The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

CARA MENGIMPLEMENTASIKAN TEKN OLOGI DALAM PENDIDIKAN

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by romadhan07, 2022-06-29 11:23:51

TEORI DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

CARA MENGIMPLEMENTASIKAN TEKN OLOGI DALAM PENDIDIKAN

Keywords: teory,teknologi,pendidikan

Implementasi Heutagogy Melalui Konstruksi Pembelajaran Personal

mengatasi) dan kemampuan baru pebelajar, sementara
fasilitator memperoleh informasi yang berguna tentang cara
membimbing pebelajar di masa depan. Kegiatan ini dapat
dilakukan dalam kelompok dan dapat menggantikan kuliah
didaktik atau kegiatan kelompok yang direncanakan.
Pertukaran pengalaman ini secara umum mengkonfirmasikan
nilai pembelajaran yang dipelajari oleh pebelajar, sambil juga
menawarkan wawasan tentang bagaimana pembelajaran di
masa depan disepakati oleh kedua belah pihak.

43

Implementasi Heutagogy Melalui Konstruksi Pembelajaran Personal

Kesimpulan

Kesadaran yang perlu kita tanamkan pada diri kita adalah
pebelajar di era dan pasca pandemi, yang didominasi oleh generasi
Z, memiliki akses lebih cepat terhadap teknologi dan konten
daripada generasi sebelumnya. Pembelajaran online adalah salah
satu upaya kita dalam memfasilitasi dan mengembangkan performa
belajar pasca pandemi. Pengembangan pembelajaran berbasis
kehidupan mengisyaratkan adanya perubahan yang dinamis dalam
kehidupan masyarakat pasca terjadinya pandemi. Kondisi tersebut
harus terproyeksikan dalam belajar dan pembelajaran.
Pembelajaran online diharapkan mampu menfasilitasi bagaimana
pebelajar belajar dalam lingkungan belajar digital. Setiap pebelajar
perlu diberikan jalan untuk mengkonstruksi budaya pebelajar
dengan keunikan masing-masing.

“ Umumnya proses dan kegiatan penilaian
dilakukan pada akhir periode pembelajaran
yang ditentukan, namun bisa saja diwujudkan
penilaian dilakukan selama proses
pembelajaran yang disepakati

Demokrasi belajar dalam lingkungan belajar digital akan
menjadi demokrasi pembelajaran yang meng-global dalam rangka
layanan sepenuh hati terhadap budaya belajar dinamis dari
pebelajar. Performa pebelajar perlu ditingkatkan dengan
menambahkan “lensa baru” bagi perancang belajar dan
pembelajaran untuk dapat digunakan dalam mengembangkan,
menyampaikan, dan memfasilitasi pembelajaran,

44

Implementasi Heutagogy Melalui Konstruksi Pembelajaran Personal

Perguruan Tinggi secara umum termasuk Universitas
Negeri Malang perlu mempertimbangkan karakteristik kebiasaan
dan fitur dalam sebuah desain pembelajaran untuk mendorong
demokrasi belajar berbasis kehidupan. Kedepan perlu didorong
untuk (1) mengeksplorasi aspek-aspek demokrasi belajar, (2)
mengidentifikasi strategi pembelajaran untuk mengembangkan
budaya pembelajaran secara efektif di seluruh perkuliahan dalam
berbagai platform. Semangat untuk kita semua. Jayalah Teknologi
Pendidikan Indonesia.

45

Implementasi Heutagogy Melalui Konstruksi Pembelajaran Personal

Daftar Pustaka

Ackoff, R. L., & Greenberg, D. (2008). Turning Learning
Right Side Up: Putting Education Back on Track
(paperback). Pearson Prentice Hall.

ekinpublishinggroup. (2018, August 6). Ready For Industry
5.0 ? FURNITURK INDUSTRY & DECORATION.
https://furniturkonline.com/2018/08/06/ready-for
industry-5-0/

Goodboy, A. K., Bolkan, S., & Baker, J. P. (2018). Instructor
misbehaviors impede students’ cognitive learning:
Testing the causal assumption. Communication
Education, 1–22.

Greenberg, D., & Ackoff, R. L. (2011). Ethics and
morality—A dialogue. Systems Research and
Behavioral Science, 28(1), 3–14.

Group, C. (n.d.). Industry 5.0 on the horizon | CADCAM
GROUP. Retrieved October 17, 2019, from
https://www.cadcam-group.eu/blog/news/industry-50
on-the-horizon

Hase, S. (2009). Heutagogy and e-learning in the workplace:
Some challenges and opportunities. Impact: Journal
of Applied Research in Workplace E-Learning, 1(1),
43–52.

Hase, S., & Kenyon, C. (2000). From andragogy to
heutagogy. Ulti-BASE In-Site.

Hase, S., & Kenyon, C. (2007). Heutagogy: A child of
complexity theory. Complicity: An International
Journal of Complexity and Education, 4(1).

Hase, S., & Kenyon, C. (2013). Self-determined learning:
Heutagogy in action. A&C Black.

Mayer, J., Borges, P. V., & Simske, S. J. (2018).
Introduction. In Fundamentals and Applications of
Hardcopy Communication (pp. 1–5). Springer.

