The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by anggaadiw, 2019-06-13 08:49:17

BPR BEAT FI

BPR BEAT FI

dummyhead

PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN SISTEM PENGAPIAN

CATATAN : [2]
• Jika tidak ada percikan bunga api pada busi, periksa

semua sambungan terhadap kontak longgar atau
tidak baik sebelum mengukur tegangan puncak.
• Pakailah digital multimeter yang dapat dibeli di
pasaran dengan impedansi minimum 10 MΩ/DCV.
• Angka yang ditampilkan berbeda bergantung pada
impedansi internal multimeter.
• Jika memakai Imrie diagnostic tester (model 625),
ikuti petunjuk pemakaian pabrik pembuatnya.

Hubungkan peak voltage adaptor [1] ke digital
multimeter [2]. atau gunakan Imrie diagnostic tester.

TOOL:

Imrie diagnostic tester (model 625) atau

Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100

dengan digital multimeter (impedansi minimum 10
MΩ/DCV) yang dapat dibeli di pasaran

[1]

TEGANGAN PUNCAK PRIMER COIL [1]
PENGAPIAN

CATATAN :
• Perhatikan semua sambungan-sambungan sistem

sebelum melakukan pemeriksaan. Jika sistem
dilepaskan, maka tegangan puncak yang diukur
mungkin salah.
• Periksa kompresi cylinder dan periksa bahwa busi
telah dipasang dengan benar.
Letakkan skuter dengan standar tengahnya pada
permukaan datar.
Lepaskan berikut ini:
– Cover center (hal. 2-8)
– Cover body (hal. 2-9)
Lepaskan klem kabel busi [1] dari intake shroud.

Lepaskan tutup busi dari busi.
Pasang busi [1] yang diketahui dalam keadaan baik
pada tutup busi dan hubungkan busi ke massa pada
cylinder seperti dilakukan pada test percikan bunga api
busi.

[1]

5-5

dummyhead

SISTEM PENGAPIAN

Dengan kabel primer coil pengapian dalam keadaan
tersambung, hubungkan jarum pengetesan peak
voltage adaptor ke terminal kabel primer coil pengapian
dan massa.

TOOL:

Imrie diagnostic tester (model 625) atau

Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100

dengan digital multimeter (impedansi minimum 10
MΩ/DCV) yang dapat dibeli di pasaran

HUBUNGAN: Hitam/kuning (–) – Massa (+)

Putar kunci kontak ke ON.
Periksa tegangan awal pada saat ini.
Tegangan battery harus diukur.
Jika tegangan awal tidak dapat diukur, ikuti
pemeriksaan pada tabel troubleshooting (hal. 5-4).
Putar kunci kontak ke ON, kemudian tarik handel rem
(handel rem belakang) sepenuhnya.

Jangan menyentuh Putar mesin dengan motor starter dan ukur tegangan
jarum pengetesan puncak primer coil pengapian.
TEGANGAN PUNCAK: Minimum 100 V
untuk agar tidak Jika tegangan puncak tidak normal, lakukan
terkena kejutan pemeriksaan-pemeriksaan yang diuraikan pada tabel
troubleshooting (hal. 5-4).
listrik.

Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik
dari pelepasan.

TEGANGAN PUNCAK SENSOR CKP

CATATAN : [1]
• Periksa kompresi cylinder dan periksa bahwa busi

telah dipasang dengan benar.
• Perhatikan semua sambungan sistem sebelum

melakukan pemeriksaan. Jika sistem dilepaskan,
maka tegangan puncak yang diukur mungkin salah.

Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM [1] (hal. 4-20).

Hubungkan peak voltage adaptor atau Imrie tester ke Yellow (Kuning) Putih/kuning
terminal-terminal konektor 33P (Hitam) ECM pada sisi
kabel body.

TOOL:

Imrie diagnostic tester (model 625) atau

Peak voltage adaptor [2] 07HGJ-0020100

dengan digital multimeter (impedansi minimum 10 [2]

MΩ/DCV) yang dapat dibeli di pasaran

HUBUNGAN: Kuning (+) – Putih/kuning (–)
Putar kunci kontak ke ON dan tarik handel rem
sepenuhnya.

Jangan menyentuh Putar mesin dengan motor starter dan ukur tegangan
jarum pengetesan puncak sensor CKP.
TEGANGAN PUNCAK: Minimum 0,7 V
untuk agar tidak Jika tegangan puncak yang diukur pada konektor 33P
terkena kejutan (Hitam) ECM tidak normal, ukur tegangan puncak pada
konektor 2P sensor CKP.
listrik.

5-6

dummyhead

Lepaskan cover body (hal. 2-12). [1] SISTEM PENGAPIAN
Putar kunci kontak ke OFF. [1]
Lepaskan konektor 2P sensor CKP [1] dan hubungkan [2]
peak voltage adaptor atau Imrie tester pada terminal-
terminal konektor dari sisi sensor CKP.

HUBUNGAN: Kuning (+) – Putih/kuning (–)

Dengan cara sama seperti pada konektor 33P (Hitam)
ECM, ukur tegangan puncak dan bandingkan dengan
tegangan yang diukur pada konektor 33P (Hitam) ECM.
CATATAN :
• Jika tegangan puncak yang diukur pada ECM tidak

normal dan yang diukur pada sensor CKP normal,
maka ada rangkaian terbuka atau hubungan
singkat, atau sambungan longgar pada kabel body.
• Jika tegangan puncak pada sisi sensor CKP lebih
rendah daripada nilai standard, lakukan
pemeriksaan-pemeriksaan yang dijelaskan pada
tabel troubleshooting (hal. 5-4).
Untuk penggantian sensor CKP (hal. 18-7).
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik
dari pelepasan.

COIL PENGAPIAN

PELEPASAN/PEMASANGAN

Lepaskan cover body (hal. 2-9).
Lepaskan tutup busi [1] dan lepaskan klem kabel busi
[2] dari intake shroud.
Lepaskan klem kabel busi dari rangka.

Lepaskan konektor-konektor kabel primer coil [2]
pengapian [1].
Lepaskan baut-baut pemasangan [2] dan coil
pengapian [3].
Lepaskan klem kabel busi dari rangka.

Alurkan kabel body Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
dengan benar (hal. pelepasan.

1-14).

[1] [3]

5-7

dummyhead

SISTEM PENGAPIAN

WAKTU PENGAPIAN

CATATAN :
• Bacalah petunjuk pemakaian untuk pengoperasian

timing light.
• Bacalah petunjuk untuk cara kerja timing light.

Lepaskan cover kipas pendingin (hal. 2-14). [2]
[3]
Hubungkan timing light [1] ke kabel busi.

Putar kunci kontak ke ON.

Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner.

PUTARAN 1.700 ± 100 menit-1
STASIONER MESIN:

Waktu pengapian tepat jika garis penunjuk [2] pada [1]
crankcase kanan bertepatan dengan tanda “F” [3] pada
flywheel seperti diperlihatkan.
Jika waktu pengapian tidak tepat, periksa ignition pulse
generator (hal. 5-6).

5-8

6. ELECTRIC STARTER

6

LOKASI SISTEM ··································· 6-2 MOTOR STARTER································· 6-6
DIAGRAM SISTEM ································ 6-2 RELAY UTAMA ····································· 6-8
INFORMASI SERVIS ······························ 6-3 RELAY STARTER································ 6-10
TROUBLESHOOTING ···························· 6-4

6-1

dummyhead

ELECTRIC STARTER

LOKASI SISTEMELECTRICSTARTER

SWITCH LAMPU REM DEPAN SWITCH LAMPU REM BELAKANG
KUNCI KONTAK
SWITCH STARTER
SEKRING UTAMA (MAIN) 15 A
ECM MOTOR STARTER

RELAY UTAMA SEKRING TAMBAHAN
10 A

RELAY STARTER BATTERY

DIAGRAM SISTEM

SEKRING UTAMA (MAIN) 15 A R/W
Bl

R/W R/Bl Bl

R Bl

RELAY REGULATOR/ Bl RELAY
STARTER RECTIFIER R/Bl UTAMA

R/W Y/Bl KUNCI KONTAK R/Y

RR G SWITCH STARTER SEKRING
G/Y TAMBAHAN
10 A

Bl/Br

SWITCH LAMPU REM

G/W G Y/Bl Bl W/Bl Y/G G/W SWITCH
STANDAR
MOTOR SAMPING G
STARTER
ECM
BATTERY

6-2

dummyhead

ELECTRIC STARTER

INFORMASI SERVIS

UMUM

• Selalu putar kunci kontak ke OFF sebelum menyervis motor starter. Motor dapat hidup dengan tiba-tiba, dan menimbulkan luka-
luka parah.

