The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Ni Luh Putu Suryani, 2024-04-29 07:02:34

MODUL AJAR BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

MODUL AJAR BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Keywords: Kelompok 2

MODUL AJAR Belajar dan pembelajaran Dosen pangampu AnakAgung Dewi Sutyaningsih, S.Pd, M.Pd


DISUSUN OLEH: Ni Luh Putu Suryani / 16/ 2311031332 Ni Putu Priska Dewi Elicia Putri / 17/ 2311031333 Ni Made Catrie Prapinta/ 18/ 2311031349 Ni Made Wina Ayu Dwipayani/ 19/ 2311031353 Ni Putu Ayu Indah Pradnyadewi/ 20/ 2311031361 Ni Kadek Mita Prasetia/ 21/ 2311031363 Sagung Wina Anggreni/ 22/ 2311031366 Ni Kadek Dwi Okta Monica Putri/ 23/ 2311031367 Ni Komang Ayu Sari Pratiwi/ 24/2311031368 Luh Ayu Pradnyawati/ 25/ 2311031375 I Putu Raditha Kusuma/ 26/ 2311031384 Ni Komang Ayu Trijayanti/ 27/ 2311031386 Ni Kadek Nova Senja Pratiwi 28/2311031396 I Made Adi Wira Nata/ 29/ 2311031400 Ni Kadek Dina Yuliartini 30/2311031417 Emilia Sinta Tambunan/ 31/ 2311031437 Ni Kadek Eliana Vebianti/ 32/ 2311031470 I Komang Ari Utama Krisnajaya/ 33/ 2311031477


BELAJAR DAN PEMBELAJARAN MODUL AJAR


Fase :A Alokasi Waktu : 45 Menit Penyusun : Kelompok 1 Instansi: Universitas Pendidikan Ganesha IDENTITAS SARANA PRASARANA KOMPETENSI AWAL PROFIL PELAJAR PANCASILA Peserta didik dapat mengetahui tentang pengertian, hakikat, ciri – ciri belajar, dan pilar - pilar belajar menurut UNESCO Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Beraneka global Gotong royong Mandiri Kretif dan Bernalar kritis Media Pembelajaran Materi melalui power point Proyektor Leptop Buku Bacaan E-Modul belajar dan pemebalajaran Video pembelajaran melalui youtube


TARGET PESERTA DIDIK TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN JUMLAH PESERTA DIDIKMODEL PEMBELAJARAN 33 peserta didik • Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. • Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS). Cooperative learning Peserta didik dapat memahami pengertian, hakikat, ciri – ciri belajar, dan pilar - pilar belajar menurut UNESCO


PEMAHAMAN BERMAKNA KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTANYAAN PEMANTIK• Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. • Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS). Apakah kalian pernah belajar?Jika pernah, apa yang kalian ketahui terkait belajar? Bagaimana ciri – ciri orang belajar? Kegiatan Pendahuluan Peserta didik dan Dosen membuka kegiatan dengan aktifitasrutin kelas, sesuai kesepakatan kelas (menyapad, berdoa, dan mengecek kehadiran). Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran Kegiatan Penutup Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya terkaitmateri yang belum dipahami Dosen dan peserta didik menyimpulkan kegiatan belajar. Dosen memberi motivus dan merefleksi hasil pembelajaran. Menutup pembelajaran dengan doa Kegiatan Inti Peserta didik membagi kelompok menjadi beberapakelompok dengan anggota 2 atau 3 orang Peserta dielik menyimak petunjuk mengenai pembelajarandari Dosen. Peerta delik membuat makalah dan PPT mengenai hakikat hasil belajar, ciri - ciri hasil belajar, dan pilar – pilar belajarmenurut UNESCO Pserta didik dalam kelompok penyaji melakukanpresentasi kelompok Melakukan kegiatan diskusi setelah berakhirnya presentasiberupa tanya jawab Desen muluruskan kembali pemahaman, serta memberikan apresiasi keaktifan peserta didik


PROSEDUR PENILAIAN ASESMEN PENILAIN KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMIDEAL Penilaian afektif (sikap) Penilaian Motorik ( Pengetahuan) Keterampilan Inspirasi Kegiatan Pengayaan : Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-ratamengikuti pembelajaran dengan pengayaan. Remedial : Remedial dilakukan dengan diberikan kepada pesertadidik yang membutuhkanbimbingan untuk memahamimateri ataupembelajaran mengulang siswa yang belummecapai CP.


