The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

LAPORAN AKHIR JARKOM 3D
PENDIDIKAN INFORMATIKA
21/22

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by riskyardiansyahh7, 2022-12-13 05:23:16

LAPRAK_JARKOM_3D_210631100119_MUHAMMAD RISKY

LAPORAN AKHIR JARKOM 3D
PENDIDIKAN INFORMATIKA
21/22

LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Disusun Oleh :

NAMA : MUHAMMAD RISKY

NIM : 210631100119

DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.Pd., M.Tr.Kom

ASISTEN : NADIA LINA ISWANTI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER

NAMA : Muhammad Risky

NIM : 210631100119

KELAS : 3D

Dengan rincian kegiatan praktikum :

No. Hari / Tanggal Modul Paraf Asisten

1. Senin, 22 Agustus 2022 Modul I

2. Senin, 05 September 2022 Modul II

3. Senin, 19 September 2022 Modul III

4. Senin, 03 Oktober 2022 Modul IV

5. Senin, 17 Oktober 2022 Modul V

6. Senin, 31 Oktober 2022 Modul VI

7. Senin, 07 November 2022 Modul VII

8. Rabu, 23 November 2022 Modul VIII

Nilai Akhir : Bangkalan, 5 Desember 2022
Mengetahui, Asisten Praktikum
Dosen Pengampu,

Muhlis Tahir, S.Pd., M.Tr.Kom Nadia Lina Iswanti
NIP. 199105242020121012 NIM. 200631100138

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatlan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. karena
atas kehendak limpahan rahmat taufik serta hidayahnya praktikan dapat
menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Jaringan Komputer. Laporan yang
praktikan susun dengan sistematis dan sebaik mungkin bertujuan untuk memenuhi
mata kuliah praktikum jaringan komputer.

Dalam proses pengerjaan laporan akhir ini, praktikan melakukan berbagai
macam percobaan yang tidak lupa mendapat bimbingan, arahan, dan pengetahuan
hingga praktikan dapat mampu menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik, maka
dari itu dengan terseleseaikannya laporan akhir ini praktikum mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan akhir ini,
khususnya kepada :

1. Kepada Bapak Muhlis Tahir, S.Pd., M.Tr.Kom selaku dosen pengampu
mata kuliah jaringan komputer.

2. Kepada Nadia Lina Iswanti selaku asisten praktikum jaringan komputer.
3. Kepada Kedua Orang Tua dan teman-teman yang selalu mendoakan

kelancaran dalam menyelesaikan laporan praktikum akhir ini.
Demikian laporan ini praktikan buat, mohon kritik dan saran atas
kekurangan dalam penyusunan laporan akhir ini. Semoga laporan akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan bagi saya sendiri selaku praktikan.

Bangkalan, 5 Desember 2022

Muhammad Risky

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM............................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
Modul 1 : TCP/IP dan SUBNETTING ................................................................... 2
Modul 2 : Crimping Kabel .................................................................................... 23
Modul 3 : ROUTING ............................................................................................ 33
Modul 4 : Simulasi Jaringan DHCP dan DNS Server .......................................... 49
Modul 5 : PERINTAH DASAR LINUX & SYSTEM BACKUP ........................ 64
Modul 6 : DHCP & DNS SERVER DI LINUX ................................................... 78
Modul 7 : Web Server ........................................................................................... 93
Modul 8 : Samba dan File Transfer Protocol ...................................................... 102
SARAN ............................................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 120

iv

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

Penyusun :
Muhammad Risky (210631100119)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

1

Modul 1

TCP/IP dan SUBNETTING

Nama / NIM : Muhammad Risky / 210631100119

Hari / Tanggal : Senin, 22 Agustus 2022

Hasil Praktikum :

1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Konsep penghitungan subnet jaringan computer
3. Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer

1.2 Landasan / Dasar Teori
A. Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media transmisi dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang menghubungkan
pengirim dan penerima secara fisik berupa kabel. Media transmisi
berkabel ini dibedakan menjadi:
 Twisted Pair
 Coaxial
 Fiber Optik
b. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel
 Gelombang Mikro
 System Satelit
 Infra Merah
 Sinar Laser

