keputusan perubahan yang dimana kita ikut serta dalam proses pengambilan
keputusannya. Upaya partisipasi ini seperti pedang bermata dua. Disatu sisi,
jika karyawan yang dilibatkan dalam proses partisipasi ini memiliki kompetensi,
maka akan menghasilkan keputusan yang bermakna, mengurangi tingkat
resistensi, mendapatkan komitmen, dan meningkatkan kualitas keputusan
untuk sebuah perubahan. Namun pada sisi lain, proses partisipasi ini dapat
membuat keputusan yang buruk dan memakan waktu yang lama.
C. Memberikan Dukungan dan Komitmen
Dukungan dan komitmen perusahaan kepada karyawan sangatlah
penting dalam proses perubahan untuk dapat meminimalisir rasa takut dan
kecemasan dari karyawan. Memberikan konsultasi dan terapi, memberikan
pelatihan keahlian-keahlian yang baru, adalah beberapa langkah yang
menunjukkan dukungan dan komitmen perusahaan untuk mendampingi
karyawan dalam proses perubahan ini. Kepada karyawan-karyawan yang
menolak perubahan ini dapat dilakukan dengan memberikan pensiun dini
ataupun memberikan golden shake hand.
D. Membangun Hubungan Yang Positif
Karyawan akan lebih bersedia untuk menerima perubahan apabila
karyawan memiliki kepercayaan terhadap manajemen yang menerapkan proses
perubahan. Jika manajemen mampu memfasilitasi terciptanya hubungan yang
positif, karyawan dapat lebih menerima proses perubahan, bahkan oleh para
karyawan yang tidak setuju akan adanya perubahan.
E. Menerapkan Perubahan Secara Adil
Yang juga menjadi penting untuk mengurangi atau mengatasi adanya
penolakan dari karyawan adalah dengan menerapkan perubahan itu secara adil
kepada seluruh karyawan bahkan termasuk kepada jajaran Top Management.
Ini menjadi penting karena ekspektasi karyawan terhadap perlakuan yang adil
139
adalah sangat penting. Jika misalnya terjadi pengurangan gaji besar-besaran
yang hanya diberlakukan kepada karyawan tingkat paling bawah, menurut
anda, apa yang akan terjadi.
F. Manipulasi dan Kooptasi
Walaupun manipulasi memiliki konotasi makna yang negatif, manipulasi
yang dimaksud disini adalah menyamarkan upaya untuk mempengaruhi proses
perubahan untuk mengurangi resistensi karyawan. Manipulasi dapat dilakukan
dengan cara “memelintir” pesan untuk mendapatkan kerjasama dari karyawan.
Sementara kooptasi adalah metode “buying off” yang mengkombinasikan
manipulasi dan partisipasi. Kooptasi dapat dilakukan dengan misalnya
memberikan jabatan kepada “pemimpin” dari karyawan yang menolak
perubahan. Hal ini dilakukan bukan dengan tujuan untuk mendapatkan solusi
atau saran, tetapi lebih kepada untuk mendapatkan dukungan.
G. Merekrut Orang Yang Menerima Perubahan
Beberapa orang memiliki sikap yang positif dalam menghadapi
perubahan. Orang yang memiliki konsep diri yang positif dan toleransi risiko
yang lebih besar lebih dapat menerima perubahan. Selain merekrut orang yang
terbuka kepada perubahan, menjadi penting untuk memilih tim yang dapat
beradaptasi, dengan tidak hanya mempertimbangkan motivasi indidual
karyawan, tetapi juga motivasi kelompok.
H. Koersi
Cara terakhir untuk mengurangi tingkat resistensi dari karyawan adalah
dengan mengaplikasikan koersi atau mengaplikasikan ancaman secara langsung
kepada para karyawan yang menolak adanya perubahan. Namun cara ini juga
dapat semakin meningkatkan pertentangan serta dapat meningkatkan turn over
ratio.
140
13.6. Pendekatan Dalam Manajemen Perubahan Organisasi
A. Unfreezing the status quo
Upaya-upaya untuk mengatasi tekanan-tekanan dari kelompok
penentang & pendukung perubahan. Status quo dicairkan biasanya, kondisi
yang sekarang (status quo) diguncang sehingga orang merasa kurang nyaman.
B. Movement to the new state
Secara bertahap tapi pasti, perubahan dilakukan. Jumlah penentang
perubahan mulai berkurang. Sedangkan jumlah pendukung bertambah. Untuk
mencapainya hasil-hasil perubahan harus segera dirasakan.
C. Refreezing the new change to make it permanent
Jika kondisi yang diinginkan tercapai, stabilkan kondisi melalui aturan-
aturan baru, sistem konvesasi baru dan cara pengelolaan organisasi yang baru
juga. Jika berhasil maka jumlah penentang akan sangat berkurang, sedangkan
jumlah pendukung semakin banyak.
141
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji dan Sri Suyati,1995, Perilaku Keorganisasian, Pustaka Jaya,
Jakarta
Ardana, I Komang., Mujiati, Ni Wayan., Utama, I Wayan Mudiartha.,
Manajemen sumber Daya Manusia, Graha Ilmu
Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Arifin, Anwar, 2003, Komunikasi Politik (Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi &
Komunikasi Politik Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta
Atmadja, Stanley S. (2012). Inside the Giant Leap How Abundance Mind
Creates Performing Climate to Achieve Extraordinary Result. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Bangun, Prof. Dr. Wilson S.E M.Si., 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Erlangga, Jakarta
Bennet, Luthans, F., 1995, Organizational Behavior, 7th Ed., McGraw Hill
International Edition.
