The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku chapter yang berisi materi: Lingkup dan Tantangan Pemasaran Internasional - Dinamika Lingkungan dalam Perdagangan Internasional - Pasar Negara Berkembang - Harga untuk Pasar Internasional - Manajemen Pemasaran Global - Produk dan Jasa bagi Konsumen - Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Iklan Internasional - Saluran Pemasaran Internasional - Komunikasi Lintas Budaya - Etika dan Tanggungjawab Sosial.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ohyver, 2022-11-19 20:29:18

Dasar-dasar Manajemen Internasional

Buku chapter yang berisi materi: Lingkup dan Tantangan Pemasaran Internasional - Dinamika Lingkungan dalam Perdagangan Internasional - Pasar Negara Berkembang - Harga untuk Pasar Internasional - Manajemen Pemasaran Global - Produk dan Jasa bagi Konsumen - Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Iklan Internasional - Saluran Pemasaran Internasional - Komunikasi Lintas Budaya - Etika dan Tanggungjawab Sosial.

Keywords: Manajemen Internasional,Daniel Adolf Ohyver

Dasar-Dasar Manajemen
Internasional

Fajrillah, Mariana Simanjuntak, Nurdin, Eko Sudarmanto
Wa Ode Sitti Budiaty, Daniel Adolf Ohyver
Andriasan Sudarso, Wirda Novarika

Penerbit Yayasan Kita Menulis

Dasar-Dasar Manajemen
Internasional

Copyright © Yayasan Kita Menulis, 2022

Penulis:
Fajrillah, Mariana Simanjuntak, Nurdin, Eko Sudarmanto

Wa Ode Sitti Budiaty, Daniel Adolf Ohyver
Andriasan Sudarso, Wirda Novarika

Editor: Janner Simarmata & Matias Julyus Fika Sirait
Desain Sampul: Devy Dian Pratama, S.Kom.

Penerbit
Yayasan Kita Menulis
Web: kitamenulis.id
e-mail: [email protected]
WA: 0821-6453-7176
IKAPI: 044/SUT/2021

Fajrillah., dkk.
Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Yayasan Kita Menulis, 2022
xiv; 144 hlm; 16 x 23 cm
ISBN: 978-623-342-536-0
Cetakan 1, Juli 2022
I. Dasar-Dasar Manajemen Internasional
II. Yayasan Kita Menulis

Katalog Dalam Terbitan
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku tanpa
Izin tertulis dari penerbit maupun penulis

Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan limpahan
berkah dan rahmatNYA, sehingga penulis mampu menyelesaikan buku
yang berjudul Dasar-Dasar Manajemen Internasional. Adapun tujuan
disusunnya buku ini adalah untuk membantu para pembaca, memahami
bahwa Manajemen Internasional merupakan bagian tidak terpisahkan dan
sangat penting dalam kelangsungan pembangunan ekonomi internasional
masa sekarang dan masa yang akan datang.

Buku ini berisi materi yang dapat digunakan baik oleh tenaga pengajar
maupun mahasiswa, serta para pembaca umumnya untuk menambah
wawasan berpikir dan ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan ilmu
ekonomi internasional dan manajemen serta studi pembangunan.

Buku ini terdiri dari 8 (Delapan) Bab yang menguraikan tentang:
Bab 1 Lingkup dan Tantangan Pemasaran Internasional
Bab 2 Dinamika Lingkungan Dalam Perdagangan Internasional
Bab 3 Pasar Negara Berkembang
Bab 4 Harga untuk Pasar Internasional
Bab 5 Manajemen Pemasaran Global
Bab 6 Produk dan Jasa Bagi Konsumen
Bab 7 Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Iklan Internasional
Bab 8 Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Dengan mengandalkan semangat kolaborasi yang solid dan kompak dari
beberapa penulis bidang ilmu manajemen dan ekonomi internasional dari
berbagai perguruan tinggi sehingga buku ini dapat terwujud dan terbit.

vi Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Penyusunan buku Dasar-Dasar Manajemen Internasional ini juga
merupakan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tim Penulis
sungguh merasakan bahwa dukungan moral dan material dari berbagai
pihak sangatlah membantu tersusunnya buku ini. Tim Penulis sungguh
menyadari jika dalam penyusunan buku ini masih terdapat kekurangan,
akan tetapi Tim Penulis siap menerima kritik dan saran yang konstruktif
demi penyempurnaan buku ini di kemudian hari, semoga buku ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Akhir kata, Tim Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan buku Dasar-Dasar
Manajemen Internasional ini, khususnya kepada Pimpinan Penerbit
Yayasan Kita Menulis yang telah berkenan menerbitkan buku ini.
Kiranya kita senantiasa diberkati oleh Allah SWT dalam segala tugas dan
pekerjaan kita. Aamiin

Medan, Juni 2022
Penulis

Fajrillah, dkk

Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................v
Daftar Isi.............................................................................................................vii
Daftar Gambar ..................................................................................................xi
Daftar Tabel........................................................................................................xiii

Bab 1 Lingkup dan Tantangan Pemasaran Internasional
1.1 Pendahuluan.................................................................................................1

1.1.1 Apa itu Pemasaran Internasional? ....................................................4
1.2 Pengaruh Lingkungan Pemasaran Internasional.......................................8

Bab 2 Dinamika Lingkungan Dalam Perdagangan Internasional
2.1 Kebijakan Perdagangan Internasional........................................................13
2.2 Perjanjian Perdagangan Internasional........................................................15
2.3 Pertumbuhan Ekonomi Kewirausahaan ....................................................17
2.4 Dinamika Lingkungan dan Ketentuan.......................................................19

2.4.1 Larangan Perdagangan Internasional...............................................22
2.5 Dinamika Lingkungan Perdagangan Perspektif WTO.............................22

2.5.1 Hukum Internasional.........................................................................23
2.5.2 Analisis Lingkungan .........................................................................24

Bab 3 Pasar Negara Berkembang
3.1 Pendahuluan.................................................................................................25
3.2 Pasar Negara Berkembang..........................................................................27
3.3 Kondisi Pasar Negara Berkembang pada saat Pandemic (Covid-19) .....31
3.4 Pengaruh Covid-19 terhadap Pergerakan Pasar Modal............................34

Bab 4 Harga untuk Pasar Internasional
4.1 Pendahuluan.................................................................................................41
4.2 Penetapan Harga Pasar Internasional.........................................................42

4.2.1 Tujuan Penetapan Harga....................................................................42
4.2.2 Strategi Penetapan Harga...................................................................44
4.2.3 Metode Penetapan Harga...................................................................45

viii Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Bab 5 Manajemen Pemasaran Global
5.1 Pendahuluan.................................................................................................53

5.1.1 Pengertian Pemasaran Global ...........................................................53
5.1.2 Pengertian Pemasaran Global Berdasarkan Para Ahli ....................54
5.1.3 Sejarah Globalisasi.............................................................................54
5.2 Konsep Dan Perkembangan Pemasaran Global........................................57
5.2.1 Tiga Prinsip Pemasaran (Universal) .................................................60
5.2.2 Orientasi Manajemen.........................................................................61
5.3 Hal Yang Mendorong Dan Menghambat Pemasaran Global..................63
5.3.1 Manfaat Adanya Pemasaran Global .................................................63
5.3.2 Faktor Pendorong Pemasaran Global...............................................65

Bab 6 Produk dan Jasa Bagi Konsumen
6.1 Pendahuluan.................................................................................................69
6.2 Definisi Produk............................................................................................70

6.2.1 Konsep Produk ..................................................................................71
6.2.2 Kategori Produk.................................................................................72
6.2.3 Atribut Produk ...................................................................................74
6.3 Jasa................................................................................................................76
6.3.1 Pengertian Jasa...................................................................................77
6.3.2 Jenis Jasa ............................................................................................79
6.3.3 Pengembangan Jasa Baru .................................................................81
6.4 Pengertian Konsumen .................................................................................82
6.5 Prilaku Konsumen.......................................................................................83
6.5.1 Perkembangan Prilaku Konsumen di Era Digital ...........................84

Bab 7 Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Iklan Internasional
7.1 Pendahuluan.................................................................................................87

7.1.1 Evolusi Historis Komunikasi Pemasaran Terpadu..........................90
7.1.2 Mendefinisikan Komunikasi Pemasaran Terpadu...........................91
7.1.3 Tipologi Pesan Komunikasi Pemasaran Terpadu............................93
7.1.4 Tahapan Komunikasi Pemasaran Terpadu ......................................94
7.1.5 Prinsip-prinsip Komunikasi Pemasaran Terpadu ............................97
7.2 Merencanakan Kampanye Komunikasi Pemasaran Terpadu..................99
7.3 Periklanan Internasional..............................................................................103
7.3.1 Strategi dan Sasaran Periklanan........................................................105
7.3.2 Periklanan Global dan Proses Komunikasi......................................106

Daftar Isi ix

Bab 8 Etika dan Tanggung Jawab Sosial
8.1 Pendahuluan.................................................................................................109
8.2 Hubungan Etika dan Tanggung Jawab Sosial...........................................110

8.2.1 Standar Etika Profesional dan Hasil Terkait CSR...........................111
8.3 Pentingnya Etika dan Tanggung Jawab Sosial..........................................112

8.3.1 Landasan Teori dan Hipotesis ..........................................................115

Daftar Pustaka....................................................................................................123
Biodata Penulis ..................................................................................................139

x Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Daftar Gambar

Gambar 1.1: Pengaruh Linkungan Pada Pemasaran Internasional...............8
Gambar 2.1: Perdangangan Internasional: Interaksi antara pasar, lembaga

sertifikasi, dan pemerintah.........................................................20
Gambar 5.1: Konsep Produk............................................................................58
Gambar 5.2: Konsep pelanggan ......................................................................58
Gambar 5.3: Konsep strategis..........................................................................59
Gambar 8.1: Kerangka Teoritis ......................................................................115

xii Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Daftar Tabel

Tabel 3.1: Kinerja Pasar Modal Sebelum Pandemi .......................................37
Tabel 3.2: Kinerja Pasar Modal Selama Pandemi..........................................39
Tabel 7.1: Definisi Komunikasi Pemasaran Terpadu ....................................92
Tabel 7.2: Rencana Komunikasi Pemasaran Terpadu ...................................102
Tabel 8.1: Skor (dan peringkat) untuk empat negara pada dimensi Hofstede..118

xiv Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Bab 1

Lingkup dan Tantangan
Pemasaran Internasional

1.1 Pendahuluan

Manajer di seluruh dunia menyadari kebutuhan yang semakin meningkat bagi
perusahaan dan organisasi mereka untuk mengembangkan keterampilan,
bakat, dan pengetahuan untuk bersaing secara efektif di pasar internasional.
Munculnya ekonomi dunia yang lebih terbuka, globalisasi selera konsumen,
dan perluasan akses Internet yang tak henti-hentinya secara global, semuanya
meningkatkan, saling ketergantungan dan interkoneksi ekonomi bangsa di
seluruh dunia. Kebutuhan manajer untuk mengembangkan keterampilan dalam
menanggapi tekanan ini memengaruhi perusahaan dari semua hal.
Dalam bab ini, pembaca akan diperkenalkan dengan konsep pemasaran
internasional, yang memungkinkan mereka untuk memahami kompleksitas
pemasaran secara internasional dan bagaimana kegiatan ini berbeda dari
operasi murni di pasar domestik. Pada bagian berikut kita akan mendefinisikan
pemasaran internasional, memeriksa tren penting dalam lingkungan pemasaran
global dan memperkenalkan pembaca pada pengembangan strategi pemasaran
internasional dan proses perencanaan pemasaran internasional.