BAHAN AJAR


Pengertian Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahantingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dariberbagai materi yang telah dipelajari. Dalam konteks ini, belajar mengacu pada aktivitas sadar yang dilakukan oleh individu melalui latihan maupun pengalaman yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang mencakup aspekkognitif, afektif, dan psikomotorik. Secara lebih umum, belajar adalah proses memperolehpengetahuan atau keterampilan melalui studi, latihan, ataupengalaman. Sementara itu, pembelajaran adalah proses pemfasilan pengetahuan atau keterampilan yang dilakukanoleh seseorang. Dalam konteks ini, belajar juga berkaitandengan beradaptasi atau mengubah perilaku ke arah yang lebih sesuai terhadap tujuan belajar atau lebih baik dan lebihpotensial dari keadaan sebelumnya. PENGERTIAN BELAJAR


Adapun beberapa pengertian belajar menurut para ahli: Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses pebuatan yang drilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkanperubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Menurut Edward Thorndike, belajar adalah suatu proses menghubungkan stimulus dan respons yang terjadi secaraberulang. Menurut Jean Piaget, belajar adalah proses konstruksipengetahuan baru berdasarkan pengalaman sebelumnya. Menurut Moh. Surya (1981) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individuuntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang barukeseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiridalam interaksinya dengan lingkungan. Menurut W.Gulo (2002) Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diriseseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah lakudalam berpikir, bersikap, dan berbuat. PENGERTIAN BELAJAR MENURUT PARA AHLI


Perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar memiliki beberapa ciri khas yang dapat membantu kita memahaminya lebih baik. Berikut adalah beberapa ciriciri perubahan perilaku yang termasuk hasil belajar: 1. Perubahan yang Disadari dan Disengaja (Intensional): Belajar melibatkan perubahan tingkah laku yang disadari atau disengaja oleh individu. Individu tersebut memahami bahwa ada peningkatan pengetahuan atau keterampilan yang dihasilkan dari proses belajar 2. Perubahan yang Berkesinambungan (Kontinu): Perubahan yang terjadi merupakan kelanjutan dari pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya. Contohnya, seseorang yang sudah memahami penjumlahan dan pengurangan dapat memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk mempelajari perkalian dan pembagian. 3. Perubahan yang Fungsional: Hasil dari belajar adalah perubahan yang fungsional, artinya berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk kepentingan individu, baik saat ini maupun di masa depan. CIRI - CIRI PERUBAHAN PRILAKU DARI HASIL BELAJAR


Perubahan perilaku yang tidak termasuk hasil belajar memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari perubahan yang terjadi akibat proses belajar. Berikut adalah beberapa ciri-ciri perubahan perilaku yang tidak termasuk hasil belajar: 1. Perubahan yang Tidak Disadari (Non-Intensional): Perubahan perilaku yang tidak disadari atau tidak direncanakan oleh individu tidak dapat dianggap sebagai hasil belajar. Contohnya, jika seseorang mengalami perubahan perilaku karena faktor luar seperti efek alkohol, ini bukanlah hasil dari proses belajar. 2. Perubahan yang Bersifat Sementara: Jika perubahan perilaku hanya bersifat sementara dan tidak berkelanjutan, maka ini tidak dapat dianggap sebagai hasil belajar. Belajar melibatkan perubahan yang berkesinambungan dan fungsional. 3. Perubahan yang Tidak Menghasilkan Pengetahuan atau Keterampilan Baru: Hasil belajar biasanya mencakup peningkatan pengetahuan atau keterampilan. Jika perubahan perilaku tidak membawa manfaat baru dalam hal pengetahuan atau keterampilan, maka ini bukan hasil dari belajar. CIRI CIRI PERUBAHAN PEILAKU YANG TIDAK TERMASUK HASIL BELAJAR


