_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.1.10 Kain Nilon
c. Kain Polyester
Kain ini memiliki kemiripan dengan kain katun, namun dari segi
kualitasnya kain PE berada satu tingkat di bawah kualitas kain
katun. Bahan dasar dari kain ini terbuat dari benang polyester.
Karena sifat bahan dasarnya tidak alami, maka kain ini tidak
dapat menyerap keringat dan panas saat dipakai.
Gambar 7.1.11 Kain Polyester
d. Kain Spandex/Lycra
Kain yang biasanya digunakan untuk bahan pembuatan pakaian
dalam ini bertekstur lembut, elastis, kuat, dan licin. Daya elastis
kain ini bisa mencapai lima kali lipat dari bahan dasarnya tanpa
rusak sedikitpun. Kain ini juga sering dibuat untuk busana pesta,
casual wear, hingga jaket. Bahan spandex terdiri dari yang
murni dan campuran dengan rayon.
Gambar 7.1.12 Kain Spandex atau Lycra
e. Kain Chiffon
Bahan kain ini bertekstur sangat lembut serta halus, transparan,
‘jatuh’ saat dipakai dan mengikuti bentuk badan penggunanya.
Kain chiffon ada yang terbuat dari polyester yang sering disebut
chiffon polos serta ada yang terbuat dari bahan sutra yang
disebut chiffon ceruti.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 44
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.1.13 dan 7.1.14 Kain Chiffon
B. Bahan Pelengkap
Bahan pelengkap atau disebut garnitur busana adalah semua jenis
yang digunakan untuk melengkapi suatu busana atau lenan rumah
tangga. Bahan pelengkap ini dapat dipasangkan pada permukaan
busana sebelum bahan dipotong, pada bagian busana sebelum
dijahit, atau setelah busana selesai dijahit.
Berdasarkan perannya, bahan pelengkap dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu sebagai unsur fungsional (kegunaan) dan unsur
dekoratif (hiasan).
1. Fungsional (Kegunaan)
a. Bahan pelapis
Interfacing
Interfacing adalah lapisan kain ketiga antara facing,
lining, dan lapisan terluar pakaian. Interfacing, bahan
penting dari sebagian besar pakaian, adalah lapisan
tambahan kain yang ditempatkan di antara kulit luar
dan permukaan atau ujungnya. alasan utama untuk
menggunakan antarmuka adalah untuk menambah
dukungan, tubuh dan bentuk, atau untuk
menghilangkan peregangan.
- Rambut Kuda
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 45
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Bahan terbuat dari campuran kapas dan rambut
kuda/bulu binatang yang kuat jenis interfacing ini
benar-benar lentur, tebal, kuat, dan tidak
berperekat. Biasanya digunakan pada jas dan torso
untuk memberikan bentuk dan memperindah
busana.
Gambar 7.2.1 Kain Rambut Kuda
- Trubinais
Bahan ini memiliki dua macam yaitu berperekat
dan tidak berperekat. Biasanya digunakan untuk
pengeras, pembentuk pada kerah, manset, atau ban
pinggang. Bahan ini terbuat dari polyester.
Gambar 7.2.2 Kain Trubinais
- Cufner
Bahan yang memiliki ketebalan bertingkat (tebal
tipisnya tergantung dari kerapatan tenunan dan
besar serat benang yang digunakan) yang terbuat
dari bahan dasar polyester. Biasanya digunakan
untuk melapisi bagian badan muka, memberi
bentuk pakaian, memperbagus jatuhnya bahan
(drape). Bisa juga digunakan sebagai bahan pelapis
untuk bustier/kemben.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 46
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.3 Kain Cufner
- Viselin
Merupakan interfacing bukan tenunan, tipis, dan
berperekat. Bahan memiliki berbagai macam
warna, bertekstur lembut atau kasar, sedang sampai
tebal. Biasanya digunakan untuk melapisi tengah
muka, saku, kerah, garis leher, dan belahan placket.
Gambar 7.2.4 Kain Viselin
- Kain Gula
Bahan mempunyai daya elastisitas tinggi baik yang
bertekstur lembut maupun kasar dan memiliki
ketebalan sedang sampai tebal. Kegunaannya
menyerupai cufner yang menjadikan hasil kain
lebih tebal dan lebih halus.
Gambar 7.2.5 Kain Gula
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 47
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
- Kain Tricot
Bahan mempunyai daya elastisitas tinggi baik yang
bertekstur lembut maupun kasar dan tidak mudah
kusut. Tricot banyak digunakan untuk
mempertahankan bentuk jahitan atau
mengkokohkan kain yang terlalu tipis atau langsai.
Gambar 7.2.6 Kain Tricot
- Staplek M32
Terbuat dari bahan polyester woven dan memiliki
salah satu sisi perekat yang akan menempel ketika
disetrika. Biasanya digunakan untuk kerah kemeja
atau manset karena memiliki sifat kaku tetapi tetap
fleksibel.
Gambar 7.2.7 Kain Staplek M32
- Kain Keras Kaku
Terbuat dari bahan cotton dan polyester woven dan
memiliki sisi perekat yang akan menempel ketika
disetrika. Biasanya digunakan untuk produk tas,
dompet, atau kotak pensil karena membuat hasil
akhir yang kaku tetapi tidak tebal.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 48
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.8 Kain Keras Kaku
- Kain Kodok
Terbuat dari bahan cotton non woven dan memiliki
sisi perekat yang akan menempel ketika disetrika.
Kain kodok ini biasanya digunakan untuk membuat
bustier/kemben.
Gambar 7.2.9 Kain Kodok
Interlining
Interlining merupakan kain yang diselipkan diantara
dua lapisan kain (lapisan luar dan lapisan dalam
(linning) sehingga disebut kain penengah. Tujuan
penggunaan kain interlining adalah untuk memberikan
efek hangat yang lebih.
