BUKU AJAR
SEJARAH INDONESIA
Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Bahan Ajar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Semua Kompetensi Keahlian SMK/ MAK Kelas X
Berdasarkan Standar Kurikulum Khusus Masa Pandemi COVID 19
Oleh:
Desi Tri Susilowati, S.Pd.
SMK NEGERI 4 KENDAL
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2020
Supported by
i
SEJARAH INDONESIA
SMK/MAK
Untuk SMK Kelas X
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2002
TENTANG HAK CIPTA
PASAL 72
KETENTUAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1
(satu) bulan dan/ atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau
Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
Disusun oleh :
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan rahmat dan kekuatan-Nya sehingga buku ajar/ Modul Pendamping
Sejarah Indonesia X ini dapat kami terbitkan. Buku ajar Sejarah Indonesia X ini kami
hadirkan sebagai buku pendamping dan pendukung kegiatan belajar jarak jauh
untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Kurikulum Khusus pada masa pandemic COVID 19 untuk SMK/ MAK
dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar
berdasarkan minat mereka. Kesempatan belajar berdasarkan minat tersebut
dilingkupi oleh kompetensi-kompetensi sebagai bentuk kualitas yang harus dimiliki
peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu
atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah kelad dan mata pelajaran.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. SUHARTO, S.Pd., M.Pd. Kepala SMK N 4 Kendal yang telah memberikan izin
dan kesempatan kepada penulis untuk membuat buku ini kaitannya dengan
peningkatan KBM Jarak Jauh peserta didik melalui penambahan referensi
bahan bacaan yang relevan.
2. DANAYANTO GATIE, S.Kom. Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK N 4
Kendal yang telah memberi bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
3. Bapak, Ibu guru dan warga SMK N 4 Kendal yang telah mendukung dan
mensupport penulisan hingga penerbitan buku/ modul Sejarah Indonesia ini.
Semoga buku ajar Sejarah Indonesia X ini dapat diterima dan memberikan
manfaat yang besar serta dapat menjadi sarana belajar utama. Kritik dan saran
selalu kami harapkan demi semakin berkualitasnya buku ajar selanjutnya.
Kendal, 01 Agustus 2020
Penulis
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya : BUKU AJAR SEJARAH INDONESIA UNTUK SMK/ MAK
Bidang Studi : Sejarah Indonesia
Kelas : X (Sepuluh)
Kompetensi : Semua Kompetensi Kejuruan
Penulis
a. Nama Lengkap : Desi Tri Susilowati, S.Pd.
b. NIP : 19921220 201902 2 005
c. Pangkat/ Gol : Penata Muda/ III.a
d. Guru Mapel : Sejarah Indonesia
e. Unit Kerja : SMK Negeri 4 Kendal
f. No Telp : 085950698708
Buku Ajar/ Modul pendamping belajar siswa bidang studi Sejarah Indonesia untuk
siswa SMK N 4 Kendal Kelas X sesuai standar Kurikulum KTSP 2013 telah disetujui
dan diberikan izin untuk digandakan/ diperbanyak oleh bidang Kurikulum SMK N 4
Kendal pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 21 Agustus 2020
KEPALA PERPUSTAKAAN WAKIL KEPALA SMK N 4 KENDAL
SMK NEGERI 4 KENDAL BIDANG KURIKULUM
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd. DAYANANTO GATIE P, S.Kom.
NIP.19921220 201902 2 005 NIP.19830120 201101 1 012
Mengetahui,
KEPALA SMK N 4 KENDAL
SUHARTO, S.Pd., M.Pd.
NIP.19670627 199003 1 008
iv
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU AJAR
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU AJAR !
1. Bagi Peserta didik
a) Sebelum mendiskusikan modul Sejarah Indonesia Kelas X, peserta didik
hendaknya mencermati Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan
Pembelajaran yang hendak dicapai.
b) Peserta didik mengamati dan menanya permasalahan kontekstual yang
berkaitan dengan lingkungan sekitar sebagai materi prasyarat.
c) Peserta didik memastikan untuk menguasai materi prasyarat sebelum
melanjutkan ke materi pokok pada modul ini.
d) Gunakan bahan ajar ini untuk menyelesaikan beberapa permasalahan terkait
dan pertanyaan-pertanyaan terstruktur pada modul.
e) Modul ini disediakan test formatif. Kerjakan secara individu dengan
menguraikan jawaban secara lengkap dan jelas.
2. Bagi Guru
a) Guru memfasilitasi pembelajaran dengan menggunakan modul ini
b) Mengarahkan peserta didik peserta didik untuk mengikuti petunjuk
penggunaan Buku Ajar.
c) Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
d) Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung
e) Mencatat pencapaian kemajuan peserta didik dengan memberikan evaluasi
f) Pemberian evaluasi kepada siswa diharapkan diambil dari soal-soal Uji
Kemampuan yang tersedia.
v
STRUKTUR KOMPETENSI
INTI DAN DASAR
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, 3.1. Memahami konsep dasar Sejarah (berpikir
menerapkan, menganalisis kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan
dan mengevaluasi tentang waktu serta perubahan dan berkelanjutan
pengetahuan faktual,
konseptual, operasional 3.2. Menganalisis kehidupan manusia dan hasil-
dasar dan metakognitif hasil budaya masyarakat Pra Aksara Indonesia
sesuai dengan bidang dan
lingkup kajian Sejarah 3.3. Menganalisis berbagai teori tentang proses
Indonesia pada tingkat masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan
teknis, spesifik, detil, dan Buddha serta pengaruhnya terhadap kehidupan
kompleks berkenaan masyarakat Indonesia (pemerintahan, budaya)
dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan 3.4. Menganalisis berbagai teori tentang proses
humaniora dalam kontek masuknya agama dan kebudayaan Islam serta
pengembangan potensi diri pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat
sebagai bagian dari Indonesia (ekonomi, pemerintahan, budaya)
keluarga, sekolah, dunia
kerja,warga masyarakat 3.5. Menganalisis proses masuk dan perkembangan
nasional,regional, dan penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,
internasional. Belanda, Inggris) ke Indonesia
3.6. Menganalisis dampak politik, budaya, sosial,
ekonomi, dan pendidikan pada masa
penjajahan bangsa Eropa, lahirnya pergerakan
nasional dan peristiwa sumpah pemuda
3.7. Menganalisis peristiwa proklamasi
kemerdekaan dan pembentukan pemerintahan
pertama Republik Indonesia,serta maknanya
bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik,
dan pendidikan bangsa Indonesia.
4. Melaksanakan tugas 4.1. Menyajikan hasil pemahaman konsep dasar
spesifik dengan sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik,
menggunakan alat, ruang, dan waktu serta perubahan dan
informasi, dan prosedur berkelanjutan)
kerja yang lazim dilakukan
serta memecahkan masalah 4.2. Menyajikan informasi mengenai manusia dan
sesuai dengan bidang kajian hasil-hasil budaya khususnya masyarakat Pra
Sejarah Indonesia. Aksara Indonesia
Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan 4.3. Mengolah informasi berbagai teori masuknya
mutu dan kuantitas yang agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha
terukur sesuai dengan serta pengaruhnya terhadap kehidupan
masyarakat Indonesia (pemerintahan, budaya)
vi
STRUKTUR KOMPETENSI
INTI DAN DASAR
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
standar kompetensi kerja. 4.4.Menyajikan hasil analisis berbagai teori tentang
proses masuknya agama dan kebudayaan Islam
Menunjukkan keterampilan serta pengaruhnya terhadap kehidupan
masyarakat Indonesia (ekonomi, pemerintahan,
menalar, mengolah, dan budaya)
menyaji secara efektif, 4.5.Mengolah informasi tentang proses masuk dan
perkembangan penjajahan bangsa Eropa
kreatif, produktif, kritis, (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk
mandiri, kolaboratif, cerita sejarah)
komunikatif, dan solutif 4.6.Menalar dampak politik, budaya, sosial,
ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan
dalam ranah abstrak terkait bangsa Eropa, lahirnya pergerakan nasional
dan peristiwa sumpah pemuda
dengan pengembangan dari
4.7.Menalar peristiwa proklamasi kemerdekaan dan
yang dipelajarinya di pembentukan pemerintahan pertama Republik
Indonesia, serta maknanya bagi kehidupan
sekolah, serta mampu sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan
bangsa Indonesia
melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret
terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................iv
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU AJAR ...............................................................v
STRUKTUR KOMPETENSI INTI DAN DASAR…………..........................................vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................vii
PETA KEDUDUKAN MODUL ………………………………………..………...………..ix
MATERI AJAR
1. Cara Berpikir Diakronik, Sinkronik, Ruang dan Waktu serta Perubahan dan
Keberlanjutan ………………...…………………………………….…………….……1
2. Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia …...............…………..……9
3. Masuknya Hindu-Buddha dan Munculnya Kerajaan Bercorak Hindu-Budda
di Indonesia ………………………………………………………………………..…39
4. Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia ……………………………………...58
5. Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Bangsa Eropa ..75
6. Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia ……………………………………………………………104
7. Sekilas Pendudukan Jepang dan Pembentukan Pemerintahan Pertama
Republik Indonesia ………………………………………………….…………...…121
PENILAIAN SEMESTER 01 …………………………………………...………………139
PENILAIAN SEMESTER 02 ………………………………………………...…………142
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………145
viii
PETA KEDUDUKAN BUKU AJAR
SEMESTER GASAL
SEMESTER GASAL
Mengevaluasi Peran Bangsa Kehidupan Politik Perjuangan Menganalisis Strategi dan Bentuk
Perkembangan Indonesia dalam dan Ekonomi Menghadapi Perjuangan Bangsa dalam Upaya
IPTEK Indonesia Perdamaian Dunia pada Masa Mempertahankan Kemerdekaan
Pemerintahan Ancaman
Disintegrasi
Orde Baru sampai
Awal Reformasi Bangsa
SEMESTER GENAP
NO PETA MATERI PETA KONSEP
SEMESTER GASAL Hakikat dan Ruang Lingkup Sejarah, Konsep Ruang dan Waktu
Cara Berpikir Diakronik dan
Konsep Diakronik dan Sinkronik, Kronologi serta Periodisasi
1. Sinkronik dalam Mempelajari
Karya Sejarah Zaman Geologi dan ciri-ciri kehidupannya
Kehidupan Masyarakat Zaman Praaksara di Indonesia
2. Menelusuri Peradaban Awal Jenis dan Persebaran Manusia Purba di Indonesia
di Kepulauan Indonesia Perkembangan Budaya Awal Masyarakat Indonesia
Kehidupan Awal Masyarakat di Indonesia
Proses Masuknya Agama Persebaran Nenek Moyang dan Kedatangan Proto-Deutron Melayu
3. Hindu-Budha serta Proses Masuknya Agama Hindu-Budha di Indonesia
Pengaruhnya Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
4. Perkembangan Kerajaan Proses Masuknya Islam ke Indonesia
Islam di Indonesia Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Latar Belakang Masuknya Bangsa Barat ke Indonesia
Perkembangan Masyarakat Masuknya Bangsa Barat ke Indonesia
5. Indonesia pada Masa Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Barat
Dampak Penjaahan Bangsa Barat di Indonesia
Penjajahan Bangsa Eropa Terbentuknya Kesadaran Nasional
Peranan Pers dalam Pergerakan Nasional
Proses Terbentuknya Kesadaran Munculnya Organisasi Pergerakan Nasional
Sumpah Pemuda dan Terbentuknya Identitas Bangsa
6. Nasional dan Perkembangan Pendudukan Jepang di Indonesia
Pergerakan Kebangsaan Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Penyebaran Berita Proklamasi
Indonesia Pembentukan Pemerintahan Indonesia
Perkembangan Ekonomi di Awal Kemerdekaan
Sekilas Pendudukan Jepang
7. dan Pembentukan
Pemerintahan Pertama
Republik Indonesia
ix
SupporteDdEbSyI :TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
Desi Tri Susilowati, S.Pd.
