TRANSFORMASI ENERGI
Cahaya Matahari adalah Berarti terjadi perpindahan
sumber energi. Tumbuhan energi dari tumbuhan hijau ke
memanfaatkan tubuh herbivora. Begitu
hijau seterusnya sampai konsumen
terakhir. Di dalam tubuh
energi cahaya untuk hewan, energi tersebut akan
menghasilkan energi
kimia berupa karbohidrat. diubah menjadi energi panas,
Apabila tumbuhan hijau gerak, pernapasan, dan
dimakan oleh herbivora, sebagian tersimpan di dalam
maka zat makanan yang zat penyusun tubuh hewan.
Jadi, perpindahan energi tidak
terdapat di dalam dapat 100% efisien. Sebagian
tumbuhan hijau energi akan terbuang melalui
berpindah ke tubuh proses respirasi, gerak, panas,
herbivora. dan ekskresi.
BAB 8
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian Pencemaran
Lingkungan.
2. Peserta Didik dapat menjelaskan macam-macam Pencemaran
Lingkungan.
3. Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian pencemaran Air.
4. Peserta Didik dapat menjelaskan dampak pencemaran udara
5. Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian pencemaran tanah
6. Peserta Didik dapat menjelaskan pengertian pencemaran Suara
7. Peserta Didik dapat membuat gagasan untuk mengurangi dampak
pencemaran Lingkungan
PENCEMARAN LINGKUNGAN
A. Pencemaran Air
1. Ciri-ciri Air Tercemar
a.Perubahan pH b. Perubahan Warna,
Tingkat keasaman (pH) Bau dan Rasa
optimal untuk kehidupan Syarat air yang dapat
organisme antara 6,8– dimanfaatkan manusia
7,5. adalah tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak
berasa.
2. Penyebab Pencemaran air
a. Limbah Pertanian
- Sisa pupuk/
dapat mengarah pada
.
- pestisida
b. Limbah rumah tangga :
- Sampah organik
seperti air comberan
(sewage)
- peningkatan kebutuhan
oksigen pada air untuk
proses penguraian -
mengarah pada
berkurangnya oksigen di air. -
detergen
c. Limbah industri/pabrik:
- logam berat, toksin organik,
minyak, nutrien dan padatan.
Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit
listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam
air.
3. Usaha Mengatasi Pencemaran Air
a. Limbah cair industri tidak boleh dibuang langsung ke
lingkungan, tetapi harus diolah dulu di unit pengolahan
limbah
b. Penyuluhan dan pengawasan penggunaan pupuk pada
lahan pertanian agar dilakukan secara efisien.
c. Pengawasan terhadap batas minimal kandungan fosfat
dalam detergen atau bahan pencuci dalam rumah tangga
B. Pencemaran Tanah Presentase
41
1. Ciri-ciri Tanah Bersih 21
12
Komponen 10
Kertas 5
Limbah bahan makanan 5
Gelas 3
Logam besi 2
Plastik 1
Kayu
Karet dan kulit
Kain (serat tekstil)
Logam aluminium
2. Penyebab pencemaran tanah adalah akibat sampah
yang tidak dapat membusuk, seperti plastic, kaca,
kaleng, serta pemakaian zat kimia yang berlebihan.
limbah rumah
tangga
limbah industri,
Limbah nuklir,
sampah perkotaan,
Kerusakan hutan,
bencana alam
3. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi:
a. Mendaur ulang sampah-sampah yang masih
berpotensi untuk dimanfaatkan (sampah kertas, plastik
logam dapat didaur ulang untuk dicetak menjadi bahan
baru).
b. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan kompos dan biogas.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Memisahkan sampah yang mudah terurai
dan yang sulit terurai.
e. Penggunaan pestisida sesuai dengan aturan.