- Dakron
Dakron adalah polimer yang tersusun atas glikol
dengan asam tereftalat dan terbentuk melalui
polimerisasi kondensasi. Dakron banyak
dimanfaatkan sebagai bahan sandang dan bahan
untuk mengisi bantal dan boneka, selain itu juga
sebagai serat untuk pakaian.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 49
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.10 Dakron
- Silikon
Bahan silikon dan dacron adalah bahan yang
terbuat dari bahan serat sintetis yang sudah diolah
dengan menggunakan teknologi tinggi,
perbedaannya adalah bahan silicon merupakan
kualitas yang terbaik dari dacron.
Gambar 7.2.11 Silikon
- Busa Angin
Busa angin adalah jenis busa sintetik yang elastik,
busa ini berpori seperti spon yang sangat tipis dan
sering digunakan untuk alas, pelapis atau
rangkapan kain untuk hantaran, lapisan untuk tas,
dompet, sampul buku, sajadah anak, membuat
berbagai macam kerajinan, lapisan sarung hp,
laptop, penutup alat elektronik rumah tangga dan
lain-lain.
Gambar 7.2.12 Busa Angin
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 50
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
- Busa Tahu
Jenis busa ini biasanya terdapat pada jilbab instan,
busa tahu ini membantu jilbab instan terlihat
menarik. Kita dapat menemukan busa tahu ini pada
bagian ped jilbab.
Gambar 7.2.13 Busa Tahu
- Busa Bahu/Padding
Bantalan bahu atau padding merupakan pelengkap
pada pembuatan busana yang terbuat dari busa dan
kapas. Bantalan bahu (padding) berfungsi untuk
memberikan atau meninggikan bahu agar
bentuknya lebih baik.
Gambar 7.2.14 Busa Bahu
- Cup Bra
Cup bra adalah suatu benda untuk menyokong
payudara yang terbuat dari busa maupun silicon.
Cup bra dijual dengan berbagai macam ukuran
genap seperti 32, 34, 36, 38, 40, dan 42.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 51
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.15 Cup Bra
- Tile
Kain tile berjenis lembut ini meiliki tekstur yang
sangat lembut dan lemas (tile halus), tidak terlalu
lembut dan tidak terlalu lemas (tile medium), serta
kasar dan kaku (tile kaku). Karena itu kain ini
sangat cocok ketika dipergunakan untuk kebutuhan
menjahit pakaian formal atau resmi seperti kebaya
untuk pernikahan, fashion maupun untuk dalaman
brokat.
Gambar 7.2.16 Tile
Lining
Lining biasanya disebut bahan pelapis terakhir karena
merupakan proses penyelesaian terakhir (proses
finishing) pada pembuatan busana untuk menutupi
bagian dalamnya. Lining dijahit menjadi satu kesatuan
dengan bahan utama busana sehingga tidak bisa
dilepas. Lining digunakan pada bagian dalam pakaian
untuk proses finishing serta untuk menyembunyikan
bentuk atau kotruksi bagian dalam busana.
- Lining GM (Golden Mella)
Lining GM, memiliki tekstur yang lembut, lebih
tebal cukup kuat dan tidak terlalu tembus pandang.
Biasanya dipakai pada blouse, rok, tas dll. Memiliki
lebar kain 115cm.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 52
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.17 Kain Golden Mella
- Lining Errow
Lining errow, memiliki tekstur yang lembut, lebih
tipis dan sedikit tembus pandang. Biasanya dipakai
pada blouse, rok, tas dll. Memiliki lebar kain
115cm.
Gambar 7.2.18 Kain Errow
- Lining Asahi
Lining asahi/APL memiliki tekstur yang kasar
sedikit berkilau(kusam), biasanya di pakai pada jas
dan jaket. Memiliki lebar kain 115cm.
Gambar 7.2.19 Kain Asahi
- Lining Silky
Lining silky memiliki tekstur lembut, tipis, berkilau
dan tembus pandang. Biasanya digunakan pada tas,
jaket dan pesta. Memiliki lebar kain 115cm.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 53
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.20 Kain Silky
- Lining Peles
Memiliki tekstur yang tipis dan mudah kusut,
biasanya di pakai pada jas, jacket, topi serta
beberapa gaun pesta. Memiliki lebar kain 150cm.
Gambar 7.2.21 Kain Peles
- Lining Dormeuil
Lining dormeuil, memiliki tekstur yang lembut,
berkilau dan memiliki ciri khas berupa tulisan
dormeuil pada permukaan kainnya. Digunakan
pada jas dan jaket. Memiliki lebar kain 150cm.
Gambar 7. 2.22 Kain Dormeuil
- Lining Abutay
Lining abutay terbuat dari polyester, bahanya
seperti parasit yang mengkilap, tipis serta ringan.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 54
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Digunakan sebagai bahan pelapis bagian dalam tas,
jacket dan blazer.
Gambar 7. 2.23 Kain Abutay
b. Balein
Balein merupakan pelengkap busana yang terbuat dari
logam, plastik dan rotan yang ditipiskan berbentuk batang
yang lentur. Balein sering dipasang pada sekeliling bagian
bawah mungkum, di bagian sisi, di bagian kiri kanan dari
batas pinggang ke atas dan ke bawah sampai batas panggul.
Cara pemasangan balein dapat dijahit atau disisipkan. Balein
biasa digunakan pada kamisol maupun bustier.
Balein Jahit
Balein jahit biasanya digunakan pada kamisol/bustier,
cara memasangnya yaitu dengan dijahit.