CARA BERPIKIR DIAKRONIK-SINKRONIK; RUANG-
WAKTU; PERUBAHAN-KEBERLANJUTAN;
PERIODESASI-KRONOLOGI
KD. 3.1 Memahami konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik,
sinkronik, ruang dan waktu sert1a perubahan dan keberlanjutan)
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
BAB KONSEPNIP. 19921220 201902 2 005 DASAR SEJARAH
1
KOMPETENSI DASAR
Memahami konsep dasar
sejarah (berpikir kronologis,
3.1 diakronik, sinkronik, ruang
dan waktu serta perubahan
dan keberlanjutan)
Menyajikan hasil
pemahaman tentang konsep
dasar sejarah (berpikir
4.1 kronologis, diakronik,
sinkronik, ruang dan waktu
serta perubahan dan
keberlanjutan)
PETA KONSEP
1. Hakikat dan Ruang Lingkup Sejarah; A. CARA BERPIKIR DIAKRONIK & SINKRONIK
2. Diakronik-Sinkronik; Ruang-Waktu; DALAM MEMPELAJARI SEJARAH
3. Periodisasi dan Kronologis Sejarah.
Lingkungan Sekitar
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran, Untuk menceritakan sebuah peristiwa sejarah, kita harus
siswa dapat: memiliki pemahaman yang baik agar tidak muncul
1. Menerangkan Konsep berpikir pemahaman-pemahaman yang keliru. Hal itu bisa kamu
lakukan dengan cara berpikir diakronik dan sinkronik.
kronologis dalam mempelajari Supaya lebih jelas, simak pembahasan di bawah ini :
sejarah dengan percaya diri
Memahami Teks
2. Menerangkan Konsep berpikir
diakronik dan sinkronik dalam 1. Konsep Diakronik
mempelajari sejarah dengan
bertanggung jawab Secara etimologis, kata diakronik berasal dari bahasa
Yunani yaitu dia dan chronos. Dia artinya melintas,
3. Menerangkan Konsep berpikir melampaui, atau melalui, sedangkan chronos artinya
ruang dan waktu dalam mempelajari waktu. Jadi, diakronik itu artinya sesuatu yang melintas,
sejarah dengan santun melampaui, atau melalui dalam batasan-batasan waktu.
4. Menerangkan makna perubahan Cara berpikir diakronik sering dikaitkan dengan
dan keberlanjutan dalam cara berpikir kronologis. Kronologis berasal dari bahasa
mempelajari sejarah dengan santun Yunani, yaitu chronos yang berarti waktu dan logos
yang berarti ilmu atau uraian. Jadi, kronologi adalah
5. Menyajikan hasil pemahaman ilmu tentang waktu yang membantu dalam menyusun
konsep dasar sejarah dalam peristiwa-peristiwa sesuai dengan urutan waktu
bentuk rangkuman tentang berpikir terjadinya.
kronologis, diakronik, sinkronik,
ruang, dan waktu serta perubahan
dan berkelanjutan dengan benar
Contoh: Belanda menyerah kepada Jepang di
Kalijati, Su2bang, Jawa Barat, pada 8 Maret 1942.
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
Ciri-Ciri Diakronik
Memanjang dalam waktu, menyempit dalam ruang
Mengkaji dengan berlakunya waktu
Menekankan pada pengkajian peristiwa sejarahnya sesuai dengan urutan waktu
Bersifat vertikal
Terdapat konsep perbandingan
Cakupan kajian lebih luas jadi kurang fokus pada aspek tertentu
2. Konsep Sinkronik
Kata sinkronik, berasal dari bahasa Contoh: Kondisi sosial dan politik
Yunani yaitu syn yang berarti dengan, Indonesia pada Orde Baru tahun 1966
dan chronoss yang berarti waktu. sampai tahun 1998 yang ditulis oleh
Adapun dalam Kamus Besar Bahasa seorang ahli ilmu sosial dan politik
Indonesia, sinkronik diartikan sebagai
segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa.
Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala
aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam.
Lebih lengkapnya dapat dijelaskan bahwa konsep sinkronik dalam sejarah adalah
bagaimana mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah
peristiwa sejarah pada masa tertentu.
Misalnya penggambaran sosial dan politik Indonesia pada tahun 1998.
Penggambaran sejarah di sini hanya menganalisis struktur dan fungsi sosial dan politik di
tahun 1998 saja. Sinkronik seringkali digunakan dalam ilmu sosial, seperti sosiologi,
politik, antropologi, ekonomi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Meski begitu, baik ilmu sejarah
maupun ilmu sosial saling berkaitan. Ada kalanya ketika ingin meneliti sejarah, kamu
bisa menggunakan ilmu sosial, begitupun sebaliknya.
Ciri-Ciri Sinkronik
Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.
Bersifat horizontal dan Sifat kajian lebih serius dan mendalam
Tidak memiliki konsep perbandingan.
Tidak ada konsep perbandingan
Sifat kajian lebih serius dan mendalam
3. Konsep Ruang
Ruang adalah konsep yang paling melekat
dengan waktu.
Ruang merupakan tempat terjadinya
berbagai peristiwa–peristiwa sejarah dalam
perjalanan waktu.
Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan
dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan
dari ruang waktu terjadinya peristiwa
tersebut.
3
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep
ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
4.Konsep Waktu
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa
lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah,
masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja,
sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan
gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan
yang lebih baik di masa mendatang.
Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan
untuk perencanaan masa yang akan datang.
Konsep Waktu terbagi dalam beberapa hal diantaranya
:
a) Perkembangan
Sejarah akan mencatat peristiwa yang
menunjukkan terjadinya perubahan dalam
masyarakat dari satu bentuk yang sederhana ke
bentuk yang kompleks. Contohnya: perubahan
masyarakat berburu ke bercocok tanam.
b) Kesinambungan
Sejarah mengkaji bagaimana masyarakat baru mewarisi lembaga-lembaga / praktik-
praktik lama sehingga terjadi kontinuitas. Contohnya: Penjajah Belanda menarik
pajak di Indonesia hanyalah meniru perilaku kebiasaan raja-raja pribumi.
c) Pengulangan
Sejarah mengkaji peristiwa-peristiwa masa lampau yg terjadi lagi pada masa
sekarang. Contohnya: Pemilik modal dari Barat berlomba2 datang ke Indonesia
guna mencari rempah-rempah, berdagang barang industrinya seperti Belanda–VOC,
Inggris–EIC. Sekarang kapitalis Barat kembali ke Indonesia untuk melakukan
kerjasama di berbagai bidang.
d) Perubahan
Sejarah mengkaji masyrakat yang
mengalami pergeseran; mirip dengan
perkembangan, namun di sini
pergeserannya terjadi dalam waktu relatif.
Singkat dan biasanya karena Bencana
Alam Contohnya: pindahnya kerajaan Mataram Kuno dari Jateng ke Jatim karena
letusan Merapi.
4
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
Sejarah terbentuk dari tiga unsur yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara satu
dengan yang lain. Ketiga unsur tersebut adalah:
1. Manusia
Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah pelaku/
aktor utama yang sangat menentukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga mempelajari
sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai aktor sejarah,
manusia memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal munculnya ide
kreatif. Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
2. Ruang
Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau tempat
terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas yang
tinggal di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang diperoleh dari
leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan
kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.
3. Waktu
Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat
dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa kini
dan masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti,
melainkan sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap
peristiwa sejarah berada dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu
sebelumnya.
5. Konsep Periodesasi
Merupakan pembabakan sejarah berdasarkan perkembangan masa yang ditentukan
berdasarkan peristiwa yang memiliki keterkaitan dalam dalam kurun waktu yang
bertingkat, serta merupakan hasil dari penafsiran para Sejarawan.
Tujuan Periodisasi
Para sejarawan mengadakan periodisasi atau pembabakan dengan tujuan sebagai
berikut :
Memudahkan pengertian bagi sejarawan, peminat, pembaca, dan pemerhati sejarah
pada umumnya.
Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah.
Menyederhanakan banyaknya peristiwa sejarah yang beraneka ragam sehingga
mudah di pahami.
Memenuhi persyaratan sistematika ilmu
pengetahuan
Perhatikan contoh periodesasi sasi berikut ini.
5
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
6) Konsep Kronologis
Kronologi adalah ilmu penyusunan urut-urutan peristiwa dalam waktu. Oleh karenanya
peneliti sejarah memastikan bahwa urut-urutan peristiwa tidak dituliskan secara
melompat-lompat (anakronis).
Perhatikan contoh Kronologi Peristiwa Reformasi 1998 berikut ini !
6
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
SUB UJI KOMPETENSI 1
A. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
1) Jelaskan yang dimaksud dengan cara berpikir diakronis dan sinkronis dalam
mempelajari sejarah !
Jawab: …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………......
………………………………………………………………………………………………......
2) Mengapa dikatakan bahwa konsep berpikir sinkronis dan diakronis saling melengkapi
dalam sejarah dan berikan contohnya !
Jawab: …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………......
………………………………………………………………………………………………......
3) Bagaimanakah keterkaitan antara waktu dan ruang dalam sejarah !
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………......
………………………………………………………………………………………………......
Jelaskan konsep “perubahan” dan “kesinambungan” dalam sejarah !
Jawab: …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………......
………………………………………………………………………………………………......
4) Jelaskan keterkaitan antara masa lampau. Masa kini dan masa yang akan dating
dalam sejarah !
Jawab: …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………......
………………………………………………………………………………………………......
Score/ Nilai Paraf
Guru Ortu
Catatan:
7
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
UJI KOMPETENSI 1
7) Perhatikan pernyataan berikut:
Jawablah Pertanyaan berikut dengan tepat! ! 1.Tokoh 3. Tempat
1) Ilmuwan yang mengelompokkan cara 2.Waktu 4. Analisis peristiwa
berpikir sinkronis dan diakronis adalah… Unsur sejarah adalah… .
a. 1 dan 3 d. 2 dan 4
a. Moh. Ali b. 1, 2 dan 3 e. 2, 3 dan 4
b. Kuntowijoyo c. 1, 2, 3 dan 4
c. Ibnu Khaldum
d. Koentjaraningrat 8) Peristiwa sejarah merupakan proses yang
e. Moh Yamin berkelanjutan. Maksudnya… .
