The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by arifhanafi65, 2022-04-05 14:12:39

Ukur Tanah 1

Ukur Tanah 1

Keywords: UKUR TANAH

BUKU BAHAN AJAR UNTUK SMK KELAS X
SEMESTER 1

UKUR TANAH 1

Disusun oleh
Drs. Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, M.Pd

2013

i

PRAKATA
Buku ini diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan, Bidang
Keahlian Konstruksi Bangunan, yang diberika pada semester satu.
Buku ini membahas pengetahuan dasar tentang pengukuran dan
perhitungan alat sipat datar. Untuk bisa menggunakan alat sipat datar,
kita harus paham mengenai fungsi dan cara penggunaannya, syarat –
syaratnya dan penghitungannya.
Dengan buku ini siswa diharapkaan dapat melaksanakan praktek ilmu
ukur tanah dengan menggunakan alat ukur tanah sederhana, alat sipat
datar dan alat sipat ruang harus banyak dibantu oleh instruktur.
Buku ini terdiri dari 4 Kegiatan Belajar, diharapkan dapat diselesaikan
dalam waktu 152 jam pelajaan , dimana setiap kali melakukan kegiatan
praktek diawali penjelasan singkat paling lama 30 menit
Akhirul kata, mudah-mudahan buku ini dapat dipergunakan sesuai
dengan yang diharapkan, Atas kritik dan sarannya bagi perbaikan buku
ini, penulis ucapkaan terima kasih

Bandung, Desember 2013
Penyusun,

i

DAFTAR ISI

PRAKATA ……………………… i
ii
DAFTAR ISI ……………………… iii
iv
Peta Kedudukan Bahan Ajar ……………………… 1
1
Glosarium ……………………… 1
1
I. Pendahuluan ……………………… 1
2
A. Deskripsi ………………………
3
B. Prasyarat ……………………… 4
4
C. Petunjuk Penggunaan Buku ……………………… 5
5
D. Tujuan Akhir ……………………… 5
5
E. Kompetensi Inti dan Kompetensi ………………………
5
Dasar ……………………… 6
C. Cek Kemampuan Awal ……………………… 6
II. Pembelajaran ……………………… 7
A. Deskripsi ………………………
B. Kegiatan Belajar 1 ……………………… 7
………………………
a. Tujuan Pembelajaran dan ……………………… 7
b. Uraian Materi
1. Ruang Lingkup Survei 15
16
Pemetaan

A. Pengamatan 1 ………………………

B. Bandingkan dan Simpulkan ………………………

C. Tujuan Survei dan Pemetaan ………………………

D. Ruang Lingkup Survei dan ………………………

Pemetaan
1. Ruang Lingkup Survei dan ………………………

Pemetaan
2. Besaran/Satuan Pada Pekerjaan ………………………

Survei dan Pemetaan ………………………
3. Peta ………………………

3.1 Macam – macam Peta

ii

3.2 Skala Peta ……………………… 17
c. Rangkuman Kegiatan Belajar 1 ……………………… 18
d. Tugas ……………………… 21

iii

e. Tes Formatif ……………………… 21
22
f. Kunci Jawaban ……………………… 24
24
Kegiatan Belajar 2 ……………………… 24

a.Tujuan Pembelajaran ……………………… 24

b. Uraian Materi ……………………… 24

A. Menyebutkan jenis – jenis 32

Peralatan Survei dan ……………………… 60
Pemetaan 69
69
1.Perlengkapan/ Peralatan Survei 69
70
dan Pemetaan ……………………… 71
(bukan Optik)
71
2. Menerapkan Peralatan Survei
72
dan Pemetaan 80
Sederhana Untuk Pengukuran di ………………………

lapangan

3. Perlengkapan / Peralatan Survei

dan Pemetaan ………………………
Jenis Optik ………………………
………………………
c. Rangkuman Kegiatan Belajar 2 ………………………
a. Tugas ………………………
Kegiatan Belajar 3 ………………………
a.Tujuan Pembelajaran
b. Uraian Materi

Menerapkan Pelaksanaan Pekerjaan

Dasar – dasar Suevei dan

Pemetaan dengan alat sipat datar ………………………

A. Pengukuran Beda Tinggi antara 2

buah titik di ………………………
lapangan dengan 3 cara Sipat ………………………
B. Mengelola Pengukuran

DatarMemanjang Bebas

iv

C. Mengelola Pengukuran Sipat

DatarMemanjang

Double Stand ……………………… 79
82
D. Fungsi Gambar Waterpass/Sipat ……………………….
83
datar Memanjang
87
E. Mengelola Pengukuraan Beda Tinggi 91
93
Double Stand ………………………
Keliling (Tertutup) 103

F. Mengelola Pengukuraan Beda Tinggi 107
111
Double Stand ……………………… 111
Terikat Sempurna PraktekPropil ……………………… 111
G.Contoh Laporan
109
Memanjang PraktekPropil ………………………
H. Contoh Laporan 114
114
Melintang

I. Mengelola Alat Sipat

Ruang/Theodolite Topcon TL –

6 DE ………………………

J. Contoh Laporan Pengukuran Situasi

Caa Polar

Koordinat ………………………

Kegiatan Belajar 4 ………………………

a. Tujuan Pembelajaran ………………………

b. Uraian Materi ………………………

1. Merawat jenis – jenis Peralatan

Survei dan ………………………
Pemetaan

2. Mengelola Hasil Perawatan

Beberapa Alat Survei

dan Pemetaan ………………………

3. Memeriksa Beberapa Alat Survei ………………………

dan Pemetaan

vi

c. Rangkuman Kegiatan Belajar 4 ……………………… 120
d. Tugas ……………………… 120
e. Tes Formatif ……………………… 120
f. Kunci Jawaban ……………………… 120

vii

GLOSARIUM

Nivo adalah bejana gelas tertutup yang pada satu sisinya cenbung,
berisi cairan (biasanya ether) hampir penuh,sehingga ada bagian sisa
berupa gelembung udaranya (uap ether)

Nivo kotak adalah nivo dimana bejananya berbentuk kotak atau
lingkaran dan sisi cembungnya berasa di bagian atas, sehingga dalam
keadaan mendatar gelembungnya akan berada di tengah kotak atau
lingkaran bejana tersebut.

Nivo tabung adalah nivo dimana bejananya berbentuk tabung
lengkung,dan bagian lengkungnya berasa di bagian atas, sehingga
dalam keadaan mendatar gelembungnya akan berada di tengah tabung
tersebut.

