The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by chan.hamdani, 2023-06-25 00:51:00

Resume Modul 3.3 Guru Penggerak

Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Keywords: Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

HAMDANI SD NEGERI 106162 MEDAN ESTATE Salan & Bahagia C A L O N G U R U P E N G G E R A K A N G K A T A N 7 FASILITATOR BAPAK TAUFIQ PENGAJAR PRAKTIK IBU PUSPA PESERTA CGP HAMDANI


Table of Conten 3.3.a.8 Koneksi Antar Materi Table of Conten 3.3.a.6 Demonstrasi Kontekstual 3.3.a.4 Eksplorasi Konsep 3.3.a.5 Ruang Kolaborasi 3.3.a.3 Mulai Dari Diri 4 19 42 88 118 Link Youtube, PMM dan Google Drive 176 3.3.a.9 Aksi Nyata 104


4


PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID UPT SPF SDN 106162 MEDAN ESTATE Modul 3.3.a.3 Mulai Dari Diri H A M D A N I


@chan.hamdani Apa yang dimaksud dengan program yang berdampak pada murid Bagaimana kaitan antara program yang berdampak pada murid dengan kepemimpinan murid (student Agency) Petanyaan Pemantik : 1. 2.


Apa yang dimaksud dengan program yang berdampak pada murid Program sekolah yang berdampak pada murid adalah program sekolah yang dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan murid yang sasarannya adalah murid dan memang di tujukan untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi murid seutuhnya sesuai dn minat bakatnya


Bagaimana kaitan antara program yang berdampak pada murid dengan kepemimpinan murid (student Agency) Kaitan antara program yang berdampak pada murid dengan kepemimpinan murid (student agency) adalah kepemimpinan murid menjelaskan bahwa murid - murid memiliki kemampuan dan kebahagian secara positif yang akan berdampak pada kehidupan mereka di masyarakat dan sekaligus akan mengambil peran aktif dalam pembelajaran di kelas dengan program yang telah dibuat sekolah


Program/kegiatan intrakurikuler merupakan program/kegiatan utama sekolah yang dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur program sekolah. Program/kegiatan kokurikuler merupakan program/kegiatan yang dilaksanakan sebagai penguatan atau pendalaman kegiatan intrakurikuler. Program/kegiatan ini meliputi kegiatan pengayaan mata pelajaran, kegiatan ilmiah, pembimbingan seni dan budaya, atau bentuk kegiatan lain yang dapat menguatkan karakter murid. Sedangkan program/kegiatan ektrakurikuler adalah program/kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar, kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan sekolah dan diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, Kerjasama dan kemandirian murid 1. 2. 3. Sesi Pembelajaran 1


Refleksi sekarang mari Ibu/Bapak mengingat kembali dan melakukan refleksi terhadap pengalaman Ibu/Bapak yang paling berkesan saat terlibat dalam berbagai program/kegiatan sekolah semasa menjadi murid. Refleksi dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaanpertanyaan berikut ini:


Item 1 14.3% Item 2 14.3% Item 3 14.3% Item 4 14.3% Item 5 14.3% Item 6 14.3% Item 7 14.3% 1. Apa kegiatan/programnya? 2. Siapa yang memprakarsai atau menggagas program tersebut? 3. Berperan sebagai apa Ibu/Bapak saat itu? 4. Bagaimana perasaan Ibu/Bapak saat itu? 5. Mengapa pengalaman tersebut berkesan untuk Ibu/Bapak? 6. Apa pembelajaran yang Ibu/Bapak ambil dari kegiatan/ program tersebut? 7. Bagaimana pengalaman tersebut berdampak pada Ibu/Bapak sekarang? Apakah berdampak positif atau negatif?


saat PKL di Perusahaan TELKOM INDONESIA yaitu dibagian pemeliharaahn elektronika komunikasi Saat Pelantikan Kepengurusan Harian Organisasi Mahasiswa sebagai Ketua 1 Bagian Penelitian dan Pengembangan Organisasi Saat Pelantikan Kepengurusan Harian Organisasi Mahasiswa sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam Saat Pemilihan Koordinator Kampus dalam penggalangan Dana Tsunami Aceh tahun 2004 Saat mengikuti Program Pertemuan Mahasiswa se Indonesia di Djogyakarta Saat Pemilihan salah satu Delegasi Studi Banding Mahasiswa ke salah satu Universitas Malaysia yaitu Unuversity Malaya tahun 2005 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kegiatan yang paling berkesan saat terlibat menjadi murid adalah


