server DNS, sebaiknya matikan saja fitur ini untuk menghemat waktu jika kita sering salah dalam
mengetik perintah pada CLI.
LOGIN TIME OUT Memasuki mode console line
Router(config)#line console 0 Menyeting batas waktu log off otomatis ke 0 0 (menit
Router(config-line)#exec-timeout 0 0 detik). Value ini dimaksudkan router tidak pernah log
off
MENYIMPAN DAN MENGHAPUS KONFIGURASI
Router#copy running-config startup- Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di
config NVRAM
Router#copy running-config tftp Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di
TFTP server secara remote.
Router#erase startup-config Menghapus file konfigurasi dari VNRAM
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA PERINTAH “SHOW” Melihat semua perintah yang tersedia
Router#show ? Melihat statistik semua interface
Router#show interfaces Melihat statistik sebuah interface
Router#show interface serial 0/0/0 Melihat semua interface dengan informasi yang
Router#show ip interface brief ringkas, termasuk status dan konfigurasi IP pada tiap
interface
Router#show controllers serial 0/0/0 Melihat statistik hardware sebuah interface.
Informasi yang terlihat adalah clock rate dan kabel
Router#show host DCE atau DTE yang terhubung atau tidak ada kabel
Router#show users yang terhubung.
Router#show history Melihat local host cache
Router#show flash Melihat user yang sedang koneksi
Router#show version Melihat history dari perintah yang sudah diketikan
Router#show arp Melihat info memory flash
Router#show protocols Melihat versi IOS
Melihat arp tabel
Router#show startup-config Melihat status protocol layer 3 yang telah
Router#show running-config dikonfigurasi
Melihat konfigurasi yang tersimpan di NVRAM
Melihat konfigurasi yang sedang berjalan di RAM
Perintah EXEC pada mode konfigurasi global : perintah “DO”
Router(config)#do show running-config Mengeksekusi perintah level privileged show
running-config ketika sedang berada pada mode
konfigurasi global
Router(config)# Router akan tetap pada mode konfigurasi global
setelah mengetikan perintah do
Catatan : perintah do sangat bermanfaat ketika kita ingin mengetikan perintah level EXEC ketika
sedang berada pada mode konfigurasi global atau submode apapun.
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 51
Latihan Pengenalan perintah Router Cisco
Buat topologi seperti ini:
1. Memberi IP Adress pada pc
Klik Pada PC 0 -> pindah ke tab Desktop -> pilih IP Configuration lalu isi sesuai topologi
Ulangi langkah diatas untuk memberi IP pada PC 1
2. Klik Router untuk melakukan konfigurasi setelah itu pindah ke tab CLI
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA 3. Jika Router dalam mode user, ketik “enable” agar bisa masuk ke mode privileged
4. Lalu setelah itu masuk ke mode terminal, dan ubah nama hostname router
52
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer
5. Memberi password pada routerjkd
6. Memberi IP pada interface 0/0 pada saat mode terminal
7. Memberi IP pada interface 0/1 pada saat mode terminal
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA 8. Setelah memberi IP pada PC dan Router maka PC0 dan PC1 sudah dapat terkoneksi. Untuk
mengeceknya bisa dengan cara add simple PDU lalu kirimkan dari PC0 ke
PC1 maka hasilnya akan seperti ini
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 53
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA3 BAB 3
CLIENT-SERVER DAN VLAN (VIRTUAL-LAN)
Pada bab 3 ini akan dilakukan praktikum tentang LAN (Local Area Network) melanjutkan
percobaan dari Jaringan Peer to peer ke Jaringan Client Server menggunakan Packet Tracer,
konfigurasi switch dan virtual LAN.
Tujuan Praktikum :
1. Praktikan memahami secara teori atau konseptual dari materi yang dibahas.
2. Praktikan mampu mempraktekkan jaringan Client Server menggunakan Packet
Tracer.
3. Praktikan mampu secara mandiri mensegmentasi jaringan (VLAN).
4. Praktikan mampu melakukan troubleshooting terhadap permasalahan jaringan.
Peralatan yang digunakan :
Hardware :
1. 5 buah PC atau lebih
2. 2 buah Switch (DES 3200-26 & 3526)
3. Kabel LAN
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 54
3 BAB 3
CLIENT-SERVER DAN VLAN (VIRTUAL-LAN)
3.1 Jaringan Client – Server
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.1 Model jaringan Client-Server
Langkah – langkah contoh sederhana untuk menggambarkan proses kerja dari model Client-
Server adalah melalui fasilitas messenger pada Windows :
1. Hubungkan semua PC client ke Switch dan PC Server menggunakan kabel Straight
Through.
2. Konfigurasi IP address pada PC server.
Gambar 3.2 IP configuration PC Server 55
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer
3. Konfigurasikan IP address secara dinamis di sisi Client (DHCP) dari PC Server. Bila
tidak menggunakan DHCP maka konfigurasikan secara statis.
Gambar 3.3 DHCP dari PC Server
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.4 IP configuration Dynamic
Lakukan hal yang serupa ke semua PC Client dengan mendapat IP Dynamic dari
Server.
4. Tambahkan satu buah Kabel yang memiliki akses internet (ambil dari router),
sehingga modelnya seperti berikut :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 56
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.5 Model koneksi jaringan Client-Server
3.2 VLAN 802.1Q (Virtual – LAN)
3.2.1 Macam – macam keterangan pada konfigurasi switch
Tags (DES 3200)
Pilihan ini digunakan. Apabila suatu port digunakan sebagai port trunk atau vlan trunk.
