The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by E_BOOK SMK BATIK 1 SURAKARTA, 2023-02-01 21:48:20

Tata Letak Kamera Jilid 1

Kompetensi Keahlian DKV

Keywords: DKV

34 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Multi-controller key adalah tombol arah yang memungkinkan Anda untuk hal-hal berikut. a) Bergerak di antara berbagai item menu. b) Memindahkan tampilan yang diperbesar ke titik yang berbeda selama pemutaran kembali gambar. c) Menggerakkan titik AF selama pemilihan titik AF. Dalam mode pemotretan, fungsi tombol beralih ke tombol yang ditunjukkan oleh ikon yang ada padanya. Sementara itu, tombol SET mengonfirmasi pemilihan. 9) Tombol Pengaturan ISO Speed Gambar 2.26 Tombol ISO Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera Tekan tombol ini untuk menyesuaikan sensitivitas kamera terhadap cahaya. ISO speed adalah standar internasional yang ditentukan berdasarkan sensitivitas film negatif. 10) Tombol Quick Control Gambar 2.27 Tombol Quick Control Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 35 MATERI PEMBELAJARAN Menekan tombol ini akan menampilkan layar Quick Control (lebih jauh dijelaskan di bagian “Settings on the Quick Control Screen”), yang memungkinkan Anda mengonfirmasi berbagai pengaturan kamera dengan melirik sekilas dan menyesuaikannya. 11) Tombol Tampilan Gambar 2.28 Tombol Tampilan Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera Dengan menekan tombol DISP, Anda bisa melakukan hal-hal berikut. a) Menghidupkan/mematikan tampilan. b) Silih-berganti antara tampilan informasi yang berbeda-beda dalam mode Image/Movie Playback dan selama pemotretan Live View. c) Menampilkan pengaturan fungsi terutama di kamera apabila menu ditampilkan. 12) Tombol Erase Gambar 2.29 Tombol Menghapus File


36 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Gunakan tombol ini untuk menghapus gambar yang tidak diinginkan. 13) Tombol Pemilihan Titik Fokus Gambar 2.30 Tombol Mode Auto Focus Point Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera Gunakan tombol ini untuk masuk ke mode AF point (autofocus) selection selama pemotretan AF. Selanjutnya, Anda bisa memilih titik AF mana pun secara manual dengan menggunakan tombol Multicontroller. 14) Sakelar Live View Shooting/Movie Shooting Gambar 2.31 Tombol Live View Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera Gunakan tombol ini untuk menghidupkan atau mematikan fungsi Live View. Menekan tombol ini satu kali akan menampilkan gambar Live View pada monitor LCD, dan kamera siap untuk pemotretan Live View. Untuk merekam film, tetapkan mode pemotretan ke “Movie shooting” pada mode dial (T6), lalu tekan tombol ini untuk mulai merekam. Untuk menghentikan, tekan lagi tombolnya.


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 37 MATERI PEMBELAJARAN 15) Kenop Penyesuaian Dioptrik Gambar 2.32 Penyesuaian Dioptrik pada Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera Gunakan kenop ini untuk menyesuaikan kejernihan gambar view finder menurut penglihatan mata Anda. Untuk melakukannya, putar kenop sewaktu menilik melalui view finder. c. Pengaturan pada Layar Quick Control d. Pengaturan pada Layar Quick Control Gambar 2.33 Tampilan Layar Quick Control pada Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera


38 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Keterangan nomer pada gambar adalah sebagai berikut. 1) Shooting Mode Gambar 2.34 Tampilan Perekaman Gambar Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Menampilkan teks atau ikon yang berkaitan dengan shooting mode yang sudah Anda pilih saat memutar mode Dial. 2) Kecepatan Rana Gambar: 2.35 Tampilan Kecepatan Rana Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Menampilkan interval waktu selama rana terbuka. Meninggikan nilai parameter akan memperpendek interval waktu shutter untuk tetap terbuka. 3) Level Baterai Gambar 2.36 Tampilan Indikator Baterai Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 39 MATERI PEMBELAJARAN Menampilkan level sisa baterai dengan ikon. Ilustrasi di sini menunjukkan status saat level baterai masih penuh. Tampilan ikon berubah saat level baterai berkurang. 4) Sisa Bidikan Gambar 2.37 Tampilan Sisa Bidikan pada Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Menunjukkan jumlah sisa bidikan yang dapat ditangkap. Jumlah ini bervariasi menurut kapasitas kartu memori yang digunakan serta kualitas rekaman gambar yang sudah Anda pilih. 5) Format/Kualitas Perekaman Gambar Gambar 2.38 Tampilan Kualitas Rekaman Gambar Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Menampilkan kualitas rekaman gambar yang saat ini dipilih. Ikon di sini mengindikasikan bahwa kamera ditetapkan untuk merekam dalam format Large JPEG. 6) ISO Speed Gambar 2.39 Tampilan ISO pada Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera


40 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN ISO speed yang lebih tinggi akan lebih memudahkan untuk menangkap bidikan pemandangan yang redup cahaya. Pada umumnya, ISO 100 digunakan sebagai pengaturan standar. Dalam pengaturan ISO Auto, nilai optimal secara otomatis dipilih menurut pemAndangannya. Anda juga dapat memilih untuk menetapkan ISO speed secara manual. 7) Nilai Apertur Gambar 2.40 Tampilan Nilai Apertur Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Nilai ini menunjukkan hingga sebatas apa bila apertur di dalam lensa terbuka. Nilai yang lebih kecil berarti apertur terbuka lebih lebar, yang memungkinkan cahaya dapat ditangkap. Nilai apertur juga dikenal sebagai f-number yang bervariasi dengan lensa yang digunakan. e. Bagian Atas Kamera Gambar 2.41 Bagian Atas pada Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 41 MATERI PEMBELAJARAN Keterangan nomer pada gambar adalah sebagai berikut. 1) Sakelar Fokus Mode Gambar 2.42 Tombol Fokus Mode pada Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Gunakan sakelar ini untuk menetapkan mode ke Automatik (AF) atau Manual (MF). 2) Speaker Gambar 2.43 Tempat Lubang Audio Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Bunyi audio rekaman film dapat diputar kembali melalui speaker. Selama pemutaran film, memutar Main Dial akan memungkinkan untuk menyesuaikan level volume. Tidak hanya itu, Anda juga dapat memilih dan memutar kembali musik latar belakang dari layar menu.


42 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN 3) Tali Gantung Gambar 2.44 Tempat Gantungan Tali pada Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Tarik ujung tali melalui eyelet (lubang), lalu kencangkan seraya memastikan bahwa kedua ujung tali seimbang. 4) Hot Shoe Gambar 2.45 Kedudukan untuk Memasangkan Flash Tambahan Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Ini adalah terminal untuk memasang unit lampu kilat eksternal. Data ditransmisikan antara kamera dan unit lampu kilat melalui kontak. Simpan kontak dalam keadaan bersih untuk memastikan tembakan lampu kilat eksternal yang tepat saat diperlukan.


