The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini ditulis dengan penuh ketulusan. Kata-katanya cukup kuat dan dalam. Siapapun yang membacanya akan tahu bahwa si penulis ingin memberikan suatu pesan tentang kisah-kisah yang dilaluinya. Pesan tentang cara mencintai, cara menyikapi rindu dan cara merelakan. Dan terakhir yang tak kalah menarik adalah kalimat-kalimatnya dibubuhkan dengan penuh rasa, ia begitu hidup dan seolah mengajak kita untuk berpikir serta menyelami makna-maknanya.
(Ahmad Hidayat)
[Guru, Ketua Iluni PGSD UNPAK]

Bermalam bersama Senja menyajikan bait-bait puitis bertemakan cinta dan patah hati. Membacanya seolah-olah saya ikut diajak untuk merasakan suasana yang ingin disampaikan para penulis. Bermalam bersama Senja merupakan bacaan yang direkomendasikan bagi penikmat romansa.
Ada satu kalimat yang memiliki kesan mendalam ketika saya membacanya; “Aku hanya pandai merangkai kata, bukan pandai membuatmu jatuh cinta”, yang saya rasa cukup untuk mewakili selaksa rasa dalam buku ini.
(Si Kumbang Kecil)
[Writerpreneur]



"Dalam buku ini, saya seperti singgah dan bermalam bersama paragraf-paragraf yang penuh dengan analogi hati.
Seperti meneguk kopi panas, perlu perlahan-lahan, perlu dirasakan, dan perlu dihayati sebelum nikmatnya sampai di lidah, begitulah penulis membagi pengalaman tentang pahit dan manisnya dalam berkisah cinta."
(Andri Mulyahadi)
[Penulis Buku "Insiden Berdarah"]

Bermalam bersama senja merupakan salah satu buku yang saya tunggu-tunggu.
Buku yang berisikan problematika percintaan yang mungkin semua orang merasakannya. Buku dengan kalimat yang mudah untuk dimengerti ini mampu membawa saya hanyut dalam setiap bait-bait puisinya. Dimana setiap alurnya mampu menggambarkan perasaan dengan apik. Dan tanpa disadari Bermalam Bersama Senja ini secara tidak sengaja langsung menyadarkan saya bahwa dalam cinta tak selamanya bahagia. Karena luka, kecewa serta air mata merupakan bentuk lain dari cinta.
(Melani Syarah Vitaloka)
[Penggiat Literasi]

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Tesar Dwi Saputra (Kak Bud), 2022-02-01 09:58:39

BERMALAM BERSAMA SENJA

Buku ini ditulis dengan penuh ketulusan. Kata-katanya cukup kuat dan dalam. Siapapun yang membacanya akan tahu bahwa si penulis ingin memberikan suatu pesan tentang kisah-kisah yang dilaluinya. Pesan tentang cara mencintai, cara menyikapi rindu dan cara merelakan. Dan terakhir yang tak kalah menarik adalah kalimat-kalimatnya dibubuhkan dengan penuh rasa, ia begitu hidup dan seolah mengajak kita untuk berpikir serta menyelami makna-maknanya.
(Ahmad Hidayat)
[Guru, Ketua Iluni PGSD UNPAK]

Bermalam bersama Senja menyajikan bait-bait puitis bertemakan cinta dan patah hati. Membacanya seolah-olah saya ikut diajak untuk merasakan suasana yang ingin disampaikan para penulis. Bermalam bersama Senja merupakan bacaan yang direkomendasikan bagi penikmat romansa.
Ada satu kalimat yang memiliki kesan mendalam ketika saya membacanya; “Aku hanya pandai merangkai kata, bukan pandai membuatmu jatuh cinta”, yang saya rasa cukup untuk mewakili selaksa rasa dalam buku ini.
(Si Kumbang Kecil)
[Writerpreneur]