2

Twisted Pair

Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk kabel
dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk mengurangi atau
meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi
elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP), dan crosstalk
(cakap silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan. Kabel twisted pair
lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel
kusut. Akan tetapi, keunggulan kabel twisted pair ini terhadap jaringan
secara keseluruhan yaitru apabila sebagian kabel twisted pair rusak, maka
tidak semua jaringan akan terhenti seperti yang mungkin terjadi pada kabel
coaxial. Contoh dari twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair (UTP)
dan Shielded Twisted Pair (STP).

a. Unshielded Twisted Pair (UTP)

Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis

kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak

dilengkapi dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis

kabel yang paling umum dan sering digunakan di dalam jaringan lokal

(LAN) karena harganya yang cukup murah, fleksibel dan memiliki

kinerja yang relatif bagus.

Tabel 1. Kategori Kabel UTP

Kategori Kegunaan

Komunikasi suara analog, hanya cocok untuk
Category 1 (Cat 1)

suara saja.

Transmisi suara maupun data digital hingga 4
Category 2 (Cat 2)

megabit per detik

Transmisi data digital hingga 10 megabit per
Category 3 (Cat 3)

detik

3

Transmisi data digital hingga 16 megabit per
Category 4 (Cat 4)

detik
Transmisi data digital hingga 100 megabit per
Category 5 (Cat 5)
detik
Transmisi data digital hingga 250 megabit per
Echanced Category
detik
5 (Cat5e)
Transmisi data hingga diatas 1000 megabit
Category 6 (Cat 6)
per detik. Digunakan untuk mendukung
Gigabit Ethernet.

Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan
Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang
banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Konektor
yang biasa digunakan adalah RJ45.

Gambar 1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini, yaitu :
 Kabel Straight

Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau router.

Gambar 2. Kabel Straight
 Kabel Crossover

Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

4

Gambar 3. Kabel Crossover
B. Subnetting

a. Subnetting dan Netmask Kelas A
1. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0 Bilangan
biner = 11111111.11111111.00000000.00000000 Jumlah subnet :
2n -> n = jumlah bit yang aktif di mulai dari octet kedua (angka 1) :
28 = 256 subnet
3. Mengitung jumlah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa
bit (bit 0)Jumlah host = 216 – 2 = 65534 host
4. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnet nya : 0,1,2,3,4, dst.
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas A

b. Subnetting dan Netmask Kelas B
1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /25 : 255.255.255.128
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000 Jumlah
subnet : 2n -> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet ketiga (angka
1) : 29 = 512 subnet
3. Mengitung jumlah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa
bit (bit 0) Jumlah host = 27 – 2 = 126 host
4. Blok subnet : 256 – 128 = 128 Blok subnetnya : 0,128
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B

5

c. Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /2 : 255.255.255.192
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000 Jumlah
subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet ke 4 (angka
1) : 22 = 4 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2 x – 2 -> x = sisa
bit (bit 0) Jumlah host = 26 – 2 = 62 host
4. Blok subnet : 256 – 192 = 64 Blok subnetnya : 0,64,128,192
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C

d. Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM
1. Diketahui IP 192.168.0.0/27
2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan Lan 1 : 100 host
Lan 2 : 50 Host, Lan 3 : 10 Host
3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan host
yang paling terkecil.
- Lan 1 : 100 Host
- Lan 2 : 50 Host
- Lan 3 : 10 Host
4. Buat urutan decimal seperti berikut :

5. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1
a. Menghitung jumlah host

6

100 ≤ 2n – 2 (100 adalah jumlah host LAN1, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal) 100 ≤ 2 7 – 2 100 ≤ 128 – 2
100 ≤ 126 (126 adalah jumlah host LAN 1)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) Jadi prefix =
32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1, netmasknya =
255.255.255.128 /25)
6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2
a. Menghitung jumlah host
50 ≤ 2n – 2 (50 adalah jumlah host LAN2, n adalah pangkat yang
diambil dari urutan desimal) 50 ≤ 26 – 2 50 ≤ 64 – 2 50 ≤ 62 (62
adalah jumlah host LAN2)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) Jadi prefix =
32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN2, netmasknya =
255.255.255.192 /26)
7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3
a. Menghitung jumlah host
10 ≤ 2n – 2 (10 adalah jumlah host LAN3, n adalah pangkat yang
diambil dari urutan desimal) 10 ≤ 24 – 2 10 ≤ 16 – 2 10 ≤ 14 (14
adalah jumlah host LAN3)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) Jadi prefix =
32 – 4 = 28 (28 adalah prefix LAN3, netmasknya =
255.255.255.240 /28)
8. Buat tabel pembagian IP Address