Gambar 7.2.24 Balein Jahit
Balein Tusuk
Balein tusuk biasanya digunakan pada kamisol/bustier,
cara memasangnya yaitu dengan dimasukkan ke dalam
tempat balein yang sudah disediakan pada
kamisol/bustier.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 55
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.25 Balein Tusuk
Balein Logam
Balein logam biasanya digunakan pada industri-industri
besar. Balein logam sendiri tidak dijual secara eceran,
tetapi secara roll. Balein logam biasanya digunakan
pada kamisol/bustier, cara memasangnya yaitu dengan
disisipkan pada tempat balein yang sudah disediakan
pada kamisol/bustier.
Gambar 7.2.26 Balein Logam
c. Karet Elastik
Elastik merupakan pelengkap pada pembuatan busana
terbuat dari karet campuran yang berbentuk pita panjang
yang fleksibel yang dibungkus polyester, katun, nilon, atau
campuran serat benang. Serat ini membungkus dengan cara
dikepang, ditenun, atau dirajut bersama untuk memberikan
berbagai ketebalan dan lebar dengan elastis. Elastis ditarik
dapat melebar dan akan menyempit atau kembali ke bentuk
semula jika dilepaskan.
Benang Elastik
Elastik dalam bentuk benang yang biasanya digunakan
untuk membuat kerutan-kerutan pada busana wanita,
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 56
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
seperti blus, gamis, baju muslim, baju anak dan lain-
lain. Kerutan tersebut bisa terletak dimana saja
tergantung dengan model pakaian yang diinginkan.
Gambar 7.2.27 Benang Elastik
Elastik Transparan
Elastik dalam bentuk senar tetapi stretch dan biasanya
digunakan untuk membuat aksesori seperti kalung,
gelang dan lain-lain dengan bahan dasar manik-manik.
Gambar 7.2.28 Elastik Transparan
Tali Elastik
Elastik yang sering digunakan dalam pembuatan karet
rambut ataupun tali hiasan. Tali elastic ini terdiri dari
beberapa benang elastik yang dibalut dengan gintiran
benang sehingga tidak terlihat elastiknya.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 57
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.29 Tali Elastik
Elastik
Elastik atau karet dengan berbagai macam ukuran
mulai dari 0.4 cm sampai 10 cm dan digunakan untuk
pembuatan busana bayi maupun dewasa.
Gambar 7.2.30 Elastik
Elastik Berlubang
Elastik berlubang terletak pada bagian dalam ban
pinggang celana dan rok.
Gambar 7.2.31 Elastik Berlubang
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 58
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Renda Elastik
Renda elastik yang terbuat dari nylon dan karet khusus
dipasang pada bahan mulur (tricot, jersey). Biasanya
digunakan pada pinggiran pakaian sebagai hiasan.
Gambar 7.2.32 Renda Elastik
Elastik Anti Selip
Elastik anti selip ini terbuat dari karet yang di terapkan
pada ban pinggang celana pria. Biasanya elastik ini
dijahit pada bagian dalam ban pinggang celana pria.
Gambar 7.2.33 Elastik Anti Selip
2. Dekoratif (Hiasan)
a. Benang
Benang merupakan unsur pokok yang diperlukan dalam
pembuatan tekstil. Benang adalah susunan serat-serat yang
teratur ke arah memanjang dengan garis tengah dan jumlah
antihan tertentu yang diperoleh dari suatu pengolahan yang
disebut pemintalan. Serat-serat tersebut ada yang
mempunyai panjang terbatas atau serat pendek yang disebut
staple dan ada yang mempunyai panjang tidak terbatas yang
disebut filament. Benang yang sering dijadikan sebagai
bahan pelengkap yaitu:
Benang Jahit
Merupakan benang yang digunakan untuk menjahit
pakaian atau lenan rumah tangga. Halus kasarnya
benang ditentukan menurut nomor benang. Semakin
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 59
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
tinggi nomor benang maka semakin halus benang
tersebut.
Gambar 7.2.34 Benang Jahit
Benang Obras
Benang obras adalah benang yang digunakan untuk
merapikan kampuh atau tepian bahan. Terdapat 3
macam benang yang dipasangkan pada mesin obras,
yaitu benang obras katun (yang dipasangkan pada
jarum), benang obras polyester dan benang obras kapas
(keduanya dipasangkan pada bagian lingkaran benang).
Gambar 7.2.35 Benang Obras
Benang Wol
Benang yang memiliki karakteristik agak berbulu,
pilinannya longgar, dan benangnya besar. Biasanya
benang ini digunakan untuk bahan menghias lenan
rumah tangga berupa taplak meja, hiasan dinding, dan
lain-lain. Warna dari benang wol sendiri pun berwana-
warni sehingga cocok sebagai bahan untuk hiasan.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 60
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.36 Benang Wol
Benang Nilon
Benang nilon merupakan jenis benang sintesis. Benang
ini terbuat dari plastik yang kuat dan elastis. Benang
nilon digunakan untuk menjahit bahan-bahan sintetis,
serta tidak untuk menjahit bahan-bahan halus. Benang
nilon yang terkenal adalah benang nilon cap peniti.
Gambar 7.2.37 Benang Nilon
Benang Rayon
Rayon adalah serat yang terbuat dari bahan selulosa,
yang dulu dibuat untuk menyerupai sutra. Rayon
merupakan pilihan yang sangat populer di bidang
manufaktur pakaian karena keterjangkauannya dan
kenyamanannya. Pakaian, karpet, taplak meja, gorden,
kain pelapis, selang, seprei dan bahkan ban terbuat dari
rayon.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 61
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.38 Benang Rayon
Benang Tetoron
Benang sintetis yang kuat digunakan sebagai bahan
kaitan untuk membuat pelengkap busana berupa tas,
ikat pinggang, dan lain-lain.