"Dalam buku ini, saya seperti singgah dan bermalam bersama paragraf-paragraf yang penuh dengan analogi hati.
Seperti meneguk kopi panas, perlu perlahan-lahan, perlu dirasakan, dan perlu dihayati sebelum nikmatnya sampai di lidah, begitulah penulis membagi pengalaman tentang pahit dan manisnya dalam berkisah cinta."
(Andri Mulyahadi)
[Penulis Buku "Insiden Berdarah"]

Bermalam bersama senja merupakan salah satu buku yang saya tunggu-tunggu.
Buku yang berisikan problematika percintaan yang mungkin semua orang merasakannya. Buku dengan kalimat yang mudah untuk dimengerti ini mampu membawa saya hanyut dalam setiap bait-bait puisinya. Dimana setiap alurnya mampu menggambarkan perasaan dengan apik. Dan tanpa disadari Bermalam Bersama Senja ini secara tidak sengaja langsung menyadarkan saya bahwa dalam cinta tak selamanya bahagia. Karena luka, kecewa serta air mata merupakan bentuk lain dari cinta.
(Melani Syarah Vitaloka)
[Penggiat Literasi]

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
“Salam terakhirmu menjadi air mata keabadian”

101

Bermalam Bersama Senja

Dear Neptunus

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Nus, aku ingin bercerita tentang satu wanita
Yang membuatku bisa merasakan apa yang namanya
jatuh cinta
Bonus dengan sisa-sisa luka di dalamnya.

Nus, pertemuanku dengan dia berawal di pantai
Saat aku memandang sebuah lautan luas di depan mata,
Tiba-tiba ia mengajakku untuk mendengarkan suara
ombak, lalu mengajakku untuk berjalan di pasir putih.

Entah karena alasan apa ia selalu mengajakku
melakukan hal yang menyenangkan, atau mungkin dia
adalah utusanmu untuk membuatku terhibur.

Jika iya, terima kasih, Nus. Kau berhasil membuatku
tersenyum…

102

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Dear Neptunus #2

Oleh : Tesar Dwi Saputra
Nus, wanita yang ku ceritakan itu kini tak ada kabar
Dia seakan menghilang, tak pernah terlihat kembali di
pantai
Mungkin tugasnya untuk menghiburku sudah selesai.
Jika benar itu utusanmu untuk diriku
Setidaknya beri aku kesempatan untuk mengenalnya
atau tidak hanya sekedar tahu namanya…
Jika belum bisa mencintainya biarkan aku untuk
mendekatinya.

103

Bermalam Bersama Senja

Dear Neptunus #3

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Kau tahu wanita yang pernah kuceritakan itu?
Dia tidak berubah dan masih ada, Nus.
Ternyata dia tidak menghilang seperti dugaanku
Tapi, aku takut jika hadirku membuatnya kembali
menghilang,
seperti yang sudah-sudah.
Terus bagaimana, Nus?
Apa yang harus kuperbuat?
Jika mendekatinya saja bisa membuat dia menjauh,
Apalagi untuk mencintainya?

104

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Dear Neptunus #4

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Nus, haruskah aku menyerah?
Haruskah aku tetap berjuang mendekatinya?
atau meninggalkan selamanya? Mana yang harus
kupilih?

Nus, ini tentang wanita yang telah ku ceritakan
sebelumnya. Ini mungkin akan menjadi akhir dalam
sebuah pertemuan. Menjadi sebuah perpisahan yang
kelak akan menjadi lembaran kenangan.
Aku telah melepaskanmu…

Melepaskanmu dengan sepenuh jiwa
dan merelakanmu bahagia bersama dengan seseorang
yang kamu cinta..
Nus, kini aku pamit dalam setiap kata dan surat yang ku
kirim
Aku telah meninggalkan pantai dan meninggalkan laut
Selamat tinggal…

105

Bermalam Bersama Senja
“Berharap kepadanya, dipatahkan juga olehnya”

