Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 195 ditemuinya siang ini. Lana segera terburu merapikan map transparannya itu dari mejanya dengan tangan bergetar. "Azka Samudra." Ujar Azka dengan menarik kursi dihadapan Lana untuk didudukinya. Lalu ia tersenyum manis menatap Lana. Sembari ia menjulurkan tangannya kearah Lana. Tangannya lama mengawang diudara. "Alana." Ujarnya dengan mimik kakunya sembari menggapai juluran tangan Azka. Azka Samudra? Apakah dia akan memberi warna baru dalam kehidupan Alana? Yang akan menggantikan warna magenta. Apakah Samudra yang ini juga membawa ketenangan untuknya? Atau hanya sekilas berlalulalang saja? Pikir Alana yang berputar dalam otaknya. Hanya tuhan yang tau.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 196 BAB 17 HIDUP ADALAH HARI INI (by: Iqbal Zulkarnain) Iqbal adalah orang yang ingin selalu menjadi nomor satu. Jika ada ujian dia selalu ingin selesai duluan, PR pun ia kerjakan setelah pulang dari sekolah. Saking rajinnya, ia jarang sekali bermain bersama teman-temannya. Memang hal itu tidaklah buruk, justru sangat baik. Kebiasaan di atas, sudah dilakukan bagus sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga waktu SMA. Prestasi di sekolahnya pun memang terbilang mentereng, selalu masuk 3 besar di kelasnya. Lambat laun, Iqbal dewasa dan mulai merenungi banyak hal. Iqbal pun bergegas menemui gurunya tersebut. “Iqbal, kenapa?” jawab sang guru. Iqbal lalu menceritakan mengenai persoalannya yang sedang ia hadapai.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 197 Sang guru hanya memberikan pesan singkat. “Iqbal, hiduplah untuk hari ini, biar esok menjadi misteri,” tutur si guru. “Maksudnya begini, kamu boleh mengerjakan sesuatu untuk besok hari, tapi jangan lupakan hari ini, nikmatilah hari ini.” “Jangan sampai kamu hidup terlalu cepat hingga tidak punya teman, ingat, Ball, hiduplah hari ini.” Kata-kata guru di atas membuat iqbal berpikir, ia ternyata terlalu sibuk dan khawatir dengan masa depan, sedangkan masa sekarang ia hiraukan. Perkataan sang guru termaktub oleh Iqbal, si murid rajin ini mulai hidup pelan-pelan dan tak serba cepat. Ia mulai bisa menikmati hidup dan sedikit demi sedikit mempunyai teman. Satu hal yang paling mengganggu pikirannya adalah mengenai kehidupan sosialnya. Ia merasa tak mempunyai banyak teman karena terlalu sibuk belajar untuk menyiapkan masa depan. Walau ia jago dalam urusan belajar, tapi hatinya merasa hampa karena selalu sendirian.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 198 Hingga satu waktu, saat menjelang libur semester, ketika teman-temannya sibuk menyiapkan liburan Iqbal justru siap-siap untuk kembali belajar. Namun ia kembali merenung dan sedih, lantaran tak ada satu pun yang mengajaknya untuk pergi berlibur atau melakukan healing. Waktu liburan akhir tiba dan bagus menghabiskan waktu liburannya dengan belajar untuk semester selanjutnya. Kembali sekolah, Iqbal kini tampak lebih murung. Ia murung berhari-hari dan diketahui oleh gurunya. Merasa khawatir, sang guru lalu meminta Iqbal untuk datang ke ruangannya. Mulanya iqbal bingung, apakah ia melakukan kesalahan? Ternyata dia iqbal di panggil bukan karna dia melakukan kesalahan tetapi melainkan ia mendapat kan biaya siswa. “selamat ya Iqbal atas biaya siswanya” “ iya pak terimaksih” Dan akhirnya Iqbal melakukan kuliah di universitas yang dia mau dan dia di sana mendpatkan banyak teman
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 199 BAB 18 NGAJI SAMPAI MATI MONDOK SAMPAI RABI (by: Nindya Octa Prastiyar) Assalamu'alaikum,Haloo perkenalkan saya Aisyah Shakira saat ini saya sedang menimba ilmu di pondok pesantren al azhar bersama kakak perempuan saya Nabila. Aisyah!! Teriak salah satu teman sekamar ku. Heh bangun!! Dasar kebo!! Ujar Dila Hmm, 5 menit lagi Dil. Heh! Ayo bangun hari ini kita kan ada piket di ndalem, nanti telat lohh dimarahin ustadzah Ima. Sontak Aisyah langsung membuka mata dan lari bersiap siap mandi dalam keadaan masih mengantuk. Lagi asyik asyiknya masak di dapur ndalem, Aisyah dikejutkan oleh suara Dila. Apa sihh?! Ganggu orang lagi masak aja! Celoteh Aisyah. Tuh! Dicariin Abah. Setelah beberapa lama menunggu di ruang tamu. Abah datang bersama Umi. Sontak aku langsung menyalami dan mengucapkan salam kepada Abah dan Umi.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 200 Sini nduk duduk dulu. Nggih Abah. Abah kenapa manggil saya kesini? Tanya Aisyah dengan lembut. Gini nduk Abah manggil kamu kesini karena mau ngomong sesuatu. Ada apa Abah kata Aisyah. Gini nduk Umi dan sekeluarga sudah ke rumah orang tuamu dan sudah bicara kepada keluargamu dan kami semua setuju untuk menjodohkan Nduk Aisyah dengan Putra Kami Faiz fachrul Agam. Tapi kan Umi. Tenang saja potong Umi. Kamu tidak perlu buru buru mengambil keputusan ya Nduk. Apapun keputusan kamu Kami Sekeluarga akan menerimanya dengan lapang dada ujar Umi deng tersenyum dibalik niqabnya. Jika kedua orang tua saya setuju dan merestui insyaallah Aisyah juga Setuju Umi, Abah ujar Aisyah. Alhamdulillah kalau begitu nduk ujar Abah. Bismillahirrahmanirrahim, QOBILTU NIKAHAHA WA TAZWIJAHA BIL MAHRIL MADZKUR HAALAN. Ucap Agam dalam satu tarikan nafas tanpa ragu dan mantap mengucapkan nya. Mendengar itu Air mata Aisyah menetes haru karena sekarang dirinya sudah sah menjadi istri seorang Faiz Fachrul Agam. Ya Allah semoga saya bisa menjalankan kewajiban saya sebagai seorang istri dan berkahilah pernikahan kami agar menjadi keluarga yang sakinah mawadah