UNESCO telah mengidentifikasi empat pilar pendidikan yang menjadi dasar dalam membangun sistem pendidikan yang berkualitas. Mari kita jelajahi makna dari masing-masing pilar ini: 1. Pembelajaran Seumur Hidup (Learning to Know): Pilar ini menekankan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat. Belajar bukan hanya terjadi di sekolah, tetapi juga melibatkan seluruh rentang usia. Ini mencakup penguasaan pengetahuan, berpikir kritis, dan keterampilan penelitian. 2. Mempersiapkan Peserta Didik untuk Hidup Berdampingan dan Menghargai Keragaman (Learning to Live Together): Pilar ini mengajarkan nilai-nilai keragaman dan saling menghormati. Peserta didik perlu dipersiapkan untuk hidup dalam masyarakat yang beragam budaya, agama, dan latar belakang. 3. Mengembangkan Keberanian dan Keterampilan Mengambil Keputusan (Learning to Be): Pilar ini melibatkan pengembangan kepribadian dan tanggung jawab pribadi. Siswa diajarkan untuk mengambil keputusan bijaksana dan mengaktualisasikan diri. 4. Meningkatkan Kinerja Pendidikan (Learning to Do): Pilar ini menekankan pentingnya keterampilan praktis dan kompetensi. Siswa harus mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi nyata. PILAR -PILAR BELAJR MENURUT UNESCO


DAFTAR PUSTAKA Setiawati, S. M. (2018). Telaah Teoritis: Apa Itu Belajar ?. Helper. 35(1).33. https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/helper/article/view/1458 Santrock, J. W. (2013). Life-Span Development (14th ed.). New York: McGraw-Hill. UNESCO. (2015). "Four Pillars of Learning." UNESCO Education Sector. Syah, Muhibbin. (2013). Psikologi blogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.


HAKIKAT HASIL BELAJAR Modul Ajar FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR


MBelajar dOan PemDbelajU aran L AJAR Identitas Penulis Fase : A Alokasi Waktu : 45 menit Penulis. : Kelompok 2 Instansi : Universitas Pendidikan Ganesha Peserta didik mampu menguasai Hakikat Belajar dan Pilar Pendidikan UNESCO Peserta didik menguasai konsep dasar Belajar. • Bagimana konsep dasar mengenai Belajar ? Tujuan Pembelajaran Asesmen Awal Target Peserta Didik Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Sarana Media 1) Komputer/Laptop 2) Proyektor 3) Jaringan Internet Model Pembelajaran Cooperative Learning


1.Peserta didik dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. 2.Peserta didik menyimak materi yang ditayangkan melalui slide di depan kelas tentang Teori-teori belajar 3.Peserta didik menyimak video-video tentang teori-teori belajar behavioristik, jean peaget dan vygotsky 4.Setiap kelompok menganalisis video dan materi yang dipaparkan. 5. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. 6.Peserta didik diberi penguatan pemahaman dengan memberikan apresiasi terhadap kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 Penutup Hakikat dan Faktor Hasil Belajar Pendahuluan Kegiatan Inti 1.Melakukan apersepsi (salam, sapa, cek kehadiran peserta didik). 2.Menyanyikan lagu wajib nasional "Garuda Pancasila” 3.Ice Breaking "tepuk tunggal, ganda" 4.Menyampaikan tujuan pembelajaran 5.Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran. 1.Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan mengenai hal yang belum dipahami dalam aktivitas pembelajarannya 2.Peserta didik menyimpulkan materi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya. 3.Pendidik menanyakan perasaan dan pemahaman peserta didik (kegiatan refleksi). 4.Menutup pembelajaran.


bahan Ajar HAKIKAT HASIL BELAJAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR


Hasil belajar merupakan Suatu perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar/peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar. Pada penguasaan keterampilan, serta kemampuan menerapkan pengetahuan dalam konteks praktis.Menurut penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Educational Psychology," hasil belajar adalah indikator penting dari pencapaian pendidikan. Ini menunjukkan bahwa hasil belajar berperan dalam mengevaluasi efektivitas sistem pendidikan Gogne membagi hasil belajar dalam 5 kategori, yaitu (dalam Enina Diron, 2011): Definisi Hasil Belajar a)Informasi verbal. Informasi verbal adalah kesanggupan untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulis. Pemilikan informasi verbal memugkinkan individu berperan dalam kehidupan. c) Strategi kognitif. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah b) Keterampilan intelektual. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang keterampilan intelektual sendiri dari diskriminasi jamak, konsep konkret dan terdefinisi,dan prinsip.


d)Sikap. Sikap merupakan kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut c)Sudjana (2009) Menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang didapatkan peserta didik setelah menerima pengalaman belajar. a)Keterampilan motorik. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan rangkaian tegas jasmani dalam urusan dankoordinasi, sehingga berwujud otomatisme gerak jasmani. a) Arsyad (2005) Menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku dari sisi pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik setelah mengalami proses belajar. b) Mudjiono (2006) Menyatakan bahwa hasil belajar adalah puncak dari proses belajar baik dalam bentuk dampak pengajaran dan dampak pengiring. Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli


d)Purwanto (2011) Menyatakan bahwa Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi pada peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. e)Coyle, Carter, Campbell dan Talor (2014) Menyatakan bahwa hasil belajar adalah pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dari peserta didik yang dapat ditunjukkan atau didemonstrasikan melalui kemampuan seperangkat tes yang bersesuaian. f) Omer Hamalik (2016) Menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang (Peserta Didik) yang dapat diamati dan diukur yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. g) Cammilleri & Cammilleri (2020) Menyatakan bahwa hasil belajar adalah bukti bahwa pembelajaran telah tercapai yang dapat terlihat dari peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam bentuk pengetahuan, sikap, tingkah laku, dan level keterampilan. Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli


Menurut Benjamin Bloom, seorang psikolog pendidikan dari Amerika Serikat, jenis-jenis hasil belajar dibagi menjadi 3 yaitu: a)Kognitif Kognitif adalah jenis hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan intelektual siswa. Hasil belajar kognitif ini dibagi ke dalam enam tingkatan, mulai dari yang paling rendah hingga paling tinggi, yaitu: - Knowledge (pengetahuan), yaitu hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam mengingat informasi yang sudah dipelajarinya. - Comprehension (pemahaman), yaitu hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami dan menafsirkan informasi. - Application (Penerapan), yaitu kemampuan bagaimana siswa menerapkan hasil pembelajarannya pada situasi tertentu. - Analysis (Analisis), yaitu kemampuan siswa untuk melihat bagian-bagian dari satu kesatuan yang utuh. - Synthesis (Sintesis), yaitu kebalikan dari analisis. Sintesis merupakan kemampuan menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam satu kesatuan yang utuh - Evaluation (Evaluasi/Penilaian), yaitu kemampuan siswa dalam membuat pertimbangan terhadap situasi tertentu, nilai, atau ide yang mencakup kemampuannya dalam membentuk suatu pendapat mengenai suatu hal dan mampu mempertanggungjawabkan pendapatnya tersebut. Jenis-Jenis Hasil Belajar


