The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by desi.bpdikjur, 2021-07-15 10:38:50

MODUL PJJ SMT 1 REV

MODUL PJJ SMT 1 REV

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

akan dipelajari meliputi teori persebaran agama Hindu-Budha, peta jalur masuk dan
berkembangnya agama Hindu-Budha, serta bukti proses interaksi, masyarakat dengan
tradisi Hindu-Budha.

Memahami Teks

B. TEORI PENYEBARAN AGAMA HINDU- BUDHA DI INDONESIA BESERTA
ANALISA

1. Teori Brahmana
Dikemukakan oleh J.C.Van Leur yang berpendapat bahwa agama hindu disebarkan
oleh para brahmana yang mendapatkan undangan dari para raja di Indonesia untuk
menyebarkan dan mengajarkan agama hindu diwilayahnya serta untuk memimpin
upacara-upacara keagamaan.
Kelebihan : Di Indonesia, banyak prasasti Hindu-Budha yang menggunakan bahasa
sansekerta dan huruf pallawa yang pada saat itu hanya dikuasi oleh kaum Brahmana.
Kelemahan : Dalam tradasi Hindu-Budha kaum Brahmana tidak boleh menyebrang
lautan
2. Teori Ksatria
Dikemukakan oleh C.C.Berg dan Mookerji yang berpendapat bahwa agama hindu
disebarkan oleh para ksatri (raja, prajurit, dan bangsawan) yang melarikan diri ke
Indonesia karena untuk mencari tempat perlindungan karena kalah serta urusan politik
yang berlanjut sehingga pihak yang terdesak melarikan diri.
Kelebihan : Kaum Ksatria menunjukan rasa semangat dalam berpetualang ke seluruh
negeri.
Kelemahan : Para Ksatria tidak memahami bahasa sangsekerta dan huruf pallawa.

3. Teori Waisya
Dikemukakan oleh N.J.Krom yang berpendapat bahwa agama hindu disebarkan oleh
para waisya (pedagang) yang berdagang ke wilayah Indonesia, mereka berdagang
dan menyebarkan agama juga. kemungkinan selama mereka menetap, mereka juga
menikah dengan rakyat Indonesia.
Kelebihan : Banyak Sumber Daya Alam di Indonesia dan para pedagang yang berasal
dari India dan menyebarkan agama Hindu-Budha ketika berdagang.
Kelemahan : Para Pedagang tidak mengerti bahasa sangsekerta dan huruf pallawa.
Bukti teori waisya
4. Teori Sudra
Teori sudra (budak atau kaum terbawah) dikemukakan oleh Von Van Faber
berpendapat bahwa agama hindu disebarkan oleh para sudra yang melarikan diri ke
Indonesia untuk mencari kehidupan yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Kelebihan : Semua orang yang ada pada kasta Sudra pasti ingin memperbaiki hidup,
salah satu caranya adalah pergi ke tempat lain seperti Indonesia

Kelemahan : (1) Orang Sudra tidak mengusai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa,
(2) tidak memiliki ilmu pengetahuan/ pendidikan, (3) Biasanya jika ada budak maka ada
tuannya, maka jika pastilah ada kasta yang lebih tinggi dari sudra yang membawa kasta
Sudra ke Indonesia.

42

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

5. Teori Arus Balik
Teori masuknya Hindu budha yang paling benar dan teori masuknya hindu budha paling
kuat secara logika, Teori arus balik dikemukakan oleh F.D.k.Bosch yang berpendapat
bahwa agama hindu disebarkan oleh para pelajar (pertukaran pelajaran antara
Indonesia dan India).
Kelebihan : Ada kemungkinaan para pelajar di Indonesia pergi ke India untuk belajar
agama Hindu-Budha dan Budaya, tujuanya agar dengan ilmu yang mereka dapat dari
india, para pelajar bisa membuat kekuasaan di Indonesia dengan mencotoh
kebudayan Hindu-Budha.
Kelemahan: Kemungkinaan orang Indonesia untuk belajar agama Hindu-Budha ke
India sulit, karena pada masa itu orang indonesia masih bersifat pasif.

GAMBAR TOKOH PENELITI

JC. Van Leur N.J.Krom FDK.Bosh Van Faber CC. Berg

Memahami Teks

C. PETA JALUR MASUK DAN BERKEMBANGNYA HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Agama dan budaya Hindu–Buddha dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dan
pendeta dari India atau Cina melalui jalur darat dan jalur laut.

1. Melalui Jalur Darat
Jalur darat dilakukan dengan
menumpang para kafilah pada jalur
jalan sutera, yaitu dari Hindia ke Tibet
hingga sampai Cina, Korea, dan
Jepang. Ada juga yang melakukan
perjalanan dari Hindia Utara ke
Bangladesh, Myanmar, Thailand,
Semenanjung Malaya, kemudian
berlayar ke Indonesia.

2. Melalui Jalur Darat
Para penyebar agama dan budaya
Hindu–Buddha datang ke Indonesia melewati jalur mengikuti rombongan para
pedagang yang berlayar dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute yang dilalui yaitu dari
Hindia menuju Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya,
Indonesia, Kamboja, Vietnam, Cina, Korea, dan Jepang. Ada pula
yang langsung berlayar ke Indonesia.

43

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Memahami Teks

C. BUKTI-BUKTI PROSES INTERAKSI MASYARAKAT DENGAN TRADISI HINDU-
BUDHA

Adanya proses interaksi antara budaya Hindu-Budha dengan budaya asli Indonesia
dapat dilihat dari bukti-bukti sebagai berikut :
 Ditemukannya arca Buddha dari perunggu di

Sempaga (Sulawesi Selatan). Arca Buddha ini,
merupakan bukti tertua adanya pengaruh budaya
India di Indonesia. Dilihat dari ciri-cirinya, arca
tersebut diperkirakan berasal dari langgam Arca
Amarawati, India Selatan (abad 2–5 SM).
 Arca sejenis juga ditemukan di Jember, Jawa
Timur dan di Bukit Siguntang (Sumatra Selatan).
Adapunn di Kutai, Kalimantan Timur ditemukan arca Buddha yang memperlihatkan
arca seni Gandhara, India Utara.
 Penemuan prasasti-prasasti di Kutai dari Raja Mulawarman dan prasasti-prasasti di
Tarumanegara

a. Seni Bangunan
Wujud akulturasi seni bangunan terlihat pada bangunan candi, salah satu contohnya
adalah Candi Borobudur yang merupakan perpaduan kebudayaan Buddha yang berupa
patung dan stupa dengan kebudayaan asli Indonesia, yakni punden berundak (budaya
Megalithikum).

b. Seni Rupa dan Seni Ukir
Akulturasi di bidang seni rupa dan seni ukir terlihat pada Candi Borobudur yang berupa
relief Sang Buddha Gautama (pengaruh dari Buddha) dan relief perahu bercadik, perahu
besar tidak bercadik, perahu lesung, perahu kora-kora, dan rumah panggung yang di
atapnya ada burung bertengger (asli Indonesia).

c. Aksara dan Seni Sastra
Pengaruh kebudayaan Hindu–Buddha salah satunya menyebabkan bangsa Indonesia
memperoleh kepandaian membaca dan menulis aksara, yaitu huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta. Kepandaian baca-tulis akhirnya membawa perkembangan dalam seni sastra.
Misalnya, cerita Mahabarata dan Ramayana berakulturasi menjadi wayang "purwa"
karena wayang merupakan kebudayaan asli Indonesia.

d. Sistem Pemerintahan

Di bidang pemerintahan dengan masuknya pengaruh Hindu maka muncul pemerintahan
yang dipegang oleh raja. Semula pemimpinnya adalah kepala suku yang dianggap
mempunyai kelebihan dibandingkan warga lainnya (primus interpares).

44

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

e. Sistem Kalender
Sebelum kebudayaan Hindu-Budha masuk di Indonesia telah mengenal sistem kalender
yang berpedoman pada pranatamangsa, misalnya mangsa Kasa (kesatu) dan mangsa
Karo (kedua). Tapi setelah Kebudayaan Hindu–Buddha masuk ke Indonesia dan
membawa perhitungan kalender, yang disebut kalender Saka dengan perhitungan 1
tahun Saka terdiri atas 365 hari, maka kemudian bangsa Indonesia menggunakan tahun
Saka sebagai perhitungan kalender.
f. Sistem Kepercayaan
Nenek moyang bangsa Indonesia mempunyai kepercayaan menyembah roh nenek
moyang (animisme) juga dinamisme dan totemisme. Namun, setelah pengaruh interaksi
kebudayaan Hindu–Buddha masuk terjadilah akulturasi system kepencayaan sehingga
masyarakat Indonesia mulai ada yang menganut agama Hindu dan Buddha.
g. Filsafat
Akulturasi filsafat Hindu Indonesia menimbulkan filsafat Hindu Jawa. Misalnya, tempat
yang makin tinggi makin suci sebab merupakan tempat bersemayam para dewa. Itulah
sebabnya raja-raja Jawa (Surakarta dan Yogyakarta) setelah meninggal dimakamkan di
tempat-tempat yang tinggi, seperti Giri Bangun, Giri Layu (Surakarta), dan Imogiri
(Yogyakarta).

45

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Memahami Teks

D. KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

NO KERAJAAN AGAMA TAHUN LETAK RAJA TERKENAL
Abad ke-4 M Kutai
1. Kutai Hindu Abad ke-5 M Kalimantan Mulawarman
Abad ke 7 M Timur
2. Tarumanegara Hindu – ke-16 M Jawa Barat Purnawarman
Abad ke 7 M- Sri Baduga
3. Padjajaran Hindu ke 14 M Bogor Maharaja
(Sunda) Abad ke-7 M S.T Mauli
Abad ke 7 M- Jambi Warmadewa,
4. Melayu Buddha ke 15 M Adityawarman
Blora dan Cepu Ratu Sima
5. Kalingga Buddha Abad ke-8 M Jawa Tengah
Muara Takus Dapunta Hyang,
6. Sriwijaya Buddha Abad ke-10 (Riau) dan Dharmasetu,
M Palembang Balaputradewa
Hindu Pedalaman
Abad ke 11- Jawa Tengah Sanjaya, Rakai
(Sanjaya), 13 M (1042- (di sekitar Panangkaran,
1222) daerah yang Smaratungga, Rakai
Hindu dan banyak dialiri Pikatan
Abad ke-13 sungai seperti
Buddha Progo, Mpu Sindok,
Abad ke-13 Bogowonto dan Dharmawangsa,
7. Mataram Kuno (Syeilendra), M-ke-15 M Bengawan Airlangga
lalu kembali Abad ke-9 M Solo)
Jawa Tengah Jayabhaya,
ke Hindu dan Jawa Timur Kertajaya
(dekat Ken Arok,
(Raja Rakai Jombang, tepi Ranggawuni,
Sungai Bratas) Kertanagara,
Pikatan, Jayakatwang
Kediri, Jawa Raden Wijaya,
Sanjaya) Timur Hayam Wuruk
Dharma Udayana
8. Medang Hindu Singasari, Warmadewa
Kamulan Malang, Jawa
Timur
9. Kediri Hindu
Trowulan, Jawa
10. Singasari Hindu Timur

11. Majapahit Hindu Bali
12. Bali Hindu

46

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

1. KERAJAAN KUTAI

Kerajaan Kutai atau Kerajaan Kutai
Martadipura (Martapura) merupakan kerajaan
Hindu yang berdiri sekitar abad ke-4 Masehi di
Muara Kaman, Kalimantan Timur. Diperkirakan
kerajaan kutai merupakan kerajaan Hindu tertua
di Indonesia. Kerajaan ini dibangun oleh
Kudungga. Diduga ia belum menganut agama
Hindu.

Peninggalan terpenting kerajaan Kutai
adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, dari abad ke-4
Masehi. Salah satu Yupa mengatakan bahwa “Maharaja Kundunga mempunyai seorang
putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari).
Aswawarman mempunyai tiga orang putra. yang paling terkemuka adalah Mulawarman.”
Salah satu prasastinya juga menyebut kata Waprakeswara yaitu tempat pemujaan
terhadap Dewa Syiwa.

2. KERAJAAN TARUMANEGARA

Kerajaan Tarumanegera di Jawa Barat hampir bersamaan waktunya dengan
Kerajaan Kutai. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman
pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382 –
395). Maharaja Purnawarman adalah raja Tarumanegara yang ketiga (395 – 434 M).
Menurut Prasasti Tugu pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati
dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km).

Dari kerajaan Tarumanegara ditemukan sebanyak 7 buah prasasti. Lima
diantaranya ditemukan di daerah Bogor. Satu ditemukan di desa Tugu, Bekasi dan satu
lagi ditemukan di desa Lebak, Banten Selatan. Prasasti-prasasti yang merupakan
sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Prasasti Tugu
2) Prasasti Kebon Kopi,
3) Prasasti Munjul atau Prasasti Cidanghiang,
4) Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
5) Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
6) Prasasti Jambu, Bogor
7) Prasasti Pasir Awi, Bogor.

47

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

3. KERAJAAN SRIWIJAYA

Sriwijaya merupakan kerajaan yang bercorak agama Budha. Raja yang pertamanya
bernama Sri Jaya Naga, sedangkan raja yang paling terkenal adalah Raja Bala Putra
Dewa. Letaknya yang strategis di Selat Malaka (Palembang) yang merupakan jalur
pelayaran dan perdagangan internasional.Keadaan alam Pulau Sumatera dan sekitarnya
pada abad ke-7 berbeda dengan keadaan sekarang. Sebagian besar pantai timur baru
terbentuk kemudian.

Oleh karena itu Pulau Sumatera lebih sempit bila dibandingkan dengan sekarang,
sebaliknya Selat Malaka lebih lebar dan panjang. Beberapa faktor yang mendorong
perkembangan kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar antara lain sebagai berikut :

 Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi selat Malaka,
sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya.

 Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan kerajaan Kamboja
memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim
(sarwajala) yang selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan Funan.

