Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 201 f. Upacara Penutupan Latihan Jalannya Upacara Penutupan Latihan Peasukan Penggalang adalah sebagai berikut : 1) Kerapihan setiap anggota. 2) Pratama memanggil anggota pasukan untuk membentuk formasi angkare menghadap bendera. 3) Pembina Penggalang dijemput Pratama kemudian mengambil tempat di hadapan pasukan diikuti oleh para Pembantu Pembina. 4) Sesudah mempimpin penghormatan Pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara, kemudian kembali ke regunya. 5) Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan, Pembina Upacara memimpin penghormatannya. 6) Pengumuman tentang regu petugas upacara untuk latihan yang akan datang, dilanjutkan dengan penyerahan pasukan kepada Pratama. 7) Pembina Upacara memimpin berdoa. 8) Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara kemudian membubarkan barisan. 9) Pembina Penggalang mengucapkan terimakasih kepada para pembantunya terus bubar.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 202
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 203 MENAJEMEN RESIKO DALAM PEMBINAAN PRAMUKA PENGGALANG Pendahuluan Kita melaksanakan kegiatan di alam terbuka dengan tujuan baik. Kita mengelola anak manusia, baik anak sendiri maupunanak orang lain yang menjadi pserta kegiatan di alam ternbuka. Oleh karena itu kita berupaya agar peserta dalam keadaan selamat, baik di perjalanan maupun saat melakukankegiatan. Jika terjadi hal-halyang tidak diinginkan seperti musibah, kita akan sedih, apalagiu orang tuanya, dan mungkin akan sampai ke pengadilan jika sampai terjadi musibah kematian. Dalam rangka mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan Gerakan Pramuka selalu berupaya mengantisipasi dengan berbagai cara dan metode dalam pelaksanaan kegiatan kepramukaan, khususnya pada kegiatan lapangan. Langkah-langkah pencegahan Untuk mencegah, menghindari, dan mengurangi resiko seminim mungkin, maka secara prefentif perlu diperhatikan : 1. Utamakan keamanan dan keselamatan kegiatan; 2. Kegiatan kepramukaan adalah kegiatan yang bersifat pendidikan, bukan PERPELONCOAN, GOJLOGAN, dan sejenisnya; 3. Didahului dengan survey medan yang akurat; 4. Perkirakan bahaya yang mengancam, seumpama : a. Arus air, pusaran air, deras air, banjir tiba-tiba. b. Kemiringan tebing; c. Tanah labil (mudah longsor); d. Gas beracun;
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 204 e. Kerenggangan udara/zat asam; f. Kabut tebal; g. Badai gunung, angin dingin; h. Medan terbuka waktu hujan lebat/disambar petir; i. Binatang berbisa/buas, dll. 5. Persiapan alat-alat, bahan makanan dan obat-obatan; 6. Tindakan alternatif jika terjadi keadaan darurat; 7. Adanya regu pengaman/penyelamat; 8. Tidak lupa berdoa; 9. Bagi kegiatan yang dilaksanakn oleh Gugusdepoan, untuk kegiatan napak tilas, wisata, pendakian, dll. terlebih dahulu harus melaporkan ke kwarran dan pengelola tempat kegiatan, agar dapat diketahui kesiapannya sudah sempurna atau belum. Larangan-larangan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, melalui Kwarda dan Kwarcab, telah menyampaikan larangan-larangan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan, yang harus dipatuhi oleh penyelenggara dan pengelola satuan Gerakan Pramuka, termasuk anggotanya, antara lain : 1. Pada kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka tidak dibenarkan (dilarang) adanya Upacara Pelantikan yang diselenggarakan di : a. Makam/kuburan; b. Tengah sungai atau muara sungai; c. Dalam air laut di pantai; d. Puncak gunung; e. Tengah hutan, dan lain-lain yang dapat menimbulkan bahaya. 2. Sebelum pelantikan tidak dibenarkan adanya pembinaan mental dengan cara/bentuk ‘penggojlogan’ seperti : a. Ditutup matanya;