Monostori, L., Markus, A., Van Brussel, H., & Westkämpfer,
E. (1996). Machine Learning Approaches to

46

Implementasi Heutagogy Melalui Konstruksi Pembelajaran Personal

Manufacturing. CIRP Annals, 45(2), 675–712.
https://doi.org/10.1016/S0007-8506(18)30216-6
Padrón, Y. N., Barohona, E., & Waxman, H. C. (2018).
Digital Citizenship. The TESOL Encyclopedia of
English Language Teaching, 1–6.
Plorin, D., Jentsch, D., Hopf, H., & Müller, E. (2015).
Advanced Learning Factory (aLF) – Method,
Implementation and Evaluation. Procedia CIRP, 32,
13–18. https://doi.org/10.1016/j.procir.2015.02.115
Praherdhiono, H. (2014). Convenience of Learning
Environment for Student Special Education With
Cyberwellness Concept. Proceeding International
postdraduate University Kebangsaan Malaysia.
SEAMOSEN.
Rogers, Carl R., & Freiberg, H. J. (1969). Freedom to learn,
Charles E. Merrill, Columbus, OH.
Rogers, Carl Ransom, & Freiberg, H. J. (1994). Freedom to
learn. Prentice Hall.
Smart factory and industry 4.0 and connected production
robots.. (n.d.). 123RF. Retrieved April 9, 2020, from
https://www.123rf.com/photo_101656863_smart
factory-and-industry-4-0-and-connected-production
robots-exchanging-data-with-internet-of-thin.html
Suku, J., & Pillai, M. G. (2005). Automation of University
Libraries in Kerala Status, Problems and Prospects.
The Journal of Academic Librarianship, 31(2), 151–
159. https://doi.org/10.1016/j.acalib.2004.12.007
Tharayil, S., Borrego, M., Prince, M., Nguyen, K. A.,
Shekhar, P., Finelli, C. J., & Waters, C. (2018).
Strategies to mitigate student resistance to active
learning. International Journal of STEM Education,
5(1), 7.
Wilson, A. B., Brown, K. M., Misch, J., Miller, C. H., Klein,
B. A., Taylor, M. A., Goodwin, M., Boyle, E. K.,
Hoppe, C., & Lazarus, M. D. (2018). Breaking with
tradition: A scoping meta‐analysis analyzing the
effects of student‐centered learning and computer‐

47

Implementasi Heutagogy Melalui Konstruksi Pembelajaran Personal

aided instruction on student performance in anatomy.
Anatomical Sciences Education.
Zarouk, M. Y., Restivo, F., & Khaldi, M. (2018). Student
Centered Learning Environment for Self-Regulated
Project-Based Learning in Higher Education: A
Qualification/Selection Study. Learning through
Inquiry in Higher Education: Current Research and
Future Challenges (INHERE 2018).

48

BAGIAN III. MEMFASILITASI
PEMBELAJARAN ONLINE DI
TENGAH PANDEMI MELALUI
PENINGKATAN PERFORMA
GURU

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Henry Praherdhiono
[email protected]
Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Yulias Prihatmoko
[email protected]
Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Herlina Ike Oktaviani
[email protected]
Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Yerry Soepriyanto
[email protected]
Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Eka Pramono Adi
[email protected]
Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Nunung Nindigraha
[email protected]
Teknologi Pembelajaran, Universitas Negeri Malang

50

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Abstrak
Kegiatan pembelajaran baik dimasa pandemi maupun dimasa
normal tidak dapat dipisahkan dari peran serta guru. Guru
memerlukan fasilitas dalam pengembangan kemampuan
pengajaran. Kemampuan pengajaran meliputi 1) Teknologi, 2)
Pedagogi dan 3) Konten pembelajaran. Supervisi terhadap
kebiasaan mengajar guru merupakan implementasi evaluasi untuk
memastikan bahwa guru memiliki performa terbaik dan mengajar
dalam kondisi darurat maupun dalam kondisi yang normal
sehingga efektif dan efisien. Untuk keperluan tersebut perlu adanya
kesepahaman dalam wujud kerjasama keilmuan antara pihak
sekolah, dengan praktisi, pengembang dan ilmuwan yang berada
dalam lingkungan universitas.
Kata kunci: Teknologi, Pedagogi, Konten Pembelajaran,
sekolah, universitas

