GENDIS SEWU BERKARYA
AKSARA MUDA
Antologi Cerita Pendek
Bibit Penulis Gendis Sewu Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Kota Surabaya
Bekerja Sama dengan SDN Tanah Kalikedinding II
Surabaya
AKSARA MUDA : Cicilia Putri, Ahmad Zaki,
Penulis Naysila Nur, dkk.
: Alfian Adam Prasetya
Desain Sampul : A’an Aditya, Ameilia Rizky
Penyunting : Faradila Elifin M, Vivi
Penyunting Akhir Sulviana, Ameilia Rizky C,
Rici Alric K, Vegasari Yuniati
Diterbitkan pada tahun 2022 oleh
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota
Surabaya, Jl. Rungkut Asri Tengah 5-7, Surabaya
Buku ini merupakan kumpulan karya dari bibit
Gendis Sewu, sebagai penghargaan atas
partisipasi yang telah diberikan dalam Gerakan
Melahirkan 1000 Penulis dan 1000 Pendongeng.
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT,
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang
begitu besar, sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan buku ini sebagai bentuk apresiasi
kepada para bibit penulis yang mengikuti
Gerakan Melahirkan 1000 Penulis dan 1000
Pendongeng (Gendis Sewu) dengan baik dan
lancar.
Antologi merupakan kumpulan karya cerita
pendek dari para penulis SDN Tanah
Kalikedinding II Surabaya. Buku ini merupakan
hasil imajinasi dan kreatifitas berfikir dari para
penulis yang merupakan bibit Gendis Sewu
Berkarya.
Kami menyadari bahwa sebuah karya
memiliki ketidaksempurnaan. Apabila dalam
penyusunan buku ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih ada kekurangan kami
mengharap kritik dan saran yang bisa
membangun dari segenap pembaca buku ini.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan karya tulis anak bangsa
khususnya di Kota Surabaya dan seluruh
Indonesia pada umumnya.
Surabaya, 2022
Tim Penulis Kecamatan Kenjeran
KATA SAMBUTAN
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kota Surabaya
Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, hanya dengan kemurahan-Nya kita
selalu dapat berikhtiar untuk berkarya dalam ikut
serta membangun Kota Surabaya yang kita
cintai.
Kita patut bangga dan memberi apresiasi
kepada para bibit penulis Gendis Sewu (Gerakan
Melahirkan 1000 Bibit Penulis dan 1000 Bibit
Pendongeng), para editor penulis Dispusip di
Kota Surabaya yang telah bekerja keras membuat
karya tulis yang berjudul Aksara Muda.
Buku para bibit Gendis Sewu menghasilkan
karya tulis dari anak-anak cerdas yang telah
melalui proses panjang dan berjenjang
merupakan karya-karya imajinatif yang
mengandung pesan moral dengan bahasa yang
mudah dipahami juga sangat baik untuk
dinikmati.
Semoga kedepannya akan menjadi
inspirasi untuk berkembangnya budaya literasi
dari berbagai kalangan masyarakat di Kota
Surabaya. Akhir kata, semoga buku Gendis Sewu
Berkarya dengan judul Aksara Muda bermanfaat
bagi semua pihak dan perkembangan para bibit
Gendis Sewu.
Surabaya, 2022
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kota Surabaya,
Mia Santi Dewi, SH, M.Si
SEKAPUR SIRIH
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengelolaan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya
Alhamdulillah, dengan menyebut nama Allah
SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami sangat bersyukur atas kehadirat-Nya,
hanya dengan kemurahan Allah SWT, kami dapat
menghimpun berbagai karya tulis para bibit
penulis Gendis Sewu dan menerbitkannya dalam
sebuah buku antologi cerpen dengan judul Aksara
Muda.
Buku ini merupakan antologi cerpen
kolaborasi Gendis Sewu dengan SDN Tanah
Kalikedinding II Surabaya. Kolaborasi ini
menghasilkan 27 karya tulis cerpen
pendampingan Petugas se-Kecamatan Kenjeran
yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Kota Surabaya.
