MODUL AJAR PENGAYAAN DOSEN REMEDIAL PESERTA DIDIK Menyediakan tugas yang menantang bagi peserta didik. Menyediakan proyek- proyek kreatif yang memungkinkan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks baru. Dosen dapat merefleksikan tingkat partisipasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Mereka dapat mengevaluasi apakah semua siswa terlibat secara aktif dan mencari cara untuk meningkatkan interaksi di kelas. Peserta didik dapat merefleksikan tingkat partisipasi mereka dalampembelajaran. Mereka dapat meninjau sejauh mana mereka terlibat dalam diskusi kelas, tugas, atau proyek. Menyediakan latihan tambahan atau aktivitas yang disesuaikan sengan kebutuhan peserta didik. Memberikan bimbingan individual atau kelompok kecil kepada peserta didik KEGIATAN REFLEKSI KEGIATAN PENGAYAAN & REMEDIAL Disusun oleh : Ni Made Catrie Prapinta Tahun : 2024 Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Dosen Pangampu : Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd.,M.Pd
MODUL AJAR Sikap Pengetahuan Keterampilan Disusun oleh : Ni Made Catrie Prapinta Tahun : 2024 Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Dosen Pangampu : Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd.,M.Pd ASESMEN TEKNIK PENILAIAN instrument penilaian
BAHAN AJARDISUSUN OLEH NI MADE CATRIE PRAPINTA MENGUASAI KELOMPOK MODEL PEMBELAJARAN SISTEM PERILAKU
URAIAN MATERI URAIAN MATERI A. Pengertian Model Pembelajaran Sistem Perilaku Model adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Dengan pengertian demikian, maka pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik. Model adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Dengan pengertian demikian, maka pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik. Ciri-ciri sistem model perilaku atau Behavioral Models yaitu: Ciri-ciri sistem model perilaku atau Behavioral Models yaitu: a. Seluruh modelpadakelompokini didasarkanpadahasil sharingkajianteori-teori secara umum,yangkemudian dipersandingkan/ diintegrasikan denganteori-teoriperilaku(yang dikondisikan). b. Beberapa teoriyang mendasari: teori-teori belajar secaraumum, teori belajar sosial, teorimodifikasiperilaku, danteori-teori terapiperilaku. c. Secaraumum menekankanpadaperubahanperilakuyangterlihat (observable) dibandingperilaku-perilakusecarapsikologis atauperilakuyangtidak bisa diamati. d. Penerapanprinsip-prinsipstimulus terkontrol danreinforcementyang menjadi dasar penerapan modelpembelajaraninteraktif dan mediasi belajar terkondisikan, baikpada pembelajaransecara individu maupunkelompok. e. Pengembangankemampuan belajar melauifakta-fakta,konsep-konsep danketerampilandipandangsama baiknyauntuk mereduksi tingkatkecemasan maupununtuk memperolehkegiatanrelaksasi individu. a. Seluruh modelpadakelompokini didasarkanpadahasil sharingkajianteori-teori secara umum,yangkemudian dipersandingkan/ diintegrasikan denganteori-teoriperilaku(yang dikondisikan). b. Beberapa teoriyang mendasari: teori-teori belajar secaraumum, teori belajar sosial, teorimodifikasiperilaku, danteori-teori terapiperilaku. c. Secaraumum menekankanpadaperubahanperilakuyangterlihat (observable) dibandingperilaku-perilakusecarapsikologis atauperilakuyangtidak bisa diamati. d. Penerapanprinsip-prinsipstimulus terkontrol danreinforcementyang menjadi dasar penerapan modelpembelajaraninteraktif dan mediasi belajar terkondisikan, baikpada pembelajaransecara individu maupunkelompok. e. Pengembangankemampuan belajar melauifakta-fakta,konsep-konsep danketerampilandipandangsama baiknyauntuk mereduksi tingkatkecemasan maupununtuk memperolehkegiatanrelaksasi individu.
B. PRINSIP-PRINSIP DALAM MODEL PEMBELAJARAN SISTEM PERILAKU Adapun prinsip-prinsip dalam model pembelajaran sistem perilaku, diantaranya: 1. Perilaku sebagai fenomena yang bisa diamati dan diidentifikasi 2. Kebutuhan terhadap tingkah laku yang kurang adaptif 3. Tujuan tingkah laku adalah hal yang khusus, terpisah, dan bergantung pada individu 4. Teori tingkah laku fokus pada “hal-hal yang ada disini dan terjadi saat ini” Rumpun model pembelajaran Sistem Prilaku ini didasarkan pada the body of knowledge yang kita sebut teori prilaku ( behavior theory ). Istilah-istilah lain seperti teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi perilaku, atau perilaku terapi digunakan oleh para ahli yang merujuk pada setiap model dalam kelompok ini. 1. Model Belajar Cara Belajar dari Pembelajaran Menguasai (Mastery Learning) Pembelajaran menguasai (Mastery Learning) adalah kerangka berpikir dalam merencanakan rangkaian instruksional, yang dirumuskan oleh John B. Carrol (1971) dan Benjamin Bloom (1971). 2. Instruksi Langsung Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) merupakan salah satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. URAIAN MATERI C. RUMPUN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SISTEM PERILAKU
URAIAN MATERI 3. Assertive Training Assertive Training merupakan latihan keterampilan-sosial yang diberikan pada individu yang diganggu kecemasan, tidak mampu mempertahankan hak-haknya, terlalu lemah, membiarkan orang lain merongrong dirinya, tidak mampu mengekspresikan amarahnya dengan benar dan cepat tersinggung (Corey, 2009: 215). Willis (2004:72) menjelaskan bahwa assertive training merupakan teknik dalam konseling behavioral yang menitikberatkan pada kasus yang mengalami kesulitan dalam perasaan yang tidak sesuai dalam menyatakannya. 4. Model Belajar Dari Simulasi Model pembelajaran simulasi merupakan model pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris) atau proses. 5. Model Pembelajaran Kontrol Diri a. Definisi kontrol dirii tau self control Dalam kamus psikologi disebutkan, definisi kontrol diri atau self control adalah kemampuan individu untuk mengarahkan tingkah lakunya sendiri dan kemampuan untuk menekan atau menghambat dorongan yang ada. b. Pendekatan belajar control/pengendalian diri Pendekatan belajar control/pengendalian diri bertolak dari keyakinan bahwa perilaku peserta didik merupakan hasil belajar.
