The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Pengembangan Bahan Ajar PAI

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by hancurngeringeri, 2022-12-06 08:31:04

Muhammad Arung

Pengembangan Bahan Ajar PAI

berdasarkan keilmuan.7 Keluasan dan kedalaman isi bahan ajar san-
gat berhubungan dengan keutuhan konsep berdasarkan bidang ilmu
pada ketepatan cakupan bahan ajar, setiap guru pasti mempunyai
tujuan pembelajaran dari mata pelajarannya. Lihatlah tujuan terse-
but, kemudian berlandaskan pada tujuan tersebut kita dapat menen-
tukan seberapa luas, dalam, dan utuh topik yang akan disajikan
kepada peserta didik. Kemudian, kembangkanlah bahan ajar materi
pokok dan komponennya berdasarkan materi yang telah ditentukan.

3. KETERCERNAAN BAHAN AJAR
Isi bahan ajar dalam menggunakan media atau bentuk apa-

pun, harus memiliki tingkat ketercernaan yang tinggi. Dalam hal ini
agar bahan ajar mampu dipahami dan juga dapat dimengerti oleh
peserta didik dengan mudah.8 Dalam hal ini, sehingga peseta didik
sebagai pengguna nantinya sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai atau diharapkan.

Menurut Husni (2010) terdapat enam hal yang mendukung
tingkat ketercernaan bahan ajar, diantaranya.

a. Pemaparan yang logis
Bahan ajar perlu dipaparkan secara logis, sehingga

para peserta didik akan lebih mudah mengikuti pemaparan,
misalnya mulai dari yang umum ke yang khusus atau se-
baliknya, dari yang mudah ke yang sulit, atau dari yang inti
ke yang pendukung. Dengan demikian, informasi yang
didapat atau diterima oleh peserta didik akan saling terkait
dengan informasi yang sudah dimiliki sebelumnya.
b. Penyajian Materi yang Runtut

7 Muhammad - Riska and Ratna - Syam, ‘Bahan Ajar Keterampilan Elektronika Pada Kelompok
Remaja Di Desa Bontopannu Kab. Gowa’, Jurnal MediaTIK, 3.2 (2020), 10
<https://doi.org/10.26858/jmtik.v3i2.14357>.
8 At- Ta, Jurnal Pendidikan, and Agama Islam, ‘At- Ta’dib’, 01, 9.

5


Bahan ajar perlu disajikan secara sistematis. Ket-
erkaitan antar materi/topik dijelaskan dengan cermat, setiap
topik yang disajikan secara sistematis dengan menggunakan
3 strategi yaitu , 1) penyajian uraian, contoh , dan latihan; 2)
contoh, latihan, dan penyajian uraian; dan 3) penyajian ura-
ian, latihan, dan contoh ( PCL - CLP - PLC ).

Dalam strategi penyajian ini urutan dapat berubah-
ubah sehingga tidak membosankan. Namun, perlu pada se-
tiap bagian diberi penjelasan yang memadai sehingga tidak
membuat bingung peserta didik. Dalam hal ini, keruntutan
penyajian isi bahan ajar dapat memudahkan peserta didik da-
lam belajar dan juga terbiasa berpikir runtut.
c. Contoh dan Ilustrasi yang Memudahkan Pemahaman

Untuk menyajikan suatu topik dan menjelaskan suatu
pokok bahasan, diperlukan contoh dan ilustrasi yang dapat
membantu dan mempermudah pemahaman peserta didik.
(Rinaldy, dalam Husni, 2010).

Dalam pemilihan contoh dan ilustrasi, terdapat prin-
sip utama yaitu ketepatan contoh dan ilustrasi agar memper-
jelas teori atau konsep yang dijelaskan (bukan untuk mem-
buat peserta didik semakin bingung), serta menarik dan
mampu bermanfaat bagi peserta didik. Hal tersebut dapat
didapatkan melalui sumber-sumber mutakhir baik itu maja-
lah, koran, ataupun situs-situs di internet.9
d. Alat Bantu yang Memudahkan

Bahan ajar tentunya perlu memiliki alat bantu yang
dapat mempermudah peserta didik untuk mempelajari bahan
ajar tersebut. Dalam bahan ajar cetak, terdapat alat bantu
berupa rangkuman untuk setiap bab, penomoran, judul bab

9 Nana, ‘Pengembangan Bahan Ajar’. 19.

6


yang jelas, serta tanda-tanda khusus, seperti tanda tanya yang
menandakan pertanyaan .

