5938.004               Jumlah Bahan Baku   4                -
                       Obat                Bahan Baku Obat
Obat Berbasis OHT dan
Fitofarmaka (dihapus)  Jumlah Obat herbal  -                2
                       yang dihasilkan
5938.004                                                    Prototipe  Obat
                                                            Herbal
Herbal Imunomodulator
Penanganan Covid-19                        40               40
                                           Jenis Terancam   Jenis Terancam
5937.001
Tumbuhan Terancam
Yang Terkonservasi
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
31
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
32
BAB III
       AKUNTABILITAS KINERJA
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
33
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Tahun 2020
       Pencapaian tujuan dan sasaran kedeputian bidang Ilmu Pengetahuan Hayati dan
realisasi pencapaian indikator kinerja utama kedeputian bidang Ilmu Pengetahuan Hayati.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat Utama LIPI dilakukan dengan cara
membandingkan antara realisasi dengan target indikator kinerja sasaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK). Untuk memperoleh persentase capaian
kinerja dari masing-masing indikator, digunakan rumus sebagai berikut:
Nilai rata-rata persentase capaian dari semua indikator kinerja deputi bidang ilmu
pengetahuan hayati pada akhir tahun 2020 adalah sebesar 157,51% sehingga telah
memenuhi dari target yang ditetapkan di awal tahun. Berikut rincian untuk nilai
capaian pada masing-masing indikator kinerja pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Realisasi pencapaian indikator kinerja utama Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan
            Hayati di triwulan 4 sesuai yang tercantum di e-pelaporan.
No. Indikator Kinerja  Target Akhir Target      Capaian    Persentase
                                                           capaian
                       Tahun 2020     s.d       s.d akhir
                       (revisi)       Triwulan  Tahun      (%)
                                      4         2020
1 Jumlah publikasi ilmiah 250 Publikasi 250     482        193%
         internasional Bidang llmu
         Pengetahuan Hayati
2 Jumlah sitasi publikasi 1.250 Sitasi 1.250    4.290      343%
         internasional Bidang llmu
         Pengetahuan Hayati
3 Produk Riset dan lnovasi 3 Lisensi  3         3          100%
           yang dilisensikan dari
           Bidang llmu Pengetahuan
           Hayati
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
34
4 Jumlah naskah kebijakan/ 8 Naskah 8              9 113%
   rekomendasi kebijakan/ Kebijakan/
   keputusan dari Bidang        rekomendasi
   llmu Pengetahuan Hayati yang
   yang dimanfaatkan            dimanfaatkan
5 Jumlah inovasi yang 5 lnovasi 5                  11 220%
           dimanfaatkan pemerintah/ yang
           pemerintah daerah / dimanfaatkan
           masyarakat dari Bidang
           llmu Pengetahuan Hayati
6 Penerapan teknologi dari 2 Teknologi 2           5 250%
           bidang llmu Pengetahuan diimplementa
           Hayati untuk mendukung si
           kualitas lingkungan hidup
7 Kawasan konservasi ex 4 Kebun Raya 4             4 100%
           situ (Kebun Raya) yang                  1 100%
           dikelola oleh LIPI
8  Jumlah     spesies TSL 1 Spesies 1
   terancam punah yang TSL
   ditingkatkan populasinya
   (jenis)
9 Jumlah jenis tumbuhan 5 Jenis               5    5 100%
           terancam punah yang
           dikonservasi di Kebun Raya
10 Persentase SDM lptek 30% SDM 30                 28,03%  93%
   Berkualifikasi S3 pada lptek
   Deputi     Bidang llmu Berkualifikasi
   Pengetahuan Hayati           Strata-3
11 Rasio perolehan dana 20%                   20%  144,35% 721,35%
   eksternal        terhadap
   anggaran yang bersumber
   dari pemerintah     pada
   Deputi Bidang          llmu
   Pengetahuan Hayati
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
35
12 Nilai Kinerja Reformasi 80,00     80,00  N/A    N/A
           Birokrasi pada Deputi
           Bidang llmu Pengetahuan
           Hayati
13 Nilai Akuntabiltas Kinerja 74,00  74,00  N/A    N/A
           pada Deputi Bidang llmu
           Pengetahuan Hayati
14 Persentase       jumlah 100%      100%   90,91  90,91%
rekomendasi yang telah
ditindak lanjuti dan telah
sesuai         dengan
rekomendasi LHP BPK RI
pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
15 Nilai Kinerja Pelaksanaan 90,00   90,00  86,08  96%
           Anggaran pada Deputi
           Bidang llmu Pengetahuan
           Hayati
16 Level Maturitas SPIP pada 3       3 N/A N/A
Deputi Bidang       llmu
Pengetahuan         Hayati
(Level)
                  Persentase capaian > 81 %
            Berdasarkan data capaian tersebut, diperoleh hasil bahwa rata-rata persentase capaian
            dari seluruh idikator kinerja adalah 157,51% sehingga telah melebihi target dari yang
            ditetapkan. Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati berhasil melampaui target
            capaian di triwulan keempat untuk indikator output jumlah publikasi dan sitasi ilmiah
            dan sitasi internasional Bidang llmu Pengetahuan Hayati, serta Rasio perolehan
            dana eksternal terhadap anggaran yang bersumber dari pemerintah pada Deputi
            Bidang llmu Pengetahuan Hayati. Pada publikasi internasional, capaian secara
            kumulatif telah menghasilkan 482 publikasi internasional berupa jurnal ilmiah,
            prosiding, dan buku yang terindeks scopus sampai dengan akhir tahun 2020. Dengan
            target awal yang ditetapkan sebesar 250 publikasi internasional, Kedeputian Bidang
            Ilmu Pengetahuan Hayati berhasil merealisasikan 482 publikasi ilmiah internasional,
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
36
dengan demikian persentase capaian sampai akhir tahun 2020 sebesar 193%.
Sedangkan untuk sitasi, capaian total 4.290 sitasi atas publikasi internasional Bidang
llmu Pengetahuan Hayati sampai dengan periode triwulan 4 dari target yang
ditetapkan sebanyak 1.250 sitasi. Dengan capaian yang dapat direalisasikan sebanyak
4.290 sitasi internasional, dengan demikian persentase capaian output sebanyak
343%. Kemudian untuk target capaian yang lain adalah
Produk Riset dan lnovasi yang dilisensikan dari Bidang llmu  Pengetahuan Hayati
berhasil direalisasikan sebanyak 3 lisensi yang telah dibuat perjanjian kerja samanya.
          Gambar 11. Capaian Indikator Kinerja pada Arah Kebijakan-1
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
37
Gambar 12. Capaian indikator kinerja pada sasaran strategis pertama
            Kemudian untuk indikator naskah kebijakan termanfaatkan yang dihasilkan di bidang
            ilmu pengetahuan hayati menghasilkan capaian sebanyak 9 naskah, terdiri dari 8
            naskah kebijakan dari puslit Biologi dan 1 naskah kebijakan dari PKT Kebun Raya.
            Untuk capaian indikator kinerja lainnya adalah jumlah jenis tumbuhan terancam punah
            yang berhasil dikonservasi di Kebun Raya sampai dengan akhir tahun 2020 adalah
            sebanyak 5 jenis tumbuhan. Rasio perolehan dana eksternal terhadap anggaran yang
            bersumber dari pemerintah pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati sebesar
            144,35%. Selanjutnya Jumlah inovasi yang dimanfaatkan pemerintah/ pemerintah
            daerah / masyarakat dari Bidang llmu Pengetahuan Hayati sudah terealisasi 11 inovasi
            teknologi. Selanjutnya untuk indikator Penerapan teknologi dari bidang llmu
            Pengetahuan Hayatiuntuk mendukung kualitas lingkungan hidup sudah tercapai 5
            (lima) penerapan teknologi. Selanjutnya Kawasan konservasi ex-situ (Kebun Raya)
            yang dikelola oleh LIPI sebanyak 4 lokasi Kebun Raya. Jumlah spesies TSL terancam
            punah yang ditingkatkan populasinya (jenis) sebanyak 1 jenis.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
38
Gambar 13. Capaian pada indikator kinerja sasaran strategis dua
            Selanjutnya untuk capaian indikator kinerja yang tergabung pada arah dan kebijakan-
            3 terdapat 3 (tiga) indikator yang tidak ada nilainya (N/A) antara lain adalah indikator
            Nilai Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati, Nilai
            Akuntabilitas Kinerja, dan Tingkat Level Maturitas SPIP yang keitganya belum keluar
            penilaian pada tahun 2020 serta tidak terdapat nilai pada tahun 2019. Kemudian untuk
            indikator Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran Deputi Ilmu Pengetahuan hayati sebesar
            86,16. Dan yang terakhir indikator Persentase Jumlah Rekomendasi yang sudah sesuai
            ditindaklanjuti dari LHP BPK-RI sebesar 90,91%.
                                 Gambar 14. Capaian pada indikator kinerja Arah Kebijakan kedua
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
39
Gambar 15. Capaian pada indikator kinerja Arah Kebijakan Ketiga
            Terdapat beberapa kendala yang menyebabkan capaian target kurang optimal pada
            triwulan dua dan triwulan tiga tahun 2020 antara lain karena :
            1. Kendala pada pengadaan barang dan distribusi barang ke tim peneliti. Pengadaan
               barang dilaksanakan melalui metode lelang kolektif sehingga pengiriman barang
               harus menunggu proses lelang selesai. Hal ini berdampak pada bahan kimia, bahan
               aus, dan bahan modal tidak datang tepat waktu, beberapa bahan bahkan harus
               inden hingga 4 bulan. Selain itu adanya sistem aplikasi distribusi barang terpusat di
               level kedeputian sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk koordinasi terkait
               pengambilan bahan/barang dari gudang ke lokasi tim peneliti. Akibatnya jalannya
               penelitian menjadi terhambat, pembuatan produk contoh terhambat dan dana belum
               dapat terserap optimal hingga proses pengadaan selesai.
            2. Perlunya adaptasi terhadap sistem pengelolaan dana Prioritas Nasional yang
               terpusat berada di bawah Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI.
            3. Kendala pada pembatasan perjalanan dinas dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
               Perjalanan dinas dapat dilaksanakan apabila mematuhi SOP yang berlaku yang
               hingga saat ini SOP masih dalam tahap penyusunan. Akibatnya beberapa kegiatan
               penelitian harus mengubah lokus penelitian atau tidak dapat melakukan
               pengambilan data di lokus awal penelitian. Anggaran perjalanan dinas belum
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
40
terserap secara optimal.