Berdasarkan berita dari I Tsing ini dapat kita ketahui bahwa selama tahun 690 sampai
692, Kerajaan Melayu sudah dikuasai oleh Sriwijaya. Sekitar tahun 690 Sriwijaya telah
meluaskan wilayahnya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Hal ini juga
diperkuat oleh 5 buah prasasti dari Kerajaan Sriwijaya yang kesemuanya ditulis dalam
huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai
beikut :

1. Prasasti Kedukan Bukit

2. Prasasti Talang Tuwo

3. Prasasti Kota Kapur

4. Prasasti Telaga Batu

5. Prasasti Karang Birahi

6. Prasasti Ligor

Selain peninggalan berupa prasasti, terdapat peninggalan berupa candi. Candi-
candi budha yang berasal dari masa Sriwijaya di Sumatera antara lain Candi Muaro
Jambi, Candi Muara Takus, dan Biaro Bahal, akan tetapi tidak seperti candi periode
Jawa Tengah yang terbuat dari batu andesit, candi di Sumatera terbuat dari bata merah.

Beberapa arca-arca bersifat budhisme, seperti berbagai arca budha dan
bodhisatwa Awalokiteswara ditemukan di Bukit Seguntang, Palembang, Jambi, Bidor,
Perak dan Chaiya.

Pada masa pemerintahan Bala Putra Dewa Sriwijaya menjadi pusat
perdagangan sekaligus pusat pengajaran agama Budha. Sebagai
pusat pengajaran Buddha Vajrayana, Sriwijaya menarik banyak
peziarah dan sarjana dari negara-negara di Asia.

48

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Antara lain pendeta dari Tiongkok I Tsing, yang melakukan kunjungan ke
Sumatera dalam perjalanan studinya di Universitas Nalanda, India, pada tahun 671 dan
695. I Tsing melaporkan bahwa Sriwijaya menjadi rumah bagi sarjana Buddha sehingga
menjadi pusat pembelajaran agama Buddha. Pengunjung yang datang ke pulau ini
menyebutkan bahwa koin emas telah digunakan di pesisir kerajaan. Selain itu ajaran
Buddha aliran Buddha Hinayana dan Buddha Mahayana juga turut berkembang di
Sriwijaya.

Letak Sriwijaya strategis

membawa keberuntungan dan

kemakmuran. Walaupun demikian,

letaknya yang strategis juga dapat

mengundang bangsa lain

menyerang Sriwijaya. Beberapa

faktor penyebab kemunduran dan

keruntuhan :

 Adanya serangan dari Raja
Dharmawangsa 990 M.

 Adanya serangan dari kerajaan
Cola Mandala yang diperintah
oleh Raja Rajendracoladewa.

 Pengiriman ekspedisi Pamalayu Peta Kerajaan Sriwijaya

atas perintah Raja Kertanegara,
1275 – 1292.

 Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.

 Adanya serangan kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih
Gajah Mada, 1477. Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan Majapahit.

4. KERAJAAN MATARAM KUNO

Kerajaan Mataram diketahui dari Prasasti Canggal yang berangka tahun 732
Masehi yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Dalam prasasti itu
disebutkan bahwa pada mulanya Jawa (Yawadwipa) diperintah oleh Raja Sanna.
Setelah ia wafat Sanjaya naik tahta sebagai penggantinya. Sanjaya adalah putra
Sannaha (saudara perempuan Sanna).

Prasasti Mantyasih (Prasasti Kedu) yang di
dikeluarkan oleh Raja Balitung pada tahun 907
memuat daftar raja-raja keturunan Sanjaya,
sebagai berikut :

1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya

2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran

49

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan

4. Sri Maharaja Rakai Warak

5. Sri Maharaja Rakai Garung

6. Sri Maharaja Rakai Pikatan

7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi

8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang

9. Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung

Prasasti Kelurak, 782 M di desa Kelurak disebutkan bahwa Raja Dharanindra
membangun arca Majusri (candi sewu). Pengganti raja Dharanindra, adalah
Samaratungga. Samaratungga digantikan oleh putrinya bernama Pramodawardhani.
Dalam Prasasti Sri Kahulunan (gelar Pramodawardhani) berangka tahun 842 M di
daerah Kedu, dinyatakan bahwa Sri Kahulunan meresmikan pemberian tanah untuk
pemeliharaan candi Borobudur yang sudah dibangun sejak masa pemerintahan
Samaratungga. Pramodhawardhani menikah dengan Rakai Pikatan yang beragama
Hindu. Adik Pramodhawardhani, Balaputradewa menentang pernikahan itu. Pada tahun
856 Balaputradewa berusaha merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan, namun usahanya
itu gagal.

Setelah pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram menunjukkan kemunduran. Sejak
pemerintahan Raja Balitung banyak mengalihkan perhatian ke wilayah Jawa Timur.
Raja-raja setelah Balitung adalah :
 Daksa (910 – 919). Ia telah menjadi rakryan mahamantri I hino (jabatan tertinggi

sesudah raja) pada masa pemerintahan Balitung.
 Rakai Layang Dyah Tulodong (919 – 924)
 Wawa yang bergelar Sri Wijayalokanamottungga (924 – 929)

Wawa merupakan raja terakhir kerajaan Mataram. Pusat kerajaan kemudian dipindahkan
oleh seorang mahapatihnya (Mahamantri I hino) bernama Pu Sindok ke Jawa Timur.

5. KERAJAAN KEDIRI/ KADIRI

Pada akhir pemerintahannya Airlangga kesulitan dalam menunjuk penggantinya,
sebab Putri Mahkotanya bernama Sanggramawijaya menolak menggantikan menjadi
raja. la memilih menjadi seorang pertapa. Maka tahta diserahkan kepada kedua orang
anak laki-lakinya, yaitu Jayengrana dan Jayawarsa. Untuk menghindari perselisihan di
antara keduanya maka kerajaan di bagi dua atas bantuan Pu Barada yaitu Jenggala
dengan ibukotanya Kahuripan dan Panjalu dengan ibukotanya Daha (Kadiri)

Sampai setengah abad lebih sejak Airlangga mengundurkan
diri tidak ada yang dapat diketahui dari kedua kerajaan itu.
Kemudian hanya Kadiri yang menunjukkan aktifitas politiknya. Raja
pertama yang muncul dalam pentas sejarah adalah Sri Jayawarsa
dengan prasastinya yang berangka tahun 1104 M.

50

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Selanjutnya berturut-turut raja-raja yang berkuasa di Kadiri adalah sebagai berikut :
Kameswara (±1115 – 1130), Jayabaya (±1130 – 1160), 1135), Sarweswara (±1160 –
1170), Aryyeswara (±1170 – 1180), Gandra (1181), Srengga (1190-1200) dan
Kertajaya (1200 – 1222).

Pada tahun 1222 terjadilah Perang Ganter antara Ken arok dengan Kertajaya. Ken
Arok dengan bantuan para Brahmana (pendeta) berhasil mengalahkan Kertajaya di
Ganter (Pujon, Malang).

6. KERAJAAN SINGASARI

Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken
Arok. Dalam kitab Pararaton Ken Arok
digambarkan sebagai seorang pencuri dan
perampok yang sakti, sehingga menjadi
buronan tentara Tumapel. Setelah
mendapatkan bantuan dari seorang
Brahmana, Ken Arok dapat mengabdi
kepada Akuwu (bupati) di Tumapel bernama
Tunggul Ametung. Setelah berhasil
membunuh Tunggul Ametung, Ken Arok menggantikannya sebagai penguasa Tumapel.
Ia juga menjadikan Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, sebagai permaisurinya. Pada
waktu itu Tumapel masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kadiri.

Setelah merasa memiliki kekuatan yang cukup, Ken Arok berusaha untuk
melepaskan diri dari Kadiri. Pada tahun 1222 Ken Arok berhasil membunuh Kertajaya,
raja Kadiri terakhir. Ia kemudian naik tahta sebagai raja Singasari dan mendirikan dinasti
baru yaitu Dinasti Girinda.

Tidak lama kemudian, Ken Dedes melahirkan seorang putra bernama Anusapati
hasil pernikahannya dengan Tunggul Ametung. Sedangkan dari istri yang lain, yaitu Ken
Umang, Ken Arok mempunyai seorang putra bernama Tohjaya. Pada tahun 1227, Ken
Arok dibunuh oleh Anusapati. Hal ini dilakukan sebagai balas dendam atas kematian
ayahnya, Tunggul Ametung. Anusapati mengantikan berkuasa di Singasari. Ia
memerintah selama 21 tahun. Sampai akhirnya ia dibunuh oleh Tohjaya, juga sebagai
balas dendam atas kematian ayahnya.

Tohjaya naik tahta. Ia memerintah dalam waktu sangat singkat. Ia kemudian
terbunuh oleh Ranggawuni (putra Anusapati). Pada tahun 1248 Ranggawuni naik tahta
dengan gelar Srijaya Wisnuwardhana. Pada tahun 1254 Wisnuwardhana mengangkat
putranya Kertanegara sebagai Yuwaraja atau Raja Muda. Wisnuwardana wafat pada
tahun 1268 di Mandragiri.

Pada tahun 1268 Kertanegara naik tahta. la merupakan raja
terbesar kerajaan Singasari. Kertanegara merupakan raja pertama
yang bercita-cita menyatukan Nusantara.

51

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Pada tahun 1275, Kertanegara mengirimkan Ekspedisi Pamalayu ke Sumatera
(Jambi) dipimpin oleh Kebo Anabrang. Ekspedisi ini bertujuan menuntut pengakuan
Sriwijaya dan Malayu atas kekuasaan Singasari. Ekspedisi ini juga untuk mengurangi
pengaruh Kubilai Khan dari Cina di Nusantara. Ekspedisi ini menimbulkan rasa khawatir
raja Mongol tersebut. Oleh karena itu pada tahun 1289 Kubilai Khan mengirimkan utusan
bernama Meng-chi menuntut Singasari mengakui kekuasaan Kekaisaran Mongol atas
Singasari. Kertanegara menolak tegas, bahkan utusan Cina itu dilukai mukanya.
Perlakukan tersebut dianggap sebagai penghinaan dan tantangan perang.

Untuk menghadapi kemungkinan serangan dari tentara Mongol pasukan Singasari
disiagakan dan dikirim ke berbagai daerah di Laut Jawa dan di Laut Cina Selatan.
Sehingga pertahanan di ibukota lemah. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak
senang terhadap Kertanegara, diantaranya Jayakatwang penguasa Kadiri dan Arya
Wiraraja (bupati Madura). Pasukan Kediri berhasil menduduki istana dan membunuh
Kertanegara.

7. KERAJAAN MAJAPAHIT

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terbesar di Indonesia yang berpusat di daerah
jawa Timur. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1293 Masehi dan runtuh pada tahun 1500
Masehi. Wilayahnya yang dikuasai sangat luar biasa luasnya karena wilayah Indonesia
sekarang masih kalah dengan luas wilayah kerajaan Majapahit.

Beberapa wilayah yang pernah ditaklukkannya diantaranya terbentang di Jawa,
Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur. Kerajaan Majapahit
sendiri menganut agama Hindu dan Budha .

Berikut beberapa raja yang pernah berkuasa selama berdirinya kerajaan Majapahit:

a) Raden Wijaya g) Suhita

b) Kalagamet h) Rajasawardhana

c) Sri Gitarja i) Kerta Wijaya

d) Hayam Wuruk j) Purwawisesa

e) Wikramawardhana k) Bhre Pandansalas

f) Bhre Kertabumi l) Girindrawardhana

g) Patih Udara

Beberapa peninggalan dari kerajaan Majapahit diantaranya:

- Candi Sukuh - Candi Sukuh - Gapura Bajang Ratu
- Candi Cetho - Candi Surawarna - Kolam Segaran
- Candi Pari - Reco Lanang
- Candi Jabung - Gapura Wringin Lawang
- Gapura Brahu

52

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

No Candi Jawa Tengah Candi Jawa Timur
1. Bentuk bangunannya tambun Bentuk bangunannya ramping
2. Atapnya berundak-undak Atapnya perpaduan tingkat
3. Puncaknya berbentuk stupa atau ratna Puncaknya berbentuk kubus
4. Gawang pintu berhiaskan kalamakara Gawang pintu diberi kepala kala
5. Umur candi lebih tua Umur candi lebih muda
6. Berfungsi sebagai tempat pemujaan Berfungsi sebagai kuburan raja-raja
7. Menggambarkan susunan masyarakat yang Menggambarkan susunan masyarakat
yang federal/ tersebar
feudal (berpusat) Reliefnya timbul hanya sedikit dan
8. Reliefnya timbul agak menonjol dari lukisannya lukisannya menyerupai wayang kulit
Letak candi di bagian belakang halaman
naturalis Kebanyakan menghadap ke barat
9. Letak candi di tengah halaman Kebanyakan terbuat dari batu bata
10. Kebanyakan menghadap ke timur Lama pembangunan lebih panjang
11. Kebanyakan terbuat dari batu hitam (andesit)
12. Lama pembangunan lebih pendek

Perbedaan Candi Hindu Candi Buddha
1.Sebagai tempat pemujaan 1.Tempat ibadah/ wihara
Fungsi 2.Sebagai tempat pendharmaan 2.Tempat para biksu atau pendeta tinggal
3.Sebagai tempat pemandian 3.Tempat bersemedi
Filosofi 4.Sebagai tempat pertapaan 4.Sebagai pemukiman atau asrama
Bangunan Terdiri dari Tiga bagian: Terdiri dari tiga bagian:
1. Bhurloka 1. Kamandhatu
Bentuk 2. Bhurvaloka 2. Rupadhatu
puncak 3. Svarloka 3. Arupadhatu
Arca Ratna Stupa
Bentuk
Arah Pintu Trimurti (Siwa, Wisnu dan Brahma) Buddha
Utama Ramping dan tinggi Lebar dan tambun
Barat Timur

53

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

SUB UJI KOMPETENSI 3 8) Bagaimana sistem kepercayaan

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat! masyarakat Indonesia sebelum masuknya

1) Jelaskan teori-teori yang menjadi dasar pengaruh India ke Nusantara?
masuknya agama Hindu-Budha ke Nusantara!
Jawab:
Jawab: ……………………………………………
………………………………………………
2) Selama periode Hindu-Budha, kekuatan besar 9) Kemukakan bukti bahwa masuknya
Nusantara yang memiliki kekuatan integrasi
secara politik dihubungkan dengan kebesaran pengaruh India juga membawa
Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Singasari, dan
Kerajaan Majapahit. Identifikasikan yang perkembangan dalam bidang seni rupa,
dimaksud dengan kekuatan integrasi secara
politik! seni pahat, dan seni ukir!