Yang memprakarsai kegiatan PKL tersebut adalah Kurikulum SMK Yang memprakasai adalah Pihak Universitas, Saat Pelantikan Kepengurusan yang memprakarsai adalah hasil Musyawarah Besar (MUBES) yang dilaksanakan setiap periode berakhir, dan pada saat itu Universitas meminta untuk mengadakan pergantian pengurus setiap periodenya. Setelah terpilih maka dilantik oleh Rektor Universitas. Yang memprakasai adalah Pihak Universitas, Saat Pelantikan Kepengurusan yang memprakarsai adalah hasil Musyawarah Besar (MUBES) yang dilaksanakan setiap periode berakhir, dan pada saat itu Universitas meminta untuk mengadakan pergantian pengurus setiap periodenya. Setelah terpilih maka dilantik oleh Rektor Universitas Koordinator Bencana Alam diprakarsai oleh Pembantu Rektor III yaitu Bidang Kemahasiswaan Universitas Program Pertemuan Mahasiswa se Indonesia di Djogyakarta di prakakarsai Oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga yang dilaksanakan setiap tahunnya Studi Banding Mahasiswa ke salah satu Universitas Malaysia yaitu University Malayadi prakarsai oleh Pihak Universitas bekerja sama dengan Kopertis Wilayah I Sumatera Utara 1. 2. 3. 4. 5. 6. Siapa yang memprakarsai atau menggagas program tersebut?


Sebagai murid yang melakukan praktikum Sebagai Mahasiswa dan sebagai Anggota Organisasi Mahasiswa Kampus Sebagai Mahasiswa dan sebagai Anggota Organisasi Mahasiswa Kampus Sebagai Mahasiswa Sebagai peserta kegiatan Mahasiswa Sebagai salah satu Delegasi Mahasiswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. Saat itu saya berperan sebagai


Perasaan saat itu a.Saya senang dan sangat tertarik melakukan PKL untuk mengetahui tentang jaringan telepon yang ada di dalam pesawat komunikasi tersebut. b.Saya merasa harus mempersiapkan dengan baik untuk bagaimana membuat program dalam mengembangkan organisasi tersebu saat itu saya study banding ke Sumatera Barat yaitu di Organisasi Kampus UNP dan UNAND dalam mempelajari bagaimana gagasan programprogram yang telah mereaka buat c.Saya merasa itu adalah Amanah yang harus saya jalani sehingga saya mencoba bagaimana membuat relasi kepada teman yang berbeda kampus, dan membuat program MoU kepada BKSDA Sumatera Utara, LMS Lingkungan, Dinas BAPEDALDA dan Pemerintah Provinsi dan Kota, serta membuat Relasi terhadap Perusaah yang tidak terikat. d.Banyak pelajaran yang saya dapat di bidang sosial, dan banyak terjalin relasi yang luas bukan hanya di provinsi bahkan kita membuat jaringan dengan pihak LSM luar negeri. e.Saat itu saya Bahagia karena selain ilmu yang saya dapat juga dapat berjumpa dengan teman Mahasiswa se Indonesia dan menjalin relasi serta kolaborasi dengan beberapa organisasi di Indonesia. Saat itu perasaan Bahagia selain ilmu yang di dapat saya juga dapat bertemu dan bertukar pikiran dengan mahasiswa yang ada di University Malaya 1. 2. 3. 4. 5. 6.