Gambar 7.2.39 Benang Tetoron
Benang Rajut
Benang rajut memiliki volume benang yang lebih tebal
dan warna yang beragam menyerupai benang wol.
Biasanya benang rajut ini digunakan untuk membuat
suatu produk seperti tas rajut, topi rajut, sepatu rajut,
pakaian rajut, dan lain sebagainya.
Gambar 7.2.40 Benang Rajut
Benang Sulam
Benang yang digunakan untuk menyulam atau
menghias pakaian supaya tampak lebih indah.
Misalnya, sulaman pada taplak meja, sarung bantal, dan
hiasan dinding. Salah satu kelebihan benang sulam
dibanding benang jahit yaitu benang sulam memiliki
tekstur yang lebih halus dan lebih lembut. Benang ini
tersedia dalam beragam warna dan corak.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 62
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.41 Benang Sulam
Benang Bordir
Benang yang digunakan untuk membordir atau
menyulam dengan mesin. Benang ini mengkilat dan
tersedia dalam aneka warna. Biasanya benang ini
digunakan untuk membordir logo, kata-kata, atau
gambar pada busana.
Gambar 7.2.42 Benang Bordir
Benang Jeans
Merupakan benang yang digunakan khusus untuk
menjahit bahan jeans yang tebal. Benang jeans memiliki
karakteristik kuat, tidak mudah putus, diameternya
lebih besar daripada benang jahit biasa. Warna benang
jeans pada umumnya adalah hitam, biru tua, biru
muda, putih, kuning atau gold.
Gambar 7.2.43 Benang Jeans
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 63
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Benang Andaria
Benang andaria/ benang transparan, terbuat dari 100%
bahan nilon namun memiliki permukaan transparan,
teksturnya halus dan licin, tidak mudah putus. Biasanya
untuk membuat lubang kancing, maupun menjahit, dan
untuk memasang payet, karna warnanya transparan
sehingga cocok untuk semua warna.
Gambar 7.2.44 Benang Andaria (Transparan)
Benang Mouline
Benang yang berlainan warna yang dipilin menjadi satu
sehingga benang mouline disebut juga sebagai benang
pelangi. Benang ini digunakan untuk menghias pakaian
atau membuat aksesoris seperti gelang.
Gambar 7.2.45 Benang Mouline
Benang Yaspis
Benang yang dipilin dari dua benang yang belum dipilin
sehingga bentuknya berupa satu benang bulat. Biasanya
benang ini digunakan untuk menghias pakaian dan
pelengkap busana seperti kalung, gelang, dan lain-lain.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 64
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.46 Benang Yaspis
Benang Logam
Benang yang terbuat dari logam berlapis plastic atau
plastic berlapis logam. Bentuk benang berkilau, ada
yang berwarna perak dan ada yang berwarna emas.
Biasanya benang ini digunakan untuk menghiasi
pakaian atau lenan rumah tangga, ada juga yang
digunakan untuk bahan tenunan seperti kain songket.
Gambar 7.2.47 Benang Logam
b. Kancing
Kancing merupakan alat untuk menutup bukaan pada
pakaian (baju, celana, dan sebagainya). Biasanya, kancing
merupakan sebuah alat kecil berbentuk pipih dan bundar,
bulat, persegi, maupun segitiga yang biasa dipasang dengan
lubang kancing untuk menyatukan dua helai kain yang
bertumpukkan. Bahan yang digunakan untuk membuat
kancing beraneka ragam mulai dari karet, plastic, batok
kelapa, logam, besi, alumunium, kerang, kayu, dan
sebagainya. Contoh berbagai bentuk kancing sebagai berikut
Kancing Bulat
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 65
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.48 Kancing Bulat
Kancing Persegi
Gambar 7.2.49 Kancing Persegi
Kancing Lonjong
Gambar 7.2.50 Kancing Lonjong
Kancing Segitiga
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 66
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.51 Kancing Segitiga
Kancing Tak Beraturan/Bentuk
Gambar 7.2.52 Kancing Tak Beraturan
Kancing Cembung
Gambar 7.2.53 Kancing Cembung
Kancing Cekung
Gambar 7.2.54 Kancing Cekung
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 67
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Kancing Datar
Gambar 7.2.55 Kancing Datar
c. Tali
Tali adalah kumpulan lapisan linear, benang atau helai yang
bengkok atau dikepang bersama dalam rangka untuk
menggabungkan mereka ke dalam bentuk yang lebih besar
dan lebih kuat. Tali memiliki kekuatan tarik sehingga dapat
digunakan untuk menyeret dan mengangkat, tetapi terlalu
fleksibel untuk memberikan kuat tekan. Rope lebih tebal dan
lebih kuat dibandingkan kabel, tali, dan benang.
Tali Kur
Tali Kur adalah tali yang biasa digunakan untuk tali jas
hujan, tali tas serut, tas fashion maupun tas bed cover,
shoping bag, tali celana, tali jaket, tali sweater, meubel,
tali pramuka, dan lain sebagainya. Para pengrajin tas
maupun pengrajin lainnya banyak yang menggunakan
tali kur sebagai bahan baku utamanya. Tali kur terdiri
dari berbagai
ukuran, warna dan bahan baku, diantaranya adalah
nylon, polyster, Filamen, dll semua menggunakan bahan
sintetis.
Gambar 7.2.56 Tali Kur
Tali Suede
Tali ini berbentuk pipih dan memiliki tekstur seperti
kulit suede. Walau begitu sebetulnya tali yang banyak
dijual dan digunakan untuk membuat aksesoris ini
bukan berasal dari kulit hewan asli, melainkan sintetis.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 68
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.57 dan Gambar 7.2.58 Tali Suede
Tali Grosgrain
Tali ini biasanya terdiri dari sutra. Jenis Tali ini lebih
berat dan seringkali lebih tebal. Tali ini memiliki tekstur
bergaris yang terasa apabila diraba, dengan berbagai
warna dan pola. Tali ini banyak digunakan untuk tali
tas, hiasan pada keranjang hantaran, wedding souvenir,
birthday Souvenir, dan baby hampers. Tali grosgrain
sangat kuat dibandingkan tali lainnya, oleh karena itu
tali ini leih sering digunakan sebgai tali ransel karena
mampu mengangkat beban yang cukup berat.
