The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

LAPORAN AKHIR JARKOM 3D
PENDIDIKAN INFORMATIKA
21/22

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by riskyardiansyahh7, 2022-12-13 05:23:16

LAPRAK_JARKOM_3D_210631100119_MUHAMMAD RISKY

LAPORAN AKHIR JARKOM 3D
PENDIDIKAN INFORMATIKA
21/22

1.7 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini kita mempelajari Routing, routing adalah mekanisme
yang mengatur pengiriman paket data yang di transmisikan dari satu network
ke network yang lain. Sedangkan router adalah perangkat yang mengirimkan
data melalui jaringan internet dan menghubungkan ke semua perangkat yang
terhubung ke internet. Ada 3 jenis routing, static routing, default routing, dan
dynamic routing. Proses routing terjadi pada 3 lapisan IP dan static protocol 7
lapis osi. Jika paket-paket ditujukan untuk host pada jaringan lain maka router
akan mengamankannya ke jaringan lain. Begitu pula dengan sebaliknya

1.8 Lampiran

Muhammad Risky
210631100119

47


LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Penyusun :
Muhammad Risky (210631100119)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

48


Modul IV :

Software Simulasi Jaringan DHCP dan DNS Server

Nama / NIM : Muhammad Risky A / 210631100119

Hari / Tanggal : Senin, 03 Oktober 2022

Hasil Praktikum :

1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengenali komponen-komponen perangkat lunak jaringan berdasarkan
fungsinya
2. Menggunakan software Packet Tracer untuk simulasi jaringan sederhana
3. Menjalankan perintah-perintah standar konfigurasi pada masingmasing
perangkat jaringan komputer.
4. Memahami manfaat / kegunaan DHCP dan DNS Server
5. Dapat Melakukan Konfigurasi DHCP dan DNS Server

1.2 Landasan / Dasar Teori
a. Software Simulasi Jaringan
Software simulasi jaringan merupakan sebuah perangkat lunak atau aplikasi
yang digunakan untuk sebuah simulasi suatu jaringan. Software simulasi
jaringan yang paling sering digunakan untuk media pembelajaran dan
pelatihan adalah Cisco Packet Tracer. Software ini dibuat oleh Cisco
Systems. Selain Cisco Packet Tracer terdapat beberapa software yang bisa
digunakan untuk simulasi jaringan, diantaranya yaitu : GNS3, VirtualBox,
VMware, EVE-NG, dll.
b. Perangkat Jaringan
Perangkat jaringan merupakan komponen-komponen perangkat keras
beserta perangkat lunak untuk membangun sebuah jaringan komputer.
perangkat jaringan terbagi dalam beberapa komponen sesuai dengan
fungsinya masing- masing, yaitu : Server, Host/Client, Switch, Router, NIC
/ Ethernet Card, dll.

49


1. Server
Server merupakan sebuah sistem komputer yang menjalankan
perangkat lunak administrative yang mengontrol akses terhadap
jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalam sebuah jaringan
komputer.

2. Host / Client
Host / Client merupakan komputer yang digunakan oleh seorang
pengguna dari sebuah jaringan dengan menjalankan aplikasi-
aplikasi yang ada pada sebuah komputer tersebut agar bisa
terhubung ke sebuah jaringan komputer.

3. Switch
Switch merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk
memanajemen lalu lintas data atau informasi yang terdapat pada
sebuah jaringan komputer. Switch mengirimkan paket berdasarkan
alamat MAC pada sebuah perangkat jaringan. Switch berjalan pada
layer data link dari model OSI (layer 2)

4. Router
Router hampir sama dengan Switch hanya terdapat perbedaan
bahwa router bisa menghubungkan jaringan yang berbeda, memiliki
fungsi routing, menggunakan alamat IP untuk transmisi data,
bekerja dalam lapisan layer network dari model OSI (layer 3).

5. NIC / Ethernet Card
NIC merupakan singkatan dari Network Interface Card atau biasa
disebut dengan kartu jaringan. NIC adalah kartu yang digunakan
sebagai jembatan untuk menghubungkan komputer ke sebuah sistem
jaringan. Fungsi dari NIC adalah untuk mengirimkan data,
mengendalikan arus aliran data, dan penerimaan data.

c. DHCP
DHCP merupakaran singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol
yang berupa suatu layanan yang di berikan kepada komputer yang meminta
IP Address dengan cara otomatis kepada sebuah server dhcp.

50


d. DNS
DNS merupakan singkatan dari Domain Name System dimana fungsi dari
DNS adalah untuk menerjemahkan alamat IP menjadi sebuah nama yang
mudah di ingat oleh pengguna.