Biasanya port tersebut digunakan sebagai port untuk memperluas VLAN ke switch
lainnya.
Untaged (DES 3200) /
Digunakan agar suatu port menjadi anggota dari suatu VLAN.
Advertisement
Pilihan ini berfungsi untuk mengijinkan switch mengirim GVRP paket keluar dari sumber
(switch asal) dan memberikan notifikasi bahwa paket akan bergabung ke VLAN yang
sudah ada pada switch lainnya.
Forbidden
Pilihan ini digunakan untuk menspesifikasikan port tertentu bukan sebagai anggota
VLAN dan port dilarang menjadi anggota dari VLAN dinamis.
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 57
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Not Member (DES 3200)
Pilihan ini digunakan agar suatu port tidak menjadi anggota pada VLAN manapun.
(VLAN default atau VLAN yang dibuat secara statis)
VLAN Batch Setting
Tab pilihan ini digunakan untuk membuat VLAN baru dan menghapus VLAN yang
sudah dibuat.
3.2.2 Perintah Dasar CLI
Reset konfigurasi
sintaks : reset config
Menyimpan konfigurasi ke non-volatile RAM
sintaks : save
Command VLAN :
1. Membuat VLAN
sintaks :
create vlan nama_vlan tag vlan_id
2. Melihat hasil konfigurasi
sintaks :
show vlan
3. Konfigurasi port dalam VLAN
sintaks :
config vlan {vlan_name|vlan_id} add {tag|untags|forbidden} port_list
advertisement {enable|disable}
4. Menghapus keanggotaan VLAN 58
sintaks :
config vlan {vlan_name|vlan_id} delete port_list
5. Enable atau disable konfigurasi VLAN Asymtric
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA sintaks :
{enable|disable} asymmetric_vlan
6. Konfigurasi port sebagai port GVRP
sintaks :
config gvrp port_list pvid vlan_id ingress_checking {enable|disable}
7. Menampilkan konfigurasi GVRP setting
sintaks :
show gvrp
VLAN Trunking Command :
1. Enable atau disable konfigurasi VLAN Trunk
sintaks :
{enable|disable} vlan_trunk
2. Mendaftarkan port sebagai port Trunk
sintaks :
config vlan_trunk ports port_list state {enable|disable}
DES-3200-26 :4# config vlan_trunk ports 6-7 state enable
Command: config vlan_trunk ports 6-7 state enable
Can not operate the member ports of any trunk.
DES-3200-26: 4# config vlan_trunk ports 7 state enable
Command: config vlan_trunk ports 7 state enable
Success.
Catatan : jika terdapat 2 link trunk (link aggregation) dikonfigurasikan maka salah
satu harus menjadi master, contoh kesalahan konfigurasi :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 59
Untuk mengkonfigurasi VLAN Trunk port, jika port 6,7 memiliki konfigurasi VLAN
yang sama sebelumnya “enable kan terlebih dahulu VLAN Trunking”. Port 6 adalah
Link Aggregation 1 (LA-1) sebagai port anggota (slave atau secondary) dan port 7
dijadikan sebagai port master (master atau secondary) untuk Link Aggregation 1 (LA-
1). {konsepnya seperti master slave atau primary dan secondary}.
8. Menampilkan konfirasi VLAN Trunking
sintaks :
show vlan_trunk
3.2.3 Topologi Percobaan VLAN
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.6 Topologi VLAN
Dalam kasus ini akan dilakukan praktek membuat VLAN pada switch Dlink DES
3200-26. VLAN yang dibuat dengan nama VLAN JKD dan VLAN JKL.
Untuk mengkonfigurasikan VLAN pada Switch (Dlink DES 3200-26). Ada beberapa
peralatan yang dibutuhkan, sehingga PC yang akan mengkonfigurasikan dapat terhubung
dengannya. Salah satunya kabel LAN dengan konfigurasi kabel straight-through.
Konfigurasi yang dilakukan dapat dilakukan melalu 2 cara :
WEB based UI 60
CLI melalui telnet, ssh atau aplikasi remote seperti putty.
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Untuk menghubungkan PC Konfigurasi dengan switch dapat menggunakan 2 tipe kabel :
Kabel Straight-Through, beberapa perangkat dari property cisco menggunakan kabel
Roll-Over.
Kabel Serial DB-9 male to female atau serial DB-9 to USB Converter.
Berikut ini akan dijelaskan konfigurasi melalui WEB Based UI terlebih dahulu dan
selanjutnya melalui CLI (Command Line Interface) telnet di command prompt. Ikuti langkah
– langkah berikut ini :
Matikan Firewall pada semua PC yang menjadi anggota VLAN.
Hubungkan setiap PC yang digunakan sebagai klien ke switch menggunakan kabel
Straight-Through.
Gunakan Salah satu PC sebagai PC konfigurasi.
Konfigurasi IP address pada PC konfigurasi. (IP address PC dan Switch berada
pada
satu network, tetapi berbeda pada IP host-nya).
Buka web browser, lalu ketik IP address switch.
Masukan user name dan password switch (apabila masih baru maka, username &
password defaultnya adalah admin).
