The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ritawidiaa31, 2022-06-08 03:21:35

modul-praktikum-jkd-s1-ata-2015-v1 (1)

modul-praktikum-jkd-s1-ata-2015-v1 (1)

Gambar 4.13 Tes koneksi ke PC2 dari PC1

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.14 Tes koneksi ke PC1 dari PC2

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 101

4.2 Percobaan Jaringan Point to Point (Bridge Mode) Wireless 5.8 GHz

Gambar 4.15 Model Topologi Awal Konfigurasi Antena PtP

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar diatas menunjukan bahwa, terdapat dua buah antena yang akan dihubungkan
melalui cara PtP. Antena pertama yaitu Nano Station yang bertindak sebagai AP WDS atau
transmitter atau juga disebut sebagai Root bridge. Sedangkan sisi receiver yaitu antena Nano
Bridge. Kedua antena beroperasi menggunakan mode jaringan yang sama yaitu Bridge. Poin
penting adalah kedua antena harus beroperasi menggunakan channel atau frekuensi yang
sama yaitu di frekuensi 5 GHz.

Antena Transmitter merupakan penyedia layanan akses internet yang nantinya dibagi
ke antena receiver, sehingga setiap klien yang terhubung melalui antena receiver memperoleh
akses internet juga.

Sebelum melakukan konfigurasi.Terlebih dahulu persiapkan 2 buah PC yang
digunakan untuk mengkonfigurasian antena melaui Web-Base.Hubungkan kedua PC
menggunakan kabel Straight dari port ethernet PC ke port ethernet yang ada di antena.

Langkah konfigurasi akan dibagi kedalam 2 tahapan :

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 102

A. Konfigurasi untuk Antena Nano Station (Root Bridge)
1. Setelah PC dihubungkan menggunakan kabel, selanjutnya konfigurasi IP PC
konfigurasi 1 tersebut menjadi seperti berikut :

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.16 IP address PC konfigurasi 1
*Untuk Ip Address di sesuai kan dengan Network Lab
*Jika Ip Antena masih default (192.168.1.20) maka Ip PC 1 adalah 192.168.1.2
*Ip Network Kalimalang : 192.168.131.*
*Ip Network Depok : 192.168.125.*

2. Buka browser ketikan IP address Antena yaitu 192.168.131.50, lalu
masukan username : ubnt dan password : ubnt atau sesuai password yang
tertera di hardware.
*Jika Ip antena masih default, ketikan Ip address pada browser
192.168.1.20

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 103

3. Arahkan ke Tab Network > Terdapat 2 pilihan pada Network Mode : pilih
yang Mode Bridge > Atur IP address Secara Statis, sehingga mejadi seperti
gambar berikut :

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.17 Pengaturan Mode jaringan antenna
*Untuk Ip Address di sesuai kan dengan Network Lab
*Ip Network Kalimalang : 192.168.131.* , Dengan Gateway 192.168.131.1
*Ip Network Depok : 192.168.125.* , Dengan Gateway 192.168.125.254

Apabila sudah sesuai maka tekan button change > apply. Untuk melakukan
penyimpanan konfigurasi ke dalam memory.
4. Pindah ke Tab Wireless untuk melakukan konfigurasi mode wireless seperti
gambar berikut :

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 104

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.18 Konfigurasi pengaturan wireless
Wireless Mode = Access Point WDS
SSID = ACSL-JKD
Channel Shifting = enable
channel : 162 – 5810 MHz
Output Power = 16 dBm
Security = WPA2
WPA Preshared Key = acsl131jkd

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 105

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Keterangan :

 Auto dan WDS Peers : digunakan ketika Antena beroperasi pada mode AP
Repeater. Auto melakukan pencarian secara otomatis namun apabila
unceklist maka harus memasukan MAC address Peers koneksi antena lain
ke dalam WDS Peers.

 Channel Spectrum width : menentukan lebar jalu pita frekuensi, semakin
lebar maka data rate semakin besar.

 Channel Shifting : Channel shifting adalah memindahkan frekuensi tengah
yang kita pakai ke 'angka' lain dengan harapan jalur tersebut lebih bersih
tidak terkena interferensi. Namun cara ini tidak menjamin masalah
interferensi teratasi namun dapatdicoba karena bisa jadi di sebuah lokasi dia
bisa berfungsi baik, tapi tidak di lokasi lain.

 Hide SSID : digunakan hanya dalam mode AP atau AP-repeter. Apabila
enable maka SSID tidak akan di broadcast ke station wireless lain.

 Channel : digunakan untuk menentukan jalur frekuensi yang digunakan.
Perlu diperhatikan apabila kita hendak menggunakan jalur frekuensi tinggi
seperti antena ini. Kita harus memiliki izin terhadap penggunaan frekuensi
tersebut. Apabila tidak maka akan melanggar peraturan perundang –
undanga (frekuensi tersebut diawasi secara ketat oleh pemerintah).

 Output Power : menentukan nilai maksimum output power yang
dikeluarkan oleh antena (nilai maks. regulasi penggunaan di Indonesia
adalah sekitar 20 dBm). Bila nilainya semakin besar maka daya pancar
sinyal akan lebih jauh jarak penerimaannya.

5. Berikutnya beralih ke Tab Advances > Geser button pada bagian distances :
untuk menentukan jangkauan sinyal yang masih mampu diterima oleh
receiver. Pengaturan ini akan merubah pula nilai ACK timeout. Pada saat
sesi transmisi data dilakukan.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 106

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.19 Pengaturan jarak tempuh antena.