Gambar 7.2.59 Tali Grosgrain
Tali Suspender
Suspender adalah salah satu aksesoris yang bisa
menggantikan sabuk sebagai pengencang celana.
Berbeda dengan sabuk, suspender memiliki kelebihan
diantaranya lebih praktis, fleksibel, sekaligus memberi
ilusi tubuh menjadi lebih tinggi. Suspender biasanya
didesain dengan bahan yang melar sehingga mengikuti
bentuk tubuh.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 69
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.60 Tali Suspender
Tali Satin
Tali satin (Rattail Cord) ini adalah sejenis tali kur yang
permukaannya halus dan berkilau. Kadang disebut juga
Tali Cina. Tali satin bisa digunakan untuk membuat
kepang Jepang (Kumihimo), rumah kancing, dan bisa
juga dibuat untuk tali kalung/gelang. Bahannya lembut
di kulit dan tidak mudah putus.
Gambar 7.2.61 Tali Satin
Tali Shanghai
Tali sanghai memiliki tampilan mirip dengan tali satin,
yakni halus dan berkilau. Hanya saja tali sanghai
berbentuk lebih pipih dari tali satin. Tali sangha ini
memiliki jahitan di bagian kanan dan kirinya. Tali
sanghai biasa ditemukan pada kancing cina, yang
terdapat pada baju china maupun gamis.
Gambar 7.2.62 Tali Shanghai
Tali Sengkelit
Tali sengkelit adalah sebuah tali yang terbuat dari kain
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 70
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
yang sama dengan kain pakaian yang sedang dijahit,
berfungsi sebagai rumah kancing. Banyak sekali jenis
pakaian yang menggunakan tali ini, kebanyakan baju-
baju wanita seperti kebaya, blus, gamis, dan lain-lain,
sedangkan untuk pakaian pria biasa terdapat pada
kantong celana bagian belakang.
Gambar 7.2.63Tali Sengkelit
Tali Prusik
Prusik adalah nama simpul tali yang umum digunakan
para pendaki gunung atau pemanjat tebing. Tali Prusik
sebetulnya adalah tali Kernmantle. Tali ini memiliki 2
bagian yaitu Nylon (Kern) dibagian tengah dan lapiran
luar yang berwarna-warni adalah Mantel (Mantle). Tali
ini sangat populer dibuat aksesoris gelang oleh para
pendaki gunung atau pemanjat tebing.
Gambar 7.2.64Tali Prusik
Tali Kepang
Tali kepang atau braided rope adalah tali yang dipilin
dari strand membentuk suatu kesatuan tali yang kokoh
dan kuat. Tali ini kebanyakan dibuat dari serat sintetis,
yaitu serat tali polypropylene dan serat tali nilon. Tali
kepang memiliki permukaan yang sedikit kasar, tidak
mengkilap, dan untaian benangnya masih dapat
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 71
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
dirasakan. Tali kepang biasanya ditemukan pada tas
ransel dan tas jinjing.
Gambar 7.2.65 Tali Kepang
Tali Twist
Tali twist ini juga sering disebut tali ulir, dapat
dikreasikan untuk berbagai karya handmade seperti
kalung, gelang maupun bros. tali ini juga sering kali
ditemukan pada tali pengikat tirai. Tali ini memiliki
permukaan yang halus, licin dan mengkilap dengan
bentuk seperti untaian benang yang dipilin. Sekilas tali
twist terlihat seperti beberapa tali kepang, hanya saja
permukaan tali twist yang licin dan mengkilap yang
membedakan mereka.
Gambar 7.2.66 Tali Twist
Tali Sumbu Bangkok
Jika tali twist tampak seperti tali kepang, maka tali
sumbu bangkok sekilas seperti tali twist. Yang
membedakan mereka adalah, di bagian dalam tali
sumbu Bangkok terdapat pilian lagi. Jika diraba, maka
tali sumbu bangkok tidak licin seperti tali twist namun
lebih terkesan lembut. Tali sumbu bangkok memiliki
diameter tali rata-rata 5 mm. Tali ini sering digunakan
sebagai aksesoris pada tas, paperbag dan gelang.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 72
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.67 Tali Sumbu Bangkok
Tali Sepatu
Tali sepatu adalah sistem yang umum dipakai untuk
mengikat sepatu boots atau alas kaki lain. Mereka
biasanya terdiri dari sepasang tali atau ikatan, satu
untuk setiap sepatu. Tali sepatu biasanya terbuat dari
katun, polyster, ada juga rami, dan kevlar. Tali sepatu
memiliki bentuk round, oval, flat (pipih dan tidak
lebar), wide, dan extra wide.
Gambar 7.2.68 Tali Sepatu
Tali Elastik
Seperti namanya tali ini sangat elastis dan bisa
direnggangkan. Tali ini banyak digunakan pada karet
rambut, tali masker, gelang, dan bisa juga untuk tali
sepatu. Walaupun tali ini sangat elastis tapi bila sering
ditarik akan mengurangi keelastisannya.
Gambar 7.2.69 Tali Elastik
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 73
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Tali Veterban
Tali veterban biasanya diaplikasikan pada tali popok
bayi, tali sarung bantal
guling, tali pada hoodie/celana/jaket, dan tali pada
bendera. Tali veterban terbuat dari 100% polyster
dengan ciri-ciri tidak lentur dan tidak bisa melar. Untuk
warna, tali verterban ini lebih sering ditemukan
berwarna putih dengan lebar tali yang bervariasi sesuai
kebutuhan.
