maka titik lebur zat jugaakan mengalami perubahan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah suhu 0̊C, sedangkan dengan penambahan ketidak murnian zat titik lebur zat akan menurun. E. PROSEDUR PERCOBAAN Tahapan Kegiatan Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini : 1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan. 2. Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelanpelansecara terus menerus sampai mencapai suhu 100°C. 3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu yang tertera pada termometer. 4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja. F. HASIL PENGAMATAAN Kenaikan suhu es No 2 menit ke Kenaikan suhu Suhu pada termometer Ket 1 1 0ْC 0ْC Es belum mencair 2 2 5ْ C 5ْ C Es mencair 3 3 6ْ C 11ْ C Es mencair sebagian 4 4 9ْ C 15ْ C Es mulai mencair 5 5 11ْ C 20ْ C Es mulai mencair dan Tinggal sedikit bongkahan esnya 6 6 17ْ C 28ْ C Es mencair seluruhnya 7 7 22ْ C 39ْ C Air mulai menggelembung kecil 8 8 25ْ C 47ْ C Air mulai merinik 9 9 30ْ C 55ْ C Air mulai merinik
10 10 31ْ C 61ْ C Air mulai merinik 11 11 36ْ C 67ْ C Air mulai mengeluarkan uap embun pada tabung reaksi 12 12 35ْ C 71ْ C Air mulai mengeluarkan uap Embun pada tabung reaksi 13 13 49ْ C 74ْ C Mengeluarkan uap 14 14 29ْ C 78ْ C Mengeluarkan uap lebih banyak 15 15 53ْ C 84ْ C Gelembung air mulai banyak 16 16 38ْ C 93ْ C Air mulai mendidih dengan gelembung sedikit 17 17 62ْ C 100ْ C Air mendidih dengan gelembung banyak dan uap air yang banyak juga G. PERTANYAAN-PERTANYAAN 1. Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan. Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari padat ke cair. 2. Pada saat thermometer menunjukkan skala 0̊ C, pemanasan masih terus berlangsung, pada saat inilah terjadi proses peleburan dengan energi laten (tersembunyi) 3. Bongkahan es dan air suhunya tetap 0̊ C walau terjadi pemanasan terus menerus. Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair. 4. Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100̊ C terjadi pada 2 menit ke -17 atau 40 menitan setelah pemanasan. H. PEMBAHASANAN
Ukuran es dalam bejana sebelum di panaskan mempunyai suhu 0°C, tetapi saat es mulai dipanaskan akan mengalami kenaikan suhu dan pada setiap dua menit mengalami perubahan suhu. Pada menit 2 menit ke 2 kenaikan suhu 5° C dan pada termometer 5°C juga. Pada menit 2 menit ke 3 kenaikan suhu 6° C dan pada termometer 11°C. Pada menit 2 menit ke 4 kenaikan suhu 9° C dan pada termometer 15°C. Pada menit 2 menit ke 5 kenaikan suhu 11° C dan pada termometer 20°C. Pada menit 2 menit ke 6 kenaikan suhu 17° C dan pada termometer 28°C. Pada menit 2 menit ke 7 kenaikan suhu 22° C dan pada termometer 39°C. Pada menit 2 menit ke 8 kenaikan suhu 25° C dan pada termometer 47°C. Pada menit 2 menit ke 9 kenaikan suhu 30° C dan pada termometer 55°C. Pada menit 2 menit ke 10 kenaikan suhu 31° C dan pada termometer 61°C. Pada menit 2 menit ke 11 kenaikan suhu 36° C dan pada termometer 67°C. Pada menit 2 menit ke 12 kenaikan suhu 35° C dan pada termometer 71°C. Pada menit 2 menit ke 13 kenaikan suhu 49° C dan pada termometer 74°C. Pada menit 2 menit ke 14 kenaikan suhu 29° C dan pada termometer 78°C. Pada menit 2 menit ke 15 kenaikan suhu 53° C dan pada termometer 84°C. Pada menit 2 menit ke 16 kenaikan suhu 38° C dan pada termometer 93°C. Terakhir Pada menit 17 menit ke 2 kenaikan suhu 62° C dan pada termometer 100°C. I. DAFTAR PUSTAKA Mediaeducations.com. (2020, 29 Oktober). Contoh Laporan Praktikum IPA di SD Lengkap Terbaru tahun 2021-download. Diakses pada 23 Mei 2023. https://www.mediaeducations.com/2021/10/contoh-laporan-praktikumipa-di-sd.html?m=1 Ilmiahku. com. Makanan yang mengandung karbohidrat. https://www.ilmiahku.com. ( diunduh 23 Mei 2023 ) J. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN Kesulitan yang dihadapi terjadi pada saat lamanya waktu dalam mencapai titik didih 100̊ C, tidak cukupnya persiapan bahan bakar untuk perpaianya dan harus menambahkan kembali yang mengakibatkan turunya hitungan termometer.