Jawab: Jawab:
……………………………………………… ……………………………………………
3) Tunjukkan bukti-bukti tertua tentang 10) Tujuan pembuatan arca/ Patung adalah
masuknya Agama Budha di Indonesia telah untuk mengabadikan tokoh tertentu.
ada sejak abad ke 2 Masehi ! Kemukakan peninggalan arca bercorak
Hindu!
Jawab:
……………………………………………… Jawab:
4) Di Indonesia banyak ditemukan peninggalan ……………………………………………
Agama Hindu-Budha berupa Candi dan
Stupa. Bedakan susunan arsitektur Candi 11) Tunjukkan prasasti-prasasti yang
Hindu dan Stupa Budha di Indonesia!
menggunakan bahasa Melayu Kuno!
Jawab:
……………………………………………… Jawab:
5) Mengapa kebudayaan India yang masuk ke …………………………………………….
Indonesia tidak diterima begitu saja oleh
bangsa Indonesia! 12) Apakah dengan tampilnya Dinasti
Jawab:
……………………………………………… Syailendra memerintah Mataram berarti
6) Jelaskanlah tentang kitab suci agama Hindu!
Jawab: Dinasti Sanjaya telah habis?
……………………………………………
7) Kemukakan bukti bahwa dengan masuknya Jawab:
Hindu-Budha ke Indonesia telah memberikan ……………………………………………
pengaruh yang cukup besar terhadap
kehidupan masyarakat Indonesia! 13) Mengapa kebudayaan India yang masuk
Jawab:
…………………………………………… ke Indonesia tidak diterima begitu saja

oleh bangsa Indonesia!

Jawab:
……………………………………………

14) Jelaskanlah tentang kitab suci agama

Hindu!

Jawab:
……………………………………………

15) Kemukakan bukti bahwa dengan

masuknya Hindu-Budha ke Indonesia telah

memberikan pengaruh yang cukup besar

terhadap kehidupan masyarakat

Indonesia!

Jawab:
……………………………………………

Score/ Nilai Paraf

Guru Ortu

Catatan:

54

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

UJI KOMPETENSI 3 5) Salah satu prasasti yang dibuat pada
masa Kerajaan Tarumanegara adalah

Prasasti Ciaruteun yang menerangkan

I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf tentang... .

a, b, c, d atau e sebagai jawaban yang benar ! a. Perluasan wilayah ke Pulau Sumatera

1) Perhatikan keterangan berikut! pada masa Raja Purnawarman
b. Pemindahan Ibukota baru dari
1. Dianggap sebagai wangsakarta kerajaan
Kutai Jayasingapura ke ibukota baru
bernama Sunda
2. Melaksanakan upacara Aswamedha c. Pembangunan sebuah terusan untuk
3. Dianggap sebagai titisan Dewa Ansuman mengatasi banjir
Berdasarkan keterangan diatas tokoh yang

dimaksud adalah Raja... . d. Keberhasilan Tarumanegara

a. Kudungga d. Linggawarman menguasai jalur dagang di Selat

b. Aswawarman e. Gunawarman Sunda

c. Mulawarman e. Telapak kaki Raja Purnawarman yang

2) Salah satu peninggalan Kerajaan Kutai adalah digambarkan sebagai kaki Dewa
adanya tempat Waprakeswara yang memiliki Wisnu

fungsi utama... . 6) Keberhasilan Sriwijaya dalam menguasai
a. Biara tempat tinggal para Brahmana Tanah Genting Kra dan Penaklukan Bumi

b. Tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa Jawa memiliki arti penting secara
c. Komplek pemakaman Raja-raja Kutai ekonomis bagi Sriwijaya karena... .

d. Tempat Raja-raja Kutai mengendalikan a. Mempermudah Sriwijaya menjalankan

pemerintah sistem pemerintahan Thalasokrasi

e. Percandian yang dibangun untuk Dewa b. Berhasil mengendalikan jalur

Wisnu perdagangan di Selat Malaka dan

3) Raja Mulawarman memiliki sikap dermawan Selat Sunda
c. Mendukung Sriwijaya sebagai
yang perlu dicontoh oleh generasi muda.
kerajaan bercorak agraris
Sikap terpuji itu ditulis dalam Prasasti Yupa d. Memperluas pengaruh ajaran Budha
berupa… .

a. Menghadiahkan 20.000 ekor lembu kepada Mahayana ke Semenanjung Malaya
Brahmana dan Jawa
e. Menjadi perimbangan kekuatan politik
b. Membangun tempat ibadah Waprakeswara antara Kerajaan Cina dan India
c. Menaklukan suku-suku di Hulu Sungai

Mahakam

d. Mengundang para Brahmana dari India ke 7) Raja Sanjaya mendirikan sebuah Dinasti

Kutai yang menganut agama Hindu Syiwa yang

e. Membuat tujuh buah Yupa peringatan menjadi cikal bakal Kerajaan Mataram

4) Salah satu sumber sejarah yang menjadi bukti Kuno. Hal tersebut ditandai dengan
bahwa Kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu peristiwa... .
pusat studi Agama Budha adalah... . a. Pendirian sebuah Lingga di Desa
a. Prasasti Kedukan Bukit
Kunjarakunja
b. Prasasti Talang Tuo b. Membangun komplek Candi

c. Prasasti Nalanda Prambanan
c. Mengadakan upacara Aswamedha
d. Prasasti Karang Berahi d. Membangun Keraton Candi Ratu
e. Prasasti Kota Kapur
Boko

e. Penyusunan Kitab Sang Hyang

Kamahayanikan
55

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

8) Peristiwa Pralaya berhubungan erat dengan B.Jawablah dengan Jelas dan lengkap !
kemunduran kerajaan Medang karena... .
a. Raja Dharmawangsa Teguh terbunuh 1) Salah satu tindakan Raja Purnawarman
akibat serangan Kerajaaan Wura-Wari yang terkenal adalah mengatasi banjir di
b. Pelabuhan Ujung Galuh berhasil musim hujan dan kekeringan di musim
dikuasai oleh pasukan Sriwijaya kemarau. Uraikan dengan singkat tentang
c. Perang saudara memperebutkan tahta kebijakan raja Purnawarman tersebut !
Kerajaan Medang
d. Letusan gunung Merapi yang Jawab:
menyebabkan pindahnya pusat ...............................................................
pemerintahan ...............................................................
e. Serangan tentara Mongol yang berhasil 2) Kerajaan Kalingga merasa tentram dan
mengalahkan Raja Dharmawangsa aman pada masa pemerintahan Ratu
Teguh Shima. Tunjukkan bukti bahwa hukum
sangat dijunjung tinggi pada masa
9) Perhatikan pernyataan berikut! tersebut!

“Pada masa Kerajaan Mataram Kuno Jawab:
komplek peribadatan umat Budha Candi
Sewu sibangun tidak jauh dari Candi Hindu ...............................................................
Prambanan”.
...............................................................
Berdaasarkan pernyataan tersebut dapat
kita tarik kesimpulan bahwa.. . 3) Empu Sindok melanjutkan tampuk

a. Terjadi persaingan antara pemeluk kepemimpinan Kerajaan Mataram Kuno
agama Budha dan Agama Hindu
dengan memindahkan pusat
b. Terjalin kerukunan antar umat beragama
Budha dan Hindu pemerintahannya ke Medang Jawa Timur.

c. Mulai terjadi sinkretisme ajaran Siwa- Kemukakan faktor-faktor yang
Budha
menyebabkan terjadinya hal tersebut!
d. Mulai lunturnya konsep Dewaraja pada
Kerajaan Mataram Kuno Jawab:

e. Adanya pertukaran ajaran Agama Hindu ...............................................................
dan Budha.
...............................................................
10) Perpindahan pusat kerajaan Mataram Kuno
dari Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh 4) Agama Hindu dan Budha menjadi agama
Empu Sindok yang berpusat disekitar yang dianut sebagaian besar masyarakat
Sungai Brantas berdampak pada sektor Kerajaan Majapahit. Jelaskan bagaimana
perekonomian yaitu... . cara pemerintah Majapahit mengatur dua
kepercayaan tersebut sehingga dapat
a. Sistem perdagangan dengan cara hidup berdampingan!
barter mulai ditinggalkan Jawab:
............................................................
b. Ancaman serangan Sriwijaya semakin ............................................................
berkurang
5) Di Bali dikenal istilah “Wong Mojopahit”
c. Terjadi perubahan corak masyarakat bagi warga pendatang dari Jawa. Berikan
agraris menjadi masyarakat maritim penjelasan tentang hubungan istilah
tersebut dengan sejarah Kerajaan
d. Batu batu bata sebagai bahan Majapahit!
pembuatan candi Jawab:
............................................................
e. Mulai berkembang bandar-bandar ............................................................
dagang di daerah pedalaman andhesit
digantikan Score/ Nilai Paraf

Guru Ortu

Catatan:

56

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

57

Materi Pengayaan

Desi Tri Susilowati, S.Pd.DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005
PERKEMBANGAN KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
KD. 3.4 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan
kebudayaan Islam serta pengaruhnya terhadap kehidupan
masyarakat Indonesia (ekonomi, pemerintahan dan budaya)

Supported by:

58

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

MATERI PERKEMBANGAN KERAJAAN

4 ISLAM DI INDONESIA

 KOMPETENSI DASAR Lingkungan Sekitar
3.4 Menganalisis berbagai teori
Masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia
tentang proses masuknya agama pada awalnya melalui hubungan dagang.
dan kebudayaan Islam serta Komunikasi yang terjadi dalam transaksi
pengaruhnya terhadap kehidupan perdagangan berkembang pada kepentingan-
masyarakat Indonesia (ekonomi, kepentingan lainnya, termasuk penyebaran
pemerintahan dan budaya) pengaruh agama dan kebudayaan. Demikian pula
halnya dengan pengaruh Islam yang masuk ke
4.4 Menyajikan hasil analisis berbagai Indonesia, bermula dari kegiatan perdagangan
teori tentang proses masuknya antarnegara dan antarbenua. Berdirinya kerajaan
agama dan kebudayaan Islam yang bercorak Islam pun telah mengubah
serta pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan
kehidupan masyarakat Indonesia pemerintahan pada saat itu.
(ekonomi, pemerintahan, budaya)

PETA KONSEP
1. Awal mula Islam masuk

Indonesia
2. Kerajaan-kerajaan bercorak Islam

di Indonesia
3. Peninggalan kerajaan Islam di

Indonesia

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran,
siswa dapat:
1. Menganalisis berbagai teori

tentang proses masuknya agama
dan kebudayaan Islam dengan
percaya diri.

2. Menganalisis Kerajaan-kerajaan
Islam: di Sumatera (Samudra
Pasai,Aceh) Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, Papua dan
Nusa Tenggara dengan
bertanggung jawab

3. Menganalisis bukti-bukti
kehidupan pengaruh Islam yang
masih ada sampai masa kini
(ekonomi, pemerintahan, budaya)
dengan santun

4. Menyajikan hasil analisis
berbagai teori dalam bentuk
power point dan dipresentasikan
tentang proses masuknya agama
dan kebudayaan Islam serta
pengaruhnya terhadap kehidupan
masyarakat Indonesia (ekonomi,
pemerintahan, budaya)

59

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Memahami Teks

1. SUMBER PENDUKUNG MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Masuk dan berkembangnya pengaruh agama dan kebudayaan Islam ke
Indonesia diperkuat oleh beberapa sumber berita sejarah, baik yang berasal dari luar
negeri maupun dari dalam negeri. Sumber-sumber berita dari luar diantaranya sebagai
berikut :

a) Berita Arab

Berita ini diketahui melalui para padagang Arab yang telah melakukan aktifitas
dalam bidang perdagangan dengan bangsa Indonesia pada masa perkembangan
Kerajaan Sriwijaya (abad ke 7 M) sebagai Kerajaan maritim yang menguasai jalur
pelayanan perdagangan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Selat Malaka.
Kegiatan para pedagang Arab di kerajaan Sriwijaya dibuktikan dengan adanya sebutan
para pedagang Arab untuk Kerajaan Sriwijaya, yaitu Zabag, Zabay atau Sribusa.

b) Berita Eropa

Berita ini datangnya dari Marcopolo, ia adalah orang Eropa yang pertama kali
menginjakkan kakinya di wilayah Indonesia, ketika ia kembali dari Cina menuju Eropa
melalui jalan laut. Ia mendapat tugas dari kaisar cina untuk mengantarkan putrinya yang
dipersembahkan kepada kaisar Romawi. Dalam perjalanannya itu ia singgah di Sumatra
bagian Utara. Di daerah ini ia telah menemukan adanya Kerajaan Islam, yaitu Kerajaan
samudera dengan ibu kotanya Pasai.

c) Berita India

Dalam berita ini disebutkan bahwa para pedagang India dari Gujarat mempunyai
peranan yang sangat penting didalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di
Indonesia, terutama kepada masyarakat yang terletak di daerah pesisir pantai.

d) Berita Cina

Berita ini berhasil diketahui melalui catatan dari Ma-Huan seorang penulis yang
mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-ho ia menyatakan melalui tulisannya bahwa
sejak kira-kira tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang bertempat tinggal
dipantai utara Pulau Jawa.

Sedangkan, sumber-sumber dari dalam Negeri, Sumber-sumber ini diperkuat
dengan penemuan-penemuan seperti :
 Penemuan sebuah batu di Leran (dekat Gresik). Batu bersirat itu menggunakan huruf

dan bahasa Arab. Batu itu memuat keterangan tentang meninggalnya seorang
perempuan yang bernama Fatimah binti Ma’mun (1028).

 Makam Sultan Malikul Saleh di Sumatera Utara yang meninggal
pada bulan Ramadhan tahun 676 M atau tahun 1297 M.

 Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang wafat tahun
1419. Jerat makam

60

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Memahami Teks

2. TEORI MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA

1. Teori Gujarat

Teori ini beranggapan bahwa agama
dan kebudayaan Islam dibawa oleh para
pedagang dari daerah Gujarat, India yang
berlayar melewati selat Malaka. Teori ini
menjelaskan bahwa kedatangan Islam ke
Nusantara sekitar abad ke 13, melalui
kontak para pedagang dan kerajaan
Samudera Pasai yang menguasai selat
Malaka pada saat itu.