4. Kendala pada proses penelitian yang harus dilaksanakan di laboratorium
  dikarenakan adanya pembatasan jumlah staf yang bekerja di kantor (WFO) karena
  pandemi Covid-19. Tim peneliti harus melakukan pengaturan ulang jadwal (WFH
  dan WFO). Namun secara menyeluruh kondisi ini dapat diatasi dan para sivitas SDM
  iptek dapat melakukan penyesuaian dengan cepat.
3.2. Evaluasi Capaian Kinerja 2020
      Berikut disampaikan uraian evaluasi capaian kinerja Deputi Bidang Ilmu
      Pengetahuan Hayati tahun 2020, dalam sub bab ini akan disampaikan penjelasan
      dan analisis hasil capaian untuk masing-masing indikator kinerja pada Kedeputian
      Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati.
3.2.1. Peningkatan kontibusi Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI terhadap daya
       saing bangsa, peningkatan kualitas lingkungan hidup, dan ketahanan bencana,
       serta iklim berbasis hasil riset dan inovasi (Arah Kebijakan-1)
   SASARAN STRATEGIS -1                Meningkatkan keunggulan riset dan inovasi bidang
             (SS-1)                    ilmu penngetahuan hayati yang selaras dengan arah
                                                     pembangunan berkelanjutan
3.2.1.1. Jumlah publikasi ilmiah internasional Bidang llmu Pengetahuan Hayati
No. Indikator Kinerja    Target Akhir  Target  Capaian                         Persentase
                                                                               capaian
                         (revisi)      s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4
1  Jumlah publikasi      250           250     482                             193%
   ilmiah internasional  Publikasi
   Bidang llmu
   Pengetahuan Hayati
   a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
      Pada indikator kinerja jumlah publikasi internasional yang dihasilkan di bidang
      ilmu pengetahuan hayati, total capaian jumlah publikasi internasional kedeputian
      ilmu pengetahuan hayati sampai dengan akhir tahun 2020 adalah 482 publikasi
      internasional berupa jurnal ilmiah, prosiding, dan buku yang terindex scopus.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
41
Dengan jumlah output capaian 482 publikasi maka sudah memenuhi target di
akhir tahun dari 250 publikasi bahkan melampaui target yang ditetapkan yaitu
dengan persentase sebesar 193%. Berikut rincian jumlah publikasi internasional
berdasarkan satuan kerja di bawah Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati. Dari
total capaian 482 publikasi internasional yang terdiri dari 282 jurnal ilmiah, 189
prosiding, serta 11 buku dan bagian dari buku dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 15. Jumlah Publikasi Internasional pada satker Ilmu Pengetahuan Hayati
No. Satuan Kerja       Jurnal  Prosid             Buku/   Total               Satuan
                       ilmiah  ing                Bagian
                                                  Buku                        Publikasi
                                                                              Publikasi
1. Puslit Biologi      127 75                     11      213                 Publikasi
                                                                              Publikasi
2. Puslit Bioteknologi 48 71 -                            119                 Publikasi
3. Puslit Biomaterial  48      43                 -       91
4. PKT Kebun Raya      59      -                  -       59
total                  282 189 11                         482
Catatan: publikasi internasional terindex scopus
                 Gambar 16. Diagram jumlah publikasi internasional pada deputi ilmu pengetahuan hayati
          b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
               lalu dan beberapa tahun terakhir.
               Indikator kinerja jumlah publikasi ilmiah internasional pada tahun lalu dan beberapa
               tahun lalu memang ada, namun terdapat perbedaan dengan indikator kinerja jumlah
               publikasi internasional tahun 2020 ini dalam hal cara/mekanisme menghitung dan
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
42
asal sumber data nya. Jika pada lima tahun Renstra 2015-2019 indikator jumlah
               publikasi ilmiah internasional bersumber dari indeks google scholar maupun scopus,
               berbeda halnya dengan tahun 2020 sumber data hanya dari indeks scopus saja yang
               memiliki jumlah publikasi lebih sedikit karena menyaring publikasi dengan kualitas
               lebih bagus yang dapat masuk. Dengan perbedaan sumber data dan cara
               perhitungan ini maka hasil capaian indikator kinerja jumlah publikasi ilmiah
               internasional deputi bidang IPH tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun lalu
               atau tahun-tahun sebelumnya. Nilai capaian jumlah publikasi internasional Deputi
               Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati pada 2019 adalah 569 publikasi (terindeks google
               scholar). Dengan sumber data dari google scholar pada tahun 2019 maka filter
               publikasi yang terindeks akan lebih banyak dibanding dengan sumber data dari
               indeks scopus yang memiliki tingkat filter lebih tinggi.
          c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
               menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
               Hasil capaian tahun 2020 untuk indikator kinerja jumlah publikasi internasional di
               bidang ilmu pengetahuan hayati dengan jumlah 482 publikasi dibandingkan dengan
               target capaian akhir Renstra pada tahun 2024 Deputi Bidang IPH LIPI mendapatkan
               target sebesar 2.761 publikasi. Sehingga persentase capaian tahun pertama Renstra
               adalah 17,46% dari total target pada tahun 2024. Dengan persentase capaian yang
               masih dibawah dari 20% pada tahun pertama Renstra maka nilai pencapaian ini
               masih harus ditingkatkan lagi namun jika melihat target pada tahun 2021 sebesar
               828 publikasi maka capaian tahun 2020 sebesar 58% sehingga sudah cukup efektif
               untuk menuju capaian di akhir tahun Renstra 2024.
          d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
               Publikasi ilmiah internasional merupakan indikator utama yang menunjukkan
               konsistensi lembaga terhadap bidang penelitian yang menjadi core bisnis LIPI.
               Dengan persentase capaian 193% dari target yang ditetapkan maka Deputi Ilmu
               Pengetahuan Hayati telah mampu menjawab tantangan untuk tetap menghasilkan
               output penelitian dengan jumlah yang besar dan kualitas yang bagus dibuktikan
               dengan publikasi yang terindeks scopus meskipun sedang masa pandemi seperti
               saat ini. Faktor pendukung dalam keberhasilan pencapaian target jumlah publikasi
               internasional dimana para peneliti tetap produktif dalam menghasilkan output
               penelitian pada masa pandemic adalah dengan didukung oleh data eksplorasi yang
               lengkap dari tahun lalu serta infrastruktur penelitian yang memadai. Kemudian SDM
               peneliti yang aktif dalam mencari pendanaan riset dari eksternal sehingga terlaksana
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
43
kegiatan penelitian yang cukup banyak dan menghasilkan jumlah publikasi yang
               melebihi target. Adapun faktor pendukung lain dalam keberhasilan pencapaian
               target adalah dikeluarkannya kebijakan–kebijakan pada tingkat Deputi yang
               mempercepat terlaksananya kegiatan penelitian seperti kebijakan konsolidasi dalam
               proses pengadaan barang dan jasa yang berimplikasi pada lancarnya kegiatan
               penelitian pada masa pandemi saat ini.
          e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
               Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati memperoleh sejumlah program pendanaan
               riset (research grant) yang menunjang keberhasilan dalam menghasilkan publikasi
              internasional pada tahun 2020. Adapun research grant yang diperoleh berupa
               pendanaan non DIPA dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Riset dan
               Teknologi pada program Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS) tahun
               2020 sebanyak 6 (enam) judul kegiatan riset, program Program Prioritas Riset
               Nasional Tahun 2020 (RISPRO) sebanyak 31 (tiga puluh satu) judul kegiatan,
               program Pendanaan Konsorsium Riset Dan Inovasi Untuk Percepatan Penanganan
               Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebanyak 10 (sepuluh) judul kegiatan.
               Dengan adanya seluruh program kegiatan tersebut yang telah terlaksana dan jumlah
               dana terserap tahun 2020 Rp. 11.898.067.279,- sangat membantu dalam
               pencapaian jumlah publikasi internasional dengan menyumbang 40% dari jumlah
               publikasi yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa research grant non DIPA di
               Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati sangat mempengaruhi dalam pencapaian
               indikator kinerja jumlah publikasi internasional yang dihasilkan. Melihat data capaian
               publikasi, dengan capaian jurnal yang paling besar adalah 127 jurnal di Puslit Biologi
               sehingga yang menyumbang paling besar dalam capaian ini adalah program
               penelitian pengungkapan biodiversitas / keanekaragaman hayati.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
44
250 213
200
150 119
                                                         91
100
                                                                           59
 50
0
   Puslit Biologi      Puslit            Puslit  PKT Kebun
                                                    raya
                       Bioteknologi Biomaterial
                               Volume
Gambar 17. Grafik Jumlah Publikasi internasional yang dihasilkan di bidang ilmu pengetahuan
hayati
3.1.2 Jumlah sitasi publikasi internasional Bidang llmu Pengetahuan Hayati
No. Indikator Kinerja          Target Akhir      Target                        Capaian       Persentase
                                                                                             capaian
                               (revisi)          s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4
                                                                                             343%
1 Jumlah sitasi                1.250 Sitasi      1.250 Sitasi                  4.290 sitasi
publikasi
internasional Bidang
llmu Pengetahuan
Hayati
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
     Sitasi merupakan publikasi yang telah dihasilkan oleh para peneliti dan
      termanfaatkan oleh masyarakat luas dengan skala internasional. Pada tahun 2020
      ini telah tercapai jumlah sitasi publikasi internasional kumulatif sampai dengan akhir
      triwulan 4 adalah 4.290 sitasi atas publikasi internasional terindek scopus dengan
      rincian satker Puslit Biomaterial 773 sitasi, Puslit Bioteknologi 1.084 sitasi, Puslit
      Biologi 1.692 sitasi, dan PKT Kebun Raya 741 sitasi publikasi internasional. Dengan
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
45
jumlah output capaian sitasi publikasi internasional sebanyak 4.291 sitasi maka telah
               melebihi target untuk tahun 2020 yaitu 1.250 sitasi, dengan persentase capaian
               sebesar 343%.