Bimo, Walgito. 2004, Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta, Andi Offset
Charles, Hampden Turner, 1992, Creating Corporate Culture, business
Economics, Penerbit London
Davis, Keith, & Newsstrom, W, Jhon, 1989, Human Behavior A Work
Organizational Behavior, New York McGraw Hill International
Djatmiko, Yayat Hayati, 2003, Perilaku Organisasi, Penerbit Alfabeta, Bandung
Fahmi, Irham ( 2012). Manajemen Kepemimpinan : Teori &Aplikasi. Cetakan
Kesatu. Bandung : Alfabeta.
Fred Luthns, 2005, Perilaku Organisasi. Penerjemah Andhika Yuwono,
Yogyakarta: Andi
Gaffar, Mohammad Fakry. 1991.Komunikasi Organisasi Teori dan Proses. IKIP.
Bandung
142
Gerungan, W.A., (2009), Psikologi Sosial, PT Refika Asitama, Bandung.
Gibson, James,L. 2000. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Edisi ke-5.
Cetakan ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gitosudarmo, Indriyo, 2000, Perilaku Keorganisasian, BPFE, Yogyakarta
Hampden, Charles Turner, 1994, Corporate Culture, London, Judy Piatkus Ltd
Handoko, T. Hani. Manajemen, Edisi Kedua. BPFE: Yogyakarta. 2000.
Hasibuan, Malayu.S.P, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT, Bumi
Aksara, Jakarta Hofstede, Geert, 1997, Culture‟s and Organization, New
York, Washington D.C London, Me Craw-Hill,
Indrawijaya, Adam, 1989, Perilaku Organisasi, Penerbit Sinar Baru Bandung
John C. Maxwell, 2011, The 5 Levels Leadership, Mic PPublishing Surabaya
Jones, Gareth R, 1995, Organizational Theory, Text and Cases, USA, Addison
Wesley, Inc. Kartono, Kartini, 2003, Pemimpinan Dan Kepemimpinan, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta
Kast, Feremont E, James F Rosenweig, Organisasi dan Manajemen. Edisi ke
empat, Terjamahan Hasymi Ali, Penerbit Bumi Aksara Jakarta
Keban, Yeremias, 2008, Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik, Konsep,
Teori dan Isu. Penerbit Gaya Media, Yogyakarta
Krech, Crutch Field, Ballached, Individu In Society, Berkeley, New York
University, California.
Kumorotomo, Wahyudi, 2008, Etika Administrasi Negara, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta Mangkunegara, Anwar, Prabu, 2005, Perilaku Dan
Budaya Organisasi, Penerbit Refika Aditama, Bandung
Luthns, Fred. 2005, Perilaku Organisasi. Penerjemah Andhika Yuwono,
Yogyakarta: Andi)
Muhammad, Ami. 1989. Komunikasi Organisasi.
Muhyadi. 1989, Organisasi Teori, struktur dan proses. Jakarta, Lembaga
Pendidikan dan Kependidikan
143
Mujiasih, Endah. (2015) "Hubungan antara persepsi dukungan organisasi
(perceived organizational support) dengan keterikatan karyawan." Jurnal
Psikologi 14.1: 40-51.
Myers & Myers. 1987. Teori- Teori Manajemen Ko-munikasi. Bahana Aksara
Jakarta.
Nawawi, Hadari. H, Prof,Dr, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta
Ndraha, Taliziduhu, 2003, Budaya Oraganisasi, Penerbit Rineka Cipta Jakarta
Noor, Isran, 2012, Politik Otonomi Daerah, Untuk Penguatan NKRI, Penerbit
Steven Strategic Study.
Ouchi, William G, 1981. Theory Z.: How American Business Can Meet The
Japanese Challenge, Tokyo Japan: Reading-Mass: Addison Wesley Publ.
Coy. Inc
Pace, R. Wayne dan Don F Faules, 2006, Komunikasi Organisasi, Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Penerjemah Deddy Mulyana, Penerbit
PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku Organisasi. Jakarta : Indeks.
Robbins, Stephen.P, 2001, Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, PT
Prenallindo, Jakarta
Robbins. Stepen P. 2003. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarat : PT
Indeks
Schein, E.H. 1992, Organizational Culture and Leadership: A Dynamic View,
Jossey-Bass, San Fransisco.
Siagian P. Sondang. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.
2003
Siagian, Sondang, 1997, Manajemen Sumberdaya Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta
Sigit, Soehardi, 2003, Perilaku Organisasional, Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa, Yogyakarta
144
Sofyandi, Herman dan Iwa Gamiwa, 2007, Perilaku Organisasional, Graha Ilmu,
Yogyakarta Solomon, Robert,C, 1987, Etika Suatu Pengantar, Penerbit
Erlangga, Jakarta
Stephen P, robbins, perilaku organisasi edisi 12; salemba empat; 2009, Jakarta
Sukarno, Edi, 2002, Sistem Pengendalian Manajemen Suatu Pendekatan
Praktiks, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahir, Arifin, 2010, Kebijakan Publik dan Transparansi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Pustaka Press Indonesia, Jakarta
Thoha, Mifta, 2007, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Usmara. 2005 Handbook of Organizations, Kajian dan Teori Organisasi.
Yogyakarta. Penerbit : Amara Books
Xie, A., Rau, L.P., Tseng, Y., Su, H., Zhao, C., 2008. Cross-cultural influence on
communication effectiveness and user interface design. International
Journal of Intercultural Relation, 32 (1), 80-91
145