Nivo U adalah nivo tabung yang diatur dengan cermin sedemikian rupa,
sehingga bila berada dalam keadaan mendatar akan memperlihatkan
gelembung berbeentuk U

Garis nivo adalah garis khayal yang menyinggung gelembung udara
yang ada di dalam nivo. Garis nivo ini mendatar seandainya gelembung
nivo berada di bagian atas sisi kaca baian cembungnya dan pada posisi
mendatar inilah menjadi pengertian umum garis nivo.

Garis bidik adalah garis pandangan mata kita melalui lubang teropong
terus ke perpotongan benang diafragma

Benang diafragma adalah dua buah benang atau goresan silang pada
diafragma membentuk salib sumbu yang berada di dalam sebuah

viii

teleskop ,yang satu tegak disebut benang diafragma tegak dan yang
satu lagimendatar disebut benang diafragma mendatar.

ix

Diafragma adalah bidang berupa lempeng kaca, dimana bayangan
daribenda yang berada di depan lensa objektif akan tampak.
Benang stadia adalah dua buah benang atau goresan pada diafragma
yangjaraknya sama dan sejajar dengan benang diafragma mendatar
Teleskop adalah teropong yang di dalamnya terdapat lensa objektif
danlensa okuler, sehingga dapat melihat benda jauh serta seringkali
dilengkapidengan benang diafragma sebagai pengarah bidikan
Mendirikan alat atau dengan istilah “setup”adalah memasang dan
mengatur alat ukur, seperti waterpas atau teodolit yang dipasang pada
kakitiga diatas sebuah titik sampai siap atau memenuhi syarat untuk
melakukanpembidikan
Membidikan alat adalah menepatkan garis bidik atau benang diafragma
tegak dan mendatar tepat pada sasaran yang dibidik.

x

I. Pendahuluan
A. Deskripsi
Buku ini membahas mengenai cara mengoperasikan beberapa alat ukur
tanah utama yang banyak digunakan dalam pengukuran, antara lain pita
ukur/meteran, kompas, penta prisma, cermin sudut, klinometer,
odometer, alat ukur sipat datar/waterpass dan alat sipat ruang/theodolite
berserta kelengkapannya, seperti kaki tiga atau statif, unting-unting dan
rambu ukur.
Buku ini merupakan buku dasar karena berisi dasar pengetahuan bagi
mereka yang akan mempelajari atau bekerja di bidang pengukuran
tanah.
Setelah menguasai modul ini perseta didik bukan saja hanya sekedar
mengenal beberapa alat ukur utama yang banyak digunakan dalam
pengukuran, tetapi juga mengetahui bagian-bagian alat dan fungsinya
serta mampu mengoperasikan sesuai dengan persyaratan yang harus
dipenuhi pada penggunaan alat-alat tersebut, dan mampu merawatnya
dengan baik.

B. Prasyarat
Sebelum mempelajari Buku ini, siswa diharapkan telah memahami Ilmu
yang berkaitan erat dengan Survei dan Pemetaan, yaitu Matematika
Terapan.

C. Petunjuk Penggunaan
Untuk mempermudah peserta mempelajari modul ini, diharapkan peserta
mengikuti semua petunjuk-petunjuk berikut :
1. Peserta harus memiliki kemauan yang keras/ aktif dalam mengikuti

pelajaran
2. Bacalah Tujuan Umum Pembelajaran (TUP) sebagai acuan siswa

dalam mempelajari modul ini

1

3. Modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar, oleh sebab itu siswa
diharuskan menguasai terlebih dahulu kegiatan belajar yang satu,
baru dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya.

D. Tujuan Akhir
Tujuan Akhir setelah mempelajari Buku ini, diharapkan siswa dapat:
1. Memahami ruang lingkup survei dan pemetaan
2. Menerapkan jenis-jenis peralatan survei dan pemetaan
3. Menerapkan jenis-jenis pekerjaan survei dan pemetaan
4. Menerapkan proses pelaksanaan pekerjaan dasar-dasar survei dan

pemetaan.
5. Mengelola pengukuran dasar-dasar survei dan pemetaan.
6. Menerapkan fungsi masing – masingbegian dari peralatan jenis optis
7. Menerapkan teknik pengoperasian alat sipat datar (leveling) dan alat

sipat rruang (Theodilite)
8. Menerapkan teknik perawatan alat jenis optic
9. Menerapkan teknik pengecekan alat jenis optik
10. Menerapkan proses pengecekan kebenaran data pengukuran

E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar yang akan siswa pelajari :

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 1.1 Menambah keimanan dengan
agama yang dianutnya menyadari hubungan keteraturan
dan kompleksitas alam terhadap
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku kebesaran Tuhan yang
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli menciptakannya
(gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktifdan 1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang
menunjukan sikap sebagai bagian dari menciptakan dan mengatur
solusi atas berbagai permasalahan dalam karakteristik ilmu ukur sudut, aljabar,
berinteraksi secara efektif dengan ilmu ukur bidang datar.
lingkungan sosial dan alam serta dalam
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan
penggolongan jenis peralatan survey

2

menempatkan diri sebagai cerminan pemetaan, jenis–jenis pekerjaan
bangsa dalam pergaulan dunia. survei pemetaan, pengoperasian alat
sipat datar, alat sipat ruang,
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis penjelasan metode pengambilan
pengetahuan faktual, konseptual, dan data dan diskusi.
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya 2.2 Menghargai kerja individu dan
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kelompok dalam aktivitas sehari-hari
budaya, dan humaniora dalam wawasan sebagai wujud implementasi dasar-
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dasar penyetelan alat sipat datar
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan alat sipat ruang, pengisian daftar
dan kejadian dalam bidang kerja yang ukur, melaksanakan pengukuran
spesifik untuk memecahkan masalah. pekerjaan dasar-dasar survey
pemetaan di lapangan.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait 3.1 Memahami ruang lingkup survei dan
dengan pengembangan dari yang pemetaan.
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan tugas spesifik 3.2 Menerapkan jenis-jenis peralatan
di bawah pengawasan langsung. survei dan pemetaan

3.3 Menerapkan jenis-jenis pekerjaan
survei dan pemetaan

3.4 Menerapkan proses pelaksanaan
pekerjaan dasar-dasar survei dan
pemetaan.

3.5 Menerapkan peralatan ukur jenis
optik.

3.6 Menerapkan fungsi masing-masing
bagian dari peralatan jenis optik.

3.7 Menerapkan teknik pengoperasian
alat sipat datar (leveling) dan alat
sipat ruang (theodolit).

3.8 Menerapkan teknik perawatan jenis
optik.

3.9 Menerapkan teknik pengecekan alat
jenis optik.

3.10 Menerapkan proses pengecekan
kebenaran data pengukuran.

4.1 Menelaah prinsip-prinsip survey
pemetaan.

4.2 Mengelola jenis-jenis peralatan
survey pemetaan.

4.3 Mengelola jenis-jenis pekerjaan
survei dan pemetaan.

4.4 Mengelola pekerjaan dasar-dasar
survei pemetaan.

4.5 Mengelola peralatan ukur jenis optik.

4.6 Menalar fungsi-fungsi bagian dari
peralatan optik.

4.7 Menelaah pengoperasian peralatan
sipat datar (leveling) dan alat sipat
ruang (theodolit).

4.8 Mengelola hasil perawatan alat jenis
optik

4.9 Mengelola hasil pengecekan alat

3

jenis optik
4.10 Mengelola hasil proses pengecekan

kebenaran data pengukuran.

