LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Di susun oleh :
NAMA : UMMI MUTMAINNAH
NIM : 210631100048
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR,S.Pd M.T.r.KOM
ASISTENSI : M ROSID
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER
PENDIDIKANFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
NAMA : UMMI MUTMAINNAH
NIM : 210631100048
KELAS : 3B
Dengan rincian kegiatan praktikum :
No Hari / Tanggal Modul Paraf Asisten
1 26 Agustus 2022 TCP/IP dan Subneting
2 08 September 2022 Crimping Cable
3 22 September 2022
4 05 Oktober 2022 Routing
Sofware Simulasi Jaringan,
DHCP dan DNS Server
5 20 Oktober 2022 Perintah Dasar Linux dan system
Backup
6 03 November 2022 DHCP dan DNS Server di Linux
7 14 November 2022 Web Server
8 24 November 2022 Samba dan File Transfer Protocol
Nilai Akhir :________________ Bangkalan, 02 Juni 2022
Asisten PraktikuM
Mengetahui,
Dosen Pengampu
Muhlis Tahir,S.Pd M.T.r.KOM M Rosid
NIP. 199105242020121012 NIM. 200631100068
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat kehadirat Allah
SWT.Karena atas kehendak limpahan rahmat taufik serta hidayahnya saya
dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Jaringan Komputer. Tujuan
laporan ini saya susun tidak semata-mata untuk mengejar tugas mata kuliah
Praktikum Jaringan Komputer akan tetapi, disamping itu harapan saya agar
laporan ini dapat bermanfaat serta memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Adapun isi dari laporan akhir ini adalah kumpulan dari setiap laporan
praktikum mingguan selama Praktikum Jaringan Komputer berlangsung.
Saya juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak
Muhlis Tahir,S.Pd M.T.r.KOM, selaku dosen pengampu mata kuliah
Praktikum Jaringan Komputer serta asisten pengajar kakak M Rosid.
Sehingga saya dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam
Praktikum Jaringan Komputer ini.
Bangkalan, 29 November 2022
Ummi Mutmainnah
iii
DAFTAR ISI
Sampul....................................................................................................................i
Lembar Pengesahan Praktikum............................................................................. ii
Kata Pengantar .....................................................................................................iii
Daftar Isi ................................................................................................................iv
Laporan Resmi Praktikum Modul I.........................................................................1
Laporan Resmi Praktikum Modul II .....................................................................23
Laporan Resmi Praktikum Modul III.....................................................................40
Laporan Resmi Praktikum Modul IV....................................................................68
Laporan Resmi Praktikum Modul V....................................................................100
Laporan Resmi Praktikum Modul VI..................................................................121
Laporan Resmi Praktikum Modul VII.................................................................144
Laporan Resmi Praktikum Modul VIII................................................................161
Saran...................................................................................................................188
Daftar Pustaka.....................................................................................................189
Biodata…………………………………………………………...…………….190
iv
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
TGL PRAKTIKUM : 26, Agustus 2022
NAMA : UMMI MUTMAINNAH
NIM : 210631100048
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR,S.Pd M.T.r.KOM
ASISTENSI : M ROSYID
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER
PENDIDIKANFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
1
MODUL I
TCP/IP dan SUBNETING
1.1 TUJUAN
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Konsep penghitungan subnet jaringan komputer
3. Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer
1.2 LANDASAN TEORI
A. Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media transmisi dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang menghubungkan
pengirim dan penerima secara fisik berupa kabel. Media transmisi
berkabel ini dibedakan menjadi :
• Twisted Pair
• Coaxial
• Fiber Optik
b. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel
• Gelombang Mikro
• System Satelit
• Infra Merah
• Sinar Laser
Twisted Pair
Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk kabel
dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk mengurangi atau
meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi
2
elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP), dan crosstalk
(cakap silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan. Kabel twisted pair
lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu
kabel kusut. Akan tetapi, keunggulan kabel twisted pair ini terhadap jaringan
secara keseluruhan yaitru apabila sebagian kabel twisted pair rusak, maka
tidak semua jaringan akan terhenti seperti yang mungkin terjadi pada kabel
coaxial. Contoh dari twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair (UTP)
dan Shielded Twisted Pair (STP).
Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis
kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak
dilengkapi dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis kabel
yang paling umum dan sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN)
karena harganya yang cukup murah, fleksibel dan memiliki kinerja yang
relatif bagus.