Kegiatan Gendis Sewu memanfaatkan
platform buatan Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Surabaya yang bernama Taman
Kalimas.
Taman Kalimas yang merupakan singkatan
dari Tempat Menampung Karya Literasi
Masyarakat memberikan layanan literasi yang di
dalamnya terdapat tiga layanan sekaligus, antara
lain layanan Taman Kalimas Pembelajaran,
Taman Kalimas Karya dan Taman Kalimas
Publikasi.
Para bibit penulis Gendis Sewu terlebih
dahulu didaftarkan untuk mengikuti kelas
berjenjang dari mulai kelas reguler Taman
Kalimas di tingkat kecamatan, lalu untuk bibit
terbaik akan mendapatkan reward naik ke kelas
khusus minat dan bakat setelah itu karyanya
akan dibuat buku dan dipublikasikan.
Saya mengapresiasi bangga kepada para
bibit penulis Gendis Sewu yang memiliki
semangat literasi dengan tidak hanya menjadi
pembaca pasif melainkan menjadi pembaca aktif,
yaitu selain membaca juga mampu menulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada Tim Gendis Sewu dan Tim Inti Penulis
Dispusip yang terdiri dari para tutor kelas
reguler di tingkat kecamatan, para editor area
(Dira), dan para penyunting akhir hingga buku ini
terselesaikan secara baik.
Buku ini adalah jawaban nyata atas kinerja
para Tim Penulis Dispusip yang berkolaborasi
dengan SDN Tanah Kalikedinding II Surabaya.
Membangun kota maka perlu disertai
'membangun' manusia di dalamnya. Tentu
tidaklah mudah, karena awal membangun
seringkali terlihat abstrak, dipertanyakan, atau
diragukan. Walaupun begitu, tetap terus
'membangun' karena 'membangun' manusia
melalui literasi adalah sebuah investasi jangka
panjang untuk kota tercinta kita Kota Surabaya.
Salam Literasi.
Surabaya, 2022
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengelolaan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya
Dani Arijanti, SE, M.Si
DAFTAR ISI
1. Bintang Ajaib ........................................... 1
2. Gajah Tangguh ......................................... 8
3. Kucing dan Tikus ...................................... 12
4. Kisah Pemenang ....................................... 17
5. Kisah Patty .............................................. 28
6. Aku Rindu ................................................ 31
7. Kue Ulang Tahun Ibu ................................ 37
8. Penyanyi Hebat ........................................ 42
9. Sahabat Sejati .......................................... 46
10. Salah Paham ............................................ 52
11. Secuil Makna............................................. 57
12. Gara-Gara Ngaji ....................................... 63
13. Arti Sahabat ............................................ 69
14. Aku Pasti Bisa .......................................... 78
15. First Time on Plane ................................... 85
16. Kucing Kesayangan ................................... 89
17. Belajar Jujur ............................................ 95
18. Sahabat Selamanya .................................. 100
19. Salah Sangka ............................................ 105
20. Buah Kebaikan ......................................... 111
21. Sahabat Sejati........................................... 117
22. Liburan Bersama Keluarga ........................ 120
23. Turnamen Sepak Bola ............................... 125
24. Liburan di Kediri ....................................... 128
25. Raja Awan ................................................ 132
26. Perjuangan Ibu ........................................ 138
27. Jadi Dokter .............................................. 143
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Bintang Ajaib
BINTANG AJAIB
Oleh Cicilia Putri Octaviana
Sebuah Kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja
bernama Raja Pelangi. Di sekitar kerajaan itu,
ada sebuah desa. Tinggallah seorang anak kecil
bernama Beni. Dia adalah seorang anak biasa
yang hidup dengan Adiknya bernama Mimi.
Mereka sering sendirian di rumah karena kedua
orang tua mereka sedang bekerja di ladang.
