The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kimia Hijau untuk kelas X

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by SRI PAMILUYATI, 2023-07-11 22:40:27

KIMIA HIJAU

Kimia Hijau untuk kelas X

42 positif dan bergerak lurus, serta daya tembusnya besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Gambar 4. Desain Percobaan Rutherford (hamburan sinar alfa oleh lempeng emas) (http://large.stanford.edu/courses/2017/ph241/sivulka2/images/f1big.jpg ) Dari pengamatan, didapat fakta bahwa jika partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, sebagian besar partikel partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1o). Dari pengamatan Marsden juga diperoleh fakta bahwa satu diantara 20000 partikel alfa akan membelok dengan sudut 90o. C. PENEMUAN INTI ATOM Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan lempeng tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan / menembus lempeng sehingga muncullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). D. PENEMUAN NEUTRON Setelah ditemukan adanya proton di dalam inti atom, didapati bahwa ternyata massa inti atom selalu lebih besar daripada proton. Dari sinilah kemudian para peneliti berpendapat bahwa ada partikel lain di dalam inti (selain proton) yang muatannya netral. W. Bothe dan H. Becker pada tahun 1930 melakukan penembakan menggunakan partikel alpha (α) ke inti atom berilium. Ditemukan adanya radiasi partikel yang memiliki daya tembus besar. Dua tahun sesudahnya yaitu tahun 1932, James Chadwick melakukan penelitian lebih lanjut dimana ditemukan bahwa partikel tersebut bermuatan netral dan memiliki massa hampir sama dengan partikel proton (bermuatan positif). Partikel ini kemudian dinamakan sebagai neutron.


43 (https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e2/Chadwick_Neutron_Discovery.png ) (http://large.stanford.edu/courses/2009/ph204/liu1/images/f2big.gif ) Gambar 5. Eksperimen Chadwik Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker pada tahun 1930 melakukan eksperimen penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Tabel 2. Partikel Penyusun Atom Partikel Simbol Massa (g dan sma) Muatan (C) Lokasi Proton p = 1,67262 x 10-24 g = 1,00073 sma +1,6022 x 10-19 Inti Atom Neutron n = 1,67262 x 10-24 g = 1,00087 sma 0 Inti Atom Elektron e = 9,10939 x 10-28 g = 0,0006 sma -1,6022 x 10-19 Sekitar Inti Atom


44 Nomor atom (Z) = Jumlah proton (p) = Jumlah elektron (e) Nomor massa (A) = Jumlah proton (p) + Jumlah neutron (n) Jumlah neutron (n) = A - Z E. MENGHITUNG JUMLAH PROTON, ELEKTRON, DAN NEUTRON SUATU ATOM Jumlah proton dalam suatu atom disebut nomor atom atau nomor proton. Jumlah proton khas bagi setiap unsur. Artinya, atom-atom dari unsur yang sama mempunyai jumlah proton yang sama tetapi berbeda dari atom unsur lain. Jumlah proton dengan neutron dalam suatu atom disebut nomor massa. Oleh karena A = p + n, sedangkan p = Z, maka A = Z + n atau n = A – Z. Jadi, jumlah neutron dalam suatu atom sama dengan selisih nomor massa dengan nomor atom. Tabel 3. Contoh Penulisan Notasi Unsur Unsur Lambang Unsur Nomor Atom (Z) Jumlah Proton (p) Jumlah Neutron (n) Nomor massa A = p + n Notasi Hidrogen H 1 1 0 1 + 0 = 1 1 1H Karbon C 6 6 6 6 + 6 = 12 12 6C Besi Fe 26 26 30 26 + 30 = 56 56 26Fe Emas Au 79 79 118 79 + 118 = 197 197 79Au 2. ISOTOP, ISOBAR, DAN ISOTON A) ISOTOP Isotop adalah atom-atom dari unsur yang sama (mempunyai nomor atom yang sama) tetapi berbeda nomor massanya. Isotop terjadi karena perbedaan jumlah neutron dalam inti atom. Contoh : (1) Hidrogen memiliki 3 isotop


45 6 6 6 Gambar 6. Isotop atom hidrogen (https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/66/Hydrogen_Deuterium_Tritium_Nuclei_Schmatic-en.svg ) Semua isotop hidrogen mempunyai 1 proton dan 1 elektron, tetapi mempunyai jumlah neutron yang berbeda. H-2 mempunyai 1 neutron dan H-3 mempunyai 2 neutron. (2) Karbon mempunyai isotop : 12C ; 13C ; 14 Semua isotop karbon mempunyai 6 proton dan 6 elektron, tetapi mempunyai jumlah neutron yang berbeda. C-12 mempunyai 6 neutron, C-13 mempunyai 7 neutron, dan C-14 mempunyai 8 neutron. Gambar 7. Isotop atom karbon (https://pixfeeds.com/images/41/388920/1280-carbon-isotopes.png ) Tabel 4. Isotop-isotop umum dari beberapa unsur No. Unsur Contoh Isotop 1. Helium 3He, 4He 2 2 2. Nitrogen 14N, 7 15 7N 3. Oksigen 16O, 17O, 18 8 8 8O 4. Besi 54Fe, 55Fe, 56Fe, 57Fe, 58Fe 26 26 26 26 26 C


46 6 7 Setiap isotop mempunyai massa yang berbeda oleh karena itu harga massa atom setiap unsur merupakan rata-rata dari massa isotopnya. Berikut contoh penentuan massa atom relatif (Ar) atom berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua atom. CONTOH Oksigen dialam terdiri atas 3 isotop dengan kelimpahan sebagai berikut : 16 8 (99,76%) 17 8 (0,04%) 18 8 (0,20%) Hitunglah massa atom relatif () dari unsur oksigen! Penyelesaian 99,76 0,04 0,20 O = ( 100 . 16 g) + ( 100 . 17 g) + ( 100 . 18 g) O = 16,0044 g B) ISOBAR Adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai nomor massa yang sama. Contoh : 14C dengan 14 C) ISOTON Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama. Contoh : (1) Fosfor ( 31P) dan belerang ( 32S) 15 16 (2) Natrium ( 23Na) dan Magnesium ( 24Mg) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 12. 11 12 (3) Nitrogen ( 14N) dan Karbon ( 13C) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 7. 7 6 Gambar 8. Isoton pada atom A (Nitrogen) dan atom B (karbon) (https://www.siswapedia.com/wp-content/uploads/2018/01/isoton-.png ) O O O N


47 Atom Nitrogen dan Karbon mempunyai jumlah elektron dan jumlah proton yang berbeda, tetapi memiliki jumlah neutron yang sama yaitu Nitrogen memiliki 7 neutron dan karbon memiliki 7 neutron. CONTOH SOAL Dari 6 pasangan atom-atom berikut ini, tentukan pasangan yang merupakan isotop, isobar, dan isoton. a. 39K dan 39Cl 19 17 Pembahasan 19 17 Kedua unsur memiliki kesamaan pada nomor massa, sehingga tergolong isobar. b. 31P dan 30S 15 16 Pembahasan 15 16 Kedua unsur tidak memiliki kesamaan nomor atom, nomor massa, dan jumlah neutron, sehingga tidak tergolong dalam isotop, isobar, dan isoton. c. 15N dan 17O 7 8 Pembahasan 7 8 Kedua unsur tidak memiliki kesamaan nomor atom, nomor massa, dan jumlah neutron, sehingga tidak tergolong dalam isotop, isobar, dan isoton. 39K 39Cl Jumlah proton = 19 Jumlah proton = 17 Jumlah elektron = 19 Jumlah elektron = 17 Jumlah neutron = 39 – 19 Jumlah neutron = 39 – 17 = 20 = 22 Nomor massa = 39 Nomor massa = 39 31P 30S Jumlah proton = 15 Jumlah proton = 16 Jumlah elektron = 15 Jumlah elektron = 16 Jumlah neutron = 31 – 15 Jumlah neutron = 30 – 16 = 16 = 14 Nomor massa = 31 Nomor massa = 30 15N 17O Jumlah proton = 7 Jumlah proton = 8 Jumlah elektron = 7 Jumlah elektron = 8 Jumlah neutron = 15 – 7 Jumlah neutron = 17 – 8 = 8 = 9 Nomor massa = 15 Nomor massa = 17


48 d. 19F dan 20Ne 9 10 Pembahasan 9 10 Kedua unsur memiliki kesamaan pada jumlah neutron, sehingga tergolong isoton. e. 10B dan 11B 5 5 Pembahasan 5 5 Kedua unsur memiliki kesamaan pada nomor atom (Z = p = e), sehingga tergolong isotop. f. 105Ag dan 106Cd 47 48 Pembahasan 47 48 Kedua unsur memiliki kesamaan pada jumlah neutron, sehingga tergolong isoton. 19F 20Ne Jumlah proton = 9 Jumlah proton = 10 Jumlah elektron = 9 Jumlah elektron = 10 Jumlah neutron = 19 – 9 Jumlah neutron = 20 – 10 = 10 = 10 Nomor massa = 19 Nomor massa = 20 10B 11B Jumlah proton = 5 Jumlah proton = 5 Jumlah elektron = 5 Jumlah elektron = 5 Jumlah neutron = 10 – 5 Jumlah neutron = 11 – 5 = 5 = 6 Nomor massa = 10 Nomor massa = 11 105Ag 106Cd Jumlah proton = 47 Jumlah proton = 48 Jumlah elektron = 47 Jumlah elektron = 48 Jumlah neutron = 105 – 47 Jumlah neutron = 106 – 48 = 58 = 58 Nomor massa = 105 Nomor massa = 106


49 F. GLOSARIUM Anode : Logam atau penghantar listrik lain, pada sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya Beda Potensial : Perbedaan jumlah elektron yang berada dalam suatu arus listrik Elektron : Partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e⁻ Gaya Gravitasi : Jenis gaya yang dipengaruhi oleh gaya tarik sebuah benda ke pusat benda tersebut Inti atom : Pusat atom yang terdiri dari proton dan neutron, dikelilingi oleh Awan elektron Isobar : Atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai nomor massa yang sama Isoton : Atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama Isotop : Atom-atom dari unsur yang sama (mempunyai nomor atom yang sama) tetapi berbeda nomor massanya Katode : Kutub elektrode dalam sel elektrokimia yang terpolarisasi jika kutub ini bermuatan positif Magnet : Benda yang memiliki kemampuan menarik benda–benda lain yang ada di sekitarnya Neutron : Partikel subatomik yang tidak bermuatan Partikel alfa : Bentuk radiasi partikel yang sangat menyebabkan ionisasi, dan kemampuan penetrasinya rendah Proton : Partikel subatomik, simbol p atau p⁺, dengan muatan listrik positif muatan elementer dan massa sedikit lebih kecil dari neutron Radiasi : Energi yang terpancar dari materi (atom) dalam bentuk partikel atau gelombang Sinar X : Salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer dan memiliki energi dalam rentang 100 eV - 100 keV G. DAFTAR PUSTAKA Puspaningsih, R. Ayuk. Tjahjadarmawan, Elizabeth. Krisdianti, R. Niken. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Johari. Rachmawati, M. (2007). Kimia 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta : Esis Purba, Michael. (2007). Kimia untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga Watoni, A. Haris. (2013). Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Bandung : CV Yrama Widya


50 KONFIGURASI ELEKTRON MODEL ATOM BOHR 1. INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Nama Guru : Sri Pamiluyati, S.Pd. Jenjang Sekolah : SMA Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sokaraja Tahun Ajaran : 2022/2023 Kelas : 10 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Pertemuan ke : 16 dan 17 B. KOMPETENSI AWAL Kompetensi yang harus dimiliki sebelum mempelajari pokok bahasan ini yaitu peserta didik telah memahami partikel subatom dan lokasinya pada atom. C. PPP Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu : Kreatif, Bergotong royong (Kerja sama), Mandiri, dan Bernalar Kritis. D. SARANA PRASARANA ➢ HP / Komputer / Laptop ➢ Jaringan internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik yang menjadi target yaitu : ➢ Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. ➢ Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar terbatas hanya satu gaya. ➢ Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memilki kemampuan memimpin. F. MODEL PEMBELAJARAN Model pembelajaran yang digunakan Problem Based Learning untuk moda Pembelajaran Jarak Jauh (blended learning).


