The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

96. Robohnya Surau Kami by AA Navis (z-lib.org)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by johnherf, 2021-11-19 09:48:30

96. Robohnya Surau Kami by AA Navis (z-lib.org)

96. Robohnya Surau Kami by AA Navis (z-lib.org)

;' robohnja surau kami

F.

F
t

P}]n'rJ, \-US.A'liTrln,{ EUIiITTINGCI

3. 3. navrs

t

F
I

sur//a' u
fKr aml

- 8 tjeritapendek piliban *

t

t
i

nivr nusaBtara. bukittinggi. diakarta

TJetakan pertama 1956
Tjetakan kedua 1961

t;

#

rrc

,-" -s

HAK TJIPTA
DILINDUNGI

UNDANG-UNDANC

7t

robohnja surau kam,i

22 anak kebanggaan
36 nasihatnasihat
52 topihelem
71 datangnia dan perginja
89 pada pembotakan terachir

103 angin dar,i gunung
113 menanti kelahiran

robohnja
surau kami

KALAU BEBENAPA TA}IUN JANG LALU TUAN
datang kekota kelahiranku dengan menompang bis,
tuan akan berhenti'didekat pasar. Melangkahlah me-
ejusuri djalanraja arah kebarat. \{aka kirakira sekilo-
meter dari pasar akan sampailah tuan didjalan karrl-
pungku. Pada simpang ketjil kekanan, simpang jang

kelima, membeloklah kedjalan sempit itu. Dan di-
udjung djalan itu 'nanti akan tuan temui sebuah

surau fua. Didepannja ada kolarn ikan, jang airnja
mengblir melalui ernpat buah pantjuran mandi.

:. Darfr.dipelataran kiri surau itu akan tuan tenrui

.soorang tua jang biasanja ddduk disana dengan segala
tingkah ketiraannJa dan keta'atannja beribadat. Sudah

tiertahuntahun ia sebagai garin, peudjaga surau itu.

Orangorang rnemanggilnja kakek.

Sebagai pendjaga surau, kakek tidak mendapat apa-

apa, Ia hidup dari sedekah iang dipungutnia sekali

sedJumat. Sokali enam bulan ia mendapat sePeremPat
dari hasil pemunggahan ikanmas dari kolam itu. Dan

sekali setahun orangorang mengantarkan fitrah Id
kepadanja. Tapi sebagai garin ia tak begitu dikenal.
Ia lebih terkenal sebagai pengasah pisau. Karena ia
begitu mahir dengan pekerdjeannia itu. Orangorang
sr*a minta tolong kepadanja, sedang ia tak pernah

meminta imbalan apaaPa' Orangorang perempuan
jang minta tolong mengasahkan pisau atau grurting,
memberinja sambal sebagai imbalan. Orang lakilaki
iang minta tolong, memberinja imbalan rokok, ka-
dangkadang wang. Tapi jang paling sering diterima-
nja ialah utjapan terimakasih dan sedikit senjurn'

Tapi kakek ini sudah tidak ada lagi sekarang. Ia
sudah mgninggal. Dan tinggallah surau itu tanpa

iendiaganla. Hingga anakanak menggunakannja se-
Lagai i"tttpat bermain, memainkan segala apa jairg
disukai mereka. Perempuan jang kehabisan kajubakar,
sering suka mentjopoti papan dinding atau lantai di-

malam hari,

Djika tuan dataag sekarang, hanja akan mendjum-

pai suatu gambaran iang mengesankau suatu kesutjian
kerobohan itu kian hari kian
iang bakal roboh. Dan Setjepat anakanak berla'rt &'
tjepat berlangsungnja.

dalamnja, setjepat peremPuau mentjopoti pekaiuao-

I

nia. Dan iang tertrtama ialah sipat masabodoh manu-,
sia sekarang, fang tak hendak memelihara apa jang
tak didJoga legi.

Dan btangkeladi dari kerobohan ini talah sebuah
dongengan iang tak dapat disangkal kebenarannja.

Beginilah kisahnJa.

Sekali bari aku datang pula mengupah kepada

kakek. Biasanja kakek gembira menerimaku, karena

aku suko memberinia wang. Tapi sekali ini kakek

begifu muram. Disudut benar ia duduk deogan lutut-

nja menegak menopang tangan dan dagunja. Pan-

dangannja saju kedepan, seolaholah ada sesuatu jang

mengamuk pikirannia. Sebuah beleksusu iang berisi
minjakkelapa, sebuah asahan halus, kulit sol pandjang

dan pisautjukur tua berserakan disekitar kaki kakek.

Tidak pernah aku melihat kakek begitu durdia dan

belum pernah salamku tak disahutinja seperti saat

Itu. Kemudian aku duduk disampingnja dan aku dja-

-mah pisau i!u. Dan aku tanja kakek : - Pisau siapa,

kek?
Adjo Sidi ?- -
- Adjo Sidi
-
Kakek tak menjahut, Maka aku ingat Adjo Sidi,

sipembual iiu. Sudah lama aku tak ketemu dia. Dair

aku ingin ketemu dia lagi. Aku senang mendengar
bualanrrja. $.dio Sdi bisa mengikat orangorqlrg de-
ngan bualannja iang anehaneh sepandjang hari, Tapi

ini dlatang terdjadi karena ia begitu sibuk dengan

pekerdjaannja. Sebagai pembual, sukses terbesar bagi=

nja ialah karena semua pelakupelaku jang ditierita-
kannja mendjadi model orang untuk dLdj_"t d"." ti."-
ritanja mendjadi pameo achirnja. Adalcla sadja.orang-

orang sekitar kampungku iang mentjotjoki "watak dari
pelakupelaku tjeritanja. Ketika sekali ia mentjeritakan

bagaimana sipat seekor katak, dan kebetulan ada pula
seorang jang ketagihan djadi pemimpin berkelakuan "

seperti katak itu, maka untuk selandjutnja pemfunpin
tersebut kami sebutkan pemimpin katak.-

Tibatiba aku ipgat lagi pada kakek dan kedatangan
Adjo Sidi kppadanja. Apakah Adjo Sidi telah mem-
buat bualan tentang kakek ? Dan bualan itukah jang
rnendurdjakan kakek ? Aku ingin tahu. Lalu akrr ta-
nja kakek lagi:

t,ad------jamKAAKSNteiapud{aundarpjdoaajaaapntmjhSa?egmir-?diaiutniad-din-jaamjharae,dnnkigaepgki-os?raou-hkattjekunekgkugrmorieonnkiad,nianjrajvanagb- lesu..
kuasah

- Kakek marah ? -
su-dahMfuaar.ahOr?anJgat,ukaamlaeunaahkarinrnraagsaihm.mSuuddaa, htelatampai aku
aLn

tak marahmarah lagi. Takut alrr lialau imanku rusak

karenanja, ibadatku, nrsak karenanja. Sudah begitu

Iama aku berbuat baik, beribadat, .bertawakal kepa-

10

da Tuhan, Sudah begitu lama aku nrenjerahkan diri-

ku, leepaNja. Dan Tuhan akan mengasihi orang iang

sabar den:tawakal.
Ingin tahuku dengal. tjerita Adjo Sidi jang memu-

rungkan kakek djadi memuntjak' Aku tanja lagi ka-

kek: - Bagaimana katanja, kek ? - bertjerita ba-
kakek diam
Tapi sadja. Berat hatinja

rarrgkali, Karena aku telah berulangulang bertanja,

lalu ia jang bertanja kpaedtjaitkua,ku- Kau kenal padaku,
sudah disini. Sedari
bukan ? Sedari kau

mudaku, bukan ? Kau tahu apa jang kuiakukan se-
mua, bukan ? Terkutukkah perbuatar.rku ? Dikuttrki

Tuhankah semua pekerdjaanku ? -

Tapi aku tak perlu mendjawabnja lagi. Sebab aku
tahu, kalau kakek sudah membuka mulutnja, dia tak-

kan diam lagi. Aku biarkan kakek dengan pertanjaan-

nja sendui,

pil-nja Sedari mudaku aku disini, bukan ? Tak kuingat
isteri, punja anak, punja keluarga seperti orang-

orang lain, tahu ? Tak kupikirkan hidupku sendirl'

Aku tak ingin tjari kaja, bikin rumah. Segala kehi-

dupanku, lahir batin, kuserahkan kepada Ailah Sub-

hanahuwata'ala. Tak pernah aku menjusahkan orang-

lain" Lalat seekor enggan aku meurbunuhnja. Tapi

kini aku dikatakan manusia terkutuk' Urnpan neraka'
Marahkah Tuhan kalau itu jang kulakukan, 'sangka-

mu?. Akan &kutukiNja aku kalau selama hidupku aku
mengaMi kepadaNja ? Tak kupikirkan hari esokku,

11

karena aku jakin Tulan itu ada dan pengasih penja-
jang kepada umatNja jang tawakal. Aku bangun pa-

gipagi. Aku bersutji. Aku pukul beduk mernbapgun-
kan manusia dari tidurnja, supaja bersudjut kepada-