F. Cek Kemampuan Awal.
Sebagai Cek Kemampuan awal siswa, sebelum mempelajari buku ini
hendaknya siswa mengerjakan pertanyaan pertanaan berikut, dan bila
telah dapat menjawab sesuai dengan kunci jawaban, maka siswa baru
diperkenankan mempelajari buku ini sesuai urutan materi yang ada.

Pertanyaan :
1. Sebutkan macam – macam peralatan tukang batu disekitar/

dilingkungan tempat tinggal Anda (sebanyak – banyaknya)
2. Sebutkan macam – macam peralatan yang ada disekitar kelas

Anda dasar matematika yang sering Anda
3. Sebutkan rumus – rumus

gunakan sehari – hari

Kunci Jawaban :
1. Macam – macam peralatan tukang batu disekitar Kita antara lain :

a. Sendok semen

b. Singkup

c. Cangkul
d. Mistar siku – siku (dari besi)

e. Slang plastic
f. Unting – unting

g. Ember

h. Waterpass

i. Perancah/ tangga

j. Sendok perata
k. Pita Ukur (5m – 15 m)

l. Pensil

m. Penggaris

n. Dan lain - lain

4

2. Rumus – rumus dasar matematika yang biasa dipergunakan
sehari – hari antara lain :
a. A + B = C maka B = C - A dan A = C = B
b. A/B = C maka A = B x C dan B =A/C
c. A/B = C/D > A x D = C x B
d. Luas Persegi Empat = Panjang X Lebar
e. Luas Segitiga = Alas X Tinggi : 2
f. Luas Trapesium = (sisi sejajar atas + sisi sejaja bawah ) tinngi
:2
g. Luas lingkaaran = π x r2
h. Keliling Lingkaran = 2 x π x r
i. Pytagoras: sisi miring = akar dari Jumlah Kuadrat sisi siku –
kunya
j. Sin < α = sisi tegak : sisi miring (segitiga)
k. Cos < α = sisi datar : sisi sisi miring (suatu segita)
l. Tangent < α = sisi tegak : sisi datar

II. Pembelajaran
A. Deskripsi

Ilmu Ukur Tanah/ Survei dan Pemetaan adalah sebagian kecil dari
ilmu yang lebih luas, dinamakan Ilmu Geodesi.
Ilmu Geodesi mempunyai 2 maksud/tujuan yaitu :
1. Maksud ilmiah, yaitu menentukan bentuk permukaan bumi.
2. Maksud praktis, yaitu yang mempelajari penggambaran sebagian

besar atau sebagian kecil dari permukaan bumi, yang dinamakan
peta.
Untuk mencapai maksud di atas, maka perlu dipelajari bagaimana
melakukan pengukuran di atas permukaan bumi yang mempunyai
bentuk tidak beraturan karena adanya gunung-gunung yang tinggi
dan lembah-lembah yang curam.

5

Pengukuran yang akan dipelajari dibagi-bagi dalam pengukuran
mendatar dari titik-titik yang terletak di atas permukaan bumi dan
pengukuran tegak guna mendapatkan tegak antara titik-titik yang
diukur di atas permukaan bumi yang tidak beraturan, ke dalam
bidang gambar datar (peta) maka diperlukan bidang perantara
sehingga keadaan dapat dilakukan dengan mudah.
Sebagai bidang perantaranya adalah bidang datar. Karena
permukaan bumi yang akan kita ukur hanya mempunyai ukuran
tidak lebih dari radius 55 km, meskipun permukaan bumi itu
lengkung (tidak datar) maka kita anggap datar.

B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1.
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, siswa diharapkan
dapat :
1. Menjelaskan Ruang Lingkup Survei dan Pemetaan.
2. Menjelaskan Tentang Besaran/ Satuan pada survey dan
pemetaan
3. Menjelaskan Tentang Peta

b. Uraian Materi
1. Ruang Lingkup Survei dan Pemetaan.

A. Pengamatan 1
1. Lakukan pengamatan tentang benda-benda disekitar Anda,

bagaimanakah kedudukannya terhadap benda lain antara lain
jaraknya, besarnya (panjangnya, lebarnya, tingginya),
berapakah perbedaan ketinggiannya antara benda yang satu
dengan benda yang lain, misalnya perbedaan tinggi antara
muka kursi dan muka meja, dsb

6

2. Amatilah benda-benda tersebut sebanyak-banyaknya, dan
tulislah sebagai hasil pengamatan Anda, yang mana hasil
tersebut akan didiskusikan dengan hasil pengamatan dari
teman – teman Anda.

B. Bandingkan Dan Simpulkan
Dalam hal tersebut di atas, masing – masing siswa pasti ada
kekurangan dan ada kelebihannya, untuk itu bandingkan hasil
pengamatamu dengan teman – teman lainnya, kemudian
saling melengkapi hasil pengamatannya masing – masing.

C. Tujuan Survei dan Pemetaan
Secara umum, tujuan Survei dan Pemetaan adalah
menerapkan bagaimana cara :
1. Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas
permukaan bumi.
2. Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang
berbeda di atas atau di bawah suatu bidang yang
berpedoman pada permukaan air laut rata – rata/ Mean Sea
Level (MSL).
3. Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta
benda – benda yang ada dipermukaan tanah tersebut.
4. Menentukan panjang, arah/ sudut, dan koordinat suatu titik
(posisi) dari titik lain yang terdapat pada permukaan bumi,
dan menghitung luas daerah yang telah dibatasi suatu areal
tertentu.

.A

C.

7

B.