6. Setelah selesei lakukan perubahan dengan menekan button change.
Langkah selanjutnya melakukan konfigurasi disisi antena receiver.

7. Pindahkan kabel utp yang terhubung ke adaptor yang digunakan oleh PC
konfigurasi dan pasang kembali dengan menggunakan kabel yang
memperoleh akses internet.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 107

B. Konfigurasi untuk Antena Nano Bridge (Non-Root Bridge)
(1) Konfigurasi IP address pada PC konfigurasi 2 dengan menggunakan IP
address : 192.168.131.65, Subnet mask : 255.255.255.0, Gateway :
192.168.131.60, dan DNS : 8.8.8.8
*Untuk Ip Address di sesuai kan dengan Network Lab
*Jika Ip Antena masih default (192.168.1.20) maka Ip PC 1 adalah
192.168.1.2
*Ip Network Kalimalang : 192.168.131.*
*Ip Network Depok : 192.168.125.*

(2) Buka browser dengan mengetik IP address antena Nano Bridge :
192.168.131.60
*Jika Ip antena masih default, ketikan Ip address pada browser
192.168.1.20

(3) Masukan username : ubnt , dan password : ubnt atau username dan
password yang tertera dihardware.

(4) Setelah berhasil login, pindahkan ke Tab Wireless. Lalu rubah wireless
mode menjadi Station WDS, karena sebagai Non Root Bridge.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 108

Gambar 4.20 Wireless mode Antena Reciver
(5) Beri Tanda Ceklist pada bagian Frequensy Scan List dan tekan button Edit

lalu pilih ALL, sehingga list frekuensi seperti Gambar 4.21 (menyesuaikan
dengan antena transmitter).
(6) Pilih pada bagian antena 300 – 22 dBi untuk menentukan Output Power
yang semakin besar yaitu nilai maks. 14 dBm.
(7) Tekan button Select pada bagian wireless mode. Untuk melakukan scanning
terhadap SSID antena transmitter yang telah dibuat sebelumnya.
Kemudian beri tanda ceklist dan Lock MAC AP

Gambar 4.21 Scanning SSID Transmitter dan Lock MAC Address
(8) Pada bagian wireless security lengkapi password sesuai dengan password

yang telah dibuat oleh antena transmitter, sehingga hasil akhir keselurahan
seperti gambar berikut :

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.22 Hasil akhir konfigurasi wireless mode antena receiver

(9) Tekan button change untuk penyimpanan konfigurasi.
(10) Alihkan Tab ke bagian Network untuk mengubah mode jaringan menjadi

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 109

bridge

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.23 Pengaturan mode bridge pada antena receiver

Atur IP secara static, masukan IP addres, seperti di gambar. IP address
gateway yang digunakan merupakan ip address gateway antena
transmitter. Tekan change untuk melakukan perubahan.

(11) Untuk memperoleh jarak penerimaan yang maksimal. Lakukan perubahan
nilai distances pada Tab Advances menjadi nilai terbesar dan tekan button
change :

Gambar 4.24 Pengaturan jarak jangkuan antena receiver

(12) Setelah tahapan tersebut selesei. Hubungkan kabel jalur akses internet ke
adaptor yang digunakan oleh antena transmitter pada bagian LAN
(adaptor), terlebih dahulu cabut kabel LAN pada adaptor yang terhubung

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 110

ke PC konfigurasi 1, sehingga topolgi akhir jaringan PtP seperti berikut :

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.25 Topologi akhir jaringan PtP

(13) Lakukan tes koneksi dari PC konfigurasi 2 menggunakan ping ke ip
address berikut :
 192.168.131.60 (Gateway LAN Antena Receiver)
 192.168.131.50 (IP address Antena transmitter)
 192.168.131.1 (Gateway internet)

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 111

4.3Percobaan Jaringan Point to Multi Point (Bridge Mode) Wireless 5.8 GHz

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.26 Topologi awal jaringan PtM

Dari percobaan sebelumnya, kita telah membuat model jaringan PtP, memanfaatkan 2
buah antena. Dimana salah satu antena akan membagikan koneksi internet ke klien yang ada
di antena lain (antena nano bridge) atau tempat lain. Namun bagaimana apabila kita
dihadapkan lagi ke keadaan terdapat 1 buah antena baru yang harus terhubung ke internet.
Solusinya adalah menggabungkan antena baru ke antena nano station. Kenapa antena nano
station ?, sebab apabila ke antena nano bridge topologi menjadi tidak simetris dan akan
merubah banyak konfigurasi yaitu nano bridge harus di rubah ke mode AP WDS atau root
bridge. Apalagi dalam satu model jaringan wireless seperti ini tidak diperbolehkan terdapat 2
Root bridge.

Langkah – langkah konfigurasi sederhana saja, pastikan antena baru telah terhubung
dengan PC konfigurasi menggunakan kabel straight. Selanjutnya ikuti langkah berikut :

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 112

1. Atur IP address PC yang digunakan untuk mengkonfigurasi antena grid
seperti sebelumnya (192.168.131.75).
*Untuk Ip Address di sesuai kan dengan Network Lab
*Jika Ip Antena masih default (192.168.1.20) maka Ip PC 1 adalah
192.168.2.1
*Ip Network Kalimalang : 192.168.131.*
*Ip Network Depok : 192.168.125.*

2. Buka browser ketikan alamat IP 192.168.131.70 dan login menggunakan
username : ubnt dan password : ubnt.
*Jika Ip antena masih default, ketikan Ip address pada browser
192.168.1.20

3. Beralih ke Tab Wireless : Pilih Mode Wireless = Sation WDS

4. Ceklist frequency list dan tekan button edit lalu pilih all.

5. Pilih select untuk melakukan scan terhadap SSID milik Antena Nano staion
yang beroperasi pada frekuensi yang sama:

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.27 Lock MAC Address Antena Root bridge
6. Masukan password autentikasi untuk menghubungkan kedua antena tadi

(password = acsl131jkd).

