The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by andajani2001, 2022-05-31 07:36:00

Kurikulum SMA KATOLIK ST STANISLAUS

Dokumen 1 2021-2022

KURIKULUM
SMA KATOLIK SANTO STANISLAUS

KOTA SURABAYA

Tahun Pelajaran 2021 – 2022

NPSN. 20532139

Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Dinas Pendidikan

SMA KATOLIK SANTO STANISLAUS

Jl. Kalijudan 25 – 33 Surabaya
Email : [email protected]. Telp. 031.3892472

LEMBARAN PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, maka dengan ini Kurikulum Smas Katolik Santo Stanislaus Kota
Surabaya Tahun Pelajaran 2021-2022 ditetapkan dan disahkan untuk diberlakukan.

Ketua Komite Telah disetujui dan disahkan
Pada tanggal 08 Nopember 2021

Kepala SMAS Katolik Santo Stanislaus

Agus Haryanto Drs. Florensius Pambong, M.Pd

Mengetahui
A.n Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan SMA

Dra. ETY PRAWESTI, M.Si
19680513 198903 2 006

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penyusunan
Dokumen I, Kurikulum SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya tahun pelajaran 2021 – 2022
ini dapat terselesaikan. Dokumen ini adalah bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan
yang diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu,
teknologi, seni serta pergeseran paradigma pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan
peserta didik.
Proses penyusunan Kurikulum SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya ini merujuk pada
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No. 13 th
2015 tentang perubahan kedua atas PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014, serta Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016.
Kurikulum SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya tahun pelajaran 2021 – 2022 ini
merupakan kumpulan suatu produk yang dikembangkan di satuan pendidikan SMAK Katolik
Santo Stanislaus Surabaya dan merupakan revisi serta pengembangan dari kurikulum SMAK
Katolik Santo Stanislaus Surabaya tahun 2020 – 2021.
Dokumen I Kurikulum SMAK Katolik Santo Stanislaus Surabaya tahun 2021 – 2022 ini
dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di
SMAK Katolik Santo Stanislaus Surabaya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai
dengan hasil analisis konteks atau dengan melakukan Evaluasi Pencapaian Mutu Pendidikan
dan analisis kondisi riil terhadap tenaga pendidik dan keadaan sarana prasarana yang ada.
Kurikulum SMAK Katolik Santo Stanislaus Surabaya tahun pelajaran 2021 – 2022 ini
mempergunakan Kurikulum 2013 untuk kelas X, XI dan XII. Dokumen KTSP SMAK Katolik
Santo Stanislaus Surabaya tahun 2021 – 2022 terdiri dari dua buku dokumen yaitu, buku
Dokumen I tentang Kurikulum SMAK Katolik Santo Stanislaus Surabaya tahun 2021 – 2022
dan buku Dokumen II yang berisi silabus dan RPP SMAK Katolik Santo Stanislaus Surabaya
tahun 2021 – 2022. Kedua Dokumen tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh sebagai
Doklumen Kurikulum SMAK Katolik Santo Stanislaus Surabaya tahun 2021 – 2022.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini masih jauh dari sempurna. Namun
demikian, kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara nyata dan berdasarkan
pengalaman yang terjadi di lapangan, agar dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, sebagaimana
mestinya. Tentu saja kami juga berharap agar evaluasi dan

iii

penyempurnaan secara berkelanjutan terus diupayakan agar peningkatan mutu pendidikan di
SMAK Katolik Santo Stanislaus Surabaya juga semakin signifikan.
Akhir kata, terimakasih atas semua pihak yang telah terlibat di dalam proses perbaikan dan
penyusunan buku Dokumen I dan Dokumen II ini. Semoga tujuan baik kita bersama dapat
terwujud.

Surabaya, 12 Agustus 2021
Kepala SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya

Drs. Florensius Pambong, M.Pd

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ……………………………................ 1
1.2. Dasar Hukum…………………………….………….. 4
1.3. Tujuan Penyusunan Kurikulum .................................. 7
1.4. Pengembangan Kurikulum ………………………..... 8

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN …… 14
2.1. Visi ................................................................................... 14.
2.2. Misi ................................................................................... 15
2.3. Tujuan ................................................................................17

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ...................... 20
3.1. Kerangka Dasar Kurikulum…………………………… 20
3.2. Struktur Kurikulum ….................................................... 23
3.3. Peminatan dan Mata Pelajaran pilihan ………………... 34
3.4. Pengaturan Beban Belajar …………………………….. 71
3.5. Panduan Akademik …………………………………... 73
3.6. Kenaikan Kelas ……………………………………...... 87
3.7. Kelulusan ……………………………………………... 88
3.8. Mutasi Peserta Didik …………………………………. 89
3.9. Penumbuhan Karakter ………………………………... 90
3.10. Pengembangan Literasi ………………………………. 92
3.11. Pendidikan kewirausahaan ……………………………. 94

v

3.12. Bimbingan Konseling ………………………………… 94
3.13. Ekstrakurikuler ……………………………………….. 105
3.14. Pendidikan Kecakapan Hidup .………………………. 110

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ……......................................... 112
4.1. Kegiatan Awal Tahun .................................................. 112
4.2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif dan Waktu Libur 113
4.3. Pengaturan waktu Libur ................................................ 114
4.4. Pengaturan waktu Penilaian .......................................... 115
4.5. Tabel Jadwal Kegiatan Sekolah……………………….. 116

BAB V SUPERVISI PEMBELAJARAN……………………………... 117
5.1. Perencanaan Supervisi dan Pengawasan………………... 117
5.2. Pelaksanaan Kegiatan Supervisi………………………… 118
5.3. Laporan Kegiatan Supervisi Individual………………….. 120

BAB VI PENUTUP …………………………………………………… 122

LAMPIRAN .................................................................................................. vii

vi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
A. Kondisi Nyata Sekolah
Sebelum mengembangkan kurikulum, sekolah telah melakukan evaluasi
mutu sekolah, analisis kondisi yang ada di satuan pendidikan, dan analisis
kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan.
Hasil evaluasi penjaminan mutu pendidikan SMA Katolik Santo
Stanislaus Surabaya diketahui bahwa nilai rata-rata untuk standar isi 4.74,
standar proses 6.65, standar kompetensi lulusan 6.47, standar pendidik dan
tenaga kependidikan 4.3, standar sarpras 3.75, standar pengelolaan 6.16,
standar pembiayaan 6.15 dan standar penilaian 6.21. Rata-rata nilai hasil
evaluasi penjaminan mutu yang diperoleh 5.55. Angka ini menunjukkan bahwa
masih diperlukan peningkatan dalam semua standar untuk mencapai nilai ideal
sesuai standar nasional pendidikan. Upaya peningkatan mutu tersebut tentunya
dengan memperhatikan potensi dan karakteristik SMA. Katolik Santo Stanislaus
Surabaya. Hasil evaluasi mutu pendidikan 3 tahun terakhir dan rencana capaian
kinerja sekolah tahun 2020/2021 ditunjukkan pada tabel berikut :

No Standar Nasional Pendidikan Capaian Capaian Capaian Target

2017 2018 2019 2020

1 Standar Kompetensi Lulusan 6,08 6,47 7,12 7,15
2,98 4,74 5,21 5,30
2 Standar Isi 4,38 6,65 7,32 7,50
4,16 6,21 6,83 6,90
3 Standar Proses 3,69 4,3 4,73 4,73

4 Standar Penilaian Pendidikan 3,22 3,75 4,13 4,50

5 Standar Pendidik dan Tenaga 3,74 6,16 6,78 6,85
Kependidikan
5,22 6,15 6,77 6,85
6 Standar Sarana dan Prasarana 4,18 5,55 6,11 6,22
Pendidikan

7 Standar Pengelolaan
Pendidikan

8 Standar Pembiayaan

Rata - rata

Tabel 01. Data Hasil Evaluasi Mutu pendidikan selama 3 tahun

SMAK ST STANISLAUS Halaman 1

Secara nyata dalam masa pandemi ini, sekolah merubah diri dalam
banyak hal. Hal ini memang pada awalnya tidak mudah, namun demikian, SMAK
ST STANISLAUS dapat melaksanakan pembelajaran jaarak jauh tanpa adanya
kendala yang berarti. Secara riil, sekolah melakukan perubahan di dalam : a).
standar sarana prasarana b) kemampuan guru dalam pembelajaran melalau IT c)
proses pengelolaan kegiatan belajaran di luar mata pelajaran dan segala proses
penunjang lainnya agar memenuhi syarat dalam pembelajaran jarak jauh.