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 43 MATERI PEMBELAJARAN 5) Sakelar Daya Gambar 2.46 Tombol Menghidupkan dan Mematikan Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan kamera. Umumnya berada di bagian atas bodi. Ada yang berada di tempat yang sama dengan tombol shutter. Ada juga yang meletakkan tombol on/off ini dekat dengan mode dial. Hanya berbeda posisi, tapi tetap fungsinya sama. Ada sebagian orang yang suka lupa mematikan kamera dengan menggunakan tombol on/off ini. Padahal, jika kamera tidak digunakan untuk waktu yang lama, sangat dianjurkan untuk mematikannya melalui tombol on/off ini. Dengan demikian, kondisi daya baterai bisa bertahan lebih lama. Apabila daya kamera dibiarkan hidup untuk jangka waktu yang lama, kamera akan otomatis dialihkan ke mode standby untuk menghemat daya. Pada sebagian kamera, sakelar daya dilengkapi ikon Movie (Film) seperti ditunjukkan dalam ilustrasi, yang memungkinkan Anda beralih ke Movie shooting mode secara langsung. 6) Mode Dial Gambar 2.47 Roda Putar Shooting Mode pada Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera


44 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Bagian kamera DSLR yang ini rata-rata berbentuk bulat. Fungsinya untuk mengatur kamera untuk menggunakan mode yang dibutuhkan. Ada mode Manual (M), auto (A atau P), juga mode AV dan TV. Selain itu, mode dial juga akan menyediakan settingan instan saat memotret. Seperti night mode, close up/potrait, sports, fireworks, atau panorama. Settingan yang disediakan mode dial akan membantu Anda mendapatkan foto sesuai kondisi pada saat akan memotret tanpa harus repot mengatur eksposur dan kecepatan rana. Putar dial ini untuk memilih shooting mode menurut pemandangan yang ingin Anda tangkap. Shooting mode pada umumnya dibagi ke dalam dua zona berbeda, Creative (Kreatif) dan Basic (Dasar) A: Creative Zone Creative Zone mode (mode Zona Kreatif) memungkinkan pengguna memilih dan menetapkan fungsi menurut tujuan yang mereka niatkan. B: Basic Zone Dalam Basic Zone mode (mode Zona Dasar), kamera secara otomatis memilih pengaturan yang sesuai menurut pemandangan yang dipilih. 7) Tombol Flash (Lampu Kilat) Gambar 2.48 Tombol Flash pada Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Gunakan tombol ini untuk memunculkan flash built-in. Dalam Basic Zone, flash built-in dapat muncul secara otomatis pada sebagian kasus menurut fungsi yang digunakan. 8) Main Dial Gambar 2. 49 Dial Multiguna pada Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 45 MATERI PEMBELAJARAN Ini adalah dial multiguna yang memungkinkan Anda melakukan berbagai tugas, seperti menyesuaikan nilai pengaturan shooting (biasanya apertur/shutter speed/exposure compensation) dan melompat melintasi pemutaran gambar. 9) Zoom Ring Gambar 2.50 Zoom Ring Focus pada Lensa Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Putar zoom ring untuk mengubah focal length. Focal length (Panjang fokus) yang dipilih dapat dikenali dari angka dan tanda indeks pada ujung bawah lensa. 10) Focus Ring Gambar 2.51 Ring Fokus Manual pada Lensa Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-differentparts-of-the-camera Apabila kamera berada dalam Manual Focus (MF) mode, putar ring ini untuk menyesuaikan fokus. Posisi focus ring bervariasi menurut lensa yang digunakan.


46 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN f. Bagian Samping Kamera Gambar 2.52 Bagian Samping Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera Keterangan nomer pada Gambar adalah sebagai berikut. 1) Tempat Remote Control Terminal, Audio/Video OUT/Digital Terminal, HDMI Mini OUT Terminal, N-Mark Gambar 2.53 Tempat Terminal pada Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera Keterangan sebagai berikut. A: Terminal Remote Control Ini adalah terminal untuk menghubungkan kamera ke perangkat eksternal. Sebelum melakukan itu, pastikan bahwa perangkat kompatibel dengan kamera, lalu hubungkan sebagaimana mestinya. B: Terminal Audio/Video OUT/Digital C: Terminal HDMI mini OUT Ini adalah terminal untuk TV output dan transmisi data, serta HDMI mini output. D: N-Mark


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 47 MATERI PEMBELAJARAN Menyentuh N-mark pada smartphone NFC-compatible akan mengawali pairing antara kamera dan smartphone. g. Bagian Bawah Kamera Gambar 2.54 Bagian Bawah Kamera Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera Keterangan nomer pada gambar adalah sebagai berikut. 1) Slot kartu, wadah baterai Gambar 2.55 Slot Baterai dan Memory Card Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera a) Wadah Baterai Meski tidak punya pengaruh dalam setiap hasil foto yang Anda buat, keberadaan baterai tetaplah penting. Sebagus dan secanggih apa pun kamera DSLR yang Anda miliki tidak akan bisa berfungsi tanpa baterai. Karena itu, baterai merupakan bagian penting pada kamera DSLR. Posisi tempat baterai ada di bagian bawah bodi


48 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN kamera. Bagi Anda yang aktif memotret ada baiknya memiliki baterai cadangan. Hal ini akan mengurangi risiko kehilangan momen akibat baterai kamera habis daya. Sekadar tips ketika Anda selesai memotret, sebelum menyimpan kamera di dalam boks sebaiknya keluarkan baterai dari tempatnya. Selain akan menghemat daya pada baterai, kondisi sistem elektronis kamera akan lebih awet ketika tidak ada listrik saat tidak digunakan. Masukkan baterai yang disediakan, di sini. Sisipkan baterai dengan mengarah ke terminal baterai yang sejajar dengan yang ada di dalam kamera. b) Slot Kartu Sisipkan kartu memori untuk merekam gambar ke dalam slot ini. Jenis kartu yang dapat digunakan bervariasi dengan model kamera, tempat slot beterai, dan memori kamera. 2) Soket Tripod Gambar 2.56 Tempat Soket Tripod Sumber: https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/lesson-2-knowing-the-different-parts-of-the-camera Ini adalah soket yang ditempatkan di bagian bawah bodi kamera untuk memasang kamera ke tripod. Pada sebagian besar kamera DSLR, soket ini pas untuk ukuran uliran sekrup standar 1/4-20 UNC, yang digunakan oleh tripod yang ada pada umumnya. Nah, itulah informasi untuk Anda semua ini adalah bagian penting kamera DSLR dan apa yang dilakukannya. Langkah berikutnya adalah, mulai membidik.