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 201 warahmah. Aminn ujar kakak perempuan ku Nabila yang menemani aku dan menyemangati aku. Amanat:Ada saatnya kamu memperjuangkan dan diperjuangkan oleh seseorang. Bersabarlah dan fokuslah untuk memantaskan dirimu. Yakinlah Allah akan hadirkan dan tunjukkan penyempurna agamamu di saat yang tepat. End~
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 202 BAB 19 APA MIMPIKU INI SALAH (by: Briliant Putri Atmojo) –prolog– ... , . , ? a? 6 tahun menapaki masa merah putih, dimana sering kesebut dengan masa kekanakan bisa juga dengan kata SD. Pada penghujung akhir semester dua, aku mengikuti ujian sekolah/try out untuk memulai langkah, langkah dimana setiap jalan yang ditelusuri dengan banyak cobaan. Bagiku ujian tersebut cukup menggetarkan hati walau masih kecil getarannya dan sekali lagi berlalu begitu saja. Setelah beberapa bulan kemudian... Waktu pengumuman hasil kelulusan tiba. 09.00 PM bertempat di dalam kelas 5, dihadiri oleh seluruh siswa/siswi beserta orang tua. Aku duduk didepan tepat disamping temanku dan orang tuaku. Pertama
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 203 kali dalam hidupku aku mulai merasakan ketakutan tapi sekali lagi ketakutan ini tak cukup kuat untuk membuatku bertekuk lutut. Nilaiku tidak rendah ataupun tinggi bisa dibilang dengan pas dan tentu saja aku lulus. Setelah pengumuman, Aku disibukkan dengan persiapan untuk memulai langkah kembali. Teman temanku terlebih dahulu meninggalkan langkah nya, sebagian mungkin masih dalam perjalanan atau mungkin sebagian yang lain telah tiba di tujuan pilihan mereka. Dan aku masih disini, termenung memikirkan dimana akan kulanjutkan masa sekolahku, suasana sangatlah mendukung untuk diriku sendirian Dan hari pendaftaran tiba... Waktu itu sepeda motor adalah satu-satunya transportasi yang keluarga ku andalkan dan perjalanan hidupku dimulai saat mesin motor berbunyi dari sudut telinga terdengar. Perlahan sepeda motor mulai menjauhi pekarangan rumah dan dari detik demi detik sepeda motor cepat meninggalkan rumah hingga pada akhirnya rumah hilang dari pandanganku, hanya pepohonan berdiri kokoh dipinggir perjalanan yang kulewati. Bagiku, semua harus pergi meninggalkan setiap yang kami miliki, terpisah dari teman-teman untuk mengejar cita-cita yang pernah kami gantungkan dilangit kota lain adalah hal terberat dalam hidup kami. Tapi seperti itulah kehidupan yang harus kami
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 204 lalui dan disaat itu aku memulai langkah pertama ku untuk membawa pulang kesuksesan ketempat yang disebut dengan rumah. 6 tahun berlalu... Pertama kalinya kaki ini berpijak ditanah yang baru. Aku tiba di sekolah yang dijuluki sebagai sekolah elit, itu yang kudengar dari kakak-kakak ku yang terlebih dahulu bersekolah disini dan alasan sekolah ini menjadi tempat tujuan ku karena orang tuaku menginginkan ku tetap bersama karena memang jarak sekolah kerumah lumayan dekat. Aku mendengar banyak cerita tentang sekolah ini, bahasanya juga tidak terlalu asing ditelingaku. Walau begitu aku tetap bersemangat ingin melihat secara langsung cerita-cerita yang digambarkan banyak orang. Aku mengelilingi tempat dimana ilmu berada, lumayan besar sekolah ini. Melewati banyak kelas dan ruangan-ruangan tertentu, mataku hanya menatap ke berbagai bangunanbangunan yang Indah ini. Satu demi satu bangunan berjejer disepanjang tempat, tak lama terlihat barisan tanaman-tanaman indah di depan ruangan. Bangunan-bangunan dicat dengan berbagai warna hijau dan kudengar dari salah satu siswa disini adalah sekolah ini ingin menjadi Adiwiyata. Aku yakin pasti sekolah ini bisa menjadi sekolah favorit bagi siapapun itu.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 205 Setelah beberapa hari disini, aku disibukan dengan pendaftaran ulang siswa baru dengan setengah hati aku mengikuti setiap tes yang diberikan oleh kakakkakak Osis. karena aku anak yang baru tamat SD yang masih memiliki sifat acuh tak acuh. Aku mengikuti tes seleksi masuk SMP ini, namun betapa senangnya aku salah satu dari mereka yang lulus. Aku sangat teramat senang, dari rasa takutku hingga grogiku ku jalani dengan diam hati. Walaupun senang ku bukan main akan kujalani mimpi ini untuk mengejar salah satu cita-citaku, setidaknya mimpi ini seperti adik dari mimpi yang kuimpikan. Orang tuaku memutuskan aku untuk belajar dengan bersungguhsungguh dengan alasan hanya bisa menggapai mimpi yang pernah ku gantung dilangit sana. Saat itu aku tersadar bahwa menjadi orang sukses itu tidaklah mudah, aku harus melalui berbagai kegagalan serta rasa sakit. Dalam hatiku, kutanamkan satu citacita yang kugapai sampai akhir waktuku Beberapa bulan menjadi siswi bukanlah hal yang mudah. Senior yang galak serta tugas yang menumpuk. Siklus hidup dan kebiasaanku mulai berubah seiring menjadi siswi. Dalam doaku berharap semoga aku dipertemukan dengan tahun depan lebih cepat 3tahun berlalu...