Pengembangan bahan ajar non cetak menjadi hal
penting yang berkaitan dengan upaya membantu peserta
didik untuk meraih kompetensinya dengan lebih cepat.10 Da-
lam bahan ajar non cetak, terdapat alat bantu juga berupa
rangkuman, petunjuk belajar bagi peserta didik, serta tanda-
tanda khusus yang dapat digunakan serta dapat membantu
peserta didik, misalnya perbedaan nada suara dalam kaset
audio atau caption dalam program video terhadap mata pela-
jaran tertentu. Jadi, alat bantu yang memiliki simbol atau
bentuk yang sama, sebaiknya tidak digunakan untuk arti
yang berbeda pada satu bahan ajar yang sama. seperti, ada
gambar tangan yang sedang menulis "digunakan untuk arti
Latihan" yang menunjukkan peserta didik harus
mengerjakan secara tertulis.
e. Format yang Tertib dan Konsisten

Bahan ajar perlu memelihara ketertiban dan kon-
sistensi agar peserta didik mudah mengenali, mengingat dan
mempelajari. Misalnya, jika guru pada lembar kerja peserta
didik menggunakan kertas merah, maka guru akan
menggunakan warna kertas merah untuk LKPD, Dalam hal
ini, jangan menggunakan warna merah untuk komponen
lainnya dalam bahan ajar. Dengan demikian, peserta didik
setiap kali melihat warna kertas merah, maka peserta didik
akan menandainya sebagai LKPD.
f. Penjelasan tentang Relevansi dan Manfaat Bahan Ajar

Dalam bahan ajar, perlu adanya penjelasan mengenai
manfaat seta kegunaan bahan ajar. Dalam pembelajaran di

10 Wahyu Dwi Warsitasari, ‘PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT DALAM PENDIDIKAN
ISLAM Wahyu’, AL-IFKAR, 15.1 (2021), 62.

7


kelas, bahan ajar dapat berperan sebagai bahan utama yang
akan digunakan pada saat pembelajaran di kelas atau ber-
fungsi sebagai alat bantu peserta didik mandiri saat di rumah
(buku kerja, paket kerja mandiri), serta dapat sebagai alat
bantu peserta didik dalam kelompok. Dalam hal ini, Peran
tersebut perlu dijelaskan atau disampaikan kepada peserta
didik dengan cermat sehingga peserta didik nantinya mampu
menggunakan bahan ajar dengan jelas.

Dengan demikian, bahan ajar juga perlu menjelaskan
keterkaitan antara topik yang akan dibahas dalam bahan ajar
dengan topik-topik dalam mata pelajaran lainnya. Dalam hal
ini, peserta didik mampu melihat keterkaitan topik bahan
ajar dengan topik lain sehingga tidak terkesan bahwa mas-
ing-masing topik berdiri sendiri-sendiri.11

4. PENGGUNAAN BAHASA BAHAN AJAR
Penggunaan bahasa bahan ajar merupakan salah satu faktor

yang perlu dipertimbangkan dalam kualitas bahan ajar. Adapun
kriteria penilaian pada aspek bahasa meliputi:

1. Kesesuaian tingkat dengan tingkat perkembangan berfikir
peserta didik.

2. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
3. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan

benar.
4. Memiliki keruntutan dan kesatuan gagasan.12

11Ida Malati Sadjati, Pengembangan Bahan Ajar, 45.
12 Riham Lailatul Wachdah, ‘Evaluasi Buku Ajar Bahasa Arab Kelas X Madrasah Aliyah: Pendekatan
Saintifik Kurikulum 2013’, Al-Ma’rifah, 17.1 (2020), 44
<https://doi.org/10.21009/almakrifah.17.01.04>.

8


Kunci Utama untuk memahami isi dari buku ialah bahasa.13
Pemilihan ragam bahasa dan kata dalam menyusun kalimat efektif
akan berpengaruh terhadap kualitas bahan ajar.