• Battery yang lemah kemungkinan tidak mampu memutar motor starter dengan cukup cepat, atau memasok arus pengapian
yang memadai.

• Motor starter dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka.
• Pada saat memeriksa sistem starter, selalu ikuti langkah-langkah pada troubleshooting (hal. 6-4).
• Jika arus listrik dibiarkan mengalir untuk memutar motor starter sementara mesin tidak berputar, maka motor starter dapat

mengalami kerusakan.
• Untuk menyervis kunci kontak (hal. 19-8).
• Untuk menyervis switch starter (hal. 19-9).
• Untuk menyervis switch lampu rem (hal. 19-10).
• Kode warna sebagai berikut dipakai dalam bab ini.

Bl = Black (Hitam) G = Green (Hijau) R = Red (Merah) W = White (Putih) Y = Yellow (Kuning)

SPESIFIKASI STANDARD Satuan: mm
7,0 BATAS SERVIS
BAGIAN 3,5
Panjang brush motor starter

TORSI PENGENCANGAN

BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
Sekrup kabel motor starter LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)

1 4 2,0 (0,2)

6-3

dummyhead

ELECTRIC STARTER

TROUBLESHOOTING

Motor starter tidak berputar
1. Pemeriksaan Standard

Periksa berikut ini:
– Kondisi battery
– Sekring utama 15 A terbakar
– Sekring tambahan 10 A terbakar
– Fungsi kunci kontak (hal. 18-10)
– Switch lampu rem (hal. 18-12)
Apakah hal-hal di atas dalam kondisi baik?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
TIDAK– Ganti atau perbaiki part-part yang tidak berfungsi.
2. Cara Kerja Relay Starter
Putar kunci kontak ke ON.
Tarik handel rem sepenuhnya dan tekan switch starter.
Harus terdengar bunyi "KLIK" pada relay pada saat switch starter ditekan.
Apakah terdengar bunyi "KLIK"?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 5.
3. Pemeriksaan Kabel Motor Starter
Putar kunci kontak ke OFF.
Periksa adanya rangkaian terbuka pada kabel motor starter dan kabel massa motor starter.
Apakah kabel-kabel di atas dalam kondisi baik?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 4.
TIDAK– • Kabel motor starter longgar atau tersambung dengan tidak baik.

• Rangkaian terbuka pada kabel massa motor starter (Hijau) dan terminal negatif battery.
• Rangkaian terbuka pada kabel Merah/Putih motor starter antara relay starter dan motor starter.
4. Pemeriksaan Motor Starter
Berikan tegangan battery secara langsung pada motor starter dan periksa cara kerjanya.
Apakah motor starter berputar?
YA – • Rangkaian terbuka pada kabel Merah antara relay starter dan battery.
• Relay starter rusak.
TIDAK– Motor starter rusak.
5. Pemeriksaan Rangkaian Coil Relay Starter
Lepaskan konektor 33P ECM.
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan battery antara konektor 33P ECM sisi kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Kuning/hitam (+) – Massa (–)

Apakah ada tegangan battery?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 6.
TIDAK– • Konektor longgar atau tersambung dengan tidak baik.

• Rangkaian terbuka pada kabel battery antara battery dan kunci kontak.
• Rangkaian terbuka pada kabel Hitam/putih relay starter antara kunci kontak dan relay starter.
• Rangkaian terbuka pada kabel Kuning/hitam relay starter antara ECM dan relay starter.
• Kunci kontak rusak (hal. 18-10).
• Coil relay starter rusak.
6. Pemeriksaan Rangkaian Switch Lampu Rem/Switch Starter
Putar kunci kontak ke ON.
Tarik handel rem sepenuhnya dan tekan switch starter.
Ukur tegangan battery antara konektor 33P ECM sisi kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Kuning/hijau (+) – Massa (–)

6-4

dummyhead

ELECTRIC STARTER

Apakah ada tegangan battery?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 7.
TIDAK– • Konektor longgar atau tersambung dengan tidak baik.

• Switch lampu rem rusak (hal. 18-12).
• Rangkaian terbuka pada kabel Hitam antara relay utama dan switch lampu rem.
• Rangkaian terbuka pada kabel Hijau/Kuning antara switch lampu rem dan switch starter.
• Switch starter rusak (hal. 18-11).
• Rangkaian terbuka pada kabel Kuning/hijau antara ECM dan switch starter.
7. Pemeriksaan Kontinuitas Relay Starter
Periksa kontinuitas relay starter (hal. 5-10).

Apakah ada kontinuitas?
YA – • Rangkaian terbuka pada kabel Hitam/putih ECM.

• Rangkaian terbuka pada kabel Hijau ECM.
• ECM rusak.
TIDAK– Relay starter rusak.
Motor starter memutar mesin dengan perlahan
• Tegangan battery rendah.
• Kabel terminal battery tersambung dengan tidak baik.
• Kabel motor starter tersambung dengan tidak baik.
• Motor starter rusak.
• Kabel massa battery tersambung dengan tidak baik.
Motor starter berputar, tetapi mesin tidak ikut berputar
• Motor starter berputar terbalik.
– Rumah motor dirakit dengan tidak benar.
– Terminal-terminal tidak dihubungkan dengan benar.
• Starter pinion rusak.
Relay starter berbunyi “KLIK”, tetapi mesin tidak berputar
• Crankshaft tidak berputar karena ada masalah pada mesin.
• Starter pinion rusak.

6-5

dummyhead

ELECTRIC STARTER

MOTOR STARTER

CATATAN : [1] [3]
• Selalu putar kunci kontak ke OFF sebelum menyervis [2]

motor starter. Motor starter dapat hidup dengan tiba-
tiba, yang mengakibatkan luka-luka parah.
• Battery yang lemah kemungkinan tidak mampu
memutar motor starter dengan cukup cepat, atau
memasok arus pengapian yang memadai.
• Motor starter dapat diservis dengan mesin
terpasang pada rangka.
• Pada saat memeriksa sistem starter, selalu ikuti
langkah-langkah pada troubleshooting (hal. 6-4).
• Jika arus listrik dibiarkan mengalir untuk memutar
motor starter sementara mesin tidak berputar, maka
motor starter dapat mengalami kerusakan.
• Lihat pada informasi komponen berikut ini.
– Untuk menyervis kunci kontak (hal. 18-10).
– Untuk menyervis switch starter (hal. 18-11).
– Untuk menyervis switch lampu rem (hal. 18-12).

PELEPASAN

Lepaskan rumah saringan udara (hal. 7-10).
Tarik lepas cover debu [1].
Lepaskan sekrup [2] dan kabel motor starter [3] dari
motor starter.

Lepaskan baut-baut pemasangan [1], kabel-kabel [2]
massa [2] dan motor starter [3]. [1]

Lepaskan O-ring [1] dari motor starter. [3]
[1]

6-6

dummyhead ELECTRIC STARTER

PEMBONGKARAN/PERAKITAN

Bongkar dan rakit motor starter seperti pada gambar
berikut ini.

RUMAH MOTOR

ARMATURE

PEGAS

SEKRUP

DUDUKAN

GASKET

PEMASANGAN [1]

Lapisi O-ring baru [1] dengan oli mesin dan pasang ke
dalam alur motor starter.

Alurkan kabel motor Pasang motor starter [1] pada mesin. [3]
starter dan kabel Tempatkan kabel-kabel massa [2] dan kencangkan
massa dengan baut-baut pemasangan starter [3].
benar (hal. 1-14).

[1] [2]

6-7

dummyhead

ELECTRIC STARTER [3] [1]

Pasang kabel motor starter [1] dan kencangkan sekrup [2]
[2] dengan torsi sesuai spesifikasi. [1]
TORSI: 2,0 N.m (0,2 kgf.m) [1]
Letakkan kembali cover debu [3] pada posisi yang
sesuai.
Pasang rumah saringan udara (hal. 7-10).

[2]

RELAY UTAMA

PELEPASAN/PEMASANGAN

Lepaskan cover body (hal. 2-9)
Lepaskan konektor 5P (Abu-abu) relay utama [1] dari
rangka dan lepaskan relay utama [2].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.