Jenis-Jenis Hasil Belajar b)Afektif Afektif merupakan jenis hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan emosional siswa, seperti perasaan, minat, sikap dan kepatuhan terhadap moral. Jenis hasil belajar yang satu ini juga dibagi ke dalam beberapa tingkatan, yaitu: - Receiving (sikap menerima), yaitu kemampuan yang dimiliki siswa dalam mengembangkan suatu kesadaran akan suatu hal. - Responding (memberikan respons), yaitu kemampuan siswa dalam menunjukkan minat aktif pada sesuatu. - Valuing (nilai), yaitu kemampuan siswa dalam memberikan penilaian terhadap suatu kejadian, apakah itu termasuk hal yang baik atau buruk.- Organization (mengatur), yaitu siswa dapat mengombinasikan dua nilai yang berbeda sehingga membentuk satu nilai baru yang bersifat universal dan terciptanya perbaikan nilai secara umum. - Characterization (karakteristik), yaitu siswa sudah mampu memadukan semua nilai. Hal ini bisa dilihat dari kepribadian dan tingkah lakunya. c)Psikomotorik Jenis hasil belajar ini berhubungan dengan pengembangan kemampuan dalam hal gerak seperti otot. Hasil belajar ini dibagi menjadi enam tingkat keterampilan, yaitu: 1.Keterampilan gerak dasar 2.Gerak refleks 3.Kemampuan perseptual 4.Kemampuan di bidang fisik 5. Gerakan-gerakan terampil 6.Keterampilan kompleks, seperti gerakan ekspresif dan interpretative


Contoh Hasil Belajar Tujuan dan Manfaat Belajar Berikut ini beberapa contoh hasil belajar siswa pada beberapa mata pelajaran. A.Dapat mengidentifikasi, merumuskan, dan memecahkan masalah dalam mata pelajaran Kimia. B.Membangun model probabilitas yang berfungsi untuk mengukur risiko dari sistem asuransi, dan menggunakan data serta teknologi untuk menarik kesimpulan statistik yang sesuai. C.Menggunakan vektor dasar, desain 3D, video, dan teknologi web dalam menciptakan karya seni dalam mata pelajaran Seni. D.Menerapkan perhitungan untung-rugi dalam kegiatan jual-beli barang yang telah dipelajari dalam mata pelajaran Matematika. E.Mengidentifikasi karakteristik dari struktur tubuh manusia dan menjelaskan fungsi struktur tersebut seperti yang telah dipelajari dalam mata pelajaran Biologi. F.Mampu membaca alat ukur, seperti jangka sorong dan mikrometer sekrup dalam mata pelajaran Fisika. G.Memahami fungsi dan cara membaca peta tipografı dalam mata pelajaran Geografi. A.Tujuan Hasil Belajar Untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau symbol. B.Manfaat Hasil Belajar a) Menambah pengetahuan b) Lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya c) Lebih mengembangkan keterampilannya d) Memiliki pandangan yang baru atas sesuatu hal e) Lebih menghargai sesuatu dari pada sebelumnya.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar A.Menurut Rusman (2012) membahas faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi dua faktor, yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis, - Faktor fisiologis dijelaskan sebagai faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi belajar siswa, meliputi kelelahan, cacat secara fisik yang menurunkan semangat belajar. - Faktor psikologis dejelaskan sebagai faktor yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan, meliputi kecerdasan, minat, bakat, motivasi, perhatian, dan kognitif peserta didik. B.Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni : - Faktor lingkungan : faktor lingkungan merupakan faktor luar yang memengaruhi hasil belajar peserta didik. Faktor ini meliputi lingkungan fisik (alam) contohnya suhu udara yang panas atau dingin dan lingkungan sosial (pergaulan) contohnya teman teman yang sering diajak bergaul. - Faktor Instrumental : faktor instrumental contohnya yaitu 1. Keadaan lingkungan keluarga, contohnya tidak ada keteladanan atau kedisiplinan dalam belajar yang diajarkan oleh orang tua. 2. Keadaan lingkungan sekolah, contohnya metode pembelajaran yang digunakan dalam kelas serta harmonisasi kelas dalam proses pembelajaran 3. Keadaan lingkungan masyarakat, contohnya mengikuti kegiatan positif yang menunjang pembelajaran.