Gambar 7.2.70 Veterban
d. Pita
Pita adalah sepotong bahan dengan lebar yang bervariasi,
dengan tepian kain (salvage) di kedua sisinya. Selain itu, pita
memiliki tekstur yang cantik, tersedia dalam berbagai
warna, serta merupakan media yang bagus untuk
melukiskan segala bentuk bunga. Berdasarkan bahan, pita
dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu bahan kain,
bahan kawat, dan bahan plastik.
Bahan Kain
- Jacquard
Pita jacquard adalah sebuah pita yang memiliki
motif bermacam-macam, seperti etnik, geometri,
tumbuhan, buah-buahan, dan lain sebagainya.
Gambar 7.2.71 Pita Jacquard
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 74
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
- Veterban
Veterban adalah sebuah pita yang terbuat dari
benang kapas, yang biasa digunakan pada tali
sarung guling dan sebagai tali untuk pengukuran
badan.
Gambar 7.2.72 Pita Veterban
- Satin
Pita satin adalah pita yang memiliki satu sisi
tampilan mengkilap dan sisi sebaliknya tidak
mengkilap. Pita ini sering digunakan sebagai hiasan
souvenir, penanda, dan penambah nilai estetika.
Gambar 7.2.73 Pita Satin
- Kaca
Pita kaca adalah sebuah pita yang transparan, licin,
dan mengkilap sehingga pita ini mirip seperti kain
kaca (organdy). Biasanya pita ini digunakan pada
tali souvenir pernikahan.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 75
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.74 Pita Kaca
- Grossgrain
Pita grossgain adalah sebuah pita yang bertekstur
garis-garis dan beberapa memiliki motif yang
beragam seperti garis-garis, polkadot, dan bunga.
Gambar 7.2.75 Pita Grossgrain
- Nilon
Pita nilon adalah sebuah pita yang memiliki tekstur
yang tebal dan kuat. Pita ini biasanya digunakan
pada tali tas ransel.
Gambar 7.2.76 Pita Nilon
- Bludru
Pita bludru adalah sebuah pita yang permukaannya
berbulu halus dan lembut seperti kain bludru.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 76
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.77 Pita Bludru
Bahan Kawat
Pita kawat adalah sebuah pita plastic yang di dalamnya
terselip sebuah kawat. Pita ini digunakan untuk
mengikat benda seperti plastic bag.
Gambar 7.2.78 Pita Kawat
Bahan Plastik
Pita plastik adalah sebuah pita yang terbuat dari plastik.
Cirinya adalah licin, mengkilap, berwarna-warni, dan
mudah kusut. Pita plastik ini biasanya digunakan
sebagai hiasan pada bungkus kado atau hadiah.
Gambar 7.2.79 Pita Plastik
e. Renda
Renda (dari bahasa Portugis: renda) adalah kerawang (biku-
biku) dibuat dari benang dirajut yang biasa dipasang di tepi
baju, kain, bantal dan sebagainya. Awalnya menggunakan
benang linen, sutra, emas, atau benang perak. Sekarang
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 77
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
renda sering dibuat dengan benang katun, meskipun kain
linen dan benang sutra masih tersedia.
Renda Kucai
Renda kucai biasanya dapat ditemui pada jilbab anak-
anak, hiasan lenan rumah tangga, atau pada busana.
Gambar 7.2.80 Renda Kucai
Renda Giver
Renda giver adalah renda yang tebal dibanding renda
lainya. Ciri renda ini adalah bermotif ornamen
geometris dan memiliki lebar yang sangat bervariasi,
semakin lebar renda maka harganya juga semakin
mahal.
Gambar 7.2.81 Renda Giver
Renda Kuncir
Renda kuncir berupa benang yang dikelompokkan
menjadi satu. Renda ini umumnya digunakan pada
pinggiran hijab segi empat.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 78
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.82 Renda Kuncir
Renda Rumput
Renda rumput adalah sebuah renda yang berbentuk
mirip rumput. Renda ini banyak digunakan pada hijab-
hijab instan.
Gambar 7.2.83 Renda Rumput
Renda Rajut
Renda rajut adalah sebuah renda yang dibuat dengan
cara rajut. Saat ini renda rajut dibuat dengan cara rajut
mesin.
Gambar 7.2.84 Renda Rajut
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 79
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Renda Bakso
Renda bakso adalah sebuah renda yang memiliki
bulatan seperti bakso. Renda ini biasanya terdapat pada
tepian kerudung dan baju anak.
Gambar 7.2.85 Renda Bakso
Renda Bunga
Renda bunga adalah sebuah renda yang berbentuk
bunga. Renda ini sangat fleksibel digunakan aksesoris,
busana wanita atau baju anak.
Gambar 7.2.86 Renda Bunga
Renda Kerut
Renda kerut adalah sebuah renda yang asli terbentuk
mengkerut. Renda ini biasanya terdapat pada pakaian
anak dan akresoris anak.
Gambar 7.2.87 Renda Kerut
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 80
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Renda Air
Renda air merupakan sebuah renda yang bahan
dasarnya kain tile. Renda ini juga dapat disebut renda
tile. Ciri renda ini adalah tipis, tembus pandang, dan
bermotif.
Gambar 7.2.88 Renda Air
Renda Katun
Renda katun adalah renda yang bahan dasarnya berupa
kain katun dan dibordir berbagai macam bentuk.
Gambar 7.2.89 Renda Katun
Renda Karet
Renda yang terbuat dengan karet (lentur) yaitu renda
karet. Renda ini biasanya diterapkan pada ciput, korset,
celana dalam, dan kaos kaki.
