Gambar 44. Proses pelaksanaan pelepasan liar Landak Jawa di Taman Nasional Gunung Merbabu,
                         Jawa Tengah.
             Dengan keberhasilan pelaksanaan penangkaran dan pengembangbiakan populasi,
             maka target indikator kinerja Jumlah spesies TSL terancam punah yang ditingkatkan
            populasinya telah tercapai 1 (satu) jenis yaitu spesies landak jawa (Hystrix javanica)
             sehingga telah memenuhi capaian sesuai target dengan persentase 100%.
           b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
               lalu dan beberapa tahun terakhir.
               Capaian indikator kinerja jumlah spesies TSL terancam punah yang ditingkatkan
               populasinya sebanyak 1 (satu) jenis pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan
               capaian tahun lalu tidak dapat dibandingkan. Hal ini disebabkan karena pada tahun
               lalu 2019 dan beberapa tahun lalu yang masih masuk dalam periode Renstra 2015-
               2019 tidak terdapat penetapan indikator kinerja jumlah spesies TSL terancam punah
               yang ditingkatkan populasinya .
           c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
               menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
               Dalam dokumen Renstra LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa target indikator
               kinerja jumlah spesies TSL terancam punah yang ditingkatkan populasinya total
               seluruh LIPI sebanyak 5 (lima) jenis, dan semua target tersebut diturunkan kepada
               Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati mendapatkan target 5 (lima) jenis/ spesies TSL.
               Dengan capaian pada tahun 2020 sebanyak 1 (satu) jenis TSL maka jika
               dibandingkan dengan target tingkat LIPI tahun 2024 diperoleh persentase capaian
               tahun 2020 adalah 20%. Nilai persentase capaian tahun pertama Renstra ini sudah
               efektif karena sudah mencapai 20% dari target total 5 tahun Renstra pada 2024.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
81
d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
   Keberhasilan pencapaian indikator kinerja jumlah spesies TSL terancam punah yang
   ditingkatkan populasinya sebanyak 1 (satu) jenis spesies didukung oleh adanya SDM
   Iptek peneliti bidang zoologi yang ahli dalam melakukan konservasi penangkaran
   spesies TSL sehingga sukses dalam pelaksanaan penambahan populasi. Kemudian
   didukung dengan adanya infrastruktur riset laboratorium dan fasilitas penangkaran
   yang memadai serta dukungan anggaran khusus pada kegiatan prioritas nasional
   pengungkapan biodiversitas nusantara menjadikan pelaksanaan kegiatan
   penangkaran TSL menjadi terlaksana dengan sukses. Program yang
   berkesinambungan mengashilkan data dari tahun lalu yang akurat dan dapat
   diteruskan pada program yang sama tahun berikutnya.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
   Program kegiatan yang mendukung keberhasilan pencapaian indikator kinerja
   jumlah spesies TSL terancam punah yang ditingkatkan populasinya sebanyak 1 (satu)
   jenis spesies adalah program Prioritas Nasional pengungkapan biodiversitas
   keanekaragaman hayati nusantara. Program ini juga mendapatkan alokasi anggaran
   khusus pada output tersendiri dalam DIPA Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati tahun
   2020 sehingga dapat fokus melaksanakan penelitian penangkaran dan
   pengembangan populasi TSL.
3.1.9. Jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang dikonservasi di Kebun Raya
No. Indikator Kinerja  Target Akhir  Target          Capaian                 Persentase
                       (revisi)      s.d Triwulan 4  s.d Triwulan 4          capaian
1 Jumlah jenis         5 Jenis       5 Jenis         5                       100%
tumbuhan terancam
punah yang
dikonservasi di Kebun
Raya
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
   Capaian volume indikator kinerja Jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang
   dikonservasi di Kebun Raya pada akhir tahun 2020 sudah mencapai 5 jenis yang
   tersebar di empat Kebun Raya yang di kelola oleh LIPI. Dengan volume output
   capaian 5 jenis berarti sudah memenuhi target yang ditetapkan tahun 2020 yaitu 5
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
82
jenis (spesies) tumbuhan. Jenis spesies tumbuhan terancam punah yang berhasil
               dilakukan konservasi di Kebun Raya, antara lain sebagai berikut:
              1. Saurauia cauliflora
                    Adalah jenis tumbuhan terancam dengan status VU menurut IUCN Red List
                    Vulnerable (VU; Rentan) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies
                    yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan
                    datang (IUCN Red List). Jenis tanaman ini berhasil dilakukan konservasi di Kebun
                    Raya Cibodas dengan pelaksanaan pencangkokan dengan jumlah spesimen 5
                    (lima) buah.
                Gambar 45. (a) Saurauia cauliflora ; (b) Pelaksanaan konservasi salah satu jenis tanaman
                            terancam punah di PKT Kebun Raya Cibodas, yaitu Saurauia cauliflora
                                Gambar 46. Indeks IUCN Red List Tumbuhan Saurauia cauliflora
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
83
2. Pterocarpus indicus.
                    Adalah jenis tumbuhan terancam punah dengan status EN menurut IUCN Red
                   List EN (Endangered; Terancam punah). Pelaksanaan konservasi dilakukan
                    dengan perbanyakan jenis tumbuhan terancam punah yang dikonservasi satu
                   jenis sejumlah 250 bibit Pterocarpus indicus di Kebun Raya Purwodadi. Adapun
                    pemilihan jenis ini merupakan jenis pohon lokal dan termasuk jenis langka yang
                    memiliki beragam potensi antara lain penghasil kayu dan penyerap karbon tinggi.
                    Jenis ini sering diamati oleh para peneliti di Kebun Raya Purwodadi, sehingga
                    banyak publikasi mengangkat jenis ini dan di Kebun Raya Purwodadi penyebaran
                    anakan dan pengumpulan bijinya relatif mudah.
           Gambar 47. (a) Perbanyakan Bibit Pterocarpus indicus; (b) Indeks IUCN tanaman Pterocarpus indicus
             Gambar 48. Penyerahan bibit tumbuhan langka yang berhasil dikonservasi ke sekolah-sekolah.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
84
3. Dipterocarpus retusus
                    Adalah jenis tumbuhan terancam punah dengan status EN menurut IUCN Red
                   List EN (Endangered; Terancam punah). adalah status konservasi yang diberikan
                    kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada
                    waktu yang akan datang (IUCN Red List). Jenis tanaman ini berhasil dilakukan
                    konservasi di Kebun Raya Bogor dengan pelaksanaan pencangkokan dengan
                    jumlah 500 spesimen.
                                         Gambar 49. Jenis tanaman Dipterocarpus retusus
                         Gambar 50. Indeks IUCN tanaman terancam punah Dipterocarpus retusus
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
85
4. Dipterocarpus alatus
                   Adalah jenis tumbuhan terancam dengan status VU menurut IUCN Red List
                   Vulnerable (VU; Rentan) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies
                    yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan
                    datang (IUCN Red List). Jenis tanaman ini berhasil dilakukan konservasi di Kebun
                    Raya Bogor dengan pelaksanaan pencangkokan dengan jumlah spesimen 200
                    buah.
                                                 Gambar 51. Tanaman Dipterocarpus alatus
                 Gambar 52. Tanaman Dipterocarpus alatus yang masuk kategori VU pada IUCN Redlist
              5. Joannesia princeps
                   Adalah jenis tumbuhan terancam dengan status VU menurut IUCN Red List
                   Vulnerable (VU; Rentan) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies
                    yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan
                    datang (IUCN Red List). Jenis tanaman ini berhasil dilakukan konservasi di Kebun
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
86
Raya Eka Karya Bali dengan pelaksanaan stek dengan jumlah spesimen 10 buah.
                 Gambar 53. Pembibitan Tumbuhan Joannesia princeps di konservasi di Kebun Raya Bali
               Dengan demikian persentase capaian target indikator kinerja Jumlah jenis tumbuhan
               terancam punah yang berhasil dilakukan konservasi di Kebun Raya sebanyak 5 jenis,
               sehingga persentase capaian adalah 100%.
           b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
               lalu dan beberapa tahun terakhir.
               Capaian indikator kinerja jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang dikonservasi
              di Kebun Raya sebanyak 5 (lima) jenis tumbuhan tahun 2020 jika dibandingkan
               dengan capaian tahun lalu tidak dapat dibandingkan karena pada tahun 2019 tidak
               terdapat indikator kinerja tersebut. Penetapan indikator kinerja jumlah jenis
               tumbuhan terancam punah yang dikonservasi di Kebun Raya baru mulai ditetapkan
               pada perjanjian kinerja 2020 yang merupakan awal tahun pertama Renstra 2020-
               2024.
           c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
               menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
               Dalam dokumen Renstra LIPI tahun 2020-2024 tidak disebutkan secara eksplisit
               berapa target indikator kinerja jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang
               dikonservasi di Kebun Raya. Namun dalam rencana implementatif PKT Kebun Raya
               akan dimuat target jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang dikonservasi
               sebanyak 25 (dua puluh lima) jenis. Dengan capaian pada tahun 2020 sebanyak 5
               (lima) jenis tumbuhan maka jika dibandingkan dengan target tahun 2024 diperoleh
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
87
persentase capaian tahun 2020 adalah 20%. Nilai persentase capaian tahun pertama
   Renstra ini sudah efektif karena sudah mencapai 20% dari target total 5 tahun
   Renstra pada tahun 2024.
d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
   Keberhasilan pencapaian indikator kinerja jumlah jenis tumbuhan terancam punah
   yang dikonservasi di Kebun Raya sebanyak 5 (lima) spesies tumbuhan didukung oleh
   adanya SDM Iptek peneliti bidang botani dan perkebun rayaan yang ahli dalam
   melakukan konservasi penangkaran spesies tumbuhan langka dan terancam punah
   sehingga sukses dalam pelaksanaan penambahan spesimen. Kemudian didukung
   dengan adanya infrastruktur riset laboratorium dan fasilitas pembibitan tanaman
   yang memadai serta dukungan anggaran khusus pada kegiatan perkebun rayaan
   menjadikan pelaksanaan kegiatan konservasi dan pembibitan tanaman terancam
   punah menjadi terlaksana dengan sukses. Program yang berkesinambungan dan
   kebijakan manajemen pengelolaan terpadu bersama antara 4 (empat) Kebun Raya
   yang dikelola oleh LIPI dalam pelaksanaan anggaran konservasi dan eksplorasi serta
   anggaran pemeliharaan koleksi memberikan daya dukung positif dalam keberhasilan
   pembibitan baru dan penambahan koleksi untuk tanaman langka.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
   Program kegiatan yang mendukung keberhasilan pencapaian indikator kinerja
   jumlah jenis tumbuhan terancam punah yang dikonservasi di Kebun Raya sebanyak
   5 (lima) jenis spesies adalah program konservasi dan pembibitan untuk penambahan
   koleksi tanaman langka yang terancam punah. Program ini juga mendapatkan
   alokasi khusus anggaran output tersendiri pada DIPA PKT Kebun Raya secara
   terpadu tahun 2020 untuk 4 (empat) Kebun Raya di pusatkan pada PKT Kebun Raya
   Bogor sehingga dapat fokus melaksanakan penelitian konservasi dan pembibitan
   tanaman koleksi langka yang terancam punah.
3.2.2. Penguatan dan peningkatan sumber daya riset dan inovasi yang unggul dan
       kompetitif dari Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (Arah Kebijakan 2)
SASARAN STRATEGIS -4  Meningkatkan produktivitas dan daya saing sumber
           (SS-4)     daya riset dan inovasi bidang Ilmu Pengetahuan Hayati
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
88
3.2.2.1. Persentase SDM lptek Berkualifikasi S3 pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan
Hayati
No. Indikator Kinerja  Target Akhir  Target                        Capaian          Persentase
                       (revisi)      s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4                  capaian
1 Persentase SDM lptek 30% SDM       30% SDM lptek 28,03%                           93%
Berkualifikasi S3      lptek         Berkualifikasi
pada Deputi Bidang Berkualifikasi Strata-3
llmu Pengetahuan       Strata-3
Hayati
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
   Capaian volume output untuk indikator kinerja Persentase SDM lptek Berkualifikasi
    S3 pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati pada akhir 2020 adalah 171
    pegawai atau persentase sebesar 28,03% dari total pegawai SDM Iptek di
    lingkungan Kedeputian Bidang IPH. Berikut rincian jumlah pegawai dengan
    kualifikasi S3 dengan persentasenya.