2 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Perdagangan internasional barang dagangan tahun lalu melebihi US$10,5
triliun dan perdagangan jasa dunia diperkirakan sekitar US$2,4 triliun.
Sementara sebagian besar dari kita tidak dapat memvisualisasikan jumlah yang
begitu besar, hal itu berfungsi untuk memberikan beberapa indikasi skala
perdagangan internasional saat ini.

Pasar global ini terdiri dari populasi 6,6 miliar orang yang diperkirakan akan
mencapai 10 miliar pada tahun 2050 menurut proyeksi terbaru yang disiapkan
oleh PBB. Kekayaan global meningkat dan ini tercermin dalam permintaan
yang lebih tinggi Peningkatan kemakmuran dan dinamisme komersial telah
membuat negara-negara di Asia, Eropa Tengah dan Timur muncul sebagai
ekonomi dengan pertumbuhan tinggi. Peningkatan kemakmuran dan
permintaan berarti bahwa konsumen akan secara aktif mencari pilihan,
sehingga persaingan global semakin ketat karena perusahaan bersaing untuk
memenangkan pertempuran untuk pendapatan yang dapat dibelanjakan.

Pertumbuhan populasi dan peningkatan kemakmuran bersama-sama telah
membantu menciptakan 'budaya pemuda global', remaja sekarang mencapai 30
persen dari populasi secara global. Di banyak negara, lebih dari separuh
penduduknya adalah pra-dewasa, menciptakan salah satu pasar tunggal
terbesar di dunia, pasar anak muda. Di mana-mana remaja memproyeksikan
ikon budaya di seluruh dunia, Nike, Coke, Gap, dan Sony Walkman, serta
Sega, Nintendo, dan Sony Playstation. Ketika 'realitas virtual' adalah hal yang
biasa, pasar budaya pemuda satu dunia akan melampaui semua yang lain
sebagai segmen pasar global utama. Produk pertumbuhan parokial, lokal dan
etnis mungkin menghadapi masa-masa sulit (Doole, Isobel, 2008).

Konsumen yang lebih tua juga semakin non-nasional dalam identitas mereka,
jika bukan dalam identitas pribadi mereka maka dari perspektif jalinan
konsumsi kehidupan mereka. Mereka mengendarai mobil internasional,
berlibur ke luar negeri, menonton program internasional di televisi, dan
menggunakan perangkat keras dan lunak internasional. Di sisi penawaran,
perusahaan multinasional dan global semakin besar ukurannya dan merangkul
lebih banyak kekuatan global. 500 perusahaan teratas di dunia sekarang
menguasai 70 persen perdagangan dunia dan 80 persen investasi internasional.
Total penjualan perusahaan multinasional sekarang melebihi perdagangan
dunia, yang memberi mereka produk bruto gabungan lebih dari beberapa
ekonomi nasional.

Bab 1 Lingkup dan Tantangan Pemasaran Internasional 3

Untuk memposisikan diri secara strategis daya saing global, perusahaan
melakukan konsolidasi melalui merger, akuisisi, dan aliansi agar dapat
mencapai skala yang dianggap perlu untuk bersaing di arena global. Pada saat
yang sama, ada kecenderungan menuju standardisasi global, karena
perusahaan berusaha keras untuk mencapai standar dunia secara efisiensi dan
produktivitas. Di Eropa tahun lalu merger dan akuisisi bernilai US$ 1,59 triliun
dan di AS US$ 1,54 triliun. Perusahaan India Tata mengambil alih Corus
menjadikan mereka sebagai produsen baja terbesar di dunia, menyalip Mittal
(Belanda) yang pada tahun yang sama mengambil alih Aecelor of
Luxembourg. Di Jerman tawaran e.ON untuk Endesa dari Spanyol. GSK
memiliki sejumlah aliansi global di pasar farmasi, menciptakan perusahaan
farmasi berbasis penelitian terbesar di dunia. Tren seperti itu juga terlihat di
sektor jasa. Di AS, Morgan Stanley dan Dean Witter bergabung untuk
menawarkan investasi global serta perbankan swasta global dan layanan kartu
kredit. Ada juga peningkatan jumlah usaha patungan dan aliansi strategis
internasional untuk bersaing di pasar yang matang. Xerox mengadakan usaha
patungan dengan Fuji untuk mengkonsolidasikan posisi global mereka dan
usaha patungan Siemens dan Fujitsu sekarang menjadi satu-satunya
perusahaan perangkat keras komputer di Eropa setelah konsolidasi global
sektor itu (Doole, Isobel, 2008).

Pasar global tidak lagi merupakan penjumlahan dari sejumlah besar pasar
negara independen tetapi lebih multilateral dan saling bergantung, secara
ekonomi, budaya, dan teknis. Informasi bergerak ke mana saja di dunia dengan
kecepatan cahaya, kemudahan transmisi difasilitasi oleh konvergensi
telekomunikasi jarak jauh, pemotongan biaya pemrosesan elektronik, dan
pertumbuhan eksponensial dalam akses Internet.

Kombinasi dari semua kekuatan ini berarti bahwa semua perusahaan perlu
mengembangkan orientasi pemasaran yang bersifat internasional dan bahwa
perusahaan membutuhkan manajer yang memiliki keterampilan untuk
menganalisis, merencanakan, dan menerapkan strategi di seluruh dunia.
Karena alasan inilah pemasaran internasional telah menjadi bidang studi yang
kritis bagi para manajer dan komponen penting dari silabus pemasaran fakultas
bisnis atau fakultas ekonomi di universitas. Jadi mungkin sekarang kita harus
mengalihkan perhatian kita untuk memeriksa dengan tepat apa yang kita
maksud dengan pemasaran internasional.

4 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

1.1.1 Apa itu Pemasaran Internasional?

Banyak pembaca buku teks, mungkin sudah mengikuti program studi
pemasaran, tetapi sebelum menjelaskan apa yang dimaksud dengan pemasaran
internasional, mari kita renungkan sejenak pemahaman kita tentang apa yang
dimaksud dengan pemasaran itu sendiri. Chartered Institute of Marketing
mendefinisikan pemasaran sebagai 'Proses manajemen yang bertanggung
jawab untuk mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan kebutuhan
pelanggan secara menguntungkan' (The Chartered Institute of Marketing,
2015).

Jadi pemasaran melibatkan:

1. Berfokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Mengidentifikasi metode terbaik untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan pelanggan.
3. Mengorientasikan perusahaan ke arah proses memberikan kepuasan

pelanggan.
4. Memenuhi tujuan organisasi.

Definisi pemasaran dinyatakan oleh (The Chartered Institute of Marketing,
2015) bahwa: “Pemasaran adalah proses manajemen yang bertanggung jawab
untuk mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan kebutuhan pelanggan
secara menguntungkan.”

Setiap produk yang kita beli, setiap toko yang kita kunjungi, setiap pesan
media yang kita terima dan setiap pilihan yang kita buat dalam masyarakat
konsumen kita telah dibentuk oleh kekuatan pemasaran. Kadang-kadang orang
menganggap pemasaran hanya tentang periklanan atau penjualan, tetapi ini
bukan keseluruhan cerita. Ini adalah disiplin manajemen kunci yang
memastikan produsen barang dan jasa dapat menafsirkan keinginan konsumen
dan mencocokkan, atau melampaui mereka.

Dengan cara ini, dikatakan, perusahaan atau organisasi paling baik
mempersiapkan diri untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasar.
Kemudian perlu bekerja untuk mempertahankan keunggulan yang dimiliki
dengan memanipulasi fungsi pemasaran yang dapat dikendalikan dalam
lingkungan pemasaran yang sebagian besar tidak dapat dikendalikan yang
terdiri dari faktor SLEPT: yaitu Sosial, Law (Hukum), Ekonomi, Politik dan
Teknologi.

Bab 1 Lingkup dan Tantangan Pemasaran Internasional 5

Bagaimana proses pemasaran internasional berbeda? Dalam proses pemasaran
internasional, elemen kunci dari kerangka kerja masih berlaku. Kerangka
konseptual tidak akan berubah ke tingkat yang ditandai ketika sebuah
perusahaan bergerak dari pasar domestik ke pasar internasional; namun, ada
dua perbedaan utama. Pertama, ada tingkat yang berbeda di mana pemasaran
internasional dapat didekati dan, kedua, elemen lingkungan pemasaran yang
tidak terkendali lebih kompleks dan multidimensi mengingat banyaknya pasar
yang membentuk pasar global. Ini berarti manajer harus memperoleh
keterampilan dan kemampuan baru untuk menambah alat dan teknik yang
telah mereka kembangkan dalam pemasaran ke pasar domestik.

Proses pemasaran merupakan pusat kinerja bisnis perusahaan, baik besar
maupun kecil, karena membahas aspek pasar yang paling penting. Ini tentang
memahami pasar yang kompetitif dan memastikan Anda dapat memanfaatkan
tren utama, menjangkau konsumen dengan produk yang tepat dengan harga,
tempat, dan waktu yang tepat.

Pemasaran yang cerdik telah menghasilkan banyak kisah sukses bisnis baru-
baru ini, mulai dari farmasi hingga maskapai penerbangan, merek olahraga
hingga makanan dan minuman, perusahaan bisnis-ke-bisnis hingga pemain
kecil dan khusus.

Sebaliknya, sejarah mengingatkan kita bahwa tanpa pemasaran yang tepat,
Anda tidak dapat mendekati pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka dan
jika tidak, pesaing pasti akan melakukannya. Menjadi lebih dekat menjadi
lebih penting dari sebelumnya karena teknologi digital dan seluler masuk ke
semua aspek kehidupan. Revolusi ini juga telah menyediakan alat-alat baru
untuk membuat pemasaran lebih terarah, relevan dan efektif. Saat ini, ketika
tekanan persaingan meningkat, keterampilan pemasaran tidak pernah lebih
dihargai. Apa yang pernah dilihat sebagai aktivitas departemen sekarang
dianggap sebagai sikap bisnis garis depan untuk semua karyawan.

Para profesional yang membentuk dan menerapkan strategi pemasaran
berkontribusi langsung pada perekonomian. Keterampilan mereka menarik
dan mempertahankan pelanggan, membangun penjualan dan meningkatkan
keuntungan dan menghasilkan kekayaan untuk semua.