106

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Sinar yang Hilang

Oleh : M. Rizky Alif
Sinarmu mulai redup
Ku merindukan kau menyinari dengan senyum
Tak kusangka sinarmu telah hilang yang sebelumnya
meredup.
Aku tak siap, tak tentu arah
Kegelapan yang menyelimutiku saat ini, telah menghiasi
tidurku
Sampai akhirnya aku juga menghilang bersama gelap
Sungguh, sinarmu telah hilang dalam mataku…

107

Bermalam Bersama Senja

Bunga Tulip

Oleh : M. Rizky Alif
Mengenalmu merupakan hal yang takkan terulang
kembali
Bagiku kau sangat istimewa, seperti bunga tulip
yang bermekaran di antara bunga lainnya…
Terlihat indah bukan?
Dan disini aku selalu menunggu
untuk menanti bunga tulip bermerakaran kembali
Salam hangat dari musim semi.

108

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Bunga Tulip #2

Oleh : M. Rizky Alif
Aku benci dengan sebuah perpisahan
Padahal hukum alam memang ada
Kamu yang selalu menjadi tempat aku pulang, kini tak
ada…
Terlalu banyak cerita di antara kita
Ku harap kau tenang diperistirahatanmu yang terakhir
Salam dariku untuk bunga tulip yang tak lagi tumbuh…

109

Bermalam Bersama Senja

Pena

Oleh : M. Rizky Alif

Kertas tak berwarna kembali tertulis oleh pena
Sebuah melodi malam bernyanyi di kala sunyi
Hati tak rela melepaskan kamu, cinta pertamaku…
Wanita yang kupandang luar biasa itu,
menjelma bak awan yang menemukan senja
Tak bisa digambarkan oleh mata, tapi rasa…
Bait doa ku sampaikan pada langit,
yang menyertaimu untuk selamanya.
Kini, pena itu tak kembali menulis
Pohon tak lagi tumbuh…

110

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

“Mengenalmu adalah anugerah, tetapi
Mencintaimu adalah pilihan”

111

Bermalam Bersama Senja

Kembali

Oleh : M. Rizky Alif

Awalnya terasa indah sampai akhirnya,
luka itu kembali membunuh hati.

Kehilangan dirimu sangat membuatku terpukul
Mencoba kembali, tapi kau tak ada disitu
Aku sudah tak ada arah untuk melangkah…

Saat dirimu pergi, aku mulai terbiasa

Kau mungkin tak akan berkunjung lagi ke hatiku

Kehilangan ini menjadi ketakutan yang ku
sembunyikan…

Wanita yang ku tunggu,
entah sampai kapan kau pergi
Ada hati yang masih bertaut.

Perpisahan hanya sebagian kecil saja,
agar kita dipertemuakan kembali pada akhir yang
indah…

112

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Tangisanku

Oleh : M. Rizky Alif
Tangisanku yang tak kunjung berhenti
Karena kehilanganmu yang begitu berarti
Malamku ditemani oleh tangis kehilangan
Berawal dari perpisahan sampai harus mengikhlaskan
Tuhan, tolong aku untuk melupakan
Dari semua cerita yang pernah berlayar bersamanya…

113

Bermalam Bersama Senja

Bertahan dalam Patah

Oleh : M. Rizky Alif

Jika kau ingin membuatku terluka, itu mudah
Kau menghilanglah tanpa kabar
Jika kau ingin membuatku tersakiti, itu mudah
Kau jatuh cintalah pada orang lain

Meskipun beribu kali
kau ingin mencoba membuatku patah
Tapi usahamu gagal,
aku tetap bisa membuatmu bahagia.

Meskipun beribu kali
kau ingin mencoba untuk pisah
Tapi usahamu gagal,
aku tetap bisa bertahan dalam patah.