Saat saya PKL kami diterima sangat hangat dan bersahabat di perusahaan tekom tersebu Senang bisa membuat sebuah program yang dapat diterima masyarakat kampus Bahagia sebagai pemimpin organisasi karena dapat memanagemen bagaimana berjalannya organisasi dengan program-program yang baik Saat menjadi coordinator bencana alam sangat berkesan sekali kita dapat menjalin silaturahmi kepada seluruh elemen masyarakat, baik itu mahasiswa, LSM Lokal maupun LSM Internasional yang dikenal dengan NGO Saat pertemau mahasiswa seIndonesia sangat berkesan bisa berbagi Ilmu tentang managemen Organisasi tempat masing-masing daerah. Perasaan Bahagia saat terpilih salah satu delegasi Mahasiswa karena bagi saya kepercayaan orang lain kepada saya adalah yang nomor satu bagi saya Pengalaman tersebut berkesan karena


Pembelajaran yang saya ambil dari kegiatan/program tersebut adalah melakukan sesuatu bahwa apapun yang kita lakukan dan kerjakan jika bersungguhsungguh melakukannya pasti akan berhasil sekalipun hal itu baru atau belum dipahami sebelumnya dan hal tersebut bardampak positif dalam diri dan kehidupan saya Pembelajaran yang saya ambil dari kegiatan tersebut


Pengalaman-pengalaman tersebut berdampak positif pada saya, saya mencoba mempersiapkan dengan baik setiap kegiatan, saya mencoba memaknai setiap kegiatan, saya mengambil pembelajraan dari hasil pembelajaran sebelumnya untuk dilakukan perbaikan. Ketika diberikan amanah sekarang saya berprinsip terima selagi orang dapat mempercai kita, sambil pelajari, insyaAlloh Alloh memberikan amanah karena kita sanggup menjalaninya Bagaimana pengalaman tersebut berdampak pada Ibu/Bapak sekarang? Apakah berdampak positif atau negatif?


19


PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID UPT SPF SDN 106162 MEDAN ESTATE Modul 3.3.a.4 Ekplorasi Konsep H A M D A N I


Tujuan Pembelajaran Khusus Kepemimpinan murid (students agency) dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila. Suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid dalam konsep kepemimpinan murid. Lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid. Pentingnya melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Melalui kegiatan membaca, diskusi, dan refleksi, CGP dapat mengkonstruksi pemahaman mereka tentang:


Kutipan Untuk Hari Ini KI HAJAR DEWANTARA chan_hamdani.com chan.hamdani Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat).


Menurut Ibu/Bapak, siapakah yang seharusnya memegang kendali terhadap proses pembelajaran murid? Murid Menurut Ibu/Bapak, dalam hal apa saja dan sebagai apa murid dapat mengambil kendali dalam berbagai program/kegiatan pembelajaran sekolah? Dalam hal menentukan cara belajar, menentukan, bahan, sumber dan media ajar, menentukan produk hasil belajar yang dia inginkan, mengelola lingkungan kelasnya, dan lain-lain Bagaimana peran dan keterlibatan murid dalam berbagai program/kegiatan pembelajaran sekolah dapat berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat? Peran murid adalah pelaku utama dalam program tersebut yang menggerakkan dan menghidupkan program menjadi program yang berhasil sekaligus bermanfaat. Bagaimana kita dapat melibatkan komunitas dalam mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid? Dengan mengadakan sosialisasi tentang konsep kepemimpinan murid di lingkungan komunitas, mengadakan diskusi secara aktif dan kolaboratif 1. 2. 3. 4. Pertanyaan Pemantik


Melalui filosofi dan metafora “menumbuhkan padi” , Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Dengan demikian, saat kita merancang sebuah program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka murid juga seharusnya menjadi pertimbangan utama. Murid adalah seorang pengamat, penjelajah, penanya, yang memiliki rasa ingin tahu atau minat terhadap berbagai hal. Lewat rasa ingin tahu serta interaksi dan pengalaman mereka dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya, mereka kemudian membangun sendiri pemahaman tentang diri mereka, orang lain, lingkungan sekitar, maupun dunia yang lebih luas. Dengan kata lain, murid-murid kita sebenarnya memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri. Refleksi : Guru atau orang dewasa sering memperlakukan murid-murid seolah-olah mereka tidak mampu membuat keputusan, pilihan, atau memberikan pendapat terkait dengan proses belajar mereka. Kadang-kadang kita bahkan tanpa sadar membiarkan murid-murid kita secara sengaja menjadi tidak berdaya, dengan secara sepihak memutuskan semua yang harus murid pelajari dan bagaimana mereka mempelajarinya, tanpa melibatkan peran serta mereka dalam proses pengambilan keputusan tersebut. KEPEMIMPINAN MURID