7. Hasil konfigurasi akhir pada Tab Wireless menjadi seperti gambar di bawah
:

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 113

Gambar 4.28 Konfigurasi akhir wireless antena grid

8. Pada bagian Tab Network konfigurasikan Network mode = Bridge dan ip
address antena seperti gambar di bawah ini. (Gateway merupakan ip address
antena nano station yang bertindak sebagai root bridge).

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.29 Konfigurasi mode network antena nano grid

9. Pada bagian tab advances lakukan hal yang sama seperti sebelumnya, yaitu
memperbesar jarak jangkauan pada bagian distances. Klik change dan apply

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 114

setiap kali melakukan perubahan konfigurasi.
10. Lakukan tes koneksi ke :

a. IP address 192.168.131.70 (IP gateway LAN pada Antena Grid )

b. IP address 192.168.131.50 (IP antena nano station)

c. IP address 192.168.131.1 (IP yang menjadi gateway internet)

4.4 Percobaan Jaringan Point to Point (Router Mode) Wireless 5.8 GHz

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.30 Gambaran topologi saat mengkonfigurasi antena

Topologi diatas menggambarkan topologi saat melakukan konfigurasi kedua antena,
dimana apabila antena menggunakan mode network : router maka kita perlu mengalamati 2
interface. Pertama interface ethernet card (eth0) dan kedua adalah wlan card (wlan0).
Interface eth0 di kedua antena sementara ini digunakan untuk pengkonfigurasian antena dan
akses PC konfigurasi terhadap antena. Sedangkan untuk wlan0 pada antena nano station akan
digunakan sebagai output DHCP yang akan diberikan ke wlan0 yang ada di antena nano
bridge.

A. Tahapan pertama konfigurasi antena Nano Station (Mode Router)
1. Hubungkan PC konfigurasi 1 dengan antena Nano Station dengan menggunakan
kabel straight, lalu rubah ip address PC dengan : 192.1268.131.55

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 115

2. Login ke web-base dengan mengetik ip address antena (192.168.131.50)
3. Pindahkan tab ke bagian Network
4. Konfigurasikan Mode Network menjadi Router

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.31 Konfigurasi Mode router antena nano station

5. Ikuti konfigurasi sesuai dengan gambar.
6. WLAN Network Setting digunakan untuk konfigurasi static ip address wlan0

dan membuat DHCP untuk antena nano bridge.
Enable NAT digunakan untuk mentranslasikan traffik yang datang dari ip
private lokal ke internet.Enable DHCP digunakan untuk menjadikan wlan0
sebagai output DHCP.

7. LAN Network Setting digunakan untuk konfigurasi static ip address eth0
danmembuat DHCP untuk AP Router E1200 dan klien di bawah AP E1200
nantinya (percobaan jaringan infrastruktur).

8. Sesuaikan ip addressnya seperti digambar.
Keterangan :
IP address 192.168.131.1 merupakan ip address gateway internet.
IP address 192.168.131.50/192.168.125.251 merupakan ip address untuk
eth0 yang ada di antena tersebut.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 116

9. Klik change untuk melakukan penyimpanan konfigurasi antena.
10. Beralih ke bagian Tab Wireless dan lakukan konfigurasi SSID dan Security

seperti sebelumnya.
11. Pada Tab Advances sama juga seperti sebelumnya.
12. Pindahkan kabel yang terpasang ke adaptor yang digunakan oleh PC konfigurasi

dan pasang kembali dengan menggunakan kabel yang memperoleh akses
internet.
B. Tahapan kedua konfigurasi untuk anetna Nano Bridge (Mode Router)
 Hubungkan PC konfigurasi 2 dengan antena Nano Bridge dengan menggunakan
kabel straight, lalu rubah ip address PC dengan : 192.168.131.65
 Login ke web-base dengan mengetik ip address antena (192.168.131.60 /
192.168.125.252)
 Pindahkan tab ke bagian Network. Konfigurasikan seperti gambar berikut :

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.32 Pengaturan Mode router antena nano bridge
Ketentuan :
Network Mode : Router
WLAN Network Setting : IP DHCP (dari antena nano station)

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 117

LAN Network Setting : static

ip address : 192.168.100.1

Enable NAT

range DHCP : 192.168.100.2 - 192.168.100.5

Tekan button change untuk melakukan perubahan konfigurasi baru

 Setelah perubahan tersebut maka ip address tersebut tidak dapat digunakan untuk
mengkses web-base konfigurasi Antena nano bridge, sebab ip address eth0 telah
berubah menjadi 192.168.100.1. Untuk dapat lagi melakukan konfigurasi.

