The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-book ini adalah Kisah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Salam dari sebelum beliau lahir sampai beliau wafat

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by bintiumarhafshah, 2022-12-31 01:36:43

Sirah Nabawiyah

E-book ini adalah Kisah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Salam dari sebelum beliau lahir sampai beliau wafat

Keywords: sirah nabawiyah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia
serta kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan buku mengenai Pembahasan “Sirah
Nabawiyah” ini dengan sebaik mungkin. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi terakhir, penutup para nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita,
Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ustadz Amiril
Ahmad, MA. Selaku dosen mata kuliah IT Tafsir.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan
dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan.

Walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis usahakan.
Semoga dalam penulisan buku ini, kami selaku penulis dan para pembaca dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para
pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 20 November 2022

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. LatarBelakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 4

A. Bangsa Arab Pra Islam, Makkah dan Madinah Abad ke VI dan VII ............. 4-17
B. Genealogi, Kelahiran dan Kehidupan Muhammad SAW sebelum Menjadi

Nabi................................................................................................................ 18-27
C. Peristiwa seputar diangkatnya Muhammad SAW sebagai Nabi.................... 28-38
D. Dakwah secara Tertutup, Wahyu pertama dan Assabiqun al-Awwalun ........ 39-52
E. Dakwah secara Terbuka dan Musuh-Mushh Awal Nabi SAW...................... 53-65
F. Diplomasi Quraisy dan Pencarian Suaka Politik ke Habsyi........................... 66-67
G. Tahun Duka Cita (Amul Huzni) dan Peristiwa Isra Mi'raj ............................ 67-78
H. Hijrah ke Yatsrib (Madinah), Karakteristik Muhajirin dan Anshar ............... 79-95
I. Pembentukan Masyarakat Islam dan Piagam Madinah.................................. 96-127
J. Peperangan Penting Semasa Rasulullah ........................................................ 128-138
K. Perjanjian Damai (Hudaibiyah), Pengiriman surat dakwah oleh

Nabi SAW...................................................................................................... 139-158
L. Fathu Makkah; faktor utama kemenangan umat Islam dan Haji Wada',

Wafatnya Rasulullah dan Kehidupan Sahabat pasca Rasulullah SAW.......... 159-173

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 174

A. Kesimpulan .................................................................................................... 174

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 175

LAMPIRAN................................................................................................................ 176

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nabi Muhammad adalah pembawa cahaya kebenaran untuk seluruh

umat manusia,
penyempurna ajaran-ajaran para nabi terdahulu, penutup para nabi dan tidak

ada nabi atau wahyu apapun yang diturunkan Allah setelah wafatnya
Baginda Muhammad saw. Rasulullah SAW adalah utusan termulia yang
diturunkan oleh Allah sebagai pembawa rahmat bagi seluruh semesta alam.

Dalam diri beliau tercakup semua kebaikan ciptaan Allah. Dalam
mengemban risalah dakwah, beliau dibantu oleh para sahabatnya. Para
sahabat nabi merupakan generasi terbaik yang terlahir dari hasil didikan
madrasah langsung Rasulullah. Mereka selalu menjadikan tindak tanduk,

tutur kata dan segala perbuatan Nabi Muhammad sebagai contoh dan
tauladan hidup.

Mereka telah menjadi generasi terbaik karena mengikuti cahaya
Islam yang dibawa Rasulullah.dan sebagai generasi islamiyah maka sudah
sewajarnya kita selalu mengingat semua hal tentang nabi Muhammad saw
dan jadikan nabi Muhammad sebagai suri tauladan kita.

Sesungguhnya Sirah Nabawiyah (perjalanan hidup Nabi SAW)
termasuk setinggi-tinggi, semulia-mulia, dan seagung-agungnya ilmu dari
segi tujuan maupun tuntutan. Dengan ilmu ini seorang muslim bisa
mengenal keadaan agama dan nabinya, mengenal dengan apa Allah telah
memuliakan beliau, mengenal pula apa yang telah beliau alami berupa
musibah-musibah serta ujian dalam perjalan masa kecilnya dan lain
sebagainya, dalam buku ini akan dibahas mengenai sejarah kelahiran
samapi wafatnya Nabi Muhammad SAW.

1 Muhammad Husain Haekal. Hayat Muhammad. Terj. Ali Audah. Sejarah Hidup
Muhammad (Bogor. 2013) hlm 397

1

20

BANGSA ARAB PRA ISLAM,MAKKAH DAN MADINAH ABAD KE VI DAN VII

PEMBAHASAN

A. Kondisi Agama dan Moral Bangsa Arab Pra Islam, Makkah dan Madinah abad
ke VI dan VII

Masyarakat Arab lama sebelum datangnya Islam memiliki keyakinan
animisme, ialah sebuah paham yang beranggapan bahwa setiap benda mempunyai roh
dan roh tersebut memiliki kekuatan ghaib yang dikenal sebagai “Kaum Watsani” yaitu
kaum yang mengganggap Tuhan mereka dalam bentuk patung-patung sesembahan
yang mereka anggap sebagai perantara dengan Tuhan. Mereka percaya akan Tuhan
Yang Esa Namun mereka juga meyakini adanya roh-roh penguasa yang dianggap dan
diperlakukan sebagai Tuhan.

Sebelum islam datang masyarakat arab menganut agama yang bermacam-
macam. Di antara beberapa agama/ kepercayaan tersebut yang paling terkenal adalah
penyembahan terhadap berhala yang jumlahnya mencapai lebih dari 360 buah,
sehingga menyesaki lingkungan Ka’bah dan setiap kabilah di Arab memiliki berhala
sebagai sesembahan mereka sendiri-sendiri. Diantara berhala yang paling populer di
kalangan mereka ialah: wadd, suwaa’, yaghuts, ya’uq, nasr, manaah, laata, al-‘uzza,
hubal, dzul khalasah. Agama berhala pertama kali dibawa oleh ‘Amru bin Luhay dari
Syam dan diterima sebagai agama baru oleh Bani Khuza’ah yang saat itu pemegang
kendali ka’bah.1 Kemudian agama ini berkembang pesat sehingga menjadi agama
mayoritas di penduduk kota makkah. Dengan demikian, ka’bah yang dibangun oleh
Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il menjadi berubah fungsi, yang dulunya sebagai tempat
beribadah agama hanif, kini menjadi tempat untuk menyembah berhala yang mereka
tempatkan di sekitar ka’bah. Sedangkan minoritas agama di antara mereka ada orang
Yahudi di Yastrib, orang Kristen Najran di Arabia Selatan, sedikit yang beragama Hanif
di Makkah, dan ada juga yang beragama Majusi.

Adapun kondisi moral bangsa Arab saat itu sangat buruk. Sebelum Islam datang
masyarakat arab mengalami kemorosotan moral. Mereka senang berbuat dosa seperti
gemar berperang, minum khamr, berjudi, berzina, dan merampok.2 Peperangan antar

1 Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing: 2016), hal. 12
2 Achiriah, Laila Rohani, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing: 2018), hal. 23

4

suku tidak pernah berhenti. Saling berebut kekuasaan dan pengaruh merupakan
kepahlawanan yang dibanggakan. Mereka juga belum memiliki tatanan kehidupan
sosial yang benar. Terdapat kesenjangan antara kaum bangsawan dan masyarakat biasa,
dan juga menganggap rendah kaum perempuan, mereka membunuh bayi perempuan
yang baru lahir karena dianggap aib bagi mereka. Masa inilah yang disebut masa
jahiliyah, yaitu masa kegelapan dan kebodohan dalam hal agama, bukan dalam hal lain
seperti ekonomi dan sastra karena dalam dua tersebut bangsa Arab mengalami
perkembangan yang sangat cepat.3

B. Geopolitik Sekitar Arab Abad VI (Persia dan Bizantium)
Sebelum Islam lahir, Jazirah Arab secara langsung maupun tidak telah

dipengaruhi oleh dua kekuasaan besar dunia, yaitu kerajaan Romawi dan Persia. Secara
ideologis Romawi menginduk pada peribadatan Yesus, sementara Persia menginduk
pada peribadatan Majusi. Dari segi moral dan etika sosial, kedua kerajaan ini memiliki
kehidupan sosial yang buruk dan jauh dari nilai-nilai kemanusian. Namun dari segi
politik kedua kerajaan ini memiliki kekuasaan yang besar dan luas. Kekuasaan Romawi
terbelah menjadi dua kekuasaan yaitu Romawi Barat yang terpusat di Roma, dan
Romawi Timur yang terpusat di Konstantinopel. Sementara itu Persia berdiri pada satu
kepemimpinan.

Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah Kerajaan Romawi karena tidak
ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut dan kebanyakan sumber tertulis
berasal dari legenda. Berdasarkan sisa benda yang ditemukan pada situs Romawi di
sungai Tiber di daratan Latium, diperkirakan benda tersebut sudah ada di sana sekitar
1400 SM. Sedangkan sarjana kuno mengandalkan mitos yang ada untuk menentukan
berdirinya Romawi, yaitu pada tahun 753 SM.

Peradaban Romawi yang tidak kalah pentingnya adalah peradaban dalam
bidang ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa bangsa Romawi sudah mengenal
ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani. Tokoh seperti Galen, yang ahli dalam bidang
kedokteran, anatomi, dan fisiologi adalah satu di antara ilmuwan yang lahir dari
peradaban Romawi. Militer merupakan peradaban dalam bangsa Romawi
dibandingkan bidang lain. Kerajaan Romawi dikenal sebagai penguasa Eropa dan
Dunia. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Romawi saat itu, selain Persia.
Romawi mampu mengambil alih peradaban dunia Barat dari Yunani hingga 500 tahun

3 Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing: 2016), hal. 10

5

lamanya, serta mampu menjadi kekuatan yang dominan di Eropa hingga 200 tahun
lamanya.

Pada masa awal Islam, Kaisar Heraklius melakukan sebuah penyerangan besar
besaran terhadap kerajaan Persia untuk membalas kekalahan perang sebelumnya, dan
untuk mengembalikan kehormatan bangsa dan negaranya. Ia berhasil menguasai
beberapa kota penting dan pusat-pusat kerajaan Persia. Kerajaan Persia yang
sebelumnya jaya dan tak terkalahkan, akhirnya harus mengalami kekalahan yang sangat
besar dan hampir lenyap dari peradaban. Kejadian ini sudah disebutkan dalam Al-
Qur‘an surat Ar-Rum ayat 1-6 yang menjelaskan tentang keberhasilan kerajaan
Romawi dalam peperangan melawan Persia. Atas kemenangan tersebut, kekuasaan
Romawi dibawah komando Heraklius hampir meliputi separuh dari bumi.
Kekuasaannya mencapai tiga benua, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.4

Pada 674-678 M terjadi sebuah pengepungan Konstantinopel oleh bangsa Arab
untuk pertama kalinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Teofanis Sang Pengaku Iman,
bangsa Arab melakukan sebuah penyerangan secara besar-besaran dengan seksama dan
terencana. Armada Arab mendirikan pangkalan-pangkalan disepanjang pesisir Asia
Kecil. Bangsa Arab menjadikan Semenanjung Kizikos sebagai pangkalan selama
musim dingin dan kembali menyerang benteng Konstantinopel pada musim semi.
Namun begitu hebatnya kerajaan Romawi di bawah komando Kaisar Konstantinus IV,
ia mampu menghancurkan armada Arab dengan temuan senjata baru berupa zat
pembakar cair yang dikenal dengan sebutan Api Yunani. Kekaisaran Romawi juga
berhasil mengalahkan pasukan darat Arab di Asia Kecil, sehingga bangsa Arab terpaksa
menghentikan pengepungan.

