The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mutm6662, 2022-12-12 21:08:39

LAPORAN AHIR_JARINGAN KOMPUTER

LAPORAN AHIR_JARINGAN KOMPUTER

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

NAMA Penyusun:
NIM : MUTMAINNAH
DOSEN PENGAMPU : 210631100038
ASISTEN : MUHLIS TAHIR.,S.Pd M.T.r.KOM
: M ROSID

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN
JARINGAN KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER Modul Paraf Asisten
NAMA : MUTMAINNAH Subnetting & tcp/ip
NIM : 210631100038
KELAS : 3B
Dengan rincian kegiatan praktikum :
No Hari / Tanggal
1 Kamis, 25 Agustus 2022

2 Kamis, 8 September 2022 Crimping cable

3 Kamis, 22 september 2022 Routing

4 Rabu, 5 Oktober 2022 Software simulasi jaringan,

dhcp & dns server

5 Kamis, 20 Oktober 2022 Perintah dasar linux &

system backup

6 Kamis, 3 November 2022 Dhcp & dns server di linux

7 Senin, 14 November 2022 Web server

8 Kamis, 24 november 2022 Samba &file transfer
protocol

Nilai Akhir: Bangkalan,
Mengetahui, Asisten Praktikum
Dosen Pengampu,

Muhlis Tahir.,S.Pd M.T.r.KOM M Rosid
NIP. 198410222014042002 NIM. 200631100068

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyusun dan menyelesaikan
Laporan Akhir Praktikum Basis Data dengan tepat waktu. Laporan ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Pemrograman Basis Data. Pada
laporan akhir ini berisi kumpulan dari Laporan Praktikum Multimedia Edukasi
selama satu semester dari modul 1 hingga modul 7.

Pelaksanaan pada laporan praktikum ini berisi implementasi materi modul
1 hingga 7 terkait Basis Data pada beberapa software yang khususkan. Proses
implementasi tersebut dilaksanakan sesuai dengan Langkah-langkah pada modul
yang diberikan. Format laporan ini dibuat berdasarkan materi serta analisis yang
saya peroleh pada saat melakukan Praktikum Basis Data. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak khusus nya kepada Kak Dimas Ardiansyah selaku
asisten praktikum Basis Data.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu para
pembaca diharapkan memberi saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
kemajuan ilmu pengetahuan ini. Penulis berharap agar laporan ini dapat menambah
wawasan bagi pembacanya.

Bangkalan, 09 Desember 2022

Mutmainnah

ii

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM......................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
PEMBAHASAN / ISI............................................................................................ 1
LAPORAN PRAKTIKUM Modul 1 ................................................................... 2
LAPORAN PRAKTIKUM Modul 2 ................................................................. 29
LAPORAN PRAKTIKUM Modul 3 ................................................................. 45
LAPORAN PRAKTIKUM Modul 4 ................................................................. 76
LAPORAN PRAKTIKUM Modul 5 ............................................................... 102
LAPORAN PRAKTIKUM Modul6 ................................................................ 126
LAPORAN PRAKTIKUM Modul 7 ............................................................... 161
LAPORAN PRAKTIKUM Modul 8 ............................................................... 173
PENUTUP.......................................................................................................... 191
2.1 SARAN .................................................................................................... 191
2.2 BIODATA ............................................................................................... 192
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 193

iii

PEMBAHASAN / ISI
1

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

Modul 1

Penyusun:

Tanggal Praktikum : 5 Agustus 2022
Nama : Mutmainnah
Nim : 210631100038
Dosen Pengampu : M. Rosid

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

2

Modul I

TCP/IP dan SUBNETING

1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :

1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Konsep penghitungan subnet jaringan computer
3. Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer

1.2 Landasan Dasar/Teori
A. Media Transmisi

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media transmisi dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang menghubungkan

pengirim dan penerima secara fisik berupa kabel. Media transmisi
berkabel ini dibedakan menjadi:

• Twisted Pair
• Coaxial
• Fiber Optik
b. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel
• Gelombang Mikro
• System Satelit
• Infra Merah
• Sinar Laser

3

Twisted Pair
Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk kabel
dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk mengurangi atau
meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi
elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP), dan crosstalk
(cakap silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan. Kabel twisted pair
lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel
kusut. Akan tetapi, keunggulan kabel twisted pair ini terhadap jaringan
secara keseluruhan yaitru apabila sebagian kabel twisted pair rusak, maka
tidak semua jaringan akan terhenti seperti yang mungkin terjadi pada kabel
coaxial. Contoh dari twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair (UTP)
dan Shielded Twisted Pair (STP).

a. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis kabel
jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak dilengkapi
dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling
umum dan sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN) karena
harganya yang cukup murah, fleksibel dan memiliki kinerja yang relatif
bagus.