Bandura juga mengatakan bahwa ada empat sifat inti dari human agency, yang dalam modul ini kita singkat dengan akronim IVAR untuk memudahkan mengingat, yaitu: 1.I - Intensi = Kesengajaan (intentionality). Seseorang yang memiliki agency bukan hanya memiliki sekedar niat, ia juga harus mempertimbangkan keinginan pihak lain, sehingga berupaya untuk menemukan niatan bersama dan mengelola kesaling-tergantungan rencana. 2.V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought). Pemikiran ke depan di sini bukan hanya sekedar rencana yang mengarahkan masa depan. Hal ini membuat mereka menjadi individu yang bersemangat dan bertujuan. 3.A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness). Seseorang yang memiliki agency, memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi aksi atau tindakan yang tepat dan untuk memotivasi serta mengatur eksekusinya. KEPEMIMPINAN MURID (STUDENT AGENCY)


Agency dapat diartikan sebagai kapasitas seseorang untuk mempengaruhi fungsi dirinya dan arah jalannya peristiwa melalui tindakan-tindakan yang dibuatnya. Albert Bandura dalam artikelnya, Toward a Psychology of Human Agency (2006) mengatakan, bahwa menjadi seorang agent (seseorang yang memiliki agency) berarti orang tersebut secara sengaja mempengaruhi fungsi dan keadaan hidup dirinya. Murid mendemonstrasikan “student agency” ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya 4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness). Seseorang yang memiliki agency akan memiliki kesadaran yang baik akan fungsi dirinya. Mereka akan melakukan refleksi terhadap efikasi dirinya. KEPEMIMPINAN MURID (STUDENT AGENCY)


OECD (2019:5), ‘kepemimpinan murid’ berkaitan dengan pengembangan identitas dan rasa memiliki. Ketika murid mengembangkan agency, mereka mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, dan growth mindset (pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan) untuk menavigasi diri mereka menuju kesejahteraan lahir batin (wellbeing) Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Murid-murid akan secara alamiah mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar) Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dengan murid akan mengalami perubahan, karena hubungannya akan menjadi bersifat kemitraan. Lanjutan


Berusaha untuk memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapainya Menunjukkan keterlibatan dalam proses pembelajaran Menunjukkan tanggung jawab dalam proses pembelajaran Menunjukkan rasa ingin tahu Menunjukkan inisiatif Membuat pilihan-pilihan tindakan Memberikan umpan balik kepada satu sama lain Murid : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dalam hubungan yang bersifat kemitraan ini, maka peran murid dan guru adalah sebagai berikut : Berusaha secara aktif mendengarkan, menghormati, dan menanggapi ide-ide, pendapat, pertanyaan, aspirasi dan perspektif murid-murid mereka Memperhatikan kemampuan, kebutuhan, dan minat murid-murid mereka untuk memastikan proses pembelajaran sesuai untuk mereka Mendorong murid untuk mengeksplorasi minat mereka dengan memberi mereka tugas-tugas terbuka Menawarkan kesempatan kepada murid untuk menunjukkan kreativitas dan mengambil risiko Mempertimbangkan sejauh mana tingkat bantuan yang harus diberikan kepada murid berdasarkan informasi yang mereka miliki Menunjukkan minat dan keingintahuan untuk mendengarkan dan menanggapi setiap aktivitas murid untuk memperluas pemikiran mereka. Guru :


Untuk lebih memahami konsep kepemimpinan murid, Ibu/Bapak dapat membaca tabel berikut ini.


Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan: saat murid memiliki agency), maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka. MENUMBUHKEMBANGKAN KEPEMIMPINAN MURID


Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Contoh lain : Melakukan kegiatan pembelajaran kelompok dengan berdiskusi dan presentasi secara bergantian, mendorong murid untuk mengkomunikasi setiap permasalahan dan kesulitannya dalam belajar. Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran. Contoh lain : Mendorong murid untuk mengikuti kegiatan perlombaan yang mereka minati Kepemilikan dalam belajar (ownership in learning) sebenarnya mengacu pada rasa keterhubungan, keterlibatan aktif, dan investasi pribadi seseorang dalam proses belajar. Contoh lain : mengelola Meja Karya Berseri (Berkarya, Sinergi dan Inovasi) sesuai dengan kebutuhan murid. CONTOH LAIN MENUMBUHKEMBANGKAN KEPEMIMPINAN MURID