Berbeda dengan Romawi, Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur
yang berlokasi di Iran sekarang.5 Iran terletak di daerah lembah Mesopotamia, sebuah
kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh kebanyakan ahli daerah
tersebut dikenal dengan “The Cradle of Civilization” atau lahirnya peradaban. Kerajaan
Persia merupakan kerajaan yang memegang prinsip kebebasan, individualisme
terhadap wilayah kekuasaannya. Ia membiarkan negara jajahannya untuk
mengembangkan karakter, sifat dan budayanya sendiri. Secara politik Persia memiliki

4 Achiriah, Laila Rohani, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing: 2018), hal. 54

5 Achiriah, Laila Rohani, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing: 2018), hal. 56

6

kekuasaan sentral atau terpusat. Untuk mengatur wilayahnya, Persia membagi ke dalam
beberapa provinsi dengan dipimpin oleh seorang Satraps. Satraps memiliki peran
penting dalam mengawasi wilayah dan mobilitas penduduk. Ia bertanggung jawab atas
pengumpulan pajak, peperangan dan sebagainya. Satraps diberikan kekuasaan penuh
oleh pusat, ia berkenan untuk melakukan kebijakannya sendiri. Namun hal tersebut
menyebabkan Satraps bertindak kejam dalam menangani permasalahan di wilayahnya.
Ia bertindak semaunya tanpa memerhatikan kondisi yang terjadi. Raja Persia yang
terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-
Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan
―Tarikh at-Thabari‖ disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar
yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika.
Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri.

Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia
mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia
semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar,
baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang
tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin
memburuk, para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga bahan pokok
naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau
menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong
kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan di mana-mana.
Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut
kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang
gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk
dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas
orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa
Arab atas dunia.6
C. Quraisy Sebagai Warga Elit Makkah

Suku Quraisy adalah suku bangsa Arab keturunan Nabi Ibrahim, mereka tinggal
dan hidup di Makkah dan daerah sekitarnya. Suku ini diperkirakan menetap di makkah
sejak pertengahan abad ke-5. Quraisy adalah keturunan bani kinanah yang merupakan

6 Achiriah, Laila Rohani, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing: 2018), hal. 57

7

kakek Rosulullah yang ke-13, namun Quraisy bukanlah nama asli melainkan gelar.
Kakek nabi tersebut bernama Fihr hanya saja sebagian orang mengenalnya sebagai
Quraisy. Gelar tersebut diberikan karena keturunannya suka mengalahkan kabilah lain.7

Quraisy menjadi suku terkemuka di Makkah dan menguasai kota sejak sebelum
lahirnya Nabi Muhammad Saw. Suku Quraisy adalah suku yang mengambil alih ka’bah
dari tangan suku khuza’ah yang bertahun-tahun menjadi penjaga “rumah suci” dan
dianggap gagal menjalankan amanat leluhur. Orang-orang Quraisy berhasil mengusir
suku khuza’ah dengan kekuatan mereka. Suku ini dibagi menjadi beberapa kabilah,
masing-masing memiliki tanggung jawab yang berbeda atas kota Makkah dan ka’bah.

Meskipun pembagian tanggung jawab sudah dilakukan, hal itu tidak serta merta
mematikan potensi perselisihan di generasi selanjutnya. Ketika Abdul Muthalib kian
disepuhkan, konflik antar suku masih selalu mengancam. Terlebih di saat bersentuhan
dengan urusan dagang. Guru besar sejarah di ‘Ain shams University, kairo, Mesir, Ali
husni Al kharbuthli, dalam Tarikh ka’bah menuliskan, Dar annadwah merupakan wujud
dari gagasan Abdul Muthalib yang lebih gemar memilih jalur musyawarah dan damai

ketimbang kekerasan. Nilai-nilai yang ditanamkan Abdul muthalib inilah yang
mengubah sistem politik kaum quraisy cenderung demokratis. Hal ini tercermin dari
adanya dar annadwah yang fungsinya mirip gedung parlemen modern saat ini.

Sejak saat itu mereka semakin kuat. Pada saat bersamaan arus perdagangan di
makkah juga kian meningkat. Kota ini memang tidak ideal untuk produksi pertanian
karena tanahnya yang gersang, tetapi sangat strategis sebagai kawasan niaga, daya tarik
ka’bah sebagai pusat ziarah spiritual turut berandil memajukan perekonomian kota
makkah. Suku Quraisy juga berhasil menjaga kota makkah tetap stabil. Para elite
Quraisy menjalin kerjasama dan membangun persekutuan dengan beberapa suku di
sekitar Makkah. Dengan aliansi itu para peziarah dan saudagar terjamin keamanannya.
Karena itu reputasi Quraisy semakin melejit di antara suku-suku besar lain di jazirah
arab. Hampir tidak ada suku yang berani mengganggu Makkah dan mereka biasanya
segan untuk berperang melawan Quraisy. Dengan faktor-faktor tersebut Makkah di
bawah kendali orang-orang Quraisy menjadi entitas politik terkuat di semenanjung
Arab.
D. Makkah dan Madinah Sebagai Tempat Strategis Perkembangan Islam

7 Samruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, ( Riau: Yayasan Pustaka Riau: 2013) hal. 17

8

Makkah pada zaman pra Islam terletak di garis lalu lintas hubungan
perdagangan antara negeri Yaman di selatan dan negeri Syam di utara. Kedua negeri
ini ada waktu itu sudah memiliki peradaban yang cukup tinggi, karena hubungannya
yang erat dengan kerajaan Romawi di utara dan Abesinia di Selatan.

Karena letak kota Makkah hampir berada di tengah-tengah jazirah Arab, maka
tidaklah terlalu sulit bagi kabilah-kabilah Arab dari segala penjuru untuk mencapainya
apalagi di kota ini terdapat Ka’bah atau Baitullah, yang sejak dahulu kala memang
sangat dimuliakan oleh seluruh bangsa Arab. Setiap tahun banyaklah kabilah-kabilah
Arab yang datang berziarah ke kota Makkah, baik karena ingin beribadah di Baitullah,
atau pun sebagai tempat persinggahan kafilah dagang mereka. Maka tidak
mengherankan jika kota Makkah menjadi kota yang amat penting di Jazirah Arab.8

Makkah menjadi tempat lahirnya manusia Agung, Nabi Muhammad saw.
Beliau diutus sebagai pemberi kabar gembira serta peringatan bagi masyarakat kala itu.
Makkah menjadi salah satu tempat yang paling penting dalam perkembangan agama
Islam. Disanalah wahyu Allah pertama kali turun kepada Nabi Muhammad Saw.
Berawal dari kota itu, nilai-nilai ajaran Islam mulai dikenalkan.

Sedangkan Madinah menjadi tempat berkembangnya Islam dengan pesat dan
cepat. Madinah adalah tempat kedua terpenting dalam sejarah perkembangan Islam
berikutnya. Dalam jangka waktu yang relatif singkat, Islam dapat berjaya sebagai
agama samawi di atas kota Madinah. Di tempat itu Rosulullah Saw dan kaum muslimin
menyebarkan agama islam dengan lebih rapi lagi. Menariknya tidak ada jejak bangunan
fisik megah yang dibangun oleh Nabi. Rosulullah Saw justru meletakkan pondasi yang
lebih kuat dari sekedar bangunan fisik, yaitu keimanan.

Pada saat periode Makkah Rosulullah Muhammad Saw menyebarkan agama
Islam dengan dua cara yaitu secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan. Pada
masa awal kenabian dakwah dilakukan secara sembunyi selama dua tahun dan hanya
ditujukan kepada keluarga dan sahabat terdekat. Kemudian setelah turun perintah Allah
untuk berdakwah secara terang-terangan, Rosulullah Saw menyampaikan dakwah
kepada masyarakat makkah secara langsung. Tatkala Rosulullah Saw berdakwah di
Makkah peradaban Islam tidak mengalami perkembangan. Hal ini karena banyaknya

8 Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing: 2016), hal. 18

9

tentangan dari orang-orang Quraisy. Bentuk tentangan tersebut antara lain berupa
penyiksaan, pemboikotan, hingga pembunuhan orang-orang muslim. Oleh karena itu
setelah 13 tahun Rosulullah Saw berdakwah di Makkah, Rosulullah dan para sahabat
melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 M.9

Pada saat periode Madinah, pertumbuhan masyarakat Islam di Madinah sebagai
pancaran langsung dari Islam sekaligus hasil langsung dari pendidikan Islam yang turun
dari sisi Allah SWT. Dalam bentuk syari’at, aturan, dan pengarahan yang sejalan
dengan tuntunan dan masalah masyarakat yang selalu muncul, serta yang bersumber
dari Nabi Muhammad saw. Dalam bentuk perintah, larangan, pengarahan, nasihat, dan
pendidikan secara tidak langsung lewat berbagai kejadian dan peristiwa.

Inilah yang membuat ajaran Nabi Muhammad saw. Mudah diterima di kota
tersebut. Apalagi, masyarakat arab yahudi di kota itu sering kali mendengar hal-hal
yang berhubungan dengan Tuhan, wahyu, hari kiamat, syaitan, surga dan neraka.
Dengan ungkapan lain istilah-istilah yang di sampaikan dalam agama para nabi
sebelumnya bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Madinah saat itu.

Islam periode Madinah merupakan Islam yang telah mengalami pelembagaan
dan pemantapan sebagai suatu komunitas beriman. Suara protes telah reda, dan
ancaman dari kiri kanan dianggap relatif hilang, sehingga masyarakat dapat merasa
aman. Dalam periode itu pula, pengembangan Islam lebih ditekankan pada dasar-dasar
pendidikan masyarakat Islam dan pendidikan sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu,
Nabi Muhammad saw. Meletakan dasar-dasar masyarakat Islam di Madinah.10

Pertama, Nabi Muhammad saw. mendirikan masjid dengan tujuan bahwasanya
Rasulullah saw. Mendirikan Masjid untuk mempersatukan umat Islam dalam satu
majlis, sehingga di majlis ini umat Islam bisa bersama-sama melaksanakan sholat
jam’ah secara teratur, mengadili perkara-perkara dan bermusyawarah. Masjid ini
memegang peran penting untuk mempersatukan kaum muslimin dan mempererat tali
ukhuwah islamiah.

Kedua Nabi Muhammad saw mempersatukan dan mempersaudarakan antara
kaum anshar dan muhajirin. Rasulullah saw. Mempersatukan keluarga-keluarga Islam

9 Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing: 2016), hal. 20
10 Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing: 2016), hal. 22

10

yang terdiri dari muhajirin dan anshar.11 Dengan cara mempersaudarakan antara kedua
golongan ini, Rasulullah saw. Telah menciptakan suatu pertalian yang berdasarkan
agama pengganti persaudaraan yang berdasar kesukuan seperti sebelumnya.

Ketiga Nabi Muhammad saw membuat perjanjian untuk saling membantu
antara sesama kaum muslim dan non muslim. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw
hendak menciptakan toleransi antar golongan yang ada di Madinah. Oleh karena itu, ia
membuat perjanjian antara kaum muslimin dan non muslim.

