PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI TAJWID
MELALUI MEDIA APLIKASI AL-KALAM
PADA SISWA KELAS X MIPA 4 SMA NEGERI 3 BOYOLALI SEMESTER II TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
SAIFUL ROHMAT
NIM. 114-14-012
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKUSTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
ISTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ُّ ُّ ُلّكُُّمّ ُّنُُّيّ ُسُّّت ُطُّّيُُّعُُّّغ ُُّي ُكُُّّّفُّلُيّ ُجُّّي ُُبُُّّانّ ُت
“ Setiap orang lain bisa maka kita harus bisa”
PERSEMBAHAN
1. Istiku tercinta Ika Wahyuni S.F, S.Pd.I
2. Anakku yang paling cantik Zina Najihana Al Mira Rahmatika, harapan untuk
melangkah masa depanku
3. Almarhumah ibu yang selalu hadir (Kata-kata motivasinya) ketika kaki berat
melangkah .
4. Ayah yang senantiasa sabar
5. Mertua yang mengerti apa adanya
6. Dosen Pembimbing Akademik ibu Siti Rokhayati, M.Pd yang telah membantu
setiap langkah mudah akademik
7. Dosen Pembimbing Skripsi Bapak Imam Mas Arum, M.pd yang sabar dalam
setiap Bimbingan
8. Bapak khaerul Anwar, S.Pd selaku Kepala sekolah SMA N 3 dan teman-teman
yang selalu memberi dorongan dan kesempatan untuk belajar
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan sebaik-baik balasan di dunia dan
akhirat, Amien
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena atas segala
rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan pembuatan karya ilmiah
dalam bentuk hasil penelitian yang berjudul : Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi Tajwid Melalui Media Aplikasi Al-
Kalam Pada Siswa Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali Semester II Tahun Pelajaran
2016/2017.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga yang telah
memberi kesempatan untuk menyelasaikan skripsi ini.
2. Ibu Siti Rokhayati, M.Pd selaku Ketua Jurusan PAI di IAIN Salatiga yang berkenan
menyetujui dan merestui skripsi ini.
3. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. sebagai pembimbing skripsi ini yang telah
banyak membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.
4. Bapak Ibu Dosen, yang telah memberikan pandangan dan dorongan
sehingga terwujudnya skripsi ini.
5. Istriku tercinta yang telah banyak membantu dan memberi
dorongan kepada penulis
Penulis menyadari bahwa pembuatan karya ilmiah ini masih banyak
kelemahan dan kekurangannya, Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak
yang membangun sangat penulis harapkan. Tidak lupa dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian penulisan karya ilmiah bentuk hasil penelitian ini. Akhirnya semoga
hal-hal yang penulis sajikan dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya. Amien.
Salatiga, 20 Maret 2017
Penulis
Saiful Rohmat
vi
ABSTRAK
Saiful Rohmat. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti Materi Tajwid Melalui Media Aplikasi Al-
Kalam Pada Siswa Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali
Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.
Kata Kunci : Peningkatan, hasil belajar dan Media Aplikai Al Kalam
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru di SMA Negeri 3
Boyolali dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, khususnya
materi Tajwid masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dan belum memperoleh
hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian pokok bahasan
tersebut yang hanya mencapai rata-rata 67,86. Dengan demikian peneliti sebagai guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti perlu berusaha keras agar hasil belajar siswa
dapat meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba mencari cara
atau model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang peneliti pilih untuk
penelitian yaitu Tajwid.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agam
Islam dan budi Pekerti materi pokok Tajwid melalui pemanfaatan Media Aplikasi Al
Kalam bagi siswa kelas X Mipa 4 SMA Negeri 3 Boyolali Semester II Tahun Pelajaran
2016/2017
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2016/2017 mulai
bulan Januari 2017 di kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali dengan jumlah siswa 35
siswa. Penelitian ini menggunakan metode langsung dengan teknik test dan observasi
yang terdiri dari dua siklus dengan masing-masing siklus meliputi: perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi.
Pembelajaran dengan memanfaatkan Media Aplikasi Al Kalam dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terjadi karena siswa dengan melihat
Aplikasi Al Kalam yang didalamnya terdapat bacaan-bacaan tajwid yang berbeda warna
antara bacaan tajwid satu dengan yang lainnya, sekaligus didalam tiap bacaan tajwid
tersebut sudah terdapat penjelasan dan cara membacanya yang benar, sehingga siswa
dimudahkan dalam menemukan bacaan tajwid sekaligus dimudahkan dalam
mempelajari bunyi suatu bacaan , Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa nilai
rata-rata presentase 79,57menjadi 90,71 pada siklus II, artinya terjadi peningkatan
sebesar 11,14 %. Demikian pula pada hasil belajar menunjukkan nilai ketuntasan belajar
pada siklus I sebesar 68, 57 % menjadi 94,29% pada siklus II. Sehubungan dengan hasil
penelitian, implikasinya terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti di kelas adalah: dengan menggunakan Media Aplikasi Al Kalam dapat
meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................ iv
KATA PENGANTAR............................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah..……………………………………..... 4
C. Pembatasan masalah …………………………..................... 4
D. Rumusan Masalah ……………………………………........ 5
E. Tujuan Penelitian...…………………………………............ 5
F. Manfaat Penelitian ……………………………….............. 5
G. Hipotesis Tindakan …………………………....................... 6
H. Definisi Istilah/Operasional.................................................. 6
I. Metode Penelitian................................................................. 7
J. Sistematika Penulisan............................................................ 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................ 14
A. Peningkatan hasil Belajar ………………………………........... 14
1. Peningkatan........................................................................... 14
viii
2. Hasil belajar........................................................................... 15
B. Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti......………………... 19
C. Tajwid................................................................................... ….. 20
D. Media........................................................................................... 22
E. Aplikasi ....................................................................................... 23
F. Al Kalam...................................................................................... 24
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................ 26
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian.............................. 26
1. Visi Sekolah........ ……………………………………………… 26
2. Misi Sekolah …........………………………………………….. 26
3. Keadaan Siswa............................................................................ 27
4. Keadaan Guru............................................................................. 28
B. Subjek Penelitian ............................................................................. 29
C. Desain Penelitian ............................................................................ 30
D. Diskripsi Pelaksanaan Siklus ........................................................... 31
1. Siklus 31
1........................................................................................