Profil Pelajar Pancasila sebenarnya adalah visi dan harapan Indonesia untuk karakter warganya di masa mendatang, sehingga seharusnya menjadi landasan bagi visi sekolah. Upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan dapat mewujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya. KEPEMIMPINAN MURID DAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


Program/Kegiatan Intrakurikuler merupakan program/kegiatan utama sekolah yang dilakukan dengan menggunakan alokasi yang telah ditentukan dalam struktur program sekolah. Program/kegiatan ini dilakukan oleh guru dan murid dalam jam pelajaran setiap hari dan ditunjukan untuk mencapai tujuan minimal dari setiap mata pelajaran dalam kurikulum. Program/Kegiatan Kokurikuler merupakan program/kegiatan yang dilaksanakan sebagai penguatan atau pendalaman kegiatan intrakurikuler. Program/kegiatan ini meliputi kegiatan pengayaan mata pelajaran, kegiatan ilmiah, pembimbingan seni dan budaya, dan/atau bentuk kegiatan lain yang dapat menguatkan karakter murid. Program/Kegiatan Ektrakurikuler adalah program/kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar, kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan sekolah, dan diselenggarakan denga tujuan untuk mengembangan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, Kerjasama, dan kemandirian murid. 1. 2. 3. Jenis Program Sekolah


Jenis kegiatan : Ekstrakurikuler Cara untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid : Pak Segar mengajak murid berdiskusi untuk menyampaikan.menyuarakan ide-ide pemanfaatan lahan, melibatkan murid dalam memilih ide terkait lahan tersebut. Kemudian mendiskusikan ide pilihan tersebut dengan guru lain. Terbentuklah “Program Kebun Cahaya”. Seluruh komunitas sekolah, secara Bersama bertanggung jawab untuk merawatnya. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan : Gotong royong, kreatif, bernalar kritis Jenis kegiatan : Ektrakurikuler Cara untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid : Bu Ara ingin murid-muridnya memiliki rasa kepemilikan terhadap kelas mereka sehingga mereka akan secara sadar menjaga dan memelihara kelasnya dengan baik. Ia meminta murid-muridnya untuk bekerja kelompok merancang layout kelas, mempresentasikan layout, dan memberikan kesempatan pada murid memilih layout yang mereka inginkan. Kemudian menerapkan pilihan layout dan mengajak murid melakukan refleksi atas penerapannya sehingga menjadi lebih efektif. ·Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan : Gotong royong, kreatif, bernalar kritis Situasi 1 Situasi 2 Refleksi


Jenis kegiatan : Ekstrakurikuler Cara untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid : Pak Atap membentuk komite study wisata sebagai forum diskusi bagi siswa menyuarakan pendapat, menentukan pilihannya, dan menyampaikan pilihannya terkait destinasi dan kegiatan wisata yang sesuai dengan tujuan yakni membantu mereka memperdalam pengetahuan dan memperkuat berbagai keterampilan yang telah mereka pelajari. Murid bertanggung jawab langsung dalam pelaksanaan, dan mengadakan refleksi setelah pelaksanaan study wisata. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan : Gotong royong, kreatif, bernalar kritis Jenis kegiatan : Ekstrakurikuler Cara untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid : Pak Bahri mengajak murid-murid mendiskusikan tentang kegiatan ektrakurikuler yang dapat mengasah minat dan bakatnya, meskipun di masa pandemic. Murid – murid memiliki banyak sekali gagasan yang luar biasa tentang ragam aktivitas yang dapat dilakukan, bahkan mereka memberikan solusi terhadap kendala yang dihadapi. Atas kesepakatan Bersama, mereka memutuskan untuk melakukan beberapa kegiatan ekstrakurikuler. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan : Gotong royong, kreatif, bernalar kri Situasi 3 Situasi 4’ Refleksi