Keempat Nabi Muhammad saw. meletakan dasar-dasar politik, ekonomi dan
sosial untuk masyarakat baru. Ketika masyarakat islam terbentuk maka diperlukan
dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat yang baru terbentuk tersebut. Oleh karena itu,
ayat-ayat alquran yang di turunkan dalam periode ini terutama ditunjukan kepada
pembinaan hukum. Ayat-ayat ini kemudian diberi penjelasan oleh rasulullah, baik
dengan lisan maupun dengan perbuatan beliau sehingga terdapat dua sumber hukum
dalam Islam, yaitu Alquran dan hadis. Dari kedua sumber Islam tersebut didapat suatu
sistem untuk bidang politik, yaitu sistem musyawarah. Dan untuk bidang ekonomi
dititikberatkan pada jaminan keadilan sosial, serta dalam bidang kemasyarakatan,
diletakan pula dasar-dasar persamaan derajat antara masyarakat atau manusia, dengan
penekanan bahwa yang menentukan derajat manusia adalah ketakwaan.

Dari sinilah terbentuknya peradaban Islam dan terjadi perubahan besar dalam
sejarah umat manusia yang diawali dari madinah sebagai pusat peradaban.12

11 Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing: 2016), hal. 22
12 Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing: 2016), hal. 24

11

PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Bangsa Arab Pra Islam menganut agama yang bermacam-macam. Di antaranya
yang paling banyak yaitu menganut agama paganisme atau penyembah berhala.
Agama yang lain yaitu Kristen, Yahudi, Majusi dan sedikit yang beragama Hanif.

2. Moral bangsa Arab sebelum datangnya Islam sangat buruk sehingga disebut masa
jahiliah, karena mereka suka berbuat dosa contohnya gemar berperang, berjudi,
berzina dll.

3. Bangsa Arab secara langsung maupun tidak telah dipengaruhi oleh dua kekuasaan
besar dunia, yaitu kerajaan Romawi dan Persia.

4. Suku Quraisy adalah suku yang terkemuka di Makkah karena tugas mereka menjaga
dan merawat ka’bah.

5. Makkah menjadi tempat lahirnya manusia Agung, Nabi Muhammad saw. Beliau
diutus sebagai pemberi kabar gembira serta peringatan bagi masyarakat kala itu.
Sedangkan Madinah menjadi tempat berkembangnya Islam dengan pesat dan cepat.
Dalam jangka waktu yang relatif singkat, Islam dapat berjaya sebagai agama
samawi di atas kota Madinah.

12

DAFTAR PUSTAKA
Zubaidah, Siti. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Medan: Perdana Publishing.
Achiriah. Rohani, Laila. 2018. Sejarah Peradaban Islam. Medan : Perdana Publishing.
Musyarif. 2019. Sejarah Peradaban Islam (Pra Islam Sampai Bani Umayyah). Parepare: CV.

Kaaffah Learning Center.
Nasution, Syamruddin. 2007. Sejarah Peradaban Islam. Riau: Yayasan Pusaka Riau

13

GENEALOGI, LAHIRAN DAN KEHIDUPAN MUHAMMAD SAW SEBELUM
MENJADI NABI

PEMBAHASAN

A. Kelahiran dan genealogi Rasulullah SAW

1. Kelahiran Rasulullah SAW
Dikatakan bahwa Aminah ibunda Nabi tidak mendapatkan kesulitan yang

berarti dalam kehamilannya. Segala sesuatunya baik-baik saja baginya. Dia banyak
mendengar tentang wanita-wanita lain yang mengalami berbagai kesulitan ketika
mereka hamil. Namun dia menjalani kehamilan dengan sangat mudah, terkait
dengan harapannya bahwa anak yang akan lahir kelak menyinari kehidupannya
setelah kematian suaminya yang benar-benar tidak diharapkan.13

Tidak ada sesuatu yang tidak biasa dalam kelahiran Muhammad. Satu-
satunya hal yang baik untuk disebutkan bahwa ibunya dikemudian hari
menceritakan bahwa dirinya melahirkan dengan mudah. Muhammad lahir pada
Senin, 12 Rabi’ul Awal 571 M, tahun 53 sebelum hijrah. Ketika Aminah melahirkan
bayinya, ia mengundang sang kakek Abdul Muthalib untuk datang melihatnya. Dia
sangat bahagia saat melihatnya. Dia sangat sedih kehilangan putranya Abdullah,
namun kelahiran Muhammad mengurangi kesedihannya ketika dia menatap ke
masa depan yang gemilang karena kelahiran anak baru. Dia mengambil bayi itu dan
membawanya ke Ka’bah.

Lalu dia memberinya nama Muhammad. Muhammad berarti “yang terpuji”
atau “yang layak mendapatkan pujian”. Ia merupakan nama yang benar-benar asing
di arab, sekalipun tanpa ragu-ragu Abdul Muthalib tetap memberinya nama
tersebut. Muhammad di serahkan kepada Tsuwaibah, hamba sahaya pamannya,
Abu Lahab, untuk menyusuinya selama beberapa hari hingga pengaturan jangka
panjang untuk perawatannya ditentukan. Merupakan tradisi di kalangan bangsawan
Makkah mengirim anak-anak mereka untuk disusui oleh wanita-wanita Badui yang
subur. Setelah itu Muhammad disusui leh Halimah binti Abu Dzu’aib. Muhammad
tinggal bersama Halimah di suatu gurun selama hampir empat tahun.14

13 Muhammad Ridha, Lahirnya Muhammad (20 Agustus 570 M), Hikam Pustaka, (Perpustakaan
Nasional RI: 2021), halm. 4

14 M. A. Salahi, Muhammad Sebagai Manusia dan Nabi, Mitra Pustaka, (Yogjakarta; 2006), hlm 26-40

18

2. Genealogi Rasulullah SAW

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), geneologi adalah garis
keturunan manusia hubungan keluarga sedarah. Garis keturunan Rasulullah adalah
berasal dari orang-orang termulia.

Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam an-Nahwi berkata: “Silsilah
Rasulullah SAW yaitu Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib, nama dari
Abdul Mutholib adalah Syaibah bin Hasyim dan nama dari Hasyim adalah Amr’
bin Abdi Manaf, sedangkan nama dari Abdi Manaf adalah Al-Mughiroh bin
Qushoyi bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Lu’ayi bin Ghalib bin Fahr bin Malik
bin An-Nadlr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah, nama dari Mudrikah
adalah Ilyas bin Mudlor bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan bin Adda atau Adad bin
Muqowim bin Nahur bin Tairoh bin Ya’rub bin Yasyjub bin Nabit bin Isma’il bin
Ibrahim “Kholilur rahman” bin Tarih yaitu Azar bin Nahur bin Sarugh bin Ra’u bin
Falikh bin ‘Aibar bin Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh bin Lamik
Matawusyalakh bin Akhnuh yaitu nabi Idris AS. bin Yard bin Mahlil bin Qoinan
bin Yanisy bin Syits bin ‘Adam.”

Silsilah Rasulullah SAW. sampai Adnan tidak terdapat perbedaan pendapat
dikalangan Ulama’. Sedangkan silsilah setelah Adnan sampai Nabi Adam AS.
terdapat perbedaan pendapat mengenai namanya. Ibnu Hisyam berkata:
“menceritakan kepadaku Kholad bin Qurroh bin Kholid As-Sadusi dari Syaiban bin
Zuhair bin Syaqiq bin Tsaur dari Qotadah bin Di’amah. Dia berkata: Ismail bin
Ibrohim - Kholilurrahman – bin Tarih yaitu Azar bin Nahur bin Asrogh bin Ar’au
bin Falikh bin ‘Abir Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh bin Lamik bin
Mattuwassalakh bin Akhnukh bin Yard bin Mahla’il bin Qoyin bin Anusy bin Syits
bin Adam.”15

15 Ibnu Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyah, Daar at-Tauqifiyah Lilturots, (Al Qohiroh; 2013), hlm.7

19

A. Peristiwa irhasy dan peristiwa-peristiwa penting sebelum diangkat menjadi Rasul

Irhas adalah kejadian istimewa yang terjadi pada seorang calon nabi dan rasul
saat masih kecil. Beberapa peristiwa irhasy yang terjadi pada diri Rasulullah dan
peristiwa-peristiwa penting sebelum diangkat menjadi Rasul yaitu sebagau berikut:

1. Bercahaya
2. Keluarga Halimah Sa'diyah menjadi lebih bahagia ketika beliau menyusui Nabi

Muhammad saw kecil.
3. Diikuti oleh awan, sehingga Nabi Muhammad saw tidak kepanasan akibat terik

matahari.
4. Dada Nabi Muhammad saw dibelah Malaikat Jibril (untuk dibersihkan)16

B. Pernikahan Rasulullah SWA dengan Siti Khadijah
Istri pertama Rasulullah SAW adalah Khadijah. Khadijah, seorang janda kaya,

menerima banyak pinangan. Namun, dia sadar bahwa mereka meminang bukan karena
uang. Karenanya dia menolak semua pinangan. Tapi, kerja sama bisnisnya dengan
Muhammad menjadikannya sadar bahwa ada seorang pria yang baginya uang bukan
yang utama. Dia mulai memikirkannya dari sudut yang berbeda. Dia memilki karakter
yang kuat dan hanya akan bertindak dalam segala persoalan setelah melihatnya secara
seksama dari berbagai segi. Rupanya dia telah meminta pendapat satu atau dua orang
kerabatnya yang terpercaya, yang sangat memuji Muhammad. Salah seorang dari
mereka adalah Waraqah Ibn Naufal pamannya, yang menyatakan bahwa Muhammad
ditakdirkan memiliki masa depan yang sangat penting. Khadijah membutuhkan waktu
lama untuk memutuskan memilih suaminya, setelah dia yakin betul akan karakternya.
Melihat hubungannya dengan Muhammad, dia merasa kini saatnya bagi dia untuk
mengambil langkah selanjutnya.

Khadijah mengutus sahabat dekatnya, Nufaissah binti Munyah, untuk
melakukan pendekatan secara tidak langsung dengan Muhammad. ketika Khadijah
yakin akan tanggapan Muhammad, Ia mengirim pesan dan memintanya untuk datang
dan melihatnya. Kemudian, Khadijah mengajukan lamarannya, mereka akan menikah.
Muhammad sangat senang dan memberitahukan hal ini kepada paman-pamannya, yang

16 Martin Lings, Muhammad. Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber klasik, (Jakarta: 2007), halm. 53

20

juga sangat senang dengan pernikahan ini. Amr ibn Asad tidak ragu-ragu menerima
lamarannya. Pernikahan pun dilaksanakan dengan mahar 20 ekor Onta.17

C. Akhlak Rasulullah dan gelar al-Amin
Sejak usia kanak-kanak hingga dewasa beliau sungguh-sungguh manusia ideal.

Proses pertumbungan beliau selalu memperoleh perlindungan Allah, serta diselamatkan
dari perbuatan salah, agar kelak dapat melaksanakan tugas yang telah diberikannya
kepada beliau.