51

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Pendahuluan

Pelaksanaan pembelajaran di era pandemi, telah
menyepakti bahwa pembejaran dilakukan dengan cara tidak
melakukan tatap muka berdasarkan prinsip social distancing dan
physical distancing. Pengembangan sekolah sebagai tempat belajar
dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan integrasi
teknologi di sekolah. Berbagai kajian dalam wujud penelitian dan
pengembangan menunjukkan bahwa pembelajaran yang meliputi
input, proses dan capaian dapat ditingkatkan melalui penggunaan
teknologi (Davies & West, 2014). Integrasi teknologi di sekolah
dimaksudkan agar pebelajar perlu mengembangkan keterampilan
dalam pemanfaatan teknologi agar menjadi anggota masyarakat
yang produktif (Statti & Torres, 2020). Sekolah tidak mungkin
menghindari bagaimana memberikan pendidikan berkualitas tinggi.
Solusi yang ditawarkan adalah bagaimana guru mampu
menggunakan teknologi pendidikan secara efektif di kelas mereka
dan bahwa mereka mengajar siswanya untuk menggunakan
teknologi (Olusola, 2020). Kepala sekolah sebagai pengelola
sekolah harus mampu memastikan bahwa kerangka kerja yang
dikonstruksi untuk mengintegrasikan teknologi disekolah perlu
berpijak pada: (1) bagaimana meningkatkan akses pebelajar
melalui teknologi yang memfasilitasi pembelajaran (Al Mamun et
al., 2020), (2) bagaimana secara terus menerus meningkatkan
penggunaan teknologi dalam aktivitas pedagogi (LaVelle et al.,
2020), dan (3) bagaimana meningkatkan efektivitas penggunaan
teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran dalam mencari konten
konten pembelajaran (Bardach & Klassen, 2020). Mengapa kepala

52

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

sekolah memerlukan usaha mengintegrasikan teknologi disekolah?
Jawaban ini terkait kondisi bahwa kepemilikan perangkat akses
yang berupa gadget telah menjadi kebutuhan secara personal pada
pebelajar saat ini karena banyaknya integrasi sumber daya
pendidikan yang terbuka (Praherdhiono & Pramono Adi, 2017).
Selain itu berbagai program Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan telah mengarah pada berbagai metode pengembangan
profesional guru seperti PPG walaupun banyak yang kurang
diprioritaskan di program tersebut yaitu masalah etika penggunaan
perangkat pembelajaran yang mempengaruhi penggunaan
teknologi pada saat diintegrasikan pada sekolah. Secara khusus
pendekatan yang perlu dilakukan kepala sekolah secara praktis
dalam mengintegrasikan teknologi di sekolah adalah menekankan
1) perspektif pedagogis pada pembelajaran secara personal (Blau et
al., 2020) , 2) melakukan penilaian secara transparan berbasis
teknologi (LaVelle et al., 2020), dan 3) mengkonstruksi sistem
yang mampu melakukan perubahan belajar dan pembelajaran
secara sistemik untuk sepenuhnya menyadari potensi teknologi
untuk meningkatkan pembelajaran (İpek & Karaman,
2020). Pengintegrasian teknologi dalam bidang pembelajaran
secara umum adalah meningkatkan akses informasi dan
komunikasi dalam aktivitas belajar dan pembelajaran melalui
gadget secara personal. Pebelajar harus dalam kondisi berdaya
dalam penggunaan terutama menggunakan teknologi untuk
mengumpulkan, mengatur, menganalisis, dan melaporkan
informasi secara personal. Harapan kita semua adalah
meningkatnya kinerja siswa pada tes standar. Temuan mengarah
pada kesimpulan bahwa upaya masa depan harus fokus pada

53

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

penyediaan siswa dan guru dengan peningkatan akses ke teknologi
bersama dengan pelatihan praktik terbaik yang baik secara
pedagogis, termasuk pendekatan yang lebih maju untuk penilaian
berbasis teknologi dan instruksi adaptif.

Pelaksanaan pembelajaran dalam kondisi pandemi covid
19 merupakan pembuktian profesionalisme guru. Asumsi awal dari
kondisi ini adalah kemampuan guru tidak bisa diremehkan sebagai
salah satu pengkonstruksi keberhasilan pembelajaran di era
pandemi. Sehingga untuk mewujudkan mutu pembelajaran
diperlukan kerangka kerja untuk mengembangkan teknologi,
pedagogi dan konten pembelajaran (Koehler et al., 2014).
Pengelolaan secara kemampuan sumber daya manusia berupa guru
oleh kepala sekolah, memerlukan langkah kongkrit dalam
menjelaskan bagaimana pengetahuan pedagoginya untuk
mengembangkan dan mengelola sebagai bagian yang terintegrasi
dengan teknologi dapat secara efektif meningkatkan proses belajar
dan pembelajaran (Turvey & Pachler, 2020). Kerangka kerja yang
dibangun memerlukan penyelarasan antara teknologi, pedagogi dan
konten pembelajaran dengan menekankan bagaimana hubungan
antara pemahaman guru tentang konten pembelajaran, pedagogi,
dan teknologi dapat menjalin interaksi satu sama lain untuk
menghasilkan belajar dan pembelajaran yang efektif (Ilmi &
Sunarno, 2020). Pada berbagai penelitian tentang integrasi
teknologi, pedagogi dan konten pembelajaran telah secara
signifikan mempengaruhi beberapa teori, penelitian, dan praktik
dalam pendidikan guru dan pengembangan profesionalisme guru
(Ifinedo et al., 2020; Praherdhiono et al., 2019a; Saubern et al.,
2020). Kerangka kerja pengembangan guru pada dasarnya perlu

54

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

menjelaskan hubungan antara teknologi, pedagogi, konten

pembelajaran dengan konstruksi yang terkait dalam literatur

teknologi pembelajaran. Kepala Sekolah harus mampu

memecahkan secara manajerial bagaimana melakukan pendekatan

kepada guru bagaimana mengembangkan teknologi, pedagogi dan

konten pembelajaran baik dalam jabatannya sebagai pengajar

maupun sebagai pendidik. Profesionalisme yang melekat pada

jabatan guru mewajibkan penguasaan baik secara teoretis dan

praktis untuk mensinergiskan teknologi, pedagogi dan konten

pembelajarannya. Sehingga evaluasi terhadap profesionalisme

yang disandang guru perlu berpijak pada pengembangan maupun

pemanfatan teknologi, kemampuan pedagogi dan bagaimana

menyusun konten pembelajaran secara efektif (Castéra et al.,

2020). Evaluasi digunakan untuk meninjau berbagai pendekatan,

model, strategi, dll yang dilakukan oleh guru dalam

mensinergiskan teknologi, pedagogi dan konten pembelajaran.

