The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rachmanta.triatmaja01, 2021-08-28 12:32:26

laporan kinerja deputi IPH 2020

LKJ tahun 2020_IPH

Keywords: LKj,Laporan kinerja,Deputi IPH,LIPI

Gambar 44. Proses pelaksanaan pelepasan liar Landak Jawa di Taman Nasional Gunung Merbabu,
Jawa Tengah.

Dengan keberhasilan pelaksanaan penangkaran dan pengembangbiakan populasi,
maka target indikator kinerja Jumlah spesies TSL terancam punah yang ditingkatkan
populasinya telah tercapai 1 (satu) jenis yaitu spesies landak jawa (Hystrix javanica)
sehingga telah memenuhi capaian sesuai target dengan persentase 100%.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.

Capaian indikator kinerja jumlah spesies TSL terancam punah yang ditingkatkan
populasinya sebanyak 1 (satu) jenis pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan
capaian tahun lalu tidak dapat dibandingkan. Hal ini disebabkan karena pada tahun
lalu 2019 dan beberapa tahun lalu yang masih masuk dalam periode Renstra 2015-
2019 tidak terdapat penetapan indikator kinerja jumlah spesies TSL terancam punah
yang ditingkatkan populasinya .

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

Dalam dokumen Renstra LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa target indikator
kinerja jumlah spesies TSL terancam punah yang ditingkatkan populasinya total
seluruh LIPI sebanyak 5 (lima) jenis, dan semua target tersebut diturunkan kepada
Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati mendapatkan target 5 (lima) jenis/ spesies TSL.
Dengan capaian pada tahun 2020 sebanyak 1 (satu) jenis TSL maka jika
dibandingkan dengan target tingkat LIPI tahun 2024 diperoleh persentase capaian
tahun 2020 adalah 20%. Nilai persentase capaian tahun pertama Renstra ini sudah
efektif karena sudah mencapai 20% dari target total 5 tahun Renstra pada 2024.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

81

d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja jumlah spesies TSL terancam punah yang
ditingkatkan populasinya sebanyak 1 (satu) jenis spesies didukung oleh adanya SDM
Iptek peneliti bidang zoologi yang ahli dalam melakukan konservasi penangkaran
spesies TSL sehingga sukses dalam pelaksanaan penambahan populasi. Kemudian
didukung dengan adanya infrastruktur riset laboratorium dan fasilitas penangkaran
yang memadai serta dukungan anggaran khusus pada kegiatan prioritas nasional
pengungkapan biodiversitas nusantara menjadikan pelaksanaan kegiatan
penangkaran TSL menjadi terlaksana dengan sukses. Program yang
berkesinambungan mengashilkan data dari tahun lalu yang akurat dan dapat
diteruskan pada program yang sama tahun berikutnya.

e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;

Program kegiatan yang mendukung keberhasilan pencapaian indikator kinerja
jumlah spesies TSL terancam punah yang ditingkatkan populasinya sebanyak 1 (satu)
jenis spesies adalah program Prioritas Nasional pengungkapan biodiversitas
keanekaragaman hayati nusantara. Program ini juga mendapatkan alokasi anggaran
khusus pada output tersendiri dalam DIPA Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati tahun
2020 sehingga dapat fokus melaksanakan penelitian penangkaran dan
pengembangan populasi TSL.

3.1.9. Jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang dikonservasi di Kebun Raya

No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4 capaian

1 Jumlah jenis 5 Jenis 5 Jenis 5 100%

tumbuhan terancam

punah yang

dikonservasi di Kebun

Raya

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Capaian volume indikator kinerja Jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang
dikonservasi di Kebun Raya pada akhir tahun 2020 sudah mencapai 5 jenis yang
tersebar di empat Kebun Raya yang di kelola oleh LIPI. Dengan volume output
capaian 5 jenis berarti sudah memenuhi target yang ditetapkan tahun 2020 yaitu 5

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

82

jenis (spesies) tumbuhan. Jenis spesies tumbuhan terancam punah yang berhasil
dilakukan konservasi di Kebun Raya, antara lain sebagai berikut:
1. Saurauia cauliflora

Adalah jenis tumbuhan terancam dengan status VU menurut IUCN Red List
Vulnerable (VU; Rentan) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies
yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan
datang (IUCN Red List). Jenis tanaman ini berhasil dilakukan konservasi di Kebun
Raya Cibodas dengan pelaksanaan pencangkokan dengan jumlah spesimen 5
(lima) buah.

Gambar 45. (a) Saurauia cauliflora ; (b) Pelaksanaan konservasi salah satu jenis tanaman
terancam punah di PKT Kebun Raya Cibodas, yaitu Saurauia cauliflora

Gambar 46. Indeks IUCN Red List Tumbuhan Saurauia cauliflora

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

83

2. Pterocarpus indicus.
Adalah jenis tumbuhan terancam punah dengan status EN menurut IUCN Red
List EN (Endangered; Terancam punah). Pelaksanaan konservasi dilakukan
dengan perbanyakan jenis tumbuhan terancam punah yang dikonservasi satu
jenis sejumlah 250 bibit Pterocarpus indicus di Kebun Raya Purwodadi. Adapun
pemilihan jenis ini merupakan jenis pohon lokal dan termasuk jenis langka yang
memiliki beragam potensi antara lain penghasil kayu dan penyerap karbon tinggi.
Jenis ini sering diamati oleh para peneliti di Kebun Raya Purwodadi, sehingga
banyak publikasi mengangkat jenis ini dan di Kebun Raya Purwodadi penyebaran
anakan dan pengumpulan bijinya relatif mudah.

Gambar 47. (a) Perbanyakan Bibit Pterocarpus indicus; (b) Indeks IUCN tanaman Pterocarpus indicus

Gambar 48. Penyerahan bibit tumbuhan langka yang berhasil dikonservasi ke sekolah-sekolah.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

84

3. Dipterocarpus retusus
Adalah jenis tumbuhan terancam punah dengan status EN menurut IUCN Red
List EN (Endangered; Terancam punah). adalah status konservasi yang diberikan
kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada
waktu yang akan datang (IUCN Red List). Jenis tanaman ini berhasil dilakukan
konservasi di Kebun Raya Bogor dengan pelaksanaan pencangkokan dengan
jumlah 500 spesimen.

Gambar 49. Jenis tanaman Dipterocarpus retusus

Gambar 50. Indeks IUCN tanaman terancam punah Dipterocarpus retusus

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

85

4. Dipterocarpus alatus
Adalah jenis tumbuhan terancam dengan status VU menurut IUCN Red List
Vulnerable (VU; Rentan) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies
yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan
datang (IUCN Red List). Jenis tanaman ini berhasil dilakukan konservasi di Kebun
Raya Bogor dengan pelaksanaan pencangkokan dengan jumlah spesimen 200
buah.

Gambar 51. Tanaman Dipterocarpus alatus

Gambar 52. Tanaman Dipterocarpus alatus yang masuk kategori VU pada IUCN Redlist

5. Joannesia princeps
Adalah jenis tumbuhan terancam dengan status VU menurut IUCN Red List
Vulnerable (VU; Rentan) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies
yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan
datang (IUCN Red List). Jenis tanaman ini berhasil dilakukan konservasi di Kebun

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

86

Raya Eka Karya Bali dengan pelaksanaan stek dengan jumlah spesimen 10 buah.

Gambar 53. Pembibitan Tumbuhan Joannesia princeps di konservasi di Kebun Raya Bali
Dengan demikian persentase capaian target indikator kinerja Jumlah jenis tumbuhan
terancam punah yang berhasil dilakukan konservasi di Kebun Raya sebanyak 5 jenis,
sehingga persentase capaian adalah 100%.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.
Capaian indikator kinerja jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang dikonservasi

di Kebun Raya sebanyak 5 (lima) jenis tumbuhan tahun 2020 jika dibandingkan
dengan capaian tahun lalu tidak dapat dibandingkan karena pada tahun 2019 tidak
terdapat indikator kinerja tersebut. Penetapan indikator kinerja jumlah jenis
tumbuhan terancam punah yang dikonservasi di Kebun Raya baru mulai ditetapkan
pada perjanjian kinerja 2020 yang merupakan awal tahun pertama Renstra 2020-
2024.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
Dalam dokumen Renstra LIPI tahun 2020-2024 tidak disebutkan secara eksplisit
berapa target indikator kinerja jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang
dikonservasi di Kebun Raya. Namun dalam rencana implementatif PKT Kebun Raya
akan dimuat target jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang dikonservasi
sebanyak 25 (dua puluh lima) jenis. Dengan capaian pada tahun 2020 sebanyak 5
(lima) jenis tumbuhan maka jika dibandingkan dengan target tahun 2024 diperoleh

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

87

persentase capaian tahun 2020 adalah 20%. Nilai persentase capaian tahun pertama
Renstra ini sudah efektif karena sudah mencapai 20% dari target total 5 tahun
Renstra pada tahun 2024.

d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja jumlah jenis tumbuhan terancam punah
yang dikonservasi di Kebun Raya sebanyak 5 (lima) spesies tumbuhan didukung oleh
adanya SDM Iptek peneliti bidang botani dan perkebun rayaan yang ahli dalam
melakukan konservasi penangkaran spesies tumbuhan langka dan terancam punah
sehingga sukses dalam pelaksanaan penambahan spesimen. Kemudian didukung
dengan adanya infrastruktur riset laboratorium dan fasilitas pembibitan tanaman
yang memadai serta dukungan anggaran khusus pada kegiatan perkebun rayaan
menjadikan pelaksanaan kegiatan konservasi dan pembibitan tanaman terancam
punah menjadi terlaksana dengan sukses. Program yang berkesinambungan dan
kebijakan manajemen pengelolaan terpadu bersama antara 4 (empat) Kebun Raya
yang dikelola oleh LIPI dalam pelaksanaan anggaran konservasi dan eksplorasi serta
anggaran pemeliharaan koleksi memberikan daya dukung positif dalam keberhasilan
pembibitan baru dan penambahan koleksi untuk tanaman langka.

e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
Program kegiatan yang mendukung keberhasilan pencapaian indikator kinerja
jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang dikonservasi di Kebun Raya sebanyak
5 (lima) jenis spesies adalah program konservasi dan pembibitan untuk penambahan
koleksi tanaman langka yang terancam punah. Program ini juga mendapatkan
alokasi khusus anggaran output tersendiri pada DIPA PKT Kebun Raya secara
terpadu tahun 2020 untuk 4 (empat) Kebun Raya di pusatkan pada PKT Kebun Raya
Bogor sehingga dapat fokus melaksanakan penelitian konservasi dan pembibitan
tanaman koleksi langka yang terancam punah.

3.2.2. Penguatan dan peningkatan sumber daya riset dan inovasi yang unggul dan
kompetitif dari Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (Arah Kebijakan 2)

SASARAN STRATEGIS -4 Meningkatkan produktivitas dan daya saing sumber
(SS-4) daya riset dan inovasi bidang Ilmu Pengetahuan Hayati

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

88

3.2.2.1. Persentase SDM lptek Berkualifikasi S3 pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan

Hayati

No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase

(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4 capaian

1 Persentase SDM lptek 30% SDM 30% SDM lptek 28,03% 93%

Berkualifikasi S3 lptek Berkualifikasi

pada Deputi Bidang Berkualifikasi Strata-3

llmu Pengetahuan Strata-3

Hayati

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Capaian volume output untuk indikator kinerja Persentase SDM lptek Berkualifikasi
S3 pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati pada akhir 2020 adalah 171
pegawai atau persentase sebesar 28,03% dari total pegawai SDM Iptek di
lingkungan Kedeputian Bidang IPH. Berikut rincian jumlah pegawai dengan
kualifikasi S3 dengan persentasenya.