A. Daftar Rujukan Wibowo, H. (2020). Pengantar Teori-teori belajar dan Model-model pembelajaran. Puri cipta media. Winataputra, U. S., Delfi, R., Pannen, P., & Mustafa, D. (2014). Hakikat belajar dan pembelajaran. Hakikat Belajar dan Pembelajaran, 4(1), 1-46. Faizah, Silviana Nur. "Hakikat belajar dan pembelajaran." At-Thullab: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 1.2 (2017): 175-185. Suarim, Biasri, and Neviyarni Neviyarni. "Hakikat belajar konsep pada peserta didik." Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 3.1 (2021): 75-83. Gunawan, Gunawan, Lilik Kustiani, and Lilik Sri Hariani. "Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa." Jurnal Penelitian Dan Pendidikan IPS 12.1 (2018): 14-22. Nabillah, Tasya, and Agung Prasetyo Abadi. "Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa." Prosiding Sesiomadika 2.1c (2020).


MO D U L AJAR B E L A J A R D A N P E M B E L A J A R A N IDENTITAS TUJUAN PEMBELAJARAN Fase : A Waktu : 45 Menit Instansi : Universitas Pendidikan Ganesha Setelah mengikuti perkuliahan tentang teori belajar, peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan dan menganalisis teori-teori belajar dari berbagai pandangan para ahli pendidikan. Peserta didik dapat memahami mengenai macam- macam teori pembelajaran. 1.Apakah peserta didik dapat memahami Teori belajar behavioristik,Teori belajar kognitif ,Teori belajar konstruktif 2.Peserta didik mengetahui tokoh- tokoh teori pembelajaran. ASESMEN Peserta didik regular/ umum : tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. TARGET PESERTA DIDIK Cooperative learning. Collaborative learning. MODEL PEMBELAJARAN SARANA PRASARANA Proyektor Laptop


1.Melakukan apresepsi ( salam,sapa, berdoa, mengecek kehadiran peserta didik). 2.Menyanyikan lagu wajib nasional. 3.Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran. 4.Menyampaikan tujuan pembelajaran. 5.Memberikan konsep sederhana materi yang akan dibahas. 6.Membentuk kelompok dan pemberian tugas. 1.Peserta didik dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. 2.Peserta didik menyimak materi yang telah ditayangkan melalui slide di depan kelas mengenai “Teori Belajar”. 3.Setiap kelompok menganalisis video yang telah ditayangkan. 4.Peserta didik mampu mempresentasikan hasil analisis sesuai keinginan peserta didik di depan kelas . 5.Peserta didik memberika apresiasi kepada kelompok yang mempresentasikan hasil analisisnya. MO D U L AJAR PENDAHULUAN KEGIATAN INTI PENUTUP 1.Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami. 2.Peserta didik dapat memberikan kesimpulan materi dari kegiatan pembelajaran. 3.Mengakhiri pertemuan pembelajaran dengan berdoa dan salam penutup.


Dosen dapat merefleksikan tingkat partisipasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Mereka dapat mengevaluasi apakah semua siswa terlibat secara aktif dan mencari cara untuk meningkatkan interaksi di kelas. DOSEN PENGAYAAN REMEDIAL PESERTA DIDIK KEGIATAN REFLEKSI MO D U L AJAR Menyediakan latihan tambahan atau aktivitas yang disesuaikan sengan kebutuhan peserta didik. Memberikan bimbingan individual atau kelompok kecil kepada peserta didik Peserta didik dapat merefleksikan tingkat partisipasi mereka dalam pembelajaran. Mereka dapat meninjau sejauh mana mereka terlibat dalam diskusi kelas, tugas, atau proyek. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Menyediakan tugas yang menantang bagi peserta didik. Menyediakan proyek- proyek kreatif yang memungkinkan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks baru.