51 2. KOMPONEN INTI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu menentukan konfigurasi elektron menurut model atom Bohr melalui tabel data beberapa unsur. B. PEMAHAMAN BERMAKNA Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik dapat menentukan konfigurasi elektron menurut model atom Bohr dan mendeskripsikan bagian-bagian pada tabel periodik modern. C. PERTANYAAN PEMANTIK Bagaimana cara menuliskan susunan elektron dalam suatu atom ? Apa saja bagian-bagian yang terdapat pada sistem periodik unsur modern ? D. KEGIATAN PEMBEJARAN KEGIATAN PENDAHULUAN (10 Menit) Daring via e-Learning 1. Guru memberi salam dan menyapa peserta didik melalui e-Learning 2. Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai pelajaran 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik melalui e-Learning 4. Guru melakukan Apersepsi : Perhatikan gambar tabel sistem periodik unsur yang terdapat pada buku paket halaman 113. Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari cara penulisan konfigurasi elektron menurut model atom Bohr dan mempelajari bagian-bagian yang terdapat pada tabel sistem periodik unsur. 5. Membagi peserta didik ke dalam 6 kelompok disertai LKPD dan Bahan Ajar. KEGIATAN INTI (70 Menit) Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Mengorientasi Peserta Didik pada Masalah 2 MENIT Peserta didik memusatkan perhatian pada tabelsistem periodik unsur yang terdapat pada LKPD dan buku paket halaman 113. (Mengamati) Mengorganisasikan Kegiatan Pembelajaran 3 MENIT Setelah memperhatikan gambar, Guru memberikan pertanyaan kepada Peserta Didik sebagai berikut (Menanya) : 1. Bagaimana cara menggambarkan susunan elektron-elektron di dalam suatu atom yang terdapat pada sistem periodik unsur ? 2. Apa saja bagian-bagian yang terdapat pada sistem periodik unsur ? Membimbing penyelidikan mandiri dan 15 MENIT (Mengumpulkan Informasi) :


52 kelompok 1. Peserta didik mencari dan membaca dari buku cetak dan internet mengenai konfigurasi elektron menurut model atom Bohr dan bagian-bagian yang terdapat pada sistem periodik unsur. 2. Peserta didik mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah dibaca. 3. Peserta didik mencatat semua informasi mengenai konfigurasi elektron menurut model atom Bohr dan bagian-bagian yang terdapat pada sistem periodik unsur yang telah diperoleh. 4. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan Guru terkait dengan konfigurasi elektron menurut model atom Bohr dan bagianbagian yang terdapat pada sistem periodik unsur. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 40 MENIT Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara (Menalar) : 1. Berdiskusi mengenai cara menuliskan konfigurasi elektron menurut model atom Bohr dengan mengerjakan kolom “Ayo Berlatih” yang terdapat terdapat pada buku paket halaman 115 dan LKPD. 2. Mengolah informasi mengenai konfigurasi elektron menurut model atom Bohr yang sudah dikumpulkan dari hasil diskusi dengan bantuan pertanyaan - pertanyaan pada lembar kerja. 3. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi struktur atom (Terlampir pada LKPD). 4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan. 5. Peserta didik dari kelompok lain beserta Guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. Guru melakukan penilaian proses berdasarkan diskusi dan presentasi kelompok. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah 10 MENIT (Mengkomunikasikan) 1. Peserta didik menganalisis kembali setiap hasil diskusi yang telah dipresentasikan sehingga menemukan hal-hal yang perlu ditanyakan bahkan dievaluasi kembali. 2. Peserta didik mengkomunikasikan kembali hasil diskusi berdasarkan pertanyaan yang telah disampaikan sehingga dapat mencapai kesimpulan akhir. KEGIATAN PENUTUP (10 Menit) 1. Guru dan peserta didik merangkum bersama pembelajaran yang telah dilaksanakan 2. Guru mengingatkan tentang materi untuk pertemuan berikutnya tentang Jari-jari Atom sebagai Sifat Keperiodikan Unsur. 3. Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan berdoa penutup


53 E. ASESMEN Bentuk asesmen : Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa : observasi, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya. Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja Tertulis (tes objektif : Essay dan Pilihan Ganda) F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL Soal Pengayaan untuk peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran. Soal Remedial untuk peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran. 3. LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Literasi SIKAP Mandiri Kreatif Kerja sama Bernalar Kritis A) MENGORIENTASI PESERTA DIDIK PADA MASALAH Amatilah tabel sistem periodik unsur berikut. G roup Period 1.008 1312.0 2.20 +1 –1 Hydrogen 1s¹ 6.94 9.0122 520.2 0.98 899.5 +1 –1 1.57 +2 Lithium 1s² 2s¹ 22.990 Beryllium 1s²2s² 24.305 495.8 0.93 737.7 +1 –1 1.31 +2 +1 Sodium [Ne] 3s¹ 39.098 Magnesium [Ne] 3s² 40.078 44.956 418.8 0.82 589.8 1.00 +1 633.1 1.36 +2 +3 +2 +1 Potassium [Ar] 4s¹ 85.468 403.0 0.82 Rubidium [Kr] 5s¹ 132.91 375.7 0.79 Calcium [Ar] 4s² 87.62 549.5 0.95 +1 Strontium [Kr] 5s² 137.33 502.9 0.89 +1 Scandium [Ar] 3d ¹ 4s ² 88.906 600.0 1.22 +2 +3 +2 +1 Yttrium [Kr] 4d ¹ 5s ² 138.91 538.1 1.10 +2 +3 +2 Cæsium [Xe] 6s¹ (223) 380.0 0.70 Barium [Xe] 6s² (226) 509.3 0.90 +1 Lanthanum [Xe] 5d¹6s² (227) 499.0 1.10 +2 +3 Francium [Rn] 7s¹ Radium [Rn] 7s² Actinium [Rn] 6d¹ 7s² • 1 kJ/mol ≈ 96.485 eV • all elements are implied to have an oxidation state of zero. by R obert C am pi on / updated 2016, 2018 alkali metals alkaline earth metals lanthanides actinides transition metals unknown properties post-transition metals metalloids reactive nonmetals noble gases Gambar 1. Sistem Periodik Unsur Sumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4d/Periodic_table_large.svg Electron configuration blocks * * 4.0026 2372.3 standard atomic weight or most stable mass number 1st ionization energy in kJ/mol 762.5 1.83 name electron configuration radioactive elements have masses in parenthesis +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 –2 atomic number electronegativity Helium 1s² 10.81 12.011 14.007 15.999 18.998 20.180 chemical symbol 800.6 2.04 1086.5 2.55 1402.3 3.04 1313.9 3.44 1681.0 3.98 2080.7 +3 +4 +5 +2 –1 +2 +1 oxidation states most common are bold Boron 1s²2s² 2p¹ Carbon 1s²2s² 2p² +3 +2 +1 –1 –2 –3 –4 Nitrogen 1s²2s² 2p³ +4 +3 +2 +1 –1 –2 –3 +1 –1 –2 Oxygen 1s² 2s ² 2pª Fluorine [Ar] 3dª 4s² 1s²2s² 2p5 Neon 1s²2s² 2pª 26.982 577.5 1.61 28.085 786.5 1.90 30.974 1011.8 32.06 999.6 2.58 35.45 1251.2 3.16 39.948 1520.6 +3 +1 Aluminium [Ne] 3s²3p¹ Silicon [Ne] 3s ² 3p ² +4 +3 +2 +1 –1 –2 –3 –4 Phosphorus [Ne] 3s ² 3p ³ +5 +4 +3 +2 +1 –1 –2 –3 Sulfur [Ne] 3s ² 3pª +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 –2 Chlorine +7 +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 [Ne] 3s² 3p5 Argon [Ne] 3s²3pª 47.867 658.8 1.54 50.942 650.9 1.63 51.996 652.9 1.66 54.938 717.3 1.55 55.845 762.5 1.83 58.933 760.4 1.91 58.693 737.1 1.88 63.546 745.5 1.90 65.38 906.4 1.65 69.723 578.8 1.81 72.630 762.0 2.01 74.922 947.0 2.18 78.971 941.0 2.55 79.904 1139.9 2.96 83.798 1350.8 3.00 +4 +3 +2 +1 –1 Titanium [Ar] 3d²4s² 91.224 640.1 1.33 Vanadium [Ar] 3d³ 4s² 92.906 652.1 1.60 +5 +4 +3 +2 +1 –1 Chromium [Ar] 3d 4s¹ 95.95 684.3 2.16 5 +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 –2 Manganese +7 +6 +5 +4 +3 +2 +1 +6 +5 +4 +3 +2 +5 +4 +3 +2 +1 +4 +3 +2 +1 –1 +4 +3 +2 +1 +2 +3 +2 +1 +4 +3 +2 +1 –4 +5 +3 +2 –3 +6 +4 +2 –2 Iron –1 Cobalt +1 –1 [Ar] 3d 4s² (98) 702.0 1.90 5 … –2 –3 [A r] 3dª 4s ² 101.07 –2 Nickel [Ar] 3d8 4s² 106.42 710.2 2.20 [Ar] 3dT 4s² 102.91 719.7 2.28 Copper [Ar] 3d¹ 4s¹ 107.87 731.0 1.93 Zinc [Ar] 3d¹ 4s² 112.41 867.8 1.69 Gallium [Ar] 3d¹4s² 4p¹ 114.82 558.3 1.78 Germanium [Ar] 3d¹ 4s² 4p² 118.71 708.6 1.96 Arsenic [Ar] 3d¹ 4s² 4p³ 121.76 834.0 2.05 Selenium [Ar] 3d¹4s² 4pª 127.60 869.3 2.10 Bromine [Ar] 3d¹ 4s²4p 126.90 1008.4 2.66 +7 +5 +4 +3 +1 –1 +2 5 804.4 2.20 Krypton [Ar] 3d¹4s² 4pª 131.29 1170.4 2.60 +4 +3 +2 +1 +5 +4 +3 +2 –1 +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 –2 +7 +6 +5 +4 +3 +2 +1 +8 +7 +6 +5 +4 +3 +2 +6 +5 +4 +3 +2 +4 +2 +3 +2 +1 +2 +3 +2 +1 +4 +2 –4 +5 +3 –3 +6 +5 +4 +2 –2 +7 +5 +3 +1 –1 +8 +6 +4 +2 Zirconium [Kr] 4d² 5s² Niobium [Kr] 4dª 5s ¹ Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium +1 [Kr] 4d 5s¹ 5 –1 +1 [Kr] 4d 5s² 5 –3 [Kr] 4dT 5s¹ –2 [Kr] 4d8 5s¹ –1 Palladium [Kr] 4d¹ Silver [Kr] 4d¹ 5s¹ Cadmium [Kr] 4d¹ 5s² Indium [Kr] 4d¹5s² 5p¹ Tin [Kr] 4d¹ 5s² 5p² Antimony [Kr] 4d¹ 5s²5p³ Tellurium [Kr] 4d¹5s² 5pª Iodine [Kr] 4d¹ 5s² 5p5 Xenon [Kr] 4d¹5s² 5pª 178.49 658.5 1.30 180.95 761.0 1.50 183.84 770.0 2.36 186.21 760.0 1.90 190.23 840.0 2.20 192.22 880.0 2.20 195.08 870.0 2.28 196.97 890.1 2.54 200.59 1007.1 2.00 204.38 589.4 1.62 207.2 715.6 2.33 208.98 703.0 2.02 (210) 812.1 2.00 (210) 890.0 2.20 (220) 1037.0 +4 +5 +3 +4 +2 +3 +2 –1 Tantalum [Xe] 4f¹ª 5d ³ 6 s² Tungsten [Xe] 4f¹ª 5 dª 6 s² +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 –2 Rhenium +7 +6 +5 +4 +3 +2 +1 +8 +7 +6 +5 +4 +3 +2 –1 Osmium +1 Iridium +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 –3 +6 +5 +4 +2 +5 +3 +2 +1 –1 +4 +2 +1 +3 +1 +4 +2 –4 +5 +3 –3 +6 +4 +2 –2 +1 –1 Hafnium [Xe] 4f¹ 5 d ² 6 s² [Xe] 4f¹ª 5 d 6 s² –3 [Xe] 4 f¹ª 5dª 6 s² –2 [Xe] 4 f¹ª 5d T 6 s² 5 Platinum [Xe] 4f¹ª 5 dª 6 s¹ Gold [Xe] 4f¹ª 5d ¹ 6 s¹ Mercury [Xe] 4f¹ª 5d ¹ 6 s² Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine [Xe] 4f¹ª 5 d¹ 6s² 6 p ¹ [Xe] 4f¹ª 5d ¹ 6 s² 6 p ² [Xe] 4 f¹ª 5d ¹ 6 s² 6 p ³ [Xe] 4 f¹ª 5d ¹ 6 s² 6p ª [Xe] 4 f¹ª 5d ¹ 6 s² 6p Radon 5 [Xe] 4 f¹ª 5d ¹ 6s² 6 pª (261) 580.0 (262) (266) (264) (277) (268) (271) (272) (285) (284) (289) (288) (292) (294) (294) +4 +5 +6 +7 +8 Rutherfordium Dubnium [Rn] 5f¹ª 6d²7s² Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson 140.12 534.4 1.12 140.91 527.0 1.13 144.24 533.1 1.14 (145) 540.0 150.36 544.5 1.17 151.96 547.1 157.25 593.4 1.20 158.93 565.8 162.50 573.0 1.22 164.93 581.0 1.23 167.25 589.3 1.24 168.93 596.7 1.25 173.05 603.4 174.97 523.5 1.27 +4 +3 +2 +4 +3 +2 +3 +2 +3 +3 +2 +3 +2 +3 +2 +1 +4 +3 +1 +3 +2 +3 +3 +3 +2 +3 +2 +3 Cerium [Xe] 4f¹ 5d¹ 6s² Praseodymium Neodymium [Xe] 4f³ 6s² [Xe] 4fª 6s² Promethium [Xe] 4f5 6s² (237) 604.5 1.36 Samarium [Xe] 4fª 6s² Europium [Xe] 4fT 6s² Gadolinium [Xe] 4fT 5d¹ 6s ² Terbium [Xe] 4fª 6s ² Dysprosium [Xe] 4f¹ 6s² Holmium [Xe] 4f¹¹ 6s² Erbium [Xe] 4f¹² 6s² Thulium [Xe] 4f¹³ 6s² Ytterbium [Xe] 4f¹ª 6s² Lutetium [Xe] 4f¹ª 5d¹ 6s² 232.04 587.0 1.30 231.04 568.0 1.50 238.03 597.6 1.38 (244) 584.7 1.28 (243) 578.0 1.30 (247) 581.0 1.30 (247) 601.0 1.30 (251) 608.0 1.30 (252) 619.0 1.30 (257) 627.0 1.30 (258) 635.0 1.30 (259) 642.0 1.30 (262) 470.0 +4 +5 +6 +7 +7 +3 +4 +5 +6 +6 +2 +3 +4 +5 +5 +3 +4 +4 +3 +3 +6 +5 +4 +3 +2 +4 +3 +4 +3 +4 +3 +1 +3 +2 +3 +2 +3 +2 +3 +2 +3 Thorium [Rn] 6d² 7s² Protactinium Uranium [Rn] 5f² 6d¹ 7s² [Rn] 5f³ 6d¹ 7s² Neptunium Plutonium [Rn] 5fª 6d¹ 7s² [Rn] 5fª 7s ² Americium [Rn] 5fT 7s ² Curium [Rn] 5fT 6d¹ 7s² Berkelium [Rn] 5fª 7s ² Californium [Rn] 5f¹ 7s² Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium [Rn] 5f¹¹ 6s² [Rn] 5f¹² 7s² [Rn] 5f¹³ 7s² [Rn] 5f¹ª 7s² Lawrencium [Rn] 5f¹ª 7s² 7p¹


