Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-4, bagi yang
belum, Bapak/Ibu bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)
D. Pengayaan dan Remedial
1. Pengayaan
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
Silahkan Anda isi, kunci determinasi jenis daun dari A. hingga H. berikut ini
b. Materi,
Untuk kelas PJJ, Bisa diakses di https://plantlet.org/plant-identification-terms/#
Untuk kelas tatap muka, telah terlamir di bagian Lampiran (no. 2 mengenai materi)
c. Asesmen Pengayaan
(Jumlah kunci determinasi yang benar) x 1,25 = Nilai
2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
51
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
b. Materi (Terlampir)
c. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau Bapak/Ibu
bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.
52
E. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Materi : Klasifikasi dan Determinasi
Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :
A. Tujuan:
1. Anda mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk poster
berdasarkan klasifikasi dikotomi.
2. Anda mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan menyajikan data
satu spesies tertentu melalui Poster
B. Kegiatan:
Perhatikan gambar keanekaragaman hayati Indonesia di bawah ini. Kemudian pilih 10 organisme
(5 hewan dan 5 tumbuhan) yang Anda kenali sebagai hewan/tumbuhan khas di daerah Anda,
sebagai bahan pekerjaan Anda di LKPeserta didik.
https://images.app.goo.gl/Q1hanNyim3dPzLf4A
Berdasarkan morfologi dari keempat organisme yang Anda pilih tersebut, setujukah Anda
dengan pernyataan berikut:
“Kesepuluh organisme tersebut berasal dari kelompok famili yang sama; dan Jika keempatnya
punah dari muka Bumi, maka tidak ada dampak apapun bagi kehidupan manusia”
53
Lanjutan…
1. Ya, saya Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena ___________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Tidak, saya Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena ____________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
2. Bukti bahwa alasan (persetujuan/ketidak-setujuan)* saya atas pernyataan tersebut adalah,
melalui pohon dikotomi yang saya buat.
54
Keterangan: *) lingkari pilihan Anda.
Lanjutan…
3. Berdasarkan pengisian nomor 2, maka kunci dikotominya adalah, (Perhatikan contoh).
P1. apakah mereka memiliki kaki?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P3
P2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P5
P3. Apakah mereka ………
… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud
4. Berdasarkan kegiatan nomor 1 hingga nomor 3. Apakah Anda masih berada pada pernyataan
Anda bahwa Anda (menyetujui/tidak menyetujui)* pernyataan di awal LKPeserta didik?
Ya, saya Setuju/tidak setuju* dengan pernyataan tersebut. Karena
2. Materi
3. SOurgmabneisrmrefpeerertnasmi abeylaaijtaur(_g_u_ru__d_a_n__s_is_w__a_y_a_n)gmbeimsailidkiiackirsi-ecsirdi_i_I_n_t_e_rn_e_t__m_a_u_p_u__n_c_e_t_a_k_.___
______________________________________________________________________________
dan manfaat____________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Organisme kedua yaitu (________________) memiliki ciri-ciri___________________________
_____________________________________________________________________________
dan manfaat ___________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Organisme ketiga yaitu (________________) memiliki ciri-ciri____________________________
______________________________________________________________________________
dan manfaat____________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
KeteOrargnagnaisnm:e*k)elienmgkpaatriyapitiulih(_a_n__A_n_d__a_._______) memiliki ciri-ciri_________________________
dan manfaat ___________________________________________________________________
55
2. Materi
Bapak/Ibu bisa mengakses materi ini pada link
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf
A. Pengertian Klasifikasi Mahluk Hidup
klasifikasi makhluk hidup merujuk pada kegiatan pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri yang terlihat pada setiap makhluk tersebut.
Kegiatan pengelompokkan ini bukan hal yang mudah, sebab diperlukan ketelitian dalam
menentukkan parameter yang digunakan sebagai ciri khas atau pembeda dari organisme
lainnya. Itu berarti, diperlukan upaya observasi lebih lanjut pada beberapa organisme yang
kemudian dipilih menjadi sebuah kategori atau kelompok.
Parameter yang digunakan dalam pengelompokan makhluk hidup, bisa berdasarkan
tempat hidup atau habitat, ukuran dan bentuk, ciri morfologi tau anatomi, serta manfaat dari
makhluk hidup tersebut. Ilmu yang mempelajari mengenai klasifikasi makhluk hidup pada
tingkat-tingkat berbeda atau takson berbeda dikenal dengan istilah taksonomi yang dipelopori
oleh Carolus Linnaeus sebagai bapak taksonomi dunia. Ilmu taksonomi menjadi salah satu
ilmu yang sangat dinamis karena perkembangannya akan terus disesuaikan seiring dengan
ditemukannya spesies baru. Oleh sebab itu, pengelompokan makhluk hidup dari awal
ditemukan sampai saat ini telah mengalami beberapa kali perkembangan dari mulai sistem
klasifikasi 2 kingdom hingga 6 kingdom.
B. Tahapan Klasifikasi Mahluk Hidup
a. Pengamatan Sifat Mahluk Hidup
Proses yang dilakukan adalah mengidentifikasi makhluk hidup dengan cara
mengamati dari tingkah laku, bentuk morfolofi, anatomi, dan fisiologi (fungsi faal
tubuh).
b. Pengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri yang diamati
Proses pengelompokkan makhluk hidup dilakukan berdasarkan ciri dan sifat atau
persamaan dan perbedaan yang diamati.
c. Pemberian nama Mahluk hidup
Setelah dikelompokkan, langkah klasifikasi selanjutnya adalah member nama
makhluk hidup agar lebih mudah dipahami. Sistem penamaan makhluk hidup salah
satunya adalah system tata nama ganda (Binomial Nomenclature).
C. Takson dalam Klasifikasi Mahluk Hidup.
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis yang berarti susunan, penyusunan,
penataan atau taxon yang berarti unt dalam klasifikasi objek biologi, dan nomos yang
berarti hokum. Tingkatan makhluk hidup pada taksonomi disebut takson. Tiap takson
56
menunjukkan kesamaan sifat yang banyak. Tingkatan takson dari yang paling tinggi
hingga paling rendah dituliskan sebagai berikut.
Takson pada Tumbuhan dengan contoh Rosa gallica
https://images.app.goo.gl/2Mq6Ts7hkbgVsKdW8
57
Takson pada Tumbuhan dengan contoh Ursus americanus
https://images.app.goo.gl/4PoEAFCdiGRkWY2p7
D. Sistem Nama Ganda (Binomial Nomenclature)
1. Penulisan spesies
Terdiri atas dua kata
Menggunakan huruf latin
Ditulis cetak miringatau cetak tegak tapi digarisbawahi
Kata pertama menunjukkan marga (genus), diawali huruf kapital
Kata kedua menunjukkan penunjuk spesies, diawali huruf kecil
Jika ada dua kata penunjuk spesies, maka untuk hewan kedua kata penunjuk spesies
dipisah, sedangkan untuk tumbuhan digabung atau diberi tanda hubung
Varietas dipisah
Contoh penulisan:
Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu)
Panthera tigris sondaica atau Panthera tigris sondaica (harimau jawa)
2. Penulisan Familia (suku)
Ditambah akhiran –aceae (untuk tumbuhan), dan diakhiri –idea (untuk hewan)
Contoh: Canidae (familia anjing) dan Solanaceae (familia terung-terungan)
3. Penulisan Ordo (bangsa)
Ditambah akhiran –ales
Contoh: Zingiberales
4. Penulisan Classis (kelas)
Ditambah akhiran –nae atau diambil dari ciri khas organisme tersebut
Contoh Equisetinae, Mycotina
E. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
Pada konteks keanekaragaman hayati, pengelompokan sangat perlu untuk dilakukan.
agar mempersempit objek kajian, sehingga akan mempermudah untuk mengenal,
mempelajari, dan akhirnya memanfaatkan makhluk hidup untuk kepentingan manusia.
Pengelompokan makhluk hidup dapat dilakukan dengan berbagai sistem. Sistem
pengelompokkan tersebut yaitu artifisial, natural, dan filogeni.
