The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ilyaaisatulazizah01, 2021-04-06 08:08:29

SMECONE DRUGS INFORMATION

XI FKK 2
SMK N 1 Purwokerto

Keywords: #obat

32.DANALGIN

 Kandungan Zat Aktif : Bahan aktif obat ini berupa metamizole
sodium anhydrate/metampiron merupakan obat anti inflamasi non
steroid (OAINS) kuat

 Khasiat : Sebagai analgesik untuk meredakan nyeri dan peradangan
dengan menghambat kerja enzim siklooksigenase yang akhirnya
mengganggu produksi prostaglandin

 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :

- Dosis dewasa1 kaplet 3 kali sehari, maksimal 4 kaplet per hari
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :

- Interaksi dapat terjadi antara Danalgin dengan obat penekan
SSP, cimetidine, chlorpromazine, alkohol

 Efek Samping Obat : Mual muntah, Nyeri dada, Hipotensi,
Vertigo, Mengantuk, Retensi urine.

 Bentuk Sediaan : Kaplet
 Nama Pabrik : PT. Dankos
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : DOI hal 642

50

33.DECOLGEN

 Kandungan Zat Aktif : Bahan aktifdecolgen adalahparacetamol,
chlorpheniraminemaleate, pseudoephedrinehydrochloride, serta
phenylpropanolamine

 Khasiat :Meredakan gejala flu, seperti sakit kepala, demam, bersin-
bersin, dan hidung tersumbat.

 Golongan Obat : Obat Bebas
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :

- Dewasa 1 tablet, 3-4 kali sehari.
- Anak-anak usia 6-12 tahun: ½ tablet, 3-4 kali sehari
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Interaksi dapat terjadi apabila dikonsumsi dengan obat yang

mengandung paracetamol,dan minuman beralkohol
 Efek Samping Obat : Mulut kering, Susahtidur, Sembelit, Mual dan

muntah
 Bentuk Sediaan : Tablet
 Nama pabrik : PT. Probus
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : DOI hal 543

51

34.DEKSTROSA

 Kandungan Zat Aktif : Gabungan antara senyawa gula sederhana
dan air, yang digunakan untuk meningkatkan kadar

 Khasiat : Meningkatkan kadar gula di dalam darah, pada kondisi
hipoglikemia.

 Golongan Obat : Glukosa (obat resep)
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :

- Dewasa dan anak-anak : 10 -20 g
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain:

- Interaksi obat terjadi apabila digunakan bersamaan dengan
furosemide,hydrochlorothiazide, hydrocortisone, atau
prednisone

 Efek Samping Obat : Sakit kepala, Demam, Cemas, Berkeringat,
Kulit pucat.

 Bentuk Sediaan : Cairan suntik atau infus
 Nama Pabrik : PT.Widatra Bhakti
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : DOI

52

35.DESONIDA

 Kandungan Zat Aktif : Kandungannya adalah obat
kortikosteroidtopikaldesonide

 Khasiat : Mengobati masalah kulit yang dapat menyebabkan gatal,
kemerahan, atau pembengkakan.

 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai : Oleskan 2-3 kali sehari pada kulit

yang sakit.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :

- Obat-obat yang menekan sistem kekebalan tubuh seperti
azathioprine (Imuran), siklosporin (Neoral, Sandimmune),
methotrexate (Rheumatrex), sirolimus (Rapamune), dan
tacrolimus (Prograf).

 Efek Samping Obat : Kulit gatal ringan, kemerahan, rasa panas
pada kulit, kulit mengelupas, kering, atau bersisik; penipisan atau
pelunakan kulit

 Bentuk Sediaan : Gel
 Nama pabrik : Apolar (PT. Alpharma)
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui :Kategori C
 Efek Farmakodinamik

- Budesonide adalah kortikosteroid yang memiliki aktivitas
glukokortikoidpoten dan mineralokortikoid lemah. Budesonide
berikatan dengan reseptor glukokortikoid dengan afinitas lebih
tinggi dibanding kortisol dan prednisolon

 Sumber :MIMS hal 223, DOI

53

36.DOKSISIKLIN

 Kandungan Zat Aktif : Doxycycline 100 mg
 Khasiat : Mengobati infeksi bakteri dalam saluran pernafasan,

saluran pencernaan, saluran kemih (termasuk gonorrhea), kulit dan
jaringan lunak
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :

Infeksi bakteri
- Dewasa dan anak dengan berat >45kg: 100–200 mg per hari.
- Anak-anak dengan berat <45kg: 2,2–4,4 mg/kgBB per hari.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Menurunkan efektifitas antibiotik penisilin dalam membasmi

bakteri
- Meningkatkan risiko terjadinya efek samping obat-obat

pengencer darah, seperti warfarin
- Meningkatkan risiko peningkatan intrakranial bila digunakan

bersama isotretinoin dan acitrecin.
 Efek Samping Obat : Perubahan warna gigi yang sifatnya

sementara, Nafsu makan berkurang, Mual dan muntah, sakit perut,
diare.
 Bentuk Sediaan : Kapsul
 Nama Pabrik : PT. Actavis
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori D
 Efek Farmakodinamik
- Farmakodinamikdoxycycline bekerja dengan menghambat

sintesis protein dengan berikatan ke sub-unit ribosom 30S dan
diduga juga ke 50S. Penghambatan ini kemudian akan
menghambat pertumbuhan bakteri. Cara kerja lain diduga

54

dengan menyekat disosiasi dari peptidil t-RNA dari ribosom
sehingga menghentikan proses sintesis protein.
 Sumber : MIMS hal 224, DOI
37.DIGOKSIN

 Kandungan Zat Aktif : Digoxin 0.25 mg
 Khasiat : Terapi pengobatan gagal jantung kronik dan akut dan

meningkatkan kekuatan jantung
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :

Digitalisasi cepat:
- Dosis pemuatan: 750-1.500 mcg (0,75-1,5 mg) dalam 24 jam

pertama sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi
Untuk gagal jantung ringan:

- 250-750 mcg setiap hari selama 1 minggu
Perawatan biasa:

- 125-250 mcg / hari.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :

- Penghambat ACE (misalnya Captopril)
- Penghambat reseptor angiotensin (misalnya Telmisartan)
- NSAID (misalnya Indometasin)
- Penghambat COX-2
- Penghambat saluran kalsium (misalnya Verapamil, felodipine,

tinapamil)
- Antiaritmia (misalnya amiodarone, flecainide),
- Antibiotik (misalnya tetrasiklin)

55

 Efek Samping Obat :
- Aritmia (gangguan irama jantung)
- Gangguan konduksi jantung
- Gangguan penglihatan (penglihatan kabur atau kuning)
- Diare
- Mual
- Muntah
- Gangguan otak
- Pusing
- Gangguan sistem saraf pusat
- Ruam
- Urtikaria (gatal biduran)
- Berpotensi Fatal: Toksisitas Digoxin.