7

C. TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut.
a. IP Address
Merupakan sebuah struing unik dalam angka decimal yang dibagi dalam
empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi angka yang terdiri dari 0
hingga 255 yang merepresentasikan 8 bit alamat tiap segmen atau 32 bit
untuk keseluruhannya.

b. Netmask atau Subnet Mask
Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang menunjukkan
subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart adalah 255.255.255.0

c. Network Address
Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya host 12.128.1.2
di jaringan kelas A memiliki network address 12.0.0.0. Host jaringan
yang menggunakan IP pribadi seperti 192.168.1.100 akan menggunakan
network address 192.168.1.0. Network address tersebut menjelaskan
bahwa jaringan termasuk dibagian kelas C 192.168.1

d. Broadcast Address
Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan dikirimkan
secara simultan ke semua host disebuah subnetwork. Broadcast Addres
standart untuk jaringan IP adalah 255.255.255.255. Namun broadcast ini
tidak bisa digunakan karena terblok oleh router. Alamat broadcast
biasanya diset auntuk subnetwork tertentu saja misal IP 192.168.1.1
akan memiliki alamat broadcast 192.168.1.255.

e. Gateway Address
Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di
jaringan yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain.

f. Name Server Address
Menunjukkan IP address dari domain name service yang bertujuan
menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.
Remote System

8

Remote system merupakan sistem yang mengendalikan atau mengakses
mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan menggunakan komputer
lainnya. Remote system ini mempermudah kita dalam bekerja, jika pada
suatu saat kita tidak dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut.
Secure Shell merupakan suatu protokol yang mendukung sistem remote
system ini.

Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk mengakses
mesin secara remote ini merupakan suatu protokol yang memfasilitasi
sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan
arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login
ke server secara remote. Mode teks ataupun mode grafis merupakan
bentuk akses remote yang bisa diperoleh dengan menggunakan SSH.
Cara kerja dari SSH yaitu mengenkripsi data selama proses komunikasi
yang terjadi antara server dan client sehingga menyulitkan user lain
yang tidak diinginkan yang berusaha mendapatkan account dan
password sehingga merusak server yang ada. Enkripsi merupakan
proses atau mekanisme untuk mengamankan informasi dengan cara
membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan
pengetahuan atau alat khusus SSH dirancang untuk menggantikan
service-service pada sistem UNIX/LINUX yang menggunakan sistem
plaint-text seperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp. Fungsi ftp digantikan oleh
sftp (secure ftp), sedangkan fungsi rcp (remote copy) digantikan oleh
scp (secure copy).
1.3 Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan pada praktikum Modul 1 ini berupa Software (Cisco
Packet Tracer) dan Hardware (PC/Laptop)
2. Bahan : Modul 1 TCP/IP dan SUBNETTING