1.3 Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan pada praktikum modul 4 ini adalah :
a. Software : Cisco Packet Tracer
b. Hardware : PC / Laptop
2. Bahan yakni Modul 4 : Software Simulasi Jaringan DHCP dan DNS

1.4 Langkah-langkah Percobaan
1. Sediakan software Cisco Packet Tracer
2. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer yang sudah di install di PC/Laptop

119_Muhamamad Risky

3. Pada bagian pojok kiri bawah terdapat menu untuk memilih perangkat yang
tersedia di cisco packet tracer :
a. Network Devices

119_Muhamamad Risky

b. End Devices

119_Muhamamad Risky

c. Connections

119_Muhamamad Risky

51


4. Buatlah skema jaringan seperti berikut
119_Muhamamad Risky

Dan hubungkan dengan menggunakan kabel straight pada interface
FastEthernet.
5. Kemudian konfigurasi server dengan klik pada server, maka akan muncul
tampilan seperti berikut :

119_Muhamamad Risky

6. Pilih tab config untuk memberikan alamat ip pada server, pilih FastEthernet
kemudian isikan IP Address seperti berikut :
119_Muhamamad Risky

52


7. Kemudian klik pada tab services dan pilih menu DHCP.
119_Muhamamad Risky

8. Konfigurasi DHCP Services sesuai dengan kebutuhan. Tentukan awal IP
Adrress pada pool DHCP isikan di kolom samping start IP Address. Dan
juga isikan subnet masknya. Dan klik tombol Add.
119_Muhamamad Risky

9. Setelah itu kita konfigurasi pada masing-masing PC agar terhubung dengan
server yaitu dengan cara konfigurasi IP PC ke mode DHCP agar mendapat
IP Address dari Server.

10. Klik ikon PC kemudian pilih Config. Pada Fast Ethernet di konfigurasi IP
Configuration pilih DHCP
119_Muhamamad Risky

53


11. Kemudian kita cek pada Tab Dekstop pilih IP Configuration sehingga PC
akan mendapatkan IP dari Server sesuai dengan pool atau range yang di atur
di DHCP Server tadi
119_Muhamamad Risky

12. Lakukan langkah-langkah no 10 ke semua PC yang tersambung ke server
hingga masing masing PC mendapat IP Address dari DHCP Server.

13. Kemudian uji koneksi antar PC dengan menggunakan simple pdu pada cisco
packet tracer.
119_Muhamamad Risky

14. Lakukan simple pdu dari PC 0 ke PC 2
119_Muhamamad Risky

119_Muhamamad Risky

54


15. Lihat simulasi pengiriman paket pada menu simulation di pojok kanan
bawah dan perhatikan skema jaringan yang dibuat maka PC 0 akan
mengirimkan pesan ke PC 2

119_Muhamamad Risky
16. Selanjutnya konfigurasi DNS Server. Klik ikon server kemudian pilih pada

tab Services yaitu DNS. Isikan name sesuai dengan kebutuhan masing
masing dan isikan Address dengan IP Server yang sudah di konfigurasi
sebelumnya.

119_Muhamamad Risky

17. Selanjutnya kita tambahkan IP DNS pada konfigurasi DHCP Server.
119_Muhamamad Risky

18. Konfigurasi pada PC Client untuk mengecek apakah DNS Server bisa di
akses.. Klik ikon PC kemudian ke desktop -> Ip configuration -> pilih static
kemudian isikan IP Addres yang masih satu jaringan dengan IP Server dan
juga isikan DNS Server dengan IP DNS Server yang sudah kita tambahkan
di konfigurasi Server tadi.

55


119_Muhamamad Risky
19. Kemudian buka web browser pada tab dekstop

119_Muhamamad Risky

20. Ketikan alamat DNS sesuai dengan DNS Server. (contoh : kikik.net). jika
muncul seperti ini maka konfigurasi DNS Server sudah berhasil
119_Muhamamad Risky

56


1.5 Hasil dan Analisa
a. Hasil DHCP Server

Analisa : Pada praktikum kali ini kita mengimplementasikan konfigurasi
DHCP Server atau yang bisa disebut IP Dinamis (yang memberikan IP
secara otomatis ke sebuah Host/Client). Yang dimana pada server DHCP
kita mengkonfigurasi IP Address, Netmask dan Default Gateway yang
nantinya akan didistribusikan kepada Client yang meminta/request IP secara
DHCP atau juga disebut IP Otomatis dari Server.
b. Hasil DNS Server

Analisa : Pada praktikum kali ini kita juga mengimplementasikan
konfigurasi DNS Server atau yang bisa disebut menerjemahkan alamat IP
(angkanya) menjadi nama domain ataupun sebaliknya. Untuk
mengkonfigurasi DNS Server ini membutuhkan sebuah konfigurasi pada
Layanan DNS di Servernya yang dimana harus mencocokan alamat IP
Address dan domain DNS (harus sinkron dan sama). Jika sudah
terkonfigurasi maka Layanan baik itu DHCP (yang diatas) dan DNS ini
dapat diakses dan sukses.\

57


1.6 Tugas
1. Buatlah skema topologi jaringan beserta informasi IP Address dan
Interfacesnya! (server,switch,PC).
2. Lakukan Simple PDU dari PC 1 ke ke PC lainnya, Jelaskan !
3. Buat konfigurasi DHCP Server dengan IP Server 192.168.NIM.NIM. (2
digit belakang) dan range DHCP 10 host !
4. Buat konfigurasi DNS Server dengan nama kalian masing-masing.
Jawaban :
1. Skema Topologi Jaringan

2. Simple PDU antar Ketiga PC

Penjelasan dari Simple PDU ini adalah menguji konektivitas antar PC yang
akan menentukan terhubung atau tidaknya antar PC satu ke PC lain dengan
topologi, konfigurasi yang ditelah ditentukan oleh user. Simple PDU ini
juga bisa dikatakan uji konektivitas PING antar PC secara efisien.