Gambar 3.7 Tampilan awal konfigurasi pada Switch 61
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Keterangan :
L2 Features
digunakan untuk mengkonfigurasi switch dengan fitur Layer 2 (Data Link),
seperti VLAN, VLAN Asymetric, VLAN Trunk, dll
L3 Features
digunakan untuk mengkonfigurasi switch dengan fitur Layer 3 (Network),
seperti Inter VLAN Routing
Jumbo Frames
Switch mendukung untuk menerima atau mentransmisikan frame lebih dari
standar (1500 bytes). Ukuran maksimum untuk frame yang didukung adalah
sampai dengan 12,228 bytes
3.2.4 Virtual Lan (VLAN) menggunakan GUI
1. Membuat VLAN baru :
a. Pilih L2 Features > Muncul Form baru : 802.1Q static VLAN. Lalu buat VLAN
> Pilih tab VLAN Batch Setting > isikan VID : 2 > Beri tanda Ceklist ADD >
Apply
b. Ganti Nama VLAN dengan cara :
VLAN List > Button Edit > Rubah VLAN Name menjadi name : JKD > Klik
Apply.
c. Lakukan hal yang sama untuk VLAN JKL dengan VID : 3 mulai dari poin a.
Keterangan :
“Isi VID tidak boleh sama dengan default, karena VLAN default, VID = 1”
2. Mendaftarkan port ke VLAN Default :
Untuk bagian default kita harus merubah keanggotaannya VLAN Default dengan cara
: Pilih L2 Features > 802.1Q static VLAN > VLAN List > Edit (Bagian Default) >
Beri tags pada semua anggota VLAN JKD dan JKL, sehingga konfigurasi seperti
berikut :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 62
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.8 Static VLAN Default
Catatan :
Konfigurasi tersebut diperlukan agar port yang nantinya untuk
member VLAN JKD dan JKL tidak terdaftar juga di VLAN
default (modul panduan 4.12.1), sebab bila di daftarkan di 2
VLAN akan terjadi error overlap VLAN untags.
Port yang digunakan oleh PC konfigurasi (switch port 13) jangan
dirubah, karena mengakibatkan PC konfigurasi dengan switch
tidak terkoneksi atau tidak terhubung (Gambar 4.14).
Not member-kan port yang tidak terpakai sebagai anggota VLAN
pada VLAN default.
Not Member berfungsi agar port yang tidak digunakan tidak dapat digunakan
oleh PC manapun meskipun port tersebut aktif dan memiliki nilai PVID 1 (VLAN
Default), sehingga port tersebut menjadi tidak berfungsi. Apabila menginginkan dapat
berfungsi harus dikonfigurasikan lagi terlebih dahulu di VLAN defaultnya.
3. Mendaftarkan keanggotaan untuk VLAN yang dibuat (JKD dan JKL) : Kembali ke
Tab VLAN List > pilih VLAN Name : JKD > klik tombol edit > beri tanda pada
bagian untagged untuk port yang menjadi anggota VLAN JKD
Gambar 3.9 Static VLAN JKD 63
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer
4. Not member - kan port yang tidak menjadi anggota VLAN JKL atau port yang tidak
terpakai pada pengaturan GUI (agar tidak menjadi port tags).
Gambar 3.10 Static VLAN JKL
5. Lakukan langkah yang sama untuk keanggotaan VLAN JKL mulai dari poin 3.
Sehingga Tampilan hasil konfigurasi pada Tab VLAN List seperti berikut :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.11 Hasil Konfigurasi VLAN JKD dan JKL
Catatan :
Perhatikan port yang seharusnya tags dan untags pada setiap VLAN.
Lakukan pengecekan pada konfigurasi GVRP State. “Apabila semua port
bernilai 1 artinya semua port menjadi anggota VLAN default”.
Bila seperti itu konfigurasi belum benar. Untuk mengatasi masalah tersebut
konfigurasi manual. Dengan cara memasukan port yang akan dikonfigurasi
lalu sesuaikan dengan nilai VID yang di kehendaki. Enable pada ingress
checking. Sehingga hasil konfigurasi menjadi :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 64
Gambar 3.12 GVRP Settings
Konfigurasi manual pada GUI dengan mengisikan : From port “1” dan To Port
dengan nilai 2, PVID = 2 (untuk VLAN JKD), Ingress Checking = Enable-kan. Lalu
Apply. Bila muncul warning seperti berikut, abaikan. Lakukan hal yang sama untuk
JKL.
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.13 Pesan Warning
Catatan :
Bila hasil konfigurasi belum sesuai harapan artinya hasil konfigurasi salah. Hal
yang harus dilakukan adalah :
Periksa keanggotaan dari port. Apakah sudah benar atau belum konfigurasi
port-nya ? Bila salah kemungkinan kegagalan ada diantara tags dan untags
pada VLAN yang dibuat atau VLAN default. Untuk memeriksannya lihat hasil
konfigurasi dengan cara pada CLI : show vlan. Untuk pada GUI lihat di point ke
5 gambar ke 2.
Periksa hasil konfigurasi GVRP setting. Cara pengecekan ada pada point ke 5.
Kemungkinan kegagalannya adalah nilai PVID 1 semua (nilai VID default
artinya kemungkinannya semua member VLAN dapat terhubung). Untuk
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 65
mengatasinya konfigurasi GVRP secara manual seperti point ke 5 pada manual
konfigurasi.
3.2.5 Virtual Lan (VLAN) menggunakan CLI
1. Buka cmd > lalu ketik telnet IP_address switch.
2. Masukan username dan password switch (apabila masih baru maka, username &
password defaultnya adalah admin).
Gambar 3.14 Masukan username dan password
3. Membuat Virtual Lan baru :
Memberikan tag 2 pada JKD dan tag 3 pada JKL.