1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)
Sistem klasifikasi buatan merupakan suatu cara pengelompokan berdasarkan pada
karakter-karakter yang dihubungkan dengan kepentingan manusia. Misalnya pada
tumbuhan terdapat beberapa cara penggolongan, diantaranya berdasarkan:
a. Umur
Kita mengenal ada tumbuhan semusim/setahun (annual), contoh diantaranya Cabe,
Tomat, dan Bunga Matahari. Ada juga yang tahunan, contoh diantaranya Jati,
Kihujan, Mangga, Alpukat, dan Jambu Air.
b. Kegunaannya
58
Pengelompokan berdasarkan kegunaan misalnya tanaman pangan seperti Padi,
Singkong, dan Kentang. Tanaman obat misalnya Binahong, Mahkota Dewa, dan
Sirih. Tanaman perkebunan, seperti Jati, Mahoni, Gaharu, dan lain-lain.
c. Habitatnya
Berdasarkan habitatnya dikenal tumbuhan xerofit (tumbuhan yang dapat bertahan di
daerah kering, seperti Kaktus, ada juga tumbuhan hidrofit (tumbuhan air seperti
Kangkung, Genjer, Teratai, dan lain-lain).
d. Kandungan gizi atau zat utamanya
Dalam pengelompokkan ini dikenal diantaranya tumbuhan sumber karbohidrat
seperti Padi, Singkong, Sagu, dan lain-lain. Tumbuhan sumber protein seperti
Kacang Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau. Tumbuhan sumber lemak seperti
Kelapa Sawit, Kemiri, dan Wijen. Melalui pengelompokan secara artifisial ini akan
memudahkan kita untuk mengenal sehingga akhirnya dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia.
2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)
Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada karakter-karakter
alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya berasarkan karakter morfologi.
Pelopor dari sistem klasifikasi alami ini adalah Carolus Linnaeus. Ia adalah yang pertama
kali meletakkan dasar-dasar klasifikasi termasuk sistem tata nama binomial
nomenclature.
Awalnnya, Carolus Linnaeus mengajukan sistem klasifikasi 2 Kingdom, yaitu
Plantae dan Animalia. Namun selanjutnya Whittaker menyempurnakannya menjadi
sistem klasifikasi 5 Kingdom. Kingdom Fungi dikeluarkan dari Plantae, kemudian
membentuk kingdom baru yaitu Monera dan Protista. Monera yaitu golongan organisme
yang merupakan prokariotik, sedangkan Protista yaitu golongan organisme mikroskopis
yang merupakan organisme eukariotik.
Setelah Whittaker, ilmuwan asal Amerika Carl Woese menyempurnakannya
menjadi sistem klasifikasi 6 kingdom, yaitu Eubacteria, Archaebacteria, Protista, Fungi,
Plantae, dan Animalia. Namun selanjutnya Kingdom Protista sudah tidak berlaku karena
anggotanya polyphyletic, yaitu ada yang mendekati karakter tumbuhan, hewan, bahkan
fungi. Sama halnya dengan Kingdom Monera yang sudah tidak valid lagi sebagai suatu
takson karena anggotanya terdiri dari dua golongan yang sangat berbeda karakternya
(Bacteria dan Archaebacteria). Oleh karena itu dibentuklah sistem klasifikasi 3 domain
yang dinilai dapat mewadahi kingdom-kingdom sebelumnya yang bermasalah (Protista
dan Monera). Ketiga domain tersebut yaitu Bacteria, Archaea, dan Eucarya.
Pada sistem alami, klasifikasi tumbuhan biasanya didasarkan pada morfologi dari
alat perkembangbiakannya (bunga) termasuk tipe biji, morfologi akar, batang, dan daun.
Sedangkan pada hewan biasanya diklasifikasikan berdasarkan jumlah sel, keberadaan
tulang punggung, saluran pencernaan, sistem rangka, dan lain- lain.
59
Berikut adalah perkembangan sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 5 kingdom
Sistem 2 Sistem 3 Sistem 4 Sistem 5 Sistem 6
kingdom kingdom kingdom kingdom kingdom
1. 1. 1. 1. 1.
Plantae Monera Monera Monera Eubacteria
2. 2. 2. Fungi 2. 2.
Animalia Plantae Protista Archaebacteria
3.
3. Plantae 3. Fungi 3.
Animalia Protista
4. 4.
Animalia Plantae 4. Fungi
5. 5. Plantar
Animalia
6.
Animalia
3. Sistem Klasifikasi Filogeni
Sistem klasifikasi filogeni merupakan suatu cara pengelompokkan organisme
berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel pertama
hingga menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem klasifikasi ini sangat dipengaruhi oleh
perkembangan teori evolusi. Pada sistem klasifikasi ini terkadang ada organisme yang
secara morfologisnya berbeda, namun ternyata memiliki karakter genetik yang dekat.
Sistem klasifikasi filogeni ini merupakan sistem klasifikasi yang mendasari sistem
klasifikasi modern, yang dipelopori oleh Hudchinson, Cronquist, dan lainnya. Biasanya
klasifikasi modern ini dilakukan dengan memperhatikan kecenderungan evolusi
organisme itu lebih maju atau masih primitif adalah dengan melihat pelestarian atau
penyusutan dari struktur sel atau tubuhnya akibat pengaruh seleksi alam. Sebagai contoh,
dalam klasifikasi modern tumbuhan, Hutchinson mengemukakan pendapat diantaranya:
Tumbuhan berdaun tunggal lebih primitive daripada berdaun majemuk
Tumbuhan dikotil lebih primitive daripada tumbuhan monokotil
Tumbuhan berbiji terbuka lebih primitive dari pada tumbuhan berbijitertutup
Tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik yang banyak lebih primitive dari
pada tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik sedikit.
60
Tumbuhan berbunga mahkota lepas-lepas lebih primitive daripada tumbuhan
berbunga mahkota bersatu.
Pada klasifikasi hewan karakter yang diperhatikan untuk penggolongannya yaitu
jumlah sel tubuhnya dan perkembangan sel tubuhnya, serta jaringan embrionalnya.
Hewan yang memiliki jaringan embrional triploblastik (ada ektoderm, mesoderm,
endoderm) akan memiliki struktur tubuh yang lebih sempurna daripada organisme
diploblastik (ektoderm dan endoderm saja, tapi tidak memiliki mesoderm).
Secara umum, untuk melihat tingkat-tIngkat perkembangan makhluk hidup sebagai
dasar klasifikasinya perlu diperhatikan: struktur selnya (prokariotik/eukariotik); jumlah
sel tubuhnya (uniseluler/multiseluler); jaringan embrionalnya (diploblastik/triploblastik);
bentuk tubuh dan organ tubuhnya (thallus/kormus); pergiliran keturunannya (bentuk
gametofit/sporofit); dan sifat- sifat khas morfologis lainnya seperti perkembangan bagian-
bagian bunganya dibandingkan lainnya.
F. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
Tidak hanya ilmuwan yang dapat membuat suatu sistem klasifikasi, seperti yang
telah dibahas di bagian sebelumnya. Kita dapat melakukan klasifikasi sederhana berdasarkan
karakter yang diinginkan. Banyak metode yang dapat kita gunakan untuk mengetahui identitas
suatu jenis organisme, diantaranya dengan konfirmasi langsung kepada ahlinya, mencocokkan
dengan spesimen, atau dengan menggunakan suatu instrumen yaitu kunci identifikasi atau
kunci determinasi. Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian pertanyaan yang dapat
menggiring kita sehingga dapat mengetahui nama dari jenis organisme yang ingin kita ketahui
identitasnya.
Kunci determinasi tersebut dibuat dengan menyusun serentetan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan karakter dari berbagai jenis tumbuhan tersebut. Untuk
menguji kunci determinasi yang sudah Anda rancang, Anda dapat melakukannya dengan cara
meminta kawan lain untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang tercantum. Jika ia dapat
mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan dengan tepat, maka kunci determinasi tersebut sudah
baik. Model dari kunci determinasi bermacam-macam, namun yang paling sering digunakan
adalah model dikotomi. Kunci dikotomi ini disusun atas dasar pengelompokkan ciri-ciri
makhluk hidup menjadi dua kelompok yang berbeda. Dengan menggunakan dasar persamaan
dan perbedaan sifat ciri (character state) makhluk hidup tersebut, selanjutnya dilakukan
pengelompokkan lagi menjadi dua kelompok kembali hingga akhirnya diperoleh sifat ciri yang
spesifik yang langsung merujuk pada identitas jenis suatu organisme.