          Gambar 18. Capaian publikasi dan sitasi internasional Deputi Bidang IPH tahun 2020
               b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
                     tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
                     Indikator kinerja jumlah sitasi atas publikasi ilmiah internasional pada tahun lalu
                     dan beberapa tahun lalu memang ada, namun terdapat perbedaan dengan
                     indikator kinerja jumlah sitasi atas publikasi internasional tahun 2020 ini dalam
                     hal cara/mekanisme menghitung dan asal sumber data nya. Jika pada lima
                     tahun Renstra 2015-2019 indikator jumlah sitasi atas publikasi ilmiah
                     internasional bersumber dari indeks google scholar maupun scopus, berbeda
                     halnya dengan tahun 2020 sumber data hanya dari indeks scopus. Kemudian
                     cara/mekanisme perhitungan jumlah sitasi atas publikasi untuk tahun-tahun
                     2015-2019 adalah jumlah akumulasi dari tahun ke tahun, namun berbeda
                     dengan cara perhitungan jumlah publikasi internasional tahun 2020 yang hanya
                     menghitung jumlah tahun 2020 saja. Dengan perbedaan sumber data dan cara
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
46
perhitungan ini maka hasil capaian indikator kinerja jumlah sitasi publikasi ilmiah
                     internasional deputi bidang IPH tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun
                     lalu atau tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian dapat diketahui bahwa
                     jumlah sitasi atas publikasi internasional bidang hayati sebesar 50.000 sitasi
                     (google scholar) namun berdasarkan filter data google scholar dan cara
                     menghitungpun berbeda dimana merupakan akumulasi jumlah sitasi dari tahun-
                     tahun sebelumnya.
               c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
                   menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
                   Hasil capaian tahun 2020 untuk indikator kinerja jumlah sitasi atas publikasi
                   internasional di bidang ilmu pengetahuan hayati dengan jumlah 4.290 sitasi jika
                   dibandingkan dengan target capaian akhir Renstra pada tahun 2024 seluruh LIPI
                   yaitu 25.000 sitasi atas publikasi, dan jika dibandingkan dengan target capaian
                   untuk Deputi Bidang IPH sesuai aplikasi krisna maka target untuk Deputi Bidang
                   IPH adalah 8.534 sitasi. Sehingga persentase capaian tahun pertama Renstra
                   adalah capaian tahun 2020 Deputi Bidang IPH yaitu 4.290 sitasi dibagi 8.534 sitasi
                   yaitu sebesar 50,26%. Dengan persentase capaian yang sudah melebihi dari 20%
                   pada tahun pertama Renstra maka nilai pencapaian indikator kinerja sitasi atas
                   publikasi internasional tahun 2020 sudah bagus dan cukup efektif untuk menuju
                   capaian target di akhir tahun Renstra 2024.
             d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
                  kinerja;
                   Dengan capaian indikator kinerja sitasi sebesar 343% dari target yang ditetapkan
                   membuktikan bahwa meskipun dalam masa pandemi sekarang ini namun para
                   peneliti masih tetap produktif memberikan manfaat bagi masyarakat luas dengan
                   publikasi yang dihasilkannya. Faktor pendukung yang paling besar dalam
                   keberhasilan mencapai target jumlah sitasi atas publikasi internasional adalah
                   manajemen SDM penelitian yang baik dan didukung infrastruktur riset yang
                   memadai seperti laboratorium terpadu dan lengkap serta sumber daya manusia
                   peneliti yang unggul sehingga dapat menghasilkan publikasi internasional yang
                   berkualitas dengan indek scopus tinggi. Dengan publikasi terindek maka akan
                   banyak sitasi yang dihasilkan. Kemudian dengan adanya fokus penelitian pada
                   bidang yang sedang tren naik yaitu terkait virus SARS-CoV-2 dan tema
                  bidoversitas keanekaragaman hayati. Kemudian adanya research grant dari
                   instansi pemerintah lain serta swasta (non DIPA) sehingga akan mengakibatkan
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
47
publikasi yang dihasilkan pada tema virus SARS-CoV-2 ini akan banyak sitasi nya.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
    kinerja;
     Sudah jelas bahwa sitasi yang dihasilkan akan in-line dengan jumlah publikasi
     internasional yang dihasilkan, semakin banyak publikasi yang dihasilkan maka
     akan mendatangkan sitasi yang semakin banyak juga. Melihat dari data capaian
     sitasi atas publikasi internasional dengan jumlah capaian terbanyak 1.692 sitasi
     adalah dari Puslit Biologi sehingga hal ini menunjukkan bahwa program yang
     menunjang dalam keberhasilan pencapaian sitasi adalah publikasi yang berasal
     dari program penelitian pengungkapan biodiversitas nusantara/ keanekaragaman
     hayati, dengan bidang ilmu taksonomi zoologi dan botani. Kemudian disusul
     dengan sitasi dari program penelitian bioteknologi sebanyak 1.084 sitasi. Pada
     tahun 2020 Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati mendapatkan research grant
     berupa program pendanaan non DIPA dari Kementerian Keuangan dan
     Kementerian Riset dan Teknologi pada program Insentif Riset Sistem Inovasi
     Nasional (INSINAS), program Program Prioritas Riset Nasional Tahun 2020
     (RISPRO), serta program Pendanaan Konsorsium Riset Dan Inovasi Untuk
     Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Seluruh program
     pendanaan ini sangat mendukung dalam menghasilkan publikasi internasional
     yang selanjutnya akan mendatangkan sitasi atas publikasi tersebut.
3.1.3. Produk Riset dan lnovasi yang dilisensikan dari Bidang llmu Pengetahuan
Hayati
No. Indikator Kinerja  Target Akhir  Target     Capaian             Persentase
                       (revisi)      s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4  capaian
1 Produk Riset dan     3 Lisensi     3 Lisensi  3 Lisensi           100%
lnovasi yang
dilisensikan dari
Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
     Capaian output indiaktor kinerja Produk Riset dan lnovasi yang dilisensikan dari
     Bidang llmu Pengetahuan Hayati tercapai 3 buah lisensi yaitu berupa
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
48
1. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan dari Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati ~
                    Perjanjian lisensi Rangka Sepeda Kayu IDD000053321 dari Puslit Biomaterial.
                    Pemberian hak pemanfaatan kepada pihak kedua yaitu PT. Panel Agro Lestari atas
                    invensi milik LIPI berupa Rangka Sepeda dari Kayu.
               2. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan dari Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati
                    ~ Perjanjian lisensi pemberian hak pemanfaatan tahun ke 2 (2020) dari 5 tahun
                    (2024) kepada pihak kedua yaitu PT. Shing Sukses Abadi atas invensi milik LIPI
                    berupa Formulasi Medium Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat untuk Probiotik
                    Ruminansia dengan nomor paten P00201606546.
               3. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan dari Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati
                    ~Perjanjian lisensi pemberian hak pemanfaatan kepada pihak kedua yaitu PT.
                    Petani Kakao Lampung atas invensi milik LIPI berupa Inokulum untuk fermentasi
                    biji kakao dengan nomor paten P00201705052.
               Jumlah capaian indikator kinerja inovasi yang dilisensikan di bidang ilmu
               pengetahuan hayati yaitu sebanyak 3 lisensi, sehingga jika dibandingkan dari target
               sudah memenuhi dari target yang ditetapkan 3 lisensi. Sehingga telah tercapai
               presentasi capaian sebesar 100% dari target yang ditetapkan.
          Gambar 19. Daftar lisensi teknologi di bidang ilmu pengetahuan hayati tahun 2020
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
49
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
                     tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
                     Pada tahun 2019 tidak terdapat indikator kinerja jumlah inovasi yang
                     dilisensikan pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati, namun yang ada adalah
                     jumlahhasil penelitian atau HKI yang dimanfaatkan. Namun dari data Pusat
                     Pemanfaatan dan Inovasi Iptek diketahui bahwa pada tahun 2019 terdapat
                     lisensi di bidang ilmu pengetahuan hayati sebanyak 2 (dua) lisensi. Oleh karena
                     itu, dengan capaian tahun 2020 terdapat 3 (tiga) inovasi yang dilisensikan maka
                     terdapat kenaikan capaian sebesar 50% dari capaian tahun sebelumnya.
               c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
                     menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
                     Hasil capaian output indikator kinerja jumlah inovasi yang dilisensikan pada
                     tahun 2020 ini sebesar 3 (tiga) lisensi jika dibandingkan dengan target pada
                     tahun 2024 pada dokumen Renstra LIPI 2020-2024 untuk tingkat seluruh LIPI
                     sebesar 100 lisensi untuk seluruh kedeputian, dan target lisensi pada tahun
                     2024 untuk Deputi Bidang IPH adalah 25 (dua puluh lima) lisensi. Dengan
                     capaian target indikator kinerja jumlah inovasi yang dilisensikan tahun 2020
                     sebesar 3 (tiga) lisensi maka persentase capaian sebesar 12% dari target 25
                     (dua puluh lima) lisensi pada akhir tahun Renstra 2024. Nilai capaian ini sudah
                     cukup efektif namun perlu ditingkatkan lagi capaiannya pada tahun-tahun
                     berikutnya untuk mengejar capaian dari target yang ditetapkan.
          Gambar 20. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan berupa rangka sepeda kayu
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
50
Gambar 21. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan berupa Probiotik Ruminansia
          Gambar 22. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan berupa fermentasi biji kakao
            d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
                     kinerja;
                      Capaian indikator jumlah inovasi yang dilisensikan pada bidang ilmu
                     pengetahuan hayati sebanyak 3 (tiga) lisensi sehingga nilai persentase capaian
                     100% ini sangat dipengaruhi oleh tingkat keaktifan dan kreatifitas para Sumber
                     Daya Manusia Iptek di Kedeputian IPH. Para peneliti mempunyai banyak relasi
                     dengan pelaku usaha dan UMKM daerah dalam melakukan difusi hasil penelitian
                     sehingga tidak sedikit paten dan Kekayaan Intelektual yang dimanfaatkan oleh
                     industri dan UMKM untuk menggunakan HKI tersebut dan melaksanakan
                     perjanjian lisensi dengan LIPI. Lisensi atas invensi rangka sepeda kayu milik
                     puslit biomaterial LIPI yang digunakan oleh PT. Panel Agro Lestari kemudian
                     lisensi atas invensi probiotik ruminansia dari Puslit Bioteknologi yang digunakan
                     oleh PT. Shing sukses abadi adalah bukti bahwa hasil penelitian SDM Iptek LIPI
                     telah termanfaatkan secara langsung oleh pelaku industri. Menjalin relasi yang
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
51
kuat dengan para pelaku usaha industry dan melaksanakan diseminasi hasil
     penelitian kepada masyarakat luas adalah kunci keberhasilan suatu paten / KI
     dari LIPI akan termanfaatkan, salah satunya menjadi lisensi kepada stakeholder
     pada bidang terkait.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
     kinerja;
     Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator kinerja
     jumlah inovasi yang dilisensikan adalah program pelaksanaan penelitian
     bioteknologi genomik dan perbaikan mutu tanaman serta mikroba simbiosis
     tanaman yang berhasil menghasilkan 2 (dua) lisensi dari total capaian 3 (tiga)
     lisensi. Hal ini disebabkan karena hasil penelitian terkait perbaikan mutu
     tanaman dan penelitian tentang mikroba yang menghasilkan produk seperti
     Probiotik Ruminansia akan dilirik oleh pelaku usaha industri karena akan bersifat
     komersil. Program penelitian modifikasi kayu dan bahan biokomposit pada pusat
     penelitian biomaterial juga menyumbang inovasi yang dilisensikan, hal ini
     disebabkan karena inovasi hasil penelitian yang dihasilkan dapat diterapkan di
     dunia industri sehingga ada stakeholder yang memanfaatkan.