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 205 b. Berjalan di tengah malam; c. Diceburkan dalam parit/sungai yang airnya dngin; d. Dibentak-bentak sampai menangis, dll. 3. Dalam kegiatan yang membutuhkan mobilitas, khususnya untuk mengangkut rombongan, tidak dibenarkan, mengangkut pramuka menggunakan truk terbuka, karena memang bukan diperuntukkan mengangkut orang (termasuk jenis kendaraan/sangkutan terbuka lainnya). Selain itu, hal tersebut juga melanggar tertib lalulintas. Hal-hal dasar yang perlu diketahui 1. Binatang berbahaya Pada saat survey perlu ditanyakan apakah di sekitar daerah kegiatan ada binatang berbahaya seperti harimau, ular berbisa, buaya, dan lain-lainnya. Perhtuikan sampai hal-hal kecil, misalnya tidak menyimpan makanan di tenda, yang dapat mengundang binatang-binatang kecil berbisa, seperti : kalajengking, kelabang, bahkan semut yang tidak berbisa, karena dapat mengganggu tidur kita. Adakalanya binatang yang tidak membahayakan tetapi suka datang mencari makan, baik waktu siang atau malam, pada saat tenda kosong atau sepi, seperti kera, biawak dan sebagainya. 2. Tumbuhan beracun Ada tumbuhan seperti pohon rengas, untuk itu jangan sekali-kali mendekat atau menyentuh, karena seluruh tubuh kita akan gatal. Tumbuhan yang bergetah kuning sekali-kali jangan dimakan, akan terjadi keracunan tubuh. Tanyakan pada penduduk sekitar, mungkin ada tanaman beracun yang belum kita kenal.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 206 Biasanya anak dari kota tidak mengerti bahwa umbiumbian seperti gadung, ketela daun kecil panjang, yang khusus untuk membuat bahan tepung tapioka, adalah beracun. 3. Air dalam dan deras a. Air dalam dan deras tidak diperkenankan digunakan untuk kegiatan pramuka, karena mengandung resiko tinggi. Kegiatan di air dimungkinkan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Peserta harus dapat berenang; 2. Air maksimum setinggi pusar dianggap aman, apabila airnya tenang dan dasarnya tidak berlumpur; 3. Air lebih dari setinggi pusar, hati-hati, berbahaya! 4. Dasar air, licin/berbatu, hati-hati! 5. Bersih dari semak-semak, ganggang dan binatang berbahaya; 6. Diberi pengaman dari kayu, bambu, tali, rakit, atau pelampung; 7. Ditempatkan petugas di arah hilir yang berada di air untuk menjaga barangkali ada peserta lolos dari pengamanan pertama. b. Kegiatan yang dilakukan di sungai atau di air dan sekitarnya, perlu mewaspadai hal-hal sebagai berikut : 1) Perkirakan derasnya arus air sungai dibanding ketahanan peserta menghadapi arus tersebut. Malapetaka berulang kali terjadi di sungai karena salah memperhitungkan arus dibanding kekuatan anak, disamping anaknya memang tidak bisa berenang sama sekali. Selain itu kemungkinan pula kegiatan itu dilaksanakan karena ingin memenuhi keinginan anak untuk bermain di air.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 207 2) Kemungkinan terjadinya banjir besar atau banjir kiriman yang sangat mendadak. 3) Arus air yang bercampur batu, kerikil atau pasir sangat berbahaya. 4) Adanya batu-batu sungai yang labil, mudah bergerak, mudah terguling apabila dipegang atau diinjak. 5) Adanya batu yang licin, berlumut yang meudahkan terpeleset. Air kali atau danau memang sesuatu yang sangat menarik bagi anak-anak. Ini dapat menjadi alat pendidikan, tetapi bila perhitungan kita keliru dapat menimbulkan masalah. 4. Tanah rawan Tanah rawan adalah tanah yang mudah longsor, terutam jika hujan turun. Ada juga tanah gambut yang mudah ambles bila diinjak. Demikian juga tanah yang sewaktuwaktu secara mendadak dapat terkena air bah, atau air pasang laut, atau tanah padas yang menonjol, di bawahnya rata seolah-olah dapat untuk berkemah, serta bersuasana teduh. Jangan berkemah atau beristirahat di lahan tersebut, karena mengandung resiko. 5. Tanah curam Bahwa tanah tidaak selamanya datar, landai dan berjenjang (terasering), melainkan ada yang curam, terjal, atau kemiringannya lebih dari 60⁰. Oleh karena itu hatihatilah jangan sampai latihan kepramukaan mendapat musibah. Lebih baik hindari medan yang seperti tersebut di atas. Jika akan diadakan latihan di perbukitan (mountainering), panjat tebing (rock climbing) atau pendakian (mount climbing) hanya boleh dilakukan oleh Penegak dan pandega, dengan syarat ada pelatih yang handal, biasanya dari TNI atau organisasi pecinta alam,