Evaluasi yang dilakukan kepala sekolah setidaknya memberikan

penekanan pada interaksi antara bentuk dan fungsi penilaian, dan

menghasilkan validitas terhadap berbagai

pendekatan. Profesionalisme guru merupakan penguasaan terhadap

teoretis, pedagogis, dan metodologis dalam pembelajaran, sehingga

perlu ditindak lanjuti dimasa depan bagi para peneliti, praktisi, dan

pendidik guru sebagai mitra eksternal.

55

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Proses Pengembangan Kemampuan
Guru dalam Perspektif Manajerial

Pada proyeksi manajerial, kemampuan guru tidak dapat
berdiri sendiri. Beberapa entitas seperti kepala sekolah, mitra
eksternal terdapat hal yang saling terkait. Pengintegrasian
teknologi pada sekolah digunakan dalam rangka memanfaatkan
teknologi pendidikan di ruang kelas didasarkan pada keyakinan
bahwa teknologi dapat meningkatkan pengajaran dan memfasilitasi
pembelajaran (Januszewski & Molenda, 2013). Pada sektor
pebelajar perlu dikembangkan kemampuan dan keterampilan
terhadap penggunaan atau pemanfaatan teknologi sehingga
menjadi anggota masyarakat yang produktif dalam ekonomi global
yang kompetitif.

56

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Gambar 1. Keterkaitan guru dengan entitas lainnya

57

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Sebagai catatan, pada buku ini juga disertakan kegiatan
yang dapat diikuti secara langsung oleh bapak dan ibu guru yang
ingin melakukan uji coba pelaksanaan kegiatan melalui software
yang tidak berbayar. Kegiatan dapat langsung dilakukan melalui
kegiatan proses komunikasi tiap kelompok jenjang. Kegiatan ini
tidak wajib diikuti, namun dipersilahkan untuk sekedar berbagi
dalam situasi pandemi.

Komunikasi Guru Sekolah Dasar (SD/MI)

Silahkan menuju web:

https://padlet.com/kondisipandemi/sekolahdasar

Atau Screen QRCode Berikut:

Komunikasi Guru Sekolah Menengah Pertama

(SMP/MTs)

Silahkan menuju

web:https://padlet.com/kondisipandemi/sekolahmenengahper

tama

58

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Atau Screen QRCode Berikut:

Komunikasi Guru Sekolah Menengah Atas

(SMA/SMK/MA)

Silahkan menuju web:

https://padlet.com/kondisipandemi/sekolahmenengahatas

Atau Screen QRCode Berikut:

Silahkan dicoba untuk dijalankan. Prasyarat kegiatan
komunikasi dilakukan dengan aplikasi yang harus terhubung ke
internet

59

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

60

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Proses pengembangan Media Komunikasi
Link : https://padlet.com/
Atau Screen QRCode Berikut:

Tampilan awal

Tampilan pilihan login

61

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Pilihan akun

Pilihan member

62

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Dashboard utama
Untuk aplikasi yang digunakan adalah padlet
dikarenakan dapat dilakukan dari gadget dan sistem operasi
apapun tidak perlu diinstall hanya saja memerlukan online.
Aplikasi disediakan secara gratis/free.

Pilihan template

63

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Memosting Awal
Proses komunikasi dilakukan untuk membangun
pemahaman antara guru dan kepala sekolah. Pemahaman bersama
dimulai dari kebiasaan pengajaran yang dishare. Komunikasi juga
menjembatani adanya kemungkinan guru atau kepala sekolah
dalam memberikan ide.

64

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Penguatan Penggunaan Teknologi
dalam Pembelajaran di era Pandemi

Kondisi darurat merupakan landasan pelaksanaan
pembelajaran online memiliki konsekuensi terhadap pelaksanaan
secara mikro dan makro. Kondisi darurat merupakan kondisi yang
belum diantisipasi oleh seluruh elemen masyarakat adalah pandemi
covid-19. Penguatan teknologi pada guru umumnya selalu
diarahkan ke Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pada berbagai
penelitian beberapa perangkat dan metode pembelajaran berbasis
TIK terbukti mendukung pengembang pembelajaran dalam
merencanakan hingga implementasi pada sistem pembelajaran
(Paquette, 2014; Praherdhiono et al., 2019a; Suparti et al., 2018;
Susilaningsih et al., 2018). Beberapa perangkat pembelajaran
sebenarnya telah dikembangkan dalam masa lalu melalui beberapa
paradigma perangkat seperti perangkat penulisan, sistem pakar dan
sistem bimbingan cerdas, desain instruksional terotomasi dan
terpandu, metode desain berbasis pengetahuan, standar e-Learning
dan lingkungan Web sosial/kognitif (Abulibdeh & Hassan, 2011;
Praherdhiono et al., 2019b; Siemens, 2002). Dari berbagai
teknologi yang dikembangkan oleh peneliti telah muncul tren
perkembangan perangkat. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa TIK
telah berkembang dengan cepat, sehingga memungkinkan
munculnya pendekatan teknologi baru dan terus berubah, dengan
dampak dalam membantu lebih banyak pebelajar untuk merancang
lingkungan belajar dan membangun belajar dan
pembelajaran. Semakin banyak orang yang belajar melalui mobile
gadget, menggunakan portal belajar pembelajaran, halaman