Misalnya jika kita akan mengelompokan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan
sekolah berdasarkan morfologi bunga, buah, daun, batang, dan akar, maka kita harus
memahami berbagai tipe morfologi dari organ-organ tumbuhan tersebut. Agar dapat digunakan
oleh orang lain, maka istilah yang digunakan harus istilah ilmiah yang umum. Dalam
perancangan kunci determinasi model dikotomi, pada setiap nomor selalu disusun dua
pernyataan yang saling berkebalikan. Pada setiap pernyataan akan diteruskan menuju nomor
baru yang akan mengarahkan pada dua pernyataan berikutnya, hingga pada akhirnya akan
61
berhenti pada nama/identitas dari organisme tersebut. Untuk lebih jelasnya coba Anda
perhatikan contoh kunci determinasi dibawah ini (dikutip dari Van Steenis, 1997):
Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi, pernyataan yang dibuat
pertama kali adalah pernyataan mengenai sifat ciri morfologi yang paling umum terlebih
dahulu, kemudian selanjutnya diikuti dengan sifat ciri yang semakin spesifik. Kunci
determinasi tersebut merupakan kunci dikotomi karena selalu bercabang dua, jika dibuat
bagannya maka akan seperti Gambar berikut.
62
3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.
Arifin, Z. ___. Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA
Kelompok Kompetensi B, Bab Klasifikasi. Modul Belajar Mandiri. Calon Guru PPPK.
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf
Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
Rauf, F. 2020. Kenali Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Taksonomi, Sistem,
Contoh Soal!. Blog. Eduka Sistem.
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/
63
Pertemuan Ke-4 (8 JP x 45’)
Tujuan :
1. Peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis
bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
2. Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan
erosi Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di
media sosial
A. Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan dasar:
Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlampir di Modul
Artikel Ilmiah mengenai Bioteknologi untuk mengatasi erosi Keanekaragaman hayati.
2. Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): telepon genggam dan jaringan internet
B. Kegiatan Pembelajaran (8 JP)
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang sesuai), dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).
b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat dikirimkan melalui
link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum proses KBM)
c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link pre-
test menggunakan aplikasi yang sesuai).
d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menemukakan apa
manfaat keberadaan Keanekaragaman hayati di lingkungan dan kehidupan
masayarakat.
e. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Ada yang pernah mendengar bahwa
saat ini mahluk hidup yang sudah punah bisa dilestarikan dengan teknologi cloning? ”
Silahkan akomodasi jawaban Peserta didik dengan menuliskan jawabannya di papan
tulis/aplikasi whiteboard bagi kelas PJJ synchronous, atau di kolom komentar pada kelas
asynchronous menggunakan aplikasi yang sesuai
64
2. Kegiatan inti (330 menit)
Bapak/Ibu, fase-fase yang akan dilakukan dalam KBM ini silahkan
dipecah menjadi beberapa pertemuan tatap muka/PJJ, karena
Peserta didik harus melakukan riset dan pembuatan laporan sebagai
produk, yang membutuhkan waktu lebih lama dari proses KBM
biasanya.
a. Fase 1. Orientasi peserta didik kepada masalah
Lakukan brainstorming mengenai Bioteknologi selama 10 menit. Hasil resume yang
dikumpulkan Peserta didik dapat dijadikan pijakan awal mengenai pemahaman dasar
Peserta didik mengenai Bioteknologi.
Bapak/Ibu silahkan mengunduh dua artikel ini untuk dijadikan pemantik ide Peserta
didik dalam pengatasi erosi keanekaragaman hayati.
https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-
lingkungan.html
dan
https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-
lingkungan-akibat-tumpahan-minyak
Setelah artikel tersebut dibagikan kepada Peserta didik (untuk yang PJJ, Bapak/Ibu
berikan link tersebut kepada Peserta didik di kelas online untuk diunduh), kemudian
persilahkan Peserta didik mengkajinya.
Selesai membaca, silahkan Bapak/Ibu tunjuk langsung 5 orang perwakilan kelas
untuk mengemukakan inti dari kedua artikel tersebut. Tuliskan resume dari ke-5
Peserta didik tersebut di papan tulis (atau pada whiteboard application untuk kelas
PJJ saat synchronous atau asynchronous).
Sambil menyimak, persilahkan Peserta didik yang lain membuat resumenya
maksimal sebanyak 2 alinea. Pembuatan resume dilakukan langsung dalam
LKPeserta didik.
Kemudian berikan stimulus berupa pertanyaan, “apakah Anda punya ide lain
mengenai solusi menggunakan Bioteknologi agar erosi keanekaragaman hayati
dapat dicegah dan atau diatasi?”
Ide-ide yang bermunculan harus diakomodasi oleh Bapak/Ibu dengan dituliskan di
papan tulis/whiteboard application untuk dibahas -bagaimana merealisasikannya-,
minimal 3 Peserta didik sebagai contoh bagaimana tindak lanjutnya.
b. Fase 2. Mengorganisasikan peserta didik
Peserta didik duduk berkelompok, kemudian diberikan kesempatan untuk berdiskusi
merancang penyelesaian masalah dengan cara membagi tugas untuk mendapatkan
data/bahan-bahan/alat yang diperlukan untuk merealisasikan ide yang diajukan pada
fase 2
65
Hasil diskusi di tulis dalam LKPeserta didik yang telah diberikan.
c. Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
• Bapak/Ibu di fase ini melakukan pemantauan keterlibatan Peserta didik dalam
mengumpulkan data/bahan/alat selama proses penyelidikan untuk merealisasikan
ide.
Tatap Muka PJJ dengan Gmeet/Zoom*) PJJ dengan GCR**)
Lakukan Pembimbingan berupa Pembimbingan berupa
pembimbingan konsultasi setiap kelompok konsultasi setiap kelompok
berupa konsultasi dilakukan melalui ruang melalui kelas virtual (GCR,
setiap progress yang virtual (Gmeet atau Zoom): Edmodo, dll):
dicapai oleh Peserta Perwakilan kelompok Perwakilan kelompok
didik. Bisa dilakukan memberikan hasil memberikan hasil rancangan
di sekolah untuk rancangan penyelesaian penyelesaian masalah
kelas tatap muka. masalah melalui WA atau melalui postingan di kelas
Hasil pembimbingan email guru. virtual tersebut.
secara berkala Guru menanggapi dan Guru menanggapi dan
dicatat sebagai bahan memberikan saran hasil memberikan saran perbaikan
penilaian rancangan tersebut di hasil rancangan tersebut di
psikomotor. ruang virtual. kolom komentar kiriman
Peserta didik.
Ket.:
PJJ = Pembelajaran Jarak Jauh
*) = Silahkan dipilih sesuai keadaan di sekolah masing-masing
**)= Google Classroom atau pilihan sesuai keadaan di sekolah masing-masing
d. Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Bapak/Ibu di fase ini melakukan pemantauan untuk pembuatan laporan, poster,
pamphlet atau konsep sosialisasi yang akan digunakan Peserta didik berbagai media
presentasi ide yang dihasilkan.
Lakukan pembimbingan berupa konsultasi setiap progress yang dicapai oleh Peserta
didik. Bisa dilakukan di sekolah untuk kelas tatap muka, atau melalui WhatsApp dan
atau aplikasi rapat online lainnya untuk kelas PJJ.
Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian psikomotor.
Yakinkan konten yang digunakan oleh Peserta didik sesuai usia dan sasaran.
Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian kemajuan setiap
kelompok menggunakan Tabel pencatatan di bawah ini (Bapak/Ibu silahkan
kembangkan sesuai kebutuhan).
Kelompok Bimbingan I Bimbingan II Bimbingan III
1 Hasil Saran Hasil Saran Hasil Saran
2
3
66
…
e. Fase 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Peserta didik dipersilahkan untuk presentasi secara berkelompok di kelas mengenai
ide.
Bagi Peserta didik yang mensosialisasikan dengan menggunakan media sosial,
menampilkan idenya, respon dari kolom komentar atau DM, serta ketercapaian
jumlah penonton.
Peserta didik yang lain, menyimak kemudian memberikan masukan dan saran untuk
peningkatan dan perbaikan ide tersebut.