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 206 Semeter 1 menjelang semester dua. Ditahun ini aku mencoba kembali agenda yang tertunda, memahami semua mata pelajaran yang sama dengan cara yang sama. Salah satu tujuan utama tentu saja ingin menjadi orang sukses di negeri sendiri, Aku sering menyebutnya dengan pepatah "Jangan berhenti mencari jalan sebelum kau raih gelar jas putih kebanggaan para dokter". Tiga tahun aku bersekolah disini bersamaan dengan teman teman yang begitu teramat baik, aku memiliki 6 sahabat yang bagiku bisa membuat segala cuaca bisa berubah ketika cuaca mendung akan berubah menjadi sebuah lengkungan pelangi yang Indah. Bagiku sahabat adalah tersegalanya. Aku melewati banyak rintangan dengan harapan kali ini aku bisa memenangkan gelar yang aku impikan. Inginku lulus SMP dan SMA ini berlanjut ke tahap selanjutnya dan semoga aku bisa berkuliah di kampus yang aku inginkan. Hanya doa lah yang aku panjatkan semoga orang tuaku panjang umur dan sehat selalu agar bisa menikmati hasil kesuksesan ku, teramat ayah lah yang kerja banting tulang di negeri orang hanya untuk menafkai keluarga dirumah dan menyekolahkan diriku agar bisa menjadi orang berguna untuk masa depan nanti. Beberapa hari akan dilaksanakan ujian kembali, Orang tuaku menyuruh agar diriku benar-benar belajar.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 207 Impianku adalah suatu saat nanti orang tuaku datang dari kampung untuk menghadiri pertemuan di Fakultas Kedokteran dengan seluruh Petinggi Jurusan dengan jas yang ku impikan berwarna putih duduk berjejer di depan. Aku duduk diantara ayah dan ibuku, Mereka kembali menatap ku dengan wajah yang sulit ku artikan. Keheningan menemani beberapa lama, terdengar suara berat ayah mengatakan "Ayah bangga padamu nak, kejar terus impianmu yang sempat kau gantungkan dilangit sana, bukan ayah melarangmu untuk menjadi bagian dari penyembuh penyakit orang, namun ayah sudah tua ayah hanya ingin dirimu sukses. Ayah bisa membiayai dirimu untuk mengejar impianmu, tapi belajar lah sungguh-sungguh kau juga harus bekerja untuk menambah wawasan untuk juga menambah biaya impianmu, ayah bisa saja membiayai tapi punggung ayah mungkin tidak sanggup untuk bekerja kembali, maka bantu ayah, buat ayah dan ibu bangga memiliki mu, ayah sangat menyayangimu maka ayah memutuskan ini walau berat rasanya. Jika kamu memang terlahir untuk menjadi seorang dokter, percayalah kelak kamu akan mencapainya walau kamu harus melewati apa yang kamu genggam sekarang". Aku masih menundukkan kepala, disaat bersamaan terbendung air mata yang kutahan untuk tidak menetes. Dengan mengangkat kepalaku "Iya yah, jika itu yang terbaik untukku maka kudoakan semoga ayah dan ibu panjang umur dan sehat selalu agar bisa
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 208 menikmati hasil kesuksesan ku nanti. Aku ingin membantu ayah dan menggapai impianku dimana ayah dan ibu mengikhlaskan aku menjalaninya walau harus ditempat lain karena dengan itu aku yakin yang terbaik akan datang sesuai dengan kata ayah ibu, jika ini takdirku cepat atau lambat, disini atau disana aku akan tetap bisa menjadi seorang Dokter ". Dan aku mulai mengambil sebuah buku yang didalamnya berisi senjata tempur, buku harianku. -END-
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 209 BAB 20 Kisah kholifah umar dengan wanita miskin (by: Reza Arina Nazifa) Suatu ketika diperjalanan pada saat itu kholifah mendengar tangis dari gubuk salah satu warganya diujung jalan. Tangis semakin jelas terdengar saat kholifah Umar mendekat dirumah,, kemudian kholifah melihat anak kecil yang menangis disamping ibunya yang, kemudian kudau anaknya yang lain tertidur di balai, Terlihat ibu tersebut memasak sesuatu,, akan tetapi setelah sekian lama kholifah memperhatikan anak kecil disampingnya terus tetap menangis tidak berhenti Akhirnya kholifah umar dan sahabatnya ingin masuk ke rumah tersebut, sehingga terjadi percakapan.. Kholifah umar: assalamu'alaikum ibu : waalaikum salam Kholifah umar, wahai ibu apa gerangan yg terjadi mengapa putri ibu menangis tdk berhenti ibu: wahai bapak anak saya kelaparan dannkamibtdk ada sesuatu untuk dimakan. Kholifah umar,: tapi kelihatannya ibu memasak sesuatu
