LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
di lingkungan desa dengan latar pegunungan yang elok. Dilihat pada bangunan candi, batur (alas)
candi berbentuk bujur sangkar serta tidak memiliki tangga naik. Candi yang ditemukan pertama
kali pada tahun 1904 ini tidak memiliki relief. Candi yang terbuat dari batu andesit ini hanya
terdiri dari kaki dan badan yang berbentuk stupa.
Sendra Tari Tirta Amarta adalah gelaran seni budaya dalam upaya melestarikan
sumber/mata air lewat tradisi kearifan lokal dalam menjaga dan melestarikan kekayaan alam,
Desa Toyomarto merupakan salah satu desa di Kecamatan Singosari yang mempunyai
kebudayaan yang sangat beraneka ragam baik jumlahnya maupun keanekaragaman salah satunya
Sendra Tari yang laksanakan di Area Candi Sumberawan.
Gambar 3.36 Kirab Budaya dan Sendra Tari Desa Toyomarto
Kegiatan diatas merupakan kegiatan kirab budaya dan juga sedakah bumi, merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan warga desa toyomarto untuk mengucapkan rasa syukur yang telah
di berikan oleh tuhan atas berkah dari hasil penen pertanian mereka. Kegiatan ini dilakuakn oleh
semua dusun dan para warga khususnya petani.
3.9 Kelembagaan
Dalam ensiklopedia sosiologi “lembaga” diistilahkan sebagai “institusi” sebagaimana
didefinisikan oleh Macmillan, merupakan seperangkat hubunganhubungan norma, keyakinan, dan
nilai-nilai yang nyata yang terpusat pada kebutuhankebutuhan sosial dan serangkaian yang penting
dan terulang. Saharuddin, 2001.
DESA TOYOMARTO 99
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Gambar 3.37 Bagan Struktur Kelembagaan Desa Toyomarto
DESA TOYOMARTO 100
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4 Bab 4 Analisis
4.1 Analisis Fungsi Kawasan Lindung
4.1.1 Administrasi Wilayah
Data administratif merupakan data mengenai suatu wilayah dengan batas batas yang
ditentukan berdasarkan administrasi pemerintah atau politik, seperti provinsi, kabupaten,
kecamatan, desa/kelurahan. Dalam penyajiannya data administrative berikut mencakup latar
belakang desa seperti batas desa, jumlah dusun, RW, RT dan perangkat yang termasuk di dalam
pemerintahan. Peta administrasi juga memuat sarana seperti jalan, drainase, dan lain-lain.
Penelitian kami secara umum di Wilayah Desa Toyomarto terletak di Kecamatan
Singosari Kabupaten Malang. Lintang selatan 7˚51’62’’ dan Bujur timur 112˚39’58’’ mempunyai
luas 905 ha yang terdiri dari 7 dusun, 55 RT Dan 7 RW. Secara topografi Desa Toyomarto
terletak pada ketinggian± 650 meter di atas permukaan laut (dpl). Memiliki luas 905 Ha/9,05km².
Dengan Jumlah penduduk eksisting yaitu 12908 jiwa dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 6.552
jiwa dan perempuan sebanyak 6.357 jiwa. Adapun 7 dusun yang terdapat di Desa Toyomarto
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jumlah RW dan RT Pada Setiap Dusun Di Toyomarto
No Dusun Jumlah RW Jumlah RT
1. Bodean Krajan 01 08
2. Ngujung 01 08
3. Sumberawan 01 13
4. Bodean Putuk 01 10
5. Glatik 01 04
6. Putungwulung 01 07
7. Wonosari 01 05
Jumlah 07 55
Sumber:Profil Desa Toyomarto 2021
Tabel 4.2 Luas Wilayah Administrasi Desa Toyomarto
No Dusun Luas (Ha)
1 Sumberawan 404,15
2 Ngujung 117,28
3 Glatik 479,61
4 Bodean Krajan 85,51
5 Petung Wulung 141,99
6 Bodean Putuk 74,45
7 Wonosari 345,66
DESA TOYOMARTO 101
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR Luas (Ha)
STUDIO PROSES PERENCANAAN 1.647,04
KELOMPOK 01-B
No Dusun
Total Luas
Sumber:Hasil Obseravasi Kelompok 01-A
DESA TOYOMARTO 102
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.1 Administrasi Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 103
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.1.2 Klimatologi/Curah Hujan
Analisis Klimatologi adalah analisis yang membahas mengenai iklim suatu wilayah secara
deskriptif. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi iklim pada Desa
Toyomarto. Adapun dalam analisis Klimatologi ini kita dapat mengetahui klimatologi yang ada di
desa toyomarto.
Tabel 4.3 Curah Hujan Desa Toyomarto
Dusun Curah Hujan Luas (Ha)
Bodean Krajan Curah hujan 1000-2000 mm/tahun 851489.6
Bodean Putuk Curah hujan 1000-2000 mm/tahun 611351.2
Ngujung Curah hujan 1000-2000 mm/tahun 1167755
Glatik Curah hujan 1000-2000 mm/tahun 4235233.248
Curah hujan 2000-3000 mm/tahun 536402.4001
Sumberawan Curah hujan 1000-2000 mm/tahun 3602916
Curah hujan 2000-3000 mm/tahun 421361.8438
Wonosari Curah hujan 1000-2000 mm/tahun 2385897.974
Curah hujan 2000-3000 mm/tahun 1055324.197
Petung Wulung Curah hujan 1000-2000 mm/tahun 1413971.328
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 01-B
Gambar 4.1 Presentase Curah Hujan
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa curah hujan di dusun Bodean krajan berjumlah
1000-2000 mm, Bodean putuk berjumlah1000-2000 mm, Ngujung berjumlah 1000-2000 mm,
Glatik berjumlah 1000-3000 mm, Sumberawan berjumlah1000-3000 mm, Wonosari berjumlah
1000-3000 mm, dan Petungwulung berjumlah 1000-2000 mm per tahun. Berdasarkan data
DESA TOYOMARTO 104
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
tersebut, di Desa Toyomarto presntase curah hujan yang tinggi yaitu pada dusun galtik dengan
jumlah 29%.