4

Tabel
1. Kategori Kabel UTP

KATEGORI KEGUNAAN

Category 1 (Cat1) Komunikasi suara analog, hanya cocok untuk
suara saja.

Category 2 (Cat2) Transmisi suara maupun data digital hingga 4
megabit per detik

Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit per

detik

Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit per

detik

Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per

detik

Enhanced Category 5 Transmisi data digital hingga 250 megabit per

(Cat5e) detik

Category 6 (Cat6) Transmisi data hingga diatas 1000 megabit per
detik. Digunakan untuk mendukung Gigabit
Ethernet.

Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan
Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak
digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Konektor yang
biasa digunakan adalah RJ45.

5

Gambar 1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini, yaitu:
• Kabel Straight

Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau router.

Gambar 2. Kabel Straight
• Kabel Crossover

Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

Gambar 3. Kabel Crossover
B. Subnetting a. Subnetting dan Netmask Kelas A

1. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16
6

2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0
Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000

Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet
kedua (angka 1) : 28 = 256 subnet

3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit
(bit 0) Jumlah host = 216 – 2 = 65534 host

4. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.

5. Tabel Pembagian Subnet Kelas A

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0

Host 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.255.0.1 10.255.0.1

Pertama

Host 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254

Terakhir

Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

b. Subnetting dan Netmask Kelas B
1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25 2.
Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /25 : 255.255.255.128

Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000

Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet ketiga
(angka 1)

: 29 = 512 subnet

3. Mengitung jumlah host per subnet Jumlah host
= 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0) Jumlah host = 27
– 2 = 126 host

4. Blok subnet : 256 – 128 = 128 Blok subnetnya
: 0,128

7

5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B

Subnet 172.16.0.0 172.16.0.12 172.16.1.0 … 172.16.255.12

88

Host 172.16.0.1 172.16.0.12 172.16.1.1 … 172.16.255.12

Pertama 9 9

Host 172.16.0.12 172.16.0.25 172.16.1.12 … 172.16.255.25

Terakhir 6 4 6 4

Broadcas 172.16.0.12 172.16.0.25 172.16.1.12 … 172.16.255.25

t7 5 7 5

c. Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26

2. Menghitung jumlah subnet

Netmasknya /2 : 255.255.255.192

Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000

Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet
ke 4 (angka 1)

: 22 = 4 subnet

3. Mengitung jumlah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa
bit (bit 0) jumlah host = 26 – 2 = 62 host

4. Blok subnet : 256 – 192 = 64 Blok subnetnya : 0,64,128,192
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C

8

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Pertama

Host 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Terakhir 192.168.1.62

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

d. Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM
1. Diketahui IP 192.168.0.0/27
2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan Lan 1 : 100 host
Lan 2 : 50 host
Lan 3 : 10 host
3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan host
yang paling terkecil. - Lan 1 : 100 host
- Lan 2 : 50 host
- Lan 3 : 10 host
4. Buat urutan desimal seperti berikut :

27 26 25 24 23 22 21 20

128 64 32 16 8 4 2 1
5. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1

a. Menghitung jumlah host

100 < 2n – 2 (100 adalah jumlah host LAN1, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal) 100 < 27 – 2
100 < 128 – 2

100< 126 (126 adalah jumlah host LAN 1)

b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)

9

Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1, netmasknya
= 255.255.255.128 /25)
6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2
a. Menghitung jumlah host

50 < 2n – 2 (50 adalah jumlah host LAN2, n adalah pangkat yang
diambil dari urutan desimal) 50 < 26 – 2 50 < 64 – 2
50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN2)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN2, netmasknya
= 255.255.255.192 /26)
7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3
a. Menghitung jumlah host

10 < 2n – 2 (10 adalah jumlah host LAN3, n adalah pangkat yang
diambil dari urutan desimal) 10 < 24 – 2
10 < 16 – 2
10 < 14 (14 adalah jumlah host LAN3)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah prefix LAN3, netmasknya
= 255.255.255.240 /28)