33
2. Siklus 37
2........................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 40
A. Deskripsi Prasiklus ……………………………………… 40
Hasil Tes Kemampuan Tajwid Pratindakan................... 40
B. Analisis Data Penelitian Persiklus 42
ix
1. Siklus I 42
1) Perencanaan tindakan 42
2) Pelaksanaan Tindakan
43
2. Siklus II
47
C. Pembahasan 53
1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa 53
53
D. Peningkatan Pembelajaran Tajwid 55
55
BAB V PENUTUP ............................................................................... 55
A. Simpulan .......................................................................................... 56
B. Saran-saran ...................................................................................... 56
56
1. Bagi Guru ……………………………………………………...
2. Bagi Siswa …………………………………………..................
3. Bagi Peneliti................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….……….. 57
x
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pelajaran.
2. Silabus.
3. Soal siklus I dan II
4. Surat izin Penelitian.
5. Dokumentasi.
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Hasil tes pra siklus …………………………………….....
2. Tabel 2. Hasil tes formatif siklus I …………………………….....
3. Tabel 3 Rekapitulasi hasil tes siklus I ………………………........
4. 4. Tabel 4. Observasi siklus I ………………………………........
5. Tabel 5. Hasil tes formatif siklus II ……….....……………….......
6. Tabel 6. Rekapitulasi hasil siklus II ………………………...........
7. Tabel 7. Observasi siklus II ………………………………….......
8. Tabel 8. Rekapitulasi pra siklus, siklus I dan siklus II ………......
9. Tabel 9. Peningkatan hasil observasi siklus I dan II ………….....
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Dalam proses kedewasaan manusia yang hidup dan
berkembang, nampaklah kenyataan bahwa manusia selalu berubah, dan
perubahan itu merupakan hasil belajar, dalam hal ini berarti bahwa dalam
pendidikan terjadi sebuah proses pengubahan sikap dan tingkah laku
Proses pembelajaran di sekolah sebagai suatu aktifitas mengajar dan
belajar yang didalamnya terdapat dua subyek yaitu guru sebagai seorang
pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama
dari seorang guru adalah menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien,
kreatif, dinamis dan menyenangkan.
Hal ini berimplikasi pada adanya kesadaran dan keterlibatan aktif
antara dua subyek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal,
pembimbing dan fasilitator dengan peserta didik sebagai orang yang
mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam
pembelajaran itu sendiri. Untuk mengoptimalkan pencapaian hasil belajar
maka diperlukan sebuah interaksi edukatif dalam proses pembelajaran.
1
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran
pokok yang tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai
berbagai kajian keislam, tetapi lebih menekankan pada pengamalan dalam
kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti hendaknya dapat mengembangkan
pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian kompetensi peserta didik
secara menyeluruh yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Sumber kajian keislaman yang digunakan sebagai dasar pengamalan
dalam kehidupan sehari-hari adalah Al-Quran dan Hadits, sehingga
dibutuhkan pemahaman dalam mempelajari kedua sumber tersebut, dan
didalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dari tiap-
tiap materi terdapat dalil sebagai pendukung dari tiap-tiap materi, baik dalil
Al-Quran maupun Hadits, yang diharapkan para siswa dapat mengamalkan
agama mengetahui dalil-dalilnya, Sehingga siswa perlu bisa membaca Al-
Quran dengan kaidah yang benar melalui benar makhraj, maupun tajwidnya.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru di SMA
Negeri 3 Boyolali yang sebagian besar siswanya adalah dari SMP umum yang
sedikit materi keagamannya sehingga dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti, khususnya materi Al Quran tentang Tajwid masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan dan belum memperoleh hasil yang
memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian pokok bahasan
tersebut yang hanya mencapai rata-rata 67,86. Yang dimana KKM untuk
materi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di SMA Negeri 3 Boyolali adalah
2
80.00, Sehingga dari siswa kelas X MIPA 4 yang berjumlah 35 hanya
didapatkan 18 siswa yang sudah mencapai KKM, Dengan demikian peneliti
sebagai guru Agama Islam perlu berusaha keras agar hasil belajar siswa dapat
meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba mencari cara
atau model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang peneliti pilih
untuk penelitian yaitu tentang Tajwid. Adapun penyebab rendahnya hasil
ulangan siswa kelas X di SMA Negeri 3 Boyolali adalah: siswa tersebut
termasuk siswa yang tidak selesai untuk belajar di Taman Pendidikan Al
Quran { TPA }, siswa kurang jelas dengan konsep-konsep yang diterima dan
guru belum menemukan model pembelajaran yang tepat. Dalam mengajar
biasanya guru menggunakan metode eksploitasi yaitu guru berperan lebih
aktif, lebih banyak melakukan aktivitas dibandingkan dengan siswa-siswanya.
Guru mempersiapkan bahan ajar dan menyampaikan secara ceramah dan
siswa menerima bahan ajar dengan pasif tanpa melakukan kegiatan kecuali
mencatat dan latihan soal.
Untuk itu peneliti akan menerapkan model pembelajaran yang
menggunakan alat peraga, karena dianggap dapat membangkitkan minat
siswa dan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran.
Kreativitas yang terjadi dalam proses pembelajaran diharapkan dapat
menjadikan siswa merasa ingin mengetahui, mengajukan pertanyaan dan
mampu menyampaikan pendapat. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam belajar Tajwid, sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil ulangan siswa kelas X SMA Negeri 3 Boyolali.
3
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan, maka judul penelitian
yang ditetapkan adalah: “ Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam Dan Budi Pekerti Materi Tajwid Melalui Pemanfaatan Media
Aplikasi Al-Kalam Pada Siswa Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali
Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 ”.
B. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada Peningkatan Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Materi Tajwid Melalui
Pemanfaatan Media Aplikasi Al-Kalam Pada Siswa Kelas X MIPA 4 SMA
Negeri 3 Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 ”.
C. Rumusan Masalah
Mengacu kepada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Apakah Media Aplikasi Al Kalam dapat meningkatkan hasil belajar siswa
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Tajwid
siswa Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali Semester II Tahun Pelajaran
2016/2017?”.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah Media Aplikasi Al Kalam
dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti materi Tajwid siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3
Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017?