 Bentuk Sediaan : Tablet
 Nama Pabrik : PT. Indofama
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori A
 Efek Farmakodinamik

- Digoxin adalah glikosida jantung yang digunakan untuk tata
laksana gagal jantung, aritmia supraventrikuler dan mengontrol
laju ventrikel pada fibrilasi atrial kronis

 Sumber :DOI hal 548, MIMS hal 224

38.ETHAMBUTOL

 Kandungan Zat Aktif : Ethambuthol 500 mg; Ethambuthol 400
mg; Ethambuthol 250 mg

 Khasiat : Mengobati tuberkulosis paru.
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -

56

 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :
Untuk pencegahan dan pengobatan primer:

- 15 mg / kg berat badan/ hari
Untuk perawatan ulang:

- 25 mg / kg berat badan/ hari selama 60 hari
- di lanjutkan dengan dosis 15 mg / kg berat badan/ hari.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Mengurangi pajanan jika di berikan bersamaan dengan Al

hidroksida.
 Efek Samping Obat :

- Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal)
- Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal)
- Neutropenia (kadar neutrofil dalam darah kurang dari normal)
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Gangguan pencernaan
- Badan lemas
- Demam
- Reaksihipersensitivitas
- Eritema multiforme
- Asam urat
- Sakit kepala
- Pusing
- Gatal.
 Bentuk Sediaan : Tablet
 Nama Pabrik : PT.Kimia Farma
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Efek Farmakodinamik
- Mekanisme kerja ethambutol bekerja dengan cara menghambat

arabinosyltransferase yang memiliki peranan penting dalam
pembentukan dinding sel mycobacterium. Arabinosyltransferase
merupakan enzim yang diperlukan dalam reaksi polimerisasi
arabinoglycn pada dinding sel dari arabinogalactan dan
lipoarabinomannan dan dikode oleh operon embCAB
 Sumber : DOI hal 791, MIMS hal 224

57

39.ESOMEPRAZOL

 Kandungan Zat Aktif : Esomeprazole 20 mg; Esomeprazole 40 mg
 Khasiat : Mengobati masalah lambung seperti refluks asam,

produksi asam lambung berlebih.
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :

GERD
- Terapi refluksesofagalerosif, 40 mg sekali sehari selama 4

minggu. Terapi tambahan selama 4 minggu dianjurkan untuk
pasien yang esofagitisnya belum sembuh atau memiliki gejala
yang menetap,
- Terapi simtomatis GERD: 20 mg sekali sehari pada pasien
tanpa esofagitis, Regimen terapi kombinasi dengan antibakteri
yang sesuai untuk eradikasi H. pylori dan
mengobatiH.pyloriterkait dengan tukak duodenum: 20 mg
dikombinasikan dengan klaritromisin 500 mg, keduanya
diberikan 2 kali sehari selama 7 hari.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Ketoconazole, Diazepam, Citalopram, fenitoin, Warfarin,
Turunan kumarin lainnya: cisapride, atazanavir, nelfinavir,
nelfinavir, saquinavir, voriconazole.
 Efek Samping Obat : Vertigo (nyeri kepala sebelah), nyeri sendi,
Kebingungan, insomnia (sulit tidur), Perut kembung, mual atau
muntah, mulut kering, Sakit kepala, pusing, Pansitopenia
(penurunan jumlah eritrosit, leukosit, dan trombosit)
 Bentuk Sediaan : Tablet
 Nama pabrik : PT. Actavis Indonesia

58

 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : MIMS hal 224, DOI
40.ESTAZOLAM

 Kandungan Zat Aktif : Estazolam
 Khasiat : Menangani insomnia
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan pakai :

- Dosis dewasa : 1-2mg/hari
- Dosis lansia : 0,5-1mg/hari
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Meningkatkan kadar estazolam dalam darah secara siginfikan

dan berefek fatal, jika dikonsumsi bersama ketoconazole
dan itraconazole
- Meningkatkan kadar estazolam dalam darah, bila dikonsumsi
bersama erythromycin atau fluvoxamine
- Mengurangi kadar estazolam dalam darah, jika dikonsumsi
bersama phenobarbital, carbamazepine, phenytoin, atau
rifampicin
- Meningkatkan efek ketergantungan, bila dikonsumsi bersama
obat penenang lainnya, misalnya diazepam.
 Efek Samping Obat : Pusing, Kebingungan, Mengantuk, Gangguan
koordinasi tubuh, Mual dan muntah, Sakit kepala, Konstipasi,
mulut kering, Kelelahan, Perubahan suasana hati.
 Bentuk Sediaan : Tablet
 Nama Pabrik : PT.Polfa SA Tarchomin
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori X
 Sumber : MIMS hal 224, DOI

59

41.ERITOMISIN

 Kandungan Zat Aktif : Eritromisin
 Khasiat : Mengobati dan mencegah berbagai jenis infeksi bakteri,

seperti infeksi kulit, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi saluran
kemih
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :
- Dewasa: 1–2 g per hari yang dibagi dalam 2-4 kali pemberian.

Dosis dapat ditingkatkan menjadi 4 g per hari untuk infeksi
parah.
- Anak-anak: 30–50 mg/kgBB yang dibagi dalam 2-4 kali
pemberian. Dosis dapat digandakan jika infeksi yang diderita
parah.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Peningkatan efektivitas Antikoagulan seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan
dengan antagonis kalsium, seperti amlodipine, ditiazem, atau
verapamil
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping, bila digunakan
dengan benzodiazepine, bromocriptine, carbamazepine,
ciclosporin, cilostazol, cimetidine, colchicine, digoxin,
fluconazole, itraconazole, ketoconazole,
methylprednisolone, sildenafil, tacrolimus, teofilin, atau
vinblastine
- Penurunan efektivitas pil KB
- Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin tifoid
atau vaksin BCG

60

- Penurunan efektivitas erythromycin bila digunakan dengan
CYP3A4 inducers seperti, rifampicin, atau phenytoin

- Peningkatan risiko terjadinya rhabdomyolysis jika digunakan
dengan HMG-CoA reductaseinhibitors, seperti lovastatin
atau simvastatin

- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung yang bisa
membahayakan, bila digunakan dengan cisapride, terfenadine,
obat antiaritmia golongan 1A, seperti procainamide dan
quinidine atau obat antiaritmia golongan III, seperti
amiodarone, dofetilide, dan sotalol

- Peningkatan kadar dan efek ergotamine atau dihydroergotamine
 Efek Samping Obat :Diare,Mual, Muntah, Kehilangan nafsu

makan, Gangguan lambung(seperti nyeri, kram, dan kembung)
 Bentuk Sediaan : Tablet, kaplet, kapsul, sirop kering, cairan obat

luar, krim, dan gel
 Nama Pabrik : PT. YarindoFarmatama
 Keamanan untuk ibu hamil dan menyusui : Kategori B
 Efek Farmakodinamik

- Zat erythromycin berdifusi ke dalam tubuh bakteri melalui
membran sel bakteri, dan secara reversibel mengikatkan diri
pada molekul ribosom RNA 23S di dalam subunit 50S ribosom
bakteri. Proses ikatan ini akan menginhibisi aktivitas enzim
peptidiltransferase, sehingga mengganggu proses translokasi
asam amino selama berlangsungnya translasi dan berkumpulnya
protein.

 Sumber : MIMS hal 224, DOI

61

42.EXABETIN

 Kandungan Zat Aktif : Mengandung betamethasone
 Khasiat : Sebagai obat anti alergi, anti inflamasi atau anti

peradangan, artritisreumatoid atau nyeri sendi, dan hiperplasia
adrenal kongenital.
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :
- Dewasa: dosis 2-3 mg / hari selama beberapa hari, kemudian

turunkan dosis hingga 0,25-0,5 mg / hari selama 2-5 hari.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :

- Peningkatan konsentrasi plasma ketika digunakan dengan
penghambat CYP3A4 (misal. Ritonavir, itraconazole), dan
kontrasepsi oral.

- Penurunan efek terapeutik bila digunakan bersamaan dengan
rifampisin, rifabutin, carbamazepine, fenobarbiton, fenitoin,
primidon, aminoglutethimide, dan efedrin.

- Dapat menurunkan efek agen hipoglikemik, antihipertensi,
penghambat neuromuskuler (misal. Vecuronium), dan diuretik.
Peningkatan risiko hipokalaemia dengan acetazolamide, loop /
diuretik thiazide, karbenoksolon, teofilin, glikosida jantung.

 Efek Samping Obat :
- Ketidakteraturan menstruasi dan amenorea.
- Peningkatan berat badan.
- Gangguan afektif (misalnya mudah marah, euforia, depresi dan
labil mood, pikiran bunuh diri).

62

- Reaksi psikotik (misalnya mania, delusi, halusinasi dan
kejengkelan skizofrenia).

- Gangguan perilaku, mudah marah, cemas, gangguan tidur dan
disfungsi kognitif (misalnya kebingungan, amnesia).

