LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Disusun Oleh :
NAMA : Ahmad Faizal Prianggara
NIM : 190631100118
KELAS : 7D
DOSEN PENGAMPU : Muhlis Tahir, S.Pd., M.Tr.Kom
ASISTEN : Cahya Purnama
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
1
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
NAMA : Ahmad Faizal Prianggara
NIM : 190631100118
KELAS : 7D
Dengan rincian kegiatan praktikum : Modul Paraf Asisten
No Hari / Tanggal Modul I
Modul II
1 Senin, 22 Agustus 2022 Modul III
2 Senin, 05 September 2022 Modul IV
3 Senin, 19 September 2022 Modul V
4 Senin, 03 Oktober 2022 Modul VI
5 Senin, 17 Oktober 2022 Modul VII
6 Senin, 31 Oktober 2022 Modul VIII
7 Senin, 07 November 2022
8 Senin, 23 November 2022
Nilai Akhir: Bangkalan, 04 Desember 2022
Mengetahui, Asisten Praktikum
Dosen Pengampu,
Muhlis Tahir, S.Pd., M.Tr.Kom. Cahya Purnama
NIP. 199105242020121012 NIM. 20063110035
41
I
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena
atas kehendak limpahan rahmat taufik serta hidayahnya penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Jaringan Komputer. Tujuan laporan ini
saya susun tidak semata-mata untuk mengejar tugas mata kuliah Jaringan
Komputer akan tetapi, bersamaan dengan harapan saya agar laporan ini dapat
bermanfaat serta memberikan faedah yang tinggi bagi siapapun yang membacanya.
Saya menyadari bahwa keberhasilan dari penyusunan laporan akhir
praktikum ini tidak lepas dari adanya bantuan dan dukungan dari beberapa pihak.
Oleh karena itu, penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kepada Bapak Muhlis Tahir, S.Pd., M.Tr.Kom. selaku Dosen pengampu mata
kuliah Jaringan Komputer.
2. Cahya Purnama selaku Asisten praktikum mata kuliah Praktikum Jaringan
Komputer.
3. Kepada keluarga dan teman-teman yang memberikan dukungan, nasehat,
semangat, dan doa selama ini.
Dalam laporan ini saya mencoba membukukan apa yang dapat saya
perolehsatu semester ini. Format Laporan ini saya buat berdasarkan materi serta
analisis secara langsung yang saya peroleh saat melakukan Praktikum Jaringan
Komputer.
41
II
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan.............................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................iii
Laporan Praktikum Modul 1................................................................................1
Laporan Praktikum Modul 2..............................................................................23
Laporan Praktikum Modul 3..............................................................................34
Laporan Praktikum Modul 4..............................................................................58
Laporan Praktikum Modul 5..............................................................................72
Laporan Praktikum Modul 6..............................................................................87
Laporan Praktikum Modul 7.............................................................................107
Laporan Praktikum Modul 8.............................................................................115
Saran..................................................................................................................135
Daftar Pustaka...................................................................................................136
41
III
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
Penyusun:
Ahmad Faizal Prianggara (190631100118)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
41
1
MODUL I : TCP/IP dan SUBNETING
Nama / NIM : Ahmad Faizal Prianggara / 190631100118
Hari / Tanggal : Selasa, 22 Agustus 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Konsep penghitungan subnet jaringan computer
3. Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer
1.2 Landasan / Teori Dasar
A. Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk
mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media
transmisi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang
menghubungkan pengirim dan penerima secara fisik berupa
kabel.
Media transmisi berkabel ini dibedakan menjadi:
Twisted Pair
Coaxial
Fiber Optik
b. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel
Gelombang Mikro
System Satelit
Infra Merah
Sinar Laser
Twisted Pair
Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk
kabel dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk
41
2
mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar
seperti radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP),
dan crosstalk (cakap silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan.
Kabel twisted pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami
gangguan lain sewaktu kabel kusut. Akan tetapi, keunggulan kabel
twisted pair ini terhadap jaringan secara keseluruhan yaitru apabila
sebagian kabel twisted pair rusak, maka tidak semua jaringan akan
terhenti seperti yang mungkin terjadi pada kabel coaxial. Contoh dari
twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded
Twisted Pair (STP).
A. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu
jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang
tidak dilengkapi dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan
jenis kabel yang paling umum dan sering digunakan di dalam
jaringan lokal (LAN) karena harganya yang cukup murah, fleksibel
dan memiliki kinerja yang relatif bagus.
Tabel 1. Kategori Kabel UTP
KATEGORI KEGUNAAN
Category 1 (Cat1) Komunikasi suara analog, hanya cocok
untuk suara saja.
Category 2 (Cat2) Transmisi suara maupun data digital hingga
4 megabit per detik
Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit
per detik
Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit
per detik
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit
per detik
41
3
Enhanced Category Transmisi data digital hingga 250 megabit
5 (Cat5e) per detik
Category 6 (Cat6) Transmisi data hingga diatas 1000 megabit
per detik. Digunakan untuk mendukung
Gigabit Ethernet.
Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5
(Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling
populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
Ethernet. Konektor yang biasa digunakan adalah RJ45.
Gambar 1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini, yaitu:
Kabel Straight
Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau router.
Gambar 2. Kabel Straight
Kabel Crossover
41
4
Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
Gambar 3. Kabel
Crossover
B. Subnetting
a. Subnetting dan Netmask Kelas A
1. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0
Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
Jumlah subnet : 2n-> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari
octet kedua (angka1) : 28 = 256 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x– 2 -> x =
sisa bit (bit 0)Jumlah host = 216 – 2 = 65534 host
4. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas A
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Host 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.255.0.1 10.255.0.1
Pertama
10.255.255.254
Host 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254
Terakhir 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255
Broadcast
b. Subnetting dan Netmask Kelas B
1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25
2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /25 : 255.255.255.128
41
5
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000
Jumlah subnet : 2n-> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet
ketiga (angka 1) : 29 = 512 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah
host = 2x– 2 -> x = sisa bit (bit 0) Jumlah
host = 27– 2 = 126 host
4. Blok subnet : 256 – 128 = 128
Blok subnetnya : 0,128
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
172.16.255.129
Host 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 …
Pertama 172.16.255.254
Host 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 …
Terakhir 172.16.255.255
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 …
c. Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26
2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /2 : 255.255.255.192
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000
Jumlah subnet : 2n-> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari
octet ke 4 (angka 1) : 22 = 4 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x– 2 -> x =
sisa bit (bit 0)
Jumlah host = 26– 2 = 62 host
4. Blok subnet : 256 – 192 = 64 Blok subnetnya : 0,64,128,192
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
192.168.1.193
Host 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129
192.168.1.254
Pertama
192.168.1.255
Host 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190
Terakhir
Broadcast 192.168.63 192.168.1.27 192.168.1.191
d. Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM
41
6
1. Diketahui IP 192.168.0.0/27
2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan Lan 1 : 100
host
Lan 2 : 50 host
Lan 3 : 10 host
3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan
host yang paling terkecil.
- Lan 1 : 100 host
- Lan 2 : 50 host
- Lan 3 : 10 host
4. Buat urutan desimal seperti berikut :
27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1
5. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1
a. Menghitung jumlah host
100 < 2n– 2 (100 adalah jumlah host LAN1, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal) 100 < 27– 2
100128 – 2
100126 (126 adalah jumlah host LAN 1)
b.Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1, netmasknya
= 255.255.255.128 /25)
6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2
a. Menghitung jumlah host
50 < 2n– 2 (50 adalah jumlah host LAN2, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal) 50 < 26– 2
50 < 64 – 2
50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN2)
41
7
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask,
n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN2,
netmasknya = 255.255.255.192 /26)
7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3
a. Menghitung jumlah host
10 < 2n– 2 (10 adalah jumlah host LAN3, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal) 10 < 24– 2
10 < 16 – 2
10 < 14 (14 adalah jumlah host LAN3)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask,
n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah prefix LAN3,
netmasknya = 255.255.255.240 /28)
LAN IP SUBNET IP HOST 1 IP HOST N IP PREFIX
1 192.168.0.0 192.168.0.1 BROADCAS
2
3 192.168..0.12 192.168.0.12 T
8 9
C. TCP/IP 192.168.0.19 192.168.0.19 192.168.0.12 192.168.0.127 /25
2 3
6
192.168.0.12 192.168.0.191 /26
9
192.168.0.20 192.168.0.207 /28
6
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut.