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 210 Ibu : wahai bapak,, yg saya masak itu sebenarnya adalah batu, untuk menyenangkan anak saya bahwa saya senang memasak makanan, Ibu: anak saya yg dua itu tertidur sambil menunggu masakan saya,, Kholifah umar terdiam terduduk dan menetes ari mata beliau kemudian keluar Diluar beliau berbicara dengan sahabatnya Sahabat: wahai amirul mukminin,, biarlah saya yg kebaitul mall untuk mengambil kebutuhan ibu tersebut. Kholifah umar: jangan!!! Jangan engkau,, biar aku sendiri yg mengambilnya,, karna kamu tidak akan sanggup memikul beban dosa yg aku buat kelak nanti diahirat kemudian merka berdua berjalan menuju baitul mal, mengambil, gandum, roti, minyak dan uang,, Kholifah umar memikul sekarung gandum besar dan dipikul dipunggunya sendiri sambil meneteskan air mata sesampainya dirumah ibu tersebut beliau berkata.. Kholifah umar: wahai ibu masaklah semua makanan ini dan senangkanlah anak anakmu,, dengan senang hati,, ibu itu memasak kemudian setelah matang ketiga anaknya dibangynkan,, meraka semua senang dan bergembira. Kmudian ibu berkata terimakasih bapak,, bapak sungguh mulia dan baik hati,, dan kholifah umar pun
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 211 meminta maaf dan berjanji beliau sendiri yang akan memastikan bahan makanan teraubut padanya Kemudian beliau dan sahabatnya berpamitan meninggalkan gubuk ibu tersebut
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 212 BAB 21 IMAM DAMBAAN KU (by: Rahma Diah Maulani P.) Kenalin Zara Dwi Maharani,biasa dipanggil Zara. Gadis berumur 20 thn, yang bermimpi menikah dengan seorang gus, walau dia bukan lulusan pondok pesantren. Dan ini dia cowok tampan yang terpesona dengan Zara namanya Muhammad Firdaus Al- Syafran, biasa dipanggil Firdaus. Pria berumur 22 thn, ia merupakan Gus yang dingin dan cuek, namun di balik sifatnya tersebut, terpendam sifat yang hanya bisa dirasakan oleh keluarganya Mereka berdua dipertemukan di kendaraan umum dengan tidak sengaja, dan sejak itu Firdaus terpesona dengan Zara Dwi Maharani. Bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua? Yuk baca ceritanya! Di suatu hari di rumah Zara, "Zara, bangun sudah jam 4 ini" ucap seseorang di luar kamar, Novi ibunya zara. "Iya bun, aku udah bangun kok, buka aja pintunya nggak aku kunci kok" ucap zara dari dalam kamar.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 213 Ceklek. "Sudah sholat". "Belum, ini mau sholat". "hari ini kamu jadikan kerumah nenek?". "Jadi bun" hari ini Zara akan pergi kerumah neneknya yang ada di luar kota. "Yasudah cepet sholat terus bantuin bunda masak". "Iyaa bun". Selesai sholat dan membaca Al-Qur'an, Zara pergi ke dapur untuk membantu ibunya memasak. "Mau dibantuin apa bun?". "itu kamu kupasin bumbu - bumbunya". "oke buu" Zara dan novi pun melanjutkan memasak untuk sarapa. "Makanannya sudah matang belum? ayah sudah lapar ini" ucap Rizal ayah Zara dari luar dapur. "Iya yahh, ini sudah matang kok" ucap novi yang keluar dari dapur dan diikuti Zara dari belakang sambil membawa makanan. "Yasudah ayo makan" mereka bertiga pun sarapan dengan khidmat.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 214 Tiba-tiba suara rizal menginstruksi mereka "raa, nanti jadi kerumah nenek? berangkat jam berapa" menanyakan perihal Zara yang akan kerumah neneknya. "jadi yah, insyaallah jam 9" jawab Zara dengan lembut. "yasudah nanti ayah anter ke terminal ya" "iyaa yah" mereka pun melanjutkan makannya yang sempat tertunda tadi. Setelah makan dan membereskan piring, zara pun pergi ke kamar dan langsung mandi serta berganti baju. Zara hanya memakai gamis simpel berwarna hitam beserta khimar dengan warna senada dan memakai sneakers berwarna putih, tak lupa membawa tas selempang kecil dan ransel miliknya. "kayaknya udah cukup ini aja deh barang yang aku bawa, lagian kan cuma seminggu disana" zara memperhatikan barang - barang yang sepertinya cukup untuk dibawa kerumah neneknya nanti. pukul 8.30 zara keluar dari kamar, dan pergi ke ruang tv, disana sudah ada rizal dan novi. " sudah raa? mau berangkat sekarang?" tanya rizal ketika melihat anaknya keluar dari kamar.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 215 "sudah yah, boleh deh nanti biar tidak kemaleman nyampeknya". "yasudah ayah mau panasin motor dulu, kamu pamitan dulu sana sama ibu kamu sekalian kangenkangenan, nanti sampai sana nangis gara-gara kangen ibu" rizal berbicara dengan nada yang mengejek. soalnya dulu zara pernah kerumah neneknya dan baru beberapa hari tinggal di sana sudah kangen sama ibunya dan pulang. "kan cuma 1 minggu aku di sana, ya nggak mungkin kangen" "yahh cuma seminggu? nggak jadi deh ayah buatin adek untuk kamu" Rizal berbicara sambil terkekeh. "Ayaaahh, udah sana cepet panasin motornya" zara berbicara sambil merengut. "iya iyaa" Novi hanya menggelengkan kepala sambi melihat tingkah anaknya dan suaminya itu. "zaraa, ini motornya udah panas, cepet sekalian ambil helmnya" teriak rizal memanggil anaknya untuk segera keluar. Novi dan zara pun keluar rumah sambil membawa helm yang ada di kedua tangannya. kemudian, zara