K. FOTO / VIDIO https://drive.google.com/drive/folders/1OvVNyU4i8DA5Bv9oJt6DJ32I7LBjj Ch8?usp=share_link
LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 5 KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT : PERUBAHAN ZAT A. JUDUL PERCOBAAN Perubahan wujud padat menjadi gas dan sebaliknya Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhukamar tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya, gas (uap) dapat Iangsung didinginkan menjadi padat tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu. B. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menguji bahwa benda padat dapat Iangsung menjadi gas; 2. Menguji bahwa benda gas dapat Iangsung menjadi cair. C. ALAT DAN BAHAN 1. Kapur barus : secukupnya. 2. Tabung reaksi : 1 buah. 3. Penjepit tabung : 1 buah. 4. Bunen/spiritus : secukupnya. D. LANDASAN TEORI Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya, gas (uap) dapat Iangsung didinginkan menjadi padat tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu. E. PROSEDUR PERCOBAAN Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar dibawah ini : 1. Masukkan beberapa butir kapur barus kedalam tabung reaksi 2. Pansi tabung reaksi tersebut dengan bunsen atau lampu spirtus 3. Amati apa yang terjadi dengan kapur barus tersebut
F. HASIL PENGAMATAAN Tabel pengamatan No Kristal Mencair dulu Ya atau tidak Langsung menguap Ya atau tidak Keterangan 1 Kapur barus Ya Tidak Mencair – menguap G. PERTANYAAN 1. Apa yang terjadi jika uap / gas tersebut kemudian didinginkan ? Jawab :Jika uap atau gas tersebut didinginkan maka akan membeku. 2. Bagaimana dengan salju yang ada di atmosfer? Jawab : Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau awan yang mencapai titik jenuh dan mengkristal.Bila turun ke bumi akan berupa butiran – butiran es / bunga salju). H. PEMBAHASANAN Bahan kristal seperti kapur barus berwarna kuning, orange, dan ungu di masukkan kedalam tabung reaksi. Lalu tabung reaksi dipanaskan diatas Bunsen dan didapatkan Kapur barus bila dipanasi akan mencair menjadi warna merah muda dulu baru kemudian menguap. I. DAFTAR PUSTAKA Mediaeducations.com. (2020, 29 Oktober). Contoh Laporan Praktikum IPA di SD Lengkap Terbaru tahun 2021-download. Diakses pada 23 Mei 2023. https://www.mediaeducations.com/2021/10/contoh-laporan-praktikumipa-di-sd.html?m=1 Ilmiahku. com. Makanan yang mengandung karbohidrat. https://www.ilmiahku.com. ( diunduh 23 Mei 2023 ) J. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN Tidak ada kesulitan yang dialami dalam kegiatan praktik ini, dikarenakan mudah dalam pengguan bahan dan alat penunjang yang sudah disediakan.
K. FOTO / VIDIO
LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 5 KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT : PERPINDAHAN DAN PERTUKARAN PANAS DAN SUHU ZAT A. JUDUL PERCOBAAN Konduksi, sepotong besi dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainya kita panggang. Tidak lama lagi tangan akan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas dari api berpindah keujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipanggang. Pada perpindahan kalor ini tidak ada bagian besi yang ikut berpindah. B. TUJUAN PERCOBAAN 1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi 2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik C. ALAT DAN BAHAN 1. Tripot 1 buah. 2. Busen/lampu spiritus 1 buah. 3. Cakram konduksi 1 buah. 4. Lilin warna/malam secukupnya. D. LANDASAN TEORI Energi panas merupakan salah satu energi yang dapat diterima dan dilepaskan oleh suatu benda. Ketika sebatang logam dipanaskan dengan api, batang logam tersebut mendapatkan energi panas dari api. Energi panas membuat batang logam tersebutmenjadi panas. Ketika batang logam tersebut panas, suhunya meningkat. Ketika batang logam menjadi dingin, suhunya menurun. Satuan panas dinyatakan dalam kalori dandiukur dengan kalorimeter.Konduksi adalah perpindahan kalor dari tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu lebih rendah dan tidak disertai perpindahan zat perantaranya. Artinya, terjadi pertukaran energi kalor secara langsung. ada peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, yangberpindah hanya energi kalornya saja.
Umumnya, perpindahan kalor secara konduksi terjadi pada zat padat. Peristiwa konduksi dapat diumpamakan dengan kegiatan memindahkan buku secara estafet yang dilakukan oleh beberapa orang. Buku yang dipindahkan secara estafet diupamakan sebagai kalor dan orang yang memindahkannya sebagai zat perantaranya. Ketika satu orang dan orang yang lain memindahkan buku secara estafet, yang berpindah hanya buku itu saja. Sedangkanbeberapa orang sebagai perantara tetap diam di tempat, tidak berpindah. Begitu pula dengan peristiwa konduksi. Hanya kalor yang berpindah, zat perantaranya tetap.Peristiwa konduksi juga dapat di temukan pada saat memasak. Saat menggoreng,ujung spatula yang di pegang akan terasa panas walaupun ujungnya tidak bersentuhandengan api kompor. Setrika listrik merupakan alat yang cara kerjanya menggunakan prinsip perpindahan panas secara konduksi. Ketika setrika dihubungkan dengan arus listrik maka arus listrik akan mengalir melalui elemen pemanas. Panas dari elemen akan berpindah kebagian alas besi setrika yang tebal. Berdasarkan kemampuan penghantar kalor, zat dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Konduktor, merupakan zat yang bisa dengan mudah menghantarkan panas. 2. Isolator, merupakan zat yang sulit menghantarkan panas. Perpindahan kalor secara konduksi dibagi menjadi dua proses, yaitu pemanasan pada salah satu ujung bergetar lebih cepat dan terjadi kenaikan pada suhunya, dan perpindahan kalor pada logam, kalor dipindahkan melalui electronelektron bebas yang terdapat dalam struktur atom logam. . E. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Mengambil tiga bagian lilin/malam dan meletakkan masing-masing di ujung logam pada cakram konduksi. 2. Letakkan cakram konduksi di atas tripot. 3. Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan logam logam. 4. Memperhatikan susunan alat dan bahan. F. HASIL PENGAMATAAN Konduksi pada :