a. IP Address
Merupakan sebuah struing unik dalam angka decimal yang dibagi
dalam empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi angka yang
terdiri dari 0 hingga 255 yang merepresentasikan 8 bit alamat tiap
segmen atau 32 bit untuk keseluruhannya.
b. Netmask atau Subnet Mask
41
8
Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang
menunjukkan subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart
adalah 255.255.255.0
c. Network Addresa
Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya host
12.128.1.2 di jaringan kelas A memiliki network address
12.0.0.0. Host jaringan yang menggunakan IP pribadi seperti
192.168.1.100 akan menggunakan network address 192.168.1.0.
Network address tersebut menjelaskan bahwa jaringan termasuk
dibagian kelas C 192.168.1
d. Broadcast Address
Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan
dikirimkan secara simultan ke semua host disebuah subnetwork.
Broadcast Addres standart untuk jaringan IP adalah
255.255.255.255. Namun broadcast ini tidak bisa digunakan
karena terblok oleh router. Alamat broadcast biasanya diset
auntuk subnetwork tertentu saja missal IP 192.168.1.1 akan
memiliki alamat broadcast 192.168.1.255.
e. Gateway Address
Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer
di jaringan yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan
lain.
f. Name Server Address
Menunjukkan IP address dari domain name service yang
bertujuan menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.
Remote System
Remote system merupakan sistem yang mengendalikan atau
mengakses mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan
menggunakan komputer lainnya. Remote system ini
mempermudah kita dalam bekerja, jika pada suatu saat kita tidak
dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut. Secure Shell
41
9
merupakan suatu protokol yang mendukung sistem remote
system ini.
Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk
mengakses mesin secara remote ini merupakan suatu protokol
yang memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua
sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta
memungkinkan seorang user untuk login ke server secara remote.
Mode teks ataupun mode grafis merupakan bentuk akses remote
yang bisa diperoleh dengan menggunakan SSH. Cara kerja dari
SSH yaitu mengenkripsi data selama proses komunikasi yang
terjadi antara server dan client sehingga menyulitkan user lain
yang tidak diinginkan yang berusaha mendapatkan account dan
password sehingga merusak server yang ada. Enkripsi merupakan
proses atau mekanisme untuk mengamankan informasi dengan
cara membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa
bantuan pengetahuan atau alat khusus SSH dirancang untuk
menggantikan service-service pada sistem UNIX/LINUX yang
menggunakan sistem plaint-text seperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp.
Fungsi ftp digantikan oleh sftp (secure ftp), sedangkan fungsi rcp
(remote copy) digantikan oleh scp (secure copy).
1.3 Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Cisco Packet Tracer
3. Modul 1
1.4 Langkah-langkah Percobaan
1. Buka aplikasi cisco packet tracer
2. Klik place note untuk memberi watermark nama + nim
41
10
Faizal
190631100118
3. Pilih router dan seret ke tengah, buat 2 router, buat 2 switch, 3 client,
seperti pc, laptop, dan server
Faizal
190631100118
4. Untuk menyambungkan sesama router, gunakan kabel cross
Faizal
190631100118
41
11
5. Untuk menyambungkan perangkat yang berbeda bisa menggunakan
kabel straight
Faizal
190631100118
6. Setel IP huubungan router ke router dengan kelas C
Faizal
190631100118
7. Setel IP router pertama ke client dengan kelas B
Faizal
190631100118
41
12
PC0 router pertama :
Faizal
190631100118
Laptop0 router pertama :
Faizal
190631100118
PC1 router pertama :
Faizal
190631100118
8. Setel IP router kedua ke client dengan kelas C
41
13
Faizal
190631100118
PC2 router kedua
Faizal
190631100118
Laptop1 router kedua
Faizal
190631100118
41
14
Server0 router kedua
Faizal
190631100118
9. Lakukan pengecekan IP pada client dengan command prompt
PC0 pada router pertama :
Faizal
190631100118
Laptop1 pada router pertama :
Faizal
190631100118
41
15
PC1 pada router pertama :
Faizal
190631100118
PC2 pada router kedua :
Faizal
190631100118
Laptop1 pada router kedua :
Faizal
190631100118
41
16
Server0 pada router kedua :
Faizal
190631100118
1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
Faizal
190631100118
Analisa : Dalam percobaan praktikum kali ini menggunakan 2 router, 2 switch,
dan 3 client di masing masing router, untuk sesama router saya menggunakan
kabel cross untuk menghubungkannya dan untuk yang berbeda perangkat saya
menggunakan kabel straight dan selanjutnya saya menggunakan 2 kelas yaitu
B dan C, untuk client client pada router pertama menggunakan kelas B dan yang
lainnya menggunakan kelas C lalu isi IP address, subnet mask, default gateway,
dan DNS server di masing – masing client sesuai dengan kelasnya dengan cara
klik bagian desktop lalu IP configuration, jika sudah client sudah mempunyai
41
17
IP, maka bisa di test di menu command prompt menggunakan ip address masing
– masing client, dan akan muncul output seperti diatas
1.6 Tugas / Soal
TUGAS :
1. Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut ini:
2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet, host
per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet, host
per subnet, bloksubnet dan buat tabelnya.
4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25 hitunglah
jumlah host persubnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk LAN1
50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115Host.
JAWAB :
1. Susunan kabel :
A = Straight ,B = Straight ,C = Cross ,
D = Straight ,E = Straight, F = Straight,
G = Straight, H = Straight, I = Cross
2. Diketahui :
ip address = 10.10.0.0 /16
Jawab :
Netmask = 11111111. 11111111.00000000.00000000 (diambil dari
prefix 16) = 255.255.0.0 (angka binner dari masing masing octet)
41
18
Subnet = 28 (8 diambil dari bit 1 yang aktif dimulai dari octet setelah
octet 1) = 256
Host subnet = 216 - 2 (16 diambil dari sisa bit 0) *dikurangi 2 untuk
broadcast dan network id = 65534
Blok subnet = 256 – 255 = 1 ( 0,1,2,3,4, dst)
.
3. Diketahui :
ip address = 172.16.5.0 /27
Jawab :
Netmask = 11111111. 11111111.11100000 (diambil dari prefix 27)
= 255.255.255.224 (angka binner dari masing masing octet)
Subnet = 211 (11 diambil dari bit 1 yang aktif dimulai dari octet
setelah octet 2) = 2048
Host subnet = 25 -2 (5 diambil dari sisa bit 0) *dikurangi 2 untuk
broadcast dan network id) = 30
Blok subnet = 256 – 224 = 32 (0,32,64,128,dst)
4. Diketahui :
ip address = 198.168.100.0 /24
Jawab :
Netmask = 11111111. 11111111. 11111111. 00000000 (diambil dari
prefix 24) = 255.255.255.0 (angka binner dari masing masing octet)
Subnet = 20 (0 diambil dari bit 1 yang habis dimulai dari octet setelah
octet 3) = 1
Host subnet = 28 (8 diambil dari sisa bit 0) = 256
41
19
Blok subnet = 256 – 0 = 256
5. Diketahui :
IP Address = 192.168.1.0 /25
LAN 1 dengan 50 Host
LAN 2 dengan 20 Host
LAN 3 dengan 115 Host
Jawab :
Urutkan dari host terbanyak a. Jumlah host
50 < 2n – 2
Lan 3 = 15 host. 50 < 24 – 2
50 < 64– 2
Lan 1 = 50 host
Lan 2 = 20 host 50 < 62
Hitung jumlah range IP Lan 3 Jadi jumlah hostnya =
a. Jumlah host 62
115 < 2n – 2
115 < 27 – 2 b. Prefix
115 < 128 – 2 Prefix = 32 –n
115 < 126 = 32 – 6
Jadi jumlah hostnya = = 26
126 Jadi prefix
lan 26
b. prefix
Prefix = 32-n
= 32 – 7
= 25
Jadi Prefix lan 25
-Hitunglah jumlah Range IP Lan 2
a. Jumlah Host
41
20
20< 2n – 2
20 < 25 – 2
20 < 32– 2
20 < 30
Jumlah hostnya = 30
b. Prefix
Prefix = 32 –n
= 32 – 5
= 27
Jadi prefix lan 27
- Tabel pembagian IP
Lan Subnet Host Host akhir broadcast Prefix
pertama 192.168.1.127 25
192.168.1. 192.168.1.191 26
3 192.168.1. 192.168.1.1 126 192.168.1.207 27
0 192.168.1.