5. PERWAJAHAN/PENGEMASAN BAHAN AJAR
Perwajahan / pengemasan bahan ajar ini sangat berperan pada

perancangan atau penataan letak informasi pada satu halaman ce-
tak.14 Penataan letak informasi untuk satu halaman cetak dalam ba-
han ajar ini hendaknya memperhatikan serta mempertimbangkan be-
berapa hal berikut.

a. Narasi atau teks yang dalam satu halaman terlalu padat mem-
buat peserta didik cenderung lelah untuk membacanya.

b. Bagian kosong (white space) pada satu halaman sangat dibu-
tuhkan untuk mendorong peserta didik mencoret-coret ba-
gian kosong yang telah disiapkan tersebut dengan catatan
ataupun rangkuman yang nantinya dibuat oleh peserta didik
itu sendiri. Dalam hal ini, perlu menyediakan secara konsis-
ten bagian kosong dalam halaman-halaman bahan ajar.

c. Padukan grafik, poin, serta kalimat-kalimat singkat, tetapi
jangan dilakukan secara terus-menerus sehingga dikhawatir-
kan akan membosankan.

d. Gunakan sistem paragraf yang tidak rata pada pinggir kanan,
karena dengan sistem paragraf yang seperti itu akan lebih
mudah untuk dibaca.

13 Rofiqotul Aini and Moh Nurul Huda, ‘ANALISIS KUALITAS BUKU AJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM IAIN Pekalongan , Jawa Tengah , Indonesia PENDAHULUAN Era Revolusi Industri 4 . 0
Memiliki Dampak Pada Semua Lini Kehidupan , Termasuk Bidang Pendidikan . Tantangan Besar
Yang Dihadapi Oleh Masyarakat Dan’, Jurnal As-Salam, 4.2 (2020), 349.
14 Dona Fitriawan, ‘PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ALJABAR LINEAR ELEMENTER BERDASARKAN
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS’, ASIMETRIS: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 11.2
(2020), 225.

9


e. Gunakan grafik atau gambar untuk tujuan tertentu saja. Da-
lam hal ini, grafik atau gambar tidak perlu dicantumkan jika
tidak bermakna.

f. Gunakan sistem penomoran yang benar dan juga konsisten
pada seluruh bagian bahan ajar.

g. Gunakan dan variasikan jenis serta ukuran huruf agar dapat
menarik perhatian, namun gunakan seperlunya saja tidak ter-
lalu banyak sehingga tidak membingungkan.15
Selanjutnya, dalam merancang tata letak informasi pada se-

tiap bagian dari bahan ajar diharapkan, mulai dari judul (halaman
judul), isi, tujuan, contoh, latihan dan tugas, lembar media, dan tes
formatif, sebagai berikut.

Perwajahan dan pengemasan bahan ajar meliputi penyediaan
alat bantu belajar dalam bahan ajar sehingga nantinya bahan ajar
dapat dipelajari peserta didik secara mandiri (sendiri atau dengan te-
man-teman dalam kelompok). Dalam bahan ajar cetak, terdapat 3
kategori alat bantu belajar, yaitu alat bantu belajar pada bagian pen-
dahuluan, pada uraian informasi per topik, serta pada bagian akhir
bahan ajar cetak, sebagai berikut.

a. Pendahuluan:
1. Judul
2. Daftar isi
3. Peta konsep, diagram, pemandu awal
4. Tujuan pembelajaran
5. Tes awal

b. Uraian:
1. Ringkasan awal
2. Pengacuan pada bagian bahan ajar lain
3. Judul bagian

15Ida Malati Sadjati, Pengembangan Bahan Ajar, 49

10


4. Perintah/instruksi
5. Signposts (tanda verbal atau visual di bagian

samping teks)
6. Rangkuman
c. Akhir
1. Senarai (daftar kata sukar)
2. Tes akhir
3. Indeks

Alat bantu belajar tersebut tidak semua terdapat dalam satu
bahan ajar, Dalam hal ini, dapat memilih alat bantu belajar manakah
yang paling tepat atau dibutuhkan untuk melengkapi bahan ajar
Anda.