Pada tingkat yang paling sederhana, pemasaran internasional melibatkan
perusahaan membuat satu atau lebih keputusan bauran pemasaran melintasi
batas-batas nasional. Yang paling kompleks, ini melibatkan perusahaan dalam
membangun fasilitas manufaktur/pemrosesan di seluruh dunia dan

6 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

mengoordinasikan strategi pemasaran di seluruh dunia. Pada satu ekstrem ada
perusahaan yang memilih 'pemasaran internasional' hanya dengan
menandatangani perjanjian distribusi dengan agen asing yang kemudian
mengambil tanggung jawab untuk penetapan harga, promosi, distribusi, dan
pengembangan pasar. Di sisi lain, ada perusahaan global besar seperti Ford
dengan jaringan pabrik manufaktur terintegrasi di seluruh dunia dan yang
beroperasi di sekitar 150 pasar negara. Jadi, yang paling kompleks, pemasaran
internasional menjadi proses pengelolaan dalam skala global.

Tingkatan pemasaran yang berbeda ini dapat dinyatakan dalam istilah berikut:

1. Pemasaran domestik, yang melibatkan perusahaan memanipulasi
serangkaian variabel yang dapat dikendalikan seperti harga, iklan,
distribusi, dan atribut produk/jasa dalam lingkungan eksternal yang
sebagian besar tidak dapat dikendalikan yang terdiri dari struktur
ekonomi yang berbeda, pesaing, nilai budaya, dan infrastruktur
hukum dalam lingkup tertentu. batas-batas negara politik atau
geografis.

2. Pemasaran internasional, yang melibatkan operasi di sejumlah pasar
luar negeri di mana tidak hanya variabel yang tidak dapat
dikendalikan berbeda secara signifikan antara satu pasar dan pasar
lainnya, tetapi faktor-faktor yang dapat dikendalikan dalam bentuk
struktur biaya dan harga, peluang untuk periklanan dan infrastruktur
distributif adalah juga cenderung berbeda secara signifikan.
Perbedaan-perbedaan semacam inilah yang menyebabkan
kompleksitas pemasaran internasional.

3. Manajemen pemasaran global, yang merupakan operasi internasional
yang lebih besar dan lebih kompleks. Di sini sebuah perusahaan
mengoordinasikan, mengintegrasikan, dan mengendalikan seluruh
rangkaian program pemasaran ke dalam upaya global yang
substansial. Di sini tujuan utama perusahaan adalah untuk mencapai
tingkat sinergi dalam operasi keseluruhan sehingga dengan
mengambil keuntungan dari nilai tukar yang berbeda, tarif pajak, tarif
tenaga kerja, tingkat keterampilan dan peluang pasar, organisasi
secara keseluruhan akan lebih besar daripada jumlah bagian-
bagiannya.

Bab 1 Lingkup dan Tantangan Pemasaran Internasional 7

Jenis strategi ini membutuhkan manajer yang mampu beroperasi sebagai
manajer pemasaran internasional dalam arti sebenarnya, tugas yang jauh lebih
luas dan lebih kompleks daripada beroperasi di negara asing tertentu atau di
pasar domestik. Dalam membahas hal ini, Spillan, (2008), Sarathy (2006)
berkomentar bahwa 'manajer pemasaran internasional memiliki tanggung
jawab ganda; pemasaran luar negeri (pemasaran di luar negeri) dan pemasaran
global (pengkoordinasian pemasaran di berbagai pasar dalam menghadapi
persaingan global). Jadi, bagaimana pemasaran internasional didefinisikan dan
diinterpretasikan tergantung pada tingkat keterlibatan perusahaan di pasar
internasional.

Oleh karena itu, pemasaran internasional dapat berupa:

1. Pemasaran ekspor, dalam hal ini perusahaan memasarkan barang
dan/atau jasanya melintasi batas-batas nasional/politik.

2. Pemasaran internasional, di mana kegiatan pemasaran suatu
organisasi mencakup kegiatan, kepentingan atau operasi di lebih dari
satu negara dan di mana ada semacam pengaruh atau kontrol kegiatan
pemasaran dari luar negara di mana barang atau jasa benar-benar
akan dijual. Kadang-kadang pasar biasanya dianggap independen dan
merupakan pusat laba dalam hak mereka sendiri, dalam hal ini istilah
pemasaran multinasional atau multidomestik sering digunakan.

3. Pemasaran global, di mana seluruh organisasi berfokus pada
pemilihan dan eksploitasi peluang pemasaran global dan mengatur
sumber daya di seluruh dunia dengan tujuan mencapai keunggulan
kompetitif global.

Definisi pertama menjelaskan kegiatan ekspor yang relatif mudah, dengan
banyak contoh yang ada. Namun, definisi selanjutnya lebih kompleks dan
lebih formal dan menunjukkan tidak hanya sikap yang direvisi terhadap
pemasaran tetapi juga filosofi dasar yang sangat berbeda. Di sini dunia dilihat
sebagai pasar yang tersegmentasi oleh pengelompokan sosial, law (hukum),
ekonomi, politik dan teknologi (SLEPT).

Masalah pemasaran internasional yang dihadapi oleh perusahaan, baik yang
terlibat dalam ekspor, pemasaran internasional atau global. lingkungan
internasional dan bagaimana pengaruhnya terhadap strategi pemasaran
perusahaan di pasar internasional mereka. Seperti dalam pemasaran domestik,

8 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

perusahaan pemasaran yang sukses akan menjadi perusahaan yang paling
mampu memanipulasi alat bauran pemasaran yang dapat dikendalikan dalam
lingkungan yang tidak dapat dikendalikan. Oleh karena itu, masalah utama
yang dihadapi oleh manajer pemasaran internasional adalah menghadapi
perincian dan kompleksitas lingkungan internasional. Kompleksitas inilah
yang akan yang manjadi tantangan pemasaran intrenasional.

1.2 Pengaruh Lingkungan Pemasaran
Internasional

Perbedaan utama antara pemasaran domestik dan pemasaran dalam skala
internasional adalah multidimensionalitas dan kompleksitas dari banyak pasar
luar negeri tempat perusahaan beroperasi. Seorang manajer internasional
membutuhkan pengetahuan dan kesadaran akan kompleksitas ini dan
implikasinya terhadap manajemen pemasaran internasional.
Ada banyak model analisis lingkungan yang mungkin pernah ditemui
pembaca. Untuk tujuan ini, menggunakan pendekatan SLEPT dan memeriksa
berbagai aspek dan tren di lingkungan pemasaran internasional melalui
dimensi sosial/budaya, hukum, ekonomi, politik dan teknologi, seperti yang
digambarkan pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1: Pengaruh Linkungan Pada Pemasaran Internasional (Doole,
Isobel, 2008)

Pengaruh sosial dan budaya pada pemasaran internasional sangat besar.
Perbedaan kondisi sosial, agama dan budaya, material semuanya memengaruhi

Bab 1 Lingkup dan Tantangan Pemasaran Internasional 9

persepsi dan pola perilaku pembelian konsumen. Area inilah yang menentukan
sejauh mana konsumen di seluruh dunia serupa atau berbeda dan dengan
demikian menentukan potensi branding dan standardisasi global.

Kegagalan untuk memahami dimensi sosial/budaya dari suatu pasar adalah hal
yang rumit untuk dikelola, seperti yang ditemukan McDonald's di India. Itu
harus berurusan dengan pasar yang 40 persen vegetarian, tidak menyukai
daging sapi atau babi di antara pemakan daging Hak Cipta 2008 Cengage
Learning, Inc. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang (Mosharraf, 208AD).
Tidak boleh disalin, dipindai, atau digandakan, seluruhnya atau sebagian.
Dilisensikan untuk: dan permusuhan terhadap daging dan ikan beku, tetapi
dengan kesukaan umum orang India akan rempah-rempah dengan segalanya.
Untuk memuaskan selera seperti itu, McDonald's merasa perlu melakukan
lebih dari sekadar menyediakan burger yang tepat. Pelanggan yang membeli
burger vegetarian ingin memastikan bahwa ini dimasak di area terpisah di
dapur menggunakan peralatan terpisah dan saus seperti McMasala dan McImli
dikembangkan untuk memuaskan rasa rempah-rempah India. Namun yang
menarik, ini adalah inovasi yang telah mereka perkenalkan ke pasar lain
(Doole, Isobel, 2008).

Perbedaan budaya dan khususnya perbedaan bahasa memiliki dampak yang
signifikan pada cara produk dapat digunakan di pasar, nama merek dan
promosi. Awalnya, Coca-Cola memiliki masalah besar di Cina karena Coca-
Cola terdengar seperti 'Kooke Koula' yang diterjemahkan menjadi 'Suap lilin
yang haus'. Mereka berhasil menemukan pelafalan baru 'Kee Kou Keele' yang
berarti 'selera dan kebahagiaan yang menyenangkan'.

Perusahaan lain yang mengalami masalah adalah General Motors yang merek
dagangnya 'Nova' tidak berhasil di Spanyol ('no va' dalam bahasa Spanyol
berarti 'tidak boleh'). Pepsi Cola harus mengubah promosinya 'Come Alive
With Pepsi' di Jerman secara harfiah diterjemahkan, itu berarti 'Come Alive
Out of the Grave'. Di Jepang karakter McDonald's Ronald McDonald gagal
karena wajahnya yang putih dipandang sebagai topeng kematian. Ketika
Apple meluncurkan iMac di Prancis, mereka menemukan bahwa nama merek
tersebut meniru nama merek pencahar bayi yang sudah mapan – hampir tidak
seperti citra yang mereka coba proyeksikan.

Beroperasi secara efektif di berbagai negara memerlukan pengakuan bahwa
mungkin ada perbedaan yang cukup besar di berbagai wilayah. Pertimbangkan
Eropa utara versus Eropa Latin, barat laut AS versus selatan atau Beijing dan

10 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Taipei. Pada tahap awal internasionalisasi, bukan hal yang aneh bagi
perusahaan-perusahaan Barat untuk mengalami apa yang tampak sebagai
kesenjangan budaya dengan rekan-rekan mereka di Amerika Latin dan negara-
negara Asia serta di berbagai wilayah di negara-negara tersebut. Promosi
sabun Camay yang menunjukkan seorang suami membasuh punggung istrinya
di bak mandi sukses besar di Prancis tetapi gagal di Jepang, bukan karena
menyebabkan pelanggaran, tetapi karena wanita Jepang memandang prospek
seorang suami berbagi waktu sebagai hal yang sangat penting, pelanggaran
privasi (Doole, Isobel, 2008).