2) Diakronis berasal dari kata dia dan khronos a. Peristiwa sejarah saling terkait antara
yang berasal dari bahasa… . satu dengan yang lainnya dan terus
berjalan seiring dengan perjalanan
a. Latin d. Yunani waktu
b. Inggris e. Spanyol
c. Jerman b. Kejadian sejarah sering kali berulang
pada masa-masa berikutnya karena
3) Pembahasan yang memberikan keserakahan manusia
pemahaman yang meluas dan terstruktur c. Peristiwa bersejarah senantiasa
dari sebuah system social adalah… . berganti-ganti dari zaman ke zaman
a. Sinkronis d. Tematis d. Sejarah selalu berawal dari sesuatu
b. Diakronis e. Naratif yang sederhana menuju kepada
sesuatu yang lebih kompleks dan maju
e. Peristiwa-peristiwa masa lalu dijadikan
c. Kronologis pedoman untuk masa sekarang dan
4) Mempelajari sejarah dengan melihat masa yang akan dating
perkembangan politik sebuah kerajaan dari 9) Perhatikan pernyataan berikut:
awal berdiri hingga keruntuhannya sebagai 1. mempelajari kehidupan social secara
meluas berdimensi ruang
suatu proses dinamis merupakan contoh
berpikir secara… . 2. menguraikan kehidupan masyrakat
a. Sinkronis d. Multi dimensional secara deskriptif
b. Diakronis e. Tematis 3. digunakan dalam ilmu social seperti
c. Kronologis
geografi, sosiologi
5) Mempelajari dengan menekankan pada 4. memandang kehidupan masyarakat
salah satu aspek kehidupan kerajaan- sebagai sesuatu yang terus bergerak
dan memiliki hubungan kausalitas
kerajaan Hindu-Budha merupakan contoh
penerapan berpikir secara… . Yang termasuk ciri-ciri cara berpikir
sinkronis adalah… .
a. Sinkronis d. Dinamis a. 1 dan 3 d. 2 dan 4
b. Diakronis e. Tematis b. 1, 2 dan 3 e. 2, 3 dan 4
c. Kronologis c. 1, 2, 3 dan 4
6) Kerangka berpikir yang mengamati 10) Peristiwa sejarah merupakan peristiwa
yang unik karena… .
kehidupan sosial secara meluas dengan
a. Mempunyai pengaruh yang besar
dimensi ruang dalam kondisi statis
merupakan ciri berpikir secara… .
a. Sinkronis d. Kronologis b. Terjadi hanya sekali
b. Diakronis e. Naratif c. Dikenang sepanjang masa
c. Tematis d. Terjadi di masa lampau
e. Membawa perubahan di masyarakat
8
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
MENELUSURI PERADABAN AWAL DI
KEPULAUAN INDONESIA
KD. 3.2 Menganalisis Kehidupan manusia dan hasil-hasil budaya
masyarakat praaksara Indonesia
Desi Tri Susilowati, S.Pd.
JAS MERAH (Ir.Soekarno 1901-1970)
‘‘Jangan Sekali-sekali Meninggalkan Sejarah’’
9
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BAB MENELUSURI PERADABAN AWAL
2 DI KEPULAUAN INDONESIA
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis Kehidupan
manusia dan hasil-hasil
3.2 budaya masyarakat
praaksara Indonesia
Menyajikan informasi
mengenai manusia dan
4.2 hasil-hasil budaya
khususnya masyarakat
praaksara Indonesia
PETA KONSEP A. KEHIDUPAN MASYARAKAT ZAMAN PRAAKSARA DI
INDONESIA
1. Pengertian Pra aksara
2. Ilmu bantu (Geologi, Arkeologi, Lingkungan Sekitar
Paleontologi)
3. Hasil budaya dan corak
kehidupan sosial serta ekonomi
TUJUAN PEMBELAJARAN Dalam perkembangan sejarah kebudayaan Indonesia
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dikenal adanya pembabagan atau periodisasi yang
dapat: meliputi beberapa tahapan perkembangan zaman
1. Menganalisis kehidupan manusia peradaban (the age of civilization). Pada hampir
semua wilayah Nusantara babagan pertama dari
purba dengan penuh tanggung peradabannya adalah masa prasejarah, suatu masa
jawab yang belum meninggalkan bukti-bukti tertulis.
2. Menganalisis asal usul nenek Masa prasejarah tersebut ternyata berhenti pada
moyang bangsa Indonesia waktu yang berbeda-beda di tiap wilayah kepulauan
dengan penuh tanggung jawab Nusantara. Ada wilayah yang cepat meninggalkan
bukti tertulis dalm sekitar adab ke-14 M (Kalimantan
3. Menganalisis corak kehidupan Timur dan Jawa bagian barat), tetapi ada pula daerah
masyarakat Pra Aksara Indonesia yang sangat terlambat mengenal tulisan (wilayah
dengan penuh tanggung jawab pedalaman pulai Kalimantan, Sulawesi, dan Papua).
4. Menganalisis hasil-hasil budaya Memahami Teks
masyarakat Pra Aksara Indonesia
dengan baik dan benar
5. Menyajikan informasi dalam
bentuk rangkuman mengenai
manusia dan hasil-hasil budaya
khususnya masyarakat Pra
Aksara Indonesia dengan baik
dan benar
Zaman Praaksara atau disebut zaman prasejarah
adalah saman sebelum mengenal tulisan. Kehidupan
pada zaman prasejarah dapat dijelaskan menjadi
beberapa klasifikasi:
1. Sistem Kepercayaan
Pada zaman praaksara telah mengenal berbagai
aliran kepercayaan antara lain sebagai berikut:
10
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
a) Animisme, adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami suatu benda
b) Dinamisme, adalah kepercayaan pada benda- benda hidup atau mati mempunyai
kekuatan gaib
c) Totemisme, adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja
karena memiliki kekuatan supranatural antara lain sapi, ular, dan harimau
2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pada zaman praaksara telah mengenal ilmu pengetahuan walaupun masih
sederhana. Salah satu contoh ilmu pengetahuan zaman praaksara adalah
pengetahuan tentang teknologi pembuatan alat dari batu dan logam.
3. Sistem Kemasyarakatan
Bentuk sistem kemasyarakatan pada masa praaksara adalah membentuk kelompok-
kelompok sederhana dan terdiri dari keluarga kecil dan sistem pembagiannya belum
jelas.
4. Pertanian dan Pelayaran
Sistem pertanian pada masa praaksara adalah sistem perladangan dan berpindah-
pindah tempat. Selanjutnya sistem perdagangan berkembang menjadi sistem
persawahan. Pada tahap selanjutnya sistem persawahan menjadi lebih berkembang
dan masyarakat praaksara lebih mahir
5. Sistem Ekonomi
Pada zaman praaksara telah mengenal sistem perekonomian yaitu dengan melakukan
perdagangan barter (Tukar menukar barang).
Memahami Teks
B. PEMBAGIAN MASA PRA AKSARA BERDASARKAN GEOLOGI
Geologi atau ilmu bumi yaitu ilmu yang
mempelajari bumi secara keseluruhan.
Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi sampai
sekarang dibagi ke dalam empat zaman.
Zaman- zaman tersebut sekaligus merupakan
pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
1. Zaman Arkeozoikum. Merupakan zaman
tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta
tahun yang lalu. Pada masa itu bumi dalam
proses pembentukan, permukaan bumi
masih sangat panas sehingga belum
terdapat makluk hidup yang tinggal di bumi.
2.Zaman Paleozoikum Disebut juga sebagai zaman primer,
berlangsung kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai
dengan terjadinya penurunan suhu yang amat drastis di bumi, bumi
mendingin. Pada masa ini lah makluk hidup pertama kali
11
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
diperkirakan muncul, yaitu makluk bersel satu dan tidak bertulang belakang seperti
bakteri, serta sejenis amfibi.
3. Zaman Mesozoikum Disebut juga sebagai zaman sekunder, berlangsung kira-kira
140 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptile
besar (dinosaurus) olah karena itu jaman ini disebut juga zaman reptile.
4. Zaman Neozoikum Zaman Neozoikum berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu.
Kahidupan di zaman ini mulai stabil, berkembang dan beragam. Zaman ini di bagi
menjadi beberapa:
a) Zaman Tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya hewan-hewan besar. Telah
memeiliki berbagai jenis binatang menyusui, diantaranya kera dan monyet.
b) Zaman Sekunder, ditandai dengan munculnya tenda-tanda kehidupan manusia
purba.
Zaman ini dibagi kembali menjadi 2 jaman yaitu:
a) Zaman Pleistosen/dilivium (zaman es/glasial), masa ini ditandai mulai mencairnya
es di kutub utara karena perubahan iklim.
b) Zaman Holosen/alluvium, masa ini ditandai dengan munculnya hamo sapiens,
merupakan nenek moyang manusia modern saat ini. Masa ini berlangsung sekitar
20.000 tahun yang lalu.
Memahami Teks
C. JENIS-JENIS MANUSIA PURBA
PADA MASA PRA AKSARA
Dari hasil penelitian dan penemuan
fosil, oleh para ahli purbakala manusia
purba banyak di temukan di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Manusia purba pada
masa lampu telah tinggal di beberapa daerah di Pulau Jawa diantaranya di Lembah
Bengawan Solo (Jawa Tengah) dan di Lembah Sungai Brantas (Jawa Timur). Dia daerah
daerah tersebut di atas banyak di temukan fosil manusia purba. Di Indonesia terdapat
beberapa jenis manusia purba diantaranya
Meganthropus paleojavanicus, Pithacanthropus
erectus, dan Homo (manusia purba modern).
1) Meganthropus paleojavanicus.
Meganthropus paleojavanicus artinya manusia
purba yang besar dan tertua di Jawa. Fosil
manusia purba meganthropus paleojavanicus
ditemukan dan diteliti oleh Dr.
G.H.R. von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941. Pertama kali fosil
makhluk ini ditemukan di Sangiran, daerah lembah Bengawan Solo,
dekat Surakarta. Dari yang dapat dilihat ukuran fosil itu, meganthropus
12
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
paleojavanicus berbadan besar dengan rahang besar, kening menonjol, dan tulang
tebal. Dari keadaan itu, maka makhluk Sangiran tersebut dinamakan Meganthropus
Paleojavanicus (mega = besar, anthropos = manusia, paleo = purba, javanicus =
manusia jawa). Meganthropus hidup sekitar 2 juta tahun sebelum masehi dan hidup
dengan makan tumbuh-tumbuhan.
2) Pithacanthropus erectus
Pithacanthropus erectus artinya
manusia kera yang berjalan tegak.
Manusia purba ini memiliki ciri-ciri
berbadan tegak, dan memiliki tinggi
banadan antara 165-180 cm.
Pithacanthropus erectus merupakan
manusia purba yang paling banyak di
temukan di Indonesia diantaranya di Mojokerto, Kedungtrubus, Trinil, Sangiran,
Sambungmacan, dan Ngandong. Pertama kali di temukan oleh Eugene Dubois di
Trinil dekat Sungai Bengawan Solo, Surakarta, tahun 1891.
3) Homo
Homo berarti manusia. Manusia purba jenis ini memiliki ciri yang lebih sempurna di
bandingkan dengan Meganthropus paleojavanicus dan Pithecantropus erectus.
Beberapa jenis homo yang di temukan di Indonesia antara lain.
Homo Soloensis, artinya manusia dari Solo. Ditemukan pada tahun 1931-1934, olah Ter
Haar dan Ir. Oppenorth di Ngandong, Lembah Sungai Bengawan Solo. Ciri-ciri Homo
Soloensi yaitu berjalan tegak dengan tinggi badan 180 cm, tengkoraknya lebih besar dari
Pithacantropus erectus.
Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Ditemukan pada tahun 1889, olah Van
Reitschoten di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan
tegak dengan tinggi badan 130-210 cm, tengkoraknya lebih bulat muka tidak terlalu
menjorok ke depan, dan telah memiliki kemampuan membuat peralatan dari batu, tulang
dan kayu.
Homo Sapiens, artinya manusia cerdas. Merupakan generasi terakhir dari manusia purba.
Homo sapiens hidup di Zaman Holosen sekitar 4000 tahun yang lalu. Memiliki ciri-ciri fisik
yang sudah hampir sama dengan manusia modern saat ini.
Memahami Teks
Selain pembagian zaman berdasarkan kajian geologis, dikenal juga pembagian zaman
berdasarkan kajian arkeologis, yaitu berdasarkan jenis peralatan atau benda-benda yang
dipergunakan sebagai penopang kehidupan sehari-hari.
D. PERIODE MASA PRA AKSARA BERDASARKAN HASIL BUDAYA
1. Zaman Batu
a. Zaman Batu Tua (Paleolithicum)
- Peralatannya terbuat dari batu yang masih kasar
- Alat yang digunakan terbuat dari tulang dan alat serpih
13
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
- Manusianya Pithecanthropus Erectus masih hidup secara nomaden
- Hidup dengan berburu dan meramu.
Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong
- Pacitan = menurut Von Koenigswald pada th. 1935 menemukan alat-alat batu berupa
kapak genggam. Alat Pacitan disebut dengan chopper (alat penetak)
- Ngandong = alat yang terbuat dari tulang atau tanduk binatang
b. Zaman Batu Madya (Mesolithicum)
- Peralatan dibuat dari batu yang mulai dihaluskan
- Alatnya berupa kapak Sumatera
- Bertempat tinggal di gua semi nomaden
- Sudah mengenal seni = lukisan hewan dan cap tangan berwarna merah)
- Sudah mengenal kepercayaan
- Sudah mengenal bercocok tanam dan berladang
- Hasil budaya berupa Kjokkenmodinger (tumpukan kerang) dan Abrissous roche (cap tangan)
c. Zaman Batu Muda (Neolithicum)
- Peralatan dibuat dari batu yang sudah di haluskan
- Alat yang digunakan kapak lonjong dan persegi
- Manusianya jenis Homo dan hidup sudah menetap dan berkelompok
- Mengenal bercocok tanam, bersawah, dan berladang.
- Menganut kepercayaan animisme dan dinamisme
- Hasil budaya berupa kapak lonjong dan persegi.
d. Zaman Batu Besar (Megalithicum) Pandhusa Waruga Menhir Sarkofagus
- Batu yang digunakan berukuran besar
- Peninggalannya berdasarkan Kubur Peti Batu Punden Berundak Dolmen
kepercayaan yaitu: Arca Batu
Menhir: tugu batu
Dolmen : meja dari batu
Waruga : peti kubur kubus
Sarkofagus : peti kubur lesung
Punden Berundak
Arca
Pandhusa
Kursi Batu/ Singgasana Kursi Batu
2. Zaman Logam
a. Zaman Perunggu
Teknik pembuatan barang-barang dari perunggu ada 2 yaitu:
- Teknik a cire perdue = teknik cetak hilang
- Teknik bivalve = teknik cetak ulang
Adapun barang peninggalannya yaitu: Nekara Moko
Nekara
Moko Perhiasan Perunggu
Kapak corong
Arca Perunggu
Perhiasan
b. Zaman Besi
Peninggalannya berupa Arca Perunggu Kapak Corong
Mata panah Bejana Perunggu
Mata tombak Candrasa
14
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
E. PERIODESASI MASA PRA AKSARA BERDASARKAN CORAK KEHIDUPAN
Lingkungan Sekitar
Di wilayah Pacitan pernah ditemukan sejenis kapak perimbas. Alat ini merupakan
peninggalan pada masa meramu dan berburu, di mana masyarakat pada masa itu
menggantungkan hidupnya pada alam.
Memahami Teks
a) Mas Berburu Mengumpulkan Makanan tingkat sederhana
1. Kegiatan pokok berburu dan mengumpulkan makanan
2. Alat yang digunakan batu, kayu,dan tulang. Seperti kapak perimbas untuk
menguliti kulit binatang
3. Masih tergantung alam sekitar biasanya tinggal di tepi sungai dan masih nomaden
4. Manusianya Pithecanthropus
5. Pada masa Paleolithicum
6. Kebudayaan Pacitan dan Ngandong
Lokasi Ngandong Kapak Perimbas/ Pithecantropus Aktivitas Berburu
Chopper
b) Masa Berburu Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut Hidup di Gua/
1. Alat yang digunakan memasuki tradisi serpih biah alat- Abrissouce rouce
alatnya yaitu alat dari tulang dan kapak genggam
2. Manusianya Pithecanthropus hidup dengan nomaden secara
berkelompok
3. Biasa hidup di gua/ Abris souce rouche
4. Termasuk dalam masa Mesolithicum
5. Sampah Dapur/ Kyokkenmoddinger
Berburu dan meramu
masih berlanjut
Flakes Kapak Genggam
Kyokkenmoddinger Sumatera Sampung Bone Culture
Kapak Lonjong
c) Masa Bercocok Tanam
1. Sudah membentuk perkampungan kecil
2. Manusianya berjenis Homo soloensis dan wajakensis
sudah mengenal berladang tetapi tidak menetap
3. Alat-alatnya berasal dari batu yang sudah di haluskan dan
sudah mengenal gerabah, seperti kapak lonjong untuk
mencangkul dan beliung persegi untuk mencangkul dan
menebang kayu
4. Mengenal sistem kepercayaan
5. Termasuk masa Neolithicum
15
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
Kapak Persegi
Hidup menetap dan Mengolah lahan pertanian Masa bercocok tanam
mendirikan perkampungan
d) Masa Perundagian / Masa Pertukangan
1. Menyempurnakan pertanian dan peternakan dari
masa bercocok tanam
2. Membuat perkampungan yang lebih besar dan
sudah menetap (sedenter)
3. Manusianya berjenis Homo Sapiensis
4. Alat-alatnya dari logam seperti Moko
5. Solidaritas tinggi yang merupakan warisan nenek
moyang
Aktifitas Pengecoran logam yang
dilakukan masyarakat menjadi ciri
utama masyarakat undagi
Peralatan dari logam Tinggal dalam perkampungan yang
teratur dan terpimpin-spesialisasi kerja
F. KEDATANGAN DEUTRO DAN PROTO MELAYU
Lingkungan Sekitar
Nenek moyang Indonesia berasal dari daerah Campa, Cochin Cina, Kamboja atau
daerah-daerah disepanjang teluk Tonkin, Sementara itu jika dilihat dari pangkal
kebudayaannya, mereka berasal dari wilayah Yunan di Tiongkok Selatan.
Memahami Teks
1.Ciri Ciri Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu
Menurut para ahli sejarah, asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia atau masyarakat
awal yang menempati wilayah Nusantara adalah dari bangsa Melayu. Dibagi menjadi
dua yaitu Melayu Tua atau bisa disebut Proto Melayu dan Melayu Muda (Deutro Melayu)
merupakan cikal bakal kita yang hidup di
zaman modern ini. Lalu seperti apa ciri-ciri
dan bagaimana persebaran kedua bangsa
tersebut? Berikut penjelasannya, simak baik-
baik.
16
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
2. Pengertian dan Persebaran Proto Melayu
Bangsa Proto Melayu berasal dari Peta persebaran Proto (Merah)-Deutro (Hijau)
orang-orang Austronesia, mereka datang ke Melayu
Nusantara pada tahun 1500 SM (sebelum
masehi) melewati Jalur Barat (Thailand -
Malaysia - Selat Malaka - Sumatera dan
masuk ke Indonesia) dan Jalur Timur
(Vietnam - Filipina - Sulawesi Utara -
menyebar ke Indonesia bagian timur).
Kebudayaan bangsa ini setingkat lebih tinggi
dari jenis manusia purba yang berhasil
ditemukan yakni Homo Sapines.
3. Pengertian dan Persebaran Deutro Melayu
Bangsa Deutro Melayu datang ke wilayah Nusantara pada gelombang kedua,
tepatnya antara tahun 500 - 300 SM. Sama seperti Proto Melayu, mereka berasal dari
orang-orang Austronesia. Jalur utama dan satu-satunya kedatangan bangsa Melayu
Muda yaitu melalui barat dari daratan Yunan (China) menuju Vietnam sampai ke
Semenanjung Malaysia lalu sampai ke Nusantara. Kebudayaan bangsa ini lebih maju
dari bangsa sebelumnya.
Ciri - Ciri Bangsa Proto Melayu
- Berasal dari China (Tiongkok) Selatan, tepatnya daerah Yunan.
- Masuk ke Nusantara (Indonesia) antara tahun 1500 sampai 500 Sebelum Masehi.
- Ciri fisik : kulit berwarna kuning kecoklatan, rambut lurus dan matanya sipit.
- Kebudayaan Neolitikum atau batu muda.
- Singgah di wilayah Indonesia timur : Papua, Nias, Dayak, Mentawai, dan Toraja.
Ciri - Ciri Bangsa Deutro Melayu
- Daerah asalnya yaitu Indocina (Kamboja, Laos, Vietnam) bagian Utara.
- Memasuki wilayah Nusantara pada tahun 500 sebelum masehi.
- Telah menguasai kebudayaan logam, dapat membuat alat-alat dari bahan besi dan
perunggu.
- Contoh hasil kebudayaannya
seperti nekara, kapak corong dan
bejana perunggu.
- Keturunan asli bangsa ini yaitu
Suku Bugis, Sunda, Jawa,
Minang dan Makassar.
17
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
SUB UJI KOMPETENSI 2
A. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
1) Buatlah tabel identifikasi ciri-ciri zaman berdasarkan skala geologi!
Jawab: …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
2) Jelaskan perbedaan antara Proto Melayu dan Deutro Melayu dan berikan masing-
masing suku yang menjadi pendukung keduanya!
Jawab: …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
3) Mengapa zaman neolithikum dikatakan telah terjadi “revolusi kebudayaan/ revolusi
neolithikum?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
Terangkan nama dan fungsi dari hasil kebudayaan zaman Megalithikum berikut ini!
a. b. c.
Jawab: …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
4) Gambarkan dan berikan keterangan nama dan fungsi mengenai hasil budaya zaman
perundagian berikut ini:
a. Moko d. Kapak Corong
b. Bejana Perunggu e. Nerkara
c. Candrasa f. Manik-manik
Jawab: …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
Score/ Nilai Paraf
Guru Ortu
Catatan:
18
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
TABEL ANALISA
CIRI-CIRI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MANUSIA PRA AKSARA
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT SEDERHANA
BIDANG DESKRIPSI
TAHAPAN MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT
KEHIDUPAN SEDERHANA
- yaitu masa di mana manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
: dengan berburu dan mencari makanan dari hasil-hasil hutan.
- Masa berburu dan mengumpulkan makanan ini disebut food
gathering.
- Sembilan puluh persen dari jangka waktu kehidupan sejak adanya
manusia sampai sekarang, manusia hidup dengan berburu dan
mengumpulkan makanan.
CIRI FISIK/ - Pada waktu itu lingkungan hidup manusia masih liar dan keadaan
KONDISI ALAM : bumi labil. Banyak terjadi letusan gunung berapi dan daratan
ditutupi oleh hutan yang lebat.
- Berbagai binatang purba masih hidup di dalamnya. Sungai sering
berpindah-pindah aliran karena perubahan bentuk permukaan bumi.
Keadaan ini berlangsung sekitar 600.000 tahun
- Tidak memiliki tempat tinggal yang pasti karena hidupnya
berpindah-pindah (nomaden). Hal ini dikarenakan manusia masih
sangat tergantung dari alam.
- Dalam berkomunikasi mereka menggunakan bahasa yang masih
sangat sederhana.
- Masyarakat masa ini telah menemukan cara membuat api.
- Hidup dalam kelompok-kelompok antara 10 sampai 15 orang.
CIRI-CIRI - Perkembangan kebudayaannya masih sangat lambat karena masa
SOSIAL- berburu dan mengumpulkan makanan ini keadaan alam masih labil
EKONOMI
: dan liar.
- Terdapat pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin.
- Manusia masa ini sudah memilih hewan dan tumbuhan yang
menjadi bahan makanannya
- Masa ini terjadi pada zaman palaeolitikum.
- Perkembangan kebudayaan sangat lambat. Karena keadaan alam
masih liar dan labil
- Manusia pendukungnya antara lain Pithecanthropus erectus,
Pithecanthropus soloensis, dan Homo wajakensis.
CORAK :
KEHIDUPAN
Aktivitas Berburu
19
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
TABEL ANALISA
CIRI-CIRI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MANUSIA PRA AKSARA
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT LANJUT
BIDANG DESKRIPSI
TAHAPAN
KEHIDUPAN MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT
LANJUT
CIRI FISIK/
KONDISI ALAM : - Corak kehidupan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat lanjut masih dipengaruhi oleh corak kehidupan pada masa
CIRI-CIRI
SOSIAL- sebelumnya, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan
EKONOMI
tingkat sederhana
- Masa berburu dan meramu tingkat lanjut berlangsung setelah
zaman pleistosen.