SASARAN STRATEGIS-2                Meningkatkan kolaborasi dalam pengembangan dan
                                   pemanfaatan produk ilmu pengetahuan hayati
        (SS-2)                     berdasarkan prioritas pembangunan berkelanjutan
3.1.4.Jumlah naskah kebijakan/ rekomendasi  kebijakan/ keputusan dari Bidang llmu
Pengetahuan Hayati yang dimanfaatkan
No. Indikator Kinerja  Target Akhir         Target          Capaian         Persentase
                                            s.d Triwulan 4  s.d Triwulan 4  capaian
                       (revisi)
1 Jumlah naskah        8 Naskah 8                           9               113%
kebijakan/             Kebijakan/
rekomendasi            rekomendasi
kebijakan/ keputusan yang
dari Bidang llmu       dimanfaatkan
Pengetahuan Hayati
yang dimanfaatkan
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
52
a. Perbandingan Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
   Capaian volume output dari indikator kinerja Jumlah naskah kebijakan/ rekomendasi
   kebijakan/ keputusan dari Bidang llmu Pengetahuan Hayati yang dimanfaatkan pada
   tahun 2020 adalah 9 (Sembilan) naskah kebijakan, yang terdiri dari 8 (delapan)
   naskah kebijakan berasal dari Puslit Biologi dan 1 (satu) naskah kebijakan berasal
   dari PKT Kebun Raya Bogor. Naskah kebijakan yang dihasilkan berupa naskah
   rekomendasi / surat dokumen kajian rekomendasi kebijakan kepada stakeholder dan
   pemerintah daerah yang menghasilkan keputusan yang telah dimanfaatkan oleh
   instansi terkait tersebut. Dengan jumlah capaian 9 (sembilan) naskah kebijakan atau
   rekomendasi yang telah dimanfaatkan, maka telah tercapai memenuhi target yang
   ditetapkan pada tahun 2020 dengan persentase 113%. Berikut uraian judul naskah
   kebijakan di bidang ilmu pengetahuan hayati yang telah dihasilkan:
Tabel 16. Daftar Naskah Kebiajkan /Rekomendasi termanfaatkan di bidang ilmu pengetahuan
            hayati
No Nomor Surat Naskah         Tanggal         Perihal                Pemohon
. Rekomendasi
                                              Rekomendasi            Direktur Konservasi
1. B-46/SKIKH/KS.02.04/IV/2020 12 Mei 2020    Formulasi Batas        Keanekaragaman Hayati
                                              Maksimal               (KKH) Direktorat Jenderal
2. B-68/SKIKH/KS.02.04/VI/2020 4 Juni 2020    Pemanfaatan Hasil      Konservasi Sumber Daya
                                              Penangkaran 2020       Alam dan Ekosistem
3. B-69/SKIKH/KS.02.04/VI/2020 4 Juni 2020    pada CV Teraria        Kementerian Lingkungan
                                              (Reptil)               Hidup dan Kehutanan RI
4. B-                         3 Agustus 2020  Rekomendasi
                                              Formulasi Batas        Direktur Konservasi
119/SKIKH/KS.02.04/VIII/2020                  Maksimal               Keanekaragaman Hayati
                                              Pemanfaatan Hasil      (KKH) Direktorat Jenderal
                                              Penangkaran 2020       Konservasi Sumber Daya
                                              pada CV Prestasi       Alam dan Ekosistem
                                              (Reptil)               Kementerian Lingkungan
                                                                     Hidup
                                              Rekomendasi            dan Kehutanan RI
                                              Formulasi Batas        Direktur Konservasi
                                              Maksimal               Keanekaragaman Hayati
                                              Pemanfaatan Hasil      (KKH) Direktorat Jenderal
                                              Penangkaran 2020       Konservasi Sumber Daya
                                              pada PT Alam           Alam dan Ekosistem
                                              Nusantara Jayatama     Kementerian Lingkungan
                                              (Reptil)               Hidup
                                              Rekomendasi            dan Kehutanan RI
                                              Formulasi Batas
                                              Maksimal               Direktur Konservasi
                                              Pemanfaatan Hasil      Keanekaragaman Hayati
                                              Penangkaran 2020       (KKH) Direktorat Jenderal
                                              pada PT Mega Citrindo  Konservasi
                                              Indonesia (Reptil)     Sumber Daya Alam dan
                                                                     Ekosistem Kementerian
                                                                     Lingkungan Hidup
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
53
5 B-                         10 September  Penyampaian             Direktur Konservasi
152/SKIKH/KS.02.04/IX/2020   2020          Rekomendasi Hasil       Keanekaragaman Hayati
                                           Audit                   (KKH)
                                           Kelayakan               Direktorat Jenderal
                                           Penangkaran             Konservasi
                                           Tumbuhan dan            Sumber Daya Alam dan
                                           Satwa Liar              Ekosistem
                                           Jenis Mamalia           Kementerian Lingkungan
                                           (Musang pandan)         Hidup
                                                                   dan Kehutanan RI
6 B-                         16 September  Penyampaian Hasil       Direktur Konservasi
162/SKIKH/KS.02.01/IX/2020   2020          Audit                   Keanekaragaman Hayati
                                           Kelayakan               (KKH)
                                           Penangkaran             Direktorat Jenderal
                                           Tumbuhan dan            Konservasi
                                           Satwa Liar              Sumber Daya Alam dan
                                           Jenis Mamalia           Ekosistem
                                           (Binturong)             Kementerian Lingkungan
                                                                   Hidup
                                                                   dan Kehutanan RI
7 B-                         9 Juni 2020   Rekomendasi Formulasi   Direktur Konservasi
074/SKIKH/KS.02.04/VI/2020                 Batas Maksimal          Keanekaragaman Hayati
                                           Pemanfaatan Mamalia     (KKH)
                                           Hasil Penangkaran 2020  Direktorat Jenderal
                                           a.n. PT Alam Nusantara  Konservasi
                                           Jayatama                Sumber Daya Alam dan
                                           (Mamalia)               Ekosistem
                                                                   Kementerian Lingkungan
                                                                   Hidup
                                                                   dan Kehutanan RI
8 B-                         2 Desember    Penyampaian             Direktur Konservasi
205/SKIKH/KS.02.04/XII/2020  2020          Rekomendasi Hasil       Keanekaragaman Hayati
                                           Inspeksi Penangkaran
                                                                   (KKH)
                                           Monyet ekor panjang
                                           pada CV Primaco         Direktorat Jenderal
                                           Indonesia               Konservasi
                                                                   Sumber Daya Alam dan
                                                                   Ekosistem
                                                                   Kementerian Lingkungan
                                                                   Hidup
                                                                   dan Kehutanan RI
9 B-1544/IPH.3/KS/XI/2020    30 November Rekomendasi Koleksi       Kepala UPT Kebun Raya
                             2020          Tumbuhan Kebun Raya     Banua, Pemerintah Provinsi
                                           Banua untuk pengelola   Kalimantan Selatan.
                                           UPT Kebun Raya Banua,
                                           Kalimantan Selatan.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
    tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
    Indikator kinerja naskah kebijakan / rekomendasi kebijakan pada bidang ilmu
    pengetahuan hayati tahun 2019 berbeda dengan indikator naskah kebijakan /
    rekomendasi kebijakan pada bidang ilmu pengetahuan hayati yang
    termanfaatkan pada tahun 2020. Perbedaannya adalah pada jenis dokumen
    rekomendasi / kebijakan dimana pada tahun 2020 adalah naskah rekomendasi
    atau kebijakan yang telah termanfaatkan oleh stakeholder/instansi sedangkan
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
54
indikator kinerja tahun 2019 tidak harus termanfaatkan jika sudah ada policy
                   paper atau rekomendasi meskipun belum dimanfaatkan dan tidak ada pemohon
                   maka tetap diakui sebagai capaian. Hal ini mengakibatkan akan terjadi perbedaan
                   mekanisme perhitungan capaian terhadap dokumen yang ada, sehingga tidak
                   dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2020. Pada tahun 2020 ini terdapat 9
                   (Sembilan) naskah kebijakan yang termanfaatkan dengan ada pemohon dan
                   stakeholder atau instansi yang memanfaatkannya. Namun pada tahun 2019
                   terdapat 140 jumlah saran kebijakan yang dihasilkan tetapi termanfaatkan.
              c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
                   menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
                   Pada dokumen Renstra LIPI 2020-2024 disebutkan bahwa target indikator kinerja
                   jumlah naskah kebijakan/ rekomendasi kebijakan/keputusan total seluruh LIPI
                   sebanyak 200 (dua ratus) naskah, dan target untuk Deputi Ilmu Pengetahuan
                   Hayati pada tahun 2024 sebesar 55 (lima puluh lima) naskah. Dengan capaian
                   pada tahun 2020 sebanyak 9 (sembilan) naskah rekomendasi maka jika
                   dibandingkan dengan target Deputi Bidang IPH tahun 2024 yaitu 55 (lima puluh
                   lima) naskah, maka diperoleh persentase capaian tahun 2020 adalah 16,36% dari
                   target tahun 2024. Nilai persentase ini masih belum optimal karena masih di
                   bawah 20% dari target total 5 tahun pada 2024. Namun jika dibandingkan
                   dengan target tahun 2021 sebesar 18 (delapan belas) naskah maka sudah 50%
                  tercapai, sehingga sudah cukup efektif on track menuju capaian target tahun
                   2024.