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 208 dan dengan perlengkapan yang memadai serta kondisi psiko-fisik yang prima. 6. Asap belerang Asap belerang sangat berbahaya bagi jiwa manusia, oleh karena itu hindarkanlah perkemahan berdekatan dengan kawah atau kepundan yang masih mengeluarkan asap belerang. Andaikata perkemahan jauh dari pusat asap belerang pun masih harus waspada sebab arah angin pada waktu malam atau siang berganti arah, demikian juga pada bulan-bulan tertentu arah angin perlu menjadi bahan pertimbangan. Sebaiknya kita minta nasehat dari pihak vulkanologi (Dinas Pengawas Gunung Api). Ingat! Pernah terjadi, beberapa desa di Kabupaten Banjarnegara mengalami kiyamat kecil karena tutrunnyaa asap beracun dari Kawah Sinila beberapa waktu yang lalu. 7. Kondisi Psikis Kenyataan sering terjadi peserta perkemahan mengalami kemunduran kondisi psikis, karena kelelahan, kurangnya variasi kegiatan dan istirahat, lagu emosional atau banyaknya waktu terbuang yang tidak terisi, misalnya : histery, halusinasi, atau hal yang sebagian orang menyebut kesurupan, hal ini yang tidak rasional atau supra rasional. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan kegiatan yang bervariasi, menghindari lagu yang emosional, mengisi waktu yang terluang dengan kegiatan yang bermanfaat,sehingga tidak memberikesempatan peserta melamun dan memberi istirahat yang cukup. Permainan yang sudah biasa dimodifikasi, misalnya sepak bola kaki tiga, sepak bola mundur, karapan sapi yang ditarik regu-regu peserta.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 209 Seandainya terjadi peserta mengalami jiwa yang labil, maka diberi pendekatan psikologi dan agama. 8. Dalam hal melakukan kegiatan perlu diwaspadai hal-hal sebagai berikut : a. Kemungkinan tanah longsor; b. Kemungkinan pohon tumbang karena lapuk, pohon berdaun rindang dalam kondisi tiupan angin kencang; c. Kegiatan dekat tebing curam atau dalam, kemungkinan terperosok ke dalamnya; d. Terjatuh ke lubang atau sumur tua; e. Terdapat binatang buas, ular berbisa, kalajengking dan binatang lain yang berbahaya; f. Memasuki daerah terlarang karena gelap tidak terlihat tanda larangan, baik dilarang oleh aturan pemerintah maupun dilarang oleh adat setempat; g. Memasuki daerah yang berbahaya, karena adanya gas beracun, limbah beracun, dan sebagainya; h. Kemungkinan tersesat karena tanda-tanda tidak terlihat dengan jelas. Seluruh kerawanan ini perlu diperhatikan sebelumnya dengan upaya-upaya yang dapat menghindarkan dari kerawanan itu. Sebagai contoh jika terdapat ular berbisa di sekitar arena perkemahan, kita harus memberikan batas perkemahan dengan tali ijuk atau garam yang ditaburkan. Pemecahan/penyelesaian 1. Pada hakekatnya, tujuan pendidikan kepramukaan adalah membentuk sikap dan perilaku positif, menambah pengetahuan dan pengalaman, serta menguasai ketrampilan dan kecakapan, sehingga menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan diri sendiri, sanggup dan mampu membina
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 210 sendiri, serta ber-Pancasila. Melalui Petunjuk Penyelenggaraan setiap kegiatan, Kwartir Nasional telah memberikan gambaran dan penjelasan, untuk setiap kegiatan, yang harus dilaksanakan dengan berpedoman Trisatya dan Dasadarma, dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, dan merupakan kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan. 2. Gerakan Pramuka bertujuan mendidik dan membina anak dan pemuda Indonesia yang berwatak dan berbudi pekerti luhur, kuat mental tinggi moral beriman dan bertakwa, sehat jasmaninya. Kegiatan pembinaan mentyal dalam Gerakan Pramuka dilakukan dalam bentuk Pesta Siaga, perkemahan, penjelajahan, dan lain-lain, yang sesuai dengan perkambangan jasmani dan rohani peserta didik serta kebutuhan dan perkembangan jaman, dengan tetap mengindahkan peraturan yang diberlakukan. 3. Kegiatan fisik yang berupa penyeberangan sungai, merayap tali, pendakian dan penurunan tebing, memanjat dinding, dan sebagainya, hendaknya didahului dengan latihan-latihan yang cukup baik, dimulai dari yang ringan menuju yang berat, dan tidak lupa dengan pelatih/instruktur yang handal, serta perlengkapan yang sempurna. Keamanan dan keselamatan atas kemungkinan bahaya harus diutamakan. 4. Upacara yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka, khususnya Upacara Pelantikan harus khidmad, tertib dan berkesan, serta sederhana dan bervariasi. Oleh karena itu, pelantikan di tempat latihan atau di tempat yang lain yang dianggap cukup memberi kesan dan mudah dihadiri orang tua, haruslah khidmad dan mendidik. Khusus upacara pelantikan bagi Calon Penegak dan Pandega, hanya terdiri atas :
