The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ritawidiaa31, 2022-06-08 03:21:35

modul-praktikum-jkd-s1-ata-2015-v1 (1)

modul-praktikum-jkd-s1-ata-2015-v1 (1)

 Name : Masukkan acsl-1
Digunakan untuk memberikan nama computer kepada PC Client yang
terdaftar.

 Enable : Cek List
Digunakan untuk mengaktifkan DHCP Static pada PC Client terdaftar.

 Klik Add To List
3. Ulang langkah 2 untuk menambahkan PC Client yang ingin di berikan IP Static

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 13 : Static IP

4. Kemudian langkah selanjutnya untuk mengetahui jaringan PC Client yang terhubung
dengan router, masih pada DHCP pliih tab Status, maka akan tampil gambar seperti di
dibawah ini:

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 151

Gambar 5. 14 : DHCP Status

5.2 Konfigurasi Advance Routing
Pada Percobaan Selanjutnya, akan dilakukan Routing menggunakan 2 buah router
seperti pada gambar di bawah ini :

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 15 : Routing Dengan Menggunakan 2 buah

Router yang digunakan pada percobaan ini , yaitu : Router RV042 LinkSys dan
Router RV042 Cisco

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 152

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 16 : Router RV042 LinkSys dan Router RV042 Cisco

5.2.1 Konfigurasi Dynamic Routing
Dynamic Routing adalah Routing dinamis yang memungkinkan router untuk
menyesuaikan secara otomatis terhadap perubahan tata letak fisik jaringan. Dengan
menggunakan protokol RIP dinamis, router menghitung rute yang paling efisien
untuk paket data jaringan untuk perjalanan antara sumber dan tujuan. Protokol RIP
teratur menyiarkan informasi routing untuk lainnya router pada jaringan. Ini
menentukan rute terbaik berdasarkan pada paling sedikit jumlah hop antara sumber
dan tujuan.
Untuk Mengkonfigurasi Advance Routing dapat mengikuti langkah-langkah
dibawah ini :
Pada Router RV042 Cisco (Router 1) Lakukanlah pengaturan seperti dibawah
ini :
1. Pastikan Anda telah memasuki halaman konfigurasi Router Cisco RV042.
2. Setelah itu, konfigurasi IP WAN 1 yang ada pada tab Setup lalu pilih Network

dan lakukanlah konfigurasi seperti dibawah ini:
Network
WAN Connection type : Static IP
Specify WAN IP Address : 192.168.3.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.3.2

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 153

Gambar 5. 17 : Network Setting

3. Setelah semua konfigurasi selesai klik Save.

4. Setelah itu Pilih Advanced Routing pada menu Setup, dan lakukanlah
konfigurasi seperti dibawah ini :
Pilih Working Mode : Router
RIP : Enable
Receive RIP Versions : RIPv2
Transmit RIP Versions : RIPv2 Broadcast

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 18 : Advance Routing

5. Setelah itu klik save untuk menyimpan semua konfigurasi yang telah
dilakukan.

Penjelasan :
Working Mode :

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 154

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA  Gateway : Pilih mode ini jika router menjadi jaringan Anda koneksi ke
Internet. Ini adalah pengaturan default.

 Router : Pilih mode ini jika router ada pada jaringan dengan lainnya router,
dan router yang lain bertindak sebagai gateway jaringan ke Internet.

6. Setelah semua konfigurasi telah selesai, kita dapat melihat table routing dari
router yang telah kita konfigurasi. Dengan cara mengklik View.

Gambar 5. 19 : Tabel Routing

Pada Router RV042 LinkSys (Router 2) Lakukanlah pengaturan seperti
dibawah ini :

1. Pastikan Anda telah memasuki halaman konfigurasi Router LinkSys RV042.
2. Setelah itu, konfigurasi IP WAN 1 yang ada pada tab Setup lalu pilih Network

dan lakukanlah pengaturan seperti dibawah ini:
Network
WAN Connection type : Static IP
Specify WAN IP Address : 192.168.3.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.3.1

Gambar 5. 20 : WAN 1 155

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer

3. Setelah semua konfigurasi selesai klik Save.

4. Setelah itu Pilih Advance Routing pada menu Setup, dan lakukan konfigurasi
seperti dibawah ini :
Pilih Working Mode : Router
RIP : Enable
Receive RIP Versions : RIPv2
Transmit RIP Versions : RIPv2 Broadcast

Gambar 5. 21 : Dynamic Routing
5. Kemudian klik save untuk menyimpan semua konfigurasi yang telah dilakukan.

6. Setelah semua konfigurasi telah selesai, kita dapat melihat table routing dari
router yang telah kita konfigurasi. Dengan cara mengklik View.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 22 : Dynamic Routing

7. Jika konfigurasi pada kedua router telah dilakukan, selain dapat melihat pada
table routing dapat juga dilakukan pengecekan apakah kedua router dapat
saling terhubung, yaitu dengan melakukan ping pada komputer ataupun router
tetangganya.