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 49 MATERI PEMBELAJARAN 2. Kamera Video Bagian-bagian kamera video beserta fungsinya. Gambar 2.57 Bagian-bagian pada Kamera Video Sumber: http://www.teorimaya.com/2018/09/all-about-camera-video_25.htm


50 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Fungsi dari Identifikasi Kamera a. Fungsi penutup lensa untuk melindungi lensa dari debu atau tergores di saat kamera tidak digunakan. b. Fungsi layar LCD. Untuk melitah objek yang di tangkap oleh kamera.  c. Fungsi tombol pembuka layar LCD. Untuk mengeluarkan layer LCD dari tempatnya, tombol berfungsi apabila ditekan. d. Fungsi tombol volume. Untuk mengatur suara video yang dimainkan langsung dari kamera. e. Fungsi baterai. Sebagai power untuk kamera. f. Fungsi pengunci bateri berfungsi agar barterai tidak jatuh saat kamera di gunakan. g. Fungsi tombol power untuk menghidupkan kamera. h. Fungsi tombol start/stop merekam untuk jeda merakam.dan memulai merekam. i. Fungsi jek memasukan listrik dari adaptor berfungsi untuk mangecas baterai kamera. j. Fungsi Tempat memesang tali handy camera lensa berfungsi untuk tempat memasukkan kamera. k. Fungsi Informasi baterai. Berfungsi sebagai pemberi info kapasitas baterai yang tersedia. l. Fungsi tombol lampu. Berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan lampu/flash pada kamera. m. Fungsi tombol untuk memilih kualitas warna berfungsi untuk memilih kualitas warna tang diinginkan. n. Fungsi lensa berfungsi untuk menangkap objek yang diinginkan. o. Fungsi mikrophone/mike untuk merekam suara yang ada di tempat. p. Fungsi lampu tanda merekam untuk memberi informasi kepada orang yang sedang direkam. q. Fungsi infrared untuk merekam di tempat yang gelap sehingga objek terlihat dengan jelas. r. Fungsi tombol kontrol video untuk mengendalikan video yang sedang di rekam. s. Fungsi tombol pengunaan lampu untuk menghidupkan lampu. t. Fungsi tombol fader untuk mengatur tinggi rendah frequency audio yang diinginkan. u. Fungsi tombol back light untuk menghidupkan lampu di bawah LCD. v. Fungsi tombol fokus untuk menfokuskan objek yang di tangkap. w. Fungsi lampu sensor remote untuk mengaplikasikan kamera dengan remote. 3. Kamera Digital Cinema Dalam penggarapan sebuah film, alat yang paling penting dan paling dibutuhkan pastinya adalah kamera. Kamera berfungsi menangkap visual yang sudah disesuaikan dengan skenario film. Seiring perkembangan film dan industrinya, kamera yang tepat untuk menghadirkan visual film yang tidak hanya menangkap visual tapi juga memanjakan mata juga semakin berkembang. Berikut ini adalah jenis-jenis kamera yang digunakan dalam industri perfilman. Beberapa kamera yang digunakan dalam pembuatan film sebagai berikut.


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 51 MATERI PEMBELAJARAN a. ARRI Gambar 2.58 Kamera Sinema Sumber: https://idseducation.com/articles/mengenal-kamera-dalam-pembuatan-film-bagian-1/ Pada tahun 1924, Arnold dan Richter mengembangkan kamera film pertama mereka, bernama Kinarri 35 yang kecil dan portable. Pada tahun 1937, ARRI memperkenalkan rana cermin refleks pertama di dunia dalam kamera bernama Arriflex 35. Lebih dari 50 tahun ARRI terus menetapkan standar untuk pembuatan film sinematik. Sejak dikenalkan pada tahun 20-an hingga tahun 40a-an, kamera ini kembali populer setelah Perang Dunia II. Industri film besar Amerika menggunakan kamera film ARRIFLEX 35. Banyak film-film besar yang memakai kamera ini seperti Taxi Driver dan Raging Bull. Model ARRIFLEX 435 dan 535 menjadi tipe kamera yang populer di tahun 90-an. Banyak produksi film besar yang menggunakan kamera ini, seperti, Star Wars: Episode I, Lord of the Rings: The Two Towers, The Fifth Element, Hot Fuzz, dan The Avengers. Pada tahun 2000, ARRICAM juga digunakan dalam pembuatan film seperti Children of Men, Munich, Gunung Brokeback, Casino Royale, The Departed, dan koleksi film Harry Potter. Di tahun 2010-an, ARRI merilis ALEXA pertama-kamera digital baru mereka. Garis ALEXA terus menjadi standar industri, menangkap film laris modern, seperti, Rogue One, The Revenant, Arrival, The Jungle Book, Creed, dan hampir setiap film di Marvel Cinematic Universe. b. RED Gambar 2.59 Kamera Sinema Sumber: https://idseducation.com/articles/mengenal-kamera-dalam-pembuatan-film-bagian-1/


52 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Kamera ini pertama kali dirilis pada tahun 2007 dengan nama RED One yang sanggup merekam video 4K 60 fps. Pada 2009, RED memperkenalkan sistem Digital Stills and Motion Capture (DSMC). Kamera-kamera ini termasuk Epic, Scarlet, dan Dragon. Pada 2015, RED merilis sistem DSMC2, dan sejak itu mencoba menyederhanakan struktur penamaanya. Otak DSMC2 tersedia dengan beberapa jenis sensor: Monstro 8K VV, Helium 8K S35, Gemini 5K S35, dan Dragon-X 5K S35. Kamera RED dengan cepat tumbuh dalam popularitas di kalangan pembuat film komersial dan indie. Dengan kecanggihan yang dimilikinya, kamera ini dianggap sebagai komputer bersensor gambar yang telah digunakan pada film-film besar-terutama untuk menangkap sekuen berat VFX (Visual Effect). Selain itu, RED juga bermitra dengan produsen kamera lain yaitu Panavision untuk menciptakan DXL Milenium. Panavision adalah kamera yang menggunakan teknologi sensor RED. c. Panavision Gambar 2.60 Kamera Sinema Sumber: https://idseducation.com/articles/mengenal-kamera-dalam-pembuatan-film-bagian-1/ Pada tahun 1953, Panavision dimulai sebagai perusahaan yang berfokus pada pembuatan lensa anamorphic yang populer di kalangan pembuat film Cinema Scope di tahun 50-an. Perlahan perusahaan ini mengembangkan peralatan gambar bergerak umum yang berfokus pada kamera dan lensa. Hingga pada tahun 1972, Panavision memperkenalkan kamera Panaflex 35mm. Kamera ini juga dipakai dalam pembuatan filmfilm besar seperti Star Wars: The Empire Strikes Back, Golden Eye, Batman Returns, dan LA. Confidential. Pada tahun 90-an, Panavision merilis seri kamera Milenium, yang kemudian dipakai dalam penggarapan film The Sixth Sense, Donnie Darko, Harry Potter and The Sorcerer’s Stone, dan X-Men. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Panavision bermitra dengan RED untuk membuat versi digital dari kamera Milenium mereka-DXL dan DXL2 8K. Panavision secara teknis juga menjadi saingan ARRI. Panavision