              d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
                   kinerja;
                   Nilai capaian indikator kinerja jumlah naskah kebijakan/ rekomendasi kebijakan/
                   keputusan tahun 2020 sebanyak 9 (Sembilan) naskah atau 113% sudah
                   memenuhi target. Keberhasilan memenuhi target capaian ini disebabkan karena
                   SDM Iptek yang aktif dalam merespon kebutuhan stakeholder dan masyarakat
                   terhadap rekomendasi kebijakan di bidang ilmu pengetahuan hayati. Relasi yang
                   baik dengan instansi-instansi terkait serta adanya kepakaran ilmu yang dimiliki
                   seperti zoologi, botani, dan perkebunrayaan menjadi faktor pendukung
                   Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati untuk diberi kepercayaan dalam
                   memberikan naskah rekomendasi/ kebijakan yang dimanfaatkan. Adapun
                   delapan dari sembilan naskah rekomendasi kebijakan yang termanfaatkan
                   dihasilkan oleh pusat penelitian Biologi yang mempunyai kepakaran dalam bidang
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
55
zoologi diminta memberikan naskah rekomendasi kepada Kementerian
                   Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait penangkaran spesies hewan yang
                   dilakukan oleh pihak swasta. Kemudian PKT Kebun Raya diminta untuk
                   memberikan naskah rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan
                   Selatan terkait Kebun Raya Daerah yang memang PKT Kebun Raya menjadi
                   Pembina pada seluruh Kebun Raya yang ada di daerah. Adapun faktor pendukung
                   lain dalam keberhasilan pencapaian target adalah dikeluarkannya kebijakan –
                   kebijakan pada tingkat Deputi yang mempercepat terlaksananya kegiatan
                   penelitian seperti kebijakan konsolidasi dalam proses pengadaan barang dan jasa
                   yang berimplikasi pada lancarnya kegiatan penelitian pada masa pandemi.
              e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
                   kinerja;
                   Dari hasil capaian naskah kebijakan/ rekomendasi yang termanfaatkan
                   dikeluarkan 8 (naskah) oleh Pusat Penelitian Biologi kemudian satu naskah oleh
                   PKT Kebun Raya. Hal ini menunjukkan bahwa program dan kegiatan yang
                   mendukung dalam pencapaian indikator kinerja jumlah naskah
                   kebijakan/rekomendasi / keputusan yang termanfaatkan antara lain program
                   pengungkapan keanekaragaman hayati / biodiversitas kepakaran bidang zoologi,
                   kemudian disusul dengan bidang kepakaran perkebunrayaan. Dengan adanya
                   program penelitian pengungkapan biodiversitas nusantara yang menjadi salah
                   satu program Prioritas Nasional pada DIPA Kedeputian IPH tahun 2020 dan
                   ditambah adanya program INSINAS serta Rispro dari LPDP sehingga terdapat
                   anggaran khusus untuk menghasilkan capaian berupa temuan baru yang
                   selanjutnya mengasilkan publikasi internasional, sitasi serta naskah rekomendasi/
                   kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh stakeholder terkait.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
56
Gambar 23. Contoh Surat Penyampaian Naskah Rekomendasi yang termanfaatkan oleh instansi
3.1.5. Jumlah inovasi yang dimanfaatkan pemerintah/ pemerintah daerah atau
         masyarakat dari Bidang llmu Pengetahuan Hayati
No. Indikator Kinerja  Target Akhir  Target          Capaian         Persentase
                       (revisi)      s.d Triwulan 4  s.d Triwulan 4  capaian
1 Jumlah inovasi yang 5 lnovasi yang 5 lnovasi yang 11               220%
dimanfaatkan           dimanfaatkan  dimanfaatkan
pemerintah/
pemerintah daerah
masyarakat dari
Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
           a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
               Capaian volume output indikator kinerja jumlah inovasi yang dimanfaatkan
               pemerintah/ pemerintah daerah masyarakat dari Bidang llmu Pengetahuan Hayati
               telah tercapai 11 (sebelas) inovasi yang termanfaatkan, dihasilkan oleh puslit
               Biomaterial dan Puslit Bioteknologi. Dengan capaian 11 (sebelas) inovasi yang
               termanfaatkan maka telah melampaui target yang ditetapkan 5 (lima) inovasi,
               dengan persentase capaian 220%. Capaian produk inovasi yang dimanfaatkan
               pemerintah terdiri dari 8 (delapan) inovasi dari Puslit Bioteknologi dan 3 (tiga)
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
57
inovasi dari Puslit Biomaterial. Berikut uraian capaian output inovasi yang
               termanfaatkan yang telah dihasilkan.
          Gambar 24. Diagram inovasi di bidang ilmu penegtahuan hayati yang termanfaatkan oleh pemerintah
             Berikut ditampilkan tabel berisi daftar rincian nama produk inovasi di bidang ilmu
             pengetahuan hayati yang termanfaatkan termasuk nama instansi penerima
             manfaatnya.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
58
Tabel 17. Daftar Capaian inovasi di bidang ilmu pengetahuan hayati yang termanfaatkan oleh pemerintah
Satuan Kerja Nama Inovasi produk termanfaatkan               Jumlah     Mitra Penerima
                                                                              Manfaat
Puslit        Inovasi produk hand sanatizer "Biomatis" dan   1
Biomaterial   produk disinfektan "Biomatan" yang telah       1       Pemerintah Kabupaten
              dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat     1       Bogor, Dinas
Puslit        luas dan instansi pemerintah.                          Kesehatan Kabupaten
Biomaterial   Inovasi dan alih teknologi tepat guna          1       Bogor
              biokomposit yang telah di diseminasikan dan    1       Dinas
Puslit        diterapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten    1       Pemberdayaan
Biomaterial   Sukabumi dalam rangka Pemanfaatan                      Masyarakat dan
              Sumberdaya Alam                                        Desa, Kab.
Puslit        Inovasi Produk Pelengkungan Kayu yang telah            Sukabumi
Bioteknologi  diterapkan pada masyarakat industri pengrajin          Dinas
              kursi kayu (kursi kayu lengkung) dengan                Pemberdayaan
Puslit        kegiatan Diseminasi Pos Pelayanan Teknologi            Masyarakat dan
Bioteknologi  (Posyantek) Kabupaten Sukabumi Tahun 2020              Desa Kab. Sukabumi,
              dan Alih teknologi Desain Kayu Legkung di              CV. Putra Lingga Jaya
Puslit        Sumedang                                               (Sumedang)
Bioteknologi  Inovasi pemanfaatan formula mie sayur
              berbasis mocaf kaya beta-karoten P2                    UKM Mekar Sari
              Bioteknologi dengan UKM Mekar Sari Boyolali            Boyolali, Pem Kab.
              dalam kurun waktu November 2019 sampai                 Boyolali
              dengan November 2020
              Inovasi Research and Development Assistance            TKM Development Inc.
              of Napier Grass Plantation for Bio-fuel                Japan
              Production Investment in Indonesia tahun
              2020, kerjasama dengan TKM Development                 Pemerintah Kabupaten
              Inc. Japan kegiatan kegiatan berakhir Maret            Boyolali, UMKM daerah
              2021                                                   Boyolali
              Inovasi produk bibit unggul ubi kayu hasil
              pemuliaan Puslit Bioteknologi LIPI untuk
              mendukung penyediaan bahan baku mocaf ke
              Pemkab Boyolali dan Gapoktan di Kabupaten
              Boyolali. Periode kerjasama dari November
              2019 sampai dengan November 2020
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
59
Puslit        Inovasi kultur jaringan dan pengembangan         1  PT. Astra Internasional,
Bioteknologi  plasma nutfah tanaman buah lokal Nusantara          Tbk.
              kerja sama dengan PT. Astra Internasional.
Puslit                                                            PT. Tapanuli Investasi
Bioteknologi  Inovasi teknologi Kultur Jaringan Tanaman        1  Agro, Pemerintah
              Stevia Rebaudiana kerja sama dengan PT              Kabupaten Tapanuli
              Tapanuli Investasi Agro                             Utara
                                                                  PT. Modza, Dinas
Puslit        Inovasi produk probiotik unggul yang sudah       3  Peternakan Provinsi
Bioteknologi  dihasilkan mudah didistribusikan dan                Jawa Barat
              diaplikasikan peternak baik skala perusahaan
              ataupun mandiri. Aplikasi Produk probiotik
              memberikan peningkatan efisiensi pakan,
              kualitas karkas dan daging, kesehatan ternak,
              dan kestabilan pH rumen. Produk yang
              dihasilkan dalam kegiatan ini memenuhi kriteria
              sebagai probiotik untuk peternakan Sapi dan
              industri potong hewan PT Modza
              (Probiomix, Probiomix Plus, dan Probiomix T-
              10)
              b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
                  dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
                  Indikator kinerja jumlah inovasi yang dimanfaatkan pemerintah/
                  pemerintah daerah masyarakat dari Bidang llmu Pengetahuan Hayati pada
                  tahun 2019 tidak ada, dan yang ada adalah jumlah hasil penelitian dan
                  HKI yang dimanfaatkan pada tingkat indikator kinerja satker. Namun
                  kedua indikator tersebut tidak dapat dibandingkan karena sumber
                  nomenklatur nya tidak sama dan cara menghitung terhadap bukti data
                  dukung juga berbeda. Karena tahun 2020 merupakan awal Renstra
                  dengan nomenklatur dan indikator yang berbeda dengan 5 tahun Renstra
                  sebelumnya sehingga tidak semua indikator dapat dibandingkan.
              c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
                  jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
                  organisasi;
                  Dalam dokumen Renstra LIPI 2020-2024 disebutkan bahwa target
                  indikator kinerja jumlah inovasi yang termanfaatkan di bidang ilmu
                  pengetahuan hayati total seluruh LIPI sebanyak 200 (dua ratus) inovasi
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
60
kemudian pembagian target untuk Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan
Hayati sebesar 43 (empat puluh tiga) inovasi termanfaatkan pada tahun
2024. Dengan capaian pada tahun 2020 sebanyak 11 (sebelas) inovasi
termanfaatkan maka jika dibandingkan dengan target Deputi Bidang IPH
LIPI tahun 2024 yaitu 43 (empat puluh tiga) inovasi maka diperoleh
persentase capaian tahun 2020 adalah 25,58%. Nilai persentase ini sudah
cukup efektif karena sudah melebihi 20% dari target total 5 tahun pada
2024.
