5938.004 Jumlah Bahan Baku 4 -
Obat Bahan Baku Obat
Obat Berbasis OHT dan
Fitofarmaka (dihapus) Jumlah Obat herbal - 2
yang dihasilkan
5938.004 Prototipe Obat
Herbal
Herbal Imunomodulator
Penanganan Covid-19 40 40
Jenis Terancam Jenis Terancam
5937.001
Tumbuhan Terancam
Yang Terkonservasi
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
31
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
32
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
33
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Tahun 2020
Pencapaian tujuan dan sasaran kedeputian bidang Ilmu Pengetahuan Hayati dan
realisasi pencapaian indikator kinerja utama kedeputian bidang Ilmu Pengetahuan Hayati.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat Utama LIPI dilakukan dengan cara
membandingkan antara realisasi dengan target indikator kinerja sasaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK). Untuk memperoleh persentase capaian
kinerja dari masing-masing indikator, digunakan rumus sebagai berikut:
Nilai rata-rata persentase capaian dari semua indikator kinerja deputi bidang ilmu
pengetahuan hayati pada akhir tahun 2020 adalah sebesar 157,51% sehingga telah
memenuhi dari target yang ditetapkan di awal tahun. Berikut rincian untuk nilai
capaian pada masing-masing indikator kinerja pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Realisasi pencapaian indikator kinerja utama Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan
Hayati di triwulan 4 sesuai yang tercantum di e-pelaporan.
No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
capaian
Tahun 2020 s.d s.d akhir
(revisi) Triwulan Tahun (%)
4 2020
1 Jumlah publikasi ilmiah 250 Publikasi 250 482 193%
internasional Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
2 Jumlah sitasi publikasi 1.250 Sitasi 1.250 4.290 343%
internasional Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
3 Produk Riset dan lnovasi 3 Lisensi 3 3 100%
yang dilisensikan dari
Bidang llmu Pengetahuan
Hayati
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
34
4 Jumlah naskah kebijakan/ 8 Naskah 8 9 113%
rekomendasi kebijakan/ Kebijakan/
keputusan dari Bidang rekomendasi
llmu Pengetahuan Hayati yang
yang dimanfaatkan dimanfaatkan
5 Jumlah inovasi yang 5 lnovasi 5 11 220%
dimanfaatkan pemerintah/ yang
pemerintah daerah / dimanfaatkan
masyarakat dari Bidang
llmu Pengetahuan Hayati
6 Penerapan teknologi dari 2 Teknologi 2 5 250%
bidang llmu Pengetahuan diimplementa
Hayati untuk mendukung si
kualitas lingkungan hidup
7 Kawasan konservasi ex 4 Kebun Raya 4 4 100%
situ (Kebun Raya) yang 1 100%
dikelola oleh LIPI
8 Jumlah spesies TSL 1 Spesies 1
terancam punah yang TSL
ditingkatkan populasinya
(jenis)
9 Jumlah jenis tumbuhan 5 Jenis 5 5 100%
terancam punah yang
dikonservasi di Kebun Raya
10 Persentase SDM lptek 30% SDM 30 28,03% 93%
Berkualifikasi S3 pada lptek
Deputi Bidang llmu Berkualifikasi
Pengetahuan Hayati Strata-3
11 Rasio perolehan dana 20% 20% 144,35% 721,35%
eksternal terhadap
anggaran yang bersumber
dari pemerintah pada
Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
35
12 Nilai Kinerja Reformasi 80,00 80,00 N/A N/A
Birokrasi pada Deputi
Bidang llmu Pengetahuan
Hayati
13 Nilai Akuntabiltas Kinerja 74,00 74,00 N/A N/A
pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
14 Persentase jumlah 100% 100% 90,91 90,91%
rekomendasi yang telah
ditindak lanjuti dan telah
sesuai dengan
rekomendasi LHP BPK RI
pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
15 Nilai Kinerja Pelaksanaan 90,00 90,00 86,08 96%
Anggaran pada Deputi
Bidang llmu Pengetahuan
Hayati
16 Level Maturitas SPIP pada 3 3 N/A N/A
Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
(Level)
Persentase capaian > 81 %
Berdasarkan data capaian tersebut, diperoleh hasil bahwa rata-rata persentase capaian
dari seluruh idikator kinerja adalah 157,51% sehingga telah melebihi target dari yang
ditetapkan. Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati berhasil melampaui target
capaian di triwulan keempat untuk indikator output jumlah publikasi dan sitasi ilmiah
dan sitasi internasional Bidang llmu Pengetahuan Hayati, serta Rasio perolehan
dana eksternal terhadap anggaran yang bersumber dari pemerintah pada Deputi
Bidang llmu Pengetahuan Hayati. Pada publikasi internasional, capaian secara
kumulatif telah menghasilkan 482 publikasi internasional berupa jurnal ilmiah,
prosiding, dan buku yang terindeks scopus sampai dengan akhir tahun 2020. Dengan
target awal yang ditetapkan sebesar 250 publikasi internasional, Kedeputian Bidang
Ilmu Pengetahuan Hayati berhasil merealisasikan 482 publikasi ilmiah internasional,
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
36
dengan demikian persentase capaian sampai akhir tahun 2020 sebesar 193%.
Sedangkan untuk sitasi, capaian total 4.290 sitasi atas publikasi internasional Bidang
llmu Pengetahuan Hayati sampai dengan periode triwulan 4 dari target yang
ditetapkan sebanyak 1.250 sitasi. Dengan capaian yang dapat direalisasikan sebanyak
4.290 sitasi internasional, dengan demikian persentase capaian output sebanyak
343%. Kemudian untuk target capaian yang lain adalah
Produk Riset dan lnovasi yang dilisensikan dari Bidang llmu Pengetahuan Hayati
berhasil direalisasikan sebanyak 3 lisensi yang telah dibuat perjanjian kerja samanya.
Gambar 11. Capaian Indikator Kinerja pada Arah Kebijakan-1
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
37
Gambar 12. Capaian indikator kinerja pada sasaran strategis pertama
Kemudian untuk indikator naskah kebijakan termanfaatkan yang dihasilkan di bidang
ilmu pengetahuan hayati menghasilkan capaian sebanyak 9 naskah, terdiri dari 8
naskah kebijakan dari puslit Biologi dan 1 naskah kebijakan dari PKT Kebun Raya.
Untuk capaian indikator kinerja lainnya adalah jumlah jenis tumbuhan terancam punah
yang berhasil dikonservasi di Kebun Raya sampai dengan akhir tahun 2020 adalah
sebanyak 5 jenis tumbuhan. Rasio perolehan dana eksternal terhadap anggaran yang
bersumber dari pemerintah pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati sebesar
144,35%. Selanjutnya Jumlah inovasi yang dimanfaatkan pemerintah/ pemerintah
daerah / masyarakat dari Bidang llmu Pengetahuan Hayati sudah terealisasi 11 inovasi
teknologi. Selanjutnya untuk indikator Penerapan teknologi dari bidang llmu
Pengetahuan Hayatiuntuk mendukung kualitas lingkungan hidup sudah tercapai 5
(lima) penerapan teknologi. Selanjutnya Kawasan konservasi ex-situ (Kebun Raya)
yang dikelola oleh LIPI sebanyak 4 lokasi Kebun Raya. Jumlah spesies TSL terancam
punah yang ditingkatkan populasinya (jenis) sebanyak 1 jenis.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
38
Gambar 13. Capaian pada indikator kinerja sasaran strategis dua
Selanjutnya untuk capaian indikator kinerja yang tergabung pada arah dan kebijakan-
3 terdapat 3 (tiga) indikator yang tidak ada nilainya (N/A) antara lain adalah indikator
Nilai Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati, Nilai
Akuntabilitas Kinerja, dan Tingkat Level Maturitas SPIP yang keitganya belum keluar
penilaian pada tahun 2020 serta tidak terdapat nilai pada tahun 2019. Kemudian untuk
indikator Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran Deputi Ilmu Pengetahuan hayati sebesar
86,16. Dan yang terakhir indikator Persentase Jumlah Rekomendasi yang sudah sesuai
ditindaklanjuti dari LHP BPK-RI sebesar 90,91%.
Gambar 14. Capaian pada indikator kinerja Arah Kebijakan kedua
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
39
Gambar 15. Capaian pada indikator kinerja Arah Kebijakan Ketiga
Terdapat beberapa kendala yang menyebabkan capaian target kurang optimal pada
triwulan dua dan triwulan tiga tahun 2020 antara lain karena :
1. Kendala pada pengadaan barang dan distribusi barang ke tim peneliti. Pengadaan
barang dilaksanakan melalui metode lelang kolektif sehingga pengiriman barang
harus menunggu proses lelang selesai. Hal ini berdampak pada bahan kimia, bahan
aus, dan bahan modal tidak datang tepat waktu, beberapa bahan bahkan harus
inden hingga 4 bulan. Selain itu adanya sistem aplikasi distribusi barang terpusat di
level kedeputian sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk koordinasi terkait
pengambilan bahan/barang dari gudang ke lokasi tim peneliti. Akibatnya jalannya
penelitian menjadi terhambat, pembuatan produk contoh terhambat dan dana belum
dapat terserap optimal hingga proses pengadaan selesai.
2. Perlunya adaptasi terhadap sistem pengelolaan dana Prioritas Nasional yang
terpusat berada di bawah Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI.
3. Kendala pada pembatasan perjalanan dinas dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
Perjalanan dinas dapat dilaksanakan apabila mematuhi SOP yang berlaku yang
hingga saat ini SOP masih dalam tahap penyusunan. Akibatnya beberapa kegiatan
penelitian harus mengubah lokus penelitian atau tidak dapat melakukan
pengambilan data di lokus awal penelitian. Anggaran perjalanan dinas belum
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
40
terserap secara optimal.