 Rubah IP address PC konfigurasi 2 dengan mode DHCP (obtain)
 Tunggu atau lakukan repair terhadap ip address agar meng-update perubahan ip

address baru dari DHCP.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.33 IP address PC konfigurasi dari DHCP

Gambar 4.33 Contoh PC IP address PC konfigurasi dengan ip address baru (DHCP)

 Login kembali dengan mengetik ip address antena baru : 192.168.100.1
 Lalu arahkan ke Tab Wireless > Rubah Wireless Mode menjadi Station WDS
> Tambahkan frequency list > Pilih select untuk melakukan scanning.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 118

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.34 Gambar Pengaturan awal Tab Wireless antena nano bridge
 Lock MAC Address :

Gambar 4.35 Lock MAC address antena nano station
 Masukan password autentikasi untuk terhubung ke Antena nano station

(acsl131jkd), sehingga konfigurasi akhir pada tab ini yaitu :

Gambar 4.36 Konfigurasi akhir Tab Wireless antena nano bridge

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 119

 Untuk mengetahui apakah Antena nano bridge sudah mendapatkan ip address
untuk wlan0 dari antena nano station atau belum ?. Cara yang dilakukan adalah
pindahkan Tab ke bagian Main > DHCP Client.

Gambar 4.37 Hasil DHCP antena nano bridge

 Untuk mengetahui traffik tes koneksi diantara kedua antena dapat dilakukan
dengan cara : Lihat grafik pada bagian : throughput

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.38 Grafik trafik data antena nano bridge
 Cara lain yaitu dengan ping ke setiap gateway :

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 120

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.39 Tes koneksi ke gateway nano bridge dari PC konfigurasi 2

Gambar 4.40 Tes koneksi ke gateway wlan0 antena nano station
 Pindahkan kabel yang ada di adaptor pada antena nano station dan pasangkan

kabel internet ke port ethernet LAN (adaptor) tersebut.
 Hasil perubahan topologi :

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 121

Gambar 4.41 Topologi akhir setelah selesei konfigurasi
 Lakukan testing koneksi ke gateway internet tersebut

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.42 Tes koneksi ke gateway internet

4.5 Percobaan Jaringan Infrastruktur

Dalam pembahasan percobaan bab ini, akan terbagi ke dalam 2 bagian. Bagian 1 akan
mengkonfigurasikan perangkat Linksys router E1200. Sedangkan bagian
2mengkonfigurasikan TP Link. Untuk setiap perangkat akan memiliki perbedaan topologi
(perhatikan gambar setiap topologinya), yang jelas ke semua konfigurasi memilik tujuan

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 122

yang sama, yaitu bagaimana membangun jaringan infrastruktur dan memasukannya ke dalam
jaringan yang sudah terbentuk sebelumnya, baik itu arsitektur jaringan WLAN yang berbeda
frekuensi (PtP) atau LAN (jaringan kabel). Terakhir bagaimana melakukan ACL Filtering
terhadap user yang valid yang boleh mengakses jaringan:

4.5.1 Langkah percobaan jaringan infrastruktur menggunakan Linksys E1200
dihubungkan ke jaringan PtP (Mode Router sebelumnya).

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.43 Model Topologi jaringan infrastruktur terhubung ke antena

Dari gambar diatas terlihat bahwa, dari model topologi jaringan pada percobaan
sebelumnya (jaringan PtP mode router). Untuk melakukan percobaan membangun jaringan
infrastruktur dengan memanfaatkan arsitektur jaringan yang sudah ada. Cara yang perlu
dilakukan adalah dengan menghubungkan perangkat (AP Linksys Router E1200) pada port
ethernet internet dihubungkan ke port LAN yang ada di Antena nano bridge. Sedangkan
untuk melakukan konfigurasi terhadap AP Linksys Router E1200 diperlukan sebuah PC
konfigurasi dan kemudian diatur ip address PC tersebut, seperti gambar diatas.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 123

AP Linksys Router E1200 digunakan untuk menyediakan layanan akses internet bagi
setiap klien wireless yang beroperasi di frekuensi 2.4 GHz, sehingga dibutuhkanlah perangkat
(Linksys E1200) yang beroperasi pada frekuensi sama pula. Langkah yang harus dilakukan
agar klien mampu mengakses jaringan adalah dengan cara melakukan konfigurasi terhadap
perangkat AP Router E1200 yaitu dengan cara :

4.5.1.1 Langkah konfigurasi Access Point Linksys E1200

1. Lakukan pengaturan IP address PC konfigurasi, sehinggaip address PC berada
dalam satu network address dengan perangkat AP Router E1200
(192.168.1.2).

2. Buka browser dan ketik ip address AP Router E1200 (192.168.1.1)
3. Masukan username (admin) dan password (admin)
4. Pengaturan akses internet untuk AP Router E1200 pada Tab Set – up >

Basic Set – up.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.44 Pengaturan internet AP router E1200

5. Pada bagian ip address internet diatur DHCP : agar port ethernet internet
mendapatkan ip address secara otomatis dari antena nano bridge. Sehingga

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 124

apabila dilihat di bagian tab status hasilnya seperti berikut :

Gambar 4.45 IP addres port internet AP Router E1200
6. Buat DHCP dengan mengaktifkan Enable DHCP Server. Isi bagian Start IP

Address 100 dan Maximum number users = 10.
7. Beralih ke Tab Wireless untuk pengaturan mode jaringan wireless yang

nantinya digunakan untuk akses bagi klien.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA 4.46 Pengaturan mode wireless
Pilih manual
Network Mode : Mixed (dukungan yang lainnya adalah Mode 802.11 b,g,n)
SSID : acsl-JKD
Channel width : Auto
Channel : Auto

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 125

(Apabila akan dikonfigurasikan secara manual maka lihat list channel
frekuensi tengah seperti pada modul panduan bagian Tabel 5.1 Saluran
Frekuensi Tengah).