Teori ini juga diperkuat dengan
penemuan makam Sultan Samudera Pasai, Malik As-Saleh pada tahun 1297 yang
bercorak Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S. Hurgronje dan J. Pijnapel.

2. Teori Persia

Umar Amir Husen dan Hoesein
Djadjadiningrat berpendapat bahwa
Islam masuk ke Nusantara melalui para
pedagang yang berasal dari Persia,
bukan dari Gujarat. Persia adalah
sebuah kerajaan yang saat ini
kemungkinan besar berada di Iran.

Teori ini tercetus karena pada awal
masuknya Islam ke Nusantara di abad ke 13, ajaran yang marak saat itu adalah ajaran
Syiah yang berasal dari Persia. Selain itu, adanya beberapa kesamaan tradisi
Indonesia dengan Persia dianggap sebagai salah satu penguat.

Contohnya adalah peringatan 10 Muharam Islam-Persia yang serupa dengan
upacara peringatan bernama Tabuik/Tabut di beberapa wilayah Sumatera (Khususnya
Sumatera Barat dan Jambi).

3. Teori China

Lain halnya dengan Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby, mereka
berpendapat bahwa sebenarnya kebudayaan Islam masuk ke Nusantara melalui
perantara masyarakat muslim China.

Teori ini berpendapat, bahwa migrasi masyarakat muslim China dari
Kanton ke Nusantara, khususnya Palembang pada abad ke-9 menjadi
awal mula masuknya budaya Islam ke Nusantara. Hal ini dikuatkan
dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah
keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah

61

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

China, dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang China lah yang pertama
menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.

4. Teori Mekkah

Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh para
musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia
pada abad ke 7. Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus,
Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah.

Selain itu, di Samudera Pasai mahzab yang terkenal adalah mahzab Syafi’i.
Mahzab ini juga terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu. Kemudian yang terakhir adalah
digunakannya gelar Al-Malik pada raja-raja Samudera Pasai seperti budaya Islam di
Mesir. Teori inilah yang paling benyak mendapat dukungan para tokoh seperti, Van Leur,
Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka.

Memahami Teks

3. PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA

a) Perdagangan

Sejak abad ke 7 M para pedagang Islam dari Arab, Persia dan India telah ikut ambil
bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Di samping berdagangan, para
pedagang Islam dapat menyampaikan dan mengajarkan agama dan budaya Islam
kepada orang lain termasuk masyarakat Indonesia.

b) Perkawinan

Para pedagang Islam yang melakukan kegiatan perdagangan dalam waktu yang cukup
lama. Keadaan ini dapat mempererat hubungan mereka dengan penduduk pribumi atau
dengan kaum bangsawan pribumi. Jalinan hubungan yang baik ini terkadang diteruskan
dengan adanya perkawinan antara putri kaum pribumi dengan para pedagang Islam.

c) Politik

Pengaruh kekuasaan seorang raja sangat besar peranannya dalam proses Islamisasi.
Ketika seorang raja memeluk agama Islam maka rakyat juga akan mengikuti jejak
rajanya. Setelah tersosialisasinya agama islam, maka kepentingan politik dilakukan
melalui perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti pula dengan penyebaran agama Islam.
Contohnya, Sultan Demak mengirimkan pasukannya untuk menduduki wilayah Jawa
Barat dan memerintahkanuntuk menyebarkan agama Islam. Pasukan itu dipimpin oleh
Fatahillah

d) Pendidikan

Para ulama, guru-guru, ataupun para Kyai menyebarkan agama Islam
melalui bidang pendidikan, yaitu dengan mendirikan pondok-pondok
pesantren.

62

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

e) Kesenian

Saluran kesenian dapat dilakukan dengan mengadakan pertunjukkan seni gamelan
seperti yang terjadi di Yogyakarta, Solo, Cirebon, dan lain-lain. Seni gamelan ini dapat
mengundang masyarakat untuk berkumpul dan selanjutnya dilaksankan dakwah-dakwah
keagamaan. Disamping seni gamelan juga terdapat seni wayang. Melalui cerita-cerita
wayang itu para ulama menyisipkan ajaran agama Islam. Contohnya: Sunan Kalijaga
memanfatkan seni wayang untuk proses Islamisasi.

f) Tasawuf
Para ahli tasawwuf hidup dalam kesederhanaan, mereka selalu berusaha untuk

menghayati kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama ditengah-tengah
masyarakatnya. Para ahli tasawuf ini biasanya memiliki keahlian yang dapat membantu
kehidupan masyarakat, diantaranya ahli dalam menyembuhkan penyakit.
Penyebaran agama-agama islam yang mereka lakukan disesuaikan dengan kondisi,
dalam pikiran, dan budaya masyarakat pada masa itu, sehingga ajaran-ajaran Islam
dapat mudah diterima oleh masyarakat.
Contoh ahli tasawwuf antara lain Hamzah Fansuri di Aceh dan Sunan Panggung di
Jawa.

Melalui berbagai saluran diatas, Islam dapt diterima dan berkembang pesat sejak
sekitar abad ke 13 M. Alasanya adalah sebagai berikut:

 Islam bersifat terbuka.
 Penyebaran islam dilakukan secara damai.
 Islam tidak membedakan kedudukan seseorang dalam masyarakat.
 Upacara-upacara dalam agama Islam dilakukan dengan sangat sederhana.
 Ajaran Islam berupaya untuk menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakat

dengan adanya kewajiban zakat bagi yang memiliki harta.

Memahami Teks

4. WALISONGO

Para wali berjasa dalam menyebarkan agama dan kebudayaan Islam di Indonesia
dikenal dengan sebutan Wali Songo. Lima orang wali bermukim di Jawa Timur, tiga
orang di Jawa Tengah dan seorang di Jawa Barat. Para wali itu adalah sebagai berikut :

a. Maulana Malik Ibrahim yang kabarnya berasal dari Persia dan kemudian
berkedudukan di Gresik.

b. Sunan Ngampel yang semula bernama Raden Rakhmat berkedudukan di Ngampel
(Ampel), dekat Surabaya.

c. Sunan Drajat yang semula bernama Masih Munat juga putra Raden
Rakhmat yang berkedudukan di Drajat dekat sedayu (Surabaya).

d. Sunan Bonang yang semula bernama Makdum Ibrahim, putra
Raden Rakhmat dan berkedudukan di Bonang, dekat Tuban.
63

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

e. Sunan Giri yang semula bernama Raden Paku, murid sunan Ngampel berkedudukan
di bukit Giri Gresik.

f. Sunan Muria yang berkedudukan di Gunung Muria di daerah Kudus.

g. Sunan Kudus yang semula bernama Udung berkedudukan di Kudus.

h. Sunan Kalijaga yang semula bernama Joko Said berkedudukan di Kadilanyu dekat
Demak.

i. Sunan Gunung Jati yang semula bernama Fatahillah atau Faletehan yang berasal
dari Samudra Pasai. Ia dapat merebut Sunda Kelapa, Banten dan kemudian menetap
di Gunung Jati dekat Cirebon.

Memahami Teks

5. PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI LOKAL HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI
INDONESIA

Unsur-unsur yang dapat mempersatukan tradisi sejarah Indonesia berasal dari
unsur lokal, Hindu-Budha, dan Islam. Bangsa Indinesia sebenarnya mempunyai unsur-
unsur budaya Indonesia asli. Selain itu, juga telah mengenal kebudayaan Macro &
Micro Cosmos, yang merupakan keyakinan adanya supranatural atas kehidupan bumi.

Beberapa contoh tradisi daerah yang merupakan perpaduan unsur lokal, Hindu-Budha,
dan Islam di Indoesia adalah :

1) Bidang budaya

Sebelum pengaruh budaya Hindu-Budha masuk, bangsa Indonesia talah menggunakan
bahasa melayu kuno dan Jawa kuno. Setelah masuknya Hindu-Budha masyarakat
menggunakan bahasa sansekerta dan bahasa podi. sedangkan masuknya agama Islam
ke Indonesia, Islam menggunakan bahasa Arab. Hal itu membuat perbendaharaan kata
semakin banyak.

2) Bidang aksara

Dengan datngnya aagama Hindu-Budha masyarakat menjadi mengenal aksara pallawa
atau nagari. Setelah Islam datang menggunakan aksara Arab. Tetapi ada pencampuran
yaitu akasara Pegon, yaitu aksara arab yang digunakan untuk menulis bahasa Sunda /
Jawa.

3) Bidang sosial

Sistem masyarakat yang dulunya dibedakan berdasarkan profesi, setelah agama Hindu-
Budha masuk, sistem kemasyarakatan dibedakan berdasarkan kasta. Tetapi dengan
masuknya agama Islam sistem kasta mulai menghilang, meskipun sekarang masih kita
jumpai pada masyarakat tertentu.

4) Bidang sistem pemerintahan

Dulu sistem pemerintahan dipimpin oleh seorang kepala suku.
Menggunakan sistem Primus Interpares yang berarti nomer satu

64

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

diantara sesamanya. Sedangkan dalam Hindu-Budha sistem pemrintahannya kerajaan
yang dipimpin seorang raja. Tetapi dalam Islam nama raja diganti dengan sebutan
Sultan.

5) Bidang bangunan

Akukturasi Islam terhadapHindu Buddha pada seni bangunan sering dilihat pada makam,
menara dan masjid kuno.

- Masjid dan Menara

Dalam seni bangunan di zaman perkembangan Islam, nampak ada perpaduan antara
unsur Islam dengan kebudayaan praIslam yang telah ada sebelumnya. Beberapa contoh
seni bangunan Islam yang menonjol adalah
masjid yang berfungsi sebagai tempat beribadah

bagi orang Islam. Contoh bangunan masjid kuno
adalah Masjid Menara Kudus dan Masjid Banten.
Bangunan masjid-masjid kuno di Indonesia
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang
bersusun semakin ke atas semakin kecil dari
tingkatan paling atas berbentuk limas.
Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan
biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya
yang disebut dengan Mustaka.

 Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya
bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau
yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan
kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau
panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan
budaya asli Indonesia.

 Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu
sebelah barat alun-alun atau bahkan
didirikan di tempat-tempat keramat yaitu
di atas bukit atau dekat dengan makam.

- Makam

Kuburan atau makam biasanya
diabadikan atau diperkuat dengan
bangunan dari batu yang di sebut jirat
atau kijing. Di atas jirat ini sering juga
didirikan sebuah rumah yang disebut
cungko atau kubah.

Makam tertua di Indonesia adalah makam Fatimah binti Maimun yang
lebih terkenal dengan nama Putri Suwari di Leran tahun 1028 M, dan

65

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

makamnya justru diberi cungkup. Makam ini mirip candi. Hal ini membuktikan bahwa
pada abad ke-11 M masyarakat masih terikat pada bentuk candi.

Makam-makam Islam berlokasi di dataran dekat masjid agung, bekas kota pusat
kesultanan. Beberapa contoh makam Islam dekat masjid, pusat kota atau kesultanan
adalah:
 makam sultan-sultan Demak di samping Masjid Agung Demak Jawa Tengah
 makam raja-raja Mataram Islam Kota Gede DI Yogyakarta
 makam sultan-sultan Palembang
 makam sultan-sultan di Nanggroe Aceh Darussalam: kompleks makam di Samudera

Pasai, makam sultan-sultan Aceh di Kandang XII, Gunongan dan di tempat lain
 makam sultan-sultan Siak Indrapura Riau
 makan sultan-sultan Banjar di Kuin, Banjarmasin
 makam sultan-sultan di Martapura, Kalimantan Selatan
 makam sultan-sultan Kutai, Kalimantan Timur
 makam Sultan Ternate di Ternate
 makam sultan-sultan Goa di Tamalate kompleks
 makam raja-raja di Jeneponto
 kompleks makam Selaparang di Nusa Tenggara
Terdapat makam-makam yang penempatannya di dataran tinggi, meski tokoh yang
dikubur termasuk wali atau syaikh. Beberapa contoh makam di dataran tinggi adalah:
 makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur
 makam Sunan Derajat di Lamongan, Jawa Timur
 makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak
 makam Sunan Kudus di Kudus
 makam Maulana Malik Ibrahim dan makam Leran di Gresik, Jawa Timur
 makam Datuk Ri Bkalianng di Takalar, Sulawesi Selatan
 makam Syaikh Burhanuddin di Pariaman
 makam Syaikh Kuala atau Nuruddin ar Raniri di Aceh
Makam-makam di tempat-tempat tinggi atau bukit menunjukkan akulturasi dengan tradisi
yang percaya pada ruh-ruh nenek moyang yang sebelumnya sudah dikenal dalam
pengejawantahan pendirian punden-punden berundak Megalitik.

66

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

6) Bidang seni

Seni arca

Arca pada zaman dulu merupakan perwujudan dari nenek moyang, cirinya masih dibuat
sederhana dan kasar. Setelah Hindu-Budha masuk pembuatan arca mempunyai kualitas
baik. Sedangkan pada zaman Islam masuk, arca yang semula bentuknya mahkluk hidup
mulai disamarkan, karena tidak diperbolehkan pada zaman Islam.

Wayang

Agama Hindu-Budha datang memperkaya unsur-unsur bahan cerita pewayangan dan
pada zaman Islam wayang digunakan sebagai media cakwah.

Sastra

Sastra di Indonesia beru mengenal sastra lisan, misalnya sastra ritual (doa / rapal)
dan non ritual (nyanyian rakyat dan peribahasa). Setelah datangnya Hindu-Budha
Indonesia mengenal sastra tembang dan

irama kidung. Pada saat Islam masuk cerita tersebut hanya digubah dan bahasanya
ditambah kosakata Arab.

Tari

Di beberapa daerah di Indonesia terdapat bentuk tarian yang berkaitan dengan
bacaan salawat dan dalam tarian itu sangat dipengaruhi olah paham Sufi. Misalnya
pada permainan Debus.

7) Pernikahan

Akulturasi antara budaya lokal dan Hindu-Budha terlihat dalam pengadaan sesajen.
Stelah Islam masuk upacaranya di awali dengan membaca akad antara kedua
mempelai.