Tabel. 19. Jumlah SDM Iptek Kualifikasi S3

No. Satuan kerja Jumlah Pegawai

Kualifikasi S3

1 Puslit Bioteknologi 55

2 Puslit Biologi 65

3 Puslit Biomaterial 26

4 PKT Kebun Raya 25

Total 171

Persentase =(171/610)*100% =

28,03%

*) keterangan = jumlah total pegawai SDM Iptek di Kedeputian IPH adalah 610 orang.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

89

65 55
70

60

50

40 26 25

30

20

10

0 Bioteknologi Biomaterial PKT Kebun Raya
Biologi

Jumlah SDM S3

Gambar 3.35. Grafik Jumlah SDM Iptek Kualifikasi S3

Jumlah Pegawai Kualifikasi S3 IPH Tahun 2020

4 PKT Kebun 1 Puslit
Raya Bioteknologi

3 Puslit 15% 32%
Biomaterial

16%

2 Puslit Biologi
37%

Gambar 3.36. Diagram Persentase Jumlah SDM Iptek Kualifikasi S3

Dari capaian 171 orang berkualifikasi S3 atau mempunyai gelar Doktor dari total
SDM Iptek di Deputi Bidang IPH 610 pegawai, sehingga nilai persentase 28,03%
dari total pegawai SDM Iptek sehingga belum memenuhi target yang ditetapkan
tahun 2020 sebesar 93%. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa pegawai
yang sebenarnya sedang dalam tugas belajar sekolah S3 namun sampai dengan
akhir tahun 2020 belum mendapatkan gelar Doktor atau belum lulus sehingga belum
dapat dimasukkan dalam daftar capaian. Kemudian terdapat beberapa pegawai yang
sedang sekolah S3 melakukan penambahan waktu penyelesaian perkuliahan akibat
terdapat kondisi yang belum dapat diselesaikan sehingga target melewati tahun
yang direncanakan.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

90

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.

Capaian indikator kinerja jumlah Persentase SDM lptek Berkualifikasi S3 pada Deputi
Bidang llmu Pengetahuan Hayati tahun 2020 jika dibandingkan dengan capaian
tahun lalu tidak dapat dibandingkan karena pada tahun 2019 tidak terdapat indikator
kinerja tersebut. Penetapan indikator kinerja jumlah Persentase SDM lptek
Berkualifikasi S3 pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati baru mulai ditetapkan
pada perjanjian kinerja 2020 yang merupakan awal tahun pertama Renstra 2020-
2024. Meskipun demikian, namun jumlah SDM berkualifikasi Doktor (S3) pada Deputi
Ilmu Pengetahuan Hayati pada tahun 2020 mengalami kenaikan jika dibandingkan
dengan tahun 2019 sebanyak 154 orang.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa
indikator kinerja jumlah Persentase SDM lptek Berkualifikasi S3 pada tingkat seluruh
LIPI mempunyai target untuk tahun 2024 adalah 70%, kemudian Deputi Bidang IPH
mendapatkan turunan target sebesar 59%. Perbandingan antara capaian tahun
2020 sebesar 28,3% dibandingkan dengan target tahun 2024 di tingkat Deputi
Bidang IPH 59% maka mendapatkan persentase rasio sebesar 47,50%. Dengan nilai
persentase capaian tahun 2020 sudah mencapai rasio 47,5% dari target capaian
Deputi Bidang IPH tahun 2024, maka menunjukkan bahwa capaian tahun 2020 ini
sudah efektif karena sudah melebihi 20% dari target untuk tahun 2024.

d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.

Capaian indikator kinerja persentase SDM lptek Berkualifikasi S3 pada Deputi Ilmu
Pengetahuan Hayati untuk tahun 2020 sebesar 28,03% atau persentase capaian 93%
dari target capaian tahun 2020. Capaian pada tahun 2020 belum memenuhi target
karena terdapat beberapa pegawai yang sebenarnya sedang dalam tugas belajar
sekolah S3 namun sampai dengan akhir tahun 2020 belum mendapatkan gelar
Doktor atau belum lulus sehingga belum dapat dimasukkan dalam daftar capaian.
Namun jika dibandingkan dengan target tahun 2024 secara keseluruhan capaian
tahun 2020 ini sudah on track karena sudah melebihi 20% dari target lima tahun,
dan kebijakan pimpinan yang mendukung program S3 terus dilakukan seperti
pemberian kesempatan mengikuti program byresearch serta beasiswa lainnya untuk
mempercepat capaian indikator kinerja ini.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

91

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;

Program yang mendukung dalam keberhasilan pencapaian target indikator kinerja
persentase SDM lptek Berkualifikasi S3 pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati adalah
program beasiswa by research tidak hanya untuk SDM Iptek namun juga terbuka
untuk SDM Manajemen Iptek. Dengan adanya program beasiswa ini, para pegawai
dapat meneruskan jenjang pendidikan Doktor dengan mengambil program studi
yang inline dengan fokus penelitian di LIPI sehingga pegawai masih dapat
melaksanakan kegiatan riset di tempat kerja sambil kuliah. Program beasiswa by
research ini sangat membantu sivitas untuk pendapatkan pendanaan dalam
meneruskan jenjang pendidikan ke S3. Selain program by research, program
beasiswa SAINTEK dan RISETPRO adalah program beasiswa dari Kementerian Riset
dan Teknologi yang membuka kesempatan untuk para sivitas SDM Iptek
meneruskan pendidikan ke jenjang S3.

3.2.2.2. Rasio perolehan dana eksternal terhadap anggaran yang bersumber dari

pemerintah pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati

No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase

(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4 capaian

1 Rasio perolehan dana 20% 20% 144,35% 721,75%

eksternal terhadap

anggaran yang

bersumber dari

pemerintah pada Deputi

Bidang llmu

Pengetahuan Hayati

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Capaian volume output indikator kinerja rasio perolehan dana eksternal terhadap
pagu anggaran yang bersumber dari pemerintah pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati sampai dengan akhir tahun 2020 telah mencapai Rp.
14.458.519.806,- atau sebesar 144,35% dari total nilai pagu anggaran Deputi
Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati. Jumlah capaian ini sudah memenuhi bahkan
melebihi target yang ditetapkan 20% dari nilai pagu anggaran kedeputian IPH.
Dengan capaian dana eksternal yang diperoleh sebesar 144,35% dari pagu
anggaran maka nilai persentase capaian terhadap target 20% adalah sebesar

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

92

721,35%. Berikut rincian dana eksternal yang diperoleh di lingkungan Deputi Bidang
Ilmu Pengetahuan Hayati tahun 2020:

Tabel 20. Jumlah Dana Eksternal yang diperoleh Tahun 2020

NO SUMBER DANA NILAI PENDANAAN REALISASI PER 31
DESEMBER 2020 (Rp)
EKSTERNAL (Rp)
160.949.383
1 HIBAH LUAR NEGERI 160.950.000 1.779.608.895
260.983.290
2 HIBAH DALAM NEGERI *) 1.779.608.895 10.867.567.279
585.000.000
3 PNBP 260.983.290 280.000.000
165.500.000
4 PRN, RISPRO, LPDP 24.451.971.714
0
5 INSINAS 585.000.000 14.099.608.847

6 PPTI 280.000.000

7 DIFUSI 165.500.000

9 INSENTIF LAINNYA 0

TOTAL 27.684.013.899

*Catatan: Hibah dalam negeri berupa hibah barang

Perhitungan persentase perolehan dana eksternal adalah rasio dari total dana
eksternal yang diperoleh tahun 2020 terhadap total pagu anggaran DIPA Deputi
Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati = (Rp. 27.684.013.899,-/ Rp. 19.178.420.000,-) x
100% = 144,35 %.

PAGU ANGGARAN DANA EKSTERNAL (Rp)
DEPUTI BIDANG
IPH TARGET PK REALISASI CAPAIAN PK
PERSENTASE (%)
(Rp) RASIO JUMLAH (Rp) JUMLAH (Rp) RASIO
721,75 %
19.178.420.000 20,00% 3.835.684.000 27.684.013.899 144,35%

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.

Capaian indikator kinerja rasio perolehan dana eksternal pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati tahun 2020 jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu tidak
dapat dibandingkan karena pada tahun 2019 tidak terdapat indikator kinerja tersebut.
Penetapan indikator kinerja rasio dana eksternal pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati baru mulai ditetapkan pada perjanjian kinerja tahun 2020 yang
merupakan awal tahun pertama Renstra 2020-2024. Meskipun demikian dapat
diketahuai bahwa perolehan dana eksternal mengalami peningkatan signifikan pada
tahun 2020 dibanding tahun lalu terutama pada research grant non DIPA karena
adanya riset prioritas nasional Covid-19.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

93

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa
indikator kinerja rasio perolehan dana eksternal terhadap anggaran sumber DIPA
pada Deputi Bidang IPH mempunyai target untuk tahun 2024 adalah 45%.
Perbandingan antara capaian tahun 2020 sebesar 144,35% dibandingkan dengan
target Deputi Bidang IPH pada tahun 2024 sebesar 45% yaitu sudah mencapai 320%.
Hal ini menunjukkan bahwa capaian tahun 2020 ini sudah efektif karena sudah
melebihi dari target pada tahun 2024.

d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.

Capaian indikator kinerja rasio perolehan dana eksternal terhadap anggaran sumber
DIPA pada tahun 2020 sudah berhasil memenuhi target sebesar 144,35% dan
melebihi dari nilai yang ditetapkan dari 20% DIPA atau dengan persentase 721,35%.
Hal ini disebabkan karena seluruh SDM Iptek pada Kedeputian Bidang IPH sangat
aktif dalam menyusun proposal kegiatan penelitian dan dimintakan ke berbagai
instansi yang menawarkan research grant seperti LPDP dan Kemenristek. Tema
kegiatan penelitian yang diajukan pada proposal pun juga menawarkan nilai tambah
dan daya guna bagi masyarakat luas sehingga diterima oleh instansti pemberi dana.
Kreatifitas SDM Iptek serta kebijakan pimpinan yang mengharuskan para peneliti
untuk mencari dana dari luar DIPA juga menjadi faktor pendukung dalam
memperoleh pendanaan penelitian dari luar LIPI. Pada tahun 2020 Kedeputian
Bidang IPH mendapatkan dana untuk 31 (tiga puluh satu) judul penelitian dari LPDP
dan 10 (sepuluh) judul dari riset prioritas nasional Covid-19 serta 6 (enam) judul
kegiatan INSINAS Kemenristek. Hal ini menunjukkan keberhasilan SDM Iptek yang
produktif sefrta kapabel dalam menyusun proposal penelitian yang sesuai dengan
kebutuhan stakeholder dan bermanfaat bagi bangsa.

e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;

Program kegiatan yang mendukung keberhasilan dalam pencapaian target indikator
kinerja rasio perolehan dana eksternal terhadap anggaran sumber DIPA pada tahun
2020 adalah program penelitian dari non DIPA dan hibah serta dari Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP). Dana eksternal yang diperoleh paling besar berasal dari
dana penelitian non DIPA program riset prioritas nasional LPDP Kementerian
Keuangan senilai Rp. 13.616.774.569,- dalam 31 (tiga puluh satu) judul kegiatan
penelitian, kemudian disusul dengan pendanaan riset prioritas nasional Kemenristek

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

94

tentang Covid-19 senilai Rp. 9.261.644.145,- dalam 10 (sepuluh) judul kegiatan
penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa SDM Iptek sangat produktif dan akitf dalam
melaksanakan pengajuan proposal penelitian yang relevan dengan kebutuhan
bangsa saat ini. Selain program pendanaan penelitian dari Kementerian Keuangan
dan Kemenristek melalui riset prioritas nasional, dana eksternal yang diperoleh juga
berasal dari PNBP senilai Rp. 2.399.503.144,- yang terbesar dari pendapatan akun
425129- Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya senilai Rp 528.972.238,-
; akun 425431- Pendapatan Layanan Penelitian/Riset dan Pengembangan Iptek
senilai Rp. 158.930.290,-. Hal ini menunjukkan porsi pendapatan dana eksternal dari
PNBP cukup besar potensinya untuk dikembangkan layanan jasa penelitian.