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 211 a. Renungan jiwa di tempat yang tidak mengganggu konsentrasi pramuka yang bersangkutan, misalnya di ruang belajar di rumahnya, di kelasnya, di halaman sekolahnya, dll. dan tidak dibenarkan dilaksanakan di kuburan, atau tempat lain yang justru menjadikan yang bersangkutan takut. b. Pelantikan secara formal yang dihadiri orang tuanya, dengan tata upacara sederhana, khidmad, dan tertib. 5. Akibat kurang waspadanya para pembina, kurang matangnya persiapan, tidak siapnya pembina menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, maka sering mengakibatkan terjadinya musibah. Maka dipandang perlu adanya : a. Persipan pelaksanaan kegiatan sebaik-baiknya; b. Pembina yang akan melakukan kegiatan dengan peserta didik, khususnya kegiatan keluar, jauh sebelumnya agar melaporkan persiapannya kepada Pimpinan Sekolah/madrasah selaku Mabigus dan Kwarran, serta harus mendapat ijin dari orang tua peserta didiknya. c. Untuk mengurangi beban apabila terjadi musibah, bagi peserta didik (pramuka) diwajibkan memiliki Kartu Asuransi Kecelakaan Diri yang dikhususkan bagi pramuka (Jasa Raharja Putra). d. Sebelum berangkat ke tempat kegiatan, kondisi peserta harus sehat jasmani dan rohani, dan tetap melengkapi anggota dengan obat-obatan. 6. Tidak dipungkiri bahwa kegiatan petualangan/ pengembaraan itu menarik bagi para remaja dan pemuda. Namun diharapkan pembina pramuka dapat memilih kegiatan : a. Yang menunjang pencapaian tujuan Gerakan Pramuka dan bermanfaat bagi pembinaan peserta didik;
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 212 b. Yang tidak membahayakan jiwa peserta didik; c. Yang menunjang pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. 7. Kepada para pembina penegak pandega dan pamong saka, agar tidak menambahkan acara kegiatan pelantikan yang sesungguhnya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dan yang justru akan mengaburkan kekhidmatan pelantikan, dari sifatnya upacara yang sederhana, mudah dan bervariasi. Misalnya : menyiram air ke tubuh yang dilantik, menceburkan ke dalam sungai, kolam, dan lain-lain. 8. Pembina pramuka harus dapat membedakan secara cermat, bahwa setiap jenis/macam kegiatan itu diperuntukkan siapa, untuk Siaga atau Penggalang, untuk Penegak atau untuk Pandega. Misalnya Pramuka Siaga tidak ada kegiatan perkemahan yang harus bermalam. Pada Penggalang tidak dibenarkan renungan malam yang seperti dilakukan oleh Penegak/Pandega.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 213 TATA LAKSANA PERKEMAHAN Pendahuluan Berkemah adalah hidup di alam terbuka tinggal di dalam kemah atau tenda, dengan alat-alat yang sederhana serta dengan cara dan tujuan yang benar. Ada tenda yang terbuat dari kain yang tipis, kain tebal dan rapi, bahkan ada juga tenda darurat yang terbuat dari daun-daun kering. Di dalam kepramukaan, berkemah dipakai sebagai alat pendidikan. Tujuan Camping atau berkemah mempunyai beberapa tujuan, yaitu : 1. Meningkatkan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengembangkan kepercayaan pada diri sendiri. 3. Mengembangkan kepribadian dan kewiraswastaan. 4. Meningkatkan ketrampilan dan kewiraswastaan. 5. Rekreasi yang sehat. 6. Bakti kepada masyarakat. 7. Mengumpulkan data dan informasi. Macam-macam berkemah Ada beberapa macam berkemah ditinjau dari tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, di antaranya : 1. Perkemahan bakti (Perkemahan Wirakarya, Kemah Kerja, dan lain-lain). 2. Perkemahan ilmiah (untuk penelitian, mengumpulkan data dan informasi). 3. Perkemahan rekreasi. 4. Perkemahan pendidikan (melatih watak, ketrampilan, pengetahuan dan organisasi).