8) Bidang Kalender

Sebelum budaya Islam masuk ke
Indonesia, masyarakat Indonesia sudah
mengenal Kalender Saka (kalender
Hindu). Dalam kalender Saka ini
ditemukan nama-nama pasaran hari
seperti legi, pahing, pon, wage dan
kliwon. Setelah berkembangnya Islam
Sultan Agung dari Mataram menciptakan
kalender Jawa, dengan menggunakan
perhitungan peredaran bulan (komariah)
seperti tahun Hijriah (Islam).

Pada kalender Jawa, Sultan
Agung melakukan perubahan pada
nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti dengan
Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai dengan bahasa

67

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga dipergunakan. Kalender
Sultan Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa, atau tepatnya 1 Muharram
1053 H yang bertepatan tanggal 8 Agustus 1633 M.

9) Trasdisi Pemakaman

Tradisi pemakaman Selain bangunan makam, ada tradisi pemakaman yang sebenarnya
bukan berasal dari ajaran Islam. Beberapa tradisi pemakaman bukan ajaran Islam yang
menunjukkan akulturasi adalah:
 Jenazah dimasukkan ke dalam peti. Pada zaman kuno ada peti batu, kubur batu dan

lainnya.
 Taburan bunga di atas makam.
 Selamatan pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, satu tahun, dua tahun, dan 1000 hari

setelah kematian.
 Saji-sajian dan selamatan adalah pengaruh unsur kebudayaan pra-Islam, tetapi doa

secara Islam.
 Memperkuat kuburan dengan bangunan dan batu setelah 1000 hari kematian yang

disebut kijing atau jirat dan mengganti nisan dengan nisan batu.
 Mendirikan semacam rumah yang disebut cungkup di atas jirat.

Prosesi pemakaman yang sesuai dengan Islam hanya kewajiban untuk mensucikan
janazah, mengkafani, dan menguburkannya. Tetapi karena adanya akulturasi, misal
setelah hari kematian adanya hari-hari pringatan selamatan/ acara tahlilan yang berisi
pembacaan zikir dan tahlil. Juga pemberian nisan yang merupakan warisan kebudayaan
prasejarah.

Memahami Teks

6. KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

Setelah keraajaan-kerajaan Hindu-Buddha surut, mulai berdiri kerajaan-kerajaan Islam
di tanah air kita. Agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Agama
dan kebudayaan Islam masuk Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab,
Persia, dan Gujarat (India), dan Cina. Agama Islam berkembang dengan pesat di tanah
air. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam Berikut ini beberapa
contoh kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia.

a. Kerajaan Samudera Pasai

Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Letaknya di daerah
Lhokseumawe, pantai timur Aceh. Raja-rajanya adalah Sultan Malik as-Saleh, Sultan
Muhammad yang bergelar Malik Al-Tahir (1297-1326), Sultan Akhmad yang bergelar
Malik Az Zahir (1326-1348) dan Zainal Abidin. Pada pertengahan abad ke-15 Samudra
Pasai mengalami kemunduran karena diserang oleh Kerajaan Aceh.

68

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

b. Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim pada tahun 1514. Aceh bekembang pesat
setelah Malaka dikuasai Portugis. Para pedagang Islam memindahkan kegiatan
berdagang dari Malaka ke Aceh. Aceh mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda (1607-1635). Karena menjadi pusat agama Islam, Aceh sering
disebut Serambi Mekah.

c. Kerajaan Demak

Kerajaan Demak terletak di pantai utara Jawa Tengah, didirikan Raden Patah pada
tahun 1478. Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Demak menjadi
pusat kegiatan Wali Songo.

Raden Patah mempunyai putera bernama Adipati Unus yang mendapat julukan
Pangeran Sabrang Lor. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, Demak menyerang
Sunda Kelapa, Banten, dan

Cirebon. Ketiga daerah dapat direbut tahun 1526. Ketika menyerang Panarukan, Sultan
Trenggono tewas dalam pertempuran.

d. Kerajaan Mataram (Islam)

Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung. Beliau banyak
berjasa dalam bidang kebudayaan dan agama. Beliau mengarang Serat Sastra Gending
yang berisi filsafat Jawa, menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan memadukan unsur
Jawa dan Islam, seperti penggunaan gamelan dalam perayaan Sekaten untuk
memperingati Maulud Nabi.

e. Kerajaan Banten

Banten dikuasai Demak setelah direbut Falatehan. Kerajaan Banten dipimpin putra
Falatehan yang bernama Hasanuddin. Dia berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa
pada tahun 1527. Di bawah pemerintahannya, Banten menyebarkan agama Islam ke
pedalaman Jawa Barat. Selain itu, Banten berhasil menguasai Lampung. Kerajaan
Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa
(1651-1682).

f. Kerajaan Gowa-Tallo (Makassar)

Kerajaan Gowa-Tallo terletak di Sulawesi Selatan. Pada tahun 1605, agama Islam
masuk ke kerajaan Gowa-Tallo melalui seorang ulama dari Minangkabau bernama Dato
ri Bandang. Karaeng Tunigallo adalah raja Gowa pertama yang memeluk agama Islam.
Gelar Karaeng Tunigallo adalah Sultan Alauddin. Kerajaan Gowa Tallo mencapai
kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hassanuddin (1653-1669).

g. Kerajaan Ternate Tidore

Kerajaan Ternate dan Tidore letaknya berdekatan. Keduanya
menganut agama Islam sejak abad ke-16. Ajaran Islam dibawa oleh
para pedagang dari Malaka dan Jawa. Raja-rajanya antara lain Zainal
Abidin (1486-1500), Sultan Baabullah, Sultan Hairun, dan Sultan

69

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Nuku. Kerajaan-kerajaan lain di sekitar Ternate seperti kerajaan Tidore, Bacan, dan
Jailolo mengikuti Ternate memeluk agama Islam. Raja-rajanya memakai gelar sultan dan
nama-nama Arab.

h. Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang didirikan oleh Jaka Tingkir dengan mengalahkan Arya Penangsang.
Oleh Jaka Tingkir, pusat Kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang, sebelah barat kota
Solo (sekarang). Sejak saat itu, berakhirlah Kerajaan Demak dan berdirilah Kerajaan
Pajang.

i. Kerajaan Cirebon

Pada masa kekuasaan Kerajaan Pajajaran sekitar abad ke-16 M, Cirebon merupakan
salah satu daerah kekuasaannya. Selanjutnya Cirebon berada di bawah pengaruh
Kesultanan Demak. Menurut cerita di Jawa Barat, pendiri Kerajaan Cirebon adalah
Sunan Gunung Jati yang juga sebagai salah seorang Wali Sanga yang menyebarkan
Islam di Jawa Barat.
Nama Sunan Gunung Jati juga dikaitkan dengan berdirinya Jayakarta atau Jakarta yang
semula bernama Sunda Kelapa.

Tugas Tudak Terstruktur

Carilah prasasti-prasasti yang merupakan peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia. Kemudian,
buatlah ulasan tentang isi prasasti tersebut! Lakukan tugas ini secara kelompok, bagi tugas
dengan merata di antara anggota kelompok

SUB UJI KOMPETENSI 4 3) Sebut dan jelaskan peninggalan
sejarah masa Islam beserta keunikan
bentuk bangunannya !

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan Jawab:
tepat ! ……………………………………………
……………………………………………
1) Sebutkan 4 (empat) kesenian Indonesia
yang mendapat pengaruh dari Islam! 4) Ada 3 pendapat mengenai waktu

kedatangan Islam ke Indonesia, yaitu

Jawab: abad ke-13, abad ke-11, serta abad ke-
…………………………………………… 7 dan 8 M. Jelaskan ketiga pendapat
…………………………………………… tersebut disertai alasan yang mereka
2) Mengapa berkembangnya kebudayaan kemukakan!

Islam tidak menggantikan atau Jawab:
……………………………………………
memusnahkan kebudayaan yang ……………………………………………

sudah ada?

Jawab: 5) Tunjukkan sumber-sumber sejarah dan

…………………………………………… bukti sejarah mengenai keberadaan

…………………………………………… Kerajaan Perlak!

Jawab:

……………………………………………

……………………………………………

70

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

6) Sebut dan jelaskan sumber dalam 10) Terangkan bagaimana jalur persebaran

negeri dan luar negeri yang menjadi Islam di Indonesia!

bukti sejarah masuknya Islam di Jawab:

Indonesia! ………………………………………………
………………………………………………
Jawab:
……………………………………………
…………………………………………… 11) Kemukakan bukti hasil proses akulturasi
antara kebudayaan pra-Islam dan pada
7) Jelaskan bagaimana penyebaran Islam
waktu Islam masuk Indonesia!
melalui kesenian
Jawab:
Jawab: ………………………………………………
……………………………………………
………………………………………………
……………………………………………
8) Jelaskan faktor yang menyebabkan 12) Kemukakan bukti bahwa Sultan Iskandar
Muda sangat memperhatikan
Kerajaan Samudera Pasai mengalami
pengembangan Pendidikan dan
kemunduran!
pengajaran agama Islam !
Jawab:
Jawab:
……………………………………………
…………………………………………… ………………………………………………
………………………………………………
9) Bagaimana pendapat Soetjipto
Wirjosoeparto mengenai masuknya 13)Mengapa pelabuhan berperan penting
dalam penyebaran Islam di Indonesia?
Islam ke Indonesia?
Jawab:
Jawab:
…………………………………………… ………………………………………………
…………………………………………… ………………………………………………

18)Jelaskan perbedaan golongan teuku 14)Bagaimana peran wali sanga dalam
bidang politik?
dan tengku pada masyarakat Aceh! Jawab:

Jawab: ………………………………………………

…………………………………………… ………………………………………………

…………………………………………… 15)Sebutkan faktor yang mendukung

Kerajaan Aceh dapat tumbuh menjadi

19)Jelaskan bagaimana persaingan antara kerahaan besar!

Kerajaan Ternate dan Tidore! Jawab:
………………………………………………
Jawab: ………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………… 16)Bagaimana keberadaan kerajaan-kerajaan
20) Sebutkan jenis karya sastra menurut
Islam di Sumatera menurut catatan Tom

Pires?

corak dan isinya yang terpengaruh Jawab:
………………………………………………
Islam! ………………………………………………

Jawab: 17)Sebutkan makam-makam yang lokasinya
……………………………………………
…………………………………………… di dekat Masjid Agung, bekas kota pusat

kesultanan!

Jawab:
………………………………………………

………………………………………………

71

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

UJI KOMPETENSI 4 4) Seorang sekretaris Laksamana Cheng
Ho yang menyatakan bahwa pada
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf tahun 1400 telah ada pedagang-
a, b, c, d atau e sebagai jawaban yang benar ! pedagang Islam yang tinggal di pantai
utara Jawa adalah... .

1) Penyebaran agama Islam di Indonesia a. Fahien d. Fashien
berjalan cepat karena... . b. Marcopolo e. I-tsing
c. Ma Huan
a. Proses pelayaran dan perdagangan

b. Ajaran Islam mempunyai toleransi 5) Perhatikan keterangan berikut!

yang tinggi

c. Bangsa Indonesia mampu 1. Biar dan Lambri 4. Banjar

menyeleksi budaya 2. Pedir 5. Tallo

d. Pengaruh Hindu hanya di rasakan 3. Pirada

para bangsawan Kerajaan Islam yang ada di Sumatera

e. Dasar-dasar keimanan sudah dimiliki ditunjukkan pada nomor... .

2) Perhatikan keterangan berikut! a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5)
b. 1), 3), dan 5) e. 3), 4), dan 5)
(a) Sezaman dengan masa Kerajaan c. 2), 3), dan 4)
Kediri
6) Perhatikan keterangan berikut!
(b) Bertuliskan Arab di Leran Gresik
(c) Menjadi bukti bahwa agama Islam 1. Kerajaan pertama di Indonesia yang
menganut Islam
sudah masuk ke daerah Jawa Timur
Berdasarkan keterangan tersebut, yang 2. Pendiri Kerajaan adalah Nazimuddin
dimaksud adalah... . al-Kamil seorang laksamana dari
Mesir
a. Makam Sultan Malik as-Saleh
b. Batu Nisan Fatimah binti Maimun Berdasarkan keterangan tersebut,
c. Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim kerajaan Islam yang dimaksud adalah... .
d. Makam Sunan Kalijaga
e. Berita dari Marcopolo a. Kerajaan Perlak
b. Kerajaan Samudera Pasai
3) Perhatikan keterangan berikut! c. Kerajaan Aceh
d. Kerajaan Demak
1. Islam yang masuk ke Indonesia e. Kerajaan Makassar
berasal dari Persia (Iran sekarang)
7) Perhatikan keterangan berikut!
2. Ada kesamaan budaya dan tradisi
yang berkembang antara masyarakat 1. Hasanuddin
Persia dan Indonesia 2. Panembahan Yusuf
3. Maulana Muhammad
Pendapat tersebut dikemukakan oleh... . 4. Raden Patah
5. Panembahan Senopati
a. Buya Hamka Raja Kerajaan Banten ditunjukkan pada
b. Anthony H.Johns nomor... .
c. C. Snouck Hurgronye
d. Husein Jayadiningrat a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5)
e. Moh Yamin b. 1), 3), dan 5) e. 3), 4), dan 5)
c. 2), 3), dan 4)

72

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd. 9) Perhatikan keterangan berikut!
NIP. 19921220 201902 2 005
1. Masjid Demak
8) Pada tahun 1516 M menurut sejarah 2. Masjid Agung Cirebon
Banten, Kesultanan Palembang pernah 3. Masjid Katangka Sulawesi Selatan
diserang oleh Kerajaan Banten. Adapun 4. Masjid Agung Banten
latarbelakang penyerangan tersebut 5. Masjid Jepara
adalah masalah... . Masjid kuno yang atapnya bertingkat tiga
a. Pemberontakan ditunjukkan pada nomor... .
b. Perebutan tahta
c. Perang saudara a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5)
d. Bancana alam b. 1), 3), dan 5) e. 3), 4), dan 5)
e. Ekonomi c. 2), 3), dan 4)

11)Perhatikan keterangan berikut! 10)Karya sastra berupa kitab-kitab dan

1.Merupakan Kerajaan Islam pertama di isinya menjelaskan soal tasawuf disebut
Pulau Jawa
dengan ...
2.Pada awal munculnya mendapat
bantuan dari para bupati daerah a. Hikayat d. Suluk
pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur
yang telah menganut Islam b. Babad e. Tambo

3.Sebelumnya bernama Bintoro yang c. Syair
merupakan vasal atau bawahan
Kerajaan Majapahit 13)Perhatikan keterangan berikut!