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 53 MATERI PEMBELAJARAN memodifikasi kamera ARRI untuk menerima lensa Pannavision penjadi Pan-Arri. d. Blackmagic URSA Mini Pro Gambar 2.61 Kamera Sinema Sumber: https://idseducation.com/articles/mengenal-kamera-dalam-pembuatan-film-bagian-1/ Blackmagic URSA Mini Pro memiliki fleksibilitas dalam hal produksi video. Kamera ini menyediakan sensor Super 35mm CMOS dengan resolusi 4.6K dan pemasangan lensa dengan peralihan cepat antara lensa EF, PL, B4, dan F-mount. Kamera ini juga memiliki filter ND dan mount lensa yang mudah diganti. Selain itu, kamera ini memiliki format rekaman RAW dan ProRes ke kartu CFast atau SD dual media. Demikinlah pembahasan tentang jenis kamera yang digunakan dalam pembuatan industri film besar oleh (IDS) International Design School. e. Canon EOS C200B Gambar 2.62 Kamera Sinema Sumber: https://idseducation.com/articles/mengenal-kamera-dalam-pembuatan-film-bagian-2/


54 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Kamera ini tergolong kamera yang ringan, ramping dan sangat dapat disesuaikan. Canono EOS C200B dapat menangkap detail secara luar biasa karena memiliki sensor super 35mm CMOS. Selain itu, kamera ini dapat mengirimkan rekaman RAW 4K ke kartu CFast 2.0. Hal ini juga memungkinkan cameraman untuk sedikit menggoyangkan setiap lensa Canon EF-mount yang dipilih. Canon EOS C200B ini juga dapat digunakan untuk mengambil tampilan udara dengan menempelkan bodi 2,9 Ib EOS C200B ke drone. f. Panasonic HC-X1 Gambar 2.63 Kamera Sinema Sumber: https://idseducation.com/articles/mengenal-kamera-dalam-pembuatan-film-bagian-2/ HC-X1 tidak memiliki sensor besar, tetapi juga tidak kecil. Sensor MOS satu inci sangat khas untuk sebuah camcorder. HC-X1 merekam lebih lama dari batas khas 30 menit yang ditemukan pada sebagian besar kamera DSLR dan mirrorless. Kamera ini dapat dengan mudah mencari fokus dan menangkap gambar secara keseluruhan. Hanya saja kamera ini tidak menawarkan tangkapan yang lebih sinematik, hanya saja kamera ini dapat menangkap momen dengan cepat. Kamera ini menjadi pilihan kamera all in one yang dapat menangkap gambar dengan benar. Hal tersebut mungkin dilakukan karena lensa Leica Dicomar 4K dengan pengaturan sudut lebar 24mm dan zoom optik 20x.


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 55 MATERI PEMBELAJARAN g. Sony PXW-FS5 Gambar 2.64 Kamera Sinema Sumber: https://idseducation.com/articles/mengenal-kamera-dalam-pembuatan-film-bagian-2/ Kamera PXW-FS5 mampu menyelesaikan pekerjaan dengan sensor CMOS Super 35mm 4K yang menangkap video 10-bit hingga 50Mbps. Kamera ini dapat mengambil shot umum dalam pembuatan film dokumenter dan film indie. Selain itu kamera ini juga dilengkapi dengan sistem pemasangan tambahan yang serbaguna, wi-fi, dan slot kartu ganda. B. TYPE OF SHOOT Terdapat 12 Type of Shot untuk pengambilan video, yaitu sebagai berikut. Gambar 2.65 Jenis Ukuran untuk Pengambilan Gambar Sumber: https://www.breakthecouch.com/2016/07/01/types-of-shots-btc-lab-2/index.html


56 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Pembuatan video, baik itu film, video musik, dokumenter, ataupun iklan tidak lepas dari dasar-dasar teknik kamera. Selain pengaturan cahaya dalam sebuah kamera, pengambilan video juga harus memerhatikan aspek-aspek dasar yang membuat sebuah video lebih layak ditonton. Umumnya, aspek-aspek tersebut adalah angle, framming, camera movement, serta type of shots atau tipe pengambilan gambar yang harus dipelajari. Type of shots  adalah teori umum yang berhubungan dengan framing. Namun,  type of shot  lebih fokus pada pemilihan luas objek yang diambil serta makna yang ingin disampaikan secara emosional mengenai suatu objek. Berikut ini akan dibahas seputar type of shots dasar beserta hubungannya dengan kesesuaian estetika dan tujuan yang dimaksud dalam sebuah video. 1. Establishing Shot Gambar 2.66 Tipe Pengambilan Gambar yang Luas Low Angle Sumber: https://mohammednoor8.wixsite.com/media-blog/research Establishing shot  merupakan tipe pengambilan video yang berfungsi menceritakan keterangan latar tempat, waktu, dan situasi. Biasanya,  shot  ini disisipkan di awal adegan agar latar adegan tersebut terwakilkan terlebih dahulu. Misalnya, shot suasana ibu kota Jakarta sebelum sebuah adegan dimulai dapat menjelaskan bahwa adegan tersebut terjadi di Jakarta atau menceritakan tentang kota Jakarta. Begitu pula halnya dengan estabilish shot untuk menjelaskan keterangan waktu, misalnya  shot  matahari terbenam dapat menjelaskan bahwa adegan selanjutnya terjadi di malam hari. Establishing Shot  dapat dilakukan dengan berbagai ukuran pengambilan dari  long shot  hingga  close up,  selama  shot  tersebut memang berfungsi untuk mendiskripsikan sebuah situasi.


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 57 MATERI PEMBELAJARAN 2. Extreme Wide Shot Gambar 2.67 Tipe Pengambilan Gambar yang Luas Sumber: cloudfront.net Extreme Wide Shot adalah shot dengan komposisi yang luas dan jauh dari objek hingga pemeran dalam video tersebut tak tampak secara jelas. Shot ini sering digunakan sebagai establishing shot untuk memperlihatkan latar tempat. 3. Wide Shot Gambar 2.68 Tipe Pengambilan Gambar yang Luas Sumber: zwoodle.com Pada dasarnya,  wide shot  hampir mirip dengan  extreme wide shot. Bedanya, wide shot masih memperlihatkan objek pemeran dengan cukup jelas. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan hubungan antara pemeran dengan kondisi


58 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN di sekitarnya. Misalnya, wide shot dengan objek pemeran petani yang sedang memanen padi di ladang memperlihatkan luasnya ladang tersebut bagi si petani. Artinya, terlihat tingkat kesulitan petani tersebut karena luasnya ladang yang harus Ia telusuri. 4. Full Shot Gambar 2.69 Tipe Pengambilan Gambar Objek Utuh Sumber: staticflickr.com Full shot  memperlihatkan ukuran sebuah objek benda atau pemeran dalam video secara utuh. Dengan begitu, objek tersebut terdeskripsikan secara jelas kepada penonton. 5. Medium Shot Gambar 2.70 Tipe Pengambilan Gambar Objek Setengah Sumber: nymag.com