Pada suatu pagi, mereka pergi ke kebun
bunga. Tempat itu adalah tempat favorit bagi
mereka. Ketika di sana, Mimi menemukan sebuah
bintang ajaib. Bintang itu seukuran genggaman
tangan mereka. Selanjutnya yang paling menarik
adalah di setiap ujung dari tiap sudut bisa
1
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Bintang Ajaib
memancarkan kilau cahaya. Melihat itu, Beni dan
Mimi terkejut dengan mata yang bersinar-sinar.
Ternyata bintang itu milik Raja Pelangi yang
hilang.
Saat mereka menemukan benda itu,
ternyata ada seorang pengawal kerajaan yang
melihatnya. Pengawal membawa mereka berdua
menuju kerajaan untuk bertemu dengan Raja
Pelangi. Sesampai di sana, Raja Pelangi pun
berterima kasih kepada Beni dan Mimi.
“Terima kasih untuk kalian berdua, wahai
rakyatku,” ucap Raja Pelangi.
“Dengan senang hati, Raja,” sahut mereka
berdua.
2
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Bintang Ajaib
Setelah mengucapkan terima kasih, dalam
hati Raja Pelangi merasa kebingungan. Ia belum
menyiapkan hadiah untuk Beni dan Mimi.
”Maaf, Beni dan Mimi, tidak ada hadiah
untuk kalian,” kata Raja Pelangi.
“Tidak apa-apa, Raja. Kami tidak
mengharapkan imbalan apapun,” sahut Beni
dengan cepat.
Ketika mereka bertiga sedang asyik
berbicara, Raja Pelangi menemukan cara untuk
membalas kebaikan Beni dan Mimi. Raja
memutuskan untuk memberikan Bintang Ajaib
miliknya.
3
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Bintang Ajaib
”Bintang ini akan kuberikan pada kalian.
Bintang kesayanganku yang ajaib. Bintang ini
akan membuat kalian aman,” ucap Raja Pelangi.
Melihat Raja memberikan hadiah, Beni
terkejut.
“Hah, maksud Raja apa?” tanya Beni
kaget.
“Ya, seperti yang sudah aku katakan,
Bintang ajaib ini akan melindungi kalian berdua
dari marabahaya,” sahut Raja.
Setelah mendapat hadiah tersebut, mereka
dipersilahkan pulang oleh Raja.
“Raja, kami izin untuk pulang,” pamit Beni.
“Silahkan! Hati-hati di jalan ya,” sahut
Raja.
4
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Bintang Ajaib
Namun, tak terasa matahari sudah mulai
tenggelam. Mereka takut karena harus melewati
hutan yang sangat gelap tanpa lampu
penerangan. Mereka berdua ternyata adalah dua
orang yang penakut.
Sesudah berpamitan, Beni dan Mimi tidak
segera beranjak pergi. Melihat mereka berdua,
Raja Pelangi bingung. Lalu dengan cepat Raja
Pelangi mencari tahu sebabnya.
“Kenapa, wahai rakyatku?” tanya Raja.
“Kami takut untuk pulang,” jawab Mimi
yang terlihat malu.
Raja tertawa terbahak-bahak dan
langsung memberikan jalan keluar.
5
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Bintang Ajaib
“Tutup mata kalian dan genggam bintang
ajaib itu!” perintah Raja dengan tegas.
Tanpa berpikir lama, mereka berdua
langsung menuruti perkataan raja.
WUUSSS… WUUSSS… WUUSSS….
Tanpa disadari, mereka berdua sudah
berada ke rumah. Mereka tidak tahu apa yang
terjadi. Mereka langsung ada di kamar dan
menatap langit-langit. Mereka berdua kaget dan
berkata secara bersamaan.
“Apa yang terjadi?” tanya mereka
keheranan
Mereka tersadar kalau itu hanyalah
sebuah mimpi, akan tetapi hal ajaib terjadi. Di
bawah kasur Mimi, terlihat sinar yang keluar dari
6
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Bintang Ajaib
sela-sela bantalnya. Itu adalah Bintang Ajaib
milik Raja Pelangi. Sekali lagi mereka merasa
bingung.
