The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by santoso book, 2024-03-10 10:45:06

Materi - Dermatovenerologi - 1

Materi - Dermatovenerologi - 1

Keywords: Dermatoverenologi

KULIT & KELAMIN dr. Ayumi Dermatovenerologi-1


• UKMPPD CBT terdiri dari 150 soal dalam 200 menit à 1 soal = 1 menit • Baca soal à Baca Kasus à Kata kunci à Informasi tambahan • Pemeriksaan Objektif > Subjektif • Jika kesulitan à Eksklusi jawaban à Memperbesar kemungkinan untuk benar 2 • Bedakan antara terapi yang tepat, definitive, abortif, suportif, awal dan pendukung • Terapi awal : Tatalaksana simtomatis / kegawat daruratan • Terapi definitive : Terapi yang langsung ke etiologi • Terapi supportif: Terapi yang membantu dalam terapi utama.


•Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas •4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter •4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atauPendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) 4 •Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk •3A. Bukan gawat darurat 3 •3B. Gawat darurat •Mendiagnosis dan merujuk •Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan 2 menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. •Mengenali dan menjelaskan •Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. 1


o Dermatologi Umum o UKK o Infeksi Jamur o P.Versikolor o Dermatofitosis/Tinea o Kandidiasis o Infeksi Virus o Varisela o Herpes Zooster o Herpes Simpleks o HFMD o Veruka Vulgaris o Moluskum Kontangiosum o Infeksi Bakteri o Pioderma o Eritrasma o Lepra o Reaksi Lepra o Skrofuloderma o Infeksi Parasit o Skabies o Pedikulosis o Cutaneous Larva Migrans o Lesi Eritro-Skuamosa o Pitiriasis Rosea o Psoriasis o Dermatitis Seboroik o Kelainan Rambut o Alopesia Areata o Alopesia Androgenik o Effluvium


Dermatologi Umum


UKK Primer 6 • Ruam berbatas tegas, setinggi permukaan kulit • Perubahan warna kulit Makula – Patch • Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskripta, d < 0.5 cm • Isi zat padat Papul – Plak • Masa padat sirkumskripta, infiltrate terletak di kutis, subkutis, d > 1 cm • Nodulus < 1 cm Nodul (Nodus)


UKK Primer 7 • Gelembung berisi cairan serous, d < 0.5 cm, dasar dan atas Vesikel - Bullae • Vesikel berisi nanah, nanah mengendap à vesikel hipopion Pustul • Ruangan berdinding (kapsul) dan berisi cairan, sel, debris Kista • Edema setempat yang timbul mendadak dan hilang sendirinya Urtikaria (wheal) 7


UKK Sekunder 8 • Lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit Skuama (Scale) • Cairan tubuh yang mengering di atas kulit Krusta • Kehilangan jar sampai ujung papilla dermis Ekskoriasi • Penebalan kulit, relief kulit makin jelas Likenifikasi 8


UKK Sekunder 9 • Keretakan/belahan kulit epidermis/≥ dermis Fissura • Kehilangan jaringan yang tidak melampaui str basale Erosi • Kehilangan jar kulit yg meluas sampai lapisan ≥ dermis • Tepi, dinding, dasar, isi Ulkus • Kumpulan pus dalam jaringan, batas dg jaringan sekitarnya tidak jelas Abses 9


UKK Sekunder 10 • Pelebaran PD kapiler, menetap Telangiektasis Komedo • Ruam khas pada acne Purpura • Ekstravasasi RBC Khusus


UKK 11 Ukuran • Milier: sebesar kepala jarum pentul • Lentikular: sebesar biji jagung • Numular: sebesar uang logam • Plakat: lebih besar dari numular Linier Annular Arsinar Susunan Susunan Polisiklik Herpetiformis Irisformis Berkelompok Konfluens Korimbiformis