                       Tabel. 19. Jumlah SDM Iptek Kualifikasi S3
        No. Satuan kerja             Jumlah Pegawai
                                     Kualifikasi S3
        1 Puslit Bioteknologi        55
        2 Puslit Biologi             65
        3 Puslit Biomaterial         26
        4 PKT Kebun Raya             25
        Total                        171
        Persentase                   =(171/610)*100% =
                                     28,03%
*) keterangan = jumlah total pegawai SDM Iptek di Kedeputian IPH adalah 610 orang.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
89
65   55
70
60
50
40 26 25
30
20
10
0                        Bioteknologi      Biomaterial PKT Kebun Raya
            Biologi
                                       Jumlah SDM S3
Gambar 3.35. Grafik Jumlah SDM Iptek Kualifikasi S3
    Jumlah Pegawai Kualifikasi S3 IPH Tahun 2020
            4 PKT Kebun                                  1 Puslit
                 Raya                                 Bioteknologi
      3 Puslit 15%                                         32%
    Biomaterial
        16%
                         2 Puslit Biologi
                               37%
Gambar 3.36. Diagram Persentase Jumlah SDM Iptek Kualifikasi S3
Dari capaian 171 orang berkualifikasi S3 atau mempunyai gelar Doktor dari total
SDM Iptek di Deputi Bidang IPH 610 pegawai, sehingga nilai persentase 28,03%
dari total pegawai SDM Iptek sehingga belum memenuhi target yang ditetapkan
tahun 2020 sebesar 93%. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa pegawai
yang sebenarnya sedang dalam tugas belajar sekolah S3 namun sampai dengan
akhir tahun 2020 belum mendapatkan gelar Doktor atau belum lulus sehingga belum
dapat dimasukkan dalam daftar capaian. Kemudian terdapat beberapa pegawai yang
sedang sekolah S3 melakukan penambahan waktu penyelesaian perkuliahan akibat
terdapat kondisi yang belum dapat diselesaikan sehingga target melewati tahun
yang direncanakan.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
90
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
               lalu dan beberapa tahun terakhir.
               Capaian indikator kinerja jumlah Persentase SDM lptek Berkualifikasi S3 pada Deputi
              Bidang llmu Pengetahuan Hayati tahun 2020 jika dibandingkan dengan capaian
               tahun lalu tidak dapat dibandingkan karena pada tahun 2019 tidak terdapat indikator
               kinerja tersebut. Penetapan indikator kinerja jumlah Persentase SDM lptek
               Berkualifikasi S3 pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati baru mulai ditetapkan
               pada perjanjian kinerja 2020 yang merupakan awal tahun pertama Renstra 2020-
               2024. Meskipun demikian, namun jumlah SDM berkualifikasi Doktor (S3) pada Deputi
               Ilmu Pengetahuan Hayati pada tahun 2020 mengalami kenaikan jika dibandingkan
               dengan tahun 2019 sebanyak 154 orang.
           c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
               menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
               Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa
               indikator kinerja jumlah Persentase SDM lptek Berkualifikasi S3 pada tingkat seluruh
               LIPI mempunyai target untuk tahun 2024 adalah 70%, kemudian Deputi Bidang IPH
               mendapatkan turunan target sebesar 59%. Perbandingan antara capaian tahun
               2020 sebesar 28,3% dibandingkan dengan target tahun 2024 di tingkat Deputi
               Bidang IPH 59% maka mendapatkan persentase rasio sebesar 47,50%. Dengan nilai
               persentase capaian tahun 2020 sudah mencapai rasio 47,5% dari target capaian
               Deputi Bidang IPH tahun 2024, maka menunjukkan bahwa capaian tahun 2020 ini
               sudah efektif karena sudah melebihi 20% dari target untuk tahun 2024.
         d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
               Capaian indikator kinerja persentase SDM lptek Berkualifikasi S3 pada Deputi Ilmu
               Pengetahuan Hayati untuk tahun 2020 sebesar 28,03% atau persentase capaian 93%
               dari target capaian tahun 2020. Capaian pada tahun 2020 belum memenuhi target
               karena terdapat beberapa pegawai yang sebenarnya sedang dalam tugas belajar
               sekolah S3 namun sampai dengan akhir tahun 2020 belum mendapatkan gelar
               Doktor atau belum lulus sehingga belum dapat dimasukkan dalam daftar capaian.
               Namun jika dibandingkan dengan target tahun 2024 secara keseluruhan capaian
              tahun 2020 ini sudah on track karena sudah melebihi 20% dari target lima tahun,
               dan kebijakan pimpinan yang mendukung program S3 terus dilakukan seperti
              pemberian kesempatan mengikuti program byresearch serta beasiswa lainnya untuk
               mempercepat capaian indikator kinerja ini.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
91
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
   Program yang mendukung dalam keberhasilan pencapaian target indikator kinerja
   persentase SDM lptek Berkualifikasi S3 pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati adalah
   program beasiswa by research tidak hanya untuk SDM Iptek namun juga terbuka
   untuk SDM Manajemen Iptek. Dengan adanya program beasiswa ini, para pegawai
   dapat meneruskan jenjang pendidikan Doktor dengan mengambil program studi
   yang inline dengan fokus penelitian di LIPI sehingga pegawai masih dapat
   melaksanakan kegiatan riset di tempat kerja sambil kuliah. Program beasiswa by
   research ini sangat membantu sivitas untuk pendapatkan pendanaan dalam
   meneruskan jenjang pendidikan ke S3. Selain program by research, program
   beasiswa SAINTEK dan RISETPRO adalah program beasiswa dari Kementerian Riset
   dan Teknologi yang membuka kesempatan untuk para sivitas SDM Iptek
   meneruskan pendidikan ke jenjang S3.
3.2.2.2. Rasio perolehan dana eksternal terhadap anggaran yang bersumber dari
   pemerintah pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati
No. Indikator Kinerja      Target Akhir  Target  Capaian                Persentase
                           (revisi)      s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4  capaian
1  Rasio perolehan dana    20%           20%     144,35%                721,75%
   eksternal terhadap
   anggaran yang
   bersumber dari
   pemerintah pada Deputi
   Bidang llmu
   Pengetahuan Hayati
       a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
               Capaian volume output indikator kinerja rasio perolehan dana eksternal terhadap
               pagu anggaran yang bersumber dari pemerintah pada Deputi Bidang llmu
               Pengetahuan Hayati sampai dengan akhir tahun 2020 telah mencapai Rp.
               14.458.519.806,- atau sebesar 144,35% dari total nilai pagu anggaran Deputi
               Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati. Jumlah capaian ini sudah memenuhi bahkan
               melebihi target yang ditetapkan 20% dari nilai pagu anggaran kedeputian IPH.
               Dengan capaian dana eksternal yang diperoleh sebesar 144,35% dari pagu
               anggaran maka nilai persentase capaian terhadap target 20% adalah sebesar
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
92
721,35%. Berikut rincian dana eksternal yang diperoleh di lingkungan Deputi Bidang
Ilmu Pengetahuan Hayati tahun 2020:
                  Tabel 20. Jumlah Dana Eksternal yang diperoleh Tahun 2020
NO SUMBER DANA NILAI PENDANAAN                    REALISASI PER 31
                                                  DESEMBER 2020 (Rp)
          EKSTERNAL             (Rp)
                                                        160.949.383
1 HIBAH LUAR NEGERI             160.950.000            1.779.608.895
                                                        260.983.290
2 HIBAH DALAM NEGERI *)         1.779.608.895         10.867.567.279
                                                        585.000.000
3 PNBP                          260.983.290           280.000.000
                                                        165.500.000
4 PRN, RISPRO, LPDP             24.451.971.714
                                                                0
5 INSINAS                       585.000.000          14.099.608.847
6 PPTI                          280.000.000
7 DIFUSI                        165.500.000
9 INSENTIF LAINNYA              0
TOTAL                           27.684.013.899
*Catatan: Hibah dalam negeri berupa hibah barang
Perhitungan persentase perolehan dana eksternal adalah rasio dari total dana
eksternal yang diperoleh tahun 2020 terhadap total pagu anggaran DIPA Deputi
Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati = (Rp. 27.684.013.899,-/ Rp. 19.178.420.000,-) x
100% = 144,35 %.
PAGU ANGGARAN                                     DANA EKSTERNAL (Rp)
     DEPUTI BIDANG
     IPH             TARGET PK                    REALISASI               CAPAIAN PK
                                                                       PERSENTASE (%)
        (Rp)         RASIO      JUMLAH (Rp)       JUMLAH (Rp)  RASIO
                                                                              721,75 %
  19.178.420.000     20,00%     3.835.684.000 27.684.013.899 144,35%
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
   lalu dan beberapa tahun terakhir.
   Capaian indikator kinerja rasio perolehan dana eksternal pada Deputi Bidang llmu
   Pengetahuan Hayati tahun 2020 jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu tidak
   dapat dibandingkan karena pada tahun 2019 tidak terdapat indikator kinerja tersebut.
   Penetapan indikator kinerja rasio dana eksternal pada Deputi Bidang llmu
   Pengetahuan Hayati baru mulai ditetapkan pada perjanjian kinerja tahun 2020 yang
   merupakan awal tahun pertama Renstra 2020-2024. Meskipun demikian dapat
   diketahuai bahwa perolehan dana eksternal mengalami peningkatan signifikan pada
   tahun 2020 dibanding tahun lalu terutama pada research grant non DIPA karena
   adanya riset prioritas nasional Covid-19.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
93
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
               menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
               Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa
               indikator kinerja rasio perolehan dana eksternal terhadap anggaran sumber DIPA
               pada Deputi Bidang IPH mempunyai target untuk tahun 2024 adalah 45%.
               Perbandingan antara capaian tahun 2020 sebesar 144,35% dibandingkan dengan
               target Deputi Bidang IPH pada tahun 2024 sebesar 45% yaitu sudah mencapai 320%.
               Hal ini menunjukkan bahwa capaian tahun 2020 ini sudah efektif karena sudah
               melebihi dari target pada tahun 2024.
           d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
               Capaian indikator kinerja rasio perolehan dana eksternal terhadap anggaran sumber
               DIPA pada tahun 2020 sudah berhasil memenuhi target sebesar 144,35% dan
               melebihi dari nilai yang ditetapkan dari 20% DIPA atau dengan persentase 721,35%.
               Hal ini disebabkan karena seluruh SDM Iptek pada Kedeputian Bidang IPH sangat
               aktif dalam menyusun proposal kegiatan penelitian dan dimintakan ke berbagai
              instansi yang menawarkan research grant seperti LPDP dan Kemenristek. Tema
               kegiatan penelitian yang diajukan pada proposal pun juga menawarkan nilai tambah
               dan daya guna bagi masyarakat luas sehingga diterima oleh instansti pemberi dana.
               Kreatifitas SDM Iptek serta kebijakan pimpinan yang mengharuskan para peneliti
               untuk mencari dana dari luar DIPA juga menjadi faktor pendukung dalam
               memperoleh pendanaan penelitian dari luar LIPI. Pada tahun 2020 Kedeputian
               Bidang IPH mendapatkan dana untuk 31 (tiga puluh satu) judul penelitian dari LPDP
               dan 10 (sepuluh) judul dari riset prioritas nasional Covid-19 serta 6 (enam) judul
               kegiatan INSINAS Kemenristek. Hal ini menunjukkan keberhasilan SDM Iptek yang
               produktif sefrta kapabel dalam menyusun proposal penelitian yang sesuai dengan
               kebutuhan stakeholder dan bermanfaat bagi bangsa.
           e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
               Program kegiatan yang mendukung keberhasilan dalam pencapaian target indikator
               kinerja rasio perolehan dana eksternal terhadap anggaran sumber DIPA pada tahun
               2020 adalah program penelitian dari non DIPA dan hibah serta dari Penerimaan
               Negara Bukan Pajak (PNBP). Dana eksternal yang diperoleh paling besar berasal dari
               dana penelitian non DIPA program riset prioritas nasional LPDP Kementerian
               Keuangan senilai Rp. 13.616.774.569,- dalam 31 (tiga puluh satu) judul kegiatan
               penelitian, kemudian disusul dengan pendanaan riset prioritas nasional Kemenristek
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
94
tentang Covid-19 senilai Rp. 9.261.644.145,- dalam 10 (sepuluh) judul kegiatan
     penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa SDM Iptek sangat produktif dan akitf dalam
     melaksanakan pengajuan proposal penelitian yang relevan dengan kebutuhan
     bangsa saat ini. Selain program pendanaan penelitian dari Kementerian Keuangan
     dan Kemenristek melalui riset prioritas nasional, dana eksternal yang diperoleh juga
     berasal dari PNBP senilai Rp. 2.399.503.144,- yang terbesar dari pendapatan akun
     425129- Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya senilai Rp 528.972.238,-
     ; akun 425431- Pendapatan Layanan Penelitian/Riset dan Pengembangan Iptek
     senilai Rp. 158.930.290,-. Hal ini menunjukkan porsi pendapatan dana eksternal dari
     PNBP cukup besar potensinya untuk dikembangkan layanan jasa penelitian.