Beliau tumbuh dan dibesarkan di lingkungan masyarakat jahiliyah, yang semua
masyarakatnya menyembah berhala dan patung serta membanggakan nenek moyang.
Namun beliau sama sekali tidak terpengaruh oleh lingkungannya, dan tidak juga
menirunya. Itu disebabkan karena adanya pertolongan dari Allah SWT, sehingga beliau
tumbuh dengan akhlak yang mulia. Allah mengaruniai beliau akal cerdas agar dapat
menyelamatkan diri dari kemungkinan terperosok kedalam perbuatan salah seperti
yang dialami oleh orang-orang disekitarnya.

Beliau tumbuh sebagai contoh keutaamaan akhlak yang sempurna. Kemudian
Allah mengangkat beliau menjadi nabi dan rasul yang bertugas menegakkan kebenaran
di kalangan hamba-hamba-Nya, untuk dijadikan teladan bagi semua manusia agar
berakhlak seperti beliau, mencontoh beliau dalam ucapan maupun perbuatannya. Sebab
hanya dengan itu sajalah manusia dapat meningkatkan martabatnya sitinggi mungkin
dan akan terselamatkan dari sifat-sifat yang rendah.

Rasulullah SAW adalah orang yang paling berusaha keras menghindari marah,
dan paling cepat merasa lega. Kedermawanannya juga tidak ada bandingnya. Kemudian
juga kegemarannya menolong orang, kesetiaan akan dirinya, kesukaannya memberi
maaf, keramahan dalam pergaulan dan kasih sayangnya kepada semua makhluk. Beliau
sukar dicari bandingannya dalam menjaga hubungan silaturahmi, kesetiannya pada
janji, keadilan dan kehati-hatiannya dalam menjaga amanat, kesucian dan zuhudnya
dalam kehidupan sehari-hari, kesungguhan berbicara, kerendahan hatinya walau beliau
berkedudukan tinggi, kegemarannya berdiam diri dan tidak tergesa-gesa, dan ketaatan
dan ketakutannya kepada Allah SWT. Akhlak rasulullah yang sedemikian tinggi dan
mulia itu sudah dihayati sejak sebelum diangkat menjadi nabi dan rasul. Masyakat Arab

17 M. A. Salahi, Muhammad Sebagai Manusia dan Nabi, hlm. 47-48

21

sendiri sebelum Islam menyaksikan bahwa beliau orang yang jujur dan tidak pernah
berdusta.

Selain terkenal dengan keagungan budi pekertinya, beliau juga terkenal dengan
kesederhaan hidupnya dan tidak mementingkan diri sendiri. Beliau terkenal juga
sebagai orang yang amat periang dan selalu cerah. Sifat-sifat yang serba baik dan
sempurna itu sangat memudahkan beliau dalam menjalankan tugas berdakwah. Beliau
telah berbuat banyak dan menderita banyak kesukaran dalam perjuangan melawan
kedzaliman serta mengikis habis adat istiadat buruk yang merajalela sebelum kerasulan.
Dengan gigih beliau membela kaum fakir miskin dan berusaha memperbaiki keadaan
hidup mereka. Beliau menolong kaum janda dan anak-anak yatim. Beliau selalu berada
dipihak kaum tertindas serta berusaha menyelamatkan mereka. Beliau telah berbuat
banyak untuk memperbaiki keadaan masyarakat, membangkitkan manusia, menuntut
kehidupan yang lebih baik serta membela kemanusiaan. Semuanya itu dilakukan
dengan menerapkan peraturan-peraturan yang diterimanya dari Allah SWT.

Walau beliau seorang buta huruf dan tidak pernah berguru kepada orang lain,
tetapi kecerdasan akalnya, dengan ketepatan pandangannya, dengan kebenaran
analisanya, dengan ketajaman mata hatinya, dengan kejernihan sanubarinya, dengan
ketinggian kebijaksanaanya, dan dengan pengetahuannya yang luas.

Ketika Muhammad berumur 35 tahun, ia ikut bersama kaum Quraisy dalam
perbaikan Ka'bah. Pada saat pemimpin-pemimpin suku Quraisy berdebat tentang siapa
yang berhak meletakkan Hajar Aswad, Muhammad dapat menyelesaikan masalah
tersebut dan memberikan penyelesaian adil. Saat itu ia dikenal di kalangan suku-suku
Arab karena sifat-sifatnya yang terpuji. Kaumnya sangat mencintainya, hingga
akhirnya ia memperoleh gelar Al-Amin yang artinya "orang yang dapat dipercaya".

Diriwayatkan pula bahwa Muhammad adalah orang yang percaya sepenuhnya
dengan keesaan Tuhan. Ia hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat
tamak, angkuh dan sombong yang lazim di kalangan bangsa Arab saat itu. Ia dikenal
menyayangi orang-orang miskin, janda-janda tak mampu dan anak-anak yatim serta
berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia juga menghindari semua
kejahatan yang sudah membudaya di kalangan bangsa Arab pada masa itu seperti

22

berjudi, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga ia dikenal
sebagai As-Saadiq yang berarti "yang benar".18

18 Prof. Fazl Ahmad, Biografi Singkat Muhammad, Desa Pustaka Indonesia, (Perpustakaan Nasional
RI: 2019), halm. 29

23

PENUTUP
A. Kesimpulan

Nabi Muhammad saw merupakan nabi dan rasul yang diutus kepada
manusia untuk memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus dengan perjuangan
yang gigih. Beliau berhasil merubah kebiasaan umat manusia dari keburukan
kepada jalan kebenaran untuk menyembah Allah swt. Dari sejarah kehidupan beliau
kita sebagai umat islam untuk menjadikan beliau sebagai contoh dan suri tauladan
bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam lingkungan keluarga, agama,
masyarakat, dan bernegara.
B. Saran

Dari keterangan-keterangan di atas mudah-mudahan dapat bermanfaat an
bisa menjadi teladan juga contoh yang baik bagi kita semua.

24

PERISTIWA SEPUTAR DI ANGKATNYA MUHAMMAD SAW SEBAGAI NABI

PEMBAHASAN

A. Kebiasaan Nabi Muhammad Bertahannus

Kegiatan bertahannus yang di lakukan Rasulullah saw, tidak datang secara serta merta
begitu saja ia datang sebagai kebiasaan yang Allah berikan kepada beliau sejak usia muda.
Dengan membawa roti, gandum dan air beliau pergi ke gua Hira di Jabal Nur, yang jaraknya
kira-kira 2 mil dari Makkah tanpa seorangpun pendamping. Suatu gua Hira yang tidak terlalu
besar dan panjangnya 4 hasta dan lebarnya antara ¾ hingga 1 hasta.19

Disebutkan bahwa Allah memberikan anugerah kepada Rasulullah dengan menumbuhkan
sifat pada diri Rasulullah berupa senang menyendiri. Dan kebiasaan ini meningkat ketika
Rasulullah menapaki usia dewasa, di usia ketika kepribadian beliau makin bijaksana. Beliau
melakukannya secara rutin dalam durasi dan jangka waktu tertentu. Ada satu pendapat yang
menyebutkan Rasulullah bertahannus selama sepuluh hari dalam satu tahun. Sebagian
pendapat lain menyebutkan beliau melakukan tahannus paling lama selama satu bulan
setiap tahunnya. Dalam rutinitas tahannus ini, Sayyidah Khadijah memainkan peran yang tidak
main-main. Terbukti, ia berperan sebagai pendukung Rasulullah lahir maupun batin.
Rasulullah disebut selalu membawa bekal dari rumah tiap berangkat tahannus, sesuai
kebutuhan beliau. Ketika bekal sudah habis, entah karena untuk beliau sendiri atau dibagikan
kepada orang miskin, beliau kembali lagi ke rumah dan akan membawa bekal lagi di tahannus
selanjutnya. Begitu habis, beliau kembali lagi ke rumah. Begitu seterusnya berulang-ulang.

Adapun yang dilakukan Rasulullah selama bertahannus di dalam Gua Hira ini
kemungkinan besar memiliki kesinambungan dengan ajaran dan tradisi nenek moyang beliau,
Nabi Ibrahim. Tahannus bukan tradisi aneh bagi para Hunafa’ (penganut ajaran Hanif, ajaran
Nabi Ibrahim) di masa jahiliyyah. Kakek beliau, Sayyid Abdul Muthalib diketahui juga
melakukannya. Jadi ini merupakan tradisi yang sudah turun temurun. Dari keterangan di atas,
bahwa dalam peristiwa turunnya wahyu sendiri sangat kental diwarnai oleh tradisi
Ibrahimiyyah. Yang menunjukkan pula bahwa agama Islam tidak serta merta berdiri sendiri,
turun dari langit di ruang hampa. Melainkan ia datang sebagai penyempurna sekaligus
penyambung pancaran cahaya dari ajaran nabi-nabi yang terdahulu.

19 Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, “Sirah Nabawiyah” (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2008), hal 61.

25

B. Dipilinya Muhammad SAW Menjadi Rasul
Ketika umur Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hampir mencapai 40 tahun, sesuatu yang
paling disukai adalah mengasingkan diri. Beliau menghabiskan waktunya untuk beribadah,
memikirkan keagungan alam di sekitarnya dan kekuatan yang tak terhingga di balik alam.
Sementara itu, di hadapan beliau juga tidak ada jalan yang jelas dan mempunyai batasan-
batasan tertentu, yang biasa menghantarkan kepada keridhaan dan kepuasan hati beliau. Pilihan
beliau untuk mengasingkan diri ini termasuk satu sisi dari ketentuan Allah atas diri beliau,
sebagai langkah persiapan untuk menerima urusan besar yang sedang ditunggunya.

Begitulah Allah mengatur dan mempersiapkan kehidupan Rasulullah untuk
mengemban amanat yang besar, merubah wajah dunia dan meluruskan garis sejarah. Allah
telah mengatur pengasingan ini selama tiga tahun. bagi Shallallahu Alaihi wa Sallam sebelum
membebaninya dengan risalah. Rasulullah dipersiapkan oleh Allah SWT secara penuh untuk
menerima misi kerasulan melalui wahyu. Baik secara fisik maupun mental, Rasulullah tumbuh
dengan penuh kesiapan melalui berbagai perjalanan hidupnya. Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah menciptakan segala makhluk, maka dari sekian makhluk itu Dia memilih
anak cucu Adam. Lalu Dia memilih dari anak cucu Adam itu bangsa Arab. Lalu Dia memilih
dari bangsa Arab itu sku Mudlar. Lalu Dia memilih dari suku Mudlar itu suku Quraisy. Lalu
dia memilih dari suku Quraisy itu bani Hasyim. Lalu dia memilih aku dari bani Hasyim. Maka
aku adalah pilihan terbaik di antara manusia pilihan. Oleh karena itu, siapa saja yang mencintai
bangsa Arab kantaran cinta kepadaku, maka aku mencintainya. Dan siapa saja yang membenci
bangsa Arab lantaran benci kepadaku, maka aku membencinya," (HR. Al-Baihaqi dalam
Dalailun-Nubuwah dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak dari Ibnu Umar).20

Oleh karena itu, Allah menakdirkannya sebagai manusia yang ummi, artinya orang
yang suci sebagaimana saat ia baru lahir dari rahim ibunya yang tidak pernah mendapat ilmu
dari sesama manusia. Dengan demikian, Allah-lah yang mengajar Muhammad secara
langsung. Sejak kecil, Muhammad juga terpelihara dari dosa. Mukjizat juga datang silih
berganti. Pada saat di bawah asuhan wanita yang menyusuinya, Halimah al-Sa'diyah,
Muhammad kecil pernah mengalami peristiwa yang mencengangkan. Suatu ketika saat Nabi
Muhammad tengah bermain di pelosok desa bersama Abdullah ibn Harits, saudara sesusu Nabi
SAW, Nabi tiba-tiba dihampiri dua lelaki berpakaian putih. Lelaki tersebut merupakan
malaikat yang kemudian membawanya dan membelah perut dan dadanya untuk mengeluarkan

20 Fi Zhilail-Qur’an, 26/166

29

dari hatinya sesuatu yang mirip dengan segumpal daging berwarna hitam. Kemudian mereka
mencucinya dengan cairan mirip salju.