Gambar 7.2.90 Renda Karet
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 81
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Renda Borci
Renda borci adalah sebuah renda yang memiliki
susunan borci. Renda ini terdapat pada baju gamis
wanita dan baju anak.
Gambar 7.2.91 Renda borci
f. Resleting/Zipper
Resleting atau zipper merupakan alat yang digunakan untuk
menyambungkan dua helai kain degnan sejajar atau tanpa
bertumpukkan. Pada umumnya ritsleting terdiri dari dua
potong kain, yang masing-masing ditempatkan pada salah
satu sisinya untuk kemudian disambungkan dengan
puluhan atau ratusan gigi dari metal atau plastik.
Penariknya, yang dioperasikan dengan tangan, bergerak
sepanjang deretan gigi-giginya. Di dalam penariknya
terdapat sebuah saluran berbentuk Y, yang
menyambungkan atau memisahkan barisan gigi yang
berhadap-hadapan, tergantung arah gerakannya.
Coil Zipper
Berbentuk seperti gigi dengan gulungan panjang
polyester atau nylon. Dijual di pasaran mempunyai
ukuran #3, #5 dan juga #8. DIbuat dengan tipe close
end atau oped end. Biasanya digunakan untuk resleting
jaket.
Gambar 7.2.92 Coil Zipper
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 82
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Metal Zipper
Biasa di gunakan untuk jaket kulit atau rompi yang
tebal karena cocok dengan variasi tampilannya, terbuat
dari meral yang memiliki kandungan brass (kunigan),
aluminium dan nikel. Ukurannya #3,#5 dan #8 dibuat
dalam tipe seperti halnya coil zipper. Biasanya
digunakan untuk resleting jaket atau relsteting celana
terutama celana jeans.
Gambar 7.2.93 Metal Zipper
Derlin Zipper
Disebut juga sebagai vislon zipper, mirip dengan metal
namun terbuat dari bahan resin polyacetal yang emiliki
sifat kerat. Ukuran #3, #5 dan #8 dan bertipe close end
dan open end.
Gambar 7.2.94 Derlin Zipper
Invisible Zipper
Dikenal dengan nama zipper jepang zipper ini lebih
mirip dengan coil zipper namun bagian geriginya
tersembunyi terbalik dengan coil. Banyak di aplikasikan
untuk gaun dan rok, ukurannya hanya satu yaitu #3
dan mempunyai tipe close end.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 83
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.2.95 Invisible Zipper
Waterproof Zipper
Di gunakan para perancang pakaian untuk jenis
pakaian atau peralatan dalam air bertekanan tinggi
biasnayan digunakan untuk jaket motor, mendaki dan
jaket hangat.
Gambar 7.2.96 Waterproof Zipper
Fireproof Zipper
Di gunakan pada kain atau pakaian yang memerlukan
ketahanan tinggi untuk menahan api, biasanya di
gunakan untuk seragam pemadam kebakaran dan
militer.
Gambar 7.2.97 Fireproof Zipper
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 84
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Penyempurnaan Bahan Tekstil
Finishing atau penyempurnaan adalah tahapan terakhir dari proses yang
menghasilkan kain tekstil jadi dari bahan grey/bahan mentah. Sebelum
proses penyempurnaan kain dilakukan, perlu memperhatikan beberapa
hal yang disebut pre-treatment. Proses persiapan penyempurnaan kain
sebagai berikut
A. Proses Kimiawi
1. Desizing (Penghilangan Kanji)
Tergantung pada bahan kanji yang telah digunakan, kain
mungkin direndam dalam asam atau basa encer dan kemudian
dibilas, atau enzim dapat digunakan untuk memecah bahan
kanji/ sizing material berbahan alami yang digunakan.
Gambar 7.3.1 Desizing
2. Scouring (Kelantang)
Sebuah proses pencucian kimia dilakukan pada kain katun
untuk menghilangkan lilin alami dan kotoran non-serat
(misalnya sisa-sisa fragmen biji) dari serat dan setiap benda
asing yang bersifat mengotori atau kotoran. Proses Scouring bisa
dilakukan dalam bejana besi yang disebut Kiers. Kain ini direbus
dalam larutan alkali, yang membentuk sabun dengan asam
lemak bebas (Saponifikasi). Kier A biasanya tertutup, sehingga
larutan sodium hidroksida dapat direbus di bawah tekanan,
termasuk oksigen yang akan meresap ke dalam selulosa dalam
serat. Jika reagen yang digunakan tepat, scouring juga akan
menghilangkan sisa obat kanji pada kain lebih lanjut meskipun
desizing sudah dilakukan sebelum proses scouring.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 85
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.3.2 Scouring
3. Bleaching (Pemutihan)
Pemutihan dimaksudkan untuk meningkatkan derajat putih
dengan menghapus warna alami dan sisa kotoran dari kapas,
tingkat pemutihan yang diperlukan ditentukan oleh tingkat
keputihan yang diharapkan. Kapas dari serat nabati dikelantang
menggunakan senyawa pengoksidasi (oksidator agent), seperti
sodium hipoklorit atau larutan hidrogen peroksida. Jika kain
yang akan dicelup dengan warna tua, maka rendahnya tingkat
pemutihan dapat diterima.