6. ILUSTRASI BAHAN AJAR
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam kualitas bahan

ajar PAI, salah satu nya yaitu ilustrasi bahan ajar. Kualitas bahan
ajar sangat perlu diperhatikan atau dipertimbangkan dalam proses
pembelajaran. Karena, tugas utama seorang pendidik tercantum
pada Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Dari sekian tugas guru ter-
sebut, salah satunya adalah tugas mengajar. Guru perlu mempertim-
bangkan kualitas bahan ajar agar pembelajaran dapat terlaksana
secara efektif dan efisien. Salah satunya menggunakan ilustrasi ba-
han ajar.

Karena dengan bahan ajar yang berkualitas dapat meningkat-
kan hasil belajar bagi para peserta didik. Ada beberapa alasan men-
gapa media pembelajaran dapat tingkatkan proses belajar siswa.
Alasan pertama yaitu berkenaan dengan manfaat media pembelaja-

11


ran dan taraf berfikir peserta didik. Adapun manfaat dari media pem-
belajaran menurut Sujana, et a. yang dikutip oleh wahyudi dkk ada-
lah sebagai berikut:

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik se-
hingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan ajar akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh peserta didik, dan memungkinkan peserta
didik menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal, sehingga peserta didik tidak bosan dan
guru tidak banyak kehilangan tenaga.

d. Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar.16
Media pembelajaran ilustrasi merupakan salah satu yang ha-

rus dipertimbangkan dalam kualitas bahan ajar PAI, dalam pembu-
atan media pembelajaran ilustrasi, kemampuan guru-guru perlu dit-
ingkatkan, dengan tujuan ilustrasi bahan ajar menjadi efektif dan
efisien. Karena dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam
pembelajaran dan keberadaannya juga diharapkan dapat meningkat-
kan hasil belajar yang dicapainya.

Media gambar merupakan media pembelajaran ilustrasi yang
sering digunakan, karena media ini merupakan bahasa yang umum,
dapat dimengerti, dan dinikmati oleh semua orang dimana-mana.
Pesan yang disampaikan pun dituangkan ke dalam simbol-simbol
komunikasi visual, yang perlu dipahami dengan benar agar proses
penyampaian pesan berhasil dan efisien. Media gambar merupakan
salah satu media berbasis visual, guna memvisualisasikan pesan, in-
formasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada peserta didik.

16 Wahyudi, Kosim, Muhammad Taufik , ‘PELATIHAN PEMBUATAN ILUSTRASI BAHAN AJAR
DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISIO DRAWING 2010’, Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian
Masyarakat, 2.1, 44.

12


7. KELENGKAPAN KOMPONEN BAHAN AJAR
Kelengkapan komponen bahan ajar merupakan salah satu

faktor yang dipertimbangkan dalam kualitas bahan ajar. Idealnya ba-
han ajar merupakan paket multi komponen dalam bentuk multime-
dia. Paket tersebut mempunyai sistematika penyampaian dan urutan
materi yang baik meliputi penyampaian tujuan belajar, memberi
bimbingan tentang strategi belajar, menyediakan latihan yang cukup
banyak, memberi saran-saran untuk belajar kepada peserta didik
(pertanyaan kunci, soal, tugas, kegiatan), serta memberikan soal-
soal untuk dikerjakan sendiri oleh peserta didik sebagai cara untuk
mengukur kemampuan diri sendiri dan umpan baliknya. Paket bahan
ajar dapat bersifat lengkap dalam satu paket atau dapat juga
dilengkapi dengan sumber informasi lain (dari internet atau buku
lain), panduan belajar/peserta didik, serta panduan guru.

Paket bahan ajar memiliki tiga komponen penting, yaitu
komponen utama, komponen pelengkap, dan komponen evaluasi
hasil belajar.

a.Komponen utama
Komponen utama berisikan informasi utama yang

akan disampaikan kepada siswa dan harus dikuasai siswa.
b.Komponen pelengkap

Komponen pelengkap ini berisikan topik tambahan
untuk pengayaan wawasan siswa. Komponen ini terdiri dari
bahan pendukung cetak, bahan pendukung noncetak, pan-
duan siswa, panduan guru, dan lain-lain yang dibutuhkan
siswa untuk memahami suatu topik.
c.Komponen evaluasi hasil belajar

13


Komponen evaluasi hasil belajar terdiri dari
perangkat soal\tes yang digunakan untuk melatih kemam-
puan siswa dalam memahami pelajaran.17

