The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Flipp Book Kurikulum Merdeka Kelas VII

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tunggulhutagaol18, 2022-12-26 00:41:49

Flipp Book Kurikulum Merdeka

Flipp Book Kurikulum Merdeka Kelas VII

PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI

1. Kingdom Monera
Anggota Kingdom Monera adalah makhluk hidup bersel satu
(uniseluler) yang tidak memiliki membran inti (prokariotik).
Pada umumnya, organisme ini berkembang biak dengan cara

membelah diri. Anggota Kingdom Monera, meliputi bakteri dan
ganggang biru (Cyanobacteria).

Sumber : commons.wikimedia.org/Kelvinsong Sumber : commons.wikimedia.org/RNDr.JosefReischig

amuba Cyanobacteria

PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI

2. Kingdom Protista

Protista memiliki membran inti (eukariotik), bersel tunggal, dan multiseluler.

Protista dibedakan menjadi protista mirip hewan (Protozoa), Protista mirip
tumbuhan (alga atau ganggang), dan Protista mirip jamur.

Sumber : commons.wikimedia.org/JosephLeidy Sumber : commons.wikimedia.org/DavidShykind Sumber: commons.wikimedia.org/Transparent

(b) (c)

Macam-macam protozoa: (b) Euglena, dan (c) Paramecium

PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI

3. Kingdom Fungi Sumber : commons.wikimedia.org/evitaochel
Sumber : commons.wikimedia.org/cafepampas
Anggota Fungi adalah berbagai macam jamur.
Fungi memiliki membran inti, dinding sel
terbuat dari zat kitin, tidak memiliki kloroplas
sehingga tidak dapat berfotosintesis, dan ada
yang uniseluler maupun multiseluler. Tubuh
jamur tersusun atas benang-benang yang
disebut hifa; kumpulan hifa disebut
miselium, tubuh jamur disebut talus. Jamur
hidup sebagai saprofit atau parasit, dan
berkembang biak dengan spora.

Simbiosis mutualisme antara jamur dan
ganggang membentuk lumut kerak

(Lichenes). Lumut kerak disebut juga
tumbuhan perintis sebab dapat hidup di
tempat makhluk hidup lain tak bisa hidup.

Contoh: Usnea sp.

PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI

4. Kingdom Plantae

1. Lumut

Ciri-ciri Memiliki akar, batang dan daun Sumber : commons.wikimedia.org/BerndH
yang bukan sejati dan belum
memiliki berkas pembuluh. Tumbuhan lumut Marchantia

a. Akar lumut disebut rizoid.
Rizoid berfungsi menempelkan
tubuh lumut pada substrat dan
hidup di tempat lembap.

b.Berkembang biak dengan kawin

dan tak kawin yang disebut dengan Sumber : commons.wikimedia.org/BerndH

pergiliran keturunan Tumbuhan lumut Anthoceros

(metagenesis).

ANEKA LUMUT

PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI

4. Kingdom Plantae
2. Tumbuhan Paku

Ciri-ciri Memiliki akar, batang, dan daun sejati
serta memiliki berkas pembuluh
Sumber : commons.wikimedia.org/Forest
a)Pada daun dewasa terdapat bulatan
berwarna cokelat disebut sorus. Sorus Tumbuhan Paku Psilotum
merupakan kumpulan kotak spora yang
dibungkus indusium.

a)Perkembangbiakannya secara kawin Sumber : commons.wikimedia.org/Brambleshire
dan tak kawin yang disebut pergiliran
keturunan. Tumbuhan Paku Adiantum

PAKU-PAKUAN

PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI

4. Kingdom Plantae

3. Tumbuhan Berbiji

• Tumbuhan biji memiliki akar, batang dan daun sejati serta memiliki berkas
pembuluh. Menghasilkan biji yang digunakan sebagai alat perkembangbiakannya.

• Berdasarkan letak bakal bijinya, tumbuhan biji dibagi menjadi dua macam,
yaitu:

a) Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae): letak bakal biji tidak terlindungi
oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah; pohon berakar
tunggang, daunnya berbentuk seperti jarum, kecil tebal, atau tipis
lebar; alat kelamin jantan dan alat kelamin betina disebut strobilus yang
mengandung sporangium.

b) Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae): alat perkembangbiakannya
berupa bunga; akar, batang, dan daun sudah dapat dibedakan dengan jelas;
susunan tulang daun menyirip, menjari, atau sejajar; bakal biji
terlindung di dalam daun buah; mengalami pembuahan ganda.