65

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

informasi dan berinteraksi dengan orang lain (Praherdhiono, 2016).
Namun dibagian dunia yang berbeda masih dapat kita temui, yaitu
dukungan pendidikan yang masih belum memadai.

“ Penguatan teknologi pada guru umumnya
selalu diarahkan ke Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Pada berbagai penelitian
beberapa perangkat dan metode pembelajaran
berbasis TIK terbukti mendukung pengembang
pembelajaran dalam merencanakan hingga
implementasi pada sistem pembelajaran

Kebutuhan-kebutuhan yang muncul saat ini adalah aplikasi
gadget mobile dalam berbagai sistem operasi. Sehingga perlu
pendekatan pada paradigma pembelajaran yang memanfaatkan
gadget mobile. Kemampuan guru perlu diarahkan dan
dikembangkan kemampuan teknologi yang mendukung kebutuhan.
Tantangannya adalah bagaimana mencari teknologi mobile yang
sederhana.

Alamat link website: https://appsgeyser.com/
Dengan QR Code Sebagai Berikut:

66

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Tampilan utama
Memilih Aplikasi

67

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Membangun Aplikasi

68

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Klik dan ketik

Klik dan isi gambar

Klik dan ketik Klik dan ketik
Klik dan ketik Klik dan ketik

Klik dan ketik

Klik

69

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Mengisi kebutuhan sistem

Klik dan ketik

Klik
dan

Memberi nama aplikasi

Klik dan ketik
Klik

Memberi deskripsi

70

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Klik

Memberi ikon

Klik

Memproses aplikasi

71

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Klik

Sign in akun

Klik dan ketik

Memilih akun
Klik dan ketik

Menyimpan aplikasi

72

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Klik dan ketik
Klik dan ketik

Klik
Identitas
Mendownload aplikasi dan diinstall di android

73

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Scan QR
Download melalui QR Code

74

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Aplikasi yang telah dipaparkan merupakan
perkembangan selama dekade terakhir. Program komputasi yang
diperuntukkan dalam teknologi personal telah menjadi inisiatif
paling menonjol yang digunakan untuk meningkatkan akses ke
teknologi dalam sekolah. Inisiatif ini dirancang untuk
meningkatkan ketersediaan terutama teknologi digital dan
perangkat lunak terkait untuk belajar dan pembelajaran. Diakui
bahwa kendala akses terbesar adalah biaya untuk memperoleh dan
memelihara sumber daya teknologi. Munculnnya Open
Educational Resource (OER) berupaya meringankan sebagian
biaya yang terkait dengan penyediaan sumber daya pendidikan
yang berkualitas, namun secara umum program OER bermasalah
di keberlanjutan program (Walji & Hodgkinson-Williams, 2018).

75

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Proses Evaluasi

Silahkan menuju link berikut:

https://forms.gle/oQgeLWQTRgc7XLVV7

Atau klik QR code

Form yang perlu diisi

76

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Proses Pengembangan Evaluasi

dKlaink

Membuka google

Klik
dan

Pilihan aplikasi di google

77

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Klik
dan

dKlaink Memasuki drive

78 Klik

Memilih aplikasi

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Klik dan

Klik

Klik pilih opsi

Klik dan ketik

Memilih opsi jawaban

Klik
dan

Membuat URL

79

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Klik
dan

Klik Klik
dan dan

Jadi URL
Proses evaluasi sepertihalnya proses-proses lain dalam
pembelajaran. Penilaian dan Evaluasi juga membutuhkan beberapa
media untuk memudahkan proses tersebut. Pengembangan media
penilaian dan evaluasi program pembelajaran saat ini telah
diprakarsai oleh praktisi, pengembang dan ilmuan teknologi
pendidikan. Hal ini menyebabkan ketersediaan teknologi tersebut
memungkinkan untuk diterapkan sekolah (Barteit et al., 2020; Liu
et al., 2020; Schenke et al., 2020).