PEMERIKSAAN CARA KERJA

Sebelum melakukan pemeriksaan cara kerja, periksa
berikut ini:
– Kondisi battery
– Sekring utama 15 A terbakar
– Sekring tambahan 10 A terbakar
– Kunci kontak (hal. 18-10)
Lepaskan cover body (hal. 2-9).
Putar kunci kontak ke ON.
Relay utama [1] normal jika relay utama berbunyi
"KLIK".
Jika anda tidak mendengar bunyi "KLIK" pada relay,
periksa berikut ini:
– Pemeriksaan kontinuitas relay utama (hal. 6-9)
– Pemeriksaan saluran switch relay utama (hal. 6-9)
– Pemeriksaan saluran coil relay utama (hal. 6-10)

6-8

dummyhead

PEMERIKSAAN KONTINUITAS RELAY [1] ELECTRIC STARTER
UTAMA A
B
Putar kunci kontak ke OFF. D
Lepaskan relay utama [1] (hal. 6-8).
Hubungkan ohmmeter pada terminal-terminal relay DCBA
utama berikut.
HUBUNGAN: A – B

Hubungkan battery 12 V pada terminal-terminal relay
utama berikut.
HUBUNGAN: C – D

Harus ada kontinuitas antara terminal-terminal A dan B
pada saat battery dihubungkan, dan tidak ada
kontinuitas pada saat battery dilepaskan.

C

PEMERIKSAAN SALURAN SWITCH [1]
RELAY UTAMA

Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan relay utama (hal. 6-8).
Hubung singkatkan terminal-terminal konektor 5P (Abu-
abu) relay utama [1] sisi kabel body dengan kabel
jumper [2].
HUBUNGAN: Merah/putih - Merah/kuning

Merah/kuning
Merah/putih

Lepaskan kotak sekring [1] dari cover floor. [2]
Ukur tegangan antara konektor kotak sekring kabel [1]
body dan massa.
HUBUNGAN: Merah/kuning (+) – Massa (–)

Jika ada tegangan battery, saluran switch relay utama
normal.
Jika tidak ada tegangan battery, periksa berikut ini:
– Rangkaian terbuka pada kabel Merah/putih antara

kotak sekring [1] dan relay utama
– Rangkaian terbuka pada kabel Merah/kuning antara

kotak sekring dan relay utama

6-9

dummyhead

ELECTRIC STARTER [1] Hitam/putih

PEMERIKSAAN SALURAN COIL Green (Hijau) [1]
RELAY UTAMA

SALURAN DAYA COIL
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan relay utama (hal. 6-8).
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan antara konektor relay utama [1] sisi
kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Hitam/putih (+) – Massa (–)

Jika ada tegangan battery, saluran daya coil relay
utama normal.
Jika tidak ada tegangan battery, periksa rangkaian
terbuka pada kabel Hitam/putih antara kunci kontak dan
relay utama.
SALURAN MASSA COIL
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan relay utama (hal. 6-8).
Periksa kontinuitas antara konektor relay utama [1] sisi
kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Hijau – Massa

Jika ada kontinuitas, saluran massa coil relay utama
normal.
Jika tidak ada kontinuitas, periksa rangkaian terbuka
pada kabel Hijau antara relay utama dan massa.

RELAY STARTER [1]

PEMERIKSAAN SALURAN COIL [1]
RELAY STARTER Kuning/hitam

Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Lepaskan penutup karet [1] dan lepaskan konektor 33P
(Hitam) ECM [2].
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan antara konektor 33P (Hitam) ECM sisi
kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Kuning/hitam (+) – Massa (–)

Jika tegangan battery hanya tampak pada saat kunci
kontak pada posisi ON, maka rangkaian coil relay
starter normal.
Jika tidak ada tegangan battery, periksa berikut ini:
– Rangkaian terbuka pada kabel Kuning/hitam antara

relay starter dan ECM.
– Rangkaian terbuka pada kabel Hitam/putih antara

relay starter dan kunci kontak.

[1]

6-10

dummyhead

PEMERIKSAAN RANGKAIAN SWITCH [1] ELECTRIC STARTER
LAMPU REM/SWITCH STARTER
[2]
Putar kunci kontak ke OFF. Kuning/hijau
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Lepaskan penutup karet [1] dan lepaskan konektor 33P [1]
(Hitam) ECM [2].
Putar kunci kontak ke ON.
Tarik handel rem sepenuhnya dan tekan switch starter.
Ukur tegangan antara konektor 33P (Hitam) ECM sisi
kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Kuning/hijau (+) – Massa (–)

Jika tegangan battery hanya tampak pada saat kunci
kontak pada posisi ON, handel rem ditarik sepenuhnya
dan switch starter ditekan, maka rangkaian normal.
Jika tidak ada tegangan battery, periksa berikut ini:
– Rangkaian terbuka pada kabel Kuning/hijau antara

switch starter dan ECM.
– Rangkaian terbuka pada kabel Hijau/kuning antara

switch starter dan switch-switch lampu rem.
– Rangkaian terbuka pada kabel Hitam antara switch-

switch lampu rem dan relay utama.

6-11

dummyhead

CATATAN

7. SISTEM BAHAN BAKAR

LOKASI KOMPONEN ····························· 7-2 THROTTLE BODY ······························· 7-11 7
INFORMASI SERVIS ······························ 7-3 PIPA INTAKE······································ 7-15
PEMERIKSAAN SALURAN BAHAN BAKAR··· 7-4 INJECTOR·········································· 7-16
POMPA BAHAN BAKAR ························ 7-8 TANGKI BAHAN BAKAR ······················ 7-17
RUMAH SARINGAN UDARA ················· 7-10

7-1

dummyhead

SISTEM BAHAN BAKAR

LOKASI KOMPONENSISTEMBAHANBAKAR

12 N.m (1,2 kgf.m)
12 N.m (1,2 kgf.m)

7-2

dummyhead

SISTEM BAHAN BAKAR

INFORMASI SERVIS

UMUM

• Membengkokkan atau memelintir kabel pengaturan akan mengurangi kelancaran kerjanya dan dapat menyebabkan kabel
macet atau mengikat, sehingga mengakibatkan kehilangan pengendalian atas kendaraan.

• Bekerjalah di tempat dengan ventilasi yang cukup. Menghisap rokok atau membiarkan adanya api atau percikan bunga api di
tempat kerja atau di tempat dimana bensin disimpan dapat mengakibatkan kebakaran atau ledakan.

• Sewaktu membongkar part-part sistem bahan bakar, catatlah lokasi semua O-ring. Ganti dengan yang baru pada waktu
perakitan kembali.

• Sebelum melepaskan selang pengaliran bahan bakar, bebaskan tekanan bahan bakar dari sistem (hal. 7-4).
• Jangan menghentakkan throttle valve dari terbuka penuh ke tertutup penuh setelah kabel gas dilepaskan. Hal ini dapat

mengakibatkan putaran stasioner yang tidak tepat.
• Tutuplah lubang-lubang intake dengan pita perekat atau kain bersih untuk mencegah masuknya kotoran dan serpihan-serpihan

ke dalam mesin setelah throttle body/pipa intake dilepaskan.
• Jangan sampai merusak throttle body. Hal ini dapat menyebabkan bekerjanya throttle valve menjadi tidak benar.
• Jaga agar kotoran dan serpihan-serpihan tidak masuk ke lubang throttle dan saluran lintasan udara setelah throttle body

dilepaskan. Bersihkan saluran dengan udara kompresor bila perlu.
• Jangan melonggarkan atau mengencangkan mur dan sekrup yang dicat putih pada throttle body. Melonggarkan atau

mengencangkan mur dan sekrup tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada throttle valve dan pengaturan putaran stasioner.
• Part-part throttle body yang tidak diperlihatkan di dalam buku pedoman reparasi ini tidak boleh dibongkar.
• Untuk pemeriksaan sensor ketinggian bahan bakar (hal. 19-12).