5.2.1 Konfigurasi Static Routing
Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis
yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 156

Pada percobaan selanjutnya kita akan konfigurasi static routing membuat table routing

dengan menggunakan 2 buah router yang telah digunakan sebelumnya. Untuk

mengkonfigurasi static routing dapat mengikuti langkah-langkah dibawah ini :

Pengaturan Pada Static Routing Pada Router 1 :

1. Pilih Disable RIP pada Dynamic Routing

2. Kemudian masukkan pengaturan seperti dibawah ini :

Static Routing :

Description IP : 192.168.121.1

Subnet Mask : 255.255.255.0

Default Gateway : 192.168.3.1

Hop Count :1

Interface : WAN 1

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 21 : Pengaturan Static Routing Pada Router 1
3. Setelah Itu klik Add to List dan kemudian klik save.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 157

Pengaturan Pada Static Routing Pada Router 2 :

1. Disable RIP pada Dynamic Routing

2. Kemudian masukkan pengaturan seperti dibawah ini :

Static Routing :

Description IP : 192.168.121.1

Subnet Mask : 255.255.255.0

Default Gateway : 192.168.3.1

Hop Count :1

Interface : WAN 1

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 22 : Pengaturan Static Routing Pada Router 2

3. Setelah Itu klik Add to List dan kemudian klik save.
4. Jika konfigurasi pada kedua router telah dilakukan sama seperti halnya Dynamic

Routing, selain dapat melihat pada table routing dapat juga dilakukan pengecekan
apakah kedua router dapat saling terhubung, yaitu dengan melakukan ping pada
komputer ataupun router tetangganya.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 158

Perintah Dasar Cisco

MODE ROUTER

Router> Mode user

Router# Mode privileged (dikenal juga sebagai EXEC-level

mode)

Router(config)# Mode global konfigurasi

Router(config-if)# Mode interface

Router(config-subif)# Mode subinterface

Router(config-line)# Mode line

Router(config-router)# Mode konfigurasi router

Catatan : masih ada mode yang lain selain mode diatas. Perintah pada tiap mode berbeda, misal

jika kita mengetikan perintah show running-config di mode interface akan error.

MEMASUKI MODE KONFIGURASI GLOBAL

Router> Melihat konfigurasi dengan terbatas dan tidak bisa

mengkonfigurasi apapun dalam mode ini

Router>enable Perintah untuk masuk mode privileged

Router# Mode ini sudah bisa melihat seluruh konfigurasi
router dan berpindah ke mode konfigurasi global

Router#configure terminal Perintah untuk masuk ke global konfigurasi

Router(config)# Pada prompt ini kita sudah bisa memulai konfigurasi

KONFIGURASI INTERFACES

Router(config)#interface serial 0/0/0 Memasuki mode konfigurasi interface serial

Router(config-if)#description Link ke Menambah deskripsi interface (optional)

ISP

Router(config-if)#ip address Konfigurasi IP address dan subnetmask pada
192.168.125.1 255.255.255.0 interface

Router(config-if)#clock rate 64000 Konfigurasi clock rate (berlaku untuk DCE interface)

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administrative

Catatan : perintah clock rate hanya digunakan untuk serial interface yang dicolokan kabel serial

DCE saja. Clock rate harus selalu dikonfigurasi di salah satu serial antara kedua Router yang

memakai kabel serial.

Router(config)#interface fastethernet 0/0 Memasuki konfigurasi fastehternet interface

Router(config-if)#description LAN Menentukan deskripsi interface dengan LAN

LOKAL LOKAL

Router(config-if)#ip address 192.168.1.10 Konfigurasi IP address dan subnetmask

255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administratif
Router(config-if)#interface serial 0/0/0 Berpindah secara langsung ke interface ke serial
Router(config-if)#exit Keluar dari mode interface/kembali ke mode

sebelumnya

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 159

MENYIMPAN DAN MENGHAPUS KONFIGURASI

Router#copy running-config startup- Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di

config NVRAM

Router#copy running-config tftp Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di

TFTP server secara remote.

Router#erase startup-config Menghapus file konfigurasi dari VNRAM
PERINTAH “SHOW”

Router#show ? Melihat semua perintah yang tersedia

Router#show interfaces Melihat statistik semua interface

Router#show interface serial 0/0/0 Melihat statistik sebuah interface

Router#show ip interface brief Melihat semua interface dengan informasi yang

ringkas, termasuk status dan konfigurasi IP pada tiap

interface

Router#show controllers serial 0/0/0 Melihat statistik hardware sebuah interface.

Informasi yang terlihat adalah clock rate dan kabel

DCE atau DTE yang terhubung atau tidak ada kabel

yang terhubung.

Router#show host Melihat local host cache

Router#show users Melihat user yang sedang koneksi

Router#show history Melihat history dari perintah yang sudah diketikan

Router#show flash Melihat info memory flash

Router#show version Melihat versi IOS

Router#show arp Melihat arp tabel

Router#show protocols Melihat status protocol layer 3 yang telah

dikonfigurasi

Router#show startup-config Melihat konfigurasi yang tersimpan di NVRAM

Router#show running-config Melihat konfigurasi yang sedang berjalan di RAM

Perintah EXEC pada mode konfigurasi global : perintah “DO”

Router(config)#do show running-config Mengeksekusi perintah level privileged show

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA running-config ketika sedang berada pada mode

konfigurasi global

Router(config)# Router akan tetap pada mode konfigurasi global

setelah mengetikan perintah do

Catatan : perintah do sangat bermanfaat ketika kita ingin mengetikan perintah level EXEC ketika

sedang berada pada mode konfigurasi global atau submode apapun.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 160

1. Static Route

Gambar 5. 23 Konfigurasi static route.