6. Model Pembelajaran Relaksasi a. Definisi Relaksasi Model relaksasi dapat dijadikan bantuan bagi siswa yang mengalami stress akademik. Model ini dapat digabungkan denganmodel yang lainnya. Relaksasi merupakan suatu proses yang membebaskan mental dan fisik dari segala macam faktor yang menyebabkan adanya ketegangan dengan menggunakan berbagaimacam teknik. b. Prosedur relaksasi Pelatihan relaksasi melibatkan beberapa prosedur, yaitu: 1) Siswa diberi intruksi yang mengajarkan mereka untuk bersantai. Membayangkan berada pada lingkungan santai dan tenang. 2) Bernafas dalam dan teratur 3) Pada saat yang sama siswa difokuskan pada pikiran atau gambaryang menyenangkan. 4) Siswa diajarkan bagaimana untuk bersantai dengan semua otot. Otot-otot lengan, diikuti kepala, bahu dan leher, punggung, perut, dan dada, dan kemudian tungkai bawah.
PUTRANTA, HIMAWAN. MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK SISTEM PERILAKU: BEHAVIOR SYSTEM GROUP LEARNING MODEL. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, 2018. Octavia, Shilphy A. Model-model pembelajaran. Deepublish, 2020.
MODUL AJAR BELAJAR DAN PEMBELAJARAN LUH AYU PRADNYAWATI Disusun oleh:
Fase : A Alokasi Waktu : 45 Menit Penulis : Luh Ayu Pradnyawati Instansi : Universitas Pendidikan Ganesha 1.Peserta didik dapat memahami metodemetode pembelajaran. 2.Peserta didik dapat mengetahui metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok dan pembrian tugas. Peserta didik dapat memahami metode-metode pembelajaran. 1.Apakah peserta didik dapat mengetahui metodemetode pembelajaran? 2.Siapakah yang mampu untuk menjelaskan metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok dan pembrian tugas? IDENTITAS TARGET PESERTA DIDIK ASESMEN AWAL MODEL PEMBELAJARAN SARANA PRASARANA TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik reguler/tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam memahami dan mencerna materi. 1. Komputer / Laptop 2. Proyektor 3. Jaringan Internet COLLABORATIVE LEARNING MODUL AJAR
MODUL AJAR PENUTUP KEGITAN INTI PENDAHULUAN 1. Melakukan apresepsi yaitu salam, sapa, berdoa, mengecek kehadiran. 2. Menyanyikan lagu wajib nasional. 3. Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran. 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Memberikan konsep sederhana materi yang akan dibahas. 6. Membentuk kelompok dan pemberian tugas. 1.Peserta didik dibagi kelompok yang terdiri dari 3-5 orang. 2.Peserta didik menyimak materi yang telah ditayangkan melalui slide di depan kelas mengenai “metode-metode pembelajaran.“ 3.Setiap kelompok menganalisis video yang ditayangkan. 4.Peserta didik mampu mempresentasikan hasil analisis sesuai keinginan peserta didik di depan kelas. 5.Peserta didik memberikan apresiasi kepada kelompok yang telah mempresentasikan hasil analisisnya. 1.Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami selama pembelajaran 2.Peserta didik dapat memberikan kesimpulan materi dari kegiatan pembelajaran. 3.Mengakhiri pertemuan pembelajaran dengan berdoa dan salam penutup DENPASAR, 27 APRIL 2024 DOSEN MATA KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARANANAK AGUNG DEWI SUTYANINGSIH, S.PD., M.PD. NIDN. 1993012720180502352 MENGETAHUI, REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA PROF. DR. IWAYAN LASMAWAN, M.PD. NIP. 196702211993031002
MODUL AJAR KEGITAN REFLEKSI DOSEN REMEDIAL PESERTA DIDIK PENGAYAAN Dosen dapat merefleksikan tingkat partisipasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Mereka dapat mengevaluasi apakah semua siswa terlibat secara aktif dan mencari cara untuk meningkatkan interaksi di kelas. Peserta didik dapat merefleksikan tingkat partisipasi mereka dalam pembelajaran. Mereka dapat meninjau sejauh mana mereka terlibat dalam diskusi kelas, tugas, atau proyek. Menyediakan tugas yang menantang bagi peserta didik. Menyediakan proyek- proyek kreatif yang memungkinkan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks baru. Menyediakan latihan tambahan atau aktivitas yang disesuaikan sengan kebutuhan peserta didik. Memberikan bimbingan individual atau kelompok kecil kepada peserta didik
MODUL AJAR 1.Sikap : Observasi 2.Pengetahuan : Tanya jawab 3.Keterampilan : Unjuk kerja TEKNIK PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN 1. Penilaian Sikap instrumen penilaian sikap sosial. keterangan : ASESMEN PENILAIAN PENGETAHUAN RUBRIK RUBRIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL
BAHAN AJAR METODE-METODE PEMBELAJARAN CERAMAH, TANYA JAWAB, DISKUSI, KERJA KELOMPOK, DAN PEMBERIAN TUGAS Dosen Pangampu : ANAK AGUNG DEWI SUTYANINGSIH, S.PD., M.PD. LUH AYU PRADNYAWATI Disusun Oleh :