B. Kondisi Ideal
Kondisi ideal suatu sekolah adalah kondisi di mana sekolah memenuhi SNP. Ada
8 Standar yang harus dipenuhi yaitu :
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Melaksanakan pemetaan SKL satuan pendidikan, SKL kelompok mapel
dan SKL mata pelajaran (keterkaitannya dengan SK dan KD dalam SI);
memanfaatkan hasil UN dan US dalam penyusunan program perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan mutu lulusan.Lulusan

2. Standar Isi
Pengembangan dan pemberlakuan KTSP sesuai dengan mekanisme dan
prosedur yang berlaku; mensosialisasikan KTSP baik internal maupun
eksternal; mengevaluasi dan memvalidasi dokumen KTSP secara periodik.

3. Standar Proses
Pengembangan dan pemberlakuan KTSP sesuai dengan mekanisme dan
prosedur yang berlaku; mensosialisasikan KTSP baik internal maupun
eksternal; mengevaluasi dan memvalidasi dokumen KTSP secara periodik.

4. Standar Penilaian
Melakukan peningkatan kualitas dan kelengkapan perangkat penilaian;
melaksanakan dan mengelola hasil penilaian peserta didik sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang berlaku;penyampaian hasil penilaian peserta
didik kepada orang tua dan pihak lain yang berkepentingan.

5. Standar Pemberdayaan Tenaga Kependidikan

Melaksanakan pemberdayaan tenagapendidik dan tenaga kependidikan yang

ada, peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, pemanfaatan

sumber daya manusia yang ada di luar sekolah (kerjasama dengan instansi lain)

6. Standar Pengelolaan

SMAK ST STANISLAUS Halaman 2

optimalisasi seluruh sumber daya yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sesuai kewenangan sekolah; menerapkan prinsip
manajemen berbasis sekolah dalam keseluruhan proses pengelolaan
sekolah; penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja; melaksanakan
validasi/perbaikan program kerja secara periodik; meningkatkan peran serta
para pembina mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, pusat dan atau
masyarakat dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.

7. Standar Pembiayaan
optimalisasi seluruh dana yang diterima oleh sekolah baik melalui dana APBD,
APBN maupun dana dari masyarakat; pengelolaan pembiayaan secara efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.

8. optimalisasi penggunaan, pemeliharaan dan perawatan sarana yang ada,
penghapusan atau hibah ke sekolah lain yang memerlukan dan atau
penambahan sarana prasarana baru

C. Potensi dan Karakteristik SMAK ST STANISLAUS
Sebelum mengembangkan kurikulum, sekolah telah melakukan evaluasi

mutu pendidikan yang meliputi analisis dan evaluasi SNP, analisis kondisi yang
ada di satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan
pendidikan. Dari hal –hal tersebut sekolah dapat diketahui potensi dan
karakteristik yaitu sebagai berikut :
a) SMA Katolik St Stanislaus adalah Sekolah Menengah Atas Katolik yang

berada di bawah naungan Yayasan Yohannes Gabriel Perwakilan II
Surabaya, yang mana sekolah Katolik memiliki ciri khas dalam
mengimplementasikan “Cinta Kasih” dalam setiap sendi pendidikan di
sekolah.
b) SMA Katolik St Stanislaus berada satu kompleks persekolahan dengan TKK
St. Theresia, SDK St. Theresia II, SMPK St Stanislaus 2 dan Universitas
Katolik Widya Mandala Surabaya memiliki potensi besar untuk turut
mengembangkan dan menyediakan pendidikan yang berkelanjutan dan
bermutu mulai dari usia dini sampai dengan pendidikan tinggi.
c) SMA Katolik St Stanislaus berada di tengah-tengah kompleks perumahan
penduduk yang cukup padat dan juga dengan jalan Raya “Meadle East Ring

SMAK ST STANISLAUS Halaman 3

Road” (MERR) sehingga cukup mudah di jangkau bagi masyarakat yang
membutuhkan atau berminat menyekolahkan putra – putrinya di sini.
d) Dengan segala sumber daya, termasuk sumber daya manusia yang memadai,
SMAK St Stanislaus berpotensi cukup besar untuk bersaing menyediakan
pendidikan yang bermutu bagi masyarakat.
e) Selama masa pandemi, dimana sekolah diwajibkan untuk melaksanakan
pembelajaran secara daring, dengan cepat sekolah mampu melaksanakan
adaptasi, baik dari segi sarana prasarana, sumber daya manusia, dan
program-program sekolah sehingga kondisi pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan stabil.
f) Selama masa pandemi ini beberapa siswa berdomisili di luar kota
Surabaya, dan sekolah mampu memberikan layanan pendidikan jarak
jauh tanpa ada masalah yang berarti.

1.2. DASAR HUKUM

Landasan hukum penyusunan kurikulum sekolah ini adalah :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan sebagaimana telah

beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kali terakhir dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Guru;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan

Karakter

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar

Kepala Sekolah

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang

StandarPendidik dan Tenaga Kependidikan (tentang Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Guru).

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan

SMAK ST STANISLAUS Halaman 4

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 61 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 158 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 68 Tahun
2014 Tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi
Kurikulum 2013

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 53
Tahun 2015 tentangPenilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016 tentang
pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru

22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaannomor 20 Tahun 2016 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 Tahun 2016 Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

SMAK ST STANISLAUS Halaman 5

24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2016 Tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaannomor 23 Tahun 2016 Tentang

Standar Penilaian Pendidikan

26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23

tahun 2017 tentang Hari Sekolah

27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 tentang

Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan

Pendidikan

28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang

Penugasan Guru sebagai KepalaSekolah.

29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15

tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas

Sekolah

30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20

tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan

Formal

31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22

tahun 2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah

32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun

2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah

33. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaannomor 37 Tahun 2018 Tentang

perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 24 tahun 2016

tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada pendidikan menengah

kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah

34. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44

tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-kanak,

Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menaengah Atas, dan

Sekolah Menengah Kejuruan

35. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri

Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 01/KB/2020, No.

516 Tahun 2020, No. H.03.01/Menkes/363/2020, No. 440-482 tahun 2020 Tentang

panduanPenyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan tahun

Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

36. Surat Edaran Menteri Pendidikandan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang

Pelaksanaan Kebijakan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease

2019 (Covid-2019)

SMAK ST STANISLAUS Halaman 6

37. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman penyelenggaraan
Belajar Dari rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(Covid-2019)

38. Keputusan Kepala badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 022/H/KR/2015 tentang Penetapan
Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikukulum 2013

39. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 11 tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan

40. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Mata Pelajaran
Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah / Madrasah Tanggal 3
April 2014

41. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor 420 / 2042 /
101.1 / 2020 tentang Hari Efektif, Hari Efektif Fakultatif, dan Hari Libur bagi
Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2020/2021.