4. Kendala pada proses penelitian yang harus dilaksanakan di laboratorium
dikarenakan adanya pembatasan jumlah staf yang bekerja di kantor (WFO) karena
pandemi Covid-19. Tim peneliti harus melakukan pengaturan ulang jadwal (WFH
dan WFO). Namun secara menyeluruh kondisi ini dapat diatasi dan para sivitas SDM
iptek dapat melakukan penyesuaian dengan cepat.
3.2. Evaluasi Capaian Kinerja 2020
Berikut disampaikan uraian evaluasi capaian kinerja Deputi Bidang Ilmu
Pengetahuan Hayati tahun 2020, dalam sub bab ini akan disampaikan penjelasan
dan analisis hasil capaian untuk masing-masing indikator kinerja pada Kedeputian
Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati.
3.2.1. Peningkatan kontibusi Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI terhadap daya
saing bangsa, peningkatan kualitas lingkungan hidup, dan ketahanan bencana,
serta iklim berbasis hasil riset dan inovasi (Arah Kebijakan-1)
SASARAN STRATEGIS -1 Meningkatkan keunggulan riset dan inovasi bidang
(SS-1) ilmu penngetahuan hayati yang selaras dengan arah
pembangunan berkelanjutan
3.2.1.1. Jumlah publikasi ilmiah internasional Bidang llmu Pengetahuan Hayati
No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
capaian
(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4
1 Jumlah publikasi 250 250 482 193%
ilmiah internasional Publikasi
Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Pada indikator kinerja jumlah publikasi internasional yang dihasilkan di bidang
ilmu pengetahuan hayati, total capaian jumlah publikasi internasional kedeputian
ilmu pengetahuan hayati sampai dengan akhir tahun 2020 adalah 482 publikasi
internasional berupa jurnal ilmiah, prosiding, dan buku yang terindex scopus.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
41
Dengan jumlah output capaian 482 publikasi maka sudah memenuhi target di
akhir tahun dari 250 publikasi bahkan melampaui target yang ditetapkan yaitu
dengan persentase sebesar 193%. Berikut rincian jumlah publikasi internasional
berdasarkan satuan kerja di bawah Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati. Dari
total capaian 482 publikasi internasional yang terdiri dari 282 jurnal ilmiah, 189
prosiding, serta 11 buku dan bagian dari buku dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 15. Jumlah Publikasi Internasional pada satker Ilmu Pengetahuan Hayati
No. Satuan Kerja Jurnal Prosid Buku/ Total Satuan
ilmiah ing Bagian
Buku Publikasi
Publikasi
1. Puslit Biologi 127 75 11 213 Publikasi
Publikasi
2. Puslit Bioteknologi 48 71 - 119 Publikasi
3. Puslit Biomaterial 48 43 - 91
4. PKT Kebun Raya 59 - - 59
total 282 189 11 482
Catatan: publikasi internasional terindex scopus
Gambar 16. Diagram jumlah publikasi internasional pada deputi ilmu pengetahuan hayati
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.
Indikator kinerja jumlah publikasi ilmiah internasional pada tahun lalu dan beberapa
tahun lalu memang ada, namun terdapat perbedaan dengan indikator kinerja jumlah
publikasi internasional tahun 2020 ini dalam hal cara/mekanisme menghitung dan
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
42
asal sumber data nya. Jika pada lima tahun Renstra 2015-2019 indikator jumlah
publikasi ilmiah internasional bersumber dari indeks google scholar maupun scopus,
berbeda halnya dengan tahun 2020 sumber data hanya dari indeks scopus saja yang
memiliki jumlah publikasi lebih sedikit karena menyaring publikasi dengan kualitas
lebih bagus yang dapat masuk. Dengan perbedaan sumber data dan cara
perhitungan ini maka hasil capaian indikator kinerja jumlah publikasi ilmiah
internasional deputi bidang IPH tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun lalu
atau tahun-tahun sebelumnya. Nilai capaian jumlah publikasi internasional Deputi
Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati pada 2019 adalah 569 publikasi (terindeks google
scholar). Dengan sumber data dari google scholar pada tahun 2019 maka filter
publikasi yang terindeks akan lebih banyak dibanding dengan sumber data dari
indeks scopus yang memiliki tingkat filter lebih tinggi.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
Hasil capaian tahun 2020 untuk indikator kinerja jumlah publikasi internasional di
bidang ilmu pengetahuan hayati dengan jumlah 482 publikasi dibandingkan dengan
target capaian akhir Renstra pada tahun 2024 Deputi Bidang IPH LIPI mendapatkan
target sebesar 2.761 publikasi. Sehingga persentase capaian tahun pertama Renstra
adalah 17,46% dari total target pada tahun 2024. Dengan persentase capaian yang
masih dibawah dari 20% pada tahun pertama Renstra maka nilai pencapaian ini
masih harus ditingkatkan lagi namun jika melihat target pada tahun 2021 sebesar
828 publikasi maka capaian tahun 2020 sebesar 58% sehingga sudah cukup efektif
untuk menuju capaian di akhir tahun Renstra 2024.
d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
Publikasi ilmiah internasional merupakan indikator utama yang menunjukkan
konsistensi lembaga terhadap bidang penelitian yang menjadi core bisnis LIPI.
Dengan persentase capaian 193% dari target yang ditetapkan maka Deputi Ilmu
Pengetahuan Hayati telah mampu menjawab tantangan untuk tetap menghasilkan
output penelitian dengan jumlah yang besar dan kualitas yang bagus dibuktikan
dengan publikasi yang terindeks scopus meskipun sedang masa pandemi seperti
saat ini. Faktor pendukung dalam keberhasilan pencapaian target jumlah publikasi
internasional dimana para peneliti tetap produktif dalam menghasilkan output
penelitian pada masa pandemic adalah dengan didukung oleh data eksplorasi yang
lengkap dari tahun lalu serta infrastruktur penelitian yang memadai. Kemudian SDM
peneliti yang aktif dalam mencari pendanaan riset dari eksternal sehingga terlaksana
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
43
kegiatan penelitian yang cukup banyak dan menghasilkan jumlah publikasi yang
melebihi target. Adapun faktor pendukung lain dalam keberhasilan pencapaian
target adalah dikeluarkannya kebijakan–kebijakan pada tingkat Deputi yang
mempercepat terlaksananya kegiatan penelitian seperti kebijakan konsolidasi dalam
proses pengadaan barang dan jasa yang berimplikasi pada lancarnya kegiatan
penelitian pada masa pandemi saat ini.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati memperoleh sejumlah program pendanaan
riset (research grant) yang menunjang keberhasilan dalam menghasilkan publikasi
internasional pada tahun 2020. Adapun research grant yang diperoleh berupa
pendanaan non DIPA dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Riset dan
Teknologi pada program Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS) tahun
2020 sebanyak 6 (enam) judul kegiatan riset, program Program Prioritas Riset
Nasional Tahun 2020 (RISPRO) sebanyak 31 (tiga puluh satu) judul kegiatan,
program Pendanaan Konsorsium Riset Dan Inovasi Untuk Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebanyak 10 (sepuluh) judul kegiatan.
Dengan adanya seluruh program kegiatan tersebut yang telah terlaksana dan jumlah
dana terserap tahun 2020 Rp. 11.898.067.279,- sangat membantu dalam
pencapaian jumlah publikasi internasional dengan menyumbang 40% dari jumlah
publikasi yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa research grant non DIPA di
Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati sangat mempengaruhi dalam pencapaian
indikator kinerja jumlah publikasi internasional yang dihasilkan. Melihat data capaian
publikasi, dengan capaian jurnal yang paling besar adalah 127 jurnal di Puslit Biologi
sehingga yang menyumbang paling besar dalam capaian ini adalah program
penelitian pengungkapan biodiversitas / keanekaragaman hayati.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
44
250 213
200
150 119
91
100
59
50
0
Puslit Biologi Puslit Puslit PKT Kebun
raya
Bioteknologi Biomaterial
Volume
Gambar 17. Grafik Jumlah Publikasi internasional yang dihasilkan di bidang ilmu pengetahuan
hayati
3.1.2 Jumlah sitasi publikasi internasional Bidang llmu Pengetahuan Hayati
No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
capaian
(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4
343%
1 Jumlah sitasi 1.250 Sitasi 1.250 Sitasi 4.290 sitasi
publikasi
internasional Bidang
llmu Pengetahuan
Hayati
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Sitasi merupakan publikasi yang telah dihasilkan oleh para peneliti dan
termanfaatkan oleh masyarakat luas dengan skala internasional. Pada tahun 2020
ini telah tercapai jumlah sitasi publikasi internasional kumulatif sampai dengan akhir
triwulan 4 adalah 4.290 sitasi atas publikasi internasional terindek scopus dengan
rincian satker Puslit Biomaterial 773 sitasi, Puslit Bioteknologi 1.084 sitasi, Puslit
Biologi 1.692 sitasi, dan PKT Kebun Raya 741 sitasi publikasi internasional. Dengan
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
45
jumlah output capaian sitasi publikasi internasional sebanyak 4.291 sitasi maka telah
melebihi target untuk tahun 2020 yaitu 1.250 sitasi, dengan persentase capaian
sebesar 343%.