Sikap Pengetahuan Keterampilan asesmen MO D U L AJAR TEKNIK PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN


BAHA N AJAR


uraian materi TEORI BELAJAR 1.Teori belajar Behavioristik Teori behavioristik Teori belajar behaviorisme merupakan teori yang didasarkan pada perubahan perilaku yang bisa diamati. behavioristik memfokuskan diri pada sebuah pola perilaku baru yang diulangi sampai perilaku tersebut menjadi otomatis atau membudaya. Teori behavioristik mengonsentrasikan pada kajian tentang perilaku nyata yang bisa diteliti dan diukur. Teori ini memandang pikiran sebagai sebuah kotak, dalam artian bahwa respon terhadap stimulus bisa diamati secara kuantitatif, apa yang ada dalam pikiran menjadi diabaikan karena proses pemikiran tidak bisa diamati secara jelas perubahan perilakunya.


. 1.Teori Behavioristik A. Teori Edward Lee Thorndike Thorndike menjelaskan bahwa belajar merupakan aktifitas adanya interaksi atau yang sering disebut dengan istilah asosiasi. Sehingga asosisasi ini terbentuk dari stimulus dan respon. Stimulus merupakan perubahan yang terjadi atas pengaruh dari lingkungan agar individu menjadi lebih aktif dalam bertindak. Disini simbol (S) sebagai sebagai singkatan dari stimulus. Sedangkan Respon merupakan semua tingkah laku yang muncul karena adanya stimulus (S). Simbol (R) sebagai singkatan dari Respon. Dapat disimpulkan bahwa dengan mengamati ataupun tidak dapat mengamati merupakan aktifitas dari perubahan tingkah laku individu. uraian materi TEORI BELAJAR


1.Teori Behavioristik B. Ivan P. Pavlov Ivan P. Pavlov (1849-1936) adalah ilmuan Rusia yang menemukan karya besar Paradigma condisioning klasik atau sering disebut pengkondisian asosiatif stimulus (S)- respon (R). Karya besarnya tersebut sangatlah berpengaruh dalam pandangan behaviorisme dengan mengembangkan teori perilaku. Pavlov melakukan percobaan dengan anjing dan air liurnya. Berdasarkan hasil percobaan Pavlov, belajar merupakan proses perubahan akan adanya syaratsyarat kondisi yang kemudian menimbulkan respon (R). scan disini uraian materi TEORI BELAJAR


1.Teori Behavioristik C. Burrhus Fredric Skinner Burrhus Fredric Skinner adalah pencetus teori Operant Conditioning yang merupakan bentuk reaksi ketidakpuasan Skinner atas teori Stimulus (S) - Respon (R) yang kemudian dikenal dengan model classical conditioning berdasar dari teori Pavlov dan koneksionisme Thorndike. Pada saat itu model teori tersebut telah memberi pengaruh yang kuat dalam pelaksanaan penelitian. Skinner menyatakan pendapatnya dengan memasukkan unsur penguatan dalam hukum akibat tersebut. Perilaku dapat menguatkan kecenderungannya dalam mengulangi kemunculannya, sedangkan perilaku cenderung tidak dapat menguatkan untuk menghilang atau terhapus. Maka dari itu, Skinner dianggap sebagai bapak operant conditioning. Operant berati sejumlah perilaku yang membawa efek sama terhadap lingkungan. scan disini uraian materi TEORI BELAJAR


uraian materi TEORI BELAJAR 2. Teori Kognitivisme Teori kognitivisme menganggap bahwa proses belajar akan terjadi apabila disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik dan mental yang belajar, sehingga teori kognitivisme ini berbeda dengan teori belajar behaviorisme. Maka dari itu, para ahli teori kognitivisme ini membagi tahap perkembangan itu dari berbagai aspek.