42. Peraturan lainnya yang relevan

1.3. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum SMA Katolik Santo Stanislaus adalah kurikulum operasional yang
dikembangkan oleh dan dilaksanakan di SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya yang
terdiri dari tujuan pendidikan, struktur dan mautan kurikulum, kalender pendidikan dan
silabus.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi
penilaia, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

Tujuan Pengembangan Kurikulum SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya
ini adalah untuk menjadi acuan bagi SMA Katolik Santo Stanislaus dalam
melaksanakan pendidikan pada SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya.

Kurikulum SMA. Katolik Santo Stanislaus Surabaya dikembangkan agar
sekolah memiliki pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan
pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional. Kurikulum SMA. Katolik Santo Stanislaus Surabaya disusun
agar dapat memberi motivasi kepada guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan

SMAK ST STANISLAUS Halaman 7

pendekatan saintifik, sehingga peserta didik mendapat kesempatan untuk
mengembangkan potensi:
1. Sikap : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan
2. Pengetahuan : mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan

mengevaluasi
3. Keterampilan : mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, mencipta.

Selain itu, kurikulum juga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
generasi saat ini yang menjadi pelajar dan nantinya beberapa puluh tahun ke depan akan
mendapati tantangan yang berbeda di masa mereka menjadi manusia produktif. Yang
mana pada saat itu mereka membutuhkan kemampuan : 1) Berpikir kritis 2) Kreatif
dan Inovatif 3) Komunikasi 4) Kolaborasi yang disebut dengan kompetensi abad
21.

1.4. PENGEMBANGAN KURIKULUM

Mengingat bahwa saat ini peserta didik ini adalah generasi digital. Maka
kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik-karakteristik
generasi digital antara lain : 1) Independen yaitu generasi ini hidup dan tumbuh dalam
kebebasan digital, kebebasan untuk mengekspresikan diri dengan mudah tanpa batasan
jarak dan waktu dan ini memiliki beberapa implikasi pada kehidupan nyata mereka di
mana mereka meminta kebebasan yang mereka dapatkan dari kehidupan digital
mereka; 2) Menyenangkan, yaitu kecenderungan menjalani hidup mereka dengan cara
menyenangkan serta memiliki persepsi bahwa tidak ada kesulitan yang ada adalah
tantangan,; 3) Ekspresif, Generasi seperti ini suka mengekspresikan diri dan hampir
semua preferensi mereka ditujukkan melalui media sosial mereka; 4) Instan, karakter-
karakter generasi digital yang juga membutuhkan kecepatan dalam segala hal yang
membuat mereka kurang sabar; 5) Eksploratif, mereka suka mengeksplorasi
pengalaman mereka, belajar dengan melakukan dengan dukungan teknologi yang
tersedia dan mereka menghindari diajarkan dalam hal teknologi; 6) Sharing, Generasi
ini adalah produsen pasokan informasi terbesar di dunia digital terutama internet; 7)
Interaktif, yaitu jenis komunikasi mereka pilih adalah yang responsif (feedback yang
cepat) serta lebih memilih panggilan video, konferensi video, oborolan teman dan
pertemuan online dan 8) Kolaborasi, yaitu produk teknologi dapat dengan mudah
digunakan, diduplikasi atau diproduksi oleh individu yang berbeda dan inilah yang
disukai generasi digital. Dengan demikian pembelajaran abad 21 memiliki tantangan
tersendiri dalam menghadapi karakteristik generasi digital

SMAK ST STANISLAUS Halaman 8

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
a) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus

memiliki pilihan – pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya
untuk memiliki kompetensi yang sama.
b) Penguatan pola pembelajaran interaktif (guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam-media-sumber)
c) Penguatan pola pembelaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari
siapa saja dan di mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet)
d) Penguatan pembelajaran aktif mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin
diperkuat dnegan pendekatan saitifik) ;
e) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis TIM) ;
f) Penguatan pola pembelajaran berbasis multi media ;
g) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap
memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik ;
h) Penguatan pola pembelajar ilmu pengetahuan jamak ; dan
i) Penguatan pola pembelajaran kritis.

1. Penguatan Tata kelola Kurikulum
Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut :
a) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif
b) Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan; dan
c) Penguatan sarana prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.

2. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan
serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
Sebagaimana diamanatkan dalam Permendikbud No 36 tahun 2018, serta
permendikbud no. 23 tahun 2015, SMAK St Stanislaus juga mengintegrasikan:
a. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran.

Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu:

a) religius,

b) nasionalis,

c) mandiri,

d) gotong royong, dan

SMAK ST STANISLAUS Halaman 9

e) integritas.

Gerakan PPK ini mengintegrasikan, memperdalam, memperluas,
dan sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan
karakter yang sudah pernah dilaksanakan. Dalam hubungan ini
pengintegrasian berupa pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan
luar sekolah (masyarakat/komunitas); pemaduan kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler; pelibatan secara serempak warga sekolah,
keluarga, dan masyarakat; perdalaman dan perluasan dapat berupa
penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada
pengembangan karakter siswa, penambahan dan penajaman kegiatan belajar
siswa, dan pengaturan ulang waktu belajar siswa di sekolah atau luar sekolah;
kemudian penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru,
Manajemen Berbasis Sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan
Gerakan PPK.
b. Literasi

Gerakan Literasi SMAK ST Stanislaus ditujukan untuk mengasah
kemampuan siswa dalam mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu
secara cerdas melalui berbagai aktivitas yaitu : membaca, melihat,
menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Gerakan Literasi SMAK ST
Stanislaus ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk menjadikan
sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang
hayat melalui pelibatan publik. Literasi ini lebih dari sekadar membaca dan
menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-
sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi
yang dilakukan meliputi : Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi
Perpustakaan (Library Literacy), Literasi Media (Media Literacy), Literasi
Teknologi (Technology Literacy), Literasi Visual (Visual Literacy).
c. Keterampilan abad 21 yaitu 4C (Communication, Collaboration, Critical

Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation

Sesungguhnya, yang ingin SMAK ST Stanislaus tuju dengan K-
13, bukanlah sekadar transfer materi. Penguasaan 4C oleh siswa SMAK ST
Stanislaus ini adalah sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad
21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis.
Penguasaan keterampilan abad 21 yaitu, 4 C adalah jenis softskill yang pada
implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar
pengusaan hardskill.

SMAK ST STANISLAUS Halaman 10

d. Higher Order of Thinking Skill (HOTS)

Adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir

kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013

juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang

mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan

memperkirakan. Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang

merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen

dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam

mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi;

dan mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun

gagasan/ide-ide.

Oleh karenanya di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dibuat muncul empat macam hal yaitu : PPK, Literasi, 4C, dan HOTS

sehingga kreatifitas guru dalam meramunya juga harus terus di asah melalui

berbagai seminar, pelatihan / work shop yang diselenggarakan oleh

sekolah, yayasan, MGMP atau lembaga – lembaga lain. Guru tidak mungkin

lagi menggunakan model/metode/strategi/pendekatan yang berpusat kepada

guru, namun harus mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (Active

Learning). Khusus untuk PPK merupakan program yang telah disesuaikan

dengan 5 hari belajar atau 8 jam sehari sedangkan untuk 2 hari merupakan

pendidikan keluarga.