Dengan demikian, Allah sudah membersihkan hati Muhammad sejak kecil. Ketika
masih kanak-kanak, sikapnya yang bijak sudah terpancar dan membuat teman-temannya
senang terhadapnya. Di antara kaumnya, Muhammad adalah orang yang paling ksatria, paling
santun, dan paling jujur ucapan dan perbuatannya. Muhammad juga menggembala kambing,
yang membuatnya memiliki kepribadian yang sabar, santun, dan peduli. Allah juga
meghendaki Muhammad menikah dengan Siti Khadijah yang dapat memberikan kasih sayang
dan meringankan bebannya. Khadijah merupakan wanita terkaya di zamannya dan paling
tinggi kedudukannya. 21

C. Peristiwa turunnya QS. Al-alaq 1-5
Tepat di bulan Ramadhan pada tahun ke tiga Muhammad menyendiri dalam masa
pengasingan di goa hiro, Allah hendak melimpahkan rahmatnya kepada penghuninya,
memuliakan beliau dengan mengutus malaikat jibril pada beliau sambil membawa ayat-ayat al-
qur’an.

Tatkala beliau sedang dalam keadaan tidur di gua Hiro, ketika itulah datang Malaikat
membawa sehelai lembaran seraya berkata kepadanya; ‫(اقراء‬bacalah) dengan terkejut
Muhammad menjawab ‫(ما اقرء‬saya tidak dapat membaca) Jawab Muhammad. Tubuhnya
bergetar hebat. Jibril terus bergerak mendekati Muhammad, Melihat muhammad yang tidak
berdaya, jibril segera memeluknya. Tubuh muhammad yang menggigil ditutupi dengan selimut
oleh jibril. pelukan itu tidak dilepaskan jibril hingga akhirnya Muhammad pulih. Jibril kembali
berucap, “bacalah”. “Aku tidak bisa membaca’’ Jawab Muhammad. Jibril pun memeluk dan

menyelimuti Muhammad untuk ketiga kalinya. Setelah Muhammad pulih , jibril melepas

pelukannya sambil berkata : ‫ااَلَ اك َر‬ ََ ‫ا اق َرأا ا َ ر ال خلَ خل ا اسان ان َ قا‬
‫َم با َم ا اسان ام اعلَ ام‬ ‫ ال‬,‫ََ˚م‬ ‫م َ َ بو‬ ‫م َ َذيك َ َ ََل ان‬
‫القَلَ ََل انعل ما‬ ‫َذيك‬ ‫ رأا َر‬,‫„ق‬ ‫َق‬ ’‫س ب‬
‫عل‬,‫َََم‬ َ‫ عل‬,‫َق‬

Artinya: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah
menciptakan manusiadari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu itu maha mulia. Dia telah
mengajar dengan Qalam. Dia telah mengajar manusia apa yang tidak mereka ketahui. Dengan
wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah dipilih Tuhan sebagai nabi. Dalam wahyu
pertama ini, dia belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu agama”. (QS al-
Alaq 96: 1-5)

30

21 Muh. Mutawalli Al-Sya’rawi, “Kedudukan Muhammad SAW. Sebagai Rahmatan lil ‘Alamin pilihan Allah
SWT” (Jakarta : Republika penerbit, 2011), hal 89.

31

Muhammad terdiam dan patuh sera tubuhnya bergetar. Beliau
menyimak kalimat itu dengan susah payah. Usia beliau saat itu 40 tahun, 6 bulan dan 12
hari berdasarkan penanggalan Hijriyah atau sekitar 39 tahun 3
bulandan20hari menurut kalender Masehi. Malam itu adalah awal dari masa kenabian
Muhammad.22

Kemudian beliau terbangun ketakutan, sambil bertanya-tanya kepada dirinya:
gerangan apakah yang dilihatnya? beliau menoleh ke kanan dan ke kiri tapi tak melihat apa-
apa. Beliau diam sebentar gemetaran ketakutan dan Kuatir akan apa yang terjadi dalam gua
itu. Ia lari dari tempat itu semuanya serba membingungkan. Tak dapat ia menafsirkan apa yang
telah dilihatnya itu.

Cepat-cepat ia menyusuri celah-celah gunung, sambil bertanya-tanya dalam hatinya
siapa gerangan yang menyuruh membaca itu? Kemudian ia memasuki pegunungan itu masih
dalam rasa ketakutan dan masih bertanya-tanya. Tiba-tiba ia mendengar suara yang dahsyat
memanggilnya. Ia melihat ke permukaan langit. Tiba-tiba yang terlihat adalah malaikat dalam
bentuk manusia. Dalam keadaan demikian khadijah telah mengutus orang untuk mencari
Muhammad namun tidak menemukannya.23

Rasulullah SAW lalu pulang menemui Khadijah bin khuailid, seraya bersabda”
selimutilah aku, selimuti aku! “maka beliau di selimuti hingga badan beliau tidak lagi mengigil
layakya terkena demam.

“Apa yang terjadi padaku beliau bertanya pada khadijah. Maka dia memberitahukan
apa yang baru saja terjadi. Beliau bersabda, “aku kawatir terhadap keadaan diriku sendiri.”

Khadijah berkata, “tidak. Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu
selamanya, karena engkau suka menyambung tali persaudaraan, ikut membawakan beban
orang lain, memberi makan orang miskin, menjamu tamu, dan menolong orang yang
menegakkan kebenaran.24

D. Peristiwa penting seputar diangkatnya menjadi rasul
Di antara peristiwa manakjubkan menjelang kenabian, yaitu adanya sebuah batu yang
mengucapkan salam kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Peristiwa ini diceritakan
sendiri oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits shahih riwayat
Imam Muslim (4/1782) :

22 Ahmad Hatta, “The Great Of Muhammad SAW”, (Jakarta, Maghfirah Pustaka, 2014), hal 107.
23 Muhammad husain haikal,,”Sejarah Hidup Muhammad”,(Jakarta,Litera Antar Nusa,2001) hal 80.

24 Shafiurrohman Al-Mubarok furi, “siroh namawiyah”, (alkautsar buku islam utama, 2006), hal 92.

32

‫اول صلى هللا˚ اي وسلَ َم َ َر حج ل َم ن ي˚ ˚م علَ َل اَ ان ا َع َرف˚ه˚ اا ََلن‬ ‫قَال‬
‫َه ا نَي ل فع َرا كة كاسَل ي ا˚ ابعاب َنيث ل‬
َ َ‫عل‬ ‫َهللار‬

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Sungguh aku mengetahui, ada sebuah batu

di daerah Mekkah, yang dia itu mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diangkat menjadi
Rasul. Aku sungguh mengetahuinya sekarang”.

Adapun kejadian penting sebelum diangkatnya menjadi rasul dan menadaptkan wahyu pertama

ialah:

1. Mimpi kebenaran

Enam bulan sebelum wahyu pertama turun, Nabi Muhammad selalu mendapat mimpi-
mimpi. Aisyah memberi keterangan, “Yang pertama sekali mendahului kedatangan

wahyu kepada Rasulullah adalah mimpi-mimpi yang benar. Setiap mimpi beliau selalu

terbukti (kebenarannya) secara nyata, seterang cahaya di pagi hari.

Setelah itu beliau terdorong untuk menyendiri (bersemedi), bertempat di Gua Hira

untuk beribadah beberapa malam. Dan kembali lagi kepada keluarganya untuk

mengambil bekal bersemedi berikutnya. Hingga suatu ketika datang kepada beliau al-
Haq, kebenaran mutlak, yaitu dengan datangnya malaikat yang menyampaikan “Igra’
dan seterusnya.” (HR Imam Bukhari)

Beberapa waktu menjelang turunnya wahyu pertama, Nabi Muhammad SAW sering
kali mendengar suara yang berkata, “Wahai Muhammad, sesungguhnya engkau adalah
pesuruh Allah (Rasulullah) yang benar.25

2. Tafsir mimpi
Dan ketika Nabi mengarahkan pandangan mencari sumber suara itu, beliau mendapati
seluruh penjuru telah dipenuhi oleh cahaya yang gemerlap dan hal ini mencemaskan
beliau sehingga dengan tergesa-gesa beliau menemui istri tercinta, Khadijah.
Khadijah menyarankan Nabi menemui Waraqah bin Naufal, seorang tua yang
mempunyai pengetahuan tentang agama-agama terdahulu.
Dalam pertemuan tersebut terjadilah dialog. “Dari mana engkau mendengar suara
tersebut?” tanya Waraqah, “Dari atas,” jawab Nabi.
Waraqah berkata lagi, “Yakinlah bahwa suara itu bukan suara setan, karena setan tidak
akan mampu datang dari arah atas, tidak pula dari arah bawah. Suara itu adalah suara
dari malaikat” (M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Tafsir atas Surat-Surat
Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu, Pustaka Hidayah. Jakarta: 1997).

33

25 Zadul-Ma’ad, 1/18.

34

Dalam al-Quran surat al-Araf ayat 17 disebutkan sumpah iblis untuk mengoda manusia
dari empat penjuru: muka, belakang, kanan, dan kiri. Tanpa menyebutkan arah atas atau
bawah, Arah atas diartikan oleh sebagian ulama sebagai arah ketinggian dan keagungan
Tuhan serta rahmat-Nya. Arah bawah sebagai lambang kerendahan dan ketaatan
manusia dalam memperhambakan diri kepada-Nya.
Seseorang tidak akan terkecoh dan dipengaruhi oleh rayuan setan selama ia
menengadah ke atas mengakui Kemahaagungan Allah SWT atau sujud di tanah
mengakui kelemahan dan kebutuhan kepada Zat Yang Mahatinggi itu.
3. Menyendiri di Gua Hira
Sejarah mencatat, sebelum menerima wahyu pertama Nabi Muhammad SAW punya
kebiasaan melakukan tahannuf atau tahannuth (berasal dari kata hanif yang berarti
cenderung kepada kebenaran). Yaitu kebiasaan mengasingkan diri dari keramaain
orang.
Dalam ber-tahannuth itu Nabi ber-khalwat dan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan
bertapa dan berdoa. Dengan tahannuth beliau melakukan perenungan tentang alam dan
kekuatan besar yang ada di baliknya.
4. Kematangan usia
Sejarah mencatat, saat menerima wahyu usia beliau mencapai empat puluh tahun. Usia
empat puluh tahun adalah puncak kematangan seseorang. Oleh karena itu, konon, para
rasul diutus pada usia tersebut.
Kematangan usia ini didukung pula oleh kematangan pribadi yang telah diuji oleh
terbentuknya keluarga yang telah dijalani beliau sejak usia dua puluh lima tahun,
Pertama, seorang bisa dikatakan matang (untuk memimpin), jika ia sudah teruji dalam
kepemimpinan di keluarga. Bagaimana ia akan memimpin umat, memimpin dunia, jika
ia belum teruji dalam kepemimpinan keluarga. Kedua, keluarga adalah miniatur
masyarakat. Seorang pemimpin akan menjadi contoh masyarakat tentang kehidupan
yang baik.26

26 Mohammad Nurfathoni, “Peristiwa Penting Sebelum Turunnya Wahyu”, (Sabtu, 05 September 2020).

35

PENUTUP

Kesimpulan

Nabi muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul pada usia 40 tahun. Dan pertama kali
menerima wahyu saat nabi sedang bertahannus di gua hira. Nabi menerima surah al alaq ayat
1-5 yang disampaikan malaiat jibril pada malam ke 17 Ramadhan. Peristiwa ini menjadi tanda
muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul allah swt. Malaikat jibril datang dan menuruh nabi
muhammad untuk membaca. Nabi muhammad kemudian menjawab bahwa beliau tidak bisa
membaca. Malaikat jibril kemudian menyuruh nabi untuk membaca dan nabi kembali
menjawab dengan jawaban yang sama. Malaiakat jibril kembali berkata Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Setelah itu nabi menerima wahyu secara
bertahap dan beliau menjadi rasul selama kurang lebih 23 tahun. Ada yang menyatakan bahwa
nabi muhammad menjadi rasul selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.