Tabel Pengalamatan

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Device Interface IP Address Subnet Mask Default Gateway
R1 Fa0/0 172.16.3.1 255.255.255.0 N/A
S0/0/0 172.16.2.1 255.255.255.0 N/A
R2 Fa0/0 172.16.1.1 255.255.255.0 N/A
S0/0/0 172.16.2.2 255.255.255.0 N/A
R3 S0/0/1 192.168.1.2 255.255.255.0 N/A
PC1 Fa0/0 192.168.2.1 255.255.255.0 N/A
PC2 S0/0/1 192.168.1.1 255.255.255.0 N/A
PC3 NIC 172.16.3.10 255.255.255.0
NIC 172.16.1.10 255.255.255.0 172.16.3.1
NIC 192.168.2.10 255.255.255.0 172.16.1.1
192.168.2.1

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 161

Pertama – tama kita buat topologi jaringan seperti gambar x1, langkah – langkah yang
harus dilakukan adalah :

1. Pilih router pada gambar di bagian bawah kiri, klik gambar router, kemudian pilih router
dengan nama 1841.

2. Pilih switch di bagian bawah kiri, klik gambar switch, kemudian pilih switch dengan nama
generic (ada tulisan Switch-PT).

3. Pilih PC di bagian bawah kiri, cari perangkat dengan nama “end devices”, kemudian pilih
PC.

Setelah ketiga langkah tersebut dilakukan maka hasilnya akan seperti gambar x2 berikut ini :

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 24 Perangkat – perangkat setelah dipilih.

4. Kemudian hubungkan perangkat – perangkat tersebut dengan kabel yang sesuai. Pilih
connections di bagian bawah kiri, kemudian pilih jenis kabelnya.
 Untuk router ke router pilih kabel cross, klik pada salah satu router kemudian pilih
interface sesuai dengan tabel pengamatan (Serial atau FastEthernet). Setelah itu tarik

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 162

menuju router yang akan dihubungkan, klik router tersebut kemudian pilih interface
sesuai dengan tabel pengamatan (Serial atau FastEthernet).
 Untuk router ke switch atau switch ke PC pilih kabel straight, klik pada salah satu
perangkat tersebut kemudian pilih interface sesuai dengan tabel pengamatan (Serial
atau FastEthernet). Setelah itu tarik menuju perangkat yang akan dihubungkan, klik
perangkat tersebut kemudian pilih interface sesuai dengan tabel pengamatan (Serial
atau FastEthernet).Setelah langkah tersebut dilakukan maka hasilnya akan tampak
seperti gambar x3 dan x4 di bawah ini :

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 25 Proses awal pemasangan kabel.

Lakukan langkah – langkah seperti di atas ketika kita akan membuat suatu topologi,
sesuaikan dengan kebutuhan.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 163

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 26 Setelah pemasangan kabel selesai.

Sebelum memulai konfigurasi routing, terlebih dahulu harus diberikan IP address
pada PC dan di setiap interface router. Memberikan IP address untuk PC dan Router dapat
dilakukan melalui GUI dengan cara :

 PC :
Klik pada PC, pilih desktop, pilih static, kemudian isi IP address, subnet mask dan
default gateway.

 Router :
Klik pada Router, pilih config, pilih interface yang akan diberi IP address, isi IP dan
subnet mask, kemudian port status ubah menjadi on. Untuk kabel serial DCE ubah clock
rate menjadi 64000.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 164

Langkah – langkah tersebut dapat dilihat seperti pada gambar x5 di bawah ini.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 5. 27 pemberian IP address pada PC dan Router.

Pada static route network yang terhubung langsung ke suatu router tidak perlu
dikonfigurasi, yang perlu konfigurasi adalah network yang tidak terhubung ke router tersebut.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 165

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Di bawah ini merupakan perintah untuk menerapkan static route, diketik di dalam
“Global Configuration Mode” ada 2 cara yaitu :

1. NamaRouter (Config) # ip route (network) (subnetmask) (next hop address)
2. NamaRouter (Config) # ip route (network) (subnetmask) (exit interface)
Konfigurasi R1 :
R1 (Config) # ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.2
R1 (Config) # ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.2.2
R1 (Config) # ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Konfigurasi R2 :
R2 (Config) # ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.1
R2 (Config) # ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 se0/0/0
Konfigurasi R3 :
R1 (Config) # ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 s0/0/0
R1 (Config) # ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 s0/0/0
R1 (Config) # ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 s0/0/0
Untuk memastikan bahwa static route telah berhasil diterapkan, maka pada “User Mode” di
masing – masing router ketik :
R1/2/3 # show ip route

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 166

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA6 BAB 6
ROUTING PROTOCOLS

Pada bab 6 ini akan mensimulasikan suatu routing protocol yang terdiri dari RIPv1, RIPv2,
EIGRP, dan OSPF.

Tujuan Praktikum :

9. Praktikan dapat memahami cara mensimulasikan pembuatan jaringan menggunakan
cisco packet tracer

10. Praktikan dapat melakukan dan mengkonfigurasi router dan menggunakan fasilitas
yang terdapat pada router seperti : DHCP Dynamic, Static, Routing Protokol dll.

11. Praktikan dapat secara mandiri menggunakan simulasi jaringan menggunakan cisco
packet tracert.

Peralatan yang digunakan :

Hardware :
3. PC

Software :
2. Cisco Packet Tracert.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 167

6 BAB 6
ROUTING PROTOCOLS

6.1 RIPv2
Buatlah bentuk topologi seperti pada gambar 6.1 dan berikan alamat IP address sesuai

dengan Tabel pengalamatan.