- Pada waktu itu lingkungan hidup manusia sudah cukup stabil.
Hutan dan padang sabana menjadi tempat bagi mencari makan
: bertani maupun berternak
- Cuaca tidak terlalu ekstream, curah hujan tidak terlalu lebat dan
suhu udara mulai stabil sehingga dalam waktu kurang lebih 20.000
tahun (sejak permulaan zaman Holosen) hingga zaman sekarang,
manusia telah mencapaitingkat kebudayaan yang lebih tinggi
- Corak kehidupan masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut
masih terpengaruh pada masa sebelumnya. Kehidupan mereka
masih bergantung pada alam. Mereka hidup dengan cara berburu
binatang di dalam hutan, menangkap ikan, dan dengan
mengumpulkan makanan seperti umbi-umbian, buah-buahan, daun-
daunan, dan biji-bijian.
- Alat-alat kehidupan yang digunakan pada berburu dan meramu
tingkat lanjut, misalnya kapak genggam, flake, dan alat-alat dari
tulang. Pada masa itu juga telah dikenal gerabah yang berfungsi
sebagai wadah.
- Pola bermukim mereka mulai berubah dari nomaden menjadi
semisedenter. Mereka bertempat tinggal di gua-gua (abris sous
roche). Mereka memilih gua yang letaknya cukup tinggi di lereng-
lereng bukit untuk melindungi diri dari iklim dan binatang buas.
: - Pengetahuan mereka berkembang untuk menyimpan dan
mengawetkan makanan. Daging binatang buruan diawetkan dengan
cara dijemur setelah terlebih dahulu diberi ramuan.
- Selain berburu hewan di dekat mereka, mereka juga makan hewan
laut (misalnya kerang yang kulitnya menjadi kjokkenmoddinger)
- Masa ini terjadi pada zaman Mesolitikum
- Masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut juga telah mengenal
pembagian kerja. Kegiatan berburu banyak dilakukan oleh kaum
laki-laki. Kaum wanita yang tidak banyak terlibat dalam kegiatan
perburuan, lebih banyak di sekitar gua-gua tempat tinggal mereka.
- Pada tingkat lanjut ini telah mengenal bercocok tanam meskipun
dalam taraf yang sangat sederhana dan dilakukan secara
berpindah-pindah. Mereka membuka lahan dengan cara menebang
hutan, membakar, dan membersihkannya. Setelah tidak subur lagi,
20
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
CORAK tanah tersebut mereka tinggal untuk mencari lahan yang baru.
KEHIDUPAN
- Pada masa ini belum mengenal perdagangan barter karena
makanan yang mereka peroleh hanya sekedar untuk
mempertahankan hidup saja.
- Mereka telah mengenal kepercayaan. Buktinya adalah dengan
ditemukannya bukti-bukti tentang penguburan yang ditemukan di
Gua Lawa, Sampung, Ponorogo, Jawa Timur;Gua Sodong, Besuki,
Jawa Timur; dan Bukit Kerang, Aceh Tamiang, Nangroe Aceh
Darussalam.
- Dari mayat-mayat yang dikuburkan ada yang ditaburi dengan cat
merah. Diperkirakan cat tersebut berhubungan dengan upacara
penguburan yang maksudnya adalah untuk membuktikan kehidupan
baru di alam baka. Di dinding-dinding Gua Leang Pattae, Sulawesi
Selatan ditemukan lukisan cap-cap tangan dengan latar belakang
cat merah yang mengandung arti kekuatan atau simbol kekuatan
pelindung untuk mencegah roh-roh jahat, upacara kesuburan dan
keperluan perdukungan
- Manusia pendukungnya antara lain ras Papua-Melanesoid.Hal ini
terbukti dengan ditemukannya fosil-fosil manusia ras Papua
Melanesoid pada kebudayaan Toala yang sekarang merupakan
Gambar 2. Kegiatan berburu dan meramu masih berlanjut keturunan
orang Wedda dari Srilangka (Ras Weddoid)
:
Tinggal di gua-gua Berburu dan meramu Kapak genggam yang
masih berlanjut digunakan
TABEL ANALISA
CIRI-CIRI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MANUSIA PRA AKSARA
MASA BERCOCOK TANAM
BIDANG DESKRIPSI
TAHAPAN - MASA BERCOCOK TANAM
KEHIDUPAN
: Yakni suatu periode penting dimana masyarakat ditandai dengan
CIRI FISIK/ berubahnya pola hidup dari Food Gathering ke Food Producing, dari
KONDISI ALAM
kehidupan berpindah-pindah/ nomaden menjadi kehidupan menetap
- Kondisi alam sudah stabil dan dapat digunakan untuk bercocok
tanaman umbi-umbian dan rerumputan
: - Tanah-tanah rendah di daerah Paparan Sunda dan Paparan Sahul
tergenang air dan menjadi laut transgresi. Dengan demikian telah
muncul pulau-pulau di Nusantara
- Manusia purba telah lenyap dan muncullah manusia cerdas (Homo
21
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
CIRI-CIRI sapiens) seperti manusia sekarang
SOSIAL-
EKONOMI - Cara bercocok tanam dengan berhuma mulai dikembangkan
sehingga muncullah ladang-ladang pertanian yang sederhana
- Sudah mampu mengolah bahan makanan sendiri sesuai dengan
kebutuhan mereka (menghasilkan makanan/food producing). Di
samping berburu dan menangkap ikan, mereka juga telah
memelihara binatang- binatang jinak, seperti anjing, babi, dan
kerbau. Binatang-binatang tersebut selain untuk keperluan konsumsi
juga dapat dipakai sebagai binatang korban.
- Kegiatan bercocok tanam menghasilkan tanaman keladi, ubi,
pisang, rambutan, salak dan kelapa. Penanaman dari biji-bijan
memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang kemudian dikenal
secara perlahan ketika para pendukung kebudayaan kapak persegi
mulai berpengaruh di kepulauan Nusantara
- Mulai mengenal sistem pengairan/ irigasi lewat pembuatan saluran-
saluran air guna mengairi tanaman keladi, jewawut, padi gaga yang
ditanam di tanah kering
- Sudah ditemukan tanda-tanda cara hidup menetap di suatu
perkampungan, desa-desa kecil semacam perdukuhan. Pada setiap
dukuh terdapat beberapa tempat tinggal yang dibangun secara tidak
beraturan
- Kegiatan kerja dilakukan secara bergotong-royong misalkan dalam
halmembangun rumah, menebang pohon, membakar hutan,
menanam dan memanen tanaman, berburu, menangkap ikan, dan
: membuat gerabah.
- Telah mengenal spesialisasi kerja bedasarkan jenis kelamin dan
usia. Pekerjaan yang berat dan menghabiskan tenaga serta
beresiko seperti membuat rumah, menggali lubang benih,
menangkap ikandi laut lepas pantai dilakukan oleh kaum laki-laki.
Sedangkan merawat bayi, menabur benih, merawat rumah, dan
membuat gerabah dilakukan oleh kaum wanita. Anak-anak
membantu ibunya membuat gerabah dan pekerjaan ringan lainnya
- Waktu luang menunggu masa panen digunakan untuk kegiatan
seperti membuat alat pemukul kulit kayu, membuat anyaman,
membuat gerabah, serta kapak persegi dan kapak lonjong
- Telah muncul perdagangan dengan sistem barter. Barang-barang
yang dipertukarkan berupa hasil-hasil bercocok tanam, hasil
kerajinan (gerabah, kapak dan perhiasan), garam, dan ikan laut
yang dikeringkan. Barang-barang tersebut diangkut melalui jalur
darat, laut dan sungai.
- Perahu dan rakit memegang peranan penting sebagai sarana
transportasi
- Manusia pendukung pada masa bercocok tanam adalah Proto
Melayu 2000 SM nenek moyang dari suku bangsa Nias, Toraja,
Sasak, dan Batak. Serta manusia yang mendiami Indonesia Timur
Ras Papua Melanesoid
22
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
CORAK :
KEHIDUPAN
. Kegiatan bercocok tanam tanaman Kapak persegi dan Kapak
Lonjong
TABEL ANALISA
CIRI-CIRI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MANUSIA PRA AKSARA
MASA PERUNDAGIAN
BIDANG DESKRIPSI
TAHAPAN - MASA PERUNDAGIAN
KEHIDUPAN
- Yakni zaman dimana penduduk Nusantara telah mampu mengolah,
CIRI FISIK/ melebur logam dan mengenal teknik undagi. Undagi adalah
KONDISI ALAM sekelompok orang yang memiliki keahlian menciptakan suatu
barang, misalnya teknik cetak, pandai besi, samapi kostruksi.
CIRI-CIRI Sedangkan tempat mengolah logam disebut perundagian.
SOSIAL-
EKONOMI : - Kepandaian ini diperoleh setelah mereka menerima pengaruh dari
kebudayaan Dongson (Vietnam).
- Kebudayaan Perunggu di Asia Tenggara yang menyebar ke
Nusantara sekitar tahun 500 SM
- Walaupun pada masa ini alat-alat logam banyak dibuat dan dipakai
manusia, alat-alat batudan gerabah masih tetap ada dan
dipergunakan
- Kondisi alam tidak jauh berbeda dengan kondisi alam yang
: sekarang
- Jumlah penduduk semakin bertambah. Kepadatan penduduk
bertambah, pertanian dan peternakan semakin maju, mereka
memiliki pengalaman dalam bertani dan berternak mereka mengenal
cara bercocok tanam yang sederhana;
- Masyarakat pendukung zaman Logam hidup di desa-desa di daerah
pegunungan, dataran rendah dan tepi pantai. Mereka hidup dalam
perkampungan yang semakin teratur dan terpimpin
- Melalui ragam hias pada nekara-nekara perunggu yang dihasilkan
dapar disimpulkan bahwa rumah orang mampu pada zaman Logam
: merupakan rumah besar bertiang dengan atap melengkung, di
bawahnya (kolong) digunakan untuk tempat ternak.rumah semacam
ini biasanya didiami oleh beberapa keluarga
- Mereka memiliki pengetahuan tentang gejala alam dan musim,
mereka mulai dapat memperkirakan peristiwa alam dan
memperhitungkan musim tanam dan musim panen;
- Dengan diterapkan sistem persawahan maka pembagian waktu dan
kerja semakin diketatkan; terbukti dengan ditemukan alat seperti
mata sabit, alat penyiangan rumput, dan mata bajak
23
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
- Mengenal pengaturan air untuk sawah (irigasi) sehingga pertanian
tidak sepenuhnya bergantung kepada hujan
- Perkembangan perkampungan dan pertanian meningkatkan
kesadaran akan pentingnya kepemilikan tanah
- Aktifitas pelayaran sudah maju, mereka menggunakan perahu
bercadik atau bersayap guna mengarungi lautan yang luas. Mereka
berhasil mengarungi Samudra Hindia sampai ke India Selatan,
Madagaskar, dan Afrika Timur, Australia Utara, Hawai di Samudra
Pasifik, dan menjelajah laut Cina Selatan hingga Daratan Cina.
Pengetahuan di bidang astronomi dan iklim dikuasai untuk mengatur
kegiatan pertanian dan pelayaran
- Dalam masyarakat muncul golongan undagi, mereka merupakan
golongan yang terampil untuk melakukan perkerjaan seperti
pembuatan rumah kayu, gerobak, maupun benda logam. Pertanian
tetap menjadi usaha utama masyarakat;
- Kehidupan masyarakat zaman ini semakin teratur. Contohnya: ada
pembagian kerja yang baik berdasarkan kemampuan yang dimiliki
masing-masing individu;
- Pembagian kerja semakin komplek dimana perempuan tidak hanya
bekerja di rumah tetapi juga berdagang di pasar.