114

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Wanita di Ujung Jalan

Oleh : M. Rizky Alif

Wanita di ujung jalan…
Kau itu mengingatkanku dengan dirinya
Tentang kehilangan yang saat ini membekas…
Banyak hal yang dilewati dari canda tawa
hingga tangis derita
Kehilangan itu bukan inginku ataupun dirimu
Tapi, orang tuamu yang ingin menantu berseragam baru
Aku hanya mundur, dan berpaling ke sisi lain
Salam pada orang tuamu dari lelaki di ujung jalan
Semoga ada kejaiban di sembrang sana…

115

Bermalam Bersama Senja

“Saat kepergian menjadi sebuah alasan untuk
berakhirnya hubungan, maka ada pertemuan yang

mengawali sebuah perkenalan”

116

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Egois

Oleh : M. Rizky Alif

Awalnya saling mengingatkan
Tapi ternyata berakhir melupakan
Dari saling bercerita
Tapi berunjung menderita.
Kehilanganmu tak pernah ku inginkan
Andai dimensi waktu bisa kembali
Mungkin kejadian ini tidak sampai tersakiti
Maafkan aku atas semuanya
Keegoisanku kini harus dibayar mahal,
dengan sebuah kata kehilangan…

117

Bermalam Bersama Senja

Kesedihan Tak Berakhir

Oleh : M. Rizky Alif
Sebuah kehilangan tak dapat diungkapkan dengan kata
Perpisahan akan menjadi kekal abadi…
Mengenalmu memang Anugerah
Kehilanganmu tentu sebuah musibah…
Kesedihan yang tak ada akhirnya
Sampai maut datang memisahkan keduanya…

118

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Mengenalmu

Oleh : M. Rizky Alif
Telah lama aku tahu, kamu telah pergi
Dengan sebuah kisah yang membekas…
Mungkin salahku yang terlalu posesif, atau
Mungkin dirimu yang terlalu cuek dan naif…
Melepasmu memang sulit…
Bahkan waktu saja enggan untuk menyapa
Tapi, satu hal yang takkan aku sesali,
Aku beruntung sudah mengenalmu…

119

Bermalam Bersama Senja

Jatuh untuk Merindu

Oleh : M. Rizky Alif
Aku termenung saat malam
Melepasmu pergi tanpa sebuah kata salam…
Hobiku hanya menangis
Saat kamu memberikan luka yang cukup tragis
Aku tak tahu bagaimana caranya
Melepasmu untuk selamanya….
Biarkan kali ini aku jatuh untuk merindu
Agar kamu tahu aku sungguh mencintaimu…

120

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Bagian Keempat :
Luka, Perpisahan dan Kenangan

121

Bermalam Bersama Senja

“Perpisahan adalah awal sebuah cerita yang
berawal penderitaan dan berharap akan berakhir
dengan kebahagiaan.”

122

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Bait Risau

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Malam menyelimuti dinginnya hati.
Suara jangkrik yang terdengar jelas membuatku berhenti
sejenak dari renunganku. Lampu yang redup kini kian
mati, aku dihantui dengan ketakutan yang kian menjadi
seolah semesta sedang menghakimi. Jam menunjukkan
pukul sepuluh malam, aku kembali terlelap dalam
sebuah mimpi.

Mimpi yang menjadikan alur kehidupan yang sejati.
Sampai aku lupa untuk kembali pada sebuah jawaban
yang lama ku nanti, yang lama ku pahami. Diam sunyi
dimakan waktu hingga sebuah kecewa hadir dalam
lubuk hati.
Ini menjadikan babak baru akan dimulai kembali.

123

Bermalam Bersama Senja

Bait Risau #2

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Malam menyelimuti dinginnya hati.
Kerisauan kurasakan, penderitaan tiada akhir dalam
dimensi kekuatan cinta. Jatuh dan jatuh itu bukan
sebuah halangan, bukan juga sebuah penyesalan. Akhir
kehidupan ini masih misteri, belum tahu berunjung
sampai mana.