9

1.4 Langkah-langkah Percobaan
1. Buka Software Cisco Packet Tracer, dan tampilan awalnya seperti berikut

Muhammad Risky
210631100119

2. Pilih opsi Router, lalu tambahakan 2 Router dalam Cisco

Muhammad Risky
210631100119

3. Menambahkan 2 Switch di tiap Router

Muhammad Risky
210631100119

10

4. Lalu dalam setiap Router dan Switch tambahkan 3 Client

Muhammad Risky
210631100119

5. Menambahkan kabel Cross untuk menghubungkan antara 2 Router

Muhammad Risky
210631100119

Muhammad Risky
210631100119

6. Untuk menghubungkan Router dengan Switch dan Client menggunakan
kabel straight untuk terhubung satu sama lain

11

Muhammad Risky
210631100119

7. Konfigurasi IP pada Router 0 yang terhubung port FastEthernet 0/0

Muhammad Risky
210631100119

8. Konfigurasi IP pada Router 1 yang terhubung port FastEthernet 1/0

Muhammad Risky
210631100119

9. Lalu konfigurasi menambahkan IP setiap Client pada Router
12

Muhammad Risky
210631100119

Muhammad Risky
210631100119

Muhammad Risky
210631100119

13

Muhammad Risky
210631100119

Muhammad Risky
210631100119

Muhammad Risky
210631100119

14

10. Mencoba tes ping antar client

Muhammad Risky
210631100119

1.5 Hasil dan Analisa Muhammad Risky
210631100119

Muhammad Risky
210631100119

15

Muhammad Risky
210631100119

Muhammad Risky
210631100119

Analisa :
Pada praktikum modul 1 ini kita menggunakan software Cisco Packet Tracer yang
dimana kita membuat topologi jaringan yang terdiri dari 2 Router (dengan kelas IP
yang berbeda) Router 1 menggunakan IP kelas B, Router 2 kelas C. Setelah itu
terdapat 2 Switch yang terletak dimasing-masing Router untuk menghubungkannya
menggunakan kabel cross. Di setiap Switch terdapat 3 Client yang akan
dihubungkan dengan kabel straight. Setelah topologi jaringan sudah selesai dibuat
saya akan mengimplementasikan mengirim pesan dan akhirnya outputnya sukses.
1.6 Tugas

1. Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut ini:
2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet, host

per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet, host

per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.

16

4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.

5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP 192.168.1.0/25 hitunglah
jumlah host per subnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk LAN1
50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115 Host.

Jawaban :

1. Susunan Kabel :

A. Straight

B. Straight

C. Cross

D. Straight

E. Straight

F. Straight

G. Straight

H. Straight

I. Cross

2. IP : 10.10.0.0/16

 Netmask = 11111111.11111111.00000000.00000000

(diambil dari prefix 16)

= 255.255.0.0 (angka biner dari tiap oktet)

 Subnet = 28 (8 diambil dari bit 1 yang aktif dimulai setelah oktet ke

1) = 256

 Host subnet = 216 – 2 (16 diambil dari sisa bit 0) lalu dikurangi 2

untuk network id dan broadcast = 65534

 Blok subnet = 256 – 255 = 1 (0,1,2,3,dst)

 Tabel

Subnet 10.10.0.0 10.10.1.0 10.10.2.0 10.10.255.0

Host Pertama 10.10.0.1 10.10.1.1 10.10.2.1 10.10.255.1

Host terakhir 10.10.0.254 10.10.1.254 10.10.2.254 10.10.255.254

17

Broadcast 10.10.0.255 10.10.1.255 10.10.2.255 10.10.255.255

3. IP : 172.16.5.0/27

 Netmask = 11111111.11111111.11111111.11100000

(diambil dari prefix 27)
= 255.255.255.224 (angka biner dari masing – masing oktet)

 Subnet = 211 (11 diambil dari bit 1 yang aktif dimulai setelah oktet

ke 2) = 2048
 Host subnet = 25 – 2 (5 diambil dari sisa bit 0) lalu dikurangi 2 untuk

network id dan broadcast = 30
 Blok subnet = 256 – 224 = 32 (0,32,64,128,dst)

 Tabel

Subnet 172.16.5.0 172.16.5.32 172.16.5.64 172.16.5.128

Host Pertama 172.16.5.1 172.16.5.33 172.16.5.65 172.16.5.129

Host terakhir 172.16.5.30 172.16.5.62 172.16.5.125 172.16.5.253

Broadcast 172.16.5.31 172.16.5.63 172.16.5.127 172.16.5.253

4. IP : 198.168.100.0/24

 Netmask = 11111111.11111111.11111111.00000000

(diambil dari prefix 24)
= 255.255.255.0 (angka biner dari masing – masing oktet)