7
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Gajah Tangguh
GAJAH TANGGUH
Oleh Ahmad Zaki Al-Musyaffa’
Di sebuah sabana, hiduplah seekor gajah yang
baik hati bernama Mada. Mada adalah gajah
yang baik. Dia juga punya banyak teman, sebab
dia suka membantu teman-temannya yang
sedang dalam kesulitan.
Suatu siang hari yang terik, terlihat
sekumpulan harimau yang sedang kelaparan.
Mereka mencoba mencari mangsa untuk
dimakan. Namun, harimau tidak menemukan
buruannya. Karena semua hewan sedang di
rumah mereka masing-masing untuk berteduh
dari teriknya sinar matahari.
8
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Gajah Tangguh
Saat itu, kumpulan harimau melihat Mada
yang sedang kehausan ingin minum air dari
danau.
”Huh, panas sekali mataharinya. Aku haus
sekali,kalau begitu aku akan minum air dari
danau saja,” kata Mada.
Mada pun tidak mengetahui keberadaan
harimau-harimau itu. Kumpulan harimau itu pun
langsung berlari. Mada ketakutan dan mencari
tempat persembunyian. Mada akhirnya
bersembunyi di dalam gua tak jauh dari danau.
Para harimau pun mencari Mada, tetapi tidak
menemukannya.
Saat di dalam gua, awalnya Mada
ketakutan. Dia merasa terpojok. Lama dia di
9
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Gajah Tangguh
dalam gua, Mada berpikir tentang cara keluar
dari sini. Tidak berselang lama, Mada sadar kalau
dia adalah hewan yang besar dan kuat. Akhirnya
ia memberanikan diri untuk melawan harimau-
harimau itu.
”Aku tidak takut. Aku akan melawan
harimau-harimau itu,” kata Mada.
Mada pun keluar dari gua dan berlari
kearah harimau-harimau itu. Para harimau itu
pun mencoba menyerang, tetapi Mada berhasil
menghindar. Mada pun menyemburkan air ke
arah harimau-harimau itu dengan kencang.
Harimau itu kalah dan memilih kabur
meninggalkan Mada. Mada pun merasa lega
10
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Gajah Tangguh
karena tidak jadi dimakan oleh harimau. Mada
pun bisa meminum air dengan tenang.
11
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kucing dan Tikus
KUCING DAN TIKUS
Oleh Naysila Nur Hidayah
Saat musim dingin, ada seekor Tikus yang sedang
kelaparan. Tikus itu mencari makan dengan cara
bersembunyi di balik tong sampah yang berada di
depan sebuah restoran. Tikus bersembunyi untuk
menunggu sisa makanan yang dibuang oleh
manusia.
Tak lama kemudian, ada seorang pelayan
membawa kantong plastik besar yang berisi
makanan sisa. Saat pelayan sudah
membuangnya, Tikus langsung memanjat tong
sampah dengan niat mengambil makanan itu.
Ketika berada dalam tong sampah, Tikus kaget
karena ada seekor Kucing mendatanginya.
12
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kucing dan Tikus
“Hai, Tikus kecil, bagi makanannya! Itu
milikku,” teriak Kucing mengejutkan Tikus.
“Enak saja, ini punyaku. Aku yang
menemukannya terlebih dahulu,” sahut Tikus.
Terjadi pertengkaran memperebutkan
makanan mengakibatkan makanan itu jatuh ke
selokan.
“Nah, makanannya jadi jatuh ‘kan. Kamu
sih enggak bagi makanan itu ke aku,” kata
Kucing.
“Itu makananku, bukan makananmu,”
jawab Tikus.
Akhirnya Kucing dan Tikus terdiam lalu
masing-masing memilih pergi.
13
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kucing dan Tikus
Keesokan harinya, Tikus menemukan keju
yang berada di dekat rumah seseorang. Lalu dia
mengambil keju tersebut. Dia perlahan-lahan
menghampiri keju tersebut.