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 214 5. Perkemahan mengenal daerah lain (Orientasi). Ditinjau dari lamanya waktu yang dipergunakan adalah : 1. Perkemahan sehari (pagi berangkat sore pulang). 2. Perkemahan tetap (beberapa hari menetap berkemah di suatu tempat). 3. Perkemahan safari (Perkemahan berpindah-pindah). 4. Persami (perkemahan Sabtu-Minggu). Syarat Umum dan Tempat Perkemahan 1. Indah a. Pemandangan yang indah di tempat/dari perkemahan. b. Terdapat tempat yang baik untuk upacara dan kegiatan. 2. Aman a. Dari gangguan manusia (pencurian, kenakalan). b. Dari gangguan binatang (binatang buas, binatang berbisa). 3. Sehat a. Sekitarnya tidak ada penyakit menular. b. Tempat bersih (ingat tetanus). Syarat Khusus(Teknis) 1. Pandangan sekeliling tidak tertutup. 2. Sedikit miring (mencegah genangan air). 3. Mudah dicapai dalam segala cuaca (bila sewaktu-waktu memerlukan pertolongan). 4. Dekat sumber air. Langkah-langkah berkemah 1. Pembicaraan dengan calon-calon peserta. 2. Penentuan pimpinan, dan lain-lain.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 215 3. Pengumpulan dan peninjauan peralatan. 4. Perencanaan dan peninjauan tempat. 5. Penentuan iuran perbekalan. 6. Penentuan waktu. 7. Ijin orang tua/wali. 8. Surat jalan. Teknik Berkemahan Untuk dapat berkemah dengan baik, seorang Pramuka harus menguasai teknik berkemah. 1. Memasang Tenda a. Pasang tenda dengan pintu tidak menghadap arah angin. b. Tiang tenda di ppasang di luar ujung tenda. c. Jangan memasang tenda di bawah pohon yang menjulang tinggi. d. Pilih tempatsehingga pada pagi hari tenda-tenda mendapat sinar matahari. 2. Ikatan tali Dalam perubahan cuaca tenda-tenda akan tegang dan kedor, oleh karena itu : a. Ikatan pada pasak tenda harus mudah dibawa dan dipasang kembali. b. Simpul pangkal tidak cocok. c. Yang paling cocok adalah tali wangsul. 3. Selokan di sekeliling tenda a. Di musim hujan tepat di bawah tenda (teritis air hujan) digali selokan. b. Tanah galian ditumpuk di dalam, sehingga tidak perlu dalam-dalam menggalinya. 4. Pintu gerbang (gapura) dan Pagar Batas a. Pintu Gerbang berfungsi sebagai pintu pekarangan.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 216 1) “Ketuklah Pintu” bila kita berkunjung ke tenda kelompok/regu lain. 2) Cantumkan nama regu dan nama Pinru, Wakil dan anggota di Pintu Gerbang. b. Pagar batas merupakan batas tanggung jawab. 1) Keluar masuk perkemahan melalui Pintu Gerbang, jangan pamer sebagai peloncat tinggi melalui pagar. 2) Arena di dalam batas pagar harus tiap kali dibersihkan sehingga sampah malu bertengger di situ. 5. Tata tertib kegiatan umum a. Pakaian 1) Pakailah pakaian yang sopan bila meninggalkan batas perkemahan, begitu juga waktu makan dan tidur. 2) Tanda peserta yang telah ditentukan dipakai pada tempatnya. b. Alat-alat 1) Kembalikan alat-alat yang telah dipakai di tempat semula. 2) Alat-alat masak segera dibersihkan setelah dipakai. c. Tenda 1) Pada pagi hari satu sisi tenda dibuka agar sinar matahari dapat menyinari lantai tenda. 2) Isi tenda dikosongkan dan dijemur tiap pagi. d. Ibadah 1) Usahakan agar pelaksanaan ibadah selalu dengan berjamaah dan dilakukan tepat pada waktunya. 2) Hormati agama rekan lain. e. Kegiatan
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 217 1) Peserta putra tidak diperkenankan berada di arena putri dan sebaliknya. 2) Adakan batas-batas yang jelas dimana kedua peserta itu boleh bergerak. 6. Apel tenda a. Tiap regu membersihkan arena tenda masing-masing. b. Makan pagi telah dihidangkan. c. Alat-alat masak telah bersih. d. Alat-alat tidur/pakaian dijemur. e. Tenda dibuka disebelah sisinya. f. Peserta telah berpakaian seragam yang rapih. 7. Penyelesian a. Ratakan kembali tanah-tanah galian, jangan tampak bekas perkemahan. b. Adakan operasi semut sekitar bekas perkemahan. c. Simpan alat-alat perkemahan dalam kedaan kering dan bersih. d. Sampaikan ucapan terimakasih kepada penduduk sekitarnya, terutama pada pamong dan tua-tua desa. e. Sesampai di rumah, kembalikan alat-alat pinjaman dengan ucapan terimakasih. f. Buat evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang. 8. Evaluasi Supaya jalannya perkemahan itu menurut acara yang telah ditentukan, dan agar dari perkemahan itu mendapat pengalaman baru dan pengetahuan untuk perkemahan yang akan datang, maka pada setiap perkemahan perlu diadakan evaluasi atau penilaian. Evaluasi meliputi seluruh kegiatan perkemahan, sejak persiapan, pelaksanaan, dan penyelesian perkemahan. Evaluasi diadakan oleh peserta dan penyelenggara, agar kita mengetahui mundur majunya karya yang kita