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 216 berpamitan kepada ibunya dan mencium tangan ibunya tersebut " Aku berangkat dulu ya bun" "iya sayang hati-hati ya" zara mengangguk lalu menaiki motor tersebut. "yasudah aku berangkat dulu ya buu, assalammuallaikum," "waallaikumsalamm”’ Zara pun tiba di terminal dan dia pun berangkat, di tengah - tengah perjalan dia mengantuk dan dia pun tertidur di pundak cowok yang berada di dekatnya. cowok itu pun terdiam agar zara tidak terbangun sesampainya di terminal desa neneknya dia pun terbangun dan turun setelah dia turu tiba-tiba dia di ajak kenalan oleh cowok tersebut. "assalamuallaikum, boleh kah saya tau nama kamu ?" kata cowok tersebut yang terpesona dengan kecantikan zaraa. “waallaikumsalam, iya mas ada apa?" "boleh tau nama kamu siapa?” "boleh,kenalin nama saya Zara Dwi Maharani" "ohh Zara, kenalkan saya Muhammad Firdaus AlSyafran" "iyaa, mas Firdaus"
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 217 Firdaus pun pergi kerumah pamannya tersebut, sesampainya firdaus di rumah pamannya. Dia selalu memikirkan gadis yang bernama zara itu. “Hee,kamu kenapa kok seyum-seyum sendiri kaya orang gila” “Ehh paman ngagetin aja sih” “ kamu kenapa Firdaus? Kok seyum-seyum” “Enggak papa, tadi tu Cuma kebetulan ketemu sama bidadari cantik banget jadi aku hanya kebayang wajahnya yang cantik itu” “Wahhh siapa tuu” “Waktu aku ajak berkenalan tadi katanya sih namanya Zara Dwi Maharani” “Paman kok kayak pernah tau ya sama gadis itu, namanya tu familyar banget” “oh iya paman baru inget kalo gadis itu tu cucunya nenek jasmin anaknya pak rizal temen ayah mu, Coba deh kamu tanya ayah mu” ‘’ Benarkah paman, baik lah kalo gitu aku akan tanya ayah” Di saat waktu luang Firdaus menelpon ayahnya dan menanyakah perihal yang di katakan oleh pamanya tersebut.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 218 “Assalamuallaikum wr.wb.” “Waalaikumsalam ada apa nak kok telpon ayah” “Apa bener ayah punya temen namanya pak rizal” “ iya punya kenapa nak” “yah nikahin aku sama anaknya” “emang kamu tau anaknya kayak gimana?” “tau ayah anaknya itu cantik banget, gimana ayah setuju gak?” “kalo ayah mah terserah kamu aja nak” “ ok,besok kalo aku udah pulang dari rumah paman ke sana ya yahh” “iyaaa naakk”. Seminggu Zara di rumah neneknya akhirnya dia pulang ke rumah nya , sesampainya dia di rumah dia melepas kerinduannya ke pada ibu dan ayahnya. "Ayahh bunda Zara pulang" "hai sayangg udah pulang kamu? gimana keadaan nenek di sana apakah udah enakan" "udahh kok bun mangkanya Zara pulang, oh ya bu yah Zara pas turun bis ada yang minta kenalan sama aku,
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 219 cowoknya ganteng banget kayaknya dia lulusan pesantren deh". "kok kamu yakin banget dia lulusan pesantren" "yaa,karna dia ganteng dan bersinar seperti anak pesantren buun" "yaa semoga dia jodoh mu ya sayang" Beberapa hari berlalu, di hari ini ya hari rabu hari di mana Firdaus ingin menyeriuskan tujuannya. ya itu untuk memper sunting zara dwi maharani. firdaus dan keluarganya berangkat untuk meminta rahma agar menjadi istrinya. "Firdaus ayo katanya mau kerumahnya pak rizal buat ketemu zaraa" “ bentar yah masih siap-siap bentar lagi selesai kok" "kalo udah selesai ayo berangkat" Sesampainya keluarga reza di rumah pak rizal mereka pun membicarakan perihal tersebut. "assalamuallaikum" "Waallaikumsalam" "iyaa ada apa ini kok rame" kesini pak irfan”
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 220 "Jadi gini pak anak saya yang bernama Muhammad Firdaus Al-Syafran ingin mempersuntik anak pak rizal" "ohh jadi gitu to tujuan nya kalo saya sih setuju-setuju aja pak tapi gak tau gimana anak saya zara" "gimana sayang kamu mau apa enggk" "Hmm, dia ini pah pria yang mengajak aku kenalan" "benarkah sayang bagus dong" "Jadi gimana kamu mau apa enggk" setelah beberapa menit dia berfikir dan mempertimbangkan tentang jawaban yang akan di katakan. "pahhh" "iya sayang, jadi gimana keputusan kamun?". "iyaa pah rahma mau menikah dengan mas Firdaus" "Alhamdulillah kalo kamu mau" Dan akhirnya Muhammad Firdaus Al-syafran dan Zara Dwi Maharani melaksanakan pernikah 4 hari berikutnya. Dan mereka berduapun hidup bahagia dan semoga sakkinah mawadaah warrohmah. _ END_
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 221 BAB 22 My superhero (by:Shilvina Aulia Rachma) Menceritakan tentang seorang anak yang meminta barang kepada ayahnya. Dan ayahnya yang berusaha mengabulkan permintaan anaknya entah ia bisa mengabulkan nya atau tidak tapi ia berusah yang terbaik untuk anaknya . Suatu saat anak itu ingin membeli laptop ia bilang kepada ayahnya. Anak : "yah aku ingin beli laptop ". Ayah pun menjawab . Ayah : " sabar ya ndok entar kalau udah dapat uang ayah belikan " . Anak itu sedih tapi ia harus berusaha senyum agar ayahnya enggak kepikiran . Anak :" Yaudah iya yah " Anak itu selalu berdoa setiap hari agar bisa membeli laptop dan semoga orang tua nya dapat rezeki yang banyak . Tiba" handphone dia tidak bisa di bukak akhirnya dia kembali bertanya pada ayahnya .