SPESIFIKASI SPESIFIKASI

BAGIAN GQRPA
Nomor identifikasi throttle body 1.700 ± 100 menit-1
Putaran stasioner mesin
Jarak main bebas handel gas 2 – 6 mm
Tekanan bahan bakar pada putaran stasioner
Aliran pompa bahan bakar (pada 12 V) 294 kPa (43 psi)
Minimum 98 cm3/10 detik

TORSI PENGENCANGAN JUML DIAMETER TORSI CATATAN
AH ULIR (mm) N·m (kgf·m) Untuk urutan pengencangan
BAGIAN 4 (hal. 7-9)
6 12 (1,2)
Mur plat pemasangan pompa bahan 1
bakar 4 2,1 (0,2)
Sekrup klem selang penghubung rumah 2
saringan udara 5 3,4 (0,3)
Sekrup torx katup solenoid peninggi 1
putaran stasioner 1 5 3,4 (0,3)
Sekrup dudukan kabel gas 2 8 8,5 (0,9)
Mur pengunci kabel gas 6 12 (1,2)
Baut pemasangan joint injector

7-3

dummyhead

SISTEM BAHAN BAKAR [2]

PEMERIKSAAN SALURAN BAHAN
BAKAR

MEMBEBASKAN TEKANAN BAHAN
BAKAR

CATATAN :
Sebelum melepaskan selang pengaliran bahan bakar,
bebaskan tekanan dari sistem dengan mengikuti
prosedur di bawah ini.
1. Putar kunci kontak ke OFF.

Lepaskan cover tangki bahan bakar (hal. 2-8).
Lepaskan konektor 5P pompa bahan bakar [3].
2. Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner
sampai mesin mati sendiri.
3. Putar kunci kontak ke OFF.
4. Lepaskan kabel negatif (–) battery (hal. 18-11).

PELEPASAN FITTING

CATATAN :
Skuter ini menggunakan resin sebagai bagian dari
bahan selang pengaliran bahan bakar. Jangan
membengkokkan atau memelintir selang pengaliran
bahan bakar.

Sisi pompa bahan 1. Bebaskan tekanan bahan bakar (hal. 7-4). [2]

bakar: Periksa fitting bahan bakar [1] terhadap adanya [1]
kotoran, dan bersihkan bila perlu. [2]

Letakkan kain lap [2] menutupi fitting.

Sisi injector: Periksa fitting bahan bakar [1] terhadap adanya
kotoran, dan bersihkan bila perlu.
Letakkan kain lap [2] menutupi fitting.

[1]

7-4

dummyhead SISTEM BAHAN BAKAR
1. Tekan tab penahan [2] ke arah depan.
[2]

2. Tekan penahan ke bawah [1] dan tahan. [1]
Lepaskan konektor [2] dari joint pompa bahan [1]
bakar/joint injector.
Periksa kondisi penahan dan ganti bila perlu. [2]

CATATAN :
• Untuk mencegah agar bahan bakar yang tersisa di

dalam selang pengaliran bahan bakar tidak mengalir
keluar, gunakanlah kain lap.
• Hati-hati jangan sampai merusak selang atau part-
part lain.
• Jangan memakai tool apapun.
• Jika konektor tidak bergerak, secara bergantian tarik
dan dorong konektor sampai terlepas dengan
mudah.
3. Untuk menghindari kerusakan dan untuk menjaga
agar benda-benda asing tidak masuk, tutuplah
konektor yang telah dilepaskan dan ujung pipa
dengan kantong plastik [1].

[1]

PEMASANGAN FITTING

CATATAN :
• Jika ada penahan yang perlu diganti, ganti dengan

penahan yang dibuat di pabrik pembuat yang sama
dengan penahan yang telah dilepaskan (Berbagai
pabrik pembuat lain mempunyai spesifikasi-
spesifikasi penahan yang berbeda).
• Jangan membengkokkan atau memelintir selang
pengaliran bahan bakar.

7-5

dummyhead [2]

SISTEM BAHAN BAKAR

1. Dorong konektor [1] pada joint pompa bahan bakar/
joint injector sampai penahan [2] mengunci dengan
adanya bunyi "KLIK".

CATATAN :
• Tepatkan fitting dengan pipa.

Jika sulit disambungkan, oleskan sedikit oli mesin
pada ujung pipa.
2. Pastikan sambungan sudah kencang; periksa
secara visual dan dengan menarik konektor.

NORMALISASI TEKANAN BAHAN [1] [1]
BAKAR
[1]
1. Sambungkan konektor 5P pompa bahan bakar [1]. [4]
2. Hubungkan kabel negatif (–) ke battery (hal. 18-11).
3. Putar kunci kontak ke ON.

CATATAN :
• Jangan hidupkan mesin.
• Pompa bahan bakar akan bekerja selama kira-kira 2

detik, dan tekanan bahan bakar akan naik.
Ulangi 2 atau 3 kali, dan periksa bahwa tidak ada
kebocoran pada sistem aliran bahan bakar.
4. Putar kunci kontak ke OFF.

TES TEKANAN BAHAN BAKAR

Lepaskan fitting dari sisi pompa bahan bakar (hal. 7-4). [2]
Pasang fuel pressure gauge, attachment-attachment
dan manifold. [3]
[5]
TOOL: 07406-0040004
Fuel pressure gauge [1] 07ZAJ-S5A0111
Pressure gauge manifold [2]
Hose attachment, 07ZAJ-S5A0120
9 mm/9 mm [3]
Hose attachment, 07ZAJ-S5A0130
6 mm/9 mm [4]
Attachment joint, 07ZAJ-S5A0150
6 mm/9 mm [5]

Untuk sementara sambungkan kabel negatif (–) ke
battery dan konektor 5P pompa bahan bakar.
Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner.
Bacalah tekanan bahan bakar.

STANDARD: 294 kPa

– Jika tekanan bahan bakar lebih tinggi dari yang
dispesifikasikan, ganti assy pompa bahan bakar
(hal. 7-15).

– Jika tekanan bahan bakar lebih rendah dari
spesifikasi, periksa berikut ini:
– Kebocoran saluran bahan bakar (hal. 7-4)
– Unit pompa bahan bakar (hal. 7-8)
– Saringan bahan bakar tersumbat (hal. 7-15)

Setelah pemeriksaan, bebaskan tekanan bahan bakar
(hal. 7-4).
Lepaskan fuel pressure gauge, attachment dan
manifold dari pompa bahan bakar.

7-6

dummyhead SISTEM BAHAN BAKAR

Pasang fitting pada sisi pompa bahan bakar (hal. 7-5). [1]
Normalisasikan tekanan bahan bakar (hal. 7-6).
Periksa bahwa tidak ada kebocoran pada sistem
pemasokan bahan bakar (hal. 7-8).

PEMERIKSAAN ALIRAN BAHAN
BAKAR

Lepaskan fitting dari sisi injector (hal. 7-4).
Lepaskan boss klem selang pengaliran bahan bakar [1]
dari rangka dan baut-baut [2].

[2]

Lap bensin yang Tempatkan ujung selang di dalam tempat penampung [1]
tertumpah. bensin yang sesuai.
Untuk sementara hubungkan kabel negatif (–) ke
battery dan konektor 5P pompa bahan bakar.
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur jumlah bahan bakar yang mengalir.
CATATAN :
• Pompa bahan bakar bekerja selama 2 detik. Ulangi
5 kali untuk mencapai pengukuran waktu total.
• Kembalikan bahan bakar ke tangki bahan bakar,
saat bahan bakar yang pertama mengalir.

Jumlah aliran bahan Minimum 98 cm3/10 detik
bakar:

Jika aliran bahan bakar kurang dari yang
dispesifikasikan, periksa berikut ini:
– Selang bahan bakar tersumbat
– Unit pompa bahan bakar (hal. 7-8)
– Saringan bahan bakar tersumbat (hal. 7-15)
Pasang fitting pada sisi injector (hal. 7-5).
Normalisasikan tekanan bahan bakar (hal. 7-6).
Periksa bahwa tidak ada kebocoran pada sistem
pemasokan bahan bakar (hal. 7-8).

7-7

dummyhead [1]

SISTEM BAHAN BAKAR

POMPA BAHAN BAKAR

CATATAN :
Lakukan prosedur inisialisasi ECM apabila cylinder
head/valve/valve guide/valve seat diganti atau
dibongkar (hal. 4-23).

PEMERIKSAAN SISTEM

Putar kunci kontak ke ON dan pastikan bahwa pompa
bahan bakar bekerja selama 2 detik.
Jika pompa bahan bakar tidak bekerja, periksalah
sebagai berikut:
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan cover tangki bahan bakar (hal. 2-8).
Lepaskan konektor 5P pompa bahan bakar [1].