58


3. Konfigurasi DHCP Server dengan range 10 Host
a. Pertama Konfigurasi IP Address pada Server pada FastEthernet0 dan
Isikan alamat IP Address berikut (192.168.119.19)

b. Setelah itu ke Tab Services untuk Konfigurasi Layanan DHCP Server.
Konfigurasi pada Start IP Address, Default Gateway, Range Host. Lalu
pada Services DHCP ON kan agar Layanan DHCP aktif.

c. Konfigurasi antar PC untuk Meminta IP secara DHCP/Otomatis dengan
mengarah ke PC0 – Tab Desktop – IP Configuration ubah ke DHCP.
Maka layanan IP Awal tadi akan diterapkan pada PC tersebut.

59


d. Cek Antar PC Apakah Telah Mendapatkan IP DHCP dari Server

4. Konfigurasi DNS Server
a. Klik pada Server – Tab Services – DNS. Isikan nama sesuai kebutuhan
masing – masing dan IP Address dari Server yang telah terkonfigurasi.
b. Setelah layanan DNS Server terkonfigurasi semua, maka layanan
diaktifkan dan perubahan disimpan

60


c. Lalu pada PC Client akan mencoba meminta request dari kedua layanan
(DHCP dan DNS) ini untuk menguji keberhasilan layanan tersebut.

d. Mengakses dari Web Browser dari PC Client untuk menguji DNS
Server (kikik.com) apakah berhasil atau tidak.

61


1.7 Simpulan
Software simulasi jaringan merupakan sebuah perangkat lunak atau aplikasi

yang digunakan untuk sebuah simulasi suatu jaringan. Software simulasi jaringan
yang paling sering digunakan untuk media pembelajaran dan pelatihan adalah Cisco
Packet Tracer.

Software simulasi jaringan merupakan sebuah perangkat lunak atau aplikasi
yang digunakan untuk sebuah simulasi suatu jaringan. Perangkat jaringan
merupakan komponen-komponen perangkat keras beserta perangkat lunak untuk
membangun sebuah jaringan komputer. perangkat jaringan terbagi dalam beberapa
komponen sesuai dengan fungsinya masing- masing, yaitu : Server, Host/Client,
Switch, Router, NIC / Ethernet Card, dll.
1.8 Lampiran

Gambar 1.1 Bukti Melaksanakan Praktikum Modul 4

Gambar 1.2 Bukti Mengerjakan Tugas Modul 4

62


LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Penyusun :
Muhammad Risky (210631100119)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

63


MODUL 5 : PERINTAH DASAR LINUX & SYSTEM BACKUP

Nama / NIM : Muhammad Risky / 210631100119

Hari / Tanggal : Senin, 17 Oktober 2022

Hasil Praktikum :

1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui langkah – langkah install system operasi linux
2. Mengetahui perintah dasar linux
3. Mengompress dan Mengekstrak file
4. Memahami cara membackup file

1.2 Landasan / Dasar Teori
A. Sistem Operasi Debian
Sistem operasi Debian sudah biasa digunakan sebagai server dalam jaringan
komputer. Untuk membangun sebuah server Debian dengan aplikasi seperti
DHCP server (memberi IP otomatis pada client), DNS server (memberi
nama server untuk meudah diingat), FTP server (memberi layanan transfer
file), NTP server (memberi atur waktu terpusat pada server), telnet (control
client secara remote) maupun proxy server maka kalian harus memahami
beberapa perintah dasar dari linux untuk kemudahan melakukan konfigurasi
server.
Perintah dasar linux yang sering digunakan :

64


B. System Backup
Back up, jika di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia, maka ini dapat
berarti “cadangan”, yang mana pada konteks ini merujuk pada membuat
cadangan data/file pada komputer. Sebenarnya banyak cara dapat dilakukan
untuk melakukan backup, misalnya cara yang paling sederhana adalah
dengan meng copy-kan data secara langsung ke media penyimpanan
misalnya disket ataupun CD-ROM. Ini merupakan cara yang sederhana,
tetapi kelemahannya adalah data menjadi terlalu mudah diakses oleh pihak-
pihak yang tidak diinginkan untuk mengakses, dan juga permasalahan akan
timbul jika data dalam jumlah yang besar, semisalnya data yang harus di
backup oleh seorang administrator jaringan, data yang ada akan terus
berkembang sehingga mempersulit kerja dari administrator. Maka, untuk itu
diperlukan metode yang tepat untuk melakukan backup, “tepat” disini
berarti bahwa cara tersebut dapat membundel banyak file atau
direktorimenjadi sebuah file saja, dan tidak boleh dilupakan pula mengenai
penghematan space dan juga perlu diperhitungkan masalah keamanan juga.
Jadi sebaiknya seorang administrator mengetahui cara melakukan backup
dengan metode kompresi, karena dengan metode ini banyak file yang dapat
dibundel menjadisatu , disamping itu dapat menghemat ruang penyimpanan,
dan juga dapat lebih aman, karena dapat ditambahkan password pada
filenya.
1. Ekstrak dan Compress File
File yang dikompres menggunakan lebih sedikit space dan dapat di
download lebih cepat daripada file yang tidak di kompres disamping itu
lebih baik digunakan dalam backup dalam jumlah yang besar. File linux
dapat dikompresi dengan tool open source yaitu Gzip atau Zip, yang
mana dikenali oleh kebanyakan operating system.
a. Untuk mengkompres sebuah file shell prompt cukup mengetikkan
perintah : gzip namafile.ext
File kemudian akan terkompres dan tersimpan menjadi
namafile.ext.gz