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 218 laksanakan, sehingga pada perkemahan selanjutnya kita akan lebih maju. 9. Kesimpulan Suksesnya perkemahan tergantung dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang baik. Pengelolaan perkemahan yang baik, sebagian besar tergantung dari mental, moral dan skil yang baik dari ppeserta dan penyelenggaranya. Pengetahuan dan ketrampilan tentang perkemahan perlu dipelajari, dimiliki dan dihayati terlebih dahulu oleh peserta dan pengurus pelaksanaan sebelum perkemahan dilaksanakan.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 219 PERENCANAAN PERTEMUAN PRAMUKA PENGGALANG Pengertian Lomba Tingkat Pramuka Penggalang Lomba Tingkat adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan baik beregu maupun perorangan atas nama regu. Lomba Tingkat biasa disingkat dengan LT. Lomba Tingkat diselenggarakan dalam bentuk perkemahan. Lomba Tingkat atau disingkat LT adalah suatu gelanggang dimana para Penggalang Putra dan Penggalang Putri secara beregu atau perorangan atas nama regunya berlomba dalam sejumlah ketrampilan, ketangkasan dan lain-lain perlombaan yang berhubungan dengan perkembangan jasmani dan rohani anggota Penggalang. Selain jenis-jenis kegiatan yang dilombakan, diadakan juga kegiatan lain yang bersifat bakti pada masyarakat setempat, seperti memperbaiki jalan, jembatan, parit, membersihkan rumah ibadah, serta kegiatan-kegiatan rekreatif seperti pentas seni, deklamasi dan sebagainya. Lomba Tingkat bertujuan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara Pramuka Penggalang, serta menguji kemampuannya dan kecakapan dalam sejumlah ketrampilan dan teknis kepramukaan, sambil mengembangkan rasa cinta Tanah Air.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 220 Macam Lomba Tingkat Lomba Tingkat dibedakan berdasarkan tingkat penyelenggaraan dan pesertanya, yaitu: a. LT I Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat Gugusdepan (biasanya berupa sekolah SMP atau MTs) dengan peserta dari masing-masing regu anggota Gugus Depan tersebut. b. LT II Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan) dengan peserta dari masing-masing Gugusdepan yang ada di Kwartir Ranting tersebut. c. LT III Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten / Kota) dengan peserta dari perwakilan masing-masing Kwartir Ranting yang ada di Kwartir Cabang tersebut. d. LT IV Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi) dengan peserta dari perwakilan masing-masing Kwartir Cabnag yang ada di Kwartir daerah tersebut. e. LT V Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat Kwartir Nasional (Nasional) dengan peserta dari perwakilan masing-masing Kwartir Daerah yang ada di Indonesia. Lomba Tingkat bersifat berjenjang. Artinya, pemenang pada suatu tingkatan akan mewakili mengikuti Lomba Tingkat di tingkat atasnya.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 221 Merencanakan kegiatan LT-I Agar pelaksanaan LT-I mencapai hasil yang baik, antara lain rencananya juga harus baik. Agar dapat membuat rencana yang baik anatar lain harus memiliki data-data yang lengkap tentang tempat. Dari data-data tersebut di atas kemudian disusun suatu perencanaan yang meliputi : 1. Waktu yang akan dipergunakan 2. Tempat penyelenggaraan LT-I 3. Biaya kegiatan 4. Transportasi (jika dilaksanakan di tempat jauh) 5. Peserta, meliputi jumlah dan syarat-syaratnya. 6. Susunan panitia dan dewan juri 7. Peralatan yang perlu dibawa peserta dan panitia 8. Acara atau program kegiatan 9. Dan lain-lain. Menyusun instrumen alat evaluasi Seluruh kegiatan dalam Lomba Tingkat, yang dinilai dibagi dalam tiga kelompok : Kelompok I 1. Mental dan idiologi 2. Agama 3. Patriotisme 4. Sikap bermasyarakat Kelompok II 1. Ketrampilan dan kecakapan 2. Ketangkasan 3. Karya usaha 4. Praktek ketatalaksanaan regu secara praktis. Kelompok III