36

DAFTAR PUSTAKA
Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, “Sirah Nabawiyah” (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2008).
Muh. Mutawalli Al-Sya’rawi, “Kedudukan Muhammad SAW. Sebagai Rahmatan lil ‘Alamin

pilihan Allah SWT” (Jakarta : Republika penerbit, 2011).
Ahmad Hatta, “The Great Of Muhammad SAW”, (Jakarta, Maghfirah Pustaka, 2014).
Muhammad husain haikal,,”Sejarah Hidup Muhammad”,(Jakarta,Litera Antar Nusa,2001).
Shafiurrohman Al-Mubarok furi, “siroh namawiyah”, (alkautsar buku islam utama, 2006).
Mohammad Nurfathoni, “Peristiwa Penting Sebelum Turunnya Wahyu”, (Sabtu, 05 September

2020).

37

PEMBAHASAN

A. Dakwah Secara Tertutup

Sebagai mana yang sudah di ketahui, Makkah merupakan sentral agama bangsa
arab.Disana ada peribadatan terhadap ka’bah dan penyembahan terhadap berhala dan
patung patung yang disucikan seluruh bangsa arab.Cita-cita yntuk memperbaiki keadaan
mereka tentubertambah sulit dan berat jika orang yang berhak mengadakan perbaikan
jauh dari lingkunganmereka.Hal ini nmembutuhkan kemauan keras yang tidak bisa di
guncang musibah dan kesulitan.Maka dalam menghadapi kondisi seperti ini tindakan
yang paling bijaksana adalah tidak kaget karna tiba-tiba menghadapi sesuatu yang
menggusarkan mereka.

Pada awal dakwahnya, nabi Muhammad menggunakan dakwah sirriyah
(sembunyi- sembunyi/tertutup) dalam menyebarkan Islam. Nabi Muhammad melakukan
dakwah sirri bukan karena takut melainkan strategi dakwah. Dimana Nabi
mengantisipasi pengikut Nabi yang masih sedikit dan belum kuat. Sedangkan ancaman
dan siksaan masyarakat kafir Quraisymasih kuat dan status kota Mekkah sebagai pusat
agama bangsa Arab. Disana terdapat para pengabdi ka’bah dan tiang sandaran bagi
berhala dan patung-patung yang dianggap suci oleh seluruh bangsa Arab Nabi
Muhammad Saw melakukan dakwah sirri dengan pendekatan personal. Hal ini
disebabkan pendekatan personal memiliki keterkaitan batin serta interaksi emosional
antara pengajak dan yang diajak. pendekatan personal ini Nabi Saw telah
menggabungkan antara ikhtiar dan tawakal. Artinya nabi dalam berdakwah
memperhatikan situasi dan kondisi yang ada.

Nabi Muhammad Saw melaksanakan dakwah sirriyah selama 3 tahun. Pertama-
tama, Nabi memperkenalkan Islam kepada orang-orang terdekat, keluarga besar serta
sahabat- sahabat karib beliau. Mereka diajak untuk memeluk Islam. Dalam sejarah Islam
dikenal sebagai as-Saabiquun al-Awwalluun (orang-orang yang paling dahulu dan

36

pertama masuk Islam). Adapun yang menjadi landasan Rasulullah
1. Wahai orang-orang yang berkumpul (berselimut).
2. Bangunlah, lalu berilah peringatan.
3. Dan agungkanlah Tuhanmu.
4. Dan bersihkanlah pakaianmu.
5. Dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji.
6. Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh
(balasan) yang lebih banyak.
7. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.

Setelah turunnya ayat-ayat surah al-Muddatsir, Rasulullah memulai menjalankan misi
dakwah di jalan Allah.Kalaitu, kaumnya masih kering.tidak punya keyakinan selain paganisme.
Mereka melakukannya tanpa dasar yang kuat, semata-mata mengikuti tradisi nenek
moyang.Mereka tidak punya etika selainkebanggaan dan harga diri. Mereka tidak punya
solusi masalah selain pedang.Sekalipundemikian mereka tetaplah pemimpin agama di Jazirah
arab. Semua ini menjadi alasan mengapadakwah awal mulanya dilakukandengan sembunyi-
sembunyi, yakni agar penduduk Mekkah tidak kaget dengansuatu ajaran yang tiba-tiba
menggusarkan mereka27.

Muhammad Al-Ghazali menuturkan kabar tentang dakwah islam ini sudah mulai
menyebar di kalangan orang-orangQuraisy,namun mereka tidak ambil peduli.Sebab mereka
mengira bahwa Muhammad hanya salah seorang di antara mereka yang peduli terhadap urusan
agama,yang suka berbicara masalah ketuhanandam hak-haknya,seperti yang biasa di lakukan
Umayyah bin Ass-Shallat,Qus bin saidah,Amr bin nufail dan orang-orang yang lain.Tapinlama
kelamaan ada pula perasaan hawatir yang mulai menghantui mereka karna pengaruh tindakan
beliau.

Selama tiga tahun dakwah masih di lakukan secara sembunyi-sembunyi dan

27 Shafiyurahman al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq Al-Makhtum: Sirah Nabawiyah,(Jakarta: Qitshi Press, 2014)

37

perorangan.selama jangka waaktu ini telah terbentuk sekelompok orang-oramg mukmin yang
senantiasa menguatakan hubungan persaudaraan dan saling bahu-membahu.Penyaimpaian
dakwah terus di lakukan hingga turun wahyu yang mengharuskan Rasulullah menampakkan
dakwah kepada kaumnya,menjelaskan kebatilan nmereka dan menyerang berhala-berhala
sesembahan mereka.28

B. Wahyu Pertama Kali Turun
Ketika usia beliau mendekati 40 tahun, beliau telah banyak merenungi keadaan kaumnya

dan menyadari banyak keadaan kaumnya tidak sejalan dengan kebenaran. Beliau pun mulai
sering uzlah (mengasingkan diri) dari klaumnya.Beliau biasa bertahannuts di gua Hira yang
terletak di Jabal Nur, dengan membawa bekal aiir dan roti gandum. Gua Hira merupakan gua
kecil yang berukuran lebar 1,7 hasta daan panjang 4 hasta dengan ukuran dzira` hadid (ukuran
hasta dari besi).

Beliau tinggal di dalam gua tersebut selama Ramadhan. Beliau menghabiskan waktu
untuk beribadah disana dan banyak merenungi kekuasaan Allah di alam semesta yang begitu
sempurna. Selama perenungan itu juga beliau menyadari keterpurukan kaumnya yang masih
terbelenggu oleh keyakinan syirik. namun ketika itu beliau belum memiliki jalan yang terang
dan manhaj yang jelas mengenai bagaimana jalan yang harus di tempuh.29

Ketika usia beliau genap 40 tahun, tanda-tanda kenabian semakin nampak dan bersinar.
Diantaranya ada sebuah batu di Mekkah yang mengucapkan salam kepada beliau. Beliau
Shallallahu`alaihi Wasallam bersabda:
“Sungguh aku mengetahui sebuah batu di mekkah yang mengucapkan salam kepadakusebelum
aku diutus (menjadi Nabi). Dan aku masih mengenalkan sampai sekarang “(HR.Muslim
no.2277).

28 Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri,Sirah Nabawiyah (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1970),hal 76.
29 Yasirmuhammad,Ade Jamaruddin, Studi Al Qur’an,(Riau 2012,hal.51)

42

Kemudian diantara tanda lainnya adalah mimpi-mimpi beliau semakin jelas, yang

disebut dengan ru`ya ash shadiqah. Dan ini merupakan salah satu tanda kenabian. Rasulullah

Saw bersabda:

‫اَل ر صا جزء َة َواَ جزءان النََب˚ وت‬
‫اؤياَ َلح َم ان ار َب َع اين َم‬
‫ال ة ست‬

“mimpi yang benar adalah salah satu dari 46 tanda kenabian” (HR.Muslim no 2263).30

Syaikh Shafiyaurrahman Al- Mubarakfuri, dalam kitab beliau Rahiqul Makhtum
menelaah waktu turunnya wahyu pertama ini, dan beliau menyimpulkan bahwa peristiwa ini
terjadi pada hari senin tanggal 21 Ramadhan di malam hari,bertepatan dengan 10 Agustus 610
M. Dan Nabi saat itu berusia 40 tahun, 6 bulan, 12 hari menurut kalender hijriyah. Atau seketir
39 tahun, 3 bulan dan 20 hari menurut kalender masehi.

Ada 3 pendapat yang disebutkan para ulama menegenai ayat mana yang pertama kali
turun. Pendapat pertama yang pertama kali turun adalah surah Al-Alaq ayat 1-5 sebagaimana
keterangan dari Aisyah rashiyallahu`anha, beliau menyebutkan:
“Awal turunnya kepada Rasulullah Saw dimulaidenganaru`ya ash-shadiqah (mimpi yangbenar
dalam tidur). Dan tidaklah Beliau di anugrahi rasa ingin umtuk menyendiri. Nabi pun memliuh
gua Hira dan ber- tahannuts. Yaitu beribada di malam hari dalam beberapa waktu. Kemudian
beliau kembali kepada keluarganya untuk mempersiapkan bekal untuk ber- tahannuts
kembali.31

Pendapat kedua yaitu: yang pertama kali turun adalah surah Al-mudatsir 1-3 berdasarkan
keterangan dari jabir bin Abdillah radhiyallahu `anhu. Dari Abu Salamah bin Abdirrahman ia
mengatakan:

“Aku bertanya kepada jabir bin Abdillah: ayat Al-Quran mana yang pertama kali turun?Jabir
menjawab: yaa ayyuhal muddatsir. Abu salamah menukas: bukanlah iqra`bismirabbika?Jabir
mengatakan: tidak akan aku kabarkan kecuali apa yang disabdakan Rasulullah Saw, beliau
bersabda: Aku berdiam diri di gua Hira, ketika selesai berdiam, akupun beranjak turun keluar.