4
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Siswa
a. Pembelajaran menggunakan alat peraga lebih menarik perhatian siswa,
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajarnya.
b. Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan
tugasnya dan menyampaikan kepada teman sekelompoknya.
2. Manfaat Bagi Guru
a. Menambah wawasan bagi guru tentang pembelajaran yang efektif.
b. Memotivasi guru dalam memaksimalkan model pembelajaran yang
digunakan supaya tercapai tujuannya.
3. Manfaat Bagi Sekolah
a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 3 Boyolali.
b. Dapat meningkatkan kinerja sekolah secara keseluruhan.
c. Meningkatkan kepercayaan bagi masyarakat akan kualitas layanan
diberikan pihak sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan.
F. Hipotesis tindakan
Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka hipotesis tindakan
penelitian ini adalah: Penggunaan media pembelajaran Aplikasi Al Kalam
dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti siswa pada pokok bahasan Tajwid pada siswa kelas X MIPA 4
Semester II Tahun akademik 2016/2017 di SMA Negeri 3 Boyolali.
5
G. Definisi Istilah/ Operasional
Peneliti mengambil judul “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam Dan Budi Pekerti Materi Tajwid Melalui Pemanfaatan Media
Aplikasi Al-Kalam Pada Siswa Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali
Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017”. Maka untuk memperjelas istilah
pengertian judul tersebut perlu kita jelaskan istilah-istilah kata sebagai
berikut:
1. Peningkatan Hasil Belajar
Pengertian peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti (lapis dari
sesuatu yang bersusun), sedangkat kata peningkatan atau meningkat
artinya selalu meningkat (naik, bertambah dsb) (Poerwodarminto 1976 :
1078), sedangkan belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil
belajar berupa kapabilitas dan setelah belajar orang memiliki
pengetahuan, sikap dan nilai (Dimyati, 2006: 10). Dalam penegertian ini
secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih,
menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan.
2. Materi Tajwid
Pengertian Tajwid Secara lughat (bahasa) kata "Tajwid" berarti "Tahsin"
(memperbaiki ), sedangkan menurut istilah adalah: "Mengeluarkan setiap
huruf dari tempat keluarnya, dengan memberi hak dan mustahaknya.
Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersama
huruf tersebut, seperti Al jahr (jelas), Isti‟la‟ (terangkat), Istifal
6
(menurun), dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan
mustahak huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu, seperti tafkim
(tebal), tarqiq (tipis), ikfa‟ (tertutupi), gunnah (dengung) dan lain
sebaginya (Abdul Aziz, 2000:11). Adapun materi tajwid yang diberikan
kepada anak-anak adalah sesuai dengan silabus PAI yaitu yang
mencakup beberapa hukum bacaan antara lain gunnah (dengung),
ikhfa‟(samar), izhar (jelas), idghom (masuk), mad (panjang) dan lain-
lain.
3. Aplikasi Al-Kalam
Al-Kalam adalah sebuah software Al-Qur'an digital yang dilengkapi
dengan murroatal dari syeh-syeh terkenal, tafsir, terjemahan, tajwid dan
lain-lain, sehingga Al-Kalam ini sangat cocok digunakan sebagai media
Aplikasi untuk siswa yang sedang belajar Al-Qur'an maupun tajwid
karena SOftware ini dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang akan
mempermudah siswa dalam belajar Al-Qur'an. terlebih lagi dengan
Aplikasi ini siswa bisa mendengar murrotal sambil menyimak bacaan
tajwid serta makhroj ataupun memahami lebih dalam mengenai tafsir
maupun makna ayat-ayat Al-Qur'an.
H. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan
7
bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang
diinginkan dapat dicapai.
Penelitian ini akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara klasikal
telah mencapai 85% atau lebih. Sehigga peneliti tidak tergantung pada jumlah
siklus yang harus dilalui.
I. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam
buku pedoman penelitian tindakan kelas yang disusun oleh Tim Pengajar
Penelitian Pendidikan UNY bahwa PTK adalah sebagai bentuk investigasi
yang bersifat reflektif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk
melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi
kompetensi, atau situasi (Team Pengajaran UNY, 1998: 9).
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas; sedangkan
manfaat PTK dalam pembelajaran adalah untuk mengembangkan dan
melakukan inovasi pembelajaran (E.Mulyasa, 2007: 55). Sesuai dengan jenis
penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini
menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart dalam
bukunya Suharsimi Arikunto yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke
siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action
(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) (Arikunto ,
2006: 16) Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat
pada gambar berikut:
8
Gambar 1 Alur PTK
Refleksi Rencana Putaran 1
Awal/Rancangan Putaran 2
Tindakan/
observasi Rencana yang
direvisi
Refleksi
Rencana yang
Tindakan/ direvisi
observasi
Refleksi
Tindakan/
observasi
Penjelasan alur di atas adalah:
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,
termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati
hasil atau dampak dari dignakannya media Aplikasi Al Kalam.
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
yang diisi oleh pengamat.
4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
9
Observasi dibagi dalam dua putaran yaitu putaran 1 dan 2, masing-
masing putaran dikenai perlakuan (alur kegiatan) yang sama dan membahas
satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir putaran.
Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem
pengajaran yang telah dilaksanakan.
a. Tempat, Waktu Populasi dan Sample
1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian ini di SMA Negeri
3 Boyolali tahun pelajaran 2016/2017.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian. Penelitian
ini dilaksanakan mulai tanggal 3 – 29 Januari 2017 yaitu di semester II
Tahun Pelajaran 2016/2017.
3. Populasi dan Sample
Populasi penelitian adalah siswa-siswi SMA Negeri 3 Boyolali yang
berjumlah 891 siswa, sedangkan yang dijadikan sample penelitian
adalah siswa kelas X MIPA 4 yang terdiri dari 35 siswa.yang terdiri
dari 12 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan dalam pembelajaran
pada pokok bahasan Tajwid.
b. Langkah-langkah/ Siklus Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru
untuk meningkatkan pembelajaran dan kualitas siswa, dan penelitian ini
10
dilakukan oleh guru dengan tidak mengubah situasi dan jadwal yang telah
ada, dengan demikian jika guru melakukan beberapa penelitian tindakan
tidak akan mengganggu jadwal yang telah ada (Arikunto, 2006:6).