- Masyarakat zaman ini telah menunjukkan tingkat budaya yang tinggi
terlihat dari berbagai bentuk benda seni dan upacara yang
ditemukan menunjukkan keterampilan masyarakat perundagian
yang tinggi;
- Zaman ini ditandai dengan pesatnya kemampuan membuat alat-alat
akibat perkembangan teknologi. Mereka menemukan teknologi
peleburan biji logam. Oleh karena itu, semakin banyak manusia
yang menggunakan logam untuk memenuhi perkakas hidupnya;
- Pada zaman perunggu, orang dapat memperoleh jenis logam yang
lebih keras daripada tembaga, sebab perunggu merupakan logam
campuran dari tembaga dan timah. Sehingga dapat dikatakan
bahwa kebudayaan manusia pada zaman ini jauh lebih tinggi.
Terbukti masyarakatnya sudah mengenal teknologi peleburan dan
pencampuran logam.;
- Pada zaman besi, manusia telah menemukan logam yang jauh lebih
keras lagi dimana harus dileburkan pada titik lebur yang cukup
tinggi. Sehingga alat-alat pada zaman ini telah lebih sempurna
daripada sebelumnya. Kemampuan membuat benda-benada jauh
lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan masa sebelumnya.
Teknologi peleburan logam yang digunakan adalah dengan sistem
pemanasan, pencetakan logam, pencampuran logam dan
penempaan logam;
- Pada zaman Perundagian peralatan gerabah masih ditemukan
dengan teknologi yang semakin maju. Hal ini menunjukkan bahwa
peranan alat-alat dari gerabah tersebut tidak dapat digantikan
dengan mudah oleh alat-alat dari dari logam.
- Mayarakat pendukung kebudayaan ini adalah parapendatang baru
dari Asia Tenggara Daratan. Mereka adalah penduduk Deutro
24
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
CORAK Melayu dengan membawa kebudayaan Dongsong. Perunggu Asia
KEHIDUPAN Tenggara (Vietnam). Deutro Melayu merupakan nenek moyang dari
suku bangsa Jawa, Bali, Bugis, Madura, dsb. Pada masa ini terlihat
pembauran antara penduduk Melayu Mongoloid (Proto dan Deutro
Melayu) dengan Papua Melanesoid (Austro Melanesoid).
:
. Aktifitas Pengecoran logam Teknik pengecoran logam
& spesialisasi kerja dengan A cire Perdue
TABEL ANALISA
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PRA AKSARA
ZAMAN PALEOLITHIKUM/ ZAMAN BATU TUA
BIDANG DESKRIPSI
PALEOLITHIKUM/ ZAMAN BATU TUA
- Zaman batu tua berlangsung selama Kala Pleistosen (kurang lebih
600.000 tahun)
- Perkembangan kebudayaan pada masa ini masih sangat lambat
KEBUDAYAAN : akibat keadaan alam yang masih sangat liar dan labil
- Pada masa ini zaman Glasial dan Interglasial datang silih berganti
- Alat batu yang digunakan masih kasar sebab teknik pembuatannya
masih sangat sederhana. Yakni dibuat debfab cara membenturkan
antara batu yang satu dengan batu yang lainnya
KEBUDAYAAN PACITAN
- Alat-alat batu dari Pacitan ditemukan oleh Von Koeningswald pada
tahun 1935 di sungai Baksoko desa Punung, Pacitan Jawa Timur
- Alat yang ditemukan berupa kapak genggam, yakni kapak tak
bertangkai yang digunakan dengan cara digenggam, kapak
perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan alat serpih/ flakes.
HASIL : Selain di Pacitan ditemukan pula di Sukabumi (Jawa Barat), Perigi
KEBUDAYAAN dan Gombong (Jawa Tengah), Tambangsawah (Bengkulu), Lahat
(Kalimantan Selatan), Kalianda (Lampung), Awangbangkal
(Kalimantan Selatan), Cabenge (Sulawesi Selatan), Sembiran dan
Trunyan (Bali), Batu Tring (Sumbawa), Maumere (Flores) dan
Atambua (Timor).
- Kapak genggam/ Hand axe (kapak tak bertangkai yang digunakan
dengan cara digenggam);
- Kapak perimbas/ Chopper (bentuk dan cara penggunaannya
25
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
MANUSIA hampir sama dengan kapak genggam, namun ukurannya jauh lebih
PENDUKUNG besar dari kapak genggam);
- Kapak penetak (bentuk dan cara peggunaannya jampir sama
dengan dengan kapak genggam maupun kapak perimbas, namun
ukurannya jauh lebih besar dari kedua alat sebelumnya, karena
berfungsi untuk membelah kayu, pohon, bamabu, atau disesuaikan
dengan kebutuhan pada saat itu)
- Pahat genggam/ Hand adze (memiliki bentuk lebih kecil dari ketiga
alat sebelumnya). Menurut ahli, pahat genggam ini berfungsi untuk
emnggemburkan tanah, mencari umbi-umbian, dan lain-lain.
- Flakes (alat serpih), ukurannya jauh lebih kecil dari alat-alat di atas
(Herimanto, 2012:45).
- Alat-alat tersebut berasal dari lapisan Pleistosen Tengah (Lapisan
dan Fauna Trinil)
- Cara hidup masih berburu dan mengumpulkan makanan (hunting
and food gathering)
KEBUDAYAAN NGANDONG
- Alat-alat Zaman batu tua dari Ngandong dekat Ngawi Jawa Timur
berupa kapak genggam dari batu, alat-alat kecil yang disebut alat
serpih/ Flakes, alat dari tulang dan tanduk.
- Flakes ditemukan pula di Sangiran, Jawa Timur dan Cambenge
Sulawesi Selatan
- Alat dari tulang tersebut berupa alat penusuk (belati), ujung tombak
dengan gergaji pada kedua sisinya, dan alat pengorek ubi dan
keladi, serta tanduk menjangan yang diruncingkan dan duri ikan pari
yang digunakan sebagai mata tombak .
- Cara hidup berpindah-pindah tempat (nomaden)
- Pendukung kebudayaan Pacitan adalah
Pithecantropus Erectus dengan alasan sebagai
berikut:
- Alat-alat dari Pacitan ditemukan pada lapisan
yang sama dengan Pithecantropus Erectus, yaitu
pada Pleistosen Tengah (Lapisan dan Fauna
Trinil)
: - Di Chou-Kou-Tien, Cina ditemukan sejumlah fosil
sejenis Pithecantropus Erectus, yaitu
Sinanthropus Pekinensis. Bersama fosil-fosil ini
ditemukan alat-alat batu yang serupa dengan alat-alat batu dari
Pacitan
- Diperkirakan jumlah Pithecantropus Erectus di Jawa kala
Pleistosen sekitar 500 orang
-
26
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd. DESKRIPSI
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG
- Pendukung kebudayaan
Ngandong, yaitu Homo
Soloensis dan Homo
Wajakensis dengan
alasan sebagai berikut:
- Di Ngadirejo, Sambung
Macan (Sragen)
ditemukan
kapakgenggam
bersama tulang-tulang
binatang dan atap tengkorak Homo Soloensis
- Alat-alat dari Ngandong berasal dari lapisan yang sama dengan
Homo Wajakensis, yaitu Pleistosen Atas
TABEL ANALISA
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PRA AKSARA
ZAMAN MESOLITHIKUM/ ZAMAN BATU MADYA
BIDANG DESKRIPSI
MESOLITHIKUM/ ZAMAN BATU MADYA
- Berlangsung pada masa holosen yang terjadi sekitar 10.000 tahun
lalu
KEBUDAYAAN - Zaman mesolitikum atau zaman batu madya tentu lebih maju
dibandingkan zaman paleolitikum dikarenakan (1) Keadaan alam
pada masa ini relatif lebih stabil sehingga manusia bisa hidup
dengan suasana yang lebih tenang, karena hidup lebih tenang
: mereka dapat mengembangkan kebudayaan mereka dan (2)
Manusia pendukung kebudayaan mesolitikum yaitu homo sapiens
lebih cerdas dari pendahulunya.
- Mereka sudah mulai menetap dan membangun tempat tinggal yang
semi permanen dan mereka juga mulai bercocok tanam meskipun
dengan cara yang masih sederhana. Tempat yang mereka pilih
untuk dijadikan tempat tinggal umumnya berlokasi di tepi pantai dan
goa-goa (abris sous roche)
HASIL 1. KEBUDAYAAN TULANG SAMPUNG/ SAMPUNG BONE
KEBUDAYAAN CULTURE
: - Banyak alat-alat batu dan tulang dari Zaman batu Madya di abris
sous roche, yaitu gua-gua yang digunakan sebagai tempat tinggal
- Penelitian pertama di Gua Lawa dekat Sampung Ponorogo Jawa
27
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
Timur oleh Van Stein Callenfels tahun 1928-1931 menemukan
alat-alat batu seperti mata panah dan flake.
- Hasil budaya yang paling menonjol lainnya berupa lukisan gua
yang mengandung makna sebagai bagian dari ritual agama,
menghormati nenek moyang, upacara memohon kesuburan,
meminta hujan, inisiasi, keperluan ilmu dukun, dan memperingati
peristiwa-peristiwa penting
- Oleh karena itu sebagian besar alat yang ditemukan di Sampung
berupa alat-alat dari tulang disebut dengan kebudayaan tulang
Sampung (Sampung Bone Culture)
- Selain di Sampung ditemukan pula di Besuki, Jawa Timur oleh
Van Heekeren. Di beberapa gua di Bojonegoro ditemukan pula
alat-alat dari kerang dan tulang
2. KEBUDAYAAN TOALA/ FLAKE CULTURE)
- Fritz Sarasin dan Paul Sarasin melakukan penelitian di gua-gua di
Lumancong Sulawesi Selatan yang masih didiami oleh suku
bangsa Toala. Mereka berhasil menemukan alat-alat serpih/
flakes, mata panah bergerigi, dan alat-alat tulang. Van Stein
Callenfels memastikan bahwa kebudayaan Toala tersebut
merupakan kebudayaan Mesolithikum yang berlangsung sekitar
tahun 3000 – 1000 SM.
- Pada penelitian lebih lanjut pada gua-gua di wilayah Maros, Bone,
dan Bantaeng (Sulawesi Selatan) berhasil ditemukan alat-alat
serpih/ flake dan alat-alat lain. Seperti batu penggiling, gerabah,
dan kapak Sumatera/ pebble.
- Alat-alat yang menyerupai alat Kebudayaan Toala juga ditemukan
di Nusa Tenggara Timur, yaitu di Flores, Rote, dan Timor,
sedangkan di daerah Priangan, Bandung ditemukan flake terbuat
dari obsidian/ batu hitam yang indah
- Budaya ini beda dengan bacson-hoabinh. Kalau ada yang
meninggal, dia akan dikuburkan didalam gua dan kalau tulang
belulangnya telah mengering akan diberikan kepada keluarganya
sebagai kenang-kenangan. Biasanya kaum perempuan akan
menjadikan tulang belulang tersebut sebagai kalung.