3. Prosedur operasional pengembangan KTSP adalah sebagai berikut. :

a. Tahap Persiapan
1) Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah
a) Kepala Sekolah membentuk Tim Pengembang Kurikulum
(TPK) di satuan pendidikan.
b) TPK terdiri atas Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,
Guru Mata Pelajaran, Guru BP/BK, serta pengarah dari
Pengawas satuan pendidikan dan Komite Sekolah.

SMAK ST STANISLAUS Halaman 11

c) TPK bertugas selama 1 (satu) tahun pelajaran dan dapat
diperpanjang atau diubah setiap tahunnya.

2) Penyusunan rencana program kegiatan
a) Kepala Sekolah bersama Pengawas satuan pendidikan
memberikan arahan terhadap TPK tentang program
pengembangan KTSP.
b) TPK membuat rencana program pengembangan dari reviu,
analisis konteks, pengembangan, pengesahan hingga
penetapan.

b. Tahap Analisis
a. Melakukan reviu kurikulum tahun sebelumnya meliputi: analisis
terhadap visi,misi, dan tujuan pendidikan serta analisis kebutuhan
peserta didik dan ketersediaan sumber daya.
b. Melakukan analisis terhadap peraturan perundangan yang berlaku
mengenai kurikulum.
c. Melakukan analisis konteks tentang isi KTSP.

c. Tahap Pengembangan
a. Perumusan visi,misi, dan tujuan satuan pendidikan hasil analisis
(BAB II Buku I KTSP).
b. Perumusan struktur dan muatan kurikulum hasil analisis (BAB III
Buku I KTSP).
c. Pengaturan kalender pendidikan hasil analisis (BAB IV Buku I
KTSP).
d. Pengembangan KD dan silabus hasil analisis KI-KD dan analisis
silabus (Buku II KTSP).
e. Penyusunan dan pengembangan RPP hasil analisis guru pada setiap
mata pelajaran (Buku III KTSP).

d. Tahap Penetapan
a. Pembahasan draf KTSP oleh TPK;
b. Revisi draf KTSP oleh TPK;
c. Finalisasi dokumen KTSP oleh TPK, dan
d. Penandatanganan dokumen KTSP oleh Kepala Sekolah, Komite
Sekolah dan dari Institusi Pasangan.

e. Tahap Pengesahan

SMAK ST STANISLAUS Halaman 12

Terhadap dokumen KTSP yang sudah ditandatangani oleh Kepala
Sekolah, Komite Sekolah,dan Institusi Pasangan perlu dilakukan
pengesahan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.
f. Tahap Implementasi

SMAK ST STANISLAUS menggunakan dokumen KTSP Kurikulum 2013
SMA hasil pengembangan TPK yang sudah ditetapkan dan disahkan.

Pengembangan KTSP merupakan siklus proses yang selalu berulang pada
setiap tahun dengan alur prosedur operasional sebagaimana tergambar pada diagram
sebagai berikut.

Diagram 01. Alur Prosedur Operasional Pengembangan Kurikulum

SMAK ST STANISLAUS Halaman 13

BAB II
V I S I, M I S I D A N T U J U A N

Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk
mewujudkan cita-cita ini, diperlukan perjuangan seluruh lapisan masyarakat.

Visi dan misi pendidikan nasional telah menjadi rumusan dan dituangkan pada bagian
“penjelasan” atas UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Visi dan misi pendidikan
nasional ini adalah merupakan bagian dari strategi pembaruan sistem pendidikan.

A. VISI
1. Visi Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
2. Visi Pendidikan Menengah
Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3. Visi Sekolah
Visi SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya, dirumuskan sebagai berikut:

Unggul dalam kepribadian
optimal dalam intelektual

INDIKATOR VISI:
1. Unggul dalam kepribadian:

- Religius (PPK : Religius)
- Disiplin dalam setiap kehidupan (PPK : Mandiri – Integritas)
- Pribadi yang mandiri (PPK : Mandiri)
- Bersikap jujur (PPK : Integritas)
- Bersikap adil (PPK : Gotong royong – Nasionalis)
- Berperilaku sopan dan santun (PPK : Integritas – Gotong royong – Nasionalis)
- Peduli akan lingkungan (PPK : Integritas – Gotong royong – Nasionalis)

SMAK ST STANISLAUS Halaman 14

- Menjunjung tinggi nilai – nilai HAM (PPK : Integritas – Gotong royong –
Nasionalis)

- Hidup dalam kasih (PPK : Integritas – Gotong royong – Nasionalis)

2. Optimal dalam intelektual:
Pribadi yang mampu menggunakan kecerdasannya (pengetahuan dan keterampilan)
untuk :
- Bekerja (21st Century Skill : Creativity- collaboration-communication-critical
thinking skill)
- Belajar (21st Century Skill : Creativity - communication-critical thinking
skill)
- Membayangkan (21st Century Skill : Creativity - Critical Thinking skill)
- Mengagas atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan
secara kritis (21st Century Skill : communication - Critical Thinking skill)

Visi SMAK St Stanislaus dirumuskan sesuai dengan cita-cita sekolah dan selaras
dengan :

1. Tujuan Pendidikan Menengah yaitu meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

2. Tuntutan Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti yang mencakup tiga
domain Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan sebagaimana tercantum di dalam
Permendik bud No. 20 Tahun 2016.

3. Tuntutan akan skill yang dibutuhkan di abad 21, yang juga mengandung 5 nilai
utama karakter Prioritas Penguatan Pendidikan karakter.

Untuk mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan
dalam misi sekolah.

B. MISI
1. Misi Pendidikan Nasional
Dengan visi pendidikan nasional tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi
sebagai berikut :
a. mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;

SMAK ST STANISLAUS Halaman 15

b. membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh
sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;

c. meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;

d. meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai
pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai
berdasarkan standar nasional dan global;

e. memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Misi Pendidikan Menengah
a. Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan yang Kuat
b. Mewujudkan Akses yang Meluas, Merata, dan Berkeadilan
c. Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu
d. Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa
e. Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas
f. Birokrasi dan Pelibatan Publik

3. Misi Sekolah
a. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang aktif, efektif dan efisien, serta
menyenangkan (sesuai dengan tuntutan akan kemampuan yang dibutuhkan
di abad 21).
b. Menanamkan nilai tanggung jawab, disiplin, jujur dan religius. (yang di
dalamnya sudah terkandung 5 prioritas utama pendidikan karakter).
c. Melaksanakan bimbingan dan pendampingan secara efektif dan efisien.
d. Membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat berkembang
secara optimal.

Profil Lulusan Sekolah
Didasarkan pada semangat dan hidup Santo pelindung sekolah, yaitu Santo
Stanislaus sebagai berikut :
a. Lulusan SMA Katolik Santo Stanislaus memiliki kemampuan akademik /

intelektual yang memadai untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
b. Lulusan SMA Katolik Santo Stanislaus memiliki karakter : tanggung jawab,

disiplin, jujur dan religius.
c. Lulusan SMA Katolik Santo Stanislaus memiliki kecakapan hidup untuk terjun ke

dunia kerja, memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan di abad 21.