3.2.3. Implementasi Reformasi Birokrasi pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati menuju
       Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan bersih (Arah Kebijakan 3)
SASARAN STRATEGIS -5              Mengoptimalkan pelaksanaan tata kelola pada Deputi
              (SS-5)              Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati yang efektif, efisien,
                                                          dan akuntabel
3.2.3.1. Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati
No. Indikator Kinerja             Target Akhir  Target          Capaian         Persentase
                                  (revisi)      s.d Triwulan 4  s.d Triwulan 4  capaian
1 Nilai Kinerja Reformasi         80,00         80,00           N/A
           Birokrasi pada Deputi                                                N/A
           Bidang llmu
           Pengetahuan Hayati
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
   Capaian indikator kinerja Nilai kinerja Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang Ilmu
   Pengetahuan Hayati tahun 2020 tidak dapat dihitung (N/A) not available disebabkan
   karena penilaian yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
   dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) belum ada. Kemudian jika melihat tahun lalu juga
   tidak ada hasil penilaian Kinerja Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang llmu
   Pengetahuan Hayati, karena satuan kerja DIPA pada tingkat Kedeputian baru
   ditetapkan mulai tahun 2020. Namun bisa diketahui nilai RB untuk tingkat LIPI dan
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
95
satuan kerja di bawah Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI. Perbandingan antara
               realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
               terakhir.
           b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
               lalu dan beberapa tahun terakhir.
               Capaian indikator Nilai kinerja Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang Ilmu
               Pengetahuan Hayati tahun 2020 yang tidak ada nilainya jika dibandingkan capaian
               tahun 2019 tidak dapat ditetapkan nilai perbandingannnya karena pada tahun 2019
               juga tidak ada hasil penilaian di tingkat Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati. Meskipun
               begitu namun bisa diketahui hasil penilaian RB tingkat satuan kerja Eselon II, nilai
               RB Pusat Penelitian Biologi, nilai RB Pusat Penelitian Bioteknologi, nilai RB Pusat
               Penelitian Bioteknologi dan pada tingkat LIPI. Untuk nilai RB tingkat LIPI tahun 2019
               adalah 78,08 nilai. Nilai ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yaitu 77,07 nilai
               dengan kenaikan pada komponen pengungkit A pada point Penataan dan Penguatan
               Organisasi; point Penguatan Pengawasan; serta point Kualitas Layanan Publik.
           c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
               menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
               Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa
               indikator kinerja Nilai kinerja Reformasi Birokrasi LIPI mempunyai target untuk tahun
               2024 adalah nilai 86. Nilai capaian indikator Nilai kinerja Reformasi Birokrasi pada
               Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati tahun 2020 yang belum ada nilainya jika
               dibandingkan dengan target tahun 2024 tidak dapat dilakukan perbandingan.
               Meskipun tidak dapat dilakukan perbandingan nilai, namun pelaksanaan
               implementasi Reformasi Birokrasi pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati tahun 2020
               sudah efektif dengan adanya penyederhanaan struktur organisasi pelaksana DIPA
               yang awalnya pada tahun lalu dilakukan oleh satuan kerja tingkat eselon II namun
               pada tahun 2020 dipusatkan pada Eselon I tingkat Deputi sehingga secara
               manajemen pengendalian dan pengawasan anggaran dapat dilakukan secara efektif.
           d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
               Capaian nilai kinerja Reformasi Birokrasi pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan
               Hayati tahun 2020 tidak dapat ditentukan nilainya disebabkan karena memang
               belum keluar hasil penilaian dari Kementerian PAN-RB untuk tingkat LIPI dan
               Kedeputian. Kemudian jika base nya akan digunakan nilai tahun lalu maka tidak ada
               nilai kinerja Reformasi Birokrasi tahun 2019 pada tingkat Deputi. Jika melihat capaian
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
96
tahun lalu maka terdapat kenaikan nilai capaian yang disebabkan karena terdapat
   penguatan pada aspek tatanan organisasi dimana terdapat perampingan struktur
   de-eselonisasi di tingkat LIPI maupun dalam kedeputian ilmu pengetahuan hayati.
   Kemudian penguatan pada komponen pengawasan internal dimana pengelola DIPA
   terpadu akan memudahkan pelaksanaan pengendalian internal.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
   Implementasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Deputi Ilmu Pengetahuan
   Hayati dilakukan dengan berbagai kebijakan yang mendukung pelaksanaan
   efektivitas kegiatan birokrasi penelitian. Pelaksanaan pengelolaan anggaran yang
   ditarik naik ke tingkat kedeputian memberikan efektivitas pemantauan seerta
   pengendalian penggunaan anggaran dalam kegiatan penelitian yang terpadu di
   bidang ilmu pengetahuan hayati. Pelaksanaan pengumpulan proposal kegiatan
   penelitian yang dulunya dilakukan pada masing-masing satuan kerja namun pada
   tahun 2020 dibuat terpadu di tingkat kedeputian sehingga proses seleksi proposal
   kegiatan penelitian dilakukan lebih efektif dan efisien.
3.2.3.1. Nilai Akuntabiltas Kinerja pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati
No. Indikator Kinerja  Target Akhir  Target  Capaian                            Persentase
                                                                                capaian
                       (revisi)      s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4
                                                                                N/A
1 Nilai Akuntabiltas Kinerja 74,00   74,00   N/A
           pada Deputi Bidang llmu
           Pengetahuan Hayati
             a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
                   Capaian indikator kinerja Nilai Akuntabiltas Kinerja pada Deputi Bidang Ilmu
                  Pengetahuan Hayati tahun 2020 tidak dapat dihitung (N/A) not available disebabkan
                   karena penilaian yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
                   Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) untuk tahun 2020 belum ada. Kemudian
                 jika melihat tahun lalu juga tidak ada hasil penilaian Akuntabiltas Kinerja pada
                   Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati, karena satuan kerja DIPA pada tingkat
                   Kedeputian baru ditetapkan mulai tahun 2020. Namun bisa diketahui nilai
                   akuntabilitas kinerja untuk tingkat LIPI dan satuan kerja di bawah Deputi Ilmu
                   Pengetahuan Hayati LIPI pada tahun 2019. Nilai Akuntabilitas Kinerja tingkat LIPI
                   pada tahun 2019 adalah 73,31 sedangkan target IPH tahun 2020 adalah 74 nilai.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
97
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
                   lalu dan beberapa tahun terakhir.
                   Capaian indikator Nilai Akuntabilitas Kinerja pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan
                   Hayati tahun 2020 yang tidak ada nilainya jika dibandingkan capaian tahun 2019
                   tidak dapat ditetapkan nilai perbandingannnya karena pada tahun 2019 juga tidak
                   ada hasil penilaian di tingkat Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati. Meskipun
                   begitu namun bisa diketahui hasil penilaian akuntabilitas kinerja tingkat LIPI tahun
                   lalu (2019) yaitu 73,31 dan nilai ini mengalami kenaikan dari capaian tahun
                   sebelumnya sebesar 72,84. Semua indikator mulai dari perencanaan kinerja,
                   pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan evaluasi internal mengalami kenaikan
                   point pada tahun 2019.
              c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
                   menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
                   Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa
                   indikator kinerja Nilai akuntabilitas kinerja LIPI mempunyai target untuk tahun 2024
                   adalah nilai 80. Nilai capaian indikator Nilai akuntabilitas kinerja pada Deputi Bidang
                   Ilmu Pengetahuan Hayati tahun 2020 yang belum ada nilainya jika dibandingkan
                   dengan target tahun 2024 maka tidak dapat dilakukan perbandingan. Namun jika
                   melihat nilai capaian akuntabilitas kinerja tahun sebelumnya 2019 dengan nilai
                  73,31 pada tingkat LIPI maka masih belum on track sesuai target pencapaiannya
                   sehingga perlu dilakukan percepatan dalam penguatan akuntabilitas kinerja.
              d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
                   kinerja.
                   Capaian nilai kinerja akuntabilitas kinerja pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan
                   Hayati tahun 2020 tidak dapat ditentukan nilainya disebabkan karena memang
                   belum keluar hasil penilaian dari Kementerian PANRB untuk tingkat LIPI dan
                   Kedeputian. Kemudian jika base nya akan digunakan nilai tahun lalu maka tidak ada
                   nilai kinerja akuntabilitas kinerja tahun 2019 pada tingkat Deputi. Jika melihat
                   capaian akuntabilitas kinerja tingkat LIPI tahun lalu (2019) maka terdapat kenaikan
                   nilai capaian dari tahun sebelumnya yang disebabkan karena terdapat penguatan
                   pada point perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, evaluasi internal dan
                   pelaporan kinerja. Nilai kenaikan total sebesar 0,47 point dan nilai terbesar kenaikan
                   pada komponen perencanaan kinerja disebabkan karena perombakan indikator
                   kinerja yang disesuaikan dengan rencana strategis.
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
98
3.2.3.2. Persentase jumlah rekomendasi yang telah ditindak lanjuti dan telah sesuai
dengan rekomendasi LHP BPK RI pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati
No. Indikator Kinerja          Target Akhir  Target  Capaian                Persentase
                               (revisi)      s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4  capaian
1 Persentase           jumlah 100%           100%    90,91%                 90,91%
rekomendasi yang telah
ditindak lanjuti dan telah
sesuai                 dengan
rekomendasi LHP BPK RI
pada Deputi Bidang llmu
Pengetahuan Hayati
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
   Capaian indikator kinerja Persentase jumlah rekomendasi yang telah ditindak
   lanjuti dan telah sesuai dengan rekomendasi LHP BPK RI pada Deputi Bidang
   llmu Pengetahuan Hayati tercapai 90,91% dari target 100%. Hasil audit BPK RI atas
   Laporan Keuangan di lingkungan Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati tahun 2019 yang
   dituangkan dalam LHP BPK RI tahun 2019 terdapat 22 (dua puluh dua) temuan dan
   rekomendasi. Kemudian rekomendasi yang telah ditindaklanjuti dan telah sesuai
   sebanyak 20 (dua puluh) rekomendasi atau sebesar 90,91% dan masih terdapat 2
   (dua) rekomendasi yang sudah ditindaklanjuti namun belum sesuai dengan nilai Rp.
   99.881.659,-.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
   lalu dan beberapa tahun terakhir.
   Capaian indikator Nilai Persentase jumlah rekomendasi yang telah ditindak lanjuti
   dan telah sesuai dengan rekomendasi LHP BPK RI pada Deputi Bidang llmu
   Pengetahuan Hayati tahun 2020 yang nilainya 90,91% yang terdiri dari masih
   terdapat 2 (dua) rekomendasi yang belum sesuai. Jika dibandingkan capaian tahun
   2019 tidak dapat ditetapkan nilai perbandingannnya karena pada tahun 2019 tidak
   terdapat indikator tersebut pada perjanjina kinerja. Meskipun begitu namun bisa
   diketahui dari hasil LHP BPK RI pada periode pemeriksaan tahun sebelumnya (PDTT)
   terdapat 4 (empat) rekomendasi dan terdapat 3 (tiga) yang belum sesuai dalam
   tindaklanjutnya senilai Rp. 128.287.649,-, sehingga persentase penyelesaiannya
       Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
99
baru 25%. Dengan capaian ini maka dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan
                 terhadap nilai persentase jumlah rekomendasi yang telah sesuai ditindaklanjuti dari
                 25% pada periode pemeriksaan sebelumnya menjadi 90,91% pada periode
                 pemeriksaan tahun berikutnya.
             c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
                 menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
                 Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa indikator
                 kinerja Opini atas Laporan Keuangan LIPI target tahun 2024 adalah WTP. Kemudian
                 indikator ini diturunkan pada tingkat Kedeputian dengan indikator Nilai Persentase
                 jumlah rekomendasi yang telah ditindak lanjuti dan telah sesuai dengan rekomendasi
                 LHP BPK RI pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati mempunyai target untuk tahun
                 2024 adalah nilai 100%. Sehingga dengan capaian persentase 90,91% pada tahun
                 2020 maka telah cukup efektif untuk mencapai target pada tahun 2024 sebesar 100%,
                 namun harus dilakukan percepatan dalam tindaklanjut rekomendasi yang belum sesuai.
             d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
                Capaian indikator Nilai Persentase jumlah rekomendasi yang telah ditindak lanjuti
                 dan telah sesuai dengan rekomendasi LHP BPK RI pada Deputi Bidang llmu
                 Pengetahuan Hayati seebsar 90,91% sehingga belum memenuhi target 100% yang
                 ditetapkan. Hal ini disebabkan karena masih terdapat 2 (dua) rekomendasi temuan
                 BPK RI pada LHP tahun 2020 yang belum sesuai tindaklanjutnya dengan nilai Rp.