Tabel 1. Kategori Kabel UTP
KATEGORI KEGUNAAN
Komunikasi suara analog, hanya cocok untuk suara saja.
Category 1
(Cat1) Transmisi suara maupun data digital hingga 4 megabit
per detik
Category 2 Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik
(Cat2)
Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
Category 3
(Cat3)
Category 4
(Cat4)
3
Category 5 Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
(Cat5)
Enhanced Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik
Category 5
(Cat5)
Transmisi data hingga diatas 1000 megabit per detik.
Category 6(Cat6) Digunakan untuk mendukung Gigabit Ethernet.
Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e)
dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang
banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Konektor yang
biasa digunakan adalah RJ45.
Gambar 1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini, yaitu
• Kabel Straight
Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau router.
4
Gambar 2. Kabel Straight
• Kabel Crossover
Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu
digunakan untuk menghubungkan hub ke hub
Gambar 3. Kabel Crossover
B. Subnetting
a. Subnetting dan Netmask Kelas A
1. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16
5
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0
Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
Jumlah subnet : 2n-> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet kedua
(angka 1)
: 28 = 256 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x– 2 -> x = sisa bit
(bit 0) Jumlah host = 216– 2 = 65534 host
4. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas A
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 ... 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 ... 10.255.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 ... 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 ... 10.254.255.255 10.255.255.255
b. Subnetting dan Netmask Kelas B
1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25
2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /25 : 255.255.255.128
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000
Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet ketiga
(angka 1) : 29 = 512 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah
host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0) Jumlah
host = 27 – 2 = 126 host
4. Blok subnet : 256 – 128 = 128
Blok subnetnya : 0,128
6
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 ... 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 ... 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 ... 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 ... 172.16.255.255
c. Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26
2. Menghitung jumlah subnet
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.126 192.168.1.254
192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
Broadcast
Netmasknya /2 : 255.255.255.192
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000
Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet ke 4
(angka 1) : 22 = 4 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit
(bit 0) Jumlah host = 26 – 2 = 62 host
4. Blok subnet : 256 – 192 = 64 Blok subnetnya : 0,64,128,192
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C
d. Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM
1. Diketahui IP 192.168.0.0/27
2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan
Lan 1 : 100 host
Lan 2 : 50 host
Lan 3 : 10 host
7
3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan host yang
paling terkecil.
- Lan 1 : 100 host
- Lan 2 : 50 host
- Lan 3 : 10 host
4. buat urutan desimal seperti berikut :
27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1
5. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1
a. Menghitung jumlah host
100 < 2n– 2 (100 adalah jumlah host LAN1, nadalah pangkat yang
diambil dari urutan desimal) 100 < 27 – 2
100 < 128 – 2
100 < 126 (126 adalah jumlah host LAN 1)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1, netmasknya =
255.255.255.128 /25)
6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2
a. Menghitung jumlah host
50 < 2n– 2 (50 adalah jumlah host LAN2, nadalah pangkat yang
diambil dari urutan desimal) 50 < 26 – 2
50 < 64 – 2
50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN2)
8
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN2, netmasknya =
255.255.255.192 /26)
7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3
a. Menghitung jumlah host
10 < 2n– 2 (10 adalah jumlah host LAN3, nadalah pangkat yang
diambil dari urutan desimal) 10 < 24 – 2
10 < 16 – 2
10 < 14 (14 adalah jumlah host LAN3)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah prefix LAN3, netmasknya =
255.255.255.240 /28)
8. Buat table pembagian IP Address
LAN IP SUBNET IP HOST 1 IP HOST N IP BROADCAST PREFIX
1 192.168.0.0 192.168.0.126 192.168.0.126 192.168.0.127 /25
2 192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.190 192.168.0.191 /26
3 192.168.0.192 192.168.0.193 192.168.0.206 192.168.0.207 /28
C. TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut.
a. IP Address
Merupakan sebuah struing unik dalam angka decimal yang dibagi
dalam empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi angka yang
terdiri dari 0 hingga 255 yang merepresentasikan 8 bit alamat tiap
segmen atau 32 bit untuk keseluruhannya.
9
b. Netmask atau Subnet Mask
Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang
menunjukkan subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart adalah
255.255.255.0
c. Network Address
Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya host
12.128.1.2 di jaringan kelas A memiliki network address 12.0.0.0.