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 59 MATERI PEMBELAJARAN Medium Shot adalah pengambilan setengah bagian pada sebuah objek. Berbeda dengan full shot, medium shot bermaksud untuk membuat khalayak lebih fokus terhadap objek dalam jarak menengah. 6. Medium Close Up Gambar 2.71 Tipe Pengambilan Gambar Objek Setengah Sumber: tvserial.it Medium Close Up dapat meningkatkan fokus pada objek sekaligus menambah kedekatan personal terhadap objek tersebut. Ukuran objek pada medium close up adalah ¼ bagian dari keutuhan suatu objek. 7. Close Up Gambar 2.72 Tipe Pengambilan Gambar Padat Sumber: tvserial.it Untuk membangkitkan emosi dari suatu objek secara lebih jelas, dibutuhkan close up shot yang menempatkan suatu bagian tertentu dari objek. Misalnya, pada bagian jemari tangan yang mengepal dari pemeran diambil  close up  untuk memperlihatkan emosi dan amarah pemeran tersebut di video tersebut.


60 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN 8. Extreme Close Up Gambar 2.73 Tipe Pengambilan Gambar Objek Setengah Sumber: videomaker.com Shot  ini digunakan untuk memperlihatkan detail khusus dari sebuah bagian pada objek. Contohnya, pada bagian kepala sebuah objek,  extreme close up memperlihatkan luka gores pada pipi kiri agar secara jelas terlihat bahwa ada sesuatu yang perlu diperlihatkan pada bagian kepala dari seorang pemeran. 9. Overshoulder Shot Gambar 2.74 Tipe Pengambilan Gambar Objek Setengah Sumber: tvserial.it


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 61 MATERI PEMBELAJARAN Saat sebuah objek memiliki interaksi dengan objek lainnya, overshoulder dapat digunakan untuk memperkuat hubungan interaksi antar objek tersebut. Biasanya, saat adegan percakapan antar dua pemeran, perlu digunakan overshoulder shot  agar keeratan interaksi antar pemeran dapat lebih terasa. Overshoulder biasanya dilakukan dengan menjadikan salah satu bagian objek sebagai foreground (objek yang muncul sebagai bagian depan pada gambar) dan objek lainnya sebagai background (latar belakang). 10. Point of view Gambar 2.75 Tipe Pengambilan Gambar Objek Setengah Sumber: mylocksmithinhouston.com Secara singkat,  point of view shot  adalah menjadikan objek sebagai sudut pandang kamera. Contohnya, seorang pemeran dipukul pada bagian muka, namun gambar yang terlihat sesuai dengan yang sedang dilihat oleh objek hingga akhirnya ia memalingkan muka karena pukulan tersebut.


62 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN 11. Cut Away Gambar 2.76 Tipe Pengambilan Gambar Objek Setengah Sumber: tvserial.it  Cut Away adalah shot yang melemparkan gambar pada suasana sekitar di tengahtengah adegan sebuah objek. Misalnya saat dua pemeran sedang bertengkar, ditampilkan sebuah cut away shot berisikan keadaan orang-orang di sekitarnya yang bingung karena melihat pertengkaran tersebu 12. Group Shot Gambar 2.77 Tipe Pengambilan Gambar Objek Setengah Sumber: wonderfulpackage.com Group Shot adalah shot yang merangkup semua objek dalam satu gambar. Jadi, gambar tersebut tidak berpindah-pindah dari satu objek ke objek lainnya, tetapi mengambil keseluruhan objek. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan secara jelas setiap objek dalam saat bersamaan dalam suatu adegan. Pengetahuan tentang type of shots ini terbilang penting buat Anda yang berminat menjadi seorang  videographer  atau  cameraman,  karena biasanya  type of shots  harus dituliskan dalam  shot list  yang merupakan perencanaan sebelum proses shooting, yang biasa disebut praproduksi.


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 63 CAKRAWALA TIPS DAN TRIK TEKNIK SHOOTING FILM MENGGUNAKAN SATU KAMERA Gambar 2.78 Suasana Shooting Menggunakan Satu Kamera Sumber: https://studioantelope.com/cara-membuat-video-cinematic/ Teknik shooting film menggunakan satu kamera, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. 1. Saat persiapan (praproduksi), buatlah shot-list alias daftar shot sesuai dengan kebutuhan sutradara. Sebuah adegan sederhana biasanya membutuhkan 3-5 shot dengan angle yang berbeda-beda. 2. Saat syuting, eksekusi daftar-daftar shot tersebut dengan meletakan kamera sesuai dengan rencana. Pastikan kamu mendapatkan adegan yang sesuai dengan keinginanmu sebagai sutradara. 3. Setelah puas, pindahkan kamera ke angle lain dan rekamlah ulang seluruh adegan (sama dengan shot sebelumnya). 4. Demikian seterusnya, hingga shot-list kamu pun terpenuhi. Demikianlah tips dan trik yang bisa Anda terapkan untuk shooting jika hanya memiliki satu kamera. JELAJAH INTERNET Untuk menanbah wawasan lebih jauh mengenai fotografi dasar siswa juga dapat mempelajari secara mandiri melalui internet. Di internet siswa dapat mencari lebih jauh materi tentang fotografi dasar. Salah satu website yang dapat siswa kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai materi pada bab II adalah sebagai berikut. https://bit.ly/2TxAPIo


64 PRODUKSI FILM TATA KAMERA RANGKUMAN TUGAS MANDIRI Kamera Video  adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis Video/Film  adalah rangkaian banyak  frame  gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut. Standard Broadcast Video Tabel 2.1 Standar Video Internasional Standar Ragion Frame per second (FPS) Secam Prancis, Timur tengan dan Afrika 25 fps PAL Indonesia, China, Australia, Uni Eropa 25 fps NTSC Amerika, Jepang, Kanada, Mexico, dan Korea 29,97 fps Sumber: https://www.slideshare.net/b_malcolmson/lesson-2-research-standards Video analog  adalah gambar dan audio direkam dalam bentuk sinyal magnetik pada pita magnetik. Video digital adalah juga serupa dengan video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetik, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1. Setelah mengetahui jenis-jenis pengambilan gambar, tugas kalian adalah membuat gambar tersebut menggunakan kamera DSLR atau handphone Anda, Anda dapat mengumpulkan informasi melalui buku, internet, maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk kliping foto dengan format yang sudah disepakati dengan guru pengampu!


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 65 REFLEKSI PENILAIAN AKHIR BAB Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Jelaskan 5 bagian kamera DSLR yang Anda ketahui! 2. Apakah yang dimaksud dengan view finder dan jelaskanlah fungsinya? 3. Jelaskanlah 5 fungsi bagian kamera video di bawah ini yang Anda ketahui! 4. Apakah nama shot pengambilan gambar di bawah ini? Jelaskan! 5. Jelaskanlah 5 Type Of Shoot yang Anda ketahui! Setelah mempelajari bab II ini, siswa tentu menjadi paham tentang fotografi dasar. Dari semua materi yang sudah dijabarkan pada bab II ini menurut Anda mana yang paling sulit untuk dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun dengan guru, karena materi ini akan berkaitan dengan materi yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya!