                 99.881.659,-. Nilai ini terdiri dari 2 (dua) rekomendasi atas temuan kelebihan
                 pembayaran perjalanan dinas sebesar Rp.12.800.000,- dan kelebihan pembayaran
                 pada pihak kedua dengan nilai Rp. 87.081.647,-. Pelaksanaan tindaklanjut
                 rekomendasi sudah dilakukan dengan melayangkan surat penagihan Kepala LIPI
                 melaluli surat nomor B-7487/K/WS.03/IX/2020 tanggal 14 September 2020 telah
                 menginstruksikan kepada Kepala Pusat Penelitian dan Konservasi Tumbuhan dan
                 Kebun Raya LIPI untuk Memerintahkan PPK mempertanggungjawankan kelebihan
                 pembayaran tersebut. Disusul dengan surat dari Kuasa Pengguna Anggaran P2KTKR
                 LIPI melalui surat No B-1349/IPH.03/WS/X/2020 tanggal 26 Oktober 2020
                 memerintahkan kepada PPK Tahun 2019 P2KTKR LIPI untuk
                 mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran pekerjaan fisik, menagih
                 kelebihan bayar tersebut kepada pihak kontraktor pelaksana, dan menyetorkannya
                 ke Kas Negara.
             e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
100
Program dan kegiatan yang menunjang pelaksanaan pencapaian indikator kinerja
Nilai Persentase jumlah rekomendasi yang telah ditindak lanjuti dan telah sesuai
dengan rekomendasi LHP BPK RI pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati
adalah program pengawasan dan pembinaan dari inspektorat LIPI. Selain itu
program pengendalian internal dari Kedeputian juga menjadi pendukung dalam
pencapaian target indikator persentase rekomendasi yang telah ditindak lanjuti dan
telah sesuai dengan rekomendasi LHP BPK RI. Dengan dipimpin langsung oleh
Deputi Bidang IPH, program pengendalian internal telah dilaksanakan dengan
implementasi beberapa kebijakan untuk efektifitas dalam pelaksanaan dan
penegndalian pengelolaan anggaran. Adapun kebijakan tersebut adalah pengadaan
barang dan jasa yang dilakukan secara konsolidasi dari semua satker di bawah
kedeputian IPH dan pengelolaan DIPA menjadi terpusat di tingkat Kedeputian,
kemudian kebijakan persetujuan untuk pelaksanaan perjalanan dinas dan
penandatanganan surat tugas langsung oleh Deputi. Kemudian dibentuknya tim
dalam pelaksanaan tindaklanjut atas temuan dan rekomendasi BPK RI yang
dilaporkan secara berkala kepada inspektorat.
3.2.3.3. Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan
Hayati
No. Indikator Kinerja  Target Akhir  Target  Capaian                 Persentase
                       (revisi)      s.d Triwulan 4 s.d Triwulan 4   capaian
1 Nilai Kinerja Pelaksanaan 90,00    90,00   86,16                   96%
           Anggaran pada Deputi
           Bidang llmu
           Pengetahuan Hayati
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
     Capaian nilai kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) diperoleh dari data Omspan
     Kementerian Keuangan pada akhir tahun pelaksanaan anggaran dengan
     memperhatikan 4 indikator penilaian. Adapun indikator penilaian tersebut terdiri dari
     (1) Kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan; (2) Kepatuhan terhadap regulasi;
     (3) Efektivitas pelaksanaan kegiatan; dan (4) Efisiensi pelaksanaan kegiatan. Kemudian
     dari empat indikator tersebut dibagi lagi masing-masing mempunyai subkomponen
     indikator lagi dengan bobot nilai yang berbeda-beda. Indikator Kinerja Pelaksanaan
     Anggaran merupakan alat ukur untuk menentukan tingkat kinerja satuan kerja
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
101
khususnya dalam pelaksanaan anggaran. Pengukuran kinerja pelaksanaan anggaran
yang dilakukan dengan menggunakan variabel-variabel yang terkait dengan
pelaksanaan anggaran sebagai indikatornya, yang terdiri dari 12 indikator yaitu
pengelolaan uang persediaan, penyampaian data kontrak, Surat Perintah Mencairkan
(SPM) yang akurat, retur SP2D, deviasi halaman III DIPA, revisi DIPA, penyelesaian
tagihan, penyampaian laporan pertanggungjawaban (LPJ) bendahara, perencanaan
kas/RPD, realisasi anggaran, penyelesaian pagu minus belanja dan kebijakan
dispensasi SPM. Pada pelaksanaan anggaran tahun 2020 ini Deputi Ilmu Pengetahuan
Hayati memperoleh nilai IKPA sebesar 86,16 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 21. Rincian penilaian indikator kinerja pelaksanaan anggaran
No. Indikator                       Nilai            Niai Bobot  Nilai Akhir
                                                         (%)
1. Pengelolaan UP              100 8                             8,00
2. Data Kontrak                100 15                            15,00
3. Kesalahan SPM               80 5                              4,00
4. Retur SP2D                  99,03                 5           4,95
5. Hal III DIPA                44,99                 5           2,25
6. Revisi DIPA                 100 5                             5,00
7. Penyelesaian Tagihan 100 12                                   12,00
8. Rekon LPJ Bendahara 100 5                                     5,00
9. Renkas                      00                                0,00
10. Konfirmasi capaian output  100                   10          10,00
11. Pagu Minus                 100 5                             5,00
12. Dispensasi SPM             100 5                             5,00
13. Penyerapan anggaran        48,76                 15          7,31
           Nilai Total                                              71,52
           Konversi Bobot                                           83%
           Nilai Akhir (Nilai Total/Konversi Bobot)                 86,16
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai kinerja anggaran Deputi Bidang IPH pada tahun
2020 realisasinya mencapai nilai 86,16. Walaupun capaian tahun 2020 berada di
bawah target yang ditetapkan sebesar nilai 90, tetapi nilai ini menunjukkan nilai
kinerja anggaran Deputi Bidang IPH sudah cukup baik dalam beberapa aspek
pelaksanaan anggaran seperti aspek kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan
anggaran, kepatuhan pada regulasi, serta efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
kegiatan. Sehingga persentase capaian indikator kinerja pelaksanaan anggaran
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
102
sebesar 96%.
             b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
                 lalu dan beberapa tahun terakhir.
                 Capaian indikator Nilai kinerja pelaksanaan anggaran pada Deputi Bidang Ilmu
                 Pengetahuan Hayati tahun 2020 dengan nilai 86,16 jika dibandingkan capaian tahun
                 2019 tidak dapat ditetapkan nilai perbandingannnya karena pada tahun 2019 tidak ada
                 hasil penilaian di tingkat Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati karena pada 2019 tingkat
                 pengelolaan DIPA masih di tingkat satuan kerja eselon II. Meskipun begitu namun bisa
                 diketahui hasil penilaian kinerja pelaksanaan anggaran tahun lalu (2019) pada satuan
                 kerja eselon II di bawah Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati yaitu pusat penelitian Biologi
                 mempunyai nilai 98,45 dan pusat penelitian bioteknologi mempunyai nilai 90,97 dan
                 pusat penelitian biomaterial mempunyai nilai 91,32. Nilai ini mengalami penurunan
                 untuk nilai kinerja pelaksanaan anggaran tahun 2020 tingkat Deputi Bidang Ilmu
                 Pengetahuan Hayati dari capaian tahun sebelumnya menjadi 86,16.
             c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
                 menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
                 Dalam dokumen Rencana Strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa indikator
                 nilai kinerja pelaksanaan anggaran pada tingkat LIPI mempunyai target tahun 2024
                 sebesar 98 nilai. Dengan capaian tingkat deputi ilmu pengetahuan hayati pada 2020
                 ini sebesar 86,16 nilai, maka persentase capaian tahun 2020 dibanding target tahun
                 2024 Renstra LIPI adalah 87,83%. Nilai capaian ini sudah cukup efektif dalam progres
                 menuju pencapaian target pada tahun 2024 sebesar 98 nilai meskipun harus
                 ditingkatkan lagi khususnya dalam aspek pelaksanaan percepatan realisasi anggaran
                 dan ketepatan dalam menyusun Rencana Penarikan Dana.
             d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja.
                 Capaian indikator nilai kinerja pelaksanaan anggaran pada Deputi Ilmu Pengetahuan
                 Hayati masih di bawah target tahun 2020 yaitu 86,16 nilai atau persentase capaian 96%
                 dari target nilai 90. Hal ini disebabkan karena terdapat 2 (dua) indikator penilaian yang
                 nilainya di bawah 50 yaitu indikator deviasi halaman III DIPA dengan nilai 44,99 dan
                 indikator penyerapan realisasi anggaran dengan nilai 48,76. Selain kedua indikator
                 tersebut nilainya sudah tinggi di atas nilai 80 sehingga secara total nilai IKPA sudah
                 cukup tinggi. Deviasi halaman III DIPA merupakan perbandingan realisasi anggaran
                 dengan rencana pencairan dana yang diajukan oleh satuan kerja yang dilakukan setiap
                 bulan, semakin besar deviasi antara rencana penarikan dana dengan realisasi
                 anggaran maka nilai indikator deviasi halaman III akan semakin kecil. Terdapat ketidak
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
103
akuratan dalam penyusunan rencana penarikan dana serta pengurusan dokumen
   pencairan tagihan yang terlambat dari pihak kedua terutama pada pekerjaan belanja
   modal menyebabkan pencairan dana menjadi meleset dari rencana yang sudah dibuat.
   Kemudian adanya mundurnya pelaksanaan proses lelang pengadaan barang dan
   kemudian dilanjutkan adanya keterlambatan pengiriman barang dari yang dijadwalkan
   mengakibatkan realisasi anggaran menjadi terhambat.
e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan kinerja;
   Program kegiatan yang menunjang capaian indikator nilai kinerja pelaksanaan
   anggaran Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati adalah pengelolaan anggaran DIPA.
   Kemudian indikator yang paling besar mempengaruhi nilai adalah realisasi anggaran.
   Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan realisasi anggaran sesuai
   dengan rencana penarikan dana adalah mulai dari perencanaan proses pengadaan
   barang dan jasa, pengendalian kontrak dan pengawasan pekerjaan kepada pihak
   kedua. Deputi Bidang IPH sudah membuat kebijakan integrasi pengadaan bahan
   dengan adanya SK tim pokja bahan sehingga dapat mempercepat proses pengadaan
   bahan penelitian. Namun terdapat factor lain yang menyebabkan keterlambatan
   penyerapan anggaran yaitu efektifitas waktu proses lelang pengadaan barang dan jasa
   yang menjadi tanggungjawab Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa di Biro Umum
   dimana terdapat gagal lelang.
3.2.3.4. Level Maturitas SPIP pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati (Level)
No. Indikator Kinerja          Target Akhir  Target  Capaian            Persentase
                               (revisi)      s.d Triwulan 4 Tahun 2020  capaian
1 Level Maturitas SPIP pada 3                3       N/A N/A
Deputi Bidang llmu
Pengetahuan            Hayati
(Level)
               a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
                     Capaian indikator kinerja Level Maturitas SPIP pada Deputi Bidang llmu
                     Pengetahuan Hayati (Level) pada tahun 2020 adalah N/A, hal ini disebabkan
                     karena tidak terdapat penilaian level maturitas SPIP oleh Inspektorat LIPI maupun
                     oleh BPKP. Nilai level maturitas SPIP yang terakhir dilaksanakan pada tahun 2016
                     dengan nilai 2,52 dan akan dilakukan perubahan mekanisme penilaian sesuai
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
104
aturan yang dikeluarkan oleh BPKP yang akan di realisasikan pada tahun 2021.
               b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
                     lalu dan beberapa tahun terakhir.
                     Capaian indikator kinerja Level Maturitas SPIP pada Deputi Bidang llmu
                     Pengetahuan Hayati (Level) pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan capaian
                     tahun lalu atau beberapa tahun lalu tidak dapat dibandingkan karena nilai tahun
                     ini tidak ada. Namun dapat diketahui bahwa nilai maturitas level SPIP di tingkat
                     LIPI tahun 2016 adalah 2,52 dan itu yang terakhir dilakukan penilaian oleh
                     inspektorat. Pelaksanaan penilaian tahun 2020 tidak dilakukan oleh BPKP karena
                     sedang menyusun program mekanisme penilaian SPIP yang baru. Pelaksanaan
                     penilaian lebih lanjut akan dilakukan pada tahun 2021 dengan terlebih dahulu
                     assesment internal dilakukan oleh inspektorat kemudian dilanjutkan penialian
                     oleh BPKP.
                 c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
                     menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
                     Dalam dokumen Rencana strategis LIPI tahun 2020-2024 disebutkan bahwa
                     indikator Level Maturitas SPIP pada Deputi Bidang llmu Pengetahuan Hayati
                     disebutkan target pada tahun 2024 tingkat LIPI adalah level 3 (tiga). Sedangkan
                     capaian tahun 2020 tidak terdapat penilaian oleh inspektorat maupun BPKP,
                     sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan. Namun apabila menggunakan data
                     penilaian SPIP tahun 2016 pada level 2,52 maka nilai perbandingan dengan target
                     tahun 2024 pada level 3,00 maka persentasenya sebesar 84%.
                 d. Penjelasan penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
                     kinerja.