Host jaringan yang menggunakan IP pribadi seperti 192.168.1.100
akan menggunakan network address 192.168.1.0. Network address
tersebut menjelaskan bahwa jaringan termasuk dibagian kelas C
192.168.1
d. Broadcast Address
Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan dikirimkan
secara simultan ke semua host disebuah subnetwork. Broadcast
Addres standart untuk jaringan IP adalah 255.255.255.255. Namun
broadcast ini tidak bisa digunakan karena terblok oleh router. Alamat
broadcast biasanya diset auntuk subnetwork tertentu saja missal IP
192.168.1.1 akan memiliki alamat broadcast 192.168.1.255.
e. gateway Address
Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di
jaringan yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain
f. Name Server Address
Menunjukkan IP address dari domain name service yang
bertujuan menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.
Remote System
Remote system merupakan sistem yang mengendalikan atau
mengakses mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan menggunakan
komputer lainnya. Remote system ini mempermudah kita dalam bekerja,
jika pada suatu saat kita tidak dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut.
Secure Shell merupakan suatu protokol yang mendukung sistem remote
system ini.
10
Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk mengakses
mesin secara remote ini merupakan suatu protokol yang memfasilitasi
sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan
arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login ke
server secara remote. Mode teks ataupun mode grafis merupakan bentuk
akses remote yang bisa diperoleh dengan menggunakan SSH.
Cara kerja dari SSH yaitu mengenkripsi data selama proses komunikasi
yang terjadi antara server dan client sehingga menyulitkan user lain yang
tidak diinginkan yang berusaha mendapatkan account dan password
sehingga merusak server yang ada. Enkripsi merupakan proses atau
mekanisme untuk mengamankan informasi dengan cara membuat
informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan atau alat
khusus
SSH dirancang untuk menggantikan service-service pada sistem
UNIX/LINUX yang menggunakan sistem plaint-text seperti telnet, ftp,
rlogin, rsh, rcp. Fungsi ftp digantikan oleh sftp (secure ftp), sedangkan
fungsi rcp (remote copy) digantikan oleh scp (secure copy).
1.3 ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Dalam pelaksanaan praktikum alat yang digunakan sebagai media
penunjang kegiatan yaitu :
• Perangkat keras (Hardware) : Laptop
• Perangkat Lunak (Software) : Ms.Word, Cisco packet tracer versi 8.0.1
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu :
• Modul I
11
• Cisco packet tracer
1.4 LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
• Instal terlebih dahulu sofware cisco packet traker
• Buka sofware cisco packet traker, tambahkan nama dan nim menggunakan
place note
• Tambahkan satu router dan juga dua switch
• Kemudian tambahkan client, disini saya menggunakan 2 komputer untuk
switch yang pertama dan switch yang kedua menggunakan 2 laptop.
12
• Untuk menggabungkan router,switch,komputer dan laptop menggunakan
kabel straight. Kemudian pilih fastEthernet 0/ untuk kabel yang pertama dan
Seterusnya
13
• Masukkan IP Address pada masing-masing router, komputer dan laptop
• Hasil uji coba menggunkan add simple PDU pada class sama dan class
berbeda
14
1.5 HASIL DAN ANALISA
• Berikut ini hasil percobaan yang saya buat
• Analisa dari percobaan diatas
Untuk bisa diuji coba maka pada komputer dan laptop harus ditambakan IP
Address, Hasil uji coba pada class pertama yaitu succes begitu juga pada
class yang kedua, jika pada class berbeda maka hasilnya akan failed
15
1.6 TUGAS
1.6.1 Soal
1. Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut ini:
2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, bloksubnet dan buat tabelnya.
4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas A). Hitunglah jumlah
subnet, host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25
hitunglah jumlah host persubnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya
untuk LAN1 50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115Host.