Di sisi lain, beberapa komentator berpendapat ada tanda-tanda yang terlihat
bahwa perbedaan sosial dan budaya menjadi tidak terlalu menjadi penghalang.
Dominasi sejumlah merek dunia seperti Microsoft, Intel, Coca-Cola,
McDonald's, Nike dan lain-lain, semuanya bersaing di pasar global yang
melampaui batas-batas nasional dan politik, merupakan bukti konvergensi
kebutuhan konsumen di seluruh dunia. Namun, penting untuk tidak
mengacaukan globalisasi merek dengan homogenisasi budaya. Ada sejumlah
besar merek global tetapi bahkan ini harus mengelola perbedaan antara budaya
dan di dalam batas-batas negara nasional.

Dapat disimpulkan Dalam bab ini kita telah membahas semakin pentingnya
pemasaran internasional dan mengkaji isu-isu yang terkait dengan keberhasilan
bersaing di pasar internasional. Bab ini membahas perbedaan utama antara
pemasaran domestik dan internasional, tingkat yang berbeda di mana
pemasaran internasional dapat didekati dan elemen lingkungan pemasaran
internasional yang lebih kompleks dan multidimensi yang tidak dapat
dikendalikan.

Aspek utama dari faktor SLEPT dalam lingkungan pemasaran internasional.
Lingkungan di mana perusahaan internasional harus beroperasi biasanya
dicirikan oleh ketidakpastian dan perubahan, faktor-faktor yang secara
bersama-sama, meningkatkan elemen risiko bagi manajer pemasaran
internasional.

Telah disarankan bahwa manajer pemasaran perlu memiliki pendekatan yang
direncanakan dengan baik untuk setiap aktivitas internasional karena, tanpa ini,
biaya dan kemungkinan kegagalan akan meningkat. Proses perencanaan dan
pengendalian pemasaran internasional dan mempertimbangkan bagaimana
manajer dapat menanggapi tantangan yang ditimbulkan dalam lingkungan

Bab 1 Lingkup dan Tantangan Pemasaran Internasional 11

pemasaran internasional dengan memastikan mereka memiliki pengembangan
strategi dan proses perencanaan pasar yang kuat.

Alasan keberhasilan dan kegagalan di pasar internasional diperiksa dan
disarankan bahwa perusahaan yang beroperasi secara global yang berhasil
adalah mereka yang merasakan perubahan dalam lingkungan internasional dan
mampu mengembangkan strategi yang memungkinkan mereka untuk
merespons dengan tepat. Oleh karena itu, pandangan ke depan manajemen dan
pembelajaran organisasi merupakan dasar dari keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan di pasar global.

12 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Bab 2

Dinamika Lingkungan Dalam
Perdagangan Internasional

2.1 Kebijakan Perdagangan
Internasional

Perdagangan sebenarnya bukan masalah, begitu pula pertumbuhan ekonomi.
Masalahnya adalah bagaimana menemukan kembali kebijakan lingkungan
dalam ekonomi dunia yang semakin terintegrasi untuk memastikan bahwa kita
hidup dalam batas-batas ekologis. Globalisasi membawa konsumen ke berbagi
pilihan dengan beragam penawaran yang tersedia. Kebanyakan orang gagal
untuk menyadari bahwa mereka berperan dalam kegiatan perdagangan
internasional. Sebagian besar pembelian yang dilakukan oleh konsumen, dari
barang-barang rumah tangga, pakaian hingga mobil, memasukkan suku
cadang yang berasal dari bangsa yang berbeda. Ini tidak hanya
menggambarkan bagaimana terintegrasinya ekonomi global, tetapi juga
menunjukkan bagaimana perdagangan internasional mengarah ke efisiensi
yang lebih besar.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memungkinkan konsumen untuk
membuat perdagangan internasional melalui forum online dan situs web dan

14 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

mengirimkannya langsung ke sumber layanan (Prasetio et al., 2021; Munsarif
et al., 2022). TIK memberi konsumen pilihan yang lebih luas, mengarah ke
konsumen yang lebih puas dan mandiri, sekaligus berpotensi terhadap nilai-
nilai dan norma serta politik dalam perdagangan.

Perdagangan bebas meningkatkan kesejahteraan ekonomi, baik untuk dunia
secara keseluruhan maupun untuk setiap negara yang terlibat di dalamnya,
dalam arti bahwa “gerakan menuju perdagangan bebas meningkatkan jumlah
surplus produsen dan konsumen dalam perekonomian”. Motif utama
perdagangan internasional adalah eksternalitas, efisien dan efektif.
Eksternalitas, dalam banyak kasus, diwakili oleh tindakan pemerintah yang
memengaruhi perdagangan bebas, seperti pengenaan tarif atau kuota, yang
umumnya dianggap sebagai pembatasan impor. Menurut Pietro Castagno
(2014), ada tiga komponen utama yang menggambarkan dampak perdagangan
terhadap lingkungan. Pertama disebut “efek skala”: aksiomanya adalah jika
liberalisasi perdagangan tumbuh, maka aktivitas ekonomi dan industri juga
meningkat, sehingga mendorong peningkatan polusi. Komponen kedua
disebut "efek komposisi" dan secara langsung berasal dari teori keunggulan
komparatif; dalam konteks liberalisasi perdagangan, negara akan cenderung
berspesialisasi dalam produksi yang memiliki keunggulan komparatif;
khususnya mereka akan mengkhususkan diri pada kegiatan yang kurang diatur
oleh pemerintah. Untuk efek ini, jika keunggulan komparatif ini tergantung
pada perbedaan dalam peraturan lingkungan, produksi kemungkinan akan
beralih ke negara-negara dengan persyaratan lingkungan yang kurang ketat
dan oleh karena itu polusi akan meningkat. Akhirnya, ada juga "efek teknik".

Ketiga komponen di atas menunjukkan hasil yang lebih optimis: setelah
liberalisasi perdagangan, mungkin ada perubahan dalam teknik produksi
karena kemungkinan pergeseran teknologi dari negara maju ke negara
berkembang, setidaknya tidak menyebabkan peningkatan polusi. Berkenaan
dengan komponen terakhir ini, juga dikemukakan bahwa peningkatan
kekayaan secara keseluruhan, karena liberalisasi perdagangan, dapat
menghasilkan peningkatan permintaan publik untuk lingkungan yang lebih
bersih. Apa yang sebenarnya penting bagi lingkungan adalah hasil agregat dari
tiga komponen yang dijelaskan (Pietro Castagno, 2014).

Perbedaan lingkungan geografis, tingkat perkembangan ekonomi, dan
spesialisasi di antara negara-negara yang berbeda telah menyebabkan
pertukaran yang tidak setara dan merugikan syarat perdagangan. Aktivitas
perdagangan dan analisis daya saing serta komplementaritas sangat penting.

Bab 2 Dinamika Lingkungan Dalam Perdagangan Internasional 15

Daya saing dan komplementaritas merupakan komponen penting dari ekonomi
pasar, yang didefinisikan sebagai persaingan dan kolaborasi dalam
mendapatkan keuntungan dari kegiatan ekonomi perdagangan. Fitur-fitur ini
telah muncul sebagai hal yang penting aspek strategi ekspor negara mana pun.
Perdagangan secara keseluruhan telah menjadi fokus pertama penelitian ilmiah
tentang daya saing dan saling melengkapi sebagaimana tercermin hubungan
paling dinamis dalam perkembangan ekonomi dunia (Chengliang et al., 2018).
Perkembangan arus perdagangan antar negara diidentifikasi memiliki
hubungan kompetitif dengan mitra atau posisi kompetitif negara di pasar
ekspor dunia Daya saing perdagangan negara-negara ekonomi yang baru
muncul sehubungan dengan mitra global dan tidak menemukan ancaman daya
saing dari negara-negara berkembang terhadap mitra dagang utama.
Perdagangan internasional merupakan sumber daya strategis untuk
pembangunan nasional seperti energi dan mineral. Perdagangan internasional
dijelajahi guna mendapatkan gambaran prospek pengembangannya, yaitu:
kemungkinan akan membentuk pola yang lebih rumit di masa depan.

Dengan dunia yang terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi baru,
perdagangan internasional juga harus beradaptasi. Berbagi tren dan inovasi
perdagangan dan ekonomi internasional dengan sesama akademisi dan
pemimpin bisnis merupakan bagian integral untuk memajukan pertumbuhan
perdagangan internasional.

2.2 Perjanjian Perdagangan
Internasional

Perjanjian perdagangan internasional dan regionalisme telah menjadi subyek
analisis dari berbagai aliran pemikiran. Aliran realis dan neorealis menganggap
perdagangan internasional sebagai permainan zero-sum yang berorientasi pada
kekuasaan, sedangkan aliran pemikiran yang berorientasi liberal melihatnya
melalui pendekatan kolaboratif. Ekonomi politik internasional
mengintegrasikan dinamika ekonomi dan politik dengan kekuatan ideasional.
Association of South East Asian Nations (ASEAN) atau Masyarakat Ekonomi
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara tentang perdagangan
internasional menunjukkan adanya Perjanjian Komprehensif dan Progresif atas

16 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Kemitraan Trans-Pasifik, Perjanjian Perdagangan Bebas, perjanjian
perdagangan yang berbeda (intra-regional).

Setiap perjanjian mengkaji interaksi antara domestik dan internasional; yaitu,
bagaimana hubungan kekuasaan domestik diekspresikan dalam hubungan
internasional. Bagaimana hubungan kekuasaan domestik yang berkembang
membentuk preferensi kebijakan internasional dan kemudian melanjutkan
untuk memeriksa interaksi antarnegara bagian dan berusaha untuk
mengeksplorasi peran koalisi domestik dalam mendukung berbagai kebijakan
yang berorientasi ke luar. Mazhab Murdoch adalah pendekatan ekonomi
politik kritis yang pada awalnya terutama berkaitan dengan pertanyaan-
pertanyaan tentang politik komparatif dan berfokus pada konflik sosial dan
politik. Aliran Murdoch kemudian memperluas jangkauannya dan terlibat
dengan pertanyaan internasional seperti dampak kolonialisme dan perang suku
pada struktur sosial dan tipe rezim Asia Tenggara. Aliran Murdoch
mengevaluasi dampak internasional terhadap domestik yang dimulai dengan
mempelajari dinamika internasional secara lebih eksplisit, dengan
menggunakan pendekatan untuk menjelaskan perilaku internasional negara:
menghubungkan internasional dengan domestik dan mempertimbangkan ada
interaksi timbal balik antara keduanya (Deprez & Sophie, 2018).

Perjanjian kerja sama perdagangan internasional diterbitkan guna mengatasi
masalah seperti penundaan atau penolakan aktivitas perdagangan. Perjanjian
diperlukan untuk mengatasi konflik perdagangan. Dengan terbitnya perjanjian
kerja sama, maka dapat diharapkan adanya pengurangan biaya perdagangan
khususnya bagi negara pengekspor. Tingginya biaya perdagangan sebelumnya
menggambarkan bahwa negara-negara pengadu mengalami peningkatan besar
dalam volume ekspor. Interaksi strategis di antara negara-negara yang
bersengketa menghasilkan alasan lain atas berbagai konflik. Sebuah pola yang
telah diungkapkan bahwa ketika negara gagal untuk menyelesaikan konflik
perdagangan, negara pemangku kepentingan akan cenderung mengubah
kebijakan baru (Kim, 2016).

