a. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan
bank yang meliputi:
1) perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran
dasar, rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dansumber daya
manusia,merger, konsolidasi dan akuisisi bank, serta pencabutan
izin usaha bank; dan
2) kegiatan usahabank, antara lain sumber dana, penyediaan dana,
produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa;
b. Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi:
1) likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio
kecukupan modal minimum, batas maksimum pemberian kredit,
rasio pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan
bank;
2) laporan bankyang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank;
3) sistem informasi debitur;
4) pengujian kredit (credit testing); dan
5) standar akuntansi bank;
c. Pengaturan danpengawasan mengenai aspek kehati- hatian bank,
meliputi:
1) manajemen risiko;
2) tata kelola bank;
3) prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang; dan
4) pencegahan pembiayaanterorisme dan kejahatan perbankan;
d. Pemeriksaan bank.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:
a. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
b. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
c. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
d. menetapkanperaturanmengenaipengawasandisektor jasa keuangan;
e. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
f. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis
terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
144
g. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter
pada Lembaga Jasa Keuangan;
h. menetapkanstrukturorganisasidaninfrastruktur,serta mengelola,
memelihara,dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
i. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di sektor jasa
keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang:
a. menetapkankebijakanoperasionalpengawasanterhadap kegiatan jasa
keuangan;
b. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh
Kepala Eksekutif;
c. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan
Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan,
pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan
sebagaimanadimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan;
d. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau
pihak tertentu;
e. melakukan penunjukan pengelola statuter;
f. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
g. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan
pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di sektor jasa
keuangan; dan
h. memberikan dan/atau mencabut:
1. izin usaha;
2. izin orang perseorangan;
3. efektifnya pernyataan pendaftaran;
4. surat tanda terdaftar;
5. persetujuan melakukan kegiatan usaha;
6. pengesahan;
145
7. persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
8. penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan.
Apabila kita meninjau aset sektor jasa keuangan dan kapitalisasi pasar
modal, kita tertinggal dibandingkan dengan negara berkembang lain. Salah
satu tujuan dari pembentukan OJK menurut UU adalah agar keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan dapat diintegrasikan sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan memudahkan koordinasi.Tantangan utama yang
dihadapi di sektor keuangan di Indonesia adalah konsekuensi dari pendalaman
sektor keuangan, kerentanan pada risiko global, dan kredibilitas OJK.
Demikianlah pembahasan mengenai latar belakang pendirian OJK,
pengertian OJK, fungsi, tugas, dan wewenang OJK, maka kamu pun
diharapkan telah memahami keseluruhan materi tentang OJK.Selain itu,
pembentukan OJK mengandung pengharapan agar lembaga jasa perbankan
yang selama ini diatur dan diawasi oleh Bank Indonesia bisa berjalan baik,
lancar, dan sehat.Selain itu, harapan tersebut tidaklah berlebihan manakala
mengetahui bahwa OJK benar-benar merupakan lembaga yang lebih bisa
independen dibandingkan Bank Indonesia. Secara umum, semua berharap agar
OJK menjadi lembaga yang berjalan secara optimal dan profesional demi
kelancaran proses pertumbuhan ekonomi di negara kita. Selebihnya, jika kamu
ingin memahami lebih lanjut, kamu bisa membaca UU Nomor 21 Tahun 2011
tentang OJK.
KEGIATAN INDIVIDU
Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Mengapa dalam sistem keuangan di Indonesia diperlukan adanya Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)?
2. Jelaskan fungsi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)!
3. Jelaskan asas dalam melaksanakan tugas dan wewenang OJK yang berupa
asasindependensi,asas keterbukaan, dan asasprofesionalitas!
4. Dalam melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan sektor perbankan
OJK mempunyai pengaturandanpengawasanmengenaikesehatanbank. Jelaskan
hal tersebut!
146
5. Jelaskan Otoritas Jasa Keuangan yang harus memiliki struktur dengan prinsip
“checksand balances”!
Score : Setiap soal memiliki nilai 5
Nilai akhir :Jumlah Score x 4
TUGAS KELOMPOK
Setelah kita memahami materi tentang OJK, maka cobalah untuk mendalami
lagi dengan melakukan pencarian terhadap sumber-sumber informasi tentang
OJK.Apa sajakah hal-hal yang sudah dilakukannya mengingat OJK baru efektif
menjalankan perannya per tanggal 31 Desember 2013! Buatlah kelompok dengan
teman kamu dan buatlah laporan tertulis atas permasalahan tersebut!
TUGAS MANDIRI
Carilah informasi di berbagai sumber mengenai lembaga yang serupa dengan
lembaga OJK di negara lain. Catatlah nama lembaga tersebut beserta tugas dan
fungsinya. Bagaimanakah perbedaan antara lembaga OJK di Indonesia dan
lembaga serupa OJK di luar negeri?Buatlah laporan tertulis dan kumpulkan
kepada guru untuk memperoleh nilai.
147
B PERBANKAN
.
1. Sejarah Bank dan PengertianBank
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah
pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa.Kemudian usaha perbankan
ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang.Perkembangan perbankan
di Asia, Afrika, dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan
penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.
Disebutkan dalam Pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Adapun pengertian Bank menurut UU No. 10 Tahun 1998
adalah badan usaha yang menghimpun dana dar i masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tar af hidup rakyat
banyak.
Pengertian bank tidak hanya disebutkan dalam UU No. 10 Tahun 1998
tersebut, namun juga disebutkan oleh para ahli dan sumber-sumber berikut.
a. B.N. Ajuha
Pengertian bank menurut B. N. Ajuha dalam Malayu S.P. Hasibuan
(2009:2) dalam bentuk teks aslinya, “Bank provided means by which
capital is transferred from those who cannot use it profitable to those who
can use it productively for the society as whole. Bank provided which
channel to invest without any risk and at a good rate of interest.”
Maksudnya, Bank umum adalah lembaga keuangan, pencipta uang,
pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran,
stabilisator moneter, serta dinamisator pertumbuhan perekonomian
b. Kasmir
Menurut Kasmir dalam bukunya Manajemen Perbankan, (2010:11),
mengatakan pengertian bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya.
148
c. Prof G.M. Verryn Stuart
Pengertian Bank menurut Prof G.M. Verryn Stuart (2007) dalam
bukunya Bank Politic mengemukakan bahwa bank merupakan salah satu
badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit, baik
dengan alamat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari
orang lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa
uang giral.
d. Macleod, tugas bank adalah menciptakan kredit, sedangkan bank adalah
pengusaha yang membeli uang dan peminjam dengan cara menciptakan
pinjaman lainnya.
e. R.G.Hawtery, pengusaha bank adalah pedagang yang mengadakan
transaksi kredit, yang berupa penerimaan dan pengeluaran kredit.
f. A. Hann, tugas bank terletak pada pemberian pinjaman dengan cara
menciptakan pinjaman dari simpanan yang dipercayakan.
g. UU No. 23 Tahun 1999
Bank adalah Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang tentang perbankan yang berlaku.
h. Wikipedia Bahasa Indonesia, 2013
Bank (pengucapan bahasa Indonesia: [bang]) adalah sebuah lembaga
intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes
atau yang dikenal sebagai bank note.
Secara umum, bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai
lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak
kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan
kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter.Bank merupakan lembaga
keuangan yang penting dalam perekonomian negara.
2. FungsiBank
a. Bank berfungsi sebagai penerima kredit (kredit pasif) atau lebih dikenal
dengan penghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk
sebagai berikut.
149
1) Simpanan tabungan (saving deposit), artinya simpanan pada
bankyang penarikannya sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh bank.
2) Simpanan deposito (time deposit), artinya simpanan yang memiliki
jangka waktu tertentu (jatuh tempo) untuk penarikannya.
3) Simpanan giro (demand deposit), artinya simpanan di bank yang
penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek/bilyet giro.
b. Bank berfungsi sebagai pemberi kredit (kredit aktif) kepada masyarakat,
baik kredit produktif maupun kredit konsumtif. Pendapat ini serupa
dengan bank berfungsi untuk menyalurkan dana (lending) atau menjual
dana yang dihimpun dari masyarakat, dalam bentuk kredit investasi,
kredit modal kerja, kredit perdagangan, kredit produktif, kredit
konsumtif, dan kredit profesi.
c. Bank berfungsi sebagai perantara lalu lintas moneter, antara lain, dalam
bentuk-bentuk berikut.
1) kiriman uang (transfer), artinya jasa pengiriman uang lewat bank;
2) kliring (clearing), artinya penagihan warkat (surat- surat berharga)
seperti cek, bilyet giro yang berasal daridalamkota;
3) inkaso (collection), artinya penagihan warkat yang berasal dari luar
kota atau luar negeri,
4) kartu kredit atau ATM atau bank card;
5) Letter of Credit (L/C), artinya pembayaran dari importer kepada
eksportir melalui bank yang ditunjuk;
6) cek wisata (trevellers cheque) artinya cek perjalanan yang biasanya
digunakan oleh turis atau wisatawan;
7) jasa-jasalainnya.
Dalam menjalankan fungsinya bank harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
1) Likuiditas, artinyakemampuan bank untuk melunasi kewajiban
sewaktu-waktu atau saat jatuh tempo atau dapat melunasinya dalam
jangka pendek.