3.2.3. Implementasi Reformasi Birokrasi pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati menuju
Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan bersih (Arah Kebijakan 3)

SASARAN STRATEGIS -5 Mengoptimalkan pelaksanaan tata kelola pada Deputi
(SS-5) Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati yang efektif, efisien,

dan akuntabel

3.2.3.1. Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati

No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4 capaian
1 Nilai Kinerja Reformasi 80,00 80,00 N/A
Birokrasi pada Deputi N/A
Bidang llmu
Pengetahuan Hayati

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

Capaian indikator kinerja Nilai kinerja Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang Ilmu
Pengetahuan Hayati tahun 2020 tidak dapat dihitung (N/A) not available disebabkan
karena penilaian yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) belum ada. Kemudian jika melihat tahun lalu juga
tidak ada hasil penilaian Kinerja Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati, karena satuan kerja DIPA pada tingkat Kedeputian baru
ditetapkan mulai tahun 2020. Namun bisa diketahui nilai RB untuk tingkat LIPI dan

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

95

satuan kerja di bawah Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI. Perbandingan antara
realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
terakhir.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.
Capaian indikator Nilai kinerja Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang Ilmu
Pengetahuan Hayati tahun 2020 yang tidak ada nilainya jika dibandingkan capaian
tahun 2019 tidak dapat ditetapkan nilai perbandingannnya karena pada tahun 2019
juga tidak ada hasil penilaian di tingkat Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati. Meskipun
begitu namun bisa diketahui hasil penilaian RB tingkat satuan kerja Eselon II, nilai
RB Pusat Penelitian Biologi, nilai RB Pusat Penelitian Bioteknologi, nilai RB Pusat
Penelitian Bioteknologi dan pada tingkat LIPI. Untuk nilai RB tingkat LIPI tahun 2019
adalah 78,08 nilai. Nilai ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yaitu 77,07 nilai
dengan kenaikan pada komponen pengungkit A pada point Penataan dan Penguatan
Organisasi; point Penguatan Pengawasan; serta point Kualitas Layanan Publik.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa
indikator kinerja Nilai kinerja Reformasi Birokrasi LIPI mempunyai target untuk tahun
2024 adalah nilai 86. Nilai capaian indikator Nilai kinerja Reformasi Birokrasi pada
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati tahun 2020 yang belum ada nilainya jika
dibandingkan dengan target tahun 2024 tidak dapat dilakukan perbandingan.
Meskipun tidak dapat dilakukan perbandingan nilai, namun pelaksanaan
implementasi Reformasi Birokrasi pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati tahun 2020
sudah efektif dengan adanya penyederhanaan struktur organisasi pelaksana DIPA
yang awalnya pada tahun lalu dilakukan oleh satuan kerja tingkat eselon II namun
pada tahun 2020 dipusatkan pada Eselon I tingkat Deputi sehingga secara
manajemen pengendalian dan pengawasan anggaran dapat dilakukan secara efektif.

d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.

Capaian nilai kinerja Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan
Hayati tahun 2020 tidak dapat ditentukan nilainya disebabkan karena memang
belum keluar hasil penilaian dari Kementerian PAN-RB untuk tingkat LIPI dan
Kedeputian. Kemudian jika base nya akan digunakan nilai tahun lalu maka tidak ada
nilai kinerja Reformasi Birokrasi tahun 2019 pada tingkat Deputi. Jika melihat capaian

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

96

tahun lalu maka terdapat kenaikan nilai capaian yang disebabkan karena terdapat
penguatan pada aspek tatanan organisasi dimana terdapat perampingan struktur
de-eselonisasi di tingkat LIPI maupun dalam kedeputian ilmu pengetahuan hayati.
Kemudian penguatan pada komponen pengawasan internal dimana pengelola DIPA
terpadu akan memudahkan pelaksanaan pengendalian internal.

e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
Implementasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Deputi Ilmu Pengetahuan
Hayati dilakukan dengan berbagai kebijakan yang mendukung pelaksanaan
efektivitas kegiatan birokrasi penelitian. Pelaksanaan pengelolaan anggaran yang
ditarik naik ke tingkat kedeputian memberikan efektivitas pemantauan seerta
pengendalian penggunaan anggaran dalam kegiatan penelitian yang terpadu di
bidang ilmu pengetahuan hayati. Pelaksanaan pengumpulan proposal kegiatan
penelitian yang dulunya dilakukan pada masing-masing satuan kerja namun pada
tahun 2020 dibuat terpadu di tingkat kedeputian sehingga proses seleksi proposal
kegiatan penelitian dilakukan lebih efektif dan efisien.

3.2.3.1. Nilai Akuntabiltas Kinerja pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati

No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase
capaian
(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4
N/A
1 Nilai Akuntabiltas Kinerja 74,00 74,00 N/A
pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

Capaian indikator kinerja Nilai Akuntabiltas Kinerja pada Deputi Bidang Ilmu
Pengetahuan Hayati tahun 2020 tidak dapat dihitung (N/A) not available disebabkan
karena penilaian yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) untuk tahun 2020 belum ada. Kemudian
jika melihat tahun lalu juga tidak ada hasil penilaian Akuntabiltas Kinerja pada
Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati, karena satuan kerja DIPA pada tingkat
Kedeputian baru ditetapkan mulai tahun 2020. Namun bisa diketahui nilai
akuntabilitas kinerja untuk tingkat LIPI dan satuan kerja di bawah Deputi Ilmu
Pengetahuan Hayati LIPI pada tahun 2019. Nilai Akuntabilitas Kinerja tingkat LIPI
pada tahun 2019 adalah 73,31 sedangkan target IPH tahun 2020 adalah 74 nilai.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

97

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.

Capaian indikator Nilai Akuntabilitas Kinerja pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan
Hayati tahun 2020 yang tidak ada nilainya jika dibandingkan capaian tahun 2019
tidak dapat ditetapkan nilai perbandingannnya karena pada tahun 2019 juga tidak
ada hasil penilaian di tingkat Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati. Meskipun
begitu namun bisa diketahui hasil penilaian akuntabilitas kinerja tingkat LIPI tahun
lalu (2019) yaitu 73,31 dan nilai ini mengalami kenaikan dari capaian tahun
sebelumnya sebesar 72,84. Semua indikator mulai dari perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan evaluasi internal mengalami kenaikan
point pada tahun 2019.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa
indikator kinerja Nilai akuntabilitas kinerja LIPI mempunyai target untuk tahun 2024
adalah nilai 80. Nilai capaian indikator Nilai akuntabilitas kinerja pada Deputi Bidang
Ilmu Pengetahuan Hayati tahun 2020 yang belum ada nilainya jika dibandingkan
dengan target tahun 2024 maka tidak dapat dilakukan perbandingan. Namun jika
melihat nilai capaian akuntabilitas kinerja tahun sebelumnya 2019 dengan nilai
73,31 pada tingkat LIPI maka masih belum on track sesuai target pencapaiannya
sehingga perlu dilakukan percepatan dalam penguatan akuntabilitas kinerja.

d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja.
Capaian nilai kinerja akuntabilitas kinerja pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan
Hayati tahun 2020 tidak dapat ditentukan nilainya disebabkan karena memang
belum keluar hasil penilaian dari Kementerian PANRB untuk tingkat LIPI dan
Kedeputian. Kemudian jika base nya akan digunakan nilai tahun lalu maka tidak ada
nilai kinerja akuntabilitas kinerja tahun 2019 pada tingkat Deputi. Jika melihat
capaian akuntabilitas kinerja tingkat LIPI tahun lalu (2019) maka terdapat kenaikan
nilai capaian dari tahun sebelumnya yang disebabkan karena terdapat penguatan
pada point perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, evaluasi internal dan
pelaporan kinerja. Nilai kenaikan total sebesar 0,47 point dan nilai terbesar kenaikan
pada komponen perencanaan kinerja disebabkan karena perombakan indikator
kinerja yang disesuaikan dengan rencana strategis.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

98

3.2.3.2. Persentase jumlah rekomendasi yang telah ditindak lanjuti dan telah sesuai

dengan rekomendasi LHP BPK RI pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati

No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase

(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4 capaian

1 Persentase jumlah 100% 100% 90,91% 90,91%

rekomendasi yang telah

ditindak lanjuti dan telah

sesuai dengan

rekomendasi LHP BPK RI

pada Deputi Bidang llmu

Pengetahuan Hayati

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

Capaian indikator kinerja Persentase jumlah rekomendasi yang telah ditindak
lanjuti dan telah sesuai dengan rekomendasi LHP BPK RI pada Deputi Bidang
llmu Pengetahuan Hayati tercapai 90,91% dari target 100%. Hasil audit BPK RI atas
Laporan Keuangan di lingkungan Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati tahun 2019 yang
dituangkan dalam LHP BPK RI tahun 2019 terdapat 22 (dua puluh dua) temuan dan
rekomendasi. Kemudian rekomendasi yang telah ditindaklanjuti dan telah sesuai
sebanyak 20 (dua puluh) rekomendasi atau sebesar 90,91% dan masih terdapat 2
(dua) rekomendasi yang sudah ditindaklanjuti namun belum sesuai dengan nilai Rp.
99.881.659,-.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.

Capaian indikator Nilai Persentase jumlah rekomendasi yang telah ditindak lanjuti
dan telah sesuai dengan rekomendasi LHP BPK RI pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati tahun 2020 yang nilainya 90,91% yang terdiri dari masih
terdapat 2 (dua) rekomendasi yang belum sesuai. Jika dibandingkan capaian tahun
2019 tidak dapat ditetapkan nilai perbandingannnya karena pada tahun 2019 tidak
terdapat indikator tersebut pada perjanjina kinerja. Meskipun begitu namun bisa
diketahui dari hasil LHP BPK RI pada periode pemeriksaan tahun sebelumnya (PDTT)
terdapat 4 (empat) rekomendasi dan terdapat 3 (tiga) yang belum sesuai dalam
tindaklanjutnya senilai Rp. 128.287.649,-, sehingga persentase penyelesaiannya

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

99

baru 25%. Dengan capaian ini maka dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan
terhadap nilai persentase jumlah rekomendasi yang telah sesuai ditindaklanjuti dari
25% pada periode pemeriksaan sebelumnya menjadi 90,91% pada periode
pemeriksaan tahun berikutnya.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa indikator
kinerja Opini atas Laporan Keuangan LIPI target tahun 2024 adalah WTP. Kemudian
indikator ini diturunkan pada tingkat Kedeputian dengan indikator Nilai Persentase
jumlah rekomendasi yang telah ditindak lanjuti dan telah sesuai dengan rekomendasi
LHP BPK RI pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati mempunyai target untuk tahun
2024 adalah nilai 100%. Sehingga dengan capaian persentase 90,91% pada tahun
2020 maka telah cukup efektif untuk mencapai target pada tahun 2024 sebesar 100%,
namun harus dilakukan percepatan dalam tindaklanjut rekomendasi yang belum sesuai.

d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.