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 222 Anak : " ayah hp aku tiba" mati ,ayah kapan membelikan hp baru ?". Ayah : "kamu itu kemaren minta laptop sekarang hp kamu butuh yang mana dulu laptop dulu apa hp dulu". Anak : "yaudah yah hp aja dulu". Ayah : " Yaudah ayah usahain dulu kamu doain ayah supaya rezeki ayah lancar ya dan jangan lupa belajar yang rajin ". Anak : " Iya yah jawab si anak ". Anak itu terus berdoa agar dia bisa belikan hp baru , ayahnya pun begitu bekerja lebih keras lagi untuk membelikan hp baru untuk anaknya . Tiba tiba ayah nya datang untuk menjenguk nya di pondok . Anak : " loh ayah ngapain kesini padahal aku mau bilang besok aja kesininya karena uang nya masih ada ". Ayah : " gak papa, ayah tanya Sekarang kamu mau minta apalagi coba bilang ha ?". Anak : "ada apa yah tumben ?". Ayah : "ya gak papa ,pingen hp terus apalagi ?".
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 223 Anak : "hehehe , ayah tau aja sebenarnya banyak sih yah gak cuma hp doang" . Ayah : "ya apa lagi , nih pesenan kamu mukenah nya" . Anak :" iya yah makasih ". Ayah : "coba buka" . Anak itu pun membuka kantong plastik yang berisi mukenah ternyata di bawah mukenah itu ada sebuah kotak dan ternyata itu kotak hp . Anak : "ayah makasih banyak hehehe". Ayah. :" Iya sama" , sekarang harus belajar lebih rajin lagi kan hp nya udah baru ,jadi gak ada lagi alasan untuk gak belajar okee". Anak. : "Siap my superhero". Memang usaha serta doa adalah solusi untuk segala masalah yang ada jadi jangan lupa berdoa,usaha ,sabar dan jangan lupa bersyukur.pasti semua masalah apapun bisa teratasi .
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 224 BAB 23 Cinta terhalang dinding pesantren (by: Lailatus syifa u.) Manba'ul falah adalah sebuah nama pondok pesantren yang ada di kec.singojuruh yang biasa disebut MANFAL. "Saya Syifa",hari demi hari kulalui kehidupan yang ada di pesantren ini. canda,tawa,sedih sudah ku rasakan Jujur saja awal-awal masuk pondok saya terkadang menangis homesick. Harap maklum, baru lulus MI tiba-tiba jauh dari ortu, " tetapi Hidup di pesantren mengajarkan hidup disiplin dan mandiri karena kegiatannya full dari subuh sampai jam malam. Bonding dengan kawan juga lebih erat karena senasib sepenanggungan selalu bersama, "selain itu kisah cinta anak pesantren itu kadang lucu lucu wkwkk.....! "Termasuk kisah cintaku hahahaha.... Inilah kisah cintaku..! " waktu Penilaian tengah semester yang biasa disebut (PTS) kami semua santri manfal yang smp melaksanan ujian disekolah,sebenarnya ujian nya make hp tetapi untuk anak pondok tidak dibolehkan membawa hp jadi anak pondok ujian nya tetep disekolah dengan tulis". Jadi santri putri dan santri putra digabung sesuai kelas nya masing masing.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 225 Disitulah ada santri yang bernama "fasa",dia anak yang ganteng dan mempunyai karakter yang pendiam. "saya sebelumnya tidak pernah kenal anak itu. Hari kedua pelaksaan ujian tiba tiba fasa menoleh kebelakang ke arahku," tetapi saya masih tidak merasa kenapa dia menoleh ke arahku,malah temanku yang bernama lisa dan nafis bilang begini "Eh eh kok fasa noleh kebelakangan,jangan jangan liatin aku......(perasaan lisa pun senang) "Nafis menyaur omongan lisa " hadehh sa kamu ini,bisa jadi nggak ngeliatin kamu anak nya"!!!! Syifa pun bertanya : "manasih fasa fasa itu??? Nafis : itu lohhh syifff yang di depan!!!.... .... hari ke esok nya... Ada temanku yang bernama yogi ,tiba tiba dia bilang begini " eh syifff ada yang suka sama kamu lohhh,ujar yogi. Saya pun menjawab, halahhh!!! Ada ada aja kamu ni gi,siapa emang...?? Yogi: Itu lohh yang di depan wkwkkw (jarinya sambil menunjuk ke arah fasa) terus saya pun menjawab,"oalahh itu fasa ya,ganteng ya dia nya(syifa sambil senyum senyum)......