f. Menghindari penebangan hutan secara liar
1. Dalam kondisi normal,
udara terdiri dari :
• nitrogen (N2) = 78.09 %;
• oksigen (O2) = 21,94 %;
• Karbondioksida (CO2) = 0,032 %;
• argon (Ar) = 0,93 %;
• dan komponen lainnya dalam jumlah sedikit
2. Penyebab dan dampak:
a. Gas yang dianggap berbahaya apabila melebihi kadar
tertentu di udara :
* SO2 Hujan Asam
* NOx
* CO2 Efek Rumah Kaca Pemanasan GLobal
* CO Berikatan dengan Hb lebih kuat dari O2
* CFC Lapisan Ozon (O3) berlubang
b. debu yang
mengandung
partikel-partikel
berbahaya seperti
timbal, asbes, dan
karbon juga dapat
merugikan kesehatan
manusia
3. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
pencemaran udara adalah sebagai berikut.
a. Melakukan Penghijauan
b. Membuat jalur hijau/taman kota
c. Tidak membakar bahan-bahan beracun di udara terbuka.
d. Pengurangan atau penghentian penggunaan zat
aerosol dalam penyemprotan ruang.
e. Menggunakan bahan bakar yang mengeluarkan
sedikit asap, misalnya bahan bakar gas (elpiji).
f. Membatasi penggunaan freon dalam kehidupan sehari-hari.
g. Mendaur ulang freon dari mobil yang ber AC.
h. Penghentian penggunaan busa yang dibuat dengan CFC.
i. Membatasi emisi gas buang pada kendaraan bermotor dan
mesin-mesin industri.
D. Pencemaran Suara
Sumber suara yang
mengeluarkan suara di atas 80
dB akan menganggu kesehatan
manusia. Hilangnya pendengaran
dimulai pada tingkat kebisingan
80–90 dB selama delapan jam,
pada tingkat 120 dB akan
membuat telinga sakit, dan
dapat membunuh manusia pada
tingkat 180 dB.
BAB 9 Sumber : pixabay.com/girlart39
PEMANASAN GLOBAL
Tujuan Pembelajaran
Melalui media (koran, majalah, internet dll)
Peserta didik dapat menjelaskan konsep
pemanasan global.
1. Peserta didik dapat menyebutkan 3
fakta adanya pemanasan global.
2. Peserta didik memiliki keterampilan
berbicara di muka kelas melalui
kegiatan presentasi hasil proyek
“Bagaimana Pemanasan global
Mempengaruhi Ekosistem?”
Peta Konsep
1. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah
peristiwa meningkatnya suhu
rata-rata pada lapisan atmosfer
dan permukaan Bumi
Gejala terjadinya pemanasan
global dapat diamati dan
dirasakan, misalnya terjadinya
pergantian musim yang tidak
bisa diprediksi, sering terjadi
angin puting beliung, banjir dan
kekeringan di wilayah yang tidak
biasa mengalaminya, dan
terumbu karang memutih.
Sumber:pixabay.com/typographyimages
2. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
Efek Rumah Kaca dan
Aktibatnya
Efek rumah kaca terjadi
akibat panas yang
dipantulkan oleh permukaan
Bumi terperangkap oleh gas-
gas di atmosfer, sehingga
tidak dapat diteruskan ke
luar angkasa, melainkan
dipantulkan kembali ke
permukaan Bumi.
Sumber: pixabay.com/OpenClipartVectors
Efek Rumah Kaca dan Akibatnya Sumber: researchgate.net
Seperti diketahui bahwa atmosfer
mengandung banyak gas, seperti
karbon dioksida (CO2), metana (CH4),
dinitrogen oksida (N2O), uap air,
klorofluorokarbon (CFC),
hidrofluorokarbon (HFC), dan
sulfurfluorida (SF6).
Gas-gas tersebut memiliki sifat
memerangkap panas, sehingga panas
yang dipantulkan oleh permukaan
Bumi tidak dapat diteruskan ke
angkasa. Gas-gas tersebut dinamakan
gas rumah kaca. Di antara gasgas
tersebut, gas karbon dioksida (CO2)
paling berperan
menyebabkanpemanasan global.
3. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
a. Perubahan Cuaca dan Iklim
• Gunung-gunung es akan mencair, dan akan lebih sedikit es Dampak
yang terapung di laut. pemanasa
n global
• Di daerah subtropis, bagian pegunungan yang ditutupi salju akan terhadap
semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair. Melelehnya es di perubahan
Puncak Jayawijaya, Papua, merupakan fenomena yang menegaskan iklim
bahwa telah terjadi peningkatan suhu di Indonesia. antara
lain:
• Curah hujan akan meningkat dan badai akan lebih sering
terjadi.
• Air tanah akan lebih cepat menguap sehingga beberapa
daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.
• Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-
beda sehingga terjadi angin puting beliung yang lebih besar.
• Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem;
terjadi hujan ekstrem atau kekeringan ekstrem di berbagai
wilayah.
b. Kenaikan Permukaan Laut
Ketika atmosfer
menghangat, permukaan
lautan juga akan
menghangat, sehingga
volume air laut akan
membesar dan menaikkan
tinggi permukaan air laut.
Peningkatan tinggi muka air
laut 30% berasal dari
pencairan es dan sisanya
berasal dari pemuaian air
akibat peningkatan suhu.
Sumber: pixabay.com/currens
c. Menurunkan Hasil Pertanian
Dampak perubahan iklim akibat pemanasan global terhadap
ketahanan pangan, antara lain sebagai berikut:
Kekeringan di wilayah pertanian
mengakibatkan tanaman pertanian rusak.
Banjir di wilayah pertanian akan merendam
tanaman pertanian yang mengakibatkan
gagal panen.
Kerawanan pangan akan meningkat di
wilayah yang rawan bencana kering dan
banjir.
Tanaman pangan dan hutan dapat
mengalami serangan hama dan penyakit
yang meningkat populasinya akibat
perubahan iklim.
d. Pengaruh Terhadap Hewan dan Tumbuhan
Selain manusia, hewan dan
tumbuhan menjadi makhluk
hidup yang akan terkena
dampak pemanasan global.
Hewan dan tumbuhan yang
tidak dapat beradaptasi akan
punah. Kepunahan spesies
organisme akan mengurangi
keanekaragaman hayati. Jika
banyak organisme yang punah,
ekosistem menjadi tidak stabil.
e. Pengaruh Terhadap Kesehatan
Manusia
Meluasnya penyebaran penyakit. Sebagai contoh, penyakit demam berdarah
dengue (DBD) dan malaria.
Meningkatnya kasus orang meninggal akibat penyakit yang dipicu oleh cuaca
panas, misalnya stress, stroke, dehidrasi, jantung, dan ginjal.
Meningkatnya kasus alergi dan penyakit pernapasan karena udara yang lebih
hangat memperbanyak polutan, seperti spora jamur dan serbuk sari
tumbuhan.
Meningkatnya penyakit infeksi, yang semula menginfeksi hewan kemudian
dapat menginfeksi manusia. Contohnya adalah flu burung dan flu babi.
4. USAHA MENGATASI PEMANASAN GLOBAL
Mengubah Perilaku Diri
Sumber: pixabay.com/ColiN00B 1. Hemat Listrik
2. Menanam pohon
3. Mengurangi penggunana
kendaraan bermotor
STRUKTUR BUMI
Tujuan Pembelajaran Part. 1
1. Peserta didik dapat menjelaskan karakteristik
penyusun. Litosfer
Bentuk permukaan daratan
Bentuk dasar laut
Bahan penyusun kerak bumi
Gunung berapi
Gempa bumi
Peta Konsep Struktur
Bumi
Litosfer Hidrosfer Atmosfer
Bentuk muka Gempa bumi Cuaca
daratan dan tsunami
Kerak bumi Bentuk dasar
laut
Gempa bumi
dan stunami
A. LITOSFER
Unsur bentang alam:
Kemiringan medan
Kedudukan lereng membentuk
sudut dengan bidang datar.