10

8. Buat table pembagian IP Address

LA IP IP HOST 1 IP IP PREF
HOST N BROADC IX
N SUBNET AST

1 192.168.0 192.168.0. 192.168.0. 192.168.0.1 /25

.0 1 126 27

2 192.168.0. 192.168.0.190 192.168.0.1 /26

128 192.168.0.1 91

29

3 192.168.0. 192.168.0. 192.168.0. 192.168.0.2 /28
192 193 206 07

C. TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut. a.
IP Address
Merupakan sebuah struing unik dalam angka decimal yang dibagi
dalam empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi angka yang terdiri
dari 0 hingga 255 yang merepresentasikan 8 bit alamat tiap segmen atau
32 bit untuk keseluruhannya.
b. Netmask atau Subnet Mask

Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang menunjukkan
subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart adalah 255.255.255.0
c. Network Address

Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya host
12.128.1.2 di jaringan kelas A memiliki network address 12.0.0.0. Host
jaringan yang menggunakan IP pribadi seperti 192.168.1.100 akan
menggunakan network address 192.168.1.0. Network address tersebut
menjelaskan bahwa jaringan termasuk dibagian kelas C 192.168.1
d. Broadcast Address

Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan dikirimkan
secara simultan ke semua host disebuah subnetwork. Broadcast Addres

11

standart untuk jaringan IP adalah 255.255.255.255. Namun broadcast
ini tidak bisa digunakan karena terblok oleh router. Alamat broadcast
biasanya diset auntuk subnetwork tertentu saja missal IP 192.168.1.1
akan memiliki alamat broadcast 192.168.1.255.
e. Gateway Address
Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di
jaringan yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain.
f. Name Server Address
Menunjukkan IP address dari domain name service yang bertujuan
menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.

Remote System
Remote system merupakan sistem yang mengendalikan atau mengakses
mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan menggunakan komputer
lainnya. Remote system ini mempermudah kita dalam bekerja, jika pada
suatu saat kita tidak dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut.
Secure Shell merupakan suatu protokol yang mendukung sistem remote
system ini.

Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk mengakses
mesin secara remote ini merupakan suatu protokol yang memfasilitasi
sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan
arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login
ke server secara remote. Mode teks ataupun mode grafis merupakan
bentuk akses remote yang bisa diperoleh dengan menggunakan SSH.
Cara kerja dari SSH yaitu mengenkripsi data selama proses komunikasi
yang terjadi antara server dan client sehingga menyulitkan user lain
yang tidak diinginkan yang berusaha mendapatkan account dan
password sehingga merusak server yang ada. Enkripsi merupakan
proses atau mekanisme untuk mengamankan informasi dengan cara

12

membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan
pengetahuan atau alat khusus.
SSH dirancang untuk menggantikan service-service pada sistem
UNIX/LINUX yang menggunakan sistem plaint-text seperti telnet, ftp,
rlogin, rsh, rcp. Fungsi ftp digantikan oleh sftp (secure ftp), sedangkan
ungsi rcp (remote copy) digantikan oleh scp (secure copy).
1.3 Alat dan Bahan
1. Cisco Packet Tracer
2. Laptop/PC
3. Modul 1 TCP/IP
1.4 Langkah – Langkah Percobaan
1. Sebelum mempelajari modul ini, diharapkan telah menginstall software
Cisco Packet Tracer pada perangkat laptop/PC masing-masing.
Berikut meupakan tampilan Cisco Packet Tracer yang telah terinstall.

2. Jika sudah terinstall, bukalah software Cisco Packet Tracer dan jangan
hubungkan dengan koneksi internet jika membuka software tersebut.

13

3. Berikut merupakan interface Cisco Packet Tracer.

4. Berikut tampilan beberapa tools pada software ini.

Tampilan diatas mencangkup network devices, routers, switches, hubs,
wireless devices, connetions dan lain sebagainya. Yang dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
5. Selanjutnya, akan membuat sebuah topologi jaringan, yang pertama
menggunakan minimal 2 router.