Layaknya sebuah kehidupan di awak kapal, mereka
harus berjuang melawan badai.
Jika putus asa mereka akan kalah. Jika malawan
mereka akan menang, memang tidak ada pilihan selain
dihadapi bukan dihindari.
Hadapi keresahan dengan melawannya bukan dengan
menjauhinya. Semoga selalu konsisten hingga malam
berikutnya.

124

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Kenangan Senja

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Tempat dimana semua cerita kita awali.
Menatap langit senja sembari tersenyum sebab kagum
atas indahnya langit saat itu. Udara semakin lama
semakin sejuk tanda malam sebentar lagi akan tiba. Tapi
kita tetap berdiri terpaku menatap langit menunggu
matahari tenggelam.

Saat itu kita saling berpegangan tangan, saling
menguatkan dan saling percaya hal baik akan terjadi di
esok hari. Semua telah berubah bagai kayu yang menjadi
arang, kenangan hanya tinggal kenangan. Sulit
melupakannya seperti aku harus mengingat tempat yang
tak pernah aku kunjungi.

Hari demi hari aku lewati demi janji yang harus ku tepati
pada sore itu. Dimana aku berjanji untuk percaya hal
baik akan terjadi. Disaat aku termenung, aku dikagetkan
oleh suara kicauan burung yang seakan-akan
menyemangatiku dan membuatku tersadar ada hari
indah yang tetap harus ku jalani walau kau tak di
sampingku.

125

Bermalam Bersama Senja

Melodi Jangkrik

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Malam selalu menyajikan setiap kenangan masa lalu.
Bisikan-bisikan kenangan yang tersembunyi di malam
hari membuat siapa saja akan terhanyut dalam
alunannya. Seperti bisikan jangkrik yang mengganggu
waktu tidurku di sela-sela parailalang. Alunan suaranya
membuat nyanyian pada malam hari terasa sedikit
berkesan.

Krikk.. Krikk.. Krikk..
Suara itu sangat jelas terdengar olehku. Mungkin aku
akan terbangun dan mengusik suara jangrik itu. Seolah-
olah suara itu tidak terdengar kembali di malam hari.
Suara melodi dari jangkrik itu terdengar sedikit
mengganggu waktu tidurku. Meskipun malam ini sudah
tak ada rasa rindu akan kenangan masa lalu, tapi aku
selalu dibuat ingat akan obrolan malam itu.

Saat aku duduk di samping halaman rumah, bermain
gitar untuk melantunkan sebuah melodi cinta dan kau
datang di saat aku merindu. Kita bercakap-cakap dengan

126

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
mesra, bertukar pikiran dan berimajinasi sampai malam
menyapa kehadiran sang jangkrik.
Melodi jangkrik saat itu sangat indah dan syahdu. Kali
pertama aku mendengar suara melodi jangkrik yang
berirama. Disisi lain ada melodi yang lebih indah dari
melodi jangkrik itu.
Melodi hati saat kau berbisik padaku,
“Aku Sayang Kamu”.

127

Bermalam Bersama Senja

Desember Rain

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Ada sebuah impian yang belum diraih
Ada sebuah luka yang harus disembuhkan

November telah berlalu meninggalkan sebuah kenangan
yang merindu, menyisakan sebuah butir-butir ingatan
yang baru saja dilewati dengan lucu. Pada akhirnya
November meninggalkan kisah klasik. Kisah yang bisa
aku ceritakan dengan khidmat pada orang lain. Tapi
sayang November pergi begitu cepat dan berganti
dengan Desember.

Kadang kita merasa nyaman dengan sebuah pertemuan
yang sering dilakukan. Kadang kita rindu dengan situasi
seperti itu. Semoga Desember ini rintihan hujan
membawa sebuah pesan bahagia yang bisa di sampaikan
pada Januari. Akhir Bulan memang selalu saja bisa
membuat seseorang merasa berharga.