Bab 2 Dinamika Lingkungan Dalam Perdagangan Internasional 17

2.3 Pertumbuhan Ekonomi
Kewirausahaan

Pertumbuhan ekonomi perdagangan internasional menunjukkan pentingnya
manajemen biaya perdagangan, tarif, dan perbedaan institusional terhadap arus
perdagangan internasional. Untuk mengambil keuntungan dari peluang
potensial di pasar luar negeri dan untuk membenarkan biaya hangus yang
berpotensi cukup besar terkait dengan memulai penjualan ekspor di tujuan
tertentu. Perusahaan perlu memiliki informasi yang cukup kredibilitas dan
tepat tentang peluang pasar tersebut. Proses dan kinerja informasi penting bagi
aktivitas ekspor perusahaan dengan didorong oleh kemajuan, dan ketersediaan
data tingkat mikro dan perusahaan. Kebebasan ekonomi secara umum
memengaruhi arus perdagangan internasional, investasi asing dan variabel
ekonomi lainnya antara lain kewirausahaan (Bjørnskov & Schröder, 2022).
Dampak manajemen biaya pada perdagangan internasional menunjukkan
adanya standar layanan, seperti: Akses produk dapat meningkatkan daya saing
industri dengan memberikan akses ke pasar internasional. Akses ke pasar yang
lebih besar memungkinkan peningkatan produksi dan dengan demikian
menimbulkan skala ekonomi. Selanjutnya, melalui peningkatan informasi
produk dan komparabilitas, biaya transaksi bisnis dapat dikurangi.
Menganalisis dampak standar dalam perdagangan internasional menemukan
bahwa peningkatan kepatuhan terhadap standar produk umum memiliki efek
positif pada volume impor dan volume ekspor barang yang diatur. Model
gravitasi perdagangan internasional menunjukkan bahwa berbagi standar
produk yang sama meningkatkan aktivitas perdagangan pasangan negara. Di
sisi lain, standar produk dapat membatasi daya saing perusahaan dengan
meningkatkan biaya kepatuhan. Biaya produksi variabel yang lebih tinggi
dapat memengaruhi produk dan aktivitas serta volume ekspor. Perusahaan
cenderung mengekspor lebih sedikit karena adanya gesekan perdagangan serta
kemungkinan biaya produksi yang lebih tinggi. Kondisi dimaksud
mempersulit produsen untuk mengekspor (Borsky & Leiter, 2022).

Konstruksi lingkungan perdagangan internasional menggunakan pendekatan
dinamis dan menganalisis dampak perkembangan keuangan terhadap dua
komponen perdagangan (ekspor dan impor). Konstruksi lingkungan secara
langsung berdampak terhadap neraca perdagangan dan keterbukaan
perdagangan. Sebagai contoh, bank asing diberikan akses gratis ke sistem

18 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

perbankan domestik dan segera memperoleh saham mayoritas di sebagian
besar bank dengan mengubah sistem perbankan menjadi stimulan dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi. Secara khusus, sistem keuangan yang
berkembang dengan baik meningkatkan perdagangan internasional dengan
mengurangi biaya modal, menciptakan skala ekonomi dan meningkatkan daya
saing. Namun, pengetahuan tentang bagaimana berbagai sumber keuangan
dapat memengaruhi perdagangan antar negara hanya dapat diperoleh dengan
menganalisis peran sub-komponen utamanya yang terkait dengan lembaga
keuangan dan pelaku pasar (Caporale, Sova & Sova, 2022).

Kontribusi berikutnya, pengembangan keuangan memengaruhi perdagangan
internasional melalui nilai tambah sektoral, interaksi termasuk dalam perkiraan
model. Teknik ekonometrika canggih yang dirancang untuk panel heterogen
digunakan untuk menganalisis hubungan jangka pendek dan jangka panjang
antara pengembangan keuangan dan perdagangan. Perdagangan internasional
banyak dikendalikan oleh kelengkapan informasi. Oleh karena itu, perusahaan
harus terlibat dalam proses pencarian dan mengumpulkan informasi untuk
menemukan mitra bisnis. TIK telah menyediakan berbagai platform online
yang dapat mengurangi biaya dalam pencarian dan dengan demikian
mendukung ekspor perusahaan secara keseluruhan. Informasi terperinci
menciptakan partisipasi perusahaan dalam platform bisnis online, baik tentang
data bea cukai, transaksi ekspor dan rantai nilai produksi (Carballo et al.,
2022).

Perdagangan internasional biasanya melibatkan arus modal lintas batas. Aliran
modal yang likuid dan bebas memfasilitasi pertukaran barang dan jasa secara
global. Likuiditas menurunkan hambatan keuangan dalam transaksi
perdagangan dan mempromosikan investasi terkait perdagangan. Sebaliknya,
pembatasan arus modal telah sering digunakan untuk mengamankan negara
dari kepanikan keuangan yang parah, dan akibatnya mengganggu pergerakan
arus modal. Kontrol modal mengganggu aliran modal lintas batas dan
memiliki implikasi penting bagi perdagangan internasional. Konsekuensi
ekonomi dari larangan rumah tangga memegang mata uang asing dan
pembatasan jumlah uang yang dibutuhkan perusahaan untuk membiayai
transaksi perdagangan internasional. Nilai tukar maupun kebijakan moneter
sering digunakan bersama untuk mengatasi inflasi. Inflasi umum memiliki
hubungan yang erat dalam nilai tukar, yang melaluinya dapat memengaruhi
perdagangan internasional. Kebijakan perdagangan dan perdagangan lintas
batas sulit dipahami bahkan dengan tingkat inflasi yang rendah; prinsip

Bab 2 Dinamika Lingkungan Dalam Perdagangan Internasional 19

ekonomi menjadi lebih kompleks dengan inflasi yang tinggi dan kronis.
Namun, tidak ada konsensus tentang dampak nyata dari kontrol modal pada
volatilitas inflasi (Zehri, 2022).

Perdagangan internasional menunjukkan kecenderungan ke arah integrasi.
Tren utama dalam perkembangan perdagangan internasional di era neo-
globalisasi adalah membuat skenario peramalan yang mencerminkan prospek
dan strategi untuk membangun hubungan ekonomi (perdagangan luar negeri)
internasional. Ekonomi digital menentukan prospek perdagangan internasional
di era neo-globalisasi. Beberapa tren perdagangan internasional di era neo-
globalisasi, seperti peningkatan kebebasan perdagangan internasional,
meningkatnya tingkat globalisasi ekonomi dan peningkatan intensif dalam
ekspor teknologi tinggi. Skenario yang paling memungkinkan untuk
mengembangkan perdagangan internasional terkait dengan kemitraan digital.
Dalam skenario ini, peningkatan daya saing digital sebesar memberikan
peningkatan indeks globalisasi dan peningkatan ekspor teknologi tinggi.
Indikator-indikator tersebut tercapai meskipun hambatan kepabeanan tumbuh.
Artinya, ciri era neo-globalisasi adalah dominasi hambatan teknologi atas
kebiasaan untuk pengembangan perdagangan internasional (Popkova, 2022).

2.4 Dinamika Lingkungan dan
Ketentuan

Dinamika lingkungan perdagangan internasional mendorong peningkatan
adopsi standar ISO 14001 di negara-negara berkembang, yang berfungsi
sebagai kekuatan pemeliharaan lingkungan. Perusahaan berorientasi ekspor di
Cina lebih mungkin untuk melakukan sertifikasi dengan standar ISO 14001.
Perusahaan Cina berpendapat bahwa sertifikasi ISO 14001 dan pengaturan
mandiri secara umum akan melengkapi peraturan pemerintah tradisional dan
bahkan mungkin menjadi alternatif di negara-negara di mana sistem peraturan
tradisional tidak berfungsi. Berdasarkan argumen ini, sebuah program
pemasaran sosial yang mendorong penghijauan antara pembeli, terutama
pembeli industri hilir (misalnya, di industri otomotif) di negara maju, dapat
membantu program go green bagi perusahaan di negara berkembang.

20 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Perdagangan internasional memberikan investigasi tentang apakah "trade up"
adalah harapan nyata, dan apa yang diperlukan untuk mewujudkannya.
Argumen "tukar tambah" membutuhkan penyelidikan dua komponen.
Pertama, perdagangan internasional mempromosikan penyebaran lingkungan
maju

Gambar 2.1: Perdangangan Internasional: Interaksi antara pasar, lembaga
sertifikasi, dan pemerintah (Yin, Chao & Ma, 2009)

Kedua, perdagangan internasional mempromosikan penyebaran alat
manajemen lingkungan yang canggih, seperti sertifikasi ISO 14001, di negara
berkembang. Ketiga, sistem manajemen canggih yang ditransplantasikan ke
negara-negara berkembang, seperti sertifikasi ISO 14001, dapat membantu
meningkatkan kinerja lingkungan aktual perusahaan di negara-negara ini.
Lembaga sertifikasi memiliki pengetahuan terbaik mengenai proses sertifikasi
dan perubahan kinerja lingkungan perusahaan hanya di sebelah perusahaan
tetapi lebih cenderung membuat laporan yang jujur daripada perusahaan.
Menyusul keberhasilan ISO 9000 sebagai standar manajemen mutu, ISO
menetapkan standar ISO 14001 sebagai kerangka kerja bagi fasilitas untuk
mengelola masalah lingkungan hidup perdagangan internasional. ISO 14001
mengharuskan perusahaan yang ingin mendaftar agar sesuai dengan
serangkaian persyaratan prosedural dan dokumentasi yang terperinci, untuk
berkomitmen pada peningkatan berkelanjutan perdagangan dan untuk
mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta untuk bekerja
menuju pencegahan polusi. Perjanjian ISO 14001 adalah bahwa dengan
sertifikasi standar ini, perusahaan harus memiliki kontrol yang lebih baik dari

Bab 2 Dinamika Lingkungan Dalam Perdagangan Internasional 21

operasi lingkungan perusahaan, sehingga mengurangi jejak lingkungan
pencemaran lingkungan.

Sertifikasi ISO 14001 mengubah dinamika di antara pelanggan, perusahaan
dan lembaga lingkungan dan bagaimana perubahan ini meningkatkan potensi
dampak dari pelanggan. Garis padat menunjukkan interaksi antara pelanggan,
perusahaan, dan lembaga lingkungan sebelum sertifikasi ISO 14001. Dengan
interaksi ini, pelanggan, meskipun mereka menyukai produksi dan produk
yang ramah lingkungan, tidak berani memaksa perusahaan untuk mengadopsi
praktik yang lebih ramah lingkungan. Masalah utamanya adalah kurangnya
informasi yang kredibilitas mengenai perilaku lingkungan perusahaan. Dengan
kata lain, masalah asimetri informasi mencegah pelanggan dari memberi
penghargaan kepada perusahaan hijau (Yin et al., 2009).