SMAK ST STANISLAUS Halaman 16

Motto
Motto SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya : “Bersama Kami Menyongsong
Masa Depan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Dalam pembukaan UUD 1945 dicantumkan bahwa filsafat Negara kita
adalah pancasila, pengalaman membuktikan, bahwa pancasila merupakan
kepribadian, tujuan dan pandangan hidup bangsa. Dengan demikian pedoman yang
harus menjadi dasar sistem pendidikan nasional dalam rangka mencerdaaskan
hidup bangsa adalah pancasila, sehingga pendidikan nasional adalah pendidikan
pancasila. Pengembangan suatu sistem pendidikan nasional merupakan suatu usaha
untuk mewujudkan wawasan nusantara yang mencakup perwujudan kepulauan
nusantara sebagai kesatuan politik, satu kesatuan budaya dan ekonomi dan
kesatuan pertahanan dan keamanan. Sebagai realisasi dari upaya tersebut,
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
yang diatur dengan undang-undang Republik Indonesia nomor 2 tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional pada tanggal 27 maret 1989.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,
pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki
dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan
merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Didalam praktek pendidikan khususnya pada sistem persekolahan, di dalam
rentangan antara tujuan umum dan tujuan yang sangat khusus terdapat sejumlah
tujuan antara. Tujuan antara berfungsi untuk menjembatani pencapaian tujuan
umum dari sejumlah tujuan rincian khusus. Umumnya ada 4 jenjang tujuan di
dalamnya terdapat tujuan antara , yaitu tujuan umum, tujuan instruksional, tujuan
kurikuler, dan tujuan instruksional.
a. Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah Pancasila.
b. Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan
tertentu untuk mencapainya.
c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran.
d. Tujuan instruksional , tujuan pokok bahasan dan sub pokok bahasan disebut
tujuan instruksional, yaitu penguasaan materi pokok bahasan/sub pokok
bahasan.

SMAK ST STANISLAUS Halaman 17

Sedangkan tujuan pendidikan Indonesia tertulis pada Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta
peraturan-peraturan pemerintah yang bertalian dengan pendidikan. Dalam PPRI
No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 26 ayat satu
disebutkan pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar:
 Kecerdasan
 Pengetahuan
 Kepribadian
 Akhlak Mulia
 Keterampilan untuk hidup mandiri
 Mengikuti pendidikan lebih lanjut

Selanjutnya tujuan pendidikan menengah umum sama seperti yang
disebutkan pada pasal 26 ayat satu mengenai tujuan pendidikan dasar. Tujuan
pendidikan menengah kejuruan pada ayat tiga pasal yang sama berbunyi:
 Kecerdasan
 Pengetahuan
 Kepribadian
 Akhlak mulia
 Keterampilan untuk hidup mandiri
 Mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya

Terakhir dari PP tersebut yang akan dibahas adalah pasal yang sama ayat 4
tentang tujuan pendidikan tinggi yang mengatakan untuk mempersiapkan peserta
didik menjadi masyarakat yang:
 Berakhlak mulia
 Memiliki pengetahuan
 Terampil
 Mandiri
Mampu menemukan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu, teknologi, serta seni
yang bemanfaat bagi kemanusiaan.

Dengan demikian tujuan pendidikan Indonesia yang sudah komprehensif
mencakup afeksi, kognisi, dan psikomotor hendaklah dikembangkan secara
berimbang, optimal, dan integratife. Kesimpulannya secara konsep atau dokumen
tujuan pendidikan Indonesia tidak berbeda secara berarti dengan tujuan-tujuan
pendidikan yang diinginkan oleh para ahli pendidikan di dunia.

Berdasarkan uraian tujuan seperti yang sudah dipaparkan tersebut di atas,
maka Pendidikan Nasional mempunyai tujuan yaitu pendidikan nasional yang
mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

SMAK ST STANISLAUS Halaman 18

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Tujuan Pendidikan Menengah
Tujuan Pendidikan Menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Tujuan Strategis
a. Penguatan Peran Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orang tua, dan Aparatur
Institusi Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan
b. Pemberdayaan Pelaku Budaya dalam Melestarikan Kebudayaan
c. Peningkatan Akses PAUD, Dikdas, Dikmen, Dikmas, dan Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus
d. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pembelajaran yang Berorientasi pada
Pembentukan Karakter
e. Peningkatan Jati Diri Bangsa melalui Pelestarian dan Diplomasi Kebudayaan
serta Pemakaian Bahasa sebagai Pengantar Pendidikan
f. Peningkatan Sistem Tata Kelola yang Transparan dan Akuntabel dengan
Melibatkan Publik

3. Tujuan Sekolah
Selaras dengan Visi, Misi Sekolah dan Tujuan Pendidikan Nasional serta mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan, maka tujuan SMA Katolik Santo Stanislaus
Surabaya dirumuskan sebagai berikut :
1. Mempersiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan akademik agar
mereka mampu bersaing di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, terlebih lagi
bersaing di abad 21.
2. Mempersiapkan peserta didik agar memiliki kepribadian yang berkarakter
(sesuai dengan 5 prioritas PPK), sehingga mampu menjadi agen-agen
perubahan sosial.
3. Mempersiapkan peserta didik dengan membekali mereka agar memiliki
ketrampilan dan kemampuan untuk terjun ke dunia kerja, terlebih di abad 21.

SMAK ST STANISLAUS Halaman 19

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

3.1. KERANGKA DASAR KURIKULUM
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan
seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum
dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan
yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna

SMAK ST STANISLAUS Halaman 20

yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum
memiliki nama Mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan

rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa dan Negara sebagaimana termaktub di dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Perubahan ini dimungkinkan
karena berkembangnya tuntutan baru di dalam masyarakat, dunia kerja dan dunia ilmu
pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan
perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian, keluaran pendidikan akan
mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat
berbasis pengetahuan (knowledge based society).

SMAK ST STANISLAUS Halaman 21

3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudakan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi

pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimanai dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntuk bahwa kurikulum harus didudukan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakukan pedagogis seusai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini terutaman menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang
pendidikan menengah khususnya SMA. Oleh karena itu, implementasi pendidikan di
SMA yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan perlu dikembangkan
menjadi kurikulum yang menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan
dan keterampilan peserta didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan
mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman
konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pengembangan pengetahuan
melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian, kurikulum dan pembelajaran selain
mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (Standart
based education) dan teori kurikulum berdasarkan kompetensi (Competency based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standart menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik, dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut : (1) pembelajaran yang dilakukan guru (tought
curriculum) (2) Pengelaman belajar langsung peserta didik (learned curriculum), sesuai
dengan latar belakang, karakteristik dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

SMAK ST STANISLAUS Halaman 22

5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah :
1. Undang-undang Dasar Tahun 1945
2. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Undang – undang Nomor 17 tahun 2005, tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka menengah Nasional dan
4. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, tentang Standar nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.

3.2. STRUKTUR KURIKULUM
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) merupakan
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus
dimiliki seorang peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti
dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai
kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada
kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMA/MA dapat dilihat pada Tabel
berikut.

a. Halaman 23
SMAK ST STANISLAUS

2. Daftar Mata Pelajaran
a. Kelas X MIPA
Tabel Daftar Mata Pelajaran X MIPA

Mata Pelajaran

A. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok A

SMAK ST STANISLAUS Halaman 24

Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
B. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok B
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan
10. Bahasa Jawa
11. TIK
C. Mata Pelajaran Peminatan Akademik
12 Biologi
13 Fisika
14 Kimia
15 Matematika
D. Mata Pelajaran Lintas Minat
16 Bahasa Inggris
17 Sosiologi

b. Kelas X IPS

Tabel Daftar Mata Pelajaran X IPS

Mata Pelajaran

A. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
B. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok B
7. Seni Budaya