2) Solvabilitas, artinya kemampuan bank untuk memenuhi seluruh
150
kewajibannya bila bank tersebut bubar, atau dapat melunasinya dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.
3) Rentabilitas, artinya kemampuan bank untuk memperoleh
keuntungan atau laba agar dapat terjaga kontinuitasnya.
4) Soliditas, artinya kemampuan bank untuk memperoleh kepercayaan
dari masyarakat, sehingga menunjukkan bahwa bank tersebut dalam
kondisi sehat.
3. Jenis-Jenis Bank
a. JenisBank DilihatdariSegiFungsi
MenurutUUPokokPerbankanNomor10Tahun1998,jenis bankdilihat dari segi
fungsinyaadalahbank umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
1) Bank Umum
Bank umumsering disebut juga sebagai bank komersial(commercial
bank). Berdasarkan Pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Selain itu,
berdasarkan Pasal 5 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan disebutkan
bahwa Bank Umum dapat mengkhususkan diri untuk melaksanakan
kegiatan tertentu atau memberikan perhatian yang lebih besar kepada
kegiatan tertentu.
Adapun usaha bank umum disebutkan dalam Pasal 5 UU No. 10
Tahun 1998, yang terdiri atas sebagai berikut.
a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b) memberikan kredit;
c) menerbitkan surat pengakuan hutang;
d) membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
151
(1) surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang
masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat dimaksud;
(2) surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan
surat-surat dimaksud;
(3) kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;
(4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ;
(5) obligasi;
(6) surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
(7) instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai
dengan 1 (satu) tahun;
e) memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah;
f) menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan
dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;
g) menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;
h) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
i) melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak;
j) melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
k) melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali
amanat;
l) melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang
tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, berdasarkan Pasal 7 UU No. 10 Tahun 1998, bank umum selain
melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dapat
pula melakukan kegiatan berikut.
152
a) melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
b) melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain
di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura,
perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan
penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia;
c) melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi
akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan
Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya,
dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
d) bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun
sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana
pensiun yang berlaku.
Adapun usaha pokok bank umum adalahmenghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakatsertamemberipelayanankepadamasyarakat.Oleh karenaitu,
masyarakat dapat memanfaatkan produk bankdengancarasebagaiberikut.
a. transferuang(pengirimanuang);
b. menjamin surat-surat berharga yang diperjualbelikan oleh
masyarakat;
c. melaksanakan inkaso (penagihan) wesel/surat utang atas
namanasabahnyadaripihak
lain;
d. mengeluarkan cek perjalanan;
e. membeliataumenjual uangasing;
f. menyediakan ATM;
g. pembayaranjasalainnya,sepertitelepon,listrik,danPDAM.
2) Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
153
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank
Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga
Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit
Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga
Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD),
dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan berdasarkan UU
Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara
yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Usaha Bank Perkreditan Rakyat diatur dalam Pasal 13 UU.No. 10
Tahun 1998 tentang Perbankan, yang meliputi hal-hal berikut.
a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu;
b) memberikan kredit;
c) menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah;
d) menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berkangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank
lain.
Adapun berdasarkan Pasal 14 UU.No. 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan, dalam menjalankan kegiatannya Bank Perkreditan Rakyat
dilarang melakukan hal-hal berikut.
a) menerima simpanan berupa giro, ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran;
b) melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
c) melakukan penyertaan modal;
d) melakukan perasuransian;
e) melaksanakan usaha lain di luar usaha yang telah ditetapkan oleh
undang-undang.
154
Sampai saat ini, BPR telah memberikan kontribusi yang cukup besar
bagi perkembangan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat kelas
menengah ke bawah.
b. JenisBank Dilihat dari Segi Kepemilikan
1) Bank Milik Pemerintah
2) Bank Milik Swasta Nasional
3) Bank Milik Koperasi
4) Bank Milik Asing
5) Bank Milik Campuran
c. Jenis Bank Dilihat dari Segi Status
Dilihat dari segi statusnya, jenis-jenis bank dibedakan menjadi berikut.
1) Bank Devisa
2) Bank non devisa
d. Jenis Bank Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga
1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (Barat) Hampir semua bank
yang ada di Indonesia berdasarkan prinsip kerja konvensional.
2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah(Islam)
Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatannya dengan
aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain
untuk penyimpanan dana dan atau pembayaran kegiatan usaha, atau
kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah Islam.
Dalam perdagangan Islam ada dua konsep utama,yaitu:
a) larangan atas penerapan bunga,
b) sebagai penggantiannya dipakai system bagi hasil.
Menurut jenisnya Bank Syariah terdiri atas Bank Umum Syariah dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
a) Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan usaha yang berasaskan Prinsip Syariah, antara lain, adalah
kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur-unsur berikut:
155
a. riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara lain
dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas,
kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam transaksi pinjam-
meminjam yang mempersyaratkan Nasabah Penerima Fasilitas
mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok pinjaman karena
berjalannya waktu (nasi’ah);
b. maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang
tidak pasti dan bersifat untung-untungan;
c. gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak
diketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada saat transaksi
dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah;
d. haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah; atau
e. zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lainnya.
Dalam melakukan kegiatan Bank Syariah memiliki prinsip antara lain :
a. Mudharabah (pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil atau penyertaan
modal)
b. Murabahah (Pembiayaan dengan prinsip jual beli barang dengan marjin)
c. Musyarakah (Pembiayaan berdasarkan prinsip kemitraan)
d. Ijarah (Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa)
e. Wadi’ah (Prinsiptitipan)
f. Salam (Pembiayaan berdasarkan prinsipjual beli dengan pembayaran
dilakukan di muka)
g. Istishna’ (Pembiayaan berdasarkan prinsipjual beli dengan pesanan)
h. Qardh (Pinjaman uang)
i. Hiwalah (Pengambilalihan utang piutang)
j. Kafalah (Penjaminan)
k. Rahn (Pelimpahan/gadai)
l. Wakalah (Perwakilan)
156
4. Prinsip-Prinsip Kegiatan Usaha Bank
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perbankan di Indonesia berpegang
pada beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut.
a. Prinsip Kehati-hatian (Prudential Principle)
b. Prinsip kepercayaan (fiduciary principle)
c. Prinsip kerahasiaan (secrecy principle)
d. Prinsip mengenal nasabah (knowing your costumer principle)
5. Produk-Produk Bank
Untuk mempermudah mengenai produk perbankan akan dipaparkan satu
persatu antara produk perbankan konvensional dan perbankan syariah.
a. Produk Perbankan Konvensional
1) Tabungan
2) Deposito
5) Giro
4) Cek
5) Kredit
6) Produk jasa lainnya
b. Produk Perbankan Syariah
1) Al-Wadiah
2) Deposito mudharabah
5) Ba’I al-murabahah
4) Ar-rahn
5) Al-Qardh
157
INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN XXII
Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Bagaimana cara bank umum dan menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan/ meminjamkan dana kepada masyarakat?
2. Identifikasikan kegiatan yang dapat dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat
(BPR)?
3. Mengapa bank syariah berkembang pesat di negara kita?
4. Bandingkan antara bank konvensional (Barat) dan bank syariah (Islam)! dan
bagaimana penerapannyadiIndonesia darikeduabanktersebut!
5. Identifikasikan unsur yang tidak diperkenankan pada kegiatan usaha Bank
Syariah?
6. Jelaskan pengertian Qardh, Hiwalah, Wakalah dan Wadi’ah!
7. Identifikasikan jenis bank syariah yang ada di sekitarmu, baik bank syariah
milik negara maupun bank syariah milik swasta!
8. Bagaimana cara bank umum dalam melakukan kegiatan valuta asing atau
penukaran uang asing?
9. Identifikasikan kegiatan yang dapat dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat
(BPR)?
10. Jelaskan pengertian Cek, Bilyet Giro dan ATM! Bagaimanakah keabsahan
penggunaan cek dan bilyet giro?
Score : Setiap soal memiliki nilai 5
Nilai akhir : Jumlah Score x 2
TUGAS MANDIRI
Sekarang ini makin banyak bank-bank umum yang juga melaksanakan prinsip
syariah.Nah, cobalah kamu cari informasi tentang peraturan Bank Indonesia yang
mengatur tentang Bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah. Sebutkan secara lengkap nomor peraturan tersebut! Tuliskanlah
pasal-pasal yang berkenaan dengan prinsip syariah yang dijalankan oleh bank
umum. Kumpulkan hasil pekerjaan kepada guru mata pelajan untuk memperoleh
nilai!
158
TUGAS KELOMPOK
Lakukanlah survei ke bank yang ada di daerahmu! Mintalah waktu untuk
mewawancarai salah satu petugas bank atau bagian customer service agar kamu
bisa memperoleh info tentang produk-produk bank yang sedang ditawarkannya!
Tanyakan pula kelebihan dari setiap produk tersebut! Buatlah laporan kunjungan
kelompokmu dengan diketik rapi dan serahkan hasilnya kepada guru! Guru akan
mengampu untuk melaksanakan diskusi kelas mengenai kegiatan kunjungan dan
hasil-hasilnya.
Lampiran Materi Pembelajaran
Materi Pertemuan XXI
INDUSTRI KEUANGAN NON BANK
A. PASAR MODAL
1. Pengertian pasar modal
Menurut UU Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, dijelaskan beberapa
pengertian :
a. Pasar Modal (Capital Market) adalah kegiatan yang berhubungan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek.
Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan
perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen
keuangan jangka panjang seperti Obligasi, Saham dan lainnya.
b. Bursa Efek (Stock Exchange) adalah Pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran
jual dan beli Efek dan Pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
Efek di antara mereka.
159
Saat ini Bursa Efek di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia, yang
memperdagangkan saham industri menengah ke atas, bahkan beberapa di
antaranya dikenal dengan istilahSaham Unggulan (Blue Chip) yaitu
saham bernilai tinggi dari perusahaan papan atas yang dianggap aman
dan menguntungkan.
Tugas Bursa Efek:
a. Menyediakan sarana perdagangan efek
b. Mengupayakan likuiditas perdagangan efek
c. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat
d. Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik calon investor dan
perusahaan yang go public
e. Menciptakan instrumen dan jasa baru
f. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa
g. Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan
fungsi pengawasan
c. Efek (Securities) adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat
berharga komersial , saham, obligasi, tanda bukti utang, dan Unit
Penyertaan
2. Fungsi dan Manfaat pasar modal
1. Fungsi Pasar Modal
Fungsi pasar modal atau bursa efek yaitu :
a. Sebagai sarana pendanaan usaha bagi perusahaan
b. Sebagai sarana berinvestasi bagi para pemodal
c. sebagai sarana badan usaha untuk mendapatkan tambahan modal;
d. sebagai sarana pemerataan pendapatan;
e. memperbesar produksi dengan modal yang didapat sehingga
produktivitas meningkat;
f. menampung tenaga kerja; dan
g. memperbesar pemasukan pajak bagi pemerintah.
2. Manfaat Pasar Modal
160
a. Manfaat Pasar Modal Bagi Pemerintah
1) Mendorong investasi.
2) Mendorong pemerataan pendapatan melalui pemilikan saham-
saham.
3) Mendorong pembangunan.
4) Mendorong terciptanya lapangan pekerjaan.
5) Mengurangi beban anggaran BUMN.
b. Manfaat Pasar Modal Bagi Emiten
1) Dapat menghimpun dana yang besar.
2) Dana dapat diterima pada saat primary market selesai.
3) Ketergantungan terhadap bank dapat diminimumkan.
4) Pihak manajemen perusahaan dapat lebih leluasa dalam
mengelola dana.
5) Peningkatan profesionalisme manajemen.
6) Peningkatan citra perusahaan.
c. Manfaat Pasar Modal Bagi Investor / Pemodal
1) Dapat mengoptimalkan perolehan dari dana yang dimiliki
investor, seperti memperoleh deviden bagi pemegang saham dan
bunga bagi pemegang obligasi.
2) Pencapaian capital gain akibat peningkatan harga saham.
3) Pemilik saham memiliki hak suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dan pemilik obligasi memiliki hak
suara dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).
4) Tidak memerlukan penyelidikan sendiri yang amat mendalam
sebab perusahaan-perusahaan yang sudah go public disyaratkan
memperoleh pendapat akuntan yang berbunyi “wajar tanpa syarat
/ unqualified opinion” atas laporan keuangannya.
5) Investasi dapat langsung dilakukan atas beberapa instrumen dan
mudah melakukan penggantian atas instrumen tersebut.
d. Manfaat Pasar Modal Bagi Lembaga Penunjang Pasar Modal
161
Perputaran efek yang semakin tinggi, mengakibatkan jenis lembaga
penunjang lebih bervariasi dan masing-masing berupaya
meningkatkan profesionalismenya dalam memberikan pelayanan
3. Peran pasar modal
Peran Pasar modal dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pasar Modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien.
b. Pasar Modal sebagai alternatif investasi
c. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan
berprospek baik.
d. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan transparan.
e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional
4. Lembaga penunjang pasar modal
Dalam mekanisme pasar modal di Indonesia, terdapat empat golongan
pelaku utama yaitu investor (pemodal), sektor bisnis (emiten), lembaga
penunjang pasar modal, dan badan pemerintah. Sedangkan lembaga dan
pelaku utama di pasar modal yaitu :
a. Bursa Efek (Stock Exchange) adalah lembaga/perusahaan yang
menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek antar berbagai perusahaan
atau perorangan yang terlibat dengan tujuan memperdagangkan efek
perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek
b. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah Pihak yang
menyelenggarakan jasa kliringdan penjaminan penyelesaian Transaksi
Bursa.
c. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah Pihak yang
menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian,
Perusahaan Efek, dan Pihak lain.
d. Pemodal (Investor) adalah pihak yang memiliki dana lebih guna
ditanamkan ke dalam pembelian saham atau obligasi suatu perusahaan
atau juga disebut pemodal
162
e. Sector bisnis (emiten), adalah pihak yang melakukan kegiatan penawaran
umum (public offering atau go public) atau Pihak perusahaan yang
menawarkan surat berharga (efek) kepada masyarakat investor melalui
penawaran umum.Emiten dapat berbentuk orang perseorangan,
perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang
terorganisasi.Emiten dapat menawarkan Efek yang berupa surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti
utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas
Efek, dan setiap derivatif dari Efek.Penawaran Umum (public offering)
adalah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk
menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam
Undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.
f. Penjamin Emisi Efek (underwriter) adalah Pihak yang membuat kontrak
dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan
Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak
terjual.
Komitmen penjamin emisi efek, yaitu :
- Best Effort,artinya Komitmen untuk menjual dan atau memasarkan
sahamPerseroan hanya sebatas pada kemampuan untukmemasarkan
dan atau menjual saham calon PerusahaanTercatat yang ditawarkan
- Full Commitment, artinya Komitmen untuk menjual dan atau
memasarkan sahamPerseroan dimana Penjamin Emisi mempunyai
komitmenpenuh untuk menjual dan memasarkan seluruh saham
yangditawarkan, dan berkewajiban tetap membayarkan
sejumlahtertentu senilai seluruh saham yang ditawarkan oleh
calonPerusahaan Tercatat.
g. Perusahaan Efek (Securities Company) adalah pihak yang melakukan
kegiatan usaha dan memiliki izin Otoritas Jasa Keuangan sebagai
Penjamin Emisi Efek (PEE), Perantara Pedagang Efek (PPE), dan atau
Manajer Investasi (MI).
h. Perusahaan Publik (Public Company atau Go Public) adalah Perseroan
yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus)
163
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang
saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
i. Prospektus (Prospectus) adalah setiap informasi tertulis sehubungan
dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek.
j. Penasihat Investasi (Investment Advisor) adalah Pihak yang memberi
nasihat kepada Pihak lain mengenai penjualan atau pembelian Efek
dengan memperoleh imbalan jasa.Pemberian nasihat kepada Pihak lain
mencakup pemberian nasihat yang dilakukan secara lisan atau tertulis,
termasuk melalui penerbitan dalam media massa.
k. Reksa Dana (Mutual Funds) adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
l. Perantara Pedagang Efek (Broker–Dealer-Pialang), adalah salah satu
aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual beli
efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
m. Manajer Investasi (Investment Manager), adalah pihak yang kegiatan
usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola
Portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri
kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
n. Lembaga Penunjang Pasar Modal
Lembaga Penunjang Pasar Modal adalah institusi penunjang yang turut
serta mendukung pengoperasian Pasar Modal dan bertugas dan berfungsi
melakukan pelayanan kepada pegawai dan masyarakat umum,
diantaranya :
1) Biro Administrasi Efek, adalah perseroan yang dapat
menyelenggarakan kegiatan usaha berdasarkan kontrak dengan
Emiten untuk pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang
berkaitan dengan Efek sebagai Biro Administrasi Efek dan telah
mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
164
2) Kustodian atau Bank Kustodian adalah bank yang mendapatkan
persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan untuk bertindak sebagai
pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang
berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden,
bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, serta
mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
3) Wali Amanat (Trustee), adalah pihak yang mewakili kepentingan
pemegang Efek bersifat utang atau sukuk untuk melakukan
penuntutan baik di dalam maupun di luar pengadilan, yang berkaitan
dengan kepentingan pemegang efek bersifat utang atau sukuk
tersebut tanpa surat kuasa khusus.
Kegiatan Perwaliamanatan dilakukan oleh Bank Umum dan Pihak
Lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah untuk dapat
menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Wali Amanat. Bank
Umum atau Pihak Lain wajib terlebih dahulu terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan. Adapun persyaratan dan tata cara pendaftaran Wali
Amanat diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
4) Pemeringkat Efek (RatingSecurities), adalah Penasihat Investasi
berbentuk Perseroan Terbatas yang melakukan kegiatan
pemeringkatan dan memberikan peringkat. Dalam melaksanakan
kegiatannya, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib terlebih dahulu
mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.Perusahaan
Pemeringkat Efek wajib melakukan kegiatan pemeringkatan secara
independen, bebas dari pengaruh pihak yang memanfaatkan jasa
Perusahaan Pemeringkat Efek, obyektif, dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam pemberian Peringkat. Di Indonesia
terdapat 2 lembaga sebagai pemeringkat efek, yaitu PT PEFINDO
dan PT Kasnic, Duff & Phelps Credit Rating Indonesia (D.C.R).