Gambar 18. Capaian publikasi dan sitasi internasional Deputi Bidang IPH tahun 2020
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Indikator kinerja jumlah sitasi atas publikasi ilmiah internasional pada tahun lalu
dan beberapa tahun lalu memang ada, namun terdapat perbedaan dengan
indikator kinerja jumlah sitasi atas publikasi internasional tahun 2020 ini dalam
hal cara/mekanisme menghitung dan asal sumber data nya. Jika pada lima
tahun Renstra 2015-2019 indikator jumlah sitasi atas publikasi ilmiah
internasional bersumber dari indeks google scholar maupun scopus, berbeda
halnya dengan tahun 2020 sumber data hanya dari indeks scopus. Kemudian
cara/mekanisme perhitungan jumlah sitasi atas publikasi untuk tahun-tahun
2015-2019 adalah jumlah akumulasi dari tahun ke tahun, namun berbeda
dengan cara perhitungan jumlah publikasi internasional tahun 2020 yang hanya
menghitung jumlah tahun 2020 saja. Dengan perbedaan sumber data dan cara
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
46
perhitungan ini maka hasil capaian indikator kinerja jumlah sitasi publikasi ilmiah
internasional deputi bidang IPH tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun
lalu atau tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian dapat diketahui bahwa
jumlah sitasi atas publikasi internasional bidang hayati sebesar 50.000 sitasi
(google scholar) namun berdasarkan filter data google scholar dan cara
menghitungpun berbeda dimana merupakan akumulasi jumlah sitasi dari tahun-
tahun sebelumnya.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
Hasil capaian tahun 2020 untuk indikator kinerja jumlah sitasi atas publikasi
internasional di bidang ilmu pengetahuan hayati dengan jumlah 4.290 sitasi jika
dibandingkan dengan target capaian akhir Renstra pada tahun 2024 seluruh LIPI
yaitu 25.000 sitasi atas publikasi, dan jika dibandingkan dengan target capaian
untuk Deputi Bidang IPH sesuai aplikasi krisna maka target untuk Deputi Bidang
IPH adalah 8.534 sitasi. Sehingga persentase capaian tahun pertama Renstra
adalah capaian tahun 2020 Deputi Bidang IPH yaitu 4.290 sitasi dibagi 8.534 sitasi
yaitu sebesar 50,26%. Dengan persentase capaian yang sudah melebihi dari 20%
pada tahun pertama Renstra maka nilai pencapaian indikator kinerja sitasi atas
publikasi internasional tahun 2020 sudah bagus dan cukup efektif untuk menuju
capaian target di akhir tahun Renstra 2024.
d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja;
Dengan capaian indikator kinerja sitasi sebesar 343% dari target yang ditetapkan
membuktikan bahwa meskipun dalam masa pandemi sekarang ini namun para
peneliti masih tetap produktif memberikan manfaat bagi masyarakat luas dengan
publikasi yang dihasilkannya. Faktor pendukung yang paling besar dalam
keberhasilan mencapai target jumlah sitasi atas publikasi internasional adalah
manajemen SDM penelitian yang baik dan didukung infrastruktur riset yang
memadai seperti laboratorium terpadu dan lengkap serta sumber daya manusia
peneliti yang unggul sehingga dapat menghasilkan publikasi internasional yang
berkualitas dengan indek scopus tinggi. Dengan publikasi terindek maka akan
banyak sitasi yang dihasilkan. Kemudian dengan adanya fokus penelitian pada
bidang yang sedang tren naik yaitu terkait virus SARS-CoV-2 dan tema
bidoversitas keanekaragaman hayati. Kemudian adanya research grant dari
instansi pemerintah lain serta swasta (non DIPA) sehingga akan mengakibatkan
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
47
publikasi yang dihasilkan pada tema virus SARS-CoV-2 ini akan banyak sitasi nya.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
kinerja;
Sudah jelas bahwa sitasi yang dihasilkan akan in-line dengan jumlah publikasi
internasional yang dihasilkan, semakin banyak publikasi yang dihasilkan maka
akan mendatangkan sitasi yang semakin banyak juga. Melihat dari data capaian
sitasi atas publikasi internasional dengan jumlah capaian terbanyak 1.692 sitasi
adalah dari Puslit Biologi sehingga hal ini menunjukkan bahwa program yang
menunjang dalam keberhasilan pencapaian sitasi adalah publikasi yang berasal
dari program penelitian pengungkapan biodiversitas nusantara/ keanekaragaman
hayati, dengan bidang ilmu taksonomi zoologi dan botani. Kemudian disusul
dengan sitasi dari program penelitian bioteknologi sebanyak 1.084 sitasi. Pada
tahun 2020 Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati mendapatkan research grant
berupa program pendanaan non DIPA dari Kementerian Keuangan dan
Kementerian Riset dan Teknologi pada program Insentif Riset Sistem Inovasi
Nasional (INSINAS), program Program Prioritas Riset Nasional Tahun 2020
(RISPRO), serta program Pendanaan Konsorsium Riset Dan Inovasi Untuk
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Seluruh program
pendanaan ini sangat mendukung dalam menghasilkan publikasi internasional
yang selanjutnya akan mendatangkan sitasi atas publikasi tersebut.
3.1.3. Produk Riset dan lnovasi yang dilisensikan dari Bidang llmu Pengetahuan
Hayati
No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4 capaian
1 Produk Riset dan 3 Lisensi 3 Lisensi 3 Lisensi 100%
lnovasi yang
dilisensikan dari
Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Capaian output indiaktor kinerja Produk Riset dan lnovasi yang dilisensikan dari
Bidang llmu Pengetahuan Hayati tercapai 3 buah lisensi yaitu berupa
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
48
1. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan dari Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati ~
Perjanjian lisensi Rangka Sepeda Kayu IDD000053321 dari Puslit Biomaterial.
Pemberian hak pemanfaatan kepada pihak kedua yaitu PT. Panel Agro Lestari atas
invensi milik LIPI berupa Rangka Sepeda dari Kayu.
2. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan dari Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati
~ Perjanjian lisensi pemberian hak pemanfaatan tahun ke 2 (2020) dari 5 tahun
(2024) kepada pihak kedua yaitu PT. Shing Sukses Abadi atas invensi milik LIPI
berupa Formulasi Medium Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat untuk Probiotik
Ruminansia dengan nomor paten P00201606546.
3. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan dari Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati
~Perjanjian lisensi pemberian hak pemanfaatan kepada pihak kedua yaitu PT.
Petani Kakao Lampung atas invensi milik LIPI berupa Inokulum untuk fermentasi
biji kakao dengan nomor paten P00201705052.
Jumlah capaian indikator kinerja inovasi yang dilisensikan di bidang ilmu
pengetahuan hayati yaitu sebanyak 3 lisensi, sehingga jika dibandingkan dari target
sudah memenuhi dari target yang ditetapkan 3 lisensi. Sehingga telah tercapai
presentasi capaian sebesar 100% dari target yang ditetapkan.
Gambar 19. Daftar lisensi teknologi di bidang ilmu pengetahuan hayati tahun 2020
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
49
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2019 tidak terdapat indikator kinerja jumlah inovasi yang
dilisensikan pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati, namun yang ada adalah
jumlahhasil penelitian atau HKI yang dimanfaatkan. Namun dari data Pusat
Pemanfaatan dan Inovasi Iptek diketahui bahwa pada tahun 2019 terdapat
lisensi di bidang ilmu pengetahuan hayati sebanyak 2 (dua) lisensi. Oleh karena
itu, dengan capaian tahun 2020 terdapat 3 (tiga) inovasi yang dilisensikan maka
terdapat kenaikan capaian sebesar 50% dari capaian tahun sebelumnya.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
Hasil capaian output indikator kinerja jumlah inovasi yang dilisensikan pada
tahun 2020 ini sebesar 3 (tiga) lisensi jika dibandingkan dengan target pada
tahun 2024 pada dokumen Renstra LIPI 2020-2024 untuk tingkat seluruh LIPI
sebesar 100 lisensi untuk seluruh kedeputian, dan target lisensi pada tahun
2024 untuk Deputi Bidang IPH adalah 25 (dua puluh lima) lisensi. Dengan
capaian target indikator kinerja jumlah inovasi yang dilisensikan tahun 2020
sebesar 3 (tiga) lisensi maka persentase capaian sebesar 12% dari target 25
(dua puluh lima) lisensi pada akhir tahun Renstra 2024. Nilai capaian ini sudah
cukup efektif namun perlu ditingkatkan lagi capaiannya pada tahun-tahun
berikutnya untuk mengejar capaian dari target yang ditetapkan.
Gambar 20. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan berupa rangka sepeda kayu
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
50
Gambar 21. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan berupa Probiotik Ruminansia
Gambar 22. Produk riset dan inovasi yang dilisensikan berupa fermentasi biji kakao
d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja;
Capaian indikator jumlah inovasi yang dilisensikan pada bidang ilmu
pengetahuan hayati sebanyak 3 (tiga) lisensi sehingga nilai persentase capaian
100% ini sangat dipengaruhi oleh tingkat keaktifan dan kreatifitas para Sumber
Daya Manusia Iptek di Kedeputian IPH. Para peneliti mempunyai banyak relasi
dengan pelaku usaha dan UMKM daerah dalam melakukan difusi hasil penelitian
sehingga tidak sedikit paten dan Kekayaan Intelektual yang dimanfaatkan oleh
industri dan UMKM untuk menggunakan HKI tersebut dan melaksanakan
perjanjian lisensi dengan LIPI. Lisensi atas invensi rangka sepeda kayu milik
puslit biomaterial LIPI yang digunakan oleh PT. Panel Agro Lestari kemudian
lisensi atas invensi probiotik ruminansia dari Puslit Bioteknologi yang digunakan
oleh PT. Shing sukses abadi adalah bukti bahwa hasil penelitian SDM Iptek LIPI
telah termanfaatkan secara langsung oleh pelaku industri. Menjalin relasi yang
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
51
kuat dengan para pelaku usaha industry dan melaksanakan diseminasi hasil
penelitian kepada masyarakat luas adalah kunci keberhasilan suatu paten / KI
dari LIPI akan termanfaatkan, salah satunya menjadi lisensi kepada stakeholder
pada bidang terkait.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
kinerja;
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan capaian indikator kinerja
jumlah inovasi yang dilisensikan adalah program pelaksanaan penelitian
bioteknologi genomik dan perbaikan mutu tanaman serta mikroba simbiosis
tanaman yang berhasil menghasilkan 2 (dua) lisensi dari total capaian 3 (tiga)
lisensi. Hal ini disebabkan karena hasil penelitian terkait perbaikan mutu
tanaman dan penelitian tentang mikroba yang menghasilkan produk seperti
Probiotik Ruminansia akan dilirik oleh pelaku usaha industri karena akan bersifat
komersil. Program penelitian modifikasi kayu dan bahan biokomposit pada pusat
penelitian biomaterial juga menyumbang inovasi yang dilisensikan, hal ini
disebabkan karena inovasi hasil penelitian yang dihasilkan dapat diterapkan di
dunia industri sehingga ada stakeholder yang memanfaatkan.