 Bentuk Sediaan : Tablet
 Nama Pabrik : PT. Fahrenheit
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : DOI hal 728

43.EPHEDRINE

 Kandungan Zat Aktif : Ephedrine
 Khasiat : Mengurangi pembengkakan pembuluh darah di dalam

hidung, sehingga saluran napas menjadi terbuka dan napas menjadi
lega
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :
- Dewasa: 1–2 tetes, 4 kali sehari.
- Anak-anak: Dosis ditentukan oleh dokter, sesuai kondisi pasien
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Peningkatan risiko terjadinya krisis hipertensi jika digunakan

bersama obat golongan inhibitor monoamineoksidase (MAOIs),
seperti isocarboxazid atau seleginile
- Peningkatan risiko terjadinya hipertensi, jika digunakan
bersama oksitosin atau doxapram
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan bersama
obat golongan antiaritmia, penghambat beta, atau antidepresan
trisiklik

63

- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan
bersama teofilin atau kafein

 Efek Samping Obat :Hidung terasa kering, Bersin-bersin, Pilek,
Iritasi pada hidung

 Bentuk Sediaan : Tetes (Tetes hidung)
 Nama Pabrik :PT. Kimia Farma
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Efek Farmakodinamik

- Efedrin secara langsung berperan sebagai agonis pada reseptor
alfa adrenergik dan beta adrenergik, serta secara tidak langsung
menyebabkan pelepasan norepinefrin pada persarafansimpatis.
Hal ini menyebabkan efek peningkatan tekanan darah, denyut
jantung, cardiacoutput serta peningkatan resistensi perifer.

 Sumber : DOI hal 506, MIMS hal 224

44.FAMOTIDIN

 Kandungan Zat Aktif : Famotidine
 Khasiat : Mengatasi sakit maag karena naiknya asam lambung
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :

- Dewasa: 10–20 mg, 2 kali sehari, dapat diminum 15–60 menit
sebelum mengonsumsi makanan yang menyebabkan heartburn.

- Anak-anak usia >12 tahun: 10–20 mg, 2 kali sehari, dapat
diminum 15–60 menit sebelum mengonsumsi makanan yang
menyebabkan heartburn.

 Interaksi Obat Dengan Obat Lain:
- Penurunan efektivitas famotidine jika digunakan dengan
obat antasida

64

- Penurunan kadar dan konsentrasi atazanavir, dapsone, digoxin,
cefditoren, cefdinir, cefuroxime, itraconazole, ketoconazole,
atau zat besi, di dalam darah

- Peningkatan penyerapan dasatinib
- Penurunan kemampuan ginjal untuk membuang sisa

metabolisme famotidine jika digunakan dengan probenecid.
 Efek Samping Obat :Sakit kepala, Konstipasi atau diare, Rasa tidak

nyaman di perut, Pusing, Mulut kering
 Bentuk Sediaan : Tablet kunyah, kaplet
 Nama Pabrik : PT. Indofarma
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori B
 Sumber : DOI hal 608, MIMS hal 224

45.FLUXAR

 Kandungan Zat Aktif : Fluconazone 500mg
 Khasiat : Mengobati meningitis kriptokokus, kandidiasis sistemik

dan orofaringeal, kandidiasis vaginitis akut dan relaps.
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :

Meningitis
- Dewasa : Hari 1 : 400mg sebagai single dosis, hari ke 2 dan

selanutnya : 200 - 400 mgperhari
Sistemikkandida
- Dewasa: Hari 1 : 400 mg sebagai single dosis, hari selanjutnya

menjadi 200 mg per hari, dosis dapat dinaikkan menjadi 400 mg
per hari.

Kandida di sekitar mulut dan kerongkongan (sariawan)
- Dewasa :50mg per hari selama 1 - 2 minggu, bila perlu dapat

dilanjutkan namun perlu pengawasan, maksimal dosis 100 mg.

65

Kandida vaginal
- Dewasa : 150 mg sebagai single dosis
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Fluconazole dapat menghambat beberapa reaksi metabolisme

obat ketika dikonsumsi bersamaan dengan menghambat enzim
sitokrom P450 (CYP3A4).
- Rifampicin dapat menurunkan konsentrasi fluconazoledidalam
plasma
- Tefenadine dapat menyebabkan detak jantung tidak normal
- Astemizole, cisapride dan terfenadine harus dihindari karena
berbahaya untuk penyumbatan jantung
- Antikoagulan dapat meingkatkan efek dari antikoagulan dan
menurunkan klirens dari teofilin.
- Sulfonylureas (chlorpropamide, glibenclamide,
glipizideandtolbutamide) dapat memeperpanjang waktu paruh
dari serum, maka dari itu penggunaan dari fluconazole untuk
penderita hipoglikemia tidak dianjurkan
 Efek Samping Obat :
- Gangguan pencernaan seperti mual, nyeri perut, diare, perut
kembung
- Terjadi ruam pada kulit
- Sakit kepala
 Bentuk Sediaan : Kapsul
 Nama Pabrik : PT. Novell Pharmaceutical Laboratories
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : DOI

46.FARMOXYLSYRUP

 Kandungan Zat Aktif : Mengandung zat aktif amoxicillin, suatu

66

antibiotik yang mempunyai spektrum sedang, aktif terhadap
bakteri gram negatif maupun gram positif
 Khasiat : Mengobati infeksi saluran pernafasan bagian atas dan
bawah, infeksi saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, serta
infeksi kulit dan jaringan lunak.
 Golongan Obat : Obat keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :
- Infeksi moderat Dewasa dan anak-anak diatas 20 kg : 250-500

mg setiap 8 jam.
- Anak kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kgBB/hari dalam dosis

terbagi setiap 8 jam.
- Pasien yang menjalani dialisis peritoneal : dosis maksimum 500

mgperhari.
- Gonococcusurethritis : 1 x sehari 3000 mg.
- Anak-anak diatas 8 kg : 125 mg – 250 mg setiap 8 jam
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain:
- Penggunaan bersamaan antara amoxicillin dan probenesid dapat

meningkatkan kadar amoxicillin dalam darah.
- Perpanjangan protrombin time secara tidak normal telah

diketahui pada penggunaan amoxicillin bersamaan
dengan antikoagulan oral misalnya warfarin dan dabigatran.
Jika obat-obat antikoagulan diresepkan bersamaan dengan
amoxicillin, pemantauan yang ketat harus dilakukan. Jika
diperlukan penyesuaian dosis antikoagulan harus dilakukan.
 Efek Samping Obat : Mual, muntah, dan antibiotik kolitis. Reaksi
hipersensitif berupa ruam eritematosamakulopapular, urtikaria,
ruam kulit, dan serum sickness
 Bentuk Sediaan : Sirup
 Nama Pabrik : PT. Fahrenheit
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori B
 Sumber : DOI hal 759

67

47.FENAMIN

 Kandungan Zat Aktif : Asam mefenamat
 Khasiat : Mengurangi rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit gigi
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :

- Fenamin termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya
bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.
Diminum 3 kali sehari 1 kaplet. Di minum bersamaan dengan
makanan.

 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Obat anti inflamasi non steroid atau salisilat lainnya (misalnya:
Aspirin), antikoagulan (misalnya: Warfarin), kortikosteroid,
SSRI.
- Siklosporin atau tacrolimus.
- Agen antihipertensi (misalnya: ACE inhibitor, antagonis
angiotensin II, ß-blocker).
- Diuretik (misalnya: Furosemide, hydrochlorothiazide).
- Lithium.
- Digoxin dan metotreksa

 Efek Samping Obat :Diare, Mual, Muntah, Radang lambung,
Sembelit, Mulas, Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal),
Eosinofilia (kadar eosinofil darah lebih tinggi dar normal),
Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal),Sakit
perut, Perut kembung

 Bentuk Sediaan : Kaplet salut selaput
 Nama Pabrik : PT. Mersifarma
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : DOI

68

48.FENILBUTAZON

 Kandungan Zat Aktif : Fenilbutazonantiinflamasinonsteroid
 Khasiat : Menangani gejala peradangan serta nyeri otot serta nyeri

sendi, biasanya obat ini digunakan untuk penyakit seperti
RheumatoidArthritis ataupun asam urat.
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :

Kondisi: Rematik
- Dosis dapat diberikan sampai dengan 600 mg per hari, dibagi

dalam beberapa jadwal konsumsi. Dosis dapat dikurangi setelah
1–3 hari pengobatan. Waktu pengobatan maksimal 1 minggu.