No Jenis bahan Lilin mencair pertama Lilin mencair kedua Lilin mencair ke tiga 1. tembaga √ 2. kuningan √ 3. seng √ G. PERTANYAAN-PERTANYAAN 1. Sebutkan diantara empat bahan konduktor tersebut yang paling baik menghantar panas? Beri alasan dengan singkat dan jelas ! Jawab : Bahan konduktor yang paling baik menghantarkan panas adalah kuningan. Karena kuningan memiliki sifat konduktivitas yang tinggi daripada bahan-bahan lain yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini 2. Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu? Beri alasan dengan singkat dan jelas ! Jawab : Diantara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga. Karena tembaga termasuk golongan konduktor yang dapat dengan mudah menghantarkan panas, sedangkan kayu termasuk golongan isolator yang sulit menghantarkan panas 3. Mengapa logam-logam tersebut di atas dapat menghantar panas? Beri penjelasan yangsingkat, padat, dan jelas ! Jawab : Pada logam, kalor berpindah melalui electron bebas yang terdapat dalam struktur atom logam. Electron bebas merupakan electron yang mudah untuk berpindah pada atom-atom yang lain. Maka dari itu, pertambahan energy panas dapat lebih cepat diberikan pada electron-elektron yang lain yang letaknya lebih jauh. Melalui cara ini, kalor berpindah dengan lebih cepat. H. PEMBAHASANAN Percobaan konduksi yang dilakukan ini menggunakan media cakram konduksi yang terdiri atas tembaga, kuningan dan seng yang disusun berurutan secara melingkar.Dibawah cakram konduksi diberi lampu spiritus yang sudah menyalakan api. Pencairan pada lilin-lilin itu tidak bersamaan karena bahan konduktor yang digunakan juga berbeda-beda. Dilihat dari data tersebut, bahan
konduksi kuningan , lilin yang berada diatasnya mencair yang pertama. Karena kuningan menjadi konduktor terbaik dari pada kedua bahan yang lain, lilin yang berada diatasnya mencair yang kedua. Dan bahan Jenis bahan konduksi yang ketiga adalah seng, lilin yang berada diatasnya mencair ketiga. I. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah dapat membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi dan mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik. Urutan bahan yang digunakan untuk praktikum ini dari yang terbaik yaitu pertama kuningan, yang kedua tembaga dan yang ketiga seng. J. DAFTAR PUSTAKA Studocu.Com. Modul 5 praktikum ipa. Diakses pada 23 Mei 2023. https://www.studocu.com/id/document/universitas muhammadiyahgombong/ilmu-pengetahuan-alam/modul-5-laporan-praktikumipa/47349498 Mediaeducations.com. (2020, 29 Oktober). Contoh Laporan Praktikum IPA di SD Lengkap Terbaru tahun 2021-download. Diakses pada 23 Mei 2023. https://www.mediaeducations.com/2021/10/contoh-laporan-praktikumipa-di-sd.html?m=1 K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN Tidak ada kesulitan yang dialami dalam kegiatan praktik ini, dikarenakan mudah dalam pengguan bahan dan alat penunjang yang sudah disediakan. L. FOTO / VIDIO
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA MODUL 6 GELOMBANG PRAKTIKUM IPA DI SD BAYU ALI RAHMANSYAH 858046521 UPBJJ PONTIANAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2023
LEMBAR DATA DATA MAHASISWA Nama : Bayu Ali Rahmansyah NIM / ID Lainnya : 858046521 Program Studi : S1 – PGSD Nama Sekolah : - DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM) Nama : Dedeh Kurniasih, S.Pd., M.Si. NIP/ID Lainnya : 1109128501 Instansi Asal : Universitas Muhammadiyah Pontianak Nomor Hp : 081256563004 Alamat Email : [email protected] FOTO
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa : Bayu Ali Rahmansyah NIM : 858046521 Program Studi : S1-PGSD Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarism atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya saya ini Rasau Jaya, 16 Juni 2023 Yang membuat pernyataan Bayu Ali Rahmansyah
LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 6 GELOMBANG : JENIS DAN BENTUK GELOMBANG A. JUDUL PERCOBAAN Percobaan jenis-jenis gelombang B. TUJUAN PERCOBAAN Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudional C. ALAT DAN BAHAN 1. Slinki 2. Kabel listrik, panjang 5 m, Փ = 0,5 cm 3. Benang kasur panjang 3 m 4. Karet gelang D. LANDASAN TEORI Gelombang merupakan fenomena perambatan energi, yang dapat di kelompokkan berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya. Berdasarkan arah rambatnya, gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Sedangkan medium perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan, dapat di pantulkan, dapat di lenturkan,dapat dipadukan dan dapat di kutubkan. sedangkan karakteristik gelombang dapat dibedakan yaitu periodik, terjadi karena getaran, merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan. E. PROSES PERCOBAAN 1. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
2. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar. 3. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada slink dan apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal tersebut. 4. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebut ketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang tersebut? Adakah energy yang merambat melalui pegas? Dan darimana asalnya? 5. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi. Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada. 6. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara berulangulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombanggelombang yang terjadi adalah gelombang longitudinal. 7. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal ? F. HASIL PENGAMATAN pada saat percobaan dilakukan pada slinki yang dikait dengan benang dan diberi karet pula, dan bahkan kabel yang listrik sebagai pengganti slinki pada setiap percobaan tampak terlihat adanya reaksi rambatan dan gelombang.