“ Program komputasi yang diperuntukkan dalam
teknologi personal telah menjadi inisiatif
paling menonjol yang digunakan untuk
meningkatkan akses ke teknologi dalam sekolah

Perkembangan teknologi tersebut telah meningkat secara
signifikan selama dekade terakhir, beberapa sekolah telah
menunjukkan akses terhadap media. Hal yang perlu diperhatikan
untuk dihindari adalah kemungkinan memberikan kesan kemajuan

80

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

yang berlebihan dalam integrasi dan penggunaan teknologi
sehingga tidak mendukung efektifitas, namun mengejar kesan
dipandang sebagai sekolah terbaik dan menghambur-hamburkan
pembiayaan yang sebenarnya belum diperlukan. Sehingga
diperlukan kebijakan dan pengetahuan dalam memiliki akses yang
lebih besar ke peningkatan penggunaan teknologi (yaitu,
ketersediaan komputer dan Internet) dalam peningkatan yang
substansial dalam pembelajaran. Sangat diperlukan kajian yang
menyeluruh dengan mengacu pada potensi teknologi untuk
meningkatkan pembelajaran.

81

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Kesimpulan

Integrasi teknologi di sekolah dimaksudkan untuk
meningkatkan kegiatan pembelajaran di era pandemi menjadi lebih
efektif. Seringkali sekolah memiliki akses ke teknologi pendidikan
dan hanya memiliki fokus dalam mengintegrasi teknologi dengan
pijakan utama peningkatan penggunaan teknologi saja tanpa
dilandasi dengan aktivitas belajar. Penggunaan teknologi seringkali
disalahgunakan ketika guru dan siswa memiliki akses yang
memadai, mereka tidak selalu menggunakan teknologi untuk
tujuan pengajaran di era pandemi atau di era yang akan
datang. Masalah yang menghambat penggunaan teknologi di
sekolah adalah etika sosial dan moral, dan secara teknis pengaturan
adalah akses yang tidak adil ke teknologi untuk semua siswa
dibanding dengan akses pengelola dan guru. Kondisi umumnya
adalah guru dan pengelola boleh menggunakan internet disekolah
sedang siswa tidak diperkenankan. Kondisi ini berimplikasi
beberapa guru menghindari kegiatan pembelajaran menggunakan
internet dan mengharuskan siswa untuk menggunakan teknologi
untuk melakukan tugas di rumah. Banyak sekolah juga
menemukan perlunya membatasi penggunaan berbagai teknologi
karena potensi konsekuensi negatif dan dilema etis,
menganggapnya sebagai keharusan moral untuk memantau
penggunaan Internet dan membatasi akses siswa ke teknologi ini.

82

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Kepala sekolah perlu membangun kebijakan yang ramah
dengan teknologi terutama pada era pandemi. Upaya peningkatkan
penggunaan teknologi di manapun, perlu dibarengi dengan
mendorong guru untuk berpartisipasi dalam kegiatan
pengembangan profesional. Tujuan paling umum untuk
pengembangan guru adalah mengubah sikap guru terhadap
integrasi teknologi dan memperkuat kemampuan mereka untuk
menggunakan teknologi spesifik. Kepala sekolah perlu untuk
memberikan penekanan kuat pada praktik yang berbasis
kontekstual dan sehat berdasarkan pedagogis. Teknologi, pedagogi
dan konten pembelajaran perlu menjadi acuan dalam
pengembangan guru yang profesional. Kepala sekolah harus
mengkonstruksi guru memiliki pemahaman yang utuh terhadap
hubungan antara keterjangkauan spesifik dari berbagai teknologi
dan karakteristik masing-masing alat dalam memfasilitasi
pembelajaran konten tertentu.

Keterbatasan adalah realitas yang dihadapi setiap
pengembangan. Namun, upaya untuk membangun teknologi
berbasis metode pengajaran, perlu terus ditingkatkan dan
pembenahan pada praktik dikelas. Tidak ada proses pengembangan
yang tidak menghadapi banyak tantangan. Mengingat kompleksitas
kontekstual dan faktor-faktor luar yang mempengaruhi sebagian
besar upaya peningkatan pembelajaran dalam mutu pendidikan,
perlu dilakukan kajian yang berimbang terhadap kemampuan kita
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dengan berbagai
teknologi yang berbeda-beda. Praktik pembelajaran yang baik
secara pedagogis harus diimplementasikan agar terjadi peningkatan
substansial berupa efektivitas penggunaan teknologi di sekolah

83

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

dalam pembelajaran. Bidang-bidang khusus di mana teknologi
memiliki potensi untuk meningkatkan pengajaran dan
pembelajaran termasuk pembelajaran individu dan peningkatan
penilaian serta evaluasi. Keterbatasan itu harus dianggap sebagai
tantangan untuk mewujudkan pembelajaran, penilaian dan evaluasi
secara efektif dengan teknologi. Keterbatasan akan hilang
dikarenakan kemajuan Teknologi Pendidikan yang menghadirkan
teknologi, alat, dan metode yang lebih baik.

Teknologi Pendidikan secara masif harus
diimplementasikan dalam semua kegiatan pembelajaran. Semua
pendidik, tenaga kependidikan hingga pengelola pendidikan telah
berupaya untuk memenuhi tantangan masa depan, dengan
meningkatkan belajar dan pembelajaran menggunakan teknologi
pendidikan. Sehingga perlu adanya upaya yang serius pada
penyediaan kepada siswa dan guru melalui akses menggunakan
teknologi-teknologi baru dalam sumber daya pendidikan. Namun
tidak bolah ditinggalkan upaya memperbaiki praktik pedagogis
untuk meningkatkan pembelajaran. Tentunya tidak hanya pada
mengubah sikap dan kemampuan guru secara umum,
perlu perubahan sistemik yang substansial mungkin perlu dibuat
dalam sistem pendidikan, administrasi, dan sumber daya untuk
mendukung guru dalam memanfaatkan transformasi Teknologi
Pendidikan.