1.6.2 Jawaban
1. Tipe koneksi kabel :
A = Straight
16
B = Straight
C = Cross
D = Straight
E = Straight
F = Straight
G = Straight
H = Straight
I = Cross
2. IP 10.10.0.0/16 Kelas A
• Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
• Netmasknya = 255.255.0.0
• Jumlah subnet = 28 (8 dari bit 1 yang aktif dimulai dari
• Host per subnet octet kedua)
• Blok subnet = 256 subnet
= 216– 2 (16 dari sisa bit 0)
= 65536−2
= 65534 host
= 256−255
= 1 (0,1,2,3, dst)
• Tabel
Subnet 10.10.0.0 10.10.1.0 10.10.2.0 10.10.255.0
Host Pertama 10.10.0.1 10.10.1.1 10.10.2.1 10.10.255.1
Host Terakhir 10.10.0.254 10.10.1.254 10.10.2.254 10.10.255.254
Broadcast 10.10.0.255 10.10.1 255 10.10.2.255 10.10.255.255
3. IP 172.16.5.0/27 Kelas B
• Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11100000
• Netmasknya = 255.255.255.224
• jumlah subnet = 211 (11 dari bit 1 yang aktif dimulai dari
octet ketiga)
17
= 2048 subnet
• Jumlah host per = 25– 2 (5 sisa dari bit 0)
= 32 – 2
= 30 host
• Blok subnet = 256 – 32
= 32 (0,32,64,128, dst)
• Tabel
Subnet 172.16.5.0 172.16.5.32 172.16.5.64 ... 172.16.255.224
Host Pertama 172.16.5.1 172.16.5.33 172.16.5.65 ... 172.16.255.225
Host Terakhir 172.16.5.30 172.16.5.62 172.16.5.94 ... 172.16.255.254
Broadcast 172.16.5.31 172.16.5.63 172.16.5.95 ... 172.16.255.255
4. 192.168.100.0/24 Kelas C
• Bilangan biner = 11111111.11111111.11111111.00000000
• Netmasknya = 255.255.255.0
• jumlah subnet = 20 0 dari bit 1 yang aktif dimulai dari octet
• Host per subnet keempat)
= 1 subnet
= 28– 2 (8 dari sisa bit 0)
= 256 - 2
= 254 host
• Blok subnet = 256 – 0
= 256
• Tabel 192.168..100.0
192.168..100.1
Subnet
Host Pertama
18
Host Terakhir 192.168..100.254
Broadcast 192.168..100.255
5. Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM
• IP 192.168.1.0/25
• dibagi dalam 3 jaringan dan diurutkan dari yang terbesar
Lan 3 : 115 host
Lan 1 : 50 host
Lan 2 : 20 host
➢ LAN 3
a. Jumlah host 115≤ 2 − 2
115≤ 27 − 2
115≤ 128 − 2
115≤ 126
Jadi jumlah hostnya = 126
b. Prefix = 32−
= 32−7
= 25
Jadi prefix LAN3 adalah 25
➢ LAN 1
a. Jumlah host 50≤ 2 − 2
50 ≤ 26 − 2
50 ≤ 64 −2
50 ≤ 62
b. Prefix = 32−
= 32−6
= 26
Jadi prefix LAN3 adalah 26
19
➢ LAN 2
a. Jumlah host 20≤ 2 − 2
20 ≤ 25 − 2
20 ≤ 32 −2
20 ≤ 30
b. Prefix = 32−5
= 32−5
= 27
Jadi prefix LAN3 adalah 27
• Tabel
Lan Subnet Host pertama Host akhir Broadcast Prefix
3 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.126 192.168.1.127 25
1 192.168,1,128 192.168.1.129 192.168.1.190 192.168.1.191 26
2 192.168.1.192 192.168.1.193 192.168.1.222 192.168.1.223 27
20
1.7 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari yang dapat diambil pada pada praktikum modul 1
adalah sebagai berikut :
• Agar masing- masing komputer dapat saling terhubung dibutuhkan IP
Address, dimana tiap komputer dapat dihubungkan melalui media
transmisi pengkabelan dengan menggunakan kabel cross.
• IP Address merupakan pasangan network ID dan host Id. Network Id
menjelaskan alamat jaringan tersebut, sedangkan host ID merupakan
alamat komputer dalam jaringan tersebut.
21
1.8 LAMPIRAN
• Berikut lampiran saat mengikuti praktikum Jaringan Komputer
• Berikut lampiran saat menjalankan program Cisco Packet Traker
22
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
TGL PRAKTIKUM : 08, SEPTEMBER 2022
NAMA : UMMI MUTMAINNAH
NIM : 210631100048
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR,S.Pd M.T.r.KOM
ASISTENSI : M ROSID
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
23
MODUL I I
CRIMPING KABEL
1.1 TUJUAN
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Langkah-langkah Crimping
3. Mampu melakukan crimping
1.2 LANDASAN TEORI
A. Crimping kabel
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu
menjadi sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna. Crimping
jugadisebut dengan cara membuat kabel jaringan.
Media transmisi yang digunakan dalam crimping kabel adalah
mediatransmisi berkabel, Twisted Pair : UTP (Unshielded Twisted Pair).
Kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk
membuatjaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya
berisikan 4pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam 2
jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari kabel
UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded adalah
jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya
kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11. Fungsi kabel UTP yaitu
dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local Area Network (LAN)
pada sistem network/jaringan komputer, dan umumnya kabel UTP memiliki
impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga dibagi menjadi kedalam
beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.
24
Gambar 1.1 Kabel UTP
Dalam melakukan Crimping Cable UTP, terdapat 2 buah strategi
pengkabelan pada kabelnya, yakni
1. Kabel Cross-Over
Untuk tipe kabel cross itu digunakan untuk menyambungkan
langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk
menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya
kurang).
Gambar 1.2 Kabel Cross
25
Urutan warna kabel UTP : Cross – Over
Ujung kabel A Ujung kabel B
Putih orange Putih hijau
Orange Hijau
Putih hijau Putih orange
Biru biru
Putih biru Putih biru
Hijau Orange
Putih Coklat Putih coklat
Coklat Coklat
2. Kabel Straight-Trough
Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk menghubungkan
komputerjaringan yang memakai hub atau client ke hub. Kabel straight
adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada
kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada
kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung
kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel
terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di
ujung lainnya, dan seterusnya.
Gambar 1.3 Kabel Straight
26
Urutan warna kabel UTP : Straight - Trough
Ujung kabel A Ujung kabel B
Putih orange Putih orange
Orange Orange
Putih hijau Putih hijau
Biru Biru
Putih biru Putih biru
Hijau Hijau
Putih coklat Putih coklat
Coklat Coklat
B. Connector RJ45
Gambar 1.4 Konektor RJ-45
27
Konektor RJ 45 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan
port yang menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering kita
jumpai karena banyak perangkat jaringan yang menggunakan port RJ 45
contohnya seperti LAN Card, router, switch dan lain-lain. Konektor RJ 45
tidak lepas dengan kabel UTP. Sebelum memasang konektor RJ 45, kabel
UTP biasanya disusun terlebih dahulu sesuai pin nya, susunan pin pada
kabel tergantung dari jenis kabel yang akan digunakan, apakah
menggunakan kabel straight atau menggunakan kabel crossover
C. Tang Crimping
Gambar 1.5 Tang Crimping
Tang Crimping adalah peralatan yang digunakan untuk meng-
crimping RJ45 yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar. Fungsinya
adalah :
a. Digunakan untuk memotong kabel
b. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45
28
D. LAN Tester
Gambar 1.6 LAN tester
Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa
kesempurnaan pemasangan kabel konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar
bisa mengetahui kabel LAN yang ingin kita pakai itu sudah sempurna atau
tidak. Pastikan 2 buah laptop memiliki lan card. Lan card adalah ‘pintu’ ke
jaringan dari komputer. setiap jenis aktivitas jaringan memerlukan lan card
– internet, jaringan printer, menghubungkan komputer bersama-sama. saat
ini banyak perangkat berisi kartu jaringan: televisi untuk aplikasi mereka
gratis, pemutar blu-ray, ponsel, telepon voip desk, bahkan lemari es. lan
card adalah perangkat keras, yang dapat ditambahkan ke komputer atau
mereka dapatdiintegrasikan ke dalam perangkat keras utama computer.
E. HUB
Gambar 1.7 HUB
29
Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam
jaringan komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar
komputer sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan
komputer akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat
keras penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat
yang menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub
juga berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator
dan penyambung.
1.3 ALAT DAN BAHAN
A. Alat
• Tang crimping
• LAN tester
B. Bahan
• Modul 2
• Konektor Rj-45
• Kebel UTP
1.4 LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN
1. Menyiapkan peralatan crimping yaitu kabel UTP, konektor RJ-45,
dan Tang Crimping
2. Mengupas bagian luar kabel (jaket) menggunakan pisau pada crimping
tool (sebuah mata pisau yang berhadapan dengan cekungan untuk tempat
kabel), kira-kira sepanjang 2 cm.
30
3. Jika sudah terlepas jaketnya, uraikan tiap kabel kecil-kecil
didalamnya, rapikan dan luruskan untuk mempermudah pengurutan
warna.
4. Karena pada praktikum kali ini kita membuat UTP-Cable cross, maka
tiap ujung kabel penyusunan warnanya berbeda. Untuk ujung pertama
susun dengan standar T568B yaitu urutan warnanya (Putih-Orange,
Orange, Putih-Hijau, Biru, Putih-Biru, Hijau, Putih-Coklat, Coklat).