SMAK ST STANISLAUS Halaman 25

Mata Pelajaran

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan
10. Bahasa Jawa
11 TIK
C. Mata Pelajaran Peminatan Akademik
12 Sosiologi
13 Ekonomi
14 Geografi
15 Sejarah
D. Mata Pelajaran Lintas Minat
16 Bahasa Inggris
17 Kimia

c. Kelas XI MIPA
Tabel Daftar Mata Pelajaran XI MIPA

Mata Pelajaran

A. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
B. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok B
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan
10. Bahasa Jawa
11. TIK
C. Mata Pelajaran Peminatan Akademik
12 Biologi
13 Fisika
14 Kimia

SMAK ST STANISLAUS Halaman 26

Mata Pelajaran

15 Matematika
D. Mata Pelajaran Lintas Minat
16 Ekonomi

d. Kelas XI IPS

Tabel Daftar Mata Pelajaran XI IPS

Mata Pelajaran

A. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
B. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok B
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan
10. Bahasa Jawa
11 TIK
C. Mata Pelajaran Peminatan Akademik
12 Sosiologi
13 Ekonomi
14 Geografi
15 Sejarah
D. Mata Pelajaran Lintas Minat
16 Biologi

e. Kelas XII MIPA
Tabel Daftar Mata Pelajaran XII MIPA

Mata Pelajaran
A. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok A

SMAK ST STANISLAUS Halaman 27

Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
B. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok B
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan
10. Bahasa Jawa
11 TIK
C. Mata Pelajaran Peminatan Akademik
12 Biologi
13 Fisika
14 Kimia
15 Matematika
D. Mata Pelajaran Lintas Minat
16 Ekonomi

f. Kelas XII IPS

Tabel Daftar Mata Pelajaran XII IPS

Mata Pelajaran

A. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
B. Mata Pelajaran Umum Wajib Kelompok B
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

SMAK ST STANISLAUS Halaman 28

Mata Pelajaran

9. Prakarya dan Kewirausahaan
10. Bahasa Jawa
11 TIK
C. Mata Pelajaran Peminatan Akademik
12 Sosiologi
13 Ekonomi
14 Geografi
15 Sejarah
D. Mata Pelajaran Lintas Minat
16 Fisika

3. Mata Pelajaran Pilihan
Mata Pelajaran Pilihan di SMAK St Stanislaus adalah sebagai berikut :

Kelas Jurusan Mata Pelajaran
X MIPA 1. Bahasa Inggris
2. Sosiologi
XI IPS 2) Bahasa Inggris
XII 3) Kimia
MIPA 1. Ekonomi
IPS 1. Biologi
MIPA 1. Ekonomi
IPS 1. Fisika

4. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua mata
pelajaran.

SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya melaksanakan kurikulum 2013 dengan
peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIPA), dan peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS), serta lintas minat yang didasarkan pada hasil pemilihan angket minat
peserta didik.

SMAK ST STANISLAUS Halaman 29

Kelas X, XI dan XII terdiri atas peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu
Ilmu Sosial, dan Lintas Minat yang didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan
peserta didik, Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta kegiatan
kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik yang
dilaksanakan dengan sistem Blok, melalui kegiatan PLS (Pengenalan Lingkungan
Sekolah). Jumlah mata pelajaran di kelas X, XI dan XII ada 16 mata pelajaran yang
terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran
peminatan, dan 2 mata pelajaran lintas minat, serta 1 jam pelajaran Bahasa Jawa.
Struktur Kurikulum SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya Kelas X disajikan dalam
tabel berikut :

Tabel Struktur Kurikulum Kelas X

Mata Pelajaran Alokasi Waktu

Smt. 1 Smt.2

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 22

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 33

4. Matematika 22

5. Sejarah Indonesia 22

6. Bahasa Inggris 22

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 22

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2

9. Prakarya dan Kewirausahaan 22

10. Bahasa Jawa 11

11 TIK 22

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 22 22

Kelompok C (Peminatan)

Mata Pelajaran Peminatan Akademik 10 10

Mata Pelajaran Pilihan

Pilihan Lintas Minat 2 2
34 34
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
Minggu

SMAK ST STANISLAUS Halaman 30

Sedangkan Struktur Kurikulum SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya Kelas XI dan
XII disajikan dalam tabel berikut :

Tabel Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII

Mata Pelajaran Alokasi Waktu

Smt. 1 Smt.2

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 23

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 33

4. Matematika 33

5. Sejarah Indonesia 22

6. Bahasa Inggris 22

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 22

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2

9. Prakarya dan Kewirausahaan 22

10. Bahasa Jawa 11

11 TIK 22

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 23 23

Kelompok C (Peminatan)

Mata Pelajaran Peminatan Akademik 10 10

Mata Pelajaran Pilihan

Pilihan Lintas Minat 1 1
34 34
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
Minggu

1. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan.
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam
sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan

SMAK ST STANISLAUS Halaman 31

tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu
atau keterampilan tertentu.
Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA Katolik Santo
Stanislaus Surabaya kelas X dan XI tercantum pada tabel berikut :

Struktur Kelompok Mata Pelajaran Peminatan Kelas X
SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya

Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A dan B (Wajib)
C. Kelompok Peminatan 22 22
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
22
1 Matematika 22
2 Biologi 33
I 33
3 Fisika
4 Kimia 33
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial 22
1 Geografi 22
2 Sejarah 33
II --
3 Sosiologi 22
4 Ekonomi 34 34
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
Jml Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu

Kelompok Mata Pelajaran Peminatan Kelas XI dan XII
SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya

Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A dan B (Wajib)
C. Kelompok Peminatan 22 22
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
33
1 Matematika 22
2 Biologi 33
I 22
3 Fisika
4 Kimia 33
Peminatan Ilmu-ilmuSosial
II 1 Geografi

SMAK ST STANISLAUS Halaman 32

Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
2 Sejarah
3 Sosiologi 22
4 Ekonomi 22
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya 33
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat --
Jml Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 11
34 34

SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya, tidak membuka program Peminatan
Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya, dikarenakan keterbatasan sarana prasarana dan
tenaga pendidik yang dimiliki.

2. Struktur Kurikulum Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat
Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas Minat
yang disediakan oleh sekolah adalah sebagai berikut :

Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat Kelas X

MIPA Jml Jam IPS Jml Jam
Sosiologi 1 jp Kimia 1 jp

Bahasa Inggris 1 jp Bahasa Inggris 1 jp

Daftar Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat Kelas XI

MIPA Jml Jam IPS Jml Jam
Ekonomi 1 jp
1 jp Biologi

Daftar Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat Kelas XII

MIPA Jml Jam IPS Jml Jam
Ekonomi 1 jp
1 jp Fisika

SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya, menyediakan program Lintas
Peminatan seperti yang tertera pada tabel diatas, disesuaikan dengan hasil
angket, sarana prasarana yang dimiliki dan tenaga pendidik yang dimiliki.

SMAK ST STANISLAUS Halaman 33

3.3. PEMINATAN DAN MATA PELAJARAN LINTAS MINAT
1. Ketentuan / Kriteria Peminatan
Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan
minat, bakat dan kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan dan
pendalaman mata pelajaran . Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik tiga kompetensi yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa sesuai
dengan minat, bakat dan kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran
keilmuan. Di SMAK St Stanislaus, diselenggarakan kelas peminatan:
a. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
b. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

Siswa masuk ke kelas peminatan tersebut berdasarkan :
a. Hasil Psikotest (diselenggarakan di awal tahun pelajaran)
b. Nilai rapor SMP
c. Usulan / surat dari orang tua siswa

Kelas peminatan tersebut diselenggarakan berdasarkan kondisi riil sekolah yang
memiliki segala hal yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan kelas peminatan
tersebut, yaitu :
a. Adanya tenaga guru yang kompeten untuk bidang pemintan Matematikan dan

Ilmu Pengetahuan Alam, serta peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
b. Sekolah memiliki sarana laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia) dan juga

laboratorium IPS, sehingga memadai untuk penyelenggaraan pembelajaran
kedua bidang minat tersebut.
c. Hampir keseluruhan peserta didik memilih dan memiliki potensi di antara kedua
bidang minat tersebut.
d. Jumlah siswa di dalam kelas peminatan tersebut > 15 orang

SMA Katolik Santo Stanislaus Surabaya, tidak membuka program Peminatan Ilmu-
Ilmu Bahasa dan Budaya, dikarenakan keterbatasan sarana prasarana dan tenaga
pendidik yang dimiliki.