65


b. Untuk mengeluarkan sebuah file yang telah dikompres cukup
mengetikkan perintah : gunzip namafile.ext.gz
Jika ingin menukar file dengan pengguna linux, maka harus
digunakan zip, untuk menghindari masalah kompatibilitas. Red Hat
linux dapat dengan mudah membuka file zip atau gzip, tetapi operasi
sistem yang bukan linux mungkin mengalami masalah dengan file
gzip.

c. Lalu untuk mengkompres file dengan zip cukup mengetikkan
perintah : zip -r namafile.zip files
Dalam contoh diatas namafile menggambarkan file yang telah
dibuat dan menggambarkan file yang ingin dimasukkan pada file
yang baru.

d. Untuk mengekstrak isi dari sebuah file cukup mengetikkan perintah
: unzip namafile.zip
Beberapa file dapat dizip atau digzip pada waktu yang sama dengan
cara memberikan spasi diantara 1 file dengan file berikutnya.
Contoh : gzip namafile.gz file1 file2 file3 /user/work/school
Perintah di atas akan mengkompres file1, file2, file3 dan isi dari
/user/work/school dan letakkan pada namafile.gz

2. Archiving with Tar
Tar meletakkan sesuatu konten dari directory pada suatu file. Ini
merupakan suatu langkah yang baik untuk membuat backup dan arsip.
Biasanya file Tar diakhiri dengan ekstensi.tar
a. Untuk membuat sebuah file tar cukup mengetikkan perintah: tar -
cvf namafile.tar file/directory
Pada perintah namafile.tar menggambarkan file yang telah dibuat
dan file/directories menggambarkan file atau directory yang ingin
diletakkan pada file baru. Dapat digunakan nama path relatif atau
absolut untuk berkas - berkas dan directori. Namun pisahkan
namafile dan directory dengan spasi.
b. Untuk membuat sebuah file tar dengan menggunakan namafile
absolute : tar -cvf foo.tar /home/mine/work /home/mine/school

66


Pada perintah di atas akan meletakkan semua file pada /work sub
directori dan /school sub directori pada file baru yang disebut foo.tar
pada directory kerja saat ini. Perintah tar -cvf foo.tar.txt file1.txt
file2.txt file3.txt akan menempatkan file1.txt file2.txt file3.txt pada
sebuah file yang dinamakan foo.tar
c. Untuk melihat daftar isi dari file cukup mengetikan perintah : tar -
tvf foo.tar
d. Untuk melihat daftar isi dari file cukup mengetikan perintah : tar -
tvf foo.tar
Perintah diatas tidak akan menghapus file tapi hanya akan
meletakkan salinanisi tar pada directori kerja saat ini. Perintah tar
tidak akan mengkompres file secara otomatis.
e. Untuk mengkompres file tar cukup mengetikkan perintah : tar -czvf
foo.tar
File tar yang dikompres secara konvensional diberikan ekstensi.tgz
dandikompres dengan gzip.
f. Untuk mengeluarkan file tar yang dikompres cukup mengetikan
perintah : tar -xzvf foo.tgz
1.3 Alat dan Bahan
1. Software : Virtual Box, Debian Linux 8/9/10/11
2. Hardware : Laptop/PC
3. Bahan : Modul 5
1.4 Langkah-langkah Percobaan
A. Langkah – langkah install sistem operasi linux pada Virtual Box
Pengaturan Awal pada Virtual Box
a. Buat virtual baru dengan Pilih New/Baru

119_Muhammad Risky

b. Beri nama file virtual danmasukkan type linux karena kita akan install
system operasi linux dan pilih version linux yaitu debian 64 bit.
Kemudian next

67


119_Muhammad Risky

c. Masukkan ukuran memori misal 1024MB
119_Muhammad Risky

d. Pilih create a virtual hardisk now, artinya kalian membuat hardisk
virtual yang baru
119_Muhammad Risky

e. Pilih file tipe hardisk yaitu VDI
119_Muhammad Risky

68


f. Pilih Dynamically allocated, fungsinya mesin akan menggunakan
hardisk sesuai kebutuhan saja
119_Muhammad Risky

g. Tentukan letak dimana file ini akan di simpan kemudian selesai
119_Muhammad Risky

h. Lakukan pengaturan dengan menekan tombol setting pada tab menu.
i. Pilih sistem dan atur seperti gambar berikut ini

119_Muhammad Risky

Artinya kalian akan melakukan install dengan bootorder pertama
melalui cd/dvd rom.