6. Untuk letak router sendiri berada di pojok kiri bawah seperti gambar
dibawah ini.

7. Setelah pemasangan router selesai, selanjutnya menambahkan 2 switch.

14

8. Letak switch tersebut berada pada pojok kiri bawah.
9. Lalu masing masing jaringan menggunakan minimal 3 client. Untuk

pemilihan client itu sendiri bebas bisa menggunakan PC ataupun Laptop,
dan lain sebagainya.

10. Setelah menggunakan 3 client, selanjutnya menghubungkan antara router 1
ke router 2 dengan kabel cross.

15

11. Selanjutnya hubungkan semua jaringan menggunakan kabel copper
straight, jika kabel-kabel yang sudah dihubungkan ke client berwarna
merah maka kabel tersebut belum diaktifkan.

12. Letak kabel-kabel jaringan berada pada pojok kiri bawah tampilan cisco.

13. Setelah memasang router, switch, client, dan menghubungkan kabel ke
antar jaringan. Selanjutnya memasukkan IP ke masing-masing router.
Untuk memasukkan IP ke dalam router klik kiri pada mouse → config →
FastEthernet0/0 → IPv4 Address.

14. IP pada router menggunakan NIM mahasiswa untuk router yang pertama
dengan IP 192.168.07.9 dan router yang kedua IP 192.168.07.10.

16

Jika sudah memasukkan IP lalu tekan enter beri ceklis pada kolom on dan
akan aktif dengan sendirinya. Kabel cross yang berwarna merah pada router
akan berubah menjadi hijau jika sudah diaktifkan.
15. Selanjutnya memasukkan IP yang kedua pada masing-masing router. Klik
kiri pada mouse → config → FastEthernet1/0 → IPv4 Address. Lalu tekan
enter beri ceklis pada kolom on dan akan aktif dengan sendirinya.

Dengan router pertama IP 192.168.09.1 dan router yang kedua IP
198.168.09.2, jika sudah diaktifkan maka kabel copper straight yang
berwarna merah akan berubah ke warna hijau dengan sendirinya.
16. Memberi IP pada masing-masing client, klik kiri pada mouse → desktop
→ IP Configuration → IPv4 Addres jika sudah memasukkan IP lalu tekan
enter dan client tersebut akan aktif dengan sendirinya.

17

IP pada masing-masing client ataupun router harus saling berhubungan.

17. Jika sudah memasukkan semua IP router ataupun client selanjutnya
melakukan cek status apakah akan successful ataupun failed. Ada dua opsi
cara untuk melakukan cek status yang pertama menggunakan Add Simple
PDU.

18. Cara cek status menggunakan Add Simple PDU yaitu klik PDU lalu
letakkan pada PC satu dan Pc dua.

Jika berhasil akan menampilkan status successful yang berada dipojok
kanan bawah.

18

19. Yang kedua cek status menggunakan Command Prompt. Pilih salah satu
client atau PC → klik kiri pada mouse → desktop → command prompt.

Lalu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.

20. Untuk mengaktifkan status menggunakan Command Prompt, maka pada
“C:\>” diisi dengan C:\> ping 192.168.08.3 ping tersebut menggunakan IP
sesuai pada client yang ingin di cek status. Tampilan gambar dibawah ini
adalah tampilan ketika cek status berhasil atau successful.

19

21. Tampilan akan seperti berikut, jika semua langkah-langkah telah
dikerjakan dan menghasilkan status yang successful.

1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
1.5.1 Hasil dan Analisa

Analisa :
Pada hasil percobaan gambar diatas, membuat sebuah jaringan yang
dimana jaringan tersebut memiliki 2 Router, 2 Switch dan beberapa
Client yang dimana ketiganya saling berhubungan satu sama lain dengan
menggunakan kabel copper straight dan untuk kabel yang
menghubungkan antara 2 router menggunakan kabel cross, untuk
memasukkan IP router terdapat FastEthernet0/0 dan FastEthernet1/0.
Pada FastEthernet0/0 menggunakan IP 192.168.07.9 dan IP
192.168.07.10 yang dimana IP tersebut menggunakan NIM mahasiswa.