Putar kunci kontak ke ON dan ukur tegangan pada [1]
terminal-terminal konektor 5P pompa bahan bakar [1] Hitam/putih Coklat/kuning
sisi kabel.

HUBUNGAN: Hitam/putih (+) – Coklat/kuning (–)
STANDARD: Di atas (Tegangan battery – 1,1 V)

Seharusnya ada tegangan standard selama beberapa [2]
detik.
Jika ada tegangan standard, ganti unit pompa bahan
bakar.
Jika tidak ada tegangan standard, periksalah sebagai
berikut:
– Sekring utama 15 A
– Sekring tambahan 10 A
– Kunci kontak (hal. 19-8)
– Rangkaian terbuka pada kabel Hitam/putih antara

pompa bahan bakar dan kotak sekring
– Rangkaian terbuka pada kabel Coklat/kuning antara

pompa bahan bakar dan ECM
– Saluran daya/massa ECM (hal. 4-20)

PELEPASAN

CATATAN :
• Jangan membongkar pompa bahan bakar.
• Skuter ini menggunakan resin sebagai bagian dari

bahan selang bahan bakar. Jangan
membengkokkan atau memelintir selang bahan
bakar.
Lepaskan fitting dari sisi pompa bahan bakar (hal. 7-4).
Bersihkan sekitar pompa bahan bakar.
Longgarkan mur-mur [1] dengan pola bersilang dalam
beberapa langkah.
Lepaskan mur-mur dan plat-plat pemasangan [2].

[1]

7-8

dummyhead

Tarik unit pompa bahan bakar [1] ke atas hingga ujung [2] SISTEM BAHAN BAKAR
saringan bahan bakar [2] keluar dari lubang tangki
bahan bakar. [4] [3]
Putar unit pompa bahan bakar hingga saringan bahan
bakar keluar dari lubang sambil melipat saringan bahan [5] [1]
bakar untuk menghindari kerusakan. [1]

CATATAN : [3]
Lepaskan unit pompa bahan bakar [1] dengan hati-hati
dari tangki bahan bakar untuk mencegah kerusakan [3] [1]
sensor ketinggian bahan bakar [5] dan lengan [1]
pelampung.
Lepaskan seal debu [3] dan O-ring [4] dari unit pompa
bahan bakar.

PEMASANGAN

Selalu ganti O-ring Oleskan maksimal 1 gr oli mesin pada O-ring baru [1] [2]
dan seal debu dan pasanglah pada unit pompa bahan bakar [2].
Pasang seal debu baru [3] dalam arah yang benar
dengan yang baru. seperti diperlihatkan.
Hati-hati agar tidak

menjepit kotoran
dan serpihan di

antara unit pompa
bahan bakar, O-ring

dan seal debu.

Oleskan sedikit oli mesin pada daerah duduk O-ring [2]
dan seal debu pada tangki bahan bakar.

Hati-hati agar tidak Pasang assy pompa bahan bakar [1] pada lubang
merusak saringan tangki bahan bakar.

dan arm CATATAN :
pelampung. Masukkan sensor ketinggian bahan bakar [3] ke dalam
tangki sambil membengkokkan saringan bahan bakar
[2].

Tekan unit pompa bahan bakar [1] ke dalam tangki
bahan bakar sehingga kedua tab pompa [2] terletak di
antara kedua rusuk seperti diperlihatkan.

CATATAN :
Pastikan seal debu dipasang dengan benar.

[2]

7-9

dummyhead [2] 2
4 3
SISTEM BAHAN BAKAR
1 [1] [2]
Pasang plat-plat pemasangan [1] dengan tanda "UP"
[2] nya menghadap ke atas sambil menekan unit
pompa bahan bakar ke bawah.
Pasang dan kencangkan mur-mur plat pemasangan
pompa bahan bakar dengan torsi sesuai spesifikasi dan
dengan urutan yang sudah ditentukan seperti
diperlihatkan.
TORSI: 12 N.m (1,2 kgf.m)
Pasang fitting pada sisi pompa bahan bakar (hal. 7-5).
Normalisasikan tekanan bahan bakar (hal. 7-6).
Periksa bahwa tidak ada kebocoran pada sistem
pemasokan bahan bakar (hal. 7-8).
CATATAN :
Lakukan prosedur inisialisasi ECM jika unit pompa
bahan bakar diganti dengan yang baru (hal. 4-23).

RUMAH SARINGAN UDARA

PELEPASAN/PEMASANGAN

Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Lepaskan baut-baut/washer-washer pemasangan
rumah saringan udara [1].
Tarik keluar selang pernapasan final reduction dari
rumah saringan udara.

Lepaskan selang pernapasan crankcase [1] dari rumah [1] [1] Lepaskan
saringan udara. [3] Tepatkan
Lepaskan kabel gas dari kaitan selang penghubung.
Longgarkan sekrup klem selang penghubung [2].
Lepaskan selang penghubung [3] dan lepaskan rumah
saringan udara.

[2]

Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari [1]
pelepasan.

CATATAN :
• Kencangkan sekrup klem [1] selang penghubung

sampai klem duduk pada collar [2].

[2]

7-10

dummyhead

THROTTLE BODY SISTEM BAHAN BAKAR

CATATAN : [1] [2]
Lakukan prosedur reset sensor TP jika throttle body
diganti dengan yang baru (hal. 4-21).

PELEPASAN

Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Sebelum pelepasan, bersihkan di sekitar throttle body.
Longgarkan mur pengunci kabel gas [1].

Hati-hati agar tidak Lepaskan kabel gas dari dudukan kabel [2].
merusak ulir-ulir Lepaskan kabel gas [3] dari throttle drum [4].

kabel gas.

[3] [4]
[2]
Lepaskan konektor 3P (Hitam) sensor TP [1] dan
konektor 2P (Abu-abu) katup solenoid peninggi putaran
stasioner [2].

Longgarkan sekrup klem selang penghubung [1]. [1]
Lepaskan baut-baut [2] dan throttle body [3]. [1] [3]
Lepaskan selang penghubung saringan udara [4] dan
lepaskan throttle body. [2]

CATATAN :
Tutuplah lubang pemasukan cylinder head dengan kain
lap atau tutup dengan pita perekat/isolatip untuk
menghindari masuknya benda asing ke dalam mesin.

[4]

7-11

dummyhead [1] [2]

SISTEM BAHAN BAKAR

Lepaskan O-ring [1] dari throttle body [2].

PEMBONGKARAN/PERAKITAN [1] [2]

Lepaskan throttle body (hal. 7-11).

CATATAN :
• Throttle body telah disetel awal di pabrik. Jangan

bongkar dengan cara lain daripada yang
diperlihatkan pada buku pedoman reparasi ini.
• Jangan menghentakkan throttle valve dari terbuka
penuh ke tertutup penuh setelah kabel gas
dilepaskan. Hal ini dapat mengakibatkan putaran
stasioner yang tidak tepat.
• Jangan sampai merusak throttle body. Hal ini dapat
menyebabkan bekerjanya throttle valve menjadi
tidak benar.
• Jangan lepaskan sekrup yang dicat putih [1] dan
sensor TP. Melepaskannya dapat menyebabkan
tidak berfungsinya throttle body.
• Jangan melonggarkan atau mengencangkan mur
throttle drum yang dicat putih [2]. Melonggarkan
atau mengencangkannya dapat menyebabkan tidak
berfungsinya throttle body.
• Lakukan prosedur inisialisasi ECM jika idle air screw
diganti dengan yang baru (hal. 4-23).

Sebelum melepaskan idle air screw, putarlah ke dalam
dengan hati-hati dengan menghitung jumlah putaran
sampai idle air screw duduk sedikit. Catatlah jumlah
putaran untuk digunakan sebagai referensi pada saat
memasang kembali idle air screw.

PEMBUKAAN STANDARD IDLE AIR SCREW:
2 -1/8 putaran keluar dari posisi duduk penuh

Lepaskan berikut ini:

– Idle air screw [1], pegas [2] dan O-ring [3]
– Sekrup [4] dan dudukan kabel gas [5]
– Sekrup torx [6], katup solenoid peninggi putaran

stasioner [7], pegas [8], dudukan katup [9] dan O-ring [10]

Rakit throttle body dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.