0190
1 192.168.1. 192.168.1.1 192.168.1.
128 29 206
2 192.168.1. 192.168.1.1
192 93
1.7 Kesimpulan
Pada modul ini belajar tentang media transmisi dengan kabel
dan nirkabel, berbagai kabel misal kabel UTP, urutan
susunan kabel straight dan cross, juga belajar subnetting
kelas A,B,C dan juga TCP/IP, praktik menyusun kabel
straight dan cross pada kabel RJ-45, juga praktikum dengan
menggunakan Cisco packet tracer untuk membuat simulasi
jaringan computer serta setel IP dan juga test ping.
41
21
1.8 Lampiran
Faizal
190631100118
Gambar 1.1 Pelaksaan Praktikum
41
22
LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Penyusun :
Ahmad Faizal Prianggara (190631100118)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
41
23
MODUL 2
CRIMPING KABEL
Nama/NIM : Ahmad Faizal Prianggara /190631100118
Hari/Tanggal : Senin, 05 September 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Langkah-langkah Crimping
3. Mampu melakukan crimping
1.2 Landasan Teori
A. KRIMPING KABEL
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi
sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut
cara membuat kabel jaringan.
Crimping kabel di bedakan menjadi dua tipe kabel yaitu :
Kabel Cross
Kabel Straight
1. Kabel Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC,
atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub.
(misalnya karena colokan di hubnya kurang).
41
24
Urutan pemasangan kabel UTP tipe cross :
2. Kabel Straight
Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk menghubungkan
komputerjaringan yang memakai hub atau client ke hub. Kabel straight
adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada
kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada
kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung
kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel
terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di
ujung lainnya, dan seterusnya.
Urutan pemasangan kabel UTP tipe straight:
41
25
Kabel UTP
Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk
membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya
berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi
kedalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah
jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan
unshielded adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus.
Untuk koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11.
Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan
Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer,
dan umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm,
dan juga dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan
kemampuannya sebagai penghantar data.
B. Konektor RJ45
41
26
Konektor RJ 45 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port
yang menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering
kita jumpai karena banyak perangkat jaringan yang
menggunakan port RJ 45 contohnya seperti LAN Card, router,
switch dan lain-lain. Konektor RJ 45 tidak lepas dengan kabel
UTP. Sebelum memasang konektor RJ 45, kabel UTP biasanya
disusun terlebih dahulu sesuai pin nya, susunan pin pada kabel
tergantung dari jenis kabel yang akan digunakan, apakah
menggunakan kabel straight atau menggunakan kabel crossover.
C. Crimping Tool
Crimping tools adalah peralatan yang digunakan untuk
mengcrimping RJ45yang sudah terpasang kabel UTP dengan
benar. Fungsinya adalah :
a. Digunakan untuk memotong kabel
b. Digunakan untuk mengelupas kabel
c. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45
D. LAN Tester
41
27
Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa kesempurnaan
pemasangan kabel konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar bisa
mengetahui kabel LAN yang ingin kita pakai itu sudah sempurna
atau tidak 5. 2 buah laptop pastikan 2 buah laptop memiliki lan
card. lan card adalah ‘pintu’ ke jaringan dari komputer. setiap
jenis aktivitas jaringan memerlukan lan card – internet, jaringan
printer, menghubungkan komputer bersama-sama. saat ini
banyak perangkat berisi kartu jaringan: televisi untuk aplikasi
mereka gratis, pemutar blu-ray, ponsel, telepon voip desk,
bahkan lemari es. lan card adalah perangkat keras, yang dapat
ditambahkan ke komputer atau mereka dapatdiintegrasikan ke
dalam perangkat keras utama computer.