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.15 Membuat VLAN JKD dan JKL
Keterangan :
“tag tidak boleh sama dengan default, karena VLAN default tag = 1”
4. Mendaftarkan port ke VLAN Default :
Gambar 3.16 Konfigurasi VLAN default
Pada port 1 sampai 4 didaftarkan untuk VLAN JKD dan JKL selanjutnya menghapus
port yang tidak terpakai kecuali port 13 yang digunakan untuk port konfigurasi.
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 66
Gambar 3.17 Konfigurasi VLAN default
5. Mendaftarkan keanggotaan untuk VLAN yang dibuat (JKD dan JKL) :
Gambar 3.18 Konfigurasi VLAN JKD
Gambar 3.19 Konfigurasi VLAN JKL
Kemudian tampilan hasil konfigurasi pada tab VLAN List seperti berikut :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 67
Gambar 3.20 Tampilan VLAN pada CLI yang sudah di buat
Lakukan pengecekan pada konfigurasi GVRP State. “Apabila semua port bernilai
1 artinya semua port menjadi anggota VLAN default”. Bila seperti itu konfigurasi
belum benar. Untuk mengatasi masalah tersebut konfigurasi manual.
Melihat konfigurasi GVRP Setting melalui CLI :
Gambar 3.21 Konfigurasi GVRP
Perintah manual untuk mengkonfigurasi gvrp adalah :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.22 Perintah Manual Konfigurasi GVRP
3.3 VLAN Asymetric
Asymetric muncul untuk mengatasi masalah ketika terdapat permasalahan. Suatu PC
dalam contoh ini PC Admin harus dapat terhubung ke 2 VLAN (JKD dan JKL). Akan tetapi
anggota VLAN JKD tidak dapat berkomunikasi ke VLAN JKL ataupun sebaliknya. Secara
logikal PC Admin terdaftar pada 2 VLAN. Fitur ini tetap menjaga security untuk tiap
segmentasi jaringan. Cara kerjanya switch akan membandingkan setiap nilai PVID dan
GVRP-nya yang ada pada frame paket.
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 68
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.23 Topologi VLAN Aymetric
3.3.1 Konfigurasi VLAN Asymetric Menggunakan Packet Tracert :
1. Buatlah gambar topologi Asymetric seperti pada gambar di atas.
2. Kemudian masukkan Ip Address pada masing-masing computer, ingat VLAN 2
JKD dan VLAN 3 JKL tidak boleh 1 network.
Gambar 3.24 Konfigurasi Ip Address
3. Setelah itu klik pada switch, setting mode access yang digunakan pada VLAN 2
(JKD),seperti pada gambar dibawah ini :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 69
Gambar 3.25 Mode Access
4. Lakukan hal yang sama untuk mode access VLAN 3 (JKL),
5.Untuk mengetahui apakah VLAN 2 dan VLAN 3 sudah terdaftar lakukan perintah
show
run pada paket tracert seperti pada gambar dibawah ini :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.26 Show Run pada Asymetric
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 70
6. Setelah selesai untuk melihat hasilnya apakah VLAN 2 dan VLAN 3 tidak bisa
terhubung dengan perintah ping (Alamat Ip Address VLAN 3) seperti gambar
dibawah ini :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.27 Perintah Ping
7. Untuk melihat apakah anggota VLAN JKD sudah terkoneksi apa belum lakukan perintah
seperti di atas disertai alamat ip address.
3.3.2 VLAN Asymetric menggunakan GUI
Langkah konfigurasi VLAN asymetric :
1. Pilih Asymetric VLAN setting > pilih radio button enable
Gambar 3.28 VLAN Asymetric setting
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 71
2. Edit konfigurasi VLAN default sebelumnya sehingga menjadi seperti berikut :
Beri untags untuk port 1 – 4 (anggota VLAN JKD, JKL , port yang digunakan untuk
Admin (port 20) dan akses internet (port 21).
Catatan :
VLAN default nantinya menjadi akses bagi antara Admin ke VLAN
JKD, JKL dan akses internet bagi ke kedua VLAN !.
Port 13 port konfigurasi !
Gambar 3.29 Static VLAN
3. Buat VLAN JKD seperti sebelumnya ,tetapi daftarkan juga port 20 dan 21 yang
digunakan untuk akses internet ke VLAN dan akses dari PC Admin ke VLAN.
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.30 Static VLAN JKD
Lakukan langkah yang sama untuk VLAN JKL.
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 72
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.31 Static VLAN JKL
4. Periksa kembali pada pengaturan GVRP. Apabila pada port 20 dan 21 memiliki
nilai PVID 2 atau 3. Misalnya 2 artinya VLAN JKD atau VID 2 dapat
mengakses internet dan admin. Akan tetapi pada VLAN JKL tidak dapat
terhubung ke admin atau internet.
Catatan :
Agar semua anggota VLAN JKD dan JKL dapat terhubung ke internet
atau admin, tetapi JKD dan JKL tetap tersegmentasi, maka Nilai PVID harus 1
pada port 20 dan 21, sebab port tersebutlah yang di asymetric-kan pada VLAN
default dan VLAN JKD dan JKL.
Untuk mengatasi masalah tersebut lakukan kofigurasi secara manual. Jika
pada saat konfigurasi manual muncul warning seperti berikut :
Gambar 3.32 Pesan Warning
Pesan warning diatas abaikan saja.
Konfigurasikan yang benar adalah seperti dibawah ini:
Gambar 3.33 konfigurasi GVRP 73
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Perhatikan baik – baik pada port 1-2 dan 3-4 (PVID harus sesuai VLAN ID-nya).