DESA TOYOMARTO 105
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.2 Curah Hujan Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 106
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.1.3 Suhu
Pengertian suhu adalah suatu ukuran dingin atau panasnya keadaan atau susuatu lainya.
Satuan ukur dari suhu yang banyak di gunakan di indonesia adalah (derajat celcius). Sementara
satuan ukur yang banyak digunakan di luar negri adalah derajat fahrenheit. Data berikut ini
merupakan data dari suhu yang ada di Desa Toyomarto.
Tabel 4.4 Suhu Desa Toyomarto
DUSUN SUHU LUAS
Bodean Krajan 28-30 168,29
31-33 854.904
Bodean Putuk 28-30 4.084.451
31-33 544.006
Ngujung 31-33 1.172.824
Glatik 25-27 2.553.494
28-30 239.065
31-33 493.721
Sumberawan 25-27 2.204.113
28-30 1.456.932
31-33 380.402
Wonosari 28-30 2.642.788
Petung Wulung 28-30 1.396.780
31-33 23.138,63
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 01-B
Suhu
31-33 25-27
21% 34%
28-30
45%
25-27 28-30 31-33
Gambar 4.2 Presentase Suhu
Dapat dilihat pada data tabel dan diagaram dia atas suhu di desa toyomarto 45 % 28-30
derajat yang berada di dusun bodean putuk,bodean krajan,glatik,sumberawan,wonosari dan
petungwulung.
DESA TOYOMARTO 107
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.1.4 Kelerengan
Kelerengan merupakan salah satu unsur dalam topografi. Kemiringan lereng terjadi
akibat perubahan permukaan bumi diberbagai tempat yang disebabkan oleh gaya-gaya eksogen
dan endogen yang terjadi sehingga mengakibatkan perbedaan letak ketinggian dan titik-titik diatas
permukaan bumi. Kemiringan lereng mempengaruhi erosi melalui run off, sehingga makin curam
lereng maka makin besar laju dan jumlah aliran permukaan dan semakin besar erosi yang terjadi.
Adapun kondisi dari topografi dan kelerengan yang ada di desa toyomarto adalah sebagi
berikut.
Tabel 4.5 Kondisi Kelerengan
Dusun Keterangan Luas (ha)
Bodean Krajan Sangat Landai 85.48135
Bodean Putuk Sangat Landai 61.30775
Ngujung Sangat Landai 117.002
Glatik Curam 98.160203
Landai 158.977302
Sangat Curam 53.979389
Sangat Landai 60.565058
Sedang 107.4816
Sumberawan Curam 68.513696
Landai 112.7858
Sangat Curam 81.020639
Sangat Landai 75.05765
Sedang 66.57091
Wonosari Curam 131.339276
Landai 60.872271
Sangat Curam 13.530175
Sedang 139.730732
Petung Wulung Landai 46.885471
Sangat Landai 95.063858
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 01-B
Gambar 4.3 Presentase Kelerengan 108
DESA TOYOMARTO
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Dapat dilihat pada tabel diatas kemiringan lahan di Desa Toyomarto pada dusun Bodean
Krajan kemiringan sangat landai dengan luas 85.48135 ha, Bodean Putuk kemiringan sangat landai
dengan luas 61.30775 ha, Ngujung kemiringan sangat landai dengan luas 117.002 ha, kemudian
Glatik memiliki lima kelas kemiringan yaitu curam dengan luas 98.160203 ha, landai dengan luas
158.977302 ha, sangat curam dengan luas 53.979389 ha, sangat landai dengan luas 60.565058 ha,
dan sedang dengan luas 107.4816 ha, Sumberawan memiliki lima kelas kemiringan yaitu curam
dengan luas 68.513696 ha, landai dengan luas 112.7858 ha, sangat curam dengan luas 81.020639
ha, sangat landau dengan luas 75.05765 ha, dan sedang dengan luas 66.57091ha, selanjutnya yaitu
Wonosari yang memiliki empat kelas kemiringan lahan yaitu curam dengan luas 131.339276 ha,
landai dengan luas 60.872271 ha, sangat curam dengan luas 13.530175 ha, dan sedang dengan
luas 139.730732 ha, yang terakhir petungwulung yang memiliki dua kelas kemiringan yaitu landai
dengan luas 46.885471 ha, dan sangat landai dengan luas 95.063858 ha. Dari data diagaram dapat
diketahui dusun glatik memiliki luas kelerengan paling tinggi yaitu 29%.
DESA TOYOMARTO 109
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.3 Kelerengan Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 110
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.1.5 Jenis Tanah
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah
mengalami proses lanjut, karena perubahan alami di bawah pengaruh air, udara, dan macam-
macam organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan terlihat
pada komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.Dari data berikut ini dapat diketahui jenis
tanah yang ada di desa toyomarto.