Infeksi Jamur KULIT KELAMIN


Infeksi Jamur 14 Parameter Tinea Ptyriasis Versikolor Candidiasis Mikroorganisme Trycophyton Sp., Epidermophyton Sp., Microsporum Sp. Malasezzia furfur Candida albicans Lokasi Lesi Badan (T. Korporis) Kepala (T. Kapitis) Kaki (T. Pedis) Daerah sering terkena keringat • Kulit • Lipatan kulit • Peiranal (Diaper’s Rash) • Vulvovagina • Mukosa oral Bentuk Lesi • Gatal • Batas tegas • Polisiklik • Pinggir aktif • Central healing • Gray patch (ektothrix) • Black dot (endothrix) • Kerion (Bengkak, pus + dari folikel, seperti sarang lebah) • Interdigitalis • Terutama sela jari IV-V • Skuama, fisur, maserasi • Gatal menahun à tidak gatal • Kronik • Papuloskuamosa • Hiperkeratotik • Lesi multipel • Batas tegas • Skuama halus • Hipopigmentasi sampai dengan hiperpigmentasi • Lesi satelit (korimbiformis) • Kandidosis mukosa • Kandidosis kutis • Kandidosis sistemik • Reaksi id (kandidid) • Maserasi (+) Pemeriksaan KOH Hifa sejati dan arthrospora Meatball and spaghetti (hifa pendek dan spora bulat) Pseudohifa dan blastospora Lampu Wood Kuning kehijauan Kuning keemasan Fluoresensi (-) Dermatophyte Kulit Rambut Kuku Microsporum X X Trichophyton X X X Epidermophyton X X


Pitiriasis Versikolor KULIT KELAMIN 4


Definisi •Infeksi oportunistik kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia sp. Faktor Risiko •Lingkungan yang panas dan lembap •Hiperhidrosis à keadaan berkeringat Malassezia sp. 4


Manifestasi Klinis •Makula/papul hipopigmentasi/hiperpigmentasi à versikolor = banyak warna •berskuama halus à pityriasis = skuama halus (fingernail sing) •Predileksi: dada & punggung atas, lengan atas •Dapat muncul gejala gatal ringan à diperberat saat berkeringat Lesi Hipopigmentasi Lesi Hiperpigmentasi 4


Pemeriksaan Penunjang •Lampu Wood: lesi kulit berpendar kuning-keemasan •Mikroskopi KOH 20% •Bahan: Kerokan kulit •Hasil positif: hifa pendek dengan blastospora à spaghetti and meatballs MED+EASY KOH Jamur : PETI KEMAS TINJA PETI KEMAS à Pityriasis Versicolor à Kuning Keemasan Tinja à Tinea Hijau 4


Tatalaksana Topikal Lini pertama Sistemik Lesi luas / sulit sembuh Rumatan Kasus kronis berulang 4


Topikal •Sampo ketokonazol 2% : Dioleskan pada lesi 5 menit sebelum mandi, 1x/hari, 3 hari berturut-turut •Sampo selenium sufida 2,5% : Dioleskan pada lesi 15-20 menit sebelum mandi, 1x/hari, selama 3 hari, diulangi 1 minggu kemudian •Sampo zinc pyrithione 1% : Dioleskan pada lesi 7-10 menit sebelum mandi, 1x/hari atau 3-4x /minggu •Mikonazol krim : Dioleskan pada lesi 2x/hari selama 7 hari (khusus wajah dan genitalia) •Terbinafin krim 1% : Dioleskan pada lesi 2x/hari selama 7 hari 4


Sistemik •Ketoconazole 1x200mg 10 hari •Itraconazole 1x200mg 7 hari atau 1x100 mg 2 minggu •Fluconazole 400mg DT atau 300mg/minggu selama 2 – 3 minggu Terapi rumatan à pada kasus kronis berulang •Topikal: terapi diberikan setiap 1-2 minggu •Ketokonazol oral: 2x200 mg/hari setiap 1 bulan 4 MED+EASY Tatalaksana Pityriasis Versicolor (1st Choice): Pa SeTo 2 Panu Selenium sulfide 2,5% KeToconazole 1x200mg 10 hari