Capaian indikator Nilai Persentase jumlah rekomendasi yang telah ditindak lanjuti
dan telah sesuai dengan rekomendasi LHP BPK RI pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati seebsar 90,91% sehingga belum memenuhi target 100% yang
ditetapkan. Hal ini disebabkan karena masih terdapat 2 (dua) rekomendasi temuan
BPK RI pada LHP tahun 2020 yang belum sesuai tindaklanjutnya dengan nilai Rp.
99.881.659,-. Nilai ini terdiri dari 2 (dua) rekomendasi atas temuan kelebihan
pembayaran perjalanan dinas sebesar Rp.12.800.000,- dan kelebihan pembayaran
pada pihak kedua dengan nilai Rp. 87.081.647,-. Pelaksanaan tindaklanjut
rekomendasi sudah dilakukan dengan melayangkan surat penagihan Kepala LIPI
melaluli surat nomor B-7487/K/WS.03/IX/2020 tanggal 14 September 2020 telah
menginstruksikan kepada Kepala Pusat Penelitian dan Konservasi Tumbuhan dan
Kebun Raya LIPI untuk Memerintahkan PPK mempertanggungjawankan kelebihan
pembayaran tersebut. Disusul dengan surat dari Kuasa Pengguna Anggaran P2KTKR
LIPI melalui surat No B-1349/IPH.03/WS/X/2020 tanggal 26 Oktober 2020
memerintahkan kepada PPK Tahun 2019 P2KTKR LIPI untuk
mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran pekerjaan fisik, menagih
kelebihan bayar tersebut kepada pihak kontraktor pelaksana, dan menyetorkannya
ke Kas Negara.

e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

100

Program dan kegiatan yang menunjang pelaksanaan pencapaian indikator kinerja
Nilai Persentase jumlah rekomendasi yang telah ditindak lanjuti dan telah sesuai
dengan rekomendasi LHP BPK RI pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati
adalah program pengawasan dan pembinaan dari inspektorat LIPI. Selain itu
program pengendalian internal dari Kedeputian juga menjadi pendukung dalam
pencapaian target indikator persentase rekomendasi yang telah ditindak lanjuti dan
telah sesuai dengan rekomendasi LHP BPK RI. Dengan dipimpin langsung oleh
Deputi Bidang IPH, program pengendalian internal telah dilaksanakan dengan
implementasi beberapa kebijakan untuk efektifitas dalam pelaksanaan dan
penegndalian pengelolaan anggaran. Adapun kebijakan tersebut adalah pengadaan
barang dan jasa yang dilakukan secara konsolidasi dari semua satker di bawah
kedeputian IPH dan pengelolaan DIPA menjadi terpusat di tingkat Kedeputian,
kemudian kebijakan persetujuan untuk pelaksanaan perjalanan dinas dan
penandatanganan surat tugas langsung oleh Deputi. Kemudian dibentuknya tim
dalam pelaksanaan tindaklanjut atas temuan dan rekomendasi BPK RI yang
dilaporkan secara berkala kepada inspektorat.

3.2.3.3. Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan

Hayati

No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase

(revisi) s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4 capaian

1 Nilai Kinerja Pelaksanaan 90,00 90,00 86,16 96%
Anggaran pada Deputi
Bidang llmu
Pengetahuan Hayati

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Capaian nilai kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) diperoleh dari data Omspan
Kementerian Keuangan pada akhir tahun pelaksanaan anggaran dengan
memperhatikan 4 indikator penilaian. Adapun indikator penilaian tersebut terdiri dari
(1) Kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan; (2) Kepatuhan terhadap regulasi;
(3) Efektivitas pelaksanaan kegiatan; dan (4) Efisiensi pelaksanaan kegiatan. Kemudian
dari empat indikator tersebut dibagi lagi masing-masing mempunyai subkomponen
indikator lagi dengan bobot nilai yang berbeda-beda. Indikator Kinerja Pelaksanaan
Anggaran merupakan alat ukur untuk menentukan tingkat kinerja satuan kerja

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

101

khususnya dalam pelaksanaan anggaran. Pengukuran kinerja pelaksanaan anggaran
yang dilakukan dengan menggunakan variabel-variabel yang terkait dengan
pelaksanaan anggaran sebagai indikatornya, yang terdiri dari 12 indikator yaitu
pengelolaan uang persediaan, penyampaian data kontrak, Surat Perintah Mencairkan
(SPM) yang akurat, retur SP2D, deviasi halaman III DIPA, revisi DIPA, penyelesaian
tagihan, penyampaian laporan pertanggungjawaban (LPJ) bendahara, perencanaan
kas/RPD, realisasi anggaran, penyelesaian pagu minus belanja dan kebijakan
dispensasi SPM. Pada pelaksanaan anggaran tahun 2020 ini Deputi Ilmu Pengetahuan
Hayati memperoleh nilai IKPA sebesar 86,16 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 21. Rincian penilaian indikator kinerja pelaksanaan anggaran

No. Indikator Nilai Niai Bobot Nilai Akhir
(%)

1. Pengelolaan UP 100 8 8,00

2. Data Kontrak 100 15 15,00

3. Kesalahan SPM 80 5 4,00

4. Retur SP2D 99,03 5 4,95

5. Hal III DIPA 44,99 5 2,25

6. Revisi DIPA 100 5 5,00

7. Penyelesaian Tagihan 100 12 12,00

8. Rekon LPJ Bendahara 100 5 5,00

9. Renkas 00 0,00

10. Konfirmasi capaian output 100 10 10,00

11. Pagu Minus 100 5 5,00

12. Dispensasi SPM 100 5 5,00

13. Penyerapan anggaran 48,76 15 7,31

Nilai Total 71,52

Konversi Bobot 83%

Nilai Akhir (Nilai Total/Konversi Bobot) 86,16

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai kinerja anggaran Deputi Bidang IPH pada tahun
2020 realisasinya mencapai nilai 86,16. Walaupun capaian tahun 2020 berada di
bawah target yang ditetapkan sebesar nilai 90, tetapi nilai ini menunjukkan nilai
kinerja anggaran Deputi Bidang IPH sudah cukup baik dalam beberapa aspek
pelaksanaan anggaran seperti aspek kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan
anggaran, kepatuhan pada regulasi, serta efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
kegiatan. Sehingga persentase capaian indikator kinerja pelaksanaan anggaran

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

102

sebesar 96%.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun

lalu dan beberapa tahun terakhir.

Capaian indikator Nilai kinerja pelaksanaan anggaran pada Deputi Bidang Ilmu
Pengetahuan Hayati tahun 2020 dengan nilai 86,16 jika dibandingkan capaian tahun
2019 tidak dapat ditetapkan nilai perbandingannnya karena pada tahun 2019 tidak ada
hasil penilaian di tingkat Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati karena pada 2019 tingkat
pengelolaan DIPA masih di tingkat satuan kerja eselon II. Meskipun begitu namun bisa
diketahui hasil penilaian kinerja pelaksanaan anggaran tahun lalu (2019) pada satuan
kerja eselon II di bawah Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati yaitu pusat penelitian Biologi
mempunyai nilai 98,45 dan pusat penelitian bioteknologi mempunyai nilai 90,97 dan
pusat penelitian biomaterial mempunyai nilai 91,32. Nilai ini mengalami penurunan
untuk nilai kinerja pelaksanaan anggaran tahun 2020 tingkat Deputi Bidang Ilmu
Pengetahuan Hayati dari capaian tahun sebelumnya menjadi 86,16.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa indikator
nilai kinerja pelaksanaan anggaran pada tingkat LIPI mempunyai target tahun 2024
sebesar 98 nilai. Dengan capaian tingkat deputi ilmu pengetahuan hayati pada 2020
ini sebesar 86,16 nilai, maka persentase capaian tahun 2020 dibanding target tahun
2024 Renstra LIPI adalah 87,83%. Nilai capaian ini sudah cukup efektif dalam progres
menuju pencapaian target pada tahun 2024 sebesar 98 nilai meskipun harus
ditingkatkan lagi khususnya dalam aspek pelaksanaan percepatan realisasi anggaran
dan ketepatan dalam menyusun Rencana Penarikan Dana.

d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
Capaian indikator nilai kinerja pelaksanaan anggaran pada Deputi Ilmu Pengetahuan
Hayati masih di bawah target tahun 2020 yaitu 86,16 nilai atau persentase capaian 96%
dari target nilai 90. Hal ini disebabkan karena terdapat 2 (dua) indikator penilaian yang
nilainya di bawah 50 yaitu indikator deviasi halaman III DIPA dengan nilai 44,99 dan
indikator penyerapan realisasi anggaran dengan nilai 48,76. Selain kedua indikator
tersebut nilainya sudah tinggi di atas nilai 80 sehingga secara total nilai IKPA sudah
cukup tinggi. Deviasi halaman III DIPA merupakan perbandingan realisasi anggaran
dengan rencana pencairan dana yang diajukan oleh satuan kerja yang dilakukan setiap
bulan, semakin besar deviasi antara rencana penarikan dana dengan realisasi
anggaran maka nilai indikator deviasi halaman III akan semakin kecil. Terdapat ketidak

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

103

akuratan dalam penyusunan rencana penarikan dana serta pengurusan dokumen
pencairan tagihan yang terlambat dari pihak kedua terutama pada pekerjaan belanja
modal menyebabkan pencairan dana menjadi meleset dari rencana yang sudah dibuat.
Kemudian adanya mundurnya pelaksanaan proses lelang pengadaan barang dan
kemudian dilanjutkan adanya keterlambatan pengiriman barang dari yang dijadwalkan
mengakibatkan realisasi anggaran menjadi terhambat.

e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;

Program kegiatan yang menunjang capaian indikator nilai kinerja pelaksanaan
anggaran Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati adalah pengelolaan anggaran DIPA.
Kemudian indikator yang paling besar mempengaruhi nilai adalah realisasi anggaran.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan realisasi anggaran sesuai
dengan rencana penarikan dana adalah mulai dari perencanaan proses pengadaan
barang dan jasa, pengendalian kontrak dan pengawasan pekerjaan kepada pihak
kedua. Deputi Bidang IPH sudah membuat kebijakan integrasi pengadaan bahan
dengan adanya SK tim pokja bahan sehingga dapat mempercepat proses pengadaan
bahan penelitian. Namun terdapat factor lain yang menyebabkan keterlambatan
penyerapan anggaran yaitu efektifitas waktu proses lelang pengadaan barang dan jasa
yang menjadi tanggungjawab Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa di Biro Umum
dimana terdapat gagal lelang.

3.2.3.4. Level Maturitas SPIP pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati (Level)

No. Indikator Kinerja Target Akhir Target Capaian Persentase

(revisi) s.d Triwulan 4 Tahun 2020 capaian

1 Level Maturitas SPIP pada 3 3 N/A N/A

Deputi Bidang llmu

Pengetahuan Hayati

(Level)

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Capaian indikator kinerja Level Maturitas SPIP pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati (Level) pada tahun 2020 adalah N/A, hal ini disebabkan
karena tidak terdapat penilaian level maturitas SPIP oleh Inspektorat LIPI maupun
oleh BPKP. Nilai level maturitas SPIP yang terakhir dilaksanakan pada tahun 2016
dengan nilai 2,52 dan akan dilakukan perubahan mekanisme penilaian sesuai

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

104

aturan yang dikeluarkan oleh BPKP yang akan di realisasikan pada tahun 2021.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir.

Capaian indikator kinerja Level Maturitas SPIP pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati (Level) pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan capaian
tahun lalu atau beberapa tahun lalu tidak dapat dibandingkan karena nilai tahun
ini tidak ada. Namun dapat diketahui bahwa nilai maturitas level SPIP di tingkat
LIPI tahun 2016 adalah 2,52 dan itu yang terakhir dilakukan penilaian oleh
inspektorat. Pelaksanaan penilaian tahun 2020 tidak dilakukan oleh BPKP karena
sedang menyusun program mekanisme penilaian SPIP yang baru. Pelaksanaan
penilaian lebih lanjut akan dilakukan pada tahun 2021 dengan terlebih dahulu
assesment internal dilakukan oleh inspektorat kemudian dilanjutkan penialian
oleh BPKP.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

Dalam dokumen Rencana strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa
indikator Level Maturitas SPIP pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati
disebutkan target pada tahun 2024 tingkat LIPI adalah level 3 (tiga). Sedangkan
capaian tahun 2020 tidak terdapat penilaian oleh inspektorat maupun BPKP,
sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan. Namun apabila menggunakan data
penilaian SPIP tahun 2016 pada level 2,52 maka nilai perbandingan dengan target
tahun 2024 pada level 3,00 maka persentasenya sebesar 84%.

d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja.