Gambar 6.1 Topologi RIPv2

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Tabel Pengalamatan

Device Interface IP Address Subnet Mask Default Gateway
Kampus D Fa0/0 192.168.5.1
Se0/0/0 192.168.3.1 255.255.255.0 N/A
Kampus A Se0/0/1 192.168.2.1
Fa0/0 192.168.4.1 255.255.255.0 N/A
Kampus J3 Se0/0/0 192.168.3.2
Fa0/1 192.168.1.1 255.255.255.252 N/A
PC0 Se0/0/0 192.168.2.2
PC1 NIC 192.168.5.2 255.255.255.0 N/A
PC2 NIC 192.168.5.3
PC3 NIC 192.168.4.2 255.255.255.252 N/A
NIC 192.168.1.2
255.255.255.0 N/A

255.255.255.0 N/A

255.255.255.0 172.30.2.1

255.255.255.0 172.30.1.1

255.255.255.0 10.1.0.1

255.255.255.0 172.30.100.1

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 168

Untuk mengkonfigurasikan RIPv2, ketikan perintah sebagai berikut;

a. ROUTER Kampus D

Router > enable
Router # configure terminal
Router (config) # router rip
Router (config-router) # ver 2
Router (config-router) #network 192.168.5.0
Router (config-router) #network 192.168.3.0
Router (config-router) #network 192.168.2.0
Router (config-router) #do write

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA b. ROUTER Kampus A

Router > enable
Router # configure terminal
Router (config) # router rip
Router (config-router) # ver 2
Router (config-router) #network 192.168.3.0
Router (config-router) #network 192.168.4.0
Router (config-router) #do write

c. ROUTER Kampus J3 169

Router > enable
Router # configure terminal
Router (config) # router rip
Router (config-router) # ver 2
Router (config-router) #network 192.168.1.0
Router (config-router) #network 192.168.2.0
Router (config-router) #do write

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer

Untuk menonaktifkan auto summarization, dapat digunakan perintah berikut ;

Router (config-router) # no auto-summary

Dan untuk memastikan bahwa RIPv2 telah berhasil diterapkan, maka pada
“Privileged Mode” (Router#) imasing-masing router ketik perintah ;

Router # show ip route

Untuk memastikan apakah semua router dapat terkoneksi dengan baik, lakukan PING
di Command Line Interface. Jika Success Rate!!!, maka router sudah saling terhubung.

6.2 EIGRP

Buatlah bentuk topologi seperti pada gambar 6.2 dan berikan alamat IP address
sesuai dengan Tabel pengalamatan.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 6.2 Topologi EIGRP

Tabel Pengalamatan

Device Interface IP Address Subnet Mask Default Gateway
Kampus D Fa0/0 192.168.5.1
Se0/0/0 192.168.3.1 255.255.255.0 N/A
Se0/0/1 192.168.2.1
255.255.255.0 N/A

255.255.255.252 N/A

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 170

Kampus A Fa0/0 192.168.4.1 255.255.255.0 N/A
Se0/0/0 192.168.3.2 255.255.255.252 N/A
Kampus J3 Fa0/1 192.168.1.1 255.255.255.0 N/A
Se0/0/0 192.168.2.2 255.255.255.0 N/A
PC0 192.168.5.2 255.255.255.0 172.30.2.1
PC1 NIC 192.168.5.3 255.255.255.0 172.30.1.1
PC2 NIC 192.168.4.2 255.255.255.0 10.1.0.1
PC3 NIC 192.168.1.2 255.255.255.0 172.30.100.1
NIC

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Konfigurasi EIGRP

Pada EIGRP, digunakan suatu process ID yang digunakan untuk merepresentasikan
routing protocol yang sedang berjalan pada router.

Contoh : Router (config) #router eigrp 2

Angka 1 merepresentasikan proses EIGRP yang berjalan pada router ini. EIGRP
mengharuskan semua router di konfigurasikan dengan process ID yang sama. Hanya ada satu
process ID dari semua routing protocol yang dapat dikonfigurasi pada sebuah router. Untuk
EIGRP, pastikan setiap router memiliki process ID yang sama, agar bisa saling
berkomunikasi antar sesame router.

Untuk mengkonfigurasikan EIGRP perintah nya ialah sebagai berikut;

a. ROUTER Kampus D

Router > enable
Router # configure terminal
Router (config) # router eigrp 2
Router (config-router) #network 192.168.5.0
Router (config-router) #network 192.168.3.0 0.0.0.255
Router (config-router) #network 192.168.2.0 0.0.0.255
Router (config-router) #do write

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 171

b. ROUTER Kampus A

Router > enable
Router # configure terminal
Router (config) # router eigrp 2
Router (config-router) #network 192.168.3.0 0.0.0.255
Router (config-router) #network 192.168.4.0 0.0.0.255
Router (config-router) #do write

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA c. ROUTER Kampus J3

Router > enable
Router # configure terminal
Router (config) # router eigrp 2
Router (config-router) #network 192.168.1.0 0.0.0.255
Router (config-router) #network 192.168.1.0 0.0.0.255
Router (config-router) #network 192.168.2.0 0.0.0.255
Router (config-router) #do write

Untuk memastikan bahwa EIGRP telah berhasil diterapkan, maka pada “User Mode”
di masing – masing router ketik : # show ip route

# Keterangan :

Perintah Network dengan Wildcard mask

Secara default, ketika kita menggunakan perintah network dan classfull network seperti
192.168.1.0, setiap interface pada router akan mengacu kepada classful network address yang
dienable oleh EIGRP. Akan tetapi ketika kita ingin agar EIGRP berlaku pada subnet tertentu
saja, maka digunakan tambahan wildcard-mask pada perintah network.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 172