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 222 1. Pengetahuan 2. Kesehatan 3. Kebersihan 4. Kerapihan Karena pendidikan kepramukaan lebih mengutamakan pendidikan watak dan kepribadian, baru kemudian ketrampilan, pengetahuan dan lain-lain, maka di dalam penilaian Kelompok I lebih utama dari kelompok II dan Kelompok II lebih utama dari kelompok III. Atas pertimbangan di atas maka : 1. Kelompok I diberi bobot = 3 2. Kelompok II diberi bobot = 2 3. Kelompok III diberi bobot = 1 Menyusun ketrampilan yang akan dilaksanakan Jenis-jenis kegiatan yang diperlombakan dalam kegiatan LT-I dapat disusun seperti contoh di bawah ini : No Bidang Kegiatan Macam Kegiatan Persen 1 Ketrampilan Pionering Dasar Semaphore Morse Peta Pita Peta Perjalanan Sandi Panorama Perkemahan Makanan darurat 55% 2 Ketangkasan Menyambung tali Meniti kayu bulat Mendaki tangga Naik turun tebing 10% 3 Kesenian/ Kebudayaan/ olahraga Volley Ball Cerdas Tangkas Melukis 15% 4 Keagamaan MTQ Sholat Berjamaah 10%
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 223 5 Bakti Masyarakat Penghijauan Gotong Royong 10% Menyusun panitia dan juri 1. Dalam penyelenggaraan LT-I harus dibedakan antara panitia dan juri (penilai). 2. Panitia adalah personil yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaaan kegiatan LT-I. 3. Dewan Juri adalah orang yang khusus bertugas sebagai penilai mata lomba LT-I. 4. Penilai merupakan suatu tim yang terdiri pembina pramuka dan unsur lain menurut keperluannya yang telah diyakini akan kejujuran, etika dan obyektivitasnya sebagai juri dan pada kegiatan Lomba Tingkat tersebut ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Ketua Panitia Penyelenggara. Khusus untuk LT-I penilai adalah para Pembina atau Pembantu Pembina dari gugusddepan yang bersangkutan. 5. Tim penilai ditatar dahulu sebelum melaksanakn tugasnya agar benar-benar siap melaksanakan.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 224 API UNGGUN Dalam sebuah perkemahan salah satu kegiatan yg paling di tunggu oleh peserta perkemahan adalah kegiatan api unggun. Tanpa adanya kegiatan api unggun, sebuah kegiatan perkemahan pramuka terasa se akan bagaikan sayur tanpa garam.Oleh karena itu kegiatan api unggun dalam sebuah perkemahan merupakan kegiatan yang paling di tunggu-tunggu oleh seluruh pramuka ketika mengadakan perkemahan. Api unggun merupakan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka khususnya pada malam hari. Pada mulanya, api unggun dipakai sebagai tempat pertemuan selain sebagai penghangat badan dan menjauhkan dari gangguan binatang buas. Pada kegiatan kepramukaan api unggun dilaksanakan dalam membina kecerdasan seni, kreativitas, kepercayaan diri, dan hiburan dengan suasana yang riang gembira. Nilai pendidikan dari api unggun, di antaranya: a. mempererat persaudaraan, b. memupuk kerja sama (gotong royong), c. menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri, d. membuat suasana kegembiraan dan kebebasan, e. mengembangkan bakat dan kreativitas, dan f. memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton. Tata Cara Pelaksanaan Api Unggun a. Tempat di selenggarakanya api unggun ialah di medan terbuka, berupa lapangan yang cukup luas, tanahnya kering dengan permukaan rata.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 225 b. Bila api unggun dilaksanakan lapangan yang berumput yang tumbuh dengan baik, maka pada tempat yang direncanakan sebagai tempat unggun api, rumputnya dipindahkan lebih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api unggun selesai, atau diberi alas batang-batang pisang sehingga tidak membakar rumput. c. Sesudah selesai api unggun, tidak boleh terlihat bekasnya, adanya sisa kayu dan abu harus dipindahkan, tempat harus bersih kembali. d. Tidak merusak lingkungan. Larangan Mengikuti Kegiatan Api Unggun Api unggun dapat diikuti oleh Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega, sedangkan Pramuka Siaga tidak diperbolehkan mengikuti api unggun, karena: a. cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan anak usia Siaga. b. anak usia Siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan bila mengikuti Api unggun. c. kegiatan pengganti api unggun untuk anak Siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam bentuk Pesta Siaga, Panggung gembira, gerak , lagu dan sebagainya. Macam-Macam Bentuk Api Unggun a. Bentuk Piramida Kayu disusun berbentuk piramida makin tinggi makin kecil. Bentuk piramida ini ada yang berbentuk segi tiga dan ada pula yang berbentuk segi empat. b. Bentuk Pagoda