Dusun Tabel 4.6 Jenis Tanah Luas
Jenis tanah
Bodean Krajan Latosol Coklat dan Regosol Kelabu 85.50727
Bodean Putuk Latosol Coklat dan Regosol Kelabu 61.38855
Ngujung Latosol Coklat dan Regosol Kelabu 117.2676
Glatik Kompleks Andosol Coklat/ Coklat Kekuningan, Litoso 147.856
Latosol Coklat dan Regosol Kelabu 331.3244
Sumberawan Kompleks Andosol Coklat/ Coklat Kekuningan, Litoso 153.7904
Latosol Coklat dan Regosol Kelabu 250.3409
Wonosari Kompleks Andosol Coklat/ Coklat Kekuningan, Litoso 123.9482
Latosol Coklat dan Regosol Kelabu 221.6279
Petung Wulung Latosol Coklat dan Regosol Kelabu 141.9919
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 01-B
21% 9% 5%4%7%
29%
25%
Bodean Krajan Bodean Putuk Ngujung
Wonosari
Glatik Sumberawan
Petung Wulung
Gambar 4.4 Presentase Jenis Tanah
Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa jenis tanah di Desa Toyomarto di Dusun Bodean
Krajan jenis tanah yaitu Latosol Coklat dan Regosol Kelabu dengan luas 85.50727 ha, Bodean
Putuk jenis tanah Latosol Coklat dan Regosol Kelabu dengan luas 61.38855 ha, Ngujung jenis
tanah Latosol Coklat dan Regosol Kelabu dengan luas 117.2676 ha, Glatik jenis tanah Kompleks
DESA TOYOMARTO 111
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Andosol Coklat/ Coklat Kekuningan, Litoso dengan luas 147.856 ha, Latosol Coklat dan Regosol
Kelabu dengan luas 331.3244 ha, kemudian Sumberawan jenis tanah Kompleks Andosol Coklat/
Coklat Kekuningan, Litoso dengan luas 153.7904 ha, Latosol Coklat dan Regosol Kelabu dengan
luas 250.3409 ha, Wonosari jenis tanah Kompleks Andosol Coklat/ Coklat Kekuningan, Litoso
dengan luas 123.9482 ha, Latosol Coklat dan Regosol Kelabu dengan luas 221.6279 ha, dan yang
terakhir yaitu Petung Wulung jenis tanah Latosol Coklat dan Regosol Kelabu dengan luas
141.9919 ha. Dari data diagram dapat diketahui luas tanah yang paling luas yaitu berada di dusun
glatik dengan total 29%.
DESA TOYOMARTO 112
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.4 Jenis Tanah Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 113
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.1.6 Ketinggian
Pengertian ketinggian atau topografi yaitu keadaan yang menggambarkan kemiringan
lahan, atau kontur lahan, semakin besar kontur lahan berarti lahan tersebut memiliki kemiringan
lereng yang semakin besar. Berdasarkan Data berikut ini merupakan data ketinggian yang di desa
toyomarto.
Tabel 4.7 Ketinggian
Ketinggian Luas
600 - 700 mdpl 409.859
700 - 800 mdpl 575.4829
800 - 900 mdpl 379.3135
900 - 1000 mdpl 183.3766
1000 - 1100 mdpl 70.79243
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 01-B
Ketinggian
11% 4% 25%
24%
36%
600 - 700 mdpl 700 - 800 mdpl 800 - 900 mdpl
900 - 1000 mdpl 1000 - 1100 mdpl
Gambar 4.5 Presentase Ketinggian
Dari data diatas dapat diketahui 36 % ketinggian di desa toyomarto berada di 700-800
mdpl,25 % berada di 600-700 mdpl,24 % bearadi di 800-900 mdpl,11 % berada di 900-1000 mdpl
dan 4 % berada di 1000-1100 mdpl.
DESA TOYOMARTO 114
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.5 Ketinggian Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 115
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.2 Analisis Rawan Bencana
4.2.1 Tanah Longsor
Tanah Longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, material campuran tersebut bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses
terjadinya tanah longsor adalah air yang meresap ke dalam tanah yang dapat menambah bobot
tanah, jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir,
maka tanah menjadi licin dan pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti kemiringan lereng
dan keluar lereng.Berikut ini merupakan data resiko longsor yang ada di desa toyomarto.
Tabel 4.8 Resiko Tanah Longsor
Nama Dusun Resiko Longsor Jumlah
Rendah Sedang Tinggi 95,08
83,01
Sumberawan 70,98 12,23 11,86 1,64
179,75
Glatik 31,58 24,82 26,62
Wonosari 0,7 0,94
Jumlah
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 01-B
Resiko Longsor
GLATIK WONOSARI
30% 1%
SUMBERAWAN
69%
Gambar 4.6 Presentase Resiko Longsor
Dari peta bahaya tanah longsor dapat diketahui bahwa Dusun yang terancam bencana
tanah longsor ada di Dusun sumberawan, glatik dan wonosari, dengan jumlah luas yang paling
banyak adalah 95,08 Ha dan total luas wilayah Desa toyomarto yang masuk ke dalam daerah
rawan bencana adalah 179,75 Ha. Data tersebut didapat dari Data Bahaya Tanah Longsor, BNPB
Inarisk. Dari data diagaram di atas resiko tanah longsor 69% berada di dusun sumberawan.
DESA TOYOMARTO 116
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.6 Rawan Longsor Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 117
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.2.2 Kekeringan
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang
berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu
wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang
panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis
akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. Dari data berikut
ini dapat diketahui bahaya kekeringan yang ada di Desa Toyomarto.
Tabel 4.9 Bahaya Kekeringan
Nama Dusun Resiko Kekeringan Jumlah
Ngujung Rendah 83,24
346,91
Sumberawan Rendah
0,68
Bodean Krajan Rendah 77,93
52,51
Bodean Krajan Rendah 474,37
121,28
Bodean Putuk Rendah 305,44
1.462,37
Glatik Rendah
Petungwulung Rendah
Wonosari Rendah
Total
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 01-B
Dari data diatas dapat diketahui resiko bahaya kekeringan yang ada di desa toyomarto
termasuk rendah dengan total keseluruhan 1.462,37.
DESA TOYOMARTO 118
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.7 Kekeringan Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 119
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.2.3 Bahaya Cuaca Ekstrim
Cuaca ekstrem merupakan kondisi cuaca yang tidak biasa dan bisa menimbulkan
dampak buruk. Saat cuaca ekstrem terjadi akan ada banyak kerugian yang ditimbulkan. Kerugian
ini bisa berupa korban jiwa, harta, dan kerusakan alam. Berikut ini merupakan data cuaca
ekstream yang di Desa Toyomarto .