                     Capaian indikator level maturitas SPIP pada Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati
                     belum terdapat penilaian, namun pelaksanaan implementasi SPIP sudah
                     dilakukan selama tahun 2020. Pengendalian internal yang diimplementasikan
                     berupa adanya penentuan analisis resiko pada setiap pelaksanaan kegiatan
                     penelitian dalam proposal kegiatan, kebijakan pengajuan pengadaan bahan
                     secara konsolidasi integrasi untuk kebutuhan yang sama pada berbagai kegiatan
                     riset penelitian (SK Tim Pokja Bahan), dan kebijakan persetujuan surat tugas
                     perjalanan dinas pada tingkat deputi.
               e. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
                     kinerja;
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
105
Pelaksanaan program implementasi sistem pengendalian internal SPIP pada
                     Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati telah dilakukan dengan adanya program
                     pelaksanaan pengadaan bahan untuk kegiatan riset secara integrasi dan terpadu
                     dengan membentuk SK tim pokja pengadaan bahan. Hal ini sangat efektif dalam
                     melakukan pengendalian pada proses pengadaan bahan agar tidak terjadi
                     duplikasi dan tercipta efektifitas pelaksanaan pemilihan penyedia. Kemudian
                     keterbukaan dalam pelaksanaan WBS yang diterapkan di Deputi Ilmu
                     Pengeahuan Hayati dimana semua tindakan menerima suap/ gratifikasi jika ada
                     yang mengetahui harus di laporkan kepada Deputi. Terdapat penanda tanaganan
                     pakta integritas untuk pengeola proyek dan kegiatan menjadi dokumen otentik
                     pelaksanaan pengendalian internal di lingkungan Deputi Ilmu Pengetahuan
                     Hayati.
           3.3. Capaian Penting
                   Capaian penting pada Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati terdiri dari capaian
                   atau hasil keluaran pada kegiatan Prioritas Nasional dan Capaian penting lainnya.
                   Capaian pada kegiatan Prioritas Nasional terdiri dari keluaran dari output kegiatan
                   002 Virus SARS-CoV-2 , output kegiatan 003 Pengungkapan dan Pemanfaatan
                   Biodiversitas Keanekaragaman Hayati dan output kegiatan 004 Herbal
                   Imunomodulator Covid-19. Kemudian untuk Capaian penting lainnya adalah
                   beberapa penerimaan penghargaan yang diperoleh para SDM Iptek Bidang Ilmu
                   Pengetahuan Hayati dalam dunia sains selama tahun 2020.
           3.3.1. Capaian Realisasi Kegiatan Prioritas Nasional
           Nilai realisasi Indikator Keluaran Kegiatan (IKK) Program kegiatan Prioritas Nasional (PN)
           pada Deputi Bidang Penelitian Ilmu Pengetahuan Hayati sudah mencapai persentase
           capaian yang melebihi target yang ditetapkan. Pada indikator kegiatan Prioritas Nasional
           002 Virus SARS-CoV-2 untuk Jumlah SDM terampil biosavety dan biosecurity SARS-CoV-2
           Indonesia memanggil sudah mencapai 895 orang dari target 200 orang (448% tercapai),
           dan tercapai menghasilkan 2 (dua) buah protokol SARS-CoV-2. Begitu juga dengan
           indikator kegiatan Prioritas Nasional untuk capaian output 003 Hasil Pengungkapan dan
           Pemanfaatan Biodiversitas Nusantara sudah mencapai sesuai target 11 Kekayaan
           Intelektual dengan 11 paten terdaftar dan PVT yang berhasil dilaksanakan (100% tercapai).
           Untuk kegiatan Prioritas Nasional pada output 004 Herbal Imunomodulator untuk
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
106
Penanganan Covid-19 (Prototipe Obat Herbal) telah menghasilkan capaian 2 (dua)
prototipe obat herbal imunomodulator untuk penanganan Covid-19 yaitu herbal Fatigon
Promuno dan Cordyceps sehingga tercapai 100%. Kedua kombinan herbal imunomodulator
tersebut sudah berstatus lulus uji klinis dan sudah mendapatkan izin edar dari BPOM.
Adapun rincian masing-masing capaian indikator keluaran kegiatan Prioritas Nasional
disampaikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 22. Capaian Indikator Keluaran Kegiatan Prioritas Nasional Deputi Bidang IPH
Output              Indikator Keluaran         Target     Realisasi Indikator Keluaran Kegiatan
5938.002            Kegiatan                   Indikator
Virus SARS-CoV-2                               Keluaran   Realisa  Presen    Keterangan Capaian
                    02 Jumlah SDM Terampil     Kegiatan   si       tase (%)
                    Biosafety dan Biosecurity             (Jumla   448       Jumlah SDM Terampil Biosafety dan
                    SARS-CoV-2                 200        h)                 Biosecurity SARS-CoV-2 (Indonesia
                                                                             memanggil) adalah: 895 orang sampai
                                                          895                bulan Desember 2020.
5938.002            01 Jumlah Protokol Yang    2          2 100              2 (dua) protokol adalah
Virus SARS-CoV-2    Dihasilkan                            11 100             1.) Protokol deteksi virus SARS-CoV-2
                                                                                   (whole genome sequencing dengan
                                                                                   platform oxford nanopore tech);
                                                                             2.) Protokol optimasi transfeksi pada sel
                                                                                   inang CHO K-1;
5938.003            01 Jumlah Hasil            11                            Jurnal Internasional Terindeks Global: 1.
Hasil Pengungkapan  Pengungkapan dan
dan Pemanfaatan     Pemanfaatan Biodiversitas                                Jurnal  Hydrobiologia;  Exploring
Biodiversitas                                                                community assembly among Javanese
Nusantara
                                                                             and Balinese freshwater shrimps
                                                                             (Atyidae, Palaemonidae) through DNA
                                                                             barcodes; 2. Jurnal Wildlife Research;
                                                                             Applying skin-size limits for management
                                                                             of trade in Asian reptile skins" 3. Jurnal
                                                                             Biodiversitas;Mosses from Laiwangi
                                                                             Wanggameti National Park, East Nusa
                                                                             Tenggara, Indonesia 4. Jurnal
                                                                             Biodiversitas; Unraveling genetic
                                                                             variations of Dalbergia latifolia
                                                                             (Fabaceae) from Yogyakarta and Lombok
                                                                             Island, Indonesia 5. Jurnal Biodiversitas;
                                                                             Ethnobotanical study of Lygodium
                                                                             circinnatum and its utilization in crafts
                                                                             weaving in Indonesia; 6. Jurnal Zootaxa
                                                                             "Three new species of Cloacininae
                                                                             (Nematoda: Strongyloidea) parasitic in
                                                                             Dorcopsis muelleri (Schlegel, 1866) from
                                                                             Papua and Salawati island, indonesia" 7.
                                                                             Jurnal Ornithology "Observations on the
                                                                             relationships of some Sundaic passerine
                                                                             taxa (Aves: Passeriformes) previously
                                                                             unavailable for molecular phylogenetic
                                                                             study" 8. Jurnal Remote Sensing "Tracing
                                                                             Leaf Photosynthetic Parameters Using
                                                                             Hyperspectral Indices in an Alpine
                                                                             Deciduous Forest" 9. Jurnal Biodiversitas
                                                                             "Comparison of seed germination and
                                                                             seedling growth between Indonesian
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
107
5938.004          01 Jumlah Obat Herbal       2                                    local corn cultivars for deciding the
Herbal            Yang Dihasilkan (Prototipe                                       quality of seed" 10. Raffles Bulletin of
Imunomodulator    Obat Herbal )                                                    Zoology: A new freshwater crab species
untuk Penanganan                                                                   of the genus Malayopotamon Bott, 1968
Covid-19                                                                           (Decapoda: Brachyura: Potamidae) from
                                                                                   Karst Menoreh, central Java, Indonesia
                                                 2 100 Pengembangan herbal imunomodulator -
                                                                                   Sudah selesai uji klinis di RS Darurat
                                                                                   Wisma Atlet dan sudah keluar Izin edar
                                                                                   BPOM.
                                                                                   Keluaran 2 prototipe obat herbal:
                                                                                          1.) Kombinal herbal Fatigon
                                                                                                 Promuno
                                                                                          2.) Cordyceps
Pada output kegiatan prioritas nasional Virus SARS-CoV-2 menghasilkan keluaran terdiri
dari:
Output utama :
        1. Protokol whole genome sequencing dengan platform oxford nanopore
                   technology
        2. Protokol optimasi transfeksi pada sel inang CHO K-1
        3. Jumlah 895 SDM terampil dalam penanganan SARS-CoV-2 (biosafety dan
                   biosecurity SARS-CoV-2)
Output tambahan :
        4. Klon mamalia penghasil protein fusi
        5. Jumlah 28 data genom SARS-CoV-2
        6. Protokol uji RT LAMP
               Gambar 54. Pelaksanaan Pelatihan SDM terampil Biosavety dan Biosecurity SARS-CoV-2
                                Indonesia memanggil
           Kemudian pada output kegiatan Prioritas Nasional Pengungkapan dan Pemanfaatan
           Biodiversitas Nusantara terdapat keluaran 11 Karya Tulis Ilmiah publikasi internasional
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
108
terindeks global. Kegiatan ini terdiri dari beberapa sub kegiatan antara lain Pengembangan
           Peningkatan Populasi Spesies terancam Punah melalui Pengembangbiakan Exsitu dan
           Reintroduksi, Biobank Fauna Indonesia dengan judul : Konservasi Plasma Nutfah Satwaliar,
           Teknik Pembenihan Ikan Mata Merah (Systomus orphoides) Dalam Rangka Penyediaan
           Benih Untuk Restoking, Inventarisasi Dan Karakterisasi Fauna Potensial Sebagai Agen
           Biokontrol, Studi Karakterisasi Venom Satwa Liar Indonesia, Identifikasi dan Karakterisasi
           Struktur Sarang dan Genome Laba-laba, Karakterisasi dan Bioaktivitasi lendir Keong Darat
           Jawa sebagai Sediaan Nutricosmeceutical. Kemudian terdapat penelitian pengungkapan
           biodiversitas tumbuhan.
                        Gambar 55. Pelaksanaan penelitian Konservasi Plasma Nutfah Satwa Liar : Kukang
                                   Gambar 56. Pelaksanaan Penelitian Pembenihan Ikan Mata Merah
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
109
Gambar 57. Pelaksanaan Penelitian Perbanyakan S. frugiperda
                       Gambar 58. Riset Pengembangbiakan S. frugiperda bersama Pemprov Jawa Barat
                           Gambar 59. Pelaksanaan Riset Venom milking pada spesies ular T. puniceus
           Kemudian dari kegiatan prioritas nasional herbal imunomodulator Covid-19 dapat diambil
           hasil bahwa telah sukses dihasilkan prototype obat herbal yang sudah lulus uji klinis tahap
           akhir dan keluar izin edar dari BPOM yaitu 2 (dua) produk obat herbal yaitu Fatigon
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
110
Promuno dan Cordyceps. Dalam kegiatan output Obat Herbal Imunomodulator ini dapat
           diambil kesimpulan:
           1) Dalam hasil uji klinik walaupun data perubahan analisa efikasi primer dan sekunder
                 tidak berbeda bermakna antar kelompok, namun dari data di bawah ini dapat
                 disimpulkan produk Fatigon Promuno lebih baik dari produk lainnya jika dilihat dari (1.)
                 Rata-rata waktu perbaikan gejala klinis non spesifik setelah intervensi, (2.) Persentase
                 jumlah status sembuh (PCR menjadi negatif) setelah 14 intervensi (3) Penurunan kadar
                 sitokin di semua parameter TNF-α, IL-1β, IL-6 .
          2) Berdasarkan analisa keamanan secara keseluruhan produk Fatigon Promuno dan H2
                 Cordyceps lebih aman dibandingkan terhadap produk Placebo, serta berdasarkan
                analisa efikasi dan keamanan, produk fatigon promuno yang yang paling aman.
                                  Gambar 60. Ekstrak herbal imunomodulator yang sudah terstandar
                        Gambar 61. Pelaksanaan Uji Klinis Obat Herbal Imunomodulator di RS Wisma Atlit
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
111
3.2.2. Capaian Penting Lainnya
3.2.2.1.  Penerimaan Penghargaan “Habibie Prize” tahun 2020 kepada Peneliti Puslit
          Bioteknoligi Dr. Puspita Lisdiyanti, M.Agr.Chem.