E. Hub
Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan
komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar
komputer sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh
jaringan komputer akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi
sebagai peragkat keras penerima sinyal dari sebuah komputer
dan merupakan titik pusat yang menghubungkan ke seluruh
komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga berperan sebagai
41
28
penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung.
1.3 Alat dan Bahan
1. Alat
a) Crimping Tool
b) LAN Tester
2. Bahan
a) RJ 45
b) Kabel UTP
c) Modul 2 crimping kabel
1.4 Langkah-langkah Percobaan
1. Kupas kulit kabel 2-3 cm menggunakan gunting atau tang crimping pada
bagian yang cekung lingkaran
2. Pisahkan kabel yang berwarna warni agar mudah di saat menata kabel
nanti
3. Kemudian urutkan warna berdasarkan kabel yang ingin dibuat, kabel
Straight warnanya putih orange, orange,putih hijau, biru, putih biru, hijau,
41
29
putih coklat, coklat. Untuk kabel Straight semua ujung warnanya sama.
Jika ingin membuat kabel cross warnanya putih hijau, hijau, putih orange,
biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat untuk ujung 1, sedangkan
untuk ujung ke 2 menggunakan warna warnanya putih orange,
orange,putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat.
4. Potong rata kabelnya lalu masukkan ke dalam konektor RJ45 hingga ujung
kabel mentok ke tembaganya
5. Kemudian crimping dengan menggunakan tang crimping, pastikan posisi
konektor sudah pas lalu tekan sampai berbunyi “klik”
41
30
6. Terakhir cek kabel UTP menggunakan LAN Tester jika lampu nyala
semua maka proses crimping berhasil. Untuk nyala kabel Straight
berurutan, sedangkan kabel cross tidak berurutan.
1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
Analisa :
Hasil dari praktikum kali ini yaitu kabel Straight dan kabel Cross. Pada saat
pengecekan di LAN Tester kabel Straight menyala semua urut dari angka satu
sampai delapan. Sedangkan kabel Cross lampu menyala semua secara acak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa proses crimping berhasil.
41
31
1.6 Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP.
2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface (automatic medium-
dependent interface crossover - Auto-MDIX ).
JAWABAN
1. Kabel UTP terbagi kedalam 2 jenis yaitu, Shielded dan Unshielded.
Shielded adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung
pembungkus, sedangkan
unshielded adalah jenis yang tidak mempunyai selubung
pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini memakai konektor
RJ-45 atau RJ-11. Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai
kabel untuk jaringan Local Area Network (LAN) pada sistem
network/jaringan computer.
2. Auto MDIX merupakan fitur yang mengeliminasi kebutuhan kabel
crossover ketika menghubungkan dua buah port yang mirip (Lapisan
OSI) secara bersamaan. Fitur ini biasanya diaktifkan secara default
pada kebanyakan switch. Pada interface jaringan terbaru, port auto-
MDIX mendeteksi apakah koneksi membutuhkan kabel crossover, dan
dengan otomatis memilih konfigurasi MDI atau MDIX untuk
menghubungkan secara tepat.
1.7 Kesimpulan
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi
sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna. Crimping kabel dibedakan
menjadi 2 tipe yaitu Straight dan Cross, untuk alatnya yaitu menggunakan
kabel UTP, tang crimping, LAN Tester dan conector RJ-45. Straight urutan
kabelnya sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya, fungsinya untuk
menghubungkan 2 device yang berbeda. Sedangkan kabel UTP Cross adalah
kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung dua,
fungsinya untuk menghubungkan 2 device yang sama. Untuk pengecekan bisa
menggunakan LAN Tester.
41
32
1.8 Lampiran
41
33
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
Penyusun :
Ahmad Faizal Prianggara (190631100118)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
TRUNOJOYO MADURA
2022
41
34
MODUL 3
ROUTING
Nama/NIM : Ahmad Faizal Prianggara/190631100118
Hari/Tanggal : Senin/19 September 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami konsep routing jaringan
2. Mengkonfigurasi routing pada sebuah jaringan
3. Troubleshoot Routing Jaringan
1.2 Landasan/Dasar Teori
a. Pengertian
Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain maka
akan menciptakan sebuah jalur yang dilalui data tersebut agar bisa sampai
ke komputer tujuan, jalur yang dipilih tersebut dinamakan rute.