Gambar 2 siklus penelitian
Perencanaan Perencanaan Ulang
Refleksi Siklus I Tindakan Refleksi Siklus II Tindakan
Pengamatan Pengamatan
Dari gambar di atas penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi
dua siklus.Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Dalam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa
terhadap pembelajaran Tajwid melalui penggunaan media Aplikasi Al
Kalam. Setelah dilakukan refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka
akan mendapat permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut. Sehingga
untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan perencanaan ulang,
tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada siklus II.
Sedangkan siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya
peningkatan pembelajaran Tajwid melalui penggunaan Aplikasi Al Kalam
setelah dilakukan perbaikan pada siklus II.
11
c. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus
Silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pelajaran merupakan perangkat pembelajaran
yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun
untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi Kompetensi Dasar,
Indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran , dan kegiatan
belajar mengajar.
3. Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses
pengumpulan data hasil eksperimen.
4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
a) Lembar observasi pengolahan metode pembelajaran diskusi untuk
mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.
b) Lembar observasi aktifitas siswa dan guru, untuk mengamati
aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
5. Tes Formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Tes ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan
adalah pilihan ganda (objektif) 20 soal dan isian sebanyak 5 soal.
12
d. Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui
observasi pengolahan pembelajaran menggunakan Media Aplikasi Al
Kalam, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.
1. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi
belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa
terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses
pembelajaran.
Dalam mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase
keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya
dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis
pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan
statistik sederhana yaitu:
a. Untuk menilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut
sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
13
∑X
X=
∑N
Dengan : X = Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
b. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan
secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar
mengajar kurikulum 2013, yaitu ketuntasan belajar ditentukan
oleh masing-masing sekolah, di mana SMA Negeri 3 Boyolali
dalam menentukan seorang siswa telah tuntas belajar bila telah
mencapai skor 80 % atau nilai 80, dan kelas disebut tuntas belajar
bila di kelas tersebut terdapat 80% yang telah mencapai daya
serap lebih dari sama dengan 80 %.
J. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun
sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan berisi tentang, Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah,Tujuan dan Manfaat Penelitian, Hipotesis Tindakan,
Definisi Istilah, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab II. Kajian Pustaka yang berisi tentang: Pengertian Peningkatan Hasil
Belajar, pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, tajwid, Media
Aplikasi Al Kalam dan Tinjauan Materi.
14
Bab III. Pelaksanaan Penelitian yang berisi tentang: Gambaran Umum Lokasi
dan Subyek Penelitian, Deskripsi Pelaksanaan siklus I dan Deskripsi
Pelaksanaan siklus II
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang: Deskripsi
Persiklus dan Pembahasan siklus I dan siklus II
Bab V. Penutup berisi tentang Kesimpulan dan Saran
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Hasil Belajar
1. Pengertian Peningkatan
Menurut seorang ahli bernama Adi S, peningkatan berasal dari kata
tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian
membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas.
Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan
merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun
kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan
kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti
pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.
Kata peningkatan biasanya digunakan untuk arti yang positif.
Contoh penggunaan katanya adalah peningkatan mutu pendidikan,
peningkatan kesehatan masyarakat, serta peningkatan keterampilan para
penyandang cacat. Peningkatan dalam contoh diatas memiliki arti yaitu
usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Suatu usaha untuk tercapainya suatu peningkatan biasanya diperlukan
perencanaan dan eksekusi yang baik. Perencanaan dan eksekusi ini harus
saling berhubungan dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah
ditentukan.
16
Kata peningkatan juga dapat menggambarkan perubahan dari
keadaan atau sifat yang negatif berubah menjadi positif. Sedangkan hasil
dari sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan kualitas. Kuantitas
adalah jumlah hasil dari sebuah proses atau dengan tujuan peningkatan.
Sedangkan kualitas menggambarkan nilai dari suatu objek karena
terjadinya proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan. Hasil dari
suatu peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujuan pada suatu titik
tertentu. Dimana saat suatu usaha atau proses telah sampai pada titik
tersebut maka akan timbul perasaan puas dan bangga atas pencapaian
yang telah diharapkan.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar didefinisikan oleh Romiszowski sebagai output
(keluaran) dari suatu sistem pemrosesan input (masukan). Input dapat
berupa berbagai informasi sedangkan output berupa performance
(kinerja). Pengetahuan dikelompokan pada empat kategori yaitu:
a. Fakta, merupakan pengetahuan tentang objek nyata, hubungan dari
kenyataan, dan informasi verbal dari suatu objek, peristiwa atau
manusia.
b. Konsep, merupakan pengetahuan tentang seperangkat objek konkrit
atau defenisi.
c. Prosedur, merupakan pengetahuan tentang tindakan demi tindakan
yang bersifat linier dalam mencapai suatu tujuan.
17
d. Prinsip, merupakan pernyataan yang mengenai hubungan dari dua
konsep atau lebih.
Bloom seperti yang dikutip Anita Woolfolk mengklasifikasikan
hasil belajar dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Ranah kognitif terbagi dalam 6 tingkatan yaitu ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi, dan kreativitas. Ranah afektif
terbagi menjadi 5 tingkatan yaitu penerimaan, penanggapan, penghargaan,
pengorganisasian, dan penjatidirian. Ranah psikomotorik terbagi menjadi
4 tingkatan yaitu peniruan, manipulasi, artikulasi, dan pengalamiahan.
Hasil belajar siswa adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar,
maka responnya menjadi lebih baik. Menurut Gagne belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam disposisi atau kapabilitas seseorang, dalam
kurun waktu tertentu, dan bukan semata-mata sebagai proses
pertumbuhan (Dimyati &Mujiono, 2006: 10).