31
5. Merapikan kabel yang telah diurutkan tadi, kemudian dipotong
sedikit menggunakan mata pisau pada crimping tool. Pemotongan
dilakuan supaya dibagian ujungnya rata.
6. Jika sudah rata, masukkan kabel pada konektor. Pastikan jarak antara
ujung kabel sampai batas pengelupasan kabel tidak lebih dari 1
cm. Pemasanganya harus sesuai dengan urutan kabel, kabel pertama juga
harus masuk ke lubang pertama.
7. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan
kabel yang tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45
32
sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau
masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak
berubah.
8. Setelah yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk
dengan baik ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45
tersebut ke crimping tool untuk di pres. Ketika konektor dalam kondisi
didalam crimping tool kita bisa memastikan kembali kabel sudah
sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45 dengan cara mendorong kabel
kedalam RJ 45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian
masuk kedalam konektor RJ-45.
9. Jika semua kabel telah menyentuh ujung konektor, tekan crimping
tool supaya konektor bisa mengunci kabel. Pastikan kabel tidak bisa
bergoyang lagi.
10. Kemudian kita lakukan hal yang sama pada ujung kabel yang satunya,
dari pengupasan jaket kabel sampai pelurusan kabel, namun penyusunan
kabel secara T568A (Putih-Hijau, Hijau. Putih-Orange, Biru, Putih-Biru,
Orange, Putih- Coklat, Coklat).
33
11. Setelah disusun, potong ujung kabel supaya rata dan masukkan
sampai diujung konektor, pastikan semua masuk diujung. Pastikan pula
jaket juga masuk didalam konektor. Lalu cramping kabel menggunakan
cramping tool.
12. Setelah semua ujung kabel tercramping, saatnya kita mengecek
apakah kabel kita telah benar pemasangannya. Penggujiannya
menggunakan LAN Tester, caranya dengan memasukkan kabel UTP pada
alat penguji dan tekan tombol ON nya. Lalu amati apa yang terjadi. Jika
nyala lampu sesuai dengan gambar dibawah ini, kabel yang kita cramping
telah benar.
34
13. Gambar tersebut berarti jika ujung kabel pertama nyala pada pin pertama
disaat yang ujung kedua menyala pin ketiga, saat pin kedua nyala, pin
keenam ujung kedua dan begitu seterusnya. Namun jika tidak ada
yannyala kemungkinan pemasangan crimping kabel kesalahan dominan
terletak pada kurang menempelnya kabel pada ujung konektor
1.5 HASIL DAN ANALISA
Analisa
Pada percoabaan diatas terdapat beberapa alat yang digunakan yaitu
: kabel, Rj45, tang crimping, LAN tester, dan gunting. Pertama potong
bagian luar kabel 2 cm, uraikan kabel agar mudah menyusun, disini saya
menyusun kabel straigth terlebih dahulu kemudian kabel cros, setelah
disusun ratakan kabel menggunakan mata pisau yang ada pada tang
crimping, setelah rata masukkan ke konektor RJ45, pastikan kabel masuk
sesuai urutannya dan juga pastikan ujung kabel sudah terlihat pada bagian
depan konektor RJ45, selanjutnya Crimping kabel menggunakan tang
crimping. Lakukan pada ujung kabel satunya.
35
1.6 TUGAS
1.6.1 Soal
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP.
2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface ( automatic medium-
dependent interface crossover - Auto-MDIX ).
1.6.2 Jawab
1. Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP sebagai berikut :
• Category 1 (Cat1)
Komunikasi suara analog hanya cocok untuk suara saja
• Category 2 (Cat2)
Transmisi suara maupun data digital hingga 4 megabit per detik
• Category 3 (Cat3)
Transmisi data digital hanya 10 megabit per detik
• Category 4 (cat4)
Transmisi data digital hanya 16 megabit per detik
• Category 5 (Cat5)
Transmisi data digital hanya 100 megabit per detik
• Enhanced Category 5 (Cat5)
Transmisi data digital hanya 250 megabit per detik
• Category 6 (Cat6)
Transmisi data hingga diatas 1000 megabit per detik. Digunakan
untuk mendukung Gigabit Ethernet.
