lingkungan pergaulan peserta didik. Kiat a. Untuk penggalaman dan memberi motivasi pencapaian menjadi pramuka dapat dengan memebrikan kriteria Pramuka garuda, misalnya : 1) Garuda A : apabila memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan. 2) Garuda B : apabila ada persyaratan yang belum dipenuhi. Garuda C : apabila beberapa persyaratan belum selesai dipenuhi. b. Pramuka Garuda C dapat dinaikkan menjadi Pramuka Garuda B serta dapat pula menjadi Pramuka Garuda A. c. Penetapan tersebut dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Cabang. Peningkatan a. Peningkatan program latihan b. Peningkatan program pencapaian SKU/TKU dan TKK (Wajib/Pilihan). c. Peningkatan mengikuti kegiatan SGTD masing-masing.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 49 d. Penuingkatan kegiatan. e. Peningkatan aktiuvitas dan prestasi belajar. f. Peningkatan kegiatan penilaian. g. Peningkatan informasi. h. Peningkatan kualitas Pembina/Tim Penilai. Peran Pembina a. Peran Pembina baik satuan,maupun gudep sangat penting. b. Peran pembina dalam latihan menyiapkan dan menambahkan bakal calon. c. Peran pembina dalam memotivasi Peserta Didik agar menempuh SKU dan mencapai TKK serta Pramuka garuda. Peran Mabigus a. Peran Mabigus menunjang proses pencapaian sangat penting. b. Peran Mabigus dalam memotivasi Pembina gudep maupun satuan merupakan hal memperlancar proses pencapaian Pramuka garuda. Peran Kwartir a. Menyediakan Tim Penguji dan verifikasi Pramuka Garuda yang ditetepkan dengan Surat keputusan. b. Menyelenggarakan temu giat sesuai dengan golongan peserta didik, untuk memenuhi persyaratan Pramuka Garuda.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 50 STRATEGI PENGELOLAAN GUDEP DAN PEMBINAAN PRAMUKA PENGGALANG YANG PROGRESIF DAN DINAMIS 1. Merumuskan Pola Pendidikan Karakter bagi Pramuka Penggalang a. Membina Pramuka Penggalang pada hakekatnya adalah merupakan upaya pendidikan bagi remaja usia 11 sampai dengan 15 tahun. Dilaksanakan secara non formal, informal, secara sadar dan berencana, terarah, teratur dan bertanggungjawab, dalam bentuk kegiatan memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing dan mengembangkan kepribadian, pengetahuan, keterampilan, kecenderungan/keinginan, serta kemampuan peserta didik melalui kepramukaan yang disesuaikan dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, kondisi dan perkembangan peserta didik seusia Pramuka Penggalang. b. Upaya pendidikan ini dimaksudkan untuk mengembangkan sumber daya/potensi peserta didik agar menjadi kaum muda potensial yang kreatif, inovatif pelopor dan mandiri. c. Upaya pendidikan melalui Kepramukaan dalam Gerakan Pramuka adalah upaya pendidikan totalitas seutuhnya yang dialami peserta didik sepanjang hayatnya secara terarah, teratur dan berkesinambungan yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.