d. Penjelasan  penyebab         keberhasilan/kegagalan             atau
peningkatan/penurunan kinerja;
Capaian indikator kinerja jumlah inovasi yang termanfaatkan di bidang
ilmu pengetahuan hayati sudah melebihi target sebesar 220% dengan
jumlah capaian 11 (sebelas) inovasi termanfaatkan. Hal ini diperoleh
karena terdapat hasil penelitian yang dapat diterapkan dan memberikan
manfaat kepada masyarakat luas termasuk stakeholder industri. Hasil
penelitian yang inovatif sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dan memiliki nilai tambah dapat dihasilkan karena LIPI
mempunyai SDM Iptek yang kreatif dan inovatif dalam melaksanakan
penelitian sehingga menghasilkan ide serta produk yang dapat digunakan
oleh masyarakat. Kerjasama dengan UMKM dan instansi pemerintah
terkait dilakukan setelah hasil penelitian dihasilkan sehingga tercipta
inovasi yang termanfaatkan. Inovasi hasil penelitiian yang menghasilkan
produk seperti hand sanitizer dari pusat penelitian biomaterial sudah
diproduksi masal sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas. Inovasi
produk probiomix untuk hewan sapi yang dilakukan oleh Puslit
Bioteknologi juga bermanfaat bagi stakeholder para pelaku usaha
dibidang perternakan. Relasi yang kuat antara LIPI dengan instansi
pemerintah terkait dan pelaku industri juga mendukung keberhasilan
suatu inovasi akan termanfaatkan.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
    kegagalan kinerja;
Dalam mencapai 11 (sebelas) inovasi termanfaatkan di bidang ilmu
pengetahuan hayati, terdapat program dan kegiatan yang menunjang
keberhasilan. Adapun program tersebut antara lain penelitian modifikasi
kayu dan pengembangan bahan biokomposit yang dilakukan pada Puslit
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
61
Biomaterial, kemudian program penelitian pengembangan produk
                             probiomix serta program penelitian pemuliaan tanaman dengan teknologi
                             kultur jaringan pada Puslit Bioteknologi. Dengan adanya kegiatan
                             penelitian yang menghasilkan suatu produk inovasi yang dapat digunakan
                             dalam kehidupan sehari-hari, maka akan berhasil termanfaatkan dan
                             diterapkan oleh masyarakat luas. Kemudian adanya program research
                             grant dari Kementerian Riset dan teknologi serta Kementerian Keuangan
                             melalui program Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS),
                             program Prioritas Riset Nasional, dimana para peneliti dapat fokus
                             mendapatkan anggaran khusus di luar anggaran dari DIPA sehingga dapat
                             menghasilkan produk inovasi yang akan termanfaatkan. Inovasi produk
                             hasil pemuliaan dengan kultur jaringan seperti mocaf ubi kayu, plasma
                             nutfah tanaman bunga nusantara adalah contoh hasil inovasi dari
                           program pendanaan penelitian research grant non DIPA.
          Gambar 25. Produk inovasi termanfaatkan (Hand sanitizer “Biomatis’, “Hikari”, dan “Biomatan”)
          Gambar 26. Pelaksanaan diseminasi produk inovasi pelengkungan kayu & biokomposit di Pemda
                         Sukabumi
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
62
Gambar 27. Inovasi Produk Probiomix Plus untuk Sapi Perah dan Probiomix T-10 serta
                                        Penyerahan Produk ke Peternak
               Gambar 28. Inovasi Produk Probiomix Plus untuk Sapi Potong dan Penyerahan Produk ke PT. Modza
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
63
Gambar 29. Produk inovasi pelengkungan kayu pada industri kursi kayu di Sukabumi
              Gambar 30. Pengrajin Kayu di Sukabumi sedang menerapkan inovasi produk pelengkungan
                               kayu dalam membuat produk kursi kayu lengkung
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
64
Dari jumlah capaian indikator kinerja jumlah inovasi yang termanfaatkan tersebut maka
telah memenuhi target tahun 2020 dengan persentase 220% yaitu 11 inovasi yang
termanfaatkan dari target 5 inovasi.
SASARAN TRATEGIS -3                        Meningkatkan penerapan teknologi di bidang ilmu
         (SS-3)                      pengetahuan hayati untuk mendukung kualitas lingkungan
                                            hidup, ketahanan bencana, dan kerentanan iklim
3.1.6.Penerapan teknologi dari bidang llmu Pengetahuan Hayati untuk mendukung
kualitas lingkungan hidup
No. Indikator Kinerja      Target Akhir    Target          Capaian        Persentase
                           (revisi)        s.d Triwulan 4  s.d Triwulan 4 capaian
1 Penerapan teknologi 2 Teknologi          2 Teknologi     5              250%
dari bidang llmu           diimplementasi  diimplementasi
Pengetahuan Hayati
untuk mendukung
kualitas lingkungan
hidup
a. Perbandingan Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
     Capaian volume output untuk indikator kinerja Penerapan teknologi dari bidang
     llmu Pengetahuan Hayati untuk mendukung kualitas lingkungan hidup sampai
     dengan akhir tahun 2020 ini adalah 5 (lima) teknologi yang termanfaatkan. Capaian
     ini sudah memenuhi target yang ditetapkan yaitu 5 (lima) teknologi termanfaatkan
     sehingga persentase capaian sebesar 250%. Adapun uraian teknologi termanfaatkan
     yang dihasilkan di bidang ilmu pengetahuan hayati untuk mendukung kualitas
     lingkungan hidup ditampilkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 18. Teknologi di bidang ilmu pengetahuan hayati yang termanfaatkan
No Uraian teknologi termanfaatkan                  Satuan     Mitra Penerima
                                                   kerja      manfaat
1 Penerapan teknologi dari bidang ilmu pengetahuan Puslit     Rangka sepeda ini
hayati untuk mendukung kualitas lingkungan hidup Biomaterial  diperuntukkan untuk
dalam bentuk teknologi aplikasi perekat berbasis              PT.SGS yang
lateks karet alam (biomattex) untuk rangka sepeda             selanjutnya akan
kayu: proyeksi sepeda kayu untuk PT. Sumber                   dipromosikan di
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
65
graha sejahtera (SGS).                                      PT.Sampoerna
                                                            Kayoe
                                                            Jakarta
2 Penerapan teknologi Untuk Meningkatkan Kualitas Puslit    PT. Sumber Graha
Lingkungan hidup: Peningkatan Nilai Tambah Biomaterial      Sejahtera (SGS);
Limbah Vinir Kayu PT. Sumber Graha Sejahtera                Pemerintah
(SGS) yang dimanfaatkan menjadi produk                      Kabupaten Bogor
Biopellet.                                                  dan Tasikmalaya
3 Penerapan teknologi bidang ilmu pengetahuan Puslit        Kementerian
hayati untuk mendukung kualitas lingkungan hidup Bioteknologi Kesehatan RI, Dinas
: pemanfaatan teknologi pada fasilitas Biosafety            Kesehatan Provinsi
Level-3 untuk deteksi virus pada sample dari                Jawa Barat
seluruh Indonesia dan pelaksanaan riset virus
SARS-CoV-2 kerjasama dengan instansi lain.
4 Penerapan teknologi untuk meningkatkan kualitas Puslit    Dinas Kehutanan
lingkungan hidup: Teknologi Miko-Hidroton yang Biomaterial  dan Lingkungan
mampu mengolah zat warna pada air limbah batik              Provinsi
menjadi tidak berwarna (dekolorisasi) dan juga              Jawa Tengah
tidak beracun (detoksifikasi). Teknologi ini telah
diterapkan pada air limbah batik dari beberapa
daerah di Provinsi Jawa Tengah.
5 Penerapan teknologi untuk meningkatkan kualitas Puslit    PT. Kalbe Farma,
lingkungan hidup : Teknologi prototipe obat herbal Bioteknologi Kementerian
“IMUNOCOV19” Imunomodulator untuk Pasien                    Kesehatan RI
COVID-19 dengan Pneumonia Ringan di Rumah
Sakit Darurat Wisma Atlet
Dari volume output capaian sejumlah 5 teknologi yang termanfaatkan, maka telah
memenuhi target dari 2 teknologi termanfaatkan. Persentase capaian indikator
kinerja Penerapan teknologi dari bidang llmu Pengetahuan Hayati untuk
mendukung kualitas lingkungan hidup sebesar 250%.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
66
Gambar 31. Daftar Teknologi dari bidang llmu Pengetahuan Hayati untuk mendukung kualitas
                           lingkungan hidup
           b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
               lalu dan beberapa tahun terakhir.