SASARAN STRATEGIS-2 Meningkatkan kolaborasi dalam pengembangan dan
pemanfaatan produk ilmu pengetahuan hayati
(SS-2) berdasarkan prioritas pembangunan berkelanjutan
3.1.4.Jumlah naskah kebijakan/ rekomendasi kebijakan/ keputusan dari Bidang llmu
Pengetahuan Hayati yang dimanfaatkan
No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4 capaian
(revisi)
1 Jumlah naskah 8 Naskah 8 9 113%
kebijakan/ Kebijakan/
rekomendasi rekomendasi
kebijakan/ keputusan yang
dari Bidang llmu dimanfaatkan
Pengetahuan Hayati
yang dimanfaatkan
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
52
a. Perbandingan Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Capaian volume output dari indikator kinerja Jumlah naskah kebijakan/ rekomendasi
kebijakan/ keputusan dari Bidang llmu Pengetahuan Hayati yang dimanfaatkan pada
tahun 2020 adalah 9 (Sembilan) naskah kebijakan, yang terdiri dari 8 (delapan)
naskah kebijakan berasal dari Puslit Biologi dan 1 (satu) naskah kebijakan berasal
dari PKT Kebun Raya Bogor. Naskah kebijakan yang dihasilkan berupa naskah
rekomendasi / surat dokumen kajian rekomendasi kebijakan kepada stakeholder dan
pemerintah daerah yang menghasilkan keputusan yang telah dimanfaatkan oleh
instansi terkait tersebut. Dengan jumlah capaian 9 (sembilan) naskah kebijakan atau
rekomendasi yang telah dimanfaatkan, maka telah tercapai memenuhi target yang
ditetapkan pada tahun 2020 dengan persentase 113%. Berikut uraian judul naskah
kebijakan di bidang ilmu pengetahuan hayati yang telah dihasilkan:
Tabel 16. Daftar Naskah Kebiajkan /Rekomendasi termanfaatkan di bidang ilmu pengetahuan
hayati
No Nomor Surat Naskah Tanggal Perihal Pemohon
. Rekomendasi
Rekomendasi Direktur Konservasi
1. B-46/SKIKH/KS.02.04/IV/2020 12 Mei 2020 Formulasi Batas Keanekaragaman Hayati
Maksimal (KKH) Direktorat Jenderal
2. B-68/SKIKH/KS.02.04/VI/2020 4 Juni 2020 Pemanfaatan Hasil Konservasi Sumber Daya
Penangkaran 2020 Alam dan Ekosistem
3. B-69/SKIKH/KS.02.04/VI/2020 4 Juni 2020 pada CV Teraria Kementerian Lingkungan
(Reptil) Hidup dan Kehutanan RI
4. B- 3 Agustus 2020 Rekomendasi
Formulasi Batas Direktur Konservasi
119/SKIKH/KS.02.04/VIII/2020 Maksimal Keanekaragaman Hayati
Pemanfaatan Hasil (KKH) Direktorat Jenderal
Penangkaran 2020 Konservasi Sumber Daya
pada CV Prestasi Alam dan Ekosistem
(Reptil) Kementerian Lingkungan
Hidup
Rekomendasi dan Kehutanan RI
Formulasi Batas Direktur Konservasi
Maksimal Keanekaragaman Hayati
Pemanfaatan Hasil (KKH) Direktorat Jenderal
Penangkaran 2020 Konservasi Sumber Daya
pada PT Alam Alam dan Ekosistem
Nusantara Jayatama Kementerian Lingkungan
(Reptil) Hidup
Rekomendasi dan Kehutanan RI
Formulasi Batas
Maksimal Direktur Konservasi
Pemanfaatan Hasil Keanekaragaman Hayati
Penangkaran 2020 (KKH) Direktorat Jenderal
pada PT Mega Citrindo Konservasi
Indonesia (Reptil) Sumber Daya Alam dan
Ekosistem Kementerian
Lingkungan Hidup
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
53
5 B- 10 September Penyampaian Direktur Konservasi
152/SKIKH/KS.02.04/IX/2020 2020 Rekomendasi Hasil Keanekaragaman Hayati
Audit (KKH)
Kelayakan Direktorat Jenderal
Penangkaran Konservasi
Tumbuhan dan Sumber Daya Alam dan
Satwa Liar Ekosistem
Jenis Mamalia Kementerian Lingkungan
(Musang pandan) Hidup
dan Kehutanan RI
6 B- 16 September Penyampaian Hasil Direktur Konservasi
162/SKIKH/KS.02.01/IX/2020 2020 Audit Keanekaragaman Hayati
Kelayakan (KKH)
Penangkaran Direktorat Jenderal
Tumbuhan dan Konservasi
Satwa Liar Sumber Daya Alam dan
Jenis Mamalia Ekosistem
(Binturong) Kementerian Lingkungan
Hidup
dan Kehutanan RI
7 B- 9 Juni 2020 Rekomendasi Formulasi Direktur Konservasi
074/SKIKH/KS.02.04/VI/2020 Batas Maksimal Keanekaragaman Hayati
Pemanfaatan Mamalia (KKH)
Hasil Penangkaran 2020 Direktorat Jenderal
a.n. PT Alam Nusantara Konservasi
Jayatama Sumber Daya Alam dan
(Mamalia) Ekosistem
Kementerian Lingkungan
Hidup
dan Kehutanan RI
8 B- 2 Desember Penyampaian Direktur Konservasi
205/SKIKH/KS.02.04/XII/2020 2020 Rekomendasi Hasil Keanekaragaman Hayati
Inspeksi Penangkaran
(KKH)
Monyet ekor panjang
pada CV Primaco Direktorat Jenderal
Indonesia Konservasi
Sumber Daya Alam dan
Ekosistem
Kementerian Lingkungan
Hidup
dan Kehutanan RI
9 B-1544/IPH.3/KS/XI/2020 30 November Rekomendasi Koleksi Kepala UPT Kebun Raya
2020 Tumbuhan Kebun Raya Banua, Pemerintah Provinsi
Banua untuk pengelola Kalimantan Selatan.
UPT Kebun Raya Banua,
Kalimantan Selatan.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Indikator kinerja naskah kebijakan / rekomendasi kebijakan pada bidang ilmu
pengetahuan hayati tahun 2019 berbeda dengan indikator naskah kebijakan /
rekomendasi kebijakan pada bidang ilmu pengetahuan hayati yang
termanfaatkan pada tahun 2020. Perbedaannya adalah pada jenis dokumen
rekomendasi / kebijakan dimana pada tahun 2020 adalah naskah rekomendasi
atau kebijakan yang telah termanfaatkan oleh stakeholder/instansi sedangkan
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
54
indikator kinerja tahun 2019 tidak harus termanfaatkan jika sudah ada policy
paper atau rekomendasi meskipun belum dimanfaatkan dan tidak ada pemohon
maka tetap diakui sebagai capaian. Hal ini mengakibatkan akan terjadi perbedaan
mekanisme perhitungan capaian terhadap dokumen yang ada, sehingga tidak
dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2020. Pada tahun 2020 ini terdapat 9
(Sembilan) naskah kebijakan yang termanfaatkan dengan ada pemohon dan
stakeholder atau instansi yang memanfaatkannya. Namun pada tahun 2019
terdapat 140 jumlah saran kebijakan yang dihasilkan tetapi termanfaatkan.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
Pada dokumen Renstra LIPI 2020-2024 disebutkan bahwa target indikator kinerja
jumlah naskah kebijakan/ rekomendasi kebijakan/keputusan total seluruh LIPI
sebanyak 200 (dua ratus) naskah, dan target untuk Deputi Ilmu Pengetahuan
Hayati pada tahun 2024 sebesar 55 (lima puluh lima) naskah. Dengan capaian
pada tahun 2020 sebanyak 9 (sembilan) naskah rekomendasi maka jika
dibandingkan dengan target Deputi Bidang IPH tahun 2024 yaitu 55 (lima puluh
lima) naskah, maka diperoleh persentase capaian tahun 2020 adalah 16,36% dari
target tahun 2024. Nilai persentase ini masih belum optimal karena masih di
bawah 20% dari target total 5 tahun pada 2024. Namun jika dibandingkan
dengan target tahun 2021 sebesar 18 (delapan belas) naskah maka sudah 50%
tercapai, sehingga sudah cukup efektif on track menuju capaian target tahun
2024.