Secara teori, unit yang bertanggung jawab untuk menegakkan peraturan harus
memiliki informasi tentang kinerja lingkungan perusahaan. Unit
penanggungjawab lingkungan internal dan eksternal memiliki kredibilitas
dalam memberikan informasi tersebut kepada pelanggan. Namun, dalam
praktiknya, informasi tersebut sering dirahasiakan dari publik, terutama di
negara berkembang. Oleh karena itu, sebelum sertifikasi ISO 14001
diberlakukan, asimetri informasi membuat pelanggan hijau tidak mungkin
memberi penghargaan kepada perusahaan ramah lingkungan, dan pada
gilirannya perusahaan memiliki insentif yang lebih kecil untuk berkembang.
Dinamika, bagaimanapun, benar-benar telah berubah dengan sertifikasi ISO
14001. Lembaga sertifikasi mengumpulkan informasi yang relevan dari
lembaga lingkungan dan perusahaan, dan kemudian memutuskan apakah akan
melakukan sertifikasi. Dikeluarkan oleh pihak ketiga melalui audit
independen, sertifikasi ISO 14001 tidak hanya memberikan sinyal yang
kredibilitas mengenai kinerja lingkungan perusahaan tetapi yang lebih penting
adalah sinyal yang mudah dipahami. Pelanggan tidak perlu banyak keahlian
untuk memahami perbedaan antara menjadi dan tidak bersertifikat ISO 14001.
Dengan demikian, sertifikasi ISO 14001 menawarkan alat yang efektif untuk
mengurangi asimetri informasi (King et al., 2005; Jiang dan Bansal, 2003).
Dengan sinyal ini, pelanggan ramah lingkungan dapat secara informatif
menghukum perusahaan yang kotor dengan beralih ke perusahaan bersertifikat
ISO, dan oleh karena itu menciptakan tekanan bagi perusahaan untuk
mengadopsi sertifikasi ISO 14001. Dengan demikian, sistem ISO 14001
menghilangkan penghalang pertama bagi pelanggan ramah lingkungan untuk
mengubah perilaku produsen.

22 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

2.4.1 Larangan Perdagangan Internasional

Dinamika lingkungan hidup menyebabkan kemungkinan adanya larangan
perdagangan internasional. Dalam jangka pendek, larangan perdagangan
internasioanl dapat memberikan "ruang bernapas" bagi lingkungan
perdagangan dan makhluk hidup yang berada dalam bahaya langsung,
sehingga pendorong perdagangan dapat diidentifikasi dan tindakan perbaikan
dapat dilakukan. Larangan perdagangan dapat terjadi di mana volume
perdagangan begitu besar dan kecepatannya sangat tinggi. Untuk itu
diberlakukan pelarangan perdagangan tepat melalui penerapan prinsip kehati-
hatian. Larangan dapat memberikan waktu bagi populasi untuk pulih, namun
larangan perdagangan juga dapat menjadi bumerang, yang berarti larangan
tersebut mungkin memiliki hasil yang lebih buruk daripada tidak efektif atau
menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien (Conrad, 2012).

2.5 Dinamika Lingkungan Perdagangan
Perspektif WTO

Paradigma World Trade Organization (WTO) mengakomodasi pembangunan
berkelanjutan. Hubungan antara perdagangan dan lingkungan berasal dari
pengamatan bahwa keduanya secara inheren dan saling berkorelasi, sehingga
penelitian untuk keseimbangan optimal mereka adalah pertanyaan kontingen
yang perlu dijawab. Atas dasar ini, mekanisme hukum WTO yang paling
berlaku dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah lingkungan
mencoba memberikan definisi pembangunan berkelanjutan dengan
menekankan fakta bahwa tidak ada kesepakatan tentang status normatifnya,
meskipun pada akhirnya memperoleh kekuatan normatif melalui tindakan
interpretatif pengadilan internasional (Pietro Castagno, 2014). Perdagangan
internasional selalu mendapat perhatian khusus oleh negara-negara, dan ini
dibuktikan dengan upaya terus-menerus dari negara-negara untuk mengatur
ketentuan perdagangan, yang bertujuan untuk menciptakan hukum bersama
untuk mendorong perkembangan ekonomi berdasarkan lingkungan persaingan
yang sehat. Pada kenyataannya, perjanjian internasional yang paling lengkap
dalam hal jumlah penandatangan bukanlah perjanjian yang berkaitan dengan
bidang hukum Organisasi Perdagangan Dunia dan lembaga ekonomi
internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

Bab 2 Dinamika Lingkungan Dalam Perdagangan Internasional 23

Kebijakan suatu negara terhadap yang melanggar komitmen perjanjian kerja
sama tentang perdagangan internasional telah menjadi aspek yang sangat
menonjol dari politik internasional. Perselisihan semacam ini terlihat agak
mirip dengan pertempuran pengadilan domestik dalam satu atau lebih itu
negara pelapor mengajukan pengaduan yang menuduh bahwa kebijakan
negara pelapor tidak sesuai sesuai dengan kesepakatan WTO. Kemudian ahli
hukum mengatur tentang manfaat adanya perselisihan. Kedua belah pihak
memiliki opsi untuk mengajukan banding atas putusan tersebut jika mereka
merasa menjadi pihak yang paling dirugikan. Dalam beberapa dekade terakhir,
beberapa perselisihan perdagangan ini di WTO dan pendahulunya Perjanjian
Umum tentang General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) memiliki
kontroversial dan sangat terlihat di seluruh dunia. Misalnya, tahun 1991,
Meksiko pernah menantang legalitas peraturan domestik AS tentang kebijakan
membatasi impor tuna yang ditangkap dengan cara yang tidak aman bagi
lumba-lumba. Meksiko telah mengajukan keluhan berikutnya sejak tahun
2009. Dalam kasus Hormon Daging Sapi, AS menantang peraturan domestik
Uni Eropa (UE) tentang pembatasan impor daging sapi yang diberi hormon.
Sengketa ini awalnya muncul pada 1980-an, dan kedua belah pihak mencapai
kesepakatan sementara hanya pada tahun 2009. Perselisihan lain yang sama-
sama kontroversial dan menonjol memiliki beberapa kesamaan karakteristik
(Kim, 2015).

2.5.1 Hukum Internasional

Hukum internasional terus ditangguhkan antara logika internal hukum, yang
membutuhkan sistem aturan yang mengikat secara seragam, dan logika
internal kedaulatan, yang mengharuskan negara diakui dan bercokol sebagai
entitas politik yang membuat aturannya sendiri bebas dari campur tangan
negara luar. Hukum internasional memiliki beberapa ciri yang berbeda dan
tidak biasa untuk suatu sistem hukum. Salah satu sumber terpentingnya,
hukum perjanjian, yakni konsensual dalam arti bahwa aturan-aturannya hanya
mengikat negara-negara ketika mereka secara eksplisit menyetujuinya. Bahkan
ketika negara-negara menyetujui suatu perjanjian, mereka dapat mendaftarkan
reservasi untuk beberapa ketentuannya, yang kemudian menjadi tidak
mengikat. Beberapa negara menganggap interpretasi otoritatif dari kewajiban
internasional yang diberikan oleh pengadilan nasional, bahkan ketika
interpretasi negara bertentangan dengan yang disediakan oleh pengadilan
internasional

24 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

2.5.2 Analisis Lingkungan

Analisis simultan dari perdagangan internasiomal dan keterkaitannya dengan
lingkungan melukiskan gambaran holistik tentang masalah yang dipertaruhkan
dari analisis ekonomi konvensional. Keterkaitan lingkungan dalam
perdagangan internasional cenderung berkonsentrasi pada perdagangan dengan
mengesampingkan investasi (Pavel, 2020). Proses dan kegiatan perdagangan
harus kritis terhadap pencemaran lingkungan global, dan perlakuan periferal
dari kecenderungan negara-negara berkembang untuk sangat bergantung pada
komoditas primer serta peran yang dimainkan oleh mekanisme ekonomi
internasional dan tarif. Struktur dalam perdagangan internasional tidak hanya
berkembang biak dan mempertahankan kecenderungan pencemaran
lingkungan, tetapi mencegah negara-negara pengekspor komoditas
menciptakan biaya lingkungan dalam penetapan harga. Beberapa contoh yang
mungkin menjadi prioritas bagi ketentuan perdagangan internasional seperti:
Rendahnya harga komoditas primer dan dorongan devisa memaksa produsen
komoditas untuk menebang kayu lebih cepat dari kapasitas regenerasi hutan,
memperluas produksi tanaman komersial dan ternak untuk mengimbangi
penurunan harga sambil mengabaikan produksi pangan bagi penduduknya,
dan mengurangi kapasitas untuk berinvestasi dalam perlindungan lingkungan.

Analisis kompetitif perdagangan internasional menunjukkan bahwa negara-
negara yang aktif menempati keunggulan absolut, memiliki pangsa pasar
internasional yang sangat besar (Han et al., 2022).

Bab 3

Pasar Negara Berkembang

3.1 Pendahuluan

Apakah itu pasar negara berkembang?
Pasar negara berkembang adalah negara yang memiliki beberapa karakteristik
pasar yang dikembangkan, tetapi tidak memenuhi standar untuk menjadi pasar
yang dikembangkan. Ini termasuk negara-negara yang dapat menjadi pasar
yang dikembangkan di masa depan atau di masa lalu. Istilah "frontier market"
digunakan untuk negara-negara berkembang dengan ekonomi yang lebih
lambat daripada "emerging". Perekonomian China dan India dianggap sebagai
pasar negara berkembang terbesar. Menurut The Economist, banyak orang
menemukan istilah usang, tetapi tidak ada istilah baru yang memperoleh daya
tarik.
Beberapa risiko tidak akan hilang dalam waktu dekat untuk pasar negara
berkembang, terlepas dari pandangan luar biasa di antara investor dan ahli
strategi bahwa 2021 akan menjadi tahun pemulihan yang berkelanjutan.
Meskipun terbulensi yang dipicu oleh wabah virus Corona telah memberi jalan
untuk optmisme bahwa vaksin dan sumbangan bank setral akan menjaga
pemulihan di jalurnya, beberapa kemunkinan akan terus mendominasi negara
berkembang yang secara kolektif menyumbang US$30 trilium atau sekitar
34% dari produk domestic.

26 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Bruto kotor global

Pertumbuhan pasar yang sedang tumbuh. Ini akan mengcu pada negara-negara
berkembang dan kawasan yang menjanjikan sebagai tujuan perdangangandan
investasi, seiring pertubuhan ekonomi. Dari paruh kedua tahun 1980-an,
negara-negara Eropa Timur yang bergeser ke ekonomi sosial dengan beralih
ke ekonomi pasar, negara-negara Amerika Tengah dan Selatan seperti
Argentina dan Chili di mana masalah utang kumulatif diselesaikan, Cina yang
terus pertumbuhan dua digit, Vietnan inovasi refomasi ini mengacu pada pasar
negara-negara Asia tenggara termasuk awal. Langkah-langkah leberalisasi
ekonomi seperti pembukaan pasar, privatisasi perusahaan milik negara,
deregulasi pengenalan modal asing, dll.