Nj". Aku sembahjang setiap 'waktu, siang malam,

pagi sore. Aku sebutsebut namaNja selalu, Aku pu-

djipudji Dia. Aku latja kitabNja, Alhamdulillah, ka-

taku bila aku menerima . kurniaNja. Astagafirullah,
kataku bila terkedjut. Masjaallah, kataku bila aku

kagum. Apakah salahnja pekerdjaanku itu ? Tapi kini

aku dikatakan manusia terkuhrk -

Ketika kakek terdiam agak lama, aku menjelakan

ktairn-ajkairkaIaun:jtaa-.k Ia katakan kakek begitu, Tkeakpi?b-egitulah
alar terkutuk.
mengatakari

Dan aku melihat mata kakek berlinang. Aku djadi

belas kepadanja. Dalqm hatiku aku mengumpati Adjo
Sidi. Tapi aku lebih ingin mengetahui apa tjerita

Adjo Sidi iang begitu memukuli hati kakek. Dan ingin
tahuku mendiadikan aku njinjir bertanja. Dan akirnJa

kakek bertjerita djuga.

s-u-dadhiaPkbaierdaraptusTlauunahgtua. nwPAaakrllatauhm, -amlaemikkaaettraikbsAeardtuojograaSnsgiddoiirsamanmegmpiianunglag-i

Nja. Ditangan mereka 'tergenggam daptar dosa dan
pahala manusia. Begitu banjaknja orang jang dipe-

riksa. Maklumlah- dimanamana ada perang. Dan di-
antara orangorang jang diperiksa itu ada seorang Jang

didunia dinamai Sgdi!*qqb!=Hadji Saleh itu terse- .
njumsenjum sadja, karena la sudah begitu jakin akan

dimasukkan kesorga. Kedua tangannja ditopangkan-
nia dipinggang sambil nreri.lbu$ungkan dada dan me-
nekurkan kepala kekuduk. Ketika dilihatnja orang----
orang iang masuk neraka, bibirnja menjunggingkan

senium ediekan. Dan ketika ia melihat orang jang

masuk sorgq ia melambaikan tangannja, seolah hendak

mengatakan ,,selamat ketemu nanti". Bagai tak

habishabisnia orang jirng berantri, begitu pandjangnja.
Susut iang dimuka, bertambah jang dibelakang. Dan
Tuhan memeriksa dengan segala sipatNja.

Akirnja sampailah giliran Hadji Saleh. Sambil se-
njum bangga ia menjembah .Tuhan. Lalu Tuhan

mengadjukan pertaniaan pertama.

- Bngkau ? -
Aku Saleh. Tapi karena aku sudah ke Mekah,
Hq-dji
Saleh namaku -
Na-maAhkaunjtaidbaukattaennjagknaaumdai.dNuanmiaa-bagiku, tak perlu..
Ja, Tuhanku -
- ?-
- Apu kerdjamu didunia
-
Aku menjembah Engkau selalu, Tuhanku.-

'Lain
- ?-
Setiap hari, setiap malam, bahkan setiap
ak-u masa,
menjebutnjebut namaMu -
- Latn ?

13

pe-rnahSeagkaulabeterbguaahtMduja, hkaut,hewnatliakuapnu,nTduuhnaianksuel.urTualrk"

nja penuh oleh dosadosa iang dihumbalangkan iblis

laknat itu.-

-. Lain ?-
Ja, Tuhanku, tak ada pekerdjaanku selain dari-
pa-cla beribadat menjembalilVh.r,'ihenjebutnjebut n,r-

matr{u. Balrkan dalam kasihMu, ketika aku sirkit, na-

maMu mendjadi buah bibirku djuga. Dan aku selalu

berdoa, rnendoakan kernurahan hatil\{u untuk rneng=

insapkan umat\,[r-r *
- Lain? *
Hadji Saleh tak dapat mendjawab lagi. Ia telrrh

nrentjeritakan segala jang ia kerdjakan. Tapi ia insap,

bahwa pertanjaan Tuhan bukan asal bertania sadir,
tentu ada lagi jang belum dikatakannja. Tapi neiru-

rut pendapatnja, ia telah mentieritakan segalanja. Ia

tak tahu lagi apa iang harus dikatakannja. Ia terme-
nung dan menekurkan kepalanja. Api neraka tibadlia

menghawakan kehangatannja ketubuh Hadii Sal€h'

Dan ia nrenangis. Tapi setiap airmatania tnengalir,

dihisap kering oleh hawa paaas neraka ltu.

*- Lain-lagi? - tanja Tuhan. senruarrja, o Tuhan

Sudah hambaMu tjeritakarr

jang Maha Besar, lagi pengasih dan penjajang, adii

rtljrorbnai'ktaahnasTiaashaut..m-ereHDaddajihkSaanlehdijaringclazrurdmahcrkntjtudjimTernr--

1{

han, dengan pengharapan senroga Tuhan bisa l:erbirat

lesrblt terhadapnia dan tidak salah tanja kepadanja,

kkait-T--laaabuMpOLSaiuaud,TdianOu-a,?ihha, anok-ogouotbaj'eekar4uintaaulnukjpTaaanulhomsgaeetnmnk:guua-a'tnaAjkaTka, unaonk,sjaeTa,ludahaaluaklunranpkgeutitm.n?bTba-aetjpra-i
sduu---DknuiaarnJMSksaumaea,nrlsaaeiguflinuagnkaiulkajkhaahEatntnmigsddgueeakkmnaka-guuuaaalandnthiajeasr,ijlgiaatTaangprkgirahmjnaaMennatngkachrdlikajiea*w?Tuea-rkheulrlca-lcjalkliaSn aclelil'i

keneraka. Hadfi Saleh'tidak mengerti kenapa ia di-
barva keneraka, Ia tak mengerti apa jang dikehendaki
Tuhan daripadanja dan ia pertjaia Tuhan tidak silap.

$langkah tertiengangnja Hadji Saleh, karena di-
neraka itu banjak temantemannia diclunia terpang-.
gang hangus, merintih kesakitan. Dan ia tan:rbah tak

mengerti lagi dengan keadaan dirinia, karena semua
orangorang jang dilihatnja dineraka tak kurang iba'

datnia dart dia sendiri. Bahkan ada salah seorang iang
telah sampai empatbelas kali ke Mekah dan bergelar
Sjech pula. Lalu Hadji Saleh mendekati mereka, lalu
bertanja kenapa mereka dineraka semuanja. Tapi se-

bagaimana Hadlt Saleh, orangorang itupun tr* me-

ngerti djuga.

bSea-rliebhaBdkaaetgm, atuiemdgiasuDhnalb-eTriumhBaaunnka?nkDkitaaahn ini ? d-isukruahtNajaHatadajit
kita

lhr semue sudah Hts

kerdjalcen selama hidup ldta. Tapi lint t ita dimasut<-

kan keJnae.rKakaam-t djuga berpendapat demikian. Tengok-

lah- ifu, orangorang senegeri kita semua, dan tak ku-

mraen--nggukIMnleaettnamgzauitaanunngtjgngajupathaidnbtaiedHkraiabkadadjdai iadlStila--l-eh. kata orangorang itu

lah-an Kalau begitu, kita hams minta kesaksian kesa-
kita.

Kita harus mengingatkan Tuhan, kalaukalau Ia si-

blaep-namrkBeamennaasHur.kakBdaejninSakar.ilteaBhe.kneanr e-raksa6i1nsi[n-1 iang lain mem-

, lboam-gapiomKkaanolaarau?ngT-ubhasanunjaakttuaiktsuu.maarau mengakui kesilapanNja,
melengking didalam ke-

leh-. Kita protes. Kita resolusikan - Kata Hadji Sa-'

lai-n, Ap" kita repolusikan dmjuegnadj?ad-i tan;a suara jang
jang.rupanja didunia pemimpin gera-

kan repolusioner.

leh-. Itu tpeergnatinntgunsgekpaaradnagk, emadaarai nki-ta kata Hadji Sa-
berdemonstrasi
Jang

menghadap Tuhan -

16

msie-nsjaedlTaia.jo, tbjoaknisaekkajali.nDgidkuitnaiapedrtorlluehde-ngasnebdueamho.nssutarara-

- Setudju. Setudju. SetudJu - mereka bersorak

beramairamai.

Lalu mereka berangkatlah bersamasarna mengha-

dap Tuhan.

Dan Tuhan bertanja : - Kalian mau apa ? -

Hadji Saleh jang djadi pemirrpin dan djurubitjara
tampil kedepan. Dan dengan suara jang menggeletar

dan berirama indah, iaBemsaerm. Kulaami pi ijdaantgonmjaen: g-haOda,pTMuu- '
han kami iang Maha

ini adalah umatMu lang paling taat beribadat, jang
paling taat menjembahMu. Kamilah orangorang jang

selalu menjebut namaMu, memudjirnudji kebesaran-

Mu, mempropagandakan keadilanMu dan lainlainnja.

KitabMu kami apal diluar kepala kami. Tak sesat se-
.dikitpun kami nrembatjanja. Akan tetapi, Tuhanku

jang Maha Kuasa, setelah kami Engkau panggil ke-

mari, Engkau masukkan kami keneraka. Maka sebc-'
Iurn terdjadi halhal jang tak diingini, maka disini,

atas nama orangorang jang tjinta padaMu, kami me-
nuntut ag4r hukuman jang Kau djatuhkan kepada

kami ditindiau, kenbali dan memasukkan kami kesor-

ga sebagaimana jang Engkau djandiikan dalam kitab-

Mu.