SSID Broadcast : Enable

(Agar semua perangkat yang beroperasi pada channel frekuensi yang sama
mampu mendeteksi)

8. Pilih Save setting untuk melakukan penyimpanan konfigurasi.
9. Lakukan pengaturan keamanan akses jaringan wireless, dengan cara

mengarahkan ke bagian Wireless Security :

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.47 Wireless security

Security Mode : WPA Personal

(mode yang di dukung untuk perangkat 802.11g di sisi klien)

Passphrase : acsl131jkd

Apabila Wireless Card klien mendukung untuk 802.11n.Security mode
dapat menggunakan WPA2 Personal yang memiliki motede autentikasi lebih
handal.

10. Selanjutnya kita dapat membuat SSID baru yang dapat digunakan oleh klien
guest dengan cara : pindahkan ke Guest Access :

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 126

Gambar 4.48 Pengaturan Pembuatan account guest
Pilih : Allow Guest Access : yes
11. Untuk merubah password untuk account guest pilih button change

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.49 Pengaturan password untuk guest access

12. Lengkapi Total guests allowed menjadi 5 dan SSID broadcast = enable.
Lakukan save setting.

13. Sampai tahap ini kita telah selesei melakukan konfigurasi untuk jaringan
wireless 2.4 GHz.

4.5.1.2 Percobaan MAC Filtering (klien wifi) Jaringan Infrastruktur

a) Untuk melakukan tahapan ini yang perlu dilakukan adalah dari pengaturan
sebelumnya alihkan ke bagian Wireless MAC Filter

b) Pilih Enable

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 127

Gambar 4.50 Pengaturan Permit MAC address

Keterangan :

Permit (digunakan untuk memperbolehkan PC yang MAC addressnya di
daftarkan boleh mengakses jaringan wireless, selain itu tidak di
perbolehkan).

Prevent memiliki definisi sebaliknya dari permit.

c) Ceklist Permit dan MAC address wireless card klien > Save Setting.
d) Ujicoba dengan pada PC klien yang didaftarkan :

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.51 Akses jaringan wireless klien valid MAC address
Keterangan :
SSID : acsl-JKD
Password : acsl131jkd
e) Periksa hasil IP DHCP klien.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 128

Gambar 4.52 Hasil klien valid MAC address
f) Tes koneksi :

Gambar 4.53 IP Gateway klien wireless (192.168.1.1)

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.54 IP Antena Nano bridge (192.168.100.2)
g) Ujicobakan untuk klien yang tidak didaftarkan MAC address-nya.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 129

4.5.2 Langkah percobaan jaringan infrastruktur menggunakan TP-Link

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.55 Topologi Jaringan infrasturktur masjuk ke dalam LAN

Pada topologi ini memiki sedikit perbedaan yaitu pada sisi perangkat jaringan wireless
yang dihubungkan ke jaringan LAN (router). Yang perlu diperhatikan dalam konfigurasi ini
adalah pada TP-Link terdapat 2 penggunaan ethernet card. Pertama adalah port ethernet
internet dan port ethernet LAN. Port ethernet internet digunakan untuk konektivitas terhadap
jaringan internet dimana pada port tersebut akan dihubungkan ke router. Sedangkan port
ethernet LAN digunakan untuk keperluan konfigurasi TP-Link.

4.5.2.1 Langkah konfigurasi Access Point TP-Link

 Konfigurasikan IP address PC konfigurasi statis dengan IP address 192.168.1.2
Catatan :

Untuk PC konfigurasi untuk mengkonfigurasi TP-Link lainnya, IP address
harus menyesesuaikan dengan network address yang tertera pada label
perangkat TP-Link.

 Loginke Web base dengan mengetik IP address 192.168.1.1, Lalu masukan
username (admin) dan password (admin)

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 130

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA  Hal pertama setelah login adalah memilih jalur koneksi internet yang digunakan :
Klik Network > Internet Access

Gambar 4.56 Pengaturan jalur internet yang digunakan
Pilih WAN only digunakan hanya untuk melalui jaringan kabel.
Keterangan :
3G Prefered : koneksi internet digunakan melalui konektivitas jaringan 3G
(USB modem) dan apabila terdapat koneksi lainnya melalui jaringan kabel
(WAN) maka koneksi tersebut sebagai back-up link
3G Only : hanya menggunakan jalur koneksi 3G
WAN Prefered : sebaliknya dari 3G Prefered.
 Pengaturan IP address internet : Network > WAN

Gambar 4.57 Pengaturan IP address internet 131

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer

Pilih dinamis agar mendapatkan secara otomatis.

 Pengaturan pembuatan jalur akses untjuk klien, melalui pembuatan SSID dan lainnya
: Wireless > Wireless Setting

Gambar 4.58 Konfigurasi pengaturan SSID

Isi pada bagian :

Wireless Network Name :

Sesuai dengan pada label yang ada pada perangkat TP-Link

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Auto :

digunakan untuk menentukan jalur penggunakan frekuensi

Mode :

digunakan untuk menentukan jenis teknologi yang didukung oleh perangkat
yaitu IEEE 802.11b/g/n (harus menyesuaikan juga dengan dukungan
perangkat di sisi klien)

Channel Width :

digunakan menentukan lebar jalur penggunaan channel (semakin nilai
besar, maka dukungan terhadap data rate semakin baik)

Max Tx Rate :

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 132

penggunaan data rate.
Enable Wireless Router Radio :
Mengoperasikan perangkat pada gelombang wireless berfrekuensi 2.4 GHz
Enabel SSID broadcast :
mengijinkan perangkat agar perangkat lain yang menggunakan teknologi
yang sama (IEEE 802.11) mampu untuk mendeteksi keberadaan SSID.
Enable WDS :
digunkan apabila perangkat beroperasi pada mode WDS.