54 Ayo Berlatih Carilah data nomor atom dan nomor massa dari unsur aluminium dan unsur kalsium pada tabel sistem periodik. Buatlah konfigurasi elektron kedua unsur tersebut menggunakan diagram teori model atom Bohr (lihat contoh table 1). Tentukan jumlah kulit dan jumlah elektron valensinya. PERTANYAAN 1. Bagaimana cara menggambarkan susunan elektron-elektron di dalam suatu atom yang terdapat pada sistem periodik unsur ? 2. Apa saja bagian-bagian yang terdapat pada sistem periodik unsur ? JAWABAN PERTANYAAN 1. 2. B) MENGORGANISASIKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Berdasarkan gambar dan wacana mengenai ledakan pabrik kimia, jawablah beberapa pertanyaan yang akan dibahas bersama pada kolom di bawah ini. C) MEMBIMBING PENYELIDIKAN MANDIRI DAN KELOMPOK Tuliskan jawaban pertanyaan yang telah dibuat pada kolom di bawah ini. D) MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL KARYA RICHARDUS NGABUT, S.Pd., Gr.


55 Unsur Nomor Atom Nomor Massa Kulit ke - Elektron K (1) L (2) M (3) N (4) Valensi Al Ca Jumlah Kulit Unsur Aluminium = Jumlah Kulit Unsur Kalsium = E) MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PROSES PEMECAHAN MASALAH Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, tuliskan kesimpulan Anda. F) LATIHAN SOAL Lengkapi tabel data beberapa unsur di bawah ini. Unsur Nomor Atom Nomor Massa Kulit ke - Elektron Valensi K (1) L (2) M (3) N (4) O (5) P (6) F 9 19 Se 34 79 Cs 55 133 Ag 47 108 Cu 29 63,5 Lu 71 175


56 B. PENILAIAN RANAH SIKAP 1) LEMBAR OBSERVASI No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian Instrument 1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi 2 Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi 3 Mandiri Pengamatan Tugas Lembar observasi 4 Bernalar Kritis Pengamatan Proses Lembar observasi No. Nama Peserta Didik Aspek Sikap yang dinilai Jumlah Skor Skor Sikap Kode Kreatif Nilai Kerja sama Mandiri Bernalar Kritis 1 Richardus Ngabut 2 RUBRIK PENILAIAN SIKAP ASPEK INDIKATOR NILAI Kreatif Peserta didik memiliki rasa ingin tahu 25 Peserta didik tertarik dalam mengerjalan tugas 25 Peserta didik berani dalam mengambil resiko 25 Peserta didik tidak mudah putus asa 25 TOTAL 100 Kerja sama Peserta didik terlibat aktif dalam bekerja kelompok 25 Peserta didik bersedia melaksanakan tugassesuai kesepakatan 25 Peserta didik bersedia membantu temannya dalam satu kelompok yang mengalami kesulitan 25 Peserta didik menghargai hasil kerja anggota kelompok 25 TOTAL 100 Mandiri Peserta didik mampu memecahkan masalah 25 Peserta didik tidak lari atau menghindari masalah 25 Peserta didik mampu mengambil keputusan 25 Peserta didik bertanggung jawab 25 Bernalar Kritis Peserta didik mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan 25 Peserta didik mampu mengungkap fakta yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah 25 Peserta didik mampu memilih argumen logis, relevan, dan akurat 25 Peserta didik dapat mempertimbangkan kredibilitas (kepercayaan) sumber informasi yang diperoleh. 25 TOTAL 100 SKOR TOTAL 400


57 CATATAN : Kode nilai / predikat : 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K) 2) LEMBAR PENILAIAN DIRI Penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Skor Sikap Kode Nilai 1 Selama diskusi, saya ikut serta 100 mengusulkan ide / gagasan. 2 Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan 100 250 83,33 SB untuk berbicara. 3 Saya ikut serta dalam membuat 50 kesimpulan hasil diskusi kelompok. CATATAN : 1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300 3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 = 83,33 4. Kode nilai / predikat : 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K) 3) LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEBAYA Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Nama teman yang diamati : Pengamat : =


58 No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Skor Sikap Kode Nilai 1 Mau menerima pendapat teman. 100 350 87,5 SB 2 Memberikan solusi terhadap permasalahan. 100 3 Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok. 50 4 Marah saat diberi kritik. 100 CATATAN : 1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100 2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = (3 x 100) + (1 x 50) = 350 3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 : 400) x 100 = 87,5 4. Kode nilai / predikat : 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K) C. PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA ASPEK INDIKATOR NILAI Kesesuaian respon dengan pertanyaan Penggunaan tata bahasa baik dan benar Jawaban yang relevan dengan pertanyaan Menjawab sesuai dengan materi Mengaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari Aktifitas diskusi Keterlibatan anggota kelompok Aktif bertanya dan menanggapi Mencatat hasil diskusi dengan sistematis Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi Kemampuan Presentasi Dipresentasikan dengan percaya diri Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik Manajemen waktu presentasi dengan baik Seluruh anggota kelompok berpartisipasi presentasi Kerjasama dalam kelompok Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok Kesediaan melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan Terlibat aktif dalam bekerja kelompok


59 KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN : SKOR TOTAL SEMUA ASPEK = 1500 KRITERIA PENILAIAN (SKOR) 100 = Sangat Baik 75 = Baik 50 = Kurang Baik 25 = Tidak Baik D. PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN A) ASESMEN DIAGNOSTIK 1. ASESMEN NON-KOGNITIF 1) Apa kabar semuanya pada hari ini? 2) Apa saja yang dilakukan sebelum belajar di pagi ini ? 3) Apa harapan kalian setelah mengikuti pembelajaran ini ? 2. ASESMEN KOGNITIF Jenis Soal : Essay 1) Sebutkan tiga jenis partikel penyusun suatu atom. 2) Tentukan letak/posisi ketiga partikel tersebut dalam atom. JAWABAN DAN PEMBAHASAN No. Pembahasan Skor 1) Tiga jenis partikel penyusun suatu atom yaitu proton, elektron, dan neutron. 3 2) Proton terletak pada nukleus/inti atom Neutron terletak pada nukleus/inti atom Elektron terletak di sekitar inti atom 3 Skor Total 6 Rumus Penilaian : 90 - 100% = Baik Sekali 80 - 89% = Baik 70 - 79% = Cukup < 70% = Kurang = =