84

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Daftar Pustaka

Abulibdeh, E. S., & Hassan, S. S. S. (2011). E-learning
interactions, information technology self efficacy and
student achievement at the University of Sharjah,
UAE. Australasian Journal of Educational
Technology, 27(6).

Al Mamun, M. A., Lawrie, G., & Wright, T. (2020).
Instructional design of scaffolded online learning
modules for self-directed and inquiry-based learning
environments. Computers & Education, 144, 103695.

Bardach, L., & Klassen, R. M. (2020). Smart teachers,
successful students? A systematic review of the
literature on teachers’ cognitive abilities and teacher
effectiveness. Educational Research Review, 100312.

Barteit, S., Guzek, D., Jahn, A., Bärnighausen, T., Jorge, M.
M., & Neuhann, F. (2020). Evaluation of e-learning
for medical education in low-and middle-income
countries: A systematic review. Computers &
Education, 145, 103726.

Blau, I., Shamir-Inbal, T., & Avdiel, O. (2020). How does the
pedagogical design of a technology-enhanced
collaborative academic course promote digital
literacies, self-regulation, and perceived learning of
students? The Internet and Higher Education, 45,
100722.

Castéra, J., Marre, C. C., Yok, M. C. K., Sherab, K.,
Impedovo, M. A., Sarapuu, T., Pedregosa, A. D.,
Malik, S. K., & Armand, H. (2020). Self-reported
TPACK of teacher educators across six countries in
Asia and Europe. Education and Information
Technologies, 1–17.

Davies, R. S., & West, R. E. (2014). Technology integration
in schools. In Handbook of research on educational
communications and technology (pp. 841–853).
Springer.

85

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Ifinedo, E., Rikala, J., & Hämäläinen, T. (2020). Factors
affecting Nigerian teacher educators’ technology
integration: Considering characteristics, knowledge
constructs, ICT practices and beliefs. Computers &
Education, 146, 103760.

Ilmi, A. M., & Sunarno, W. (2020). Development of TPACK
based-physics learning media to improve HOTS and
scientific attitude. Journal of Physics: Conference
Series, 1440(1), 012049.

İpek, Ö. F., & Karaman, A. C. (2020). Systemic Change in a
Higher Education Institution: Inquiring into
Organizational and Instructional Transformation.
Systemic Practice and Action Research, 1–17.

Januszewski, A., & Molenda, M. (2013). Educational
technology: A definition with commentary. Routledge.

Koehler, M. J., Mishra, P., Kereluik, K., Shin, T. S., &
Graham, C. R. (2014). The technological pedagogical
content knowledge framework. In Handbook of
research on educational communications and
technology (pp. 101–111). Springer.

LaVelle, J. M., Lovato, C., & Stephenson, C. (2020).
Pedagogical Considerations for the Teaching of
Evaluation. Evaluation and Program Planning,
101786.

Liu, Y.-M., Lin, G.-L., Chao, K.-Y., Jih, H. J., Yang, B.-H.,
& Chiang, Y.-C. (2020). Comparison of the
effectiveness of teaching strategies for a pediatric pain
management program for undergraduate nursing
students: A quantitative evaluation using an objective
structured clinical examination. Nurse Education in
Practice, 43, 102707.

Olusola, O. B. (2020). Instructional Technology an Effective
Panacea for Dynamic Education Transformation in
Learning: Disseminating Tools for Learning. In The
Roles of Technology and Globalization in
Educational Transformation (pp. 127–137). IGI
Global.

86

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Paquette, G. (2014). Technology-Based Instructional Design:
Evolution and Major Trends. In J. M. Spector, M. D.
Merrill, J. Elen, & M. J. Bishop (Eds.), Handbook of
Research on Educational Communications and
Technology (pp. 661–671). Springer New York.
https://doi.org/10.1007/978-1-4614-3185-5_53

Praherdhiono, H. (2016). OPENPORTFOLIO AS MOOCs
IN BLEDEDSYSTEMS. Jurnal TEKPEN, 1(3).

Praherdhiono, H., & Pramono Adi, E. (2017). Constructing
Learning Results as Learning Object Through Open
Learning System. https://doi.org/10.2991/icet
17.2017.52

Praherdhiono, H., Setyosari, P., Degeng, I. N. S., Slamet, T.
I., Surahman, E., Adi, E. P., Degeng, M. D. K., &
Abidin, Z. (2019a). Teori dan Implementasi Teknologi
Pendidikan: Era Belajar Abad 21 dan Revolusi
Industri 4.0. Seribu Bintang.

Praherdhiono, H., Setyosari, P., Degeng, I. N. S., Slamet, T.
I., Surahman, E., Adi, E. P., Degeng, M. D. K., &
Abidin, Z. (2019b). Teori dan Implementasi
Teknologi Pendidikan: Era Belajar Abad 21 dan
Revolusi Industri 4.0. Seribu Bintang.