Wildcard Mask adalah suatu urutan angka-angka yang mengefektifkan paket Routing
didalam subnets suatu jaringan property. Panjang Wildcard mask adalah 32-bit yang dibagi
menjadi empat octet. Wildcard mask adalah pasangan IP address. Angka 1 dan 0 pada mask
digunakan untuk mengidentifikasikan bit-bit IP address. Wildcard mask mewakili proses
yang cocok dengan ACL mask-bit. Wildcard mask tidak ada hubungannya dengan subnet
mask.Wildcard mask dan subnet mask dibedakan oleh dua hal. Subnet mask menggunakan
biner 1 dan 0 untuk mengidentifikasi jaringan, subnet dan host. Wildcard mask menggunakan
biner 1 atau 0 untuk memfilter IP address individual atau grup untuk diijinkan atau ditolak
akses. Persamaannya hanya satu dua-duanya sama-sama 32-bit. Agar mudah memahaminya,
pikirkan saja wildcard mask sebagai inverse dari subnet mask. Inverse dari subnet mask
255.255.255.0 adalah 0.0.0.255. Dari manakah 0.0.0.3 didapatkan ?

0.0.0.255 didapatkan dari 255.255.255.255 – 255.255.255.0 = 0.0.0.255 => Wildcard
mask

6.3 OSPF

Buatlah bentuk topologi seperti pada gambar 6.3 dan berikan alamat IP address
sesuai dengan Tabel pengalamatan.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 6.3 Topologi OSPF

Tabel Pengalamatan

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 173

Device Interface IP Address Subnet Mask Default Gateway
Kampus D Fa0/0 192.168.5.1
Se0/0/0 192.168.3.1 255.255.255.0 N/A
Kampus A Se0/0/1 192.168.2.1
Fa0/0 192.168.4.1 255.255.255.0 N/A
Kampus J3 Se0/0/0 192.168.3.2
Fa0/1 192.168.1.1 255.255.255.252 N/A
PC0 Se0/0/0 192.168.2.2
PC1 NIC 192.168.5.2 255.255.255.0 N/A
PC2 NIC 192.168.5.3
PC3 NIC 192.168.4.2 255.255.255.252 N/A
NIC 192.168.1.2
255.255.255.0 N/A

255.255.255.0 N/A

255.255.255.0 172.30.2.1

255.255.255.0 172.30.1.1

255.255.255.0 10.1.0.1

255.255.255.0 172.30.100.1

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Untuk mengkonfigurasi ospf pertama-tama ketik :
R1 (config) # router ospf 1

Kemudian masukan network yang terhubung langsung, ketik :
NamaRouter (config-router) # network (IP network) (Wildcard Mask) area (Nomor
Area)

a. ROUTER Kampus D
Router > enable
Router # configure terminal
Router (config-router) #network 192.168.5.0 area 0
Router (config-router) #network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Router (config-router) #network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router (config-router) #do write

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 174

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA b. ROUTER Kampus A
Router > enable
Router # configure terminal
Roter (config) # router ospf 1
Router (config-router) #network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Router (config-router) #network 192.168.4.0 0.0.0.255 area 0
Router (config-router) #do write

d. ROUTER Kampus J3
Router > enable
Router # configure terminal
Roter (config) # router ospf 1
Router (config-router) #network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router (config-router) #network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router (config-router) #network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router (config-router) #do write

Untuk memastikan bahwa OSPF telah berhasil diterapkan, maka pada “Privilage
Mode” di masing – masing router ketik :
Router # show ip route
6.4 MPLS

Buatlah bentuk topologi seperti pada gambar 6.4 dan berikan alamat IP address
sesuai dengan Tabel pengalamatan.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 175

Gambar 6.4 Topologi MPLS

Tabel Pengalamatan Interface IPv4 Address
Fa0/0 12.12.12.1/24
Device Loopback 0 1.1.1.1/32
PE1 Fa0/0 23.23.23.2/24
PE2 Loopback 0 3.3.3.3/32
P Fa0/0 12.12.12.2/24
Fa0/1 23.23.23.1/24
Loopback 0 2.2.2.2/32

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA MPLS pada dasarnya terdiri dari 3 jenis router :

1. Router P (Provide)

Terdapat dalam MPLS Domain, P router terhubung dengan router-router lain yang
dimiliki service provider. Pada jaringan MPLS yang tidak terlalu besar terkadang tidak
terdapat P router didalamnya untuk menghemat biaya

2. Router PE (Provider Edge)

Router PE merupakan router yang terhubung langsung dengan router customer dan
juga sekaligus dengan router service provider. Menjembatani antara network berbasis IP
dengan network berbasis MPLS. Memberikan pelabelan pada paket IP yang masuk ke dalam
MPLS Domain. Melepas pelabelan pada paket yang akan keluar dari MPLS Domain. PE
Router ini sifatnya harus ada pada setiap jaringan MPLS

3. Router CE (Customer Edge)

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 176

Merupakan router yang terdapat di sisi customer. Pada router CE ini tidak terdapat
konfigurasi MPLS apapun. Konfigurasi routing biasa, bisa static atau dynamic seperti OSPF /
EIGRP. Karena dalam jaringan MPLS Backbone hanya ada router P dan router PE, maka
model jaringan MPLS yang sederhana dapat berbentuk seperti pada topologi lab diatas.