- Kalian didunia tinggal dimana ? -tanja Tuhan.

2 Robohnja Surau Karni L7

mnei---Osnija,a,kdTJKTiaanndu.nemahaBgnaiheennbirnnkijeaauirjrabljaaa-nadhnggagailtafiaumhbn,aaauhhThmaanrkarnjaaltaNjtanaslruukmabuja.buja,a-rnnpiggteuntliaun?ihrg.-rgnoajlael ,hdbiluokIgradanmd-i.

ge-ri Benar. Benar. Benar. Tuhan kami. Itulah ne-

rena kpaamdiia-r p61efts mulai mendjawab serentak. Ka-
kegembiraan telah membajang diwad;ah-

nja kembali. Dan jakinlah mereka sekarang, bahrva
Tuhan telah silap mendjatuhkan hukuman 'kepada

mereka itu.

Tittauun'------h?aamn-JJDNBDakaaeeniiunn..gneetJ-eTauggarrumeie.,hrjrbJiBaai,,uanendh.gdnkiIimualmttaar.ra:m.nalnSapnBaahuaaendtnaddpgipaineigtaearanu.rnhchbnaIlnutuemujlddaaglauaek?bkknrhenl-aogjkantriaateupmnsgeegseimnurl-adibljiiauknrirda,imjmtahuehiinl?ag-irtg-auat:
Dan hasil tanahmu, mereka jang rnengerultrrj;r
da-n
ap-a diangkutnja kenegerinja, bukan P m- endapat apir-
Benar Tuhanku, hingga kami tak
lagi, Sungguh laknat nrereka itu *

de-ngaDn iknaemgeuriseialanlgu selalu katjau itu, hingga kamu

berkelahi, sedang hasil tanahnru

orang lain djuga jang mengarnbilnja, bukan ? -

1B

* Benar, Tuhanl<r-r, Tapi bbgi karli soal hartaben--

da itu, kami takmau tahu. Jang penting bagi kami

ialah menjemba.h dan memudji Engkau -? -
Engkau rela tetap 'melarat, bukan
-:'

grnae---rmekeBKSalaeausrnrnaeeagmntrg.abuuuKahkkpeaapurmniennliat?aaarre-nnltamankuetsj4ueigtktulaau,dliia,ki"nTaaKmukihttiaiatlibnttiMuukmuumu-nertleaerrteaakpta, dju-

tapi
ha-

ptida-alkdTdiliuamaparissukekekppaeanrltaikkebahemaltaiunkjaad,j-ubguak,anap?a-jang disebutnja
- Ada, Tuhanku -
Kalau ada, kenapa engkau biarkan .dirimu me-
lar-at, hingga anaktjutjumu teraniaja semua. Sedang

hartabendamu kau biarkan orang lain mengambilnja

unfuk anaktjutju mereka. Dan engkau lebih suka.ber-
lelahi antara kamu sendiri, saling menipt, saling me-
meras. Aku beri kau negeri jang kajaraja, tapi kdu

malas. Kau lebih suka beribadat saclja, karena ber-
ibadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting

tulang. Sedang aku meniuruh engkau semuanja ber-

amal disamping beribadat. Bagaimana engkau bisr

beramal kalau engkau miskin. Engkau kira aku ini

suka puillian, mabuk disembah sadia, hingga kerdja-

mu lain tidak memudjimudii dan menjembahku sa-

dju. Tidek. Kamu semua mesti masuk neraka. I{ai

19

malaikat halaulah mercika ini kenrbali kencraka. Le-

takkan dikeraknja -

Semuanja djadi putjatpasi tak berani berkata apa
apa lagi. Tahulah mereka sekarang apa djalan jang
diridai Allah didunia.

Tapi Hadji SaTeh ingin djuga kepastian apakah jang

dikerdjakannja didunia itu salah atau benar. Tapi ta
tak berani bertanja kepada Tuhan, ia bertanja sadia

pada malaikat jang mengiring mereka itu.

mnjee--mmbeTSanihtadinlaaTghkkuk.ahaKnhaensdmaiderlaiindmhuuaurnnuiats.epen?etgind-kdiaraui.p,taaKkntaamjraueun,HtaakakaedulnajtigukmSakaaualezmhute.kirlmanleeu--

raka, karena itu kau taat bersembahjang, Tapi engkau
melupakan kehidupan kauriimu sendiri, melupakan

kehidupan anak isterimu sendiri, hingga mereka itu
kutjarkatjir selaraanja. Iftrlah kesalahanmu jang ter-
bqsar, terlahr egoistis. Padahal engkau didunia ber-
kaum, bersaudara semuanja, tapi engkau tak mem.

peDrdeumlikikainanmlaehretkjearitsaedAikditjpounSi-di jang kudengar dari

kakek. Tjerita jang memurungkan kakelr.

Dan besoknja, ketika aku mau turun rumah pagi-
pagi, isteriku berkata apa al-u tak pergi mendjenguk.

- Siapa jang ureninggal ? - tanjaku kaget.
- Kakek
- Kakek -? -

20

nja- Ja. Tadi subuh kakek kedapatan mati disurau-.
dalam keadaan jang ngeri sekali. Ia menggoroh

lseeh-reamjaJAamstdeaelganang.agnAkadphjiosseeuStjitedjupi kaputunrjna-jamegnairnagggaaralka-n kataku
isteriku

iang tertjengangtiengang,

Aku tjari Adjo Sidi kerumahnja. Tapi aku ber-

djumpa sama isteriija sadla. Lalu aku tanja dia.

- Ia sudah pergi k-akedkjamweanbinigsgtearli Adjo Sidi.
'- Tidak ia tahu
?-
Sudah, Dan ia meninggalkan pesan agar dibe-

gliku-ahnmkDeaanpdnaennsegbkauararastnekggaak-laekptaetunridsjatjiku'ruvhaklaeophleiislha-npgearnbuaaktaanl sung-
Adjo

Sidi jang tidak sedikitpun bertanggungdlawab - dan

se,--k-araKJKnaeeg.rrddDkjjeaaiam?-ap-neargdtiaiaknej?radk-jau mengulangi hampa.

-

Bukittinggi, N4aret 1955.

2l

anak
kebanggaqn

SEMUA ORANG, TUA MUDA BESAR KETJIL,
memanggilnja ompi. Hatinja akan ketjil bila dipanggil
lain, Dan semua orang tak hendak mengketjilkan ha-

ti orangfua itu.

'Diwaktu mudanja ompi meniljadi klerk dikantor

Residen, Maka sempatlah ia mengumpulkan harta jartg
lumajan banjaknja. Semendjak isterinja meninggal,
duabelas tahun berselang, perhatiannja tertumpah ke-
pada anak tunggalnja, lakilaki' Mulamula sianak di-

namainja Edward. Tapi ketika radja Inggeris turun
tahta karena perempuan, lalu ditukarnja nama Edward
djadi Ismail. Sesuai dengan nama radja keradlaan
Mesir jang pertama. Ketika tersiar pula kabar, brrhwa
ada seoiang Ismail terhukrrm karena maling clan

22

membunuh, ompi naik pitam. Nama anaknja seolah
ikut tertjemar. Dan ia merasa terhina.
..Pada suat-u h4ri jang sudah terpilih rnenurut keper-
tjajaen.orang tuatua, iakni'ketika bulan sedang meng-
ambang naik, orirpi mengadakan kenduri. Maka dladi
Iah Ismail mendladi Indrabudiman. Namun sianak

ketagihan dengan nama jang ditjarinja sendiri, Eddy.

Ompi djadi djengkel. Tapi karena sajang kePada

anak, ia terima djuga nania Eddy itu, asal ditambah

dibelakangnja dengan Indrabudiman. Lalu tetaplah
'beralih lagi'
nama Eddy Indrabudiman itu, tiada

Namun dalam hati ompi masih mengangankan suatu
tambahan nama lagi dimuka nama anaknja jarg se-

karang. Tjalon dari nama tambahan itu banjak sekali.

Dan salah satunja harus dipakai tanpa perduli kekaja-

an akan punah. Tapi itu tak dapat ditjapai dengan
kenduri sadja. Masalah jang menentukannja. Ompi
iakin, masa itu pasti akan datang. Dan ia menunggu
dLngan hati iang disabarsabarkan' Pada suatu hari
idaingkegniljaantagagne.mDilaiangj,akaningaintuan'gaInnndjraabpuadsitmi manenrujapaadk;adn-

mendapat nama tambahan dokter dimr*a namanja se-

karang. Atau salah satu titel iang mentereng. Ketika
ompi mulai mengangankan nama tambahan itu, diam-

bilnja kertas dan pensil, Ditulisnia nama anaknja,

Dr. Indrabudiman, Dan ompi merasa bahagia sekali.

Ia jakinkan kepada tetangganja akan tjitatjitanja iaqg

pasti tertjapai itu.