Dari keterangan tersebut Kerajaan yang 1. Menaranya dibuat seperti candi
dimaksud adalah... . dengan susunan bata merah

d. Kerajaan Mataram Islam 2. Beratap tumpang
e. Kerajaan Pajajaran 3. Merupakan hasil akulturasi antara
f. Kerajaan Kediri
g. Kerajaan Banten budaya Islam dan budaya Hindu
h. Kerajaan Demak Dari keterangan tersebut Masjid yang
dimaksud adalah... .
12)Raja Kerajaan Mataram yang menulis
sebuah kitab yang berjudul Sastra a. Masjid Agung Banten
Gending dan membangun kompleks b. Masjid Marunda
makam raja-0raja Mataram di Imogiri c. Masjid Kudus
adalah... . d. Masjid Katangka
e. Masjid Agung Cirebon
a. Panembahan Senopati
b. Sultan Agung Hanyikrokusumo 14)Salah satu contoh upacara daur hidup
c. Panembahan Seda Krapyak yang masih dapat ditemukan di Pulau
d. Sunan Amangkurat I Jawa yaitu berupa upacara yang
e. Sunan Amangkurat II diadakan pada saat usia kandungan
mencapai tujuh bulan disebut... .

a. Selamatan d. Tedhak siten
b. Tingkeban e. Khitanan
c. Kekah

Score/ Nilai Paraf

Guru Ortu

Catatan:

73

Materi Pengayaan
DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

74

Desi Tri Susilowati, S.Pd.

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA PADA
MASA PENJAJAHAN BANGSA EROPA

KD. 3.5 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa
Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia

KD. 3.6 Menganalisis dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan
pada masa penjajahan bangsa Eropa, lahirnya pergerakan nasional dan
peristiwa sumpah pemuda

Supported by:

75

MATERIDESI TRI SUSILOWATI, S00.P5d.PERKEMBANGAN MASYARAKAT
NIP. 19921220 201902 2
INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN
5 BANGSA EROPA

 KOMPETENSI DASAR Kolonialisme Dan
Imperialisme
3.5 Menganalisis proses masuk dan
perkembangan penjajahan Bermula dari jatuhnya Konstantinoipel (1453) Keadaan ekonomi
bangsa Eropa (Portugis, dan perdagangan di Eropa Barat menjadi tidak lancar
Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia Gold, Glory, Gospel

4.5 Mengolah informasi tentang
proses masuk dan
perkembangan penjajahan
bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris) ke Indonesia
dan menyajikannya dalam bentuk
cerita sejarah)

PETA KONSEP Perburuan “Mutiara
dari Timur”
1. Awal mula Islam masuk
Indonesia (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris dan Perebutan hegemoni)

2. Kerajaan-kerajaan bercorak Penjajahan Kekuasaan Kongsi
Islam di Indonesia Pemerintah Dagang VOC

3. Peninggalan kerajaan Islam di Belanda
Indonesia
Lingkungan Sekitar
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. LATAR BELAKANG MASUKNYA BANGSA BARAT
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa KE INDONESIA
dapat:
1. Menganalisis perbedaan Kolonialisme Nusantara telah terlibat dalam jaringan
perdagangan internasional sejak lama. Jaringan
dan Imperialisme dengan penuh perdagangan yang mengenal jalur sutra dan jalur emas
tanggung jawab itu melibatkan berbagai bangsa dari beberapa benua,
termasuk Eropa. Cengkih, pala, dan fuli bersama-sama
2. Menganalisis latara belakang rempah-rempah yang lain seperti lada dan kayu manis
kedatangan bangsa Eropa (Portugis, merupakan komoditas dari kepulauan Indonesia yang
Spanyol, Belanda, Inggris) ke paling dicari oleh para pedagang Eropa itu. Bangsa
Indonesia dengan bertanggung jawab Eropa yang mencapai Nusantara dan mendirikan
koloninya antara lain Portugis, Spanyol, Belanda dan
3. Menganalisis proses masuk dan Inggris.
perkembangan penjajahan bangsa
Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda,
Inggris) ke Indonesia dengan santun

4. Menganalisis Perebutan politik
hegemoni bangsa Eropa dengan
santun

5. Menganalisis berbagai perlawanan
bangsa Indonesia terhadap
penjajahan bangsa Eropa sampai awal
abad ke-20

6. Mengolah informasi tentang proses
masuk dan perkembangan penjajahan
bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris) ke Indonesia dan
menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah) dengan penuh tanggung
jawab

76

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Memahami Teks

Faktor yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur adalah
banyaknya perubahan di Eropa yang meliputi berbagai aspek kehidupan, di antaranya
sebagai berikut:
1. Runtuhnya Kekaisaran Romawi.
2. Perang Salib (Perang Suci).
3. Jatuhnya kota Konstantinopel tahun 1453 ke tangan penguasa Turki Usmani.
4. Penjelajahan Samudra.
5. Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang – orang yang beragama

islam.
6. Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan

geografi, dan bangsa – bangsa yang tinggal di belahan bumilain.
7. Kisah penjelajahan Marcopolo (1254-1324), seorang pedagang dari Venesia, Italia ke

Cina yang dituang dalam buku Book of Various Experience.
8. Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak –banyaknya.
9. Semangat 3G (Gold:emas, Glory:kejayaan, dan Gospel: penyebaran agama Nasrani)
10. Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei bahwa bumi bulat.
11. Perkembangan Ilmu Pengetahuan.
12. Munculnya paham Merkantilisme.
13. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah.

Ingkungan Sekitar

B. MASUKNYA BANGSA BARAT KE INDONESIA

Bangsa-bangsa Barat melalui penjelajahan samudera, berhasil mencapai Indonesia.
Bangsa Barat yang berhasil mencapai Indonesia, antara lain bangsa Portugis, Spanyol,
Belanda dan Inggris. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia pada awalnya
melalui persekutuan perdagangan. Persekutuan perdagangan bangsa Eropa berusaha
menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia

Memahami Teks

1. KEDATANGAN BANGSA PORTUGIS
Setelah Perjanjian Thordesillas (1492) pelaut-pelaut Portugis di

bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar
untuk menemukan dunia Timur (pusat rempah-rempah).

77

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Namun pelayaran Bartholomeus Diaz
hanya sampai di ujung Afrika Selatan
(1496). Hal ini disebabkan oleh besarnya
gelombang ombak Samudera Hindia
(Samudera Indonesia), sehingga kapal-
kapal yang dibawa oleh Bartholomeus
Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh
Bartholomeus Diaz, tanjung itu diberi nama
Tanjung Pengharapan (Cape of Good
Hope) atau Tanjung Harapan sekarang.
Kegagalan Bartholomeus Diaz untuk
menemukan sumber rempah-rempah di
dunia Timur tidak membuat surut tekad raja
Portugis, terlebih lagi setelah mendengar
berita keberhasilan Columbus menemukan
benua Amerika. Maka pada tahun 1498,
raja Portugis mengirim ekspedisinya di
bawah pimpinan Vasco da Gama. Ekspedisi ini berhasil mendarat di Kalkuta (India)
tahun 1498. Di daerah India para pelaut Portugis mendapat rempah-rempah dan para
pedagang untuk dibawa ke negerinya.

Dengan kenyataan seperti ini bangsa Portugis belum merasa puas dan ingin
mendapatkan serta menemukan sendiri pusat rempah-rempah itu. Maka pada tahun
1511, dan India bangsa Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Alfonso
d’Albuquerque, mengikuti perjalanan para pedagang Islam. Pada tahun 1511 itu juga
Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara. Dari
Malaka, bangsa Portugis melanjutkan pelayarannya ke arah timur dengan tujuan untuk
medapatkan sendiri pusat rempah-rempah yang ada di kepulauan Maluku. Akhirnya
bangsa Portugis tiba di Ternate (Maluku) tahun 1512.

Ketika bangsa Portugis tiba di Ternate Kerajaan Ternate itu sedang berperang
melawan Kerajaan Tidore. Kedatangan bangsa Portugis di Ternate mendapatkan
sambutan baik dan raja Ternate. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar bangsa Portugis
dapat dijadikan sekutu dalam menghadapi Kerajaan Tidore yang ternyata dibantu
bangsa Spanyol. Oleh karena itu, di. samping perang yang teijadi antara bangsa Ternate
dengan Tidore, juga merupakan perang antara bangsa kulit putih yaitu antara bangsa
Spanyol dengan Portugis.

Untuk menyelesaikan pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, Paus turun tangan
dan pada tahun 1521 dilakukan Perjanjian Saragossa (Zaragoza). Jadi berdasarkan
perjanjian itu, maka wilayah Maluku berada di bawah pengaruh kekuasaan bangsa
Portugis dan bangsa Spanyol harus meninggalkan Maluku untuk kembali ke Filipina. Isi
Perjanjian itu antara lain:

1) Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.

78

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

2) Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dan Mexico ke arah barat sampai ke
kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dan Brazillia ke arah
timur sampai ke kepulauan Maluku.

Memahami Teks

2. KEKUASAAN VOC

Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan

empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Dalam pelayarannya
menuju ke timur, Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan–
Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten.

Pada saat itu Banten berada di

bawah pemerintahan Maulana

Muhammad (1580–1605) Kedatangan

rombongan Cornelis de Houtman, pada

mulanya diterima baik oleh masyarakat

Banten dan juga diizinkan untuk

berdagang di Banten. Namun, karenanya

sikap yang kurang baik sehingga orang

Belanda kemudian diusir dari Banten.

Selanjutnya, orang-orang Belanda Gambar. Ilustrasi kedatangan Jacob van
meneruskan perjalanan ke timur akhirnya Neck dan Van Waerwyck
sampai di Bali. Rombongan kedua dari

Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob

van Neck dan Van Waerwyck, dengan delapan buah kapalnya tiba di Banten pada

bulan November 1598.

Pada saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga
kedatangan bangsa Belanda diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat
hati-hati dan pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal
mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda,
sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku.

Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempah-rempah,
mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk datang ke Indonesia. Akibatnya terjadi
persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri. Setiap kongsi bersaing
secara ketat. Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan dengan
Portugis, Spanyol, dan Inggris. Melihat gelagat yang demikian, Olden Barneveld
menyarankan untuk membentuk perserikatan dagang yang mengurusi perdagangan di
Hindia Timur. Pada tahun 1602 secara resmi terbentuklah Vereenigde Oost Indiesche
Compagnie (VOC) atau Perserikatan Dagang Hindia Timur. VOC membuka kantor
dagangnya yang pertama di di Banten (1602) di kepalai oleh Francois Wittert.

79

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut:

1) Untuk menghindari persaingan yang
tidak sehat antara sesama pedagang
Belanda.

2) Untuk memperkuat posisi Belanda
dalam menghadapi persaingan, baik
dengan sesama bangsa Eropa,
maupun dengan bangsa-bangsa Asia.

3) Untuk mendapatkan monopoli
perdagangan, baik impor maupun
ekspor.

Agar VOC dapat berkembang dengan
baik, pemerintah Belanda memberikan hak Octroi (istimewa), yaitu hak untuk dapat
bertindak sebagai suatu negara. Hak-hak tersebut antara lain:

a) Hak monopoli perdagangan dari ujung selatan Afrika ke sebelah timur sampai ujung
selatan Amerika.

b) Hak memiliki tentara sendiri dan pengadilan.

c) Hak memiliki dan mengedarkan mata uang sendiri.

d) Hak mendata personil atas dasar sumpah setia.

e) Hak melakukan peperangan.

f) Hak memerintah di negeri jajahan

g) Hak menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaan-kerajaan lain di daerah
kekuasaan monopoli perdagangannya.

Memahami Teks

3. MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA
Bersamaan dengan makin meluasnya kekuasaan VOC, di pihak VOC sebenarnya

mendekati keruntuhannya karena beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:
1) VOC banyak mengeluarkan biaya baik untuk operasi-operasi militer (menghadapi

perlawanan rakyat) maupun untuk penyelenggaraan pemerintahan sehingga
hutangnya menumpuk.
2) Banyak pegawai VOC yang mencari keuntungan pribadi dengan malakukan korupsi.
Pihak pemerintah Belanda sendiri menilai bahwa VOC yang makin merosot
kekuatannya tidak akan mampu lagi menguasai daerah yang luas seperti Indonesia.
Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan.

Dengan demikian, secara politik sejak 1 Januari 1800 Indonesia
berada di bawah kekuasaan pemerintah kolonial Hindia Belanda.

80

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Memahami Teks

1. MASA PEMERINTAHAN DAENDELS (1808–1811)
Dalam usaha mengadakan pembaharuan pemerintahan di tanah jajahan, di Negeri
Belanda ada dua golongan yang mengusulkannya.
a) Golongan konservatif dengan tokohnya Nenenberg menginginkan untuk
mempertahankan sistem politik dan ekonomi seperti yang dilakukan oleh VOC.
b) Golongan liberal dengan tokohnya Dirk van Hogendorp menghendaki agar
pemerintah Hindia Belanda menjalankan sistem pemerintahan langsung dan
menggunakan sistem pajak.
c) Sistem penyerahan paksa yang dilakukan oleh VOC agar digantikan dengan sistem
penyerahan pajak.
d) Dengan adanya dua pandangan ini maka pemerintah Belanda mengambil jalan
tengah. Di satu pihak pemerintah condong kepada pemikiran kaum konservatif
karena kebijaksanaannya akan mendatangkan keuntungan yang cepat dan mudah
dilaksanakan. Di pihak lain, pemerintah juga ingin menjalankan pembaharuan yang
dikemukakan oleh kaum liberal. Gagasan pembaharuan pemerintahan kolonial
dimulai semenjak pemerintahan Daendels.
e) Sejak Belanda dikuasai oleh Prancis maka Kaisar Napoleon yang memimpin Prancis
mengangkat adiknya Louis Napoleon menjadi penguasa di Negeri Belanda. Louis
Napoleon merasa khawatir akan keberadaan Pulau Jawa yang merupakan jantung
jajahan Belanda di Indonesia jatuh ke tangan Inggris. Oleh karena itu, Louis
Napoleon segera mengirimkan seorang militer, Herman Willem Daendels ke
Indonesia (Pulau Jawa) sebagai gubernur jenderal.
f) Pada tanggal 1 Januari 1808 bersama ajudannya mendarat di Banten. Pada tanggal
15 Januari 1808, Gubernur Jenderal Wiese menyerahkan kekuasaannya kepada
Daendels. Kedatangan Daendels ke Indonesia sebagai gubernur jenderal
mempunyai dua tugas. Pertama, mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke
tangan Inggris. Kedua, memperbaiki keadaan tanah jajahan di Indonesia. Untuk
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels mengambil langkah-
langkah kebijaksanaan.