20

Untuk FastEthernet1/0 terdapat IP 192.168.09.1 dan IP 192.168.09.2
pada masing-masing client juga menggunakan IP yang terhubung oleh
IP router tersebut tetapi dengan angka akhir yang berbeda, pada client
ini hanya meneruskan IP dari router, jadi IP tersebut berurutan. Setelah
memasukkan masing-masing IP kemudian kita aktifkan IP tersebut agar
warna merah pada kabel akan berwarna hijau jika sudah diaktifkan.
Selanjutnya jikaa sudah selesai memasukkan IP dan mengaktifkannya,
Langkah selanjutnya adalah cek status, yang bisa menggunakan 2 opsi
yaitu Add Simple PDU dan Command Prompt, maka successful jika cek
status berhasil.
1.6 Tugas/Soal
1.6.1 Soal
1. Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut ini:

2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.

3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.

4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas C). Hitunglah jumlah
subnet, host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.

21

5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25 hitunglah
jumlah host persubnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk
LAN1 50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115 Host.

1.6.2 Jawaban
1. Tipe koneksi masing-masing kabel
sesuai gambar diatas:
A. Router ke Switch kabel Straight
B. Router ke Hub kabel Straight
C. Hub ke Server kabel Straight
D. Hub ke Komputer kabel Straight
E. Switch ke Mini Komputer kabel Straight
F. Switch ke Hub kabel Cross
G. Hub ke Laptop kabel Straight
H. Hub ke Workstation kabel Cross
I. Hub ke Workstation kabel Cross

2. Subnetting dan Netmask Kelas A 1.
Hitung jumlah subnet
Netmasknya/16 : 255.255.0.0
Bilangan biner : 11111111.11111111.00000000.00000000

Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet
kedua (angka 1) : 28 = 256 subnet
2. Menghitung jumlah host per subnet

Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0)
Jumlah host = 216 – 2 = 65534 host
3. Blok subnet = 256 – 255 = 1

22

Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.

4. Tabel pembagian subnet kelas A

Subnet 10.10.0.0 10.10.0 10.254.0.0 10.255.0.0

Host 10.10.0.1 10.10.1 10.254.0.1 10.255.0.1

Pertama

Host 10.0.255.254 10.0.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254

Terakhir

Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255

3. Subnetting dan Netmask Kelas B 1.
Hitung jumlah subnet
Netmasknya/27 : 255.255.255.224
Bilangan biner : 11111111.11111111.11111111.11100000

Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet
setelah octet 2 : 211 = 2048 subnet
2. Menghitung jumlah per host subnet

Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0)
Jumlah host = 25 – 2 = 30 host
3. Blok subnet = 256 – 224 = 32
Blok subnetnya : 0, 32, 64, 128, dst.
4. Tabel pembagian subnet kelas B

Subnet 172.16.5.0 172.16.5.32 172.16.5.64 172.16.5.128
Host 172.16.5.1 172.16.5.33 172.16.5.65 172.16.5.129
Pertama
Host 172.16.5.30 172.16.5.62 172.16.5.126 172.16.5.253
Terakhir
Broadcast 172.16.5.31 172.16.5.63 172.16.5.127 172.16.5.254

23

4. Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Hitung jumlah subnet :
Netmasknya/24 : 255.255.255.0
Bilangan biner : 11111111.11111111.11111111.00000000

Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet
setelah octet 3 : 20 = 1 subnet
2. Menghitung jumlah per host subnet

Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0)

Jumlah host = 28 – 2 = 254 host
3. Blok subnet = 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,256

4. Tabel pembagian subnet kelas C

Subnet 192.168.100.0

Host Pertama 192.168.100.1

Host Terakhir 192.168.100.254

Broadcast 192.168.100.255

5. Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM dan IP192.168.1.0/25
1. Ip address akan dibagi dalam 3 jaringan.
Lan 1 : 50 host
Lan 2 : 20 host
Lan 3 : 115 host
2. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan host
yang paling terkecil. Lan 3 : 115 host
Lan 1 : 50 host
Lan 2 : 20 host
3. Buat urutan desimal seperti berikut :

24

27 26 25 24 23 22 21 20 0
128 64 32 16 8 4 2

4. Menghitung jumlah range IP dengan dan prefix LAN 3
a. Menghitung jumlah host

115 < 2n – 2 (115 adalah jumlah host LAN 3, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal)
115 < 27 – 2
115 < 128 – 2

115 < 126 (126 adalah jumlah host LAN 3)

b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN 3, netmasknya
= 255.255.255.128 /25)

5. Menghitung jumlah range IP dengan dan prefix LAN 1
a. Menghitung jumlah host

50 < 2n – 2 (50 adalah jumlah host LAN 1, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal)
50 < 26 – 2
50 < 64 – 2