Berjalan di negara-negara tersebut, dan daya tarik telah meningkat sebagai
tujuan ekspor dan tujuan investasi bagi perusahaan dengan pertumbuhan
rendah. Namun, karena pasar kecil berfungsi sebagai penerima, pada musim
panas, krisis mata uang yang terjadi di Asia Tenggara menekankan kelemahan
yang menyebabkan gejolak ekonomi riil. Setelah itu, Thailand, Filipina,
Indonesia, dll. Bertujuan untuk revitalisasi ekonomi dengan dukungan IMF
(Dana Moneter Internasional). Krisis mata uang pada skala global, krisis
ekonomi sedang berlangsung, dan daya tarik pasar yang sedang berkembang
hilang sementara. Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini
memperingatkan, lonjakan inflasi dan biaya pinjaman yang meningkat tajamb
di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, mengancam pasar negara berkembang
yang berhutang dan ekonomi berkembang ke dalam kesulitan keuangan lebih
lanjut.

Menurut pemberi pinjaman multilateral, hampir seperempat dari negara-negara
pasar berkembang yang telah menerbitkan utang "mata uang keras" memiliki
obligasi yang sekarang diperdagangkan di wilayah yang tertekan, dengan
spread lebih dari 1.000 basis poin di atas Treasuries AS. Lembaga peminjam di
seluruh dunia telah mengambil keuntungan dari pelonggaran moneter yang
agresif oleh Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa dan menerbitkan utang
dalam mata uang dolar dan euro pada tingkat yang sangat rendah. Tetapi
pinjaman menjadi lebih mahal karena bank sentral berusaha mengatasi tekanan
harga dengan kebijakan moneter yang lebih ketat.

Bab 3 Pasar Negara Berkembang 27

3.2 Pasar Negara Berkembang

Mengukur tingkat negara-negara dalam mengembangkan bangsa dan
negaranya dalam menghadapi zaman yang semakin tidak menentu dapat kita
lihat ada 10 tatangan bagi negara-negara yang sedang berkembang dalam
menghadapi pengembangan di pasar saat sekaran ini.

Dara 10 risiko yang dihadapi tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

1. Perkembangan Vaksin
Setelah menghentikan sebagian besar ekonomi global pada 2020, ada
optimisme yang berkembang bahwa banyak vaksin akan membantu
mengendalikan pandemi. Namun bank seperti HSBC Holdings Plc
berhati-hati terhadap terlalu banyak antusiasme karena ketersediaan
dan distribusi di pasar negara berkembang mungkin tertinggal
dibandingkan belahan dunia lain yang lebih maju. Negara-negara
kaya telah mendapatkan kesepakatan pasokan yang ekstensif,
sementara banyak negara berkembang mungkin harus bergantung
pada kelompok internasional yang telah berjanji untuk membuat
vaksin terjangkau. Logistik pengangkutan, distribusi, dan
pengelolaannya memerlukan infrastruktur canggih dan keahlian
medis yang mungkin tidak tersedia di setiap negara.

2. Guncangan Kebijakan
Bank-bank sentral di pasar negara berkembang mengikuti negara-
negara maju dalam memangkas suku bunga ke rekor terendah tahun
ini, melebihi penurunan selama krisis keuangan 2008. Beberapa di
antaranya bahkan mengikuti negara maju dengan membeli obligasi
pemerintah. Kini saat vaksin diluncurkan dan risiko inflasi
meningkat, beberapa pembuat kebijakan akan mendapat tekanan
untuk berbalik arah. Jean-Charles Sambor, kepala pasar negara
berkembang tetap pendapatan di BNP Paribas Asset Management di
London mengatakan langkah kebijakan ini akan semakin mengemuka
pada 2021.

28 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

3. Tumpukan utang
Stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar negara
berkembang mendorong tingkat utang ke level tertinggi sepanjang
masa. Brasil, misalnya, membelanjakan setara dengan 8 persen dari
produk domestik bruto untuk melawan dampak virus corona. Pada
2021, fokus kemungkinan akan beralih ke bagaimana negara-negara
tersebut akan membayarnya. Sudah ada tanda-tanda yang
mengkhawatirkan. Moody’s Investors Service memperkirakan beban
utang Turki akan melonjak di atas 40 persen dari PDB pada 2020 dari
32,5 persen tahun lalu. Peringkat kredit Afrika Selatan baru saja
dipangkas karena lintasan utang yang memburuk, sementara defisit
yang melebar di Kolombia menempatkan peringkat peringkat
investasinya dalam risiko. Fitch Ratings memiliki neraca prospek
negatif bersih tertinggi untuk pasar negara berkembang Eropa dalam
lebih dari satu dekade, sementara Oxford Economics mengatakan
meningkatnya utang pemerintah akan memperlambat pemulihan
Amerika Latin.

4. Kepresidenan Joe Biden
Aset pasar berkembang telah didukung oleh kemenangan Joe Biden
dalam pemilihan presiden AS. Namun kekhawatiran muncul bahwa
pemerintahannya mungkin kurang positif bagi banyak negara
berkembang dalam jangka panjang. Rubel Rusia merosot menjelang
pemungutan suara AS karena investor khawatir akan tindakan keras
yang lebih keras di bawah pemerintahan Biden. Recep Tayyip
Erdogan dari Turki dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz juga
sedang mempersiapkan waktu yang lebih sulit. Presiden baru
mungkin akan mengejar keringanan sanksi untuk Iran pada paruh
pertama 2021 dengan imbalan pembekuan aktivitas nuklir, sambil
meningkatkan retorika terhadap negara-negara termasuk Arab Saudi,
Israel dan Mesir, menurut Eurasia Group.

5. Bangkitnya China
China telah memimpin pemulihan global dari virus corona, menjadi
satu-satunya negara besar yang mengalami pertumbuhan tahun ini,

Bab 3 Pasar Negara Berkembang 29

dan secara luas diperkirakan akan terus mendorong rebound pada
2021. JPMorgan termasuk di antara yang memprediksi pemerintahan
Biden akan bersikap yang lebih lunak dalam perdagangan dengan
China untuk meningkatkan daya tarik investor dari negara itu. Pada
saat yang sama, kekuatan ekonomi China dapat membuatnya semakin
berani di panggung global dan memperburuk ketegangan geopolitik.
6. Risiko Politik
Gejolak politik domestik di antara negara-negara berkembang
meningkat sepanjang tahun ini, sebuah tren yang tetap menjadi risiko
utama tahun depan. Demonstrasi prodemokrasi di Thailand
mengancam prospek pemulihan yang didorong oleh konsumsi,
menurut Maybank Kim Eng Research. Di negara tetangga Malaysia,
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin berada di bawah tekanan untuk
mengadakan pemilihan. Di Eropa, Polandia telah dilanda protes atas
aturan aborsi. Di Amerika Latin, Chili akan memulai proses
menyusun ulang konstitusinya saat pemerintah Peru bekerja menuju
stabilitas setelah penggulingan tak terduga Martin Vizcarra memicu
gelombang protes.
7. Restrukturisasi Amerika Latin
Masalah utang Amerika Latin meningkat beberapa tingkat pada 2020.
Argentina dan Ekuador mencapai kesepakatan dengan pemegang
obligasi, tetapi euforia itu tidak berlangsung lama. Obligasi Argentina
telah jatuh karena kekhawatiran atas kemampuan pemerintah untuk
menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi, dan negosiasi negara
tersebut dengan Dana Moneter Internasional akan terus menjadi
fokus tahun depan. Utang Ekuador juga suram karena spekulasi
kandidat sayap kiri Andres Arauz mungkin memenangkan pemilihan
presiden tahun depan, prospek yang menurut Amherst Pierpont
Securities LLC akan memicu volatilitas harga pada awal 2021.
8. Sorotan tentang Turki
Turki memiliki banyak berita utama pada 2020 karena lira
terdepresiasi lebih dari negara mana pun kecuali peso Argentina.
Pihak berwenang menolak kenaikan suku bunga hingga November,

30 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

ketika Presiden Erdogan, setelah memecat gubernur bank sentral,
mengizinkan penggantinya menaikkan suku bunga acuan paling
banyak dalam dua tahun. Sementara Erdogan telah berjanji untuk
mengejar kebijakan yang lebih ramah pasar, investor akan menunggu
bukti lebih lanjut bahwa perubahan sikap itu nyata. Goldman Sachs
Group Inc. mengatakan pengetatan kebijakan lebih lanjut diperlukan
untuk memulihkan kepercayaan. Sanksi AS baru-baru ini hampir
tidak membantu sentimen.
9. Tekanan Utang di Afrika
Ketertinggalan lanskap pasar berkembang menjadi penting pada 2020
ketika krisis utang meletus di Zambia, pengingat bagi investor akan
kesulitan keuangan di benua termiskin di dunia. Setelah banyak
meminjam sejak 2012, Zambia menjadi yang pertama di Afrika yang
gagal bayar selama pandemi setelah pemegang obligasi menolak
untuk memberikan pembekuan pembayaran bunga. Pemerintah
sedang dalam pembicaraan dengan IMF dan telah berjanji untuk
memulihkan kredibilitas anggaran. Carmen Reinhart, kepala ekonom
Bank Dunia, melihat banyak negara berpenghasilan rendah dan
beberapa pasar berkembang dalam risiko.
10. Investasi etis berbasis lingkungan dan sosial
Investasi yang terkait dengan kriteria lingkungan, sosial dan tata
kelola (ESG), mengambil langkah menuju arus utama tahun ini ‘dan
akan meningkat pada 2021. Saham dan obligasi yang berfokus pada
ESG bernasib jauh lebih baik di tengah aksi jual virus corona.
Pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia berkembang tahun ini
telah menjual obligasi sosial dalam jumlah yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Dengan China mengumumkan target bebas emisi dan
Joe Biden menjadi pendukung inisiatif lingkungan yang vokal, aset
rendah karbon dan bebas fosil berpeluang unggul di tahun depan.

Bab 3 Pasar Negara Berkembang 31

3.3 Kondisi Pasar Negara Berkembang
pada saat Pandemic (Covid-19)

Permulaan bencana yang melanda dunia di mulai pada Tahun 2019 di mana
tahun ini merupakan permulaan sebuah wabah yang begitu meresahkan
seluruh ummat manusia sehingga organisasi dunia, World Health
Organization (WHO) secara resmi menetapkan wabah Corona virus Disease
19 (Covid-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pandemi merupakan wabah yang berjangkit
serempak di mana-mana atau meliputi geografi yang luas. WHO sendiri
mendefinisikan pandemi sebagai situasi ketika populasi seluruh dunia ada
kemungkinan akan terkena infeksi ini dan berpotensi sebagian dari mereka
jatuh sakit.