66 PRODUKSI FILM TATA KAMERA BAB III PRINSIP DAN TEKNIK DASAR TATA KAMERA PETA KONSEP KATA KUNCI TUJUAN PEMBELAJARAN komposisi, angle, movement Setelah mempelajari materi tentang menganalisis fotografi peserta didik dapat memahami dan menidentifikasi pengertian dan fungsi manfaat fotografi dasar dengan benar. BAB III PRINSIP DAN TEKNIK DASAR TATA KAMERA Pendahuluan Teknik Dasar Kamera Komposisi Angel Movement Pengertian Prinsip Teknik Dasar Kamera


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 67 PENDAHULUAN Gambar 3.1 Suasana di Lokasi Shooting Film Layar Lebar Sumber: https://phormag.com/how-is-a-film-made-17-steps/ Sebelum Anda mengenal bagaimana pengambilan gambar dalam sebuah film, maka ada baiknya untuk Anda memahami prinsip dan teknik dasar kamera, bagaimana cara menerapkan prinsip dan dasar kamera, dan bagaimana melaksanakan prinsip dan teknik dasar kamera. Dikarenakan pada dasarnya tonggak dalam sebuah film juga berada di gambar, dan di MATERI PEMBELAJARAN A. Teknik Dasar Kamera Kamera video adalah perangkat kamera yang digunakan untuk mengambil gambar bergerak dan menyimpannya pada media tertentu, di mana kemudian akan dilakukan proses pengolahan. ketika Anda akan membuat video dalam bentuk film pendek, maka shooting tentu menjadi bagian dari proses pengambilan gambarnya. persiapan untuk membuat video atau film mencakup persiapan, pengetahuan, kemampuan. Pengetahuan tentang teknik shot tentu menjadi bagian penting. Berikut adalah 8 teknik pengambilan video.


68 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN 1. Ambil Gambar per Adegan Gambar 3.2 Pengambilan Gambar Saat di Lokasi Shooting Sumber: https://www.flysfo.com/media/films-shot-sfo Ketika menjalani syuting usahakan untuk memiliki lebih dari satu kamera. hal ini diperuntukkan bagi yang ingin mengambil dari arah yang berbeda terutama mengambil gambar di acara  interview.  Ketika mengambil gambar di ruangan terbuka dan ramai pun, harus perhatikan untuk menjaga kestabilan gambar ingatlah kalau Anda berkewajiban menyampaikan pesan kepada penonton jadi cobalah mengambil gambar dari sudut yang fokus dan tidak membuat jenuh penonton. 2. Hindari Menggunakan Zoom Gambar 3.3 Seseorang Sedang Menggunakan Lensa Tele Zoom Sumber: https://www.netnot.id/lensa-tele-canon/ Menggunakan terlalu banyak teknik zoom adalah masalah yang sering kali terjadi bagi pemula. Dampak dari penggunaan terlalu banyak zoom dalam pengambilan gambar adalah video akan terlihat amatir dan bahkan bisa membuat penonton pusing. Jika sangat terpaksa Anda ingin melakukan  zoom,  lakukan dengan perlahan dan tetap stabil. Teknik  zoom juga sangat tidak disarankan karena baik digital ataupun optical zoom akan merusak kualitas video yang sudah Anda rekam.


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 69 MATERI PEMBELAJARAN 3. Isilah Frame dengan Subjek Gambar Gambar 3.4 Komposisi Gambar Point of Interest Sumber: https://bit.ly/2sz4INF Ambillah gambar Anda dengan baik, dan jangan takut untuk menempatkan subjek tidak di tengah gambar. Sebagai contoh, jika Anda mengambil gambar anak-anak sedang berenang, akan lebih menarik jika Anda mengambil gambar dengan subjek tidak hanya di kolam renang. Namun, mulai dari perjalanannya hingga ke kolam renang. Dari situ Anda bisa mengambil gambar anak-anak sedang berbicara, tertawa, atau saat menyelam. 4. Usahakan Mengambil Gambar yang Mendetail Gambar 3.5 Komposisi Gambar Depth of Field Sumber: https://bit.ly/369kqdh


70 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Anda mungkin ingin mengambil latar belakang dengan  wide shot  untuk memberikan petunjuk lokasi, namun Anda juga harus lebih spesifik. Berfokuslah kepada hal-hal mendetail, seperti lentera di jalanan atau perahu di di laut. Dengan begitu, Anda bisa menyampaikan pesan yang pas kepada penonton dan penekanan terhadap suatu subjek. 5. Gunakan Angle yang Berbeda Gambar 3.6 Komposisi Gambar Frog Eye Sumber: https://bit.ly/2r8medx Anda bisa menggunakan  footage  dengan mengambil gambar dari beberapa kamera dan memasukkan gambar yang tidak biasa ke dalam hasil final. Dengan begitu, hasil rekaman Anda akan menjadi menarik dan tidak didapat di rekaman video manapun. Agar lebih maksimal, Anda bisa mengambil video dari jarak dekat dengan jarak pandang ke atas ke bawah jika dimungkinkan 6. Hindari Backlight Gambar 3.7 Komposisi Gambar Backlight Sumber: https://bit.ly/2r8medx


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 71 MATERI PEMBELAJARAN Hanya karena Anda bisa melihat wajah orang yang areal kepalanya ditutupi matahari, bukan berarti kamera juga memiliki kemampuan demikian. Backlight atau cahaya matahari yang membelakangi subjek ketika mengambil gambar sering kali membuat subjek tidak terlihat dengan jelas. Anda bisa memperbaiki situasi tersebut dengan berpindah ke sudut yang lain. Namun, beberapa kamera sekarang bisa mengurangi efek backlight. 7. Jangan Biasakan Menggunakan Banyak Special Effects Gambar 3.8 Manipulasi Gambar pada Sebuah Potongan Adegan Film Sumber: https://bit.ly/38nmzyu Mungkin terlihat keren jika Anda menemukan video dengan efek sephia namun percayalah special effects hanya akan membuat video yang dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan. Usahakan untuk merekam video tidak dengan special effects agar penonton bisa merasakan empati dari video tersebut. Namun, jika harus dilakukan pilihlah software edit film dengan efek yang ringan. 1. Gunakan Penerangan yang Maksimal Gambar 3.9 Pencahayaan Malam Hari Saat di Lokasi Shooting Film Sumber: http://csinema.com/tips-shooting-malam-hari/shooting-malam-hari/