Pemeringkatan atas suatu efek utang atau obligasi akan membantu
investor untuk mengetahui risiko atas suatu obligasi.
o. Profesi Penunjang Pasar Modal
165
Profesi Penunjang Pasar Modal adalah pihak-pihak yang telah terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan, yang persyaratan dan tata cara pendaftarannya
ditetapkan dengan peraturan pemerintah, diantaranya :
a. Akuntan Publik (Public Accountant), adalah akuntan yang
mempunyai tugas utama untuk melaksanakan audit atas laporan
keuangan emiten menurut standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI), yang banyak berperan dalam penyajian
informasi keuangan perusahaan baik yang akan go public maupun
yang te;ah go pubic. Akuntan juga merupakan pihak yang bertugas
menyusun, membimbing, mengawasi, menginspeksi, dan
memperbaiki tata buku serta administrasi perusahaan atau instansi
pemerintah.
b. Notaris, adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik
dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
c. Perusahaan Penilai (appraiser), adalah pihak yang memberikan
penilaian atas aset perusahaan dan terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan dalam menentukan nilai wajar suatu aktiva perusahaan.
d. Konsultan Hukum (Legal Consultant), adalah ahli hukum yang
memberikan pendapat hukum kepada pihak lain dalam bentuk
konsultasi, dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
e. Profesi Lain, artinya pihak jasa profesi lain yang dapat memberikan
pendapat atau penilaian sesuai dengan perkembangan pasar modal di
masa mendatang dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
p. Badan pemerintah (Government), adalah pihak yang melakukan
Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar
modal, yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan
tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang teratur, wajar,
dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat.Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang
berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasanyangterintegrasiterhadap keseluruhankegiatan di dalam sektor
jasa keuangan. Mulai tanggal 1 Januari 2013fungsi, tugas, dan wewenang
166
pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar
Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan
Bapepam-LK ke OJK, berdasarkan Pasal 6 UU Nomor 21 tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan.
5. Instrumen/ produk pasar modal
Di dalam pasar modal terdapat surat berharga atau efek yang dapat
diperjualbelikan. Instrument dalam pasar modal yang merupakan
instrumen keuangan jangka panjang, diantaranya :
1. Saham (Stocks),
Saham adalah tanda penyertaan modal pada Perseroan Terbatas (PT) atau
Merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atau
penyertaan modal investor di dalam suatu perusahaan. Saham yang
diperjualbelikan di Bursa Efek terdiri dari :
a. Saham biasa (common stock), yaitu saham yang tidak memperoleh
hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk
memperoleh dividen (bagian laba PT) sepanjang perseroan
memperoleh keuntungan.
b. Saham preferen (preffered stock), yaitu saham yang memiliki hak
istimewa untuk mendapatkan lebih dulu atas dividen dan atau bagian
kekayaan pada saat pembubaran perseroan dari saham biasa. Di
samping itu, mempunyai preferensi untuk mengajukan usul
pencalonan Direksi/Komisaris.
Karakteristik saham diantaranya :
a. Memperoleh dividen (Pembagian laba yang diterima pemegang
saham)
b. Memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
c. Dimungkinkan memiliki hak memesan efek terlebih dahulu
d. Terdapat potensial capital gain atau capital loss
Penjualan saham pertama kali kepada publik disebut dengan istilah Pasar
Perdana (Primary Market). Batasan dalam perdagangan saham adalah
167
batasan minimal yang dikenal dengan istilah satuan perdagangan atau
lot. Satu lot setara dengan 100 lembar saham, dan maksimum volume
order di pasar reguler dan pasar tunai adalah 50.000 lot.
Keuntungan membeli/memiliki saham:
a. Dividen, yaitu bagian keuntungan yang diberikan perusahaan
penerbitsaham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
b. Capital Gain, adalah selisih antara harga beli dan harga jual yang
lebih tinggi.
Misalnya seorang investor membeli saham Bank BNI dengan harga
Rp 900,00. Beberapa waktu kemudian investor menjual saham
tersebut dengan harga Rp 1.200,00 per lembar. Berarti ia mendapat
capital gain sebesar Rp 300,00 per lembar saham yang dijual.
Risiko atau Kerugianmembeli/memiliki saham:
a. Capital Lossadalah selisih antara harga beli dan harga jual yang lebih
rendah
b. Tidak ada pembagian dividen
c. Risiko Likuidasi atau pembubaran perusahaan atau perusahaan
bangkrut
d. Delisting dari Bursa Efek atau dikeluarkan dari Bursa Efek.
Delistingadalah emiten yang efeknya telah dicatatkan di Bursa dan
sekarang dikeluarkan dari pencatatan akibat dari gagalnya
persyaratan Bursa
2. Obligasi (Bonds)
Obligasi adalah surat berharga atau bukti utang yang mengandung janji
pembayaran bunga dan janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang
dilakukan pada saat jatuh tempo sekurang-kurangnya satu tahun sejak
tanggal emisi (penerbitan obligasi). Dengan demikian pada hakikatnya
obligasi adalah surat tagihan atas beban atau tanggungan pihak yang
menerbitkan / mengeluarkan obligasi tersebut.
Karakteristik obligasi diantaranya :
168
a. Merupakan surat tanda berutang yang dietribitkan oleh perusahaan
atau pemerintah
b. Periode atau berjangka waktu menengah dan panjang
c. Membayarkan bunga secara periodik (Interest Bearing Bond)
biasanya setengah tahun sekali atau tidak membayarkan bunga sama
sekali (zero coupon bond)
Terdapat tiga jenis tingkat penjualan obligasi:
1. Obligasi dijual lebih tinggi dari nilai pokok obligasi (premium) dan
selisihnya merupakan Agio Obligasi
2. Obligasi dijual sama dengan nilai pokok obligasi (at par)
3. Obligasi dijual lebih rendah dari nilai pokok obligasi (discount) dan
selisihnya merupakan Disagio Obligasi
Keuntungan memiliki/membeli obligasi:
a. Memberikan pendapat tetap berupa kupon (bunga).
b. Capital gain, yaitu keuntungan penjualan obligasi dengan harga
lebihtinggi dibandingkan dengan harga belinya.
c. Dapat dikonversi menjadi saham (untuk obligasi konversi)
d. Memiliki hak klaim pertama pada saat emiten dilikuidasi
e. Adanya kepastian imbal balik
Risiko atau Kerugian memiliki/membeli obligasi:
a. Risiko gagal bayar (default risk) atau perusahaan tidak mampu
membayar kupon obligasi maupun risiko perusahaan tidak mampu
mengembalikan pokok obligasi
b. Capital Lossyaitu kerugian penjualan obligasi dengan harga lebih
rendah dibandingkan dengan harga belinya
c. Risiko tingkat suku bunga (interst rate risk)
d. Risiko likuiditas (adanya ketidaklancaran dalam pembayaran atau
pengembalian)
3. Waran (Warrant / Futures)
169
Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi
hak kepada pemegangnya untuk memesan saham/obligasi dari perusahaan
tersebut pada harga dan jangka waktu tertentu
Keuntungan memiliki/membeli Waran diantaranya :
a. Capital Gain dengan leverage, jika waran di konversikan menjadi
saham
b. Capital Gain yang diperoleh di Pasar Sekunder.
Risiko atau Kerugian memiliki/membeli Waran diantaranya :
a. Capital Loss dengan leverage
b. Capital Loss yang diperoleh di Pasar Sekunder.
4. Reksa Dana (Mutual Fund)
Reksa Dana adalah Saham, obligasi, atau efek lain yang dibeli oleh
sejumlah investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan investasi
profesional. surat berharga yang diterbitkan oleh PT Danareksa (Persero)
untuk mewakili efek / surat berharga yang dibeli oleh PT Danareksa
sebagai pendukung atau jaminannya. Reksa Dana adalah wadah yang
dipergunakanuntuk menghimpun dana dari masyarakatpemodal
untuk selanjutnya diinvestasikandalam Portofolio Efek oleh Manajer
Investasi.
Sedangkan sertfikat Dana adalah jenis sertifikat atas tunjuk yang
didukung oleh portepel berasal dari sebagian kekayaan Danareksa yang
dipisahkan terdiri dari saham, obligasi dan surat berharga pasar uang
dimana pengelola portepelnya dilakukan oleh Danareksa selaku pengelola
dana.
Keuntungan membeli/memiliki Reksa Dana :
a. Tingkat pengembalian yang potensial
b. Pengelolaan dana oleh manajemen yang profesional
c. Likuiditas atau mudah investasi di pasar modal
d. Diversifikasi Efek
e. Efisiensi waktu
Risiko atau Kerugian membeli/memiliki Reksa Dana :
a. Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan
170
b. Capital Loss
c. Risiko likuidasi pada Reksa Dana Tertutup
5. Opsi (Options)
Opsi adalah suatu kesepakatan dalam instrumen keuangan yang
memberikan hak kepada pembeli untuk membeli atau menjual aset bisnis
pada waktu yang telah ditetapkan dan dengan harga yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dengan kata lain opsi adalah Hak untuk membeli atau
menjual suatu saham pada harga yang telah diperjanjikan sebelumnya.