Wabah Covid-19 yang melanda seluruh dunia memaksa berbagai negara
membuat kebijakan untuk mencegah atau menanggulangi wabah ini seperti
pemberlakuan lockdown, pembatasan kegiatan bisnis berskala besar, hingga
larangan bepergian ke luar daerah, tidak terkecuali di Indonesia. WHO
mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing, yaitu menjaga
jarak fisik sebagai cara untuk menghindari penyebaran Covid-19 lebih luas.
Oleh karena itu, banyak sektor bisnis yang beralih ke online agar tetap dapat
menjalankan kegiatan sesuai protokol yang berlaku. Hal ini sangat berdampak
pada kondisi keuangan masyarakat secara umum, dengan kasus yang berbeda-
beda, mulai dari pemotongan upah kerja hingga adanya Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK). Keadaan ini memaksa mereka untuk mencari mata pencaharian
yang baru demi kelangsungan hidup.

Data statistik publik yang dikeluarkan oleh PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI) pada bulan Januari 2021 menunjukkan peningkatan jumlah
investor pada pasar modal yang signifikan. Data pada akhir tahun 2018 hingga
akhir tahun 2019 menunjukkan kenaikan jumlah investor dari 1.619.372
menjadi 2.484.354. Peningkatan sebesar 53,41% ini masih lebih rendah dari
data akhir tahun 2019 hingga 2020. Pada akhir tahun 2020, jumlah investor
sudah mencapai 3.880.753 meskipun pandemi sedang berlangsung. Hal ini
menandakan bisnis di pasar modal lebih menjadi pilihan masyarakat daripada
bisnis real yang sedang terpuruk saat pandemi ini karena adanya Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB).

32 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

Menurut situs resmi Indonesian Stock Exchange (IDX), Pasar Modal
merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang
bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana,
instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Undang-Undang No. 8 tahun
1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan
Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan Efek”. Pasar Modal memiliki peran penting
bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi.
Pertama, sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor).
Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan
usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar modal
menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan
seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dari permasalahan yang
terjadi pada era pandemi bahwa pasar negara yang berkembang harus
mengacu pada sektor pasar modal karena hal tidak secara individu bertemu
bahkan menihilkan perpindahan wabah yang semakin merajalelah saat itu. Di
samping itu tekanan negara-negara besar yang mengusai sektor perdangangan
dan industri pada saat pandemi mengalami kesulitan dalam memasarkan
produk-produknya. Untuk itu negara-negara yang masih dalam rana
mengembangkan diri dan pasarnya harus lebih giat mengembangkan potensi
yang dimilikinya.

Sebagai negara yang masih berkembang hal yang perlu di kencangkan adalah
megoptimalisasi Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal
merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti
saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif
seperti option, futures, dan lain-lain. Instrumen keuangan (produk) yang
diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia terdiri dari saham, surat utang
(obligasi), reksa dana, Exchange Traded Fund (ETF), dan derivatif. Seiring
berjalannya waktu, pasar modal tidak hanya berfungsi sebagai sarana investasi
bagi para investor namun juga dapat menjadi mata pencaharian, terutama dari
instrumen saham. Pasar saham sendiri menjanjikan keuntungan yang cukup
tinggi dibandingkan dengan instrumen lain, bahkan dapat mencapai ratusan
persen dalam beberapa bulan. Fundamentalis maupun teknikalis, semua
investor saham berbondong-bondong berusaha mendapatkan keuntungan
dengan caranya masing-masing. Namun sejak adanya koreksi besar-besaran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal tahun 2020 hingga

Bab 3 Pasar Negara Berkembang 33

puncaknya 20 Maret 2020, para investor ini, terutama yang masih baru, benar-
benar disadarkan bahwa bisnis saham tak selalu soal untung.

Penurunan IHSG dari area 6300 hingga area 3900 dalam waktu tiga bulan
menunjukkan bahwa pandemi yang ada memang sangat parah. Sementara itu,
tanggal 31 Maret 2020 penandatanganan Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 2020, yang mengatur pembatasan sosial berskala besar sebagai respons
terhadap Covid-19, baru dilakukan. Respon investor dalam kondisi ini cukup
beragam dari beberapa forum atau media sosial. Ada pro kontra yang
berpendapat IHSG masih akan turun, ada juga yang berpendapat IHSG akan
rebound di kalangan investor. Meskipun adanya peningkatan jumlah investor
yang tinggi, jumlah volume transaksi di tahun 2019 masih lebih banyak dari
tahun 2020. Tercatat pada 2019 lalu volume transaksi sebesar 36.534.971.048,
sedangkan pada 2020 sebesar 27.495.947.445. Hal ini mencerminkan sebagian
besar perilaku investor cenderung wait and see, menunggu waktu yang tepat
untuk melakukan transaksi.

Kondisi pasar memiliki volatilitas yang cukup tinggi apabila dilihat dari
transaksi per hari atau per minggu pada kuartal dua hingga tiga tahun 2020.
Investor yang biasa disebut “trader” memanfaatkan kondisi ini dengan
melakukan transaksi cepat tentunya disertai risiko yang tinggi. Bulan Maret
merupakan bulan dengan volatilitas tertinggi di tahun 2020 dengan indeks
tertinggi area 5.700 dan terendah area 3.900. Selain itu, pada kuartal empat
tepatnya bulan Oktober, mulai menunjukkan rebound sehingga IHSG dapat
kembali ke area 6.000. Secara umum, mulai dari bulan Maret hingga
Desember 2020 IHSG mulai menunjukkan kestabilan harga meskipun ada
penurunan di bulan September. Strategi Pemerintah dalam memberlakukan
PSBB dirasa tepat meski sedikit terlambat melihat dari grafik kenaikan IHSG
dimulai dari bulan April 2020.

Peningkatan jumlah investor, khususnya investor ritel, dapat memberikan
dampak positif pada dunia pasar modal. Harapan di tahun-tahun berikutnya
transaksi yang ada di pasar modal dapat lebih sehat dengan semakin
banyaknya investor ritel. Untuk itu, investor ritel perlu memperhatikan juga
alasan-alasan melakukan transaksi, tidak hanya asal jual dan beli tetapi
menggali informasi lebih dalam mengenai emiten tersebut melalui informasi
fundamental maupun teknikal. Selain itu, mental para investor juga harus siap
dengan kondisi seperti pandemi ini. Kondisi emosional yang baik diperlukan
untuk mengahadapi situasi dengan tren negatif seperti saat ini, dan juga pada

34 Dasar-Dasar Manajemen Internasional

saat tren positif. Pastikan memakai uang “dingin” dalam melakukan transaksi
saham, yakni uang yang bukan merupakan tanggungan sehari-hari.

Di masa pandemi ini, masih ada investor yang menganggap saham sama
dengan judi dan melakukan keputusan ekstrem menjual rumah atau mencari
pinjaman uang demi melakukan transaksi di pasar modal. Tetap jaga
kewarasan saat bertransaksi di pasar modal. Semoga di tahun 2021 ekonomi
semakin stabil dan penyebaran vaksin berjalan lancar. (Rizal/Seksi HI KPKNL
Kupang)

3.4 Pengaruh Covid-19 terhadap
Pergerakan Pasar Modal

Pergerakan pasar modal apabila ini adalah investasi maka akan sangat
dipengaruhi oleh perusahaan. Ketika PSBB terjadi banyak perusahaan-
perusahaan yang kolaps. Jika kita lihat pada hari ini, perusahaan-perusahaan
yang listing di pasar modal, yang berperan di bidang pariwisata semuanya
negatif. Sehingga kalau kita lihat, tidak hanya aspek finansial perusahaan yang
terpukul karena pandemi covid-19, namun juga aspek riil dan fundamental
juga ikut terkena imbasnya. Sehingga wajar saja harga saham sempat jatuh
atau bahkan sekarang harga saham performance nya tidak sebaik sebelum
terjadinya pandemi.

Meskipun banyak perusahaan-perusahaan yang tidak mampu bertahan di
tengah kondisi saat ini, namun perusahaan telekomunikasi kinerjanya justru
membaik pada masa pandemi ini. Selama pandemi ini perusahaan Telkomsel,
XL, Indosat memiliki laba yang luar biasa, karena pemakaian internet selama
Work From Home (WFH) dan belajar dari rumah semakin tinggi. Dan
beberapa perusahaan yang bergerak di sektor food and beverage seperti halnya
indofood sukses makmur juga cukup baik karena meskipun pandemi ini
melanda, kinerja perusahaannya tetap naik, hal tersebut dikarenakan
perusahaan Indofood memproduksi kebutuhan dasar yang saat ini juga
dibutuhkan.

Pertumbuhan ekonomi merupakan angka yang menunjukkan kenaikan
kegiatan perekonomian suatu daerah setiap tahunnya. Tanggung jawab agen
(pemerintah daerah) kepada principal (masyarakat) adalah memberikan

Bab 3 Pasar Negara Berkembang 35

pelayanan public (public service) yang baik kepada masyarakat melalui
anggaran belanja modal. Karena, pertumbuhan ekonomi yang baik harus
didukung dengan infrastruktur atau sarana dan prasarana yang memadai guna
memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat (Ardhani dan Ardiyanto,
2013:16).

Data Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi
negara-negara di Asia menurun pada 2020 akibat krisis pandemi covid 19.
Negara-negara berkembang diramal mengalami kontraksi, seperti Filipina (-
3,6%), Malaysia (-3,8%), India (-4,5%) dan Thailand (- 7,7%). Indonesia
diprediksi memiliki peertumbuhan ekonomi mengalami hal serupa. Meski
begitu, masih ada negara yang diprediksi memiliki pertumbuhan ekonomi
positif. Vietnam akan tumbuh 2,7% (Andrea Lidwina, 2020 from
katadata.co.id).

Salah satu cerminan perekonomian suatu negara adalah pasar modal. Pasar
modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan
pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas.
Dalam Undang-Undang No. 08 Tahun 1995 tentang pasar modal,
mendefinisikan suatu kegiatan yang berkenaan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perushaaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar
modal juga dapat didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan
(securitas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks), maupun
utang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities)
maupun oleh perusahaan keuangan (financial market) (Husnan, 2001).

Pasar modal akan efesien bila harga instrumen keuangan yang diperjualbelikan
memperlihatkan secara akurat nilai perusahaan termasuk prospek laba dan
kualitas manajemennya. Apabila nilai perusahaan dan kualitas manajemennya
diragukan oleh calon investor, maka hal ini akan tercermin pada harga saham
dan surat berharga lainnya yang turun. Perkembangan dan kinerja pasar saham
yang stabil akan menarik investasi dari investor dalam dan luar negeri dan
memiliki pengaruh daya saing ekonomi negara secara keseluruhan (Husnan
,2005).

Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu
negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas
untuk mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan


Click to View FlipBook Version