Hujan Desember memberikan sebuah kesejukan untuk
mereka yang sedang berusaha untuk tetap tegar dalam
menghadapi masalahnya. Semoga mereka yang berjuang

128

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
dan berusaha di Desember ini memiliki kejutan istimewa
dalam hidupnya hingga kelak jika Desember pergi akan
ada Januari yang menyambutnya dengan senyuman.

129

Bermalam Bersama Senja

“Saat aku datang untuk membuatmu bahagia,
Saat itulah dirimu memberikanku air mata”

130

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Mawar yang Layu

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Kau memberikanku bunga mawar yang indah
Saat hari dimana aku sedang bersedih dan terluka
Kau datang di saat waktu yang tepat
Saat ku tahu hidup takkan lama lagi…

Dua bulan berlalu, aku tidak menerima kabar darimu
Kau menghilang begitu saja tanpa pamit padaku
Hanya menyisakan sebuah mawar merah sebagai
kenangan
Aku sangat rindu, dimana kamu?

Setelah aku tahu kau pergi dengan sebuah alasan
Alasan yang tidak bisa aku terima
Kau pergi dengan perempuan lain
Meninggalkan aku dan sepucuk mawar yang telah layu…

Kini mawar itu telah mengering dan mati
Tepat saat hatiku juga mulai hancur

131

Bermalam Bersama Senja
Saat kau menghianati semuanya
Sebuah janji yang telah kita sepakati…

132

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Pamit

Oleh : Tesar Dwi Saputra
Hujan aku pamit,
Biarkan embun menjadi saksi untuk
tetesan luka yang terbentuk dari molekul kerinduan…
Gerimismu selalu menyapa
semua kesepian di bumi,
memberikan ketenangan pada jiwa yang mati…

Hujan aku pamit,
Setelah ribuan kali kau jatuh, aku tetap menantikanmu.
Tapi hari ini berbeda, aku harus pulang melepaskan
kesedihan yang tak kunjung usai.
Aku tak perlu lagi bersembunyi di belakangmu untuk
menangis…

133

Bermalam Bersama Senja

Pamit #2

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Hujan kini aku harus pamit,
Ada impian yang harus ku kejar,
ada hati yang harus kurelakan…
Biarkan semua berjalan semestinya
seperti kau jatuh membasahi bumi, tak ada paksaan…
Meskipun demikian, ada doa-doa
terselip dalam untaian rintik hujan yang kau jatuhi…
Kini aku tinggal menunggu saja
pelangi setelah hujan reda.
Sampai jumpa hujan, aku pamit.

134

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Catatan Hati

Oleh : Tesar Dwi Saputra
Meninggalkan atau ditinggalkan?
Menyakiti atau disakiti?
Dilukai atau melukai?
Dirindukan atau merindukan?
Hanya perihal subjek dan objek saja.
Tak perlu bertengkar untuk siapa yang paling benar.
Karena urusan hati kadang suka berubah,
kadang suka resah.
Gimana kita yang mampu menaklukan.

135

Bermalam Bersama Senja

Catatan Hati #2

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Benar sih, hati perlu catatan sendiri.
Catatan tentang perjalanan senang maupun suram.
Catatan itu bisa kau isi dengan inspirasi hati.
Kau goreskan dengan pena yang siap menari di kertas
kosong.

Perihal hati, hanya kau dan Tuhan yang tahu.
Semesta hanya menuntunmu untuk kembali pada
seseorang yang semestinya kau dapatkan.
Atas perjuanganmu, doamu, dan usahamu.

Yakinlah selalu ada pelangi setelah hujan reda,
selalu ada harapan setelah putus asa.

136

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

“Jika cinta bisa membuat orang bahagia,
Kenapa di sisi lain bisa membuat orang lain

terluka?”

137

Bermalam Bersama Senja

Semesta Bercanda

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Hari ini semesta sedang bercanda.
Mempertemukan kembali dengan kenangan yang tak
ingin ku ingat.
Pikiran kusut dan melayang menemani untuk kembali
merenungkan kejadian itu.
Saat aku dan kamu berpisah dengan sebuah alasan yang
tak masuk akal, kamu terlalu baik untukku.