2. Pindah Peminatan
Sebagaimana ditulis dalam ketentuan di atas, bahwa siswa masuk ke kelas peminatan
berdasarkan a) Hasil Psikotest (diselenggarakan di awal tahun pelajaran), b) Nilai
rapor SMP, dan c) Usulan / surat dari orang tua siswa. Namun demikian, sekolah
masih memberikan tenggang waktu selama 1 minggu efektif sejak hari masuk pertama
sekolah di kelas X, bagi para siswa kelas X baru untuk pindah minat, apa bila siswa

SMAK ST STANISLAUS Halaman 34

merasa tidak cocok dengan peminatan yang dipilihnya dan ditentukan baginya diawal,
tetap dengan mengacu :
a. Hasil Psikotest
b. Nilai rapor SMP,
c. Permintaan dari orang tua siswa dan siswa melalui surat tertulis.

3. Ketentuan / Kriteria Mata Pelajaran Pilihan
Adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi perluasan pilihan
minat, bakat dan kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasaan
kelompok mata pelajaran keilmuan di luar pilihan minat. Dalam hal ini, siswa
diberikan kesempatan untuk mengambil mata pelajaran dari peminatan lain. Hal ini
memberikan peluang kepada siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang diminati
namun tidak terdapat pada kelompok mata pelajaran peminatan.
Mata Pelajaran Lintas Minat / pilihan yang diselenggarakan di SMAK St Stanislaus,
yaitu :
Kelas X :
a. Sosiologi dan Bahasa Inggris untuk kelas peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
b. Kimia dan Bahasa Inggris untuk kelas peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Kelas XI :
a. Ekonomi untuk kelas peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
b. Biologi untuk kelas peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Kelas XII :
a. Ekonomi untuk kelas peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
b. Fisika untuk kelas peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Mata Pelajaran Pilihan / lintas minat tersebut diselenggarakan berdasarkan kondisi riil
sekolah yang memiliki segala hal yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan mata
pelajaran pilihan / lintas minat tersebut, yaitu :

a. Adanya tenaga guru yang kompeten untuk bidang pemintan Matematikan dan
Ilmu Pengetahuan Alam, serta peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

b. Sekolah memiliki sarana laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia) dan juga
laboratorium IPS, sehingga memadai untuk penyelenggaraan pembelajaran
kedua bidang minat tersebut.

c. Hasil angket siswa
d. Nilai siswa

SMAK ST STANISLAUS Halaman 35

3.4. MUATAN KURIKULUM
1. Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup
Tingkat Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat
Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan
peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang
berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan tingkat
kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar
jenjang yang relevan.
Kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai siswa SMA sederajat meliputi
kompetensi: Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan dan Keterampilan.
a) Kompetensi Sikap Spiritual berkaitan dengan kemampuan siswa dalam
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
b) Kompetensi Sikap Sosial berkaitan dengan kemampuan siswa dalam
menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
c) Kompetensi Pengetahuan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam
hal memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif.
d) Kompetensi keterampilan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam
hal mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

SMAK ST STANISLAUS Halaman 36

Sedangkan Ruang Lingkup
a) Pendidikan Agama Katolik :

Kompetensi Ruang Lingkup
- Memahami dan mensyukuri diri Materi

Pribadi Peserta Didik

dengan segala kemampuan dan - Laki-laki dan perempuan

keterbatasannya. saling melengkapi.

- Memahami dan menghayati jati diri - Suara hati.

sebagai perempuan atau laki- laki yang

saling melengkapi dan sederajat. Yesus Kristus

- Memiliki sikap saling menghargai sebagai - Yesus sebagai juru selamat,

sesama manusia yang diciptakan sebagai sahabat, dan idola.

citra Allah yang bersaudara satu sama lain. - Tritunggal Maha Kudus.

- Mampu mematuhi suara hati dan Gereja
bertindak secara benar serta tepat. - Gereja yang terbuka.
- Sifat-sifat gereja sebagai
- Memahami dan bangga akan Yesus
Kristus yang mewartakan dan dasar kerasulan.
memperjuangkan Kerajaan Allah sampai - Tugas pokok gereja.
mengorbankan hidup-Nya. - Hierarki Gereja.

- Mensyukuri dan meneladani pegorbanan

Kristus dalam memperjuangkan Masyarakat

Kerajaan Allah. - Sikap kritis terhadap kemajuan

- Memahami dan percaya akan Yesus Kristus teknologi.

sebagai Juru Selamat, sahabat dan idola. - Hak asasi manusia.

- Meyakini dan - Penghormatan terhadap

menghayati ajaran kehidupan.
Yesus tentang Allah Tritunggal dan Roh Pribadi Peserta Didik
Kudus.
- Panggilan hidup sebagai gereja
(umat Allah).

- Memahami dan menghayati Gereja Yesus Kristus
sebagai umat Allah yang terbuka. - Ajaran Yesus tentang

- Memahami sifat-sifat Gereja sebagai dasar keadilan, kejujuran,
kerasulan kebenaran, perdamaian dan
keutuhan ciptaan.
- Memahami dan melaksanakan tugas pokok

Gereja sebagai murid Yesus Kristus. Gereja

SMAK ST STANISLAUS Halaman 37

- Memahami dan menghormati fungsi dan - Gereja di tengah
peranan hierarki. kemajemukan bangsa.

- Menyadari dan terlibat dalam panggilan

Gereja di dunia. Masyarakat

- Memahami, menghargai dan - Dialog dengan
memperjuangkan hak asasi manusia. agama/kepercayaan lain.

- Memahami dan menghormati - Keterlibatan dalam
kehidupan. membangun bangsa dan
negara Indonesia.
- Bersikap kritis terhadap perkembangan
teknologi dan ideologi

dalam masyarakat.
- Meyakini bahwa dirinya harus

melaksanakan panggilan hidupnya

sebagai umat Allah (Gereja).

- Mensyukuri panggilan hidupnya sebagai

umat Allah.

- Menerima ajaran Yesus tentang nilai- nilai

keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian

dan keutuhan ciptaan, serta menerapkannya

dalam hidup sehari- hari.

- Sebagai anggota Gereja menerima,

menghormati dan mensyukuri

kemajemukan bangsa Indonesia

sebagai anugerah Allah.

- Memiliki sikap terbuka terhadap umat

beragama lain.

- Mengamalkan imannya dengan berperan

aktif dalam

membangun bangsa

b) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan :

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Menganalisis, dan menyajikan - Dinamika kasus- kasus

kasus- kasus pelanggaran HAM pelanggaran HAM

yang tidak sesuai dengan nilai- beserta penanganannya

nilai Pancasila. secara adil.

- Menyajikan bentuk - Nilai dan moral yang
dan kedaulatan terkandung dalam pasal-

SMAK ST STANISLAUS Halaman 38

negara berdasarkan Undang- pasal Undang- Undang

Undang Dasar Negara Republik Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Indonesia Tahun 1945.