Tabel 4.10 Cuaca Ekstrim
Resiko Cuaca Ekstrim
Nama Dusun Rendah Sedang Tinggi Jumlah
Bodean Krajan 74,29 3,01 21,47 95,08
53,35
Bodan Putuk 53,35 0 0 351,51
84,74
Glatik 145,91 168,95 36,64 122,55
209,53
Ngujung 84,09 0,61 0,04 31,06
932,21
Petung Wulung 75,72 23,12 23,71
Sumberawan 19,51 134,13 55,89
Wonosari 0 0 31,06
Jumlah
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 01-B
Cuaca Ekstrim
17% 40%% 16% BODEAN KRAJAN
12% BODEAN PUTUK
GLATIK
19% NGUJUNG
PETUNG WULUNG
32% SUMBERAWAN
WONOSARI
Gambar 4.7 Presentase Cuaca Ekstrim
Dari peta bahaya Cuaca Ekstrim dapat diketahui bahwa Dusun yang terancam Cuaca
Ekstrim ada pada seluruh dusun di desa Toyomarto dengan jumlah luas yang paling banyak ada
di Dusun Glatik dengan luas 352,52 Ha dan total luas wilayah Desa toyomarto yang masuk ke
dalam daerah rawan bencana Cuaca Ekstrim adalah 932,21 Ha. Data tersebut didapat dari Data
Bahaya Cuaca Ekstrim , BNPB Inarisk .Dari diagram di atas di ketahui 32 % daerah glatik
mengalami resiko cuaca ekstrim dari rendah,sedang,dan tinggi.
DESA TOYOMARTO 120
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.8 Bahaya Cuaca Ekstrem Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 121
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.3 Analisis Lahan Sawah Dilindungi
4.3.1 Data Lahan Sawah dan Irigasi Desa Toyomarto
Desa Toyomarto merupakan kawasan pedesaan sepeti pada umumnya memiliki mata
pencaharian yang berhubungan langsung dengan pemanfaatan alam seperti perkebunan,
perikanan, kehutanan, pertanian, dan peternakan. Salah satu pemanfaatan lahannya digunakan
untuk Produktivitas padi, yaitu padi sawah dan padi ladang yang dihitung per satuan luas lahan.
Berikut ini merupakan data luas sawah dan luas sawah dengan daerah irigasi yang ada di desa
toyomarto .
Tabel 4.11 Luas Sawah
No Penggunaan Dusun Luas
(Ha)
1 Sawah Sumberawan
0.59
2 Sawah Ngujung 64.00
16.27
3 Sawah Bodean Krajan 41.26
53.18
4 Sawah Petung Wulung 175.30
5 Sawah Bodean Putuk
Total
Sumber : Hasil Analisa Kelompok 01-B
Luas Sawah
0% SUMBERAWAN
30% 37% NGUJUNG
BODEAN KRAJAN
24% 9% PETUNG WULUNG
BODEAN PUTUK
Gambar 4.8 Presentase Luas Sawah Desa Toyomarto
Dari data diatas kita dapat mengetahui luas sawah yang ada di desa toyomarto,luasa
sawah yang dimiliki desa toyomarto yaitu 175,30 Ha dengan presentase tertinggi yaitu 37 %
terletak pada dusun ngujung sedangkan presntase terendah untuk luas lahan sawah yaitu dusun
Bodean Krajan.
Berikut ini merupakan data luas sawah dengan daearah irigasi yang dapat kita lihat pada
data tabel di bawah ini :
Tabel 4.12 Luas Sawah Dengan Daerah Irigasi
No Nama Daerah Status Kewenangan DUSUN LUAS_HA
Irigasi
4.42
1 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015 Kab. Malang Sumberawan 9.08
2 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015 Kab. Malang Ngujung
DESA TOYOMARTO 122
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
3 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015 Kab. Malang Bodean Krajan 0.00
Kab. Malang Sumberawan 0.02
4 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015 Kab. Malang Ngujung 0.60
Kab. Malang Bodean Krajan 0.14
5 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015 Kab. Malang Petung Wulung 1.05
Kab. Malang Bodean Krajan 0.37
6 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015 Kab. Malang Bodean Krajan 0.89
Kab. Malang Bodean Krajan 0.27
7 DI Kadir Sesuai Permen No.14 Tahun 2015 Kab. Malang Sumberawan 0.49
Kab. Malang Ngujung 29.06
8 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015 Kab. Malang Ngujung 3.93
Kab. Malang Ngujung 4.51
9 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015 Kab. Malang Petung Wulung 9.93
Kab. Malang Bodean Krajan 14.31
10 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015 Kab. Malang Bodean Putuk 14.84
93.90
11 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015
12 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015
13 DI Sumberawan II Sesuai Permen No.14 Tahun 2015
14 DI Toyomarto I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015
15 DI Kadir Sesuai Permen No.14 Tahun 2015
16 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015
17 DI Sumberawan I Sesuai Permen No.14 Tahun 2015
Total Luas
Sumber : Hasil Analisa Kelompok 01-B
Dari data diatas kita dapat mengetahui total luas sawah dengan daerah irigasi pada desa
toymarto yaitu 93,90 Ha. Dan daerah yang memiliki luas yang paling besar yaitu pada dusun
Ngujung dengan luasan 29,06 Ha denga nama daerah irigasi yaitu Di Sumberawan I yang statusnya
Sesuai Permen No 14 Tahun 2015.