Menurut Sudjana (2009:162) bahwa perubahan sebagai hasil
proses belajar ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuan, penalaran, sikap dan tingkah laku, keterampilan dan
kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain dalam diri
individu yang belajar. Perubahan tingkah laku dikatakan sebagai hasil
belajar, apabila:
1) Hasil belajar sebagai pencapaian tujuan menekankan pentingnya
tujuan mengajar, Ketegasan dalam menetapkan tujuan akan
memberikan arah yang jelas pada pelaksanaan kegiatan
18
pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan pertanyaan
mengenai kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan dikuasai
oleh siswa setelah mengikuti pelajaran.Tingkat pencapain tujuan
menunjukkan kualitas pembelajaran.
2) Hasil belajar merupakan proses kegiatan belajar yang disadari Siswa
yang terkreativitas akan menunjukkan belajar dengan penuh
kesadaran, kesungguhan, tidak ada paksaan untuk memperoleh
tingkat penguasaan pengetahuan. Di samping itu motivasi sangat
berpengaruh terhadap pengetahuan dan konsentrasi siswa pada
pelajaran.
3) Hasil belajar sebagai proses latihan
Latihan-latihan adalah suatu pengulangan atau tindakan sebagai
respon terhadap rangsangan dari luar dalam rangka memperoleh
kemampuan baru untuk bertindak. Latihan merupakan proses belajar
yang disadari oleh pelakunya.
4) Hasil belajar merupakan tindak- tanduk yang berfungsi dalam kurun
waktu tertentu atau hasil belajar yang bersifat permanen
Faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi
belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar , menyimpan
perolehan hasil belajar, intelegensi dan kebiasaan belajar. Untuk
mengetahui hasil belajar dari proses kegiatan pembelajaran diperlukan
suatu penilaian yaitu penilaian hasil belajar. Dalam melakukan
penilaian diperlukan alat ukur. Alat ukur tersebut berupa tes. Tes
19
adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab atau pertanyaan-
pertanyaan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus
dilakukan oleh orang yang dites dengan tujuan untuk mengukur suatu
aspek (perilaku) tertentu dari orang yang dites. Dalam tes prestasi
yang hendak diukur adalah tingkat kemampuan seorang siswa dalam
menguasai bahan pelajaran yang telah diajarkan. (Depdiknas, 2005:4).
Hamalik (2007:55) mengemukakan bahwa tes/evaluasi
merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan
informasi), pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai peserta didik
setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Siswa yang telah mengalami pembelajaran diharapkan memilki
pengetahuan dan ketrampilan baru serta perbaikan sikap sebagai hasil
dari pembelajaran yang telah dialami siswa tersebut. Pengukuran hasil
belajar bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam
menyerap materi. Sebaiknya hasil belajar yang telah dinilai oleh guru
diberitahukan kepada siswa agar siswa mengetahui kemajuan belajar
yang telah dilakukannya serta kekurangan yang masih perlu
diperbaiki. Penilaian hasil belajar pada akhirnya sebagai bahan
refleksi siswa mengenai kegiatan belajarnya dan refleksi guru
terhadap kemampuan mengajarnya serta mengevaluasi pencapaian
target kurikulum.
20
B. Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti
Indonesia merupakan negara yang berlandaskan ketuhanan yang maha
esa, begitulah bunyi sila pertama dari pancasila yang merupakan salah satu
pilar kebangsaan negara kita, itulah mengapa pendidikan agama merupakan
salah satu pendidikan paling penting sebagai salah satu landasan kehidupan
bernegara. Konsep ketuhanan merupakan hal yang sangat penting dipahami
oleh seluruh rakyat indonesia. Sila pertama tersebut menunjukkkan bahwa
kehidupan masyarakat Indonesia harus berlandaskan atas norma-norma dan
nilai-nilai serta serta nilai yang berlaku dalam agama yang dianut oleh warga
negarany, untuk memahami nilai-nilai serta norma agama tersebut tidak bisa
datang begitu saja secara instant, tapi harus melalui proses pembelajaran, oleh
karena itu pelajaran agama merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib
ada disekolah-sekolah, mulai dari sekolah dasar, SMP, SMA hingga
perguruan tinggi.
Melalui perubahan dari kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013,
Pelajaran Pendidikan Agama di tambah menjadi pendidikan Agama Islam dan
budi Pekerti, dengan harapan agar pembelajaran Agama tidak hanya
menciptakan kesalehan individu tetapi juga bertambah dengan kesalehan
sosial melalui pembelajaran budi pekerti yang baik, sehingga kebiasaan
peserta didik mencerminkan pribadi yang soleh secara individu yang
keterkaitanya antara diri pribadi dengan Allah SWT dan kesalehan sosial
melalui budi pekerti yang baik dengan sesama manusia dan alam sekitar.
21
C. Tajwid
Secara lughat (bahasa) kata "Tajwid" berarti "Tahsin" (memperbaiki ),
sedangkan menurut istilah adalah: "Mengeluarkan setiap huruf dari tempat
keluarnya, serta memberi hak-haknya, seperti: jelas kuat, lemah dan sifat-sifat
huruf, seperti: tebal, tipis, al-jahr, isti'la, istifal dan lain-lain. Haq huruf yaitu
sifat asli yang senantiasa ada pada setiap huruf atau seperti sifat Al-jahr,
Isti‟la‟, dan lain sebagainya. Hak huruf meliputi sifat-sifat huruf dan tempat-
tempat keluar huruf. Mustahaq huruf yaitu sifat yang sewaktu-waktu timbul
oleh sebab-sebab tertentu, seperti: idh-har, ikhfa, iqlab, idgham, qalqalah,
ghunnah, tafkhim, tarqiq, mad, waqaf, dan lain-lain.
Imam Ali bin Tholib mengatakan bahwa Tajwid adalah mengeluarkan
setiap huruf dari makhrajnya dan memberikan hak setiap huruf (yaitu sifat
yang melekat pada huruf tersebut seperti qolqolah, Hams, dll) dan mustahaq
huruf (yaitu sifat-sifat huruf yang terjadi karena sebab-sebab tertentu seperti:
izhar, idghom, dll.)................................................
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-
baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran.
Pengertian tahsin ( )تحسيهsecara bahasa sama seperti pengertian tajwid yang
berasal dari kata َتَ ْح ِس ْينًا-َ َيُ َح ِّس ُه-َ َح َّس َهyang berarti membaguskan atau
memperbaiki.
Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini
adalah makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara
22
pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi
wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai
dan menghentikan bacaan) dan al-Khat al-Utsmani. Maka dapat dikatakan
Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-
Quran dengan mengeluarkan huruf dari makhrojnya serta memberi hak dan
mustahaknya
َ ََُخ ْي ُر ُك ْمَ َم ْهَتَ َعلَّ َمَ ْالقُ ْرأَ َنَ َو َعلَّ َمه
”Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al Qur‟an dan
mengajarkannya”(HR.Muslim).
D. Media
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari
“medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah.
Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium”dapat diartikan
sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat
mengarahpada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan)
antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan
sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses
penyajian informasi.
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian
dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar).
Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini
istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah
23
instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam
perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning . Huruf “e”
merupakan singkatan dari“elektronik”. Artinya media pembelajaran
berupa alat elektronik, meliputi CD ultimedia Interaktif sebagai bahan ajar.
offline dan Web sebagai bahan ajar online.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli
bahasa tentang pengertian media yaitu:
1. Orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi
sehingga memungkinkansiswa dapat memperoleh pengetahuan,
keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertianmeliputi buku,
guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam Ibrahim,
1982:3).
2. Saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan
antara sumber (pemberipesan) dengan penerima pesan (Blake dan
Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)
3. Komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan
disampaikankepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang
(Degeng, 1989:142)
4. Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan danpengirim pesan kepada penerima pesan,
sehingga dapat merangsang pildran, perasaan,perhatian, dan minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses
24
belajarmengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan
yang diharapkan (Sadiman,dkk., 2002:6).
5. Alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi,
yang terdiri antara lainbuku, tape-recorder , kaset, video kamera,video
recorder , film,slide, foto, gambar, grafik,televisi, dan komputer
(Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat
berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran
yang telah dicita-citakan.
E. Aplikasi
Aplikasi dapat diartikan sebagai suatu program berbentuk
perangkat lunak yang berjalan pada suatu sistem tertentu yang berguna
untuk membantu berbagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Selain
pengertian di atas, ada banyak pengertian dari kata „Aplikasi‟ yang
dikemukakan oleh para ahli. Berikut ini beberapa definisi aplikasi menurut
beberapa ahli yang cukup populer. Pengertian Aplikasi Menurut Para Ahli:
1. Ali Zaki dan Smitdev Community
Menurut Ali Zaki dan Smitdev Community, Aplikasi merupakan
komponen yang bermanfaat sebagai media untuk menjalankan
25
pengolahan data ataupun berbagai kegiatan lainnya seperti pembuatan
ataupun pengolahan dokumen dan file.
2. Sri Widianti
Menurut Sri Widianti, Aplikasi merupakan
sebuah software (perangkat lunak) yang bertugas
sebagai front end pada sebuah sistem yang dipakai untuk mengelolah
berbagai macam data sehingga menjadi sebuah informasi yang
bermanfaat untuk penggunanya dan juga sistem yang berkaitan.
3. Harip Santoso
Menurut Harip Santoso, Aplikasi merupakan sebuah kelompok file
(class, form, report) yang ditujukan sebagai pengeksekusi aktivitas
tertentu yang saling berkaitan seperti contohnya aplikasi payroll dan
aplikasi fixed asset.
4. Yuhefizar
Menurut Yehefizar, Aplikasi adalah program yang sengaja dibuat dan
dikembangkan sebagai pemenuhan kebutuhan penggunanya dalam
menjalankan suatu pekerjaan tertentu
F. Aplikasi Al Kalam
Al-Kalam adalah sebuah software Al-Qur'an digital yang
dilengkapi dengan murroatal dari syeh-syeh terkenal, tafsir,terjemahan,
tajwid dan lain-lain, sehingga Al-Kalam ini sangat cocok digunakan
sebagai media Aplikasi untuk siswa yang sedang belajar Al-Qur'an karena
Software ini dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang akan
26
mempermudah siswa dalam belajar Al-Qur'an. Disertai pembelajaran
tajwid yang sudah berwarna, sehingga mempermudah siswa untuk
mengidentifikasi dan menemukan bacaan Al Quran yang mengandung
bacaan tajwid terlebih lagi dengan Aplikasi ini siswa bisa mendengar
murrotal sambil menyimak bacaan tajwid serta makhroj ataupun
memahami lebih dalam mengenai tafsir maupun makna ayat Al-Qur'an.
Beberapa Fitur Al-kalam :
1. Al Kalam merupakan Al Qur‟an digital dengan Tajwid, Tafsir dan
terjemahnya
2. Bisa menyimak sambil mendengarkan para Qori‟
3. Petunjuk tajwid yang user friendly (Mouseover tiap tajwid)
4. Bisa memilih Qori‟ dari 4 Qori‟ terkenal
5. Bisa melihat terjemahan Al Qur‟an juga
6. Ada tafsir nya (Tafsir Ibnu Abbas)
7. Ada Kaca pembesar untuk pembaca yang merasa tulisan ayatnya
terlalu kecil.
27
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 3 Boyolali
1. Visi Sekolah : Menjadikan SMA Negeri 3 Boyolali yang Unggul,
Peduli, dan Berbudaya Lingkungan, Kreatif, Inovatif dan Religius
2. Misi Sekolah
a. Mewujudkan lulusan berakhlak mulia, bermutu berbudaya dan
percaya diri di masyarakat.
b. Mewujudkan dokumen kurikulum yang lengkap, bermutu dan
sesuai dengan kondisi siswa.
c. Mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAKEM) dengan menggunakan pendekatan
Saintific.
d. Mewujudkan pendidikan dan tenaga kependidikan yang memenuhi
syarat kualifikasi akademik (S1) dan mempunyai kompetensi
professional.
e. Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dari
segi kualitas dan kuantitas untuk mendukung tercapainya lulusan
yang berakhlak, bermutu dan terpercaya.
f. Mewujudkan pengelolaan sekolah berdasarkan konsep Menejemen
Berbasis Sekolah.