3. Kebudayaan Kapak genggam Sumatera/ Pebble Culture
- Disepanjang pesisir Sumatera Timur Laut, antara Langsa (Aceh),
dan Medan ditemukan bekas-bekas tempat tinggal manusia dari
zaman batu madya. Temuan ini berupa tumpukan kulit kerang yang
membatu dan tingginya ada yang mencapai 7 meter. Dalam bahasa
Denmark disebut Kjokkenmoddinger (sampah dapur)
- Tahun 1925 Van Stein Callenfels juga menemukan:
a) Pebble/ Kapak genggam Sumatera
b) Hache courte/ kapak pendek
c) Batu-batu penggiling
d) Alu dan lesung batu
28
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
MANUSIA e) Pisau batu
PENDUKUNG
- Masyarakat pendukung Kebudayaan TULANG SAMPUNG
- Masyarakat pendukung Kebudayaannya
adalah Ras Papua dan Melanesia karena
bersama dengan alat-alat dari Sampung ini
ditemukan fosil manusia Papua-Melanesoid
: yang merupakan nenek moyang suku bangsa
Papua dan Melanesia sekarang
- Ditemukan pula fosil manusia Papua
Melanesoid di gua daerah Bojonegoro oleh
Van Heekeren Manusia pendukung
Ras Papua-Melanesoid
- Masyarakat pendukung Kebudayaan TOALA
- Pendukung kebudayaan Toala adalah orang-orang yang menjadi
nenek moyang suku Toala sekarang, yakni jenis manusia dari
keturunan orang-orang Wedda dari Sri Langka dan termasuk ras
Weddoid.
-
- Masyarakat pendukung Kebudayaan KAPAK SUMATERA
- Kebudayaan kapak Sumatra/ Pebble
dan kapak pendek adalah Suku di
kepulauan Nusantara berasal dari
kebudayaan Bacson-Hoabinh di
daerah Teluk Tonkin, Indo Cina.
Kemudian menyebar melalui Malaka
dan Sumatra
- Kebudayaan flakes datang dari Asia Suku bangsa Semang
Daratan melalui jalan timur melalui
Jepang, Formosa dan Filipina
(penduduk Semang/ Malaysia, dan
Atca/ Filipina)
29
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
TABEL ANALISA
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PRA AKSARA
ZAMAN NEOLITHIKUM/ (ZAMAN BATU MUDA)
BIDANG DESKRIPSI
NEOLITHIKUM/ (ZAMAN BATU MUDA)
- Perkembangan kebudayaan zaman ini sudah sangat maju daripada
zaman sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya migrasi secara
bergelombang penduduk proto-melayu dari Yunan, Cina Selatan ke
Asia Tenggara
KEBUDAYAAN : - Para pendatang membawa kebudayaan kapak persegi.
- Dikenal dengan nama Revolusi Neolitik yakni perubahan dari cara
hidup hunting and food gathering ke food producing
- Menggunakan bahasa Melayu Polinesia/ Austronesia serta sudah
bertempat tinggal menetapKebudayaan
KAPAK PERSEGI
- Kapak persegi banyak di temukan di pulau jawa, pulau sumatra,
pulau kalimantan dan di pulau nusa tenggara. Kapak ini terbuat dari
bahan dasar batu api yang sudah dibuat dengan halus serta di asah.
Diperkirakan masuk ke wilayah indonesia lewat jalur barat dari
yunan ke semenanjung malaka kemudian masuk ke pulau jawa
lewat pulau sumatara, pulau kalimantan, pulau sulawesi, pulau nusa
tenggara dan pulau maluku.
KAPAK LONJONG
- Kapak ini mempunyai penampang yang berbentuk lonjong oleh
karena itu dinamakan kapak lonjong. Ujungnya agak lancip
sehingga dapat di pasang tangkai. Kapak ini mempunyai dua ukuran
yaitu ukuran kecil dan besar. Dindonesia kapak ini ditemukan di
pulau sulawesi, pulau flores, pulau maluku, sangihe talaud,
kepulauan tanimbar dan palinga banyak ditemuka di wilayah pulau
papua.
HASIL : Hasil-hasil budaya lainnya dari zaman ini adalah:
KEBUDAYAAN
a) Gerabah, mempunyai fungsi sebagai wadah atau tempat untuk
keperluan rumah tangga. Tetapi ada yang ditemukan di beberapa
tempat gerabah juga berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
tulang belulang manusia seperti di wilayah pulau jawa bagian
selatan (pantai selatan). Di bali sebagai bekal kubur dan juga ada
yang di gunakan sebgai kandang lembu di wilayah banyuwangi
dan sumba.
b) Perhiasan, (gelang dan kalung yang terbuat dari batu indah).
Banyak di temukan di wilayah Pulau jawa.
c) Pakaian dari kulit kayu. Manusia pada masa neolitikum mereka
sudah bisa membuat pakaian dari kulit kayu yang sederhana yang
telah di perhalus.
d) Tembikar (Periuk belanga). Ditemukan di wilayah pulau sumatra
dan di sumba, di wilayah sumba banyak ditemukan periuk belanga
yang digunakan sebagai wadah tulang belulang manusia.
e) Anyam-anyaman, Bahan untuk anyaman dibuat dari bambu,
30
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
MANUSIA rumput, dan rotan. Teknologinya dengan teknik anyam dan pola
PENDUKUNG geometrik. Fungsinya sebagai wadah barang-barang rumah
tangga.
f) Perahu/ Teknik Membuat Perahu,
Teknik pembuatan perahu masih
sederhana. Pembuatan perahu
menggunakan bahan sebatang
pohon, yaitu benda, meranti,
lanang, dan kedondong. Pohon
yang telah dipilih sebagai bahan
pembuatan perahu penebangannya
harus didahului upacara.
- Manusia pendukung pada zaman batu Muda atau Neolithikum
adalah Austronesia (Austria) dan Austro-Asia (Khamer-Indocina).
Di Indonesia sendiri, manusia pendukung zaman Neolitikum
adalah orang-orang dari Proto Melayu yang berasal dari suku Nias,
Dayak dan Toraja. Sebagian besar manusia yang hidup pada
zaman Neolithikum memiliki beberapa campuran ras Paleo-
Mongoloid.
Manusia Pendukung Zaman Neolitikum di Indonesia Bagian Barat
- Manusia pendukung
zaman neolitikum di
Indonesia berasal dari
Proto Melayu yang
berasal dari suku Nias,
Dayak dan Toraja.
Mereka hidup dengan
cara menetap dan
membangun sistemn
pertanian untuk hidup
: dan menghasilkan
beberapa alat-alat untuk keperluan bercocok tanam seperti beliung
yang banyak ditemukan di daerah barat Indonesia. Selain di
Indonesia, alat beliung jg telah ditemukan dibeberapa negara lain
salah satunya Yunan, Cina Selatan dan Laos. Hal ini menjadi
sorotan para ahli sejarah dan menyimpulkan bahwa pada zaman
Neolithikum terjadi migrasi manusia neolithikum dari utara melalui
sungai Mekong.
Manusia Pendukung Zaman Neolitikum di Indonesia Bagian
Timur
Manusia pendukung
zaman ini dari Indonesia
bagian timur dipercayai
oleh para ahli berasal
dari pencampuran ras
Mongoloid dan Negroid.
Hal ini dibuktikan
dengan ditemukannya
banyak kapak-kapak
31
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
lonjong yang tersebar diwilayah Indonesia bagian timur seperti
Sulawesi Utara, Maluku, Papua sama dengan ditemukan di negara
seperti Jepang, Filipina, Taiwan, dan beberapa kepulauan Melanesia
lainnya. Sehingga para ahli menarik kesimpulan bahwa sebagian dari
nenek moyang orang Indonesia berasal dari daratan Asia dan
Setengahnya lagi dari ras campuran Mongoloid dan Negroid (Bagian
Indonesia Timur).
TABEL ANALISA
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PRA AKSARA
ZAMAN MEGALITHIKUM/ ZAMAN BATU BESAR
BIDANG DESKRIPSI
MEGALITHIKUM/ ZAMAN BATU BESAR
- Megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos
yang berarti batu. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman
batu besar, karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat
dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar.
KEBUDAYAAN :
- Kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai zaman
Perunggu. Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan.
Walaupun kepercayaan mereka masih dalam tingkat awal, yaitu
kepercayaan terhadap roh nenek moyang, Kepercayaan ini muncul
karena pengetahuan manusia sudah mulai meningkat.
- Menhir, merupakan bangunan yang berbentuk tugu batu
digunakan untuk upacara menghormati roh nenek moyang
- Waruga, merupakan peti kubur pada masa megalitikum yang
merupakan buah karya orang Minahasa
- Arca, adalah patung dengan bentuk sederhana dan kasar,
umumnya patung kepala raja. Beberapa arca sederhana
menggambarkan para leluhur binatang (gajah, kerbau, monyet).
Arca batu ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa Barat, dan
Sulawesi. Di Pasemah (Sumatra Selatan) masyarakat di sekitar
mengaitkan arca batu dengan legenda Si Pahit Lidah.
HASIL - Dolmen, yaitu meja dari batu besar yang digunakan untuk
KEBUDAYAAN meletakkan sesaji pemujaan. Kadang kala pada bagian bawah
: dolmen, diletakkan mayat.
- Punden Berundak, merupakan bangunan yang terbuat dari batu
yang berbentuk undak-undakan (tangga) dan digunakan sebagai
tempat pemujaan roh.
- Pendhusa, merupakan gabungan antara dolmen dan kubur batu
dengan bentuk bagian atasnya terdapat meja batu dan di bagian
bawah kubur batu.
- Sarkofagus, adalah peti mati dari satu batu utuh terdiri atas
wadah dan tutup. Mayat diletakkan dalam posisi berbaring
meringkuk. Sarkofagus banyak ditemukan di Indonesia terutama di
Bondowoso (Jawa Timur) dan Bali. Pada sarkofagus sering
32
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
dipahatkan motif kedok/topeng dalam berbagai ekspresi untuk
melindungi roh si mati dari gangguan gaib.
- Kubur Batu, adalah peti batu yang terbuat dari empat buah atau
lebih lempengan (papan) batu tulis, Kubur batu berbentuk seperti
sarkofagus. Akan tetapi, dibuat dari papan-papan batu. Banyak
ditemukan di Pasemah (Sumatra Selatan) dan Kajar, Gunung Kidul
(DIY).
Tradisi Megalithik
Manusia pendukung dari zaman megalithikum sudah didominasi oleh
Homo Sapiens. Manusia Homo Sapiens ini antara lain berasal dari:
1. Bangsa Proto Melayu, yaitu sekitar 2000 tahun sebelum masehi,
yang juga didominasi oleh Suku Nias, Dayak, Sasak, Toraja.
Ciri ras ini yakni (1) rambut lurus, (2) kulit kuning kecoklat-coklatan,
(3) bermata sipit
2. Bangsa deuteuro melayu (melayu muda) yang migrasi ke Indonesia
sambilmembawa kebudayaan dongson. Keturunannya adalah jawa,
bali, bugis, madura, dll.
MANUSIA Bahkan ditemukan beberapa bukti bahwa telah terjadi pembaruan
PENDUKUNG
: antara melayu monggoloid (proto melayu dengan deuteuro melayu)
dan papua
33
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
TABEL ANALISA
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PRA AKSARA
ZAMAN PERUNDAGIAN/ LOGAM
BIDANG DESKRIPSI
KEBUDAYAAN LOGAM
Yakni zaman dimana penduduk Nusantara telah mampu mengolah,
melebur logam dan mengenal teknik undagi. Undagi adalah
sekelompok orang yang memiliki keahlian menciptakan suatu barang,
misalnya teknik cetak, pandai besi, samapi kostruksi. Sedangkan
KEBUDAYAAN : tempat mengolah logam disebut perundagian.
Teknik Pembuatan Barang dari Logam:
a) Teknik a Cire Perdue (Teknik Cetak Tuang)
b) Teknik Bivalve (Teknik Dua Setangkup)
- Nekara & Moko, Di Indonesia nekara hanya dipergunakan pada
waktu upacara-upacara saja, antara lain ditabuh untuk memanggil
arwah/roh nenek moyang, dipakai sebagai genderang perang, dan
dipakai sebagai alat memanggil hujan. Daerah penemuan nekara
di Indonesia antara lain, Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali,
Pulau Sumbawa, Pulau Sangean, Pulau Roti, Pulau Kei, dan Pulau
Selayar.