Ketinggian puncak
Bagian tertinggi gunung
disebut puncak, dan terendah
disebut kaki. Ketinggian
puncak gunung diukur dari
permukaan air laut.
Muka daratan
Menggambarkan keadaan
suatu bentang alam
1. BENTUK PERMUKAAN DARATAN
1. Dataran rendah: Daratan melandai hampir rata,
ketinggian < 200 m di atas permukaan laut.
2. Dataran tinggi: Daratan melandai yang terletak di
pegunungan.
3. Lembah : Dataran memanjang sepanjang sungai,
berada di antara gunung-gunung.
4. Ngarai : Lembah dengan batas kiri-kanan tebing terjal.
1. BENTUK PERMUKAAN DARATAN
5.Bukit : Muka bumi yang menyerupai puncak,
kemiringan sampai radius 500 m,
ketinggian antara 200-300 m.
6. Gunung : Bukit dengan ketinggian > 1000 m.
7. Pematang : Pegunungan atau perbukitan dengan
puncak berderet dan kaki bersatu.
8. Punggung : Pematang dengan puncak landai.
9. Igir : Pematang dengan puncak tajam.
2. BENTUK DASAR LAUT
• Paparan : dataran yang terhampar
di tepi benua, landau dan
membentuk dangkalan.
• Lereng benua : paparan yang
melandai ke arah laut sampai ke
dasar cekungan.
• Cekungan : paparan ke arah laut,
berbentuk cekung dengan
kedalaman 130-4000 m.
• Palung : cekungan berupa lembah
sempit dan dalam dengan dinding
curam.
• Ambang laut : gunung laut yang
puncaknya muncul ke permukaan.
3. BAHAN PENYUSUN KERAK BUMI
Kerak bumi merupakan salah satu lapisan dari litosfer, berupa
batuan keras yang terus berubah karena arus material cair panas
di kedalaman bumi.
– Batuan beku : magma cair dan pijar yang akan keluar dari
lubang gunung berapi mendingin dengan cepat dan
memadat.
– Batuan metamorf : terbentuk karena proses fisis
(pengaruh panas, tekanan dan waktu).
– Batuan sedimen : perombakan batuan lain atau karena
proses kimia, membentuk endapan yang memadat.
GUNUNG BERAPI
Merupakan suatu sistem saluran fluida
panas (lava) yang memanjang dari
kedalaman 10 km di bawah permukaan
sampai ke permukaan bumi, termasuk
endapan hasil penumpukan materi
yang dikeluarkan saat meletus.
GUNUNG BERAPI
• Berdasarkan – Samping Berdasarkan kuat letusan dan tinggi tiang asap:
catatan
sejarah – Celah Tipe Hawaiian
erupsi: – Eksentrik Tipe Strombolian
– Tipe A Tipe Plinian
– Tipe B
– Tipe C Tipe Subplinian
• Berdasarkan Tipe Ultraplinian
sumber
erupsi: Tipe Vilkanian
– Pusat
Tipe Surtseyan dan Freatoplinian
Berdasarkan bentuk:
Stratovolcano
Perisai
Cinder cone
Kaldera
Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik
sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi
mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala
kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.
Contoh gunung api tipe B:
Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam
catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan
masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkat
lemah.
GUNUNG BERAPI
Bahaya Letusan Gunung Berapi
Tingkat isyarat
gunung berapi di
Indonesia:
Normal
Waspada
Siaga
Awas
GEMPA BUMI
• Gempa yang kuat di dasar laut dapat
menyebabkan tsunami.
• Beberapa istilah terkait gempa:
– Hiposentrum: sumber yang
menyebabkan gempa di bawah
lapisan tanah
– Episentrum: titik di permukaan
bumi tepat di atas titik pusat
gempa
– Seismograf: alat pencatat
getaran permukaan dan gempa
bumi
Tujuan Pembelajaran Part. 2
1. Peserta didik dapat menjelaskan
karakteristik penyusun Hidrosfer
2. Peserta didik dapat menjelaskan
karakteristik penyusun Atmosfer