Sebelum melakukan pengaturan, adapun tahap-tahap konfigurasi yang dilakukan, yaitu:

 Konfigurasi IP Address pada semua interface router

 Mengaktifkan dynamic routing (pada percobaan kali ini, dynamic routing yang
digunakan menggunakan OSPF)

 Mengaktifkan BGP

 Mengaktifkan MPLS

Karena dalam jaringan MPLS Backbone hanya ada router P dan router PE, maka model
jaringan MPLS yang sederhana dapat berbentuk seperti pada topologi lab diatas.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Konfigurasi Interface
a. Router PE1
PE1>en
PE1#conf t
PE1(config)#int fa0/0
PE1(config-if)#ip address 12.12.12.1 255.255.255.0
PE1(config-if)#no shutdown
PE1(config-if)#exit
PE1(config)#int lo0
PE1(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.255

b. Router PE2
PE2>enable
PE2#conf t

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 177

PE2(config)#int fa0/0
PE2(config-if)#ip address 23.23.23.2 255.255.255.0
PE2(config-if)#no shutdown
PE2(config-if)#exit
PE2(config)#int lo0
PE2(config-if)#ip address 3.3.3.3 255.255.255.255

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA c. Router P
P>enable
P#conf t
P (config)#int fa0/0
P (config-if)#ip address 12.12.12.2 255.255.255.0
P (config-if)#no shutdown
P (config-if)#exit
P (config)#int fa0/1
P (config-if)#ip address 23.23.23.1 255.255.255.0
P (config-if)#no shutdown
P (config-if)#exit
P (config)#int lo0
P (config-if)#ip address 2.2.2.2 255.255.255.255
Setelah semuanya telah selesai, lakukan test ping ip loopbacknya di setiap interface

yang ada.

Konfigurasi OSPF

Agar semua router dalam MPLS Domain dapat saling berkomunikasi satu sama lain, maka
diperlukan Dynamic Routing IGP, pada percobaan kali ini routing yang digunakan adalah
OSPF. OSPF digunakan agar routing internal MPLSnya dapat saling terhubung. Berbeda
dengan BGP yang nanti akan dijelaskan pada konfigurasi BGP.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 178

a. Router PE1
PE1(config)#router ospf 1
PE1(config-router)#network 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0
PE1(config-router)# network 12.12.12.1 0.0.0.0 area 0

b. Router P
P (config)#router ospf 1
P (config-router)#network 2.2.2.2 0.0.0.0 area 0
P (config-router)# network 12.12.12.2 0.0.0.0 area 0
P (config-router)# network 23.23.23.1 0.0.0.0 area 0

c. Router PE2
PE2(config)#router ospf 1
PE2(config-router)#network 3.3.3.3 0.0.0.0 area 0
PE2(config-router)# network 23.23.23.2 0.0.0.0 area 0

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Konfigurasi BGP
BGP perlu dikonfigurasikan karena nanti membutuhkan MP-BGP, untuk melewatkan

informasi routing, VPN (agar koneksi dari clientnya secure) dan VRF (vrf adalah virtual
routing. Jadi, dengan VRF bisa terdapat IP yg sama tanpa adanya overlap). Konfigurasi BGP
hanya dikonfigurasikan pada masing-masing PE router saja. Namun karena topologi ini
hanya menggunakan backbone MPLSnya saja, jadi tidak terdapat konfigurasi MP-BGP.
Karena topologi yang di rancang tidak terhubung dengan customer. Jika tidak ada MP-BGP,
maka tidak dapat melakukan VPN dan VRF.

a. Router PE1

PE1(config)#router bgp 65000

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 179

PE1(config-router)#neighbor 3.3.3.3 remote-as 65000

PE1(config-router)#neighbor 3.3.3.3 update-source lo0

Pada router PE1, BGP Peering terhadap router PE2 dikonfigurasikan menggunakan ip
loopback. AS number yang digunakan pada PE1 dan PE2 adalah 65000 yang
merupakan private AS Number.

b. Router PE2
PE2(config)#router bgp 65000

PE2(config-router)#neighbor 1.1.1.1 remote-as 65000
PE2(config-router)#neighbor 1.1.1.1 update-source lo0

Hal yang sama juga dikonfigurasikan pada Router PE2 untuk melakukan BGP
peering terhadap Router PE1. Selanjutnya verifikasi BGP peering nya dengan cara
show ip bgp summary pada Privilage Mode.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Konfigurasi MPLS
Lakukan konfigurasi MPLS pada router PE dan P sebagai berikut:
180
a. Router PE1
PE1(config)#mpls ip
PE1(config)#int fa0/0
PE1(config-if)#mpls ip

b. Router PE2
PE2(config)#mpls ip

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer

PE2(config)#int fa0/0
PE2(config-if)#mpls ip
c. Router P
P (config)#mpls ip
P (config)#int fa0/0
P (config-if)#mpls ip
P (config-if)#exit
P (config)#int fa0/1
P (config-if)#mpls ip
Setelah dikonfigurasikan, untuk pengecekan apakah MPLS sudah aktif dan berjalan
dengan baik, gunakan perintah show mpls forwarding-table pada Global mode P (config-
if)#.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 181

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA7 BAB 7
WINDOWS SERVER 2008
Pada bab 7 ini akan dilakukan praktikum tentang Windows Server 2008 mulai dari installasi
dengan menggunakan virtual box, installasi serta konfigurasi beberapa roles pada Windows
Server 2008 (ADDS, DHCP Server, DNS Server,dll) dan menghubungkan komputer klien
dengan komputer Windows Server 2008.