Tinea KULIT KELAMIN 4


Tinea/Dermatofitosis Tatalaksana umum Tinea : Terbinafine Perhatikan sediaan (topical / sistemik) dan dosis (ingat, tinea SKDI 4!) Parameter Tinea Mikroorganism e Trycophyton Sp., Epidermophyton Sp., Microsporum Sp. Lokasi Lesi Badan (T. Korporis) Kepala (T. Kapitis) Kaki (T. Pedis) Bentuk Lesi • Gatal • Batas tegas • Polisiklik • Pinggir aktif • Central healing • Gray patch (ektothrix) • Black dot (endothrix) • Kerion (Bengkak, pus + dari folikel, seperti sarang lebah) • Interdigitalis • Terutama sela jari IVV • Skuama, fisur, maserasi • Gatal menahun à tidak gatal • Kronik • Papuloskuamosa • Hiperkeratotik Pemeriksaan KOH Hifa sejati dan arthrospora Lampu Wood Kuning kehijauan Dermatophyte Kulit Rambut Kuku Microsporum X X Trichophyton X X X Epidermophyton X X •Infeksi jamur superfisial yang disebabkan oleh dermatofita Definisi •Lesi berbatas tegas, tepi aktif/meninggi, central healing UKK •Immunocompromised (mis: DM), higienitas buruk Faktor Resiko


Tinea Kapitis 3A


Tinea Kapitis 25 • M. canis* • M. audouinii* • M. gypseum • M. ferrugineum* • M. distortum* • T. rubrum (jarang) 25 • T. tonsurans • T. violaceum • T. soudanense • T. gourvilli • T. yaoundei • T. rubrum (jarang) • T. schoenleinii** *Fluoresensi kuning ** Fluoresensi biru-keputihan Ectothrix Endothrix Favus • T. Mentagrophytes Kerion (inflammatory) Etiologi: Trichophyton Sp, Microsporum Sp. Faktor Resiko: Immunocompromised (DM, HIV), higienitas buruk


Favus/ Schoenleinii • Bentuk berat dan kronis berupa plak eritematosa perifolikular dengan skuama • Krusta tebal kekuningan (scutula) dengan mousy odor Grey Patch/ Non inflammatory type • Inflamasi minimal, alopesia, rambut daerah lesi berwarna abu-abu, mudah patah sampai akar, dan disertai skuama • Lampu Wood berfluoresensi hijau Black dot • Inflamasi minimal, alopesia, rambut mudah patah, meninggalkan kumpulan titik hitam pada alopesia dengan skuama Kerion/ Inflammatory type • Inflamasi berat, alopesia, lesi berupa nodul/pustul, gatal, • Dapat disertai nyeri dan limfadenopati servikal posterior Tinea Kapitis


Pemeriksaan Penunjang •Pemeriksaan larutan KOH 10 % •Dilakukan dengan larutan KOH 10% •Pemeriksaan lampu Wood •Hijau-kekuningan (infeksi Microsporum, kecuali M.gypseum) •Biru (infeksi T.schoenleinii) •Kultur dengan Agar Saboraud


Tatalaksana •Topikal •Sampo selenium sulfide 1% dan 2,5% 2-4 kali/minggu •Sampo ketoconazole 2% 2 hari sekali selama 2-4 minggu •Sistemik •Obat pilihan: •Griseofulvin fine particle 20-25 mg/kgBB/hari dan ultramicrosize 10-15 mg/kgBB/hari selama 8 minggu •Alternatif: •Itrakonazol 50-100 mg/hari atau 5 mg/kgBB/hari selama 6 minggu •Terbinafin 4 minggu •BB 10-20 kg: 62,5 mg/hari •BB 20-40 kg: 125 mg/hari •BB >40 kg: 250 mg/hari MED+EASY GM (Greypatch Microsporum) = GIT 864 Griseofulvin 8 Minggu Itrakonazole 6 Minggu Terbinafin 4 Minggu Monoterapi topical tidak cukup à harus disertai dengan terapi sistemik Jika ada pilihan topical dan sistemik di opsi à pilih terapi sistemik


Tinea Korporis & Kruris 4


Predileksi • Korporis: area kulit tubuh yang tidak berambut (badan, ekstremitas, wajah) • Kruris: daerah lipat paha/inguinal, daerah perineum, dan sekitar anus, dapat juga meluas ke suprapubis Manifestasi Klinis • Lesi bulat/lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang dengan vesikel dan papul di tepi • Daerah tengah lebih tenang (central healing) • Lesi menahun umumnya tak tampak tanda radang dan bewarna kehitaman disertai sedikit sisik 4 Etiologi tersering : T. Rubrum