50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN 1)

b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)

25

Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN 1, netmasknya
= 255.255.255.192 /26)
6. Menghitung jumlah range IP dengan dan prefix LAN 2
a. Menghitung jumlah host
20 < 2n – 2 (20 adalah jumlah host LAN 2, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal)
20 < 25 – 2
20 < 32 – 2
20 < 30 (30 adalah jumlah host LAN 2)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 5 = 27 (27 adalah prefix LAN 2, netmasknya
= 255.255.255.1256 /27)

7. Tabel Pembagian IP Address
LAN Ip Subnet Ip Host 1 Ip Host N Ip Broadcast Prefix

3 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.127 192.168.1.126 /25
2 192.168.1.128 192.168.1.129 192.168.1.190 192.168.1.191 /26
1 192.168.1.192 192.168.1.193 192.168.1.254 192.168.1.255 /27

26

1.7 Kesimpulan
Modul pertama ini menjelaskan tentang TCP/IP dan SUBNETING, yang
dimana Subneting merupakan strategi yang digunakan untuk memisahkan satu
jaringan fisik menjadi lebih dari satu sub-jaringan logis yang lebih kecil
(subnet). Alamat IP mencakup segmen daringan dan segmen host. Juga
terdapat TCP/IP yang memiliki beberapa elemen umum yaitu : IP Address,
sebuah struing unik dalam angka decimal yang dibagi dalam empat segmen.
Netmask atau Subnet Mask, tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang
menunjukkan subnetwork. Network Address, mepresentasikan porsi jaringan
dari alamat IP, misalnya host 12.128.1.2 dijaringan kelas A memiliki network
address 12.0.0.0. Broadcast Address, alamat IP yang memungkinkan data
jaringan dikirimkan secara simultan ke semua host disebuah subnetwork.
Gateway Address, alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di
jaringan yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain. Yang terakhir
Name Server Address, menunjukkan IP address dari domain name service
yang bertujuan menerjemahkan nama hostname ke alamat IP. Media yang
dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat
yang lain, merupakan pengertian dari Media Transmisi. Media transmisi ini
dibedakan menjadi dua, yaitu: Media transmisi berkabel dan Media transmisi
tanpa kabel/nirkabel.

27

1.8 Lampiran (Dokumentasi Praktikum
28

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

Modul 2

Tanggal Praktikum : 8 September 2022
Nama : Mutmainnah
Nim : 210631100038
Dosen Pengampu : Muhlis Tahir,S.Pd M.T.r KOM

Asisten Praktikum : M Rosid

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN
JARINGAN KOMPTER

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

29

Modul 2
“CRIMPING KABEL”

1.1 TUJUAN
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Langkah-langkah Crimping
3. Mampu melakukan crimping

1.2 LANDASAN TEORI
A. CRIMPING KABEL
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu
menjadi sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna. Crimping
juga disebut dengan cara membuat kabel jaringan.
Media transmisi yang digunakan dalam crimping kabel adalah
media transmisi berkabel, Twisted Pair : UTP (Unshielded Twisted
Pair).
Kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk
membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya
berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi
kedalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded
adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus,
sedangkan unshielded adalah jenis yang tidak mempunyai selubung
pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini memakai konektor
RJ-45 atau RJ-11. Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai
kabel untuk jaringan Local Area Network (LAN) pada sistem
network/jaringan komputer, dan umumnya kabel UTP memiliki
impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga dibagi menjadi kedalam
beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar
data.

30

Dalam melakukan Crimping Cable UTP, terdapat 2 buah strategi
pengkabelan pada kabelnya, yakni

1. Kabel Cross-Over
Untuk tipe kabel cross itu digunakan untuk

menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya
digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena
colokan di hubnya kurang).

31

Urutan warna kabel UTP : Cross – Over
Ujung kabel A Ujung kabel B

Putih orange Putih hijau

Orange Hijau

Putih hijau Putih orange

Biru Biru

Putih biru Putih biru

Hijau Orange

Putih coklat Putih coklat

Coklat Coklat

2. Kabel Straight-Trough

Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk
menghubungkan komputerjaringan yang memakai hub atau
client ke hub. Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang
menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya,
bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung
kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel
sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel

32

terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin
2 di ujung lainnya, dan seterusnya.