 Pengaturan keamanan atau autentikasi bagi klien jaringan wireless : Wireless >
Wireless Security

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.59 Pengaturan autentikasi
Pilih WPA/WPA2 Personal, lengkapi data sesuai dengan digambar.
 Uji coba klien untuk mengakses jaringan.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 133

4.5.2.2 Wireless MAC Filter pada TP-Link

 Untuk melakukan pengaturan MAC filter digunakan untuk klien yang valid saja yang
boleh mengakses jaringan, langkah pertama : Wireless > Wireless MAC
Filtering

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.60 Pengaturan awal MAC filter
Wireless MAC Filtering = Enable :mengaktifkan mode MAC filter
Allow : hanya memperbolehkan klien yang didaftarkan saja yang boleh
mengkases jaringan
Deny : akan tidak memperbolehkan klien mengakses jaringan wireless.
 Menambahkan list MAC Address klien : Add New

Gambar 4.61 mendaftarkan MAC Address klien
 Lakukan ujicoba terhadap klien yang valid

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 134

Gambar 4.62 Hasil klien yang valid
 Uji coba klien dengan MAC Address tidak valid :

Gambar 4.63 klien dengan MAC address tidak valid

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.64 klien (tidak valid) mencoba mengakses jaringan

Hasilnya adalah klien tidak akan pernah terhubung dan akan lama dalam proses load ke
jaringan.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 135

4.5.3 Langkah percobaan jaringan infrastruktur menggunakan Bullet M2 ubnt

Gambar 4.66 Topologi Jaringan infrasturktur Bullet M2
Pada topologi jaringan infrastruktur ini Wireless Bullet m2 harus di hubungkan ke
Power adapter, di mana power adapter ini berguna sebagai POE (power over ethernet) yang
arti nya menghantarkan listrik melewati kabel ethernet, dan ada port LAN yang di gunakan
untuk menghubungkan jaringan lokal ke Wireless Bullet m2. Untuk konfigurasi Bullet m2,
hubungkan kabel straight dari PC konfigurasi ke port LAN power adapter

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.67 Topologi Jaringan Konfigurasi infrasturktur Bullet M2

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 136

4.5.3.1 Langkah konfigurasi Access Point TP-Link

1. Hubungkan PC konfigurasi dengan Power adapter LAN menggunakan kabel straight.
2. Atur Ip Address PC : 192.168.131.2 dengan Subnet mask : 255.255.255.0

*Untuk Ip Address di sesuai kan dengan Network Lab
*Jika Ip Antena masih default (192.168.1.20) maka Ip PC 1 adalah
192.168.2.1
*Ip Network Kalimalang : 192.168.131.*
*Ip Network Depok : 192.168.125.*

3. Buka Web Browser dan ketikan alamat Ip 192.168.131.1

* Jika Ip Antena masih default ketikkan alamat Ip 192.168.1.20

4. Masukan Username : ubnt , dan Password : ubnt
5. Pilih tab Wireless dan konfigurasi kan seperti gambar 4.68

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.68 Konfigurasi Tab WirelessBullet M2

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 137

*Wireless Mode : Access Point

*SSID : ACSL-JKD-M2

*Security : WPA2

*Preshared Key : acsl131jkd

6. Setelah selesai konfigurasi Tab Wireless klik change lalu apply
7. Pilih tab Network dan konfigurasi sesuai gambar 4.69

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.69 Konfigurasi Tab NetworkBullet M2

*Network Mode : Router

=========================

*WAN interface : LAN0

*WAN IP Address : Static

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 138

*IP Address : 192.168.131.10 (sesuaikan dengan jaringan lab)

*Netmask : 255.255.255.0

*Gateway : 192.168.131.1

*Primary DNS : 8.8.8.8

*Secondary DNS : 8.8.4.4

*NAT : Enable

==============================

*IP Address : 192.168.100.1

*Subnet mask : 255.255.255.0

*DHCP server : Enable

*Range Start : 192.168.100.2

*Range End : 192.168.100.10

8. Setelah selesai konfigurasi Tab Network klik change lalu apply

9. Pilih tab Advanced dan konfigurasi sesuai gambar 4.70

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.70 Konfigurasi Tab AdvacedBullet M2

10. Geser button Distance untuk memaksimalkan jarak Wireless yang akan di pancarkan,
lalu klik change dan apply

11. Pilih tab dan unchecklis airMAX, lalu klik change dan apply

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 139

Gambar 4.71 Konfigurasi Tab airMAXBullet M2

airMAX hanya di gunakan untuk menghubungkan perangkat
sesamaUBNT, jika ingin menggubungkan beda perangkat, airMAX tidak di
aktifkan.
12. Setelah semua konfigurasi selesai, lepas kabel straight yang terhubung dari PC
konfigurasi ke Power adapter LAN, lalu sambungkan kabel dari Router ke Power
adapter LAN.
13. Uji coba PC clien untuk mengakses Wireless bullet m2.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 4.72 Uji coba client mengakses Wireless bullet m2

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 140

5 BAB 5
ROUTER

Pada bab 5 ini akan dilakukan praktikum tentang router, mulai dari proses installasi router
untuk membuat sebuah jaringan dan juga proses konfigurasi, seperti : membuat DHCP
Dynamic, DHCP Static dan Routing Protokol. Selain menggunakan perangkat keras router,
pada bab ini juga digunakan simulasi pembuatan jaringan menggunakan cisco packet tracert.