Pemeriksaan Penunjang • Kerokan kulit dengan KOH 20% • Tampak hifa panjang dan atau artospora • Kultur dengan Agar Saboraud 4 Tatalaksana • Topikal • Pilihan: Terbinafin krim 1% 1x/hari selama 1-2 minggu • Alternatif: Mikonazol, ketokonazol, klortrimazol 2x/hari selama 4-6 minggu • Sistemik • Pilihan: Terbinafin oral 250 mg/hari selama 2 minggu • Alternatif: • Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu • Griseofulvin 500 mg/hari selama 2-4 minggu • Ketokonazol 200 mg/hari


Onikomikosis 4


Definisi • Semua infeksi pada kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita, jamur nondermatofita, atau ragi (yeasts) • Mengenai kuku tangan dan kaki Klasifikasi 3A Jika disebabkan jamur dermatofita à Tinea unguium • Onikomikosis subungual proksimal (OSP) • Onikomikosis subungual distal lateral (OSDL) • Onikomikosis superfisial putih (OSP) • Ditemui distrofi, hipertrofi, onikolisis, perubahan warna kuku dengan lokasi sesuai bentuk klinis


Klasifikasi •Mulai dari tepi distal atau distolateral kuku à menjalar ke proksimal •Berkaitan dengan tinea pedis OSDL •Menyebar dari proksimal à distal arah distal •Faktor risiko: Immunocompromised (mis: HIV) OSP •Invasi lapisan superfisial lempeng kuku à bercak putih, kuku lunak dan rapuh Superfisial putih •Paronikia (menyerang matriks), menyerang lipatan kuku yang sudah onkolisis Candida 3A


Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan KOH 20% sampel kuku : tampak hifa panjang/sejati (bersekat/bercabang) + spora berderet (arthrospora) Tatalaksana • Lini pertama : • Kuku tangan : terbinafine 1x250 mg/hari selama 6 mgg • Kuku kaki : terbinafine 1x250 mg/hari selama 12-16 mgg • Lini kedua : • Kuku tangan : Itrakonazol dosis denyut 2x200mg/hari selama 1 minggu, istirahat 3 minggu (2 denyut) atau 200 mg/hari selama 2 bulan • Kuku kaki : Itrakonazol dosis denyut 2x200mg/hari selama 1 minggu, istirahat 3 minggu (3-4 denyut) atau 200 mg/hari selama 3 bulan KOH 20% 3A


Tinea 36 4


Tatalaksana Tinea 37 Diagnosis Etiologi Tatalaksana Tinea capitis & barbae T. tonsurans, M. canis, M. audouinii • Griseofulvin fine particle 20-25 mg/kgBB/hari Tinea corporis & cruris T. rubrum Topikal • 1st line : Terbinafin krim 1% 1x/hari selama 1-2 minggu • Alternatif : Mikanozol, ketokonazol, klotrimazol 2x/hari selama 4-6 minggu Sistemik • 1st line : Terbinafin oral 250 mg/hari selama 2 minggu • Alternatif : • Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu • Griseofulvin 500 mg/hari selama 2-4 minggu • Ketokonazol 200 mg/hari Tinea pedis T. rubrum, T. mentagrophytes Topikal • 1st line : Terbinafin krim 1% 1x/hari selama 1-2 minggu • Alternatif : mikonazol, ketokonazol, krlotrimazol 2x/hari selama 4-6 minggu Sistemik • Pilihan : Terbinafin oral 250 mg/hari selama 2 minggu • Alternatif : • Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu atau 100 mg/hari selama 4 minggu Tinea unguium T. rubrum • 1st line : Terbinafin 1x250 mg/hari selama 6 minggu untuk kuku tangan, 12-16 minggu untuk kuku kaki • Itrakonazol dosis denyut 2x200 mg sebanyak 2 denyut kuku tangan, 3-4 denyut kuku kaki


Kandidiasis Mukokutan KULIT KELAMIN 4 3A


Kandidiasis Mukokutan Definisi • Infeksi kronis dan rekuren pada kulit, kuku, dan mukosa akibat Candida Etiologi • Candida albicans • Faktor Resiko: Immunocompromised (mis: HIV) Predileksi Kandidiasis Manifestasi Klinis Kutis Intertriginosa Lesi eritema berbatas tegas, erosi, bersisik, dan dikelilingi lesi satelit (korimbiformis) Oral Oral thrush à bercak putih kekuningan (pseudomembran) dengan dasar merah Vulvovaginitis Vaginal thrush à bercak putih kekuningan kental Lesi eritema, erosi, dan lesi satelit pada labia dan kulit sekitar Unguium Diskromia, onikolisis, lempeng kuku lepas dari dasar kuku, dan hipertropi kuku Manifestasi klinis umum : gatal dan rasa seperti terbakar