Kondisi: Penyakit asam urat (gout)
- Dosis dapat diberikan sampai dengan 800 mg per hari, sesuai

kebutuhan pasien. Dosis dapat dikurangi setelah 1–3 hari
pengobatan. Waktu pengobatan maksimal 1 minggu.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Penurunan metabolisme phenytoin
- Berkurangnya pembuangan methotrexate
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan
dengan adefovir, tacrolimus, atau immunoglobulin intravena
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan
obat antikoagulan, seperti warfarin atau apixaban
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan fungsi sumsum tulang
jika digunakan dengan clozapine
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan pada saluran cerna,
termasuk peradangan, perdarahan, luka, bahkan robekan
(perforasi), jika digunakan dengan ketorolac
- Peningkatan kadar lithium di dalam darah yang berisiko
menyebabkan terjadinya keracunan lithium

69

 Efek Samping Obat :Sakit perut atau muntah, Heartburn,Diare atau
konstipasi, Kembung, Pusing, Kantuk, Lemas

 Bentuk Sediaan : Kaplet salut selaput
 Nama Pabrik : PT. Novapharin
 Keamanan untuk ibu hamil dan menyusui : Kategori D
 Sumber : DOI

49.FARIDEXON

 Kandungan Zat Aktif : Mengandung dexametason yang masuk ke
dalam golongan hormon kortikosteroid (glukokortikoid).

 Khasiat : Pengobatan artritis (peradangan pada sendi), gangguan
sistem darah/ hormon/ kekebalan tubuh, reaksi alergi, masalah
pernapasan, gangguan usus tertentu, dan gangguan kelenjar adrenal
(sindrom Cushing).

 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :

- Dosis awal: 0.75- 9 mgperhari.
- Penyakit ringan: diberikan dosis < 0.75 mg, diminum 2-4 kali

sehari.
- Penyakit berat: diberikan dosis > 9 mg, diminum 2-4 kali sehari
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Golongan obat penginduksi CYP3A4 (misalnya barbiturat,

karbamazepin, efedrin, fenitoin, rifabutin, rifampisin)
- Golongan obat penghambat CYP3A4 (misalnya eritromisin,

ketokonazol, ritonavir)
- Salisilat
- Obat diuretik (acetazolamide, loop, thiazide), injeksi

amfoterisin B, kortikosteroid, karbenoksolon
- Antikoagulanwarfarin
- Berpotensi Fatal: Dapat mengurangi efek terapeutik dari vaksin

virus hidup
 Efek Samping Obat :

70

- Penahanan air dan garam.
- Pembengkakan tungkai kaki.
- Tekanan darah tinggi.
- Gangguan penglihatan.
- Tidak terjadinya menstruasi pada siklus bulanannya.
- Nafsu makan meningkat.
- Pertumbuhan terlambat.
 Bentuk Sediaan : Tablet
 Nama Pabrik : PT. Ifars
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : DOI

50.FAXIDEN

 Kandungan Zat Aktif : Memiliki kandungan piroxicam
 Khasiat : Mengobati (rematik) reumatoid arthritis dan

osteoarthritis, ankylosingspondylitis , dismenorea primer, dan nyeri
pasca operasi
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :
- Dosis lazim dewasa untuk Osteoarthritis : 20 mg 1 x sehari atau

10 mg 2 x sehari secara oral. Direkomendasikan dosis harian
maksimum adalah 20 mg .
- Dosis lazim dewasa untuk Nyeri : 20 mg 1 x sehari atau 10 mg
2 x sehari secara oral. Direkomendasikan dosis harian
maksimum adalah 20 mg .
- Dosis lazim dewasa untuk RheumatoidArthritis : 20 mg 1 x
sehari atau 10 mg 2 x sehari secara oral . Direkomendasikan
dosis harian maksimum adalah 20 mg .
- Dosis lazim pediatric untuk Nyeri : 0,2-0,3 mg / kg per oral 1 x
sehari . Dosis harian maksimum adalah 15 mg .
- Dosis 0,5 % gel berikan pada area yang sakit 3-4x sehari

71

- Dosis dievaluasi setelah 14 hari penggunaan
- Pada orang tua dosis diturunkan
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Toksisitas methotrexate.
- ACE (AngiotensinConvertingEnzym) Inhibitor : NSAID dapat

mengurangi efek antihipertensi ACE-inhibitor. Pada pasien
yang sudah lanjut usia, pemakaian bersamaan faxiden
(piroxicam) dan ACE-inhibitor, dapat mengakibatkan
kerusakan fungsi ginjal, termasuk kemungkinan gagal ginjal
akut. Efek ini biasanya reversibel.
- Diuretik : faxiden (piroxicam) dapat mengurangi efek
natriuretik furosemide dan tiazid pada beberapa pasien.
- Lithium : NSAID meningkatkan kadar lithium dalam plasma
dan mengurangi klirenslithium dari ginjal. Konsentrasi
minimum lithium rata-rata meningkat 15% dan clearance ginjal
mengalami penurunan sekitar 20%. Jadi, ketika faxiden
(piroxicam) dan lithium diberikan bersamaan, tanda-tanda
toksisitas lithium harus diamati secara seksama.
- Warfarin : efek warfarin dan NSAID termasuk faxiden
(piroxicam) pada perdarahan Gastrointestinal yang sinergis,
sehingga penggunaan kedua obat ini secara bersama-sama
memiliki resiko perdarahan lebih tinggi.
 Efek Samping Obat : Anoreksia, nyeri perut, sembelit, diare,
dispepsia, perut kembung, perdarahan kotor / perforasi,
mulas, mual, ulkus (lambung / duodenum), dan muntah
 Bentuk Sediaan : Kaplet, gel
 Nama Pabrik : PT. Ifars
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori D
 Sumber : DOI

72

51.FENIBIOS

 Kandungan ZatAktif : Thiamphenicol 500 mg / kapsul
 Khasiat : Pengobatan infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran

pencernaan, dan infeksi saluran kemih misalnya gonore
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :

- Anak 30-100mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi ATAU 25-
50mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi

- Dewasa 1,5gram/hari dibagi dalam beberapa dosis. Pada kasus
berat dapat ditingkatkan menjadi 3 gram/hari

- Infeksi gonorrhea 2,5gram/hari dosis terbagi dapat ditingkatkan
tergantung kondisi klinis

 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Metabolisme fenibios (thiamphenicol) meningkat pada
pemberian bersamaan dengan fenobarbital dan rifampisin

 Efek Samping Obat :
- Efek samping yang disebabkan oleh pemakaian fenibios
(thiamphenicol) adalah reaksi hipersensitivias / alergi, gangguan
pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare.
- Obat ini dapat juga menyebabkan sariawan,
glositis,ensefalopati,depresi mental, sakit kepala, ototoksisitas,
anemia hemolitik dan reaksi jarish-herxheimer.
- Jika antibiotik ini digunakan dalam jangka waktu yang panjang
dapat menyebabkan pendarahan, neuritis optik dan perifer.

73

- Efek samping fenibios (thiamphenicol) yang berpotensi fatal
adalah penekanan pada sumsum tulang belakang, sindrom abu-
abu pada bayi baru lahir dan prematur.

- Jika tanda - tanda hipersensitivitas muncul segera hubungi
pihak medis karena bisa menyebabkan shock anafilaktic yang
bisa berakibat fatal.