               Indikator kinerja Penerapan teknologi dari bidang llmu Pengetahuan Hayati untuk
               mendukung kualitas lingkungan hidup pada tahun 2019 tidak ada, dan yang ada
               adalah jumlah hasil penelitian dan HKI yang dimanfaatkan pada tingkat indikator
               kinerja satker. Namun kedua indikator tersebut tidak dapat dibandingkan karena
               sumber nomenklatur nya tidak sama dan cara menghitung terhadap bukti data
               dukung juga berbeda. Karena tahun 2020 merupakan awal Renstra dengan
               nomenklatur dan indikator yang berbeda dengan 5 tahun Renstra sebelumnya
               sehingga tidak semua indikator dapat dibandingkan.
           c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
               menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
               Dalam dokumen Renstra LIPI 2020-2024 disebutkan bahwa target indikator kinerja
               Penerapan teknologi dari bidang llmu Pengetahuan Hayati untuk mendukung
               kualitas lingkungan hidup total seluruh LIPI sebanyak 20 (dua puluh) teknologi,
               kemudian untuk pembagian target pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
67
mendapatkan target 8 (delapan) implementasi teknologi termanfaatkan pada tahun
               2024. Dengan capaian pada tahun 2020 sebanyak 5 (lima) implementasi teknologi
               termanfaatkan maka jika dibandingkan dengan target Deputi Bidang IPH LIPI tahun
               2024 sebanyak 8 (delapan) implemetasi teknologi maka diperoleh persentase
               capaian tahun 2020 adalah 62,5%. Nilai persentase 62,5% ini sudah efektif dan
               melebihi target karena sudah di atas 20% dari target total 5 (lima) tahun pada 2024.
           d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
               Capaian indikator kinerja Penerapan teknologi dari bidang llmu Pengetahuan
               Hayati untuk mendukung kualitas lingkungan hidup yang berhasil mencapai
               persentase 250% disebabkan karena beberapa hal. Banyak SDM Iptek di kedeputian
               bidang ilmu pengetahuan hayati menghasilkan inovasi teknologi hasil penelitian yang
               relevan dan cocok untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Contohnya
               teknologi pembuatan biopelet dari limbah vinir yang dimanfaatkan merupakan
               produk alternatif energi yang sangat cocok digunakan dan sudah banyak
               dimanfaatkan oleh kalangan industri. Adanya relasi yang baik dengan stakeholder
               dan pelaku industri juga menjadi faktor pendukung dalam termanfaatkannya suatu
               inovasi teknologi hasil penelitian. Kebijakan percepatan dalam proses pengadaan
               barang dan jasa mengakibatkan terlaksananya kegiatan penelitian yang
               menghasilkan teknologi dengan kerjasama dengan instansi pemerintah daerah.
           e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja
               Capaian indikator kinerja pemanfaatan teknologi di bidang ilmu pengetahuan yang
               membantu kualitas lingkungan hidup seabnyak 5 (lima) teknologi yang terdiri dari 3
               (tiga) teknologi dihasilkan dari program penelitian bioproduk dan 2 (dua) teknologi
               berasal dari teknologi biosavety level tiga (BSL-3). Keberadaan fasilitas infrastruktur
               riset yang memadai dan muthakir seperti I-Lab dan BSL-3 sangat penting untuk
               menunjang keberhasilan dalam menghasilkan produk teknologi yang bermanfaat
               bagi masyarakat. Adanya program pembangunan I-Lab yang di dalamnya terdapat
               fasilitas laboratorium bioproduk dan ruang workshop skala besar sehingga
               menunjang dalam pelaksanaan pembuatan produk hasil peneilitan berbasis
               teknologi yang termanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu biopelet, perekat
               kayu biomattex, dan pengembangan teknologi miko-hidroton. Selanjutnya program
               penelitian riset prioritas Virus SARS-Cov-2 yang dilaksanakan dengan pendanaan
              research grant dari LPDP dan menggunakan fasilitas laboratorium BSL-3 berhasil
               menghasilkan produk prototype obat herbal imunomodulator serta protokol
               biosavety dan biosecurity virus SARS-Cov-2.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
68
Adapun uraian penjelasan untuk masing-masing teknologi yang termanfaatkan di
               bidang ilmu pengetahuan hayati sebagai berikut:
               1. Aplikasi Perekat Berbasis Lateks Karet Alam (Biomatex) Untuk Rangka Sepeda
                    Kayu
                    Teknologi produksi perekat berbasis lateks karet alam untuk pembuatan panel
                    kayu dengan proses kempa dingin (cold setting) telah dikembangkan di Pusat
                    Penelitian (Puslit) Biomaterial LIPI. Formulasi perekat ini telah didaftarkan dalam
                    perlindungan paten no P00201507466 pada bulan November 2015. Perekat
                    berbasis latek karet alam ini selanjutnnya dikenal dengan nama Biomattex.
                    Perekat biomatex ini diklaim merupakan perekat yang tidak menghasilkan emisi
                    formaldehida. Perekat ini digunakan untuk membuat produk-produk panel kayu
                    yang proses aplikasi perekatnya dilakukan dengan cara pelaburan.
                    Pengembangan perekat non emisi formaldehida atau rendah emisi formaldehida
                    menjadi semakin penting mengingat adanya kecenderungan tuntutan pasar pada
                    produk-produk berbasis kayu dengan kandungan emisi formaldehida yang
                    rendah. Perekat ini secara harga diharapkan mampu bersaing dengan produk
                    perekat cold setting yang saat ini memiliki harga yang cukup mahal. Seperti telah
                    diketahui bersama bahwa produk komposit berbasis kayu sampai saat ini banyak
                    menggunakan perekat komersial berbasis formaldehida seperti urea-
                    formaldehida, fenol-formaldehida, dan melaminformaldehida. Paparan emisi
                    formaldehida dari produk komposit yang menggunakan perekat berbasis
                    formaldehida secara jangka panjang dapat membahayakan bagi kesehatan
                    manusia, seperti gangguan pernafasan dan kanker yang umumnya dikenal
                   dengan sick building syndrome.
                    Perekat biomattex ini telah termanfaatkan dengan berhasil diujicobakan dalam
                    produk rangka sepeda kayu yang desain dan tekniknya dikembangkan oleh
                    Kelompok Penelitian Modifikasi Kayu, Puslit Biomaterial LIPI (Dr. Wahyu Dwianto
                    dkk). Berdasarkan percobaan yang dilakukan biomattex cocok digunakan pada
                    pembuatan rangka sepeda kayu yang dirakit dari vinir kayu karet yang diperoleh
                    dari PT. Sumber Graha Sejahtera (SGS).
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
69
Gambar 32. Produk penerapan teknologi yang diimplementasi (a) Lem kayu Biomattex
               Pengembangan perekat Biomattex ini merupakan salah satu upaya untuk
               menghasilkan perekat dari bahan lokal melalui proses produksi yang sederhana,
              bebas emisi formaldehida (eco-friendly), dan dapat diaplikasikan dengan cara yang
               sederhana.
               1. Teknologi biopelet untuk peningkatan nilai tambah limbah vinir
               Peningkatan nilai tambah limbah vinir (reject) menjadi bioproduk yang bernilai
               tambah merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan efesiensi proses
               produksi, yang berpeluang menjadi sumber pemasukan baru baru dari diversifikasi
               produk berbasis limbah vinir. Oleh karena itu limbah vinir di PT SGS dicoba
               dimanfaatkan untuk menjadi biopelet. Biopelet memiliki prospek sebagai bahan
               bakar substitusi bahan bakar gas dengan harga yang lebih murah. Oleh karena itu
               penggunaan biopelet juga berpeluang dapat meningkatkan efesiensi proses produksi
               di pabrik jika digunakan untuk kebutuhan di dalam pabrik. Teknologi Produksi
               biopelet dengan kandungan Kalor yang tinggi berbasis biomassa sebelumnya telah
               dikuasai oleh Dr. Lisman Suryanegara dan tim.
               Inovasi ini telah didaftarkan dalam Paten terdaftar No P0020170205 dan dengan
               Judul Bahan Bakar Padat Berbasis Limbah Biomassa dan telah disertifikasi Pada 29
               September 2019 dengan sertifikat No ID P000062907. Pelaksanaan pemanfaatan
               teknologi ini dengan pelaksanaan produksi biopelet skala besar dilaksanakan pada
               tahun 2020 dan kegiatan pembuatan biopelet ini dilaksanakan menggunakan fasilitas
              layanan di Integrated Laboratory of Bioproducts (I-Lab) di Pusat Penelitian
               Biomaterial LIPI. Beberapa proses pembuatan biopelet dan produk biopeletnya dapat
               dilihat pada gambar berikut.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
70
Gambar 33. Teknologi pembuatan Biopelet di fasilitas Workshop Gedung I-Lab
              2. Teknologi pemanfaatan fasilitas Bio Savety Level-3 (BSL-3)
               Fasilitas teknologi Biosafety Level-3 LIPI didirikan tahun 2018 dengan pendanaan
               dari SBSN. Fasilitas ini telah mendapat sertifikasi internasional sesuai WHO guideline.
               Saat pandemi, fasilitas ini menjadi pusat teknologi untuk penanganan pandemi
               COVID-19. Fasilitas teknologi BSL-3 selain digunakan sebagai laboratorium rujukan
               nasional untuk deteksi harian COVID-19, juga digunakan untuk pelatihan
               penanganan virus SARS-CoV-2 untuk para SDM yang akan melakukan deteksi di
               laboratorium berbagai daerah. Selain itu fasilitas digunakan untuk riset vaksin merah
               putih, pemetaan genom dan pembuatan kit deteksi SARS-CoV-2 berbasis RT LAMP.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
71
Gambar 34. Teknologi yang dimanfaatkan di fasilitas Lab BSL-3
               Adapun pemanfaatan teknologi yang berhasil dilaksanakan di Laboratirium BSL-3 pada tahun
               2020 antara lain:
               a. Pelatihan intensif tim pemeriksa SARS-CoV-2 pada 895 orang, yaitu peningkatan
                    kompetensi individu untuk menangani virus SARS-CoV-2 sehingga dapat bekerja sesuai
                    dengan kaidah biosavety dan biosecurity yang baik, sehingga dapat menghindari
                   Laboratory Acquired Infection (LAI).
               b. Pengujian sampel virus SARS-CoV-2 sebanyak 17.712 sampel, pelaksanaan tes Covid-19
                    di BSL-3 bekerjasama dengan mitra swasta dengan kapasitas uji maksimal 200 sampel
                    per hari. Kegiatan ini didukung dengan 60 personel dari sivitas LIPI.
               c. Pelaksanaan Kultur Virus SARS-CoV-2 dengan hasil 28 WGS, dilaksanakan dari hasil tes
                    sampel Covid-19 yang diperoleh mulai tanggal 9 juni 2020 kemudian dilakukan kultur
                    virus SARS-CoV-2.