d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja;
Nilai capaian indikator kinerja jumlah naskah kebijakan/ rekomendasi kebijakan/
keputusan tahun 2020 sebanyak 9 (Sembilan) naskah atau 113% sudah
memenuhi target. Keberhasilan memenuhi target capaian ini disebabkan karena
SDM Iptek yang aktif dalam merespon kebutuhan stakeholder dan masyarakat
terhadap rekomendasi kebijakan di bidang ilmu pengetahuan hayati. Relasi yang
baik dengan instansi-instansi terkait serta adanya kepakaran ilmu yang dimiliki
seperti zoologi, botani, dan perkebunrayaan menjadi faktor pendukung
Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati untuk diberi kepercayaan dalam
memberikan naskah rekomendasi/ kebijakan yang dimanfaatkan. Adapun
delapan dari sembilan naskah rekomendasi kebijakan yang termanfaatkan
dihasilkan oleh pusat penelitian Biologi yang mempunyai kepakaran dalam bidang
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
55
zoologi diminta memberikan naskah rekomendasi kepada Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait penangkaran spesies hewan yang
dilakukan oleh pihak swasta. Kemudian PKT Kebun Raya diminta untuk
memberikan naskah rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan terkait Kebun Raya Daerah yang memang PKT Kebun Raya menjadi
Pembina pada seluruh Kebun Raya yang ada di daerah. Adapun faktor pendukung
lain dalam keberhasilan pencapaian target adalah dikeluarkannya kebijakan –
kebijakan pada tingkat Deputi yang mempercepat terlaksananya kegiatan
penelitian seperti kebijakan konsolidasi dalam proses pengadaan barang dan jasa
yang berimplikasi pada lancarnya kegiatan penelitian pada masa pandemi.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
kinerja;
Dari hasil capaian naskah kebijakan/ rekomendasi yang termanfaatkan
dikeluarkan 8 (naskah) oleh Pusat Penelitian Biologi kemudian satu naskah oleh
PKT Kebun Raya. Hal ini menunjukkan bahwa program dan kegiatan yang
mendukung dalam pencapaian indikator kinerja jumlah naskah
kebijakan/rekomendasi / keputusan yang termanfaatkan antara lain program
pengungkapan keanekaragaman hayati / biodiversitas kepakaran bidang zoologi,
kemudian disusul dengan bidang kepakaran perkebunrayaan. Dengan adanya
program penelitian pengungkapan biodiversitas nusantara yang menjadi salah
satu program Prioritas Nasional pada DIPA Kedeputian IPH tahun 2020 dan
ditambah adanya program INSINAS serta Rispro dari LPDP sehingga terdapat
anggaran khusus untuk menghasilkan capaian berupa temuan baru yang
selanjutnya mengasilkan publikasi internasional, sitasi serta naskah rekomendasi/
kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh stakeholder terkait.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
56
Gambar 23. Contoh Surat Penyampaian Naskah Rekomendasi yang termanfaatkan oleh instansi
3.1.5. Jumlah inovasi yang dimanfaatkan pemerintah/ pemerintah daerah atau
masyarakat dari Bidang llmu Pengetahuan Hayati
No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4 capaian
1 Jumlah inovasi yang 5 lnovasi yang 5 lnovasi yang 11 220%
dimanfaatkan dimanfaatkan dimanfaatkan
pemerintah/
pemerintah daerah
masyarakat dari
Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Capaian volume output indikator kinerja jumlah inovasi yang dimanfaatkan
pemerintah/ pemerintah daerah masyarakat dari Bidang llmu Pengetahuan Hayati
telah tercapai 11 (sebelas) inovasi yang termanfaatkan, dihasilkan oleh puslit
Biomaterial dan Puslit Bioteknologi. Dengan capaian 11 (sebelas) inovasi yang
termanfaatkan maka telah melampaui target yang ditetapkan 5 (lima) inovasi,
dengan persentase capaian 220%. Capaian produk inovasi yang dimanfaatkan
pemerintah terdiri dari 8 (delapan) inovasi dari Puslit Bioteknologi dan 3 (tiga)
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
57
inovasi dari Puslit Biomaterial. Berikut uraian capaian output inovasi yang
termanfaatkan yang telah dihasilkan.
Gambar 24. Diagram inovasi di bidang ilmu penegtahuan hayati yang termanfaatkan oleh pemerintah
Berikut ditampilkan tabel berisi daftar rincian nama produk inovasi di bidang ilmu
pengetahuan hayati yang termanfaatkan termasuk nama instansi penerima
manfaatnya.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
58
Tabel 17. Daftar Capaian inovasi di bidang ilmu pengetahuan hayati yang termanfaatkan oleh pemerintah
Satuan Kerja Nama Inovasi produk termanfaatkan Jumlah Mitra Penerima
Manfaat
Puslit Inovasi produk hand sanatizer "Biomatis" dan 1
Biomaterial produk disinfektan "Biomatan" yang telah 1 Pemerintah Kabupaten
dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat 1 Bogor, Dinas
Puslit luas dan instansi pemerintah. Kesehatan Kabupaten
Biomaterial Inovasi dan alih teknologi tepat guna 1 Bogor
biokomposit yang telah di diseminasikan dan 1 Dinas
Puslit diterapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten 1 Pemberdayaan
Biomaterial Sukabumi dalam rangka Pemanfaatan Masyarakat dan
Sumberdaya Alam Desa, Kab.
Puslit Inovasi Produk Pelengkungan Kayu yang telah Sukabumi
Bioteknologi diterapkan pada masyarakat industri pengrajin Dinas
kursi kayu (kursi kayu lengkung) dengan Pemberdayaan
Puslit kegiatan Diseminasi Pos Pelayanan Teknologi Masyarakat dan
Bioteknologi (Posyantek) Kabupaten Sukabumi Tahun 2020 Desa Kab. Sukabumi,
dan Alih teknologi Desain Kayu Legkung di CV. Putra Lingga Jaya
Puslit Sumedang (Sumedang)
Bioteknologi Inovasi pemanfaatan formula mie sayur
berbasis mocaf kaya beta-karoten P2 UKM Mekar Sari
Bioteknologi dengan UKM Mekar Sari Boyolali Boyolali, Pem Kab.
dalam kurun waktu November 2019 sampai Boyolali
dengan November 2020
Inovasi Research and Development Assistance TKM Development Inc.
of Napier Grass Plantation for Bio-fuel Japan
Production Investment in Indonesia tahun
2020, kerjasama dengan TKM Development Pemerintah Kabupaten
Inc. Japan kegiatan kegiatan berakhir Maret Boyolali, UMKM daerah
2021 Boyolali
Inovasi produk bibit unggul ubi kayu hasil
pemuliaan Puslit Bioteknologi LIPI untuk
mendukung penyediaan bahan baku mocaf ke
Pemkab Boyolali dan Gapoktan di Kabupaten
Boyolali. Periode kerjasama dari November
2019 sampai dengan November 2020
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
59
Puslit Inovasi kultur jaringan dan pengembangan 1 PT. Astra Internasional,
Bioteknologi plasma nutfah tanaman buah lokal Nusantara Tbk.
kerja sama dengan PT. Astra Internasional.
Puslit PT. Tapanuli Investasi
Bioteknologi Inovasi teknologi Kultur Jaringan Tanaman 1 Agro, Pemerintah
Stevia Rebaudiana kerja sama dengan PT Kabupaten Tapanuli
Tapanuli Investasi Agro Utara
PT. Modza, Dinas
Puslit Inovasi produk probiotik unggul yang sudah 3 Peternakan Provinsi
Bioteknologi dihasilkan mudah didistribusikan dan Jawa Barat
diaplikasikan peternak baik skala perusahaan
ataupun mandiri. Aplikasi Produk probiotik
memberikan peningkatan efisiensi pakan,
kualitas karkas dan daging, kesehatan ternak,
dan kestabilan pH rumen. Produk yang
dihasilkan dalam kegiatan ini memenuhi kriteria
sebagai probiotik untuk peternakan Sapi dan
industri potong hewan PT Modza
(Probiomix, Probiomix Plus, dan Probiomix T-
10)
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Indikator kinerja jumlah inovasi yang dimanfaatkan pemerintah/
pemerintah daerah masyarakat dari Bidang llmu Pengetahuan Hayati pada
tahun 2019 tidak ada, dan yang ada adalah jumlah hasil penelitian dan
HKI yang dimanfaatkan pada tingkat indikator kinerja satker. Namun
kedua indikator tersebut tidak dapat dibandingkan karena sumber
nomenklatur nya tidak sama dan cara menghitung terhadap bukti data
dukung juga berbeda. Karena tahun 2020 merupakan awal Renstra
dengan nomenklatur dan indikator yang berbeda dengan 5 tahun Renstra
sebelumnya sehingga tidak semua indikator dapat dibandingkan.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
Dalam dokumen Renstra LIPI 2020-2024 disebutkan bahwa target
indikator kinerja jumlah inovasi yang termanfaatkan di bidang ilmu
pengetahuan hayati total seluruh LIPI sebanyak 200 (dua ratus) inovasi
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
60
kemudian pembagian target untuk Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan
Hayati sebesar 43 (empat puluh tiga) inovasi termanfaatkan pada tahun
2024. Dengan capaian pada tahun 2020 sebanyak 11 (sebelas) inovasi
termanfaatkan maka jika dibandingkan dengan target Deputi Bidang IPH
LIPI tahun 2024 yaitu 43 (empat puluh tiga) inovasi maka diperoleh
persentase capaian tahun 2020 adalah 25,58%. Nilai persentase ini sudah
cukup efektif karena sudah melebihi 20% dari target total 5 tahun pada
2024.