 Subnet = 20 (0 diambil dari bit 1 yang aktif dimulai setelah oktet ke

3) = 1

 Host subnet = 28 (8 diambil dari sisa bit 0) = 256

 Blok subnet = 256 – 0 = 256

 Tabel

Subnet 198.168.100.0

Host Pertama 198.168.100.1

18

Host terakhir 198.168.100.254

Broadcast 198.168.100.255

5. IP : 192.168.1.0/25
LAN 1 50 Host
LAN 2 20 Host
LAN 3 115 Host
 Urutan dari host terbanyak
LAN 3 = 115 host
LAN 1 = 50 host
LAN 2 = 20 host
 Hitung jumlah range IP LAN 3
a. Jumlah Host
115 ≤ 2n – 2
115 ≤ 27 – 2
115 ≤ 128 –2
115 ≤ 126
Jadi jumlah hostnya = 126
b. Prefix
Prefix = 32-n
=32-7
=25
Jadi prefix LAN 25
 Hitung jumlah range IP LAN 1
a. Jumlah Host
50 ≤ 2n - 2
50 ≤ 24 - 2
50 ≤ 64 - 2
50 ≤ 62
Jadi jumlah hostnya = 62
b. Prefix
Prefix = 32 – n

19

= 32 – 6

= 26

Jadi prefix LAN 26

 Hitung jumlah range IP LAN 2

a. Jumlah Host
20 ≤ 2n - 2
20 ≤ 25 - 2
20 ≤ 32 - 2
20 ≤ 30

Jumlah hostnya = 30

b. Prefix
Prefix = 32 – n
= 32 – 5

= 27

Jadi prefix LAN 27

 Tabel Pembagian IP

LAN Subnet Host Pertama Host Akhir Broadcast Prefix

3 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.126 192.168.1.127 25

1 192.168.1.128 192.168.1.129 192.168.1.190 192.168.191 26

2 192.168.1.192 192.168.1.193 192.168.1.206 192.168.1.207 27

1.7 Kesimpulan
TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen
terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat
digunakan di mana saja. Alamat IP atau IP address merupakan alamat yang
menunjukkan komputer pengirim dan penerima data. Dalam IP address dikenal
kelas-kelas alamat IP yang terdiri dari bagian prefix dan suffix. Di mana bagian

20

prefix menunjukkan alamat jaringan tempat komputer berada, sedangkan
bagian suffix menunjukkan alamat komputer dalam jaringan. Alamat IP dapat
dibedakan menjadi alamat IP Private dan Puclic. Di mana alamat IP private
merupakan alamat IP yang dapat digunakan oleh kita dalam jaringan,
sedangkan alamat IP public merupakan alamat IP yang khusus digunakan pada
komunikasi di internet. Subnet mask digunakan untuk mengetahui alamat
jaringan dari sebuah komputer. Subnetting merupakan proses memperkecil
host dengan cara memperbesar network. Supernetting merupakan kebalikan
dari subnetting, sehingga supernetting merupakan proses memperbesar host
dengan cara memperkecil network.
1.8 Lampiran

21

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

Penyusun :
Muhammad Risky (210631100119)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

22

Modul 2 : Crimping Kabel

Nama / NIM : Muhammad Risky / 210631100119

Hari / Tanggal : Senin, 5 September 2022

Hasil Praktikum :

1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Langkah-langkah Crimping
3. Mampu melakukan crimping

1.2 Landasan / Dasar Teori
A. KRIMPING KABEL
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi
sebuahkabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut
cara membuat kabel jaringan.
Crimping kabel di bedakan menjadi dua tipe kabel yaitu :
 Kabel Cross
 Kabel Straight
1. Kabel Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar
dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar
hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang).

23

Urutan pemasangan kabel UTP tipe cross :

2. Kabel Straight
Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk menghubungkan
komputerjaringan yang memakai hub atau client ke hub. Kabel straight
adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada
kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada
kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel
sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke
pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan
seterusnya.

Urutan pemasangan kabel UTP tipe straight :

24

Kabel UTP

Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk
membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya
berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam
2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari
kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded
adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk
koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11. Fungsi
kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local
Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan
umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan
juga dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan
kemampuannya sebagai penghantar data.
B. Konektor RJ45

25

Konektor RJ 45 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port yang
menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering kita jumpai
karena banyak perangkat jaringan yang menggunakan port RJ 45 contohnya
seperti LAN Card, router, switch dan lain-lain. Konektor RJ 45 tidak lepas
dengan kabel UTP. Sebelum memasang konektor RJ 45, kabel UTP
biasanya disusun terlebih dahulu sesuai pin nya, susunan pin pada kabel
tergantung dari jenis kabel yang akan digunakan, apakah menggunakan
kabel straight atau menggunakan kabel crossover.
C. Crimping Tool