          Jelang akhir tahun 2020 ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) patut
          berbangga. Dua dari penelitinya kembali meraih penghargaan Habibie Prize
          untuk kategori bidang ilmu dasar dan ilmu bioteknologi. Penghargaan yang
          sudah ada sejak 1999 tersebut diberikan pada perhelatan Inovasi Indonesia
          Expo 2020 oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi
          Nasional (Ristek/BRIN) pada Selasa 10 November 2020 yang diselenggarakan
          bertepatan pada Hari Pahlawan Nasional.
          Tahun 2020 ini salah satu penerima penghargaan bidang ilmu hayati adalah
          Puspita Lisdiyanti. Sosok srikandi LIPI yang berasal dari Pusat Penelitian
          Bioteknologi. Beliau meraih pengahrgaan Habibi Prize atas kiprahnya dalam
          penelitian di bidang bioteknologi. Hingga saat ini hasil penelitian Dr. Puspita
          Lisdiyanti terekam dalam publikasi sebanyak 38 jurnal internasional, 33 jurnal
          nasional, satu bab di buku internasional, tiga buku nasional, empat bab di buku
          nasional, 50 prosiding internasional dan nasional, dan 10 (sepuluh) paten yang
          dua di antaranya telah tersertifikasi.
              Gambar 62. Dr. Puspita Lisdiyanti,M.Agr.Chem menerima penghargaan “habibi prize”dari menteri
                                                                   riset dan teknologi
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
112
3.2.2.2.  Kepala LIPI merekomendasikan Dr. Puspita yang bergelar Doktor
          bidang Applied Biology and Chemistry dari Tokyo University of Agriculture
          tersebut untuk mengikuti seleksi penghargaan Habibi Prize yang merupakan
          ajang bergensi bagi para ilmuwan tersebut. Selain menjabat sebagai Kepala
          Pusat Penellitian Bioteknologi dan aktif melakukan penelitian, beliau juga
          menjadi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di LIPI sejak
          Maret 2020.
          Salah satu Peneliti Puslit Biomaterial menjadi bagian dalam tim yang meraih
          penghargaan internasional Hitachi Global Innovation Award 2020.
          The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2020 merupakan
          penghargaan level internasional kepada innovator atas pencapaian luar biasa
          dalam bidang penelitian dan pengembangan sains dan teknologi serta dampak
          sosialnya dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDG’s).
          Penghargaan ini diberikan oleh Hitachi Global Foundation yang memandang
          ASEAN adalah representasi dunia sebagai mercusuar harapan bagi umat
          manusia dalam memperjuangkan keanekaragaman, inklusi, pembangunan
          ekonomi, dan kelestarian lingkungan. Hanya universitas dan institusi riset dari
          enam negara ASEAN terpilih, yang bisa mengajukan aplikasi proposal.
          Adapun delapan penelitian yang menjadi bagian dari Environment Team dari
          LIPI sebagai pemenang Best Innovation Award adalah: (1) Monitoring plastik
          Sungai Citarum oleh Muhammad Reza Cordoba, (2) Daur ulang limbah plastik
          dan (3) Pengembangan Bioplastik oleh Muhammad Ghozali dan Agus Haryono,
          (4) Teknologi enzim untuk pengolahan air limbah oleh Ajeng Arum Sari dan
          Dede Heri Yuli Yanto, (5) Lutor Nanobubble oleh Anto Tri Sugiarto, (6)
          Teknologi pengolahan air limbah anaerobik dan (7) Riset Composting Toilet dari
          Neni Sintawardani, serta (8) Floating Treatment Wetland oleh Cynthia Henny.
          Dalam tim tersebut terdapat peneliti Puslit Biomaterial Dr. Dede Heri Yuli Yanto,
          S.Si.,M.Agr yang menjadi bagian tim dalam memenangkan Hitachi Global
          Innovation Award 2020 bersama Dr. Ajeng Arum Sari Kepala Loka Penelitian
          Teknologi Bersih.
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
113
Gambar 63. Dede Heri Yuli Yanto dan Ajeng Arum sebagai tim pemenang Best Innovation pada
                                          Hitachi Global Innovation Award
3.2.2.3.  Dr. Anggia Prasetyoputri, MSc dari pusat penelitian Bioteknologi meraih L'Oreal-
          UNESCO for Women in Science 2020.
          Seorang peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan
          Indonesia (LIPI) Dr. Anggia Prasetyoputri MSc, judul penelitiannya yang
          memenangkan kategori Life Science adalah "Deteksi Koinfeksi Bakteri pada
          pasien Covid-19 melalui Metode Sekuensing dari Sampel Swab". Beliau berkata
          bahwa beberapa studi telah menunjukkan jika sebagian pasien Covid-19 bisa
          terinfeksi bakteri patogen pada saat yang bersamaan. Adanya koinfeksi atau
          infeksi simultan oleh bakteri dapat terjadi karena bakteri memiliki sifat
          oportunis yang bisa masuk saat tubuh sedang lemah. Infeksi bakteri lantas
          dapat memperparah kondisi pasien serta meningkatkan risiko kematian pada
          sebagian pasien Covid-19. Sehingga deteksi ada tidaknya bakteri patogen ini
          dapat dilakukan melalui metode sekuensing atau mengurutkan basa nukleotida
          sampel DNA yang diekstraksi dari sampel swab.
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
114
Gambar 64. Dr. Anggia Prasetyoputri, M.Sc dari pusat penelitian Bioteknologi
                           Prestasi ini memberikan motivasi kepada SDM Iptek lainnya di seluruh LIPI
                           bahwa meskipun dalam masa pandemic namun kita masih dapat memberikan
                           kontribusi yang positif dan produktif menghasilkan output yang bermanfaat
                           bagi lembaga khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
         3.4. Realisasi Anggaran
                 Realisasi anggaran Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati pada tahun anggaran
                 2020 terdiri dari realisasi anggaran yang bersumber dari DIPA dan realisasi anggaran
                 dari kegiatan non DIPA (insentif Insinas, riset prioritas LPDP).
                 3.4.1. Realisasi Anggaran DIPA
                 Capaian realisasi volume keluaran untuk masing-masing output kegiatan sudah
                 tercapai 100% dengan realisasi anggaran di Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan
                 Hayati sampai dengan akhir tahun adalah senilai Rp 16.033.667.251,- dari total pagu
                 Rp. 19.178.420.000,- atau persentase realisasi dari pagu sebesar 83,60%. Realisasi
                 anggaran tersebut terdiri dari realisasi belanja modal sebesar Rp. 1.792.843.065,-
                 (51,52%) dan realisasi belanja barang sebesar Rp. 14.240.824.186,- (90,71%).
                 Berikut rincian capaian volume keluaran untuk masing-masing output dan realisasi
                 anggarannya :
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
115
Tabel 23. Realisasi Anggaran DIPA untuk setiap jenis belanja
Jenis Belanja Pagu (Rp)                   Realisasi (Rp)              %
Barang  15.698.549.000,-                  14.240.824.186,-            90,71%
                                          1.792.843.065,-             51,52%
Modal   3.479.871.000,-                   16.033.667.251,-            83,60%
Total   19.178.420.000,-
Sumber: data Omspan Kementerian keuangan
                             Gambar 65. Grafik Pagu dan Realisasi Anggaran DIPA IPH per jenis belanja
                 Dari grafik realisasi anggaran tersebut diperoleh data bahwa realisasi belanja barang
                 sudah cukup baik dengan persentase 90,71% namun untuk realisasi belanja modal
                 masih di bawah persentase realisasi total yaitu hanya 51,52%, hal ini disebabkan
                 karena terdapat gagal lelang peralatan dan mesin dengan nilai yang besar pada
                 triwulan IV yang bermula dari mundurnya jadwal lelang akibat perubahan
                 perencanaan dan kondisi pandemic Covid-19. Selain nilai realisasi anggaran, terdapat
                 realisasi volume keluaran output kegiatan yang menjadi indikator keberhasilan
                 pelaksanaan kegiatan penelitian yang menggunakan anggaran DIPA. Berikut rincian
                 capaian volume keluaran kegiatan dan realisasi anggaran tiap output dalam DIPA:
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
116
Tabel 24. Realisasi output dan anggaran Kedeputian Bidang ilmu Pengetahuan Hayati
OutNput                                         Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi Anggaran Realisasi
o                                                                           (Rp.)                     (%)
.
1 5938.001 Hasil Penelitian Ilmu                Rp 3.880.478.000            Rp. 2.755.644.650         71,01
Pengetahuan Hayati (Kekayaan
Intelektual)
2 5938.002 Virus SARS-CoV-2                     Rp 5.274.258.000            Rp. 4.499.150.551         85,30
        (Protokol)
3 5938.003 Hasil Pengungkapan                   Rp 3.649.347.000            Rp. 3.580.201.817         94,00
dan Pemanfaatan Biodiversitas
Nusantara (Kekayaan Intelektual)
4 5938.004 Herbal Imunomodulator Rp 3.724.926.000                           Rp. 2.963.167.564         79,55
        untuk Penanganan Covid-19
        (Prototipe Obat Herbal)
5 5938.994 Layanan Perkantoran                  Rp 2.488.461.000            Rp. 2.235.502.669         89,83
        (Layanan)
6.000.000.000                       5.274.258.000
                                                4.499.150.551
5.000.000.000                                      3.810.297.000
                     3.880.478.000                            3.580.201.817
                                                                        3.724.926.000
4.000.000.000                                                                          2.488.461.000
               2.755.644.650                                                2.963.167.564
3.000.000.000                                                                                  2.235.502.669
2.000.000.000
1.000.000.000
         0     5938.001 Hasil 5938.002 Virus 5938.003 Hasil 5938.004 Herbal 5938.994 Layanan
               Penelitian Ilmu      SARS CoV-2     Pengungkapan Immunomodulator Perkantoran
               Pengetahuan          (Protokol)     dan Pemanfaatan untuk Penanganan (Layanan)
               Hayati (Kekayaan                    Biodiversitas  Covid-19
               Intelektual)                        Nusantara      (Prototipe Obat
                                                   (Kekayaan      Herbal)
                                                   Intelektual)
                                    Total Pagu (Rp.) Total Realisasi (Rp.)
                           Gambar 66. Grafik Pagu dan Realisasi per Output kegiatan
Realisasi anggaran yang paling besar terdapat pada output 994 Layanan Perkantoran yang
merupakan kegiatan rutin untuk operasional perkantoran sebesar Rp 2.235.502.669,-.
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
117
Kemudian realisasi anggaran yang besar juga terdapat pada kegiatan Prioritas Nasional
output 003 Hasil Pengungkapan dan Pemanfaatan Biodiversitas Nusantara (Kekayaan
Intelektual) dengan persentase realisasi Rp. 3.580.201.817,- atau 94% yang merupakan
kegiatan penelitian oleh Puslit Biologi berupa eksplorasi Keanekaragaman hayati (kehati)
dengan capaian output yang sesuai. Selanjutnya untuk realisasi anggaran pada kegiatan
Prioritas Nasional output 002 kegiatan Virus SARS-CoV-2 berupa pengembangan SDM dan
pembuatan Protokol biosavety dan biosecurity virus SARS-CoV-2 dengan realisasi Rp.
4.499.150.551,- atau 85,30% digunakan untuk belanja barang kit sampel deteksi virus.
Dengan capaian realisasi anggaran diatas 80% mengingat pada kondisi pandemic seperti
tahun ini merupakan pencapaian yang bagus, hal ini di dukung dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang diambil untuk percepatan proses pengadaan barang dan jasa salah satunya
dengan mekanisme penggabungan paket/ konsolidasi pada lelang barang. Hal ini
bersampak signifikan bagi alur proses dengan penghematan waktu pelaksanaan lelang.