Tujuan Praktikum :

1. Praktikan dapat memahami dan menginstall Windows Server 2008.
2. Praktikan dapat melakukan dan mengkonfigurasi Roles pada Windows Server 2008

seperti (Active Directory Domain Services, DHCP Server, DNS Server, dll).
3. Praktikan dapat memahami dan mengkonfigurasi Active Directory User and

Computer seperti Manajemen User, Group ,dll
4. Praktikan dapat menghubungkan komputer klien (Windows XP) dengan Windows

Server 2008.
5. Praktikan dapat membatasi sharing folder untuk Group atau User tertentu.

Peralatan yang digunakan :

Hardware :
1. 1 Buah PC

Software :
1. Virtual Box
2. Windows Server 2008
3. Windows XP

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 182

7 BAB 7
WINDOWS SERVER 2008
7.1 Instalasi windows server 2008 di virtualbox

Untuk melakukan installasi Windows Server 2008 pada virtual box dapat mengikuti
langkah-langkah dibawah ini :
1. Buka virtual box.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 1 : Tampilan Awal Winbox

2. Buat mesin virtual baru, dengan klik New. Kemudian Next masukan nama mesin
virtualnya, lalu pilih Operating System Microsoft Windows dan Versionnya Windows
2008.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 183

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 2 : Memilih VM Name & OS Type

3. Kemudian akan muncul konfigurasi Memori, disarankan untuk memberikan Memori 512
MB atau lebih. Setelah itu Klik Next.

4. Pada langkah selanjutnya yaitu Virtual Hard Disk, Pilih Create New Hard Disk, lalu Klik
Next.

5. Kemudian Pilih VDI (Virtual Disk Image) pada file type virtual disk, lalu klik Next.
6. Pada virtual disk detail storage details Pilih Dynamically allocated, lalu klik Next.
7. Pada Virtual disk file location and size, kita dapat mengubah lokasinya. Tetapi pada

praktikum ini kita tidak perlu mengubahnya. Kemudian aturlah size untuk virtual disknya
minimal 10 GB.
8. kemudian akan muncul jendela summary, Pilih Create.
9. Pada Oracle Virtual Box Manager Pilih virtual win server 2008 dan klik Setting. maka
akan muncul virtual win server 2008 – settings seperti pada gambar dibawah ini.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 184

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 3 : Network Settings Pada Virtual Win Server 2008

10. Ubahlah Attached to pada Adapter 1 menjadi Bridge Adapter dan beri centang pada
Network Adapter 2 dan ubahlah Attached to menjadi Internal Network. Setelah itu
klik Ok.

11. Setelah itu klik Start Pada virtual win server 2008.
12. Kemudian akan muncul First Run Wizard klik Next.
13. Pada Select Media Installation. Pilih source media windows server 2008.kemudian klik

Next.
14. Setelah itu akan muncul summary dari yang telah dibuat. Kemudian klik Start.
15. Maka akan menampilkan proses “windows is loading files…..” untuk instalasi windows

server 2008. Setelah proses loading selesai, ditampilkan konfigurasi language to install
yang merupakan pilihan format bahasa Negara yang akan digunakan, Time and
currency format merupakan pilihan acuan waktu lokasi kita berada, dan keyboard
merupakan pilihan settingan keyboard yang digunakan. Klik Next.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 185

Gambar 7. 4 : Instalasi Awal Windows Server 2008
16. Klik Install Now untuk melanjutkan proses instalasi.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 5 : Instalasi Winserver 2008

17. Pada tahapan ini kita diminta untuk memasukkan serial number dari windows server
2008, jika kita tidak memilikinya maka kosongkan kotak serial numbernya dan hilangkan
centang pada Automatically Active Windows, kemudian Next dan pilih No.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 186

Gambar 7. 6 : Memasukkan Serial Number
18. Pilih Windows Server 2008 Enterprise (full installation), dan jangan lupa untuk

mencentang I have selected the edition of windows. Kik Next.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 7 : Memilih Jenis Instalasi
19. Microsoft software license terms merupakan informasi tentang rekomendasi lisensi dari

Microsoft untuk menggunakan system operasi Windows Server 2008. Untuk
menyetujuinya beri tanda centang pada kotak periksa “I Accept the license terms”. Klik
Next.
20. Tampilan jendela Which type of installation do you want? Merupakan pilihan untuk
menentukan jenis proses installasi yang digunakan. Karena sebelumnya kita belum

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 187

pernah menginstall windows server maka kita hanya diberi tombol Custom(Advance).
Klik Custom.

Gambar 7. 8 : Memilih Tipe Instalasi
21. Selanjutnya akan tampil pengaturan partisi hardisk yang digunakan sebagai tempat

installasi. Klik Drive Option untuk memilih, membuat, membuang, memformat, partisi
yang ada. Jika kita telah mensetting partisi hardisk dan telah menetukan dipartisi mana
kita akan melakukan instalasi klik Next.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 9: Pengaturan Partisi Harddisk
22. Kemudian akan ditampilkan jendela Installing Windows … Di dalamnya memuat

proses copying file, expanding files, installing feature, installing update, dan completing
installation. Setelah installing update selesai maka computer akan melakukan reboot
untuk memasukai tahap completing installation. Dan proses instalasi windows server
2008 telah selesai.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 188

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 10 : Proses Instalasi
23. Kemudian tampil jendela login windows server 2008 enterprise dan menampilkan

peringatan bahwa anda diharuskan mengganti password untuk dapat melakukan login.
Klik OK.

Gambar 7. 11 : Tampilan Pertama Login
24. Masukkan password dan konfirmasi password baru anda dengan ketentuan, password

tersebut minimal memiliki 7 karakter yang mengandung huruf kapital, huruf kecil, dan
symbol atau angka, pada percobaan ini kita mengganti passwordnya dengan
“4csL2014%” kemudian tekan Enter.