Slinki diganti Kabel Slinki dengan Karet Slinki tampa Karet G. PERTANYAAN-PERTANYAAN 1. Apakah perbedaan gelombang transversal dan longitudinal ? Jawab ! gelombang tranversal merupakan gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan arah getarnya. Dapat dicontohkan pada gelombang transversal terjadi pada gelombang pada tali. Arah gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatanya horizontal sehingga arah getar dan arah rambatanya satins. Dan sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya. Contonya, pada slinki yang digerakan maju mundur. H. PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa gelombang merupakan getaran yang merambat melalui medium/perantara. Dalam praktikum ini menggunakan slinki sebagai medium atau perantaranya. Slinki akan melakukan pergerakan ketika mengetarkan ujungslinki yang dipegang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri dan kekanan sehingga terbentuk rambatan yang membentuk sebuah gelombang. Percobaan ini dilakukan beberapa kali hingga gelombang yang
terjadi dapat diamati dan dilihat dengan jelas. Pada percobaan gelombang transversal dapat dilihat bahwa arah getaran yang terjadi adalah tegak lurus dengan arah rambatnya. Percobaan selanjutnya, ditengah-tengah slinki dikat dengan karet gelang lalu menggerakkan ujungnya. Ketika slinki digerakkan, karet gelang yang berada di tengah-tengahnya ikut bergerak mengikuti arah gelombang yang terjadi pada slinki. Saat menggerakkan ujung slinki, karet gelang bergerak melakukan pergerakan dan mengikutiarus gelombang slinki karena adanya energy yang merambat pada slinki. Percobaan yang terakhir yaitu slinki diganti menggunakan kabel listrik, kabel listrik yang diusik mengalami pergerakan yaitu seperti gelombang transversal. Percobaan ini seperti percobaan yang kedua, yaitu tali diikatkan pada tiang, kemudian ujung yang lain digerakkan ke kanan dan ke kiri. Pergerakan yang terjadi tidak sebesar gerakan yang terjadi pada slinki. I. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa gelombang transversal dan gelombang longitudinal dikelompokkan sebagai gelombang yang sifat fisiknya berdasarkan arah getarnya. Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang arah getarannya berimpit dengan arah rambatannya. Sedangkan gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Hal ini dibuktikan dengan percobaan dengan medium rambatnya berupa slinki. Seperti karet gelang yang diikatkan pada slinki yang kemudian digerakkan, maka karet tersebut mengikuti arus gelombang yang terjadi pada slinki. Ketika slinki diganti menggunakan kabel listrik, yang terjadi adalah gelombang pada kabel listrik terlihat agak kaku. Jadi, perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal berada pada bentuk arus gelombangnya. Pada gelombang tranversal satu gelombangnya terdiri dari satu lembah dan satu bukit. Sedangkan pada gelombang longitudinal arah rambat gelombang berimpitan dengan arah getaran pada tiap bagian. J. DAFTAR PUSTAKA
Mediaeducations.com. (2020, 29 Oktober). Contoh Laporan Praktikum IPA di SD Lengkap Terbaru tahun 2021-download. Diakses pada 4 juni 2023. https://www.mediaeducations.com/2021/10/contoh-laporan-praktikum-ipa-disd.html?m=1 Studocu.com. Modul 6 Laporan Praktikum IPA. Diakses pada 3 Juni 2023. https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyahgombong/ilmu-pengetahuan-alam/modul-6-laporan-praktikum-ipa/47349351 Prasetiawan, Andre dkk. 2021. “Laporan Praktikum IPA Modul 6”. Id. Scribd.com. https://www.scribd.com/document/515711682/Laporan-Praktikum-IpaModul-6# K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN Tidak terdapat kesulitan yang dialami dalam praktikum ini, dikarenakan bahan-bahan mudah didapatkan dan alat-alat yang sudah dipersiapakan. L. FOTO / VIDIO PRAKTIK https://drive.google.com/drive/folders/1Qb3RVGE6AvLgcxzfUaM56qZzB_yrF68?usp=drive_link
LEMBAR KERJA MAHASSISWA MODUL 6 GELOMBANG : JENIS DAN BENTUK GELOMBANG A. JUDUL PERCOBAAN Percobaan sifat pementulan gelombang B. TUJUAN PERCOBAAN Mengamati sifat pemantulan gelombang C. ALAT DAN BAHAN 1. Slinki 2. Benang kasur 3. Kerikil D. LANDASAN TEORI Gejala gelombang dapat diperlihatkan dengan mudah, apabila kita melemparkan batu ke dalam kolam yang airnya tenang, maka pada permukaan air kolam itu akan timbul usikan yang merambat dari tempat batu itu jatuh ke tepi kolam. Usikan yang merambat pada permukaan air tersebut disebut gelombang. Apabila di permukaan air itu terdapat benda terapung, misalnya kayu, maka kayu itu hanya bergerak naik turun tidak ikut bergerak ke tepi. Hal ini menunjukkan bahwa yang merambat hanya gelombangnya, sedangkan airnya tidak ikut bergerak bersama gelombang. Air hanya sebagai medium rambatan gelombang. Jadi, pada perambatan gelombang mediumnya tetap. Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium/perantara. Medium gelombang dapat berupa zat padat, cair, dan gas, misalnya tali, slinki, air, dan udara. Dalam perambatannya, gelombang membawa energi. Energi gelombang air laut sangat terasa bila kita berdiri di tepi pantai, berupa dorongan gelombang pada kaki kita.Berdasarkan sifatnya, gelombang dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Berdasarkan arah getarannya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni gelombang longitudinal dan gelombang transversal. 2. Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni gelombang berjalan dan gelombang diam/berdiri. 3. Berdasarkan zat perantara atau medium rambatannya, gelombang dibedakan menjadi dua, yakni gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik Untuk mempelajari sifat pada gelombang dapat dilakukan kegiatan percobaan mengamatigelombang yang terjadi di permukaan air dengan menggunakan gelas plastik yang berisi air dan beberapa kerikil yang dijatuhkan ke atas permukaan air. Air tersebut akan mengalami usikan atau pemantulan pada dinding gelas plastik. Setiap gelombang merambat menurut arah tertentu. Arah rambatan gelombang disebut sinar gelombang. Sinar gelombang arahnya selalu tegak lurus muka gelombang. Dalam pemantulan gelombang tersebut berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu : a. Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang. b. Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang datar E. PROSES PERCOBAAN 1. Melakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air atau di bejana yang berisi air,menjatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian mengamati gelombang yang terjadi di permukaan air. Bagaimanakah bentuk gelombangnya? Memperhatikan sisi-sisi kolam, bak atau bejana yang dikenai gelombang. Adakah yang dipantulkan ? 2. Merentangkan slinki sejauh 1,5 m. mengikat salah satu ujung pada tiang yang kokohatau dipegang teman, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat). 3. Ujung slinki yang lainnya dipegang sendiri, menggetarkan satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang. Mengamati perhambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang. Jika pola perlambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas, menggetarkan lagi ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimanakah fasen gelombang pantul dibandingkan dengnan fase gelombang asalnya ? 4. Ujung slinki yang terikat atau dipegang oleh teman, sekarang diikat dengan benangyang panjangnya ± 1,5 m. mengikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5
m dari ujung slinki ke tiang yang kokoh atau dipegang oleh teman. Ujung slinki ini sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut slinki ujung bebas. 5. Menggetarkan ujung slinki yang dipegang satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Mengamati perambatan setengahpanjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya ? F. HASIL PENGAMATAN Krikil dimasukan cup air Slinki digerakan satu arah Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam gelas gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi gelas yang dikenai gelombang, gelombang dipantulkan kembali. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang asalnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150 cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama. G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, anda akan melihat gelombang berjalan dipermukaan air. Apakah yang berjalan dipermukaan air seperti yng anda lihat ? jelaskan ! Jawab ! Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan air. Gelombang ini merupakan gelombang transversal, karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya. H. PEMBAHASAN Dengan menyiapkan alat dan bahan. Percobaan pertama dengan, kerikil yang sudah disiapkan dijatuhkan diatas permukaan air, air yang semula tenang mengalami pergerakan pemantulan dari tengah menuju ke tepi dan kembali lagi ketengah. Pergerakan air dalam bak air seperti gelombang transversal yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Pada percobaan kedua menggunakan slinki sebagai mediumnya. Langkah awal yangdilakukan adalah merentangkan slinki sejauh ±1,5 m dan mengikat salah satu ujung pada tiang yang kokoh atau dipegang teman, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang tidak bergeser. Ujung slinki yang lainnya dipegang sendiri. Langkah kedua menggetarkan satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang. Langkah ketiga ujung slinki yang terikat atau dipegang oleh teman tadi, diikat dengan benang yang panjangnya ± 1,5 m dan mengikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang yang kokoh atau dipegang oleh teman. Selanjutnya menggetarkan ujung slinki yang dipegang satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang seperti percobaan sebelumnya. Pada saat slinki digetarkan, terdapat gelombang yang merambatdan gelombang tersebut dipantulkan kembali. Pemantulan gelombang ini dapat terjadi tergantung pada ujung slinki. Percobaan yang ketiga menggunakan benang kasur sebagai mediumnya. Langkah percobaan menggunakan benang kasur ini sama dengan ketika percobaan menggunakan slinki, yaitu ujung diikat pada tiang yang kokoh dan ujung lain digerakkan. Dan percobaan selanjutnya di tengah benang kasur tersebut diikat dengan sebuah karet. Ketika benang kasur di gerakkan, karet tersebut mengikuti arus gelombang yang terjadi pada benang kasur. Ketika benang kasur digerakkan, gelombang timbul gelombang transversal, tetapi karena benang kasur terlalu lemas sehinga ketika menggerakkan benang tersebut harus mengeluarkan tenaga yang
besar agar gelombangnya muncul. Karena dalam percobaan ini menggunakan ujung terikat, maka fase gelombang yang terjadi mengalami perubahan bentuk. I. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa gelombang transversa lmerupakan gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya, dan gelombang longitudinal merupakan gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Jadi perbedaan kedua gelombang ini terletak pada arah rambatnya. Gelombang transversal arah rambatnya tegak lurus, sedangkan gelombang longitudinalarah rambatnya searah. Fase gelombang yang terjadi adalah mengalami perubahan bentuk. J. DAFTAR PUSTAKA Studocu.com. Modul 6 Laporan Praktikum IPA. Diakses pada 3 Juni 2023. https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyahgombong/ilmu-pengetahuan-alam/modul-6-laporan-praktikumipa/47349351 Ilmiahku.com. (2019, Mei). Laporan praktikum sifat pemantulan. Diakses pada 7 Juni 2023. https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-sifatpemantulan.html K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN Tidak terdapat kesulitan yang dialami dalam praktikum ini, dikarenakan bahan-bahan mudah didapatkan dan alat-alat yang sudah dipersiapakan. L. FOTO / VIDIO https://drive.google.com/drive/folders/1QbfCb3SzPEayza21wGmyAdYTPSvyW bcO?usp=drive_link