6. Mekanisme transaksi di pasar modal
Dalam mekanisme kerja bursa efek terbih dahulu suatu perusahaan yang
masuk dalam bursa efek adalah perusahaan yang sudah go public. Prosedur
emisi efek (go public) adalah rangkaian kegiatan dari suatu perusahaan yang
akan memasyarakatkan sahamnya atau menerbitkan obligasi untuk ditawarkan
kepada masyarakat, dengan ketentuan diatur oleh Menteri Keuangan. Setelah
perusahaan mencapai go public, maka langkah berikutnya melakukan
perdagangan efek di bursa efek yang telah terdaftar.
Berdasarkan UU Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, disebutkan
bahwa Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli
Efek, pinjam meminjam Efek, atau kontrak lain mengenai Efek atau harga
Efek. Sehingga mekanisme perdagangan di pasar modal dilakukan di Pasar
Perdana dan Pasar Sekunder, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar Perdana (Primary Market) adalah pasar dimana efek-efek
diperdagangkan untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek
(Listing). Di sini, saham dan efek lainnya untuk pertama kalinya ditawarkan
kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi Efek (Underwriter) melalui
Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai Agen
Penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan Go Publicatau Penawaran
Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO).
171
a. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana
Pada umumnya proses perdagangan saham dan obligasi pada Pasar
Perdana dapat digambarkan sebagai berikut:
b. Prosedur Penawaran dan Pemesanan Efek di Pasar Perdana pada
Bursa Efek Indonesia (BEI)
2. Penawaran Perdana suatu Saham atau Obligasi suatu
perusahaan kepada investor publik dilakukan melalui Penjamin
Emisi dan Agen Penjual. Tata cara pemesanan saham atau
obligasi seperti, “harga penawaran”, “jumlah saham yang
ditawarkan”, “masa penawaran”, dan informasi lain yang
penting harus dipublikasikan di surat kabar berskala nasional,
dan juga dibagikan ke publik dalam bentuk prospektus.
3. Investor yang berminat, dapat memesan Saham atau Obligasi
dengan cara menghubungi Penjamin Emisi atau Agen Penjual,
dan kemudian mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
4. Investor kemudian melakukan pemesanan Saham atau Obligasi
tersebut dengan disertai pembayaran.
5. Penjamin Emisi dan Agen Penjual kemudian mengumumkan
hasil penawaran umum tersebut kepada investor yang telah
melakukan pemesanan.
6. Proses penjatahan Saham atau Obligasi (biasa disebut dengan
“allotment”) kepada investor yang telah memesan dilakukan
oleh Penjamin Emisi dan Emiten yang mengeluarkan Saham
atau Obligasi.
7. Apabila jumlah Saham atau Obligasi yang didapat oleh investor
kurang dari jumlah yang dipesan, atau telah terjadi
“oversubscribed”, maka kelebihan dana investor akan
dikembalikan (proses ini sering disebut dengan “refund”).
172
8. Saham atau Obligasi tersebut kemudian didistribusikan kepada
investor melalui Penjamin Emisi dan Agen Penjual.
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar Sekunder (Secondary Market) adalah pasar di mana efek-efek
yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Pasar Sekunder
memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual
efek-efek yang tercatat di Bursa, setelah terlaksananya penawaran perdana. Di
pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya.
Proses perdagangan saham saat ini menggunakan skema perdagangan
tanpa warkat ataulebih populer dengan sebutan Scripless Trading. Artinya
perdagangan saham tidak lagimengenal saham secara fisik, melainkan hanya
berupa catatan elektronik. Danpenyelesaian transaksi dilakukan dengan
pemindahbukuan, yaitu debit atau kredit atasposisi saham suatu rekening ke
rekening lainnya. Dan sistem perdagangannya dengan Remote Trading artinya
system perdagangan di BEI dimana order dilakukan tidak lagi di lantai bursa,
namun dapat dilakukan langsung melalui kantor Perusahaan Efek.
Prosedur Perdagangan Saham pada Pasar Sekunder di BEI (Bursa
Efek Indonesia) :
a. Investor menghubungi Perusahaan Efek baik untuk beli atau jual
saham.
b. Order beli atau jual saham yang disampaikan investor, diteruskan
petugas di Perusahaan Efek (dealer) ke pialang yang ada dilantai
bursa. Pialang dilantai bursa akan memasukkan order tersebut
kesistem computer Bursa Efek Indonesia (JATS = Jakarta
Authomatic Trading System).Jadi tugas pialang dilantai bursa pada
dasarnya adalah menerima dan memasukkan order kedalam system
computer JATS. Jika order terpenuhi, pialang memberitahukan
kedealer untuk selanjutnya disampaikan kepada investor.
c. Semua transaksi yang terjadi di system JATS selanjutnya dikirim ke
sistem computer yang ada di Lembaga Kliring dan Penjaminan
(LKP) dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)untuk
173
memasuki tahap penyelesaian transaksi(settlement).
d. Netting merupakan proses yang ada disistem computer LKP yang
bertujuan untuk mengetahui hak dan kewajiban masing-masing
Perusahaan Efek. Misalnya, Perusahaan Efek A memiliki kewajiban
untuk membayar sejumlah rupiah atas transaksi yang dilakukannya,
Perusahaan Efek B memiliki hak atas sejumlah saham atas transaksi
beli yang dilakukan, dan seterusnya.
e. Sistem computer di LPP akan menyelesaikan transaksi yaitu dengan
cara melakukan pemindah buku anantar rekening.
f. Hasil penyelesaian transaksi selanjutnya disampaikan kepada
masing-masing Perusahaan Efek, yang selanjutnya akan
menyerahkan hak dan kewajiban para nasabahnya.
g. Proses penyelesaian transaksi diselesaikan dalam waktu 3(tiga) hari
atau dikenal dengan istilah T+3.
Transaksi akan diselesaikan oleh LKP dan LPP pada T+3, yaitu :
1) Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI = Kliring
Penjaminan Efek Indonesia)
a) Melaksanakan kliring dan penjaminan transaksi bursa yang
teratur, wajar dan efisien
b) Menjamin penyerahan secara fisik baik saham maupun uang
2) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI = Kustodian
Sentral Efek Indonesia)
a) Menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian
transaksi yang teratur, wajar, dan efisien
b) Mengamankan pemindah tanganan efek
c) Menyelesaikan (settlement)
Berikut skema yang menggambarkan perdagangan saham diBursa Efek
Indonesia (BEI) :
174
Rp
Saham Pemindahbukuan
Antar rekening
efek
1. Investasi di pasar modal
1. Pengertian Investasi di Pasar Modal
Investasi (Investment) merupakan kegiatan membeli produk keuangan
dengan harapan mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi dan bagi hasil pada
masa mendatang. Dengan melakukan investasi orang dapat memiliki harta dan
asset di masa depan, dan mempertahankan nilai kekayaan dan nilai uang agar
tidak tergerus dengan kenaikan inflasi. Investasi merupakan penanaman
modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau
pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh
keuntungan.
2. Investasi di Pasar Modal
Sebelum berinvestasi di Pasar Modal, investor harus terlebih dahulu
membuka rekening di salah satu Perusahaan Efek. Sebelum memilih
Perusahaan Efek, investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor berikut ini:
a. Jika calon investor lebih menyukai untuk berinvestasi di saham-
saham yang baru ditawarkan di Pasar Perdana, pilihlah Perusahaan
Efek yang aktif dalam proses Penjaminan Emisi Saham.
b. Jika calon investor hanya memerlukan jasa yang paling mendasar dari
Perusahaan Efek seperti, melaksanakan perintah jual dan/atau
175
perintah beli, pilihlah Perusahaan Efek yang dapat memberikan jasa
tersebut secara cepat dan akurat.
c. Jika calon investor memerlukan jasa tambahan seperti nasihat dan
saran-saran dalam mengambil keputusan investasi, pilihlah Perusahan
Efek yang mempunyai Analis Efek dengan kualifikasi yang baik serta
pengalaman yang memadai.
Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara
mengisi dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, Perusahaan Efek
biasanya mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu
sebagai jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.
a. Untuk transaksi Saham:
1) Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau
perintah beli ke Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat
diberikan lewat telepon atau perintah secara tertulis. Perintah
tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang akan dijual
dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang
diinginkan.
2) Perintah tersebut selanjutnya akan diverifikasi oleh Perusahaan
Efek bersangkutan.
3) Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem
perdagangan di Bursa Efek.
4) Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh
Perusahaan Efek akan dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem
yang disebut JATS.
b. Untuk transaksi Obligasi:
1) Transaksi dimulai dengan penempatan kuotasi di sistem
perdagangan di BEI yang disebut OTC-FIS (Over The Counter
– Fixed Income Service), sehingga semua kuotasi yang masuk
ke dalam sistem dapat dilihat secara langsung (real time) oleh
pelaku pasar lainnya.
176
2) Melalui OTC-FIS (Over The Counter – Fixed Income
Service), partisipan dapat melihat kuotasi yang paling menarik
bagi dirinya.
3) Kemudian, partisipan yang tertarik untuk membeli/menjual
dapat menghubungi partisipan yang akan menjual/membeli
untuk negosiasi lebih lanjut.
B. PERASURANSIAN
1. Pengertian asuransi
Menurut UU Nomor 40 tahun 2014 Pasal 1 ayat 1, Asuransi adalah perjanjian
antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi
dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:
a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena
kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau
pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung
atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat
yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan
dana.