TORSI:
Sekrup torx katup solenoid peninggi putaran
stasioner:
3,4 N.m (0,3 kgf.m)
Sekrup dudukan kabel gas:
3,4 N.m (0,3 kgf.m)

CATATAN :
Ganti O-ring dengan yang baru.
Setelah pemasangan, lakukan prosedur berikut ini:
– Pemeriksaan putaran stasioner mesin (hal. 3-11)
– Reset sensor TP (hal. 4-21)
– Inisialisasi ECM (hal. 4-23)

7-12

dummyhead

[2] [1] SISTEM BAHAN BAKAR
[3]
[10] [5]
[7] [9] [4]
3,4 N.m (0,3 kgf.m)
[6]
3,4 N.m (0,3 kgf.m)

[8]

PEMBERSIHAN

Bongkar throttle body (hal. 7-12).

Semprotlah agar semua saluran udara di dalam throttle
body terbuka dengan menggunakan udara bertekanan.

CATATAN :
• Jangan menggunakan udara bertekanan tinggi atau

meletakkan ujung selang kompresor terlalu dekat
pada throttle body.
• Membersihkan saluran udara dengan kawat akan
merusak throttle body.

PEMERIKSAAN IDLE AIR PORT/IDLE [1]
AIR SCREW

Bongkar throttle body (hal. 7-12).
Periksa ujung dan saluran udara dari idle air screw [1]
terhadap adanya penumpukan karbon.
Periksa idle air port [2] terhadap adanya penumpukan
karbon.
Ganti bila perlu.

[2]

7-13

dummyhead [1] [2]

SISTEM BAHAN BAKAR
PEMASANGAN

Pasang O-ring baru [1] ke dalam alur pada throttle body
[2].

Pasang throttle body pada pipa pemasukan dan [1] Tepatkan [2]
kencangkan baut-baut [1].
Hubungkan selang penghubung [3] ke throttle body.

CATATAN :
Tepatkan potongan selang penghubung dengan boss
idle air screw pada throttle body.
Kencangkan sekrup klem selang penghubung [2]
sampai klem duduk pada collar [4].

[3] [4]

Hubungkan konektor 3P (Hitam) sensor TP [1] dan [1]
konektor 2P (Abu-abu) katup solenoid peninggi putaran
stasioner [2].

Hati-hati agar tidak Hubungkan kabel gas [1] pada throttle drum [2] dan [4] [2]
merusak ulir-ulir tempatkan kabel gas pada dudukan kabel [3], [1] [3]
kabel gas. kemudian setel jarak main bebas handel gas (hal. 3-6).
[2]
TORSI:
Mur pengunci kabel gas [4]:
8,5 N.m (0,9 kgf.m)

CATATAN :
Sambil menekan kabel gas pada tab selang
penghubung rumah saringan udara [5].
Pasang berikut ini:
– Injector (hal. 7-16)
– Box bagasi (hal. 2-11)

CATATAN :
Lakukan prosedur berikut ini apabila throttle body
diganti dengan yang baru.
– Reset sensor TP (hal. 4-21)
– Inisialisasi ECM (hal. 4-23)

7-14

dummyhead SISTEM BAHAN BAKAR

PIPA INTAKE [1] [2]

PELEPASAN/PEMASANGAN

CATATAN :
• Lakukan prosedur reset sensor TP jika throttle body/

pipa intake diganti dengan yang baru (hal. 4-21).
Lepaskan injector (hal. 7-16).
Lepaskan konektor 2P (Hitam) sensor O2 [1] dan
lepaskan klem kabel sensor O2 [2] dari plat penahan [3].

Lepaskan kedua baut [1]. [3]
Lepaskan kedua mur [2], plat penahan [3] dan pipa [4]
intake [4] dari cylinder head.
[2]

Lepaskan O-ring [1] dari alur throttle body. [1] [3]
Lepaskan kedua O-ring [2] dari insulator. [1] [2]
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
• Tutup rapat cylinder head dengan kain lap atau

tutuplah dengan pita perekat untuk mencegah
masuknya benda asing ke dalam mesin.
• Ganti O-ring throttle body dan O-ring insulator
dengan yang baru.
• Jika pipa intake diganti dengan yang baru, lakukan
prosedur reset sensor TP (hal. 4-21).
Pasang injector (hal. 7-16).

7-15

dummyhead

SISTEM BAHAN BAKAR

INJECTOR

CATATAN : [1]
Lakukan prosedur inisialisasi ECM apabila cylinder
head/valve/valve guide/valve seat diganti atau
dibongkar (hal. 4-23).

PELEPASAN

CATATAN :
• Skuter ini menggunakan resin sebagai bagian dari

bahan selang pengaliran bahan bakar. Jangan
membengkokkan atau memelintir selang pengaliran
bahan bakar.
• Sebelum pelepasan, bersihkan di sekitar injector.
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Lepaskan fitting dari sisi injector (hal. 7-4).
Lepaskan konektor 2P (Hitam) injector [1].
Lepaskan baut-baut [2] dan injector/joint injector [3] dari
pipa intake.

[2] [3]
[2]
Lepaskan berikut ini dari injector [1]. [4]
– Joint injector [2] [3]
– O-ring [3]
– Ring seal [4] [1]
Untuk menghindari kerusakan dan untuk menjaga agar
benda-benda asing tidak masuk, tutuplah konektor
yang telah dilepaskan dan ujung pipa dengan kantong
plastik.

PEMASANGAN

Oleskan sedikit oli mesin pada O-ring baru dan ring
seal.
Pasang O-ring dan ring seal pada injector.

CATATAN :
• Ganti O-ring dan ring seal dengan yang baru dalam

bentuk set.
• Hati-hati agar tidak merusak O-ring dan ring seal.
• Skuter ini menggunakan resin sebagai bagian dari

bahan selang bahan bakar. Jangan
membengkokkan atau memelintir selang bahan
bakar.

7-16

dummyhead

Pasang joint injector [1] pada injector [2] dengan Tepatkan SISTEM BAHAN BAKAR
menepatkan stoppernya.
[2]
CATATAN :
Hati-hati agar jangan sampai ada kotoran dan serpihan
di antara joint injector dan O-ring.

Pasang injector/joint injector [1] pada pipa intake. [1]
CATATAN : [3]
Hati-hati agar jangan sampai ada kotoran dan serpihan
di antara pipa intake dan ring seal. [2]
Pasang dan kencangkan baut-baut pemasangan joint
injector [2] dengan torsi sesuai spesifikasi.

TORSI: 12 N.m (1,2 kgf.m)

Hubungkan konektor 2P (Hitam) injector [3].
Pasang fitting pada sisi injector (hal. 7-5).
Normalisasikan tekanan bahan bakar (hal. 7-6).
Periksa bahwa tidak ada kebocoran pada sistem
pemasokan bahan bakar (hal. 7-8).
Pasang box bagasi (hal. 2-11).
CATATAN :
Lakukan prosedur inisialisasi ECM jika injector diganti
dengan yang baru (hal. 4-23).

[1]

TANGKI BAHAN BAKAR [1] [2]

PELEPASAN/PEMASANGAN

Lepaskan fitting dari sisi pompa bahan bakar (hal. 7-4).
Lepaskan baut-baut [1] dan tangki bahan bakar [2].

Alurkan selang dan Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
kabel dengan benar pelepasan.

(hal. 1-14).

7-17

dummyhead

CATATAN

8. SISTEM PELUMASAN

DIAGRAM SISTEM PELUMASAN············· 8-2 TROUBLESHOOTING ···························· 8-3 8
INFORMASI SERVIS ······························ 8-3 POMPA OLI ·········································· 8-4

8-1

dummyhead CAMSHAFT

SISTEM PELUMASAN

DIAGRAM SISTEM PELUMASANSISTEMPELUMASAN

ROCKER ARM SHAFT

PISTON

CRANKSHAFT POMPA OLI

SARINGAN KASA OLI

8-2

dummyhead

SISTEM PELUMASAN

INFORMASI SERVIS

UMUM

HATI-HATI

Oli mesin bekas dapat menyebabkan kanker kulit jika berulangkali mengenai kulit untuk jangka waktu yang lama. Walaupun ini
kecil kemungkinannya terjadi kecuali jika Anda menangani oli bekas setiap hari, tetap dianjurkan untuk secara menyeluruh
mencuci tangan dengan sabun dan air sesegera mungkin setelah menangani oli bekas.