Contoh Gymnospermae:

Daging paha melipit

PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI

5. Kingdom Animalia
Invetebrata

Invertebrata adalah hewan yang
tidak memiliki tulang belakang

Filum Invetebrata

• Porifera, contoh: hewan spons
• Coelenterata, contoh: Hydrozoa, Schypooa, Anthozoa
• Platyhelminthes, contoh: Planaria, cacing hati.
• Nematoda, contoh: cacing perut, cacing kremi, cacing tambang.
• Annelida, contoh: cacing tanah, lintah, pacet.
• Arthropoda, contoh: udang, kepiting, serangga
• Echinodermata, contoh: bintang laut, landak laut, teripang
• Mollusca, contoh: bekicot, cumi-cumi, kerang

PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI

5. Kingdom Animalia Vertebrata adalah hewan yang
Vetebrata memiliki tulang belakang

Kelompok
Vertebrata

• Super kelas Pisces, contoh: ikan mujair, ikan bandeng, ikan lele, ikan mas.
• Kelas Amphibia, contoh: katak.
• Kelas Reptilia, contoh: buaya, kadal, penyu, ular.
• Kelas Aves, contoh: burung pipit, merpati, elang.
• Kelas Mammalia, contoh: gajah, singa, orang utan, kelelawar, lumba-lumba.

Sekian
dan

Terima kasih

BAB II. KLASIFIKASI MATERI

PERTEMUAN 1

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan

Pengertian materi dan zat
2. Peserta didik mampu membedakan

atom, unsur, molekul, senyawa
dan campuran
3. Peserta didik mampu menjelaskan
Perubahan Materi

PETA KONSEP Ekstensif Volume
Massa
Sifat Intensif Sifat fisis
Perubahan Fisis Sifat Kimia
Perubahan
MATERI Perubahan
Klasifikasi Kimia
Unsur

Senyawa
Campuran

A. PENGERTIAN MATERI DAN ZAT

Materi merupakan segala Padat
sesuatu yang menempati
ruang (memiliki volume) dan Wujud
mempunyai massa. Zat

KLASIFIKASI Cair Gas
MATERI

1. Unsur
2. Senyawa
3. Campuran

1. UNSUR Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi
zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.

a. Unsur Logam
 putih mengkilap
 titik lebur rendah
 dapat menghantar arus listrik
 dapat ditempa
 dapat menhantarkan kalor/panas
 pada umumnya berupa zat padat

b. Unsur Non Logam
 tidak mengkilap
 penghantar arus listrik yang buruk
 tidak dapat ditempa

c. Unsur Semi Logam (Metaloid)
 memiliki sifat diantara logam dan

bukan logam

Zat tunggal berupa senyawa didefinisikan sebagai zat yang
dibentuk dari berbagai jenis unsur yang saling terikat secara
kimia dan memiliki komposisi yang tetap.

Contoh : NaCl
Na  memiliki sifat logam yg ringan
Cl  gas beracun

Nacl  mineral yg sangat dibutuhkan
oleh tubuh

3. CAMPURAN

Campuran adalah materi yang disusun oleh beberapa zat
tunggal baik berupa unsur atau senyawa dengan komposisi
yang tidak tetap. Dalam campuran sifat dari materi
penyusunnya tidak berubah.

1. Campuran Homogen (Larutan)
Adalah campuran antara 2 zat atau lebih yang partikel-partikel
penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi.
Contoh : - larutan gula
- larutan garam

2. Campuran Heterogen

Campuran antara 2 macam zat atau lebih yang partikel

penyusunnya masih dapat dibedakan satu dengan lainnya.

Contoh : - tanah

- air sungai

B. SIFAT-SIFAT ZAT 2. Sifat Intensif

1. Sifat Ekstensif 2. Sifat Insentif
Merupakan sifat zat yang tidak bergantung pada
Merupakan sifat zat yang
bergantung pada jumlah atau jumlah ataupun ukuran zat
ukuran zat Sifat fisis, meliputi:
Contoh: Volume  Ukuran zat  Warna
  Bau
 Rasa
Massa zat  Kerapatan
 Titik didih
 Titik lebur

Sifat kimia, meliputi:
 Keterbakaran
 Kestabilan
 Kereaktifan
 Perkaratan

ADHESI DAN KOHESI Kohesi merupakan gaya tarik-

Adhesi merupakan gaya tarik- menarik antara partikel-partikel yang
sejenis.
menarik antara partikel-partikel yang
tidak sejenis. Partikel-partikel yang sejenis dalam
zat padat membentuk suatu ikatan
Partikel-partikel zat padat dan yang sangat kuat sehingga
partikel-partikel zat cair dapat membentuk benda padat. Di dalam
mengadakan suatu ikatan, sehingga kayu atau besi terjadi gaya tarik-
terjadi gaya tarik-menarik. menarik antarpartikel sehingga
membentuk ikatan yang kuat.
Misalnya cat dapat menempel pada Demikian juga pada zat cair, dalam
kayu dan besi karena antara partikel- suatu zat cair terjadi ikatan
partikel cat dan partikel-partikel kayu antarmolekul zat cair yang
atau besi terjadi gaya tarik-menarik. membentuk ikatan. Peristiwa ini
Peristiwa ini disebut adhesi. disebut kohesi.