Crimping tools adalah peralatan yang digunakan untuk mengcrimping RJ-
45 yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar. Fungsinya adalah :

a. Digunakan untuk memotong kabel
b. Digunakan untuk mengelupas kabel
c. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45
D. LAN Tester

Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa kesempurnaan pemasangan
kabel konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar bisa mengetahui kabel LAN
yang ingin kita pakai itu sudah sempurna atau tidak 5. 2 buah laptop pastikan

26

2 buah laptop memiliki lan card. lan card adalah ‘pintu’ ke jaringan dari
komputer. setiap jenis aktivitas jaringan memerlukan lan card – internet,
jaringan printer, menghubungkan komputer bersama-sama. saat ini banyak
perangkat berisi kartu jaringan: televisi untuk aplikasi mereka gratis,
pemutar blu-ray, ponsel, telepon voip desk, bahkan lemari es. lan card
adalah perangkat keras, yang dapat ditambahkan ke komputer atau mereka
dapatdiintegrasikan ke dalam perangkat keras utama computer
E. Hub

Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan
komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer
sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer
akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat keras
penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang
menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga
berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung.
1.3 Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan pada praktikum Modul 2 ini berupa Kabel UTP,
Konektor RJ45, Crimping Tool, LAN Tester, Gunting
2. Bahan : Modul 2 Crimping Kabel
1.4 Langkah-langkah Percobaan
1. Pertama kita ukur kabel UTP terlebih dahulu sebelum dipotong

2. Jika sudah dipotong maka beri ruang untuk masuk ke Konektor RJ45

27

3. Setelah diukur dan dicocokkan pada pola antara straight/cross. Kabel UTP
dimasukkan ke Konektor RJ45 dan siap dicrimping menggunakan alat
Crimping Tool

4. Setelah kita crimping menggunakan crimping tool, jadinya seperti ini

28

5. Kemudian untuk mengecek kabel UTP nya kita menggunakan alat LAN
Tester agar kita bisa tahu letak benar dan salahnya pada kabel UTP

1.5 Hasil dan Analisa
1. Hasil dari crimping kedua kabel UTP Straight dan Cross

Analisa :
Pada saat praktikum kita membuat 2 buah Kabel UTP dengan tipe straight
dan Cross yang dimana nantinya akan digunakan untuk transmisi data antar
computer

29

2. Mengecek kedua kabel tersebut dengan LAN Tester

Analisa :
Pada saat kabel straight dan kabel cross ditancapkan pada LAN Tester.
Maka pada urutan angka 1-8 di LAN Tester harus nyala semua tanpa delay
seangka apapun.
1.6 Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP
Jawab :
Fungsi kabel UTP Putih-Biru: Berfungsi sebagai media penghantar paket
suara. Fungsi kabel UTP Biru: Berfungsi sebagai media penghantar paket
suara. Fungsi kabel UTP Putih-Cokelat: Berfungsi untuk menghantarkan
tegangan DC. Fungsi kabel UTP Cokelat: Berfungsi untuk menghantarkan
tegangan DC.
2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface
(automatic medium- dependent interface crossover - Auto-MDIX)
Jawab :
Sebuah port MDI (Media Dependent Interface) atau uplink port adalah
sebuah Ethernet port yang koneksinya digunakan pada NIC atau port NIC
terintegrasi pada komputer.
Auto-MDIX secara otomatis mendeteksi jenis sambungan kabel yang
diperlukan dan mengkonfigurasi sambungan dengan tepat, menghilangkan
kebutuhan untuk kabel crossover untuk menghubungkan switch atau
menghubungkan PC peer-to-peer.
1.7 Kesimpulan
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi
sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut
cara membuat kabel jaringan. Crimping kabel di bedakan menjadi dua tipe
kabel yaitu Kabel Cross dan Kabel Straight

30

Yang dimana pembuatan kabel UTP ini perlu alat – alat yang diperlukan
untuk mengimplementasikan kabel UTP baik cross maupun straight. Alat – alat
yang diperlukan yaitu :