69


j. Pilih storage untuk proses mount cd/dvd installer linux seperti gambar
berikut

119_Muhammad Risky

k. Aturan network menjadi host-only adapter, dimana kalian menggunakan
virtualbox

119_Muhammad Risky

NAT : supaya virtualbox kita terkoneksi internet jika komputer asli/host
terkoneksi.
Bridge adapter: ethernet komputer asli/host menjadi ethernet bagi
virtualbox Internal network: menghubungkan ethernet antar virtual box
Host only adapter: menghubungkan ethernet komputer asli dengan
virtualbox
B. Langkah – langkah install sistem operasi Debian
1. Klik start pada Virtual Box kemudian akan muncul tampilan seperti
dibawah ini, kali ini proses install menggunakan mode grafis. Maka
pilihlah graphical install

119_Muhammad Risky

70


2. Lalu pilih bahasa yang digunakan
119_Muhammad Risky

3. Pilih lokasi untuk timezone
119_Muhammad Risky

4. Pilih format tulisan yang digunakan dan keyboard yang digunakan.
119_Muhammad Risky

5. Untuk menu mengatur jaringan pilih Do not configure

119_Muhammad Risky

71


6. Masukan namahost ,disini diberinama “risky”
119_Muhammad Risky

7. Masukan password untuk root (akses super user)
119_Muhammad Risky

8. Masukan nama user/pengguna
119_Muhammad Risky

9. Password untuk user

119_Muhammad Risky

72


10. Untuk pengaturan waktu pilih Western

119_Muhammad Risky
11. Untuk partisi hardisk, bagi pemula dapat memilih guided entire disk,

yaitu sitem akan memandu kalian melakukan partisi dengan mudah .
Tapi kalian dapat juga melakukan partisi sesuai keinginan sendiri
dengan memilih “manual”.

119_Muhammad Risky

12. Menunggu proses booting

119_Muhammad Risky

13. Proses installation sudah selesai, dan untuk masuk ke root masukkan
user root dan password
119_Muhammad Risky

73


C. Praktek perintah dasar Linux
a. su, untuk login

119_Muhammad Risky

b. cd, untuk aktif ke direktori yang dituju yaitu home
119_Muhammad Risky

c. mkdir, untuk membuat direktori baru

119_Muhammad Risky

d. ls, melihat isi dari direktori aktif

119_Muhammad Risky

e. rmdir, untuk menghapus direktori

119_Muhammad Risky

1.5 Hasil dan Analisa

119_Muhammad Risky

Analisa
Dari gambar diatas adalah kita telah menjalani tahapan penginstalan dari awal
hingga mempraktekkan pada Linux Debian tersebut. Yang dimana pada
penginstalan tadi telah membuat user bernama risky yang dimana nantinya akan
menggunakan perintah “su” nantinya user akan berubah menjadi superuser.
Kemudian untuk mengaktifkan ke direktori yang dituju (home) menggunakan
perintah “cd” dan untuk membuat file/direktori baru yaitu dengan perintah “mkdir”
lalu untuk melihat isi dari file/direktori yang aktif menggunakan perintah “ls” lalu
yang terakhir untuk menghapus file/direktori menggunakan “rmdir”

74


1.6 Tugas
1. Buatlah folder baru bernama “nama_nim” (2 digit terakhir)
2. Isikan folder yang sudah dibuat
3. Copy file yang sudah anda masukkan ke dalam folder
4. Kemudian hapus folder yang sudah buat dan buktikan dengan menampilkan
isi folder
Jawaban
1. File baru nama_nim dan membuat folder

2. Mengisi folder yang telah dibuat

3. Copy file yang telah dimasukkan dalam file baru
4. Menghapus file dan folder serta isinya tadi

75


1.7 Kesimpulan
Dari yang saya dapat Sistem operasi Debian sudah biasa digunakan sebagai
server dalam jaringan komputer. Untuk membangun sebuah server Debian
dengan aplikasi seperti DHCP server (memberi IP otomatis pada client), DNS
server (memberi nama server untuk meudah diingat), FTP server (memberi
layanan transfer file), NTP server (memberi atur waktu terpusat pada server),
telnet (control client secara remote) maupun proxy server maka kalian harus
memahami beberapa perintah dasar dari linux untuk kemudahan melakukan
konfigurasi server.

1.8 Lampiran

76


LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

Penyusun :
Muhammad Risky (210631100119)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

77


Modul 6 : DHCP & DNS SERVER DI LINUX

Nama / NIM : Muhammad Risky / 210631100119

Hari / Tanggal : Senin, 31 Oktober 2022

Hasil Praktikum :

1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi IP pada sistem operasi debian
2. Mahasiswa mampu membuat DHCP server pada jaringan komputer Lokal
3. Mahasiswa mampu memahami DNS Server
4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi DNS server

1.2 Landasan / Dasar Teori
A. Pengertian TCP/IP
TCP/IP ( Singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
yang diterjemahkan menjadi Protokol kendali transmisi/Protokol Internet,
yang merupakan gabungan dari protocol TCP dan IP sebagai sekelompok
protocol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data
dari satu computer ke computer lain dalam jaringna internet yang akan
memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini
tidaklah dapat berdiri sendiri karena memang protocol ini berupa kumpulan
protocol ( protocol suite). Protokol ini juga merupakan protocol yang paling
banyak digunkan saat ini, karena protocol ini mampu bekerja dan diterapkan
pada lintas perangkat lunak dalam berbagai system operasi istilah yang
diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
B. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Dynamic Host Configuration Protocol, digunakan untuk melayani request
Ip Address dari client. Client akan meminta Ip Address pada server,
kemudian server akan memberikan alokasi ip yang tersisa.
C. Pengertian DNS (Domain Name Server)
DNS merupakan singkatan dari Domain Name System yang merupakan
sebuah sistim untuk menyimpan informasi tentang nama host atau nama