Dan gambar peta dibawah ini merupakan gambar daerah sawah dan daerah irigasi yang
ada di desa toyomarto . Untuk mendapatkan data tersebut kami mengambil dari LAPAN PUSFATJA
(Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh),dengan
dibantu tools Arcgis 10.8
Gambar 4.9 Daerah Sawah dan Irigasi Desa Toyomarto 123
DESA TOYOMARTO
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.3.2 Lahan Sawah Dilindungi
Desa Toyomarto merupakan kawasan pedesaan sepeti pada umumnya memiliki mata
pencaharian yang berhubungan langsung dengan pemanfaatan alam seperti perkebunan,
perikanan, kehutanan, pertanian, dan peternakan. Salah satu pemanfaatan lahannya digunakan
untuk Produktivitas padi, yaitu padi sawah dan padi ladang yang dihitung per satuan luas
lahan. Produktivitas padi dihitung berdasarkan jumlah produksi padi dalam bentuk Gabah Kering
Giling (GKG) per satuan luas lahan, yaitu kuintal per hektar. Dapat dilihat seperti data dibawah
ini merupakan desa toyomarto yang memiliki rata-rata panen 50 – 55 kw/ha.
Gambar 4.10 Desa Toyomarto Pesebaran Produksi Padi
Penggunaan lahan di Kawasan Pedesaan Toyomarto cukup beragam. Guna lahan
yang terdapat di Kawasan Pedesaan Toyomarto terdiri dari lahan terbangun dan tak
terbangun.Dapat diketahui dari peta diatas bahwa lahan yang paling mendominasi di Desa
toyomarto adalah lahan agri kebun selanjutnya ada pemukiman dan juga lahan sawahLahan sawah
di toyomarto memang tidak banyak hanya seluas 175,33 Ha. Dapat dilihat bahwa lahan sawah
tersebut berada di dusun Bodean Putuk, Sumberawan dan Ngujung.
DESA TOYOMARTO 124
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Gambar 4.11 Penggunaan Lahan Desa Toyomarto
Dapat diketahui dari peta dibawah ini bahwa lahan yang ter’boundary merah adalah
lahan persawahan yang termasuk ke dalam wewenang irigasi Kabupaten Malang.Data diatas di
dapat dari LAPAN PUSFATJA (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Pusat
Pemanfaatan Penginderaan Jauh). Tidak semua sawah yang ada di Desa toyomarto masuk
kedalam irigasi wewenang Kabupaten. Selanjutnya sawah yang tidak termasuk ke dalam irigasi
wewenang kabupaten memiliki kesempatan kecil masuk ke dalam Lahan Sawah Dilindungi (LSD).
Sesuai dengan Pasal 16 Perpres 59 tahun 2019 bahwa lahan sawah dilindungi akan ditetapkan
sebagai Lahan Pertanian Berkelanjutan (LP2B).
Gambar 4.12 Lahan Persawahan Yang Termasuk Ke Dalam Wewenang Irigasi Kabupaten
Malang
DESA TOYOMARTO 125
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Selain lahan sawah di lindungi ada yang namanya pengendalian lahan sawah yang mana
membahas 3 faktor faktor tersebut meliputi Produksi,Pendaptan dan Demografi ,ke tiga faktor
tersebut dapat kita ketahui dari data tabel berikut ini .
DESA TOYOMARTO 126
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Tabel 4.13 Pengendalian Lahan Sawah
Variabel Strategi
Faktor Produksi
Produksi Pengembangan dan perluasan distribusi bantuan logistik benih/bibit, pupuk, alat dan
mesin pertanian (alsintan) secara merata dan tepat waktu, sesuai dengan masa tanam.
Biaya input Peningkatan bantuan pembiayaan produksi pertanian, serta menjamin kemudahan
akses petani terhadap bantuan bibit, pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan) yang
murah dan
berkualitas.
Biaya irigasi Peningkatan kemudahan akses terhadap pasokan air irigasi melalui perluasan daerah
irigasi (DI), pembangunan waduk dan penambahan jaringan irigasi tersier.
Faktor Pendapatan
Harga sewa Memperbaiki mekanisme pemberian insentif berupa keringan pajak lahan untuk
kegiatan pertanian pangan dan retribusi untuk kegiatan non pertanian pangan di lahan
sawah.
Harga lahan Menjaga stabilitas harga lahan pertanian pangan melalui instrumen inssntif dan
disinsentif, peningkatan hasil produksi pertanian pangan, dan memperketat proses
perijinan non pertanian pangan di lahan sawah.
Harga jual komoditas Penguatan jaringan pasar produk pertanian pangan melalui peningkatan akses petani
terhadap pasar domestik maupun internasional, dan stabilisasi harga dasar hasil pertanian.
Aksesibilitas wilayah Pengembangan dan peningkatan akses transportasi menuju sentra- sentra produksi
pertanian pangan
maupun pasar.
Nilai Produksi Penguatan produk lokal melalui peningkatan mutu hasil produksi pertanian.
Faktor Demografi
Jumlah penduduk / rumah tangga Pelibatan peran serta masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan program-program di sektor pertanian pangan. Serta sosialisasi secara rutin
akan pentingnya lahan pertanian pangan terhadap ketahanan pangan daerah
Pertumbuhan ekonomi Mempercepat proses penetapan LSD di daerah, serta meningkatkan kapasitas sumber
daya aparatur dalam pengawasan alih fungsi lahan pertanian pangan
Jumlah Petani Penguatan kelembagaan melalui pelibatan aktif kelompok tani (gapoktan) dalam
program pertanian pangan dan peningkatan kapasitas SDM petani melalui
penyuluhan dan pelatihan keterampilan.
Sumber: JURNAL PENATAAN RUANG Vol. 16, No. 1, (2021) ISSN: 2716-179X (1907-4972 Print
4.3.3 Fase Pertumbuhan Padi Desa Toyomarto 2021
Setelah kita mengetahui lahan sawah dilindungi (LSD) pada Desa Toyomarto
kita juga dapat mengetahui fase pertumbahan padi yang ada di desa toyomarto disini kami
menganalisis di tahun 2021 yang mana kami mendaptkan data tersbut dari LAPAN
PUSFATJA (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Pusat Pemanfaatan
Penginderaan Jauh),yang dibantu dengan bantuan tools pada aplikasi Q.GIS 3.22. Berikut
merupakan fase pertumbuhan padi Desa Toyomarto.