 Bentuk Sediaan : Kapsul
 Nama Pabrik : PT. Sanbe Farma
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : DOI

52.FIMESTAN

 Kandungan Zat Aktif : Asam mefenamat
 Khasiat : Mengobati nyeri ringan sampai sedang pada sakit

gigi dan setelah cabut gigi, sakit kepala, sakit telinga, demam,
nyeri setelah operasi, termasuk nyeri haid, dan kadang - kadang
digunakan untuk mencegah migrain berkaitan
dengan menstruasi (pengobatan dalam jangka pendek, tidak lebih
dari 7 hari)
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :
- Dosis lazim dewasa untuk Nyeri : 500 mg secara oral

selanjutnya 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan, tidak
melebihi 7 hari

74

- Dosis lazim dewasa untuk Dismenore : 500 mg secara oral
selanjutnya 250 mg setiap 6 jam dimulai saat
timbulnya menstruasi

- Dosis lazim Pediatric untuk Nyeri : 14 - 18 tahun : 500 mg
secara oral diikuti oleh 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan,
tidak melebihi 7 hari

 Interaksi Obat Dengan Obat Lain:
- Antikoagulan (misalnya, warfarin),
aspirin,kortikosteroid(misalnya prednisone), heparin, atau
selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)
(misalnya, fluoxetine) karena obat - obat ini meningkatkan
resiko perdarahan lambung
- Magnesium hidroksida (misalnya, antasida) atau probenesid
karena obat - obat ini meningkatkan efek samping fimestan
(asam mefenamat)
- Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon
(misalnya, ciprofloxacin), atau sulfonilurea (misalnya,
glipizide) karena efek samping obat - obat ini meningkat jika
diberikan bersamaan dengan fimestan (asam mefenamat)

 Efek Samping Obat :
- Efek samping fimestan (asam mefenamat) yang relatif ringan
seperti sakit kepala, gugup dan muntah
- Efek samping yang serius dapat
berupa diare, hematemesis (muntah darah), hematuria (darah
dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal
dan bengkak, sakit tenggorokan dan demam
- Pada tahun 2008 label pada kemasan obat ini di USA telah
diperbarui dengan peringatan tentang resiko fimestan (asam
mefenamat) pada kehamilan.

 Bentuk Sediaan : Sirup
 Nama Pabrik : PT. First Medipharma
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori D
 Sumber : DOI

75

53.FARSIX

 Kandungan Zat Aktif : Furosemide 10 mg / ml injeksi dan
furosemide 40 mg / tablet

 Khasiat : Menurunkan darah tinggi, mencegah stroke dan serangan
jantung.

 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :

- Dewasa : 1-3 x sehari ½-1 tablet
- Injeksi : awal : 20-40 mg (1-2 ampul) secara intravena atau

intramuskular, jika tidak memuaskan dosis dapat ditingkatkan
secara bertahap setiap 2 jam masing-masing 20 mg (2 ampul)
secara intravena. Jika kondisi pasien membutuhkan, dapat
diberikan dosis berikutnya 20-40 mg setelah 20 menit.
Penggunaan secara parenteral dilakukan jika absorbsi pada
pemberian oral berkurang atau jika diinginkan kinerja obat yang
cepat.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- NSAID, Lithium, antibiotik aminoglikosida , asam ethacrynic,
salisilat, cephalosporin : penggunaan obat-obat ini bersamaan
dengan farsix (furosemide) dapat meningkatkan potensi
toksisitasnya.

76

- ACE inhibitor : penggunaan bersamaan antara farsix
(furosemide) dan ACE inhibitor menyebabkan hipotensi berat
dan penurunan fungsi ginjal.

- Sukralfat : obat ini dapat menurunkan efek natriuretik dan
antihipertensi dari farsix (furosemide). Jika tetap digunakan beri
jarak setidaknya 2 jam.

- Fenitoin : obat ini menyebabkan penurunan penyerapan farsix
(furosemide) di usus, dan akibatnya
menurunkan konsentrasi serum puncak farsix (furosemide).
Akibatnya efektivitas farsix (furosemide) sedikit berkurang.

- Indometasin : jika indometasin dan farsix (furosemide)
digunakan bersamaan dapat mengurangi efek natriuretik dan
antihipertensi dari farsix (furosemide).

 Efek Samping Obat :

- Efek samping farsix (furosemide) seperti loopdiuretic lainnya
adalah terjadi hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam
tubuh). Hal ini biasanya diatasi dengan mengkombinasikan obat
ini dengan produk-produk kalium.

- Farsix (furosemide) juga diketahui menyebabkan peningkatan
kadar asam urat (hiperurikemia) dan kadar gula
darah (hiperglikemia).

- Efek samping pada saluran gastrointestinal
seperti mual, muntah, anoreksia, iritasi mulut dan lambung,diare
dan sembelit.

 Bentuk Sediaan : Tablet dan injeksi
 Nama Pabrik : PT. Fahrenheit
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : DOI hal 576

77

54.GOVAZOL

 Kandungan Zat Aktif : Fluconazole 150 mg / kapsul, fluconazole 2
mg / ml infus

 Khasiat : Mengobati berbagai infeksi jamur, terutama infeksi
candida pada vagina, mulut, tenggorokan, dan aliran darah.

 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai : Vaginitis dan balanitiskandidadewasa

150 mg dosis tunggal secara oral.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :

- Penggunaan bersamaan dengan obat-obat seperti cisapride,
astemizol, erythromicin, pimozide, dan quinidine berpotensi
meningkatkan risiko cardiotoxicity (interval QT yang
berkepanjangan, torsadedepointes) dan kematian jantung
mendadak. Kombinasi ini adalah kontraindikasi.

- Pada dosis 400 mg atau lebih besar tidak boleh digunakan
bersamaan dengan terfenadine karena menyebabkan hal yang
sama.

- Fluconazole mengurangi metabolisme
tolbutamid, glibenclamide, dan glipizide sehingga
meningkatkan konsentrasinya di plasma darah.
Konsentrasi glukosa darah harus dipantau secara seksama dan
dosis obat-obat ini harus disesuaikan seperlunya.

 Efek Samping Obat :

78

- Efek samping yang umum diantaranya ruam, sakit kepala,
pusing, mual, muntah, sakit perut, diare, dan peningkatan
kinerja enzim hati.

- Efek samping yang lebih jarang misalnya anoreksia, tubuh yang
lelah, dan sembelit.

- Efek samping yang sangat jarang seperti oliguria, hipokalemia,
parestesia, kejang, alopecia, angioudem, anafilaksis, lesi bulosa,
nekrolisisepidermal toksik, sindrom Stevens-
Johnson, trombositopenia, diskrasia darah
lainnya,danhepatotoksisitas serius termasuk gagal hati.

- Pada pasien AIDS pernah dilaporkan terjadi reaksi kulit yang
parah.

 Bentuk Sediaan : Kapsul,infus
 Nama Pabrik : PT. Guardian Pharmatama
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : DOI hal 798

55.GLYCINE

 Kandungan Zat Aktif : Glycine
 Khasiat : Mengatasi skizofrenia, stroke, hingga masalah daya ingat

dan cara berpikir; Manfaat glisin juga dapat membantu
meningkatkan kualitas tidur, mengatasi pembesaran prostat jinak,
dan menangani luka di kaki;
 Golongan Obat : Suplemen
 Dosis Maksimum : -

79

 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :
- Skizofrenia: 0,4-0,8 gram/kg per hari secara oral dalam dosis
terbagi. Biasanya dimulai dengan 4 gram sehari, lalu
ditingkatkan 4 gram sampai dosis efektif tercapai;
- Stroke: 1-2 gram per hari, mulai dikonsumsi 6 jam setelah
serangan stroke. Caranya diletakkan di bawah lidah;
- Luka di kaki: menggunakan krim yang mengandung 10
mgglisin, 2 mg L-cystein, dan 1 mg Dl-threonine. Dioleskan 1-2
kali sehari

 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Sebaiknya hindari konsumsi glycine bersamaan dengan obat
antipsikotik seperti clozapine. Pasalnya, menggunakan 2 obat
tersebut secara berbarengan dapat menurunkan efektivitas
clozapine dalam tubuh.