78


domain dalam sebuah basis data tersebar (distributed database) di dalam
jaringan komputer yang menggunakan TCP/IP.
D. Fungsi DNS
Fungsi DNS adalah untuk menerjemahkan sebuah nama domain ke bentuk
ip address. Perlu kita ketahui sebenarnya pengalamatan pada jaringan
komputer adalah menggunakan deretan angka biner yang biasa kita kenal
dengan ip address. Pastinya, untuk dapat mendapatkan hasil yang maksimal
dalam sebuah jaringan, kita membutuhkan networking hardware atau
perangkat keras jaringan yang juga dapat diandalkan.
Untuk memudahkan dalam mengingat sebuah nama host biasanya kita
membuat domain name sebagai contoh www.google.com nama tersebut di
buat untuk membantu memudahkan pengguna mengingat alamat tersebut
yang menggunakan alamat ip address 173.194.72.103.
Nah, ketika kita menggunakan internet dan membuka alamat tersebut,
biasanya kita hanya mengetikkan nama domain saja atau tidak
menggunakan ip address, di sinilah peran DNS yaitu menerjemahkan
domain www.google.com tersebut ke ip address 173.194.72.103 agar dapat
di identifikasi di dalam jaringan.
DNS memberikan manfaat bagi pengguna dari kelebihan yang di milikinya
seperti yang telah di singgung di atas, pengguna tidak perlu lagi mengingat
ip address tapi cukup dengan mengingat host name saja, berikutnya DNS
juga dapat konsisten karena sebuah IP address boleh berubah namun
hostname yang di gunakan tidak akan berubah.
E. Cara Kerja DNS
DNS melakukan tugas sebagai interpreter atau menerjemahkan nama
komputer ke bentuk biner ip address atau memetakan setiap nama komputer
ke dalam bentuk ip address. Komputer yang meminta request di sebut juga
dengan DNS client atau resolver sedangkan DSN penerjemah di kenal
dengan DNS Server.
DNS melakukan tugas sebagai interpreter atau menerjemahkan nama
komputer ke bentuk biner ip address atau memetakan setiap nama komputer
ke dalam bentuk ip address. Komputer yang meminta request di sebut juga

79


dengan DNS client atau resolver sedangkan DSN penerjemah di kenal
dengan DNS Server.
Resolver atau client akan mengirimkan request ke server berupa queries,
kemudaian Name Server akan merespon dengan cara mengecek ke lokal
databasenya, dan bila mana queri tidak di temukan maka Name Server akan
menghubungi Name Server lainnya dengan mengirimkan queri sebelumnya,
jika request tidak berhasil di tangani maka Name Server akan mengirimkan
message failure kepada client.
Proses kerja di atas di sebut juga dengan forward lookup query dimana
permintaan client di proses dengan cara memetakan nama komputer (host)
ke bentuk IP address.
1.3 Alat dan Bahan
1. Hardware : PC/Laptop
2. Software : VirtualBox, Linux Debian
3. Bahan : Modul 6 DHCP & DNS Server di Linux
1.4 Langkah – Langkah Percobaan
A. DHCP Server
1. Desain Jaringan antara Server dan Client

a. DHCP Server pada praktikum ini menggunakan virtual box. Maka
aturlah network pada virtualbox dengan mode Host Only Adapter :
digunakan virtualbox(dhcp) server untuk terhubung dengan client
(berupa komputer kalian/sistem operasi windows)

2. Instalasi Software via DVD/CD Cara ini kita gunakan jika server Debian
tidak terkoneksi ke Internet, alias hanya untuk jaringan Lokal. Kelebihanya
adalah installasi software lebih cepat dibanding installasi melalui media
jaringan. Masukan CD/DVD Debian pada DVDROM. Dalam virtual box
dapat kalian lakukan :

80


119_Muhammad Risky

Kemudian lakukan perintah :
#apt-cdrom add
#apt-get update

3. Instalasi Menggunakan Jaringan Komputer yaitu installasi software melalui
media jaringan, dibutuhkan sebuah server khusus yang bernama Repositori
Server. Repositori Server tersebut berisi file-file binary dari seluruh paket
software sebuah distro Linux. Dimana pada nantinya software tersebut
dapat didownload, atau bahkan diinstall langsung oleh client Linux melalui
media jaringan. Semua alamat repositori diletakan pada file sources.list
berikut.
nano /etc/apt/sources.list

Update database repositori, agar dapat mengenali seluruh paket software
yang tersedia

`# apt-get update # apt-get upgrade

4. Konfigurasi TCP/IP
A. Mengaktifkan Ethernet Card
Network Internet Card (NIC) atau Ethernet di Linux Debian 9 ini diberi
nama enp0s3 (IPv4) dan enp0s8 (IPv6). Dan untuk interface Local
Loopback diberi nama lo. Untuk mengetahui interface apa saja yang
terpasang pada server Debian, gunakan perintah ifconfig. ( lo ) atau
interface Loopback. jangan pernah sekalikali untuk menon-aktifkan
interface Loopback tersebut. Sebab interface tersebut digunakan oleh

81


aplikasi-aplikasi server Debian agar dapat berjalan pada computer
Localhost Pastikan nama untuk Ethernet tersebut, default untuk Ethernet
pertama adalah enp0s3.
B. Mengkonfigurasi TCP/IP
1) Hidupkan Hidupkan Komputer Server anda yang sudah terinstall

linux Debian Kemudian login.
Lalu masuk kedalam folder etc/network dan edit file interfaces

#nano /etc/network/interfaces
2) Setelah masuk dalam file interfaces. Silahkan tambahkan/ubah IP

Address. Disinilah tempat kita mengatur IP dan menambahkan IP
Address yang berhubungan dengan pengalamatan IP.