Tujuan Praktikum :

6. Praktikan dapat memahami cara mengistallasi router pada sebuah jaringan
7. Praktikan dapat melakukan dan mengkonfigurasi router dan menggunakan fasilitas

yang terdapat pada router seperti : DHCP Dynamic, Static, Routing Protokol dll.
8. Praktikan dapat secara mandiri menggunakan simulasi jaringan menggunakan cisco

packet tracert.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Peralatan yang digunakan :

Hardware :
1. PC (Min 5 buah)
2. Router RV042 Cisco (2 buah)

Software :
1. Cisco Packet Tracert.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 141

5 BAB 5
ROUTER

5.1 Konfigurasi Pada Router

Sebelum praktikum tentang router ini pastikan semua peralatan yang diperlukan telah
siap seperti Router, adapator untuk router, kabel UTP dengan Jenis Straight dan Cross, serta
peralatan pendukung lain seperti switch. Untuk mengkonfigurasi router kita membutuhkan
satu buah PC untuk memasuki halaman konfigurasi pada router.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5.1 RV042 Dual WAN VPN Router

Untuk memasuki halaman konfigurasi pada router RV042 dapat mengikuti langkah-langkah
dibawah ini :
1. Hubungkan adapator pada router ke aliran/sumber listrik. Jika sudah terpasang dengan

benar, maka dapat dilihat lampu indicator pada router akan menyala.
2. Langkah selanjutnya, hubungkan kabel UTP dengan jenis cross dari komputer ke salah

satu port Ethernet yang ada pada router, misalkan pada pada praktikum ini kita
menghubungkannya ke port 1.
3. Kemudian, agar kita dapat memasuki halaman konfigurasi pada router, samakan network
address pada komputer dengan network address pada router dengan cara : Klik dua kali
icon Network Connection atau masuk ke Control Panel, klik NetworkConnection, klik
Local Area Connection, lalu pilih TCP/IP, lalu klik properties

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 142

Gambar 5.2 Internet Protocol (TCP/IP) Properties

4. Masukan konfigurasi seperti pada gambar diatas, lalu klik OK. Setelah IP address di PC
kita diganti, langkah selanjutnya bukalah Browser. ketikan IP pada router
(192.168.125.251) pada browser, maka akan muncul tampilan halaman login pada router
seperti gambar dibawah ini.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5.3 Login Cisco Router

5. Masukkan usernya : admin & passwordnya : admin, kemudian klik Login maka kita
akan masuk ke dalam menu System Summary pada router RV042.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 143

Gambar 5.4 System Summary

6. Setting tab Setup seperti dibawah ini :
 Network
 Host Name : Ketikan LabSKLanjut
Digunakan untuk memberikan nama host yang akan dibaca oleh PC Client
 Domain Name : Ketikan LabSKLanjut
Digunakan untuk memberikan nama protocol di internet berdasarkan DNS
(Domain Name System)

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5.5 Host Name & Domain Name

 IP Mode
 Pilih IPV4 only

Gambar 5.6 IP Mode 144

Terdapat dua pilihan pada IP Mode ini yaitu :

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer

a. IPv4 Only
Memilih hanya mode IPv4 saja pada WAN maupun LAN.

b. Dual-Stack IP
Memilih kedua mode yaitu IPv4 dan IPv6 pada LAN maupun WAN.

 LAN Setting
 Device IP Address : Masukan IP Address 192.168.125.251
Digunakan untuk memberikan pengalamatan IP Address pada router
 Subnet Mask : 255.255.255.0
Digunakan untuk memberikan Subnet Mask yang sesuai dengan
pengalamatan IP Address yang diberikan
 Multiple Subnet Setting : Default
Digunakan untuk memberikan kombinasi pengalamatan pada banyak host

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5.7 LAN Setting

7. Setelah selesai pada bagian LAN Setting, agar router mendapatkan koneksi internet,
hubungkan kabel UTP yang mendapatkan koneksi internet pada port Internet yang
ada pada Router RV042.

Setelah itu lakukan konfigurasi pada WAN Setting seperti dibawah ini :

 WAN Setting
 WAN 1 dan WAN 2 : Pilih Obtain an IP automatically
Klik edit pada konfiguration untuk mengkonfigurasi ulang.
Terdapat 5 pilihan koneksi jaringan pada router yaitu :
a. Obtain an IP Automatically Static IP

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 145

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Jika ISP Kita mengatakan bahwa koneksi kita terhubung melalui DHCP
atau dinamis Alamat IP dari ISP. Maka pilih Obtain an IP
Automatically Static IP sebagai WAN Connection Type. Jika juga
memilih untuk menggunakan alamat server DNS. Maka cek list Use The
Following DNS Server Addresses masukan pengalamatan DNS Server
1 dan DNS Server 2

b. Static IP
Jika ISP Kita mengatakan bahwa koneksi kita terhubung melalui alamat
IP Statis atau tetap dari ISP, Maka pilih Static IP sebagai WAN
Connection Type, masukkan alamat IP WAN pada Specify WAN IP
Address, Subnet Mask, Default Gateway dan DNS Server Address
disediakan oleh ISP, pada kolom DNS Server Address, masukkan
alamat DNS yang diberikan oleh ISP Kita, setidaknya satu alamat DNS
Server

c. PPPoE
Jika ISP kita menggunakan PPPoE (Point-to-Point Protocol over
Ethernet) untuk membentuk Koneksi internet (untuk saluran DSL). Lalu
masukkan pengaturan yang telah diberikan oleh ISP

d. PPTP
PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol): Pilih opsi ini jika
diperlukan oleh ISP. PPTP adalah layanan yang digunakan di Eropa,
Israel, dan lainnya negara.