3. Penutup (15 menit)
a. Membuat kesimpulan
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pentingnya
mencegah erosi Keanekaragaman hayati dan ide apa saja hasil pembelajaran untuk
mengatasi erosi Keanekaragaman hayati tersebut
b. Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan
aplikasi yang sesuai)
c. Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.
Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous
Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat Guru meminta Peserta didik untuk
tujuan pembelajaran untuk pertemuan membuka materi yang sudah disediakan di
berikutnya, lalu berikan materi yang ada kelas PJJ, kemudian membuat rangkuman
dalam modul untuk dipelajari oleh Peserta sebanyak satu halaman mengenai materi
didik. yang akan dibahas di pertemuan berikutnya.
Berikan tugas membuat rangkuman materi
tersebut maksimal satu halaman yang
akan dikumpulkan di pertemuan
berikutnya.
d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan aplikasi yang
sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai berikut.
67
Refleksi untuk Peserta Didik
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti apa yang bisa saya lakukan untuk
melestarikan keanekaragaman hayati di daerah saya menggunakan
bioteknologi?
2 Apakah saya ingin melanjutkan kampanye untuk penyelamatan
lingkungan setelah pembelajaran selesai?
Refleksi untuk Guru
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti apa yang bisa dilakukan
untuk melestarikan keanekaragaman hayati di daerahnya
menggunakan bioteknologi?
2 Apakah 90% peserta didik berkeinginan melanjutkan kampanye
penyelamatan lingkungan setelah pembelajaran selesai?
3 Apakah Peserta didik nampak mengikuti pembelajaran dengan
gembira dan antusias?
Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan
apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada remedial teaching:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
68
C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Rancangan Penyelesaian Masalah.
Pemberian nilai pada rasionalisasi rancangan penyelesaian masalah yang diakukan
Peserta didik dengan Indikator:
a. Ide yang diberikan dapat menjelaskan bagaimana erosi keanekaragaman hayati
terselamatkan dengan Bioteknologi.
b. Latar belakang ide rasional dan realistis.
c. Tidak bertentangan dengan norma yang berlaku.
d. Isi dari poster/pamphlet/postingan di media sosial sesuai dengan hasil diskusi
dan saran guru.
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Ide yang diajukan memenuhi 4 indikator tersebut
3 Jika Ide yang diajukan memenuhi 3 dari 4 indikator tersebut
2 Jika Ide yang diajukan memenuhi 2 dari 4 indikator tersebut
1 Jika Ide yang diajukan memenuhi 1 dari 4 indikator tersebut
0 Jika Ide yang diajukan tidak memenuhi satupun indikator tersebut
Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai
6.2. Asesmen Usaha Kelompok,
Indikator:
a. Sosialisasi berupa pembuatan laporan, dan poster atau kampanye di media sosial
b. Anggota kelompok melakukan kolaborasi dalam realisasi ide
c. Partisipasi Anggota kelompok minimal 80% di setiap fase
Rubrik:
Score Deskriptor
3 Ketiga indikator selalu muncul
2 Ketiga indikator sering muncul saat berkelompok
1 Ketiga indikator mulai muncul saat berkelompok
0 Ketiga indilator tidak muncul saat berkelompok
Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/3) x 10 = Nilai
4. Asesmen Sikap
Indikator:
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri
69
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai
Daftar Cek Peserta Didik Indikator Score Nilai
No. Nama Peserta Didik 1234
1.
2.
… … dst.
Bapak/Ibu,
kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test
setelah dilakukan pembelajaran.
Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-4, bagi yang
belum, Bapak/Ibu bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)
70
D. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Materi : Peranan Bioteknologi dalam Mengatasi Erosi Keanekaragaman Hayati
Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :
A. Tujuan :
Anda mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis bioteknologi
(Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi kelangkaan
Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
Anda mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan erosi
Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media
sosial
B. Kegiatan
Anda akan membaca dua artikel ilmiah mengenai cara penanggulangan erosi
Keanekaragaman hayati melalui Bioteknologi. Berdasarkan artikel tersebut, silahkan
ajukan ide atau usulan baru untuk mencegah dan atau mengatasi erosi tersebut.
C. Simpulan yang dapat Anda ambil dari masing-masing artikel tersebut?
Artikel pertama,
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Artikel kedua,
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
D. Apa saja hal yang menurut anda penting untuk dicatat mengenai cara kerja Bioteknologi
dalam mengatasi erosi keanekaragaman hayati?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
71
E. Ajukan pertanyaan terkait catatan mengenai peran bioteknologi dalam mengatasi erosi
keanekaragaman hayati! (gunakan kata tanya apa, kenapa, bagaimana, siapa, kapan, dan
dimana)
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
F. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tulis pertanyaan yang telah dipilih untuk diajukan
alternatif pemecahan masalahnya!
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
G. Berdasarkan pemilihan pertanyaan kelompok, buat rancangan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut!
Rancangan dibuat secara berkelompok dalam bentuk outline, silahkan ditulis
menggunakan word atau tulisan tangan.
Diskusikan dengan guru hasil rancangan anda.
Perbaiki rancangan hasil diskusi dengan guru
H. Presentasi Kelas Solusi/saran untuk kelompok yang
Kelompok Catatan untuk kelompok yang tampil
tampil
I
II
III
IV
V
72
2. Materi
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh seorang
sarjana pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini digunakan untuk
menghasilkan suatu produk dari bahan baku dengan bantuan organisme hidup. Ereky
memperkirakan bahwa krisis pangan dan energi akan dapat diselesaikan melalui
bioteknologi.
Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran yang
bermacam-macam bagi setiap orang. Ada yang berpikir tentang pengembangan jenis
hewan atau mikroorganisme baru melalui rekayasa genetika atau DNA rekombinan, yang
lain bermimpi tentang sumber obat terapi yang lestari bagi umat manusia. Beberapa malah
memiliki visi untuk menumbuhkan tanaman yang bernutrisi tinggi serta tahan terhadap
hama dan penyakit sebagai sumber pangan manusia, yang terus bertambah populasinya.
Jawaban dari pertanyaan ini akan sangat beragam tergantung dari siapa yang kita tanya.
Apakah semua ini merupakan definisi yang tepat untuk istilah bioteknologi? Jawabannya
adalah tidak. Pengertian yang sempit tidak dapat mendefinisikan bioteknologi.
Bioteknologi adalah perpaduan yang harmonis antara biologi dan teknologi.
Secara terminologi, bioteknologi dapat kita artikan sebagai pemanfaatan sistem biologi,
makhluk hidup dan produknya untuk mengubah atau memperbaiki kesehatan umat
manusia dan lingkungannya. Dengan merangkum semua pengertian di atas maka
bioteknologi dapat kita definisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip dasar sains dan
perekayasaan atas proses material dengan bantuan agen biologi untuk menghasilkan
berbagai barang dan jasa. Tampaknya keunggulan bioteknologi telah mengambil alih dan
menjadi revolusi baru dalam ilmu biologi, melalui pengelolaan produk- produk alami
menggantikan proses kimiawi dan industri.
Bioteknologi modern dapat kita klasifikasi ke dalam berbagai bidang, seperti
bioteknologi kesehatan, bioteknologi lingkungan, bioteknologi obat- obatan, bioteknologi
pertanian, bioteknologi industri. Bioteknologi merupakan ilmu dan sains masa depan yang
menarik minat para ilmuwan, serta akan melahirkan suatu revolusi besar dalam kehidupan
kita dengan menunjukkan bagaimana cara hidup yang lebih nyaman, bebas dari berbagai
macam penyakit dan stres.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi,
biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, Teknologi Bioinformatika dan Biologi
Komputasi, Teknologi Antibodi Monoklonal, Teknologi Sel dan Kultur Jaringan,
Teknologi Rekayasa Genetika, Teknologi Rekayasa Protein, Teknologi Biofisika,
73
enzimologi, dan sebagainya. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada
mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 prinsip dasar
bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi, menggunakan metode tertentu,
dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan banyak disiplin ilmu. Menurut
perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:
A. Bioteknologi Konvensional (tidak melibatkan perubahan DNA organisme)
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme
secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi
manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara
sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan, fermentasi
merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang
dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring
dengan perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang
melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit
primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Beberapa contoh
Bioteknologi konvensional di bidang makanan, dapat terlihat seperti pada Gambar
berikut ini.
https://images.app.goo.gl/PmtbNiLeMXiLKieUA
74
Organisme yang terlibatnya berasal dari bakteri atau jamur. Beberapa mikroorganisme
yang terlibat dari produk-produk tersebut adalah.
Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang Pertanian, adalah
sebagai berikut:
1. Kultur Jaringan
https://images.app.goo.gl/aSyQUCkXvNXxyhxo6
75
2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu tanaman
yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara yang
sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul.
Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah
dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen
pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang memiliki sifat
perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah, dan
umur panen pendek.
3. Hidroponik
https://images.app.goo.gl/aMscXZT9iFDgrRF3A
Selain di bidang pangan dan pertanian, bioteknologi konvensional juga telah
dimanfaatkan untuk perbaikan kualitas kehidupan manusia di bidang industry,
pengobatan, peternakan, dan lainnya.
B. Bioteknologi Modern (Melibatkan perubahan DNA organisme)
Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk
dalam jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih.
Dalam bioteknologi modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat
menggunakan bagian- bagian tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan teknik
rekayasa genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan
produk baru dengan cara membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik dilakukan
dengan cara menambah atau menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa
genetik adalah dengan membuat organisme transgenik.
76
Melalui teknik rekayasa genetik, para ahli bidang bioteknologi dapat menyusun
pola gen sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisme yang sifat-sifatnya sesuai
dengan kebutuhan. Teknik ini dikenal juga dengan istilah DNA rekombinan, yaitu proses
mengkombinasikan DNA suatu organisme ke organisme lain. Pengaturan pola genetik ini
melibatkan penggunaan gen organisme lain yang disisipkan ke pita DNA organisme
tertentu. Organisme yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya
dikenal dengan istilah organisme transgenik.
1. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan
informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan suatu alternatif
agar tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan,
tanaman juga dapat direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan
tersebut. Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi
atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).
Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau
bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang
disebut dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan
dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA
yang digunakan untuk transfer gen).
Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat
diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang
diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen
asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya
adalah bagian daun. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu
metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium
tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik). Beberapa
tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga macam sifat unggul, yaitu
tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.
2. Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya
hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis
penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara penanggulangannya. Perkembangan
selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk
menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan
yang cepat besar dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya. Bioteknologi modern
mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin menonjol setelah
adanya penelitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang kedokteran
hampir sama dengan di bioteknologi konvensional tetapi hasilnya jauh lebih banyak dan
lebih terjamin menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh alat- alat canggih
lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan hormon.
77
Bioteknologi bukanlah alat atau ilmu yang si atas awan, luar biasa dan sejenisnya.
Bioteknologi juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang jadi baan pertimbangan
ilmuwan untuk bisa selalu dijadikan renungan bagaimana meningkatkan kualitas
produknya. Kita bisa ambil salah satu contoh Beberapa kelebihan dan kekurangan dari
aspek-aspek Bioteknologi tanaman sebagai berikut.\
Aspek Kelebihan Kekurangan
Keragaman genetic Mudah dalam pertukaran plasma Meningkatkan keseragaman
nutfah; sumber pemuliaan yang dan kerentanan; erosi genetik
lebih luas; sumber genetik bagi
produk baru; mengurangi
kegagalan panen
Identifikasi plasma nutfah Menghilangkan sifat-sifat yang Mengabaikan kondisi dan
tidak diinginkan; pengembangan kearifan lokal, seperti hama
kultivar baru lebih cepat dan penyakit lokal
Perbanyakan kultivar Produksi tanaman baru dengan Mengurangi potensi biologis
variasi yang luas; replanting dapat jangka panjang bagi tanaman
dilakukan dalam musim tanam
yang sama
Produksi Peningkatan hasil panen yang Kelebihan produksi:
signifikan stabilitas pasar terganggu;
pendapatan ekspor berkurang
Hama dan penyakit Cara baru dan cepat untuk Mengubah komposisi
menghilangkan hama dan organisme alami dengan
penyakit epidemik konsekuensi yang tidak kita
pahami
Plasma Nutfah Kemudahan dalam penyimpanan Penyimpanan terkonsentrasi
jangka panjang di beberapa negara,yang
berpotensi untuk
dieksploitasi atau
diskriminasi
Lingkungan Pengembangan organisme yang Pelepasan mikroorganisme
mampu bertahan hidup pada hasil rekayasa genetika dapat
lingkungan alam yang sulit mengganggu keseimbangan
alam
3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di Internet maupun cetak.
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BAB-
XII_BIOTEKNOLOGI.pdf
http://repository.ut.ac.id/4340/1/PEBI4426-M1.pdf
https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-
lingkungan.html
https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-
lingkungan-akibat-tumpahan-minyak
78
Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Glossarium
Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup.
Adaptasi : sifat makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bioma : kumpulan ekosistem yang meliputi suatu wilayah yang sangat luas dan memiliki
iklim tertentu. Bioma memiliki tipe tumbuhan dan hewan yang khas.
Biosfer : kumpulan berbagai ekosistem di dunia.
Biotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup.
Ekosistem : hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.
Fauna : komunitas hewan yang mendiami suatu daerah atau pulau.
Fenotip : sifat yang tampak atau terlihat pada suatu organisme. Fenotip merupakan hasil
interaksi antara genotip dengan lingkungan.
Flora : komunitas tumbuhan suatu daerah.
Gen : unit dasar pewarisan sifat.
Genom : jumlah kromosom atau materi genetik dalam susunan haploid dalam sel setiap
individu suatu spesies.
Genotip : sifat yang tidak tampak pada suatu organisme.
Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan kehidupannya.
Hibrida : perkawinan atau persilangan dua individu yang berbeda karakter genetisnya.
Keberagaman : totalitas variasi gen, spesies, dan ekosistem yang menunjukkan berbagai
variasi bentuk, penampakan, frekuensi, ukuran, serta sifat lainnya.
Komunitas : kumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu dan terjadi interaksi.
Kultivar diartikan sebagai sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri yang
dapat dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini ini jika
direproduksi (secara seksual maupun aseksual). Yang dapat disebut kultivar dengan
demikian adalah populasi terseleksi, galur, klon, atau hibrida
Mutasi : perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis pada
keturunannya.
Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (tubuh).
Plasma Nutfah : sumber sifat keturunan (gen) yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul.
Spesies : organisme yang dapat melakukan perkawinan dengan sesamanya dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
Takson : setiap unit tertentu dalam klasifikasi, misalnya spesies, genus, famili.
Variasi : perbedaan sifat dalam satu jenis (spesies).
Varietas : suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri berbeda
yang jelas.
79
Vegetatif : bagian atau jaringan tubuh yang bekerja untuk kegiatan sehari-hari, bukan
untuk berbiak.