Sedangkan port 20 dan 21 harus PVID-nya 1,
(karena menjadi port akses terhadap kedua VLAN melalui VLAN default).
3.3.3 VLAN Asymetric menggunakan CLI
1. Pada konfigurasi mengunakan cli, meng-enable kan vlan asymmetric tersebut.
Gambar 3.34 VLAN Aymetric setting enable
2. Edit konfigurasi VLAN default sebelumnya sehingga menjadi seperti berikut :
Untuk port 1 – 4 (anggota VLAN JKD, JKL , port yang digunakan untuk Admin
(port 20) dan akses internet (port 21).
Catatan :
VLAN default nantinya menjadi akses bagi antara Admin ke VLAN
JKD, JKL dan akses internet bagi ke kedua VLAN !.
Port 13 port konfigurasi !
Not memberkan port yang tidak digunakan di VLAN default :
Gambar 3.35 VLAN default
3. Buat VLAN JKD seperti sebelumnya (Langkah 8 poin 4.5), tetapi daftarkan juga
port 20 dan 21 yang digunakan untuk akses internet ke VLAN dan askes dari PC
Admin ke VLAN.
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 74
Gambar 3.36 config VLAN vlanid 2
Gambar 3.37 config VLAN vlanid 3
4. Periksa kembali pada pengaturan GVRP. Apabila pada port 20 dan 21 memiliki nilai
PVID 2 atau 3. Misalnya 2 artinya VLAN JKD atau VID 2 dapat mengakses internet
dan admin. Akan tetapi pada VLAN JKL tidak dapat terhubung ke admin atau
internet.
Catatan :
Agar semua anggota VLAN JKD dan JKL dapat terhubung ke internet atau
admin, tetapi JKD dan JKL tetap tersegmentasi, maka Nilai PVID harus 1 pada
port 20 dan 21, sebab port tersebutlah yang di asymetric-kan pada VLAN
default dan VLAN JKD dan JKL.
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.38 GVRP setelah di konfigurasi
Perhatikan baik – baik pada port 1-2 dan 3-4 (PVID harus sesuai VLAN ID-nya).
Sedangkan port 20 dan 21 harus PVID-nya 1 (karena menjadi port akses terhadap
kedua VLAN melalui VLAN default).
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 75
3.4 VLAN TRUNKING
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.39 Topologi VLAN Trunking
3.4.1 Konfigurasi VLAN Asymetric Menggunakan Packet Tracert :
1. Buatlah gambar topologi seperti pada gambar di atas.
2. Kemudian masukan Ip Address pada masing-masing PC, ingat pada VLAN JKD
dan VLAN JKL menggunakan IP Address beda network.
3. Setting IP Address pada VLAN JKD dimulai dari network 192.168.100.2
Dan pada VLAN JKL dimulai dari network 192.168.101.4, jangan lupa untuk
memberikan gateway dari network tersebut seperti pada gambar dibawah ini :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 76
Gambar 3.40 Setting Ip Address
4.Lakukan hal yang sama pada setiap PC.
5. Selanjutnya setting Mode Access pada masing masing switch apakah termasuk mode
access JKD atau JKL ,untuk JKD pada switch 1maupun switch 2 caranya sama
konfigurasi seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.41 Mode Access JKD
6. Untuk Mode Access JKL pada switch 1 maupun switch 2 caranya seperti pada gambar
dibawah ini :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.42 Mode Access JKL
7.Untuk mengetahui apakah Mode Access sudah benar apa belum ketikkan perintah show run
:
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 77
Gambar 3.43 Show Run
8.Selanjutnya lakukan trunk (mengubungkan) antara switch 1 ke switch 2, konfigurasikan
switch
1 seperti pada gambar dibawah ini :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.44 Trunk Switch 1
8. Lakukan konfigurasi trunk pada switch ke 2 seperti pada gambar dibawah iini :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 78
Gambar 3.45 Trunk Switch 2
10.Selanjutnya lakukan trunk ke router dari switch 1 seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.46Trunk ke Router
11. Setelah itu konfigurasikan Router dengan metode encapsulation terhadap VLAN JKD
VID 2
supaya antar VLAN yang terdapat pada switch 1 maupun 2 dapat terhubung dengan
menggunakan router :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.47 Router Encapsulation VLAN 2
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 79
12. Selanjutnya lakukan encapsulation pada VLAN JKL VID 3, agar antar VLAN yang
terdapat
pada switch1 maupun switch 2 dapat terhubung.dengan menggunakan router :
Gambar 3.48 Router Encapsulation VLAN
3.4.2 VLAN TRUNKING menggunakan GUI
A. Pengaturan pada switch 1 DES 3200-26 :
1. Enable-kan Asymetric VLAN :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.49 Enable Asymetric
2. Modifikasi pada VLAN Default seperti berikut :
L2 Features > 802.1Q Static VLAN > VLAN List > Tekan Button Edit pada
VLAN Default. Kemudian beri untags untuk semua anggota VLAN JKD, JKL (port
1-4), termasuk Admin (port 20), Internet (port 21) dan PC Konfigurasi (port 13).
Sedangkan untuk port 23 beri tags.
Catatan : Port 23 merupakan port tags atau jalur koneksi keluar dari switch
Dlink DES 3200-26 (Switch 1) ke Switch Dlink DES 3200-26 (Switch 2)
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 80
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.50 konfigurasi VLAN default
3. Mendaftarkan anggota VLAN JKD dan JKL dengan port 23 sebagai port tags :
a. L2 Features > 802.1Q Static VLAN > VLAN List > Tekan Button Edit pada
VLAN JKD. Kemudian beri untags untuk semua anggota VLAN JKD (port 1-2),
termasuk Admin (port 20), Internet (port 21) dan PC Konfigurasi (port 13).