23

be-lumAsha.nAggkuup lebih Dlerasa berdukatjita lagi, karena
menghindarkan kemalangan ini. Tfoba

kalau anakku, Indrabudlmanku rudah dladi dokter,

simati mineinainkgagaaldaseptaetlaGh rltaomloar€m-endkearittaanisaak,bit{.Ia eda
orang

lkailt-uaiamDaaknasithkaakklaaunun; oo-mbpai1nm[g1ue, lnishnaajjaat n.ogrT.ajnRogbuammaekhmarbulaumauat harunomarkaaknhug,,

Indrabudimanku sudah djadi insinjur, pastilah ia akan
membantu mereka membuat rumah jang tebih in-

dah -

Semendjak Indrabudiman berangkat ke Djakarta,

ompi bertambah ialdn, bahwa setahun demi setahun

segala tjitanja tertjapai pasti. Dan benarlah. Ter-

njata setiap triwulan Indrabudiman nrelgirimkan rrr-
por sekolahnja dengan angkaangka jang baik sekali.
Dan tiaptiap tahun ia naik klas. Hanja dalam dua

tahun tempo, Indrabudiman telah menamatkan pela-

djarannja di S.M.A. seraja mengantongi idjazah iapg

berangka baik.

Ket&a ompi membatia surat anaknja jang mene-

rangkan kemadjuannja itu, alrmatanja beilinang ke.

gsgeeamn, dabinirriaakakenkt.uik.-aBsaAuikrhae,t naitgnukaabkukaurdu-iaddibikaadttjoaaknotieamr,:p-Ki apraAednkaau dirinia
bang-
orang

lebih baniak memerlukan pertolonganmu. Dengan

begitu kau akan disegani orang kelak. Ooo perkara
wang ? Mengapa tigaribu kau minta, llmaribu akan

24

kukirimkan. Belilah pakaian jang lajak bagi seorang

studen dokter. Ooo, wang belandja jang tigaratusli-

maFuluh itu, tentu aku fti1ilp saban.bulan anakku.

lvlengapa Udak ? - itu ompi kurang punja kesabaral

Dau semendjala

oleh kelambatao djalennja hari, seperti tjalon pengan-

ton kurang sabar menunggu hari perkawinannia. Tapi
s€muq orang tahu dan tidak mendjadi rahasia lagi

bahwa tjitatjita ompi hanjalah akan mendjadi mimpi
semata. Tapi harus bagaimana kalau orangfua itu tak

hendak pertjaja. Malah ia memaki dan menuduh,

semua manusia irihati akan kemadjuan anaknja' Datl
ia mengirimkan wang lebih banjak, tanpa memikir'

kan segala akibat' Dan itu hanja semata untuk tne-

nantang omongan jang membusukkan nan.rabaik anak-

nia.

* Sekarang kau diomongi o'rangorang jang busuk

nlulut, anakku. Tapi ajah mengeiti, kalau mereka
mempitnahimu itu, karena mereka iri pada hidupmu
jang mentereng. Tjepattjepatlah kau dladi dokter,

biar kita sumpal mulut mereka iang djahat itu -

tulisnja dalam seputjuk surat.

Dan akirnja orang i{adi kasihan pada ompi. Tak

s€orangPun lagi jang mau membitlarakan Indrabudi-

mannia itu padanla. Malah sebaliknja kini, semua

oreug seolah sepakat sadja untuk memudli Indrabu-

dimannio.

z5

toieds-aekorkOaenosgeoika,onalganhab,katreounmhpurpliiaanitgmu.ednaBgruihkDaapjanakl amdrrtaraui'nmmeadnhiad-j.aKryakalaa,btuai

tanja ompi.

lmaeu-rasstaKudeteescrnskiotnildgagahukn?mg Ke-negnhaMapepanagkl,hetasapepakoil lsadt.iubad',di.ikaaT'?tai'dm-a-uk'o?rkneKspae-i-

bkoa--liak.hA,OIatk,aujppaa,issuoktdmui albpihaei.hrkhItiaru-aslai,l..hIAniadknrugabbkuaudnmigmagkaasnusdekakananalik.-kAuh,,aknaauk
datanglah kerumahku makan siang' Aku Potong

ajam -

Dan oleh perantau pulang lainnja dikatakan kepada

ompi:r- Ooo In&abudiman itu. Siapa jang tgk ke-

nal dia. Seluruh Djakarta kenal. Seluruh gadis meng-

harap tjintanja -
. Lalu ompi gelenggeleng kepala dengan senjumrrja :
-itu,Biaukmanemmaanign.aBnaukkatanmmpaainn.. Indrabudiman anakl<u
Perempuan mana lairg
tak tergilagila kepadanja. Ha ha ha. Ah, datanglah
kau kerumahku nanti, ada oleholeh buatmu r

Kemudian kalau ompi djumpa sama gadis tjantik

iang dikenalnja, ditegurnja: Hai, kau kenal anakku,
studen dokter ? Nanti kalau ia pulang, aku perkenal-
kan sama kau. Biar kau dipinangnja, ha ha ha,

Sigadis tentu sadja merah mukanja, karena me-

rasa-iersinggung. Tapi menurut ompi, mukd merah

26

itu karena malu tersipu djuga. Dan ia djadi tambah'

gembira.

Tapi kedka ompl tahu aku bakal kawin, dla dapat
ilham baru. Diapun merasa pula kini, bahwa In&a-

budimannja patut djuga ditunangkan. Dan pada sang-

kania, tentu Indrabudimannja akan gembira dan ber-

tambahlah radjinnja menuntut ilmu, sebagai imbang-

an budi 6aik ajahnja jang tak melupakan segala ke-

butuhan anaknja, Ompi mulailah rnenjelidiki orang-

orang iang punja gadis tjantik. Dan diharapkannja

kedatangan mereka meminang Indrabudimannja.' Ka-

rena dikampung kami pihak wanitalah jang memi-

nang. Sudah tentu harapan ompi hanja tinggal ha-

rapan sadja. Tapi ompi tak mau mengerti. Sipat ke-

angkuhannja tersinggung sudah' Dan bentjinja bukan

main kePada orangorang tua jang punja gadis tjantik'

Bahkan bukan kepalang meradangnja ompi, djika ia

tehu orangorang tua itu mengawinkan gadisnja tanpe

memperdulikan Indrabudimannja lebih dulu. Tak ma-

suk akal, orangorang tak menginginkan anaknja, si-

tjalon dokter itu. Lamalama hatinia bentji pada se-

mua orang iang punja gAdis. Dan dalam haunja men-
dsuednadhadmja: d-i Awaslah nanti. Kalau Indrabudiman

dokter, akan kuludahi mukamu semua'

Sombong - tak dikatakannja kemarah-

Kepada Indrabudiman

annja itu, malah sebaliknia. Dikatakannja, banjak

sudah orang jang punja gadis tjantik datang memi-

27

nang. Tapi semira ditolaknja, karena rnenurut kejai
kinannja Indrabudimannla lebih mementlngkan studi

daripada perempuan. Apalagi seorang studen dokter

tentu tgkkan mau dengan gadis kampungan jang

kolot _- Pilihlah sad;a gadis di l)jakarta, anakku,

jang sederdjat dengau titelmu kelak '--- penutup tu-

lisannja.

Tjelakanja Indrabudimannja jang selama ini me-
njangka bahwa tak mungkin ia dimaui oleh orang

kampungnja, lantas djadi membalik pikirannja. Ia

djadi sungguh pertjaja, bahwa sudah banjak orang jaug
metamarnja. Tak teringat olehnja, bahwa bohongnja

kepada ajahnja selama lni diketahui orang kampung
s€mua. Lupa ia bahwa semua rnata orang kampung-
nia jang di Djakarta itu selalu sadja mempertjermin
hidupnja jang bedjat. Sedjak itu berubahlah letak
panggung sandiwara. Djika dulu sianak jang rnem-
lohong, siajah jang pertjaja; maka kini siajah jang

menipu, sianak iang pertjaja. Lalu.sianak mengha-
rapkan kepada ajahnja supaja dikirimkan fotofoto ga-
dis jang ditjalonkan.

Untuk membultikan keberuran suratnja, ourpi me-
ngirimkan foto gadisgadis jang kebetulan ada padanja.
Tidak perddli ia, apa foto itu gambar dari gadis iang
sudah kawin atau bertunangan, Bahkan djuga tidak

perduli ia apa gadis itu suclah meninggal. Ia kirim

terus dengan pengharapan semoga anaknja belum ber-

kenan. Dan al4ngkah gembiranja ompi, andalkata

, .:r

gambarganrbar itu tak sebuahpun jang berkenan di-
hati anaknla. Disamping itu ia insap djuga, bahwa

kepalsuan sandlwaranJa sudah tentu, akan berachir

djuga pada suatu masa. Anaknja pasti lamalarna tahr-r

dan dengan begitu akan timbul kesulitan lain jang
tak mudah diselesaikan.

Tapi rupanja Tuhan rnengasihi ajalr. jang sajang
kepada anaknja. Persis disaat ompi kehabisan foto,
dengan tibatiba sadja.surat Indrabudimannja tak da-
tang lagi. Antara rusuh dan lega ompi gelisah menan-

tt tanpa kesabaran. Lajaknja natjan lapar jang ter-

kurung menunggu orang memberikan daging. Pasai
ia menunggu. Dikirimnia surat. Ditunggunja beberapa
hari. Tapi tak datang balasan. Dikirimnja lagi. Di-

tunggunia. Djuga tak berbalas. Dikirim. Ditringgu.
Tapi selamanja tak berbalas. Bulan datang, bulan

habis, ompi tinggal menunggu.