Capaian indikator level maturitas SPIP pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati
belum terdapat penilaian, namun pelaksanaan implementasi SPIP sudah
dilakukan selama tahun 2020. Pengendalian internal yang diimplementasikan
berupa adanya penentuan analisis resiko pada setiap pelaksanaan kegiatan
penelitian dalam proposal kegiatan, kebijakan pengajuan pengadaan bahan
secara konsolidasi integrasi untuk kebutuhan yang sama pada berbagai kegiatan
riset penelitian (SK Tim Pokja Bahan), dan kebijakan persetujuan surat tugas
perjalanan dinas pada tingkat deputi.

e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
kinerja;

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

105

Pelaksanaan program implementasi sistem pengendalian internal SPIP pada
Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati telah dilakukan dengan adanya program
pelaksanaan pengadaan bahan untuk kegiatan riset secara integrasi dan terpadu
dengan membentuk SK tim pokja pengadaan bahan. Hal ini sangat efektif dalam
melakukan pengendalian pada proses pengadaan bahan agar tidak terjadi
duplikasi dan tercipta efektifitas pelaksanaan pemilihan penyedia. Kemudian
keterbukaan dalam pelaksanaan WBS yang diterapkan di Deputi Ilmu
Pengeahuan Hayati dimana semua tindakan menerima suap/ gratifikasi jika ada
yang mengetahui harus di laporkan kepada Deputi. Terdapat penanda tanaganan
pakta integritas untuk pengeola proyek dan kegiatan menjadi dokumen otentik
pelaksanaan pengendalian internal di lingkungan Deputi Ilmu Pengetahuan
Hayati.

3.3. Capaian Penting

Capaian penting pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati terdiri dari capaian
atau hasil keluaran pada kegiatan Prioritas Nasional dan Capaian penting lainnya.
Capaian pada kegiatan Prioritas Nasional terdiri dari keluaran dari output kegiatan
002 Virus SARS-CoV-2 , output kegiatan 003 Pengungkapan dan Pemanfaatan
Biodiversitas Keanekaragaman Hayati dan output kegiatan 004 Herbal
Imunomodulator Covid-19. Kemudian untuk Capaian penting lainnya adalah
beberapa penerimaan penghargaan yang diperoleh para SDM Iptek Bidang Ilmu
Pengetahuan Hayati dalam dunia sains selama tahun 2020.

3.3.1. Capaian Realisasi Kegiatan Prioritas Nasional

Nilai realisasi Indikator Keluaran Kegiatan (IKK) Program kegiatan Prioritas Nasional (PN)
pada Deputi Bidang Penelitian Ilmu Pengetahuan Hayati sudah mencapai persentase
capaian yang melebihi target yang ditetapkan. Pada indikator kegiatan Prioritas Nasional
002 Virus SARS-CoV-2 untuk Jumlah SDM terampil biosavety dan biosecurity SARS-CoV-2
Indonesia memanggil sudah mencapai 895 orang dari target 200 orang (448% tercapai),
dan tercapai menghasilkan 2 (dua) buah protokol SARS-CoV-2. Begitu juga dengan
indikator kegiatan Prioritas Nasional untuk capaian output 003 Hasil Pengungkapan dan
Pemanfaatan Biodiversitas Nusantara sudah mencapai sesuai target 11 Kekayaan
Intelektual dengan 11 paten terdaftar dan PVT yang berhasil dilaksanakan (100% tercapai).
Untuk kegiatan Prioritas Nasional pada output 004 Herbal Imunomodulator untuk

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

106

Penanganan Covid-19 (Prototipe Obat Herbal) telah menghasilkan capaian 2 (dua)
prototipe obat herbal imunomodulator untuk penanganan Covid-19 yaitu herbal Fatigon
Promuno dan Cordyceps sehingga tercapai 100%. Kedua kombinan herbal imunomodulator
tersebut sudah berstatus lulus uji klinis dan sudah mendapatkan izin edar dari BPOM.
Adapun rincian masing-masing capaian indikator keluaran kegiatan Prioritas Nasional
disampaikan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 22. Capaian Indikator Keluaran Kegiatan Prioritas Nasional Deputi Bidang IPH

Output Indikator Keluaran Target Realisasi Indikator Keluaran Kegiatan
5938.002 Kegiatan Indikator
Virus SARS-CoV-2 Keluaran Realisa Presen Keterangan Capaian
02 Jumlah SDM Terampil Kegiatan si tase (%)
Biosafety dan Biosecurity (Jumla 448 Jumlah SDM Terampil Biosafety dan
SARS-CoV-2 200 h) Biosecurity SARS-CoV-2 (Indonesia
memanggil) adalah: 895 orang sampai
895 bulan Desember 2020.

5938.002 01 Jumlah Protokol Yang 2 2 100 2 (dua) protokol adalah
Virus SARS-CoV-2 Dihasilkan 11 100 1.) Protokol deteksi virus SARS-CoV-2

(whole genome sequencing dengan
platform oxford nanopore tech);
2.) Protokol optimasi transfeksi pada sel
inang CHO K-1;

5938.003 01 Jumlah Hasil 11 Jurnal Internasional Terindeks Global: 1.
Hasil Pengungkapan Pengungkapan dan
dan Pemanfaatan Pemanfaatan Biodiversitas Jurnal Hydrobiologia; Exploring
Biodiversitas community assembly among Javanese
Nusantara
and Balinese freshwater shrimps
(Atyidae, Palaemonidae) through DNA
barcodes; 2. Jurnal Wildlife Research;

Applying skin-size limits for management
of trade in Asian reptile skins" 3. Jurnal

Biodiversitas;Mosses from Laiwangi
Wanggameti National Park, East Nusa

Tenggara, Indonesia 4. Jurnal
Biodiversitas; Unraveling genetic

variations of Dalbergia latifolia
(Fabaceae) from Yogyakarta and Lombok

Island, Indonesia 5. Jurnal Biodiversitas;
Ethnobotanical study of Lygodium

circinnatum and its utilization in crafts
weaving in Indonesia; 6. Jurnal Zootaxa

"Three new species of Cloacininae
(Nematoda: Strongyloidea) parasitic in
Dorcopsis muelleri (Schlegel, 1866) from

Papua and Salawati island, indonesia" 7.
Jurnal Ornithology "Observations on the

relationships of some Sundaic passerine
taxa (Aves: Passeriformes) previously

unavailable for molecular phylogenetic
study" 8. Jurnal Remote Sensing "Tracing

Leaf Photosynthetic Parameters Using
Hyperspectral Indices in an Alpine

Deciduous Forest" 9. Jurnal Biodiversitas
"Comparison of seed germination and

seedling growth between Indonesian

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

107

5938.004 01 Jumlah Obat Herbal 2 local corn cultivars for deciding the
Herbal Yang Dihasilkan (Prototipe quality of seed" 10. Raffles Bulletin of
Imunomodulator Obat Herbal ) Zoology: A new freshwater crab species
untuk Penanganan of the genus Malayopotamon Bott, 1968
Covid-19 (Decapoda: Brachyura: Potamidae) from
Karst Menoreh, central Java, Indonesia

2 100 Pengembangan herbal imunomodulator -
Sudah selesai uji klinis di RS Darurat
Wisma Atlet dan sudah keluar Izin edar
BPOM.
Keluaran 2 prototipe obat herbal:
1.) Kombinal herbal Fatigon
Promuno
2.) Cordyceps

Pada output kegiatan prioritas nasional Virus SARS-CoV-2 menghasilkan keluaran terdiri
dari:

Output utama :

1. Protokol whole genome sequencing dengan platform oxford nanopore
technology

2. Protokol optimasi transfeksi pada sel inang CHO K-1
3. Jumlah 895 SDM terampil dalam penanganan SARS-CoV-2 (biosafety dan

biosecurity SARS-CoV-2)

Output tambahan :

4. Klon mamalia penghasil protein fusi
5. Jumlah 28 data genom SARS-CoV-2
6. Protokol uji RT LAMP

Gambar 54. Pelaksanaan Pelatihan SDM terampil Biosavety dan Biosecurity SARS-CoV-2
Indonesia memanggil

Kemudian pada output kegiatan Prioritas Nasional Pengungkapan dan Pemanfaatan
Biodiversitas Nusantara terdapat keluaran 11 Karya Tulis Ilmiah publikasi internasional

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

108

terindeks global. Kegiatan ini terdiri dari beberapa sub kegiatan antara lain Pengembangan
Peningkatan Populasi Spesies terancam Punah melalui Pengembangbiakan Exsitu dan
Reintroduksi, Biobank Fauna Indonesia dengan judul : Konservasi Plasma Nutfah Satwaliar,
Teknik Pembenihan Ikan Mata Merah (Systomus orphoides) Dalam Rangka Penyediaan
Benih Untuk Restoking, Inventarisasi Dan Karakterisasi Fauna Potensial Sebagai Agen
Biokontrol, Studi Karakterisasi Venom Satwa Liar Indonesia, Identifikasi dan Karakterisasi
Struktur Sarang dan Genome Laba-laba, Karakterisasi dan Bioaktivitasi lendir Keong Darat
Jawa sebagai Sediaan Nutricosmeceutical. Kemudian terdapat penelitian pengungkapan
biodiversitas tumbuhan.

Gambar 55. Pelaksanaan penelitian Konservasi Plasma Nutfah Satwa Liar : Kukang

Gambar 56. Pelaksanaan Penelitian Pembenihan Ikan Mata Merah

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

109

Gambar 57. Pelaksanaan Penelitian Perbanyakan S. frugiperda

Gambar 58. Riset Pengembangbiakan S. frugiperda bersama Pemprov Jawa Barat

Gambar 59. Pelaksanaan Riset Venom milking pada spesies ular T. puniceus
Kemudian dari kegiatan prioritas nasional herbal imunomodulator Covid-19 dapat diambil
hasil bahwa telah sukses dihasilkan prototype obat herbal yang sudah lulus uji klinis tahap
akhir dan keluar izin edar dari BPOM yaitu 2 (dua) produk obat herbal yaitu Fatigon

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

110

Promuno dan Cordyceps. Dalam kegiatan output Obat Herbal Imunomodulator ini dapat
diambil kesimpulan:
1) Dalam hasil uji klinik walaupun data perubahan analisa efikasi primer dan sekunder

tidak berbeda bermakna antar kelompok, namun dari data di bawah ini dapat
disimpulkan produk Fatigon Promuno lebih baik dari produk lainnya jika dilihat dari (1.)
Rata-rata waktu perbaikan gejala klinis non spesifik setelah intervensi, (2.) Persentase
jumlah status sembuh (PCR menjadi negatif) setelah 14 intervensi (3) Penurunan kadar
sitokin di semua parameter TNF-α, IL-1β, IL-6 .
2) Berdasarkan analisa keamanan secara keseluruhan produk Fatigon Promuno dan H2
Cordyceps lebih aman dibandingkan terhadap produk Placebo, serta berdasarkan
analisa efikasi dan keamanan, produk fatigon promuno yang yang paling aman.

Gambar 60. Ekstrak herbal imunomodulator yang sudah terstandar

Gambar 61. Pelaksanaan Uji Klinis Obat Herbal Imunomodulator di RS Wisma Atlit

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

111

3.2.2. Capaian Penting Lainnya

3.2.2.1. Penerimaan Penghargaan “Habibie Prize” tahun 2020 kepada Peneliti Puslit
Bioteknoligi Dr. Puspita Lisdiyanti, M.Agr.Chem.

Jelang akhir tahun 2020 ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) patut
berbangga. Dua dari penelitinya kembali meraih penghargaan Habibie Prize
untuk kategori bidang ilmu dasar dan ilmu bioteknologi. Penghargaan yang
sudah ada sejak 1999 tersebut diberikan pada perhelatan Inovasi Indonesia
Expo 2020 oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi
Nasional (Ristek/BRIN) pada Selasa 10 November 2020 yang diselenggarakan
bertepatan pada Hari Pahlawan Nasional.