LEMBAR KERJA MAHASISWA MODUL 6 GELOMBANG : GETARAN DAN BUNYI A. JUDUL PERCOBAAN Percobaan getaran benda dan pegas B. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengukur priode 2. Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi C. ALAT DAN BAHAN 1. Pegas 2. Benda 3 buah (±100 gram, 200 gram, 300 gram) 3. Statis 4. Kleam penjepit 5. Stopwatch D. LANDASAN TEORI Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu pegas diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan setimbangnya mulamula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang Teknik dan kehidupan sehari-hari. Misalnya di dalam shock breaker dan springbed. Sebuah pegas berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang tidak rata. Pegas-pegas tersusun di dalam springbed akan memberikan kenyamanan pada saat orang tidur. Pertambahan Panjang (L) suatu benda bergantung pada besarnya gaya yang di berikan (F), materi penyusun, dan dimensi benda dinyatakan dalam konstanta (K). Benda yang di bentuk oleh materi yang berbeda akan memiliki pertambahan Panjang yang berbeda walaupun diberikan gaya yang sama, misalnya tulang dan besi. Getaran (oscillation) merupakan salah satu bentuk gerak benda yang cukup banyak dijumpai gejalanya. Dalam getaran sebuah benda melakukan gerak bolak-balik menurut lintasan tertentu melalui setimbangnya. Waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu getaran bolak-balik dinamakan periode(dilambangkan T, satuannya sekon(s)). Simpangan maksimum getaran dinamakan amplitude. E. PROSES PERCOBAAN 1. Mengukur getaran benda oleh pegas a. Gantungkan pegas pada statis. Gantungkan benda 100 gram di ujung bawah pegas. b. Tarik benda ke bawah sejauh 5 cm, lalu lepaskan. Ukur waktu pegas tersebut bergetar selama 20 getaran dengan menggunakan stopwatch. Catat hasil pengukuran di lembar kerja. Ulangi pengukuran sampai 5 kali. Carilah nilai rata-rata untuk periode dan frekuensi. 2. Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi a. Lakukun percobaan seperti nomor 1, dengan benda 150 gram. Lakukunsebanyak 5 kali, catat hasilnya pada lembar kerja. Ulangi percobaan dengan benda 200 gram, 250 gram, 300 gram. b. Bandingkan nilai dari percobaan dengan massa 100 gram sampai dengan 300 gram. Berpengaruhkah massa terhadap frekuensi. Jelaskan! Bergantung apa sajakah frekuensi tersebut ? F. HASIL PENGAMATAN Hasil pengamatan mengukur getaran benda pegas. Massa benda : 100 gram Percobaan ke Waktu 20 getaran (sekon) t Banyak Getaran (n) Periode (sekon) T Frekuensi (hertz) 1 3,77 20 0,19 5,31 2 3,42 20 0,17 5,85 3 4,10 20 0,21 4,81 4 3,36 20 0,17 5,95 5 4,17 20 0,21 4,80 Rata-rata 3,78 20 0,19 5,34
T : 0, 19 Sekon F : 5, 34 Herzt Hasil pengamatan pengaruh massa terhadap frekuesi Masa Benda (gram) Percobaan ke Waktu 20 getara n (sekon) t Banyak getara n (n) Periode (sekon) T Frekuensi (hertz) Hertz 150 1 9,10 20 0,46 2,20 2,2 0 2 9,14 20 0,46 2,19 2,2 9 3 8,75 20 0,44 2,29 2,2 9 4 8,50 20 0,43 2,35 2,3 5 5 9,05 20 0,45 2,21 2,2 1 200 1 8,40 20 0,42 2,38 2,3 8 2 8,35 20 0,42 2,40 2,4 0 3 8,27 20 0,41 2,42 2,4 2 4 8,20 20 0,41 2,44 2,4 4 5 8,29 20 0,41 2,41 2,4 1 250 1 10,1 20 0,51 1,98 1,9 8 2 10,1 20 0,51 1.96 1.9
8 6 3 10,1 5 20 0,51 1,97 1,9 7 4 10,0 9 20 0,50 1,98 1,9 8 5 10,2 0 20 0,51 1,96 1,9 6 300 1 11,0 6 20 0,55 1,81 1,8 1 2 11,1 2 20 0,56 1,80 1,8 0 3 11,1 8 20 0,56 1,79 1,7 9 4 11,0 2 20 0,55 1,81 1,8 1 5 11,0 8 20 0,55 1,81 1,8 1 G. PERTANYAAN-PERTANYAAN 1. Carilah nilai rata-rata untuk periode dan frekuensi ? Jawab ! Periode (T) = 0, 19 Frekuensi (Hz)= 5, 34 2. Bandingkan nilai dari percobaan dengan massa 100 gram sampai dengan 300 gram. Berpengaruhkah massa tersebut terhadap frekuensi. Jelaskan ! bergantung apa sajakah frekuensi tersebut ? Jawab ! Masa beban berpengaruh terhadap frekuensi. Semakin besar masa beban yang di berikan pada pegas, maka semakin besar waktu yang dibutuhkan pegas untuk melakukan 20 getaran, sehingga frekuensi yang dihasilkan semakin besar. Frekuensi merupakan hasil bagi antara banyak gelombang (n) dengan waktu (t). Apabila beban yang diberikan ringan, maka akan semakin cepat pegas untuk bergetar dan frekuensinya akan cepat untuk satu kali getaran.
H. PEMBAHASAN Rumus Mencari priode Priode (T) = 1 Frekuensi Mencari frekuensi Frekuensi (f) = Banyak gelombang (n) Priode (T) Waktu (t) Diketahui N = 20 Ditanya T = ....... ? F = ....... ? Mencari Frekuensi, mencari Priode, Nilai rata-rata priode dan frekuensi : Percobaan 1 Frekuensi 20 = 5, 31 Priode 1 = 5, 34 3, 77 5,31 Percobaan 2 Frekuensi 20 = 5, 85 Priode 1 = 5, 34 3, 42 5,85 Percobaan 3 Frekuensi 20 = 5, 81 Priode 1 = 5, 34 3, 16 5,81
Percobaan 4 Frekuensi 20 = 5, 95 Priode 1 = 5, 34 3, 36 5,95 Percobaan 5 Frekuensi 20 = 4, 80 Priode 1 = 5, 34 3, 17 4, 80 Nilai rata-rata priode T = 0, 95 = 0,19 Sekon 5 Nilai rata-rata frekuensi f = 16, 70 = 3, 34 Hz 5 1. Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama, dan waktu getaran yang sama yaitu 20 kali, serta periodenya juga sama meskipun terdapat selisih waktu yang sangat kecil namun hasilnya akan sama. 2. Getaran benda pada pegas pada massa benda yang berbeda, maka akan menghasilkan waktu dan frekuensi yang berbeda pula. I. KESIMPULAN Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama, dan waktu getaran yang sama pula yaitu 20 kali serta periodenya juga sama meskipun terdapat selisih waktu yang sangat kecil namun dianggap sama jika dibulatkan. Sedangkan getaran benda pada pegas pada massa benda yang berbeda, maka akan menghasilkan waktu dan frekuensi yang berbeda pula. J. DAFTAR PUSTAKA Coursehero.com. Laporan Praktikum IPA. Di akses pada 3 Mei 2023. https://www.coursehero.com/u/file/88682525/Modul-6-LaporanPraktikum-IPAdocx/ K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Kurang ditailnya dalam langkah pengerjaan, peralatan yang sudah disiapkan tidak semuanya ada sehingga tidak semua percoaan dapat dilakukan. L. FOTO / VIDIO https://drive.google.com/drive/folders/1QjB8rwBwtX_PmdWNWj9FRQmj3YhC 9BEC?usp=drive_link
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA MODUL 7 OPTIK PRAKTIKUM IPA DI SD BAYU ALI RAHMANSYAH 858046521 UPBJJ PONTIANAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2023