            4. Teknologi Pengolahan Limbah Batik Menggunakan Miko-Hidroton
               Batik merupakan salah satu kebanggaan dan ciri khas Bangsa Indonesia bahkan
               telah mendapatkan pengakuan internasional melalui UNESCO sebagai warisan
               budaya dunia. Sayangnya, kebanggan ini masih menyisakan permasalah terhadap
               lingkungan. Hasil produksi batik menyisakan limbah zat pewarna yang jika dibuang
               langsung ke lingkungan dapat mencemari air sungai. Disamping menurunnya aspek
               aestetik yaitu munculnya warna pekat pada sumber-sumber air sungai, zat warna
               batik juga bersifat toksik dan karsinogenik. Oleh karena itu upaya pengolahan limbah
               baik ini perlu dilakukan. LIPI telah berhasil menghasilkan teknologi Miko-Hidroton
               yang mampu mengolah zat warna pada air limbah batik menjadi tidak berwarna
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
72
(dekolorisasi) dan juga tidak beracun (detoksifikasi). Teknologi ini telah diterapkan
               pada air limbah batik dari beberapa daerah di Provinsi Jawa Tengah, seperti dari
               Klaten, Purwokerto dan Pekalongan. Teknologi ini mampu menjernihkan air limbah
               batik dengan komposisi 1,8 gram per 140 ml air limbah dan menghasilkan air limbah
               yang tidak toksik. Teknologi ini telah dipatenkan dengan nomor pendaftaran:
               P00201910056 dengan judul: Proses Pembuatan Hidroton Terimobilisasi Jamur
               Pelapuk Putih untuk Penjernih Warna Limbah Tekstil serta Paten nomor:
               P00202008337 dengan judul: Proses Pembuatan Hidroton Terimobilisasi Enzim
               Lakase dan Penggunaannya untuk Dekolorisasi Limbah Pewarna Sintesis. Teknologi
               ini juga telah termanfaatkan yaitu dengan audiensi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
               dalam upaya menganggulangi pencemaran limbah batik di Kali Loji, Pekalongan.
               Pada Tanggal 2 dan 3 Desember 2020 telah dilakukan uji coba penerapan teknologi
               dekolorisasi air limbah industri batik di 3 tempat di Pekalongan.
          Gambar 35. Uji coba Teknologi Miko-hidroton di pabrik batik Cap di Kota Pekalongan
            5. Teknologi Prototipe Obat Herbal “IMUNOCOV19” Imunomodulator untuk Pasien
               Covid-19 dengan Pneumonia Ringan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
73
Gambar 36. Pelaksanaan Uji Klinis Prototipe Obat Herbal di RS Wisma Atlit Jakarta
            Gambar 37. Penyiapan serah terima sampling uji klinis tahap akhir prototipe obat herbal
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
74
3.1.7. Kawasan konservasi ex-situ (Kebun Raya) yang dikelola oleh LIPI
No. Indikator Kinerja  Target Akhir  Target  Capaian                    Persentase
                                                                        capaian
                       (revisi)      s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4
                                                                        100%
1 Kawasan konservasi 4 Kebun         4 Kebun Raya 4
          ex situ (Kebun Raya) Raya
           yang dikelola oleh LIPI
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
   Capaian volume output indikator kinerja Kawasan konservasi ex situ (Kebun Raya)
   yang dikelola oleh LIPI sudah mencapai 4 lokasi Kebun Raya yang terdiri dari Kebun
   Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Eka
   Karya – Bali. Dengan capaian volume 4 (empat) lokasi Kebun Raya maka telah
   memenuhi target dengan persentase 100%. Pelaksanaan konservasi ex situ meliputi
   kegiatan pemeliharaan koleksi Kebun Raya Bogor dengan output berupa laporan
   pemeliharaan koleksi per bulan, Pemeliharaan bibit hasil ekplorasi maupun dari
   sumbangan, Perbanyakan Tanaman Koleksi Tinggal Satu/Tua/Langka, Penggantian
   media tanaman koleksi yang sedang diaklimatisasi, perawatan tanaman yang
   diaklimatisasi. Kemudian dilaksanakan juga perbanyakan biji juga untuk di
   reintroduksi dan penyerahan bibit disumbangkan kepada masyarakat.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
   lalu dan beberapa tahun terakhir.
   Capaian indikator kinerja jumlah Kawasan konservasi ex situ (Kebun Raya) yang
   dikelola oleh LIPI sebanyak 4 (empat) lokasi Kebun Raya tahun 2020 jika
   dibandingkan dengan capaian tahun lalu juga terdapat 4 (empat) lokasi Kebun Raya.
   Dengan demikian maka persentase perbandingan capaian tahun ini dengan capaian
   tahun tahun lalu adalah 100% tidak terdapat kenaikan dan penurunan. Untuk
   pengembangan dan pembinaan Kebun Raya daerah sudah banyak dilakukan oleh
   LIPI namun setelah dilaunching untuk pengelolan selanjutnya diserahkan kepada
   Pemerintah Daerah setempat.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
   menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
   Dalam dokumen Renstra LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa target indikator
   kinerja jumlah kawasan konservasi exsitu lokasi Kebun Raya total seluruh LIPI
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
75
sebanyak 12 (dua belas) Kebun Raya, dan semua target tersebut adalah diturunkan
               kepada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati mendapatkan target 12 (dua belas) Kebun
               Raya terkelola. Dengan capaian pada tahun 2020 sebanyak 4 (empat) lokasi Kebun
               Raya maka jika dibandingkan dengan target tingkat LIPI tahun 2024 diperoleh
               persentase capaian tahun 2020 adalah 33,33%. Nilai persentase capaian ini sudah
               efektif karena sudah melebihi 20% dari target total 5 tahun Renstra pada 2024.
           d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
               Dengan capaian 4 (empat) lokasi Kebun Raya yang terkelola oleh LIPI pada tahun
               2020, LIPI berhasil melaksanakan pengelolaan kawasan Kebun Raya dengan capaian
               100%. Keberhasilan ini didukung dengan adanya kebijakan system pengelolaan
               Kebun Raya yang baru dengan menggandeng pihak swasta untuk lebih
               meningkatkan pelayanan komersil pada aspek pariwisata. Kemudian LIPI dengan
               SDM Iptek yang unggul berkomitmen dan fokus dalam pelaksanaan penelitian,
              pengembangan serta pemeliharaan content kawasan ex situ Kebun Raya sehingga
               saling melengkapi dan bersinergi dalam pengelolaan Kebun Raya.
           e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
               Program kegiatan yang menunjang keberhasilan pengelolaan Kebun raya adalah
               program perbanyakan tanaman koleksi langka/tua, kegiatan penanaman bibit pohon
               dan pemeliharaan bibit hasil eksplorasi maupun sumbangan, kegiatan pemeliharaan
               tanaman koleksi eksisting, kegiatan perawatan dan penanganan kerusakan tanaman,
               dan kegiatan inventarisasi koleksi tanaman. Pelaksanaan semua kegiatan dilakukan
               secara serentak pada 4 (empat) lokasi kawasan Kebun Raya yang dikelola LIPI dan
               berlangsung secara kontinu setiap tahun. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan Kebun
               Raya juga didukung oleh adanya fasilitas sarana yang memadai dan kebijakan dalam
               pengelolaan Kebun Raya sehingga berhasil dalam pencapaian target kinerja yang
               ditetapkan.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
76
Gambar 38. pelaksanaan kegiatan pemeliharaan bibit dan perbanyakan koleksi langka
          Gambar 39. Pemeliharaan tanaman koleksi berupa penamaan label dan penegakan tanaman runtuh
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
77
Gambar 40. Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tanaman yang diaklimatisasi
                        Gambar 41. Pelaksanaan kegiatan penanaman bibit baru dan penataan sarana
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
78
Gambar 42. Kegiatan inventarisasi koleksi dan pemeliharaan tanaman koleksi
3.1.8. Jumlah spesies TSL terancam punah yang ditingkatkan populasinya      (jenis)
No. Indikator Kinerja  Target Akhir  Target  Capaian                             Persentase
                                                                                 capaian
                       (revisi)      s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4
1 Jumlah spesies TSL 1 Spesies TSL 1 Spesies TSL 1                          100%
           terancam punah yang
           ditingkatkan
           populasinya (jenis)
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
   Capaian volume output indikator kinerja Jumlah spesies TSL (Tumbuhan dan Satwa
   Liar) terancam punah yang ditingkatkan populasinya (jenis) sudah mencapai 1 jenis
   sehingga sudah memenuhi target yang ditetapkan. Latar belakang kegiatan
   penelitian konservasi satwa liar yang terancam punah adalah Minimnya informasi
   tentang sifat biologi dan sebaran suatu satwa, menjadi kendala di dalam program
   perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan yang merupakan faktor pendukung
   program konservasi. Usaha penangkaran perlu dilakukan karena banyak jenis satwa
   yang perlu dilindungi dari tekanan perdagangan dan juga ancaman kepunahan
   karena perusakan habitat dan penangkapan dari alam yang berlebihan. Selain itu
   data yang diperoleh dari tempat-tempat penangkaran satwa seperti keadaan
   perkembangbiakan, kebutuhan pakan, penyakit dan sebagainya dapat dipergunakan
   untuk dasar-dasar pertimbangan dalam pengelolaan satwa. Adapun jenis satwa liar
   terancam punah yang dilakukan konservasi dan penambahan populasinya adalah
   Landak Jawa (Hystrix javanica). Landak Jawa (Hystrix javanica) merupakan mamalia
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
79
endemik Indonesia, tergolong ordo Rodentia, suku Hystricidae. Status konservasi
              satwa ini di Indonesia adalah dilindungi dan berdasarkan IUCN dikategorikan Least
              Concern (LC) dari Redlist of Threatened Species. Dimana terdapat penurunan jumlah
               populasi di alam liar dalam kurun waktu satu dekade terakhir.
               Alih fungsi hutan menjadi perkebunan dan pemukiman, serta perburuan liar
               berdampak menurunnya populasi landak jawa di alam. Oleh karena itu perlu
               dilakukan konservasi lebih optimal lagi oleh seluruh instansi terkait, seperti LIPI
               melalui Puslit Biologi yang melakukan penangkaran dan konservasi binatang ini dan
               menjadi bagian dari fokus penelitian bidang zoologi.
               Pusat penelitian Biologi LIPI telah melakukan penelitian terhadap landak jawa dari
               berbagai aspek, antara lain nutrisi, perilaku, anatomi-fisiologi, dan reproduksi. Dari
               kegiatan tersebut telah berhasil didapatkan teknik perkembangbiakan landak jawa
               hingga menghasilkan generasi kedua (F2) sebanyak 100 ekor di penangkaran.
              Kemudian sebanyak 30 ekor landak Jawa (Hystrix javanica) telah berhasil
               dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah. Kegiatan
               tersebut merupakan rangkaian acara peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa
               Nasional”. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
               dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai dukungan kegiatan
               keilmuan yang berkaitan dengan konservasi tumbuhan dan satwa liar.
                 Gambar 43. Landak masuk dalam kategori Least Concern IUCN dari Redlist of Threatened Species
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
80