81

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Memahami Teks

2. MASA PEMERINTAHAN RAFFLES (1811–1816)

Setelah Indonesia (khususnya Pulau Jawa) jatuh ke tangan Inggris, oleh pemerintah
Inggris dijadikan bagian dari jajahannya di India. Gubernur Jenderal East India Company
(EIC), Lord Minto yang berkedudukan di Kalkuta (India) kemudian mengangkat Thomas
Stamford Raffles sebagai letnan gubernur (wakil gubernur) untuk Indonesia (Jawa).
Raffles didampingi oleh suatu badan panasihat yang disebut Advisory Council. Tugas
yang utama adalah mengatur pemerintahan dan meningkatkan perdagangan serta
keuangan. Sebagai seorang yang beraliran liberal, Raffles menginginkan adanya
perubahan-perubahan dalam pemerintahan di Indonesia (Jawa). Langkah-langkah yang
diambil dalam bidang pemerintahan, antara lain sebagai berikut:

a) Pulau Jawa dibagai menjadi delapan belas karesidenan.

b) Para bupati dijadikan pegawai pemerintah sehingga mereka mendapat gaji dan bukan
lagi memiliki tanah dengan segala hasilnya.

Dalam bidang perdagangan–keuangan, diambil langkah-langkah sebagai berikut:

a) Penghapusan segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa/rodi.

b) Pemberian kebebasan dalam usaha perdagangandengan memberi kesempatan
rakyat untuk ikut serta dalam perdagangan. Rakyat diberi kebebasan untuk menanam
tanaman-tanaman yang laku di pasaran internasional.

c) Pelaksanaan monopoli garam.

d) Penjualan tanah kepada pihak swasta dan melanjutkan usaha penanaman kopi.

e) Penciptaan sistem sewa tanah atau landrente.

Dasar hukum yang digunakan adalah bahwa pemerintah Inggris berkuasa atas semua
tanah sehingga semua penduduk yang menempati tanah wajib membayar pajak. Aturan
yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

a) Tanah pertanian di bagi dalam tiga kelas (menurut kesuburan tanah). Kelas I untuk
tanah subur, kelas II tanah setengah subur, dan kelas III tanah yang kurang subur.

b) Tanah kelas I dikenakan pajak 1/2 dari hasil panen, kelas II 2/5 , dan kelas III dibebani
1/3.

c) Pajak tanah dipungut secara perorangan bukan kelompok.

d) Pemungutan pajak dilakukan secara langsung oleh pemerintah, bukan melalui sistem
borong seperti sebelumnya.

Lendrente yang diciptakan untuk memperbaiki sistem pajak,
ternyata tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal ini
dikarenakan rakyat tidak mampu membayar pajak dengan uang. Di
samping itu, pemungutan yang semula direncanakan secara
perorangan sulit dilaksanakan dan diganti secara kelompok.

82

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Selain itu, pemungutan dilakukan oleh para pejabat yang bertindak sewenang-wenang
dan korupsi. Akibatnya, usaha Raffles untuk menjalankan sistem sewa tanah mengalami
kegagalan.

Kegiatan Raffles lain yang menonjol ialah dalam bidang ilmu pengetahuan. Raffles
berhasil menyusun buku sejarah yang berjudul History of Java yang terdiri atas dua jilid
dan diterbitkan pertama kali tahun 1817.

Memahami Teks

3. MASA PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA

Situasi di Indonesia tidak dapat terlepas dari situasi di Eropa. Setelah negara
Koalisi berhasil mengalahkan Prancis (Napoleon Bonaparte) dalam Battle of the Nation
di Leipzig (1813), kemudian mengadakan kongres di Wina. Berdasarkan Kongres Wina
tahun 1814, Belanda kembali menjadi negara merdeka. Selanjutnya, berdasarkan
Konvensi London (antara Inggris dan Belanda 1814), Belanda menerima tanah
jajahannya kembali yang diserahkan kepada Inggris berdasarkan Kapitulasi Tuntang
(1811). Penyerahan Indonsia dari pihak Inggris kepada Belanda terealisasi pada tahun
1816.

Pihak Inggris diwakili oleh John Vendall, sedangkan di pihak Belanda oleh tiga
orang komisaris jenderal, yakni Elout, Buyskes, dan Van der Capellen.

a) Tanam Paksa (Cultuurstelsel)

 Latar Belakang Timbulnya Sistem Tanam Paksa

Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda mengeluarkan biaya yang sangat besar
untuk membiayai peperangan, baik di Negeri Belanda sendiri (pemberontakan Belgia)
maupun di Indonesia (terutama perlawanan Diponegoro) sehingga Negeri Belanda harus
menanggung hutang yang sangat besar.

Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya kebrangkrutan maka Johanes van
den Bosch diangkat sebagai gubernur jenderal di Indonesia dengan tugas pokok
menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas negara, membayar
hutang, dan membiayai perang. Untuk melaksanakan tugas yang sangat berat itu, Van
den Bosch memusatkan kebijaksanaannya pada peningkatan produksi tanaman ekspor.
Oleh karena itu, yang perlu dilakukan ialah mengerahkan tenaga rakyat jajahan untuk
melakukan penanaman tanaman yang hasil-hasilnya dapat laku di pasaran dunia secara
paksa. Setelah tiba di Indonesia (1830) Van den Bosch menyusun program sebagai
berikut:

1. Sistem sewa tanah dengan uang harus dihapus karena pemasukannya tidak banyak
dan pelaksanaannya sulit.

2. Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib dengan
jenis-jenis tanaman yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

3. Pajak atas tanah harus dibayar dengan penyerahan sebagian dari
hasil tanamannya kepada pemerintah Belanda.

83

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

 Aturan-Aturan Tanam Paksa

Sistem tanam paksa yang diajukan oleh Van den Bosch pada dasarnya merupakan
gabungan dari sistem tanam wajib (VOC) dan sistem pajak tanah (Raffles) dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Penduduk desa yang punya tanah diminta menyediakan seperlima dari tanahnya
untuk ditanami tanaman yang laku di pasaran dunia.

2. Tanah yang disediakan bebas dari pajak.

3. Hasil tanaman itu harus diserahkan kepada pemerintah Belanda. Apabila harganya
melebihi pembayaran pajak maka kelebihannya akan dikembalikan kepada petani.

4. Waktu untuk menanam tidak boleh melebihi waktu untuk menanam padi.

5. Kegagalan panenan menjadi tanggung jawab pemerintah.

6. Wajib tanam dapat diganti dengan penyerahan tenaga untuk dipekerjakan di
pengangkutan, perkebunan, atau di pabrik-pabrik selama 66 hari.

7. Penggarapan tanaman di bawah pengawasan langsung oleh kepala-kepala pribumi,
sedangkan pihak Belanda bertindak sebagai pengawas secara umum.
 Pelaksanaan Tanam Paksa

Melihat aturan-aturannya, sistem tanam paksa tidak terlalu memberatkan, namun
pelaksanaannya sangat menekan dan memberatkan rakyat. Adanya cultuur procent
menyangkut upah yang diberikan kepada penguasa pribumi berdasarkan besar kecilnya
setoran, ternyata cukup memberatkan beban rakyat. Untuk mempertinggi upah yang
diterima, para penguasa pribumi berusaha memperbesar setoran, akibatnya timbulah
penyelewengan-penyelewengan, antara lain sebagai berikut:

1. Tanah yang disediakan melebihi 1/5, yakni 1/3 bahkan 1/2, malah ada seluruhnya,
karena seluruh desa dianggap subur untuk tanaman wajib.

2. Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani.

3. Tenaga kerja yang semestinya dibayar oleh pemerinah tidak dibayar.

4. Waktu yang dibutuhkan tenyata melebihi waktu penanaman padi.

5. Perkerjaan di perkebunan atau di pabrik, ternyata lebih berat daripada di sawah.

6. Kelebihan hasil yang seharusnya dikembalikan kepada petani, ternyata tidak
dikembalikan.

 Akibat Tanam Paksa

Pelaksanaan sistem tanam paksa banyak menyimpang dari aturan pokoknya dan
cenderung untuk mengadakan eskploitasi agraris semaksimal mungkin. Oleh karena itu,
sistem tanam paksa menimbulkan akibat sebagai berikut:

- Bagi Indonesia (Khususnya Jawa)

a) Sawah ladang menjadi terbengkelai karena diwajibkan kerja rodi
yang berkepanjangan sehingga penghasilan menurun drastis.
84

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

b) Beban rakyat semakin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil
panennya, membayar pajak, mengikuti kerja rodi, dan menanggung risiko apabila
gagal panen.

c) Akibat bermacam-macam beban menimbulkan tekanan fisik dan mental yang
berkepanjangan.

d) Timbulnya bahaya kemiskinan yang makin berat.

e) Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit di mana-mana sehingga angka
kematian meningkat drastis. Bahaya kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat
mengerikan di daerah Cirebon (1843), Demak (1849), dan Grobogan (1850). Kejadian
ini mengakibatkan jumlah penduduk menurun drastis. Di samping itu, juga terjadi
penyakit busung lapar (hongorudim) di mana-mana.

- Bagi Belanda

Apabila sistem tanam paksa telah menimbulkan malapetaka bagi bangsa Indonesia,
sebaliknya bagi bangsa Belanda ialah sebagai berikut:

a) Keuntungan dan kemakmuran rakyat Belanda.

b) Hutang-hutang Belanda terlunasi.

c) Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja.

d) Kas Negeri Belanda yang semula kosong dapat terpenuhi.

e) Amsterdam berhasil dibangun menjadi kota pusat perdagangan dunia.

f) Perdagangan berkembang pesat.
 Akhir Tanam Paksa

Sistem tanam paksa yang
mengakibatkan kemelaratan bagi bangsa
Indonesia, khususnya Jawa, akhirnya
menimbulkan reaksi dari berbagai pihak,
seperti berikut ini:

a) Golongan Pengusaha. Golongan ini
menghendaki kebebasan berusaha.
Mereka menganggap bahwa tanam paksa
tidak sesuai dengan ekonomi liberal.

b) Baron Van Hoevel. Ia adalah seorang
missionaris yang pernah tinggal di Indonesia (1847). Dalam perjalanannya di Jawa,
Madura dan Bali, ia melihat penderitaan rakyat Indonesia akibat tanam paksa. Ia
sering melancarkan kecaman terhadap pelaksanaan tanam paksa. Setelah pulang ke
Negeri Belanda dan terpilih sebagai anggota parlemen, ia semakin gigih berjuang dan
menuntut agar tanam paksa dihapuskan.

c) Eduard Douwes Dekker. Ia adalah seorang pejabat Belanda yang
pernah menjadi Asisten Residen Lebak (Banten). Ia cinta kepada

85

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

penduduk pribumi, khususnya yang menderita akibat tanam paksa. Dengan nama
samaran Multatuli yang berarti "aku telah banyak menderita", ditulisnya buku Max
Havelaar atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda (1859) yang menggambarkan
penderitaan rakyat akibat tanam paksa dalam kisah Saijah dan Adinda.

Akibat adanya reaksi tersebut, pemerintah Belanda secara berangsur-angsur
menghapuskan sistem tanam paksa. Nila, teh, kayu manis dihapuskan pada tahun 1865,
tembakau tahun 1866, kemudian menyusul tebu tahun 1884. Tanaman terakhir yang
dihapus adalah kopi pada tahun 1917 karena paling banyak memberikan keuntungan.

b) Sistem Usaha Swasta

Sesudah tahun 1850, kaum liberal memperoleh kemengangan politik di Negeri
Belanda. Mereka juga ingin menerapkan asas-asas liberalisme di tanah jajahan. Dalam
hal ini kaum liberal berpendapat bahwa pemerintah semestinya tidak ikut campur tangan
dalam masalah ekonomi; tugas ekonomi haruslah diserahkan kepada orang-orang
swasta; agar kaum swasta dapat menjalankan tugasnya maka harus diberi kebebasan
berusaha.

Sesuai dengan tuntutan kaum liberal maka pemerintah kolonial segera
memberikan peluang kepada usaha dan modal swasta untuk menanamkan modal
mereka dalam berbagai usaha di Indonesia, terutama perkebunan-perkebunan di Jawa
dan di luar Jawa. Selama periode tahun 1870–1900 Indonesia terbuka bagi modal
swasta Barat. Itu sebabnya zaman itu sering disebut zaman Liberal. Selama masa
Liberal, kaum swasta Barat aktif membuka perkebunan-perkebunan seperti, kopi, teh,
gula, dan kina yang cukup besar di Jawa dan Sumatra Timur.

Pembukaan perkebunan besar itu dapat dilakukan dengan adanya Undang-
Undang Agraria 1870, yang bertujuan untuk:

1) Untuk melindungi hak milik petani-petani pribumi atas tanahnya, dari penguasaan
orang-orang asing.

2) Peluang kepada para pengusaha asing untuk dapat menyewa tanah dari rakyat
Indonsia.

Dengan demikian, para pengusaha hanya dapat diperbolehkan menyewa tanah-tanah
petani dalam jangka waktu tertentu dan tidak boleh membelinya. Dalam Undang-Undang
Agraria juga telah disebutkan bahwa tanah yang boleh disewa digolongkan menjadi dua
macam:

1) Tanah milik negara, yaitu tanah-tanah yang tidak secara langsung menjadi milik
penduduk pribumi ( di luar wilayah desa). Tanah ini dapat disewa selama 75 tahun.

2) Tanah milik penduduk pribumi, misalnya sawah, ladang, dan yang sejenis yang dimiliki
langsung oleh penduduk desa. Tanah ini dapat disewa dalam jangka waktu 5 tahun
atau sampai dengan 30 tahun.