Kepala SMAN 33 Jakarta Jakarta, 11 Juli 2022
Guru Mata Pelajaran
Saryanti, S.Pd. M.S.i
NIP 196808131992012002 Muhammad Ikhsan, S.Pd
NIP 197202212008011008
80
PROGRAM
Tahun Pelajaran : 2021/2022 Jml JULI
Mata Pelajaran : Biologi JP 1 2 3 4 5 1
Materi Pokok / Kompetensi Dasar 10 JP 22
Keanekaragaman Hayati dan Peranannya
Klasifikasi Makhluk Hidup 4 JP
Virus dan Peranannya
Jumlah Jam Efektif 12 JP
Jumlah Jam Cadangan
Jumlah Jam Total Semester Ganjil 26 JP 22
6 JP
32 JP 22
Mengetahui,
Kepala SMAN 33 Jakarta
Saryanti, S.Pd, M.Si
NIP 196808131992012002
SEMESTER
Kelas/Semester : X / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 Jam / Minggu
Agustus 5 September 1 Oktober 5 November Desember Ket
234 12345 234 12345 12345
222
22
222 22 2222222 --
222 2222 2222
2222 222
2222222
Jakarta, Juli 2022
Guru Mata Pelajaran
Muhammad Ikhsan, S.Pd
NIP 197202212008011008
PROGRAM
Tahun Pelajaran : 2022/2023 Jml Januari
Mata Pelajaran : Biologi JP 1 2 3 4 5 1
Materi Pokok / Kompetensi Dasar 2 JP 2
Inovasi Teknologi Biologi
Komponen Ekosistem dan interaksi antar komponen 8 JP 22 2
Perubahan Lingkungan
Jumlah Jam Efektif 16 JP
Jumlah Jam Cadangan
Jumlah Jam Total Semester Genap 26 JP 2 22 2
6 JP
32JP 2 22 2
Mengetahui,
Kepala SMAN 33 Jakarta
Saryanti, S.Pd, M.Si
NIP 196808131992012002
SEMESTER
Kelas/Semester : X / Genap
Alokasi Waktu : 2 Jam / Minggu
Februari 5 1 Maret 5 1 April 5 1 Mei 5 1 Juni 5 Ket
234 234 234 234 234
2 2 ---
222 2 2 22 2
2 222 2 2 22 222
2222
2 222 2 2 22
Jakarta, Juli 2022
Guru Mata Pelajaran
Muhammad Ikhsan, S.Pd
NIP 197202212008011008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 33 Jakarta
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas /Semester : X / Ganjil
Tema : Keanekaragaman Hayati
Subtema : Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Pembelajaran ke- : 4
Alokasi waktu : 1 x 10 menit
1. Kompetensi Pembelajaran
a) Kompetensi Inti (KI)
KI 1 dan 2
Menumbuhkan kesadaran akan kebesaran Tuhan YME dan mensyukuri karunia Nya,
prilaku disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab, dan kerjasma.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis dan Mengolah, menalar, menyaji, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, mencipta dalam ranah konkret dan
konseptual,prosedural, dan metakognitif ranah abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mandiri serta bertindak secara
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban efektif dan kreatif, dan mampu
terkaitpenyebab fenomena dan kejadian, serta menggunakan metoda sesuai kaidah
menerapkan pengetahuan prosedural pada keilmuan.
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untukmemecahkan
masalah.
b) Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.2 Menganalisis data hasil 4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai
observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen,
tingkat keanekaragaman jenis dan ekosistem) di Indonesia dan
hayati (gen, jenis dan usulan upaya pelestarian
ekosistem) di Indonesia serta keanekaragaman hayati Indonesia
ancaman dan pelestariannya berdasarkan hasil analisis data
ancaman kelestarian berbagai
keanekaragaman hewan dan tumbuhan
khas Indonesia dalam berbagai bentuk
media informasi
3.2.3 Menentukan jenis flora dan 4.2.3 Menyajikan data hasil pengamatan
fauna berdasarkan garis jenis flora dan fauna berdasarkan garis
Wallace dan Weber Wallace dan Weber
3.2.4 Mengkorelasikan peran 4.2.4 Mengkomunikasikan beberapa upaya
manusia dalam upaya dalam pelestarian keanekaragaman
pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dalam kehidupan
sehari – hari
hayati Indonesia dalam
kehidupan sehari – hari
2. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan
metode dan model pembelajaran Discovery learning peserta didik dapat
menganalisis penyebaran keanekaragaman hayati di wilayah Indonesia
berdasarkan serta mengenalisis penyebab terancamnya keanekragaman hayati dan
upaya melestarikannya, sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan
kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku teliti, aktif, dan kerjasama.
3. Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Deskripsi Kegiatan 2 menit
I. Pendahuluan
Stimulasi
Guru menyapa siswa dengan salam, mengecek kehadiran siswa,
memotivasi siswa dengan melakukan apersepsi.
Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya tentang tingkat
keanekaragaman hayati.
Guru menyajikan bahan kajian berupa gambar melalui slide ppt
berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang merupakan khas daerah
tertentu yang tersebar di Indonesia.
Guru dapat menggali pengetahuan umum siswa tentang beberapa jenis
hewan dan tumbuhan tersebut yang tersebar di Indonesia dengan
menampilkan peta peyebaran flora dan fauna serta bagaimana upaya
pelestarian keanekaragaman hayati tersebut.
Fauna tipe Oriental Fauna tipe Fauna tipe
Peralihan Australia
II. Kegiatan Inti 6 menit
Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok kecil untuk
memudahkan berdiskusi
Guru membagikan LKPD tentang materi keanekaragaman hayati di
Indonesia.
Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk menggali dan
mengumpulkan data/informasi tentang berbagai jenis-jenis hewan dan
tumbuhan serta penyebarannya berdasarkan garis Wallace dan Weber
dari berbagai literature baik buku maupun dari media internet
Siswa dalam kelompok menentukan berbagai jenis hewan, tumbuhan
dan ekosistem berdasarkan tingkat keanekaragaman hayati serta
penyebarannya berdasarkan garis Wallace dan Weber yang terdapat
pada gambar dan bagaimana upaya pelestariannya
Siswa menyelesaikan permasalahan melalui diskusi kelompok tentang
keanekaragaman hayati berserta penyebarannya berdasarkan garis
Wallace dan Weber pada gambar yang telah disajikan.
Siswa menyajikan data hasil observasi berupa tabel perbedaan
berbagai jenis tumbuhan, hewan dalam tingkatan keanekararagaman
hayati serta penyebarannya berdasarkan garis Wallace dan weber.
Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk
membedakan tumbuhan, hewan dalam tingkatan keanekaragaman
hayati serta penyebarannya berdasarkan garis Wallace dan Weber.
Penutup 2 menit
1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini
2. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilakukan
3. Guru membimbing siswa menemukan nilai-nilai rasa syukur dan
komunikatif yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.
4. Guru menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran untuk
pertemuan yang akan datang yaitu tentang Kekhasan Hutan Hujan
Tropis
4. Penilaian Bentuk Instrumen
1. Teknik dan Bentuk Instrumen Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Teknik
Pengamatan Sikap LKPD
Tes Tertulis
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan mengenai
keanekaragaman hayati
2 Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi yang
sedang dipelajari dalam aktivitas sehari-hari
3 Menunjukkan sikap objektif dan kritis dalam
mengemukakan pendapat dan mengambil
kesimpulan
4 Menunjukkan sikap aktif dalam berdikusi/tanya
jawab dan menyelesaikan masalah
Rubrik Penilaian Sikap Rubrik
No Aspek yang dinilai
1 Menunjukkan rasa syukur kepada 3: selalu menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada Tuhan
YME Tuhan mengenai keanekaragaman hayati
Tuhan mengenai keanekaragaman
hayati 2: jarang menunjukkan ekspresi atau ungkapan syukur,
namun menaruh minat terhadap kebesaran Tuhan saat
2 Menunjukkan rasa ingin tahu refleksi
terhadap materi yang sedang
dipelajari dalam aktivitas sehari-hari 1: tidak pernah menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau
menaruh minat terhadap terhadap kebesaran Tuhan saat
3 Menunjukkan sikap objektif dan refleksi
kritis dalam mengemukakan
pendapat dan mengambil kesimpulan 3: selalu menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan belajar baik individu maupun
berkelompok
2: jarang menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
ketika disuruh
1: tidak pernah menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun
telah didorong untuk terlibat
3: selalu bersikap objektif dan kritis dalam mengemukakan
pendapat dan mengambil kesimpulan.
2: jarang bersikap objektif dan kritis dalam mengemukakan
pendapat dan mengambil kesimpulan
4 Menunjukkan sikap aktif dalam 1: tidak pernah bersikap objektif dan kritis dalam
berdikusi/tanya jawab dan mengemukakan pendapat dan mengambil kesimpulan
menyelesaikan masalah
3: selalu bersikap aktif dalam berdikusi/tanya jawab dan
menyelesaikan masalah.
2: jarang bersikap aktif dalam berdikusi/tanya jawab dan
menyelesaikan masalah
1: tidak pernah bersikap aktif dalam berdikusi/tanya jawab
dan menyelesaikan masalah
Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa (bukan
angkanya yang penting, namun deskripsi sikap siswa).
Lampiran LKPD
Kelompok :
Kelas :
Lembar Kerja Peserta Didik
KD : 3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman
hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia serta ancaman dan pelestariannya
Tujuan :
Menentukan jenis fauna berdasarkan garis Wallace dan Weber
Menentukan penyebab menurunnya keanekaragaman hayati dan upaya
pelestariannya
Langkah Kerja :
1. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan benar
2. Gunakan literatur dari berbagai sumber untuk mengisi pertanyaan atau kolom
tersebut!
Kerjakanlah!