 Efek Samping Obat : Feses lunak, Mual, muntah, sakit perut.
 Bentuk Sediaan : Tablet dan krim topikal
 Nama Pabrik : PT.Qualitysupplementsandvitamins(Didistribusikan

olehPT. InsoclayAcidatama Indonesia)
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber : DOI

56.GOXALLIN 500mg

 Kandungan Zat Aktif : Amoxicillin trihydrate setara Amoxicillin
500 mg/caplet

80

 Khasiat : Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang
peka terhadap amoxicillin

 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :

- Dosis dewasa dan anak-anak ≥ 20 kg : 250 mg - 500 mg setiap
8 jam.

- Dosis anak dengan berat badan <20 kg : 20 - 40 mg / kg berat
badan / hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam.

- Infeksi yang lebih berat dosis bisa ditingkatkan.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :

- Penggunaan bersamaan antara amoxicillin dan probenesid dapat
meningkatkan kadar amoxicillin dalam darah.

- Perpanjangan protrombin time secara tidak normal telah
diketahui pada penggunaan amoxicillin bersamaan
dengan antikoagulan oral misalnya warfarin dan dabigatran.
Jika obat-obat antikoagulan diresepkan bersamaan dengan
amoxicillin, pemantauan yang ketat harus dilakukan. Jika
diperlukan penyesuaian dosis antikoagulan harus dilakukan.

- Allopurinol meningkatkan potensi terjadinya ruam jika
diberikan bersamaan dengan amoxicillin.

- Antibiotik amoxicillin bisa mempengaruhi flora usus, yang
menyebabkan penurunan kemampuan usus untuk reabsorpsi
estrogen sehingga menurunkan efektivitas obat kontrasepsi oral
yang mengandung estrogen.

- Antibiotik-antibiotik golongan kloramfenikol, makrolid,
sulfonamid dan tetracycline disinyalir menurunkan efektivitas
antibiotik penicillin termasuk amoxicillin.

 Efek Samping Obat : Mual, muntah, dan antibiotik kolitis. Kadang-
kadang diare juga dapat terjadi.

 Bentuk Sediaan : Kaplet
 Nama Pabrik : PT. Mecosin
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui: Kategori B
 Sumber : DOI hal 760

81

57.GALVUSMET

 Kandungan Zat Aktif :
- Per 50 mg/500 mg tablet : Vildagliptin 50 mg, metforminHCl
500 mg
- Per 50 mg/850 mg tablet : Vildagliptin 50 mg, metforminHCl
850 mg.

 Khasiat : Obat yang digunakan sebagai obat diabetes atau penyakit
kencing manis

 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :

- Dosis dewasa : 1 tablet 2 x sehari (pagi dan sore).
- Dosis harian yang direkomendasikan : vildagliptin 100 mg /

metforminHCl 2.000 mg
- Obat diberikan saat makan atau sesudah makan.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Cimetidine, antibiotik cefalexin mengurangi

clearancemetformin oleh ginjal sehingga menyebabkan
peningkatan konsentrasinya dalam plasma.
- Obat kationik misalnya amilorid, digoxin, morfin,
procainamide, quinidine, kina, ranitidine, triamterene,
trimetoprim, atau vankomisin, secara teoritik juga bisa

82

menyebabkan peningkatan konsentrasi plasma metformin
dengan mekanisme yang sama.
 Efek Samping Obat : Diare, kram perut, mual, muntah, perut
kembung dan lebih sering kentut.
 Bentuk Sediaan : Tablet
 Nama Pabrik : PT. Novartis Indonesia
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori B
 Sumber : DOI

58.GLISEROL

 Kandungan Zat Aktif : Gliserol(obat pencahar)
 Khasiat : Mengatasi konstipasi, batuk, dan kulit kering
 Golongan Obat : Obat Bebas
 Dosis Maksimum : -
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :

- Dewasa : 2 – 3 gram sehari sekali atau sesuai kebutuhan.
- Anak 2 – 6 tahun : 1 – 1,2 gram sehari sekali atau sesuai

kebutuhan.
- Anak diatas 6 tahun : 2 – 2,1 gram sehari atau sesuai kebutuhan.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Hindari penggunaan gliserol dengan obat pencahar lainnya,

kecuali disarankan oleh dokter.
 Efek Samping Obat :

- Nyeri kepala

83

- Gangguan irama jantung sampai gagal jantung
- Edema paru paru
- Hiperglikemi, glikosuria serta dehidrasi
- Ruam kulit
 Bentuk Sediaan : Suppositoria, cairan enema
 Nama Pabrik :PT. Chemist Warehouse
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori N
 Efek Farmakodinamik
- Gliserol merupakan salah satu obat laksatif osmotik. Gliserol

dapat meningkatkan iritasi rektal lokal sehingga menstimulasi
mekanisme hiperosmolar. Akibatnya, terjadi peningkatan
gerakan peristaltik, tekanan osmotik, dan akhirnya air masuk ke
dalam lumen usus. Hal ini akan menstimulasi evakuasi feses

 Sumber : DOI

59.GLUCORED

 Kandungan Zat Aktif : Gliclazide 80 mg / tablet
 Khasiat : Obat yang digunakan sebagai anti diabetes tipe 2 atau

penyakit kencing manis.
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum :

- Dosis tunggal maksimal : 160 mg 1 x sehari.
- Bila diperlukan dosis yang lebih tinggi dari 160 mg, pemberian

dilakukan 2 x sehari saat makan pagi dan saat makan malam.

84

- Dosis harian maksimal : 320 mg /hari. Diberikan 1-2 x sehari.
 Dosis Lazim / Aturan Pakai :

- Dosis awal : ½ - 1 tablet 1 x sehari. Dosis dapat ditingkatkan
sampai mendapatkan kontrol gula darah yang adequat.

 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Miconazole, voriconazole, fluconazole, meningkatkan
konsentrasi plasma glucored (gliclazide), sehingga
meningkatkan efek hipoglikemiknya.
- Trimetoprim, ACE inhibitor (seperti captopril), NSAID
(seperti asam mefenamat, diclofenac, ibuprofen dan lainnya),
antikoagulankumarin, MAO inhibitor, disopiramid,
dan chloramphenicol juga meningkatkan efek sulfonilurea
termasuk glucored (gliclazide).
- Rifampisin mempercepat metabolisme glucored (gliclazide)
sehingga mengurangi efek hipoglikemiknya

 Efek Samping Obat : Mual, muntah, diare, sembelit dan nyeri pada
ulu hati.

 Bentuk Sediaan : Tablet
 Nama Pabrik : PT. CoronetCrown Pharmaceutical Indonesia
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori N
 Sumber : DOI

60.GLYZID

 Kandungan Zat Aktif : Glipizide
 Khasiat : Obat antidiabetemellitus tingkat 2
 Golongan Obat : Obat Keras

85

 Dosis Maksimum :
- Dosis maksimal pada pemakaian tunggal : 15 mg.
- Dosis maksimal harian : 40 mg.

 Dosis Lazim / Aturan Pakai :
- Dosis awal : 5 mg / hari, 30 menit sebelum sarapan.
- Pasien geriatrik : 5 mg / hari.
- Penyesuaian dosis hendaknya disertai dengan uji laboratorium
untuk pengendalian glisemia.
- Obat bisa diberikan dalam dosis terbagi atau dosis tunggal.