Semesta lagi lagi sedang bercanda,
padahal aku tidak mengajaknya tertawa.

Sungguh ironis bukan? Rasanya ingin aku matikan saja
perasaan ini, lalu menguburnya untuk menjadi sebuah
memori yang hilang.

Lagi-lagi aku tidak bisa,
aku masih mengharapkanmu.
Menunggu di tepian rindu.

138

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Semesta Bercanda #2

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Semesta bercanda,
aku bertemu kembali dengan dirimu di persimpangan.

Kau menghampiri dan memelukku begitu lama. Lalu
memberikan sebuah surat undangan pernikahan. Kamu
pergi bersama lelaki yang sudah berdiri dan siap
memelukmu erat.

Kini aku tahu, semesta tidak lagi sedang bercanda.
Hanya saja aku yang sedang bercanda untuk tetap
mengharapkamu untuk kembali pulang padaku, tapi
kenyataannya tidak.
Dasar semesta!

139

Bermalam Bersama Senja

Ruang Luka

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Kamu berhasil membuat aku jatuh cinta
Kamu juga berhasil membuat aku kembali kecewa
Masalah menyembuhkan hati hanya waktu yang bisa
Tugasku hari ini hanyalah bahagia, tak mau kembali
untuk terluka.

Ruang luka yang kau gores masih tersisa
Bahkan puing-puingnya saja masih belum ku bereskan
Nanti saja, aku sedang malas membereskannya
Biarkan seperti itu, sampai ada seseorang yang rela
membereskannya.

Aku yakin, pasti suatu saat puing itu akan utuh kembali
Bersama sebuah lembaran baru yang ku tulis
Hari ini biarkan hatiku terluka bahkan hancur, tak jadi
masalah bagiku
Tapi aku mohon pada Tuhan, ketika waktunya tiba
biarkan ruang luka itu sembuh
Dan berubah menjadi ruang bahagia

140

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra
Ruang saat aku menemukan dirimu, orang yang rela
menerima kekurangan dan kelebihanku.

141

Bermalam Bersama Senja

Jejak Malam

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Seperti malam pada biasanya, membiarkan pikiran
berimajinasi secara liar. Suara yang tersembunyi di
malam hari perlahan terdengar tak berirama…
Sayup-sayup angin malam berhembus menyampaikan
sebuah pesan. Ruangan gelap hanya bermodalkan lampu
duduk menemani setiap jejak pada malam itu…
Aku duduk dan mengambil secarik kertas serta pena lalu
menuliskan sebuah kata yang mewakili sebuah
perasaan,
“Aku rindu kamu. Sudah sekitar satu tahun kita tak
bertemu. apa kabar kamu di sana?”

Terkadang kita seperti orang asing yang saling tak kenal,
yang tak mengabari bahkan nyaris tak peduli. Padahal
aku sudah memaafkanmu…
Kali ini aku tidak ingin kau terluka kembali membiarkan
orang lain merusak hati yang telah aku perbaiki. Pada
jejak malam aku sampaikan padamu bahwa rindu
adalah perantara antara kau dan aku untuk saling
bertemu…
Aku rindu, tapi bagaimana denganmu?

142

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Harapan

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Kenapa semesta mempertemukan kita?
Hingga akhirnya perpisahan menjadi jarak di antara kita.

Kenangan yang kian merambat otak menjalar ke setiap
organ hati lalu bereaksi menjadi sebuah kerinduan yang
tak sempat tersampaikan.
Malam menutup perjumpaan, detak jantung yang tidak
karuan bermetamorfosa menjadi sebuah nyanyian
keheningan. Diam sunyi, kembali pada sebuah ingatan
kecil dalam peristiwa masa lalu. Terjebak dalam sebuah
sesal dan kembali pada alur yang rumit.