Tahun 2020 ini salah satu penerima penghargaan bidang ilmu hayati adalah
Puspita Lisdiyanti. Sosok srikandi LIPI yang berasal dari Pusat Penelitian
Bioteknologi. Beliau meraih pengahrgaan Habibi Prize atas kiprahnya dalam
penelitian di bidang bioteknologi. Hingga saat ini hasil penelitian Dr. Puspita
Lisdiyanti terekam dalam publikasi sebanyak 38 jurnal internasional, 33 jurnal
nasional, satu bab di buku internasional, tiga buku nasional, empat bab di buku
nasional, 50 prosiding internasional dan nasional, dan 10 (sepuluh) paten yang
dua di antaranya telah tersertifikasi.

Gambar 62. Dr. Puspita Lisdiyanti,M.Agr.Chem menerima penghargaan “habibi prize”dari menteri
riset dan teknologi

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

112

3.2.2.2. Kepala LIPI merekomendasikan Dr. Puspita yang bergelar Doktor
bidang Applied Biology and Chemistry dari Tokyo University of Agriculture
tersebut untuk mengikuti seleksi penghargaan Habibi Prize yang merupakan
ajang bergensi bagi para ilmuwan tersebut. Selain menjabat sebagai Kepala
Pusat Penellitian Bioteknologi dan aktif melakukan penelitian, beliau juga
menjadi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di LIPI sejak
Maret 2020.

Salah satu Peneliti Puslit Biomaterial menjadi bagian dalam tim yang meraih
penghargaan internasional Hitachi Global Innovation Award 2020.

The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2020 merupakan
penghargaan level internasional kepada innovator atas pencapaian luar biasa
dalam bidang penelitian dan pengembangan sains dan teknologi serta dampak
sosialnya dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDG’s).
Penghargaan ini diberikan oleh Hitachi Global Foundation yang memandang
ASEAN adalah representasi dunia sebagai mercusuar harapan bagi umat
manusia dalam memperjuangkan keanekaragaman, inklusi, pembangunan
ekonomi, dan kelestarian lingkungan. Hanya universitas dan institusi riset dari
enam negara ASEAN terpilih, yang bisa mengajukan aplikasi proposal.

Adapun delapan penelitian yang menjadi bagian dari Environment Team dari
LIPI sebagai pemenang Best Innovation Award adalah: (1) Monitoring plastik
Sungai Citarum oleh Muhammad Reza Cordoba, (2) Daur ulang limbah plastik
dan (3) Pengembangan Bioplastik oleh Muhammad Ghozali dan Agus Haryono,
(4) Teknologi enzim untuk pengolahan air limbah oleh Ajeng Arum Sari dan
Dede Heri Yuli Yanto, (5) Lutor Nanobubble oleh Anto Tri Sugiarto, (6)
Teknologi pengolahan air limbah anaerobik dan (7) Riset Composting Toilet dari
Neni Sintawardani, serta (8) Floating Treatment Wetland oleh Cynthia Henny.
Dalam tim tersebut terdapat peneliti Puslit Biomaterial Dr. Dede Heri Yuli Yanto,
S.Si.,M.Agr yang menjadi bagian tim dalam memenangkan Hitachi Global
Innovation Award 2020 bersama Dr. Ajeng Arum Sari Kepala Loka Penelitian
Teknologi Bersih.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

113

Gambar 63. Dede Heri Yuli Yanto dan Ajeng Arum sebagai tim pemenang Best Innovation pada
Hitachi Global Innovation Award

3.2.2.3. Dr. Anggia Prasetyoputri, MSc dari pusat penelitian Bioteknologi meraih L'Oreal-
UNESCO for Women in Science 2020.

Seorang peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) Dr. Anggia Prasetyoputri MSc, judul penelitiannya yang
memenangkan kategori Life Science adalah "Deteksi Koinfeksi Bakteri pada
pasien Covid-19 melalui Metode Sekuensing dari Sampel Swab". Beliau berkata
bahwa beberapa studi telah menunjukkan jika sebagian pasien Covid-19 bisa
terinfeksi bakteri patogen pada saat yang bersamaan. Adanya koinfeksi atau
infeksi simultan oleh bakteri dapat terjadi karena bakteri memiliki sifat
oportunis yang bisa masuk saat tubuh sedang lemah. Infeksi bakteri lantas
dapat memperparah kondisi pasien serta meningkatkan risiko kematian pada
sebagian pasien Covid-19. Sehingga deteksi ada tidaknya bakteri patogen ini
dapat dilakukan melalui metode sekuensing atau mengurutkan basa nukleotida
sampel DNA yang diekstraksi dari sampel swab.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

114

Gambar 64. Dr. Anggia Prasetyoputri, M.Sc dari pusat penelitian Bioteknologi

Prestasi ini memberikan motivasi kepada SDM Iptek lainnya di seluruh LIPI
bahwa meskipun dalam masa pandemic namun kita masih dapat memberikan
kontribusi yang positif dan produktif menghasilkan output yang bermanfaat
bagi lembaga khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

3.4. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati pada tahun anggaran
2020 terdiri dari realisasi anggaran yang bersumber dari DIPA dan realisasi anggaran
dari kegiatan non DIPA (insentif Insinas, riset prioritas LPDP).

3.4.1. Realisasi Anggaran DIPA

Capaian realisasi volume keluaran untuk masing-masing output kegiatan sudah
tercapai 100% dengan realisasi anggaran di Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan
Hayati sampai dengan akhir tahun adalah senilai Rp 16.033.667.251,- dari total pagu
Rp. 19.178.420.000,- atau persentase realisasi dari pagu sebesar 83,60%. Realisasi
anggaran tersebut terdiri dari realisasi belanja modal sebesar Rp. 1.792.843.065,-
(51,52%) dan realisasi belanja barang sebesar Rp. 14.240.824.186,- (90,71%).
Berikut rincian capaian volume keluaran untuk masing-masing output dan realisasi
anggarannya :

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

115

Tabel 23. Realisasi Anggaran DIPA untuk setiap jenis belanja

Jenis Belanja Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Barang 15.698.549.000,- 14.240.824.186,- 90,71%
1.792.843.065,- 51,52%
Modal 3.479.871.000,- 16.033.667.251,- 83,60%

Total 19.178.420.000,-

Sumber: data Omspan Kementerian keuangan

Gambar 65. Grafik Pagu dan Realisasi Anggaran DIPA IPH per jenis belanja

Dari grafik realisasi anggaran tersebut diperoleh data bahwa realisasi belanja barang
sudah cukup baik dengan persentase 90,71% namun untuk realisasi belanja modal
masih di bawah persentase realisasi total yaitu hanya 51,52%, hal ini disebabkan
karena terdapat gagal lelang peralatan dan mesin dengan nilai yang besar pada
triwulan IV yang bermula dari mundurnya jadwal lelang akibat perubahan
perencanaan dan kondisi pandemic Covid-19. Selain nilai realisasi anggaran, terdapat
realisasi volume keluaran output kegiatan yang menjadi indikator keberhasilan
pelaksanaan kegiatan penelitian yang menggunakan anggaran DIPA. Berikut rincian
capaian volume keluaran kegiatan dan realisasi anggaran tiap output dalam DIPA:

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

116

Tabel 24. Realisasi output dan anggaran Kedeputian Bidang ilmu Pengetahuan Hayati

OutNput Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi Anggaran Realisasi
o (Rp.) (%)

.

1 5938.001 Hasil Penelitian Ilmu Rp 3.880.478.000 Rp. 2.755.644.650 71,01
Pengetahuan Hayati (Kekayaan

Intelektual)

2 5938.002 Virus SARS-CoV-2 Rp 5.274.258.000 Rp. 4.499.150.551 85,30
(Protokol)

3 5938.003 Hasil Pengungkapan Rp 3.649.347.000 Rp. 3.580.201.817 94,00

dan Pemanfaatan Biodiversitas

Nusantara (Kekayaan Intelektual)

4 5938.004 Herbal Imunomodulator Rp 3.724.926.000 Rp. 2.963.167.564 79,55
untuk Penanganan Covid-19
(Prototipe Obat Herbal)

5 5938.994 Layanan Perkantoran Rp 2.488.461.000 Rp. 2.235.502.669 89,83
(Layanan)

6.000.000.000 5.274.258.000

4.499.150.551

5.000.000.000 3.810.297.000
3.880.478.000 3.580.201.817
3.724.926.000
4.000.000.000 2.488.461.000

2.755.644.650 2.963.167.564

3.000.000.000 2.235.502.669

2.000.000.000

1.000.000.000

0 5938.001 Hasil 5938.002 Virus 5938.003 Hasil 5938.004 Herbal 5938.994 Layanan

Penelitian Ilmu SARS CoV-2 Pengungkapan Immunomodulator Perkantoran
Pengetahuan (Protokol) dan Pemanfaatan untuk Penanganan (Layanan)
Hayati (Kekayaan Biodiversitas Covid-19
Intelektual) Nusantara (Prototipe Obat
(Kekayaan Herbal)
Intelektual)

Total Pagu (Rp.) Total Realisasi (Rp.)

Gambar 66. Grafik Pagu dan Realisasi per Output kegiatan

Realisasi anggaran yang paling besar terdapat pada output 994 Layanan Perkantoran yang
merupakan kegiatan rutin untuk operasional perkantoran sebesar Rp 2.235.502.669,-.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

117

Kemudian realisasi anggaran yang besar juga terdapat pada kegiatan Prioritas Nasional
output 003 Hasil Pengungkapan dan Pemanfaatan Biodiversitas Nusantara (Kekayaan
Intelektual) dengan persentase realisasi Rp. 3.580.201.817,- atau 94% yang merupakan
kegiatan penelitian oleh Puslit Biologi berupa eksplorasi Keanekaragaman hayati (kehati)
dengan capaian output yang sesuai. Selanjutnya untuk realisasi anggaran pada kegiatan
Prioritas Nasional output 002 kegiatan Virus SARS-CoV-2 berupa pengembangan SDM dan
pembuatan Protokol biosavety dan biosecurity virus SARS-CoV-2 dengan realisasi Rp.
4.499.150.551,- atau 85,30% digunakan untuk belanja barang kit sampel deteksi virus.
Dengan capaian realisasi anggaran diatas 80% mengingat pada kondisi pandemic seperti
tahun ini merupakan pencapaian yang bagus, hal ini di dukung dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang diambil untuk percepatan proses pengadaan barang dan jasa salah satunya
dengan mekanisme penggabungan paket/ konsolidasi pada lelang barang. Hal ini
bersampak signifikan bagi alur proses dengan penghematan waktu pelaksanaan lelang.
Kemudian realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja pada masing-masing output
kegiatan ditampilkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 25. Realisasi Anggaran DIPA per jenis belanja pada masing-masing output

Nama Output Pagu Belanja (Rp) Realisasi Belanja (Rp) Total Pagu Total Realisasi %
(Rp.) (Rp.) Realis

B.Barang (Rp.) B.Modal (Rp.) B.Barang (Rp.) B.Modal (Rp.) asi

5938.001 Hasil Penelitian 3.721.531.000 158.947.000 2.641.929.550 113.715.100 3.880.478.000 2.755.644.650 71%
Ilmu Pengetahuan Hayati 5.274.258.000 4.499.150.551 85%
(Kekayaan Intelektual) 3.370.582.000 1.903.676.000 3.305.011.946 1.194.138.605 3.810.297.000 3.580.201.817 94%
3.414.825.000 395.472.000 3.375.379.817 204.822.000
5938.002 Virus SARS- 3.724.926.000 2.963.167.564 80%
CoV-2 (Protokol) 2.703.150.000 1.021.776.000 2.683.000.204 280.167.360
2.488.461.000 2.235.502.669 90%
5938.003 Hasil 2.488.461.000 0 2.235.502.669 0 19.178.420.000 16.033.667.251 83,6%
Pengungkapan dan
Pemanfaatan
Biodiversitas Nusantara
(Kekayaan Intelektual)

5938.004 Herbal
Imunomodulator untuk
Penanganan Covid-19
(Prototipe Obat Herbal)

5938.994 Layanan
Perkantoran (Layanan)

15.698.549.000 3.479.871.000 14.240.824.186 1.792.843.065

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

118

4.000.000.000 3.721.531.000 3.305.011.946 3.375.379.817
3.500.000.000
3.370.582.000 3.414.825.000

2.683.000.204

3.000.000.000 2.641.929.550 2.703.150.000
2.500.000.000
2.488.461.000
2.235.502.669

2.000.000.000 1.903.676.000

1.500.000.000 1.194.138.605
1.000.000.000
1.021.776.000
500.000.000
0 113.715.100 395.472.000 280.167.360
158.947.000 204.822.000

0 0

5938.001 Hasil Penelitian 5938.002 Virus SARS 5938.003 Hasil 5938.004 Herbal 5938.994 Layanan
Ilmu Pengetahuan Hayati CoV-2 (Protokol) Pengungkapan dan Immunomodulator untuk Perkantoran (Layanan)

(Kekayaan Intelektual) Pemanfaatan Penanganan Covid-19
Biodiversitas Nusantara (Prototipe Obat Herbal)
(Kekayaan Intelektual)

Pagu Belanja (Rp) B.Barang (Rp.) Pagu Belanja (Rp) B.Modal (Rp.)