d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja;
Capaian indikator kinerja jumlah inovasi yang termanfaatkan di bidang
ilmu pengetahuan hayati sudah melebihi target sebesar 220% dengan
jumlah capaian 11 (sebelas) inovasi termanfaatkan. Hal ini diperoleh
karena terdapat hasil penelitian yang dapat diterapkan dan memberikan
manfaat kepada masyarakat luas termasuk stakeholder industri. Hasil
penelitian yang inovatif sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dan memiliki nilai tambah dapat dihasilkan karena LIPI
mempunyai SDM Iptek yang kreatif dan inovatif dalam melaksanakan
penelitian sehingga menghasilkan ide serta produk yang dapat digunakan
oleh masyarakat. Kerjasama dengan UMKM dan instansi pemerintah
terkait dilakukan setelah hasil penelitian dihasilkan sehingga tercipta
inovasi yang termanfaatkan. Inovasi hasil penelitiian yang menghasilkan
produk seperti hand sanitizer dari pusat penelitian biomaterial sudah
diproduksi masal sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas. Inovasi
produk probiomix untuk hewan sapi yang dilakukan oleh Puslit
Bioteknologi juga bermanfaat bagi stakeholder para pelaku usaha
dibidang perternakan. Relasi yang kuat antara LIPI dengan instansi
pemerintah terkait dan pelaku industri juga mendukung keberhasilan
suatu inovasi akan termanfaatkan.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan kinerja;
Dalam mencapai 11 (sebelas) inovasi termanfaatkan di bidang ilmu
pengetahuan hayati, terdapat program dan kegiatan yang menunjang
keberhasilan. Adapun program tersebut antara lain penelitian modifikasi
kayu dan pengembangan bahan biokomposit yang dilakukan pada Puslit
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
61
Biomaterial, kemudian program penelitian pengembangan produk
probiomix serta program penelitian pemuliaan tanaman dengan teknologi
kultur jaringan pada Puslit Bioteknologi. Dengan adanya kegiatan
penelitian yang menghasilkan suatu produk inovasi yang dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, maka akan berhasil termanfaatkan dan
diterapkan oleh masyarakat luas. Kemudian adanya program research
grant dari Kementerian Riset dan teknologi serta Kementerian Keuangan
melalui program Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS),
program Prioritas Riset Nasional, dimana para peneliti dapat fokus
mendapatkan anggaran khusus di luar anggaran dari DIPA sehingga dapat
menghasilkan produk inovasi yang akan termanfaatkan. Inovasi produk
hasil pemuliaan dengan kultur jaringan seperti mocaf ubi kayu, plasma
nutfah tanaman bunga nusantara adalah contoh hasil inovasi dari
program pendanaan penelitian research grant non DIPA.
Gambar 25. Produk inovasi termanfaatkan (Hand sanitizer “Biomatis’, “Hikari”, dan “Biomatan”)
Gambar 26. Pelaksanaan diseminasi produk inovasi pelengkungan kayu & biokomposit di Pemda
Sukabumi
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
62
Gambar 27. Inovasi Produk Probiomix Plus untuk Sapi Perah dan Probiomix T-10 serta
Penyerahan Produk ke Peternak
Gambar 28. Inovasi Produk Probiomix Plus untuk Sapi Potong dan Penyerahan Produk ke PT. Modza
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
63
Gambar 29. Produk inovasi pelengkungan kayu pada industri kursi kayu di Sukabumi
Gambar 30. Pengrajin Kayu di Sukabumi sedang menerapkan inovasi produk pelengkungan
kayu dalam membuat produk kursi kayu lengkung
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
64
Dari jumlah capaian indikator kinerja jumlah inovasi yang termanfaatkan tersebut maka
telah memenuhi target tahun 2020 dengan persentase 220% yaitu 11 inovasi yang
termanfaatkan dari target 5 inovasi.
SASARAN TRATEGIS -3 Meningkatkan penerapan teknologi di bidang ilmu
(SS-3) pengetahuan hayati untuk mendukung kualitas lingkungan
hidup, ketahanan bencana, dan kerentanan iklim
3.1.6.Penerapan teknologi dari bidang llmu Pengetahuan Hayati untuk mendukung
kualitas lingkungan hidup
No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4 capaian
1 Penerapan teknologi 2 Teknologi 2 Teknologi 5 250%
dari bidang llmu diimplementasi diimplementasi
Pengetahuan Hayati
untuk mendukung
kualitas lingkungan
hidup
a. Perbandingan Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Capaian volume output untuk indikator kinerja Penerapan teknologi dari bidang
llmu Pengetahuan Hayati untuk mendukung kualitas lingkungan hidup sampai
dengan akhir tahun 2020 ini adalah 5 (lima) teknologi yang termanfaatkan. Capaian
ini sudah memenuhi target yang ditetapkan yaitu 5 (lima) teknologi termanfaatkan
sehingga persentase capaian sebesar 250%. Adapun uraian teknologi termanfaatkan
yang dihasilkan di bidang ilmu pengetahuan hayati untuk mendukung kualitas
lingkungan hidup ditampilkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 18. Teknologi di bidang ilmu pengetahuan hayati yang termanfaatkan
No Uraian teknologi termanfaatkan Satuan Mitra Penerima
kerja manfaat
1 Penerapan teknologi dari bidang ilmu pengetahuan Puslit Rangka sepeda ini
hayati untuk mendukung kualitas lingkungan hidup Biomaterial diperuntukkan untuk
dalam bentuk teknologi aplikasi perekat berbasis PT.SGS yang
lateks karet alam (biomattex) untuk rangka sepeda selanjutnya akan
kayu: proyeksi sepeda kayu untuk PT. Sumber dipromosikan di
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
65
graha sejahtera (SGS). PT.Sampoerna
Kayoe
Jakarta
2 Penerapan teknologi Untuk Meningkatkan Kualitas Puslit PT. Sumber Graha
Lingkungan hidup: Peningkatan Nilai Tambah Biomaterial Sejahtera (SGS);
Limbah Vinir Kayu PT. Sumber Graha Sejahtera Pemerintah
(SGS) yang dimanfaatkan menjadi produk Kabupaten Bogor
Biopellet. dan Tasikmalaya
3 Penerapan teknologi bidang ilmu pengetahuan Puslit Kementerian
hayati untuk mendukung kualitas lingkungan hidup Bioteknologi Kesehatan RI, Dinas
: pemanfaatan teknologi pada fasilitas Biosafety Kesehatan Provinsi
Level-3 untuk deteksi virus pada sample dari Jawa Barat
seluruh Indonesia dan pelaksanaan riset virus
SARS-CoV-2 kerjasama dengan instansi lain.
4 Penerapan teknologi untuk meningkatkan kualitas Puslit Dinas Kehutanan
lingkungan hidup: Teknologi Miko-Hidroton yang Biomaterial dan Lingkungan
mampu mengolah zat warna pada air limbah batik Provinsi
menjadi tidak berwarna (dekolorisasi) dan juga Jawa Tengah
tidak beracun (detoksifikasi). Teknologi ini telah
diterapkan pada air limbah batik dari beberapa
daerah di Provinsi Jawa Tengah.
5 Penerapan teknologi untuk meningkatkan kualitas Puslit PT. Kalbe Farma,
lingkungan hidup : Teknologi prototipe obat herbal Bioteknologi Kementerian
“IMUNOCOV19” Imunomodulator untuk Pasien Kesehatan RI
COVID-19 dengan Pneumonia Ringan di Rumah
Sakit Darurat Wisma Atlet
Dari volume output capaian sejumlah 5 teknologi yang termanfaatkan, maka telah
memenuhi target dari 2 teknologi termanfaatkan. Persentase capaian indikator
kinerja Penerapan teknologi dari bidang llmu Pengetahuan Hayati untuk
mendukung kualitas lingkungan hidup sebesar 250%.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
66
Gambar 31. Daftar Teknologi dari bidang llmu Pengetahuan Hayati untuk mendukung kualitas
lingkungan hidup
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.
Indikator kinerja Penerapan teknologi dari bidang llmu Pengetahuan Hayati untuk
mendukung kualitas lingkungan hidup pada tahun 2019 tidak ada, dan yang ada
adalah jumlah hasil penelitian dan HKI yang dimanfaatkan pada tingkat indikator
kinerja satker. Namun kedua indikator tersebut tidak dapat dibandingkan karena
sumber nomenklatur nya tidak sama dan cara menghitung terhadap bukti data
dukung juga berbeda. Karena tahun 2020 merupakan awal Renstra dengan
nomenklatur dan indikator yang berbeda dengan 5 tahun Renstra sebelumnya
sehingga tidak semua indikator dapat dibandingkan.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
Dalam dokumen Renstra LIPI 2020-2024 disebutkan bahwa target indikator kinerja
Penerapan teknologi dari bidang llmu Pengetahuan Hayati untuk mendukung
kualitas lingkungan hidup total seluruh LIPI sebanyak 20 (dua puluh) teknologi,
kemudian untuk pembagian target pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
67
mendapatkan target 8 (delapan) implementasi teknologi termanfaatkan pada tahun
2024. Dengan capaian pada tahun 2020 sebanyak 5 (lima) implementasi teknologi
termanfaatkan maka jika dibandingkan dengan target Deputi Bidang IPH LIPI tahun
2024 sebanyak 8 (delapan) implemetasi teknologi maka diperoleh persentase
capaian tahun 2020 adalah 62,5%. Nilai persentase 62,5% ini sudah efektif dan
melebihi target karena sudah di atas 20% dari target total 5 (lima) tahun pada 2024.