Sedangkan Asuransi Syariah adalah kumpulan perjanjian, yang terdiri atas
perjanjian antara perusahaan asuransi syariah dan pemegang polis dan perjanjian
di antara para pemegang polis, dalam rangka pengelolaan kontribusi berdasarkan
prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi.
2. Fungsi asuransi
Fungsi Asuransi secara umum adalah Sebagai sarana atau mekanisme
pengalihan kemungkinan resiko kepada satu atau beberapa penanggung yang
bersifat insurable. Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko (secara
finansial), asuransi juga memiliki 2 bagian fungsi dari asuransi yaitu:
1. Fungsi Primer
177
a. Pengalihan Resiko – Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan
kemungkinan resiko / kerugian (chance of loss) dari tertanggung
sebagai ”Original Risk Bearer” kepada satu atau beberapa penanggung
(a risk transfer mechanism).
b. Penghimpun Dana – Sebagai penghimpun dana dari masyarakat
(pemegang polis) yang akan dibayarkan kepada mereka yang
mengalami musibah, dana yang dihimpun tersebut berupa premi atau
biaya ber- asuransi yang dibayar oleh tertanggung kepada penanggung.
c. Premi Seimbang – Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga
pembayaran premi yang dilakukan oleh masing – masing tertanggung
adalah seimbang dan wajar dibandingkan dengan resiko yang
dialihkannya kepada penanggung (equitable premium).
2. Fungsi Sekunder
a. Export Terselubung – Sebagai penjualan terselubung komoditas atau
barang-barang tak nyata keluar negeri.
b. Perangsang Pertumbuhan Ekonomi – untuk merangsang
pertumbuhan usaha, mencegah kerugian, pengendalian kerugian,
memiliki manfaat sosial dan sebagai tabungan.
c. Sarana tabungan investasi dana dan invisible earnings
d. Sarana Pencegah & Pengendalian Kerugian
A. Sedangkan Manfaat Asuransi diantaranya :
a. Memberikan Rasa aman – Bagi individu, keluarga maupun kegiatan
usaha, adanya proteksi asuransi, untuk menghadapi risiko yang penuh
ketidakpastian, dapat memberikan ketenangan batin dan meningkatkan
rasa percaya diri.
b. Sebagai Pengendalian kerugian – ebelum melakukan akseptasi pihak
asuransi seringkali melakukan survey lapangan dan memberikan
rekomendasi kepada tertanggung/nasabah untuk menyelenggarakan upaya-
upaya pencegahan dan penanggulangan kerugian.
c. Untuk Dana Investasi – Untuk penunjang pendapatan non operasional
melalui pendapatan hasil investasi atas premi-premi yang berakumulasi.
178
3. Peran asuransi
Peran asuransi terhadap masyarakat sangat penting karena asuransi akan
semakin meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan memiliki asuransi maka
kita akan tenang. Ketenangan ini penting. Dalam menjalani hidup hari demi
hari, aktivitas apapun yang kita lakukan akan mudah jika jiwa kita tenang.
Keresahan dan kegelisahan jiwa akan membawa dampak buruk bagi kesehatan
kita.
Bila terjadi suatu bencana atau malapetaka, maka sebuah benda akan
kehilangan fungsi dan kegunaannya, dan manusia sebagai pengguna akan
mengalami kerugian atau kehilangan manfaat dari benda tersebut. Dengan
menjadi peserta asuransi, diharapkan pada saat terjadinya resiko peserta akan
mendapatkan penggantian sesuai dengan barang/benda yang diasuransikan,
sehingga sebagai pengguna, peserta mendapatkan kembali fungsi dari
kegunaan barang/benda tersebut .
4. Jenis asuransi
Pada Dasarnya Jenis Asuransi dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
a. Asuransi Jiwa (Life Insurance)
b. Asuransi Kerugian (General Insurance)
c. Asuransi Kesehatan (Health Insurance)
d. Asuransi Pensiun (Retirement Funds)
Secara lengkap jenis asuransi dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Asuransi Jiwa
Untuk menanggung orang dari kerugian finansial tidak terduga yang
disebabkan oleh risiko kematian atau risiko hidup terlalu lama. Beberapa
menyediakan pembayaran hanya setelah kematian tertanggung, sebagian
perusahaan asuransi yang lain ada bisa memungkinkan tertanggung untuk
mengklaim dana sebelum kematiannya.
b. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan merupakan sebuah produk asuransi yang khusus
menangani masalah kesehatan akibat suatu penyakit dan menanggung
proses perawatan kepada pada anggota asuransi nya. Umumnya termasuk
179
melindungi dan menanggung pada cedera, cacat, sakit, dan kematian
karena kecelakaan. Hal inilah yang menjadi perhatian para penyedia
layanan jasa asuransi untuk membantu Anda dalam memberikan jaminan
kesehatan seperti contohnya biaya rawat inap dan biaya operasi.
c. Asuransi Jaminan Hari Tua
Asuransi ini bertujuan memberikan kepastian pendapatan pemegang polis
ketika telah menjalani masa pensiun dan kepada keluarganya apabila
tertanggung meninggal dunia.
d. Asuransi Kendaraan
Untuk memberikan jaminan perlindungan dari kerugian atau kerusakan
kendaraan bermotor, Kerugian atau kerusakan yang ditanggung oleh pihak
penyedia jasa asuransi kendaraan bermotor yaitu: Pencurian, Kecelakaan
lalu lintas seperti benturan, tabrakan.
e. Asuransi kepemilikan rumah dan properti
Untuk melindungi pemilik rumah dari kerugian yang berkaitan dengan
tempat tinggal mereka, asuransi properti pribadi melindungi terhadap
kehilangan, atau kerusakan, barang-barang tertentu milik pribadi.
f. Asuransi Pendidikan
Merupakan sebuah solusi cerdas untuk menjamin kehidupan menjadi lebih
baik karena bisa sebagai alternatif tabungan pendidikan bagi anak yang
direncanakan akan menjalani masa sekolah hingga Perguruan Tinggi.
Asuransi pendidikan terbagi menjadi dua jenis, yaitu proteksi dan investasi
yang memiliki layanan berbeda.
g. Asuransi Syariah
Fungsi Asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong
menolong di antara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset
dan/atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi
risiko tertentu melalui Akad yang sesuai dengan syariah.
180
5. Prinsip kegiatan usaha asuransi
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu
insurable interest, utmost good faith, proximate cause, indemnity, subrogation
dan contribution.
a. Insurable Interest, adalah Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari
suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan
dan diakui secara hukum.
b. Utmost good faith, artinya Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara
akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai
sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya
adalah : si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas
segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si
tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas
obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan.
c. Proximate cause, adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan
rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi
suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.
d. Indemnity, artinya Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan
kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam
posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian.
e. Subrogation, adalah Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada
penanggung setelah klaim dibayar.
f. Contribution, adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung
lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama
kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
6. Produk asuransi
Produk asuransi adalah produk finansial yang berguna untuk melindungi Anda
dari resiko kerugian finansial yang terjadi di kehidupan. Terkait dengan hal
tesebut, proteksi yang diberikan asuransi tentunya akan membuat Anda
berpikir lebih tenang dan mampu bekerja secara maksimal. Siapa yang bisa
181
menyangka suatu saat tiba-tiba rumah kita kebakaran, atau Anda mengidap
penyakit tertentu yang membutuhkan pengobatan dengan biaya yang tak
murah.
a. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan adalah produk asuransi yang memberikan proteksi
terhadap resiko kesehatan dengan berbagai skema dan pilihan manfaat
asuransi. Saat ini, pemerintah telah memiliki program asuransi kesehatan
bagi seluruh rakyat Indonesia lewat program Jaminan Kesehatan Nasional
yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS
Kesehatan). Anda bisa mendaftarakan diri secara perorangan atau lewat
tempat kerja untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan dan bisa berobat
secara gratis dengan kelas perawatan tertentu.
b. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah produk asuransi yang memberikan perlindungan jika
terjadi resiko kematian pada pemegang polis. Asuransi ini tentunya akan
memberikan perlindungan jangka panjang terhadap ahli waris jika Anda
tutup usia. Namun, selain produk asuransi jiwa yang murni seperti
pengertian di atas, ada varian baru asuransi jiwa yang disebut asuransi jiwa
kredit. Asuransi Jiwa Kredit ini biasanya menjadi produk bundling dengan
fasilitas kredit yang diberikan oleh bank.
c. Asuransi Mobil atau Kendaraan
Asuransi mobil memberi perlindungan terhadap mobil pribadi dari resiko
bencana alam, kebakaran, kerusakaan, dan kecelakaan. Jika Anda memiliki
mobil, penting untuk mengasuransikannya karena resiko saat berkendara
sangat tinggi. Pilih produk asuransi mobil dengan premi yang sesuai
dengan nilai mobil Anda dan sesuaikan dengan manfaat perlindungan yang
Anda inginkan.
d. Asuransi Pendidikan
Asuransi pendidikan berfungsi layaknya tabungan masa depan untuk
menjamin kelangsungaan pendidikan putra-putri Anda di tengah mahalnya
biaya pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Saat ini,
banyak produk tabungan bank yang otomatis digabung dengan asuransi
182
pendidikan. Anda bisa memilih skema ini karena pada dasarnya kita
menabung untuk dana pendidikan putra-putri Anda.
e. Asuransi Properti
Asuransi properti akan melindungi rumah dan bangunan milik Anda dari
resiko kerusakan dan kebakaran. Asuransi jenis ini ada yang All Risk,
artinya melindungi semua jenis kerusakan dengan pengecualian tertentu.