Titik A terletak Titik B terletak Titik C terletak
pada
di atas permukaan dibawah permukaan

permukaan tanah tanah tanah

Gambar 1

D. Ruang Lingkup Survei dan Pemetaan
1. Ruang Lingkup Survei dan Pemetaan antara lain :

a. Badan Pertanahan Nasional (BPN), untuk menentukan batas-
batas tanah milik pemerintah, milik perorangan dan milik
swasta sehingga dapat untuk membuat Sertifikat Hak Milik
(SHM), menentukan besarnya pajak kepada pemerintah/ Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB).

b. Kementrian pekerjaan umum dalam rencana pembuatan jalan,
saluran-saluran/parit-parit dan irigasi besar kecil sebagaimana
disebut dalam ruang lingkup diatas.

c. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal) yang menentukan batas-batas sebuah negara
dengan negara tetangganya (menentukan batas negara harus
diukur oleh kedua belah pihak dengan perjanjian-perjanjian
bersama dan dilindungi oleh undang-undang).

d. Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) tentang
batas – batas tambang minyak, tambang batu bara, tambang
emas dsbnya.

e. Jawatan Topografi Angkatan Darat, dibidang kemiliteran,
dalam penentuan situasi Medan Pertempuran.

f. Maritim, parawisata, transmigrasi dan pembuatan proyek -
proyek kecil maupun proyek besar dan pemeliharaannya.

g. Perancanaan Tata Kota dll.

8

h. Mengadakan pengukuran tanah untuk pemetaan dengan skala-
skala tertentu dari data –data lapangan dipindahkan di atas
kertas yang disebut PETA.

i. Fotogrametri yaitu pengukuran yang salah satu unsurnya
menggunakan foto udara.

j. Pengukuran hidografi yaitu pengukuran untuk mendapatkan
gambar permukaan dasar laut dan lain-lain.

k. Selain hal tersebut, luas tanah juga diperlukan untuk
perencanaan kotamadya, perluasan suatu daerah, rsncana
jalan, rencana pengairan, dan rencana transmigrasi.

2. Besaran/Satuan Pada Pekerjaan Survai dan Pemetaan
Zaman dahulu orang untuk membuat peta mempergunakan
satuan ukuran “satu hari perjalanan” yaitu mulai tertib matahari
sampai tenggelamnya matahari. Untuk daerah kecil mereka
mempergunakan langkah kaki. Tentunya ukuran tersebut kurang
teliti mengingat medan yang dilaluinya tidaklah sama. Demikian
pula untuk langkah kaki, tiap-tiap orang panjang langkahnya
berbeda. Pada akhir abad kedelapan belas, oleh Akademi
Kerajaan untuk Kesenian, Kebudayaan dan Pengetahuan di Paris,
telah diketemukan satuan panjang yaitu meter sebagai
sepersepuluh juta panjang meridian bumi. Seabad kemudian
dibuatlah meter standard dari bahan platina yang disimpan di
Bureau Internationale des Poides et Measures Bretuil di kota
Paris.
Karena meter standar ini dibuat dari logam, maka tentu saja akan
dipengaruhi oleh perubahan suhu udara. Sehingga pada tahun
1927 pada konferensi ukuran dan berat internasional, ditentukan
satu meter menggunakan panjang gelombang garis merah pada
spektrum kadmium dalam udara yang kering, dalam suhu 15o c
dan tekanan udara sebenar 760 mm tinggi air raksa.
Panjang tahun 1957, oleh comite consoltatif pour la Definition du
metre diusulkan panjang meter ditentukan dengan gelombang

9

garis merah muda pada spektrum dari krypton isotop 86. Pada
bulan Oktober 1960 di Paris, usul tersebut telah diterima oleh “La
Xie Conference Generale des Poid et Measures”.
Dengan demikian sekarang satuan panjang telah ditentukan
sangat teliti. yaitu :

Satuan Jarak : = 1000 m
1 km (kilometer) = 100 m
1 hm (hektometer) = 10 m
1 dam (dekameter) = 0,1 m
1 dm (desimeter) = 0,01 m
1 cm (centimeter) = 0,001 m
1 mm (milimeter) = 0,0001 mm = 0,000001 m
1” (mu) = 3 feet = 0,914 m
1 Yard (Inggris)

Satuan Luas :

Ukuran luas yang digunakan untuk Survei dan Pemetaanadalah :

1 ha (hectare) = 10.000 m2 = 1 hm2 (kwadrat)

1 a (are) = 100 m2 = 1 dam2

1 ca (centiare) = 1 m2

1 km2 (kwadrat) = 1.000.000 m2

1 hm2 = 10.000 m2

1 dam2 = 100 m2

1 dm2 = 0,001 m2

1 cm2 = 0,00001 m2

1 bau = 500 tumbak = 7096 m2

1 tumbak/ubin/bata = 14 m2

Untuk menghindarkan pangkat dua sebagai kuadrat dan
memudahkan menulis, maka tanda kuadrat dapat menggunakan q
sehingga untuk :
1 km2 dapat ditulis q km
1 hm2 dapat ditulis q hm, dan seterusnya

10

Satuan Sudut
Besaran sudut, dasarnya adalah lingkaran yang dibagi menjadi
empat bagian, yang disebut kuadran.
Selanjutnya kita mengenal 3 cara menentukan besaran sudut yaitu :

a. Cara seksagesimal, yaitu dengan membagi lingkaran dalam 360
bagian yang dinamakan derajat, menulisnya 3600. Dengan
demikian satu kuadran = 360o : 4 = 90o. Satu derajat dibagi lagi
menjadi 60 bagian, yang disebut menit, menulisnya 60’. Satu
menit dibagi lagi menjadi 60 bagian yang disebut detik/sekon,
menulisnya 60”.
Jadi 10 = 60’
1’ = 60”

b. Cara sentisimal
Yaitu dengan membagi lingkaran dalam 400 bagian yang
dinamakan grade, menulisnya 400g.
Satu grade dibagi menjadi 100 bagian, yang dinamakan
centrigrade, menulisnya 100c. Satu centrigrade dibagi lagi menjadi
100 bagian yang disebut centi-centrigrade, menulisnya 100cc.
Jadi 1g = 100c
1c = 100cc

c. Cara Radian (Radial)
Sudut pusat didalam lingkaran yang mempunyai busur yang sama
dengan jari-jari lingkaran sebesar satu radian.
Kita tahu bahwa keliling lingkaran 2  r
Satu lingkaran mempunyai sudut sebesar 2r = 2 radian
r
Hubungan dari ketiga cara tersebut di atas adalah :
3600 = 400g = 2 radian

11

Satu radian disingkat dengan 1 (rad) = 57o17’ 44,81”
Hubungan antara radian dengan seksagesimal