URAIAN MATERI Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya. Pendapat lain juga mengatakan bahwa learning methods merupakan sebuah strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang diaplikasi tenaga pendidik agar tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan bisa tercapai dengan baik. Melalui cara ini maka diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian sangat penting bagi seorang pendidik untuk mengenal metode dalam pembelajaran supaya siswa merasa semakin bersemangat saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, pemilihan metode yang tepat, membuat siswa tidak cepat merasa bosan atau jenuh ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI Metode pembelajaran yang paling popular di Indonesia bahkan dinegara-negara lainnya adalah metode ceramah. Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok individu Metode ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik. Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Kelebihan-kelebihan dari metode ceramah: 1.Praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan. 2.Efisien dari sisi waktu dan biaya. 3.Dapat menyampaikan materi yang banyak. Kelemahan dari metode cermah yaitu: 1.Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja. 2.Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar. 3.Murid akan lebih bosan dan merasa mengantuk, karena dalam metode ini, hanya guru yang aktif dalm proses belajar mengajar, sedangkan para peserta didik hanya duduk diam mendengarkan penjalasan yang telah diberikan oleh gurunya METODE CERAMAH
URAIAN MATERI Metode ini merupakan usaha penyingkiran rintangan selama atau sesudah berlangsungnya masa ceramah. Hal ini untuk mempermudah para peserta didik menanyakan soal tentang materi yang diberikan. Dengan proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan yang penting. Pertanyaan yang baik dengan teknik pengajuan yang tepat akan Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajarmengajar. Dalam pelaksanaannya terjadi interaksi antara penanya dan penjawab yang menjadi suatu proses partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap masalah yang sedang dibicarakan dan mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif siswasebab berpikir itu sendiri adalah bertanya. Kelebihan metode tanya jawab sebagai berikut: 1.Dapat mengalihkan perhatian siswa dan memfokuskan siswa sekalipun pada saat itu siswa sibuk bermain dan bercanda sesama teman. 2.Dapat membentuk pola pikir ilmiah siswa 3.Dapat membentuk mental siswa yang baik dalam Kelemahan metode tanya jawab sebagai berikut: 1.Siswa merasa kurang nyaman atau takut apabila guru tak acuh atau tidak memberikan support dan semangat untuk tampil berani. 2.Pertanyaan kadang-kadang menyulitkan siswa untuk memahami. 3.Problem waktu juga masalah karena memakan banyak waktu, siswa di tuntut untuk berpikir terlebih dahulu. METODE TANYA JAWAB
URAIAN MATERI Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi biasanyadigunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya, seperti: penjelasan (ceramah), curah pendapat, diskusi kelompok, permainan, dan lain-lain. Tujuan dari metode diskusi ini sendiri adalah untuk menanamkan dan mengembangkan keberanian dalam mengemukakan pendapat sendiri, mencari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pendapat yang mungkin saja berbeda antara satu dengan yang lain. Adapun beberapa kelebihan dari metode diskusi berikut: 1. Mempertinggi peran serta secara peroranga 2.Mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan, 3.Memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain. Beberapa kelemahan dari metode diskusi yaitu: 1.Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang peserta didik yang memiliki keterampilan berbicara 2.Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur 3.Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan. METODE DISKUSI
URAIAN MATERI Istilah kerja kelompok mengandung arti bahwa siswa-siswa dalam suatu kelas dibagi dalam beberapa kelompok baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang besar. Pengelompokan biasanya didasarkan atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama. Ada beberapa definisi lain yang dimaksud oleh para pakar pendidikan mengenai pengertian kerja kelompok ini, antara lain adalah Metode kerja kelompok adalah penyajian metode dengan cara pembagian tugastugas untuk mempelajari suatu keadaan kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan. Metode kerja kelompok ialah suatu cara menyajikan materi pelajaran dimana guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok atau grup tertentu untuk menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan dengan cara bersama-sama dan bergotong- royong. Jadi metode kerja kelompok ialah kerja kelompok dari beberapa individu yang bersifat pedagogic yang didalamnya terdapat hubungan timbal batik (kerja sama) antara individu dan serta saling mempercaya. kelebihan dalam metode belajar kelompok diantaranya adalah: 1.Menumbuhkan rasa sosial 2.Memberi dan menerima umpan balik 3.Meningkatkan motivasi belajar Terdapat kekurangan dalam metode belajar kelompok, di antaranya: 1. Tugas yang diberikan hanya di kerjakan oleh segelintir siswa saja. 2.Bila kecakapan dalam kelompok tidak seimbang akan terhadap dalam penyelesaian tugas. 3.Ada sifat pribadi yang ingin menonjol. METODE KERJA KELOMPOK