1. Perhatikan Gambar di bawah ini!
Fauna tipe Fauna tipe Fauna tipe
Peralihan Australia
Perhatikan gambar fauna di bawah ini! c d
ab
ef gh
Lengkapilah tabel di bawah ini berdasarkan persebarannya!
Fauna Tipe Oriental Fauna Tipe Peralihan Fauna Tipe Australis
2. Tuliskan 3 hal yang menjadi ancaman/penyebab berkurangnya keanekaragaman
hayati di Indonesia!
3. Tuliskan dan jelaskan 2 upaya pelestarian sumber daya alam hayati di Indonesia!
Kunci Jawaban LKPD
1. Penyebaran Fauna di Indonesia berdasarkan letak geografis
Tipe Oriental Tipe Peralihan Tipe Australi
-dibagi oleh garis -contoh fauna -dibagi garis weber
Wallace b. Komodo -contoh fauna:
-contoh fauna : e. tapir a. kuskus
c. orang utan / primate f. Anoa g. burung cendrawasih
d. harimau
2. 3 penyebab terancamnya keanekaragaman hayati di Indonesia
a) Terjadi perburuan liar bagi hewan atau tumbuhan yang bernilai ekonomi
b) Kurangnya sumber makanan
c) Kerusakan ekosistem yang menjadi habitat flora dan fauna
3. 2 upaya pelestarian sumber daya alam di Indonesia
A. Pelestarian In Situ
Pelestarian In Situ adalah melakukan perlindungan agar tumbuhn dan hewan dapat
hidup sesuai
dengan habitat aslinya. Contoh : pelestarian komodo (Varanus komodoensis) di
Pulau Komodo, badak jawa (Rhynoceros sundaicus) di Ujung Kulon, bunga
bangkai (Rafflesia arnoldi) di Bengkulu.
B. Pelestarian Ex Situ
Pelestarian ex situ adalah melakukan perlindungan agar tumbuhan dan hewan di
luar habitat aslinya. Dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
a) Kebun botani, yaitu kebun yang mengoleksi berbagai jenis tumbuhan hidup.
Contoh Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur, Kebun
Raya Cibodas di Jawa Barat, dan Kebun Raya Eka Karya di Bali.
b) Kebun lasma Nutfah, yaitu mirip kebun koleksi, namun tidak hanya
mengembangkan plasma nutfah yang unggul, namun mencangkup bibit
tradisional serta kerabat lainnya.
c) Kebun koleksi, yaitu kebun yang berisi berbagai jenis nutfah tanaman yang
akan dipertahankan dan dikembangkan dalam bentuk hidup. Contoh Koleksi
kelapa di Bone.
RPP KEHATI X.docx
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Persebaran Fauna yang ada di wilayahIndonesia dapat dikelompokkan menjadi
tiga corak yang berbeda, yaitu fauna bagian barat Indonesia, tengah Indonesia, &
timur Indonesia. Garis yang memisahkan fauna dari Indonesia bagian Barat dan
bagian Indonesia Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang
memisahkan fauna dari bagian Tengah Indonesia dan bagian Indonesia Timur
dinamakan Garis Weber.
Persebaran menurut Wallace &Weber
Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa persebaran hewan atau fauna di
Indonesia dibagi atas tiga bagian. Pesebaran ini dikelompokan berdasarakan
pengamatan serta garis persebaran yang dibuat oleh Wallace dan Weber.Fauna yang
ada di persebaran wilayah Indonesia bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti
halnya fauna di daerah Asia sehingga disebut tipe fauna Asiatis (Asiatic). Fauna yang
ada di wilayah Indonesia bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan
fauna yang hidup di Benua Australia sehingga disebut tipe fauna Australis (Australic).
Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian tengah merupakan fauna peralihan yang
ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki
ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di daerah Indonesia. Fauna tipe
ini di sebut fauna endemik.
Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah & ahli ilmu alam,
geografi, antropologi, dan biologi yang membagi persebaran flora Indonesia dan
fauna menjadi dua bagian besar. Bagian pertama, yang terletak di wilayah Indonesia
bagian barat, memiliki persebaran ciri flora dan fauna yang mirip dengan persebaran
flora dan fauna Asia. Bagian timur Indonesia memiliki ciri flora & fauna yang mirip
dengan Australia. Garis yang memisahkan persebaran dua bagian flora& fauna
Indonesia tersebut dikenal dengan nama Garis Wallace membatasi wilayah persebaran
untuk fauna pada barat & Indonesia tengah, sedangkan garis Weber membatasi
wilayah sebaran fauna dari tengah Indonesia dengan timur Indonesia.
1). Fauna Indonesia di Bagian Barat
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Barat atau tipe asiatis mencakup
wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak
ditemui di wilayah Indonesia ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu,
banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Di
samping persebaran mamalia, di wilayah indonesia ini banyak pula ditemui reptil
seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling.
Berbagai jenis persebaran burung yang dapat ditemui seperti burung hantu, gagak,
jalak, elang, merak, kutilang, & berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air
tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di
wilayah Indonesia ini.
contoh fauna bagian Barat Indonesia
2). Fauna Indonesia di Tengah atau Tipe Peralihan Indonesia
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Tengah merupakan tipe
peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah di sebut pula wilayah
fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, & Nusa Tenggara
serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau indonesia tersebut. Fauna yang
menghuni wilayah Indonesia ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus,
monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, & banteng. Selain itu
terdapat pula reptil, amfibi, & berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di
persebaran daerah Indonesia ini di antaranya biawak, komodo, buaya, & ular.
Berbagai macam fauna burung yang terdapat di wilayah indonesia ini di antaranya
maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, & kakatua nuri.
contoh fauna bagian Tengah Indonesia
3). Fauna Indonesia di Bagian Timur Indonesia
Fauna dengan persebaran di bagian Timur Indonesia atau disebut tipe australic
tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia
yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain kangguru, beruang, walabi, landak
irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, &
kelelawar. Di wilayah persebaran indonesia ini, tidak ditemukan kera. Di samping
mamalia tersebut, terdapat pula persebaran reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal.
Keragaman berbagai jenis burung ditemui di wilayah persebaran indonesia ini di
antaranya burung cenderawasih (burung endemik ciri khas Indonesia timur), nuri, raja
udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.
Beberapa spesies fauna khas di bagian Timur Indonesia
Manfaat Keanekaragaman Hayati
Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat Keanekaragaman Hayati sebagai sumber pangan.
Makanan pokok yang dikonsumsi sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras
yang dari tumbuhan Padi, tapi di sejumlah daerah menggunakan jagung, ubi jalar,
talas, sagu dan singkong sebagai makanan pokok. Kemudian untuk buah-buahan dan
sayur-sayuran, terdapat 400 jenis tanaman penghasil buah seperti jeruk bali,
rambutan, sirsak, durian, duku, manggis, mangga, markisa dan matoa. Kemudian
terdapat 370 jenis tanaman penghasil sayur yaitu kangkung, sawi, katuk, kacang
panjang, bayam, buncis, kol, terong, bawang kucai dan seledri. Kemudian untuk
tanaman berumbi ada 70 jenis semisal jahe, lengkuas, kunyit kuning, temulawak,
wortel, talas, singkong, lobak, bawang, ubi jalar dan bawang putih. Kemudian
penghasil rempah-rempah yaitu terdapat 55 jenis tanaman penghasil rempah-rempah
antara lain cengkih, pala, merica, ketumbar.Untuk sumber makanan yang bersumber
dari keanekaragaman hewan, baik hewan yang ada di darat, air tawar dan air laut.
Semisal kambing, kelinci, sapi, ayam, ikan bandeng, ikan lele, kerang, belut, kepiting,
rajungan dan udang.
b. Manfaat Keanekaragaman Hayati sebagai sumber obat-obatan
Selain keanekaragaman hayati bermanfaat sebagai sumber makanan, juga memiliki
manfaat keanekaragaman hayati untuk obat-obatan, dimana di Indonesia memiliki
30.000 jenis tumbuhan, yang 940 jenis diantaranya adalah tanaman obat dan 250
jenis tanaman obat yang selalu digunakan dalam industri obat-obatan.
Berikut jenis tanaman obat beserta manfaatnya.
Buah merah yang dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati kolesterol tinggi,
diabetes dan mengobati kanker.