17 Ida Malati Sadjati, Pengembangan Bahan Ajar, 56.

14


C. PENUTUP
a. Kesimpulan
Dalam bahan ajar, terdapat yang namanya kualitas bahan ajar.
Kualitas bahan ajar menunjang pembelajaran sehingga pembelaja-
ran dapat terlaksana secara efektif dan efisien dan tujuan pembela-
jaran dapat terpenuhi. Pada kualitas bahan ajar, terdapat faktor-
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam kualitas bahan ajar. Ada-
pun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam kualitas bahan
ajar yaitu :
1. Kecermatan isi bahan ajar
2. Ketepatan cakupan bahan ajar
3. Ketercernaan bahan ajar
4. Penggunaan bahasa bahan ajar
5. Perwajahan/pengemasan bahan ajar
6. Ilustrasi bahan ajar
7. Kelengkapan komponen bahan ajar

b. Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini, kami berharap supaya

pembaca termasuk kelompok kami sendiri lebih bisa memahami
mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar PAI I.

15


DAFTAR PUSTAKA

Aenun Rahmawati, Dewi Rusydatul Fauziah, Leni, Menjadi Guru Profesional:
Dengan Menciptakan Bahan Ajar Yang Kreatif Dan Mengevaluasi
Pembelajaran, 2020

Aini, Rofiqotul, and Moh Nurul Huda, ‘ANALISIS KUALITAS BUKU AJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAIN Pekalongan , Jawa Tengah , Indonesia
PENDAHULUAN Era Revolusi Industri 4 . 0 Memiliki Dampak Pada Semua
Lini Kehidupan , Termasuk Bidang Pendidikan . Tantangan Besar Yang
Dihadapi Oleh Masyarakat Dan’, Jurnal As-Salam, 4.2 (2020), 349

Fitriani, Laily, ‘Pengembangan Bahan Ajar Maharah Qira ’ Ah Berbasis Karakter’,
An-Nabighoh, 20.01 (2018), 8

Fitriawan, Dona, ‘PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ALJABAR LINEAR
ELEMENTER BERDASARKAN KEMAMPUAN KONEKSI
MATEMATIS’, ASIMETRIS: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 11.2
(2020), 225

Nana. Pengembangan Bahan Ajar, Lakeisha, (2019).

Nopriani, Henny, and Ike Tri Pebrianti, ‘Kemampuan Menulis Teks Eksposisi
Siswa Kelas X Melalui Penggunaan Bahan Ajar Hasil Pengembangan’,
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia FKIP UM Palembang, 5305.1
(2020), 96

Pribadi, Benny A., ‘Pengertian Dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Bahan Ajar’,
Pengertian Dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Bahan Ajar, 2019, 5

Reznani, Nur Shabrina, Nurhayati Nurhayati, and Sungkowo Soetopo,
‘Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Menyimak Berbasis Kearifan
Lokal’, Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 6.1 (2021), 49
<https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36661>

Riham Lailatul Wachdah, ‘Evaluasi Buku Ajar Bahasa Arab Kelas X Madrasah

16


Aliyah: Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013’, Al-Ma’rifah, 17.1 (2020), 44
<https://doi.org/10.21009/almakrifah.17.01.04>
Riska, Muhammad -, and Ratna - Syam, ‘Bahan Ajar Keterampilan Elektronika
Pada Kelompok Remaja Di Desa Bontopannu Kab. Gowa’, Jurnal MediaTIK,
3.2 (2020), 10 <https://doi.org/10.26858/jmtik.v3i2.14357>
Sadjati, I. M. (2020). Pengembangan Bahan Ajar
Sakolan, Sakolan, ‘Model Inovasi Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran PAI’,
Milenial: Journal for Teachers and Learning, 2.1 (2021), 24
<https://doi.org/10.55748/mjtl.v2i1.68>
Ta, At-, Jurnal Pendidikan, and Agama Islam, ‘At- Ta’dib’, 01, 9
Wahyu Dwi Warsitasari, ‘PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS
ICT DALAM PENDIDIKAN ISLAM Wahyu’, AL-IFKAR, 15.1 (2021), 62
Wahyudi, Kosim, Muhammad Taufik, ‘PELATIHAN PEMBUATAN ILUSTRASI
BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISIO
DRAWING 2010’, Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat, 2.1, 44
.

17


Click to View FlipBook Version