, Akan tetapi pada suatu hari jang tak baik, dikala
ornpi sudah mulai putusasa, datanglah pengantar sq-
rat dengan ditangannja segenggam surat. lvlaka darah
ompi kentjang berdebar. Ia gementar karena bahagia.

Alaugkah rerquknja hati orangtua itu, karena ter-
njata pengantar surat itu tjuma mengantarkan surat-

suratnja jang dirihrr, Ia tak pertjaja bahwa suratsurat-

nja .itu akan kembali. Ia merasa seperti bermimpi

dan tubuhnja serasa seringan kapas jang melajang
ditiup angin. Dibalikbaliknja surat itu berulang kali.
Lalu dibukanja dan dibatjanja satupersatu. Dan ta-

hulah ia, bahwa senuanja itu memang surat untuk
anakaja jang ia tulis sendiri. Tapi ia tak mejakini
dengan zungguhsungguh, Malah ia tjoba meiaklnkan

dirinia sendiri, bahwa ia'sedang bermtmpi' Dan-ber-
cloalah ia kepada Tuhan, agar aPa jang terdjadi itu
adalah memang mimPi belaka.

Semeudiak itu segala djadi serba tak baik. Ia djatuir
sakit hingga sampai mengigau. Dan oleh seleranja
jang patah, ompi bertambahtambah menderita' Lahir
da" batin. Kini dalam hidupnja hanja satu jang di-
nantinja. Jaitu surat. Surat dari anaknja, surat dari
Indrabudirnannja. Seluruh hidupnja djadi meredup

bagai lampu kemersikan sumbu' Dan ia telentang

diatas randjangnja tiacla bergerak. Tapi matanja se-
lalu lebar terbuka memandang lahgitlangit kelambu'
Mata itu kian hari kian mendjadi besar nampaknja
oleh badannja iang kian kurus itu' Tapi mata iang
{ebar tiada tjemerlang lagi'

Tapi pada setiap sore, diantara djam empat dan
lima, ompi kelihatan sebagai orang sakit jang bakal
sembuh. Dan sanggup berdiri dengan kuat dan me-
langkah kepintu depan' Dan tjahaia tnatanja kembali
bersinarsinar. Karena pada djam itu pangantar surat

biasanja rn6ngantarkan suratsurat kealamatnja' Tapi
saatsaat seperti, iang memberikan masa bahagia dan
penuh harap itu, adalah masa jang menambah dalam

luka hatinja jang merujak. Sebab selamania pengantar

surat itu tak mampir lagi membarvakan surat dari

30

Indrabudimannja. Kalau pengantax surat itu telah le-
wat tanpa singgah mendapatinja, reduplah lagi nrata
ompi. Dan eata itu kini djadi berkatjakatja oleh air-
mata fuaDia.

Dan kemalangan itu bertambah lagi. Jaitu ketika

ompi djatuh terduduk. Lama baru orang tahu dan
memapahnja kerandjangnja dikamar. Ompi djadi lum-
puh dan habislah sedjarah ompi menanti iliambang-
pintu setiap sore.

Ia menanti kini dengan telentang diatas rancljang-

nja. Sebuah katja disuruhnja pasang didinding. Sup*-

ja ia dapat melihat kedatangan pengantar surat di-,
anaktangga rnelalui katja itu, Dan semendjak itu pu-
la, pada tiap djarn empat hingga lima sore, matanja
selalir mernandang kekatja itu. Hanja diwaktu itu
sadla, Sedarg diwaktu lain ompi seolah tak perduli

pada segalanja lagi.

, Dan kami tak pernah memanggil dokter lagi se-

teiah tiga kali dokter datang. jaitu setelah karni talru,
bahn'a kedatangan doktel hanja akan memperdalan,
luka hatinja saclja. Kehadiran dokter didekatnja me-
nimbulkan kenangkenangannja lebih mendalam ke-
pada anaknja jang bakal djadi dokter dialam tjitanja.
Kehadiran -dokter itu selamanja menjentuh hati som-
bongnja, selamanja menghina kebanggaan seorang

ajah. Karena menurut perasaannja kedatangan dokter

itu sematamata menjindirinja dengan kenjataan bah-
wa Indrabudimannja takkan ditang mengobatinja'

3l

Ketika penghabisan kali aku ileriemui dokter iang
sudah enggan datang itu, dokter hanja menggeleng-

kan kepala sdajadnjaga- n Aku tak mampu mergobatinja
saudara tinggalkan dia sendiri.
l"gi. Tapi

Kalau perlu, meski dengan resiko besar, bangunkan-

lah kembali mahligai anganangannja' Djangan tjeri-

takan sesuatu jang akan melukai hatinja lebih da-

lamSe-meknadtjaakdiotkutera. ku rnenjediakan diriku selalu di

dekat ompi, Dan aku sadar djuga, bahwa harapannja
tiada lagi sama sekali' Itulah djuga sebabnja, tiada
kukatakan bahwa hari perkawinanku sudah berlang-
siing. ,Sebab aku takut kalaukalau pengetahuannja
itu nanti akan menambah penderitaan batinnja sadja'

Disamping itu akupun terpaksa nrembohonginja se-

lalu dengan tjerita tentang masa jang indah iang akan
ditempuhnja bila Indrabudirnannja pulang. Kukarang

tjerita kenangan jang indah tentang kehidupan anak-
nja dimasa jang lalu ketika ia masih dikampung' Ku-
tjeritakan dengan hati jang ketjut'

Tapi segalanja tiada guna djua nampaknja' Hanja
sebuah jang dikehendakinja, jakni surat dari Indra-

budimannja, Surat jang mengatakan bahwa anaknja

itu sudah lulus dan mendapat titel dokternja' Kadang-

kadang terniat olehku hendak menulis sendiri surat

;ang dikehendakinja. Titaupbi earakkuibsaetlajamnagnj-ale-bbiihmbtidaanlg<
Laliukalau permainan
baik kelak. Kebimbangan itu mengundurkan niatku'

32

Pada suatu hari terdjililah apa jang kuduga pasti
terdjadi, tapi tak kuharap ,kedatangannja. Kulihat

Pesgdntar surat memasuki pekarangan rumah ompi,
Hari waktu itu djan sebelas siang kirakira. Aku tahu
pengantar surat ifu membawa seputjuk telegram. Dan

pada telegram itu pastilah bertengger saatsaat jang

kritis sekali. Tergesa-aku menjongsong pengantar su-
rat itu keambang pintu. Maksudku hendak membuka
telegram itu untuk rnengetahui isinja lebih dulu dari
ompi, Dan kalau perlu, akan kurubah isinja. Hingga

dsngan demikian dapatlah terelakkan saatsaat iang
menieramkan itu.l meski untuk sementara sadja,

Tapi semua ked;adian datang dengan tibatiba, hing-

ga menggagalkan segala rentjanaku. Tak sempat aku

membuka surat ifu, tak sempat membatjanja, bahkan

takkan sempat merubah isinja. Karena diluar segala

*rgaan manusia. Ompi jang lumpuh selama, ini, teiah
bbrada sad;a dibelakangku,._sesaat ketika aku meneii-
ma dan menekan resu telegam itu. Gementar kati
ompi mendukung tubuhnja jang kisut itu. Tangan-
nja berpegang pada sandaran kursi. Dan aku kehi-

langari kepertjajaan pada pandangan mataku sendiri.
Kekuatan apakah jang menjebabkan ompi bisa ber-
diri, Aku tak tahu.

se-pertBi uiakamlaehm, eBraintjtaakhanorsaenggeorarainsginnjaja-diwoamkptui berketa

ia mu-

da dulunja.

3 Robohnja Surau Kami 33

Aku sobek sampul jang kuningmudq itu dengan

menggigil. Kukeluarkan kortas dlilalamnja' Kukem'
Sekilas sadja tahu'
b*g-akkuu", dengan kehatihatianku. kritis sampailah di-

lah balwa saat jang paling
puntjaknja. Indrabudimannja dikabarkan sudah me'

ninggal di R.S.U'P. Djakarta.

ka-h Telegram dari anakku ? Apa katanja ? Pulang-

dia dengan rnembawa titel doliternja ? - Ompi
bertanja berturutturut dengan suarb ;ang tergesagesa

serta mendesis bunjinja.

Tak tahulah aku apa jang harus kukatakan kepa-
danja. Dan kuharapkan sebuah keadjaiban Tuhan
membebaskanku dari sikia iang ilemikian tadjamnja'

Tapi keadjaiban tidak djup dltang{atangnja' Tak se-

trgualu aku mengangguk membenarkan segala perta-

njaan omPi.