Realisasi Belanja (Rp) B.Barang (Rp.) Realisasi Belanja (Rp) B.Modal (Rp.)

Gambar 67. Grafik Pagu dan Realisasi Anggaran per Jenis Belanja pada tiap output kegiatan

Dari gambar grafik realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja pada tiap output
kegiatan, dapat diketahui bahwa nilai realisasi belanja barang (akun 52) yang paling
besar terdapat pada output kegiatan 003 Pengungkapan dan Pemanfaatan
Biodiversitas Nusantara dengan nilai realisasi belanja barang Rp. 3.375.379.817,-.
Kemudian untuk realisasi belanja modal (akun 53) paling besar terdapat pada output
kegiatan 002 Virus SARS-CoV-2 sebesar Rp. 1.194.138.609,- untuk kebutuhan
pengadaan peralatan dan mesin penunjang penelitian terkait virus SARS-CoV-2.

Selanjutnya untuk realisasi anggaran berdasarkan jenis sumber dana, anggaran
yang bersumber dari Rupiah murni memiliki persentase terbesar dengan jumlah
pagu Rp. 17.718.650.000,- dan tereralisasi sebesar 88,27%. Sedangkan untuk
anggaran yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mempunyai
pagu sebesar Rp. 1.298.820.000,- dengan realisasi sebesar 17,88%. Selain ini
terdapat Hibah Langsung Luar Negeri sebesar Rp. 160.950.000,- dengan nilai
realisasi sebesar 100%. Berikut ditampilkan nilai pagu dan realisasi anggaran tiap
jenis sumber dana.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

119

Tabel 26. Pagu dan Realisasi Anggaran berdasarkan jenis sumber dana

No. Nama Sumber Dana Pagu (Rp) Realisasi Persentase

(Rp) Realisasi

1 RUPIAH MURNI 17.718.650.000 15.640.493.151 88,27%
2 PNBP 1.298.820.000 232.224.100 17,88%
3 HIBAH LUAR NEGERI 160.950.000 160.950.000 100,00%
83,60%
Total 19.178.420.000 16.033.667.251

18.000.000.000 17.718.650.000
16.000.000.000 15.640.493.151
14.000.000.000
12.000.000.000 1.298.820.000 160.950.000
10.000.000.000
232.224.100 160.950.000
8.000.000.000
6.000.000.000
4.000.000.000
2.000.000.000

-

RUPIAH MURNI PNBP HIBAH LUAR NEGERI
1 2 3

Pagu Realisasi

Gambar 68. Grafik pagu dan realisasi anggaran berdasarkan sumber dana

Pada proses pengelolaan anggaran tahun 2020 terdapat revisi pagu anggaran DIPA
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati terkait dengan penanganan pandemi Covid-
19. Adapun perubahan sebelum dan sesudah sesuai data pada tabel di bawah ini,
bahwa terdapat dua kegiatan baru yang difokuskan untuk penanganan pandemi
Covid-19. Kegiatan tersebut adalah (5938.002) Virus SARS-CoV-2 dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 5.274.258.000,- dan kegiatan yang kedua adalah (5938.004)
Herbal Imunomodulator Penanganan Covid-19 dengan pagu anggaran sebesar Rp.
3.724.925.900,-. Sedangkan kegiatan yang ditiadakan di triwulan ke empat adalah
(5938.002) Vaksin Rekombinan HPV dan Insulin serta (5938.004) Obat Berbasis OHT
dan Fitofarmaka. Total Pagu anggaran secara keseluruhan pun mengalami
penurunan dari yang semula sejumlah Rp. 2.808.037.000,- turun menjadi Rp.
1.190.755.000,-.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

120

Tabel 27. Revisi PAGU anggaran DIPA Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati dalam rangka
penanganan Covid-19.

Kegiatan/Output Awal (Rp) Akhir (Rp)

IPH 28.463.295.000,- 19.178.420.000,-

5938.001 Hasil Penelitian Ilmu 8.212.474.000,- 3.880.478.000,-
Pengetahuan Hayati

5938.002 Vaksin Rekombinan HPV 6.000.000.000,- -
dan Insulin

5938.002 Virus SARS-CoV-2 - 5.274.258.000,-

5938.003 Hasil Pengungkapan dan 7.500.000.000,- 3.649.347.000

Pemanfaatan Biodiversitas

Nusantara

5938.004 Obat Berbasis OHT dan 4,000,000,000,- -
Fitofarmaka

5938.004 Herbal Imunomodulator - 3.724.925.900,-
Penanganan Covid-19

5938.994 Layanan Perkantoran 2.750.821.000,- 2.488.461.000,-

Kebun Raya 9.558.037.000,- 7.940.755.000,-

5937.001 Tumbuhan Terancam 6.750.000,000,- 6.750.000.000,-
Yang Terkonservasi

5937.994 Layanan Perkantoran 2.808.037.000,- 1.190.755.000,-

3.4.2. Realisasi Anggaran Non DIPA

Anggaran dari sumber dana non DIPA Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati mempunyai
pagu total sebesar Rp. 25.482.471.714,- yang terdiri dari Program Insentif Riset Sistem
Inovasi Nasional (Insinas) dari Kementerian Riset dan teknologi sebesar Rp. 585.000.000,-
yang terdiri dari 6 (enam) judul kegiatan penelitian, kemudian Pelaksanaan Program
Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) sebanyak 2 (dua) judul kegiatan senilai Rp.
280.000.000,-. Selanjutnya yang paling besar dari program riset prioritas nasional yang
meliputi Program Prioritas Riset Nasional Tahun 2020 dari LPDP Kementerian Keuangan

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

121

sebanyak 31 (tiga puluh satu) judul kegiatan dengan total nilai kontrak Rp.
13.616.774.569,-. Kemudian terdapat prioritas khusus Program Pendanaan Konsorsium
Riset Dan Inovasi Untuk Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
sebanyak 10 (sepuluh) judul kegiatan penelitian dengan nilai pendanaan Rp.
9.261.644.145. Program Pendanaan Riset Inovatif Produktif (Rispro) Kompetisi dengan nilai
Rp. 1.573.553.000,-. Serta yang terakhir pendanaan Program Produk Teknologi Yang
Didiseminakan Ke Masyarakat Tahun 2020 (Difusi) sebesar Rp. 165.500.000,-. Dari
pendanaan riset non DIPA tersebut terdapat realisasi anggaran sampai dengan 31
Desember 2020 sebesar Rp. 11.898.067.279,- dan sisanya digunakan untuk pencairan
tahun 2021 dan seterusnya sesuai masa kontrak yang telah ditanda tangani. Berikut rincian
nilai pendanaan dan realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 28. Rekapitulasi Program Penelitian Pendanaan Non DIPA

NO JENIS KEGIATAN JUMLAH NILAI JUMLAH JUMLAH
PENDANAAN REALISASI S.D ANGGARAN
31 DESEMBER TAHUN 2021 DST
(Rp) 2020 (Rp) (UNTUK KEG.
MULTIYEARS)
(Rp)

[1] [2] [4] [5] [6] = [4-5]

A NON DIPA LIPI

1 INSINAS 585.000.000 585.000.000 0

2 PPTI 280.000.000 280.000.000 0

3 RISPRO KOMERSIAL 1.573.553.000 1.096.561.511 476.991.489

4 RISPRO COVID 9.261.644.145 1.819.182.854 7.442.461.291

7 PRN LPDP 13.616.774.569 7.951.822.914 5.664.951.655

8 DIFUSI 165.500.000 165.500.000 0

Jumlah A 25.482.471.714 11.898.067.279 13.584.404.435

Dari 8 (delapan) kategori program pendanaan riset non DIPA tersebut, terdapat beberapa
program yang dilanjutkan ke tahun 2021 antara lain program pendanaan rispro komersial,
rispro Covid dan Program Prioritas nasional PRN dari LPDP. Berikut rincian judul kegiatan
penelitian dan realisasi anggaran tahun 2020 dari pendanaan non DIPA untuk tiap jenis
program kegiatan yang ada.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

122

Tabel 29. Rincian kegiatan dan realisasi non DIPA program Insinas

NO KEGIATAN/ JUDUL SATUAN DURASI NILAI REALISASI
RISET KERJA S.D 31
PENELITIAN PENDANAAN DESEMBER
2020
(TAHUN)

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

A INSINAS

1 Aplikasi Edible Film Puslit 1

Berbentuk Biokapsul Biomaterial 132.000.000 132.000.000

Menggunakan Teknologi

Nanoselulosa Untuk

Ekstrak Buah Manggis

Berbasis Pati Tapioka Dan

Sagu (Lanjutan)

2 Pengembangan Bodi Puslit 1

Pesawat Super Ringan Biomaterial 97.000.000 97.000.000

Untuk Unmanned Aerial

Vehicle (Uav) Berbasis

Selulosa

3 Pengembangan Inovasi Puslit 1

Produksi Biokatalisator Bioteknologi 117.000.000 117.000.000

Enzim Pektinase untuk

Aplikasi pada Industri

Pangan (kakao):

Produksi Cokelat Tinggi

Antioksidan Flavonoid

untuk Pencegahan

Penyakit Diabetes pada

Remaja/Dewasa

4 Pengembangan Proses Puslit 1

Fermentasi Jerami Padi Bioteknologi 92.000.000 92.000.000

Menjadi Pakan Komplit

Untuk Program Prioritas

Riset Nasional Bibit Sapi

Potong

5 Pangan Fungsional Puslit 1

Berbasis Peptida Bioaktif Bioteknologi 70.000.000 70.000.000

Kolagen dari Teripang

Pasir (Holothuria scabra)

dalam Membantu

Pengikatan Mineral

Esensial untuk

Mengurangi Risiko Stunting

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

123

6 Pengembangan Formulasi Puslit 1

Ransum Berbasis Bioteknologi 77.000.000 77.000.000

Leguminosa Sebagai

Sumber Protein Untuk

Meningkatkan

Produktivitas Bibit Sapi

Potong Lokal Dalam

Mendukung Prioritas Riset

Nasional

Jumlah Insinas (a)

585.000.000 585.000.000

Tabel 30. Rincian kegiatan dan realisasi anggaran non DIPA program PPTI

B PPTI Durasi Nilai Realisasi 2020
No. Judul Kegiatan Penelitian Satker (th) Pendanaan (Rp)
(Rp) 150.000.000
1 Pengembangan Produk Puslit 1
Komposit Polyurethane Biomaterial 150.000.000