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 226 Terus si fasa memberikan surat ke syifa,isinya dia mengungkapkan isi hati nya bahwa ia suka syifa dan ingin berpacaran dengan nya. "Syifa si anak pendiam di pesantren,tiba tiba ia dipaksa yogi untuk menerima ajakan fasa untuk diajak berpacaran,pertama dia (syifa) ga mau menerima karena ia takut sama peraturan yang ada dipondok bahwasanya kalau santri manfal tidak boleh berpacaran,tetapi si yogi tetep maksa syifa untuk menerima fasa wkwkkw lucu ya...... Akhirnya punn syifa menerima nya.... Selama beberapa minggu pacaran,syifa takut misal nanti teman teman nya tau kalau ia berpacaran dengan fasa,karena ia takut kena takziran (hukuman) di pondok Syifa bercerita kepada teman dekatnya yang di pondok yaitu, Aan, mareta, syakira bahwa dia berpacaran dengan fasa merekapun merahasiakanya,tak lupa juga ia bercerita pada sahabatnya yang satu desa dengan nya yang bernama Nia. Hari demi hari....... "(Syifa)" pesantrenku satu tembok dengan santri putra,seringkali saya gedor gedor dinding tembok yang ada dikamar temanku karna kamar temanku satu tembok dengan kamar fasa,sering saya berkomunikasi
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 227 dengan fasa lewat dinding itu,hahahaha lucu...... ,begitu juga mbk2 santriwati yang lain kadang mereka mukul mukul dinding agar kedengaran ke santri putra,tetapi kalau sampe keamanan pondok lihat beuhhh langsung mereka mereka disidang wkwkw.... Bisa dibilang kisahku ini cintaku terhalang dinding pesantren Wkwkkw lucu banget ya.... Mencintai seorang santri bukanlah menjadi hal mudah. Saat rindu tak dapat dilampiaskan, sungguh rasanya. sangat berat, namun cinta ini sangat indah. Saat harus bersabar dan terpisah oleh waktu dan dinding pesantren. Saling menanti hari dimana kami saling boleh berjabat tangan dan duduk berdampingan.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 228 BAB 24 Air Mata Lonceng (by: Rahma Dhania Heka Hendrawan) "Adakah hal yang lebih indah dari dekapanmu?.Tangan halus yang setia membelai tubuh mungilku ,yang sering berjalan nya waktu menjadi rapuh serta tak sehalus lalu.Ibu aku mencintaimu..." "Kaulihat pasar raya itu nak?".Tunjuk seorang ibu paruh baya menoleh anaknya,terhalang besi kuat memisahkan raga,tidak membuat kesetiaan seorang wanita paruh baya berkunjung lagi dan lagi di Tempat dingin dan sempit itu. "Sudah ku bilang jangan pedulikan aku Bu!" Ketus seorang pemuda di balik jeruji besi,seperti biasa seorang ibu hanya bisa tertunduk dengan senyum palsunya. "Ini makan kesukaan mu, makan lah".di dorong nya bingkisan berbalut kain putih mendekati pemuda yang memandangnya saja tidak. "Waktunya habis!".pria seorang prajurit dengan baju bajanya,sekali lagi tatapan sayu masih berat untuk melepas pandangnya. "Pulang lah!"dengan kasar tangan pria itu dan berlalu.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 229 6 Bulan kemudian "Bu Lastri".panggil ibu ibu desa yang sedang berkerumun membeli sayuran "Bukannya hari ini Danu jadwalnya bebas?".tidak terasa genap 1Tahun Danu anak ibu Lastri di penjara, dengan sumringah Bu Lastri bergegas pulang, hatinya bahagia, karna anak semata wayangnya kembali ke rumah "Adakah yang lebih indah dari melihat anak nya tertidur pulas di rumah".Tak henti hentinya Bu Lastri tersenyum "Bagaimana kabarmu nak?" "Mau makan apa?" "Kau ingin pergi ke mana?" Gumam Bu Lastri bersiap menyambut kedatangan Danu, anaknya. Semua makanan sudah siap,Bu Lastri duduk tenang di ruang makan berharap pintu rumahnya terbuka dan langkah itu kembali terdengar. Sayup-sayup angin malam mulai terasa, Bu Lastri mulai resah sudah 3 jam dia menunggu, jam menunjukkan pukul 00.30 namun tak terlihat langkah mendekat, Perempuan itu tertunduk di teras depan rumah menunggu dengan harapan yang sama.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 230 03.00-15.00 belum juga Danu pulang, apakah dia lupa jalan rumahnya?, Bu Lastri, dengan hati-hati Bu Lastri membereskan diri pergi ke penjara kerajaan ia ingin memastikan keberadaan anaknya "Dia sudah keluar dari semenjak matahari terbenam!".tegas penjaga gerbang kerajaan,dengan sayu Bu Lastri kembali ke rumah, makanan yang sudah dingin serta tubuh yang menggigil karena kerasnya angin malam,tidak menghalangi kasih sayang seorang ibu untuk anaknya. " Bu! Bu! Lastri!".gedoran pintu bertubi-tubi menghantam pintu kayu rapuh rumah Bu Lastri, dengan cepat Bu Lastri melangkah ke arah ketukan . "Ada apa pak,buk ?".seperti biasa wajah polos Bu Lastri menatap keributan di pagi buta. "Danu buk Danu! dia diseret ke kerajaan". "Apa yang dia lakukan?"gumam lirih Bu Lastri "Semalam dia bersama teman-temannya sudah membunuh seorang perempuan, lebih parahnya dia dalam kondisi mabuk!" "DERRR!!!!!"Bagai petir di pagi hari,bukankah hari ini jadwal hari bahagia?,seketika lutut Bu Lastri lemas dan terjatuh ke bumi. "Apalagi ini tuhan!!"Isak tangis lagi-lagi mengalir dari perempuan paruh baya itu,