DESA TOYOMARTO 127
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Gambar 4.13 Fase Pe
Dari data gambar diatas dapat diketahui fase pertumbuh
selama 1 tahun yaitu di bulan desember dan November.Jadi masa
DESA TOYOMARTO
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
ertumbuhan Padi selama 1 tahun
han padi yang ada di desa toyomarto mengalami 2 kali masa panen
a panen dilakukan setiap 5 bulan sekali.
128
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.4 Analisis Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan (landuse) adalah merupakan setiap bentuk campur tangan
manusia terhadap sumberdaya lahan, baik yang sifatnya menetap (permanen) atau
merupakan daur (cyclic), yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebendaan
maupun kejiwaan (spiritual) atau kedua-duanya.
Tabel 4.14 Guna Lahan Desa Toyomarto
Jenis Utama Luas (Ha) Jenis Pelayanan
Fasilitas Industri
Fasilitas Umum Dan Sosial 118.24 Fasilitas Perdagangan Dan Jasa
Fasilitas Kesehatan
Industri 170.12 Fasilitas Olahraga
Pariwisata 48.91 Fasilitas Pendidikan
Perlindungan Setempat Fasilitas Peribadatan
Permukiman 600.68 Fasilitas Persampahan
Pertambangan 151.76 Fasilitas Perkantoran Dan
Pertanian Umum
Ruang Terbuka Hijau 91.87 Industri
Hutan 70.99 Pariwisata
191.34 Hutan Lindung (Perhutani)
Total 230.13 Cagar Budaya
Sumber:Hasil Obseravasi Kelompok 01-B 1.647,04 Perlindungan Setempat
Permukiman
Pertambangan
Pertanian Lahan Basah
Pertanian Lahan Kering
Pemakaman
Taman
Hutan Produksi
Hutan Rakyat
PENGGUNAAN LAHAN
14% 7%
10% FASILITAS UMUM
DAN SOSIAL
11% 3% INDUSTRI
4% PARIWISATA
6%
PERLINDUNGAN
9% 36% SETEMPAT
PERMUKIMAN
DESA TOYOMARTO 129
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Gambar 4.14 Presentase Guna Lahan Desa Toyomarto
Dapat dilihat dari tabel dan diagram bahwa penggunaan lahan di Desa
Toyomarto didominasi oleh Perlindungan setempat, isi dari perlindungan setempat ialah
hutan lindung atau dibawah naungan Perhutani, kemudian ada cagar budaya yaitu Candi
Sumberawan dan Area Mata air yang masuk kedalam perlindungan setempat
DESA TOYOMARTO 130
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.9 Peta Guna Lahan Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 131
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.5 Analisis Intesitas Pemanfaatan Bangunan
Intensitas pemanfaatan ruang merupakan ketentuan teknis tentang kepadatan
zona terbangun yang disyaratkan pada zona tersebut dan diukur melalui koefisien dasar
bangunan (KDB), koefisien lantai bangunan (KLB), dan koefisien dasar hijau (KDH).
Intensitas pemanfaatan ruang diatur dalam Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi. Ketentuan ini
mengatur intensitas pemanfaatan yang diperbolehkan pada suatu zona. Sebelum itu,
dihitung terlebih dahulu intensitas pemanfaatan ruang eksisting pada suatu kawasan agar
diketahui apakah intensitas pemanfaatan tersebut sudah sesuai atau belum dengan
peraturan yang ada dan direncanakan pada peraturan yang akan disusun.
Intensitas pemanfaatan ruang eksisting digunakan untuk pertimbangan intensitas
pemanfaatan ruang maksimum dan minimum yang digunakan sebagai batas pembangunan
seperti KDB Maksimum, KLB Maksimum, serta KDH minimum. Dimana ketentan ini
berdasarkan pada ketentuan kegiatan dalam zona serta peraturan perundang-undangan
tentang bangunan gedung yang dijadikan peraturan berikutnya.
Dari gambar di bawah ini dapat diketahu intesitas pemanfaatan ruang yang ada
di desa toyomarto.
1. KDB (Koefesien Dasar Bangunan)
Gambar 4.15 KDB Desa Toyomarto
Dari gambar diatas menjelaskan bahwa terdapat KDB (Koefisien Dasar
Bangunan) yang ada di Desa Toyomarto. Dalam analisis ini menjelaskan
tentang Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka persentase
DESA TOYOMARTO 132
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung yang dapat
dibangun dan luas lahan/bidang tanah yang dikuasai. Dalam perhitungan KDB
ini yaitu menggunakan rumus :
KDB = Luas Bangunan : Luas Lahan X 100%
2. KLB (Koefesien Lantai Bangunan)
Gambar 4.16 KLB Desa Toyomarto
Dari gambar diatas menjelaskan bahwa terdapat KLB (Koefisien Lantai
Bangunan) yang ada di Desa Toyomarto. Dalam analisis ini menjelaskan
tentang persentase perbandingan antara jumlah seluruh luas lantai bangunan
yang bisa dibangun dengan luas lahan yang ada. Nilai dari KLB nantinya yang
menentukan seberapa luas lantai dalam bangunan yang boleh untuk
dibangun. Dengan kata lain KLB adalah nilai aman untuk lantai sebuah bangun
yang boleh untuk dibangun. Dalam perhitungan KLB ini yaitu menggunakan
rumus:
KLB = (KDB x Jumlah Lantai : Luas Lahan) x 100%
3. KDH (Koefesien Dasar Hijau)
DESA TOYOMARTO 133
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Gambar 4.17 KDH Desa Toyomarto
Dari gambar diatas menjelaskan bahwa terdapat KDH (Koefisien Dasar
Hijau) yang ada di Desa Toyomarto. Dalam analisis ini menjelaskan angka
prosentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan
yang diperuntukkan bagi penghijauan/pertamanan dengan luas kavling.