Foam dan Serat Alam Untuk

Insulator Badan
Gerbong Kereta Api

2 Pengembangan Probiotik Puslit 1 130.000.000
Unggul Bermitra Dengan PT. Bioteknologi 130.000.000

Shing Sukses Abadi Di Pusat

Pemanfaatan dan Inovasi
IPTEK LIPI untuk

Meningkatkan Produktivitas
Perikanan dan Peternakan-

Lanjutan

Jumlah PPTI (b) 280.000.000 280.000.000

Tabel 31. Rincian kegiatan dan realisasi anggaran non DIPA program Rispro Komersial

C RISPRO KOMERSIAL Durasi Nilai Realisasi 2020
No. Judul Kegiatan Penelitian Satker (th) Pendanaan (Rp)
(Rp)
1 Akselerasi Komersialisasi Puslit 2 1.096.561.511
1.573.553.000
Produk Mocaf Kaya Beta Bioteknologi
Karoten Untuk Mendukung

Industri Kreatif Pangan
olahan

Jumlah Rispro Komersial

(c) 1.573.553.000 1.096.561.511

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

124

Tabel 32. Rincian kegiatan dan realisasi anggaran non DIPA program Rispro Covid

D RISPRO COVID Satker Durasi Nilai Realisasi 2020
No. Judul Kegiatan Penelitian (th) Pendanaan (Rp)
(Rp) 205.489.590
2 APD Proses Crosslink Material Puslit 1 94.104.530
Antibacterial pada Material Kain Biomaterial 348.062.000
melalui Surface Modification

3 Development Of Quick And Puslit 2
611.000.000
Direct (One Step) Detection Of Bioteknologi

Sars-Cov-2 From Patients’
Nasopharyngeal Swab And

Capacity Building On Utilising
Oxford Nanopore Technology As

Affordable Platform For Sars-

Cov-2 Genome Sequencing To
Support Vaccine Development

4 Pengembangan Kandidat Vaksin Puslit 1 176.203.578
Rekombinan Protein Fusi untuk Bioteknologi 391.880.000 0 (tahun 2021)

Penyakit Covid-19 2
250.000.000
5 Kantong Jenazah Biodegradable, Puslit
kuat dan tahan air untuk Biomaterial

pencegahan penyebaran

COVID-19

6 Sintesis Partikel Pseudovirus Puslit 2 0 (tahun 2021)
400.000.000
Sars-Cov-2 Untuk Uji Netralisasi Bioteknologi
Berbasis Laboratorium Bsl-2

7 Pengembangan Kandidat Vaksin Puslit 2 0 (tahun 2021)
Menggunakan Desain Stabilisasi Bioteknologi 1.515.911.000
Prefusi Protein Spike Dari Virus
Sars-Cov-2 Dengan Sistem 2 0 (tahun 2021)
Ekspresi Sel Mamalia 1.143.600.000 0 (tahun 2021)

8 Pengembangan Kandidat Primer Puslit 2
Spesifik SARS-COV-2 Indonesia Bioteknologi 900.353.145

9 Pengembangan Enzim Sintetik Puslit
Reverse Transcriptase Dan Dna Bioteknologi

Polymerase Untuk Aplikasi

Deteksi Covid-19

10 REAL-TIME SURVEILANS GENOM Puslit 2 0 (tahun 2021)
1.700.838.000
SARS-Cov-2 (Venomcov): Bioteknologi

IMPLEMENTASI WHOLE
GENOME SEQUENCING (WGS)

UNTUK PENANGGULANGAN
PANDEMI COVID-19 DI

INDONESIA

Jumlah Rispro Covid (d) 9.261.644.145 1.819.182.854

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

125

Tabel 33. Rincian kegiatan dan realisasi anggaran non DIPA program PRN LPDP

G PRN LPDP Satker Durasi Nilai Realisasi 2020
No. Judul Kegiatan Penelitian (th) Pendanaan (Rp)

(Rp)

2 Pembenah Tanah Berbasis Puslit 1 220.296.440
Mikroba Unggulan Penginduksi Bioteknologi 350.000.000

Ketahanan dan Toleransi
Sistemik Tanaman Bawang

Merah dan Bawang Putih yang

Terintegrasi Smart Agriculture
Management System

3 Pupuk Hayati (Agen Biostimulan) Puslit 3 142.377.120
Berbasis Mikroba Unggulan Bioteknologi 250.000.000

untuk Menunjang Produksi

Bawang Merah Berkualitas,
Berkelanjutan dan Berpotensi

Hasil Tinggi

4 Teknologi Pengendalian Hama Puslit 3
Bawang Merah dengan Bioteknologi 202.740.300 125.492.700
380.750.000 172.038.200
Biopestisida Berteknologi Nano

5 Evaluasi Galur Harapan Cabai Puslit

Tahan Daya Simpan Buah dan Bioteknologi

Adaptif Cekaman Antrachnose
dalam Mendukung Prioritas Riset

Nasional VUB Cabai Berdaya
Hasil Tinggi dan Adaptif

6 Pemetaan Keragaman Plasma Puslit 1 130.281.350
Nutfah Cabai (Capsicum sp) di Bioteknologi 300.000.000 165.561.833

Lahan Kering Indonesia 3
241.733.949
7 Rekayasa Genetik Tanaman Puslit
Cabai In Vitro Dengan Mutasi Bioteknologi

(Irradiasi Sinar Gamma) dan
Perbanyakan Bibit Menggunakan

Bioreaktor Mendukung Prioritas

Riset Nasional VUB Cabai
Berdaya Hasil Tinggi dan Adaptif

8 Teknologi Budidaya Presisi, Puslit 3
400.000.000
Pupuk Organik Hayati, Pupuk Bioteknologi 208.363.099

Pengendalian Organisme

Pengganggu Tanaman (OPT)
melalui Smart Farming System

9 Pengembangan suplemen pakan Puslit 2
200.000.000
terenkapsulasi berbasis Bioteknologi 60.866.678
nutrigenomik untuk

meningkatkan fertilitas sapi
pejantan POGASI dalam rangka

mendukung program riset

nasional

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

126

10 Deteksi sapi potong unggul Puslit 3
180.387.600
Peranakan Ongole yang Bioteknologi 31.719.997

berpotensi karkas daging tinggi
menggunakan bovine DNA

testing kit untuk mendukung
Program Riset Nasional

11 Produksi next generation sperm Puslit 2
90.000.000
sexing untuk percepatan Bioteknologi 24.187.800
peningkatan populasi sapi

POGASI Indonesia dalam
mendukung Prioritas Riset

Nasional (PRN) 2020 - 2024

12 Pengembangan nano-albumen Puslit 2
sebagai bahan pemisahan Bioteknologi 97.000.000 72.503.400

sperma jantan-betina untuk
mendukung program prioritas

riset nasional bibit sapi potong

unggul

13 Pengembangan teknologi Puslit 3
200.000.000
multiple ovulation dan embrio Bioteknologi 130.420.000

transfer (MOET) untuk produksi
sapi POGASI unggul dalam

rangka Prioritas Riset Nasional

14 Deteksi cepat campylobacter Puslit 3
179.556.400
fetus sebagai agen infeksi Bioteknologi 133.891.780

penyebab infertilitas pada sapi
dalam rangka mendukung

program prioritas riset nasional
(PRN)

15 Pengembangan teknik molekuler Puslit 3
98.000.000
untuk pengendalian penyakit Bioteknologi 55.026.650
Septicema Epizootica (SE)

dengan teknik terapi gen dalam

mendukung program Prioritas
Riset Nasional (PRN)

16 Pengembangan Research Cell Puslit 4
1.440.000.000
bank (RCB) untuk ekspresi Bioteknologi 539.304.798

protein rekombinan human
insulin dan analognya

17 Fermentasi, Purifikasi, dan Puslit 4
800.000.000
Karakterisasi Prekursor Human Bioteknologi 426.589.400

Insulin Rekombinan dan

Pengubahannya Menjadi Human
Insulin Rekombinan

18 Penentuan Aktivitas In Vitro Puslit 5
200.000.000
Produk Biosimilar Insulin Bioteknologi 108.777.970
3 205.336.260
19 Pengembangan Minyak Teripang Puslit 349.599.000

(Holothuria scabra) Sebagai Bioteknologi
Imunomodulator Dalam Upaya

Kemandirian Bahan Baku Obat
Berbasis Biodiversitas Indonesia

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

127

20 Pengembangan Formulasi Jahe Puslit 2
360.000.000
Merah dan Rosella sebagai Obat Bioteknologi 249.059.701

Hebal terstandar untuk
Antihipertensi dalam Upaya

Kemandirian Bahan Baku Obat
Berbasis Biodiversitas Indonesia

21 Pengembangan Research Cell Puslit 5
Bank (RCB) Untuk Produksi Bioteknologi 1.998.150.000 1.257.879.632

Bahan Baku Vaksin Rekombinan
HPV

22 Pengembangan dan Optimasi Puslit 3
200.000.000
Self-Healing Concrete Berbahan Biomaterial 131.113.243
Arang Hidro dan Hydrogel dari

Limbah Perkebunan Kelapa

Sawit sebagai Pendukung
Material Struktur

23 Pengembangan Teknologi Puslit 5
Pembuatan dan Produk Biomaterial 200.000.000 121.315.220

Sandwich Panel untuk Dinding

Bangunan Berbahan Poliuretan
dan Serat Alam

24 Pengembangan Produk Laminasi Puslit 3
200.000.000
dan Densifikasi Berbasis Kayu- Biomaterial 114.396.510
Bambu Sebagai Komponen 3 143.519.426
200.000.000
Bahan Bangunan dan Furnitur

25 Penentuan Marker Aktif Puslit

Antiaging dan Antioksidan Bioteknologi

Dengan Chemometrik Sebagai
Standar dalam Pengembangan

Metode Standardisasi Kualitas
Minyak Atsiri

26 Pengembangan Serat Rami Puslit 3
422.400.000
Tahan Api Terimpregnasi Biomaterial 282.631.900
Poliuretan Berbasis Lignin Dan 5 117.542.064
288.000.000
Tanin

27 Serat Rami (INA-GRASS) Puslit
sebagai Bahan Tekstil Sensitif Bioteknologi

pH melalui Pengembangan
Proses Oksidasi Biodegumming

dengan Katalis TEMPO

28 Pengembangan sistem informasi Puslit 5
1.434.495.160
digital dan sistem identifikasi Biomaterial 951.427.281

serat alam sebagai sumber serat

tekstil

29 Pengembangan konsep Puslit Biologi 2
368.000.000
modifikasi ekologis dan produk 218.446.195
alam untuk meningkatkan

efektivitas pengelolaan dan

pemanfaatan ekosistem

30 Pengembangan Super Hidrogel Puslit 2
385.962.160
Berbasis Selulosa dan Pati untuk Biomaterial 253.208.083

Sistem Penghantaran Obat
Terkendali

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

128

31 Biosintesis dan biofabrikasi Puslit 2 1.012.588.100
Bacterial Cellulose sebagai Biomaterial 1.400.000.000
bahan dasar dari produk alat
Kesehatan biomedik 13.616.774.569 7.951.822.914

Jumlah PRN LPDP (g)

Table 34. Rincian kegiatan dan realisasi anggaran non DIPA program Difusi kepada masyarakat
H DIFUSI

No. Judul Kegiatan Penelitian Satker Durasi Nilai Pendanaan Realisasi 2020
(th) (Rp) (Rp)
1 Pengembangan Ukm Pangan
Fungsional Berbasis Jamur 1 165.500.000 165.500.000
Pangan Untuk Meningkatkan
Imunitas Dalam Menangkal
Covid 19

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

129

BAB IV
PENUTUP

Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020

130


Click to View FlipBook Version