60 B) ASESMEN FORMATIF Jenis Soal : Essay Lengkapi tabel data beberapa unsur di bawah ini. Unsur Nomor Atom Nomor Massa Kulit ke - Elektron Valensi K Skor (1) L (2) M (3) N (4) O (5) P (6) F 9 19 2 7 7 3 Se 34 79 2 8 18 6 6 5 Cs 55 133 2 8 18 18 8 1 1 7 Ag 47 108 2 8 18 18 1 1 6 Cu 29 63,5 2 8 18 1 1 5 Lu 71 175 2 8 18 32 8 3 3 7 Skor Total = 33 Rumus Penilaian : C) ASESMEN SUMATIF JENIS SOAL SOAL PG 1. Jumlah maksimum elektron pada kulit M adalah . . . . A. 2 D. 32 B. 8 E. 50 C. 18 2. Atom kalium dengan nomor atom 19, mempunyai konfigurasi elektron .... A. 2.8.8.1 D. 10.8.1 B. 2.16.1 E. 2.8.9 C. 2.8.9 3. Perhatikan susunan atom di bawah ini. 17 proton 18 neutron Nilai = Skor yang diperoleh Skor total x 100 KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN : 90 - 100% = Baik Sekali 80 - 89% = Baik 70 - 79% = Cukup < 70% = Kurang


61 Notasi yang benar untuk atom tersebut adalah…. A. 27X D. 40X 13 18 B. 35X E. 80X 17 35 C. 65 30X 4. Selenium dengan nomor atom 34 memiliki elektron valensi sebesar… A. 3 B. 4 C. 5 D. 6 E. 7 5. Perhatikan susunan atom di bawah ini. Nomor atom yang sesuai untuk susunan atom diatas adalah…. A. 10 D. 54 B. 18 E. 86 C. 36 6. Pernyataan yang paling benar untuk unsur-unsur segolongan adalah…….. A.Mempunyai elektron sama B. Mempunyai konfigurasi elektron sama C. Mempunyai elektron valensi sama D.Mempunyai sifat kimia sama E. Mempunyai jumlah kulit sama 7. Unsur transisi terletak antara golongan …… A. IIA dan IIB D. IA dan IIIA B. IIIB dan IIB E. IIB dan IIIB C. IIA dan IIIA 8. Unsur lantanida dan aktinida dalam sistem periodik bentuk Panjang terletak pada………. A. Periode 5 golongan IIIB dan periode 6 golongan IIIB B. Periode 6 golongan IIB dan periode 7 golongan IIIB C. Periode 7 golongan IIIB dan periode 6 golongan IIIB D. Periode 6 golongan IIIB dan periode 7 golongan IIIB E. Periode 3 golongan VIB dan periode 4 golongan VIB 9. Unsur dengan konfigurasi elektron : 2 8 8 2 dalam sistem periodik terletak pada…………. A. Periode 4, golongan IIA D. Periode 2, golongan IVB


62 B. Periode 4, golongan IIB E. Periode 4, golongan IVA C. Periode 2, golongan IVA 10. Unsur-unsur yang terletak satu periode dengan 19V adalah……… A. 6R B. 9S C. 10T D. 17U E. 20W JAWABAN DAN PEMBAHASAN Nomor Soal Option Jawaban Skor Pembahasan 1 C 1 Jumlah maksimum elektron dalam kulit ke-n sama dengan 2n 2 (n = nomor kulit atau bilangan kuantum kulit yang bersangkutan). Kulit K (n = 1) maksimum 2 x 12 = 2 elektron Kulit L (n = 2) maksimum 2 x 22 = 8 elektron Kulit M (n = 3) maksimum 2 x 32 = 18 elektron Kulit N (n = 4) maksimum 2 x 42 = 32 elektron Kulit O (n = 5) maksimum 2 x 52 = 50 elektron Kulit P (n = 6) maksimum 2 x 62 = 72 elektron dst 2 A 1 Konfigurasi elektron atom Kalium : 19K : 2.8.8.1 3 B 1 17 proton 18 neutron Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron = 17 + 18 = 35 Nomor atom = jumlah proton = 17 Notasi untuk susunan atom diatas adalah 35X 17 4 D 1 Konfigurasi elektron atom selenium (Se) dengan nomor atom 34. 34Se : 2.8.18.6 Elektron valensi atom selenium adalah 6


63 5 C 1 Kulit K (1) berisi 2 elektron Kulit L (2) berisi 8 elektron Kulit M (3) berisi 18 elektron Kulit N (4) berisi 8 elektron Jumlah total elektron di setiap kulit = (2 + 8 + 18 + 8) elektron = 36 elektron Nomor atom = jumlah elektron = 36 Jadi, nomor atom pada susunan atom diatas adalah 36 6 C 1 Unsur-unsur segolongan disebabkan oleh elektron valensi yang sama. 7 C 1 Unsur transisi terletak antara golongan IIA dan IIIA 8 D 1 Unsur lantanida dan aktinida dalam sistem periodik bentuk Panjang terletak pada Periode 6 golongan IIIB dan periode 7 golongan IIIB 9 A 1 Unsur dengan konfigurasi elektron : 2 8 8 2 Elektron terdistribusi pada kulit K, L, M, dan N, sehingga unsur tersebut berada pada periode 4. Elektron valensi unsur tersebut 2, sehingga unsur tersebut berada pada golongan IIA. 10 E 1 Konfigurasi elektron unsur : 2 8 8 1 Periode 4 Konfigurasi elektron unsur 6R : 2 4 Periode 2 Konfigurasi elektron unsur 9S : 2 7 Periode 2 Konfigurasi elektron unsur 10T : 2 8 Periode 2


64 Nilai = Skor yang diperoleh Skor total x 100 Konfigurasi elektron unsur 17U : 2 8 7 Periode 3 Konfigurasi elektron unsur 20W : 2 8 8 2 Periode 4 Unsur-unsur yang terletak satu periode dengan 19V adalah unsur 20W Skor Total = 10 Rumus Penilaian : Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat diteruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Namun jika masih di bawah 80%, maka harus mengulang materi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum dikuasai. D) SOAL PENGAYAAN Jenis Soal : Essay 1. Mengapa isotop-isotop dari unsur yang sama mempunyai sifat kimia yang sama ? 2. Berdasarkan ketiga pasangan atom berikut, manakah yang mempunyai sifat kimia yang mirip : Na (Z = 11) dan K (Z = 19) atau C (Z = 6) dan P (Z = 15) atau Ne (Z = 10) dan Cl (Z = 17). Jelaskan alasannya. 3. Tentukan periode dan golongan unsur A, B, C, D, E, dan F dalam gambar berikut menurut sistem 8 golongan. G O L O N G A N A E B D C F KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN : 90 - 100% = Baik Sekali 80 - 89% = Baik 70 - 79% = Cukup < 70% = Kurang P E R I O D E


65 KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN : 90 - 100% = Baik Sekali 80 - 89% = Baik 70 - 79% = Cukup < 70% = Kurang Nilai = Skor yang diperoleh Skor total x 100 JAWABAN DAN PEMBAHASAN No. Pembahasan Skor 1 Isotop merupakan atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda. Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron. Oleh karena itu, meskipun isotop-nya berbeda, namun jumlah elektronnya sama yang menyebabkan sifat kimia-nya sama. 5 2 Konfigurasi elektron : 11Na : 2 8 1 19K : 2 8 8 1 6C : 2 4 15P : 2 8 5 6 10Ne : 2 8 17Cl : 2 8 7 Elektron valensi atom natrium sama dengan elektron valensi atom kalium, sehingga keduanya memiliki kemiripan sifat. 1 3 Unsur A Periode 2, Golongan IA Unsur B Periode 4, Golongan IIIB Unsur C Periode 5, Golongan VIIIB Unsur D Periode 4, Golongan IB Unsur E Periode 3, Golongan IIIA Unsur F Periode 5, Golongan VIIIA 6 Skor Total 18 Rumus Penilaian : E) SOAL REMEDIAL Jenis Soal : Essay 1. a. Apa yang dimaksud dengan konfigurasi elektron ? b. Berapa jumlah maksimum elektron pada kulit K, L, dan M ? c. Tuliskan konfigurasi elektron dari He (Z = 2), F (Z = 9), dan Cl (Z = 17). 2. a. Apa yang dimaksud dengan elektron valensi ? b. Tentukan elektron valensi dari atom unsur Mg (Z = 12), Ar (Z = 18), dan Ca (Z = 20). c. Berdasarkan ketiga unsur tersebut (point b), unsur mana yang mempunyai sifat kimia yang sangat berbeda ? Mengapa demikian ?


66 Nilai = Skor yang diperoleh Skor total x 100 JAWABAN DAN PEMBAHASAN No. Pembahasan Skor 1 a. Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron dalam kulit-kulit atom. b. Jumlah maksimum elektron pada kulit K adalah 2 elektron Jumlah maksimum elektron pada kulit L adalah 8 elektron Jumlah maksimum elektron pada kulit M adalah 18 elektron c. Konfigurasi elektron atom helium 2He : 2 Konfigurasi elektron atom fluorin 9F : 2 7 Konfigurasi elektron atom klorin 17Cl : 2 8 7 1 3 1 1 1 2 a. Elektron valensi adalah elektron pada kulit atom terluar. b. Konfigurasi elektron atom magnesium 12Mg : 2 8 2 Konfigurasi elektron atom argon 18Ar : 2 8 8 Konfigurasi elektron atom kalsium 20Ca: 2 8 8 2 c. Unsur yang mempunyai sifat kimia sangat berbeda yaitu atom argon karena elektron valensinya berbeda dengan elektron valensi atom magnesium dan atom kalsium. 1 2 1 2 Skor Total 13 Rumus Penilaian : KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN : 90 - 100% = Baik Sekali 80 - 89% = Baik 70 - 79% = Cukup < 70% = Kurang


67 E. KONFIGURASIELEKTRON MODEL ATOM BOHR Setelah Kalian memahami posisi proton dan neutron dalam inti atom lalu di manakah posisi elektron? Elektron berada di luar inti atom namun pada bagian manakah? Bagaimana susunan elektron pada atom? Pada bab ini dibahas singkat dua teori model atom yang mendasari konigurasi elektron yaitu teori model atom Niels Bohr dan mekanika kuantum. Persamaan kedua teori ini adalah menjelaskan posisi dan susunan elektron pada suatu lokasi di luar nukleus. Apakah perbedaan kedua teori tersebut? Ayo cermati Tabel berikut. Tabel 1. Perbedaan Teori Model Atom Bohr terhadap Teori Model Atom Mekanika Kuantum Aspek Teori Model Atom Bohr Teori Model Atom Mekanika Kuantum Pencetus Niels Bohr (1885-1962) ▪ Louis de Broglie ▪ Heisenberg ▪ Erwin Schrodinger Tahun 1913 Dimulai tahun 1900 Keberadaan Elektron ▪ Elektron berada pada kulit atom / orbit / lintasan yang merupakan tingkat energi elektron. ▪ Lintasan elektron diasumsikan mirip sistem tata surya ▪ Kulit atom yang paling dekat nukleus (kulit K) mempunyai energi electron paling rendah. Makin jauh dari nukleus tingkat energi membesar. ▪ Elektron yang bermuatan negatif bergerak mengelilingi nucleus yang bermuatan positif. Selama bergerak pada lintasannya, maka elektron tidak menyerap / memancarkan energi. ▪ Elektron yang berpindah dari tingkat energi tinggi ke tingkat energi rendah akan memancarkan energi dari gelombang elektromagnetik. Demikian pula hal sebaliknya. ▪ Posisi elektron tidak akurat. ▪ Elektron berada dalam d a e r a h p a l i n g memungkinkan terdapat elektron (disebut orbital). ▪ Posisi elektron lebih akurat. Bentuk orbit / Lintasa elektron Dikemukakan berbentuk elips namun tidak dideskripsikan dengan jelas. Selain berbentuk bola, ada juga bentuk spesiik lainnya yang dapat dideskripsikan dengan jelas. Perilaku Elektron Sebagai partikel saja. Sebagai partikel sekaligus g e lom ba ng (d uali sme