-dtAeikhl-eu,gLrtsraiOadilmua-hkdi-.tAiuuTk.lauikrTkrnakkajtaaaaprnnuiijardakjtaiudtlabentraatgikinthjnagdjajasutenegknllaaeajaglgia'r.ikapseLmaepa,jraaaliudntjauagik'baukAeutrnkmekauraedntmuattiadik'nkua-tuaknt"'

kalaukalau kegembiraar meledakkan hatiku' Kau sa-
dlalah membatjanja. Batjakan pelanpelan' Biar- sepa-

tah demi sepatah mendjalarl segala uraturatku -

'Dalam kegugupan'dan ketakutan, kususun sebuah 1
taruhan djiwa dan sesalan untuk selama hidupkul

Hendak kubatjakan kalimat jang dikehendakinja'

soemk-epriaOtnibgha. ,tNibtiaadn.at-ki .aTTkuaidkbaisksa.anDgdgjlaaunpdgiaalenkmubamasetjnaddkiteaimnngpa-arkakneknbajataa'

hagiaan iang datang bergulung ini, Panggillah dokter
dulu. Pdnggilkan. Aku mau sembuh dulu. Aku mau
sehat menjambut hari kedatangan anakku, dokter In-
rabudiryanku. Pe.qgilah. Dan kemarikan telegran ittr'

IdnDiaani<aukmu eiannjegrathakkapnerstejagjaalaknejpaakdeapkaedkauatataknditra'kKdiru, - i

berikan telegram ifu, seperti orang menjerahkan nja-
wanja kepada maut iang mendataDg tidak pada wak-
tunia. Dan telegrarn itu ditjiumnja. Ditjiumnja lama-.
lama. Dan aklrnja tahulah aku,'bahwa aku tak perlu

kedokter lagi. Sebab ompi telah bersana anak ke-

banggaannja dengan membawa kepertjajaan dan ke-
bahagtaan akir hidupnja sampai keudjung' djalannja.

tl

Bukittinggi, 6 DjanLrari 1956.

35

nasihat-nasihat

KETIKA HASIBUAN, ANAK MUDA }ANG IVfB-

numpang dikamardepan, mentjeritakan kesulitannla,

dengan penuh perhatisr ia mendengarkan. I\4emang

qelamanja tvadjahnja kelihatan sungguhsungguh, bila -
setiap- orang mengemukakan kesulitannja untuk mp-
minta sekadar nasihat jring berharga' Sikapnia ini me-
njenangkan hati orang. Seda"g rambut dan kurnisnia
jang lebat dan telah putih seluruhnja itu rnemberikan
kejakinan dalam setiap hati jang dilanda kerisauan,
bahwa daripadanja sadja nasihat jang paling baik me-
mantjarnja.

Nasihat orangtua itu selanianja berharga, Karena
itu, banjak oralg tak berani memulai sesuatu sebe"

lum diminta nasihatnja. D3n djikalau orang lupa me-

36

' minta uasihat kepadanja, merpka seolalr mer;rsa ber-
dosa, Dan waswas timbul dalam hati..Namun dear!

kian, biar orang lupa dan taft buhih nasihatniapun,
ia mampu memperlihatkan kebesaran djiwanja. Tje-

pattjepat ia memberikan nasihatnia. Dengan penth

kesungguhan dan dengan segala pertimbangan jang

sangat masuk akal.

Pada beberapa perkumpulan namanja tentulah ter-

. .tjanhrm sebagai penasihat. Kalau tidak diminta, ia
sendiri akan menarvarkan dirinja. Dan tak djaralg
perkumpulan ifu jang rnenolak. llfeski diantar.a pt'r-

kumpulan itu saling berlawanan azas,

Dan ketika llasibuan, anaknruda jang menunrpang

dikamardepan dan' megtjeritakan kesulitannja demi-
kian hilang aka.l, ia tidak tersenium meletjehkan. Se-
galanja dipandangnia berat, walau kadangkadang ia
tahrr soalnja adalah tetekbengek sadja.

* Itulah semua -akuu. dnajasrihHaat.sAibpuaanjacnlgenhgaarul snakcula-

putusasa la-gi lerilah
Iakulran
?-
Sebagaimana mestinja, .oranghra itu tidak lantas

meluntjurkan nasihatnja jang kerarnat. Lebih dulu

ia .lepaskan punggungnja kesandarair sof:r clcngarr

sel6lanja. Diisapnja lagi tjangklongnja beberapa kali.

Dan asapnja iang mengepul dari .barvah hidung, di-
pandanganja beberapa djurus. Seolair pada asap itrq

' terlukis segala ilhanr nasihatnja.

w

Ap-abiIlanikamuembeatnuglbestuullitm-enukrautatknajna dengan Pasti :--

nasihatku, tidak-

lah akan sulit bena4,. Mudah benaf mengatasinja s-e-
Anakmuda
ifu tidak bergerak dari sikapnja

muld, meski ia gelisah benar oleh lambatnja orang-

tua itu bitjara.

Mari kita mulai dari awal -jangkakatau orangtua
selandjutnja;- Sebenarnja apa kemrrka-
{'€itu-
kar-r itu, menurut timbanganku, tak mungkin bisa

terdjadi. Tjoba. Seorang gadis, ja seorangrgadis. Apa-

lagi gadis desa pula. Ia Pasti sangat Pemalu' Sopan..

Dan halus budinia - utjapan,orangfua itu se- "

Hasibuan merasa, bahwa

perti menuduhnja telah berbitjara jang bukanbukan.

Dan ia mau mejakinkan orangtua itu. Tapi se,belum

ia selesai menjusun'kalimat jang,hendak diutjapkan.

nja, oSraundgathuabaitnujabkeprkeantgaallaagmi.aKn.aAtaknujas: u-dahAkmuesnugdearhti
tua,
benar segala sipat dan' piil manusia. Bahkan 'dari

setiap muka seseorang aku dapat membatja segala'

nia, Tentang itu aku takkan silap. Pertjajalah -

Hasibuan djadi lega hatinja.

des-a Tjoba kau bajangkan kembali. Seorang gadis
tahu adat, sopan, duduk
iang seharusnja pemalu,
disamping seorang lakilaki jang tidak di\enalnja di-

atas bis. Omongomong sedikit dan sudah pasti ten-

tang halhal jang tidak berarti' Lalu ketika hendak
berpisah, lakilaki itu beftanja : Mau kemana ? -

38

rgaDabilaajaan.ngJmg,aae,kdmetiessananihntduralaanmahgkeudnkid-aejapitwauMdaaabgsiHldjaaeaa-nsllgiabahukn.aaTttnaeegjnoaatrnusag:lnag-hdtuugaKdaeiudtmiuksasdinteuia--

hadapannja - Ap" kau tidak sadar, gadis itu gi-
-
la? - Tidak

--

lal-u Tentu sadja kau tidak. Karena kau rnasih tern-
muda. Belum banjak pengalaman. Pertjajalah

kepadaku, orangtua jing sudah banjak pengalaman

ini. Gadis itu pasti gila, Nah, nasihatku dalam hal ini,

begini : Djauhi &a. Elakkan dia bila bertemu didja-

lan. Kalau bertemu djuga, d;angan disahuti tegur-

nja. Mudahmudahan, dlika kau ikuti.nasihatku ini,

insjaallah kau pasti selamat, Dunia achirat -

Hasibuan bertanji pada dirinja sendiri. Dapatkah

ia mengikuti nasihat orangtua itu ? Kemarin gadis itu,

jan6 sampai saat itu tak pula diketahui namanja,

duduk disampingnja diatas bis. Setelah omongomong .

tentang halhal jang tidak berarti, tibatiba gadis itu

menjandarkan kepalanja kebahunja. Bilang, kopala-

nja sakit. benar. Dan hatimudanja menjuruh meme-

luk gidis itu. Dan dipeluknja gadis itu. Tapi tentang

kedladian ini, iidak ia tjeritakan pada orangtua itu.

Kemudian gadis jang.tak hendak berpisah lagi de-

ngan dia itu, ditompangkannja kerumah seorang ke-

nalannja ditept kota. Dan pada gadis itu ia sudah

berdjandji heqdal( _menemuinja besok pagi.

39

Ketika pagi datang, sebelum ia menemuinja, le'-.
bih dulu ia bitjara kepada ora'hgtua itu untt* me-

nriuta nasihatnja. Dan nasihat orang tua itu diikutinja'

Tak djadi ia menemui gadis itu'
._ itu
sBeadgaanigmamnaakPan- tanja orangtua ketika nre-
reka
siang.

lda-*sihTBaaatkgkuu,sa.nkaBusatigehumastrro-i rdaiknaagt-tau*o.raNnagstiulraatitouragngetluiba,i,lapa-s-:- ,!'.. (\
ti benar, karena orangtua itu telah larna hidup dari

ba*njakTappein,gpaalakm, dajnam- sembilan tadi, dia iang datailg

rrrenemuiku kekantor *

Na-mpTakennatmupsaakdsjaadkjaauolelahrliu,tebrabgiariimtbairniat' Ha ha ha'

kau mel:rri-

kan diri. Keilalam'kakus tenfu, ia? Ha lra ha, Dair,
ja, betapa lutjunja itu. Gadis itu tenhr dengan siasia

sadja menunggumu, bukan ? Dapat sadja kubajang-

kan, bagaimana ketjewanja meninggalkan kantorpu

itu - Tidak. Ticlak ksaeuPetrretiritteumu- djuga ? -
Hah ? Djadi
- memberi tahu, ada
- Ja. Ketika pesuruh kantor jang datang.'Ketika

tam- u rintuiku, .ko tuk kira dia

ia melihatku, ia menangis tersedu,sedu. Hingga semua
orang dikantor djadi tahu persoalanku. Aku malu ee-

ktaakli.heDnadnakgapdeirsgii,tuL,amlueskkeimbuadgiaainma'.n,.ai!a.,k,!u'!,k,a,ta*k-al,

40

- Lalu kemudian ? - sela orangtua itu clengarl

rasa ingln tahunja. .