Kemudian realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja pada masing-masing output
kegiatan ditampilkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 25. Realisasi Anggaran DIPA per jenis belanja pada masing-masing output
Nama Output                Pagu Belanja (Rp)             Realisasi Belanja (Rp)        Total Pagu      Total Realisasi     %
                                                                                           (Rp.)              (Rp.)     Realis
                           B.Barang (Rp.) B.Modal (Rp.) B.Barang (Rp.) B.Modal (Rp.)                                      asi
5938.001 Hasil Penelitian  3.721.531.000 158.947.000     2.641.929.550 113.715.100      3.880.478.000   2.755.644.650 71%
Ilmu Pengetahuan Hayati                                                                 5.274.258.000   4.499.150.551 85%
(Kekayaan Intelektual)     3.370.582.000 1.903.676.000   3.305.011.946 1.194.138.605    3.810.297.000   3.580.201.817 94%
                           3.414.825.000 395.472.000     3.375.379.817 204.822.000
5938.002 Virus SARS-                                                                    3.724.926.000   2.963.167.564 80%
CoV-2 (Protokol)           2.703.150.000 1.021.776.000   2.683.000.204 280.167.360
                                                                                        2.488.461.000   2.235.502.669 90%
5938.003 Hasil             2.488.461.000      0          2.235.502.669           0     19.178.420.000  16.033.667.251 83,6%
Pengungkapan dan
Pemanfaatan
Biodiversitas Nusantara
(Kekayaan Intelektual)
5938.004 Herbal
Imunomodulator untuk
Penanganan Covid-19
(Prototipe Obat Herbal)
5938.994 Layanan
Perkantoran (Layanan)
                           15.698.549.000 3.479.871.000  14.240.824.186 1.792.843.065
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
118
4.000.000.000 3.721.531.000                      3.305.011.946                    3.375.379.817
3.500.000.000
                                  3.370.582.000                    3.414.825.000
                                                                                                 2.683.000.204
3.000.000.000      2.641.929.550                                                            2.703.150.000
2.500.000.000
                                                                                                                     2.488.461.000
                                                                                                                                        2.235.502.669
2.000.000.000                                 1.903.676.000
1.500.000.000                                    1.194.138.605
1.000.000.000
                                                                                             1.021.776.000
  500.000.000
                0                   113.715.100                    395.472.000                             280.167.360
                   158.947.000                                                  204.822.000
                                                                                                                        0  0
                   5938.001 Hasil Penelitian  5938.002 Virus SARS       5938.003 Hasil           5938.004 Herbal       5938.994 Layanan
                   Ilmu Pengetahuan Hayati      CoV-2 (Protokol)     Pengungkapan dan       Immunomodulator untuk    Perkantoran (Layanan)
                    (Kekayaan Intelektual)                               Pemanfaatan         Penanganan Covid-19
                                                                   Biodiversitas Nusantara  (Prototipe Obat Herbal)
                                                                    (Kekayaan Intelektual)
                             Pagu Belanja (Rp) B.Barang (Rp.)      Pagu Belanja (Rp) B.Modal (Rp.)
                             Realisasi Belanja (Rp) B.Barang (Rp.) Realisasi Belanja (Rp) B.Modal (Rp.)
Gambar 67. Grafik Pagu dan Realisasi Anggaran per Jenis Belanja pada tiap output kegiatan
 Dari gambar grafik realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja pada tiap output
 kegiatan, dapat diketahui bahwa nilai realisasi belanja barang (akun 52) yang paling
 besar terdapat pada output kegiatan 003 Pengungkapan dan Pemanfaatan
 Biodiversitas Nusantara dengan nilai realisasi belanja barang Rp. 3.375.379.817,-.
 Kemudian untuk realisasi belanja modal (akun 53) paling besar terdapat pada output
 kegiatan 002 Virus SARS-CoV-2 sebesar Rp. 1.194.138.609,- untuk kebutuhan
 pengadaan peralatan dan mesin penunjang penelitian terkait virus SARS-CoV-2.
Selanjutnya untuk realisasi anggaran berdasarkan jenis sumber dana, anggaran
yang bersumber dari Rupiah murni memiliki persentase terbesar dengan jumlah
pagu Rp. 17.718.650.000,- dan tereralisasi sebesar 88,27%. Sedangkan untuk
anggaran yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mempunyai
pagu sebesar Rp. 1.298.820.000,- dengan realisasi sebesar 17,88%. Selain ini
terdapat Hibah Langsung Luar Negeri sebesar Rp. 160.950.000,- dengan nilai
realisasi sebesar 100%. Berikut ditampilkan nilai pagu dan realisasi anggaran tiap
jenis sumber dana.
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
119
Tabel 26. Pagu dan Realisasi Anggaran berdasarkan jenis sumber dana
No.  Nama Sumber Dana                   Pagu (Rp)                        Realisasi    Persentase
                                                                         (Rp)         Realisasi
1 RUPIAH MURNI                          17.718.650.000      15.640.493.151             88,27%
2 PNBP                                    1.298.820.000        232.224.100             17,88%
3 HIBAH LUAR NEGERI                         160.950.000        160.950.000            100,00%
                                                                                       83,60%
         Total                          19.178.420.000      16.033.667.251
     18.000.000.000       17.718.650.000
     16.000.000.000                         15.640.493.151
     14.000.000.000
     12.000.000.000                     1.298.820.000                    160.950.000
     10.000.000.000
                                                            232.224.100        160.950.000
      8.000.000.000
      6.000.000.000
      4.000.000.000
      2.000.000.000
                       -
                          RUPIAH MURNI  PNBP                HIBAH LUAR NEGERI
                                   1      2                             3
                                        Pagu Realisasi
          Gambar 68. Grafik pagu dan realisasi anggaran berdasarkan sumber dana
Pada proses pengelolaan anggaran tahun 2020 terdapat revisi pagu anggaran DIPA
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati terkait dengan penanganan pandemi Covid-
19. Adapun perubahan sebelum dan sesudah sesuai data pada tabel di bawah ini,
bahwa terdapat dua kegiatan baru yang difokuskan untuk penanganan pandemi
Covid-19. Kegiatan tersebut adalah (5938.002) Virus SARS-CoV-2 dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 5.274.258.000,- dan kegiatan yang kedua adalah (5938.004)
Herbal Imunomodulator Penanganan Covid-19 dengan pagu anggaran sebesar Rp.
3.724.925.900,-. Sedangkan kegiatan yang ditiadakan di triwulan ke empat adalah
(5938.002) Vaksin Rekombinan HPV dan Insulin serta (5938.004) Obat Berbasis OHT
dan Fitofarmaka. Total Pagu anggaran secara keseluruhan pun mengalami
penurunan dari yang semula sejumlah Rp. 2.808.037.000,- turun menjadi Rp.
1.190.755.000,-.
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
120
Tabel 27. Revisi PAGU anggaran DIPA Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati dalam rangka
            penanganan Covid-19.
Kegiatan/Output                  Awal (Rp)         Akhir (Rp)
IPH                              28.463.295.000,-  19.178.420.000,-
5938.001 Hasil Penelitian Ilmu 8.212.474.000,-     3.880.478.000,-
Pengetahuan Hayati
5938.002 Vaksin Rekombinan HPV 6.000.000.000,-     -
dan Insulin
5938.002 Virus SARS-CoV-2        -                 5.274.258.000,-
5938.003 Hasil Pengungkapan dan  7.500.000.000,-   3.649.347.000
Pemanfaatan      Biodiversitas
Nusantara
5938.004 Obat Berbasis OHT dan 4,000,000,000,-     -
Fitofarmaka
5938.004 Herbal Imunomodulator -                   3.724.925.900,-
Penanganan Covid-19
5938.994 Layanan Perkantoran     2.750.821.000,-   2.488.461.000,-
Kebun Raya                       9.558.037.000,-   7.940.755.000,-
5937.001 Tumbuhan Terancam 6.750.000,000,-         6.750.000.000,-
Yang Terkonservasi
5937.994 Layanan Perkantoran     2.808.037.000,-   1.190.755.000,-
           3.4.2. Realisasi Anggaran Non DIPA
           Anggaran dari sumber dana non DIPA Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati mempunyai
           pagu total sebesar Rp. 25.482.471.714,- yang terdiri dari Program Insentif Riset Sistem
           Inovasi Nasional (Insinas) dari Kementerian Riset dan teknologi sebesar Rp. 585.000.000,-
           yang terdiri dari 6 (enam) judul kegiatan penelitian, kemudian Pelaksanaan Program
           Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) sebanyak 2 (dua) judul kegiatan senilai Rp.
           280.000.000,-. Selanjutnya yang paling besar dari program riset prioritas nasional yang
           meliputi Program Prioritas Riset Nasional Tahun 2020 dari LPDP Kementerian Keuangan
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
121
sebanyak 31 (tiga puluh satu) judul kegiatan dengan total nilai kontrak Rp.
13.616.774.569,-. Kemudian terdapat prioritas khusus Program Pendanaan Konsorsium
Riset Dan Inovasi Untuk Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
sebanyak 10 (sepuluh) judul kegiatan penelitian dengan nilai pendanaan Rp.
9.261.644.145. Program Pendanaan Riset Inovatif Produktif (Rispro) Kompetisi dengan nilai
Rp. 1.573.553.000,-. Serta yang terakhir pendanaan Program Produk Teknologi Yang
Didiseminakan Ke Masyarakat Tahun 2020 (Difusi) sebesar Rp. 165.500.000,-. Dari
pendanaan riset non DIPA tersebut terdapat realisasi anggaran sampai dengan 31
Desember 2020 sebesar Rp. 11.898.067.279,- dan sisanya digunakan untuk pencairan
tahun 2021 dan seterusnya sesuai masa kontrak yang telah ditanda tangani. Berikut rincian
nilai pendanaan dan realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 sebagai berikut:
         Tabel 28. Rekapitulasi Program Penelitian Pendanaan Non DIPA
NO JENIS KEGIATAN    JUMLAH NILAI    JUMLAH                            JUMLAH
                     PENDANAAN       REALISASI S.D                     ANGGARAN
                                     31 DESEMBER                       TAHUN 2021 DST
                     (Rp)            2020 (Rp)                         (UNTUK KEG.
                                                                       MULTIYEARS)
                                                                       (Rp)
[1] [2]              [4] [5] [6] = [4-5]
A NON DIPA LIPI
1 INSINAS            585.000.000     585.000.000                       0
2 PPTI               280.000.000     280.000.000                       0
3  RISPRO KOMERSIAL  1.573.553.000   1.096.561.511                     476.991.489
4 RISPRO COVID       9.261.644.145   1.819.182.854                     7.442.461.291
7 PRN LPDP           13.616.774.569  7.951.822.914                     5.664.951.655
8 DIFUSI             165.500.000     165.500.000                       0
   Jumlah A          25.482.471.714  11.898.067.279 13.584.404.435
Dari 8 (delapan) kategori program pendanaan riset non DIPA tersebut, terdapat beberapa
program yang dilanjutkan ke tahun 2021 antara lain program pendanaan rispro komersial,
rispro Covid dan Program Prioritas nasional PRN dari LPDP. Berikut rincian judul kegiatan
penelitian dan realisasi anggaran tahun 2020 dari pendanaan non DIPA untuk tiap jenis
program kegiatan yang ada.