68 gelombang partikel). Efek Elektromagnetik Tidak dapat menjelaskan efek medan magnet (Zeeman efect) maupun efek medan listrik (Stark efect). Mampu menjelaskan kedua efek tersebut dengan teliti. Bilangan Kuantum Tidak dapat menjelaskan bilangan kuantum. Bisa menjelaskan ke-4 bilangan kuantum sebagai ciri-ciri elektron yang spesifik. Aplikasi Hanya pada atom Hidrogen namun tidak pada atom berukuran besar. Pada semua ukuran atom baik k ecil , be sa r, ma up un kompleks. 1. KONFIGURASI ELEKTRON Model atom Bohr telah memperkenalkan konsep bilangan kuantum n = 1, 2, 3, ….. yang menyatakan orbit. Orbit ini disebut juga kulit atom. Suatu kulit atom dapat mengandung lebih dari 1 elektron. Susunan elektron dalam kulit-kulit atom dikenal sebagai konfigurasi elektron. Disini kita akan menyimak konfigurasi elektron untuk atom unsur Z = 3, Z = 11, dan Z = 19. Kulit atom n = 1, n = 2, n = 3, ….. dinamakan kulit K, L, M, …… Secara umum, konfigurasi elektron untuk atom unsur-unsur Z ≤ 20 mengikuti aturan berikut : Gambar 2. Konfigurasi elektron pada atom dari beberapa unsur (https://d2nchlq0f2u6vy.cloudfront.net/19/03/20/2c024ea4f014cf4cb45c a13deec088e6/eb53d88eb0f08d88c833bed6b30e6455/image_scan.png )


69 a) Jumlah maksimum elektron dalam kulit ke-n sama dengan 2n 2 (n = nomor kulit atau bilangan kuantum kulit yang bersangkutan). Kulit K (n = 1) maksimum 2 x 12 = 2 elektron Kulit L (n = 2) maksimum 2 x 22 = 8 elektron Kulit M (n = 3) maksimum 2 x 32 = 18 elektron Kulit N (n = 4) maksimum 2 x 42 = 32 elektron Kulit O (n = 5) maksimum 2 x 52 = 50 elektron Kulit P (n = 6) maksimum 2 x 62 = 72 elektron dst Catatan : Meskipun kulit O, P, dan seterusnya dapat menampung lebih dari 32 elektron, kulit-kulit tersebut belum pernah terisi penuh. b) Pengisian elektron dimulai dari kulit K, kemudian kulit L, kulit M, dan seterusnya. c) Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8. d) Untuk unsur golongan utama, konfigurasi elektronnya dapat ditentukan sebagai berikut. 1) Isi penuh sebanyak mungkin kulit. 2) Tentukan jumlah elektron yang tersisa. 3) Jika jumlah elektron yang tersisa > 32, kulit berikutnya diisi dengan 32 elektron. Jika jumlah elektron yang tersisa < 32, kulit berikutnya diisi dengan 18 elektron Jika jumlah elektron yang tersisa < 18, kulit berikutnya diisi dengan 8 elektron Jika jumlah elektron yang tersisa < 8, tempatkan semua elektron tersisa pada kulit berikutnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut. Contoh 1 Menuliskan konfigurasi elektron K (Z = 19) Kulit K dan kulit L dapat terisi penuh, masing-masing dengan 2 dan 8 elektron. Jumlah elektron yang tersisa : 19 – (2 + 8) = 9 elektron. Karena jumlah elektron yang tersisa < 18, maka kulit berikutnya, yaitu kulit M akan berisi 8 elektron. Kini, jumlah elektron yang tersisa : 9 – 8 = 1 elektron. Karena jumlah elektron yang tersisa < 8, maka semua elektron tersisa ditempatkan pada kulit berikutnya, yaitu kulit N. Dengan demikian, konfigurasi elektron kalium adalah : 19K : 2 8 8 1 Contoh 2 Menuliskan konfigurasi elektron At (Z = 85) Kulit K, L, M, dan N dapat terisi penuh, masing-masing dengan 2, 8, 18, dan 32 elektron. Jumlah elektron yang tersisa : 85 – (2 + 8 + 18 + 32) = 25 elektron.


70 Karena jumlah elektron yang tersisa < 32, maka kulit berikutnya, yaitu kulit O akan berisi 18 elektron. Kini, jumlah elektron yang tersisa : 25 – 18 = 7 elektron. Karena jumlah elektron yang tersisa < 8, maka semua elektron tersisa ditempatkan pada kulit berikutnya, yaitu kulit P. Dengan demikian, konfigurasi elektron astatin adalah : 85At : 2 8 18 32 18 7 Konfigurasi elektron unsur-unsur transisi mengikuti pola atau aturan yang lebih rumit dan akan dibahas pada kelas 11. Perhatikan konfigurasi elektron beberapa unsur pada tabel berikut. Tabel 1. Notasi singkat konfigurasi elektron dari unsur dengan Z = 1 sampai Z = 20. Atom Unsur Lambang Unsur Nomor Atom, Z Jumlah elektron pada kulit atom Elektron K L M N O Valensi Hidrogen H 1 1 1 Helium He 2 2 2 Litium Li 3 2 1 1 Berilium Be 4 2 2 2 Boron B 5 2 3 3 Karbon C 6 2 4 4 Nitrogen N 7 2 5 5 Oksigen O 8 2 6 6 Fluorin F 9 2 7 7 Neon Ne 10 2 8 8 Natrium Na 11 2 8 1 1 Magnesium Mg 12 2 8 2 2 Aluminium Al 13 2 8 3 3 Silikon Si 14 2 8 4 4 Fosfor P 15 2 8 5 5 Belerang S 16 2 8 6 6 Klorin Cl 17 2 8 7 7 Argon Ar 18 2 8 8 8 Kalium K 19 2 8 8 1 1 Kalsium Ca 20 2 8 8 2 2 Galium Ga 31 2 8 18 3 3 Kripton Kr 36 2 8 18 8 8 Rubidium Rb 37 2 8 18 8 1 1 Indium In 49 2 8 18 18 3 3 Catatan : Angka yang dicetak tebal menunjukkan jumlah elektron pada kulit terluar atau disebut elektron valensi.


71 2. ELEKTRON VALENSI Konfigurasi elektron pada kulit atom terluar paling berperan dalam menentukan sifat kimia unsur. Elektron pada kulit atom terluar disebut juga elektron valensi. Unsur-unsur dengan jumlah elektron valensi yang sama mempunyai kemiripan sifat kimia. Simak contoh berikut. Tabel 2. Hubungan kesamaan elektron valensi dengan kemiripan sifat kimia Atom Unsur Notasi singkat konfigurasi elektron Elektron Valensi Sifat kimia F Cl (2.7) (2.8.7) 7 7 Unsur F dan Cl sangat reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Ne Ar (2.8) (2.8.8) 8 8 Untuk Ne dan Ar tidak reaktif sehingga di alam berada sebagai unsur (berupa atom tunggal). Elektron valensi dari atom unsur-unsur Z ≤ 20 dapat disimak pada tabel 1. 3. MENDESKRIPSIKAN BAGIAN SISTEM PERIODIK MODERN Sistem periodik unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan aturan tertentu. Semua unsur yang sudah dikenal ada dalam daftar tersebut. Apakah dasar penyusunan sistem periodik ? Mengapa kotak pertama dalam daftar itu ditempati oleh hidrogen ? Mengapa juga litium ditempatkan di bawah hidrogen ? Sistem periodik modern disusun berdasarkan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajurlajur horizontal disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, sedangkan kolom kolom vertikal disusun berdasarkan kemiripan sifat. Itulah sebabnya daftar dimulai dengan hidrogen, sebab hidrogen mempunyai nomor atom 1. Litium ditempatkan di bawah hidrogen karena mempunyai kemiripan sifat dengan hidrogen. Sebagaimana tampak dalam gambar, hidrogen diikuti oleh unsur nomor atom 2, kemudian nomor atom 3, dan seterusnya. Unsur-unsur dalam satu kolom vertical mempunyai kemiripan sifat satu dengan yang lain. A) PERIODE Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. sistem periodik modern terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut. Periode Jumlah Unsur Nomor Atom 1 2 1 – 2 2 8 3 – 10 3 8 11 – 18 4 18 19 – 36 5 18 37 – 54 6 32 55 – 86 7 32 87 – 118