e. Transparent Bridge
Transparan Bridge: Pilih opsi ini jika Anda menggunakan router ini
untuk menghubungkan dua segmen jaringan. Hanya satu antarmuka
WAN yang dapat diatur sebagai transparan jembatan.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 146

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5.8 Edit WAN Connection

 Pilih Auto(Default) pada Pada MTU
Maximum Transmission Unit (MTU) menentukan pengaturan terbesar
ukuran paket diizinkan untuk transmisi jaringan. Dalam kebanyakan kasus,
menjaga default, Auto. Untuk menentukan MTU, pilih Manual, kemudian
masukkan MTU maksimum ukuran.

 Setelah selesai mengedit WAN Connection klik save
 DMZ Setting pilih disable (Default)

DMZ (Demilitarized Zone) – atau jaringan perimeter adalah jaringan security
boundary yang terletak diantara suatu jaringan corporate / private LAN dan
jaringan public (Internet).
8. Setelah selesai malakukan konfigurasi pada Network klik save.
9. Setelah melakukan save konfigurasi, anda dapat memilih Wan Status Pada menu
summary system

Gambar 5.9 : WAN Status 147

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa router tersebut mendapatkan IP
Address 192.168.125.23 dengan gateway 192.168.125.254 dan DNS 203.130.231.98
secara otomatis, tanpa melakukan konfigurasi pada WAN 1. Jika kita ingin
melakukan konfigurasi WAN 1 Secara Static, maka kita harus mengkonfigurasi IP
address, Gateway dan DNS secara manual.

5.1.1 Konfigurasi Jaringan Pada Router Menggunakan DHCP Dinamis
DHCP server memberikan konfigurasi IP secara dinamis kepada hosts yang

ada dalam jaringan kita agar bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Untuk bisa
berkomunikasi pada suatu jaringan private ataupun pada jaringan public Internet,
setiap host pada jaringan harus diidentifikasi oleh suatu IP address.

DHCP sangat dibutuhkan untuk mengurangi kompleksitas konfigurasi IP pada
komputer. Bayangkan saja kalau kita sebagai administrator jaringan dalam suatu
perusahaan yang mempunyai sekitar 1000 komputer dan kita tahu bahwa setiap
komputer tersebut membutuhkan konfigurasi IP yang unik. Kalau kita harus
melakukannya secara manual satu persatu maka akan membutuhkan waktu yang lama
. Belum lagi kalau ada perubahan konfigurasi missal perubahan IP pada DNS atau
WINS, atau perubahan gateway address, maka kitapun harus mengubahnya satu
persatu lagi. Itu pun kalau berjalan mulus kalau salah ketik saja dan terjadi IP yang
sama, maka IP conflict tak terhindarkan dan kita harus mencarinya dan mengubahnya.
Berikut dijelaskan konfigurasi DHCP Dinamis sesuai dengan gambar dibawah ini :

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 10 : Tampilan Jaringan Mengunakan DHCP Dinamis

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 148

1. Sebelum melakukan konfigurasi router secara dinamis pastikan bahwa anda telah
melakukan langkah 1 – 5 pada konfigurasi router dan telah memasuki halaman
konfigurasi router.

2. Selanjutnya untuk mengatur DHCP Server dengan cara memilih Menu DHCP, dengan
settingan pada tab sebagai berikut :
Setup
 Enable DHCP Server : Cek list
Digunakan untuk mengaktifkan fungsi DHCP Server pada router
 Dynamic IP
 Client Lease Time : Masukkan 1440 Minutes
Digunakan untuk memberikan lama waktu koneksi dari PC Client ke Server
 Dynamic IP Range
1. Range Start : Masukan 100
2. Range End : Masukan 149
Digunakan untuk memberikan batas awal dan batas akhir dari pengalamatan
IP Address secara dinamis.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 11 : DHCP Setup

3. Kemudian langkah selanjutnya untuk mengetahui PC Client yang terhubung dengan
router, masih pada DHCP pliih DHCP Status, maka akan tampil gambar seperti di
atas.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 149

Gambar 5. 12 : DHCP Status
5.1.2 Konfigurasi Jaringan Pada Router Menggunakan DHCP Static

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA 1. Sebelum melakukan konfigurasi router secara dinamis pastikan bahwa anda telah
melakukan langkah 1–5 pada konfigurasi router dan telah memasuki halaman
konfigurasi router.

2. Selanjutnya mengatur DHCP Server dengan cara memilih Menu DHCP Setup,
dengan settingan sebagai berikut :
Setup
 Enable DHCP Server : Cek list
Digunakan untuk mengaktifkan fungsi DHCP Server pada router

 Static IP
 Static IP Address : Masukkan IP Address 192.168.125.11
Digunakan untuk memberikan IP Address secara manual kepada PC yang
akan didaftarkan, agar saat terkoneksi, PC tersebut akan mendapatkan IP
yang sama.

 MAC Address : Masukkan 24:B6:FD:3F:85:13
Digunakan untuk mendaftarkan PC Client pada router agar mendapatkan IP
Static.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 150


Click to View FlipBook Version