43

30 Yasirmuhammad,Ade jamaruddin; studi al - Qur’an, (Riau 2012, hal.51)
31 Yasirmuhammad,Ade jamaruddin; studi al - Qur’an, (Riau 2012, hal.51)

43

Ladan kesebelu ada yang menyeruku, akupun melihat kesebelah depan dan belakangku dan
kesebelah kanan dan diriku. Ternyata, (yang memanggilku) ia dudik diatas arsy antara langit dan
bumi, lalu aku bergegas mendatangi Khadijah lalu berkata: Selimutlah aku. Dan tuangkanlah air
dingin pada tubuhku. Lalu turunlah ayat (yaa ayyuhal muddatsir), Qum fa- anzhir warabbaka
fakabbir (wahai orang yang berselimut,bangunlah dan berilah peringatan Dan Tuhanmulah
Agungkanlah (H.R Bukhori no 4924)

Pendapat ke tiga yaitu: pertama kali turun adalah surah Al- Fatihah: dalam sebuah riwayat
Dari Abu Ishaq dari Abu Maysarah ia berkata, ketika Rasulullah Saw mendengar suara gaib
beliaupun pergi dalam keadaan takut. Kemudian beliau menyebutkan tentang malaikat dan
menyampaikan: Alhamdulillahi rabbil `alamin sampai akhir surah (di nukil dari Ali Burhan fi
Ulumil Qur`an,207).

Setelah menerima wahyu di gua Hira, Beliau Nabi Saw kembali kerumah khadijah,
sebagaimana disebutkan dalam hadist Aisyah radhiyallu `anha:

“Beliau pulang dalam kondisi gemetaran dan bergegasan hingga masuk kerumah
Khadijah. Kemudian Nabi berkata kepadanya: Selimuti aku,selimuti aku .Maka khadijah pun
menyelimutinya hingga hilang rasa takutnya. Kemudian Nabi bertanya: Wahai Khadijah, apa
yang terjadi denganku ini? Lalu Nabi bercerita kejadian yang beliau alami kemudian
mengatakan, “akun amat khawatir terhadap diriku.’maka Khadijah mengatakan,’sekali-kali
janganlah takut!Demi Allah, Dia dilaturrahmi, pemikul beban orang lain yang susah, pemberi
orang yang miskin, penjamu tamu dan penolong orang yang menegakkan kebenaran .Setelah
itu Khadijah pergi bersama Nabi menemui Waraqah bin Naufal tidak akan menghinakanmu
selama-lamanya. Sungguh engkau adalah orang yang menyambung tali, ia adalah sodara dari
ayahnya Khadijah. Waraqah telah memeluk agama Nasrani sejak zaman jahiliyyah. ia pandai
menulis Al-kitab dalam bahasa arab seberapa yang di kehendaki Allah untuk dapat ditulis.
Namun usianya ketika itu telah lanjut dan matanya telah buta.32

Khadijah berkata kepada waraqah, “wahai paman.Dengarkan kabar dari anak

32 Yasirmuhammad,Ade jamaruddin; studi al - Qur’an, (Riau 2012, hal.51)

44

saudaramu ini”. Waraqah berkata, ’(Jibril) ini adalah Nama yang telah di utus Allah kepada
Nabi Musa . Duhai, semoga saya masih hidup ketika kamu diusir oleh kaummu”. Nabi bertanya
“Apakah mereka akan mengusir aku?” Waraqah menjawab,” ya, betul. tidak ada seorangpun

yang diberi wahyu seperti engkau kecuali pasti di musuhi orang. Jika aku masih mendapati hari
itu niscaya aku akan menolongmu sekuat-kuatnya.” Tidk berapa lama kemudian waraqah
meninngal dunia.” (HR.Al- Bukhari no.6982).

C. As-sabiqunal Awwalun

Hal yang lumrah ketika Rasullah menunjukkan Islam terhadap orang-orang terdekatnya,
seperti keluarga dan sahabat-sahabat karibnya. Mereka adalah istri beliau. Khadijah binti
Khuwalidin, pelayan beliau Zaid bin Haritsah bin Syurahbil Al-Kalabi, anak paman beliau Ali
bin Abi Thalib dan Abu Bakar As-shidiq, mereka masuk Islam pada hari pertama dimulainya
da’wah. Empat orang ini, memeluk Islam dalam hari yang sama. Pada hari Rasulullah ‫صلى هللا‬
‫عليه وسلم‬diperintahkan untuk mengemban dakwah Islam dan memperingatkan manusia. Beliau
menyeru mereka kepada Islam, maka mereka yang diseru ini langsung memenuhi seruan beliau.
Dalam sejarah Islam mereka dikenal dengan sebutan as-sabiqunal awwalun. Istilah as-sabiqunal
awwalun.

Dari kata ‫(السا َبق˚و ن‬as-sabiqun) artinya orang yang terdahulu dan ‫(األ ول˚و ن‬al-awwalun)
bermakna orang-orang yang pertama. Maka jika digabungkan dua kata tersebut, memiliki makna
yang terdahulu yang pertama-tama masuk Islam.

Allah ‫ع ’زوج ’ل‬berfirman:

‫يان ات بَع˚ او َا َ رضي ََلا˚نا˚ه ام َ اواعانه˚ و ام جنهت‬ ‫ا ال ˚م َه َج وا صا‬ ‫وال هس بَق˚ اون ا اَلَ ول˚ اون‬
‫ع ر ض ا عد ˚ه‬ َ ‫اموال َذ ح‬ َ ‫َر اينم َن اَل‬
‫„ن و‬ ‫َ ان ر‬
‫اس‬

‫تَ اج َر احتَ َها ا خَل اي َهاَ او ˚ز ا العظ اي ˚م‬
َ‫اَلَ ان َه ˚ري َد اي اَبَدَا كاالف‬
‫ت ن َذ َل‬

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang

Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada

mereka dan mereka pun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga

yang mengalir sungai-sungai di dalamnya kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang besar”. (QS. At-Taubah/9:100).

45

A. Golongan Assabiqunal Awwalun
1. Khadijah binti Khuwailid.

Beliau adalah istri dari Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan golongan Wanita
pertama yang masuk Islam.

2. Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah

Ketika usia 10 tahun dalam asuhan Rasullah Ali masuk Islam dan dia berasal dari
golongan anak-anak yg pertama masuk Islam.

3. Zaid bin Haritsah
Dia adalah seorang pelayan yang mengenal sosok Nabi yang tulus, penuh keikhlasan,

jujur dan kesempurnaan perilakunya. Dia adalah orang pertama dari golongan budak yang
memeluk Islam.

4. Abu Bakar bin Abi Quhafah
Dia adalah orang yang pertama masuk Islam dari golongan sahabat karib Nabi Muhammad

SAW. Ia sangat bersemangat dalam berdakwah kepada Islam. Dia adalah seorang laki-laki yang
lemah lembut, pengasih dan ramah, memiliki akhlak yang mulia dan terkenal. Kaumnya suka
mendatangi Abu Bakar dan menyenanginya, karena dia dikenal sebagai orang yang memiliki
pengetahuan dan sukses dalam berdagang serta baik pergaulannya dengan orang lain.

Setelah Abu Bakar masuk Islam, menyusul seluruh anggota keluarganya pun masuk
Islam. Berkat seruannya, ada beberapa orang yang masuk Islam, Utsman bin Affan, Zubair bin
Awwam, Abdur-Rahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, Thalhah bin Ubaidillah. Kemudian
kawanan lain yang juga lebih dahulu masuk Islam adalah Bilal bin Rabbah Al-Habsyi, lalu
disusul Abu Hubaidah Amir bin Al-Jarrah dari Bani Al-Harits bin Fihr, Abu Salamah bin Abdul
Asad, Al-Arqam bin Abil-Arqam al-Makhzumi, Utsman bin Mazh’un kedua saudaranya,
Qudamah dan Abdullah, Ubaidah bin Al-harits bin Al-Muthtalib bin Abdi Manaf, Sa’id bin Zaid
Al- Adawi dan istrinya, Al-Khathab, Khabbab bin Al-Aratt, Abdullah bin Mas’ud Al- Hudzali
dan masih banyak lagi. Mereka ini disebut juga as-sabiqunal awwalun, yang semuanya berasalah
dari Kabilah Quraisy.

46

Ibnu Ishaq berkata, “Setelah itu banyak orang yang masuk Islam baik laki-laki maupun
perempuan, sehingga nama Islam menyebar di seluruh Mekkah dan banyak yang
membicarakannya”.

47

PENUTUP

A.Kesimpulan

1.Dakwah secara tertutup

Dakwah Secara Tertutup dimana Nabi mengantisipasi pengikut Nabi yang masih sedikit
dan belum kuat. Hal ini disebabkan pendekatan personal memiliki keterkaitan batin serta interaksi
emosional antara pengajak dan yang diajak. Nabi Muhammad Saw melaksanakan dakwah
sirriyah selama 3 tahun. Pertama-tama, Nabi memperkenalkan Islam kepada orang-orang
terdekat, keluarga besar serta sahabat-sahabat karib beliau. Dan janganlah engkau (Muhammad)
memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Setelah turunnya ayat-ayat
surah al-Muddatsir, Rasulullah memulai menjalankan misi dakwah di jalan Allah. Dakwah
kepada kaumnya,menjelaskan kebatilan nmereka dan menyerang berhala-berhala sesembahan
mereka.

2.Wahyu pertama kali turun

Wahyu Pertama Kali Turun. Ketika usia beliau mendekati 40 tahun, beliau telah banyak
merenungi keadaan kaumnya dan menyadari banyak keadaan kaumnya tidak sejalan dengan
kebenaran. Beliau menghabiskan waktu untuk beribadah disana dan banyak merenungi
kekuasaan Allah di alam semesta yang begitu sempurna. Selama perenungan itu juga beliau
menyadari keterpurukan kaumnya yang masih terbelenggu oleh keyakinan syirik. Ketika usia
beliau genap 40 tahun, tanda-tanda kenabian semakin nampak dan bersinar. “Sungguh aku
mengetahui sebuah batu di mekkah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus
(menjadi Nabi). Kemudian diantara tanda lainnya adalah mimpi-mimpi beliau semakin jelas,
yang disebut dengan ru`ya ash shadiqah. Dan Nabi Saw saat itu berusia 40 tahun, 6 bulan, 12 hari
menurut kelendern hijriyah. Atau sekitar 39 tahun, 3 bulan dan 20 hari menurut kalender masehi.
Ada 3 pendapat yang disebutkan para ulama menegenai ayat mana yang pertama kali turun.
“Awal turunnya kepada Rasulullah Saw dimulai dengan aru`ya ash-shadiqah (mimpi yang benar
dalam tidur). Kemudian beliau kembali kepada keluarganya untuk mempersiapkan bekal untuk
ber-tahannuts kembali. Pendapat kedua yaitu: yang pertama kali turun adalah surah Al-mudatsir
1-3 berdasarkan keterangan dari jabir bin Abdillah radhiyallahu `anhu. “Aku bertanya kepada
jabir bin Abdillah: ayat Al-Quran mana yang pertama kali turun? Jabir menjawab: yaa ayyuhal

48

muddatsir. Abu salamah menukas: bukanlah iqra`bismirabbika? Jabir mengatakan: tidak akan
aku kabarkan kecuali apa yang disabdakan Rasulullah Saw, beliau bersabda: Aku berdiam diri di
gua Hira, ketika selesai berdiam, akupun beranjak turun keluar. Ladan kesebelu ada yang
menyeruku, akupun melihat kesebelah depan dan belakangku dan kesebelah kanan dan diriku.
Pendapat ke tiga yaitu: pertama kali turun adalah surah Al- Fatihah: dalam sebuah riwayat Dari
Abu Ishaq dari Abu Maysarah ia berkata, ketika Rasulullah Saw mendengar suara gaib beliaupun
pergi dalam keadaan takut. Kemudian beliau menyebutkan tentang malaikat dan menyampaikan:
Alhamdulillahi rabbil `alamin sampai akhir surah (di nukil dari Ali Burhan fi Ulumil Qur`an,207).
“Beliau pulang dalam kondisi gemetaran dan bergegasan hingga masuk kerumah Khadijah.
Waraqah berkata,’(Jibril) ini adalah Nama yang telah di utus Allah kepada Nabi Musa. tidak ada
seorangpun yang diberi wahyu seperti engkau kecuali pasti di musuhi orang.