d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
Capaian indikator kinerja Penerapan teknologi dari bidang llmu Pengetahuan
Hayati untuk mendukung kualitas lingkungan hidup yang berhasil mencapai
persentase 250% disebabkan karena beberapa hal. Banyak SDM Iptek di kedeputian
bidang ilmu pengetahuan hayati menghasilkan inovasi teknologi hasil penelitian yang
relevan dan cocok untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Contohnya
teknologi pembuatan biopelet dari limbah vinir yang dimanfaatkan merupakan
produk alternatif energi yang sangat cocok digunakan dan sudah banyak
dimanfaatkan oleh kalangan industri. Adanya relasi yang baik dengan stakeholder
dan pelaku industri juga menjadi faktor pendukung dalam termanfaatkannya suatu
inovasi teknologi hasil penelitian. Kebijakan percepatan dalam proses pengadaan
barang dan jasa mengakibatkan terlaksananya kegiatan penelitian yang
menghasilkan teknologi dengan kerjasama dengan instansi pemerintah daerah.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja
Capaian indikator kinerja pemanfaatan teknologi di bidang ilmu pengetahuan yang
membantu kualitas lingkungan hidup seabnyak 5 (lima) teknologi yang terdiri dari 3
(tiga) teknologi dihasilkan dari program penelitian bioproduk dan 2 (dua) teknologi
berasal dari teknologi biosavety level tiga (BSL-3). Keberadaan fasilitas infrastruktur
riset yang memadai dan muthakir seperti I-Lab dan BSL-3 sangat penting untuk
menunjang keberhasilan dalam menghasilkan produk teknologi yang bermanfaat
bagi masyarakat. Adanya program pembangunan I-Lab yang di dalamnya terdapat
fasilitas laboratorium bioproduk dan ruang workshop skala besar sehingga
menunjang dalam pelaksanaan pembuatan produk hasil peneilitan berbasis
teknologi yang termanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu biopelet, perekat
kayu biomattex, dan pengembangan teknologi miko-hidroton. Selanjutnya program
penelitian riset prioritas Virus SARS-Cov-2 yang dilaksanakan dengan pendanaan
research grant dari LPDP dan menggunakan fasilitas laboratorium BSL-3 berhasil
menghasilkan produk prototype obat herbal imunomodulator serta protokol
biosavety dan biosecurity virus SARS-Cov-2.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
68
Adapun uraian penjelasan untuk masing-masing teknologi yang termanfaatkan di
bidang ilmu pengetahuan hayati sebagai berikut:
1. Aplikasi Perekat Berbasis Lateks Karet Alam (Biomatex) Untuk Rangka Sepeda
Kayu
Teknologi produksi perekat berbasis lateks karet alam untuk pembuatan panel
kayu dengan proses kempa dingin (cold setting) telah dikembangkan di Pusat
Penelitian (Puslit) Biomaterial LIPI. Formulasi perekat ini telah didaftarkan dalam
perlindungan paten no P00201507466 pada bulan November 2015. Perekat
berbasis latek karet alam ini selanjutnnya dikenal dengan nama Biomattex.
Perekat biomatex ini diklaim merupakan perekat yang tidak menghasilkan emisi
formaldehida. Perekat ini digunakan untuk membuat produk-produk panel kayu
yang proses aplikasi perekatnya dilakukan dengan cara pelaburan.
Pengembangan perekat non emisi formaldehida atau rendah emisi formaldehida
menjadi semakin penting mengingat adanya kecenderungan tuntutan pasar pada
produk-produk berbasis kayu dengan kandungan emisi formaldehida yang
rendah. Perekat ini secara harga diharapkan mampu bersaing dengan produk
perekat cold setting yang saat ini memiliki harga yang cukup mahal. Seperti telah
diketahui bersama bahwa produk komposit berbasis kayu sampai saat ini banyak
menggunakan perekat komersial berbasis formaldehida seperti urea-
formaldehida, fenol-formaldehida, dan melaminformaldehida. Paparan emisi
formaldehida dari produk komposit yang menggunakan perekat berbasis
formaldehida secara jangka panjang dapat membahayakan bagi kesehatan
manusia, seperti gangguan pernafasan dan kanker yang umumnya dikenal
dengan sick building syndrome.
Perekat biomattex ini telah termanfaatkan dengan berhasil diujicobakan dalam
produk rangka sepeda kayu yang desain dan tekniknya dikembangkan oleh
Kelompok Penelitian Modifikasi Kayu, Puslit Biomaterial LIPI (Dr. Wahyu Dwianto
dkk). Berdasarkan percobaan yang dilakukan biomattex cocok digunakan pada
pembuatan rangka sepeda kayu yang dirakit dari vinir kayu karet yang diperoleh
dari PT. Sumber Graha Sejahtera (SGS).
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
69
Gambar 32. Produk penerapan teknologi yang diimplementasi (a) Lem kayu Biomattex
Pengembangan perekat Biomattex ini merupakan salah satu upaya untuk
menghasilkan perekat dari bahan lokal melalui proses produksi yang sederhana,
bebas emisi formaldehida (eco-friendly), dan dapat diaplikasikan dengan cara yang
sederhana.
1. Teknologi biopelet untuk peningkatan nilai tambah limbah vinir
Peningkatan nilai tambah limbah vinir (reject) menjadi bioproduk yang bernilai
tambah merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan efesiensi proses
produksi, yang berpeluang menjadi sumber pemasukan baru baru dari diversifikasi
produk berbasis limbah vinir. Oleh karena itu limbah vinir di PT SGS dicoba
dimanfaatkan untuk menjadi biopelet. Biopelet memiliki prospek sebagai bahan
bakar substitusi bahan bakar gas dengan harga yang lebih murah. Oleh karena itu
penggunaan biopelet juga berpeluang dapat meningkatkan efesiensi proses produksi
di pabrik jika digunakan untuk kebutuhan di dalam pabrik. Teknologi Produksi
biopelet dengan kandungan Kalor yang tinggi berbasis biomassa sebelumnya telah
dikuasai oleh Dr. Lisman Suryanegara dan tim.
Inovasi ini telah didaftarkan dalam Paten terdaftar No P0020170205 dan dengan
Judul Bahan Bakar Padat Berbasis Limbah Biomassa dan telah disertifikasi Pada 29
September 2019 dengan sertifikat No ID P000062907. Pelaksanaan pemanfaatan
teknologi ini dengan pelaksanaan produksi biopelet skala besar dilaksanakan pada
tahun 2020 dan kegiatan pembuatan biopelet ini dilaksanakan menggunakan fasilitas
layanan di Integrated Laboratory of Bioproducts (I-Lab) di Pusat Penelitian
Biomaterial LIPI. Beberapa proses pembuatan biopelet dan produk biopeletnya dapat
dilihat pada gambar berikut.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
70
Gambar 33. Teknologi pembuatan Biopelet di fasilitas Workshop Gedung I-Lab
2. Teknologi pemanfaatan fasilitas Bio Savety Level-3 (BSL-3)
Fasilitas teknologi Biosafety Level-3 LIPI didirikan tahun 2018 dengan pendanaan
dari SBSN. Fasilitas ini telah mendapat sertifikasi internasional sesuai WHO guideline.
Saat pandemi, fasilitas ini menjadi pusat teknologi untuk penanganan pandemi
COVID-19. Fasilitas teknologi BSL-3 selain digunakan sebagai laboratorium rujukan
nasional untuk deteksi harian COVID-19, juga digunakan untuk pelatihan
penanganan virus SARS-CoV-2 untuk para SDM yang akan melakukan deteksi di
laboratorium berbagai daerah. Selain itu fasilitas digunakan untuk riset vaksin merah
putih, pemetaan genom dan pembuatan kit deteksi SARS-CoV-2 berbasis RT LAMP.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
71
Gambar 34. Teknologi yang dimanfaatkan di fasilitas Lab BSL-3
Adapun pemanfaatan teknologi yang berhasil dilaksanakan di Laboratirium BSL-3 pada tahun
2020 antara lain:
a. Pelatihan intensif tim pemeriksa SARS-CoV-2 pada 895 orang, yaitu peningkatan
kompetensi individu untuk menangani virus SARS-CoV-2 sehingga dapat bekerja sesuai
dengan kaidah biosavety dan biosecurity yang baik, sehingga dapat menghindari
Laboratory Acquired Infection (LAI).
b. Pengujian sampel virus SARS-CoV-2 sebanyak 17.712 sampel, pelaksanaan tes Covid-19
di BSL-3 bekerjasama dengan mitra swasta dengan kapasitas uji maksimal 200 sampel
per hari. Kegiatan ini didukung dengan 60 personel dari sivitas LIPI.
c. Pelaksanaan Kultur Virus SARS-CoV-2 dengan hasil 28 WGS, dilaksanakan dari hasil tes
sampel Covid-19 yang diperoleh mulai tanggal 9 juni 2020 kemudian dilakukan kultur
virus SARS-CoV-2.