72 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Bukan rahasia lagi kalau saat mengambil gambar untuk video memiliki kemampuan penerangan yang lebih rendah daripada hanya sekedar mengambil foto. Maka dari itu, Anda diwajibkan memiliki penerangan yang maksimal jika merekam video di dalam ruangan dari berbagai sisi. Bukan hanya di dalam ruangan, Anda juga bisa menggunakan kertas putih agar cahaya bisa terpantulkan dengan jelas pada subjek yang akan direkam. Gambar 3.10 Contoh Teknik Dasar dalam Pengambilan Sumber: https://masbos.com/teknik-pengambilan-gambar/ 2. Komposis dalam Pengambilan Gambar Gambar 3.11 Cara Menentukan Komposisi pada Gambar Sumber: https://bit.ly/2uvcsfb


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 73 MATERI PEMBELAJARAN Dalam sinematografi terdapat beberapa konsep dasar yang harus dipahami dengan baik ketika memproduksi, mengambil gambar, dan menyunting sebuah proyek pembuatan film untuk memastikan hasil yang berkualitas tinggi. Konsepkonsep yang dimaksud dikenal dengan istilah the five c’s of cinematography yang meliputi  camera angels, continuity, cutting, close-ups,  dan  composition.  Pada kesempatan kali ini, Anda akan fokus pada komposisi dalam sinematografi. a. Komposisi Secara umum, komposisi merupakan salah satu bagian terpenting dalam  komunikasi visual. kata komposisi atau composition berasal dari kata latin yaitu  componere  yang berarti “menempatkan secara bersama-sama”. Dalam seni visual, komposisi adalah menempatkan berbagai elemen visual ke dalam sebuah karya seni sebagai pembeda dari subjek. Istilah komposisi sering kali dipertukarkan dengan berbagai istilah lain, seperti, desain, penataan visual, atau struktur formal bergantung pada konteks. Komposisi memiliki aturannya sendiri. Sejatinya, aturan-aturan terkait komposisi dipinjam dari aturan komposisi melukis yang telah ada jauh sebelum lahirnya sinema dan fotografi. Para pembuat film dan fotografer meminjam beberapa teknik komposisi yang digunakan oleh pelukis dan menerapkannya sebagai batu loncatan bagi ide-ide baru dan dalam tataran praktis. Dalam sinematografi, komposisi merujuk pada seni pembingkaian gambar. Pencahayaan, tata warna dan ruang sangat penting dalam komposisi sebuah gambar dan dapat meninggalkan kesan mendalam terhadap khalayak. Komposisi melahirkan pengaturan tentang apa yang dilihat atau tidak dilihat oleh khalayak penonton serta bagaimana gambar-gambar tersebut disajikan. Gambar 3.12 Komposisi Garis Sumber: https://www.diykamera.com/teknik-komposisi-fotografi/


74 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Film adalah media visual yang dapat “berbicara” kepada khalayak yang menggambarkan sesuatu tanpa harus mendengar dialog atau tanpa menggunakan kata-kata. Komposisi yang baik dalam sinematografi dapat memperkuat cara pikiran mengatur informasi. Komposisi dan sinematografi memilih dan menekankan beberapa elemen seperti ukuran, bentuk, urutan, dominasi, hierarki, pola, resonansi, dan ketidaksesuaian dengan cara memberi makna pada hal-hal yang difoto. Terdapat beberapa aturan dasar teknik komposisi yang dapat diterapkan dalam sinematografi dan memberikan dampak besar dalam proses pembuatan film. Beberapa teknik komposisi sinematografi yang dimaksud di antaranya adalah sebagai berikut. 1) Rule of thirds Gambar 3.13 Komposisi Rule of Thirds Sumber: https://bestdesigntrend.com/rule-of-thirds-design/ Komposisi dalam sinematografi yang pertama adalah  rule of thirds.  Rrule of thirds  adalah teknik komposisi yang membagi  frame  ke dalam 3×3 bagian atau 9 kotak. Aturan ini mengusulkan bahwa titik awal perkiraan yang berguna untuk setiap pengelompokkan komposisi adalah menempatkan point of interest utama di tempat kejadian pada salah satu dari empat persimpangan garis interior. Aturan komposisi ini merupakan atuan sederhana yang efektif untuk komposisi  frame  apapun. Aturan komposisi ini juga telah digunakan oleh seniman selama berabad-abad. 2) Headroom Headroom  atau  head room  adalah salah satu konsep komposisi estetika yang membahas posisi vertikal relatif  subjek didalam frame gambar.  Headroom  sejatinya mengacu pada jarak antara bagian atas kepala subjek dan bagian atas  frame. Namun, istilah ini terkadang digunakan sebagai pengganti  lead room, nose room, atau  look room.  Jumlah  headroom  yang secara estetika dianggap menyenangkan adalah kuantitas yang dinamis, yang berubah secara relatif terhadap seberapa banyak frame yang diisi oleh subjek.


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 75 MATERI PEMBELAJARAN Gambar 3.14 Komposisi Headroom Sumber: https://www.kamerashot.com/belajar-komposisi-foto/ 3) Noseroom atau Lookroom Noseroom  atau  lookroom  atau  looking room  adalah salah satu konsep komposisi yang cenderung menempatkan aktor di tangahtengah frame gambar. Noseroom atau lookroom adalah ruang antara subjek dan tepi layar. Jika sebuah karakter diputar ke samping, seolah-olah pandangannya memiliki bobot visual tertentu. Hasilnya, Anda jarang memposisikan kepala di bagian tengah frame dengan tepat, kecuali saat sang aktor kurang lebih melihat melihat langsung ke arah kamera atau menjauh dari kamera. Umumnya, semakin kepala berpaling ke samping maka semakin banyak noseroom yang diperbolehkan. Gambar 3.15 Lookroom atau Nose Room Sumber: https://bit.ly/2R7XJEL


76 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN 4) Lead Room atau Lead Space Lead room adalah ruang terbuka yang dilihat oleh aktor dalam film dan ruang ini berada di depan atau di hadapan aktor. Jika aktor sedang melihat frame kiri, maka aktor harus ditempatkan pada frame kanan begitu juga sebalikyan. Hal ini membuat  framing  atau pembingkaian menjadi nyaman karena subjek sedang melihat ruang terbuka di depannya. Gambar 3.16 Lead Room atau Lead Space Sumber: https://bit.ly/2sFhcDt 5) Leading Lines Leading lines pada umumnya adalah garis imajiner yang membentang dari satu objek ke objek lain untuk menarik perhatian khalayak dari fokus objek utama ke objek sekunder. Leading lines menciptakan adanya pergerakan yang menambah energi gambar. Gambar 3.17 Komposisi Gambar dengan Leading Lines Sumber: https://bit.ly/2R65KKk