-; Aku antaikan dia kenrbali kerr,rmah kenalanku

ituO-rangtua itu begitu ketjewanja. Dipandangnja Ha-

sibuan te4angtenang, seperti hendak menaksiri isi

kepalanja. Diletakkannja sendok gkaernpaulannjam-r: Kalau
kemarin, dia kau bawa kerumah
itu, itu

pantas. Karena hari Sudah matam. Tapi sekarang,

hari zudah siaug. Did sudah bisa pulang kerumah

orangtuanja didesa, Ada-kau suruh dia pulang ke-

Druim---a amhTJMeaaona.rpalaaDinnhggdiaitisukaauttneabtjiraekdurasi?m.kdAa-miauka.uuolVnk?geakhn-oiglsaknu-gatnidaakkadl.itTeraimk atnajlaru.

aku' apa iang. harus kuperbuat lagi. Lalu, supaj:r
djangan bikin rewel dikantor, aku barva dia kembaii

k'erunratrr kenalanku itu. Waktu itu, pak, aku mendoa-

doakan agar aku bisa ketemu bapak. Biai nku dapit

nasihatnja bapak - terachir itu, hilanglah sirrar:

Mendengar lialirnat

mata ketjewa orangtua itu. Diambilnja lagi sendok:

nja. Dan dia makan laei. Ia mengunjah lambat sekali,

sambil merenungrenung djuga. Lama kemudian baru

ia berkata JlaagnigI'm-estiHhjma ,pSeomraanlug, gadis. Gadis desa
pula lagi. tahu adat, berke-

sopananan tinggi, tidaklah akan marr be.rbuat demi-

*1

kian. Tentunja clie itu gila. Atau sekurangkurangnja

gilagilaan, Tentu ada sebabnJa. Sangkamu aPa s€-

btear-bunsiaTm?aek-nadnagpisbtbialakud'mideenkjaatnkguk.aDaiapataapkab. iDtjaiarahaapnaia-

atajedp--raait.akKeKB?apaetaapr-adnanaidagka,kuadkl-ieiankatealapknahkdueankidteuank,aitlpaidunalmaknu.gKitkeuepraaudmdaaahidsitoaerarbinnegrj-a- , 'r

tuanja. Ibunja sudah lamsr mati. Ketika ia masih ke-

tjil benar. Lalu ajahnja kawin lagi. Tiga tahun jang

"lalu ajahnja meninggal pula. Dan dia tinggal pada

ibutirinja itu. Dua hari jang lalu, ibutirinja marah
marah-kepadanja. Dan mengusirnja pergi' Ia pergi
ke Padang. Tiba di Padang, dia tak tahu mau kc-

mhaa-nniaa.OdLmikaaolurnagnkgeknmojasboasnlaigdl.ajaIgt,iruidnitatjeukrkietmasienlinita-iirkik' Tjerita iang
hati
kasihan.

orang. Tjoba kau kira, ini negeri N{inangkabau. Di-

,r"g"ii uio"rrgkabau tidak akan mungkin itu terdladi.

Minangkabau .berbenteng adat. Taroklah dia benar

diusir ibutirinja, tapi dia masih punja ninikmamak.

Dan ninitmamaknja pastilah takkan membiarkan ke-
ponakannja hidup tersiasia.' Apalagi keponakannja

itu seorang gadis' Taroklah kalau dia pergi tanpa

setahu ninikmamaknja. Biasanjai dinegeri Minang-

kirbau jang beradat, djika hilang bertjari, djika teng-

42

gelam diselami. Takkan dibiarkan anak gadis jang
sebsar itu pergi begitu sadja. Disini lvlinangkabau,

Hasibuan. Minangkabau jang adatnja tinggi. I'ak le-

kang oleh panas, tak lapuk oleh hudlan. Tidak ter-

kpeikd-i-ernkgTaanidraaonklnej-hammukaestluaakmaisnpkaaakinmsuebdkimaiabniatundgjaduehhnagt?iannj-a.suara jang

ifu- Tentu sadla kau tak sampai berpikir sediauh

-- kata osruadnaghtutauait.uSpuudlaah-larnKaauhidmuapsihdamnubdaa-,
Sedang aku

njak pengalaman. Aku sudah tahu betul akan kong-

kalingkong hidup manusia teinnian-gtenang, dengan pe-
Dipandangnja Hasibuan

rasaan hati jang puas akan keunggulan dirinja. Tapi

kemudian ia meneruskan menambah keunggulannja.

Katanja : -kekaamdapuhnaglnhjaal, lain jang menjebabkan dia
tak mau menurut
sangkamu ? Apa

tidak terpikirkan olehmu, sebabnja dia tak mau kem-

bali itu, karena memangnja dia telah diusir orang

kampungnja s€qdtui ? -
nje--lidiAKkaepnma,ukjnaigrnakgkiniarmananknjaeambjuaannngjgakkiln.eabDninihajanbtaelarnaganirj,adpamakriin?tsae-gpaela-
matjam kemungkinan itu. Tapi bertengkar dengan
ibutiri, itu sudah terang bukan suatu alasan untuk

lari. Menurut hematku, gadis itu mungkin tidak gadis

lagi. Gadisnja telah diambil atau diberikannja kepada

seorang lakilaki, Kemudian ketahuan. Tapi lakilaki

43

itu tak hendak mengakuinja, Karerra malu, dia lari

ke Padang, Kemudian dia bertemu dengan kau, Kaul

begitu baik. Sopan dan alim. Muda dan tjakap pula.

Dan punji pekerdjaan kantcr. Mengerti kau maksud-

ku ? Tidak ? Siapa tauhnutu,kbmauran.*gkali dia sedang me-
masang perangkap
. * Tak'mungkin djadi sampai dernikian benar --
kata Hasibuan rneiilemukakan pendaPatnja. Tapi tjt -

pat kemu4ian ia seperti terkedjut oleh utjapannja ,it.

sendiri, Dan kepalanja tertekur menjembunjikan rnuk'r

urerahnja.

tap-a Nah, utjapanmu itu, su{ah menundjukkan be-
mudamu. Mukamu, gerakmu, dapat aku batja,

seperti aku membatja koran sadja. Itu aku takkan
silap * kata orangtua itrr seraja. menusuk s€potong

daging dengan garpunja d-agiTnjgobitaubdaijlaentagkkkaannn-ja ka-
tanja seterusnja, setelah di-

prhirainlug,ngjaa.d-is Seorang ga&s desa iang seharusnia pe-
Minang pula lagi, dengan begitu sadja

menjerahkan dirinla kepada laki" jang baru dua djatn

hdeiknednaakli-njtaa.h-u Ditatapnja lagi wadiah anakmuda itu,
apakah katakatanja telah tjukup ter-

kesani. Setelah ia merasa bahwa katakatanja tjukup

terkesani, disambungnja lagi spaedrjkaadtajeanninsjnaj;a'-MeBnguearja-
itu, Hasibuan, bukan djantan

ti kau? Siapa tahu, barangkali dia sedang mengakali- -

mu. Sedarig memikatmu supaja kau kawini dia' Ka-

rena rnungkin dladi ia sudah hamil, Sekurangkurang-

44

nja, dia hendak mengorek isi karitungmu sampai tan-
das. Itu paling kurang. Nasihatku dalam hal iai, be.
gini. Meski dia menan$s sarnpai mengeluarkan air-

mata darah, djangan kau perduli. Serahkan clia pada

mpou-lidsai.MiTteuintijketerra-tjheknagnandgi.a kepada polisi ? - tania anak-

me-njeBrauhkkaannnujantkueitmmbaemli eknedkejaluraakragnannjjaa.. Tapi untuk

Karena kau

tidak kenal orangtuanja, bukan ? Dan dia tak hendak

kembali keorangtuanja itu. Sebab aku melihat se-

suatu jang lebih buruk lagi bakal menimpa kau.

Djadi sebelum hal itu terdiadi, setjepatnja kati beli-

tahukan kepada polisi. Tambah tjepat, tambah ba-

ik-

Mendengar nasihat itu, nasi jang terachir tak dnpat

dilulurnja ldgi. Meski nasi itu tjuma sedikit dan telah

begitu lumatnja. Diminumnja air tjepattjepat, hingga

iI kesedakan.

Orangfua itu nenjangka; setelah tiga hari berlali,

persoalan Hasibuaq beres sudah. Menurut sangkania,

gadis itu telah kembali kgkeluarganja. Atau strciah

masuk Rumah Sakit Gila. Karena selama tiga hari
itu, tiada tandatanda adanja kesulitan pada airmuka

Hasibuan. Dan ia sebagai orangtua, tak hendak me-

njinjiri urusan orang lain. Anakmuda itu sendiri, nam-
paknja tak lagi hendak bitjara tentang soal itu. Ia

iakin trenar, nasihatnja telah.diikuti dengan betul,

45

hingga soalnja sudah lewat sepeiti angin lalu.