URAIAN MATERI Metode pemberian tugas dapat diartikan sebagai suatu format interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya satu tugas atau lebih tugas yang diberikan oleh guru, dimana penyelesaian tugastugas tersebut dapat dilakukan secara perseorangan atau secara kelompok sesuai dengan perintahnya. Metode ini mengacu pada penerapan unsure-unsur "learning by doing". Tujuan dari penggunaan metode pembelajaran pemberian tugas atau penugasan adalah untuk merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individual maupun kelompok. Mengenai kelebihan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut: 1.Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif. 2.Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini anak harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan. 3.Memberi kebiasaan anak untuk belajar. Tentunya metode pemberian tugas juga tidak terlepas dari kelemahankelemahan sebagai berikut: 1. Seringkali tugas di rumah itu dikerjakan oleh orang lain, sehingga anak tidak tahu menahu tentang pekerjaan itu, berarti tujuan pengajaran tidak tercapai. 2.Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan minat belajar. 3.Seringkali anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin pekerjaan temannya. METODE PEMBERIAN TUGAS
URAIAN MATERI Anas, Muhammad. 2014. Mengenal Metodologi Pembelajaran. Pasuruan: Pustaka Hulwa. Ahmad, M. Yusuf, et al. “Hubungan Metode Tanya Jawab dengan Minat Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam”. Jurnal Al- Thariqah, (Juni, 2017), Vol. 2: 89-110 Ginting, Abdorrakhman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora Utama Press. Hamalik, Oemar. (2016). Proses B Manik, I. K. (2020). Efektivitas metode tanya jawab multi arah untuk meningkatkan hasil belajar. DAFTAR PUSTAKA
Modul Ajar Bellajar dan Pembellajaran KOMPETENSI AWAL Profil Pelajar Pancasila Sarana/Prasarana Jumlah Peserta Didik Model Pembelajaran Target Peserta Didik Fase : A Alokasi Waktu : 45 Menit Penulis : Kelompok 13 Instansi : Universitas Pendidikan Ganesha IDENTITAS IDENTITAS UMUM LAPTOP INTERNET PROYEKTOR 33 Peserta Didik Peserta didik dapat memahami metode-metode pembelajaran demontrasi, eksperimen, simulasi, inquiri, dan pembelajaran unit. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS). Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Beraneka global Gotong royong Mandiri Kretif Bernalar kritis Collaborative Learning
Tujuan Pembelajaran Pendahuluan Kegiatan Penutup : : : Kegiatan Inti Kegiatan Pembelajaran MODUL AJAR KOMPETENSI INTI 1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan mengenai materi yang kurang dipahami dalam aktivitas pembelajarannya. 2. Peserta didik memberikan Kesimpulan materi dari kegiatan pembelajaran yang terlaksana. 3. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa sejauh mana pemahaman peserta didik (kegiatan refleksi). 4. Mengakhiri pertemuan pembelajaran dengan berdoa dan salam penutup. 1. Membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas (menyapa, berdoa, dan mengecek kehadiran ). 2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh korti. 3. Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran. 4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 6. Memberikan konsep sederhana dari materi, tanya jawab seputar materi yang akan dibahas, diskusikan, penyampaian diskusi. 7. Pembagian kelompok dan pemberian tugas. 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 2-3 orang. 2. Peserta didik menyimak materi yang ditayangkan melalui slide di depan kelas tentang Metodemetode pembelajaran: demontrasi, eksperimen, simulasi, inquiri dan pembelajaran unit. 3. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. 4. Peserta didik diberi penguatan pemahaman dan tambahan terhadap kekurangan materi. 5. Peserta didik diberikan apresiasi tepuk tangan terhadap kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya. Penyusun : Kelompok 13 Tahun Penyusun : 2024 Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Topik : Metode-metode Pembelajaran Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ( 2 x 50 menit) Dosen Pengampu : Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M..Pd. 1. Peserta didik dapat memahami mengenai Metode-metode pembelajaran: demontrasi, eksperimen, simulasi, inquiri dan pembelajaran unit. 2. Peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analisis, dan penyelidikan. Mengetahui Rektor Universitas Pendidikan Ganesha Prof. Dr. IWayan Lasmawan, M.Pd. NIP. 196702211993031002 Denpasar, 27 April 2024 Dosen Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran AnakAgung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd. NIDN. 1993012720180502352
Penyusun: Kelompok 13 Tahun Penyusun : 2024 Semester : 2 Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Topik : Metode- metode Pembelajaran Alokasi waktu : 1 x Pertemuan (2 x 50 Menit) Dosen Pengampu : Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd. C. Kegiatan Refleksi D. Kegiatan Pengayaan/Remedial Dosen Peserta Didik MODUL AJAR Pengayaan Remedial Peserta didik dengan nilairata-rata dan nilaidiatas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan. Dosen dapat merefleksikan strategi pengajaran mereka, respon terhadap kebutuhan peserta didik, dan cara meningkatkan efektivitas pengajaran. Apakah semua peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran? Remedial dilakukan dengan diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang mahasiswa yang belum mecapai CP. Peserta didik dapat merefleksikan pemahaman mereka terhadap materi, keterlibatan dalam pembelajaran, dan cara untuk lebih efektif dalam memperoleh pengetahuan. Ini adalah kesempatan untuk peningkatan kolaboratif dalam pembelajaran.