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 77 MATERI PEMBELAJARAN 6) Diagonal Sebagaimana halnya leading lines, diagonal juga menarik perhatian khalayak ke arah yang menciptakan gerakan. Teknik komposisi ini lebih banyak diterapkan dalam fotografi, namun dalam sinematografi teknik komposisi ini juga merupakan cara yang bagus untuk menciptakan kinesis. Gambar 2.18 Komposisi Diagonal Sumber: https://bit.ly/2R65KKk 7) Balance Keseimbangan visual ataupun kekurang seimbangan visual adalah salah satu bagian penting komposisi dalam sinematografi. Setiap elemen dalam komposisi visual memiliki bobot visual masing-masing. Elemenelemen tersebut dapat diatur ke dalam komposisi yang seimbang maupun komposisi yang tidak seimbang. Bobot visual sebuah objek utamanya ditentukan oleh ukuran objek dan dipengaruhi oleh posisi objek tersebut dalam sebuah frame, warna objek, serta pergerakan objek


78 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Gambar 2.19 Komposisi Diagonal Sumber: https://bit.ly/2R8EfA0 8) Frame Within A Frame Terkadang komposisi menuntut sebuah  frame yang berbeda dari aspek rasio film. Untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan frame within a frame dalam artian menggunakan elemen-elemen framing dalam mengambil gambar.  Frame within a frame  sangat berguna bagi film berformat layar lebar dan dapat digunakan tidak hanya untuk mengubah aspek rasio pengambilan gambar tetapi juga untuk memusatkan perhatian pada elemen cerita yang penting. Gambar 3.20 Komposisi Frame Within A Frame Sumber: https://bit.ly/2R65KKk


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 79 MATERI PEMBELAJARAN 9) Static Composition Kemudian, komposisi dalam sinematografi berikutnya adalah static composition  atau komposisi statis. Komposisi statis adalah komposisi yang mayoritas menggunakan garis horizontal dan garis vertikal. Secara teori, garis horizontal dan vertikal bersifat menenangkan. Gambar 3.21 Komposisi Static Composition Sumber: https://bit.ly/2TOm5p1 10) Dynamic Composition Selain komposisi statis atau  static composition, ada pula yang disebut dengan komposisi dinamis atau dinamic composition. Komposisi dinamis adalah komposisi yang memiliki banyak garis diagonal. Dinamisme atau kegembiraan berasal dari fakta bahwa diagonal agak mengganggu. Gambar 3.22 Komposisi Dynamic Composition Sumber: https://bit.ly/2TBJf1t


80 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN b. Angle Gambar 3.23 Animasi Berbagai Macam Posisi Kamera Sumber: https://www.portaldekave.site/2018/12/penjelasan-berbagai-macam-angle-kamera.html Camera angle adalah sudut pengambilan gambar suatu objek. Dengan sudut tertentu Anda bisa menghasilkan suatu shot yang menarik. Dengan perspektif yang unik akan menciptakan kesan tertentu pada objek yang Anda tayangkan. Camera angle menentukan wilayah dan titik pandang yang direkam oleh kamera. Sebuah film atau animasi terbentuk dari banyak shot (bidikan kamera), setiap shot membutuhkan penempatan kamera yang terbaik bagi pandangan penonton. Pemilihan angle kamera yang baik akan meningkatkan kualitas dramatik dari objek yang disampaikan. Konsep akan berhasil disampaikan dengan bahasa visual yang baik jika terdapat kesinambungan kejadian/proses yang ditampilkan dari berbagai sudut pandang. Camera angle sangat diperlukan untuk menyajikan infomasi visual dengan rangkaian bidikan kamera yang mampu mengomunikasikan informasi menjadi lebih baik dan mudah dipahami melalui bahasa visual.


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 81 MATERI PEMBELAJARAN B. Jenis Angle Camera 1. Angle Kamera Objektif Gambar 3.24 Contoh Pengambilan Gambar Objekif Sumber: https://bit.ly/3ariUJG Kamera ini melakukan pengambilan gambar mewakili pandangan penonton. Penonton menyaksikan peristiwa yang dilihatnya melalui mata pengamat yang tersembunyi, diwakili oleh kamera. Angle kamera ini tidak mewakili pandangan siapapun dalam film, kecuali pandangan penonton atau netral. Sebagian besar tayangan disajikan dari angle kamera yang objektif. 2. Angle Kamera Subjektif Gambar 3.25 Contoh Pengambilan Gambar Subjektif Sumber: https://bit.ly/3ariUJG


82 PRODUKSI FILM TATA KAMERA MATERI PEMBELAJARAN Kamera subjektif merekam dari titik pandang seseorang. Penonton ikut berpartisispasi dalam peristiwa yang disaksikannya sebagai pengalaman pribadinya. Penonton dilibatkan dalam tayangan, yaitu ketika presenter memandang ke lensa, terasa penonton diajak berinteraksi dengan presenter. 3. Angle Kamera Point of view Gambar 3.26 Contoh Pengambilan Gambar Point of view Sumber: https://bit.ly/3ariUJG Point of view adalah pandangan subjektif dari subjek dalam scene. Maksudnya jika Anda melihat seorang aktor melihat ke arah langit kemudian shot selanjutnya adalah arak-arakan mega di langit maka shot ke dua tersebut adalah point of view subjek tersebut. C. Camera Movement  Camera movement adalah teknik pengambilan video dengan menggerakan camera dengan tujuan memberi kesan dan arti tersendiri. Hal ini sering menjadi masalah bagi kamerawan adalah perpindahan kamera baik pergerakan menyapu atau perpindahan mengikuti gerak  objek.  Dalam hal ini kamerawan harus berkonsentrasi dengan objek agar tidak ketinggalan sedetik moment pun yang bisa membuat buyar kesan suatu makna gambar.


PRODUKSI FILM TATA KAMERA 83 MATERI PEMBELAJARAN Gambar 3.27 Animasi Pergerakan Kamera Sumber: www.kineAnda.com Berdasarkan gambar 3.27 untuk lebih jelasnya akan dirincikan sebagai berikut. 1. Pan atau panning adalah teknik menggerakan kamera secara mendatar (horizontal) dari kanan ke kiri atau sebaliknya. 2. Pan right: gerakan kamera memutar ke kanan. 3. Pan left: gerakan kamera memutar ke kiri. 4. Tilt atau tilting adalah teknik menggerakan kamera secara mendongak dari bawah ke atas (vertikal) atau sebaliknya. 5. Tilt up: kamera mendongak ke atas 6. Tilt down: kamera mendongak ke bawah 7. Dolly atau track (tracking) adalah teknik menggerakan kamera di atas tripod atau dolly mendekati atau menjauhi subjek. 8. Dolly in: kamera mendekati subjek. 9. Dolly out: kamera menjauhi subjek. 10. Zoom adalah teknik gerakan lensa zoom yang mendekati atau menjauhi objek secara optik, dalam zooming ini yang bergerak bukannya kamera tetapi lensa kamera yang bergerak maju atau mundur. 11. Zoom in : lensa bergerak maju atau pandangan mendekati objek. 12. Zoom out: lensa bergerak mundur atau pandangan manjauhi objek.


Click to View FlipBook Version