72 Periode 1, 2, dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang. B) GOLONGAN Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal. Terdapat dua cara penamaan golongan, yaitu : • Sistem 8 Golongan Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). unsur-unsur golongan B disebut juga unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golongan Bterletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom vertical. G roup Period 1.008 1312.0 2.20 +1 –1 Hydrogen 1s¹ 6.94 9.0122 520.2 0.98 899.5 +1 –1 1.57 +2 Lithium 1s² 2s¹ 22.990 Beryllium 1s²2s² 24.305 495.8 0.93 737.7 +1 –1 1.31 +2 +1 Sodium [Ne] 3s¹ 39.098 Magnesium [Ne] 3s² 40.078 44.956 418.8 0.82 589.8 1.00 +1 633.1 1.36 +2 +3 +2 +1 Potassium [Ar] 4s¹ 85.468 403.0 0.82 Rubidium [Kr] 5s¹ 132.91 375.7 0.79 Calcium [Ar] 4s² 87.62 549.5 0.95 +1 Strontium [Kr] 5s² 137.33 502.9 0.89 +1 Scandium [Ar] 3d ¹ 4s ² 88.906 600.0 1.22 +2 +3 +2 +1 Yttrium [Kr] 4d ¹ 5s ² 138.91 538.1 1.10 +2 +3 +2 Cæsium [Xe] 6s¹ (223) 380.0 0.70 Barium [Xe] 6s² (226) 509.3 0.90 +1 Lanthanum [Xe] 5d¹6s² (227) 499.0 1.10 +2 +3 Francium [Rn] 7s¹ Radium [Rn] 7s² Actinium [Rn] 6d¹ 7s² • 1 kJ/mol ≈ 96.485 eV • all elements are implied to have an oxidation state of zero. by R obert C am pi on / updated 2016, 2018 alkali metals alkaline earth metals lanthanides actinides transition metals unknown properties post-transition metals metalloids reactive nonmetals noble gases Gambar 3. Sistem Periodik Unsur Sumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4d/Periodic_table_large.svg • Sistem 18 Golongan Menurut cara ini, sistem periodik dibagi ke dalam 18 golongan , yaitu golongan 1 samapai golongan 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3 – 12. Electron configuration blocks * * 4.0026 2372.3 standard atomic weight or most stable mass number 1st ionization energy in kJ/mol 762.5 1.83 atomic number electronegativity name electron configuration radioactive elements have masses in parenthesis +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 –2 Helium 1s² 10.81 12.011 14.007 15.999 18.998 20.180 chemical symbol 800.6 2.04 1086.5 2.55 1402.3 3.04 1313.9 3.44 1681.0 3.98 2080.7 +3 +4 +5 +2 –1 +2 +1 oxidation states most common are bold Boron 1s²2s² 2p¹ Carbon 1s²2s² 2p² +3 +2 +1 –1 –2 –3 –4 Nitrogen 1s²2s² 2p³ +4 +3 +2 +1 –1 –2 –3 +1 –1 –2 Oxygen 1s² 2s ² 2pª Fluorine [Ar] 3dª 4s² 1s²2s² 2p5 Neon 1s²2s² 2pª 26.982 577.5 1.61 28.085 786.5 1.90 30.974 1011.8 32.06 999.6 2.58 35.45 1251.2 3.16 39.948 1520.6 +3 +1 Aluminium [Ne] 3s²3p¹ Silicon [Ne] 3s ² 3p ² +4 +3 +2 +1 –1 –2 –3 –4 Phosphorus [Ne] 3s ² 3p ³ +5 +4 +3 +2 +1 –1 –2 –3 Sulfur [Ne] 3s ² 3pª +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 –2 Chlorine +7 +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 [Ne] 3s² 3p5 Argon [Ne] 3s²3pª 47.867 658.8 1.54 50.942 650.9 1.63 51.996 652.9 1.66 54.938 717.3 1.55 55.845 762.5 1.83 58.933 760.4 1.91 58.693 737.1 1.88 63.546 745.5 1.90 65.38 906.4 1.65 69.723 578.8 1.81 72.630 762.0 2.01 74.922 947.0 2.18 78.971 941.0 2.55 79.904 1139.9 2.96 83.798 1350.8 3.00 +4 +3 +2 +1 –1 Titanium [Ar] 3d² 4s² Vanadium [Ar] 3d³ 4s² +5 +6 +4 +5 +3 +4 +2 +3 +1 +2 –1 +1 Chromium –1 –2 Manganese +7 +6 +5 +4 +3 +2 +1 +6 +5 +4 +3 +2 +5 +4 +3 +2 +1 +4 +3 +2 +1 –1 +4 +3 +2 +1 +2 +3 +2 +1 +4 +3 +2 +1 –4 +5 +3 +2 –3 +6 +4 +2 –2 +1 –1 +7 +5 +4 +3 +1 –1 +2 … Iron –1 Cobalt [Ar] 3d 4s¹ 5 [Ar] 3d 4s² 5 –2 –2 Nickel [Ar] 3d8 4s ² Copper [Ar] 3d¹ 4s¹ Zinc [Ar] 3d¹ 4s² Gallium [Ar] 3d¹4s² 4p¹ Germanium Arsenic [Ar] 3d¹ 4s² 4p² [Ar] 3d¹ 4s² 4p³ Selenium [Ar] 3d¹4s² 4pª Bromine [Ar] 3d¹ 4s²4p Krypton [Ar] 3d¹4s² 4pª 91.224 640.1 1.33 92.906 652.1 1.60 95.95 684.3 2.16 (98) 702.0 1.90 –3 [A r] 3dª 4s ² 101.07 [Ar] 3dT 4s ² 5 710.2 2.20 102.91 719.7 2.28 106.42 804.4 2.20 107.87 731.0 1.93 112.41 867.8 1.69 114.82 558.3 1.78 118.71 708.6 1.96 121.76 834.0 2.05 127.60 869.3 2.10 126.90 1008.4 2.66 131.29 1170.4 2.60 +4 +3 +2 +1 +5 +4 +3 +2 –1 +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 –2 +7 +6 +5 +4 +3 +2 +1 +8 +7 +6 +5 +4 +3 +2 +6 +5 +4 +3 +2 +4 +2 +3 +2 +1 +2 +3 +2 +1 +4 +2 –4 +5 +3 –3 +6 +5 +4 +2 –2 +7 +5 +3 +1 –1 +8 +6 +4 +2 Zirconium [Kr] 4d²5s² 178.49 658.5 1.30 Niobium [Kr] 4dª 5s ¹ 180.95 761.0 1.50 Molybdenum 5 Technetium 5 –1 Ruthenium +1 Rhodium [Kr] 4d 5s¹ 183.84 770.0 2.36 [Kr] 4d 5s² –3 [Kr] 4dT 5s¹ 186.21 190.23 760.0 1.90 +4 +3 +2 +5 +4 +3 +2 –1 +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 –2 +7 +6 +5 +4 +3 +2 +1 –1 Palladium [Kr] 4d¹ 195.08 870.0 2.28 +6 +5 +4 +3 +2 +1 +1 Silver [Kr] 4d¹ 5s¹ 196.97 890.1 2.54 Cadmium [Kr] 4d¹ 5s² 200.59 1007.1 2.00 Indium [Kr] 4d¹5s² 5p¹ 204.38 589.4 1.62 Tin [Kr] 4d¹ 5s² 5p² 207.2 715.6 2.33 Antimony [Kr] 4d¹ 5s²5p³ 208.98 703.0 2.02 Tellurium [Kr] 4d¹5s² 5pª (210) 812.1 2.00 Iodine [Kr] 4d¹ 5s² 5p (210) 890.0 2.20 5 840.0 2.20 –2 [Kr] 4d8 5s¹ 192.22 880.0 2.20 +8 +7 +6 +5 +4 +3 Xenon [Kr] 4d¹5s² 5pª (220) 1037.0 +6 +5 +4 +2 +5 +3 +2 +1 –1 +4 +2 +1 +3 +1 +4 +2 –4 +5 +3 –3 +6 +4 +2 –2 +1 –1 Hafnium [Xe] 4f¹ 5 d ² 6 s² Tantalum [Xe] 4f¹ª 5d ³ 6 s² Tungsten [Xe] 4f¹ª 5 dª 6 s² Rhenium Osmium +2 Iridium [Xe] 4f¹ª 5 d 6 s² –3 [Xe] 4 f¹ª 5dª 6 s² –2 [Xe] 4 f¹ª 5d T 6 s² Platinum [Xe] 4f¹ª 5 dª 6 s¹ Gold [Xe] 4f¹ª 5d ¹ 6 s¹ Mercury [Xe] 4f¹ª 5d ¹ 6 s² Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine 5 –1 +1 –1 –3 Radon [Xe] 4f¹ª 5 d¹ 6s² 6 p ¹ [Xe] 4f¹ª 5d ¹ 6 s² 6 p ² [Xe] 4 f¹ª 5d ¹ 6 s² 6 p ³ [Xe] 4 f¹ª 5d ¹ 6 s² 6p ª [Xe] 4 f¹ª 5d ¹ 6s² 6p 5 [Xe] 4f¹ª 5d ¹ 6s² 6 pª (261) 580.0 (262) (266) (264) (277) (268) (271) (272) (285) (284) (289) (288) (292) (294) (294) +4 +5 +6 +7 +8 Rutherfordium Dubnium [Rn] 5f¹ª 6d²7s² Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson 140.12 534.4 1.12 140.91 144.24 (145) 527.0 1.13 533.1 1.14 540.0 150.36 544.5 1.17 151.96 547.1 157.25 158.93 593.4 1.20 565.8 +2 +2 +1 +4 +3 +1 162.50 164.93 573.0 1.22 581.0 1.23 +3 +2 167.25 589.3 1.24 168.93 596.7 1.25 173.05 603.4 174.97 523.5 1.27 +4 +3 +2 +4 +3 +2 +3 +2 +3 +3 +2 +3 +3 +3 +3 +3 +2 +3 +2 +3 Cerium [Xe] 4f¹ 5d¹ 6s² Praseodymium Neodymium Promethium Samarium [Xe] 4f³ 6s² [Xe] 4fª 6s² Europium [Xe] 4fT 6s² Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium [Xe] 4f¹ 6s² [Xe] 4f¹¹ 6s² Erbium [Xe] 4f¹² 6s² Thulium [Xe] 4f¹³ 6s² Ytterbium [Xe] 4f¹ª 6s² 238.03 597.6 1.38 [Xe] 4f5 6s² [Xe] 4fª 6s² (237) (244) 604.5 1.36 584.7 1.28 +7 [Xe] 4fT 5d¹ 6s ² [Xe] 4fª 6s² Lutetium [Xe] 4f¹ª 5d¹ 6s² 232.04 587.0 1.30 231.04 568.0 1.50 (243) 578.0 1.30 (247) 581.0 1.30 (247) 601.0 1.30 (251) (252) 608.0 1.30 619.0 1.30 +4 +4 (257) 627.0 1.30 (258) 635.0 1.30 (259) 642.0 1.30 (262) 470.0 +4 +3 +2 +5 +4 +3 +6 +5 +6 +4 +5 +3 +4 +3 +7 +6 +5 +4 +3 +6 +5 +4 +3 +2 +4 +3 +3 +3 +1 +3 +2 +3 +2 +3 +2 +3 +2 +3 Thorium [Rn] 6d² 7s² Protactinium Uranium [Rn] 5f² 6d¹ 7s² [Rn] 5f³ 6d¹ 7s² Neptunium Plutonium [Rn] 5fª 6d¹ 7s² [Rn] 5fª 7s ² Americium [Rn] 5fT 7s ² Curium [Rn] 5fT 6d¹ 7s² Berkelium [Rn] 5fª 7s ² Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium [Rn] 5f¹ 7s² [Rn] 5f¹¹ 6s² [Rn] 5f¹² 7s² [Rn] 5f¹³ 7s² [Rn] 5f¹ª 7s² Lawrencium [Rn] 5f¹ª 7s² 7p¹


73 Kedua cara tersebut diberikan pada gambar 3. Anda sebaiknya menghafalkan hubungan nomor golongan menurut du acara tersebut. Tabel 3. Hubungan sistem periodik penamaan 8 golongan dan 18 golongan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 IA IIA IIIB IVB VB VIB VIIB VIIIB VIIIB VIIIB IB IIB IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA C) UNSUR TRANSISI DAN TRANSISI DALAM 1) Unsur Transisi Sebelumnya telah disebutkan bahwa unsur-unsur yang terletak pada golongangolongan B, yaitu golongan IIIB hingga IIB (golongan 3 sampai dengan 12) disebut unsur transisi atau unsur peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang harus dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA. 2) Unsur Transisi Dalam Dua baris unsur yang ditempatkan di bagian bawah sistem periodik disebut unsur transisi dalam, yaitu terdiri dari : • Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57 – 70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoida atau lantanida. • Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89 – 102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini sangat mirip dengan actinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida. Semua unsur transisi dalam senyawa sebennarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode 6 dan aktinida pada periode 7. Jadi, golongan IIIB (golongan 3) periode 6 dan 7 masing-masing berisi 15 unsur. Unsur-unsur transisi dalam memiliki sifat-sifat yang sangat mirip sehingga ditempatkan dalam satu kotak. CONTOH SOAL (1) Tentukan letak (periode dan golongan) dari unsur-unsur berikut dalam sistem periodik. (a) Oksigen (Periode 2, Golongan VIA) (b) Natrium (Periode 3, Golongan IA) (c) Titanium (Periode 4, Golongan IVB) (2) Unsur apakah yang terdapat pada : (a) Periode 3 golongan IVA (Unsur Si) (b) Periode 4 golongn IIIB (Unsur Sc) (c) Periode 5 golongan VIIA (Unsur I)