Urutan warna kabel UTP : Straight – Trough

Ujung kabel A Ujung kabel B

Putih orange Putih orange

Orange Orange

Putih hijau Putih hijau

Biru Biru

Putih biru Putih biru

Hijau Hijau
33

Putih coklat Putih coklat
Coklat Coklat

B. Connector RJ45

Konektor RJ 45 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan
port yang menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering
kita jumpai karena banyak perangkat jaringan yang menggunakan
port RJ 45 contohnya seperti LAN Card, router, switch dan lain-lain.
Konektor RJ 45 tidak lepas dengan kabel UTP. Sebelum memasang
konektor RJ 45, kabel UTP biasanya disusun terlebih dahulu sesuai
pin nya, susunan pin pada kabel tergantung dari jenis kabel yang akan
digunakan, apakah menggunakan kabel straight atau menggunakan
kabel crossover.

34

C. Tang Crimping

Tang Crimping adalah peralatan yang digunakan untuk
mengcrimping RJ45 yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar.
Fungsinya adalah :

a. Digunakan untuk memotong kabel
b. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45
D. LAN Tester

Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa kesempurnaan
pemasangan kabel konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar bisa
mengetahui kabel LAN yang ingin kita pakai itu sudah sempurna atau

35

tidak. Pastikan 2 buah laptop memiliki lan card. Lan card adalah
‘pintu’ ke jaringan dari komputer. setiap jenis aktivitas jaringan
memerlukan lan card – internet, jaringan printer, menghubungkan
komputer bersamasama. saat ini banyak perangkat berisi kartu
jaringan: televisi untuk aplikasi mereka gratis, pemutar blu-ray,
ponsel, telepon voip desk, bahkan lemari es. lan card adalah
perangkat keras, yang dapat ditambahkan ke komputer atau mereka
dapatdiintegrasikan ke dalam perangkat keras utama computer.

E. HUB

Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan
komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer
sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan
komputer akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat
keras penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat
yang menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut.
Hub juga berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan
penyambung.

36

1.3 ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Dalam pelaksanaan praktikum alat yang digunakan sebagi media
penunjang kegiatan dapat berupa perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hadware).
• Perangkat Keras (Hadware) ; Laptop
B. Bahan
• Modul 2 crimping
• Kabel UTP
• Rj45
• Tang Crimping
• LAN Taster

1.4 LANGKAH -LANGKH PERCOBAAN
1. Sediakan kabel UTP, Rj45, Tang Crimping

2. Setalah itu kelupas kulit(jaket) kabel UTP,

37

3. Menyusun kabel utp sesuai dengan susunan kabel straight dan cross, lalu
rapikan

4. Setelah Menyusun kabel, masukkan susunan kabel tersebut ke dalam Rj45

38

5. Setelah masuk, di lanjutkan dengan proses pengcrimpingan

6. Setelah pengkerimppingan kabel tersebut sudah selesai, kemudian kabel
yang sudah di seusun dan di crimping tadi menggunakan LAN Taster

39

7. Setelah itu selesai
1.5 HASIL DAN ANALISA PERCOBAAN

Hasil

Analisa
Dalam praktikum kali ini yang mempelajari sebuah crimping yang

dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi sebuah kabel jaringan yang
utuh dan sempurna. Pada crimping kali ini menggunakan kabel UTP dan
membuat susunan kabel straight dan cross. Dalam pembuatan kabel
straight dan cross terdapat alat yang di gunakan yaitu kabel utp, gunting,
rj45, tang crimping dan lan tester.

40

1.6 TUGAS / SOAL

SOAL
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP
2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface ( automatic
medium- dependent interface crossover - Auto-MDIX ).