Observasi dan pencatatan sikap peserta didik selama kegiatan pembelajaran Penyusun: Kelompok 13 Tahun Penyusun : 2024 Semester : 2 Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Topik : Metode- metode Pembelajaran Alokasi waktu : 1 x Pertemuan (2 x 50 Menit) Dosen Pengampu : Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd. E. ASESMEN/PENILAIAN Prosedur Penilaian a. Penilaian Afektif (Sikap) MODUL AJAR Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Kelas : O Semester : 2
Penyusun: Kelompok 13 Tahun Penyusun : 2024 Semester : 2 Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Topik : Metode- metode Pembelajaran Alokasi waktu : 1 x Pertemuan (2 x 50 Menit) Dosen Pengampu : Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd. ASESMEN/PENILAIAN b. Penilaian Motorik ( Pengetahuan) MODUL AJAR c. Penilaian Keterampilan
BAajhaarn Disusun oleh kelompok 13 Mata Kuliah Belajar dan pembelajaran Dosen Pengampu: Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd. METODE-METODE PEMBELAJARAN DEMONTRASI, EKSPERIMEN, SIMULASI, INQUIRI, DAN PEMBELAJARAN UNIT
URAIAN MATERI METODE PEMBELAJARAN DEMONTRASI, EKSPERIMEN, SIMULASI, INQUIRI, DAN PEMBELAJARAN UNIT Metode Demonstrasi adalah penyajian pelajaran dengan mempraktikkan pada siswa tentang situasi, proses, atau benda tertentu, haik secara nyata atau hanya sekedar tiruan. Metode pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebgai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Metode pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. KARAKTERISTIK 1.METODE DEMONTRASI 1. Metode demonstrasi yaitu yang pertama mempertunjukkan obyek, maksudnya seorang guru didalam proses pembelajaran dapat mempertunjukkan obyek secara langsung kepada siswa 2. Ada proses peniruan. maksudnya dengan menggunakan metode demonstrasi guru dapat menjelaskan materi sekalian dengan mempergakan proses sesuatu dengan ditirukan oleh semua siswa.
1. Dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama. 2. Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingg hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. 1. Orientasi : Fase ini guru memberikan tujuan dari pembelajaran kepada siswa. 2. Menyaji : Guru memberikan gambaran singkat materi 3. Ketersediaan alat dan bahan yang akan digunakan dalam demonstrasi memiliki andil sangat penting. 4. Dmonstras siswa : Berbekal informasi yang diperoleh sebelumnya dan buku panduan demonstrasi yang disediakan. Tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajarn kelas. Metode demonstrasi mempunyai beberapa kelebihan dan kelekurangan. 1. Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan 2. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di kelas. URAIAN MATERI Kelebihan Langkah-Langkah Penggunaan Kekurangan Tujuan Metode Pembelajaran Demonstrasi
URAIAN MATERI TUJUAN KARAKTERISTIK 2. METODE EKSPERIMEN Tujuan metode eksperimen adalah untuk melatih siswa agar mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Melalui pembelajaran eksperimen, siswa dapat terlatih dengan cara berpikir ilmiah (scientific thinking). Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana siswa melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati dan mengalami prosesnya, membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya, kemudian hasil pengamatan dan percobaan tersebut disampaikan ke kelas untuk dievaluasi bersama. Melalui metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk belajar sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, menarik pembuktian, dan mengambil kesimpulan sendiri dari proses yang dilakukan. 1. Metode untuk membelajarkan siswa dengan melakukan percobaan. 2. Metode yang membantu siswa dalam informasi yang aktif. 3. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang bersifat ilmiah.