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 231 "Bunuh aku! Jangan siksa aku Danu!!" Dengan langkah terseok-seok warga mengantarkan Bu Lastri ke kerajaan, suasana sudah cukup ramai, bisik-bisik mulut tanpa rasa kasian terus membicarakan pemuda yang bersujud lemah di depan raja. "Danu!!" Teriak Bu Lastri tak tertahan melihat anaknya bersimpuh di depan raja, lemah tak berdaya,darah bercucuran sekujur tubuhnya, tangan terikat menyulitkan Danu menoleh kesumber suara. "Ibu!!"terucap lirih dari bibir penuh luka memar bekas hantaman keras, tatapan hangat Bu Lastri melemah ,melihat pemuda yang penuh luka itu adalah anaknya. "Wahai ibu Lastri!!"panggil raja kerjaan itu. "Semalam prajuritku membawa anakmu itu kesini lagi, kesalahannya fatal!,dia sudah membunuh seorang perempuan,serta mengeroyok temantemannya dalam kondisi mabuk!!".tak terasa pipi wanita paruh baya itu basah, tubuhnya sudah lemah mendengar ulah anaknya itu. "Ini sudah kasus Danu ke 7 kalinya,Danu ini yang paling besar, maafkan aku,aku harus memberikan keputusan!" "Danu putra Laksmono,putra dari ibu Lastri diberatkan hukuman mati!!!,hukuman akan hari ini
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 232 harusnya dia melihat seorang pemuda bangun dari kasur rumahnya? , Menikmati sarapan bersama, serta membicarakan tentang pengalaman. "Aku dilahirkan dari ibu yang kuat,serta di didik oleh ayah yang bijaksana,aku akui saya memang bukan pemuda baik tapi aku bukan pemuda murahan Bu!,aku harap kamu tau itu"bisik lirih Danu didepan ibunya,beberapa detik sepasang mata itu saling memandang, bagaimana ini menjadi tatapan terakhir,sedang menatapnya saja aku memiliki batas. "Pulanglah Bu ini takdirku!". bagaimana bisa tenang hati yang mendengar jelas-jelas anaknya akan di hukum mati besok , dengan berat hati Bu Lastri melangkah pulang. "Bagaimana kamu,kamu adalah anakkku" Fajar mulai datang,warga mulai berkumpul ingin menyaksikan hukuman seorang pemuda desa yang tidak lama lagi,lonceng itu akan berbunyi bersama terbit nya matahari.Sang algojo sudah bersiap di tempat nya beserta raja yang siap menyaksikan acara pagi ini. Dengan ragu Danu mencari tatapan sayu yang setia untuk nya." Dimana dia" gumamnya lirih. " Aku hanya ingin memandang mu untuk terakhir kalinya" ucap Danu putus asa tidak menemukan sang ibu.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 233 Warga mulai ricuh melihat matahari mulai terbit pertanda lonceng akan segera berbunyi.Lonceng kerajaan dengan ukuran besar membuat kerjaan akan bergetar mendengar nya. "Bunyikan loncengnya!!" Seru sang raja Danu menutup matanya lemah memasrahkan tubuhnya.ia hanya bisa tertunduk lemas serta tangan terikat. "Ibuu.."lagi lagi ia memanggil wanita itu. Semua petugas bersiap membunyikan lonceng, dibutuhkan beberapa orang untuk menarik lonceng itu. "1 2 3..."serempak warga menghitung dan di tariknya tambang lonceng itu ,namun lonceng itu tak mau berbunyi. Sekali lagi prajurit menarik lebih kuat,namun tetap saja lonceng itu tak bergetar sedikitpun.melihat kejanggalan itu,raja mengutus beberapa prajurit tambahan untuk membantu menarik tambang lonceng. "1 2 3..." Serempak tambang itu ditarik ,dan lagi-lagi lonceng itu tidak mau berbunyi,melihat keanehan itu prajurit mengecek keadaan lonceng dari bawah.
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 234 "Yang mulia lihat!!"teriak salah satu prajurit dari bawah. Aliran darah segar mengalir dari dalam lonceng, perlahan darah itu jatuh ke bumi ,terlihat jelas darah itu masih segar. "Cepat lihat!!"perintah raja ke prajurit, bergegas prajurit melihat lebih dalam lonceng raksasa yang digantung itu. "Ya tuhan,apa ini!!" Lonceng itu tidak dapat bersuara karena ada seorang wanita yang memeluk sumber suara lonceng,sehingga ketika ditarik lonceng itu tidak akan bersuara, melainkan akan menarik bola lonceng semakin terhempit , tarikan keras itu yang membuat tubuh tua seorang wanita itu terhempit dan hancur karena kuatnya tarikan. Mendengar kabar itu seorang pemuda berlari mendekati lonceng.badannya lemas melihat wanita yang diturunkan dari atas lonceng. "Bukankah itu ibumu!!?" Hanya raungan penyesalan yang keluar dari mulut Danu. "Bagaimana bisa tubuh tua itu melakukan ini?" "Bagaimana cara tubuh yang rapuh ini memanjat lonceng sebesar itu?"
Antologi Cerpen Class Ten Six Pride l 235 "Ibu..!!!" Semua orang hanya bisa memandang seorang pemuda bak kesetanan menangisi tubuh yang selalu ia sia-siakan telah mengorbankan nyawanya untuk nyawa yang tidak mempedulikannya . " Maafkan aku Bu!...."