Tabel 1. Seksagesimal dijadikan Radial

1Rad  3600  360x60  360x60x60
2 2 2

1Rad  3600  3600  570 ,295780 = 57o17’ 44,81”
2 6,283185308

1Rad  360x60  21600  343774677
2 6,283185308

1Rad  360x60x60  1296000  206264,8062
2 6,283185308

Keterangan : 2 = 6,283185307 dihitung dengan mesin hitung

(kalkulator).
Hubungan antara radian dengan sentisimal

1Rad  400g  400 g  63g ,66197723

2 6,283185308

1Rad  400x100c  40000c  6366c ,197724
2 6,283185308

12

1Rad  400x100x100cc  4000000cc  636619cc ,7723
2 6,283185308
13

Tabel 2. Radial dijadikan Sentisimal

Hubungan antara seksagesimal dengan sentisimal
10  400  1g ,11111111

360
1o  400x100c  111c ,11111111

360

14

10  400x100x100cc  11111cc ,11111111
360

1  400x100c  40000c  1c ,85185119
360x60 21600

1  400x100x100cc  4000000c  3cc ,086419753
360x60x60 12960000

1g  3600  0,90
400

1g  360x60  54
400

1g  36x60x60  3240
400

1c  360x60  0,54
400x100

1cc  360x60x60  0,324
400x100x100

15

Tabel 3. Sentisimal jadi Seksagesimal

Setelah anda mempelajari ketiga cara untuk menyatakan besaran sudut
dan hubungan ketiga cara tersebut, marilah kita coba merubah besaran
sudut yang telah diketahui pada cara seksagesimal ke cara sentisimal
atau radian dan sebaliknya.
Perhatikan contoh di bawah ini :
Contoh I :

16

Diketahui sudut  = 1270 28’ 12”

Besaran sudut akan dirubah secara sentisimal.

Penyelesaian : 1270 = 127 x 1g,11111111 = 141g,1111109

28’ = 28 x 1c,8518511851 = 0,518518519

12” = 12 x 3cc,0841975 = 0,003703704

Jadi 127028’12” = 141g,63333

Dapat pula dihitung secara langsung sebagai berikut :

1270 28’ 12” = 12702812 x 400g = 141g,63333333
3600

Tabel 4. dari Seksagesimal dijadikan Sentisimal

17

18

Sehingga bila satuan sudut seksagesimal dirubah menjadi radian

sbb :

1270 = 2 x 127 = 2,216 586 15 rad
360

28’ = 2 x 28 = 0,008 144 869 rad
360x60

12” = 2 = 0,000 058 177 rad
360x60x60

2,224 771 198 rad

Dapat pula dihitung secara langsung sebagai berikut :
1270 28’ 12” = 12702812 x 2  rad = 2,224 771 198 rad

3600
Contoh II
Diketahui  = 3,779 350 506 rad
Besaran sudut itu akan rubah ke cara seksagesimal

Penyelesaian :

3,779350506 rad = 3,779350506 x 3600 = 2160 32’ 27”
2

Sekarang kita ubah besaran sudut tersebut ke cara sentisimal

3,779350506 rad = 3,779350506 x 400g = 240g 60c 09cc 258
2

Contoh III
Diketahui  = 316g 13c 24cc

Besaran tersebut akan kita ubah ke cara seksagesimal

316g 13c 24cc = 316 g13c 24cc x 3600 = 2840 31’ 8”,98
400g

Sekarang kita ubah besaran sudut tersebut ke cara radian

316g 13c 24cc = 316 g13c 24cc x2  rad = 4,965796127 rad
400g

3. Peta

19

Salah satu kegunaan pengukuran tanah adalah untuk membuat peta.
Peta adalah gambar dari permukaan bumi, yang dilihat secara vertikal
dari atas pada suatu bidang datar. Gambar dalam peta mencakup
atau memuat segala sesuatu yang terlihat pada permukaan bumi dan
memuat segala sesuatu yang diperlukan untuk pembuatan peta.
Dalam menggambar permukaan bumi yang disebut peta, harus
digunakan skala proyeksi tertentu.
Dengan adanya benda-benda alam dan benda-benda buatan manusia
di atas permukaan bumi yang harus digambar, maka perlu dibuat
tanda-tanda gambar agar dapat membedakan antara benda satu
dengan benda lainnya. Tanda-tanda gambar itu disebut legenda.
Pembuatan peta harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Mempunyai skala.
2. Memakai sistem proyeksi.
3. Mempunyai legenda.
4. Mempunyai tulisan untuk keterangan yang lengkap.

3.1 Macam-Macam Peta
1. Peta Agraria
Peta agraria dibuat dan diukur oleh Badan Pertanahan
Nasional (BPN) atau kotamadya dengan ukuran yang besar
skala biasanya 1:1.000 atau 1:500.
Di atas peta ini dapat dilihat keadaan tiap-tiap persil dengan
bangunannya; digunakan untuk pajak tanah dan pekerjaan
teknis.

2. Peta Teknik
Peta teknik dibuat secara khusus dalam perencanaan untuk
pekerjaan teknik, untuk perencanaan dan pembuatan gedung,
jalan raya, jalan kereta api, irigasi, jembatan, dan keperluan lain
untuk pembangunan.

20

Skalanya disesuaikan dengan besar kecilnya pekerjaan yang
akan dilaksanakan

3. Peta Topografi
Arti dari topografi ialah penjelasan lapangan secara tertulis.
Jadi, peta topografi adalah peta yang lengkap menggambarkan
daerah dengan detail-detail yang lengkap, mefnpunyai
ketentuan-ketentuan internasional; umpamanya proyeksi yang
dipakai ialah proyeksi Polyder berdasarkan garis-garis lintang
dan meridian.
Skala peta yang dipakai 1:50.000 dan 1:35.000 besamya tiap-
tiap peta yaitu 20 x 20. Artinya 20 menit lintang dan .20 menit
bujur. Dengan luas antara 18 x 13 cm.
Peta ini dibuat oleh Dinas Topograpi Angkatan Darat.

4. Peta Hidrografi
Peta hidrografi adalah peta yang menggambarkan keadaan
pantai, dalamnya laut, dan menggambarkan keterangan-
keterangan yang diperlukan untuk pelayaran.