74 4. HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN SISTEM PERIODIK Kita telah mempelajari bahwa sifat-sifat tertentu berulang secara periodik ketika unsur disusun berdasarkan massa atom relatif atau nomor atomnya. Bagaimanakah hal itu dapat dijelaskan ? Mengapa unsur halogen selalu diikuti oleh suatu unsur gas mulia dan setelah gas mulia selalu diikuti oleh suatu logam alkali ? pertanyaan tersebut kini dapat dijelaskan, yaitu berdasarkan konfigurasi elektron. Kini diketahui bahwa sifat-sifat unsur bergantung pada konfigurasi elektronnya, terutama pada jumlah elektron valensinya. Perhatikan dua hal berikut ini. A) Mengapa unsur-unsur segolongan mempunyai kemiripan sifat ? Seperti yang telah disebutkan, kemiripan sifat-sifat unsur terjadi karena kesamaan elektron valensi. Ternyata unsur-unsur segolongan mempunyai elektron valensi yang sama, sehingga menunjukkan kemiripan sifat. Sebagai contoh, perhatikan konfigurasi elektron unsur golongan IA berikut. Unsur Nomor Atom Kulit K L M N O P Q H 1 1 Li 3 2 1 Na 11 2 8 1 K 19 2 8 8 1 Rb 37 2 8 18 8 1 Cs 55 2 8 18 18 8 1 Fr 87 2 8 18 32 18 8 1 B) Mengapa sifat-sifat unsur berulang secara periodik ? Oleh karena sistem periodik disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka jumlah elektron valensi akan meningkat secara beraturan hingga mencapai 8, kemudian berulang. Perhatikanlah konfigurasi elektron unsur periode kedua berikut. Unsur Li Be B C N O F Ne Nomor Atom 3 4 5 6 7 8 9 10 Kulit K 2 2 2 2 2 2 2 2 Kulit L 1 2 3 4 5 6 7 8 Unsur berikutnya, yaitu Na (nomor atom 11) akan mempunyai 1 elektron valensi, sehingga mempunyai sifat yang mirip dengan litium, dan seterusnya. Dengan demikian, dapat dijelaskan mengapa sifat-sifat tertentu berulang secara periodik. Dari pembahasan diatas, dapat diketahui hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya. Hubungan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut. ▪ Nomor periode sama dengan jumlah kulit ▪ Nomor golongan sama dengan jumlah elektron valensi (khusus golongan A)


75 Hubungan diatas berlaku untuk semua unsur golongan utama (A), kecuali helium (He) yang terletak pada golongan VIIIA dan mempunyai elektron valensi 2. Unsur-unsur golongan transisi dan transisi dalam mempunyai konfigurasi elektron yang rumit. Kedua golongan unsur ini akan dibahas pada kelas 11. Perhatikan beberapa contoh berikut. Unsur Nomor Atom Konfigurasi elektron Periode Golongan Li 3 2 1 2 IA Mg 12 2 8 2 3 IIA Br 35 2 8 18 7 4 VIIA Sn 50 2 8 18 18 4 5 IVA Oleh karena itu, letak unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektronnya, atau sebaliknya, konfigurasi elektron dapat ditentukan berdasarkan letak unsur dalam sistem periodik. CONTOH SOAL 1. Ditentukan konfigurasi elektron beberapa unsur berikut. A 2 8 4 X 2 8 8 1 Q 2 8 18 18 7 Tentukan letak masing-masing unsur tersebut dalam sistem periodik. Pembahasan ✓ Jumlah kulit sama dengan nomor periode ✓ Jumlah elektron valensi sama dengan nomor golongan Unsur Konfigurasi elektron Periode Golongan A 2 8 4 3 IVA X 2 8 8 1 4 IA Q 2 8 18 18 7 5 VIIA 2. Ditentukan letak unsur dalam sistem periodik sebagai berikut. Unsur Periode Golongan A 2 IA B 3 VA X 4 IIA Q 5 IIIA Tentukan konfigurasi elektron dari masing-masing unsur tersebut.


76 Pembahasan Menentukan Letak Kulit setiap Unsur ▪ Unsur A terletak pada periode 2, sehingga berakhir pada kulit L ▪ Unsur B terletak pada periode 3, sehingga berakhir pada kulit M ▪ Unsur X terletak pada periode 4, sehingga berakhir pada kulit N ▪ Unsur Q terletak pada periode 5, sehingga berakhir pada kulit O Menentukan Elektron Valensi setiap Unsur ▪ Unsur A berada pada golongan IA, sehingga elektron valensinya adalah 1 ▪ Unsur B berada pada golongan VA, sehingga elektron valensinya adalah 5 ▪ Unsur X berada pada golongan IIA, sehingga elektron valensinya adalah 2 ▪ Unsur Q berada pada golongan IIIA, sehingga elektron valensinya adalah 3 Unsur Kulit K L M N O A ? 1 B ? ? 5 X ? ? ? 2 Q ? ? ? ? 3 Telah dijelaskan bahwa kulit L akan diisi setelah kulit K penuh,dan kulit M akan diisi setelah kulit L penuh. Dengan demikian, konfigurasi unsur-unsur diatas dapat disempurnakan melalui pengisian kulit K dan kulit L sebagai berikut. Unsur Kulit K L M N O A 2 1 B 2 8 5 X 2 8 ? 2 Q 2 8 ? ? 3 Selanjutnya untuk unsur-unsur periode 4 dan seterusnya berlaku : Untuk golongan IA dan IIA, kulit kedua terluarnya kan berisi 8 elektron, sedangkan untuk golongan IIIA sampai dengan golongan VIIIA, kulit kedua terluarnya akan berisi 18 elektron. Dengan demikian, konfigurasi elektron unsur X dan Q dapat dilengkapi sebagai berikut. Unsur Kulit K L M N O A 2 1 B 2 8 5 X 2 8 8 2 Q 2 8 ? 18 3


77 Kulit M dari unsur Q tentu terisi penuh karena kulit N sudah berisi 18 elektron. Dengan demikian, konfigurasi lengkap dari setiap unsur adalah sebagai berikut. Unsur Kulit K L M N O A 2 1 B 2 8 5 X 2 8 8 2 Q 2 8 18 18 3 F. GLOSARIUM Bilangan kuantum : Bilangan yang menggambarkan kedudukan suatu elektron Elektron valensi : Elektron pada kulit atom terluar Golongan : Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik Konfigurasi elektron : Susunan elektron dalam kulit-kulit atom Orbital : Daerah kebolehjadian ditemukannya elektron Periode : Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik G. DAFTAR PUSTAKA Puspaningsih, R. Ayuk. Tjahjadarmawan, Elizabeth. Krisdianti, R. Niken. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Johari. Rachmawati, M. (2007). Kimia 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta : Esis Purba, Michael. (2007). Kimia untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga


78 JARI-JARI ATOM SEBAGAI SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR 1. INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Nama Guru : Sri Pamiluyati, S.Pd. Jenjang Sekolah : SMA Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sokaraja Tahun Ajaran : 2022/2023 Kelas : 10 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Pertemuan ke : 18 dan 19 B. KOMPETENSI AWAL Kompetensi yang harus dimiliki sebelum mempelajari pokok bahasan ini yaitu peserta didik telah memahami materi nomor atom dan nomor massa ; memahami konfigurasi elektron, elektron valensi dan jumlah kulit ; memahami letak unsur (golongan dan periode) pada tabel sistem periodik unsur. C. PPP Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu : Kreatif, Bergotong royong (Kerja sama), Mandiri, dan Bernalar Kritis. D. SARANA PRASARANA ➢ HP / Komputer / Laptop ➢ Jaringan internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik yang menjadi target yaitu : ➢ Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. ➢ Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar terbatas hanya satu gaya. ➢ Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memilki kemampuan memimpin. F. MODEL PEMBELAJARAN Model pembelajaran yang digunakan Problem Based Learning untuk moda Pembelajaran Jarak Jauh (blended learning).


79 2. KOMPONEN INTI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu menggambarkan kecenderungan jari-jari atom sebagai sifat keperiodikan unsur melalui gambar jari-jari atom dalam sistem periodik unsur. B. PEMAHAMAN BERMAKNA Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik dapat menggambarkan jari-jari atom atau jarijari ionik dari suatu unsur pada tabel periodik unsur. C. PERTANYAAN PEMANTIK Apa yang dimaksud dengan jari-jari atom ? Apakah jari-jari atom setiap unsur pada sistem periodik memiliki ukuran yang sama ? D. KEGIATAN PEMBEJARAN KEGIATAN PENDAHULUAN (10 Menit) Daring via e-Learning 1. Guru memberi salam dan menyapa peserta didik melalui e-Learning 2. Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai pelajaran 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik melalui e-Learning 4. Guru melakukan Apersepsi : bagaimana sifat Ayah, Ibu, Kakak, dan Adik di rumah ? Miripkah atau berbeda ? pada pertemuan kali ini akan dibahas jari-jari atom setiap unsur pada tabel periodik unsur. 5. Membagi peserta didik ke dalam 6 kelompok disertai LKPD dan Bahan Ajar. KEGIATAN INTI (70 Menit) Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Mengorientasi Peserta Didik pada Masalah 2 MENIT Peserta didik memusatkan perhatian pada gambar jari-jari atom yang terdapat pada LKPD dan buku paket halaman 116. (Mengamati) Mengorganisasikan Kegiatan Pembelajaran 3 MENIT Setelah memperhatikan gambar, Guru memberikan pertanyaan kepada Peserta Didik sebagai berikut (Menanya) : 1. Apa yang disebut dengan jari-jari atom ? 2. Bagaiman cara menghitung jari-jari atom ? 3. Mengapa jari-jari atom setiap unsur dalam sistem periodik memiliki ukuran yang berbeda ? Membimbing penyelidikan 15 MENIT (Mengumpulkan Informasi) :


80 mandiri dan kelompok 1. Peserta didik mencari dan membaca dari buku cetak dan internet mengenai jari-jari atom sebagai sifat keperiodikan unsur. 2. Peserta didik mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah dibaca. 3. Peserta didik mencatat semua informasi mengenai jari-jari atom sebagai sifat keperiodikan unsur yang telah diperoleh. 4. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan Guru terkait dengan jari-jari atom sebagai sifat keperiodikan unsur. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 40 MENIT Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara (Menalar) : 1. Berdiskusi mengenai jari-jari atom sebagai sifat keperiodikan unsur dengan mengerjakan soal pada aktifitas 5.3 yang terdapat terdapat pada buku paket halaman 117 dan LKPD. 2. Mengolah informasi mengenai jari-jari atom sebagai sifat keperiodikan unsur yang sudah dikumpulkan dari hasil diskusi dengan bantuan pertanyaan - pertanyaan pada lembar kerja. 3. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan. 4. Peserta didik dari kelompok lain beserta Guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. Guru melakukan penilaian proses berdasarkan diskusi dan presentasi kelompok. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah 10 MENIT (Mengkomunikasikan) 1. Peserta didik menganalisis kembali setiap hasil diskusi yang telah dipresentasikan sehingga menemukan hal-hal yang perlu ditanyakan bahkan dievaluasi kembali. 2. Peserta didik mengkomunikasikan kembali hasil diskusi berdasarkan pertanyaan yang telah disampaikan sehingga dapat mencapai kesimpulan akhir. KEGIATAN PENUTUP (10 Menit) 1. Guru dan peserta didik merangkum bersama pembelajaran yang telah dilaksanakan 2. Guru mengingatkan tentang materi untuk pertemuan berikutnya tentang Konsep Struktur Atom pada Bahasan Nanomaterial – Hubungan antara Ukuran Partikel terhadap Luas Permukaan. 3. Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan berdoa penutup


81 E. ASESMEN Bentuk asesmen : Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa : observasi, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya. Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja Tertulis (tes objektif : Essay dan Pilihan Ganda) F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL Soal Pengayaan untuk peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran. Soal Remedial untuk peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran.