Sedangkan untuk port 23 beri tags.
b. Lakukan hal yang sama untuk VLAN JKL : untags port 3-4, Admin (port
20), Internet (port 21) dan PC Konfigurasi (port 13) dan port 23 beri tags.
Gambar 3.51 konfigurasi VLAN JKD
Gambar 3.52 Konfigurasi VLAN JKL 81
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA 4. Periksa kembali pada pengaturan GVRP. Apabila pada port 20 dan 21 memiliki
nilai PVID 2 atau 3. Misalnya 2 artinya VLAN JKD atau VID 2 dapat
mengakses internet dan admin. Akan tetapi pada VLAN JKL tidak dapat
terhubung ke admin atau internet.
Catatan :
Agar semua anggota VLAN JKD dan JKL dapat terhubung ke internet
atau admin, tetapi JKD dan JKL tetap tersegmentasi, maka Nilai PVID harus 1
pada port 20 dan 21, sebab port tersebutlah yang di asymetric-kan pada VLAN
default dan VLAN JKD dan JKL.
Untuk mengatasi masalah tersebut lakukan kofigurasi secara manual. Jika
pada saat konfigurasi manual muncul warning seperti berikut :
Gambar 3.53 Pesan Warning
Pesan warning diatas abaikan saja.
Konfigurasikan yang benar adalah seperti dibawah ini:
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 82
Gambar 3.54 konfigurasi GVRP
Perhatikan baik – baik pada port 1-2 dan 3-4 (PVID harus sesuai VLAN ID-nya).
Sedangkan port 20 dan 21 harus PVID-nya 1 (karena menjadi port akses terhadap
kedua VLAN melalui VLAN default).
5. Konfigurasikan Switch sebagai VLAN Trunk Enable :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.55 Konfigurasi VLAN Trunk
B. Pengaturan pada switch 2 DES 3200-26 :
Langkah Konfigurasi VLAN Asymetric
1. Enable-kan Asymetric VLAN :
Gambar 3.56 Enable Asymetric
2. Modifikasi pada VLAN Default seperti berikut :
L2 Features > 802.1Q Static VLAN > VLAN List > Tekan Button Edit pada
VLAN Default. Kemudian beri untags untuk semua anggota VLAN JKD, JKL (port
5-8), dan PC Konfigurasi (port 13). Sedangkan untuk port 23 beri tags.
Catatan : Port 23 merupakan port tags atau jalur koneksi keluar dari switch
Dlink 3200 (Switch 1) ke Switch Dlink 3200 (Switch 2)
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 83
Gambar 3.57 Konfigurasi Static VLAN Default
3. Mendaftarkan anggota VLAN JKD dan JKL dengan port 23 sebagai port tags :
c. L2 Features > 802.1Q Static VLAN > VLAN List > Tekan Button Edit pada
VLAN JKD. Kemudian beri untags untuk semua anggota VLAN JKD (port 5-6),
dan untuk port 23 beri tags.
d. Lakukan hal yang sama untuk VLAN JKL : untags port 7-8, dan port 23
beri tags.
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.58 Konfigurasi VLAN JKD
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 84
Lakukan langkah yang sama untuk VLAN JKL
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.59 konfigurasi VLAN JKL
4. Periksa kembali pada pengaturan GVRP. Apabila pada port 20 dan 21 memiliki
nilai PVID 2 atau 3. Misalnya 2 artinya VLAN JKD atau VID 2 dapat
mengakses internet dan admin. Akan tetapi pada VLAN JKL tidak dapat
terhubung ke admin atau internet.
Catatan :
Agar semua anggota VLAN JKD dan JKL dapat terhubung ke internet
atau admin, tetapi JKD dan JKL tetap tersegmentasi, maka Nilai PVID harus 1
pada port 20 dan 21, sebab port tersebutlah yang di asymetric-kan pada VLAN
default dan VLAN JKD dan JKL.
Untuk mengatasi masalah tersebut lakukan kofigurasi secara manual. Jika
pada saat konfigurasi manual muncul warning seperti berikut abaikan saja :
Gambar 3.60 Pesan Warning
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 85
C. Hasil konfigurasi VLAN
1. Perhatikan baik-baik pada port 5-6 dan 7-8 (PVID harus sesuai VLAN ID-nya.
Gambar 3.61 Konfigurasi GVRP
Gambar 3.62 Konfigurasi GVRP
2. Konfigurasikan Switch sebagai VLAN Trunk Enable :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.63 Konfigurasi VLAN Trunk
3.7.3 VLAN TRUNKING menggunakan CLI
A. Pengaturan pada switch 1 DES 3200-26 :
1. Enable-kan Asymetric VLAN :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 86
Gambar 3.64 Enable Asymetric VLAN
2. Buat VLAN JKD dan JKL : isikan VID 2 name JKD (tidak boleh sama dengan
default). Lakukan hal yang sama untuk VLAN JKL dengan VID 3.
Gambar 3.65 Konfigurasi VLAN JKD dan JKL
3. Modifikasi pada VLAN Default seperti berikut :
Beri untags untuk semua anggota VLAN JKD, JKL (port 1-4), termasuk Admin
(port 20), Internet (port 21) dan PC Konfigurasi (port 13). Sedangkan untuk port 23
beri tags.