Jenis kegiatan : Kokurikuler Cara untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid : Sebuah SMK menjalankan pembelajaran terintegrasi berbasis proyek. Guru TPK menantang murid untuk mengidentifikasi potensi pakan ternak organic dari lingkungan dan masyarakat sekitar berikut permasalahannya, kemudian menawarkan solusi untuk mengembangkannya. Tawaran solusi akan dipaparkan melalui presentasi yang secara teknis akan dinilai oleh Guru TIK dan secara konten Bahasa akan dinilai oleh Guru BI Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan : Gotong royong, kreatif, bernalar kritis Jenis kegiatan : Kokurikuler Cara untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid : sebuah SMK menjalankan pembelajaran terintegrasi berbasis proyek. Guru TPK menantang murid untuk mengidentifikasi potensi pakan ternak organic dari lingkungan dan masyarakat sekitar berikut permasalahannya, kemudian menawarkan solusi untuk mengembangkannya. Tawaran solusi akan dipaparkan melalui presentasi yang secara teknis akan dinilai oleh Guru TIK dan secara konten Bahasa akan dinilai oleh Guru BI ·Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan : Gotong royong, kreatif, bernalar kritis Situasi 5 Situasi 6 / sama dengan 5 Refleksi


Jenis kegiatan : Ekstrakurikuler Cara untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid : Pak Tegas memberikan pertanyaanpertanyaan pemandu atas gagasan murid tentang program Ekstrakurikuler untuk mematangkan gagasan tersebut. Mereka mendiskusikan aspek-aspek apa, mengapa, bagaimana, siapa dari program tersebut secara rinci. Setelah cukup matang, Pak Tegas lalu mengajak murid-muridnya untuk mempresentasikan ide mereka ini kepada Wakasek. Melakukan modifikasi ide beberapa kali, untuk mengatasi kendala pendanaan. Di tahun awal Pak Tegas memberikan pendampingan langsung di tahun kedua, Pak Tegas hanya mensupervisi dan mengawasi kegiatan. Pembimbingan dilakukan bukan lagi dari guru kepada murid, tapi dari murid kepada murid. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan : Gotong royong, kreatif, bernalar kritis, mandiri Jenis kegiatan : Ekstrakurikuler Cara untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid : Setelah mengadakan sebuah program “Pasar Senin Legi Salam” , yang menjadi ruang ekspresi, setiap warga belajar diberi kesempatan untuk bermain peran. Panitia membuka pendaftaran sebagai petugas yang ingin diperankan. Program tersebut dijadikan sebagai sarana belajar untuk memahami materi terkait pasar dan praktek perbankan. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan : Gotong royong, kreatif, bernalar kritis, mandiri\ Situasi 7 Situasi 8 Refleksi


Jenis kegiatan : Kokorikuler Cara untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid : program sekolah berbasis riset, murid didorong dan difasilitasi untuk menentukan sendiri risetnya setiap semester sesuai keinginan melalui tahap perencanaan, pencarian data, dan pengelolaan data. Kemudian mempresentasikan hasilnya. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan : Kreatif, bernalar kritis, mandiri, berkebhinekaan global. Jenis kegiatan : Ektrakurikuler, Kokurikuler, dan Ekstrakurikuler Cara untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid : menginginkan murid menjadi pemecah masalah yang kreatif yang mampu mengatasi tantangan dan berkontribusi pada lingkungan sekitar dengan berusaha memantik rasa kasmaran dan keingintahuan murid lewat pertanyaan, membuka ruang diskusi sehingga anak-anak terbiasa mendengarkan, kemudian menyadari ada banyak cara untuk meyelesaikan permasalahan. Memperluas pembelajaran dengan mengaitkan dengan kehidupan nyata di luar kelas. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan : Gotong royong, Kreatif, bernalar kritis, mandiri, berkebhinekaan global dan beakhlak mulia.. Situasi 9 Situasi 10 Refleksi


Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan. ‘Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid’ dan ‘Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid’ akan memiliki beberapa karakteristik, di antaranya adalah (Nobel): 1. 2. 3. 4. 5. LINGKUNGAN YANG MENUMBUHKEMBANGKAN KEPEMIMPINAN MURID