“Aduh, apa ini? Gawat aku terjebak,” keluh
Tikus yang kaget karena masuk perangkap.
Ternyata Tikus terkena perangkap yang
telah dipasang oleh pemilik rumah. Tikus merasa
kesakitan karena tubuhnya terjepit dalam
perangkap tersebut.
“Tolong… tolong…,” teriak Tikus.
Kucing yang sedang berjalan mencari
mangsa lewat di depan sebuah rumah dan
mendapati Tikus sudah terjebak di dalam
perangkap.
14
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kucing dan Tikus
“Hai, Kucing! Tolonglah aku!” pinta Tikus.
“Baiklah, aku akan menolongmu, tetapi
ada syaratnya,” kata Kucing.
“Apa itu syaratnya?” tanya Tikus.
“Kamu harus membagi makanan denganku.
Kalau tidak mau, aku tidak akan menolongmu,”
jawab Kucing.
“Baiklah, aku menyetujui persyaratan
darimu,” jawab Tikus
Akhirnya Kucing membantu membuka
perangkap. Tikus pun terbebas.
“Terima kasih kamu telah menolongku.
Mulai sekarang aku akan berbagi makanan
denganmu,” ujar Tikus.
“Baguslah kalau begitu,” jawab Kucing.
15
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kucing dan Tikus
Semenjak kejadian itu, mereka mulai
berdamai bahkan menjadi sahabat sejati.
16
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Pemenang
KISAH PEMENANG
Oleh Jasmine Felicia Rahardjo
Lavender adalah seorang atlet. Lavender
mempunyai sebuah cerita. Dulu Lavender
mempunyai seorang idola di sekolah. Idolanya
adalah kakak kelasnya yang bernama Vexana. Dia
sangat pintar bermain olahraga anggar. Vexana
sudah berkali-kali menang dan mendapatkan
medali emas. Lavender sangat mengidolakan dan
ingin mengikuti jejak Vexana.
Lavender berlatih dengan keras setiap
hari. Akhirnya Lavender terpilih dan masuk tim
bersama Vexana. Lavender diminta
memperkenalkan diri kepada anggota lain. Saat
memperkenalkan diri, Lavender melihat
17
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Pemenang
Vexana.Namun Vexana, terburu-buru untuk
latihan sehingga tidak melihat Lavender yang
sedang memperkenalkan diri.
Keesokan harinya Lavender mencoba
untuk menyapa Vexana.
“Hai, Vexana. Aku adalah penggemarmu,“
sapa Lavender.
Vexana melihat Lavender, tapi tidak
menanggapi sapaan Lavender. Lavender merasa
Vexana tampak berbeda dari biasanya. Dia tidak
seperti itu saat anak lain menyapanya. Lavender
pikir dia tidak mendengarnya jadi dia tetap
melanjutkan latihan. Pelatih mendatangi
Lavender untuk memberi informasi.
18
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Pemenang
“Lavender, kamu akan satu kamar dengan
Vexana,“ tegas pelatih.
Lavender kaget dan senang
mendengarnya. Sebaliknya, Vexana yang tidak
sengaja mendengar terlihat kesal. Lavender
segera membawa barang-barangnya ke kamar.
Pada saat Lavender sedang menata
barangnya di kamar, Vexana datang. Lavender
berusaha mengajaknya bicara, tetapi Vexana
marah. Ia menyuruh Lavender diam dan tidak
banyak bicara. Lavender mulai merasa jika
Vexana tidak menyukainya.
Enam bulan berlalu, waktu perlombaan
semakin dekat. Semua anggota tim sedang
berlatih dengan lebih giat, tetapi Lavender tidak
19
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Pemenang
bisa ikut karena dia sedang demam. Pelatih
meminta asistennya untuk mengantar Lavender
ke rumah sakit.
“Kamu jangan dekat-dekat dengan
Vexana!” bisik pelatih lirih.