Mengkudu atau pace yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Kina, kulitnya dapat dijadikan sebagai obat malaria, dimana kulitnya
mengandung alkaloid kina.
Kemudian selain tumbuh-tumbuhan yang dapat dijadikan sumber obat, ternyataa
da beberapa hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat yaitu:
Lebah, hewan ini dimanfaatkan agar bisa menghasilkan madu yang
bermanfaatuntuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ular dapat digunakan sebagai penyakit kulit (gatal-gatal) denganmenggunakan
daging dan lemaknya.
c. Manfaat Keanekaragaman Hayati sebagai Sumber Kosmetik.
Ada beberapa tumbuhan yang bisa dijadikan bahan kosmetik diantaranyayaitu:
Kemuning, alpukat, bengkoang, dan beras yang bisa digunakan sebagailulur
untuk menghaluskan kulit.
Urang aring, pandan, mangkokan, minyak kelapa dan lidah buaya
bisadigunakan sebagai penghitam rambut dan pelumas.
Bunga melati, mawar, kenanga, cendana, dan kemuning dapat
dimanfaatkansebagai wewangian.
d. Manfaat Keanekaragaman Hayati sebagai sumber sandang. Ada beberapa florayang
dimanfaatkan sebagai sumber sandang yaitu
Pisang hutan atau abaca, Rami, kenaf, sisal dan jute yang digunakan
untukmembuat kain atau bahan kain.
Tanaman labu air yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan
koteka dan tanamn wen untuk membuat pakaian wanita.
Kemudian selain flora terdapat fauna yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan
yaitu:
Kulit hewan yang dapat dijadikan tas dan lain-lain yaitu kambing dan sapi.
Ulat sutera untuk pembuatan kain sutera.
Kulit sapi untuk sepatu,
Bulu burung untuk pembuatan aksesori pakaian.
e. Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Papan.
Sebagian besar penduduk indonesia menggunakan kayu sebagai bahan untuk
pembuatan rumah seperti rumah adat. Kayu dapat digunakan untuk membuat jendela,
pintu, tiang dan alas atap. ada beberapa tumbuhan yang dapat dimanfaatkan kayunya
yaitu kelapa, jati, nangka, meranti, rasamala, keruing, kayu ulin dan bambu. Dipulau
timor dan Alor, daun lontar dan gebang dimanfaatkan untuk membuat atap dan
dinding rumah. Jenis tumbuhan palem juga dapat dimanfaatkan untuk membuat
rumah di kalimantan dan di sumater, dan alang-alang untuk pembuatan atap rumah.
f. Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Aspek Budaya
Penduduk Indonesia yang menghuni kepulauan Nusantara memiliki
keanekaragaman suku dan budaya yang tinggi. Terdapat sekitar 350 etnis dengan
agama dan kepercayaan, budaya serta adat-istiadat yang berbeda. Dalam menjalankan
upacara ritual keagamaan dan kepercayaannya, penyelenggaraan upacara adat dan
pesta tradisional seringkali memanfaatkan beragam jenis tumbuhan dan hewan.
Beberapa upacara ritual keagamaan dan kepercayaan, pesta tradisional, dan upacara
adat diantaranya sebagai berikut:
Budaya nyekar atau ziarah kubur pada masyarak Indonesia biasanya
menggunakan bunga kenanga, mawar, melati dan kantil.
Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang
dianggap memiliki nilai magis untuk memandingkan jenazah seperti daun
kelapa, pisang, limau dan rempah-rempah.
Upacara ngaben di Bali menggunakan 39 jenis tumbuhan yang mengandung
atsiri yang berbau haru, antara lain melati, kenanga, cempaka, sirih, pandan dan
cendana. Tebu hitam dan kelapa gading juga digunakan untuk menghayutkan
abu jenazah ke sungai.
Umat nasrani menggunakan pohon cemara untuk perayaan natal.
Plasma nuftah atau sumber daya genetik adalah bagian tubuh tumbuhan,
hewan,atau mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan
sifat. Setiap organiseme yang masih liar di alam maupun yang sudah dibudidayakan
manusia mengandung plasma nuftah. Plasma nuftah berguna untuk merakit varietas
unggul pada suatu spesies, misalnya spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau
memiliki produktivitas tinggi. Plasma nuftah akan memperhatankan mutu sifat dari
suatu organisme ke setiap generasi berikutnya semisa padi Rojolele mewarikan sifat
pulennya, ubi jalar cilembu dan buah duku Palembang mewariskan sifat rasa
manisnya. Keanekaragaman pasma nuftah dapat tetap terjaga lewat melestarikan
semua jenis organisme.
Macam-macam Perlindungan dan Pengawaetan Alam
Macam perlingdungan dan pengawetan alam yaitu :
Perlindungan alam ketat : perlindungan alam di mana alam dibiarkan berkembang
secara alamiah,Misalnya di ujung kulon
Perlindungan alam terbimbing : perlindungan alam yang dibina oleh para
ahlimisal Kebun Raya Bogor
Perlindungan geologi : perlindungan terhadap formasi geologi (tanah)
Perlindungan alam zoologi : perlindungan terhadap hewan langka dan hampir
punah sertamengembangbiakannya
Perlindungan alam botani: perlindungan terhadap tumbuhan
Taman Nasional (National Park) : untuk tempat rekreasi
Perlindungan pemandangan alam : berupa danau dan air terjun
Perlindungan manumen alam : berupa erlindungan terhadap benda-benda alam
yang terpencil
Perlindungan suaka marga satwa : perlindungan hewan dari perburuan
Perlindungan ikan : melindungi ikan dari keunahan
Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati (SDAH)
Dapat dilakukan dengan dua (2) cara, yaitu :
A. Pelestarian In Situ
Pelestarian In Situ adalah melakukan perlindungan agar tumbuhn dan hewan dapat
hidup sesuai
dengan habitat aslinya. Contoh : pelestarian komodo (Varanus komodoensis) di
Pulau Komodo, badak jawa (Rhynoceros sundaicus) di Ujung Kulon, bunga
bangkai (Rafflesia arnoldi) di Bengkulu.
B. Pelestarian Ex Situ
Pelestarian ex situ adalah melakukan perlindungan agar tumbuhan dan hewan di
luar habitat aslinya. Dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
a) Kebun botani, yaitu kebun yang mengoleksi berbagai jenis tumbuhan hidup.
Contoh Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur, Kebun
Raya Cibodas di Jawa Barat, dan Kebun Raya Eka Karya di Bali.
b) Kebun lasma Nutfah, yaitu mirip kebun koleksi, namun tidak hanya
mengembangkan plasma nutfah yang unggul, namun mencangkup bibit
tradisional serta kerabat lainnya.
c) Kebun koleksi, yaitu kebun yang berisi berbagai jenis nutfah tanaman yang
akan dipertahankan dan dikembangkan dalam bentuk hidup. Contoh Koleksi
kelapa di Bone.
d) Penangkaran hewan yaitu mengambil dan menetaskan telurhewan-hewan
tertentu yang pada saat tertentu akan di lepaskan. Contoh : penaangkaran
penyu, penangkaran buaya, dan penangkaran ayam hutan.
Kepala SMAN 33 Jakarta Jakarta, 11 Juli 2022
Guru Mata Pelajaran
Saryanti, S.Pd. M.S.i
NIP 196808131992012002 Muhammad Ikhsan, S.Pd
NIP 197202212008011008
Visi dan Misi SMA Negeri 33 Jakarta
Visi SMA Negeri 33 Jakarta
“Mewujudkan generasi yang Bertakwa, Berkarakter, Berprestasi, Berinovasi,
dan Berwawasan Lingkungan”
Misi SMA Negeri 33 Jakarta
1. meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2. Mengembangkan karakter profil pelajar Pancasila;
3. mengembangkan budaya sesuai dengan karakteristik sekolah;
4. meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik di tengah
kebhinekaan global;
5. mengembangkan minat, bakat, dan kreativitas siswa sehingga dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki;
6. menciptakan kegiatan belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa
berpikir kritis, berkolaborasi, dan berkomunikasi;
7. mengembangkan budaya literasi dan numerasi dalam pembelajaran;
8. meningkatkan pembelajaran yang memacu tumbuhnya IQ, EQ, SQ, dan
TQ
9. meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan.