M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Senar Senja
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Kenapa Senar Senja?
Aku penyuka sebuah musik.
Bagiku musik adalah sebuah kesenangan yang tak
terbayarkan.
Senar senja membawa suasana itu, hanyut terbawa
senja sore yang indah dengan alunan melodi musik dari
gitar.
Moment itu yang menjadikannya sempurna hari
bersamamu.
Senar senja sebuah kenangan yang tak terlupakan.
Saat aku dan kamu saling berbagi kisah dalam alunan
musik indah.
Saat sore telah tiba, alunan musik itu berbisik pada
telingaku “Aku Rindu Kamu”
Lantas alunan itu tidak terdengar kembali hingga malam
hadir di tengah rembulan…
51
Bermalam Bersama Senja
Kita
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Kenapa kamu?
Pertemuan awal dulu,
kau awali dengan senyumanmu.
Mulai saat itu aku sudah langsung jatuh cinta.
Kamu membuatku semakin penasaran dengan
tingkahmu, kamu membuatku belajar apa arti
menunggu.
Setelah kamu buat aku jatuh lagi, kini sampai saat ini
per sekian detiknya kamu buat aku jatuh cinta kembali.
Sungguh aneh bukan?
Tidak ada alasan yang jelas untuk jatuh cinta padamu.
Hanya ada pengorbanan dan bukti untuk aku bisa
berarti untukmu.
Kamu buat semua ini menjadi sempurna.
Kamu dan aku, kita bersama.
52
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Nyanyian di ujung sore
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Suatu hari nanti, kamu akan menemukan senjamu, dia
tidak redup dan pamit ketika malam tiba. Dia akan
menjadi pelangi di saat harimu kelabu dan akan menjadi
senja di saat hatimu mulai rapuh.
Dia akan selalu bernyanyi di ujung sore bersama para
burung dan angin untuk menyapamu. Dia akan selalu
ada di sini, di dalam hati dan doa yang kau pajatkan
dalam sujudmu. Percayalah Tuhan hanya ingin
mengujimu.
Dia layaknya seekor burung merpati putih yang terbang
dan bernyanyi setiap sore, menanti setiap waktu untuk
menemukan belahan jiwanya. Tiap nyanyiannya
berisikan harapan dan doa, kelak kamu akan
menemukan pasangan sejatinya yaitu dirinya. Burung
merpati putih yang Tuhan berikan pada dirimu.
53
Bermalam Bersama Senja
Hari Minggu
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Hari minggu, hari yang bahagia bagi sebagian orang,
termasuk diriku.
Aku menemukanmu kala itu, yang asik berlari di
depanku.
Aku mengikutimu tapi tak berani untuk menyusulmu.
Hingga tiba di sebuah persimpangan, kita saling sejajar,
kamu melirik ke arahku sambil tersenyum tipis. Aku
sungguh malu.
Aku tak berani membalasnya, hanya melihatmu saja.
Kita berpisah di sana, tapi kau melambaikan tangan ke
arahku,
aku membalasnya.
Aku telah menemukan sosok dirimu di tengah milyaran
manusia yang berbahagia. Semoga kita bertemu kembali
di hari minggu.
54
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
“Hadirnya dirimu di sini cukup mengobati rasa
rinduku akibat terlalu lama tak bertemu”
55
Bermalam Bersama Senja
Pojok Sepi
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Menempati pojok kedai yang kosong
Berselimut sebuah kesepian yang membekas
Sudut pandang yang menjadi perbedaan
Tentang aroma kopi yang menjadi ciri khas…
Kutu buku yang haus akan bacaan
Menemani frasa yang dicoret tinta sang pena
Tertulis jelas di kanvas berbalut makna
Tentang kamu yang berdalih akan cinta…
Pojok sepi
Ruangan yang membuat nalarku meronta
Menghabiskan sisa percakapan yang telah usang
Mengorbit pada sebuah pertanyaan mendasar,
“Masihkah kamu ada di sana?”
56
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Jalan-jalan
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Kamu tahu apa yang membuatku senang?
Ya. Jalan-jalan bersamamu.
Kemana pun itu, asal selalu sama kamu cukup membuat
indikator kebahagianku penuh dengan cepat.
Tingkat kesedihanku menurun drastis, bahkan kadang
sampai lupa kalo aku ada masalah.
Hahaha, saking bahagianya jalan sama kamu.
Sesederhana itu kan aku bahagia?
57
Bermalam Bersama Senja
Cangkir Hati
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Begitulah saat aku bertemu kamu.
Di sebuah kedai kopi sederhana, kamu duduk sambil
asik membaca.
Aku menawarkan pesanan, dan kamu menunjuk salah
satu minuman kopi.
Lalu memesan sebuah kopi espresso polos tanpa topping
maupun gambar hati di atasnya.
Aku heran, tapi tetap ku buatkan dengan sebuah cangkir
hati yang ku punya.
Kuantarkan padamu, kamu terdiam dan melanjutkan
membaca bukunya.
Setelah kamu pergi, sebuah kertas tertulis di samping
cangkir hati itu bersama sebuah uang di sana.
“Terima kasih atas kopinya, sungguh nikmat. Lain kali
buatkan gambar hati di atasnya.”
58
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Berjuang
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Cinta memang butuh sedikit perjuangan,
tapi jangan berlebihan, secukupnya saja.
Berjuang untuk memahami sifatmu
Berjuang untuk selalu ada di saat kamu susah
Berjuang untuk memastikan dirimu masih tetap ada di
bumi…
Bukankah sesuatu yang cukup itu lebih baik?
Jika tidak percaya, silahkan coba sendiri.
Aku sudah merasakannya…
59
Bermalam Bersama Senja
Senang dan Sedih
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Dapetin kamu itu antara senang dan sedih…
Percaya ga kenapa begitu?
Gini loh,
Senang karena selalu ada yang aku pikirkan
Sedih karena kamu satu-satunya yang menerimaku…
Menerima dengan segala kekuranganku…
60
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
“Dalam sebuah hubungan percintaan, butuh sebuah
perjuangan dan rasa syukur. Berjuang untuk
mempertahankannya dan bersyukur untuk
mendapatkannya”
61
Bermalam Bersama Senja
Bayangan
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Berjalan di atas pasir putih yang halus,
meninggalkan sebuah jejak kaki yang tak beraturan.
Bersama sebuah bayangan diri yang menemani sore itu.
Siluet senja melambaikan cahaya redupnya,
meninggalkan perlahan sang langit pujaannya
Orang-orang akan merasa rindu dengan keindahannya…
Aku hanya memandang senja itu,
menitipkan bait harapan
bersama dengan sebuah bayangan
yang tak lama akan pergi.
62
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Bayangan #2
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Jalan Malioboro kini sudah sepi
Malam datang menyambut lampu-lampu taman yang
indah
Aku masih dengan bayanganku sejak sore tadi.
Terkadang suasana sepi membuatku lebih tenang
Mendengarkan musik yang ku suka lalu bereksploria.
Tetap saja, kuingin ada bayangan lain yang menemani,
setidaknya semalam ini saja…
63
Bermalam Bersama Senja
Bayangan #3
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Saat raga dan hatiku mulai menyerah
Tidak ada harapan yang datang selain keajaiban
Kini, aku menunggu di halte bus
Sorot lampu jalan menciptakan bayanganku sendiri
Lagi-lagi hanya bayanganku sendiri… Sudahlah.
Perlahan ku tutup mata, berharap Tuhan memberikan
keajaiban malam ini.
Setelah ku buka, bayangan itu menjadi dua
Bayangan perempuan di sampingku sedang menunggu.
“Mari kuantar pulang, sudah malam.”
Dia tersenyum manis, kini bayangan itu ada teman
untuk pulang…
64
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Pelabuhan
Oleh : M. Rizky Alif
Setelah kulalui pahit dan manisnya kehidupan, akhirnya
aku menemukan sebuah pelabuhan baru, dirimu.
Dimana ku tetapkan diriku untuk bersandar di bahunya.
Bagiku, ini terasa istimewa. Tangisku berubah menjadi
alarm kebahagiaan.
Hal ini terdengar sederhana, tapi memilihnya adalah hal
yang tidak bisa diulang kedua kalinya…
Aku ingin membawamu mengarungi lautan kehidupan
dan menikmati indahnya senja sambil mengucapkan
“Aku beruntung memilikimu.”
65
Bermalam Bersama Senja
Terima kasih, Tuhan
Oleh : M. Rizky Alif
Lebih dari itu.
Ini melibatkan kebahagian, kesedihan, dan perasaan
Ini tentang dua insan yang mencoba mengerti apa itu
jatuh cinta?
Cinta terlalu sulit untuk dijabarkan
Bahkan mencintaimu tak perlu dengan alasan
Karena cinta bercerita tentang perasaan, dan
doa dua insan kepada Tuhan-nya ialah,
“Terima kasih atas anugerah cinta yang kau ciptakan”
66
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
“Aku hanya lelah rindu bukan lelah untuk
mencintaimu”
67
Bermalam Bersama Senja
Terkadang
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Terkadang, kita lupa bahwa hati harus segera
dibahagiakan.
Terkadang, kita lupa bahwa rindu harus segera
dituntaskan.
Terlalu lama bermain di lumpur kekecewaan,
hingga lupa perasaan harus segera diungkapkan…
Terkadang, terlalu egois dengan seseorang.
Terkadang, terlalu keras dengan kehidupan.
Terlalu lama bersenang-senang dalam kesakitan,
lupa bahwa ada seseorang yang diam-diam memberi
kesembuhan…
Hadirmu memberikan sebuah penerangan
Terkadang aku lupa hal itu…
68
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Hidup dan Mati
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Aku hidup dalam cinta yang kau berikan
Aku mati dalam luka yang kau lakukan
Tapi aku menikmati jika bersamamu
Tak ada yang pergi maupun tinggal
Karena bersamamu, mimpi terasa nyata untuk
diwujudkan
Karena bersamamu, cinta terasa lebih menyenangkan,
sementara, hidup dan mati hanyalah sebuah takdir.
Takdir untuk menentukan ending yang bahagia,
Kuharap seperti itu…
69
Bermalam Bersama Senja
Ombak
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Cinta itu bagaikan sebuah ombak,
terombang-ambing di samudra luas,
tapi pada akhirnya akan ada pantai yang setia
menunggu…
Kamu sebagai ombaknya,
dan aku sebagai pantainya
Kita sama-sama saling melengkapi…
70
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Rasanya Cinta
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Rasanya cinta itu saat kita duduk bersama,
memikirkan hari ini dan masa depan.
Kerena hidup banyak rasa,
kamu sebagai pelengkap rasa manis
dan aku sebagai rasa pahit, asin, dan asam.
Karena rasa cinta terkadang beragam, tak selalu soal
manis.
Itu kenapa hanya kamu pelengkap rasa manis itu,
agar hari-hari yang ku jalani menjadi sempurna.
Kamu menjadikan rasa cinta ini seperti permen nano-
nano
Ramai rasanya…
71
Bermalam Bersama Senja
Berpetualang
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Aku ingin berpetualang indah di hatimu
Menjelajahi setiap perasaan senang dan duka
Menikmati proses hingga titik puncak tertinggi.
Mendarat tepat di perasaanmu yang tersembunyi
Menikmati indahnya cinta yang kau berikan secara diam
Agar tak seorang pun mendengar bisikan sunyi yang kau
sampaikan.
Aku ingin mengembara bersamamu, melewati gravitasi
bumi
Melayang jauh hingga bulan dan tertidur di sana.
Pulang dalam keadaan bahagia…
Berpetualang denganmu dengan berbagai rintangan di
dalamnya…
72
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
“Jika kamu mencintai seseorang tanpa sebuah
alasan, hakikatnya kamu sudah mencintai dirimu
sendiri”
73
Bermalam Bersama Senja
Monokrom
Oleh : M. Rizky Alif
Monokrom…
Warna sebelum kamu hadir dihidupku
Begitu putih dan tak berwarna
Tak ada yang diharapkan dari warna ini….
Kehadiranmu merubah warna monokromku
Menjadi hijau, merah, biru penuh warna
Kau berhasil merubahku, memperhatikanku bahkan
mencintaiku…
Kini warna monokrom itu telah menjadi pelangi indah
Aku dan kamu berpadu dalam sebuah warna cinta
Cinta pada setetes tinta monokrom…
74
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Oktober Cinta
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Oktober…
Bulan dengan kisah penuh cinta
Hadirnya menghangatkan dunia
Rindunya menemani angin bersuara…
Akan ada kisah yang bersemayam di dalamnya
Menebar benih asmara dari musim semi yang indah
Menjelajahi begitu dahsyatnya dua rasa yang saling
menatap…
Oktober…
Kini, kau menjelma lautan yang berteriak pantai
Kau bersembunyi dari bisikan rumput kepada bumi
Mengakhiri perpisahan di bulan September
Berharap pesan tersampaikan pada November…
75
Bermalam Bersama Senja
Menulis tentang Dirimu
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Aku senang menulis tentang kamu
Kesukaanmu, hobimu, kegiatanmu
bahkan hal yang dibenci darimu…
Tak ada rasa bosan saat menata nama kamu
Seolah-olah menari bebas di pikiranku,
lalu ku tuangkan dalam secarik kertas…
Ujung pena merangkai kata demi kata,
hingga tercipta satu kalimat yang indah…
“Kamu yang aku pilih dalam catatan keseharianku.”
76
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Inspirasiku
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Hari ini aku memiliki impian
Impian untuk menuliskan kisah cinta bersamamu
Semenjak kamu menjadi inspirasiku
Impianku semakin dekat, terasa dekat…
Hari ini aku bermimpi
Bermimpi bisa mengukir sebuah rasa dalam cinta
Semenjak kamu memberikanku semangat yang baru
Mimpiku semakin nyata, terasa nyata…
Bersama kamu, aku ingin mewujudkan impianku
Bersama kamu, semua terasa dekat dan indah
Bersama kamu, segalanya terasa menyenangkan…
Dan,
Kita hanyalah dua sosok manusia yang saling bermimpi
Untuk tetap menjelajahi bumi bersama-sama…
77
Bermalam Bersama Senja
Kamu
Oleh : M. Rizky Alif
Kamu bukan abjad A sampai Z
Kamu juga bukan kumpulan kata
Kamu adalah makna…
Cukup dengan cara yang sederhana, tanpa bunga
Hanya dengan kasih dan cinta
Cinta menjadi sebuah cerita,
Berakhir bahagia…
78
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Bagian Ketiga :
Kehilangan Cinta Darimu
79
Bermalam Bersama Senja
“Kehilangan adalah zat ketamine yang memberikan
dampak luka, duka bahkan derai air mata.”
80
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Menangislah
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Hari ini hujan turun seiring tangisan yang kian tak henti
Bukan tangisan air mata, tapi tangisan hati yang seolah
tak dapat terbendungi. Malam menyajikan sebuah
kesunyian abadi. Lagi-lagi naluriku tidak bisa
memahami.
Deras hujan semakin besar, sayup-sayup angin mulai
terdengar kecil menyelinap pada celah-celah jendela
kamar. Begitu hening hingga khidmat ku rasakan
dinginnya malam itu.
Aku sendiri dalam gelap.
Malam ini aku menangis kembali. Mata akhirnya luluh
menerima hati untuk meneteskan air membasahi bumi.
Kali ini aku benar-benar menangis, bukan karena
tangisan bahagia namun karena sebuah penyesalan.
Maka, aku menangis.
Terus menangis hingga rintik hujan menyudahi
rintihannya…
81
Bermalam Bersama Senja
Bermalam Bersama Senja
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Hai kamu perempuan penikmat senja…
Di ujung senja yang mulai menghilang, aku selalu
menunggu sosok bayangan perempuan di sana. Selalu
menunggu sampai akhirnya aku lupa untuk kembali.
Mencari di setiap sudut-sudut yang membuatku
merenung untuk memikirkanmu.
Wahai perempuan penikmat senja…
Aku selalu duduk di teras rumah, menyanyikan sebuah
lagu perpisahan yang membuatku teringat kembali
masa-masa kita bersama dulu. Aku sempat kesal pada
semesta, mengapa perpisahan itu selalu menjadi akhir
dari pertemuan? Padahal aku belum sempat
mengucapkan selamat tinggal.
82
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Bermalam Bersama Senja #2
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Hai kamu perempuan penikmat senja…
Kini aku kembali merasakan kesepian setelah ku
temukan banyak arti tentang kerinduan. Setiap senja
datang, aku teringat kau selalu datang dalam sosok
bayangan, menemani setiap kisah hidup yang baru saja
aku jalani. Tapi sayang, kau hanya bisa melihat itu saja
tanpa harus bisa masuk ke dalamnya lagi.
Wahai perempuan penikmat senja…
Hati ini sudah separuh aku titipkan pada langit, separuh
lagi aku simpan pada setiap senja yang hadir. Berharap
ada lagi perempuan sepertimu yang akan hadir mengisi
jiwa kusam ini. Mengisi hari-hari penuh warna.
Kau bak senja yang bermetamorfosa menjadi sebuah
kerinduan, bahkan sore mempersiapkan kehadiranmu
dan malam pun menantikanmu untuk bisa hadir
kembali dalam pelukannya.
83
Bermalam Bersama Senja
Kehilangan
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Hal yang paling menyakitkan bagi seseorang
adalah merasa kehilangan.
Ya, kehilangan seseorang yang menurut mereka sangat
berharga. Mungkin orang tua, sahabat, teman atau
orang yang spesial dalam hidupnya. Secara tidak sadar,
mereka akan dipaksa untuk merasa kehilangan sebelum
dipertemukan kembali dengan orang-orang baru yang
lebih sayang.
Terkadang kenyataan memang sangat pahit, kau ingin
sekali merasa kesal dengan dirimu sendiri atau bahkan
dengan orang-orang di sekitarmu. Lalu kau protes
kepada Tuhan, “Kehidupan ini tidak adil.” Tanpa kau
sadari, kau belum melihat makna sesudah kau
merasakan kehilangan itu.
Tuhan tidak semata-mata ingin membuatmu terus
terluka, tidak ingin melihatmu terus menangis. Hanya
saja kita tidak memahami cara Tuhan untuk membuat
hamba-Nya tersenyum kembali.
84
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
“Untuk jatuh cinta hanya butuh sekian detik, untuk
mencintaimu hanya butuh satu hari. Tapi untuk
melupakanmu butuh waktu yang panjang”
85
Bermalam Bersama Senja
Serpihan Rindu
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Malam itu aku ingin menemuimu untuk melepas rindu.
Hatiku mulai resah jika tidak melihatmu satu hari saja.
Meskipun kau selalu bersikap dingin dan kaku, tapi aku
suka dengan senyummu.
Tolong bantu aku untuk melepas rindu ya?
Simple kok, cuman ketemu kamu aja udah cukup.
Engga perlu dibuat ribet kalo sudah hati yang minta.
Engga perlu menjauh jika rasa memang masih ada.
Butuh seharian buat aku merangkai serpihan rindu
Jadi jangan buat aku merasa sia-sia bertemu kamu.
Mendengar suaramu saja aku rindu, gimana ketemu?