4. Teknologi Pengolahan Limbah Batik Menggunakan Miko-Hidroton
Batik merupakan salah satu kebanggaan dan ciri khas Bangsa Indonesia bahkan
telah mendapatkan pengakuan internasional melalui UNESCO sebagai warisan
budaya dunia. Sayangnya, kebanggan ini masih menyisakan permasalah terhadap
lingkungan. Hasil produksi batik menyisakan limbah zat pewarna yang jika dibuang
langsung ke lingkungan dapat mencemari air sungai. Disamping menurunnya aspek
aestetik yaitu munculnya warna pekat pada sumber-sumber air sungai, zat warna
batik juga bersifat toksik dan karsinogenik. Oleh karena itu upaya pengolahan limbah
baik ini perlu dilakukan. LIPI telah berhasil menghasilkan teknologi Miko-Hidroton
yang mampu mengolah zat warna pada air limbah batik menjadi tidak berwarna
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
72
(dekolorisasi) dan juga tidak beracun (detoksifikasi). Teknologi ini telah diterapkan
pada air limbah batik dari beberapa daerah di Provinsi Jawa Tengah, seperti dari
Klaten, Purwokerto dan Pekalongan. Teknologi ini mampu menjernihkan air limbah
batik dengan komposisi 1,8 gram per 140 ml air limbah dan menghasilkan air limbah
yang tidak toksik. Teknologi ini telah dipatenkan dengan nomor pendaftaran:
P00201910056 dengan judul: Proses Pembuatan Hidroton Terimobilisasi Jamur
Pelapuk Putih untuk Penjernih Warna Limbah Tekstil serta Paten nomor:
P00202008337 dengan judul: Proses Pembuatan Hidroton Terimobilisasi Enzim
Lakase dan Penggunaannya untuk Dekolorisasi Limbah Pewarna Sintesis. Teknologi
ini juga telah termanfaatkan yaitu dengan audiensi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
dalam upaya menganggulangi pencemaran limbah batik di Kali Loji, Pekalongan.
Pada Tanggal 2 dan 3 Desember 2020 telah dilakukan uji coba penerapan teknologi
dekolorisasi air limbah industri batik di 3 tempat di Pekalongan.
Gambar 35. Uji coba Teknologi Miko-hidroton di pabrik batik Cap di Kota Pekalongan
5. Teknologi Prototipe Obat Herbal “IMUNOCOV19” Imunomodulator untuk Pasien
Covid-19 dengan Pneumonia Ringan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
73
Gambar 36. Pelaksanaan Uji Klinis Prototipe Obat Herbal di RS Wisma Atlit Jakarta
Gambar 37. Penyiapan serah terima sampling uji klinis tahap akhir prototipe obat herbal
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
74
3.1.7. Kawasan konservasi ex-situ (Kebun Raya) yang dikelola oleh LIPI
No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
capaian
(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4
100%
1 Kawasan konservasi 4 Kebun 4 Kebun Raya 4
ex situ (Kebun Raya) Raya
yang dikelola oleh LIPI
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Capaian volume output indikator kinerja Kawasan konservasi ex situ (Kebun Raya)
yang dikelola oleh LIPI sudah mencapai 4 lokasi Kebun Raya yang terdiri dari Kebun
Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Eka
Karya – Bali. Dengan capaian volume 4 (empat) lokasi Kebun Raya maka telah
memenuhi target dengan persentase 100%. Pelaksanaan konservasi ex situ meliputi
kegiatan pemeliharaan koleksi Kebun Raya Bogor dengan output berupa laporan
pemeliharaan koleksi per bulan, Pemeliharaan bibit hasil ekplorasi maupun dari
sumbangan, Perbanyakan Tanaman Koleksi Tinggal Satu/Tua/Langka, Penggantian
media tanaman koleksi yang sedang diaklimatisasi, perawatan tanaman yang
diaklimatisasi. Kemudian dilaksanakan juga perbanyakan biji juga untuk di
reintroduksi dan penyerahan bibit disumbangkan kepada masyarakat.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.
Capaian indikator kinerja jumlah Kawasan konservasi ex situ (Kebun Raya) yang
dikelola oleh LIPI sebanyak 4 (empat) lokasi Kebun Raya tahun 2020 jika
dibandingkan dengan capaian tahun lalu juga terdapat 4 (empat) lokasi Kebun Raya.
Dengan demikian maka persentase perbandingan capaian tahun ini dengan capaian
tahun tahun lalu adalah 100% tidak terdapat kenaikan dan penurunan. Untuk
pengembangan dan pembinaan Kebun Raya daerah sudah banyak dilakukan oleh
LIPI namun setelah dilaunching untuk pengelolan selanjutnya diserahkan kepada
Pemerintah Daerah setempat.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
Dalam dokumen Renstra LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa target indikator
kinerja jumlah kawasan konservasi exsitu lokasi Kebun Raya total seluruh LIPI
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
75
sebanyak 12 (dua belas) Kebun Raya, dan semua target tersebut adalah diturunkan
kepada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati mendapatkan target 12 (dua belas) Kebun
Raya terkelola. Dengan capaian pada tahun 2020 sebanyak 4 (empat) lokasi Kebun
Raya maka jika dibandingkan dengan target tingkat LIPI tahun 2024 diperoleh
persentase capaian tahun 2020 adalah 33,33%. Nilai persentase capaian ini sudah
efektif karena sudah melebihi 20% dari target total 5 tahun Renstra pada 2024.
d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
Dengan capaian 4 (empat) lokasi Kebun Raya yang terkelola oleh LIPI pada tahun
2020, LIPI berhasil melaksanakan pengelolaan kawasan Kebun Raya dengan capaian
100%. Keberhasilan ini didukung dengan adanya kebijakan system pengelolaan
Kebun Raya yang baru dengan menggandeng pihak swasta untuk lebih
meningkatkan pelayanan komersil pada aspek pariwisata. Kemudian LIPI dengan
SDM Iptek yang unggul berkomitmen dan fokus dalam pelaksanaan penelitian,
pengembangan serta pemeliharaan content kawasan ex situ Kebun Raya sehingga
saling melengkapi dan bersinergi dalam pengelolaan Kebun Raya.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
Program kegiatan yang menunjang keberhasilan pengelolaan Kebun raya adalah
program perbanyakan tanaman koleksi langka/tua, kegiatan penanaman bibit pohon
dan pemeliharaan bibit hasil eksplorasi maupun sumbangan, kegiatan pemeliharaan
tanaman koleksi eksisting, kegiatan perawatan dan penanganan kerusakan tanaman,
dan kegiatan inventarisasi koleksi tanaman. Pelaksanaan semua kegiatan dilakukan
secara serentak pada 4 (empat) lokasi kawasan Kebun Raya yang dikelola LIPI dan
berlangsung secara kontinu setiap tahun. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan Kebun
Raya juga didukung oleh adanya fasilitas sarana yang memadai dan kebijakan dalam
pengelolaan Kebun Raya sehingga berhasil dalam pencapaian target kinerja yang
ditetapkan.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
76
Gambar 38. pelaksanaan kegiatan pemeliharaan bibit dan perbanyakan koleksi langka
Gambar 39. Pemeliharaan tanaman koleksi berupa penamaan label dan penegakan tanaman runtuh
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
77
Gambar 40. Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tanaman yang diaklimatisasi
Gambar 41. Pelaksanaan kegiatan penanaman bibit baru dan penataan sarana
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
78
Gambar 42. Kegiatan inventarisasi koleksi dan pemeliharaan tanaman koleksi
3.1.8. Jumlah spesies TSL terancam punah yang ditingkatkan populasinya (jenis)
No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
capaian
(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4
1 Jumlah spesies TSL 1 Spesies TSL 1 Spesies TSL 1 100%
terancam punah yang
ditingkatkan
populasinya (jenis)
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Capaian volume output indikator kinerja Jumlah spesies TSL (Tumbuhan dan Satwa
Liar) terancam punah yang ditingkatkan populasinya (jenis) sudah mencapai 1 jenis
sehingga sudah memenuhi target yang ditetapkan. Latar belakang kegiatan
penelitian konservasi satwa liar yang terancam punah adalah Minimnya informasi
tentang sifat biologi dan sebaran suatu satwa, menjadi kendala di dalam program
perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan yang merupakan faktor pendukung
program konservasi. Usaha penangkaran perlu dilakukan karena banyak jenis satwa
yang perlu dilindungi dari tekanan perdagangan dan juga ancaman kepunahan
karena perusakan habitat dan penangkapan dari alam yang berlebihan. Selain itu
data yang diperoleh dari tempat-tempat penangkaran satwa seperti keadaan
perkembangbiakan, kebutuhan pakan, penyakit dan sebagainya dapat dipergunakan
untuk dasar-dasar pertimbangan dalam pengelolaan satwa. Adapun jenis satwa liar
terancam punah yang dilakukan konservasi dan penambahan populasinya adalah
Landak Jawa (Hystrix javanica). Landak Jawa (Hystrix javanica) merupakan mamalia
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
79
endemik Indonesia, tergolong ordo Rodentia, suku Hystricidae. Status konservasi
satwa ini di Indonesia adalah dilindungi dan berdasarkan IUCN dikategorikan Least
Concern (LC) dari Redlist of Threatened Species. Dimana terdapat penurunan jumlah
populasi di alam liar dalam kurun waktu satu dekade terakhir.
Alih fungsi hutan menjadi perkebunan dan pemukiman, serta perburuan liar
berdampak menurunnya populasi landak jawa di alam. Oleh karena itu perlu
dilakukan konservasi lebih optimal lagi oleh seluruh instansi terkait, seperti LIPI
melalui Puslit Biologi yang melakukan penangkaran dan konservasi binatang ini dan
menjadi bagian dari fokus penelitian bidang zoologi.
Pusat penelitian Biologi LIPI telah melakukan penelitian terhadap landak jawa dari
berbagai aspek, antara lain nutrisi, perilaku, anatomi-fisiologi, dan reproduksi. Dari
kegiatan tersebut telah berhasil didapatkan teknik perkembangbiakan landak jawa
hingga menghasilkan generasi kedua (F2) sebanyak 100 ekor di penangkaran.
Kemudian sebanyak 30 ekor landak Jawa (Hystrix javanica) telah berhasil
dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah. Kegiatan
tersebut merupakan rangkaian acara peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa
Nasional”. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai dukungan kegiatan
keilmuan yang berkaitan dengan konservasi tumbuhan dan satwa liar.
Gambar 43. Landak masuk dalam kategori Least Concern IUCN dari Redlist of Threatened Species
Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
80