Mendengar itu, Lavender merasa kesal
karena hanya Vexana selalu dibanggakan,
sedangkan dia dan anak lain tidak.
Beberapa hari kemudian, Lavender sembuh
dan mulai berlatih kembali untuk perlombaan.
Hal yang berbeda dilakukan Vexana. Dia memilih
tidak latihan dan sesumbar bahwa tanpa latihan
dia akan tetap menang. Pelatih datang untuk
mengumumkan siapa lawan yang akan dihadapi
oleh masing-masing anggota tim.
20
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Pemenang
Tidak disangka ternyata lawan Lavender
adalah Vexana. Lavender pun senang dan ingin
sekali membuktikan bahwa dia bisa mengalahkan
Vexana yang selalu dibanggakan itu. Lavender
berlatih lebih baik dari sebelumnya.
Saat perlombaan tiba. Lavender terlihat
gugup, dia takut akan kalah. Namun, Lavender
tetap meyakinkan dirinya agar bisa mengalahkan
Vexana.
“Saatnya aku mengalahkan Vexana!“
gumam Lavender.
Pertandingan pun dimulai. Lavender
dengan percaya diri melawan Vexana. Dia
berusaha sekuat tenaga hingga akhir
pertandingan.
21
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Pemenang
Saat pengumuman pemenang, Lavender
terlihat gugup dan Vexana terlihat biasa saja
karena dia merasa overconfidence.
“Pemenangnya adalah Lavender!“ tegas
wasit.
Lavender langsung lompat kegirangan
mendengar hasil perlombaannya. Vexana kaget
dan sangat kesal hingga ia merencanakan hal
buruk untuk Lavender.
Keesokan harinya, Lavender datang ke
sekolah seperti biasa. Saat memasuki kelas,
semua anak melihat Lavender dengan tatapan
yang sinis. Lavender kebingungan, tetapi dia
tetap masuk ke kelas dengan santai.
22
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Pemenang
Saat jam istirahat Lavender sedang
bersantai di taman sendirian.
“Hahaha… kamu menang karena bermain
curang. Tidak akan ada yang mau berteman
dengan orang sepertimu,“ ucap Vexana dengan
lantang membuat hampir seluruh siswa
mendengarnya.
Lavender bingung dan mulai curiga kepada
Vexana. Lavender pun datang ke tempat berlatih
untuk mencari tahu. Namun, semua tidak ada
yang mau berlatih dengan Lavender.
“Hai, aku Fina kamu pasti kenal aku,
‘kan?“ kata Fina.
“Oh, hai Kak Fina,” jawabku
23
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Pemenang
Fina adalah sahabat Vexana. Dia
menceritakan sesuatu kepada Lavender.
“Hai, Lavender. Aku ingin mengatakan
sesuatu kepadamu. Kamu pasti kesal dengan
Vexana. Aku cerita kepadamu karena aku juga
merasa kesal padanya. Dia selalu berbuat
seenaknya kepadaku,“ kata Fina
Lavender mendengar cerita Fina dengan
penuh penasaran.
“Apa yang mau Kak Fina ceritakan?“ ucap
Lavender.
“Vexana tidak terlalu hebat dalam anggar.
Dia menyuap pelatih supaya bisa masuk tim dan
selalu menang dalam pertandingan,“ ucap Fina
24
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Pemenang
Lavender kaget dan tidak menyangka apa
yang diceritakan Fina. Mereka berdua tidak
sadar saat asyik berbincang, ada salah satu anak
yang mendengar itu. Dia langsung menyebarkan
itu ke satu sekolah.
Keesokan harinya Vexana datang ke
sekolah seperti biasa. Kali ini semua siswa
melihatnya dengan tatapan yang sangat sinis.
Saat Vexana berada di kamar mandi, dia
mendengar ada anak yang mengatakan jika
Vexana adalah orang yang jahat dan pembohong.
Mereka semua mengejek Vexana saat dia keluar
kamar mandi. Setelah diperlakukan seperti itu,
Vexana langsung berlari menuju kelasnya.