Tujuannya tiada lain untuk mengatur luas ruangan yang ada di alam terbuka.
Hal ini adalah agar aliran resapan air di dalam tanah tidak terhambat.Sehingga,
beragam tumbuhan, seperti tanaman dan pepohonan yang ada di sekitarnya
tidak mudah mati. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa adanya peraturan KDH
digunakan untuk membuat pepohonan yang ada di kota menjadi lebih
subur.Dalam perhitungan KDH ini menggunakan rumus :
KDH = (Luas Lahan – Luas Dasar Bangunan : Luas Lahan) x 100%
DESA TOYOMARTO 134
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.10 Koefesien Dasar Hijau
DESA TOYOMARTO 135
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.11 Peta Koefesien Dasar Bangunan
DESA TOYOMARTO 136
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.12 Koefesien Lantai Bangunan
DESA TOYOMARTO 137
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.6 Analisis Sarana
4.6.1 Sarana Pendidikan
4.6.1.1 Pendidikan TK
Taman Kanak-Kanak (TK) adalah jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD)
dalam bentuk pendidikan formal yang bersedia untuk anak berumur 6 tahun ke bawah.
Dengan itu perlu adanya sarana yang memadahi guna lancarnya proses pembelajaran yang
mana saran itu telah diatur pada peraturan SNI (Standard Nasional Indonesia).Berikut ini
merupakan tabel standard sarana Pendidikan TK.
Tabel 4.15Standart Sarana Pendidikan
Sumber: SNI 03-1733-2004
Dapat Kita lihat standard sarana TK yaitu jumlah penduduk yang dilayani 1.250
untuk kebutuhannya sendiri luas lantai(m2) sarana Pendidikan TK 252 luas lahan
(m2)1.200 dengan 2 ruang kelas 35-40 murid dengan radius maks 500m. Pada desa
Toyomarto Jumlah sarana TK yang ada yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.16 Jumlah Sarana Pendidikan TK
Jenis Sarana Dusun Jumlah
Sarana
TamanKanak- Bodean Krajan Eksisiting
0
Kanak Ngujung 4
1
Sumberawan 0
0
Bodean Putuk
1
Glatik 1
7
Petung Wulung
Wonosari
Total
DESA TOYOMARTO 138
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Sumber : Hasil Analisa Kelompok 01-B
14% 0% 57%
14%
0%
15%
Bodean Krajan Ngujung
Sumberawan Bodean Putuk
Glatik Petung Wulung
Gambar 4.18 Presentase Sarana Pendidikan TK
Dari data tabel dan diagaram diatas kita dapat mengetahui bahwa sarana
pendidkan TK di desa toyomarto berjumlah 7 yang tersebar pada dusun Ngujung
,Sumberawan,Petungwulung dan Wonosari . dari data tabel diatas 57 % dusun ngujung
memiliki sarana Pendidikan TK terbanyak daripada dusun bodean krajan dan
petungwulung yaitu 14 %.
Dapat diketahui dari data tabel identifikasi dibawah ini sarana Pendidikan TK
yang ada di desa toyomarto dari segi kondisi ,jangakauan,radius ,standar fasilitas dan
fasilitas yang ada sebagai berikut :
Tabel 4.17 Identifikasi Sarana Pendidikan TK
Radius(m2) Jangkauan Kondisi Standar Fasilitas Fasilitas Yang Ada
500 Terlayani Baik Memiliki luas bangunan minimal Memiliki Toilet, Memiliki ruang
500 m2, Memiliki minimum 2 bermain, Memiliki fasilitas belajar
ruang kelas dengan jumlah 25- yang memadai.
30 murid, memiliki ruang
terbuka/bermain dengan luas ±
700 m2
Sumber : Hasil Analisa Kelompok 01-A
Jadi dapat dilihat dari tabel Eksisting sarana bahwa dengan jumlah persebaran
sarana TK yang ada di Desa Toyomarto terdapat 3 dusun yang tidak ada rekomendasi
rencana penambahan sarana karena fasilitas sudah memadai yaitu Dusun Ngujung,
Petungwulung, dan Wonosari.
DESA TOYOMARTO 139
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR TK, DHARMA WANITA
STUDIO PROSES PERENCANAAN PERSATUAN 1 Dusun Wonosari,
KELOMPOK 01-B
Kecamatan Singosari
TK PGRI 1 SINGOSARI Jl.
Serunai Rambat,
Sumberawan, Toyomarto,
Gambar 4.19 Radius Pesabaran Titik Sarana Pendidikan TK
Gambar peta diatas merupakan titik pesebaran sarana pendidkan TK yang ada
di Desa Toyomarto . Dari gambar diatas kita dapat mengetahui titik pesebaran TK yang
ada di Desa Toyomarto. TK PGRI 1 Singosari yang terletak pada Jl.Serunai
Rambat,Glatik,Toyomarto dan TK Dharma Wanita Peratuan 1 yang terletak pada Dusun
Wonosari ,Toyomarto,Kec.Singosari.
DESA TOYOMARTO 140
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.13 Radius Pendidikan TK Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 141
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.6.1.2 Pendidikan SD
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan
formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1
sampai kelas 6. Dengan itu perlu adanya sarana yang memadahi guna lancarnya proses
pembelajaran yang mana sarana itu telah diatur pada peraturan SNI (Standard Nasional
Indonesia).Berikut ini merupakan tabel standard sarana Pendidikan SD.