Mekanisme yang mengatur pengiriman paket data yang di transmisikan
dari satu network ke network yang lain dinamakan Routing. Perangkat
yang bisa melakukan routing atau menyimpan tabel routing dinamakan
router. Router mempunyai banyak gatewaykarena fungsi dari router
adalah menghubungkan banyak jaringan yang berbeda.
b. Konsep Dasar Routing
Fungsi utama dari router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah
router memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui ke
mana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan sesuai dengan
tabel routing yang dimilikinya. Jadi router bisa membedakan apakah
informasi (paket) ditujukan untuk host yang satu network yang sama
41
35
ataukah berada di network berbeda. Jikapaket tersebut ditujukan untuk
host yang masih dalam satu jaringan maka routerakan mencegah paket
tersebut dikirimkan keluar jaringan. Jika host yang dituju berbeda
jaringan maka router akan meneruskannya ke jaringan tersebut.
1.3 ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.
1) Alat Dalam pelaksanaan praktikum alat digunakan sebagai media
penunjang kegiatan, dapat berupa perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware)
a) Perangkat Lunak (software) : Cisco paket tracer
b) Perangkat Keras (hardware) : Laptop atau PC
2) Bahan
a) Modul 3
1.4 LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM
a. Konfigurasi Routing Static dengan GUI
Buatlah topologi sederhana di cisco packet tracer
-
41
36
Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEthernet 1/0 (192.168.2.1)
Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 0/0 (192.168.1.2)
Konfigurasi IP Address pada PC 0 (192.168.2.2)
Konfigurasi IP Address pada PC 1 (192.168.3.2)
Konfigurasi routing pada Router 0
Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet maskdari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 1 untuk
menujuke jaringan 192.168.3.0/24
Konfigurasi Routing pada Router 1
Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet maskdari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 0 untukmenujuke
jaringan 192.168.2.0/24
Tes koneksi dari PC 0 ke PC 1 dengan perintah PING
Tes koneksi dari PC 1 ke PC 0 dengan perintah PING
b. Konfigurasi Routing Dinamis dengan CLI
Buatlah topologi jaringan di cisco packet tracer seperti berikut :
Konfigurasi interface fa0/0 pada Router 0 (192.168.1.1)
Konfigurasi interface fa1/0 pada Router 0 (192.168.2.1)
Konfigurasi interface fa0/0 pada Router 1 (192.168.1.2)
Konfigurasi interface fa1/0 pada Router 1 (192.168.3.1)
Konfigurasi IP Address pada PC 0 (192.168.2.2)
Konfigurasi IP Address pada PC 1 (192.168.3.2)
Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut :
Konfigurasi Routing RIP di Router 0 (192.168.2.0)
Konfigurasi Routing RIP di Router 1 (192.168.3.1)
Tes koneksi dengan perintah ping dari PC 0 ke PC 1
Tes koneksi dengan perintah ping dari PC 1 ke PC 0
1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
Hasil ping routing static GUI PC1 IP : 192.168.3.2
Pada routing satatic cara kerjanya yaitu memilih jalur komunikasi secara
manual untuk menghubungkan seluruh jaringan yang berbeda agar saling
terhubung. Hasil diatas adalah hasil dari praktikum percobaan yang pertama
Hasil routing dinamis dengan CLI PC0 IP : 192.168.2.2
Gambar diatas adalah hasil routing Dinamis dengan CLI yaitu disini
merupakan sebuah aplikasi penghubung yang semua prosesnya merupakan
script
1.6 TUGAS
1. Lakukan routing dinamis RIP menggunakan Cisco Packet Tracer berbasis
CLI /Text ! (network ID ada 2 digit nim belakang)
2. Lakukan routing statis menggunakan Cisco Packet Tracer berbasis GUI !
(network ID ada 2 digit nim belakang)
3. Buatlah tabel routing dari Latihan 1 dan 2 !
4. Uji coba koneksi antar PC yang berbeda jaringan yang membuktikan
bahwasemua PC sudah terhubung ke jaringan ! (Screen Shoot)