25
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Pemenang
Kejadian itu membuat Vexana memutuskan
untuk tidak masuk sekolah beberapa hari karena
dia sangat malu. Saat tidak masuk sekolah,
Vexana menyadari kesalahannya. Akhirnya
Vexana masuk ke sekolah dan meminta maaf
kepada Lavender. Lavender merasa kasihan pada
Vexana. Dia memutuskan untuk memaafkan
Vexana. Vexana juga meminta maaf pada Fina
karena sering memerintahnya.
Saat istirahat, Lavender melihat banyak
teman yang sedang berkumpul di lapangan.
Lavender pun penasaran dan melihat apa yang
terjadi. Ternyata Vexana sedang menangis
dikelilingi teman-teman lain.Lavender langsung
menghampiri Vexana dan membelanya. Lavender
26
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Pemenang
mengatakan jika Vexana sudah meminta maaf
dan berjanji akan berubah. Mendengar itu,
teman-teman lain kaget dan langsung minta maaf
kepada Vexana.
Akhir cerita Vexana, Lavender, dan Fina
menjadi teman dekat dan sering berlatih
bersama, bahkan menghabiskan waktu bersama
saat di sekolah.
27
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Patty
KISAH PATTY
Oleh Salsabila Zahirah
Perkenalkan diriku adalah Patty. Aku adalah
seekor beruang berwarna coklat bermulut besar.
Seekor beruang, secara fisik memang terkesan
menakutkan. Akhirnya semua hewan
memandangku sebagai hewan
mengerikan,sehingga tidak ada yang mau
berteman denganku.
Namun, ada tiga hewan yang ternyata mau
berteman denganku. Momon seekor kera, Muti
seekor lebah, serta Mimi seekor Burung Merpati.
Persahabatan kami sangat erat hingga sempat
aku berpikir kalau waktu pun tak akan bisa
28
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Patty
memisahkan kami. Ternyata hal itu mustahil
terjadi, karena aku terpisah dengan mereka.
***
Di suatu sore, saat kami sedang berjalan-
jalan seperti biasa terlihat langit mulai gelap. Tak
lama hujan pun turun sangat lebat. Kami berlari
mencari tempat berteduh. Aku kesulitan berlari.
Karena badan yang besar membuatku tertinggal
dari teman-teman.
Wah, gawat. Mereka bertiga sudah berlari
mencari perlindungan. Tinggal aku, kataku dalam
hati.
Setelah hujan reda, aku bermaksud
mencari mereka hingga membuatku tersesat. Aku
melewati hutan yang penuh dengan pohon
29
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kisah Patty
berduri. Sesekali duri itu menusuk tubuh
membuatku terluka hingga kesakitan. Aku
berjalan tanpa ada tujuan.
Setelah lama berjalan, aku menemukan
sebuah gubuk kecil. Aku beristirahat sambil
mencabuti duri-duri yang menusuk tubuhku.
“Patty… Patty … Bangun!” teriak mereka
bertiga bersamaan.
Teriakan itu membuatku terbangun. Aku
terkejut melihat semua teman masih bersamaku.
Aku merasa lega karena itu hanyalah mimpi.
30
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Aku Rindu
AKU RINDU
Oleh M. Alif Arizky
Kini tak lagi kudengar suara nyanyian bernuansa
perjuangan, dari tempat berkumpulnya kami para
murid dalam satu ruangan. Bermain dan
bersenda gurau saat jam istirahat. Begitu pula
para pedagang jajanan yang biasa setiap hari
berbaris rapi di depan gerbang masuk.
Masa-masa sulit ini sudah berlangsung
hampir tiga tahun lamanya, sejak ditetapkan
Coronavirus Disease 2019 (covid-19) oleh
pemerintah sebagai bencana nasional non-alam
April 2020 lalu. Tak lagi ada coretan yang
menghiasi papan tulis yang menempel di depan
kelas. Suara desisan kipas angin yang
31
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Aku Rindu
menggantung di dinding pun tak lagi terdengar.