Jangan pergi ya, kalo aku belum selesai merindu.
Kau yang membuat serpihan ini menjadi utuh
Kau juga yang membuat serpihan ini menjadi
berantakan
86
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Iya, kau yang hari ini melepaskan sebuah rindu,
kepada seseorang tapi bukan diriku.
87
Bermalam Bersama Senja
Perjalanan
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Dalam sebuah perjalanan kehidupan,
perlu adanya persiapan dan tujuan.
Persiapan dalam proses perjalanan itu agar bisa
mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam sebuah perjalanan cinta,
persiapan untuk memahami karakter lawan jenis perlu
dilakukan agar tujuan untuk mencapai sebuah
kebahagian akan tercapai.
Meskipun dalam sebuah perjalanan terdapat sebuah
lika-liku masalah, tetap hadapi masalah itu dan fokus
terhadap tujuannya.
88
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Perjalanan #2
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Perjalanan adalah waktu.
Setiap detik, menit bahkan jam akan selalu berjalan
sesuai rencana-Nya.
Kita tidak bisa mengatur ulang kejadian yang sudah
berlalu, kita hanya perlu merenung untuk bisa bangkit
pada perjalanan berikutnya.
Tetapi kita tidak tahu, apakah perjalanan berikutnya
akan membawa luka atau bahagia?
Kita hanya perlu terus berjalan saja tanpa harus
memikirkan hasil akhir.
Karena setiap perjalanan akan selalu ada pengalaman
menarik untuk diceritakan.
89
Bermalam Bersama Senja
Perjalanan #3
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Aku sudah berada di pertengahan jalan.
Banyak sekali jalan yang harus dipilih. Tidak ada
petunjuk dalam perjalananku kali ini.
Jalan menuju kebahagiaan?
Jalan menuju kekecewaan?
Jalan menuju perpisahan? Atau,
Jalan menuju kamu yang sedang menunggu di sebrang
sana.
Tidak mungkin untuk melanjutkan kembali perjalanan
berikutnya, jika pikiran ini terus saja memikirkan kamu
yang sudah ada di perjalanan cinta yang ku tempuh.
Pada perjalanan ini, aku memutuskan untuk beristirahat
dan berdamai pada diri sendiri sebelum aku melanjutkan
pada perjalanan berikutnya.
90
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
“Jika cinta membuatmu patah dan terluka maka
ada yang salah dengan cintamu. Karena cinta pada
dasarnya akan selalu memahami dan melengkapi”
91
Bermalam Bersama Senja
Kala Itu
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Kala itu,
Tuhan memberikanku sebuah kesedihan agar aku
belajar untuk merelakan.
Kala itu,
Tuhan mempertemukan aku dengan dirimu untuk
mengisi kekurangan.
Kala itu,
cerita yang aku tuliskan memiliki arti dan warna yang
beragam, itu berkat dirimu.
Saat semua itu aku dapatkan, Tuhan akhirnya
memisahkan semuanya. Aku tidak khawatir karena kala
itu aku tahu bahwa Tuhan akan memberikan pertemuan
baru untuk diriku.
Tapi kala itu, aku lupa untuk mengucapkan terima kasih
pada Tuhan atas sebuah hadiah.
Hadiah bahwa aku beruntung bisa bertemu dirimu.
92
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Melupakan
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Aku adalah patuh yang diam.
Jika melupakan kamu adalah ketabahan yang berulang,
maka tidak ada kebebasan. Bahkan angin akan punya
cara untuk bisa membuat daun tetap jatuh.
Wajar saja hari ini awan tampak redup. Gerimis hujan
turun beriringan dengan tangisan alam. Sedih dan
menyenangkan bisa menangis di tengah hujan,
setidaknya kamu tidak mengetahui jika aku sedang
bersedih.
Mengikhlaskan bukan berarti sudah merelakan.
Tapi hanya sedikit orang yang mampu melihat masa
depan.
Ikhlas bukan perkara mudah untuk mencapai klimaks
dari kebahagiaan, butuh namanya adaptasi dari
melupakan.