Asuransi properti tidak hanya berlaku untuk bangunan yang sudah jadi dan
ditempati. Tapi juga untuk bangunan yang masih dalam proses
pembangunan. Perusahaan asuransi akan menanggung segala biaya yang
timbul akibat resiko kerusakan yang terjadi.
C. DANA PENSIUN
1. Pengertian dana pensiun
Pada hakekatnya kegiatan perusahaan merupakan upaya bersama, antara
pemberi kerja (pengusaha) dan karyawan, untuk meningkatkan pertumbuhan
perusahaan sekaligus kesejahteraan karyawan dan masyarakat luas. Hal
tersebut sejalan dengan kewajiban perusahaan untuk memperhatikan
peningkatan kesejahteraan karyawan sesuai dengan peningkatan kemampuan
dan kemajuan perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya pembentukan Dana
Pensiun, namun dalam rangka meningkatkan produktivitas karyawan yang
pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan, masyarakat luas,
dan sekaligus meningkatkan tabungan masyarakat, maka para pemberi kerja
yang mampu diharapkan untuk membentuk Dana Pensiun di perusahaannya,
menjadi mitra pendiri dari Dana Pensiun yang sudah ada, atau
mengikutsertakan karyawannya pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Menurut UU Nomor 11 tahun 1992 Pasal 1, disebutkan bahwa Dana
Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Contoh penyelenggara Dana Pensiun : PT
Taspen, PT Asabri, BPJS Ketenagakerjaan, DPLK (Bank atau Asuransi Jiwa)
dan Dana Pensiun dari Pemberi Kerja
183
2. Fungsi dana pensiun
Fungsi dana pension diantaranya :
a. Fungsi Asuransi
Penyelenggara program pensiun mengandung azas kebersamaan seperti
halnya program asuransi.
b. Fungsi Tabungan
Karena program pensiun bertugas untuk mengumpulkan dan
mengembangkan dana yang merupakan dana terakumulasi dari iuran
peserta, dimana iuran tersebut diperlakukan seperti halnya tabungan.
c. Fungsi Pensiun
Peserta akan diberikan kelangsungan pendapatan dalam bentuk
pembayaran secara berkala seumur hidup setelah memasuki masa
pensiun.
3. Peran dana pensiun
Dana pensiun memiliki peran memelihara kesinambungan penghasilan pada
hari tua dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Selain itu dana pensiun juga sebagai sarana penghimpunan dana
guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan nasional.
Menambah motivasi dan ketenangan kerja sehingga meningkatkan
produktifitas.
4. Jenis dana pensiun
Jenis Dana Pensiun adalah:
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja;
Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh
orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun
Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau scluruh karyawannya sebagai
peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja;
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
184
Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah Dana Pensiun yang dibentuk
oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan
Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun
pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi
karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan;
c. Dana pensiun lembaga keuntungan
Dana Pensiun Lembaga Keuntungan adalah Dana pensiun yang dibentuk
oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan
program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun
pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi
karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
5. Prinsip kegiatan usaha dana pensiun
Prinsip Penyelenggaraan Dana Pensiun, diantaranya :
a. Prinsip Kejelasan Maksud dan Tujuan Program, artinya adanya Jaminan
terhadap kesinambungan penghasilan
b. Prinsip Independensi, artinya Manajemen Operasional dimana Asas
Keterpisahan Kekayaan atau Segregated Assets dan Hak pengurus
mengadakan perjanjian dgn pihak ketiga, dan Pengawasan dilakukan oleh
Dewan Pengawas yang terdiri atas wakil-wakil dari pemberi kerja dan
peserta dengan jumlah yang sama
c. Prinsip Akuntabilitas, artinya Laporan keuangan Dana Pensiun setiap
tahun harus diaudit oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh Dewan
Pengawas dan Dana Pensiun wajib mengumumkan neraca dan
perhitungan hasil usahanya kepada Peserta
d. Prinsip Transparansi, artinya Pengurus wajib menyampaikan keterangan
mengenai setiap perubahan peraturan Dana Pensiun dan hal-hal yang
terjadi dalam rangka kepesertaan kepada Peserta, dan Pengurus wajib
mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasil
pengembangannya kepada Peserta dan melaporkannya kepada Pendiri dan
Dewan Pengawas
185
e. Prinsip Perlindungan Konsumen, artinya Hak atas manfaat pensiun tak
dpt dijaminkan, dialihkan/disita dan Saat likuidasi, peserta dan
pensiunan/ahli waris memiliki hak utama dalam pembagian kekayaan
Dana Pensiun
f. Prinsip Struktur Pengendalian Intern, artinya Tugas, kewajiban, dan
tanggung jawab Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan Pengawas, dan Pengurus
diatur dalam Undang Undang Dana Pensiun dan peraturan
pelaksanaannya
g. Prinsip Kualifikasi Penyelenggara, artinya Kualifikasi Pengurus dan
Dewan Pengawas (kecuali yang terakhir) adalah Warga Negara Indonesia,
berakhlak dan moral yang baik, belum pernah dihukum pidana ekonomi,
dan berpengetahuan atau berpengalaman di bidang Dana Pensiun
6. Produk dana pensiun
Produk dana pensiun antara lain :
a. Tabungan asuransi Pensiun
b. Asuransi ABRI (Asabri)
c. BPJS Ketenagakerjaan
d. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
e. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
D. LEMBAGA PEMBIAYAAN
1. Pengertian lembaga pembiayaan
Dalam rangka menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang
mengalami perubahan yang cepat, tantangan yang dinamis dan semakin
kompleks, serta terintegrasi dengan perekonomian global, diperlukan berbagai
penyesuaian kebijakan yang komprehensif di bidang penyelenggaraan usaha
Perusahaan Pembiayaan, antara lain mengenai kegiatan usaha, tingkat
kesehatan, sumber pendanaan, dan kerja sama pembiayaan. Penyesuaian
kebijakan tersebut diharapkan dapat menciptakan pengaturan yang jelas dan
186
memberikan kepastian hukum, yang dapat meningkatkan peranan Perusahaan
Pembiayaan dalam sistem perekonomian nasional.
Menurut Peraturan Presiden RI Nomor 9 tahun 2009, tentang Lembaga
Pembiayaan, dijelaskan bahwa Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha
yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau
barang modal. Dan Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus
didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan
Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit.
2. Fungsi lembaga pembiayaan
Sebagaimana lembaga keuangan yang lain, lembaga pembiayaan juga
memiliki beberapa fungsi. Lembaga pembiayaan mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan juga kesempatan kerja. Oleh karena
itu, pembiayaan yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para
pengusaha diberbagai bidang. Lembaga lembiayaan juga mempunyai fungsi
penting dalam perekonomian. Berikut ini adalah beberapa fungsi lembaga
pembiayaan :
Bagi masyarakat : fungsi lembaga pembiayaan yang paling utama ialah
membantu masyarakat dengan ekonomi lemah agar terbebas dari jeratan
rentenir yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi. Dengan adanya
lembaga pembiayaan, pengusaha kecil dengan modal terbatas bisa
mendapatkan kredit dengan syarat mudah dan bunga yang ringan.
Bagi pembangunan infrastruktur : fungsi lembaga pembiayaan tidak
hanya berguna untuk masyarakat dengan ekonomi lemah, dalam dunia
bisnis termasuk pengembangan infrastruktur, keberadaan lembaga
pembiayaan juga sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan tidak semua
pengembang infrastruktur dan pelkau bisnis juga memiliki biaya besar
untuk tujuan mereka. Melalui lembaga pembiayaan, mereka bisa
mendapatkan berbagai dana pinjaman seperti pinjaman dana talangan,
dana proyek, dan lain-lain. Sehingga ketersediaan dana bagi para pelaku
bisnis sudah bukan menjadi masalah lagi. Karena fungsinya yang
187
menyediakan dana, lembaga pembiayaan memiliki fungsi yang hampir
mirip dengan bank umum.
3. Peran lembaga pembiayaan
Perusahaan Pembiayaan berperan penting dalam pendistribusian dan
pengalokasian sumber daya keuangan kepada pelaku usaha dan masyarakat
Indonesia, baik melalui penyediaan pembiayaan atas barang-barang produktif
yang dibutuhkan oleh pelaku usaha maupun barang-barang konsumtif yang
menjadi kebutuhan masyarakat, yang pada akhirnya akan mendorong
terjadinya peningkatan aktivitas ekonomi dalam masyarakat Indonesia.
Lembaga pembiayaan juga memiliki peranan penting, yaitu sebagai salah satu
lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang
pertumbuhan perekonomian nasional disamping peran tersebut diatas,
lembaga pembiayaan juga mempunyai peran penting dalam hal pembangunan
yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat, berperan
aktif dalam dalam pembangunan dimana lembaga pembiayaan ini. Diharapkan
masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu faktor kruasial yang
umum dialami yaitu faktor permodalan.