119_Muhammad Risky

Sesuaikan nomor IP server dengan rencana kalian pada desain
jaringan komputer tersebut. Setelah selesai maka simpanlah.
3) Kemudian jangan lupa restart paket setelah di konfigurasi

#etc/init.d/networking restart
Untuk cek keberhasilan pemberian IP, gunakan perntah ifconfig.
Jika IP tidak berubah lakukan kembali perintah restart tersebut.

119_Muhammad Risky

82


4) Untuk memeriksa keberhasilan IP Server terhubung dengan Client
yaitu mengkonfigurasi TCP/IP pada OS Windows. (jangan lupa
pada virtualbox pengaturan network pada mode Host-Only Adapter)
119_Muhammad Risky

119_Muhammad Risky

5) Setelah itu lakukan proses perintah ping baik dari server ke client
maupun sebaliknya. Jika tidak berhasil cek kembali konfigurasi
tersebut.

5. Konfigurasi DHCP Server
1) Pertama kita login pada Debian Server Linux kita, dan melakukan cek
paket DHCP dengan perintah :
#apt-cache search dhcpd
2) Lihat hasilnya dan carilah nama paket dari DHCP Server
119_Muhammad Risky
3) Setelah paket ada, kita lakukan instalasi caranya;
#apt-get install isc-dhcp-server
83


4) Kemudian masuk ke folder dhcp caranya;
# cd /etc/dhcp

Kemudian ketikkan ls untuk melihat isi direktori dan pastikan ada file
dhcpd.conf Sebelumnya kita backup file tersebut untuk menghindari
kehilangan atau kesalahan konfigurasi file

etc/dhcp#cp dhcpd.conf dhcpd.conf.backup
Kemudian ketikkan ls untuk melihat apakah file dhcpd.conf.backup
tersebut sudah di copy
5) Sekarang kita lakukan konfigurasi dhcp server dengan melakukan edit
pada file dhcpd.conf

etc/dhcp # nano dhcpd.conf
a. Sesuaikan dengan NameServer kalian

119_Muhammad Risky
b. Sesuaikan IP DHCP, Range IP DHCP untuk Client

119_Muhammad Risky

6) Setelah itu masuk ke folder default caranya;
#cd /etc/default atau # nano /etc/default/isc-dhcp-server

7) Lalu tambahkan seperti file berikut

119_Muhammad Risky

8) Setelah konfigurasi selesai, layanan DHCP direstart dengan perintah
#service networking restart / #/etc/init.d/isc-dhcp-server
restart

84


9) Lakukan tes dhcp server dengan client. Dengan cara malakukan
pengaturan IP otomatis pada komputer client kemudian lakukan
perintah
ipconfig /release ipconfig /renew ipconfig
Pada computer client untuk melihat IP yang didapatkan oleh Client

B. DNS Server
1. Setelah kita mengatur DHCP Server dan Pengalamatan Jaringan diatas
tadi, maka lakukan penginstalan paket untuk DNS Server dgn perintah
119_Muhammad Risky
2. Setelah itu kita masuk pada direktori /etc/bind dengan perintah :
119_Muhammad Risky
3. Selanjutnya copy file perintah cp db.local menjadi nama file risky
119_Muhammad Risky
4. Copy file cp db.127 menjadi nama file 119
119_Muhammad Risky
5. Selanjutnya ketikan perintah nano named.conf.local. Ubah menjadi
seperti gambar ini
119_Muhammad Risky

6. Kemudian ketik dan edit file nano risky dan ubah menjadi :
119_Muhammad Risky

85


7. Kemudian ketik dan edit file nano 119 dan ubah menjadi :
119_Muhammad Risky

8. Lalu tambahkan “search, nameserver, domain” pada perintah nano
/etc/resolv.conf menjadi seperti ini :
119_Muhammad Risky

9. Setelah itu restart paket layanan bind9 dengan perintah /etc/init.d/bind9
restart
119_Muhammad Risky

10. Setelah itu cek konfigurasi paket bind9 dengan perintah nslookup
119_Muhammad Risky

11. Lalu kita beralih ke Client Windows untuk mengecek apakah sudah
terkoneksi dengan adapter dari server Linux dan mendapatkan DHCP
dan DNS Server
119_Muhammad Risky

86


1.5 Hasil dan Analisa

Analisa :
Pada gambar diatas bahwasannya kita telah mengkonfigurasi dari 2 paket yaitu
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) dan DNS (Domain Name Server)
yang dimana DHCP memberikan IP secara otomatis kepada client ketika client
meminta layanan DHCP kepada server. Sedangkan DNS Server ini yaitu
mengakses pengalamatan secara domain (.com, .org, .net) atau bisa dikatakan
mengakses dengan nama alamat domain bukan hanya IP address saja. Pada
praktikum saya diatas saya menggunakan Linux Debian 9 yang dimana adapter
menggunakan VirtualBox Host-Only Adapter yang terhubung antar Adapter
VirtualBox sebagai Server dan OS Windows sebagai Client. Dan Client meminta
IP Secara DHCP dan DNS dalam pengkonfigurasian di Server lalu akan
diujicobakan di Client dan sukses.