Jika melupakan adalah ikhlas. Maka aku harus
merelakan setiap ingatan manis tentang kenangan akan
dirimu…
93
Bermalam Bersama Senja
Terbelenggu
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Wahai hati yang terbelenggu.
Apakah hari ini aku mulai mencoba untuk membuka
kembali ruang hati?
Membuka lembaran baru bersama kisah baru di
dalamnya?
Mencoba menerima seseorang yang baru dan memulai
sebuah percakapan, apakah aku bisa?
Wahai hati yang terbelenggu.
Mungkin ini saatnya untuk meninggalkan masa lalu,
meninggalkan bersama luka di dalamnya.
Semoga kisah baru ini menemukan ending-nya sendiri.
94
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Kata
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Hanya dari kata, aku bisa mengenalmu.
Hanya dari kata juga, aku bisa kehilanganmu.
Dengan sebuah rangkaian kata bermetamorfosa menjadi
kalimat yang kemudian disulap menjadi sebuah paragraf
yang indah. Dengan itu, aku bisa mengenalmu…
Tapi, hanya dengan satu kata saja aku bisa
kehilanganmu, kecewa.
95
Bermalam Bersama Senja
“Mencintai seseorang itu tidak perlu pengorbanan,
jika kamu berkorban berarti cintamu tidak
dihargai”
96
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Melepaskan
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Terkadang…
Melepaskan seseorang itu bagian dari cinta.
Bukan karena tak ingin memiliki sepenuhnya,
tapi agar kita membuktikan bahwa jarak bukan
penghalang untuk seseorang bisa kembali.
Terkadang…
Melepaskan seseorang itu penting.
Agar kita tahu mana yang masih peduli
Mana yang hanya pura-pura peduli…
97
Bermalam Bersama Senja
Jejak Kaki
Oleh : Tesar Dwi Saputra
Perlahan, kamu meninggalkan ruang cinta
yang telah kubangun denganmu.
Bukan alasan karena tak nyaman,
tapi ada seseorang yang telah menggandeng tanganmu.
Sangat singkat untuk aku bisa tenggelam
dalam lautan hati dan pikiranmu.
Buatku, itu sangat berarti.
Walau kadang harus bertempur dengan rasa sepi.
Kini, jejak kakimu sudah ada yang menemani,
seseorang yang telah hadir di hidupmu.
Aku pun demikian, tapi bedanya
jejak kakiku masih saja menyelusuri jalan di hatimu…
98
M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Kapal yang Hilang
Oleh : M. Rizky Alif
Dia telah pergi dengan sebuah kapal yang ditumpangi.
Awan dan ombak menemani langkahnya
Aku disini menunggunya dengan sebuah pengharapan.
Sekian lama hingga aku lelah menanti jawaban.
Penantian hanya sekedar pengharapan, ia telah
menemukan pelabuhan baru untuk menepi.
Ternyata cinta bukan sekedar berbagi rasa, tapi lebih
dari itu cinta rela untuk melepaskan…
Terima kasih untukmu yang pernah singgah dan menepi
dipelabuhanku,
meskipun pada akhirnya kapal itu akan menghilang dan
pergi dari pandanganku…
99
Bermalam Bersama Senja
Merpati yang Kurindu
Oleh : M. Rizky Alif
Aku terjatuh, terjungkal dalam sebuah kepahitan
Kukira berakhir bahagia tetapi dipisahkan oleh rasa
kecewa
Pengharapan yang lebih membuatku terlarut dalam luka.
Tapi, bagiku cinta pun butuh pengorbanan bahkan
mengikhlaskan sekalipun itu terasa sangat sulit.
Kurindukan setiap kenangan di dalam lubang yang
terang benderang, walaupun terdapat goresan dinding
yang terluka.
Dan mulai saat ini, ku ikhlaskan kepergiaanmu
Sampai jumpa sang merpati yang ku rindu…
100