5. Peta Khusus
Peta ini dibuat untuk suatu keperluan, sehingga tidak dapat
dipergunakan untuk keperluan lainnya.
Misalnya:
a. Peta statistik untuk keperluan Kantor Kepegawaian dan
Kependudukan.
b. Peta jalan untuk keperluan turisme.
c. Peta sungai untuk-keperluan pelayaran sungai.
d. Peta pengairan yang menyatakan daerah pengairan dan
saluran air, baik untuk aliran sungai ke daerah pengairan
maupun untuk mengalirkan air yang tetah digunakan.
e. Peta geologi (macam lapisan tanah, gunung-gunung
berapi, sungai di bawah tanah, dan lain-lain).

21

f. Peta hutan yang menyatakan keadaan hutan dan keadaan
tumbuhannya.

g. Peta triangutasi yaitu peta yang.menggambarkan khusus
titik (tempat-tempat dengan koordinatnya). Sebagai titik-titik
ikat kerangka peta yang diukur dengan teliti.

6. Peta Dunia
Dengan persetujuan internasional, tiap negara dapat
membuat peta dengan skala lebih kecil dari 1:1.000.000,
bahkan dapat membuat peta dunia secara lengkap. Jadi, peta
dunia ialah peta yang menggambarkan benua serta pulau-
pulau beserta batas-batas tiap negara di selurun dunia
dengan isinya. Artinya, keadaan tempat-tempat tiap negara,
jalan, dan sungai sampai kepada flora dan faunanya.

3.2 Skala Peta
Skala peta adalah suatu perbandingan linier dari keadaan di atas
peta (kertas gambar) dengan keadaan di atas bumi. Misalnya,
peta skala 1:100.000 berarti 1 cm di atas peta sama dengan
100.000 cm (1000 meter) di atas permukaan bumi.
Untuk menentukan pemakaian skala peta, didasarkan atas 2
perbandinganyaitu :
1. Dapat mengukur jarak-jarak denah secara teliti.
2. Dapat menggambarkan suatu daerah yang luas dengan tidak
banyak kesalahan-kesalahan yang besar.

a. Jenis Peta Berdasar Skalanya
Ditinjau dari skalanya, peta terdiri dari:
1. Peta teknik atau peta rencana.
Skala 1:5000 dan lebih besar 1 : 1000; 1 : 500 dan
seterusnya.
2. Peta topografi.

22

Skala 1 : 10.000 sampai 1 : 200.000.
3. Peta geografi.

Skala 1 : 200.000 dan lebih kecil 1 : 50.000 ;1 : 200.000
dan seterusnya.

b. Cara Menggambar dengan Skala

Contoh:

1. Jarak pengukuran lurus/jarak sebenarnya = 36,4 km

Skala gambar = 1 : 50.000

Jarak dalam kertas/peta JP = Js x Skala

Jarak dalam kertas/peta JP =

3.640.000/5000=72.8 cm

2. Jarak di lapangan = 1 km

Skala gambar = 1 : 50.000

Jarak dalam kertas/peta = JP = 100.000/50.000 = 2 cm

3. Jarak di peta = 2 cm

skala gambar = 1 : 50.000

jarak sebenarnya JS =2x50.000=100.000 cm 1000

m 1 km

c. Rangkuman
1. Ruang Lingkup Survei dan Pemetaan :

1. Badan Pertanahan Nasional (BPN),
2. Kementrian pekerjaan umum
3. Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)
4. Jawatan Topografi Angkatan Darat, Mengadakan pengukuran

tanah untuk pemetaan dengan skala-skala
5. Fotogrametri yaitu pengukuran yang salah satu unsurnya

menggunakan foto udara
6. Pengukuran hidografi
7. Untuk perencanaan kotamadya, perluasan suatu daerah,

rencana jalan, rencana pengairan, dan rencana transmigrasi.

23

2. Satuan
1. Satuan ukuran panjang yang dipergunakan orang dari zaman
dulu hingga perkembangan zaman sekarang dengan meter
standard.
2. Satuan ukuran luas yang biasa dipergunakan untuk
pengukuran tanah adalah meter persegi, hectare dsb
3. Besaran/ satuan sudut ada 3 macam yaitu :
A. Seksagesimal
B. Sentisimal
C. Radian / Radial

3. Peta
Peta adalah gambar dari permukaan bumi, yang dilihat secara
vertikal dari atas pada suatu bidang datar. Gambar dalam peta
mencakup atau memuat segala sesuatu yang terlihat pada
permukaan bumi dan memuat segala sesuatu yang diperlukan
untuk pembuatan peta.

3.1 Macam-macam Peta
a. Peta Agraria
Peta agraria dibuat dan diukur oleh Badan Pertanahan
Nasional (BPN) atau kotamadya dengan ukuran yang besar
skala biasanya 1:1.000 atau 1:500.
b. Peta Teknik
Peta teknik dibuat secara khusus dalam perencanaan untuk
pekerjaan teknik, untuk perencanaan dan pembuatan
gedung, jalan raya, jalan kereta api, irigasi, jembatan, dan
keperluan lain untuk pembangunan.
c. Peta Topografi
Arti dari topografi ialah penjelasan lapangan secara tertulis.

24

Jadi, peta topografi adalah peta yang lengkap

menggambarkan daerah dengan detail-detail yang lengkap,

mefnpunyai ketentuan-ketentuan internasional;

umpamanya proyeksi yang dipakai ialah proyeksi Polyder

berdasarkan garis-garis lintang dan meridian.

d. Peta Hidrografi

Peta hidrografi adalah peta yang menggambarkan keadaan

pantai, dalamnya laut, dan menggambarkan keterangan-

keterangan yang diperlukan untuk pelayaran.

e. Peta Khusus

Peta ini dibuat untuk suatu keperluan, sehingga tidak dapat

dipergunakan untuk keperluan lainnya.

Misalnya:

Peta statistik untuk keperluan Kantor Kepegawaian dan

Kependudukan.

Peta triangutasi yaitu peta yang.menggambarkan khusus

titik (tempat-tempat dengan koordinatnya). Sebagai titik-titik

ikat kerangka peta yang diukur dengan teliti.d.l.l.

f. Peta Dunia

Dengan persetujuan internasional, tiap negara dapat

membuat peta dengan skala lebih kecil dari 1:1.000.000,

bahkan dapat membuat peta dunia secara lengkap. Jadi,

peta dunia ialah peta yang menggambarkan benua serta

pulau-pulau beserta batas-batas tiap negara di selurun

dunia dengan isinya.

3.2 Skala Peta
Skala peta adalah suatu perbandingan linier dari keadaan di
atas peta (kertas gambar) dengan keadaan di atas bumi.
Misalnya, peta skala 1:100.000 berarti 1 cm di atas peta sama
dengan 100.000 cm (1000 meter) di atas permukaan bumi.

25

3.3 Jenis Peta Berdasar Skalanya
Ditinjau dari skalanya, peta terdiri dari:
1. Peta teknik atau peta rencana.
2. Peta topografi.
3. Peta geografi.

3.4 Cara Menggambar dengan Skala
Contoh:
Jarak pengukuran lurus/jarak sebenarnya = 36,4 km
Skala gambar = 1 : 50.000
Jarak dalam kertas/peta JP=Js x Skala
Jarak dalam kertas/peta JP=3.640.000/5000=72.8 cm

d. Tugas
Gambarkan denah sekolah Anda dirumah (sket tanpa skala)
selengkap dan sebagus mungkin.

e. Tes Formatif
Kerjakan soal – soal di bawah ini :
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat, jelas dan

benar !
a. Jelaskan tujuan survey dan pemetaan!
b. Jelaskan ruang lingkup survey dan pemetaan!
c. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan peta!
d. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan skala peta!
e. Ada berapa macam peta! Sebutkan!
f. Apa gunanya peta teknik!
g. Jika jarak lapangan 25 km, skala gambar 1 : 100.000,
berapakah jarak dalam kertas gambar!

2. Ubahlah besaran sudut seksagesimal di bawah ini menjadi
sentesimal

26

1. 1240 27’ 21” =
2. 160 24’ 42” =
3. 1720 24’ 42” =
4. 760 34’ 28” =
5. 2420 14’ 13” =

Ubahlah besaran sudut di bawah ini menjadi seksagesimal
6. 144g 26c 16cc =
7. 67g 12c 48cc =
8. 174g 51c 95cc =
9. 225g 63c 38cc =

Ubahlah besaran sudut seksagesimal di bawah ini menjadi
radian
10. 3250 25’ 18”
11. 1050 12’ 23”
12. 970 14’ 45”
13. 2040 32’ 23”
14. 1070 46’ 13”

f. Kunci Jawaban :
Soal no 1.
a. Secara umum, tujuan Survei dan Pemetaan adalah
menerapkan bagaimana cara :
1. Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda
di atas permukaan bumi.
2. Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu
yang berbeda di atas atau di bawah suatu bidang
yang berpedoman pada permukaan air laut rata –
rata/ Mean Sea Level (MSL). Lihat Gambar 1 berikut.
3. Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah
beserta luasnya.

27

4. Menentukan panjang, arah/ sudut, dan koordinat
suatu titik (posisi) dari titik lain yang terdapat pada
permukaan bumi, dan menghitung luas daerah yang
telah dibatasi suatu areal tertentu.

b. Ruang Lingkup Survei dan Pemetaan
a. Badan Pertanahan Nasional (BPN), untuk
menentukan batas-batas tanah milik pemerintah, milik
perorangan dan milik swasta sehingga dapat untuk
membuat Sertifikat Hak Milik (SHM), menentukan
besarnya pajak kepada pemerintah/ Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB).
b. Kementrian pekerjaan umum dalam rencana
pembuatan jalan, saluran-saluran/parit-parit dan irigasi
besar kecil sebagaimana disebut dalam ruang lingkup
diatas.
c. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal) yang menentukan batas-batas sebuah
negara dengan negara tetangganya (menentukan
batas negara harus diukur oleh kedua belah pihak
dengan perjanjian-perjanjian bersama dan dilindungi
oleh undang-undang).
d. Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)
tentang batas – batas tambang minyak, tambang batu
bara, tambang emas dsbnya.
e. Jawatan Topografi Angkatan Darat, dibidang
kemiliteran, dalam penentuan situasi Medan
Pertempuran.
f. Maritim, parawisata, transmigrasi dan pembuatan
proyek - proyek kecil maupun proyek besar dan
pemeliharaannya.
g. Perancanaan Tata Kota dll.

28

h. Mengadakan pengukuran tanah untuk pemetaan
dengan skala-skala tertentu dari data –data lapangan
dipindahkan di atas kertas yang disebut PETA.

i. Fotogrametri yaitu pengukuran yang salah satu
unsurnya menggunakan foto udara.

j. Pengukuran hidografi yaitu pengukuran untuk
mendapatkan gambar permukaan dasar laut dan lain-
lain.

k. Selain hal tersebut, luas tanah juga diperlukan untuk
perencanaan kotamadya, perluasan suatu daerah,
rsncana jalan, rencana pengairan, dan rencana
transmigrasi.

c. Peta adalah gambar dari permukaan bumi, yang dilihat
secara vertikal dari atas pada suatu bidang datar.

d. Skala peta adalah suatu perbandingan linier dari keadaan
di atas peta (kertas gambar) dengan keadaan di atas
bumi.

e. Macam-macam Peta
1. Peta Agraria
2. Peta Teknik
3. Peta Topografi
4. Peta Hidrografi
5. Peta Khusus
6. Peta Dunia

f. Peta teknik dibuat secara khusus dalam perencanaan
untuk pekerjaan teknik, untuk perencanaan dan pembuatan
gedung, jalan raya, jalan kereta api, irigasi, jembatan, dan
keperluan lain untuk pembangunan.

Jawaban Soal no 2.
1. 138g 28c 42cc,592

29

2. 18g 23c 51cc,852
3. 191g 56c 85cc,185
4. 85g 08c 27cc,1604
5. 269g 15c 21cc,604
6. 1290 50’ 7”,584
7. 600 24’ 44”,35
8. 1570 4’ 3”,18
9. 2030 4’ 13”,51
10. 5,679.679.541 rad
11. 1,836.197.879 rad
12. 1,697.259.976 rad
13. 3,569.891.604 rad
14. 1,880.946.183 rad

Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari setiap unit kegiatan belajar 2 ini, siswa
diharapkan dapat :
A. Menjelaskan Jenis - Jenis Peralatan Survei Dan Pemetaan.
B. Menerapkan Jenis - Jenis Peralatan Survei Dan Pemetaan
C. Mengelola Jenis - Jenis Pekerjaan Survei Dan Pemetaan
D. Menelaah Pengoperasian Peralatan Sipat Datar (Leveling) Dan

Alat Sipat Ruang.

b. Uraian Materi
A. Menjelaskan jenis-jenis Peralatan Survei dan Pemetaan
1. Perlengkapan/ Peralatan Survei dan Pemetaan Sederhana (bukan
optic)
1.1. Tanda Titik – Titik di Lapangan dan Kegunaannya.
Pada pekerjaan Ukur Tanah, baik pengukuran jarak maupun
pengukuran sudut, diperlukan perlengkapan maupun
peralatannya. Menurut sifat dan kegunaannya, titik-titik Survei

30

dan Pemetaandapat dibedakan menjadi 2 (dua) buah, yaitu
titik bersifat tetap (Bench Mark) dan titik bersifat sementara.