2. Medium Dependent Interface adalah jenis port ethernet yang
ditemukan diperangkat jaringan, jika menghubungkan perangkat
dengan port MDI ke perangkat dengan port MDIX, kabel Ethernet
lurus melalui standar akan pekerjaan. Namun ketika menghubungkan
dua perangkat dengan port MDI, seperti dua komputer diperlukan
kabel crossover Ethernet, kabel crossover mengganti port yang kirim
dan menerima pada dua konektor yang memungkinkan data mengalir
dengan benar antara dua port MDI atau MDIX.
36
Pada beberapa perangkat jaringan,port diberi label MDI atau
MDIX untuk membantu memilih jenis kabel yang tepat. Router sering
memiliki beberapa port MDIX dan port MDI tunggal yang disebut
port “uplink” yang dirancang untuk menghubungkan perangkat
seperti modem kabel
37
1.7 KESIMPULAN
Adapun kesimpulann yang dapat diambil pada praktikum modul 2 adalah
sebagai berikut :
• Saat merangkai kabel UTP, kabel straight memiliki urutan teknik
pengkabelan yang sama antar ujungnya. Sedangkan cross over berbeda
berdasarkan urutan warna yang telah distandarisasi
• Agar kabel terpasang dengan tepat maka kita harus memastikan apakah
kabel sudah terlihat dibagian depan konektor RJ-45 atau belum, jika terdapat
salah satu saja kabel yang tidak terpasang dengan tepat maka akan
berpengaruh pada saat pengujian menggunakan LAN tester.
38
1.8 LAMPIRAN
Berikut lampiran saat mengikuti Praktikum Jaringan Komputer
39
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
TGL PRAKTIKUM : 22, SEPTEMBER 2022
NAMA : UMMI MUTMAINNAH
NIM : 210631100048
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR,S.Pd M.T.r.KOM
ASISTENSI : M ROSID
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
40
MODUL III
ROUTING
1.1 TUJUAN
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami konsep routing jaringan
2. Mengkonfigurasi routing pada sebuah jaringan
3. Troubleshoot Routing Jaringan
1.2 LANDASAN TEORI
A. Materi
a) Pengertian
Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain maka
akan menciptakan sebuah jalur yang dilalui data tersebut agar bisa sampai
ke komputer tujuan, jalur yang dipilih tersebut dinamakan rute. Mekanisme
yang mengatur pengiriman paket data yang di transmisikan dari satu
network ke network yang lain dinamakan Routing. Perangkat yang bisa
melakukan routing atau menyimpan tabel routing dinamakan router. Router
mempunyai banyak gateway karena fungsi dari router adalah
menghubungkan banyak jaringan yang berbeda.
b) Konsep Dasar Routing
Fungsi utama dari router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah
router memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui ke
mana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan sesuai dengan tabel
routing yang dimilikinya. Jadi router bisa membedakan apakah informasi
(paket) ditujukan untuk host yang satu network yang sama ataukah berada
di network berbeda. Jika paket tersebut ditujukan untuk host yang masih
dalam satu jaringan maka router akan mencegah paket tersebut dikirimkan
41
keluar jaringan. Jika host yang dituju berbeda jaringan maka router akan
meneruskannya ke jaringan tersebut.
1.3 ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Dalam pelaksanaan praktikum alat yang digunakan sebagai media
penunjang kegiatan yaitu :
• Perangkat keras (Hardware) : Laptop
• Perangkat Lunak (Software) : Ms. Word, Cisco packet tracer versi 8.0.1
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu :
• Modul 3
• Cisco Packet Tracer
1.4 LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
a. Konfigurasi Routing Static dengan GUI
1. Buatlah topologi sederhana di cisco packet tracer
2. Konfigurasi Router 0 pada Interface fastEthernet 0/0
42
3. Konfigurasi Router 0 pada Interface fastEthernet 1/0
4. Konfigurasi Router 1 pada Interface fastEhernet 0/0
43
5. Konfigurasi Router 1 Interface fastEthernet 1/0
6. Konfigurasi IP Address pada PC 0
7. Konfigurasi IP Address pada PC 1
44
8. Sehingga Interface pada Router dan Pc memiliki IP Address berikut :
9. Konfigurasi routing pada Router 0
Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet mask dari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 1 untuk
menuju ke jaringan 192.168.31.0/24
45
10. Konfigurasi routing pada Router 1
Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet mask dari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 1 untuk
menuju ke jaringan 192.168.30.0/24
11. Test koneksi dari PC 0 ke PC 1 dengan perintah PING
46