Saubern, R., Urbach, D., Koehler, M., & Phillips, M. (2020).
Describing increasing proficiency in teachers’
knowledge of the effective use of digital technology.
Computers & Education, 147, 103784.

Schenke, K., Redman, E. J., Chung, G. K., Chang, S. M.,
Feng, T., Parks, C. B., & Roberts, J. D. (2020). Does
“Measure Up!” measure up? Evaluation of an iPad
app to teach preschoolers measurement concepts.
Computers & Education, 146, 103749.

Siemens, G. (2002). Instructional design in elearning.
Retrieved January, 21, 2013.

Statti, A., & Torres, K. M. (2020). Digital Literacy: The Need
for Technology Integration and Its Impact on
Learning and Engagement in Community School
Environments. Peabody Journal of Education, 1–11.

87

Memfasilitasi Pembelajaran Online Ditengah Pandemi Melalui Peningkatan Performa Guru

Suparti, M., Juliardi, D., Rafsanjani, M. A., & Praherdhiono,
H. (2018). Determinant of Consumptive Behavior:
Study on Accountancy Colleger.
https://doi.org/10.2991/icli-17.2018.34

Susilaningsih, S., Praherdhiono, H., Adi, E. P., & Nindigraha,
N. (2018). Analysis of Climate Strengthening and
Learning Skills through Flipped Classroom. 1st
International Conference on Early Childhood and
Primary Education (ECPE 2018).

Turvey, K., & Pachler, N. (2020). Design principles for
fostering pedagogical provenance through research in
technology supported learning. Computers &
Education, 146, 103736.

Walji, S., & Hodgkinson-Williams, C. (2018). Factors
enabling and constraining OER adoption and Open
Education Practices: Lessons from the ROER4D
project.

88

BAGIAN IV. MENDIRIKAN
KANTONG BELAJAR DINDING
SEKOLAH SEBAGAI
KORESPONDENSI BELAJAR
DI ERA PANDEMI

Mendirikan Kantong Belajar Dinding Sekolah Sebagai Korespondesi Belajar Diera Pandemi

Henry Praherdhiono
[email protected]
Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Eka Pramono Adi
[email protected]
Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Henny Indreswari
[email protected]
Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri

Malang

90

Mendirikan Kantong Belajar Dinding Sekolah Sebagai Korespondesi Belajar Diera Pandemi

Abstrak
Sekolah Dasar merasakan dampak akibat pandemi COVID-19.
Letak geografis Sekolah Dasar tersebar hingga ke desa. Beberapa
desa mengalami permasalahan jaringan internet sehingga
berdampak pada kegiatan pembelajaran serta perekonomian.
Keputusan masyarakat dan birokrat pendidikan, diperlukan untuk
segera mengatasi permasalahan pembelajaran. Kantong Belajar
yang di tempelkan di dinding sekolah merupakan solusi di Sekolah
Dasar di desa yang tidak memiliki jaringan internet. Kantong
Belajar merupakan sistem korespondensi lokal untuk meletakkan
tugas dan hasil tugas. Kantong belajar merupakan media yang
menjembatani guru, siswa, dan orang tua dan membutuhkan
gotong royong bersama.
Kata kunci: kantong belajar, pandemi, korespondensi

91

Mendirikan Kantong Belajar Dinding Sekolah Sebagai Korespondesi Belajar Diera Pandemi

Pendahuluan

Darurat merupakan kondisi yang wajar apabila belum
terantisipasi. Kejadian pandemi COVID-19 merupakan kejadian
yang baru dan sebuah drama bencana yang tidak terlihat oleh mata.
Banyak hal yang dapat kita ambil dari kejadian bencana pandemi,
salah satunya adalah pembelajaran online untuk kondisi Indonesia
dengan beragam. Kedaruratan mungkin masih dapat dipecahkan
untuk daerah yang memiliki jaringan internet atau masih
terjangkau oleh provider tertentu. Namun kedaruratan
pembelajaran sangat terasa pada daerah-daerah yang belum
memiliki akses internet. Dari data (Kominfo: 24.000 Desa Belum
Tersentuh Layanan Internet, n.d.) menunjukkan bahwa Indonesia
masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pada saat
pelaksanaan darurat pembelajaran.

Sekolah Dasar merupakan sekolah yang paling terdampak
dalam pandemi COVID-19. Sekolah Dasar belum memiliki
persiapan dan antisipasi terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan tanpa harus tatapmuka. Dampak utama adalah dampak
secara psikologis, karena harus berada di rumah dalam waktu yang
lama (Wang et al., 2020). Beberapa hal penting selain aspek
psikologis yang harus dipikirkan, adalah persiapan pembelajaran
yang memerlukan perhatian para penentu kebijakan. Siswa Sekolah
Dasar di Indonesia umumnya belum dipersiapkan belajar secara
mandiri. Di era pandemi COVID-19 model pembelajaran yang
sesuai adalah pembelajaran secara mandiri (Xie & Yang, 2020).
Kondisi-kondisi tersebut memaksa adanya perlakukan khusus
kepada Sekolah Dasar di desa-desa yang terdampak COVID-19.

92


Click to View FlipBook Version