Bangku guru dan murid-murid berjajar rapi,
kosong tak berpenghuni.
“Ah ... aku rindu!” gumamku.
Suara Bapak dan Ibu Guru yang
mengajariku juga menerangkan setiap mata
pelajaran di depan kelas hingga canda tawa
teman-teman tak menemani hari-hariku. Kini
hanya layar handphone yang ada di hadapanku.
Sekolah daring yang selalu menunggu.
Semua kegiatan sekolah dialihkan ke
rumah, kegiatan belajar mengajar pun juga
begitu. Kebijakan Ini diambil oleh pemerintah
untuk menghindari penyebaran wabah virus
Covid-19.
32
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Aku Rindu
Awalnya para siswa merasa senang karena
tidak harus bangun pagi lagi untuk berangkat ke
sekolah. Namun, siapa sangka kebijakan itu
berlangsung lama sekali. Bahkan sudah hampir
tiga tahun.
Saat ini, sudah diberlakukan pembelajaran
tatap muka meski belum sepenuhnya.Kondisi
pembelajaran saat ini berbeda dari sebelum
terjadinya wabah Virus Corona. Suasana jadi
hening karena berkurangnya jumlah siswa yang
harus masuk ke kelas.
Awalnya diberlakukan PTM 100%.Namun,
ada siswa yang didapati terjangkit Virus Corona
di sebuah tempat. Akhirnya diberlakukan PTM
33
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Aku Rindu
50% dan bahkan sekarang pun berkurang lagi
menjadi PTM 25%.
Tak sedikit para siswa yang merindukan
suasana sekolah. Karena terlalu lama belajar di
rumah, rasa jenuh pun datang dengan sendirinya.
Selama ini pembelajaran dilakukan jarak jauh.
Dimana guru memberikan materi dan tugas
hanya melalui ponsel yang dikerjakan oleh para
murid.
Kondisi ini terkadang menyulitkan bagi
kami, para murid.Hal ini disebabkan jika ada
beberapa materi ataupun soal yang tidak
dimengerti, murid sulit menanyakan langsung
pada guru.
34
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Aku Rindu
Jika belajar di sekolah, murid bisa
bertanya langsung pada guru atau teman jika ada
yang belum dimengerti. Namun, jika belajar di
rumah saat orang tua tidak bisa membantu, aku
harus mencarinya ke Google.
Untuk mengatasi kerinduanku akan
sekolah, biasanya aku dan teman-teman bermain
bersama. Bahkan kami terkadang belajar
bersama membahas soal-soal pelajaran yang
tidak kami mengerti. Hal itu salah satu cara
untuk mengusir kerinduan akan sekolah.
Kalau tugas sudah selesai, kami biasanya
bersepeda di lingkungan sekitar. Nonton TV atau
bermain sepak bola. Terkadang kami juga bisa
bertemu saat melakukan ibadah Salat Jumat di
35
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Aku Rindu
masjid depan sekolah kami, sembari mengenang
masa-masa sekolah sebelum terjadinya wabah
Virus Corona.
36
Gendis Sewu Berkarya:
Aksara Muda – Kue Ulang Tahun Ibu
KUE ULANG TAHUN IBU
Oleh Khansa Chairani Waluyo
Tak terasa tahun sudah berganti. Bulan Januari
tahun 2022 pun sudah terlewati. Tibalah bulan
Februari yang membuatku langsung teringat
ulang tahun Ibu. Ingin sekali aku memberi
kejutan untuk membuat Ibu bahagia.
Terlintas dibenakku untuk membuat kado
terindah dari hasil karyaku sendiri. Aku mencoba
mencari buku resep kue milik Ibu dan
mempelajari beberapa resep. Keinginanku sangat
kuat untuk membuat kue ulang tahun tanpa
sepengetahuan Ibu. Selama beberapa hari, aku
terus mencoba membuat kue, tetapi selalu gagal.
37