3.Assabiqunnal -Awwalun

As-sabiqunal Awwalun. Pada hari Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬diperintahkan untuk mengemban

dakwah Islam dan memperingatkan manusia. Beliau menyeru mereka kepada Islam, maka

mereka yang diseru ini langsung memenuhi seruan beliau. Dari kata ‫ن‬ ‫( ال‬as-sabiqun) artinya
‫سا بَق˚و‬

orang yang terdahulu dan ‫( األ ول˚و ن‬al-awwalun) bermakna orang-orang yang pertama. Maka jika

digabungkan dua kata tersebut, memiliki makna orang_orang yang terdahulu yang pertama-tama

masuk Islam. Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-

orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha

kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-

surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah

kemenangan yang besar. Golongan Assabiqunal Awwalun. 1. Khadijah binti Khuwailid. Beliau
adalah istri dari Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan golongan Wanita pertama yang masuk

Islam.Ali bin abi thalib berasal dari golongan anak anak yang pertama masuk islam.Zaid bin

haritsah dia adalah orang yang pertama masuk Islam dari golongan sahabat karib Nabi

Muhammad SAW. Setelah Abu Bakar masuk Islam, menyusul seluruh anggota keluarganya pun
masuk Islam. mah dan Abdullah, Ubaidah bin Al-harits bin Al-Muthtalib bin Abdi Manaf, Sa’id
bin Zaid Al- Adawi dan istrinya, Al-Khathab, Khabbab bin Al-Aratt, Abdullah bin Mas’ud Al-

Hudzali dan masih banyak lagi. Mereka ini disebut juga as-sabiqunal awwalun, yang semuanya

berasa dari Kabilah Quraisy.

49



DAFTAR PUSTAKA
Dhiya’ Al Umuri,Akram. 2005.As Sirah An Nabawiyah Ash Shahihah. Jakarta: Darul Falah
Rahman, Syaikh Shafiyyur. 2007. Sirah Nabawiyah. Jakarta: Pustaka Al Kautsar
Sa’id Ramadhan Al Buthy,Muhammad. 2010.Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah Pergerakan
Islam di Masa Rasulullah saw. Jakarta: Robbani Press
Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri, 19970 Sirah Nabawiyah .Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar.

52

DAKWAH SECARA TERBUKA DAN MUSUH-MUSUH AWAL NABI MUUHAMMAD SAW

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Dakwah Nabi Secara Terbuka
Pada pentas sejarah, dakwah Nabi dibagi ke dalam dua periodisasi yakni periode

Mekah dan Madinah. Kedua periode ini memiliki karakter dan strategi masing-masing, hal ini
dapat dilihat dari sejauh mana hasil yang telah dicapai oleh Nabi pada periode Mekah dan
Madinah. Para sejarawan memberikan kategorisasi bahwa dakwah Nabi di Mekah bercirikan
dengan misi penanaman aqidah terhadap umat, sementara di Madinah lebih cenderung terhadap
pembangunan sosial kemasyarakatan dan hukum.33

1. Memulai Dakwah terang-Terangan

Allah menurunkan perintah untuk berdakwah secara terang-terangan, dimulai dengan

firman-Nya: )214 :26/‫ ﴾ ( الشعر ˜اء‬٤١٢ ََ ‫﴿ واَ نا َذر عش ايرتَك ا اَلَ اقر بَ اين‬

“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (QS. Asy-

Syu’araa’: 214).

Setelah menerima perintah tersebut, Rasulullah SAW mengundang keluarga

terdekatnya, Bani Hasyim. Rasulullah SAW menjamu mereka. Ketika Rasulullah ingin

berbicara di forum yang dihadiri 45 orang laki-laki itu, tiba-tiba Abu Lahab memotongnya.

Rasululllah tak putus asa meskipun pertemuan pertama gagal.

Beliau pun mengundang mereka lagi. Kali ini, beliau mendapat dukungan dari Abu

Thalib, meskipun Abu Lahab masih sama menampakkan permusuhannya. Setelah

mendapat dukungan dari Abu Thalib, Rasulullah SAW mulai memperluas seruan

dakwahnya. Beliau naik ke bukit Shafa dan memanggil orang-orang Quraisy secara terbuka
“Wahai Bani Fihr, Wahai Bani ‘Adi!”. Rasulullah menyeru suku-suku Quraisy hingga
mereka berdatangan. Nabi SAW. berkata, “Bagaimana pendapat kalian apabila aku

kuberitahukan bahwa di balik bukit ini ada segerombolan pasukan berkuda yang akan
menyerang kalian? apakah kalian akan mempercayaiku?” mereka menjawab: “Ya, kami
belum pernah melihat engkau berdusta.”

Demikianlah kecerdasan Rasulullah SAW. Beliau memulai dengan menguji tingkat

kepercayaan mereka atas integritas beliau. Selama ini tak ada satupun cacat yang mereka

dapati. Bahkan mereka memberikan julukan al-amin kepada beliau karena tak pernah
berdusta, senantiasa jujur dan paling dipercaya. “Sesungguhnya aku adalah pemberi
peringatan kepada kalian terhadap azab yang amat pedih,” lanjut Rasulullah. Mendengar

seruan Rasulullah, Abu Lahab menimpali, “Celakalah engkau Muhammad. Apakah hanya
untuk ini engkau mengumpulkan kami?” maka Allah menurunkan Surah Al-Lahab yang

menegaskan kecelakaan baginya.

‫ سيَص ارا ذات‬٢ ‫﴿تَ ب دا ا ي وتَ ب اَغ َنى مال˚ه وم كسب‬
‫َلى‬ ‫ب ع انه˚ما ˚َ ا‬١ َ‫َبت ل‬
‫ه‬
﴾ ٥ ࣖ ‫ في ج اي َدها ح ابل ’من مس „د‬٤ ‫ وا امر ˚َاته ˚َ حما َلةَ ا الحطب‬٣ ‫لَه „ب‬

(
)5-1 :111/‫اللهب‬

“Binasalah kedua tangan Abu lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah

berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk

ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang
dilehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al Lahab: 1-5).

2. Dakwah Menggema ke Seluruh Makkah
54

33 St. Nasriah, “Dakwah Pada Masa Nabi Muhammad SAW.” dalam Jurnal Tabligh (Makassar: UIN
Alauddin Makassar) vol.17.No.2, h.15

54

Seruan dakwah Rasulullah SAW mulai menggema ke seluruh Makkah. Beliau

berdakwah secara terbuka, menyeru dengan terang-terangan. Lalu turunlah ayat yang

memerintahkan Rasulullah berpaling ‫ن‬da‫اي‬r‫ك‬iَora‫َر‬ng-‫ش‬or‫م‬a‫ال‬ng‫ا‬ musyrik. ‫واَع‬ ‫اؤمر‬ ˚‫ت‬ ‫ما‬ ‫﴿ َفاصدَع‬

:15/‫ ﴾ ( الحجر‬٤٩ ‫َرض عن‬

)94

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik” (QS. Al Hijr: 94).
Setelah turunnya ayat ini, Rasulullah bangkit menyerang berbagai khurafat dan
kebohongan syirik. Juga menyebutkan bahwa kedudukan berhala dan hakikatnya sama
sekali tak bernilai, tak bisa memberikan manfaat dan mudharat.
Orang-orang kafir Quraisy marah saat mengetahui dakwah Rasulullah adalah
menafikan seluruh penyembahan kepada selain Allah. Mereka juga khawatir kehilangan
kekuasaan seiring semakin banyaknya orang yang masuk Islam. Yang membuat mereka
bingung, Rasulullah tidak ada celanya. Mereka sendiri yang memberikan gelar Al-Amiin
karena beliau adalah orang terpercaya yang tidak pernah berdusta. Mereka juga tahu
silsilahnya yang berasal dari keturunan mulia. Mereka tahu integritas dan keagungan
akhlaknya.

B. Musim Haji dan Pasar Ukaz

1. Musim Haji
Mekkah sebagai tempat peribadatan bagi banyak kalangan, termasuk mereka yang

masih menganut agam tauhid warisan Nabi Ibrahim. Namun, berbeda dengan nabi dan rasul
lainnya yang diatas kepada kaumnya masing-masing, Nabi Muhammad SAW diutus
kepada seluruh manusia. Seperti yang tertera dalam firman Allah SWT :

]107 :‫{ َو أ ار النَا رحم العالَن} [األنبياء‬
‫ما كس َ ة َميل‬
‫ل‬

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi seluruh alam” (Al-Anbiya : 107)

Atas dasar itulah, Nabi Muhammad SAW juga harus mengajak orang-orang diluar
Mekkah untuk beriman kepadaNya. Salah satu momentum yang strategis untuk menyeru
manusia darai berbagai bangsa itu adalah pada musim haji. Pada bulan-bulan haji, mereka
tinggal di Mekkah selama beberapa hari untuk beribadah dan berdagang. Rasulullah SAW
memanfaatkan kesempatan berharga itu berdakwah.

Kepada merekalah Nabi menyampaikan ajarannya. Tetapi, sekian musim haji dilewati,
tanggapan yang diterima tidak begitu menggembirakan. Kebanyakan, mereka menolak apa
yang disampaikan Rasulullah dan tetap berpegang pada ajaran leluhur mereka.34

Penolakan tersebut terjadi antara lain karena mereka sudah terhasut oleh propaganda
yang gencar dilakukan para pemuka musyrikin Quraisy dan pendukungnya. Mereka
menghasut pengunjung kota Mekkah untuk berhati-hati saat didatangi Muhammad Saw dan
para pengikutnya.

Para penghasut itu berusaha meyakinkan bahwa Rasulullah SAW adalah tukang sihir,
orang jahat, dan penghina ajaran leluhur. Mereka juga menegaskan bahwa ajaran ajaran
Muhammad SAW bisa merusak, bahkan memutuskan hubungan tali kekeluargaan mereka
yang mengikutinya. Meskipun begitu, Rasulullah SAW terus berdakwah.

55

34 Muhammad Syafi’i Antonio, Ensiklopedia Leadership dan Manajemen Muhammad SAW “The
Super Leader Manager”, (Jakarta: Tazkia Publishing, 2010), hal. 108-111

55


Click to View FlipBook Version