- Menunjukkan sikap positif - Semangat mengatasi

terhadap NKRI dilihat dari konteks ancaman untuk

geopolitik. membangun integrasi

- Berinteraksi dengan teman dan nasional dalam bingkai

orang lain berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

saling menghormati, dan Dinamika kehidupan
menghargai dalam keberagaman berbangsa dan bernegara
suku, agama, ras, budaya dan sesuai konsep NKRI dan
gender. geopolitik Indonesia.
- Mengamalkan dengan dasar:

kesadaran nilai, moral, norma,

prinsip, spirit dan tanggung jawab

keseluruhan entitas kehidupan

yang

berkeadaban. - Nilai ideal,
- Menunjukkan sikap positif

terhadap nilai fundamental, instrumental, dan

instrumental, dan praksis sila- praksis sila-sila

sila Pancasila. Pancasila.

- Menganalisis pengelolaan - Dinamika pelaksanaan
kekuasaan Negara pasal- pasal yang
sesuai dengan Undang-Undang mengatur tentang
Dasar Negara Republik keuangan
Indonesia Tahun 1945. negara dan
kekuasaan
- Menganalisis strategi yang kehakiman.
diterapkan Indonesia dalam
menyelesaikan ancaman dalam - Dinamika pengelolaan dan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika. penyalahgunaan wewenang
oleh pejabat negara serta
- Menganalisis penyelenggaraan penanganannya (Kolusi,
Negara dalam konsep NKRI dan Korupsi, dan Nepotisme).
konsep Negara federal
- Strategi yang
- Mengamalkan (dengan dasar: diterapkan dalam
kesadaran nilai, moral, norma,
prinsip, spirit dan tanggung

SMAK ST STANISLAUS Halaman 39

jawab) makna kehidupan memperkokoh
berbangsa dan bernegara persatuan dengan
Indonesia yang berkeadaban. bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
Dinamika
penyelenggaraan
negara dalam konsep
NKRI dan konsep
Negara federal.

c) Bahasa Indonesia :

Kompetensi Ruang Lingkup
Materi
- Memiliki perilaku jujur, tanggung
jawab, peduli, responsif dan - Bentuk teks genre cerita
santun dalam menggunakan (teks anekdot, pantun,
bahasa Indonesia untuk cerita ulang), faktual
menanggapi fenomena alam dan (laporan hasil observasi,
sosial. eksposisi, prosedur
kompleks, eksplanasi
- Mengenal konteks kompleks), dan tanggapan
budaya dan konteks sosial, (teks negosiasi dan reviu
satuan film/drama).
kebahasaan, serta unsur
paralinguistik dalam penyajian - Struktur teks bergenre
teks. cerita (teks anekdot,
pantun, cerita ulang),
- Memahami bentuk, struktur, dan faktual (laporan hasil
kaidah teks dalam genre cerita, observasi, prosedur
faktual, dan tanggapan. kompleks, eksplanasi
kompleks), dan tanggapan
- Membandingkan dan menganalisis (teks negosiasi dan reviu
teks dalam genre cerita, faktual, film/drama).
dan tanggapan.

SMAK ST STANISLAUS Halaman 40

- Mengklasifikasi teks dalam genre - Konteks budaya dan
cerita, faktual, dan tanggapan. situasi yang
melatarbelakangi lahirnya
- Memilih teks sesuai dengan genre sebuah teks.
untuk mengungkapkan gagasan.
- Satuan bahasa pembentuk
- Menemukan makna teks dalam teks: bunyi bahasa, fonem,
genre faktual, tanggapan, dan suku kata, morf, kata, kelas
cerita. kata, diksi, frasa.

- Menyajikan teks dalam genre - Penanda kebahasaan
faktual, tanggapan, dan cerita dalam teks.
secara lisan dan tulis dan
menyuntingnya. Paralinguistik (lafal,
kelantangan, intonasi, tempo,
- Mengabstraksi teks gestur, dan mimik).
dalam genre faktual,
tanggapan, dan cerita secara
lisan dan tulis.

- Mengalihkan teks dalam genre
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis ke dalam

bentuk lain dan cerita.
- Mengklasifikasi teks dalam genre

cerita, faktual, dan tanggapan.
- Memilih teks dalam genre faktual,

tanggapan, dan cerita untuk
mengungkapkan gagasan.
- Menyajikan teks dalam genre
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis dan
menyuntingnya.
- Mengabstraksi teks dalam genre
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis.
- Mengalihkan teks dalam genre
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis ke dalam

bentuk lain.

SMAK ST STANISLAUS Halaman 41

d) Matematika :

- Menunjukkan sikap logis, kritis, - Bilangan Real.

analitis, kreatif, cermat dan teliti, - Aljabar.

bertanggung jawab, responsif, dan - Geometri dan

tidak mudah menyerah dalam Transformasi.

memecahkan masalah. - Dasar-dasar

- Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, Trigonometri.

semangat belajar yang kontinu, - Limit fungsi Aljabar.

pemikiran reflektif, dan ketertarikan - Matriks.

pada matematika. - Kombinatorika.

- Memiliki rasa percaya pada daya dan - Statistika dan Peluang.

kegunaan matematika, serta sikap - Turunan Fungsi

kritis yang terbentuk melalui Aljabar.

pengalaman belajar. - Program Linear.

SMAK ST STANISLAUS Halaman 42

- Menunjukkan sikap logis, - Bilangan Real.
kritis, analitis, kreatif, cermat - Aljabar.
dan teliti, bertanggung jawab, - Geometri Ruang.
responsif, dan tidak mudah - Bunga majemuk,
menyerah dalam memecahkan
masalah. Angsuran, Anuitas.
- Pertumbuhan, dan
- Memiliki rasa ingin tahu,
percaya diri, semangat belajar Peluruhan.
yang kontinu, pemikiran - Matriks dan Vektor.
reflektif dan ketertarikan pada - Induksi matematika
matematika. - Integral.
- Logika.
- Memiliki rasa percaya pada
daya dan kegunaan
matematika, serta sikap kritis
yang terbentuk melalui
pengalaman belajar.

- Memiliki sikap terbuka,
objektif, dan menghargai karya
teman dalam interaksi
kelompok maupun aktivitas
sehari-hari.

- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan gagasan
matematika dengan jelas dan
efektif.

- Menggunakan pola untuk
menjelaskan kecenderungan
jangka panjang dan
menggunakannya dalam
konteks dunia nyata, dan
memanfaatkannya dalam
pemecahan masalah atau
berargumentasi.

- Memahami konsep matriks
dan operasinya dan
menggunakannya dalam

SMAK ST STANISLAUS Halaman 43

pemecahan masalah. Halaman 44
- Menganalisis sifat- sifat

sederhana dari bangun ruang
seperti diagonal ruang,
diagonal bidang, dan bidang
diagonal.
- Menggunakan konsep integral
untuk memahami masalah
akumulasi dan
menghampirinya, dengan
penerapan misalnya pada
masalah luas dan volume.
- Menggunakan hubungan
turunan dan integral.
- Memberi estimasi dengan
menggunakan perhitungan
mental dan sifat-sifat aljabar,
visualisasi geometris dan data
statistik.
- Pemanfaatan rasio dan
proporsi untuk
menyederhanakan
kompleksitas perhitungan,
dan mengestimasi.
- Mengevaluasi penyajian
data dengan cara
membandingkan penyajian
data, statistik, dan data
aktual.
- Menentukan strategi
penyelesaian masalah yang
efektif, mengevaluasi hasil, dan
melakukan
perumuman

SMAK ST STANISLAUS


Click to View FlipBook Version