Contoh Adhesi dan Kohesi

(a) cat dapat menempel pada (b) tetesan air daun talas
tembok karena adhesi antara cat
dan tembok lebih besar daripada
kohesi dalam cat

2. meniskus cembung.

Air yang berada di dalam tabung reaksi
yang telah diolesi minyak goreng tidak
membasahi dinding tabung. Permukaan
air dalam tabung tersebut membentuk
meniskus cembung. Hal ini terjadi karena
kohesi antara molekul-molekul air lebih
besar daripada adhesi antara molekul-
molekul air dengan molekul-molekul
minyak goreng, sehingga sebagian
molekul air terlepas dari dinding tabung.
Akibatnya permukaan air membentuk
meniskus cembung

MENISKUS

Pada saat zat cair dituangkan ke dalam tabung, permukaannya
akan berbentuk cekung atau cembung. Bentuk permukaan zat
cair dalam tabung ini disebut meniskus.

1. meniskus cekung
Permukaan air dalam tabung reaksi
berbentuk cekung, hal ini disebabkan
terjadi adhesi antara molekul-molekul air
dalam tabung dengan molekul-molekul
tabung reaksi. Hal ini menunjukkan bahwa
adhesi antara molekul-molekul air dengan
molekul-molekul dinding tabung lebih
besar daripada kohesi molekul-molekul
air

Sumber : fisikazone.com

KAPILARITAS

Kapilaritas merupakan peristiwa naiknya zat cair melalui lubang yang sempit (pipa
kapiler).

Gejala Kapilaritas dalam Kehidupan
Sehari-hari

• Naiknya air tanah pada pembuluh kayu
• Naiknya minyak tanah pada sumbu lampu

tempel dan kompor
• Meresapnya air dari kamar mandi ke dalam

tembok
• Teresapnya air di badan setelah mandi oleh

handuk
• Terserapnya air di lantai oleh kain pel
• Terserapnya keringat oleh kaos dalam dan

sapu tangan
• Terserapnya air di meja makan oleh kertas

tisu

MASSA JENIS Konversi satuan massa jenis  dalam
satuan SI massa jenis dinyatakan dalam
Massa jenis suatu benda kg/m namun demikian satuan massa jenis
merupakan perbandingan antara kadang-kadang dinyatakan dalam g/cm

massa dengan volume benda

Contoh Soal

Peristiwa Sehari-hari yang berkaitan dengan massa
jenis

• Kapal selam
• Tinta printer
• Oli untuk mesin
• Lapisan batuan penyusun bumi

C. PERUBAHAN MATERI

Perubahan materi dapat digolongkan atas 2 yaitu:

1. PERUBAHAN FISIS 2. PERUBAHAN KIMIA
Perubahan bersifat permanen (tidak dapat
Perubahan bersifat sementara diubah lagi menjadi zat kimia
Tidak menghasilkan zat baru Terjadi perubahan susunan zat
(partikel penyusun sama) Biasanya disertai dengan suatu perubahan
yang berubah hanya wujud dan yang dapat diamati, yaitu adanya gelembung
ukuran zat (gas menjadi air dan gas,terbentuknya endapan,terjadi perubahan
sebaliknya,air menjadi padat dan warna, terjadi perubahan suhu
sebaliknya) Menghasilkan zat baru
contoh: Air menguap, es mencair Nasi menjadi basi
natrium dilarutkan kedalam air
bongkahan belerang pembuatan tape
menjadi serbuk belerang

BAB III. KLASIFIKASI
MATERI

PERTEMUAN 2

Tujuan Pembelajaran
1.Peserta didik dapat mencirikan metode

pemisahan campuran setelah melakukan
kegiatan pembelajaran dengan benar.
2.Peserta didik mampu mendeskripsikan cara
pemisahan campuran pada beberapa bahan
setelah melakukan kegiatan pembelajaran
dengan benar.
3.Peserta didik mampu melakukan pengamatan

Sumber : pixabay.com/ColiN00B

asam, basa, dan garam menggunakan indikator
buatan dan alami

D. PEMISAHAN CAMPURAN

Penyaringan Zat hasil penyaringan disebut filtrat dan zat sisa dari penyaringan
(Filtrasi) disebut residu

• Contoh :

• Pemisahan kotoran yang ada pada larutan gula

• Menyaring air sungai untuk keperluan air bersih

Penyulingan Penyulingan merupakan pemisahan campuran zat cair yang
(destilasi) didasarkan pada perbedaan titik didih zat-zat cair yang ada didalam
campuran.