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 226 Di tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu lain disandarkan pada tonggak tersebut, ditengah-tengah di beri kayu yang mudah terbakar. c. Bentuk Pagoda Roboh Kita atur ujung kayu bertemu ditengah-tengah di tempat pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang mudah dibakar. Bentuk pagoda roboh dibuat jika bentuk dan panjang kayu tidak sama. d. Bentuk Kursi e. Bentuk unggun seperti kursi dan kayunya diletakan berjajar seperti kursi. Cara membuat: 1) dua pancang kayu dipancangkan sejajar condong (45-60) derajat. 2) dua kayu lain diletakan rebah dekat pancang, selanjutnya kayu diletakkan melintang di atasnya. Pada acara api unggun peserta didik menciptakan suasana kegembiraan dengan jalan menampilkan kreasi seninya, berupa : musik, gerak dan lagu, lawakan, sandiwara, fragmen, dan lain-lain. Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun perlu dibentuk tim pelaksana yang bertugas mempersiapkan, mengatur jalannya acara api unggun dan mengadakan pembenahan kembali tempat api unggun setelah acara selesai. Pembina Pramuka yang mengikuti acara api unggun hendaklah ikut menciptakan suasana kegembiraan selama acara api unggun berlangsung. Berikut ini beberapa makna yg dapat di capai ketika mengikuti kegiatan api unggun dalam sebuah perkemahan :
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 227 a. Mendapatkan kehangatan Tidak dapat di pungkiri, biasanya suasana di bumi perkemahan sangatlah dingin, apalagi ketika berkemah di daerah pegunungan, oleh karnanya api unggun merupakan salah satu solusinya.Dengan adanya api unggun ini para pramuka atau anggota yg berkemah akan mendapatkan kehangatan. b. Menimbulkan Semangat Biasanya kegiatan api unggun di laksanakan pada malam-malam terakhir kegiatan perkemahan, di mana semua atau sebagian peserta telah merasa lelah, letih, capek dan jenuh. Nah, disini api unggun kembali menjadi solusi karna api unggun melambangkan kobaran semangat yang membara dan seakan-akan tidak boleh padam, begitu pula pramuka semangatnya janganlah sampai padam.Itulah sebabnya di dalam penyulutan api unggun biasanya di mulai dengan upacara untuk memberi kesempatan kepada seluruh peserta untuk menghayati makna api unggun tersebut. c. Mencari Kegembiraan Mengingat pada akhir perkemahan suasana peserta yg telah merasa lelah, letih, capek, dan jenuh sementara pramuka itu harus selalu senang dan bergembira, maka lagi-lagi api unggun menjawab permasalahan itu.Itu sebabnya ketika penyulutan api unggun selesai di lanjutkan dengan atraksi seni, baik itu menyanyi maupun keterampilan lainnya yg semuanya bertujuan untuk membuat semua yg hadir merasa senang dan melupakan rasa lelah,letih, capek dan jenuh yg di rasakannya.
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 228 Susunan Upacara Api Unggun TEKS SUSUNAN UPACARA API UNGGUN HADIRIN SEKALIAN Telah tibalah waktu di penghujung Kegiatan Perkemahan Pelantikan Penggalang Ramu Tahun 2017, untuk masa jabatan Periode ke-11, mari kita berdo’a bersama seraya merenung bersama untuk ingat jadikanlah sebuah pribadi yang kuat baja, selalu pantang menyerah, mampu dalam menerjang segala rintangan hidup dengan penuh kesabaran, jadikanlah pribadi yang dapat mewujudkan cita-cita bangsa jadikan pribadi anak tunas bangsa yang peduli semangat penuh dalam menegakan Agamaku, budayaku, nusa dan bangsaku, marilah bercita-cita untuk memajukan bangsa yang bermartabat tinggi. HADIRIN SEKALIAN!... UPACARA API UNGGUN PERKEMAHAN PELANTIKAN PENGGALANG RAMU PERIODE 11 TAHUN 2017 GUGUS DEPAN (NAMA PANGKALAN DAN DAERAH) SIAP DIMULAI : a. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara langsung mengambil alih pimpinan. b. Pembina Upacara memasuki lapangan upacara c. Saling Hormat d. Laporan pemimpin upacara kepada Pembina upacara, bahwa upacara siapdi mulai e. Sekapur Sirih ApiUnggun f. Menyayikan Hymne Pramuka g. Penyalaan Api Dasa Dharma h. Menyayikan Lagu Api Unggun i. Amanat Pembina Upacara
Bahan Serahan KML Penggalang KMLPenggalang Badung 2024 Page 229 j. Do’a k. Laporan Pemimpin Upacara Kepada Pembina Upacara Bahwa Upacara Telah Selesai l. Saling Hormat m. Pembina Upacara di perkenankan meninggalkan tempat Upacara n. Pemimpin upacara menyerahkan pimpinan langsung dan meninggalkan lapangan upacara o. Pertunjukan Pentas Karya Hura-hura