28
g. Mewujudkan pembiyaan yang memadai dan pengelolaan keuangan
yang tertib, transparan, dan akuntabel dengan memberdayakan
semua pihak terkait.
h. Mewujudkan system penialain yang menyeluruh otentik obbyektif
dan berkelanjutan dan berbasis IT.
i. Mewujudkan Sekolah yang elok, bersih, disiplin dan peduli pada
lingkungan
3. Keadaan Siswa
Keadaan siswa pada semester II tahun 2017 adalah sebagai berikut :
No Kelas L P Jumlah
1 X MIPA 1 13 22 35
2 X MIPA 2 9 26 35
3 X MIPA 3 13 22 35
4 X MIPA 4 12 23 35
5 X MIPA 5 9 26 35
6 X MIPA 6 13 22 35
7 X IPS 1 15 21 36
8 X IPS 2 14 22 36
9 X IPS 3 15 20 35
10 XI IPA 1 6 26 32
11 XI IPA 2 8 24 32
12 XI IPA 3 10 21 31
29
13 XI IPA 4 9 23 32
14 XI IPA 5 9 23 32
15 XI IPA 6 12 20 32
16 XI IPS 1 15 14 29
17 XI IPS 2 14 14 28
18 XI IPS 3 14 16 30
19 XII IPA 1 5 27 32
20 XII IPA 2 8 24 32
21 XII IPA 3 10 20 30
22 XII IPA 4 7 25 32
23 XII IPA 5 7 25 32
24 XII IPA 6 9 23 32
25 XII IPS 1 13 15 28
26 XII IPS 2 14 18 32
27 XII IPS 3 14 18 32
297 580 877
Jumlah
4. Keadaan Guru tahun 2017
No Nama NIP Jabatan
1 Khaerul Anwar, S.Pd 19690805 199101 1 001 Kepala
2 Sri Wahyuni, S.Pd. M.Pd. 19700626 199403 2 008 Guru
3 Dra. Asrini, M.Pd 19610212 198403 2 011 Guru
30
4 Dra. Siti Maesaroh, M.Pd 19690806 199702 2 003 Guru
5 Drs. Eko Suyono 19620102 198803 1 013 Guru
6 Dra. Darmini 19591225 198603 2 006 Guru
7 Dra. Sri Hastuti 19610905 198503 2 009 Guru
8 Dra. Siti Karimah 19610305 198603 2 006 Guru
9 Drs. Hardiman, M.H 19610928 198603 1 009 Guru
10 Drs. Sutarno 19581111 198803 1 007 Guru
11 Dra. Elly Rosita 19620623 198803 2 003 Guru
12 Jumairi, S.Ag 19580715 198303 1 017 Guru
13 Sunarji, S.Pd. 19580824 198303 1 015 Guru
14 Dwiyani, S.Pd.M.Pd. 19631225 198304 2 003 Guru
15 Rupadmi, S.Pd. 19621109 198603 2 009 Guru
16 Tutin, S.Pd. 19630612 198601 2 006 Guru
17 Drs.Agus Taufiqurrohman 19650804 199303 1 010 Guru
18 Drs. Budi Dikaryanto 19680310 199403 1 005 Guru
19 Lilis Erwati, S.Pd. 19680318 199103 2 007 Guru
20 Subandiyo, S.Pd. 19580707 198301 1 002 Guru
21 Yokbet Sopacua , S.Pd. 19650715 199303 2 005 Guru
22 Dra. Sutiyarsih 19680514 199412 2 004 Guru
23 Sri Purwarno, S.Pd. 19680921 199802 1 004 Guru
24 Mustakim, S.Pd. 19681019 199201 1 001 Guru
25 Utami Widyastuti, S.Pd. 19720907 199903 2 005 Guru
31
26 Paerah, S.Pd. 19661108 198901 1 001 Guru
27 Ngadi Mulyanta, S.Pd 19660105 198803 1 021 Guru
28 Drs. Karjono 196809231995121003 Guru
29 Dra. Sri Rahayuningsih 19630202 200012 2 001 Guru
30 M. Safaudin, S.Pd. 19712208 199412 1 002 Guru
31 Drs. Joko Raharjo 19590211 198503 1 006 Guru
32 Dra. Tatik Setyowati 19600615 198603 2 013 Guru
33 Dwi Putri Listyorini, S.Psi. '197605292005012006 Guru
34 Yanik Susilowati, S.Pd. 19781201 200701 2 012 Guru
35 Evi Rokhayati, S.Kom. 19790524 200604 2 012 Guru
36 Widiyastuti, S.Pd. 19741023 200701 2 009 Guru
37 Alice Fauziah A., S.Pd. 19780429 200701 2 010 Guru
38 Drs. Budiharjo 19640812 200701 1 014 Guru
39 Inayatul Ummah, S.Psi. 198403072009032006 Guru
40 M.R. Alfaani K, S.Pd. 19830719 200903 1 006 Guru
41 Laila Sari, S.S. 19821209 201101 2 011 Guru
42 Ebta Tri Cahya, S.Pd. Jas. - Guru
43 Sri Hastuti, S.Pd. - Guru
44 Yusuf Abidin, S.Pd.I. - Guru
45 Saiful Rohmat, S.Pd.I. - Guru
46 Wahyudi Kuat N, S.Pd. - Guru
47 Desyanti S, S.Pd - Guru
32
48 Tutut Dhian A, S.Pd.Kom - Guru
Guru
49 Warti Sri Rahayu, S.Ag. - Guru
Guru
50 Akbar Yustiawan , S.Pd - Guru
Guru
51 Drs. Sriyanto - Guru
Guru
52 Sunardi, S.Ag. - Guru
53 Sri Amini, S.Pd -
54 Dra. Marsini -
55 Sri Subekti, S.Pd. -
56 Hafid Mahasa , S.PdI -
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi Tajwid Q.S. al-Isra‟/17:
32, dan Q.S. an-Nur/24 : 2 melalui pemanfaatan media Aplikasi Al Kalam
bagi siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali semester II tahun
pelajaran 2016/2017
Kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali berjumlah 35 terdiri dari
12 Laki-laki dan 18 siswa perempuan, Dalam penelitian ini kami memilih
siswa kelas X MIPA 4 di SMA Negeri 3 Boyolali Berdasarkan
pengalaman peneliti yang juga sebagai pengampu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas tersebut, bahwa materi
Tajwid rata-rata memiliki nilai yang rendah, sehingga penerapan
pembelajaran menggunakan media Aplikasi Al Kalam diterapkan dan
33
digunakan sebagai subjek penelitian. Adapun pelaksanaan penelitian
tindakan kelas untuk siklus I adalah pada hari Senin, 9 Januari 2017,
sedangkan siklus II pada hari Senin, 23 Januari 2017
C. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru
untukmeningkatkan pembelajaran dan kualitas siswa, dan penelitian ini
dilakukan oleh guru dengan tidak mengubah situasi dan jadwal yang telah
ada, dengan demikian jika guru melakukan beberapa penelitian tindakan
tidak akan mengganggu jadwal yang telah ada(Arikunto, 2006: 6)
Perencanaan Perencanaan Ulang
Refleksi Siklus I Tindakan Refleksi Siklus II Tindakan
Pengamatan Pengamatan
Dari gambar diatas penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi dua
siklus.Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan,dan refleksi.