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
122
Tabel 29. Rincian kegiatan dan realisasi non DIPA program Insinas
NO KEGIATAN/ JUDUL             SATUAN        DURASI   NILAI                 REALISASI
           RISET               KERJA                                        S.D 31
                                             PENELITIAN PENDANAAN           DESEMBER
                                                                            2020
                                             (TAHUN)
[1] [2]                        [3] [4] [5]                                  [6]
A INSINAS
1 Aplikasi Edible Film         Puslit        1
   Berbentuk Biokapsul         Biomaterial            132.000.000           132.000.000
   Menggunakan Teknologi
   Nanoselulosa Untuk
   Ekstrak Buah Manggis
   Berbasis Pati Tapioka Dan
   Sagu (Lanjutan)
2 Pengembangan Bodi            Puslit        1
   Pesawat Super Ringan        Biomaterial            97.000.000            97.000.000
   Untuk Unmanned Aerial
   Vehicle (Uav) Berbasis
   Selulosa
3  Pengembangan Inovasi        Puslit        1
   Produksi Biokatalisator     Bioteknologi           117.000.000           117.000.000
   Enzim Pektinase untuk
   Aplikasi pada Industri
   Pangan (kakao):
   Produksi Cokelat Tinggi
   Antioksidan Flavonoid
   untuk Pencegahan
   Penyakit Diabetes pada
   Remaja/Dewasa
4 Pengembangan Proses Puslit                 1
   Fermentasi Jerami Padi      Bioteknologi           92.000.000            92.000.000
   Menjadi Pakan Komplit
   Untuk Program Prioritas
   Riset Nasional Bibit Sapi
   Potong
5 Pangan Fungsional            Puslit        1
   Berbasis Peptida Bioaktif Bioteknologi             70.000.000            70.000.000
   Kolagen dari Teripang
   Pasir (Holothuria scabra)
   dalam Membantu
   Pengikatan Mineral
   Esensial untuk
   Mengurangi Risiko Stunting
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
123
6 Pengembangan Formulasi Puslit            1
Ransum Berbasis              Bioteknologi                77.000.000      77.000.000
Leguminosa Sebagai
Sumber Protein Untuk
Meningkatkan
Produktivitas Bibit Sapi
Potong Lokal Dalam
Mendukung Prioritas Riset
Nasional
Jumlah Insinas (a)
                                                         585.000.000 585.000.000
Tabel 30. Rincian kegiatan dan realisasi anggaran non DIPA program PPTI
 B PPTI                                       Durasi     Nilai           Realisasi 2020
No. Judul Kegiatan Penelitian Satker          (th)       Pendanaan       (Rp)
                                                         (Rp)            150.000.000
1 Pengembangan Produk        Puslit                   1
Komposit Polyurethane        Biomaterial                 150.000.000
Foam dan Serat Alam Untuk
Insulator Badan
Gerbong Kereta Api
2 Pengembangan Probiotik     Puslit           1                          130.000.000
Unggul Bermitra Dengan PT. Bioteknologi           130.000.000
Shing Sukses Abadi Di Pusat
Pemanfaatan dan Inovasi
IPTEK LIPI untuk
Meningkatkan Produktivitas
Perikanan dan Peternakan-
Lanjutan
Jumlah PPTI (b)                                          280.000.000                 280.000.000
Tabel 31. Rincian kegiatan dan realisasi anggaran non DIPA program Rispro Komersial
 C RISPRO KOMERSIAL                           Durasi     Nilai           Realisasi 2020
No. Judul Kegiatan Penelitian Satker          (th)       Pendanaan       (Rp)
                                                         (Rp)
1 Akselerasi Komersialisasi  Puslit                   2                  1.096.561.511
                                                         1.573.553.000
Produk Mocaf Kaya Beta       Bioteknologi
Karoten Untuk Mendukung
Industri Kreatif Pangan
olahan
Jumlah Rispro Komersial
(c)                                                      1.573.553.000 1.096.561.511
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
124
Tabel 32. Rincian kegiatan dan realisasi anggaran non DIPA program Rispro Covid
 D RISPRO COVID                  Satker                Durasi     Nilai          Realisasi 2020
No. Judul Kegiatan Penelitian                          (th)       Pendanaan      (Rp)
                                                                  (Rp)           205.489.590
2 APD Proses Crosslink Material Puslit                         1                 94.104.530
         Antibacterial pada Material Kain Biomaterial             348.062.000
         melalui Surface Modification
3 Development Of Quick And       Puslit                2
                                                           611.000.000
Direct (One Step) Detection Of Bioteknologi
Sars-Cov-2 From Patients’
Nasopharyngeal Swab And
Capacity Building On Utilising
Oxford Nanopore Technology As
Affordable Platform For Sars-
Cov-2 Genome Sequencing To
Support Vaccine Development
4 Pengembangan Kandidat Vaksin Puslit                  1                         176.203.578
Rekombinan Protein Fusi untuk Bioteknologi                 391.880.000           0 (tahun 2021)
Penyakit Covid-19                                      2
                                                           250.000.000
5 Kantong Jenazah Biodegradable, Puslit
kuat dan tahan air untuk         Biomaterial
pencegahan penyebaran
COVID-19
6 Sintesis Partikel Pseudovirus  Puslit                2                         0 (tahun 2021)
                                                           400.000.000
Sars-Cov-2 Untuk Uji Netralisasi Bioteknologi
Berbasis Laboratorium Bsl-2
7 Pengembangan Kandidat Vaksin Puslit                  2                         0 (tahun 2021)
         Menggunakan Desain Stabilisasi Bioteknologi       1.515.911.000
         Prefusi Protein Spike Dari Virus
         Sars-Cov-2 Dengan Sistem                      2                         0 (tahun 2021)
         Ekspresi Sel Mamalia                              1.143.600.000         0 (tahun 2021)
8 Pengembangan Kandidat Primer Puslit                  2
         Spesifik SARS-COV-2 Indonesia Bioteknologi        900.353.145
9 Pengembangan Enzim Sintetik Puslit
Reverse Transcriptase Dan Dna Bioteknologi
Polymerase Untuk Aplikasi
Deteksi Covid-19
10 REAL-TIME SURVEILANS GENOM Puslit                   2                         0 (tahun 2021)
                                                           1.700.838.000
SARS-Cov-2 (Venomcov):           Bioteknologi
IMPLEMENTASI WHOLE
GENOME SEQUENCING (WGS)
UNTUK PENANGGULANGAN
PANDEMI COVID-19 DI
INDONESIA
Jumlah Rispro Covid (d)                                           9.261.644.145 1.819.182.854
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
125
Tabel 33. Rincian kegiatan dan realisasi anggaran non DIPA program PRN LPDP
 G PRN LPDP                       Satker        Durasi Nilai                 Realisasi 2020
No. Judul Kegiatan Penelitian                   (th) Pendanaan               (Rp)
                                                             (Rp)
2 Pembenah Tanah Berbasis         Puslit        1                            220.296.440
Mikroba Unggulan Penginduksi Bioteknologi           350.000.000
Ketahanan dan Toleransi
Sistemik Tanaman Bawang
Merah dan Bawang Putih yang
Terintegrasi Smart Agriculture
Management System
3 Pupuk Hayati (Agen Biostimulan) Puslit        3                            142.377.120
Berbasis Mikroba Unggulan         Bioteknologi      250.000.000
untuk Menunjang Produksi
Bawang Merah Berkualitas,
Berkelanjutan dan Berpotensi
Hasil Tinggi
4 Teknologi Pengendalian Hama Puslit            3
Bawang Merah dengan               Bioteknologi      202.740.300              125.492.700
                                                    380.750.000              172.038.200
Biopestisida Berteknologi Nano
5 Evaluasi Galur Harapan Cabai    Puslit
Tahan Daya Simpan Buah dan Bioteknologi
Adaptif Cekaman Antrachnose
dalam Mendukung Prioritas Riset
Nasional VUB Cabai Berdaya
Hasil Tinggi dan Adaptif
6 Pemetaan Keragaman Plasma       Puslit        1                            130.281.350
Nutfah Cabai (Capsicum sp) di Bioteknologi          300.000.000              165.561.833
Lahan Kering Indonesia                          3
                                                    241.733.949
7 Rekayasa Genetik Tanaman        Puslit
Cabai In Vitro Dengan Mutasi      Bioteknologi
(Irradiasi Sinar Gamma) dan
Perbanyakan Bibit Menggunakan
Bioreaktor Mendukung Prioritas
Riset Nasional VUB Cabai
Berdaya Hasil Tinggi dan Adaptif
8 Teknologi Budidaya Presisi,     Puslit        3
                                                    400.000.000
Pupuk Organik Hayati, Pupuk       Bioteknologi                               208.363.099
Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT)
melalui Smart Farming System
9 Pengembangan suplemen pakan Puslit            2
                                                    200.000.000
terenkapsulasi berbasis           Bioteknologi                               60.866.678
nutrigenomik untuk
meningkatkan fertilitas sapi
pejantan POGASI dalam rangka
mendukung program riset
nasional
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
126
10 Deteksi sapi potong unggul     Puslit        3
                                                    180.387.600
Peranakan Ongole yang             Bioteknologi                       31.719.997
berpotensi karkas daging tinggi
menggunakan bovine DNA
testing kit untuk mendukung
Program Riset Nasional
11 Produksi next generation sperm Puslit        2
                                                    90.000.000
sexing untuk percepatan           Bioteknologi                       24.187.800
peningkatan populasi sapi
POGASI Indonesia dalam
mendukung Prioritas Riset
Nasional (PRN) 2020 - 2024
12 Pengembangan nano-albumen Puslit             2
sebagai bahan pemisahan           Bioteknologi      97.000.000       72.503.400
sperma jantan-betina untuk
mendukung program prioritas
riset nasional bibit sapi potong
unggul
13 Pengembangan teknologi         Puslit        3
                                                    200.000.000
multiple ovulation dan embrio     Bioteknologi                       130.420.000
transfer (MOET) untuk produksi
sapi POGASI unggul dalam
rangka Prioritas Riset Nasional
14 Deteksi cepat campylobacter    Puslit        3
                                                    179.556.400
fetus sebagai agen infeksi        Bioteknologi                       133.891.780
penyebab infertilitas pada sapi
dalam rangka mendukung
program prioritas riset nasional
(PRN)
15 Pengembangan teknik molekuler Puslit         3
                                                    98.000.000
untuk pengendalian penyakit       Bioteknologi                       55.026.650
Septicema Epizootica (SE)
dengan teknik terapi gen dalam
mendukung program Prioritas
Riset Nasional (PRN)
16 Pengembangan Research Cell     Puslit        4
                                                    1.440.000.000
bank (RCB) untuk ekspresi         Bioteknologi                       539.304.798
protein rekombinan human
insulin dan analognya
17 Fermentasi, Purifikasi, dan    Puslit        4
                                                    800.000.000
Karakterisasi Prekursor Human Bioteknologi                           426.589.400
Insulin Rekombinan dan
Pengubahannya Menjadi Human
Insulin Rekombinan
18 Penentuan Aktivitas In Vitro   Puslit        5
                                                    200.000.000
Produk Biosimilar Insulin         Bioteknologi                       108.777.970
                                                3                    205.336.260
19 Pengembangan Minyak Teripang Puslit              349.599.000
(Holothuria scabra) Sebagai       Bioteknologi
Imunomodulator Dalam Upaya
Kemandirian Bahan Baku Obat
Berbasis Biodiversitas Indonesia
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
127
20 Pengembangan Formulasi Jahe Puslit             2
                                                      360.000.000
Merah dan Rosella sebagai Obat Bioteknologi                          249.059.701
Hebal terstandar untuk
Antihipertensi dalam Upaya
Kemandirian Bahan Baku Obat
Berbasis Biodiversitas Indonesia
21 Pengembangan Research Cell     Puslit          5
Bank (RCB) Untuk Produksi         Bioteknologi        1.998.150.000  1.257.879.632
Bahan Baku Vaksin Rekombinan
HPV
22 Pengembangan dan Optimasi      Puslit          3
                                                      200.000.000
Self-Healing Concrete Berbahan Biomaterial                           131.113.243
Arang Hidro dan Hydrogel dari
Limbah Perkebunan Kelapa
Sawit sebagai Pendukung
Material Struktur
23 Pengembangan Teknologi         Puslit          5
Pembuatan dan Produk              Biomaterial         200.000.000    121.315.220
Sandwich Panel untuk Dinding
Bangunan Berbahan Poliuretan
dan Serat Alam
24 Pengembangan Produk Laminasi Puslit            3
                                                      200.000.000
dan Densifikasi Berbasis Kayu- Biomaterial                           114.396.510
Bambu Sebagai Komponen                            3                  143.519.426
                                                      200.000.000
Bahan Bangunan dan Furnitur
25 Penentuan Marker Aktif         Puslit
Antiaging dan Antioksidan         Bioteknologi
Dengan Chemometrik Sebagai
Standar dalam Pengembangan
Metode Standardisasi Kualitas
Minyak Atsiri
26 Pengembangan Serat Rami        Puslit          3
                                                      422.400.000
Tahan Api Terimpregnasi           Biomaterial                        282.631.900
Poliuretan Berbasis Lignin Dan                    5                  117.542.064
                                                      288.000.000
Tanin
27 Serat Rami (INA-GRASS)         Puslit
sebagai Bahan Tekstil Sensitif    Bioteknologi
pH melalui Pengembangan
Proses Oksidasi Biodegumming
dengan Katalis TEMPO
28 Pengembangan sistem informasi Puslit           5
                                                      1.434.495.160
digital dan sistem identifikasi   Biomaterial                        951.427.281
serat alam sebagai sumber serat
tekstil
29 Pengembangan konsep            Puslit Biologi  2
                                                      368.000.000
modifikasi ekologis dan produk                                       218.446.195
alam untuk meningkatkan
efektivitas pengelolaan dan
pemanfaatan ekosistem
30 Pengembangan Super Hidrogel Puslit             2
                                                      385.962.160
Berbasis Selulosa dan Pati untuk Biomaterial                         253.208.083
Sistem Penghantaran Obat
Terkendali
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
128
31 Biosintesis dan biofabrikasi         Puslit                  2                   1.012.588.100
          Bacterial Cellulose sebagai   Biomaterial                 1.400.000.000
          bahan dasar dari produk alat
          Kesehatan biomedik                                    13.616.774.569 7.951.822.914
          Jumlah PRN LPDP (g)
   Table 34. Rincian kegiatan dan realisasi anggaran non DIPA program Difusi kepada masyarakat
H DIFUSI
No. Judul Kegiatan Penelitian           Satker       Durasi     Nilai Pendanaan     Realisasi 2020
                                                     (th)       (Rp)                (Rp)
 1 Pengembangan Ukm Pangan
          Fungsional Berbasis Jamur                          1         165.500.000    165.500.000
          Pangan Untuk Meningkatkan
          Imunitas Dalam Menangkal
          Covid 19
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
129
BAB IV
 PENUTUP
         Laporan Kinerja Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 2020
130
