Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
• Usability: Jargon dalam keunggulan perangkat
umumnya bagi pengguna (tataran teknis) disebut
usability atau usabilitas. Namun jika terdapat
gangguan penggunaan sehingga seseorang hanya
menggunakan perangkat secara terbatas, umumnya
dalam dunia teknis disebut disability atau disabilitas.
Perangkat akan melakukan branding menggunakan
berbagai istilah dalam rangka menunjukkan bahwa
desain produk pabrikan memiliki kemampuan
termasuk melayani kebutuhan khusus pengguna
secara efektif, efisien, dan memuaskan. Usabilitas
merupakan cara menjelaskan kepada pengguna
sehingga mampu membangun desain pengalaman
pengguna. Sehingga penjelasan terhadap perangkat
yang mencakup aspek-aspek umum dapat dimengerti
bagi semua orang termasuk pebelajar yang
berkebutuhan khusus.
• Inclusion: Merupakan istilah yang digunakan untuk
melengkapi kegunaan perangkat yang
menggambarkan tentang keragaman, dan memastikan
keterlibatan semua pengguna perangkat baik yang
memiliki kebutuhan khusus maupun tidak. Dalam
berbagai kajian bahwa perangkat memenunuhi unsur
inklusi apabila perangkat telah didesain untuk orang
secara personal.
143
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
Wujud Layanan Kebutuhan Khusus
Layanan kebutuhan persepsi (mendengar, merasakan, dan
melihat)
Setiap individu memiliki persepsi dari saluran atau moda
informasi yang diakses. Secara fisik, individu dapat merasakan
reaksi melalui indera yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan
preferensi mereka. Persepsi seseorang dapat melalui 1) perangkat
suara seperti ucapan, musik, dan suara yang dapat didengar dari
perangkat. 2) perangkat taktil seperti titik, batang, dan getaran
yang bisa dirasakan dari perangkat. 3) perangkat visual -
seperti gambar, teks, dan video yang dapat dilihat dari perangkat.
Sehingga Beberapa individu perlu mengonversi konten dari satu
bentuk ke bentuk lain sebagai persepsi. Ilustrasinya, apabila
individu membutuhkan layanan khusus karena terdapat gangguan
pendengaran, maka individu dapat mempersepsikan konten audio
yang diinginkan melalui informasi visual, atau jika individu
mengalami low vision maka persepsi dapat diperoleh dari
perangkat audio atau informasi dalam bentuk taktil (seperti
Braille). Sehingga layanan khusus merupakan teknologi yang
membantu atau disesuaikan untuk memahami kondisi Individu
secara unik sehingga informasi dapat disalurkan melalui berbagai
indera pengguna secara unik (Sullivan & Häkkinen, 2011).
144
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
Gambar 1. Aplikasi Google text to speech dari Google Play
Store
Software gratis yang disediakan oleh google untuk sistim
operasi android. Google Text-to-Speech (gambar 1) adalah
aplikasi pembaca layar secara umum membacakan teks di layar
dengan dukungan untuk banyak bahasa. Text-to-Speech dapat
digunakan beberapa aplikasi seperti 1) Google Play Books untuk
membaca buku, 2) Google Translate untuk membaca terjemahan,
3) Google Talkback dan aplikasi berbasis aksesibilitas umpan balik
lisan lainnya. Pengguna Android harus menginstal data suara untuk
setiap bahasa. Penggunaanya melalui setting di Android.
145
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
Gambar 2 Setting Bahasa pada Android
Gambar 3 Pilihan Bahasa Pembacaan
146
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
Gambar 4 Implementasi pada Google Play Books
Gambar 5. Text to speech di chrome web store
147
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
Untuk yang menggunakan chrome sebagai pengakses
informasi, dapat mengambil aplikasi dari chrome web store.
Setelah dilakukan penambahan aplikasi ke chrome, pengguna dapat
menambahkan extensi seperti pada gambar 6
Gambar 6. Proses Penambahan di Chrome
Aplikasi yang terinstal akan terpasang di web chrome.
Dapat digukan misalnya membuka informasi pada laman tertentu.