• Pompa oli dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka.
• Prosedur-prosedur servis di dalam bab ini harus dilakukan dengan oli mesin dalam keadaan kosong.
• Pada saat melepaskan dan memasang pompa oli, jagalah agar debu atau kotoran tidak masuk ke dalam mesin.
• Jika ada bagian pompa oli yang aus melebihi batas servis, ganti pompa oli dalam bentuk assy.
• Setelah pompa oli terpasang, periksa bahwa tidak ada kebocoran oli.

SPESIFIKASI STANDARD Satuan: mm
BATAS
BAGIAN 0,7 liter SERVIS
0,8 liter
Kapasitas oli mesin Pada penggantian periodik "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang –
Pada pembongkaran mesin setara –
Klasifikasi servis API: SG atau lebih tinggi
Oli mesin yang direkomendasikan Viskositas: SAE 10W-30 –
Standard JASO T 903: MB
Rotor pompa oli Jarak renggang pada ujung rotor 0,15 0,20
Jarak renggang antara rotor dan 0,15 – 0,21 0,35
body
Jarak renggang ke samping 0,05 – 0,10 0,12

TORSI PENGENCANGAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
BAGIAN
Sekrup plat pompa oli 1 4 3,0 (0,3)
Baut pemasangan pompa oli 2 6 10 (1,0)

TROUBLESHOOTING

Tinggi permukaan oli mesin terlalu rendah, pemakaian oli tinggi
• Kebocoran oli di luar
• Ring piston aus atau pemasangan ring piston tidak benar (hal. 10-7)
• Cylinder aus (hal. 10-5)
• Valve guide atau seal aus (hal. 9-20)
Kontaminasi oli
• Oli jarang diganti
• Saringan oli tersumbat
• Ring-ring piston aus (hal. 10-7)

8-3

dummyhead

SISTEM PELUMASAN

POMPA OLI

PELEPASAN

CATATAN :
Ketika melepaskan pompa oli, jagalah agar debu atau
kotoran tidak memasuki mesin.
Buang oli mesin (hal. 3-10).
Lepaskan alternator (hal. 18-7).
Lepaskan berikut ini:
– Baut-baut cover pompa oli [1]
– Cover pompa oli [2]
– O-ring [3]
– Driven gear pompa oli [4]
– Driven shaft pompa oli [5]
– Drive pin [6]
– Baut-baut pompa oli [7]
– Assy pompa oli [8]
CATATAN :
Lepaskan cover pompa oli dengan menggunakan baut-baut 5 mm [9].

[8]
[2]
[3]
[4]

[7] [6]
[5]
8-4
[9]

[1]

dummyhead SISTEM PELUMASAN

PEMBONGKARAN/PERAKITAN [1]

Lepaskan berikut ini:
– Kedua pin dowel [1]
– Sekrup plat pompa oli [2]
– Pump plate [3]
– Rotor outer [4]
– Rotor inner [5]
CATATAN :
Oleskan oli mesin pada rotor inner dan rotor outer.
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
TORSI:

Sekrup plat pompa oli:
3,0 N.m (0,3 kgf.m)

[3]

[4]

[5]

[2]
3 N.m (0,3 kgf.m)

8-5

dummyhead

SISTEM PELUMASAN JARAK RENGGANG PADA UJUNG ROTOR:

PEMERIKSAAN

CATATAN :
• Ukur pada beberapa titik dan pakailah pembacaan

terbesar untuk membandingkannya dengan batas
servis.
• Jika ada bagian dari pompa oli yang aus melebihi
batas servis sesuai spesifikasi, ganti pompa oli dan
cover pompa oli dalam bentuk assy.
JARAK RENGGANG PADA UJUNG ROTOR
Untuk sementara pasanglah rotor outer, inner dan
driven gear pompa oli ke dalam body pompa oli.
Ukur kerenggangan antara rotor outer dan rotor inner
dengan feeler gauge.

BATAS SERVIS: 0,20 mm

JARAK RENGGANG ANTARA ROTOR DAN BODY JARAK RENGGANG ANTARA ROTOR DAN
Ukur jarak renggang antara body pompa oli dan rotor BODY:
outer dengan feeler gauge.

BATAS SERVIS: 0,35 mm

JARAK RENGGANG KE SAMPING JARAK RENGGANG KE SAMPING:
Ukur jarak renggang ke samping dengan menggunakan
balok penggaris (straight edge) dan feeler gauge
(voeler).

BATAS SERVIS: 0,12 mm

8-6

dummyhead

SISTEM PELUMASAN

PEMASANGAN [1]

CATATAN :
Ketika memasang pompa oli, berhati-hatilah agar debu
atau kotoran tidak memasuki mesin.
Pasang assy pompa oli [1] pada crankcase kanan.
Pasang dan kencangkan baut-baut pemasangan
pompa oli [2] sesuai torsi sesuai spesifikasi.

TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m)

Oleskan oli mesin pada driven gear pompa oli [1] dan [1] Tepatkan [2]
shaft pompa oli [2].
Pasang drive pin [3] ke dalam shaft pompa oli. [2]
Pasang shaft pompa oli pada driven gear pompa oli [3]
dengan menepatkan drive pin dengan alur driven gear
pompa oli.
Pasang driven gear pompa oli pada pompa oli dengan
menepatkan potongan pada shaft pompa oli dengan
potongan pada pompa oli.

[2]

Oleskan oli mesin pada O-ring baru [1] dan pasangkan
pada alur cover pompa oli.
Oleskan oli mesin pada driven gear pompa oli dan
permukaan luncur cover pompa oli.
Pasang cover pompa oli [2] pada crankcase kanan.

[1] [2]

Pasang dan kencangkan baut-baut [1].
Lepaskan alternator (hal. 18-8).
Isi crankcase dengan oli mesin (hal. 3-10).

[1]

8-7

dummyhead

CATATAN

9. CYLINDER HEAD/VALVE

LOKASI KOMPONEN ····························· 9-2 CAMSHAFT ·········································· 9-9 9
INFORMASI SERVIS ······························ 9-3 CYLINDER HEAD ································ 9-13
TROUBLESHOOTING ···························· 9-4 CAM CHAIN GUIDE ····························· 9-25
TEST KOMPRESI CYLINDER ·················· 9-5 CAM CHAIN TENSIONER SLIDER ········· 9-26
COVER CYLINDER HEAD······················· 9-5 CAM CHAIN TENSIONER LIFTER ·········· 9-27
INTAKE/EXHAUST SHROUD··················· 9-7

9-1

dummyhead

CYLINDER HEAD/VALVE

LOKASI KOMPONENCYLINDERHEAD/VALVE

0,8 N.m (0,1 kgf.m)

4,0 N.m (0,4 kgf.m)

10 N.m (1,0 kgf.m)

18 N.m (1,8 kgf.m) 10 N.m (1,0 kgf.m)

8,0 N.m (0,8 kgf.m)
7,0 N.m (0,7 kgf.m)

9-2

dummyhead

CYLINDER HEAD/VALVE

INFORMASI SERVIS

UMUM

• Bab ini membahas servis dari cylinder head, valve, rocker arm, camshaft.
• Pekerjaan servis pada camshaft dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka. Pekerjaan servis pada cylinder head

memerlukan penurunan mesin.
• Pada waktu pembongkaran, tandai dan simpanlah part-part yang dibongkar untuk memastikan bahwa semua part dipasang

kembali pada lokasinya semula.
• Bersihkan semua part-part yang dibongkar dengan larutan pembersih dan keringkan dengan meniup dengan udara dari

kompresor sebelum pemeriksaan.
• Minyak pelumasan camshaft dan rocker arm disalurkan melalui saluran lintasan oli di dalam cylinder head. Bersihkan saluran oli

sebelum merakit cylinder head.
• Hati-hati jangan sampai merusak permukaan-permukaan penyatuan pada saat melepaskan cover cylinder head dan cylinder

head. Jangan mengetuk cover cylinder head dan cylinder head terlalu keras pada waktu pelepasan.