1.2. Titik Tetap (Bench Mark)
Titik tetap terdiri dari titik triangulasi dan titik polygon. Titik
triangulasi terbuat dari tugu beton dan dipasang di daerah-
daerah luas/pegunungan atau di setiap pulau. Titik polygon
terbuat dari tugu beton dan dipasang di daerah-daerah kecil,
seperti dalam kota atau kawasan industri dan perumahan.
Dari titik tetap ini selain diketahui koordinat-koordinatnya
(X,Y), dan diketahui pula ketinggiannya yang diambil dari
permukaan air laut rata – rata. Koordinat titik tetap ini diukur
dan dihitung secara Teliti karena titik ini akan menjadi dasar

Gambar 2
pengukuran selanjutnya.

31

Gambar 3
Macam – macam patok tetap

1.3.Titik Sementara
Titik sementara adalah tanda/titik yang bersifat sementara,
baik pembuatan dan penggunaannya dalam pengukuran.
Tanda titik sementara terdiri atas:

1.3.1 Patok
Alat ini terbuat dari kayu atau bambu, yang digunakan untuk
memberi tanda batas yang bersifat sementara pada saat
pengukuran. Titik ini ditanam ke dalam tanah dengan
kedalaman 0,25 s.d. 0,50 meter. Patok dimasukkan ke dalam
tanah dengan cara dipukul dan sisa yang menonjol dari
permukaan tanah 5 sampai 10 cm. Sebaiknya alat ini diberi
tanda dengan cat merah agar mudah terlihat. Ukurannya 5 x 5
cm atau 10 x 10 cm.

32

Gambar 5

Gambar 4

Patok semestara
1.3.2 Yalon
Yalon terbuat dari pipa besi dengan ukuran diameter ¾ inci
yang digunakan untuk memberi tanda titik/batas pengukuran
dan bersifat sementara. Agar mudah terlihat, alat ini setiap
jarak 20cm diberi warna merah dan putih berselang-seling.
Agar tidak cepat rusak, akibat ditancapkan ke dalam tanah,
maka bagian bawah dilengkapi dengan sapatu besi.

33

Gambar 6
Yalon besi

Gambar 7
Yalon kayu dan Statif Yalon

1.3.3 Rambu Ukur (Bak Ukur)

34

Alat ini terbuat dari kayu atau bahan aluminium, pada sisi
depannya terdapat skala pembacaan, digunakan untuk
memberi tanda titik sementara dilapangan pada saat
pengukuran. Rambu ukur berpenampang segi empat
berukuran ± 2 cm x ±4 cm dan panjang 3 sampai 5 meter.
Bagian depannya dilengkapi dengan ukuran skala
sentimeter. Pada setiap 1 meternya diberi cat yang
berbeda dan mencolok.
Rambu ukur yang penjangnya 5 meter dapat distel dalam
pemakaian di lapangan (Gambar 7). Kedudukan alat ini
harus benar – benar tegak/vertikal. Kegunaan pokok alat
ini adalah untuk pembacaan data pada pengukuran sipat
datar maupun sipat ruang (untuk bantuan mengukur jarak
optis, sudut miring dan beda tinggi).

Gambar 8
Rambu Ukur

1.2.Alat Ukur Jarak Langsung Dilapangan

35

Alat-alat ukur jarak yang digunakan pada pengukuran
dilapangan antara lain sebagai berikut:
1.2.1 Pita Ukur Kain Linen

Pita ukur ini terbuat dari kain linen, lebar 2 cm dan
panjang 10 m, 15 m, 30 m, 50m.. Kelemahan pita
ukur ini adalah mudah basah bila terkena air,
sehingga mudah merenggang/ memanjang dan
mudah rusak/putus. Dan pemakaiannya tidak
menggunakan pocket balance. Hal ini akan
mengakibatkan kurang teliti dalam pengukuran jarak
langsung.

Gambar 9
Pita Ukur Kain Linen

1.2.2 Pita Ukur Fiberglass
Pita ukur ini terbuat dari bahan fiberglass, lebar 2 cm
panjang 15m, 30 m dan 50 m. Pita ukur ini sangat
kuat, ringan dan tahan terhadap air, sehingga banyak
dipakai pada pengukuran, baik didaerah basah
maupun daerah kering. Saat pemakaiannya tidak
menggunakan pocket balance. Perlu diperhatikan pula
bahwa pada saat menggulung jangan sampai
terlipat..

36

Gambar 10
Pita Ukur Fibre Glass

1.2.3. Pita Ukur Baja
Pita ukur ini terbuat dari pita baja lebar 2 cm, tebal 0,4
mm, serta panjang 20 m, 30 m, 50 m dan 100 m. Alat
ini menggunakan pocket balance yang dipasang pada
ujung pita ukur yang ditarik 5 sampai 8 koligram. Yang
perlu diperhatikan, penggunaan alat ini harus
menghindari lalu lintas kendaraan, karena bila pita
ukur baja ini terlindas roda kendaraan akibatnya bisa
putus.

Gambar 11
Pita Ukur Baja

1.2.4. Mata yang dihubungkan satu sama lain dan dipasang
cincin kuningan untuk tiap panjang 1 m, 10 m, 20 m,

37

25 m dan 30 meter. Namun sat ini sudah jarang rantai
ukur ini digunakan, dan pemakaian alat ini harus
menggunkan pocket balance dengan gaya tarik
maksimum 10 kg.
Dalam penarikan rantai ukur ini, harus diperhatikan
yaitu mata rantai tidak boleh kusut dan terlipat.
Sebagai pelengkap,dalam pemakaian dilapangan,
harus disediakan pen baja untuk menghindari
kesalahan pengukuran.

Gambar 12
Rantai Ukur

1.2.5 Roda ukur (Odometer)
Alat ini berupa roda yang berukuran 30 cm s/d 40 cm
dan dilengkapi dengan tongkat pendorong. Diantara
roda terdapat skala pencatat jarak mulai dari
sentimeter, meter,dan kilometer. Roda ini dilengkapi
dengan jraum penunjuk batas ukuran. Alat ini banyak
dipakai pada pengukuran jarak jalan raya dalam
rangka perhitungan volume pekerjaan. Yang perlu
diperhatikan, alat ini digunakan dengan cara harus
didorong lurus.

38

Gambar 13
.3. Alat Ukur Sudut Sederhana

Gambar 14

39

Gambar 15
Kompas

40


Click to View FlipBook Version