Tapi pada hari keenam, Hasibuan pulang dari

kantornja membawa kegugupan' Sangkanja, tentrt

anakmuda itu mendapat kesukaran lain jang berhu-
bungan dengan pekerdjaan kantornja sadja. Ia me-
nuiggu anaknuda itu meminta nasihatnia jang ber-

harga lagi. Tapi alangkah djengkelnja dia, ketika Ha-
sibuan mentjeritakan kesukarannia itu rnasih berkisar

pada soal gadis itu djuga.

bu-njikDanjagdai dkisauitudi?tuDduahn keluarganja telah menjem-
kau dipaksanja untuk me-

ngawininja ? Ini terang suatu pdeismaenrdaasarkna.nHnima .la-gi
kata orangtua itu. Kemudian

punggungnja kekursi dan diisapnja lagi tjangklongnja.

* Keluarganja jang datang kekantormu tadi itu, ten-

tu tidak seorang, bukan ? Tentu tiga orang sekurang-

ku--ral.ngSLniemjmaau-aonrjaangten- tuklaatkailaaknia.kLmaukdilaakitiirittuieptaetn. hr se-

perti rDNaekasrhnasiikaniaibntsleasraharnn-gja,sbuuaktuanpe?m-e' rasan' Tidak boleh
--- katania lagi. Kemudian Punggungnja jang
-
tid-ak

tersandar dita-riknja lagi. Ditjabutnja tjangklongnia

dari mulutnja, lalu ditodongkannja kepada Hasibuan,

lsaekrai jatabkedrkaaptaat3d-ipakJs{aagosleehorasinagpalapkuni'.uSnetuokra-mngenlagkai--

wini seorang perempuan, kalau ia tak mau. Apalagi

46 q

kalau lakilaki itu tidak pernah mengganggu Perem-
puaa ttu. Kau ddak pernah mengganggu gadis ilu,

bukan ? -
NTiadha,kkpaeurndaihpih- at djawab anaknuda itu.
- jang benar. N{eski perkarh-
mu-
ini akan sampai kepengadilan sekalipun, tak satu-

puri pengadilan jang mampu menghukummu. Malah

kaupun dapat menuduh mereka itu kepengadilan.

Djangan kau takut, Kau dapat mengadukan mereka

ifu kepada polisi dengan fuduhan pemerasan dan

mengantjam. Nanti, bila perlu kutolong kau. Aku

kenal pada Kepala Polisi disini. Kenal baik. Djaksa

sahabatku. Nah, nasihatku dalam hai ini, djangan kau

tundjukkan dirimu mempan oleh gertakan buajabua-

ia itu. Djika perlu kaupun dapat mengeluarkan an-
tjaman pada mereka. Djangan persukar soal itu dalam

, pikiranrnu. Persenang sadjalah hati - disenangkannja"

Tapi hati anakmuda itu talk dapat

Ia begitu gelisah. Ada halhal jang hendak dtkataJtan-

nja lagi. Karena ia tak pemah menjerahkan gadis itu

kepada pohsi. Malah, baru sadja ia menjuruh gadii
itu pulang kekeluarganja didesa, gadis itu telah rne-

raungraung seraia memagut kakinja eraterat. Memin-

ta belas kasihannja agar membiarkan fia tetap disitu,

'disampingnja. Dan hatinja djadi lintuh' DPn bersama-

an dengan itu hatinjapun djatuh pula keipada gadis
itu. Itu hendak dikatakannja kepada orangtua itu,

tapi ia tak berani mengatakannja.

Kegelisahan itu dilihat orangttia itu. Lalu ia berla:

ltiasalha.giIkmuetilluanhtjunraksaihnatnkaus.ihNaatnsjiaha:tk-u, Ah; tak usah ge.
nasihat orangtua.

Dan orangfua, seperti aku ini, telah Iama hidup dan

telah banjak pengalaman. Tak usah gelisah. Nanti

aku tulis surat pada Kepala Polisi, teman-ku itu. Aku

minta ia mendiaga keselamatanmu dari pemerasan

dan .antjaman ifu.'Senang sadjalah -

Namun hati anakmuda itu bolum djuga tenteram.
Itu dilihat oleh orangtua itu, Maka terslnjumlah ia.

Seperti senjuman seorang insinjur melihat perdebatan

kulikuli tentang mendirikan bangunan. Tapi sebagai

orangtua jang telah banjak rnakan gararn kehidupan,

ia tidak hendak meletjehkan kesukaran oranglain.
Meski kesukaran itu hanjalah tetekbengek belaka.

Dan senjumnja lekaslekas dikulurnnja. Dan sebagai

orangtua, jang lebih tahu segala, ia dapat,memahami

betapa kesukaran ihr'mengamuki hati seseorang. Ka-
rena itu iapun tahu.bagaimana menasihatinja, hingga

nasihatnja djadi benarbenar berharga dan dapat di-
ikuti dengan mudah. Menurut sangkanja, anakrnuda

itu sedang dalam keadaan terdjepit. Ia tahu, Hasi-

.buan sedang dalam pertjintaan dengan seorang gadis.

Itu dapat dilihatnla kemarin malam. Hasibuan ber-

djalan dernikian mesranja disamping gadis itu. Tak-

sirannja, kalau gadis itu tahu betapa halnja Hasibuan

dengan gadisdesa jang ditemuinja diatas bis dulu

48

itu,. tentu sigadisuja ini akan nrenjangkakan halhal

jang bukanbukan,
'ka-ranmHauat,a-ng
katanja tibatiba. it-u. Aku tahu kesu-
menggeltsahkan Djangan kau

sangsikan. Ikutilah naslhatku. Aku dapat mengerti

segala hati. Karena aku zudah tua, telah lama hidup

dan sudah banjak pengalaman.. Pada aiimukamu jang

muda itu, dapat aku batja semua. Mengaku sadjalah

kepadaku.-Djangan bersembunji lagi, kepada orarg-

tua ini. Takkan baik akibatnja. Mengaku sadjalah.

Kau sedang bertjinta dengan seorang.gadis, bukan?
Ah, djangan membantah. Kau bawalah gadis itu ke-

sini. Dan djangan lupa, gadis iang sedang mentjuri
hatimu itu. Bawa dia kesini. Nanti aku dapat menje-

lesaikan kesukaranmu dengan mudah. Ikutilah nasi-

hatku. Nasihat orang tua jang telah banjak penga-

laman ini. - Bawa fia besok, ia -

Gembira benar hati orangtua itu, kbtika Hasibuan

m'embawa ga&s itu kerumahnja untuk diperkenal-

kau kepadanja. Banjaklah bitjaranj.a dan ketarva4id.

Banjaklah nasihatnasihat tentang kehidupan rumah-

tangga. Disaat jang seperti itu, orangtua ifu memang-.

lah merupakan orangtua jang paling menjenangkan.

Dan ketika ia sedang berdua sadja diruangtamu,
orangtua itu mengalih duduknja kedekat Hasibuan.
Seperti ada suatu rahasia sadja, ia bitjara dengan

lbeebrbihisi ikg.ad-ismPuilihjaanngmcuhitaenpaatt kali ini. Tjantiknja, me-
dulu. Lihatlah. Tentang

4 Robohnja Surau Karrri

',r,t u* tidak,silap. Perhatikanlirh. Xetita clia/aiang

tadi, ia salami aku. Itu biasa. Tapi dia teros mina-

njakan ibumu dan menemuinja kebelakang, Ini luar

biasa. Tertibnja bagus sekali. Kemudian dia sendiri

jang menating teh buat kita, seperti rumah ini rumah

orangtuanja sadla. Ini sungguh menakdjubkan. Anak
baik dia ini. Irri tjapnja sebagai ibu rumahtangga

kelak Nasihatku dalam hal ini, peliharalah dia baik-

baik. Dalam seiibu, djarang satu seperti dia. Meski-

pun begitu, mataku jang fua ini, mata iang telah ba-

njak melihat ini, masih dapat menangkap kekura-

ngannja, Dalam hal ini aku tak silap, Kekurangannja

itu masih dapat diperbaiki. Asal dia'mau mengikuti

nasihatnasihatku kelak -
Setelah ia menghidupkan api tjangklongnja pula,
itu meneruskan bitjaranja.
orangtua -banjDaeknpgeanrlgaah-
nasihatku lagi. Nasihat orangtua jang

laman ini. Nasihatku, kar.vini. dia lekas, Djangan tung-
'gu lama, Djangan biarkan angin djahat masuk, se-

pe' rti jang pernah dkeamuikailaanmirednutljuan-aku, pak - katb
anak-mudI\a{eimfua, ng

dja-ngaBnakgauus.jaBnaggumse. mTianpani gnadsiaihakEtkouradnagtlauamnjah.aBl iianrj-,

kan orangtuanja meminang kau, seperti adatnja Mi-

na-TngibkaKatbeibaluuaarsogeraannndjgairtius-auditakuhatsdaeaptoaernargntlgkktueeanpaaidtluaisktpuruikl-a. .Ia me-

50\


Click to View FlipBook Version