• Zat hasil destilasi disebut destilat

• Zat sisa yang tertinggal dalam labu destilat disebut residu

• Penyulingan dilakukan dalam alat bernama destilator

Pemisahan yang didasarkan pada perbedaan daya serap dari

Kromatografi zat penyerap (adsorben) terhadap zat-zat yang akan
dipisahkan.

• Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan pada permukaan adsorben

Pemisahan campuran yang dilakukan untuk memisahkan

Kristalisasi campuran padat dan cair dengan cara menguapkan zat
cairnya

• Contoh:
• Membuat garam dari air laut
• Membuat gula tebu dari cairan tebu

Sentrifugasi adalah teknik pemisahan campuran yang
dilakukan dengan memanfaatkan gaya sentripetal. Teknik ini
paling sering digunakan ketika berhubung dengan bidang
biokimia, utamanya pada pemisahan makromolekul atau
koloid dari cairan lain.

FILTRASI DAN KRISTALISASI

DESTILASI

SUBLIMASI

SENTRIFUGASI

KROMATOGRAFI

E. ASAM, BASA DAN GARAM

1. ASAM

Asam merupakan zat (senyawa)
yang menyebabkan rasa masam

pada berbagai materi

Berdasarkan asal ASAM Organik
terbentuknya  Anorganik

Asam Organik

Asam organik merupakan asam yang berasal dari makhluk hidup, dapat
diperoleh secara alami dan memiliki atom karbon (C)

Asam organik yang Asam organik yang
dihasilkan oleh dihasilkan oleh hewan
tumbuhan
• Asam format oleh semut
• Asam sitrat
• Asam maleat • Sengatan lebah
• Asam tartat
• Vitamin C • Asam asetat oleh beberapa
• Asam asetat bakteri tertentu
• Asam benzoat

Sumber : pixabay.com/Jarmoluk

Asam Anorganik

Asam anorganik merupakan asam yang tidak berasal dari makhluk
hidup, tidak mengandung atom karbon (C)

Asam sulfat (H2SO4)
Asam klorida (HCl)
Asam nitrat (HNO3)
Asam fosfat (H3PO4)

2. BASA Sumber : pixabay.com/Monica1607

Basa adalah zat (senyawa) yang dpat
bereaksi dengan asam, menghasilkan

senyawa yang disebut garam

Contoh basa:

Natrium hidroksida (NaOH)

Amonium hidroksida (NH4OH)
Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
Aluminium hidroksida (Al(OH)3)

INDIKATOR ASAM BASA Sumber : avkimia.com

Salah satu indokator yang digunakan untuk
mengetahui sifat asam dan basa suatu larutan
yaitu dengan menggunakan kertas lakmus.
Kertas lakmus terdiri atas lakmus merah dan

lakmus biru

Dalam larutan asam, kertas lakmus biru akan
berubah warna menjadi merah.

Dalam larutan basa, kertas lakmus merah akan
berubah warna menjadi biru.

Jika ke dalam suatu larutan dicelupkan kertas lakmus merah dan kertas
lakmus biru secara bersamaan, ternyata pada kedua kertas lakmus tersebut
tidak terjadi perubahan warna, maka hal ini menunjukkan bahwa larutan
tersebut tidak bersifat asam maupun basa. Larutan ini disebut larutan netral.

INDIKATOR ASAM BASA

Sifat-sifat asam Sifat-sifat basa

D1a.riRpaesmanbyahmaassaanmtersebut da1p.atRasanya pahit

dibuat garis besar sebagai berikut

2. Dapat mengubah warna 2. Dapat mengubah warna
kertas lakmus biru menjadi kertas lakmus merah
merah menjadi biru

3. Mempunyai nilai pH < 7 3. Mempunyai nilai pH > 7

3. GARAM Garam adalah senyawa yang terbentuk dari hasil
reaksi antara asam dan basa. Berdasarkan
sifatnya, garam dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
garam netral, garam asam dan garam basa

1. Garam netral

• Merupakan garam yang terbentuk dari basa kuat dengan asam kuat. Garam ini
bersifat netral dan memunyai pH=7. contoh: NaCl, KCl, K2SO4, MgSO4, NaNO3, KBr,
NaBr, dan lain-lain.

2. Garam Asam

• Terbentuk dari basa lemah dengan asam kuat. Garam ini bersifat asam dan
mempunyai pH < 7. Contoh: NH4NO3, NH4Cl, (NH4)2SO4, dan lain-lain.

3. Garam Basa

• Terbentuk dari basa kuat dengan asam lemah. Garam ini bersifat basa dan
mempunyai pH > 7. Contoh: NaCN, CH3CHOONa, K2CO3, KCN, KF, BaCO3, dan lain-
lain.

INDIKATOR ALAMI

LAKMUS DAN PH METER










Click to View FlipBook Version