SPESIFIKASI

BAGIAN STANDARD Satuan: mm
1.196 kPa (174 psi) BATAS SERVIS
Kompresi cylinder
– –
Perubahan bentuk melengkung cylinder head 10,000 – 10,015 0,05
9,972 – 9,987 10,04
Rocker arm D.D. rocker arm IN/EX 9,91
IN/EX 0,013 – 0,043
D.L. rocker arm shaft
IN/EX 32,4736 – 32,5736
Jarak renggang rocker arm 32,0960 – 32,1960 0,08
ke shaft IN 0,16 ± 0,02
EX 0,16 ± 0,02
Camshaft Tinggi cam lobe (bubungan) IN 4,975 – 4,990 32,38
EX 4,955 – 4,970 32,00
Valve, valve Jarak renggang valve IN 5,000 – 5,012 –
guide D.L. valve stem EX 0,010 – 0,037 4,90 –
IN/EX 0,030 – 0,057 4,90
D.D. Valve guide IN 5,03
Jarak renggang stem ke EX 9,1 – 9,3 0,08
guide 0,10
IN/EX 1,0
Bagian valve guide yang 29,78 –
keluar di atas cylinder head IN/EX
Lebar valve seat IN/EX 1,5
Panjang bebas valve spring 29,11

TORSI PENGENCANGAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
BAGIAN Oleskan oli mesin pada ulir dan
2 5 0,8 (0,1) permukaan duduk.
Sekrup pemasangan intake Oleskan oli mesin pada ulir dan
shroud 1 6 7,0 (0,7) permukaan duduk.
Baut pemasangan exhaust shroud 4 7 18 (1,8)
Mur cylinder head
2 5 8,0 (0,8)
Baut cam sprocket
1 6 4,0 (0,4)
Sekrup cam chain tensioner lifter 2 6 10 (1,0)
Baut special cover cylinder head 3 4 3,0 (0,3)
Sekrup pemasangan breather
plate 1 6 10 (1,0)
Baut pin as cam chain tensioner
slider

9-3

dummyhead

CYLINDER HEAD/VALVE

TROUBLESHOOTING

• Masalah-masalah pada bagian atas mesin biasanya mempengaruhi performa mesin. Masalah-masalah ini dapat didiagnosa
dengan test kompresi atau dengan menelusuri suara-suara mesin pada bagian atas dengan batang suara atau stethoscope.

• Jika performa tidak baik pada kecepatan rendah, periksalah terhadap asap putih pada selang pernapasan crankcase. Jika
selang berasap, periksa apakah ada ring piston yang macet.

Kompresi terlalu rendah, mesin sulit dihidupkan atau unjuk kerja buruk pada kecepatan rendah
• Valve:

– Penyetelan valve tidak benar
– Valve terbakar atau bengkok
– Timing dari valve tidak benar
– Valve spring rusak
– Valve seat tidak merata
– Valve macet tidak mau menutup
– Valve spring lemah
• Cylinder head:
– Gasket cylinder head bocor atau rusak
– Cylinder head melengkung atau retak-retak
– Busi longgar
• Cylinder aus
• Piston atau salah satu ring piston aus
• Connecting rod bengkok
Kompresi terlalu tinggi, overheating atau knocking
• Ada pembentukan karbon secara berlebihan pada piston head (kepala piston) atau di ruang bakar
Asap berlebihan
• Valve stem atau valve guide aus
• Seal valve stem rusak
• Cylinder aus
• Piston atau salah satu ring piston aus
• Ring-ring piston tidak terpasang dengan benar
• Piston atau dinding cylinder tergerus atau tergores
Mesin berisik
• Penyetelan valve tidak benar
• Valve macet atau valve spring patah
• Valve seat (dudukan valve) aus berlebihan
• Camshaft aus atau rusak
• Cam chain aus atau rusak
• Gigi-gigi cam sprocket aus
• Rocker arm dan/atau shaft aus
• Cam chain tensioner aus atau rusak
• Cylinder aus
• Piston atau salah satu ring piston aus
Putaran stasioner kasar
• Kompresi cylinder rendah

9-4

dummyhead

TEST KOMPRESI CYLINDER CYLINDER HEAD/VALVE

Panaskan mesin sampai ke suhu operasional normal. [1] [5]
Matikan mesin dan lepaskan tutup busi dan busi (hal. 3-7).
Pasang compression gauge (meter pengukur kompresi)
[1] ke dalam lubang busi.

Untuk menghindari Buka gas sepenuhnya dan putar mesin dengan motor
agar muatan listrik starter sampai pembacaan gauge berhenti naik.
battery tidak habis, Pembacaan maksimum biasanya dicapai dalam 4 - 7
detik.
jangan
menjalankan motor TEKANAN KOMPRESI:
1.196 kPa (174 psi)
starter lebih dari 7
detik.

Kompresi yang rendah dapat disebabkan oleh: [1]
– Gasket cylinder head rusak
– Penyetelan valve tidak benar
– Kebocoran valve
– Ring piston atau cylinder aus
Kompresi tinggi dapat disebabkan oleh:
– Penumpukan karbon pada ruang bakar atau pada

kepala piston

COVER CYLINDER HEAD

PELEPASAN

Lepaskan cover center (hal. 2-8). [4]

Jangan sampai oli Lepaskan selang pernapasan crankcase [1].
mesin menetes ke Lepaskan baut-baut cover cylinder head [2], karet
pemasangan [3] dan cylinder head [4].
atas rangka dari Lepaskan seal karet [5] dari cover cylinder head.
cylinder head.

[2]/[3]

PEMASANGAN

Bersihkan saluran lintasan oli cover cylinder head
dengan udara bertekanan.

9-5

dummyhead 5 – 15 mm TITIK-TITIK
PELUMASAN
CYLINDER HEAD/VALVE

Pastikan bahwa seal karet [1] berada pada kondisi baik
dan ganti bila perlu.
Oleskan perekat (Three Bond 1194 atau sejenisnya)
pada daerah permukaan penyatuan antara cylinder
head dan cover cylinder head sesuai spesifikasi.

5 – 15 mm [1]
[1]
Oleskan cairan perapat (Three bond 5211C atau
SHINETSU-SILICONE KE45T, Three bond 1215 atau
sejenisnya) pada daerah setengah lingkaran dari seal
karet [1] seperti diperlihatkan.

Pasang karet-karet pemasangan [1] dengan tanda "UP" [2]
[2] menghadap ke atas.

Tempatkan cover cylinder head [1] pada cylinder head. [1]
Pasang baut-baut cover cylinder head [2] dan [5] [1]
kencangkan sesuai torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m) [2]
Hubungkan selang pernapasan crankcase [5].
Pasang cover center (hal. 2-8).

9-6

dummyhead

INTAKE/EXHAUST SHROUD [1] CYLINDER HEAD/VALVE

PELEPASAN/PEMASANGAN [2]

Lepaskan berikut ini:
– Cover center (hal. 2-8)
– Pipa intake (hal. 7-15)
– Cover kipas pendingin (hal. 2-14)
– Pipa exhaust/muffler (hal. 2-17)
– Throttle body (hal. 7-11)
Lepaskan tutup busi [1] dan lepaskan klem kabel busi
[2] dari exhaust shroud.

Lepaskan tutup sensor O2 [1] dan lepaskan kabel
sensor O2 dari kaitan [2] intake shroud.

[2] [1]

Lepaskan konektor 2P (Hitam) sensor EOT [1] dan
lepaskan kabel sensor EOT dari kaitan-kaitan [2] intake
shroud dan exhaust shroud.

[1] [2]
[2]
Lepaskan klem kabel alternator/sensor CKP [1], dan [1]
klem kabel body tambahan mesin [2] dari intake
shroud.
Lepaskan selang pernapasan crankcase [3] dari kaitan
intake shroud.

[3]

9-7

dummyhead

CYLINDER HEAD/VALVE

Lepaskan baut [1] dan dudukan kabel gas [2].

Lepaskan sekrup-sekrup [3] dan baut/washer [4].
Lepaskan intake shroud [5] dan exhaust shroud [6]
dengan melepaskan berikut ini:

– Tab-tab [7] intake shroud dari celah-celah [8]
exhaust shroud.

– Klem kabel sensor EOT [9] dari intake shroud

Lepaskan seal karet [10].

Pastikan untuk Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
menepatkan tanda pelepasan.
"IN" dan "EX" pada
seal karet dengan TORSI:
Sekrup pemasangan intake shroud:
sisi masuk dan 0,8 N.m (0,1 kgf.m)
buang cylinder Baut pemasangan exhaust shroud:
7,0 N.m (0,7 kgf.m)
head.

[3] [1]
0,8 N.m (0,1 kgf.m)
[9]
[2]

[5]

[7] [8]
[10] [4]

9-8 [6] 7,0 N.m (0,7 kgf.m)


Click to View FlipBook Version