LEMBAR DATA DATA MAHASISWA Nama : Bayu Ali Rahmansyah NIM / ID Lainnya : 858046521 Program Studi : S1 – PGSD Nama Sekolah : - DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM) Nama : Dedeh Kurniasih, S.Pd., M.Si. NIP/ID Lainnya : 1109128501 Instansi Asal : Universitas Muhammadiyah Pontianak Nomor Hp : 081256563004 Alamat Email : [email protected] FOTO
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa : Bayu Ali Rahmansyah NIM : 858046521 Program Studi : S1-PGSD Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarism atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya saya ini Rasau Jaya, 16 Juni 2023 Yang membuat pernyataan Bayu Ali Rahmansyah
LEMBAR KERJA MAHASSISWA MODUL 7 OPTIK : SIFAT CAHAYA A. JUDUL PERCOBAAN Percobaan pemantulan cahaya B. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat : 1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya. 2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin. 3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa. 4. Menentukan fokus cermin cekung. 5. Menentukan fokus lensa cembung. C. ALAT DAN BAHAN 1. Cermin datar (3x6 cm²) 2. Cermin cembung 3. Cermin cekung 4. Lampu senter 5. Busur derajat 6. Kertas putih 7. Lilin 8. Layar (tabir kertas) 9. Celah cahaya D. LANDASAN TEORI Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter 1. Sifat pemantulan pada cermin cekung
a. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya b. Memantulkan berkas cahaya (kovergen) Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah bendayang berada di depan cermin cekung yaitu: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus 2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan. 2. Sifat pemantulan pada cermin cembung : a. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil b. Menyebarkan berkas cahaya (divergen) Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa yaitu: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya 2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan seolah-olah sinar datang dari titik tersebut. E. PROSES PERCOBAAN 1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar. a. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar. c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang dan sudut pantul. d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut. e. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar. f. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.
2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung. a. Menyusun semua alat b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung. c. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk. d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung tersebut. 3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung a. Menyusun alat seperti Gambar dibawah ini. b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung. c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga tampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk. d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung tersebut. e. Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan. f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s). F. HASIL PENGAMATAN 1. Percobaan pemantulan cahaya cermin datar a. gambar jalanya berkas sinar pada cermin datar
b. Besar sudut (i) dan sudut pandang pantul (r) No I (derajat) R (derajat) 1 45 45 2 50 50 3 55 55 4 60 60 c. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar 1. Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan 2. Jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan ke cermin 3. Tegak. 4. Maya 5. Sama besar 2. Percobaan pemantulan cermin cembung a. Gambar jalanya berkas cermin cembung
b. Hasil pengamatan No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (m) 1 5 cm -8 cm 2 8 cm -5 cm 3 10 cm -4 cm 4 20 cm -2 cm c. Sifat yang di bentuk cermin cembung 1. Maya 2. Sama tegak 3. Bayangan lebih kecil dari pada bendanya 3. Percobaan pemantulan cermin cekung a. Gambar jalanya berkas cermin cekung b. Hasil pengamatan No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (m) 1 5 cm 8 cm 2 8 cm 5 cm 3 10 cm 4 cm 4 20 cm 2 cm c. Sifat yang dibentuk cermin cekung
1. Maya 2. Sama banyak 3. Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya G. PERTANYAAN-PERTANYAAN 1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung, berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak terhingga (s’= ̴ ). Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori, tentukan jarak fokus cermin cekung tersebut. Jawab ! Jarak fokus= jarak benda dari cermin cekung tersebut, atau s=f, sehingga 1 ′ = 0, dan s’= ∞ 2. Agar cermin cekung yang memilki jarak fokus 10 cm dapat membentuk bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, di makah benda harus di letakkan dari cermin cekung tersebut ? Jawab ! Dik : f = 10 cm S’= 2 x S Dit : S…..? Jawab: 1 = 1 + 1 ′ 1 10 = 1 + 1 2 1 10 = 2 + 1 2 1 10 = 3 2 2 = 30 = 30 2 = 15 3. Dengan menggunakan persamaan (7.2) dan (7.3) pada landasar teori, tentukan indeks bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari hasil kegiatan II.
Jawab ! Indek bias kaca 1 kecepatan rambat cahaya 4. Agar lensa cembung yang memilik jarak fokus 20 cm dapat membentuk bayangan nyata setengah kali jarak bendanya, di manakah benda harus di letakkan terhadap lensa cembung tersebut? Jawab ! Dik: f = 20 cm s’= 1 2 x s Dit : s…..? Jawab: = ′ ′ − = 20 1 2 1 2 − 20 1 2 − 20 = 10 = 60 H. PEMBAHASAN Pada pemanntulan cermin datar, sinar datang kemudian mamantul, dan cermin datar juga menghasilakan sinar pantul. Sehingga sinar datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah sama. Pada cermin datar, bayangan yang dihasilkan sama dengan objeknya, baik dari bentuknya, ukuranya, maupun posisinya. Pada pemantulan pada cermin cembung, didapatkan bayangan yang dihasilkan pada percobaan lebih kecil dari bendanya. Dan pada pemantulan pada cermin cekung berbanding terbalik dengan cermin cembung, pada pemantulan cermin cekung, bayangan yang dihasilkan akan menjadi 2 kali lipat lebih besar dari pada bendanya. I. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan 2. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama dengan bendanya 3. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil dari pada bendanya 4. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung 2 kali lebih besar daripada bendanya J. DAFTAR PUSTAKA Coursehero. Com. (2018, Mei 26). Praktikum IPA Modul 7. Diakses pada 3 Mei 2023. https://www.coursehero.com/u/file/59594037/PRAKTIKUMIPA-MODUL-7docx/?justUnlocked=1 Blogspot.com. (2017, Mei 11). Laporan Praktikum Ipa Di SD. Diakses pada 7 Mei2023.https://syahrinramadandi.blogspot.com/2017/05/laporanpraktikum-ipa-di-sd.html K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN Tidak terdapat kesulitan dalam kegiatan praktikum ini sebab bahan dan alat sudah disediakan. L. FOTO / VIDIO