4. Jenis lembaga pembiayaan
Kegiatan Perusahaan Pembiayaan merupakan sebagian kegiatan yang
dilakukan oleh lembaga pembiayaan. Dalam pasal 2 Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan,
disebutkan bahwa bentuk kegiatan usaha dari Perusahaan Pembiayaan antara
lain:
1. Sewa guna usaha (leasing) merupakan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak
opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating
lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran. Kegiatan sewa
guna usaha dilakukan dalam bentuk pengadaan barang modal bagi
188
penyewa guna usaha, baik dengan maupun tanpa hak opsi untuk membeli
barang tersebut.
2. Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut
pengurusan atas piutang tersebut. Kegiatan anjak piutang tersebut, dapat
dilakukan dalam bentuk anjak piutang tanpa jaminan dari penjual piutang
(without recourse) dan anjak piutang dengan jaminan dari penjual piutang
(with recourse).
3. Usaha kartu kredit (credit card) adalah kegiatan pembiayaan untuk
pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit.
Kegiatan usaha kartu kredit dilakukan dalam bentuk penerbitan kartu
kredit yang dapat dimanfaatkan oleh pemegangnya untuk pembelian
barang dan/atau jasa.
4. Pembiayaan konsumen (consumer finance) adalah kegiatan
pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen
dengan pembayaran secara angsuran. Kegiatan pembiayaan konsumen
dilakukan dalam bentuk penyediaan dana untuk pengadaan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran.
5. Modal Ventura (ventura capital) mulai dikenal sejak munculnya
Keppres No. 61 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan dan disusul
dengan keluarnya SK. Menkeu No. 2151/KMK.013/1988 mengenai
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Modal
Ventura sesuai dengan Keppres No. 61 Tahun 1988 serta SK. Menkeu No.
1251/KMK.013/1988, pada dasarnya adalah suatu usaha di bidang
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan
Pasangan Usaha (PPU) untuk jangka waktu tertentu. Berbeda halnya
dengan pembiayaan kredit melalui perbankan dimana resiko kegagalan
pengembalian kredit ditanggung oleh pihak debitur, risiko kegagalan
modal ventura ditanggung bersama antara Perusahaan Modal Ventura
(PMV) dengan PPU.
189
6. Perdagangan surat berharga (securities company).
Lembaga pembiayaan menerbitkan perdagangan surat berharga karena
surat berharga lebih menunjang di pasar modal. Hal ini dikarenakan
didalam surat berharga terkandung suatu nilai, sehingga mudah untuk
dipindah tangankan. Bila diperdagangkan, surat berharga memudahkan
penerimaan uang oleh pihak ketiga serta mempermudah penagihan piutang
oleh pihak tersebut.
5. Prinsip kegiatan usaha lembaga pembiayaan
Prinsip yang digunakan oleh lembaga pembiayaan adalah prinsip mengenal
nasabah, artinya adalah prinsip yang diterapkan Lembaga Pembiayaan untuk
mengetahui latar belakang dan identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi
nasabah serta melaporkan transaksi keuangan mencurigakan serta transaksi
yang dilakukan secara tunai, termasuk transaksi yang terkait dengan
pendanaan kegiatan terorisme.
Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan harus memperhatikan
beberapa hal yang berkaitan dengan kondisi secara keseluruhan calon nasabah,
diantaranya Character (sifat atau watak), Capacity (kemampuan
nasabah), Capital (modal yang digunakan), Collateral (jaminan yang
dimiliki) dan Condition of Economy (kondisi ekonomi secara umum)
6. Produk lembaga pembiayaan
Produk lembaga pembiayaan diantaranya :
1. Sewa guna usaha (leasing), seperti Sewa Guna Usaha Dengan hak opsi (
Financial / Capital Lease) dan Sewa Guna Usaha Tanpa hak opsi (
Operating Lease )
2. Anjak Piutang (Factoring, berupa pembelian dan/atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek perusahaan;
3. Usaha kartu kredit (credit card), seperti Kartu diskon di merchant,
Kartu point rewards yang dapat digunakan untuk berbelanja, sampai
dengan Kartu pembelian barang dengan bunga cicilan 0%
190
4. Pembiayaan konsumen (consumer finance), seperti Pembiayaan
Kendaraan bermotor, Mesin da alat berat, Peralatan Elektronik dan rumah
tangga, pembiayaan untuk kebutuhan usaha
5. Modal Ventura (ventura capital), seperti Equity Financing, Semi Equity
Financial, Mendirikan perusahaan baru dan Bagi hasil
6. Perdagangan surat berharga (securities company), seperti saham dan
obligasi
E. PERGADAIAN
1. Pengertian Pegadaian
Pegadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank yang memberikan kredit
dengan masyarakat dengan cara khusus yaitu hukum gadai . Menurut hukum
gadai calon peminjam mempunyai kewajiban untuk menyerahkan hartanya
sebagai jaminan kepada pihak pengadaian. Dalam hukum tersebut juga
termuat pembelian hak kepada pengadaian untuk melakukan penjualan
(lelang) atas jaminan tersebut apabila batas waktu pemberian pinjaman sudah
habis dan peminjam tidak menebus jaminannya, Jenis barang yang daoat
digadaikan adalah Perhiasan Emas dan Berlian, Kendaraan, Barang elektronik,
Mesin-mesin, dan Peralatan rumah tangga.
2. Fungsi Pegadaian
Fungsi Pegadaian adalah untuk Mengelola penyaluran uang pinjaman atas
dasar hukum gadai dengan cara mudah dan untuk mengembangkan usaha lain
yang menguntungkan di kedua belah pihak. Secara rinci fungsi pergadaian
diantaranya :
1. Mengelola penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara
mudah, cepat, aman dan hemat.
2. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan
bagi pegadaian maupun masyarakat.
3. Mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan
pelatihan.
191
4. Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaian.
5. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan
pegadaian
3. Peran Pegadaian
Pegadaian memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan kegiatan
ekonomi suatu Negara, peran tersebut diantaranya :
a. Peradaian sebagai usaha yang unik
b. Pegadaian diantara lembaga perkreditan lain
c. Pegadaian Sebagai Jaring Pengaman Sosial
d. Peran Pegadaian Dalam Menggalang Ekonomi Kerakyatan
4. Jenis Pegadaian
Jenis Usaha yang dilakukan PT Pegadaian (Persero) antara lain :
a. Peminjaman uang dengan cara menggadaikan barangnya.
b. Melayani taksiran, bagi masyarakat yang ingin menaksir berapa nilai riil
barang-barang berharga miliknya seperti emas, intan, berlian, mobil,
televisi, dan barang lainnya. hal ini berguna bagi masyarakat yang berniat
menjual barangnya tersebut atau hendak menghitung kekayaannya.
c. Melayani jasa titipan barang, bagi masyarakat yang ingin menitipkan
barang berharganya. Jasa penitipan ini diberikan untuk memberikan rasa
aman untuk pemiliknya dari kehilangan barang, kebakaran, atau kecurian.
d. Memberikan kredit, terutama bagi karyawan yang memiliki penghasilan
tetap. Pembayaran pinjaman dilakukan dengan memotong gaji si
peminjam secara bulanan.
e. Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan piha ketiga, misalnya
dalam pembangunan perkantoran atau pembangunan lainnya dengan
sistem Build, Operate, and Transfer (BOT).
5. Prinsip kegiatan usaha pegadaian
Kegiatan yang dilakukan oleh PT Pegadaian sebagai satu-satunya lembaga
pembiayaan berdasarkan hukum gadai dalah melakukan aktivitas pembiayaan
192
dan menawarkan produk berupa sejumlah jasa non-gadai.Pembiyaan pada
pegadaian adalah aktivitas penyaluran dana yang berasal dari modal
perusahaan atau dana-dana yang berhasail dihimpun oleh PT Pegadaian.
Pegadaian memiliki misi utama yang bersifat social, yaitu membantu
masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah, berupa bantuan
keuangan untuk tujuan yang mendesak.
Prosedur dalam lembaga pembiayaan ini sangat sederhana. Yakni, pihak yang
berhutang membawa jaminan berupa barang bergerak untuk kemudia
ditukarkan dengan sejumlah dana yang sesuai dengan nilai taksiran, dana
pembiyaan ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Perum Pegadaian
menerima pendapatan berupa bunga dan biaya lainnya atas pembiyaan ini.
Pendapatan dari binga merupakan pendapatan yang dominant dibandingkan
dengan aktivitas PT Pegadaian lainnya.
6. Produk pegadaian
Produk PT Pegadaian (Persero) diantaranya :
a. Penyaluran kredit:
1) Gadai konvensional, seperti Pegadaian KCA (Kredit Cepat dan
Aman), Pegadaian Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai),
Pegadaian Kresna (Kredit Serba Guna), Pegadaian Kremada
(Kredit Perumahan Rakyat), Pegadaian Krista (Kredit Angsuran
Rumah Tangga) dan Pegadaian KAGUM (Kredit Aneka Guna
Untuk Umum)
2) Kredit berbasis fidusia konvensional, seperti Pegadaian Kreasi
(Kredit Angsuran Fidusia)
b. Penyaluran pembiayaan:
1) Gadai syariah, seperti Pegadaian Rahn, Pegadaian ARRUM
(ArRahn Untuk Usaha Mikro/kecil) dan Pegadaian AMANAH
(Murabahah untuk kepemilikan kendaraan bermotor)
2) Pembiayaan berbasis fidusia syariah, seperti Pegadaian MULIA
c. Investasi Emas:
1) Secara tunai
193