 Interaksi Obat Dengan Obat Lain:
- Penggunaan bersamaan dengan alkohol menyebabkan
disulfiramlikereaction (misalnya, kemerahan pada wajah, sakit
kepala, sesak napas)
- Obat-obat seperti androgen, chloramphenicol, clofibrate,
fenfluramine, flukonazol, gemfibrozil, antagonistshistamin H2,
garam magnesium, metildopa,
monoamineoxidase,antikoagulanoral (warfarin,
kumarin), fenilbutazon, probenesid, salisilat, sulfinpirazon,
sulfonamid, antidepresan trisiklik, acidifiers kemih
meningkatkan efek hipoglikemik glyzid (glipizide)

 Efek Samping Obat :
- Efek samping glyzid (glipizide) pada saluran pencernaan seperti
mual, muntah, diare, sembelit dan nyeri pada ulu hati.
- Efek samping lain seperti sakit kepala, demam, kenaikkan berat
badan, dan reaksi alergi pada kulit terutama pada orang-orang
yang peka.

 Bentuk Sediaan : Tablet
 Nama Pabrik : PT. Sunthi Sepuri
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori N
 Sumber : DOI hal 711

86

61.HYDROQUINONE

 Kandungan Zat Aktif:Hydroquinone
 Khasiat: Mencerahkan bagian kulit yang warnanya lebih gelap

karena hiperpigmentasi
 Golongan Obat: Obat Keras
 Dosim Maksimum:-
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai:

- Krim hydroquinone 2–4% digunakan oleh orang dewasa dengan
cara dioleskan secara merata pada kulit yang mengalami
hiperpigmentasi, setiap 12 jam sekali. Obat ini dianjurkan untuk
digunakan pada pada pagi dan malam hari.

 Interaksi Obat Dengan Obat Lain:
- Menimbulkan noda pada kulit jika digunakan dengan benzoyl
peroxide atau hydrogen peroxide
- Memicu iritasi kulit jika digunakan dengan sabun, sampo,
pewarna rambut, penghilang bulu, wax, serta pembersih kulit
yang mengandung tambahan alkohol, astrigen, rempah-rempah,
atau jeruk nipis

 Efek Samping Obat:Kulit bewarna kemerahan, Kulit kering, Kulit
terasa seperti terbakar, Kulit terasa seperti tersengat

 Bentuk Sediaan:Krim (cream)

87

 Nama Pabrik : PT. Surya Dermato Medica
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Sumber:MIMS hal 226, DOI
62.HEKSAMINA

 Kandungan Zat Aktif:Mengandung tidak kurang dari 99,0%
C6H12N4, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan diatas
fosforpentoksida P selama 4 jam.

 Khasiat:Antibiotik
 Golongan Obat:Obat Keras
 Dosis Maksimum:1 g / 4 g
 Dosis Lazim / Aturan Pakai:

- 250mg-500mg/ 1 g-2 g
- Umur 3 bulan - 1 tahun : 100mg-250mg/300mg-1g
- Umur 1 - 6 tahun:250mg-400mg/750mg-1,6g
- Umur 6 - 12 tahun : 400mg-500mg/1,2g-2g
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Penggunaan metenamin dengan antasida, potasium sitrat,

natrium sitrat harus dihindari.

88

- Penggunaan metenamin bersama sulfonamid meningkatkan
resiko terjadinya kristaluria.

- Asetazolamid memberikan efek antagonis terhadap efek
metenamin.

- Penggunaan metenamin bersama dengan antasida dapat
menyebabkan penurunan efektifitas metenamin.

- Penggunaan metenamin bersama amfetamin dapat menurunkan
konsentrasi serum Amfetamin.

- Penggunaan metenamin bersama inhibitor karbonat anhidrase
dapat mengurangi efek terapi Metenamin.

 Efek SampingObat :Sakit perut, Kram perut, Mual dan muntah,
Diare, Muncul ruam kemerahan di kulit, Nafsu makan menurun

 Bentuk Sediaan:Tablet

 Nama Pabrik : PT. Interbat

 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C

 Efek Farmakokinetik

- Penyerapan: Mudah diserap dari saluran GI. Waktu untuk
memuncak konsentrasi plasma: 1-2 jam.

- Distribusi: Didistribusikan secara luas di dalam tubuh. Melintasi
plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi: 0,6 L / kg.

- Metabolisme: Mengalami hidrolisis dalam urin pada pH ≤5,5
menjadi amonia dan formaldehida. Sekitar 10-25%
dimetabolisme di hati.

- Ekskresi: Melalui urin (sekitar 70-90%, sebagai obat yang tidak
berubah). Waktu paruh eliminasi: Kira-kira 4 jam.

 Sumber:MIMS hal A227, DOI

89

63.HIDROKLORTIAZIDA

 Kandungan Zat Aktif:Mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 102,0% C7H8CIN3O4S2, dihitung terhadap zat yang
telah dikeringkan.

 Khasiat:Diuretikum
 Golongan Obat:Obat Keras
 Dosis Maksimum:100mg / 200mg
 Dosis Lazim / Aturan Pakai:

- Bayi dan anak :1mg/kg / 2 mg/kg
- Dewasa : 25mg-75mg / 50mg-150mg
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain:
- Peningkatan risiko terjadinya sunburn jika digunakan bersama

asam aminolevulinik
- Peningkatan risiko terjadinya denyut jantung tidak teratur jika

digunakan bersama amiodarone, dolasetron, cisapride, atau
pimozide
- Peningkatan efektivitas dari lithium
- Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia jika digunakan
bersama obat salbutamol

90

- Penurunan penyerapan hydrochlorothiazide jika digunakan
bersama cholestyramine

- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi ortostatik jika
digunakan bersama phenobarbital atau morfin

- Penurunan efektivitas obat hydrocholorothiazide jika digunakan
dengan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)

- Peningkatanefektivitas obat neuromuscular blocking drugs
(NMBDs) atau pelemas otot nondepolarisasi, sepert
tubocurarine

 Efek SampingObat :Pusing, Sakit kepala, Frekuensi buang air kecil
makin sering, Sakit perut , Hilang nafsu makan, Rambut rontok

 Bentuk Sediaan:Tablet, Kaplet
 Nama Pabrik : PT. Kimia Farma
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori B
 Efek Farmakodinamik

- Hydrochlorothiazide menginhibisi transport Na+/Cl- pada
tubulus kontortus distal ginjal. Hal ini menyebabkan lebih
banyak natrium dan cairan diekskresikan oleh ginjal. Selain itu,
hydrochlorothiazide juga menyebabkan peningkatan ekskresi
kalium dan bikarbonat.

 Sumber:Farmakope EdisiIII hal 288, MIMS hal A225, DOI

91

64.HIDROGEN PEROKSIDA

 Kandungan Zat Aktif:Mengandung tidak kurang dari 29,0% b/v
dan tidak lebih dari 31,0% b/v H2O2

 Khasiat:Antiseptik/Antibiotik
 Golongan Obat:Obat Keras
 Dosis Maksimum:-
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai:Oleskan tipis-tipis pada area yang

terluka sebanyak 1-3 kali.
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain:

- Efek korosif jika sampai terkena area mata, gejalanya adalah
mata kemerahan, luka pada kornea, serta penglihatan yang
menurun.

 Efek Samping Obat: Ruam kulit, gatal atau bengkak (khususnya
wajah, lidah, dan tenggorokan), pusing berat, masalah pernapasan

 Bentuk Sediaan:Larutan topikal
 Nama Pabrik : PT. Brataco
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Hidrogen peroksida dengan konsentrasi minimal 3% memiliki efek

antimikroba lemah. Hidrogen peroksida dapat membunuh bakteri

92

dengan cara melepaskan oksigen reaktif saat berkontak dengan
jaringan yang mengandung enzim katalase.
 Sumber:Farmakope Edisi III hal 296, DOI
65.HEPARIN

 Kandungan Zat Aktif:Sediakan steril mengandung
polisakaridosulfatseperti yang terdapat dalam jaringan hewan yang
menyusui, mempunyai sifat khas menghambat pembekuan darah.