1. Membuat siswa lebih percaya diri atas kebenaran dan kesimpulan berdasarkan percobaannya. 2. Siswa dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi (menjelajahi) tentang ilmu. 3. Dapat membina siswa untuk membuat temuan baru dari hasil percobaannya dan bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia. 1. Percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. 2. Pengamatan merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. 3. Hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya. 4. Verifikasi, kegiatan untuk membuktikan dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. 5. Aplikasi konsep, merupakan kegiatan memberikan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan teori dan percobaan yang sudah dipelajari. 1. Memerlukan alat/bahan serta biaya yang cukup banyak 2. Pada awal penerapan metode pemahaman siswa terhadap metode eksperimen masih kurang, sehingga kurang siapnya siswa terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3.Memerlukan waktu yang relatif lama URAIAN MATERI Kelebihan Kekurangan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJRAN EKSPERIMEN
URAIAN MATERI TUJUAN KARAKTERISTIK 3. METODE PEMBELAJARAN SIMULASI Metode simulasi adalah bentuk metode praktik yang sifatnya untuk mengembangkan keterampilan peserta didik (ranah kognitif maupun keterampilan) dengan cara memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan atau keterbatasan untuk melakukan praktik di dalam situasi yang sesungguhnya. 1.Belajar dengan berbuat. Para siswa melakukan peranan tertentu sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Tujuannya untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan interaktif atau keterampilan-keterampilan reaktif. 2.Belajar melalui peniruan (imitasi). Para siswa pelaku drama menyamakan diri dengan pelaku (aktor) dan tingkah laku mereka. 1. Menurut Ahmad Sudrajat. (2007:2) “Dilihat dari pendekatannya pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu (a) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (b) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach)." 2. Metode pembelajaran yang komperehensif : Sudirman (2006:20) menjelaskan bahwa: “Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainnya.”
A. Persiapan Simulasi Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi. Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan. Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harusdimainkan oleh pemeran, serta waktu yang disediakan. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeran simulasi. B. Pelaksanaan Simulasi Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran, para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian, guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapatkan kesulitan, simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan. C. . Penutup Simulasi Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan, guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi. URAIAN MATERI Kelebihan LANGKAH-LANGKAH METODE SIMULASI Kekurangan 1. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya. 2. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran. 1. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dengan kenyataan di lapangan. 2.Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
URAIAN MATERI 4. METODE PEMBELAJARAN INQUIRI Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris “Inquiry” berarti pertanyaan, pemeriksaan, atau penyelidikan. Metode pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2006). Menurut piaget bahwa metode pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi TUJUAN KARAKTERISTIK Tujuan model pembelajaran inkuiri adalah membantu siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berfikir, dengan memberikan pertanyaanpertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. Inkuiri lebih menekankan aktivitas siswa untuk mencari dan menemukan secara maksimal, artinya pendekatan inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
1. Membantu menggunakan daya ingat siswa dan mentransfernya pada situasi-situasi belajar. 2. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas kemauan atau inisiatifnya sendiri. 3.Dapat membentuk dan mengembangkan self-concept pada diri setiap siswa. 1. Orientasi : Langkah orientasi adalah langkah awal untuk membangun suasana pembelajaran yang responsif. Menjelaskan topik, menjelaskan pokok-pokok kegiatan, menjelaskan pentingnya topik pembelajaran. 2. Merumuskan masalah adalah langkah untuk membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. 3. Merumuskan hipotesis : Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap siswa 4. Mengumpulkan data adalah aktivitas mencari informasi untuk menguji hipotesis yang diajukan. 5. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima, sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. 6. Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang telah diperoleh dari hasil pengujian hipotesis. 1. Sulit untuk merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. 2. Model pembelajaran inkuiri dalam pelaksanaannya memerlukan penyediaan sumber belajar dan fasilitas yang memadai, tapi tidak selalu tersedia. URAIAN MATERI Kelebihan Kekurangan LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN METODE INQUIRI
URAIAN MATERI TUJUAN KARAKTERISTIK 5. METODE PEMBELAJARAN UNIT Unit merupakan suatu kesatuan yang utuh, yang terdiri dari rangkaian bagian-bagian yang bersatu-padu dan seragam. Suatu sistem pengajaran bertitik tolak dari suatu masalah atau proyek, yang dipelajari atau dipecahkan oleh siswa baik secara kelompok maupun individu dengan metode yang variatif. 1. Mempunyai konsep sebagai integrasi peserta didik didalam situasi lingkungan secara menyeluruh. 2. Difokuskan pada masalah dan isu sosial di masyarakat. 3. Difokuskan pada kerjasama untuk menghadapi masalah nyata yang ditujukan pada cara pemecahan masalah. 4. Menerapkan nilai-nilai demokrasi dan kerja sama. 5. Penekanan pada dimensi IAD,ISD,dan IBD yang lebih beraneka ragam. Menyangkut dimensi historis, filosofis, psikologis, sosiologis dan lain-lain. 1. Melatih siswa berpikir komprehensif dengan cara mengkaji dan memecahkan masalah dari berbagai disiplin ilmu. 2. Melatih siswa menggunakan ketrampilan proses atau metode ilmiah dalam pemecahan masalah. 3. Membentuk sikap kritis, kerjasama, rasa ingin tahu, menghargai waktu, dan menghargai pendapat orang lain.