Gambar 7. Membaca pada web teknologipendidikan.org
Persepsi suara dapat dilakukan dengan berbagai cara,
khususnya bagi pengguna berkebutuhan khusus yang mengalami
gangguan penglihatan. Sedangkan uraian buku ini hanya
membahas salah satu jalan memperoleh persepsi suara
menggunakan aplikasi yang ada dalam sistem Android dan
pengguna yang menggunakan google chrome. Masih banyak cara
148
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
membantu dan melayani pebelajar yang berkebutuhan khusus
untuk memperoleh persepsi suara.
Konten dalam bentuk teks dapat lebih mudah dikonversi ke
bentuk lain dan karenanya konversi tersebut sangat berguna.
Konten teks juga dapat di ubah untuk melayani pebelajar dengan
kebutuhan khusus yang mengalami gangguan atau kesulitan
dengan bahasa tertulis. Hal ini dapat dilayani dengan teknologi
kebalikannya yaitu speech to text.
Gambar 8. Aplikasi speech to teks pada web
https://dictation.io/speech
Aplikasi pada web relatif mudah, dikarenakan dari sisi
fitur tidak terlalu banyak dan terkesan sangat sederhana. Hanya
pengguna harus mengubah bahasa dan kemudian tinggal merekam
suara yang ingin diubah menjadi teks dengan menekan tombol
speaker.
149
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
Layanan Tampilan Alternatif dari Konten
Layanan kebutuhan khusus juga dapat diberikan kepada
pebelajar terhadap tampilan yang secara adaptif dapat memberikan
alternatif sesuai yang diinginkan pebelajar. Beberapa individu
memerlukan layanan khusus terhadap teks dan ukuran gambar agar
lebih besar atau kontras yang lebih tinggi antara teks dan warna
latar belakang agar pebelajar dapat melihat konten dengan lebih
baik.
Gambar 9. Aplikasi Magnifier pada Windows untuk member
besar tampilan
Gambar 10. Memberbesar teks yang dibutuhkan
Pada aplikasi browser chrome juga disediakan
aplikasi yang serupa apabila pengguna menginginkan konten
150
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
informasi lebih jelas dengan memperbesar tampilan layar
dengan cara menekan tombol Ctrl dan +
Gambar 11. Perubahan Ukuran Konten Informasi dengan Ctrl
dan +
Selain dukungan dari android dan windows, sistem
operating Chromebook juga memiliki kemampuan layanan
kebutuhan khusus melalui apalikasinya.
Pada Chromebook accessibility tools for distance learning
(Google, 2020) memaparkan bahwa 1,5 miliar siswa melakukan
kegiatan pembelajaran dari rumah
(https://plus.google.com/+UNESCO, 2020). Namun pebelajar yang
membutuhkan layanan khusus masih mengalami kesulitan, oleh
karena itu diperlukan dukungan dari guru mapun spesialis layanan
kebutuhan khusus. Sistem operasi Chromebook membantu
pebelajar melalui berbagai fitur aksesibilitas bawaan untuk
menyesuaikan pengalaman belajar pebelajar dan membuatnya lebih
bermanfaat. Seperti halnya tampilan bagi pebelajar low vision
151
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
untuk mendapatkan layanan khusus terhadap tampilan. Adapun
bantuan chromebook antara lain adalah:
• Menambah ukuran kursor,
• Membuat kursor menjadi lingkaran untuk layanan khusus
memfokuskan konten
• Untuk siswa dengan sensitivitas cahaya dapat
menggunakan Ctrl dan H
• Meningkatkan ukuran browser atau konten aplikasi,
152
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
Kesimpulan
Terminologi teknologi pendidikan, peranan human sebagai
individu yang berperan sebagai pengatur kenyamanan belajar
merupakan kunci pemanfaatan teknologi sebagai media
pembelajaran. Human melakukan analisis, pemilihan dan
pengelolaan sumber belajar dan mengolahnya menjadi lingkungan
belajar yang nyaman. Teknologi adaptif dan asistif hadir dalam
rangka memperjelas setiap individu dalam berinterkasi dengan
perangkat.
Terminologi perangkat hadir dengan aksesibilitas,
usabilitas, disabilitas hingga inklusi memberikan wujud dukungan
terhadap setiap individu. Perangkat selalu hadir untuk memberikan
dukungan pada setiap individu untuk beraktifitas sesuai dengan
kebutuhan. Terminologi perangkat dimunculkan sebagai wujud
pilihan layanan kepada setiap individu.