Tabel 4.18 Standart Sarana Pendidikan
Sumber: SNI 03-1733-2004
Dapat Kita lihat standard sarana SD yaitu jumlah penduduk yang dilayani 1.600
untuk kebutuhannya sendiri luas lantai 400-600(m2) lahan (m2)3.600 dengan 6 ruang kelas
40 murid dengan radius maks 1000 m. Pada desa toyomarto Jumlah sarana SD yang ada
yaitu sebagai berikut.
Tabel 4.19 Jumlah Sarana Pendidikan SD
Jenis Sarana Dusun Jumlah Sarana Eksisiting
Bodean Krajan 0
Sekolah dasar Ngujung 2
Sumberawan 0
Bodean Putuk 1
Glatik 0
Petung Wulung 1
Wonosari 1
Total 5
DESA TOYOMARTO 142
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Sumber :Hasil Anlisa Kelompok 01-B
20% 0% 40% Ngujung
0% Sumberawan
20% 20% Bodean Putuk
0% Glatik
Petung Wulung
Wonosari
Gambar 4.20Presentase Pendidikan SD Desa Toyomarto
Dari data tabel dan diagaram diatas kita dapat mengetahui bahwa sarana
pendidkan SD di desa toyomarto berjumlah 5 yang tersebar pada dusun Ngujung ,Bodean
Putuk,Petungwulung dan Wonosari. Dari data tabel diatas 40 % dusun ngujung memiliki
sarana Pendidikan SD terbanyak daripada dusun Bodean Putuk,Petungwulung dan
Wonosari yaitu 20 %.
Dapat diketahui dari data tabel identifikasi dibawah ini sarana Pendidikan SD
yang ada di desa toyomarto dari segi kondisi ,jangakauan,radius ,standar fasilitas dan
fasilitas yang ada sebagai berikut :
Tabel 4.20 Identifikasi Sarana Pendidikan SD
Radius Jangkauan Kondisi Standar Fasilitas Fasilitas Yang Ada
(m2) Terlayani Baik
Memiliki minimum 6 Memiliki toilet,
600
ruang kelas dengan Memiliki fasilitas
jumlah 40 murid, belajar yang
Memiliki luas memadai, Memiliki
bangunan minimal parkiran, Memiiki
2000 m2 zona penyebrangan
Sumber: Haisl Analisa Kelompok 01-B
Jadi dapat diketahui jumlah persebaran sarana SD yang ada di Desa Toyomarto
terdapat 3 dusun yang tidak ada rekomendasi rencana penambahan sarana karena fasilitas
sudah memadai yaitu dusun ngujung, boean putuk, petungwulung, dan Wonosari.
Sedangkan yang direkomendasikan untuk rencana penambahan sarana terdapat di dusun
Bodean krajan, sumberawan, dan Glatik.
DESA TOYOMARTO 143
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR SDN TOYOMARTO II
STUDIO PROSES PERENCANAAN Dusun Wonosari, Kecamatan
KELOMPOK 01-B
Singosari
MI AL MAARIF 6
Dsn. Ngujung, Desa
Toyomarto
Gambar 4.21 Radius Pesabaran Titik Sarana Pendidikan SD
Gambar peta diatas merupakan titik pesebaran sarana pendidkan SD yang ada
di Desa Toyomarto. Dari gambar diatas kita dapat mengetahui titik pesebaran SD yang
ada di Desa Toyomarto. SDN Toyomarto 2 terletak di Dusun Wonosari, Toyomarto,
Kec.Singosari dan MI ALMAARIF 6 Jl. Candirawan No 03, Dusun Summberawan,
Toyomarto, Kec. Singosari.
DESA TOYOMARTO 144
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.14 Radius Pendidikan SD Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 145
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
Peta 4.15 Pergerakan Pendidikan Desa Toyomarto 2022
DESA TOYOMARTO 146
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG
LAPORAN AKHIR
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELOMPOK 01-B
4.6.2 Sarana Kesehatan
4.6.2.1 Posyandu
Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan upaya pemerintah untuk
memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan
anak. Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi
saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat. Dengan
itu perlu adanya sarana yang memadahi guna meningkatkan pelyanan yang baik bagi
masyrakat.Sarana yang baik atau memenuhi standart telah diataur dalam peraturan
SNI(Standard Nasional Indonesia). Berikut ini merupakan tabel standard sarana
Posyandu.
Tabel 4.21 Standart Sarana Kesehatan
Luas Radius
No. Jenis Jumlah Penduduk Lahan Pencapaian Keterangan
Sarana
Pendukung (Jiwa) Min (m) Dapat bergabung dengan
balai warga atau sarana
(m2) hunian/ rumah
Dapat bergabung dalam
1 Posyandu 1.250 60 500 lokasi kantor kecamatan
Dapat bergabung dalam
2 Puskesmas 120.000 1.000 3.000 lokasi kantor kelurahan
30.000 300 1.500 Dapat bersatu dengan
3. Puskesmas 30.000 250 1.500 rumah tinggal/tempat
Pembantu usaha/apotik
-
4. Apotek
5. Rumah Sakit 30.000 3000 4.000
Bersalin
Sumber: SNI 03-1733-2004
Dapat Kita lihat standard sarana Posayandu yaitu jumlah penduduk yang dilayani
1.250 untuk kebutuhannya sendiri luas lantai 60(m2) luas lahan min 500 (m2),sarana
posyandu dapat bergabung dengan balai warga atau sarana hunian/rumah. Pada desa
toyomarto Jumlah sarana Posyandu yang ada yaitu sebagai berikut.
Dusun Tabel 4.22 Sarana Eksisting
Bodean Krajan Jumlah Sarana Eksisiting
Ngujung
Sumberawan 1
Bodean Putuk 0
Glatik 2
Petung Wulung 0
Wonosari 0
0
0
DESA TOYOMARTO 147
KECAMATAN SINGOSARI, MALANG