Catatan : Port 23 merupakan port tags atau jalur koneksi keluar dari switch
Dlin 3200 (Switch 1) ke Switch Dlink 3526 (Switch 2)
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.66 konfigurasi VLAN default
4. Mendaftarkan anggota VLAN JKD dan JKL dengan port 23 sebagai port tags :
a. Beri untags untuk semua anggota VLAN JKD (port 1-2), termasuk Admin
(port 20), Internet (port 21) dan PC Konfigurasi (port 13). Sedangkan untuk
port 23 beri tags.
b. Lakukan hal yang sama untuk VLAN JKL : untags port 3-4, Admin (port
20), Internet (port 21) dan PC Konfigurasi (port 13) dan port 23 beri tags.
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 87
Gambar 3.67 Konfigurasi keanggotaan VLAN JKD
Gambar 3.68 Konfigurasi keanggotaan VLAN JKL
2. Perhatikanlah kembali pada tabel GVRP state setting. Nilai PVID untuk port 1- 4
harus sesuai dengan VID pada keanggotaan VLAN-nya. Untul port 20, 21 dan 23
nilai PVID harus 1. bila belum lakukanlah secara manual.
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.69 Hasil dari tabel GVRP
3. Konfigurasikan switch sebagai VLAN Trunk Enable : Dengan mengetikkan pada
command line “trunk on”
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 88
B. Pengaturan pada switch 2 DES 3200-26:
1. Enable-kan Asymetric VLAN :
Gambar 3.70 Enable Asymetric VLAN
2. Buat VLAN JKD dan JKL : isikan VID 2 name JKD (tidak boleh sama dengan
default). Lakukan hal yang sama untuk VLAN JKL dengan VID 3.
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 3.71 Konfigurasi VLAN JKD dan JKL
3. Modifikasi pada VLAN Default seperti berikut :
Beri untags untuk semua anggota VLAN JKD, JKL (port 1-4), termasuk Admin
(port 20), Internet (port 21) dan PC Konfigurasi (port 13). Sedangkan untuk port 23
beri tags.
Catatan : Port 23 merupakan port tags atau jalur koneksi keluar dari switch
Dlin 3200 (Switch 1) ke Switch Dlink 3526 (Switch 2)
Gambar 3.72 konfigurasi VLAN default
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 89
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA 4. Mendaftarkan anggota VLAN JKD dan JKL dengan port 23 sebagai port tags :
c. Beri untags untuk semua anggota VLAN JKD (port 1-2), termasuk Admin
(port 20), Internet (port 21) dan PC Konfigurasi (port 13). Sedangkan untuk
port 23 beri tags.
d. Lakukan hal yang sama untuk VLAN JKL : untags port 3-4, Admin (port
20), Internet (port 21) dan PC Konfigurasi (port 13) dan port 23 beri tags.
Gambar 3.73 Konfigurasi keanggotaan VLAN JKD
Gambar 3.74 Konfigurasi keanggotaan VLAN JKL
4. Perhatikanlah kembali pada tabel GVRP state setting. Nilai PVID untuk port 1- 4
harus sesuai dengan VID pada keanggotaan VLAN-nya. Untul port 20, 21 dan 23
nilai PVID harus 1. bila belum lakukanlah secara manual.
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 90
Gambar 3.75 Hasil dari tabel GVRP
5. Konfigurasikan switch sebagai VLAN Trunk Enable : Dengan mengetikkan pada
command line “trunk on”
Catatan :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA 1. Kemungkinan kegagalan yang mendasar ialah pada pengaturan switch 3200-26,
sebab switch tersebutlah yang menjadikan dapatnya terjadi VLAN trunking
diantara switch. Terutama pada pengaktifan enable VLAN trunking.
2. Bisa atau tidaknya terjadi VLAN trunking ditentukan pula pada port yang
dijadikan sebagai trunk. Port tersebut harus tags.
3. Apabila terjadi kegagalan trunking dari anggota VLAN pada switch ke 2 3200-26
tidak dapat terhubung ke VLAN yang ada pada switch 3200-26 atau sebaliknya.
Itu dapat disebabkan karena pengaturan Asymteric belum enable pada switch
3200-26 atau port 23 di switch 3200-26 tidak didaftarkan pada VLAN-nya dan
diberi tags.
4. Kegagalan konfigurasi berikutnya adalah semua anggota VLAN pada switch
3200-26 tidak dapat terhubung ke anggota VLAN yang sama pada switch 3200-
26. Itu dapat disebabkan karena pada pengaturan GVRP setting nilai PVID-nya 1
semua di switch 3200-26. setting manual untuk memperbaikinya.
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 91
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA BAB 4
4 WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN)
Pada bab 4 ini menjelaskan mengenai langkah – langkah pembuatan jaringan dengan
standarisasi 802.11b,g atau disebut juga WLAN yang beroperasi frekuensi 2.4 GHz dengan
dua mode jaringan yaitu mode ad-hoc dan infrastruktur. Untuk keperluan sambungan jarak
jauh melalui jaringan wireless maka diujicobakan percobaan pembuatan jaringan Point to
Point dan Point to Multipoint dengan dua mode jaringan yaitu bertindak sebagai mode Bridge
dan mode Router di kedua perangkat Antena.