153
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
Daftar Pustaka
Anderson, R. M., Heesterbeek, H., Klinkenberg, D., &
Hollingsworth, T. D. (2020). How will country-based
mitigation measures influence the course of the
COVID-19 epidemic? The Lancet, 395(10228), 931–
934.
Baden, T., Chagas, A. M., Molloy, J., & Godino, L. P.
(2020). Leveraging Open Hardware to alleviate the
burden of COVID-19 on global health systems.
Chromebook accessibility tools for distance learning. (2020,
April 2). Google. https://blog.google/outreach
initiatives/education/chromebook-accessibility
covid19/
Edyburn, D. L. (2000). Assistive technology and mild
disabilities. Mental Retardation, 612, 10–16.
Eriksson, L., & Granlund, M. (2004). Perceived participation.
A comparison of students with disabilities and
students without disabilities. Scandinavian Journal of
Disability Research, 6(3), 206–224.
https://plus.google.com/+UNESCO. (2020, March 4).
COVID-19 Educational Disruption and Response.
UNESCO.
Istenic hStttaprsc:i/c/,enA..u,nes&co.Boarg/ocno,vidS1.9/(e2d0u1c4a)t.ionIrCeTs‐psounpseported
learning for inclusion of people with special needs:
Review of seven educational technology journals,
1970–2011. British Journal of Educational
Technology, 45(2), 202–230.
Kiessling, J., Pichora-Fuller, M. K., Gatehouse, S., Stephens,
D., Arlinger, S., Chisolm, T., Davis, A. C., Erber, N.
P., Hickson, L., & Holmes, A. (2003). Candidature
for and delivery of audiological services: Special
needs of older people. International Journal of
Audiology, 42(sup2), 92–101.
Leiter, V., Krauss, M. W., Anderson, B., & Wells, N. (2004).
The consequences of caring: Effects of mothering a
154
Pembelajaran Personal Sebagai Layanan Kebutuhan Khusus
child with special needs. Journal of Family Issues,
25(3), 379–403.
Mates, B. T. (2000). Adaptive technology for the Internet:
Making electronic resources accessible to all. ERIC.
Praherdhiono, H. (2014). Convenience of Learning
Environment for Student Special Education With
Cyberwellness Concept. Proceeding International
postdraduate University Kebangsaan Malaysia.
SEAMOSEN.
Sullivan, H. T., & Häkkinen, M.T. (2011). Preparedness and
warning systems for populations with special needs:
Ensuring everyone gets the message (and knows what
to do). Geotechnical and Geological Engineering,
29(3), 225–236.
w3c_wai. (n.d.). Accessibility, Usability, and Inclusion. Web
Accessibility Initiative (WAI). Retrieved April 12,
2020, from
https://www.w3.org/WAI/fundamentals/accessibility
usability-inclusion/
155
Henry Praherdhiono
Eka Pramono Adi
Yulias Prihatmoko
Nunung Nindigraha
Yerry Soepriyanto
Henny Indreswari
Herlina Ike Oktaviani
Implementasi Pembelajaran Era dan Pasca Pandemi Covid-19
Buku ini dipersembahkan bagi para pengawal pendidikan yang
: rela mengorbankan jiwa raga untuk melayani dengan
: : &: memfasilitasi dan meningkatkan performa pebelajar. Buku
e: ini merupakan sumbangan praktis bagaimana
3:Oo0 s:9 mengimplementasikan Teknologi Pendidikan dalam
&: s-: c: '
pembelajaran. Walaupun buku ini memiliki cakupan di
wilayah mikro atau pembelajaran, namun dapat pula
-
dijadikan landasan pada kegiatan makro dibidang
pendidikan secara luas bahkan inklusi.
Konten buku meliputi :
1. Pengembangan SDM Pendidikan
2. Implementasi Heutagogy
3. Peningkatan Performa Guru
4. Penggunaan Koresponden
5. Kampus Mobile
6. Pengguna dengan kebutuhan khusus.
Implementasi Teknologi Pendidikan secara keseluruhan memang bukan saja
untuk era pandemi covid-19, namun juga dapat dijadikan sumbangan
pemikiran pelaksanaan pembelajaran pasca pandemi covid-19, sehingga
diharapkan mampu memberikan manfaat bersama.
Ar”tang Unn |SBN 978-623-7000-24-2
& www.seribuBintang.co.id | | | | |The Learning
G) infogseribuBintang.co.id
University 9 786237 000242
f fb.com/cv.seribu.bintang