Gambar 7.3.3 Bleaching
4. Mercerising
Proses selanjutnya adalah Mercerizing, dalam proses ini kain di
treatment dengan larutan soda kaustik (NaOH), yang akan
menyebabkan penggelembungan serat. Hal ini menyebabkan
munculnya kilau serat, bertambahnya kekuatan serat dan
afinitas terhadap zat pewarna, meningkat. Kain katun di
mercerized dibawah control tegangan, dan semua alkali harus
dicuci sebelum control tegangan dilepaskan atau jika tidak
penyusutan akan berlangsung. Mercerizing dapat dilakukan
langsung pada kain grey, atau setelah proses bleaching
/pemutihan.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 86
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.3.4 Mercerising
B. Proses Non Kimiawi
1. Singeing (Pembakaran Bulu)
Singeing dirancang untuk membakar serat- serat/ bulu pada
permukaan kain untuk menghasilkan permukaan kain yang
halus. Prosesnya: kain dilewatkan pada sikat agar bulunya tegak,
kemudian kain dilewatkan pada plate besi panas yang
dipanaskan dengan api gas agar bulu yang tegak tersebut
terbakar hilang, sehingga permukaan kain menjadi mulus.
Gambar 7.4.1 Singeing
2. Raising (Proses Kain Bludru)
Proses lain finishing adalah menegakkan bulu diatas permukaan
kain, agar permukaan kain terasa seperti beludru. Selama
menegakkan bulu ini, permukaan kain digaruk dengan gigi besi
tajam untuk mengangkat serat permukaan, dengan demikian
menimbulkan keadaan kain berbulu, lembut dan hangat, seperti
pada kain flannel.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 87
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
Gambar 7.4.2 Raising
3. Calendering
Calender adalah proses mekanis ketiga yang penting, di mana
kain dilewatkan diantara rol panas untuk menghasilkan efek
halus, dipoles atau disain/ ornamen timbul tergantung pada sifat
permukaan roller dan kecepatan relatif.
Gambar 7.4.3 Calendar
4. Sanforizing (Penyusutan Mekanik)
Yang terakhir adalah kain dipaksa untuk menyusut lebar dan /
atau memanjang, menciptakan kain yang memiliki
kecenderungan menyusut setelah pencucian berikutnya menjadi
minimal (kain tidak menyusut setelah dicuci).
Gambar 7.4.4 Sanforizing
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 88
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
5. Dyeing (Pencelupan)
Yaitu proses pemberian warna tertentu pada bahan tekstil.
Pewarnaan dimaksud harus memenuhi standart permintaan dari
pengguna. Prinsip dasarnya adalah dengan mencelupkan bahan
tekstil kedalam larutan zat warna tertentu yang telah
dipersiapkan sebelumnya baik jumlah maupun intensitas serta
arah warnanya, kemudian diperas dan dikeringkan.
Gambar 7.4.5 Dyeing
6. Printing (Sablon)
Yaitu proses menempelkan zat warna tertentu dengan pola atau
motif tertentu pada permukaan kain, baik yang sudah berwarna
ataupun belum diwarna. Proses sablon dapat berupa spray
printing, block printing, dan machine printing.
Gambar 7.4.7 Printing
Pemilihan Bahan Tekstil
Seorang desainer untuk menentukan suatu desain busana bagi seorang
pelanggan akan berpatokan pada usia, kesempatan pemakaian, waktu
pemakaian, postur tubuh, warna kulit, dan kepribadian. Pemilihan bahan
tekstil sangat penting diperhatikan untuk mendapatkan busana yang
indah.
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 89
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
A. Usia
1. Bayi (di bawah 1 tahun)
2. Batita (1 sampai dengan 5 tahun)
3. Anak-anak (di bawah 12 tahun)
4. Remaja (13 sampai 17 tahun)
5. Dewasa (di atas 17 tahun)
6. Lansia (di atas 60 tahun)
B. Kesempatan Pemakaian
Memilih bahan tekstil perlu disesuaikan dengan acara dan
temperature udara seperti daerah panas atau daerah dingin.
1. Aktivitas lingkungan rumah = menggunakan busana santai atau
casual
Gambar 7.5.1 Aktivitas Lingkungan Rumah
2. Olahraga indoor/outdoor = menggunakan busana olahraga
dengan bahan spandex, lycra, atau jersey
Gambar 7.5.2 Olahraga indoor/outdor
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 90
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
3. Pekerjaan kantor = menggunakan busana resmi seperti jas dan
celana panjang atau rok)
Gambar 7.5.3 Pekerjaan Kantor
4. Pesta = menggunakan busana pesta baik resmi maupun setengah
resmi, tergantung lingkup atau tema pesta
Gambar 7.5.4 Pesta
5. Kesempatan khusus seperti pernikahan atau berkabung =
menggunakan busana serba putih pada pernikahan dan serba
hitam pada berkabung
Gambar 7.5.5 Pernikahan/Dukacita
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 91
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
C. Waktu Pemakaian
1. Pagi = menggunakan bahan dengan warna yang cerah
Gambar 7.6.1 Pagi
2. Siang/sore = menggunakan bahan dengan warna cerah tetapi
tidak mencolok
Gambar 7.6.2 Siang/Sore
3. Malam = menggunakan warna yang gelap dan glamour (khusus
untuk pesta)
Gambar 7.6.3 Malam
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 92
_____________________________________________________ Pengetahuan Bahan Tekstil
D. Postur Tubuh
1. Tinggi Kurus
Gambar 7.7.1 Tinggi Kurus
Memilih bahan-bahan dengan garis horizontal dan desain
bagian depan jangan dibuat rata
Menggunakan bahan bermotif atau kotak-kotak agar
memberi efek terlihat gemuk
Menggunakan bahan dengan tekstur kaku dan tebal untuk
memberi kesan gemuk
Memilih warna-warna cerah tetapi tidak menyolok
2. Pendek Kurus
Gambar 7.7.2 Pendek Kurus
Memilih bahan dengan motif yang kecil-kecil atau sedang
Menggunakan bahan-bahan yang lembut dan agak tipis
Menghindari warna-warna gelap dan tua
Bidang Keahlian Tata Busana ______________________________________________ 93