Ketika hati mulai menyerah, resah dan berputus asa
datang sosok mentari yang membawa cahaya pelangi.
Menghiasi kesunyian malam pada waktu itu. Sore
melirik malam tanda harus pulang. Senja pamit bersama
dengan sebuah harapan baru.

143

Bermalam Bersama Senja
“Cinta itu berbicara tentang kesedihan, melepaskan,

kehilangan dan mengikhlaskan”

144

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Rumah

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Rumah itu tempat ternyaman untuk kembali.
Meskipun aku sudah pergi jauh, sebaik-baiknya tempat
kembali adalah rumah, itu yang banyak dibincangkan
orang-orang.

Kamu adalah rumah yang ternyaman bagiku,
untuk berbagi kisah di dalamnya. Kisah sedih, canda
bahkan tawa.

Tapi pada akhirnya aku tahu,
bahwa kamu tidak dapat menjadi tempat bercanda,
tertawa atau bahkan berteduh di saat sepi.
Tapi setidaknya aku pernah mengukir cerita di sana,
bersama kamu orang yang disayang.

Kini, rumah itu tidak berpenghuni lagi,
sudah banyak kisah luka di dalamnya.
Hingga aku beranjak pergi,
meninggalkan semua kepahitan tentang dirimu.

145

Bermalam Bersama Senja

Candaan Malam

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Saat Malam
Aku ingin bersembunyi dalam gelap.
Tak ingin siapapun menemukan diriku,
bahkan jangkrik yang sedang berpesta saat itu.

Saat Malam,
Aku ingin seperti putri malu,
yang menutup diri untuk tak menyapa siapapun
bahkan wajahmu yang melintas sesaat.

Tapi kau menitip pesan kepada sang angin,
Bahwa aku bersembunyi, dan dia menemukanku…

Dasar Malam,
kini kau bergurau keterlaluan

146

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Candaan Malam #2

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Saat Malam,
Aku bisa bercumbu dengan alam,
Berdialog dengan rumput yang disapu kenangan
Menunggu kisah untuk di dongengkan.
Saat Malam,
Lagi-lagi namamu yang kupikirkan,
Memandang awan, hanya untuk memastikan kau baik-
baik saja.
Dasar Malam,
Tak bisa membuatku tidur dengan nyaman…

147

Bermalam Bersama Senja

Abu Masa Lalu

Oleh : M. Rizky Alif

Aku tak tahu, jalan mana yang harus ku pilih
Aku terbakar hingga menjadi abu
Aku kehilangan arti hidup,
kenangan kini hanya menjadi sebuah cerita di antara
kita.
Tidak untuk mengulang tapi hanya untuk diingat…

Terima kasih atas luka, suka bahkan duka
yang telah kau berikan selama ini.
Aku tahu, ini sulit untukmu dan diriku
Tapi kuharap ini adalah keputusan terbaik
Dariku, masa lalumu…

148

M. Rizky Alif | Tesar Dwi Saputra

Percakapan Luka

Oleh : Tesar Dwi Saputra

Aku rindu dengan percakapan yang sering kita bahas
Pelantaran taman sekolah adalah tempat favorit kita
Dulu, kita berbicara tentang aku dan kamu
Kita sama-sama hanyut dalam sebuah asmara rasa…

Tapi, kini obrolan kita hanya sebatas sapaan
Ada lelaki yang telah menunggumu berdiri di sana
Aku tak berani untuk lebih dalam membahas masa
lalu…

Biarkan taman ini menjadi saksi
atas pertemuan, perpisahan dan kenangan di dalamnya
Aku tahu bahwa ruang luka ini masih ada namamu
dan aku belum membereskan sepenuhnya…

149

Bermalam Bersama Senja

“Dia hanya bercanda, harusnya kamu tertawa
bukan malah jatuh cinta”

150


Click to View FlipBook Version