1. Membantu peserta didik lebih berfikir komprehensif 2. Memperluaskan wawasan pererta didik dalam ilmu pengetahuan dengan keanekaragaman sumber informasi 3. Memperhatikan karakteristik peserta didik secara khusus 1. Sulit menentukan topik yang sesuai dengan minat, bakat dan perkembangan anak. 2. 1Memerlukan pengajaran unit kecakapan khusus dalam melaksanakan. 1. Kegiatan Persiapan : Menjelaskan pada siswa tentang bagaimana cara melakukan pembelajaran dengan metode unit. Guru bersama siswa menetapkan suatu pokok masalahyang akan dijadikan unit atau kesatuan. Pokok masalah itu hendaknya sesuaii dengan minat dan latar belakang siswa serta sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa. 2. Kegiatan Pelaksanaan : Para siswa mengatur tempat mereka belajar, apakah di dalam kelas maupun out door. Kemudian mengadakan penelitian tentang sesuatu yang sesuai dengan tugas masing-masing, misal: melakukan uji coba/praktek lapangan, mengerjakan soal-soal, munggambar pemandangan, mengunjungi tempat-tempat wisata yang berbau pendidikan, mengikuti ceramah dari narasumber, dan sebagainya. 3. Kegiatan penutup : Guru meminta siswa merangkum hasil belajar untuk direview melalui kegiatan/praktek lapangan dalam metode unit. URAIAN MATERI Kelebihan Kekurangan LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN METODE UNIT
URAIAN MATERI METODE PEMBELAJARAN DEMONTRASI, EKSPERIMEN, SIMULASI, INQUIRI, DAN PEMBELAJARAN UNIT Mempelajari metode pembelajaran demonstrasi, eksperimen, simulasi, inkuiri, dan pembelajaran unit, kita dapat menyimpulkan bahwa setiap metode memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri dalam mendukung proses pembelajaran. Demonstrasi menekankan penggunaan contoh konkret, eksperimen memberikan pengalaman langsung, simulasi menciptakan lingkungan buatan, inkuiri mendorong eksplorasi dan penemuan, sedangkan pembelajaran unit mengorganisir materi dalam unit terstruktur. Pemilihan metode pembelajaran yang sesuai harus mempertimbangkan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan konteks pembelajaran. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA Sueni, Ni Made. "Metode, Model dan Bentuk Model Pembelajaran (Tinjauan Pustaka)." Wacana: Majalah Ilmiah Tentang Bahasa, Sastra Dan Pembelajarannya 19.1 (2019): 3-3. Riadi, O. M. (n.d.-a). Metode demonstrasi Dalam Belajar. KajianPustaka. https://www.kajianpustaka.com/2012/10/metodedemonstrasi-dalam-belajar.html?m=1 Riadi, O. M. (n.d.-b). Metode Eksperimen (Pengertian, Tujuan, Jenis, Prosedur Dan Tahapan). KajianPustaka. https://www.kajianpustaka.com/2021/09/metodeeksperimen.html?m=1 Riadi, O. M. (n.d.-c). Model pembelajaran simulasi. KajianPustaka. https://www.kajianpustaka.com/2021/05/modelpembelajaran-simulasi.html?m=1
Modul Ajar BELAJAR DAN PEMBELAJARAN IDENTITAS MODUL Fase : A Alokasi Waktu: 35 Menit Disusun Oleh: Ni Luh Putu Suryani Instansi: Universitas pendidikan ganesha Tujuan Pembelajaran Peserta Didik Mampu Memahami Pengertian Perencanaan Pembelajaran Peserta didik Mampu Memahami Manfaat dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Asasmen awal: Peserta didik mampu memahami hal mengenai Perencanaan pembelajaran Apakah peserta didik mampu memahami manfaat dan fungsi perencanaan pembelajaran? 1. Apakah peserta didik mampu mengetahui tahap- tahap perencanaan pembelajaran? 2. Target Peserta didik Modul Perencanaan Pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa dalam mengenal dan memahami konsep tentang Perencanaan Pembelajaran Sarana dan Prasarana Laptop Internet Proyektor
Pendahuluan Melakukan salam, sapa, berdoa, dan absensi pembelajaran dimulai Ice Breaking Menyampaikan alur pembelajaran selama dikelas sebelm P Ta en h y u u n s P u e n n : y N u i s L u u n h : 2 P 0 u 2 t 4 u Suryani Modul Ajar Semester: 2 Matakuliah: Belajar dan Pembelajaran Topik: Perencanaan Pembelajaran Alokasi waktu: 35 menit Dosen Pengampu: Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd Kegiatan Inti Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok Peserta didik menyimak materi ‘Perencanaan Pembelajaran’ yang sudah ditampilkan dengan seksama 1 anggota keelompok dapat memberi simpulan mengenai apa yang sudah mereka simak Peserta didik diberi apresiasi dan tambahan penguatan materi yang terdapat kekurangan Penutup Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang kurang dipahami Peserta didik dapat memberi kesimpulan materi yang sudah diterima pada saat pembelajaran dikelas Guru memberikan ice breking disela-sela mengakhiri pembelajaran Mengakhiri pembelajaran ditutup dengan doa dan salam penutup
REFLEKSI Penyusun: Ni Luh Putu Suryani Tahun Penyusun: 2024 Semester: 2 Matakuliah: Belajar dan Pembelajaran Topik: Perencanaan Pembelajaran Alokasi waktu: 35 menit Dosen Pengampu: Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd PESERTA DIDIK : Refleksi siswa dilakukan dengan penilaian diri sendiri. Peserta didik dapat memberi tanda ceklis (✓) pada pernyataan yang sesuai dengan dirinya, Seperti: Apakah kalian memahami konsep Perencanaan Pembelajaran? Apakah kamu dapat mengenal Manfaat dan fungsi Perencanaan Pembelajaran? DOSEN : Apakah peserta didik menunjukkan pemahaman yang baik terhadap materi yang telah disampaikan? Apa saja hasil positif yang dapat diamati dari pembelajaran tersebut? Bagaimana tingkat motivasi peserta didik selama pembelajaran? Apakah pengalaman belajar yang disajikan mampu memotivasi mereka untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran? Modul Ajar
BahanAjar Penyusun: Ni Luh Putu Suryani Tahun Penyusun: 2024 Semester: 2 Matakuliah: Belajar dan Pembelajaran Topik: Perencanaan Pembelajaran Alokasi waktu: 35 menit Dosen Pengampu: Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Perencanaan pembelajaran melibatkan beberapa langkah yang harus dilalui oleh seorang pendidik. Langkah-langkah ini tidak hanya mencakup penyusunan rencana pembelajaran, tetapi juga pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi rencana tersebut. Proses perencanaan pembelajaran berlangsung sebelum, selama, dan setelah proses pembelajaran berlangsung. Banghart dan Trull menjelaskan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Toeti Soekamto mengatakan bahwa perencanaan pembelajaran merupakan pengembangan pembelajaran yang merupakan sebagai sistem yang terintegrasi dan terdiri dan beberapa unsur yang saling berinteraksi.