Kandidiasis Kutis KULIT KELAMIN 4


UKK dan Manifestasi Klinis • Tampak bercak eritematosa berbatas tegas, bersisik, basah dikelilingi lesi satelit berupa papul, vesikel dan pustul kecil disekitarnya Predileksi • Mengenai daerah intertriginosa yang lembab misalnya sela paha, ketiak. 4


Pemeriksaan Penunjang • KOH 20% atau Gram: ditemukan pseudohifa dan blastospora • Kultur dengan agar Saboraud: tampak koloni mukoid berwarna putih, tumbuh dalam 2-5 hari Tatalaksana • Topikal o Krim Imidazol (mikonazol 2%, klotrimazol 1%) selama 14-28 hari o Bedak nistatin atau mikonazol • Sistemik o Flukonazol 50mg/hari atau 150mg/minggu o Itrakonazol 100-200 mg/hari Pseudohifa & Blastospora 4


Kandidiasis Mukosa KULIT KELAMIN 3A


3A Predileksi / Manifestasi Kinis • Kandidiasis oral • Kandidiasis pseudomembran akut (thrush) : bercak berwarna putih (pseudomembran) tebal, diskret atau dapat berkonfluen pada mukosa bukal, lidah dan palatum, saat diangkat meninggalkan dasar eritem • Kandidiasis atrofik akut (kandidiasis eritematosa) : papilla lidah menipis tertutup oleh pseudomembran tipis pada dorsal lidah • Kandidiasis atrofik kronik (denture stomatitis) : mukosa palatum yang kontak dengan gigi tiruan tampak edema dan eritem, bersifat kronik, dan dapat dijumpai kelitis angularis • Kandidiasis hiperplastik kronik (leukoplakia) : plak putih atau translusen yang tidak dapat dilepaskan pada mukosa bukal • Keilosis kandidal (keilitis angularis/perleche) : pada sudut mulut tampak eritem, fisura, maserasi yang nyeri • Kandidiasis area genital • Kandidiasis vulvovaginal • Balanitis


Manifestasi Klinis Kandidiasis Oral Kandidiasis Pseudomembran Akut Kandidiasis Eritematosa Denture Stomatitis 3A


4 Manifestasi Klinis Kandidiasis Oral Kandidiasis Pada Lidah Kandidiasis Mukosa Bukal KOH 10% Pemeriksaan Penunjang • KOH 10% atau Gram: ditemukan pseudohifa dan blastospora


3A Tatalaksana 1. Perbaiki status gizi dan menjaga kebersihan oral 2. Mengontrol penyakit predisposisi 3. Gentian violet 1% atau nystatin 100.000-400.000 IU/mL dioleskan 2-3x/hari (3 hari) Edukasi : • Kontrol Kembali dalam 3 hari bila tidak ada perbaikan • Rujuk apabila terdapat penyakit yang mendasari seperti HIV


MED+QUIZ KULIT KELAMIN


Seorang pria berusia 20 tahun datang dengan keluhan bercak putih pada muka dan badan. Pasien senang bermain bola saat siang hari. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan didapatkan lesi hipopigmentasi dengan skuama halus dan batas tegas. Pada pemeriksaan dengan lampu Wood didapatkan lesi berwarna kuning keemasan. Apakah diagnosa yang tepat pada pasien di atas? A. Tinea corporis B. Candidiasis kutis C. Ptiriasis versicolor D. Ektima E. Furunkel


Seorang pria berusia 20 tahun datang dengan keluhan bercak putih pada muka dan badan. Pasien senang bermain bola saat siang hari. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan didapatkan lesi hipopigmentasi dengan skuama halus dan batas tegas. Pada pemeriksaan dengan lampu Wood didapatkan lesi berwarna kuning keemasan. Apakah diagnosa yang tepat pada pasien di atas? A. Tinea corporis B. Candidiasis kutis C. Ptiriasis versicolor D. Ektima E. Furunkel


Click to View FlipBook Version