Harapan kaum liberal untuk membuka tanah jajahan bagi
perkembangan ekonomi Hindia Belanda ternyata dapat tercapai.
Perkebunan gula, kopi, tembakau, dan tanaman-tanaman perdagangan

86

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

lainnya diusahakan secara luas dan
meningkat secara cepat. Untuk
memperlancar perkembangan produksi
tanaman ekspor maka pemerintah
membangun waduk-waduk dan saluran-
saluran irigasi. Selain irigasi juga dibangun
jalan-jalan raya, jembatan-jembatan, dan
jalan kereta api. Pembangunan jalan
dimaksudkan untuk menunjang kelancaran
pengangkutan hasil-hasil perusahaan
perkebunan dari daerah pedalaman ke daerah pantai atau pelabuhan yang kemudian
diteruskan ke luar.

Selama zaman Liberal (1870–1900), usaha-usaha perkebunan swasta Barat
mengalami kemajuan pesat dan mendatangkan keuntungan yang besar bagi pengusaha.
Kekayaan alam Indonesia mengalir ke Negeri Belanda. Akan tetapi, bagi penduduk
pribumi, khususnya di Jawa telah membawa kemerosotan kehidupan dan kemunduran
tingkat kesejahteraan. Hal ini sangat terasa sejak adanya krisis perkebunan tahun 1885
yang mengakibatkan uang sewa tanah dan upah pekerja di pabrik serta perkebunan
menurun.

Pada akhir abad ke-19, muncullah kritik-kritik tajam yang ditujukan kepada
pemerintah Hindia Belanda akibat praktik liberalisme yang gagal memperbaiki nasib
kehidupan rakyat Indonesia. Para pengkritik menganjurkan untuk memperbaiki nasib
rakyat Indonesia. Kebijaksanaan ini didasarkan atas anjuran Mr. C. Th. Van Deventer
yang menuliskan buah pikirannya dalam majalah De Gids (perinstis/pelopor) dengan
judul Een Ereschuld (Berhutang Budi) sehingga dikenal dengan nama politik etis atau
politik balas budi. Gagasan Van Deventer terkenal dengan nama Trilogi Van Deventer
yang isinya sebagai berikut:

 irigasi atau pengairan (memperbaiki pengairan);

 emigrasi atau pemindahan penduduk atau transmigrasi;

 edukasi atau pendidikan (memajukan pendidikan).

c. Lahirnya Pendidikan ala Barat Akibat Politik Balas-Budi Van Deventer

Faktor paling berpengaruh bagi perkembangan bangsa Indonesia dari ketiga
gagasan tersebut adalah dalam bidang pendidikan (edukasi). Melalui pendidikan bangsa
Indonesia mulai mengalami perkembangan pemikiran sebagai pondasi bagi lahirnya ide
tentang nasionalisme. Pemikiran tentang nasionalisme nantinya merupakan landasan
untuk mengantarkan Bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.

Sebelum abad ke-20, masalah pendidikan sudah mulai dikembangkan seperti yang
dilakukan oleh Menteri Tanah Jajahan Belanda, Frans Van de Putte yang
memperkenalkan sistem pendidikan Barat sekitar tahun 1884.

Tujuan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan tenaga
administrasi Belanda yang terampil, terdidik, dan murah. Namun
semenjak diberlakukannya Politik Etis yang digagas oleh Van Deventer

87

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

pemerintah Belanda lebih terdorong untuk
mendirikan sekolah-sekolah secara
berjenjang. Selain karena tuntutan Van
Deventer, hal ini juga bertujuan untuk
mengarahkan pendidikan bagi masyarakat
Indonesia agar terbebas dari kebodohan
sehingga mampu menyediakan tenaga ahli
dan terdidik dalam segala bidang.

Perkembangan sekolah yang ada di
Indonesia pada awalnya tentu tidak sebaik
dan sebebas seperti sekarang. Banyak
perbedaan yang sangat mendasar antara
sekolah jaman Belanda dengan sekolah jaman sekarang.

Walaupun demikian, sekolah yang pertama kali didirikan di Indonesia, jenjangnya
hampir sama dengan sekolah yang ada pada saat ini, di antaranya adalah:

 ELS (Europese Lagere School) khusus untuk anak-anak Eropa dan HIS (Holands
Inlandse School) untuk anak-anak pribumi priyayi. Adapula sekolah dasar bagi
pribumi yang dibedakan antara sekolah kelas satu untuk golongan bangsawan dan
kelas dua untuk golongan rakyat biasa.

 MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijk) yang dilanjutkan ke AMS (Algemeene
Middelbare School), yang lainnya ada HBS (Hogere Burger School) dan KS
(Kweek School) atau sekolah keguruan, merupakan sekolah setingkat SMP dan
SMA.

 OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren), merupakan sekolah bagi
para calon pegawai negeri, STOVIA (School Toot Opleiding van Indische Artsen)
untuk sekolah kedokteran, THS (Technische Hogere School) sebagai sekolah tinggi
tehnik yang sekarang bernama ITB (Institut Teknologi Bandung); merupakan sekolah
setingkat perguruan tinggi.

Dalam perkembangan selanjutnya, sekolah-sekolah ini telah memunculkan
sekelompok intelektual muda berbakat yang sangat berpengaruh. Dalam sejarah
Indonesia selanjutnya mereka adalah orang-orang yang menjadi pelopor pencerahan
bagi seluruh rakyat Indonesia supaya timbulnya perasaan persatuan dan nasionalisme
(kebangsaan) sehingga mengantarkan Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
walaupun dari sana masih perlu menempuh waktu yang relatif panjang.

Ingkungan Sekitar

C. PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP PENJAJAHAN
BANGSA BARAT

Kehadiran Belanda kembali ke Indonesia banyak ditentang oleh
rakyat dan raja-raja daerah sebab pada masa lalu kekuasaan raja
banyak dikurangi. Belanda juga pernah melaksanakan monopoli

88

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

dagang yang merugikan rakyat sehingga menimbulkan rasa antipati rakyat terhadap
Belanda. Kebencian ini lalu menimbulkan gerakan antipenjajahan Belanda seperti
perlawanan Thomas Matulesi, Pangeran Antasari, Perang Diponegoro, Perang
Paderi,Perang Aceh dan sebagainya.

Memahami Teks

A. PERLAWANAN TERHADAP PORTUGIS
1. Perlawanan Demak

Setelah berhasil menguasai Malaka, Portugis mendominasi perdagangan di wilayah
tersebut sehingga merugikan jaringan pedagang Islam di Indonesia. Untuk melawan
dominasi tersebut maka Raden Patah mengirim pasukan untuk menyerang Portugis di
bawah pimpinan putranya Adipati Unus pada tahun 1513. Penyerangan ini mengalami
kegagalan karena faktor jarak yang terlalu jauh dan juga kalah dalam persenjataan dan
strategi perang. Ketika Portugis menguasai pelabuhan Sunda Kelapa, Demak melakukan
penyerangan kembali pada tahun 1527 di bawah pimpinan Fatahillah, Serangan ini
berhasil dengan gemilang, sehingga Portugis harus menunggalkan Sunda Kelapa yang
namanya kemudian diganti menjadi Jayakarta.

2. Perlawanan Ternate

Perlawanan Ternate didorong oleh tindakan bangsa Portugis yang sewenang-
wenanG dan merugikan rakyat. Perlawanan Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun,
Portugis sempat kewalahan sehingga kemudian menggunakan siasat licik dengan
mengajak Sultan Hairun berunding namun kemudian dibunuh.

Peristiwa ini membuat marah rakyat Ternate yang kemudian mengadakan serangan
terhadap Portugis di bawah pimpinan Sultan Baabullah putra Sultan Hairun. Portugis
mengalami kekalahan dan terpaksa melarikan diri menyingkir ke Timor Leste.

3. Perlawanan Aceh

Untuk melawan dominasi Portugis di Malaka, Kesultanan Aceh meminta bantuan dari
Turki dan India. Dengan bantuan dari Turki maupun kerajaan-kerajaan lainnya, Aceh
mengadakan penyerangan terhadap Portugis di Malaka pada tahun 1568 di bawah
pimpinan Sultan Alaudin Riayat Syah, namun penyerangan tersebut mengalami
kegagalan. Penyerangan terhadap Portugis dilakukan kembali pada masa Sultan
Iskandar Muda memerintah. Pada tahun 1629, Aceh menggempur Portugis di Malaka
dengan sejumlah kapal yang melibatkan 19.000 prajurit. Pertempuran sengit tak
terelakkan yang kemudian berakhir dengan kekalahan di pihak Aceh.

Memahami Teks

B. PERLAWANAN TERHADAP VOC

1. Perlawanan Mataram

Pada masa kekuasaan Sultan Agung Hanyokro Kusumo, Mataram
dua kali menyerang kedudukan VOC di Batavia. Serangan pertama

89

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

dilakukan pada tahun 1628. Pasukan Mataram dipimpin Tumenggung Baurekso tiba di
Batavia tanggal 22 Agustus 1628, kemudian disusul pasukan Tumenggung Sura Agul-
Agul, yang dibantu dua bersaudara Dipati Mandurorejo dan Upasanta.

Serangan pertama mengalami kegagalan yang disebabkan beberapa faktor yaitu:
kurangnya perbekalan, kalah dalam persenjataan dan kurang teliti dalam
memperhitungkan medan pertempuran.

Serangan kedua, pasukan Mataram dipimpin Adipati Juminah, K.A. Puger, dan
K.A. Purbaya. Serangan dimulai tanggal 1 Agustus dan berakhir 1 Oktober 1629.

Serangan kedua inipun gagal,karena lumbung padi persediaan makanan banyak yang
dibakar oleh VOC.

2. Perlawanan Kesultanan Gowa (Makassar)

Dalam lalu lintas perdagangan,Gowa menjadi bandar utama jalur perdagangan
antara Malaka dan Maluku. Sebelum rempah-rempah dari Maluku dibawa sampai ke
Malaka, maka singgah dahulu di Gowa, begitu juga sebaliknya. Dengan posisi yang
sangat strategis tersebut VOC tentu saja ingin menguasai Makasar. Menghadapi.
perkembangan yang semakin genting itu, maka raja Gowa, Sultan Hasanuddin
mempersiapkan pasukan dengan segala perlengkapan untuk menghadapi VOC.
Sementara itu VOC menjalin hubungan dengan raja Bone yang bernama Aru Palaka.

Meletuslah perang antara VOC dengan Gowa pada 7 Juli 1667. Tentara VOC
dipimpin Spelman yang dibantu oleh Aru Palaka menggempur Gowa. Karena kalah
dalam persenjataan, Benteng pertahanan tentara Gowa di Barombang dapat diduduki
oleh pasukan Aru Palaka.

Perang diakhiri dengan ditandatanganinya perjanjian Bongaya yang isinya sebagai
berikut :

a) Gowa harus mengakui hak monopoli VOC

b) Semua orang Barat, kecuali Belanda harus meninggalkan wilayah Gowa.

c) Gowa harus membayar biaya perang.

d) Di Makasar dibangun benteng-benteng VOC

3. Perlawanan Banten

VOC ingin memperoleh monopoli atas perdagangan lada di Banten, namun
ditentang oleh raja Banten Sultan Ageng Tirtayasa sehingga pecah pertempuran pada
tahun 1656 yang diakhiri dengan perdamaian tahun 1659. Untuk mengalahkan Banten
VOC menerapkan siasat adu domba dengan memanfaatkan konflik internal dalam tubuh
kerajaan Banten.

VOC membantu putra Sultan Ageng yang bernama Sultan Haji,
sehingga karena kalah dalam persenjataan Sultan Ageng mengalami
kekalahan dan akhirnya ditangkap. Perlawanan dilanjutkan oleh Ratu
Bagus Boang dan Kyai Tapa.

90

DESI TRI SUSILOWATI, S.Pd.
NIP. 19921220 201902 2 005

Memahami Teks

C. PERLAWANAN TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL HINDIA BELANDA

Memasuki abad ke-19, berbagai
perlawanan terhadap pemerintah Hindia
Belanda terjadi hampir di sebagian besar wilayah
Kepulauan Indonesia. Secara umum perlawanan
pada abad ini dibedakan dalam dua bentuk,
yaitu :

 Perlawanan bersenjata oleh kerajaan atau elite lokal.
 Perlawanan yang melibatkan rakyat biasa berupa gerakan sosial melawan keadaan

atau peraturan yang tidak adil, gerakan ratu adil yang didasari ideologi mesianistis dan
gerakan sekte keagamaan.

I. PERLAWANAN OLEH KERAJAAN ATAU ELITE LOKAL
a) PERANG PADERI ( 1803 – 1837 )

Diawali munculnya Gerakan Paderi yang bertujuan ingin memurnikan ajaran Islam di
Minangkabau, Sumatera Barat yang mendapat perlawanan dari golongan adat. Tokoh
kaum Paderi antara lain : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Pasaman, Tuanku Nan
Renceh dan Tuanku Nan Cerdik.

Secara garis besar dibagi dalam 3 periode perang :
1). Periode 1803 – 1821

Tahap ini murni perang saudara antara Kaum Paderi dan Kaum Adat karena
mempertahankan keyakinan masing-masing. Dalam perkembangannya kaum Adat
terdesak sehingga akhirnya meminta bantuan kepada Belanda.
2). Periode 1821 – 1832

Kaum Paderi menghadapi dua musuh sekaligus yaitu kaum Adat dan Belanda. Dalam
periode ini Belanda mengalami kesulitan karena kekuatannya sedang dipusatkan di
Pulau Jawa untuk menumpas perlawanan Diponegoro, sehingga mereka menawarkan
perdamaian yang ditandai terjadinya Perjanjian Masang. Setelah perlawanan Diponegoro
berakhir, Belanda kembali ke Minangkabau dengan pasukan yang lebih kuat di bawah
pimpinan Letkol Elout dan Mayor Michiels untuk menggempur kaum Paderi.

3). Periode 1832 -1837

Kaum Adat menyadari kesalahannya kemudian bersatu dengan kaum Paderi melawan
Belanda. Namun karena persenjataan pasukan Belanda lebih lengkap dan kuat akhirnya

satu persatu wilayah kaum Paderi dapat diduduki dan puncaknya
Benteng Bonjol dapat direbut Belanda yang memaksa Tuanku Imam
Bonjol dan pasukannya menyerah kemudian ditangkap dan
diasingkan.

91


Click to View FlipBook Version