2. Teori Kognitivisme A. Jean Piaget Terdapat lima tahap dalam tingkat perkembangan kognitif manusia berdasarkan usia. Piaget berpendapat bahwa yang menentukan proses dan hasil belajar adalah tingkat perkembangan manusia itu. Contohnya pada anak yang baru berusia 4-7 tahun tidak bisa memahami konsep-konsep abstrak. Oleh karena itu, taraf berfikir anak pada tingkat konsep-konsep konkret sangat rentang usia itu. Anak bisa memahami konsep abstrak pada usia 11-15 tahun. Piaget menambahkan bahwa anak dilahirkan dengan beberapa skemata sensorimotor, yang memberi kerangka bagi interaksi awal 28 anak dengan lingkungannya. Pengalaman awal si anak akan ditentukan oleh skemata sensorimotor ini. Dengan kata lain, hanya kejadian yang dapat diasimilasikan ke skemata itulah yang dapat di respons oleh si anak, dan karenanya kejadian itu akan menentukan batasan pengalaman anak. scan disini uraian materi TEORI BELAJAR


2. Teori Kognitivisme B. Lev Vygotsky Teori kognitivisme yang lainnya adalah Lev Vygotsky. Vygotsky mempunyai beda pendapat dengan sebelumnya bahwa tingkat perkembangan kognitif manusia berdasarkan usia seperti dalam teori Piaget. Dikaitkan dengan proses belajar, Vygotsky berpendapat perlu menetapkan dua tingkat perkembangan yang berbeda yaitu tingkat perkembangan yang sebenarnya (aktual) dan zona perkembangan proksimal (zone of proximal development atau ZPD). Sebenarnya, tingkat perkembangan itu berdasar atas usia tertentu, namun anak bisa mempelajari sesuatu di atas tingkat perkembangan kognitif berdasarkan usia itu dengan bantuan orang lain atau lingkungan belajar. scan disini uraian materi TEORI BELAJAR


uraian materi TEORI BELAJAR 3. Teori Kontruktivisme. Teori belajar konstruktivisme berasal dari aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah konstruksi (bentukan). Pengetahuan bukan sekedar kumpulan fakta, 34 atau barang jadi yang tinggal diambil, atau ditransfer dari seorang kepada orang lain. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Menurut mendefinisikan bahwa teori konstruktivisme adalah teori yang menyatakan bahwa pesert didik secara individual harus menemukan dan mentransformasi informasi kompleks, mengecek informasi yang baru terhadap aturan-aturan informasi yang lama, dan merevisi aturan-aturan yang kama bila sudah tidak sesuai lagi (2006).


3. Teori Kontruktivisme A.Jean Piaget Teori belajar konstruktivisme yang dikembangkan oleh Piaget dikenal dengan nama konstruktivisme kognitif (personal constructivism). Konstruktivisme menurut Piaget memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses di mana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi mereka. Sehingga, belajar konstruktivisme berdasarkan Piaget adalah proses tumbuh dan berkembangnya pengetahuan melaui pengalaman scan disini uraian materi TEORI BELAJAR


3. Teori Kontruktivisme B. Lev Vygotsky Teori belajar berdasarkan pandangan Vygotsky merupakan fungsi mental yang lebih tinggi bergerak antara inter psikologi melalui interaksi sosial dan intra psikologi. Internalisasi dipandang sebagai transformasi dari kegiatan eksternal ke internal. Ini terjadi pada individu bergerak antara inter psikologi (antar orang) dan intra psikologi (dalam diri individu). Sehingga, belajar konstruktivisme menurut Vigotsky adalah proses yang melibatkan dua elemen penting, yaitu proses biologi sebagai elemen dasar dan psikososial sebagai proses yang lebih tinggi esensinya. Artinya pengetahuan yang sudah ada adalah hasil dari proses dasar dan akan berkembang ketika berinteraksi dengan social. scan disini uraian materi TEORI BELAJAR


Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh pendidik dan peserta didik atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara pendidik dan peserta didik ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Pada hakikatnya pembelajaran yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka uraian materi KESIMPULAN


Arikunto, S. 1993. Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta. Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: penerbit Alfabeta. Budayasa, I.K. 1998. Teori Belajar Perilaku. Surabaya: Unesa Unipress. Nur, M. 1998. Pemotivasian Siswa dalam Belajar. Surabaya: Unesa Unipress. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. uraian materi REFERENSI


Click to View FlipBook Version