MATERI Penyusun: Ni Luh Putu Suryani Tahun Penyusun: 2024 Semester: 2 Matakuliah: Belajar dan Pembelajaran Topik: Perencanaan Pembelajaran Alokasi waktu: 35 menit Dosen Pengampu: Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd MANFAAT DAN FUNGSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN Tujuan Perencanaan Pembelajaran ialah untuk menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum 2 atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia & membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan 1.Manfaat Perencanaan Pembelajaran Dengan perencanaan yang matang akan mencapai tujuan yang dicapai, jadi seorang guru bisa terhindar dari hasil yang bersifat untung-untungan maksudnya dengan hasil yang kurang memuaskan. Sebagai pemecah masalah. Dengan rencana yang baik maka akan bisa memprediksi kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi siswa dalam proses pembelajaran. Untuk memanfaatkan sumber belajar secara tepat. MATERI Penyusun: Ni Luh Putu Suryani Tahun Penyusun: 2024 Semester: 2 Matakuliah: Belajar dan Pembelajaran Topik: Perencanaan Pembelajaran Alokasi waktu: 35 menit Dosen Pengampu: Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd MANFAAT DAN FUNGSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN Tujuan Perencanaan Pembelajaran ialah untuk menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum 2 atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia & membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan 1.Manfaat Perencanaan Pembelajaran Dengan perencanaan yang matang akan mencapai tujuan yang dicapai, jadi seorang guru bisa terhindar dari hasil yang bersifat untung-untungan maksudnya dengan hasil yang kurang memuaskan. Sebagai pemecah masalah. Dengan rencana yang baik maka akan bisa memprediksi kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi siswa dalam proses pembelajaran. Untuk memanfaatkan sumber belajar secara tepat.
MATERI Penyusun: Ni Luh Putu Suryani Tahun Penyusun: 2024 Semester: 2 Matakuliah: Belajar dan Pembelajaran Topik: Perencanaan Pembelajaran Alokasi waktu: 35 menit Dosen Pengampu: Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd Fungsi Perencanaan Pembeajaran Menciptakan Lingkungan Efektif: Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan bagi siswa melalui perencanaan. Organisasi Materi Pembelajaran: Perencanaan membantu guru mengorganisir materi pembelajaran. Kontrol Proses Pembelajaran: Guru dapat mengendalikan proses pembelajaran melalui perencanaan. Pemantauan Kemajuan Siswa: Perencanaan memungkinkan pemantauan kemajuan siswa
Perencanaan pembelajaran merupakan suatu pendekatan yang sistematis yang mencakup analisis kebutuhan pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran, pengembangan strategi pembelajaran, pengembangan bahan ajar, serta pengembangan alat evaluasinya dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Upaya membuat perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Prosedur perencanaan pembelajaran yang dibuat berhubungan erat dengan model perencanaan pembelajaran yang dipilih. KESIMPULAN
duniapgmi.com. (n.d.). Apa Itu Perencanaan Pembelajaran Bagi Guru? Retrieved Maret 29, 2024, from https://www.duniapgmi.com/2019/08/apa-itu-perencanaan pembelajaran-bagi.html lmsspada.kemdikbud.go.id. (n.d.). PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Retrieved Maret 29, 2024, from https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/685073/mod_resource /content/1/ PERTEMUAN%202%20KONSEP%20DASAR%20PERENCANAAN%20PEM BELAJARAN.pdf S.Pd., B. S. (26 February 2024). Perencanaan Pembelajaran Menurut Para Ahli: Panduan Gampang Untuk Mencetak Prestasi! Retrieved Maret 29, 2024, from https://tambahpinter.com/perencanaan-pembelajaran-menurut-paraahli/ DAFTAR PUSTAKA Penyusun: Ni Luh Putu Suryani Tahun Penyusun: 2024 Semester: 2 Matakuliah: Belajar dan Pembelajaran Topik: Perencanaan Pembelajaran Alokasi waktu: 35 menit Dosen Pengampu: Anak Agung Dewi Sutyaningsih, S.Pd., M.Pd
SELAMAT BELAJAR