LEMBAR KERJA MAHASSISWA MODUL 7 OPTIK : MATA A. JUDUL PERCOBAAN Percobaan bintik buta B. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengamati bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta 2. Menentukan jarak benda yang anda lihat yang bayanganya tepat mengenai bintik buta. C. ALAT DAN BAHAN 1. Gambar A dan B 2. Tabel pengamatan 3. Alat tulis dan penggaris D. LANDASAN TEORI Retina adalah salah satu organ pada mata yang didalamnya terdapat reseptor. Fotoreseptor berhubungan dengan badan sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai otak. Berkas urat saraf yang menuju otak terdapat pada bagian bawah retina. Berkas urat saraf ini tidak terdapat reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Bagian ini disebut bintik buta. Bintik buta adalah bagian pada retina yang tidak terdapat sel-sel fotoreseptor yang berfungsi menerima rangsang cahaya. Sel-sel fotoreseptor (sel konus dan sel batang) akan menerima cahaya yang datang dan menghantarkan rangsang cahaya tersebut menuju serabut saraf untuk di interpretasikan di otak. Namun pada bagian bintik buta tidak terdapat sel-sel ini, sehingga ketika cahaya jatuh di tempat tersebut tidak akan terjadi penghantaran rangsang menuju otak. Bintik buta manusia terdapat pada bagian belakang mata. Tepat di belakang bintik buta merupakan saluran untuk pembuluh darah dan saraf yang masuk
jaringan mata. Bagian bintik buta dikonsentrasikan sebagai pintu gerbang bagi pembuluh darah dan saraf sehingga bagian ini tidak memiliki sel fotoreseptor untuk menangkap cahaya. Bintik buta ditemukan oleh Edme Moriette sekitar tahun 1660 yang awalnya menganggap bagian ini paling sensitif terhadap cahaya. Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. Setiap individu memiliki jarak bintik buta yang berbeda-beda dengan individu yang lainnya saat melihat objek. Saat kita tidak dapat melihat suatu objek pada jarak tertentu, maka itulah jarak titik buta.Semua implus syaraf dibangkitkan oleh batang dan kerucut. Sel batang dan kerucut merupakan bagian retina yang mampu menerima rangsang sinar tak berwarna (sel batang) dan mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna (sel kerucut). Sel batang dan sel kerucut ini berjalan kembali ke otak melalui neuron dalam saraf optik, oleh karena itu objek dapat ditebak bentuknya. E. PROSES PERCOBAAN Bintik buta 1 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dan tabel pengamatan 2. Tutp mata kiri anda dengan jari tangan 3. Pegang gambar A dan B dengan jarak kurang lebih 60 cm dari mata 4. Pusatkan pandangan mata kanan anda pada tanda positif (+), selanjutnya secara perlahan dekeatkan gambar tersebut kebagian muka anda dengan pandangan mata kanan anda tetap fokus Pada tanda (+) tersebut 5. Pada jarak berapa pada mata anda tanda bundaran hitam (•) pada gambar tersebut tidak tampak pada pandangan mata anda ? 6. Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan Bintik buta 2 1. Perhatikan gambar A dan B 2. Tutup mata kiri dengan jari tangan anda, dan dengan mata kanan anda, pandangan mata (+) secara tajam, jarak gambar mulai dengan 60 cm dari mata anda
3. Secara perlahan-lahan, dekatkanlah pada gambar tersebut kearah muka anda, sementara pandangan anda tetap tertuju pada tanda (+) 4. Pada jarak berapa dari mata, garis pendek tampak menghilang dari pandangan anda ? 5. Lanjutkan gerak pada gambar A dan B, pada jarak berapa garis pendek tersebut terlihat kembali ? apa yang anda lihat antara garis panjang dengan garis pendek ? 6. Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan pada tabel pengamatan. F. HASIL PENGAMATAN Bintik buta 1 No Jarak Gambar A dari Mata Anda Dengan fokus pada tanda positif ( + ) maka tanda bundaran hitam Ket 1. 60 cm Tampak jelas 2. 59 cm Tampak jelas 3. 58 cm Tampak jelas 4. 57 cm Tampak jelas 5. 50 cm Tampak jelas 6. 30 cm Tampak jelas 7. 15 cm Mulai buram 8. 10 cm Buram hampir tidak terlihat 9. 5 cm tidak terlihat Bintik buta 2 No Jarak gambar A dari Mata anda Dengan fokus pada tanda positif ( + ) maka Garis Pendek Garis pendek tampak menyatu dengan hgaris panjang
1. 60 cm Tampak jelas 2. 59 cm Tampak jelas 3. 58 cm Tampak jelas 4. 57 cm Tampak jelas 5. 50 cm Tampak jelas 6. 30 cm Tampak jelas 7. 15 cm Mulai buram 8. 10 cm Buram hampir tidak terlihat 9. 5 cm tidak terlihat √ G. PERTANYAAN-PERTANYAAN 1. Pada percobaan bintik buta (1), mengapa tanda (•) menghilang daari pandangan anda pada jarak tertentu ? Jawab ! Karena lensa mata dengan legimen suspensori yang bertumpu pada otot siliari mengendur (relaksasi) sehingga legimen suspensori menegang (kontraksi) yang mengakibatkan lensa mata memipih sehingga mata kita tidak jelas melihat suatu benda pada jarak tertentu. 2. Pada percobaan bintik buta (2) mengapa kedua garis ( pendek dan panjang ) tanpak menyatu ? pada jarak berapa pada mata anda ? jelaskan mengapa hal itu terjadi ! Jawab ! Pada jarak yang cukup jauh Hal itu terjadi karena lensa mata yang bersifat transparan dan elastis, akan melakukan akomodasi (berubah kecembungannya). Lensa mata akan berbentuk pipih jika kita melihat objek yang jaraknya jauh dari mata kita. H. PEMBAHASAN