Gambar 7. 12 : Tampilan Login

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 189

25. Setelah berhasil mengganti password, maka akan tampil konfirmasi sukses dalam
mengganti password, kik OK. Akan muncul jendela baru seperti di bawah ini.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 13 : Konfigurasi Awal

7.2 Mengganti Nama Komputer Server 2008
Untuk mempermudah dalam melakukan konfigurasi pembuatan domain service, kita

akan melakukan penggantian nama komputer.
Langkah-langkah untuk mengganti nama komputer adalah sebagai berikut :
1. Kilk tombol Start > Control Panel, lalu double klik System, maka akan ditampilkan

jendela System, kemudian klik tombol Advance System Setting.
2. Setelah System Properties tampil, pilih tabulasi Computer Name.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 190

Gambar 7. 14: Tabulasi Computer Name

3. Kemudian klik tombol Change, maka akan muncul tampilan Computer Name /
Domain Changes. Isikan pada Computer name “Server_2008”

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 15 : Computer Name / Domain Changes

4. Klik tombol Ok untuk mengganti nama komputer.
5. Kemudian restartlah komputer server tersebut.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 191

7.3 Installasi dan Konfigurasi Active Directory Domain Services
Untuk melakukan installasi dan konfigurasi Active Directory Domain Services dapat

melakukan langkah-langkah seperti dibawah ini:

1. Klik Start  Administrative Tools  Server Manager, maka tampilkan jendela
server manager, jendela server manager merupakan fasilitas yang digunakan untuk
pengaturan dan konfigurasi windows server 2008.

2. Pada Server Manager Pilih Roles dan klik Add Roles untuk melakukan installasi domain
service.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 16 : Server Manager

3. Klik Next pada tampilan Before You Begin.
4. Kemudian centang Active Directory Domain Services untuk melakukan instalasi

pembuatan domain service. Klik Next untuk melanjutkan konfigurasi Wizard.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 192

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 17 : Pemilihan Server Roles

5. Kemudian Klik Next, terdapat informasi pada halaman active directory domain services
yaitu :
 Instalasi minimal dua domain controller untuk menyedika redudansi terhadap
server dalam bekerja.
 AD DS memerlukan DNS, jika belum diinstall maka akan diminta untuk
melakukan instalasi.
 Setelah mengisntall AD DS jalankan dcpromo.exe untuk meng-upgrade ke domain
controller.
 Instalasi AD DS juga akan memasang DFS Namespace, DFS replikasi, filer
replikasi, dan layanan yang dibutuhkan direktori.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 193

Gambar 7. 20 : Active Directory Domain Service
6. Klik Install untuk memulai installasi Active Directory Domain Service

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 21 : Confirm Install Selections

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 194

Gambar 7. 22 : Installation Progress

7. Setelah instalasi selesai, akan tampil informasi Installation Succeeded, klik Close, maka
akan kembali ke Server Manager.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 23 : Installation Results

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 195

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 24 : Server manager Setelah Menginstall Active Directory
8. Selanjutnya pada Windows Server 2008 klik menu Start  Run. Ketik “dcpromo”

dan klik tombol OK, maka akan tampil Active Directory Domain Services Installation
Wizard Klik Continue.

Gambar 7. 25 : dcpromo pada Run

Gambar 7. 26 : Active Directory Domain Services Installation Wizard

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 196

9. Pada kotak dialog welcome to the active directory domain service installation wizard,
centang Use Advance mode installation dan klik Next.

Gambar 7. 27 : Welcome to the Active Directory Domain Services Installation Wizard
10. Selanjutnya muncul pemberitahuan tentang kompatibilitas pada system operasi sebelum

versi windows server 2008. Karena ada peningkatan dari sisi security, klik Next.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 28 : Operating System Compatibility

11. Selanjutnya konfigurasi pembuatan domain dengan beberapa pilihan kategori. 197
 Existing Forest

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer

Add a domain controller to an existing domain . Artinya menyisipkan nama
domain yang pernah dibuat.
Create a new domain in an existing forest. Artinya pembuatan nama domain
baru dan sebelumnya sudah pernah melakukan pembuaatan nama domain.
Creat a new domain tree root instead of new child domain. Artinya pilihan
membuat anak domain baru dalam domain induk.
 Creat new domain in a new forest. Artinya melakukan pembuatan nama domain
baru.
Pilih create new domain a new forest dan klik Next.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 29 : Choose a Deployement Configuration
12. Isikan nama domain yang akan digunakan. Isi dengan nama “acsl.com” dan klik Next.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 198

Gambar 7. 30 : Pemberian Nama Domain dan Pengecekan Nama Domain
13. Isikan Domain NetBios Name dengan “ACSL” dan klik Next.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 31 : Domain NetBIOS Name
14. Pada Set Forest Functional Level, pilih Windows Server 2008, dan klik Next.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 199

Gambar 7. 32 : Set Forest Fungtional Level

15. Pada Aditional Domain Controller Options centang DNS Server dan klik Next,
kemudian pilih Yes, the computer will use a dynamically assigned ip address.

MODUL PRAKTIKUM JKD S1 | UNIVERSITAS GUNADARMA Gambar 7. 33 : Additional Domain Controller Options

16. Selanjutnya akan muncul konfirmasi peringatan tentang DNS yang tidak dapat dibuat,
pilih yes.

| UGLaboratorium Lanjut Sistem Komputer 200


Click to View FlipBook Version