JAWABAN
1. Kabel Straight – Through
Model kabel straight – through adalah sebuah susunan
kabel UTP yang memiliki kesamaan di antara ujung konektor
yang satu dengan ujung konektor yang lainnya. Pada umumnya
tipe ini hanya dipakai saat dua perangkat yang berbeda
dihubungkan. Contoh nya pada switch atau hub dengan router.
– Kabel Cross – Over
Kabel yang memiliki susunan yang berbeda antara ujung
satu dengan ujung lainnya. Antara ujung konektor yang satu
dengan konektor satunya tidak memiliki urutan warna yang
sama karena ada penyilangan. Kabel ini digunakan untuk
perangkat sejenis seperti computer ke computer, computer ke
router, dari switch ke switch.
- Kabel Roll – Over
Kabel tipe roll over memiliki aturan penyusunan terbalik
antara ujung konektor satu dengan ujung konektor lainnya. Kabel
tipe roll over digunakan untuk menghubungkan dua perangkat
jaringan yang berbeda, hamper sama dengan tipe straight –
through namun tipe kabel ini lebih kepada menghubungkan
perangkat yang memiliki konsol, seperti switch dengan printer,
switch dengan proyektor.

41

2. MDI/MDIX (medium – dependent interface/MDI crossover)
adalah jenis koneksi port Ethernet yang menggunakan kabel
twisted pair unutk menghubungkan dua perangkat jaringan. MDI
bagian dari unit lampiran media yang menyediakan koneksi fisik
dan listrik ke media kabel saat menghubungkan dua perangkat titik
akhir.
MDIX adalah konektor port modular 8 posisi 8 Kontak (8P8C atau
RJ45) pada router, switch, hub, atau komputer. Menggunakan
kabel straight – through yang merupakan kabel jaringan yang
menghubungkan pin 1 dan 2 (mentransmisikan) pada perangkat
MDIX. “X” atau crossover mengacu pada kabel pemancar (MDI),
yang harus dihubungkan ke kabel penerima (MDIX) untuk sinyal
“crossover”.

42

1.7 KESIMPULAN
Pada modul 2 menjelaskan tetang crimping. Crimping merupkan

salah satu proses instalasi jaringan menggunakan LAN atau UTP
dengan melaksanakan proses crimping kita dapat menghubungkan
kabel kita dengan device atau alat yang di beri akses internet.

Crimping kabel berfungsi sebagai media transmisi jaringan jika tidak
ada proses crimping kabel maka tidak akan berfungsi karna tidak ada
media transmisi yang bisa menghubungkan jaringan ke alat computer
kita. Alat – alat crimping kabel yaitu ada kabel UTP, tang crimping,
konektor RJ45, LAN Taster. Kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang
dapat dipakai untuk membuat jaringan komputer, Dalam melakukan
Crimping Cable UTP, terdapat 2 buah strategi pengkabelan pada
kabelnya, yakni Kabel CrossOver dan Kabel Straight-Trough.

43

1.8 LAMPIRAN (DOKUMENTASI KEHADIRAN PRAKTIKAN)
Gambar proses pelaksanaan praktikum
Gambar daftar kehadiran praktikum
44

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

Modul 3

Tanggal Praktikum : 22 September 2022
Nama : Mutmainnah
Nim : 210631100038
Dosen Pengampu : Muhlis Tahir,S.Pd M.T.r KOM

Asisten Praktikum : M Rosid

LABORATORIUM
KOMPUTASI DAN JARINGAN KOMPUTER

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

45

MODUL III

ROUTING

1.1 TUJUAN
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :

1. Memahami konsep routing jaringan

2. Mengkonfigurasi routing pada sebuah jaringan

3. Troubleshoot Routing Jaringan

1.2 LANDASAN/DASAR TEORI
a. Pengertian

Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain maka
akan menciptakan sebuah jalur yang dilalui data tersebut agar bisa sampai
ke komputer tujuan, jalur yang dipilih tersebut dinamakan rute. Mekanisme
yang mengatur pengiriman paket data yang di transmisikan dari satu
network ke network yang lain dinamakan Routing. Perangkat yang bisa
melakukan routing atau menyimpan tabel routing dinamakan router. Router
mempunyai banyak gateway karena fungsi dari router adalah
menghubungkan banyak jaringan yang berbeda.
b. Konsep Dasar Routing

Fungsi utama dari router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah
router memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui ke
mana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan sesuai dengan tabel
routing yang dimilikinya. Jadi router bisa membedakan apakah informasi
(paket) ditujukan untuk host yang satu network yang sama ataukah berada
di network berbeda. Jika paket tersebut ditujukan untuk host yang masih
dalam satu jaringan maka router akan mencegah paket tersebut dikirimkan
keluar jaringan. Jika host yang dituju berbeda jaringan maka router akan
meneruskannya ke jaringan tersebut.

46


Click to View FlipBook Version