 Khasiat:Antikoagulan
 Golongan Obat:Obat Keras
 Dosis Maksimum:-
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai :

Bayi
- Sekali :Dosis awal = 50 UI/kg
- Sekali : Dosis pemeliharaan=100UI/kg

Dewasa
- Sekali = 5000UI - 15000UI
 Interaksi Obat Dengan Obat Lain :
- Penggunaan bersama Infus tritunggal glyceryl menyebabkan

Penurunan efek antikoagulan

93

- Penggunaan bersama Inhibitor ACE atau antagonis angiotensin
II menyebabkan Peningkatan risiko akibat tingginya kalium
dalam darah

- Penggunaan bersama Inhibitor agregasi platelet, agen
trombolitik, salisilat, NSAID, antagonis vitamin K, dekstran,
protein aktif C menyebabkan Peningkatan efek antikoagulan
dengan obat lain yang mempengaruhi fungsi trombosit atau
sistem koagulasi

 Efek SampingObat :

- Reaksi hipersensitivitas (misalnya kedinginan, demam, gatal
biduran, asma, rinitis)

- Anggota badan yang nyeri

- Osteoporosis (dalam jangka panjang)

- Penekanan sintesis aldosteron yang mengarah ke hiperkalemia

- Peningkatan konsentrasi serum AST dan ALT

- Waktu protrombin yang lama

- Iritasi local

- Nyeri ringan

 Bentuk Sediaan:Injeksi

 Nama Pabrik : PT. Pratapa Nirmala

 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C

 Efek Farmakodinamik

- Sebagai antikoagulan alami yang diproduksi sel basofil dan sel
mast, heparin bekerja dengan meningkatkan efek serine
protease inhibitor (serpin) antitrombin (AT) yang merupakan
kofaktor utama heparin dalam menginhibisi trombin dan
protease koagulasi lain, terutama faktor Xa dan IIa. Heparin
berikatan dengan inhibitor enzim AT melalui sekuens

94

pentasakarida sulfat yang berafinitas tinggi dan terdapat dalam
polimer heparin. Selain itu, heparin harus berikatan dengan
enzim koagulasi dan antitrombin untuk menghambat trombin.
Kompleks antara trombin, antitrombin, dan heparin akan
menyebabkan inaktivasi enzim prokoagulan sehingga
menghambat pembentukan trombin. Saat protease terinaktivasi,
heparin yang berikatan dengan antitrombin akan dilepaskan
sehingga dapat berikatan lagi dengan serpin bebas lainnya.
Heparin tidak memiliki efek fibrinolitik sehingga tidak dapat
menghancurkan klot yang sudah terbentuk
 Sumber:MIMS hal A225, DOI
66.HIDRALAZINA HIDROKLORIDA

 Kandungan Zat Aktif:Mengandung tidak kurang dari 98,0%
C8H8N4, HCl, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

 Khasiat:Anti hipertensi, diuretikum
 Golongan Obat:Obat Bebas terbatas
 Dosis Maksimum: - / 200mg
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai:

- Bayi dan anak : - / 0,75mg/kg
- Dewasa :10mg/40mg
 Interaksi Obat Dengan ObatLain :

95

- Meningkatkan efek hipotensi bila digunakan dengan agen
antihipertensi lainnya seperti vasodilator, penghambat saluran
Ca, penghambat ACE, diuretik, imipramine, dan clomipramine.

- Meningkatkan risiko hipotensi yang ditandai dengan diazoksida.
- Meningkatkan bioavailabilitas blocker, misalnya bila digunakan

bersama dengan obat Propranolol.
- Meningkatkan efek hipotensi antagonis bila digunakan

bersamaan dengan estrogen dan obat antiinflamasi nonsteroid
(OAINS) atau nonsteroidal anti-inflammatory (NSAID).
 Efek Samping Obat:
- Jantung berdetak kencang
- Bengkak pada wajah, perut, tangan, atau kaki
- Mati rasa, merasa terbakar, nyeri, atau merasa geli
- Merasa seperti mau pingsan
- Kebingungan, pemikiran atau kebiasaan tidak biasa
- Kulit pucat, mudah memar
- Sulit atau sakit saat buang air
- Urin berwarna gelap
- Kurang buang air kecil atau tidak sama sekali
 Bentuk Sediaan:Tablet, Injeksi
 Nama Pabrik : PT. Indofarma
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Efek Farmakokinetik
- Penyerapan: Diserap dengan cepat dari saluran gastrointestinal.
Ketersediaan hayati: Sekitar 22-69%, tergantung pada status

96

asetilator. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak: 1-2 jam
(oral).
- Distribusi: Melintasi plasenta, memasuki ASI (jumlah kecil).
Pengikatan protein plasma: 87%.
- Metabolisme: Menjalani metabolisme jalur pertama yang
ekstensif di hati melalui asetilasi.
- Ekskresi: Melalui urin sebagai metabolit. Waktu paruh
eliminasi: 3-7 jam
 Sumber:Farmakope Edisi III hal 285,MIMS hal A225, DOI
67.HYDROCORTISONE

 Kandungan Zat Aktif:Mengandung tidak kurang dari 97,0% dan
tidak lebih dari 102,0% C21H30O5 dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan

 Khasiat:Kortikosteroid
 Golongan Obat:Obat Keras
 Dosis Maksimum:-
 Dosis Lazim / Aturan Pakai:

- Sekali umur bayi dan anak : 4/5 dosis kortison
- Sekali dewasa : 100mg - dalam infus 100ml
 Interaksi Obat Dengan ObatLain :
- Peningkatan risiko terjadinya hiperglikemia (peningkatan kadar

gula darah) dan hipokalemia jika digunakan dengan thiazide

97

- Peningkatan risiko terjadinya tukak lambung dan perdarahan
saluran pencernaan jika digunakan dengan obat antiinflamasi
nonsteroid

- Penurunan kadar obat antimuskarinik atau salisilat
- Penurunan efektivitas hydrocortisone jika digunakan dengan

carbamazepine, phenytoin, pirimidone, barbiturat, atau
rifampicin
- Penurunan efektivitas dari hydrocortisone jika digunakan
dengan estrogen dan obat kontrasepsi oral
- Peningkatan kadar kedua obat dalam darah jika hydrocortisone
digunakan dengan ciclosporin
 Efek SampingObat :Mual atau muntah,Sakit kepala atau pusing,
Nafsu makan meningkat, Gangguan kulit (seperti kulit terasa
kering atau menipis, stretch mark, muncul jerawat, atau pembuluh
darah kulit pecah)
 Bentuk Sediaan:Tablet, salep, cream, losion, dan suntik
 Nama Pabrik : PT. Kalbe Farma
 Keamanan Untuk Ibu Hamil dan Menyusui : Kategori C
 Efek Farmakodinamik
- Mekanisme kerja hydrocortisone dibedakan antara efek
metabolik, antiinflamasi, imunosupresan, serta vasokonstriktor,
dengan efek lainnya sebagai mineralokortikoid.
 Sumber:Farmakope Edisi III hal 290, DOI hal 851, MIMS hal
A225

98

68.IMIPRAMINA

 Kandungan Zat Aktif:Mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 102,0% C19H24N2, HCl, dihitung terhadap zat yang
telah dikeringkan.

 Khasiat:Antidepresan
 Golongan Obat:Obat keras
 Dosis Maksimum: - / 300mg
 Dosis Lazim/ Aturan Pakai:

- Umur 4 - 10 tahun :- / 25mg
- Umur 10 tahun keatas : - / 50mg
- Dewasa :25mg - 50mg / 75mg - 200mg
 Interaksi Obat Dengan ObatLain :
- Peningkatan konsentrasi plasma dengan penghambat isoenzim

CYP2D6 CYP2D6 (mis., Cimetidine, quinidine)
- Peningkatan kadar plasma dengan penghambat enzim hati (mis.

Simetidin) dan penurunan kadar plasma dengan penginduksi
enzim hati (mis. Barbiturat)
- Dapat mempotensiasi efek obat antikolinergik, katekolamin,
dan depresan sistem saraf pusat
 Efek SampingObat :
- Merasa hendak pingsan

99


Click to View FlipBook Version