82 3. LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Aktivitas 5.3 Literasi SIKAP Mandiri Kreatif Kerja sama Bernalar Kritis A) MENGORIENTASI PESERTA DIDIK PADA MASALAH Amatilah gambar berikut. Gambar 1. Jari-jari atom sebagai Sifat Keperiodikan Unsur (https://s3-us-west-2.amazonaws.com/courses-images-archive-read-only/wpcontent/uploads/sites/887/2015/05/23213454/CNX_Chem_06_05_CovalradiT.jpg )


83 PERTANYAAN 1. Apa yang disebut dengan jari-jari atom ? 2. Bagaimana cara menghitung jari-jari atom ? 3. Mengapa jari-jari atom setiap unsur dalam sistem periodik memiliki ukuran yang berbeda ? JAWABAN PERTANYAAN 1. 2. 3. _ B) MENGORGANISASIKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Berdasarkan gambar dan wacana mengenai ledakan pabrik kimia, jawablah beberapa pertanyaan yang akan dibahas bersama pada kolom di bawah ini. C) MEMBIMBING PENYELIDIKAN MANDIRI DAN KELOMPOK Tuliskan jawaban pertanyaan yang telah dibuat pada kolom di bawah ini. D) MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL KARYA Ayo Berlatih Bekerjalah dalam kelompok. Analisislah diagram pada Gambar 1 untuk menjawab pertanyaan berikut dan komunikasikan hasilnya dalam diskusi kelas. (1) Jelaskan bagaimana kecenderungan jari-jari atom dalam satu periode (baca : dari kiri ke kanan) jika dihubungkan dengan bertambahnya nomor atom ?


84 E) MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PROSES PEMECAHAN MASALAH Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, tuliskan kesimpulan Anda. JAWABAN PERTANYAAN (1) (2) _ Ayo Berlatih (2) Jelaskan bagaimana kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan (baca : dari atas ke bawah) jika dihubungkan dengan bertambahnya nomor atom. Jelaskan unsur manakah yang memiliki jari-jari atom terpendek dan manakah yang terpanjang jari-jari atomnya.


85 B. PENILAIAN RANAH SIKAP 1) LEMBAR OBSERVASI No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian Instrument 1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi 2 Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi 3 Mandiri Pengamatan Tugas Lembar observasi 4 Bernalar Kritis Pengamatan Proses Lembar observasi No. Nama Peserta Didik Aspek Sikap yang dinilai Jumlah Skor Skor Sikap Kode Kreatif Nilai Kerja sama Mandiri Bernalar Kritis 1 Richardus Ngabut 2 RUBRIK PENILAIAN SIKAP ASPEK INDIKATOR NILAI Kreatif Peserta didik memiliki rasa ingin tahu 25 Peserta didik tertarik dalam mengerjalan tugas 25 Peserta didik berani dalam mengambil resiko 25 Peserta didik tidak mudah putus asa 25 TOTAL 100 Kerja sama Peserta didik terlibat aktif dalam bekerja kelompok 25 Peserta didik bersedia melaksanakan tugassesuai kesepakatan 25 Peserta didik bersedia membantu temannya dalam satu kelompok yang mengalami kesulitan 25 Peserta didik menghargai hasil kerja anggota kelompok 25 TOTAL 100 Mandiri Peserta didik mampu memecahkan masalah 25 Peserta didik tidak lari atau menghindari masalah 25 Peserta didik mampu mengambil keputusan 25 Peserta didik bertanggung jawab 25 Bernalar Kritis Peserta didik mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan 25 Peserta didik mampu mengungkap fakta yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah 25 Peserta didik mampu memilih argumen logis, relevan, dan akurat 25 Peserta didik dapat mempertimbangkan kredibilitas (kepercayaan) sumber informasi yang diperoleh. 25 TOTAL 100 SKOR TOTAL 400


86 CATATAN : Kode nilai / predikat : 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K) 2) LEMBAR PENILAIAN DIRI Penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Skor Sikap Kode Nilai 1 Selama diskusi, saya ikut serta 100 mengusulkan ide / gagasan. 2 Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan 100 250 83,33 SB untuk berbicara. 3 Saya ikut serta dalam membuat 50 kesimpulan hasil diskusi kelompok. CATATAN : 1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 3 x 100 = 300 3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 300) x 100 = 83,33 4. Kode nilai / predikat : 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K) 3) LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEBAYA Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Nama teman yang diamati : Pengamat : =


87 No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Skor Sikap Kode Nilai 1 Mau menerima pendapat teman. 100 350 87,5 SB 2 Memberikan solusi terhadap permasalahan. 100 3 Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok. 50 4 Marah saat diberi kritik. 100 CATATAN : 1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100 2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = (3 x 100) + (1 x 50) = 350 3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 : 400) x 100 = 87,5 4. Kode nilai / predikat : 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K) C. PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA ASPEK INDIKATOR NILAI Kesesuaian respon dengan pertanyaan Penggunaan tata bahasa baik dan benar Jawaban yang relevan dengan pertanyaan Menjawab sesuai dengan materi Mengaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari Aktifitas diskusi Keterlibatan anggota kelompok Aktif bertanya dan menanggapi Mencatat hasil diskusi dengan sistematis Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi Kemampuan Presentasi Dipresentasikan dengan percaya diri Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik Manajemen waktu presentasi dengan baik Seluruh anggota kelompok berpartisipasi presentasi Kerjasama dalam kelompok Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok Kesediaan melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan Terlibat aktif dalam bekerja kelompok


88 SKOR TOTAL SEMUA ASPEK = 1500 KRITERIA PENILAIAN (SKOR) 100 = Sangat Baik 75 = Baik 50 = Kurang Baik 25 = Tidak Baik D. PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN A) ASESMEN DIAGNOSTIK 1. ASESMEN NON-KOGNITIF 1) Apa kabar semuanya pada hari ini? 2) Apa saja yang dilakukan sebelum belajar di pagi ini ? 3) Apa harapan kalian setelah mengikuti pembelajaran ini ? 2. ASESMEN KOGNITIF Jenis Soal : Essay 1) Lengkapilah tabel berikut ini. No. Unsur Notasi Nomor Atom Nomor Massa Proton Elektron Neutron 1 24 11Na 2 14 15 3 31 16 2) Tulislah konfigurasi elektron, elektron valensi, jumlah kulit, dan letak unsur-unsur berikut dalam tabel periodik. a) O (Z = 8) b) Ga (Z = 31) PEMBAHASAN DAN SKOR 1) No. Unsur Notasi Nomor Atom Nomor Massa Proton Elektron Neutron Skor 1 Natrium 24 11Na 11 24 11 11 24 – 11 = 13 6 2 Silikon 14 14 + 15 = 29 14 14 15 5 3 Fosfor 31 – 16 = 15 31 15 15 16 5 =


89 KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN : 90 - 100% = Baik Sekali 80 - 89% = Baik 70 - 79% = Cukup < 70% = Kurang = 2) Unsur Z Konfigurasi Elektron Elektron Valensi Jumlah Kulit K SPU Skor (1) L (2) M (3) N (4) O 8 2 6 6 2 Per : 2 Gol : VIA 6 Ga 31 2 8 18 3 3 4 Per : 4 Gol : IIIA 8 Skor Total : 30 Rumus Penilaian : B) ASESMEN FORMATIF Jenis Soal : Essay 1) Jelaskan bagaimana kecenderungan jari-jari atom dalam satu periode (baca : dari kiri ke kanan) jika dihubungkan dengan bertambahnya nomor atom ? 2) Jelaskan bagaimana kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan (baca : dari atas ke bawah) jika dihubungkan dengan bertambahnya nomor atom. Jelaskan unsur manakah yang memiliki jari-jari atom terpendek dan manakah yang terpanjang jari-jari atomnya. PEMBAHASAN DAN SKOR 1) Dalam satu periode dengan jumlah kulit yang sama, muatan inti semakin besar karena naiknya nomor atom (Z = p). Akibatnya, gaya tarik inti bertambah sehingga jari-jari atom semakin kecil. (Skor 5) 2) Dalam satu golongan, terlihat bahwa pengaruh jumlah kulit lebih menentukan. Dari atas ke bawah jumlah kulit meningkat sehingga mengakibatkan pertambahan jari-jari atom. Misalkan pada golongan IA, atom hidrogen memiliki jari-jari atom terpendek, sedangkan atom fransium memiliki jari-jari atom terpanjang karena memiliki nomor atom paling besar diantara semua unsur golongan IA. (Skor 8) Skor Total = 13


90 KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN : 90 - 100% = Baik Sekali 80 - 89% = Baik 70 - 79% = Cukup < 70% = Kurang Nilai = Skor yang diperoleh Skor total x 100 Rumus Penilaian : C) ASESMEN SUMATIF JENIS SOAL SOAL PG 1. Dalam satu periode, jari-jari atom unsur…… A.Bertambah dari bawah ke atas B. Berkurang dari atas ke bawah C. Bertambah dari kiri ke kanan D.Berkurang dari kiri ke kanan E. Berkurang dari kanan ke kiri 2. Dari unsur-unsur di bawah ini, yang mempunyai jari-jari atom paling besar adalah…….. A. 1H D. 19K B. 3Li E. 37Rb C. 11Na 3. Jika jari-jari atom unsur Li, Na, K, Be, dan B secara acak (tidak berurutan) dalam angstrom (Å) adalah : 2,01 ; 1,23 ; 1,57 ; 0,80 ; dan 0,89, maka jari-jari atom litium adalah……… A. 2,03 D. 0,89 B. 1,57 E. 0,80 C. 1,23 4. Jari-jari atom yang terkecil dimiliki oleh unsur..… A. O B. F C. Be D. Li E. Ne 5. Jari-jari atom seng (Zn) pada tabel periodik adalah........... pm A. 145 D. 152 B. 142 E. 156 C. 136


91 Nilai = Skor yang diperoleh Skor total x 100 JAWABAN DAN PEMBAHASAN Nomor Soal Option Jawaban Skor Pembahasan 1 D 1 Dari kiri ke kanan dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil. 2 E 1 Berdasarkan jumlah kulit setiap unsur, maka unsur yang memiliki jari-jari atom paling besar yaitu 37Rb. 3 C 1 Urutan jari-jari atom : K > Na > Li > Be > B 2,03 Å 1,57 Å 1,23 Å 0,89 Å 0,80 Å 4 E 1 Option jawaban pada soal merupakan unsur yang berada pada periode 2. Berdasarkan teori, dari kiri ke kanan dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil. Sehingga urutan jari-jari atom : Li > Be > O > Fe > Ne Jari-jari atom yang terkecil dimiliki oleh unsur Ne karena berada paling kanan pada tabel periodik. 5 B 1 Jari-jari atom seng (Zn) pada tabel periodik adalah 142 pm Skor Total = 5 Rumus Penilaian : KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN : Notasi Unsur Konfigurasi Elektron Jumlah K L M N O Kulit 1H 1 1 3Li 2 1 2 11Na 2 8 1 3 19K 2 8 8 1 4 37Rb 2 8 18 8 1 5 90 - 100% = Baik Sekali 80 - 89% = Baik 70 - 79% = Cukup < 70% = Kurang


Click to View FlipBook Version