Tujuan Prakikum :
1. Membuat konfigurasi dasar jaringan wireless ad-hoc
2. Membuat konfigurasi jaringan Point to Point dengan mode network bridge pada
frekuensi 5 GHz
3. Membuat konfigurasi jaringan Point to Multipoint dengan mode network Bridge pada
frekuensi 5 GHz
4. Membuat konfigurasi jaringan Point to Point dengan mode network Router pada
frekuensi 5 GHz
5. Membuat konfigurasi jaringan infrastruktur dan MAC Address Filtering pada
perangkat dengan frekuensi 2.4 GHz (802.11)
Peralatan yang digunakan :
1. PC praktikan
2. Antena Nano Station, Nano Bridge, dan Nano Grid
3. Wireless Access Point Linksys E 1200
4. Wireless TP-Link
5. Wireless Bullet M2 ubnt
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 92
4.1 Model jaringan Ad-hoc
Ad-hoc merupakan model jaringan yang paling dasar dari jaringan wireless. Jaringan
ini umumnya digunakan ketika terdapat dua buah komputer yang akan berbagi data satu sama
lainnya. Namun tidak menutup kemungkinan lebih dari 2 komputer yang dapat terkoneksi.
Yang terpenting adalah diantara kedua atau lebih komputer berada dalam mode jaringan yang
sama. Disamping itu mode l jaringan ini juga diimplementasikan untuk model jaringan
mobile ad-hoc.
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.1 Topologi praktikum Ad-hoc
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah salah satu PC harus menyediakan suatu
akses menggunakan SSID yang akan melayani konektivitas diantara kedua PC tersebut.
Jangan lupa kedua PC harus berada dalam konfigurasi mode yang sama yaitu “mode ad-hoc”.
IP address kedua PC harus berada dalam satu jaringan, contoh yaitu 192.168.1.1/24, tetapi
berbeda dalam pengalamatan host/komputernya. Setelah memahami konsep yang dijelaskan
di BAB WLAN Panduan poin 4.8. Ada baiknya mulai ikuti langkah berikut :
Pengaturan Pada PC1 :
1. Matikan Firewall : Open Security Center > Windows firewall > OFF (Not
Recommended ).
Catatan :
Pengaturan ini ditujukan agar PC1 mampu melakukan testing koneksi
melalui tools ping.
Gambar 4.2 Open Security Center 93
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer
Gambar 4.3 Form Pengaturan Firewall
2. Start> My Network Places > View Network Connection > Pilih pada bagian
Properties seperti gambar berikut :
Catatan :
(Apabila masih dalam keadaan disabled maka enable terlebih dahulu wireless
network connection – nya)
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.4 Wireless Properties
3. Pada Tab General > Pilih TCP/IP (Mengatur IP address) :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 94
Gambar 4.5 Pengaturan IP address PC1
4. Muncul Form baru, Pilih Tab Wireless Networks :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.6 Tab Wireless Network (mode Ad-hoc)
5. Pada bagian ini kita selanjutnya akan mengubah mode wireless card menjadi
mode ad-hoc. Cara yang harus dilakukan adalah Pilih Button Advances.
Lalu pilih >Computer to computer (ad-hoc) network only.
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 95
Keterangan :
1. View Wireless Networks : digunakan apabila akan melakukan konektivitas
atau pencarian terhadap jaringan wireless yang tersedia, baik dalam mode ad-
hoc ataupun infrastruktur.
2. Advances : digunakan untuk mengubah mode wireless card.
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.7 Form Pilihan mode wireless card
Keterangan :
a) Any avalaible network (access point preferred) : digunakan untuk
penggunaan pada jaringan infrastruktur yang terhubung ke suatu access point
sebagai pilihan mode utamanya.
b) Access point (infrastructure) network only : digunakan dalam mode jaringan
infrastruktur saja.
c) Computer to computer (ad-hoc) network only : digunakan untuk jaringan
berbasis ad-hoc wireless mode.
6. Kemudian tekan button : ADD > mucul form baru pada Tab Association dan
uncheklist bagian the key provided for me authentication.
7. Pilih Netwrok Authentication : Open dan Data Encryption : WEP, Kemudian
lengkapi data seperti digambar :
8. Network key dan confirm network key adalah12345
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 96
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.4 Form pembuatan SSID, dll.
Keterangan :
Wireless Network key : digunakan untuk pengaturan metode authentication
hubungan antara dua wireless card pada mode ad-hoc ini.
a. Network Authentication (Modul panduan poin 4.10) :
Pilihan lainnya :
b. Data Encryption :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 97
Pilihan mode : selain WEP ;
9. Hasil Konfigurasi :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.8 Hasil akhir Pembuatan SSID (ad-hoc)
Pengaturan pada PC2 :
1. Lakukan seperti langkah 1 sampai 5 pada PC1, untuk PC2 ini. Akan tetapi untuk
pengaturan IP address berbeda:
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 98
Gambar 4.9 Pengaturan IP address PC2
2. Tahapan berikutnya melakukan scanning atau pencarian terhadap SSID yang telah
dibuat oleh PC1. Caranya ialah :Klik kanan pada Wireless Network Connection
> pilih View Avalaible Wireless Networks.
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.10 Scanning SSID jaringan wireless
3. Maka akan muncul tampilan berikut :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 99
Gambar 4.11 SSID yang tersedia di jaringan wireless
Selanjutnya cari SSID dengan nama ACSL-JKD, lalu tekan button connect.
4. Setalah hal tersebut dilakukan maka akan diminta proses authentication dengan
menggunakan password yang telah di buat sebelumnya yaitu “12345” :
MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.12 Form isian password untuk SSID
5. Setelah terhubungnya kedua PC tersebut, maka lakukan tes koneksi diantara
keduanya menggunakan tools ping, seperti berikut :
| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 100