Di Pulau Alor ditemukan nekara yang berukuran kecil yang disebut
moko, berfungsi sebagai benda pusaka, juga dipergunakan
sebagai mas kawin. Diantara nekara-nekara yang ditemukan di
Indonesia, biasanya beraneka ragam sehingga melalui hiasan-
hiasan tersebut dapat diketahui gambaran kehidupan dan
kebudayaan yang ada pada masyarakat masa itu.
- Kapak corong, disebut juga kapak sepatu, karena seolah-olah
kapak disamakan dengan sepatu dan tangkai kayunya disamakan
dengan kaki. Pada dasarnya bentuk kapak corong sangat beragam
HASIL : jenisnya, salah satunya ada yang panjang satu sisinya yang
KEBUDAYAAN disebut dengan candrosa yang bentuknya sangat indah dan
dilengkapi dengan hiasan.
- Candrasa, berfungsi sebagai tanda kebesaran kepala suku dan
alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan
penuh dengan hiasan. Daerah penyebaran kapak corong di
Indonesia adalah Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah
dan Sulawesi Selatan, pulau Selayar serta Irian dekat Danau
Sentani.
- Arca perunggu atau patung, yang berkembang pada zoman
logam memiliki bentuk beranekaragam, ada yang berbentuk
manusia, ada juga yang berbentuk binatang. Pada umumnya arca
perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian
atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk
menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu
yang kecil dipergunakan sebagai liontin atau bandul kalung.
- Bejana perunggu, bentuknya mirip gitar spanyol tetapi tanpa
tangkai. Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera. Bejana
perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera)
34
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
BIDANG DESKRIPSI
MANUSIA dan Madura, bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng.
PENDUKUNG Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa
dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri dan pilin-pilin
yang mirip huruf J. Sampai sekarang fungsi bejana perunggu tidak
diketahui secara pasti, kemungkinan disebabkan penemuan
bejana yang terbatas maka mempersulit penyelidikan tentang
fungsi bejana dalam kehidupan masyarakat prasejarah.
- Perhiasan perunggu pada jaman logam jenisnya beraneka ragam
diantaranya adalah kalung, gelang tangan, dan gelang kaki, cincin,
serta bandul kalung.
- Manik-manik pada jaman logam sangat banyak penggunaannya,
salah satunya adalah untuk bekal kubur.
- Gerabah, cara membuat gerabah pada zaman logam telah
mengalami kemajuan dengan ragam hiasnya yang lebih kaya.
Jenisnya juga semakin beragam, seperti kendi, mangkuk,
tempayan, belangga untuk tempat air, dan lain-lain. Ada juga
gerabah yang digunakan sebagai bekal kubur, seperti mangkuk,
kendi, belangga, serta manik-manik tanah liat yang dibakar dan
diberi hiasan warna-warni. Tempat penemuan gerabah misalnya di
Gilimanuk (Bali), Anyer (Jawa Barat), dan Leuwiliang (Bogor).
Di Indonesia sendiri,
zaman logam masuk
sekitar tahun 500 SM
pada saat kebudayaan
Dongsong (Vietnam)
masuk ke Indonesia.
Manusia pada saat itu
sudah paham akan teknik
peleburan logam yang
menggunakan teknik
cetakan logam yang
berupa bivalve dan a cire
perdue. Zaman logam
sendiri terbagi menjadi
: dua, yaitu zaman logam
perunggu dan zaman besi.
Zaman yang berkembang
di Indonesia hanyalah
zaman perunggu saja.
Perunggu sendiri didapat
dengan mencampurkan
tembaga dengan timah dengan perbandingan 3:10 sehingga didapat
logam yang lebih keras yaitu perunggu.
Suku atau kebudayaan yang berperan sebagai pendukung pada
zaman ini adalah dari bangsa deuteuro melayu atau disebut juga
dengan melayu muda yang saat itu bermigrasi ke Indonesia dengan
ikut serta membawa kebudayaan dongson.
35
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
UJI KOMPETENSI II.A
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf 4) Kebudayaan Ngandong merupakan
a, b, c, d atau e sebagai jawaban yang benar ! salah satu jenis kebudayaan yang
berkembang pada masa Paleolithikum,
1) Manusia muncul di muka bumi ini pada dimana alat kebudayaan hasil
jaman… . peninggalan kebudayaan Ngandong
merupakan jenis alat yang
a. Archaekum d. Kala Pleistosen dikembangkan oleh manusia jenis… .
b. Tersier e. Kala Holosin a. Pithecantropus erectus
b. Meganthropus Paleojavanicus
c. Mesozoikum
c. Homo Soloensis dan Wajakensis
2) Meskipun manusia muncul di muka d. Pithecantropus Robustus
e. Homo Mojokertensis
bumi ini paling akhir tetapi mampu
menguasai alam karena… . 5) Perhatikan ciri kebudayaan berikut ini!
a. Manusia dapat menghasilkan 1. Material yang digunakan berupa batu
kebudayaan 2. Digunakan sebagai alat pertanian
3. Banyak ditemukan di Sumatera dan
b. Manusia dapat menundukkan
keganasan alam Papua
Dari ciri-ciri di atas merujuk pada
c. Manusia dikaruniai akal pikiran kebudayaan yang dibawa oleh
d. Manusia memiliki fisik yang lebih pendatang luar nusantara yaitu… .
a. Kebudayaan Megalith
lengkap dan sempurna
e. Manusia dapat berimajinasi b. Kebudayaan Dongson
c. Kebudayaan Sa-Hyunh
sehingga dapat menciptakan alat- d. Kebudayaan Bacson Hoabinh
alat
e. Kebudayaan Lembah Sungai Kuning
3) Salah satu teknik terpenting dari
kehidupan masa paleolithikum yang 6) Pembuatan peralatan dari bahan logam
dipakai oleh masyarakat Indonesia telah berkembang sejaak zaman pra
adalah… . aksara. Sehingga salah satu bagian
masa praaksara di Indonesia dikenal
a. Manusia mampu memproduksi zaman logam. Dibawah ini peralatan
makanannya sendiri dengan zaman logam yang berfungsi sebagai
bercocok tanam mas kawin ditunjukkan oleh gambar ...
b. Manusia hidup dengan mambuka
hutan dengan system ladang
berpindah
c. Manusia mampu memanfaatkan
alam sebagai sarana mencukupi
semua kebutuhan
d. Manusia masuk pada budaya
perundagian/ pertukangan
e. Manusia hidup dengan mencari
ikan dan molusca diperairan
36
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
7) Berikut ini merupakan suku-suku yang UJI KOMPETENSI II.B
mendiami nusantara termasuk dalam
kategori keturunan proto me;ayu Jawablah pertanyaan berikut dengan
adalah… . tepat !
a. Suku Jawa dan suku Sunda 1) Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri
b. Suku Jawa dan suku Bugis manusia purba yang pernah
c. Suku Anak Dalam dan suku ditemukan di Indonesia !
Jawab:
Mentawai ……………………………………………
d. Suku Jawa dan suku Anak Dalam ……………………………………………
e. Suku Minangkabau dan suku Dayak
2) Terangkan bagaimana kedatangan
8) Kebudayaan Dongson dikenal sebagai proto melayu dan deutro melayu ke
asal lahirnya kebudayaan… . Indonesia!
Jawab:
a. Batu Tua d. Batu Baru ……………………………………………
b. Batu Tengah e. Batu Muda ……………………………………………
c. Logam
3) Terangkan menurut pendapatmu
9) Kebudayaan Pacitan dan Ngandong bagaimana teori Darwin itu dan
muncul pada zaman… . berikan analisa kalian tentang makhluk
a. Batu Tua d. Batu Baru pertama di Bumi dari segi Islam !
b. Batu Tengah e. Batu Muda Jawab:
c. Logam ……………………………………………
……………………………………………
10) Contoh peralatan batu yang termasuk 4) Terangkan nama dan fungsi hasil
dalam kebudayaan Pacitan adalah… . kebudayaan zaman batu di Indonesia
sesuai pembagian zamannya!
a. Moko d. Chalsedon Jawab:
b. Nekara e. Flake ……………………………………………
c. Kapak Genggam ……………………………………………
5) Terangkan asal usul nenek moyang
Score/ Nilai Paraf Indonesia dari beberapa ahli!
Jawab:
Guru Ortu ……………………………………………
……………………………………………
Catatan:
37
Materi PengayaanDESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
Desi Tri Susilowati, S.Pd. 38
NIP. 19921220 201902 2 005
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
MASUKNYA HINDU-BUDDHA DAN MUNCULNYA
KERAJAAN BERCORAK HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
KD. 3.3 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan
kebudayaan Hindu dan Buddha serta pengaruhnya terhadap
kehidupan masyarakat Indonesia (pemerintahan, budaya)
Desi Tri Susilowati, S.Pd. Supported by:
39
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
40
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
BABNIP. 19921220 201902 2 005 MASUKNYA HINDU-BUDHA DAN
MUNCULNYA KERAJAAN BERCORAK
3 HINDU-BUDHA DI INDONESIA
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis berbagai teori
tentang proses masuknya agama
dan kebudayaan Hindu dan
3.3 Buddha serta pengaruhnya
terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia (pemerintahan, budaya)
Mengolah informasi berbagai teori
masuknya agama dan
kebudayaan Hindu dan Buddha
4.2 serta pengaruhnya terhadap
kehidupan masyarakat Indonesia
(pemerintahan, budaya)
PETA KONSEP
1. Teori Masuknya Hindu Buddha A. PROSES MASUKNYA AGAMA HINDU BUDHA
2. Kerajaan Bercoorak Hindu Buddha DI INDONESIA
3. Hasil Budaya dan Pengaruhnya
Lingkungan Sekitar
TUJUAN PEMBELAJARAN
Sebelum pengaruh Hindu-Budha masuk ke
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa Indonesia, sebebnarnya masyarakat telah
dapat: mempunyai kepercayaan dan adat istiadat yang
dilaksanakan secara turun temurun. Mereka hidup
1. Menganalisis berbagai teori tentang sangat sederhana dalam kelompok-kelompok kecil
proses masuknya agama dan maupun besar. Mereka juga belum tersentuh
kebudayaan Hindu dan Buddha kebudayaan apapun selain peninggalan nenek
dengan benar. moyangnya sendiri. Komunikasi hanya dilakukan di
dalam kelompoknya itu sendiri. Lambat laun terjadi
2. Menganalisis tentang Kerajaan-kerajaan interaksi antarkelompok. Akhirnya terjadilah
Hindu dan Buddha: Kutai,Tarumanegara, hubungan perdagangan karena tuntutan kebutuhan.
Kalingga, Sriwijaya, mataram (Dinasti Bahkan, berkembang adanya pelayaran antarpulau
Sanjaya dan Syailendra), Kediri, dan antarbenua. Pada saat itu masuklah pengaruh
Singosari, Majapahit dan kerajaan Bali Hindu-Budha ke Indonesia.
dengan penuh tanggung jawab.
Agama Hindu-Budha berasal dari India yang
3. Menganalisis pengaruh Hindu dan selanjutnya menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Buddha (sosial, budaya, agama, Proses masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia
pemerintahan dan ekonomi) dengan tidak terlepas dari pengaruh persentuhan
santun. kebudayaan antara daerah Nusantara dan India.
Secara detail, proses masuknya Hindu-Budha yang
4. Menganalisis bukti-bukti kehidupan
pengaruh Hindu dan Buddha yang
masih ada sampai masa kini (akulturasi
budaya) dengan tanggung jawab.
5. Mengolah informasi dalam bentuk
rangkuman berbagai teori masuknya
agama dan kebudayaan Hindu dan
Buddha serta pengaruhnya terhadap
kehidupan masyarakat Indonesia
(pemerintahan, budaya).
41