Dalam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa
terhadap pembelajaran tajwid melalui penggunaan media Aplikasi Al
34
Kalam. Setelah dilakukan refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka
akan mendapat permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut Sehingga
untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan perencanaan ulang,
tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada siklus II.
Sedangkan siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan
pembelajaran tajwid melalui penggunaan Aplikasi Al Kalam setelah
dilakukan perbaikan pada siklus II
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus yaitu
siklus I dan II. Setiap siklus meliputi empat tahapan, yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dengan pokok bahasan Tajwid pada QS. Al Isra‟ 32 dan QS.
An Nur 2.
2) Guru merencanakan metode yang sesuai dengan pokok
bahasan Tajwid.
3) Guru menyiapkan Media Aplikasi Al Kalam kepada tiap-tiap
kelompok
4) Guru menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang sesuai
dengan pokok bahasan Tajwid.
35
5) Guru menyusun evaluasi dan kisi-kisi soal.
6) Guru menyusun lembar pengamatan kreativitas siswa dan
kinerja guru yang akan digunakan pada saat pembelajaran.
b. Tindakan
1) Guru memberi apersepsi dan motivasi dengan tanya jawab.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok dengan
masing-masing kelompok 4 anak dan membawa Laptop
Minimal 1
4) Guru membagi lembar kerja siswa (LKS) dan Aplikasi Al
Kalam untuk mencari bacaan-bacaan tajwid yang ada di QS Al
Isra‟ 32 dan QS An Nur 2.
5) Guru menjelaskan cara mengisi LKS dan cara menggunakan
Aplikasi Al Kalam kepada masing-masing kelompok.
6) Guru mengevaluasi jalannya kerja kelompok sambil
membimbing dalam penemuan bacaan tajwid dan sebab-sebab
serta bunyi bacaan tajwid tersebut
7) Guru bersama siswa membahas soal yang dikerjakan dalam
kelompok.
8) Guru memberi soal evaluasi.
9) Guru menutup pelajaran.
36
c. Pengamatan
1) Pengamatan dilakukan oleh guru dan teman guru yaitu
mengamati proses pembelajaran.
2) Pengamatan hasil tes pada akhir siklus I ini.
d. Refleksi
1) Guru mengevaluasi semua kegiatan siswa pada siklus yang
sudah berjalan memperbaiki pada siklus berikutnya.
2) Mendiskusikan hasil pengamatan untuk perbaikan pada
pelaksanaan siklus berikutnya, demikian seterusnya penelitian
tindakan kelas in dilaksanakan sampai pada siklus II.
2. Siklus II
Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan pada siklus II sama
dengan siklus I. Kegiatan pada siklus II memperbaiki semua
kekurangan pada siklus I dengan melihat refleksi siklus I. Materi pada
siklus II melanjutkan materi siklus I.
a. Perencanaan
1) Guru menyiapkan kembali rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
2) Guru merencanakan metode yang sesuai dengan poko bahasan
Tajwid pada QS Al Isra‟ 32 dan QS An Nur 2.
3) Guru menyiapkan Media Aplikasi Al Kalam ke tiap-tiap
kelompok.
37
4) Guru menyiapkan lembar kerja siswa yang sesuai dengan
pokok bahasan.
5) Guru menyiapkan lembar pengamatan untuk siswa dan guru.
6) Guru menyiapkan alat evaluasi untuk siklus II.
b. Pelaksanaan
1) Guru membuka pelajaran denga member apersepsi dan
motivasi.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah langkah
pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan.
3) Guru membagi siswa dalam kelompok.
4) Guru membagi LKS dan media Aplikasi Al Kalam.
5) Guru menjelaskan cara mengisi LKS dan cara menggunakan
Aplikasi Al Kalam.
6) Guru membimbing siswa mempresentasikan hasil diskusi.
7) Guru memberi penguatan.
8) Guru memberi evaluasi tentang materi yang sudah diberikan.
9) Guru menutup pelajaran.
c. Pengamatan
1) Pengamatan dilakukan oleh guru dan teman sejawat yaitu
mengamati proses pembelajaran.
2) Pengamatan hasil tes pada akhir siklus ini.
38
d. Refleksi
Guru dan pengamat teman sejawat mendiskusikan hasi
pengamatan selama kegiatan dan hasil tes yang telah diberikan,
setelah berakhir seluruh siklus. Tindakan guru memberikan tes
akhir adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan seluruh
tindakan yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
hasil belajar siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 3 Boyolali dalam
menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan Tajwid.
3. Observasi atau Pengamatan
Pengamatan pada siklus II bertujuan untuk mengamati perubahan
tindakan dan sikap siswa pada kegiatan belajar mengajar berlangsung
dengan cara membuat catatan yang dipakai sebagai data. Pengamatan
dilakukan pada 35 siswa ketika diskusi berlangsung dengan benar dan
yang tidak benar, yaitu pengamatan melalui observasi langsung saat
itu juga dengan tujuan agar kelemahan atau hambatan yang terjadi
pada siklus I tidak terjadi lagi pada siklus II.
Pengamatan dapat dilakukan dengan cara observasi langsung,
Dalam observasi pengambilan data dilakukan terhadap semua
tindakan dan perubahan-perubahan yang terjadi pada siklus II. Data
diambil dari sejauh manakah perubahan yang terjadi pada
pembelajaran Tajwid melalui penggunaan Media Aplikasi Al Kalam
dengan data tes dan non tes.
39