Komunitas keluarga (anggotanya dapat terdiri orang tua, kakak, adik, pengasuh, dsb) Komunitas kelas dan antar kelas (anggotanya dapat terdiri teman sesama murid, guru) Komunitas sekolah (anggotanya dapat terdiri dari kepala sekolah, pustakawan, penjaga sekolah, laboran, penjaga keamanan, tenaga kebersihan, petugas kantin, dsb) Komunitas sekitar sekolah (anggotanya dapat terdiri dari RT/RW, tokoh masyarakat setempat, puskesmas, tokoh agama setempat, dsb) Komunitas yang lebih luas. (anggotanya dapat terdiri dari organisasi masyarakat, dunia usaha, media, universitas, DPR, dsb) 1. 2. 3. 4. 5. PERAN KETERLIBATAN KOMUNITAS DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN KEPEMIMPINAN MURID


Komunitas-komunitas yang mendukung kepemimpinan murid akan memahami bahwa sesungguhnya murid-murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan. Mereka akan berusaha menciptakan kesempatan-kesempatan yang mendorong tumbuhnya dan berkembangnya berbagai sikap dan keterampilan-keterampilan penting dalam diri murid, misalnya sikap percaya diri, mandiri, kreatif, gigih, keterampilan berpikir kritis, dalam berbagai interaksi yang mereka lakukan dengan murid, sehingga murid akan senantiasa merasa didukung, berdaya, dan memiliki efikasi diri yang tinggi. Komunitas memiliki peran penting dalam membantu mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid karena: membantu menyediakan kesempatan bagi murid untuk mewujudkan pilihan dan suara mereka. membantu murid untuk belajar melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan suara yang dibuatnya. membantu membentuk identitas diri dan efikasi diri murid yang lebih kuat. membantu murid untuk dapat tumbuh menjadi agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap diri sendiri, orang lain, masyarakat serta lingkungan di sekitarnya. 1. 2. PERAN KETERLIBATAN KOMUNITAS DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN KEPEMIMPINAN MURID


42


MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID 3.3 RUANG KOLABORASI


C A L O N G U R U P E N G G E R A K A N G K A T A N 7 P A K H A M D A N I IBU ARINAIBU FRISKA IBU SANTI IBU WIDYA


Program di SDN 106162 Medan Estate Adapun karakteristik lingkungan yang ditumbuhkembangkan dalam program ini antara lain: Keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa bisa terlatih melalui Seni Budaya yang ada dilingkungan Indonesia Khususnya yang ada di Sumatera Utara, baik untuk pencapaian yang berupa keterampilan siswa sesuai dengan bakat minatnya KegiatanEkstrakurikuler KegiatanSanggarTari


Program di SDN 106162 Medan Estate Lingkungan yang dapat membuka wawasan para siswa supaya lebih bisa dalam menentukan maupun menindaklanjuti tujuan serta harapan dan manfaatnya bagi memenuhi kepentingan individu, kelompok, maupun golongan KegiatanEkstrakurikuler KegiatanSanggarTari


Program di SDN 106162 Medan Estate Salah satu komitmen lingkungan yakni menempatkan murid sehingga mereka bisa lebih aktif saat menentukan kemana diarahkan kemampuan minat dan bakat Murid yang di lingkungan sekolah. Daya lenting dan sikap yang tangguh para murid akan tumbuh melalui lingkungan, sehingga mereka bisa bangkit ketika mengalami kesulitan KegiatanEkstrakurikuler KegiatanSanggarTari


Apa Program Sanggar Tari? Program Sanggar Tari dilaksanakan setiap seminggu sekali yaitu dilaksanakan setiap hari Kamis setelah Pulang Sekolah yaitu kegiatan mengasah keterampilan siswa sesuai dengan minat bakat siswa yang ada di sekolah KegiatanEkstrakurikuler KegiatanSanggarTari


Apa Program Sanggar Tari? Tujuan dari program Sanggar Tari Memberikan Peluang untuk memunculkan minat bakat siswa serta untuk menambah wawasan dan pembiasaan dalam memahami dan menghargai kebudayaan dengan cara mengekspresikan dengan Gerakan tari KegiatanEkstrakurikuler KegiatanSanggarTari


Bagaimana? Kegiatan Sangar Tari dilaksanakan 80 menit setelah PBM Sekolah yang memang sudah disepakati oleh para siswa dan program tersebut telah berkoordinasi dengan pimpinan Kepala sekolah sehingga mengapreasi kegiatan tersebut dan menyetujuinya KegiatanEkstrakurikuler KegiatanSanggarTari


Click to View FlipBook Version