87


1.6 Tugas
1. Lakukan langkah konfigurasi DHCP Server dengan perangkat anda
2. Pada konfigurasi DHCP server, desain alamat IP sesuai dengan nim masing-
masing
3. Lakukan konfigurasi DNS Server
4. Pada konfigurasi DNS ubah name server menjadi Nama Anda.net dan ip
server 192.168.NIM.1
Jawaban
1. Konfigurasi DHCP Server

88


2. Pengalamatan IP DHCP Server
3. Konfigurasi DNS Server

89


4. DNS Server risky.net dan IP 192.168.119.1

1.7 Kesimpulan
A. DHCP Server
Dynamic Host Configuration Protocol digunakan untuk melayani request IP
Address dari client. Client akan meminta IP Address pada server, kemudian
server akan memberikan alokasi ip yang tersisa dari server DHCP tersebut.
B. DNS Server
Merupakan sebuah sistim untuk menyimpan informasi tentang nama host
atau nama domain dalam sebuah basis data tersebar (distributed database)
di dalam jaringan komputer yang menggunakan TCP/IP. Yang nantinya
akan diakses menggunakan nama unik atau/domain (.org, .com, .net, dll)

1.8 Lampiran
90


91


LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

Penyusun :
Muhammad Risky (210631100119)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

92


Modul 7 : Web Server

Nama / NIM : Muhammad Risky / 210631100119

Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2022

Hasil Praktikum :

1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui metode membangun Web Server pada system operasi Linux
2. Mengetahui cara instalasi Web Server pada system operasi Linux
3. Mengelola Web Server pada system Linux

1.2 Landasan / Dasar Teori
A. Web Server
Web server jika diartikan secara harafiah, berarti penyedia web atau
penyedia jaringan. Dari arti katanya saja sudah cukup dapat dipahami kira-
kira apa tugas dan fungsi darisebuah web server. Pengertian dari web server
yang diminta disini, artinya tidak begitu jauh dari pengertian kasarnya,
karena tugas dari sebuah web server dalam keterkaitannya di bidang
jaringan komputer adalah sebagai perangkat lunak yang memberikan
layanan web. Web server menggunakan protocol yang disebut dengan
HTTP (HyperText Transfer Protocol). Jadi, secara teknisnya ketika
seseorang/client yang berada dalam jaringan menggunakan sebuah browser
maka web browser akan mengiriman permintaan HTTP atau HTTPS, lalu,
web server akan merespon dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk
halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Ada
banyak web server yang ada, akan tetapi yang paling banyak digunakan saat
ini adalah apache dan microsoft internet information service. Web server
jika diartikan secara harafiah, berarti penyedia web atau penyedia jaringan.
Dari arti katanya saja sudah cukup dapat dipahami kira-kira apa tugas dan
fungsi darisebuah web server. Pengertian dari web server yang diminta
disini, artinya tidak begitu jauh dari pengertian kasarnya, karena tugas dari
sebuah web server dalam keterkaitannya di bidang jaringan komputer

93


adalah sebagai perangkat lunak yang memberikan layanan web. Web server
menggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer
Protocol). Jadi, secara teknisnya ketika seseorang/client yang berada dalam
jaringan menggunakan sebuah browser maka web browser akan
mengiriman permintaan HTTP atau HTTPS, lalu, web server akan
merespon dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-
halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Ada banyak web
server yang ada, akan tetapi yang paling banyak digunakan saat ini adalah
apache dan microsoft internet information service.
a. Structural Layer
b. Presentation Layer
c. Behavioural Layer
B. Jenis – Jenis Web Server
Banyak web server yang ada dan berkembang, baik yang bersifat Free
maupun berbayar. Beberapa diantaranya:
a. Apache Web Server – The HTTP Web Server
b. Apache Tomcat
c. Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)
d. Lighttpd
e. Jigsaw
f. Sun Java System Web Server
g. Xitami Web Server
h. Zeus Web Server
Namun web yang terkenal dan yang sering digunakan adalah Apache dan
Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan web server
yang bersifat open source, apache ini dapat digunakan di bayak platform,
antara lain platform dalam lingkungan Linux dan juga pada Windows.
Sedangkan microsoft internet information service (IIS) hanya dapat
beroperasi pada sistem operasi windows saja.

94


1.3 Alat dan Bahan
1. Hardware : Laptop / PC
2. Software : VirtualBox, Linux Debian 9, Web Browser
3. Bahan : Modul 7 Web Server

1.4 Langkah-langkah Percobaan
Konfigurasi Web Server
1. Install paket Web Server

2. Masuk ke direktori #cd /etc/apache2/sites-available/
3. Copy Website default menjadi website yang kita buat
4. edit file risky.conf

5. disable website default

95


6. enable website yang telah kita buat
7. pindah ke direktori /var/www
8. buat folder website yang telah kita buat
9. pindah ke folder risky
10. buat file .html

11. restart service apache2

96


Click to View FlipBook Version