1. Kabel UTP
2. Konektor RJ45
3. Crimping Tool
4. LAN Tester
5. Gunting
1.8 Lampiran

31

LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Penyusun :
Muhammad Risky (210631100119)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

32

Modul 3 : ROUTING

Nama / NIM : Muhammad Risky / 210631100119

Hari / Tanggal : Senin, 19 September 2022

Hasil Praktikum :

1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi modul ini, praktikan diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis – jenis kabel dalam jaringan
2. Memahami langkah – langkah mengkrimping
3. Mampu dan memahami crimping

1.2 Landasan / Dasar Teori
a. Pengertian
Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain maka
akan menciptakan sebuah jalur yang dilalui data tersebut agar bisa sampai
ke komputer tujuan, jalur yang dipilih tersebut dinamakan rute. Mekanisme
yang mengatur pengiriman paket data yang di transmisikan dari satu
network ke network yang lain dinamakan Routing. Perangkat yang bisa
melakukan routing atau menyimpan tabel routing dinamakan router. Router
mempunyai banyak gateway karena fungsi dari router adalah
menghubungkan banyak jaringan yang berbeda.
b. Konsep Dasar Routing
Fungsi utama dari router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router
memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui ke mana rute
perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan sesuai dengan tabel routing
yang dimilikinya. Jadi router bisa membedakan apakah informasi (paket)
ditujukan untuk host yang satu network yang sama ataukah berada di
network berbeda. Jika paket tersebut ditujukan untuk host yang masih dalam
satu jaringan maka router akan mencegah paket tersebut dikirimkan keluar
jaringan. Jika host yang dituju berbeda jaringan maka router akan
meneruskannya ke jaringan tersebut.

33

1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang wajib dibutuhkan untuk praktikum kali ini yaitu :
1. Laptop / PC
2. Cisco Packet Tracer
3. Modul 3 Routing

1.4 Langkah-langkah Percobaan
a. Konfigurasi Routing Static dengan GUI
1. Buatlah topologi sederhana di Cisco Packet Tracer

Muhammad Risky
210631100119

2. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEthernet 0/0 (192.168.1.1/24)

Muhammad Risky
210631100119

3. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEthernet 1/0 (192.168.2.1/24)

Muhammad Risky
210631100119

34

4. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 0/0 (192.168.1.2/24)

Muhammad Risky
210631100119

5. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 1/0 (192.168.3.1/24)

Muhammad Risky
210631100119

6. Konfigurasi IP Address pada PC 0 (192.168.2.2/24)
Muhammad Risky
210631100119

7. Konfigurasi IP Address pada PC 1 (192.168.3.2/24)
Muhammad Risky
210631100119

35

8. Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut :

Muhammad Risky
210631100119

9. Konfigurasi Routing pada Router0 :
Network : Jaringan yang dituju
Mask : Subnetmask dari jaringan
Next Hop : Gateway atau gerbang yang dilalui pada router 1 untuk
menuju ke jaringan 192.168.3.0/24

Muhammad Risky
210631100119

10. Konfigurasi Routing pada Router1 :
Network : Jaringan yang dituju
Mask : Subnetmask dari jaringan
Next Hop : Gateway atau gerbang yang dilalui pada router 0 untuk
menuju ke jaringan 192.168.2.0/24

36

Muhammad Risky
210631100119

11. Tes koneksi dari PC 0 ke PC 1 dengan perintah PING

Muhammad Risky
210631100119

12. Tes koneksi dari PC 1 ke PC 0 dengan perintah PING

Muhammad Risky
210631100119

b. Konfigurasi Routing Dinamis dengan CLI
1. Buatlah topologi jaringan di Cisco Packet Tracer seperti berikut
Muhammad Risky
210631100119

37

2. Konfigurasi interface Fa0/0 pada Router0

3. Konfigurasi interface Fa1/0 pada Router0 Muhammad Risky
4. Konfigurasi interface Fa0/0 pada Router1 210631100119
5. Konfigurasi interface Fa1/0 pada Router1
6. Konfigurasi IP Address pada PC0 Muhammad Risky
210631100119

Muhammad Risky
210631100119

Muhammad Risky
210631100119

Muhammad Risky
210631100119

7. Konfigurasi IP Address pada PC1

Muhammad Risky
210631100119

38

8. Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut :

Muhammad Risky
210631100119

9. Konfigurasi Routing RIP pada Router0

Muhammad Risky
210631100119

10. Konfigurasi Routing RIP pada Router1

Muhammad Risky
210631100119

11. Tes koneksi dari PC 0 ke PC 1 dengan perintah PING

Muhammad Risky
210631100119

12. Tes koneksi dari PC 1 ke PC 0 dengan perintah PING

Muhammad Risky
210631100119

39

1.5 Hasil dan Analisa
A. GUI

Muhammad Risky
210631100119

Analisa : Pada pelaksanaan routing IP menggunakan static pada model
konfigurasi GUI, dimana kita bisa mengkonfigurasi baik itu IP Address
pada router dan juga pada PC, dengan secara manual melalui system cisco
packet tracer. Namun pada latihan modul yang pertama ini kita
menggunakan metode routing dengan fitur di software cisco packet tracer
dengan routing static.
B. CLI

Muhammad Risky
210631100119

Analisa : Pada pelaksanaan routing IP menggunakan RIP pada latihan
modul kedua diatas yaitu routing dinamis yang dimana kita
mengkonfigurasi IP Address dan Routing RIP nya menggunakan fitur CLI
yang dimana fitur dari cisco packet tracer yang berguna untuk
mengkonfigurasi dengan text editor.

40

1.6 Tugas
1. Lakukan routing dinamis RIP menggunakan Cisco Packet Tracer berbasis
CLI / Text ! (network ID ada 2 digit nim belakang)
2. Lakukan routing statis menggunakan Cisco Packet Tracer berbasis GUI !
(network ID ada 2 digit nim belakang)
3. Buatlah tabel routing dari Latihan 1 dan 2 !
4. Uji coba koneksi antar PC yang berbeda jaringan yang membuktikan
bahwasemua PC sudah terhubung ke jaringan ! (Screen Shoot)
Jawaban
1. CLI
a. Merancang topologi terlebih dahulu

b. Mengkonfigurasi IP di Router0 fa0/0 = 192.168.19.1

c. Mengkonfigurasi IP di Router0 fa1/0 = 192.168.9.1

41

d. Mengkonfigurasi IP di Router1 fa0/0 = 192.168.19.2
e. Mengkonfigurasi IP di Router1 fa1/0 = 192.168.10.1
f. Mengkonfigurasi IP Address pada PC0
g. Mengkonfigurasi IP Address pada PC1

42

h. Setelah semua dikonfigurasi IP Address, tampilan seperti ini

i. Mengkonfigurasi Routing Dinamis (RIP) pada Router0
j. Mengkonfigurasi Routing Dinamis (RIP) pada Router1
2. GUI
a. Merancang topologi terlebih dahulu
b. Mengkonfigurasi IP di Router0 fa0/0 = 192.168.19.1

c. Mengkonfigurasi IP di Router0 fa1/0 = 192.168.9.1

43

d. Mengkonfigurasi IP di Router1 fa0/0 = 192.168.19.2
e. Mengkonfigurasi IP di Router1 fa1/0 = 192.168.10.1
f. Mengkonfigurasi IP Address pada PC0 = 192.168.9.2
g. Mengkonfigurasi IP Address pada PC1 = 192.168.10.2
h. Setelah semua dikonfigurasi IP Address, tampilan seperti ini

44

i. Mengkonfigurasi Routing Static pada Router0
j. Mengkonfigurasi Routing Static pada Router1

3. Tabel Routing Netmask Gateway
Device Port Ethernet IP Address

Router0 Fa0/0 192.168.19.1 255.255.255.0
Fa1/0 192.168.9.1 255.255.255.0
Router1 Fa0/0 192.168.19.2 255.255.255.0
PC0 Fa1/0 192.168.10.1 255.255.255.0
Fa0/0 192.168.9.2 255.255.255.0 192.168.9.1

PC1 Fa0/0 192.168.10.2 255.255.255.0 192.168.10.1

45

4. Uji Koneksi
a. CLI (ping PC0 ke PC1)

b. CLI (ping PC1 ke PC0)

c. GUI (ping PC0 ke PC1)
d. GUI (ping PC1 ke PC0)

46


Click to View FlipBook Version