The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sman33jkt2021, 2022-10-09 09:16:58

Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas X

BIOLOGI KLS X PAK IKHSAN

Keywords: perangkat pembelajaran

2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
indikator

1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator

0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun
dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik Indikator Score Nilai

No. Nama Peserta Didik 1234

1.
2.
… … dst.

Indikator bekerja sama/gotong royong (ada empat):
a. Bekerja sama
b. Berkomunikasi positif
c. Tanggap terhadap keadaan
d. Mau berbagi hal-hal positif

Rubrik: Score ini bisa dikonversi
menjadi puluhan dengan
Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator cara : (score/4) x 10 =
tersebut Nilai
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4
indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun
dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik Indikator Score Nilai

No. Nama Peserta Didik 1234

1.
2.
… … dst.

31

Bapak/Ibu,

kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test

setelah dilakukan pembelajaran.
Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-3, bagi yang
belum, Bapak/Ibu bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)

i. Pengayaan dan Remedial
1. Pengayaan

Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
A. Aktivitas
1) Lakukan kajian Pustaka di perpustakaan daerahmu atau melalui penelusuran Pustaka

di internet mengenai berapa banyak tumbuhan dan hewan khas Indonesia di Indonesia
bagian Barat, Tengah, dan Timur. Minimal Anda tuliskan 5 nama hewan dan
tumbuhan khas untuk setiap wilayah tersebut ya..!. Hasil penelusuran pustaka dapat
dituliskan pada tabel berikut.

Berbagai keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia

Nama: __________________ Kelas:

________________

Judul Pustaka yang dibaca:

______________________________________________

Indonesia Bagian Jenis Hewan Jenis Tumbuhan
Barat
Nama Daerah Nama Latin Nama Daerah Nama Latin
Tengah
Timur 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
…… ……
1. 1.
2. 2. 1. 1.
3. 3. 2. 2.
4. 4. 3. 3.
5. 5. 4. 4.
…… 5. 5.
1. 1. ……
2. 2.
3. 3. 1. 1.
4. 4. 2. 2.
3. 3.
4. 4.

32

5. 5. 5. 5.
……… …

2) Bisakah Anda analisis, mengapa Fauna yang ada di daerah Barat mirip dengan Fauna
yang ada di Asia; dan mengapa yang ada di daerah Timur mirip dengan Fauna yang
ada di Australia? Anda boleh analisis mengenai hal tersebut melalui web ini ya,
https://slideplayer.info/slide/11937756/

B. Materi
Akses materi dari link http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf

C. Asesmen pengayaan Skor
Rubrik dan Indikator 50
Jumlah organisme yang diidentifikasi 100
1-5
6 – 10 dan atau lebih dari 10

2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.

A. Aktivitas

1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan
secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan
yang dialami oleh peserta didik.

2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.

3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran
ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran
ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan.

4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.

B. Materi (Terlampir)

C. Asesmen remedial

Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau Bapak/Ibu
bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

33

j. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Materi : Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Nama : ____________ Kelas : _____________
Kelompok : ____________ Tanggal. : _____________

A. Tujuan:
Anda mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal/daerah masing-
masing melalui kegiatan observasi.

B. Kegiatan:
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal. Kesimpulan
hasil pengamatan akan dibuat menjadi laporan, kemudian ditampilkan dan didiskusikan bersama Guru
dan rekan-rekan sekelas.

C. Petunjuk penggunaan LKPD:
Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
3. Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan pengamatan
2. yManagtedriliakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.

3. dS.um__b_e_r__referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.

e. ______

f. ______

4. Dari pertanyaan yang Anda tulis di no.1, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok untuk
memilih 3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu mendeskripsikan
keanekaragaman hayati Indonesia di daerah tempat tinggal Anda.

d. ______

e. ______

f. ______

34

Untuk memudahkan pekerjaan, persilahkan Peserta didik untuk langsung mengisi format
laporan di lanjutan LKPeserta didik berikut.

1. Tulis Judul:
LAPORAN PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA YANG ADA DI
(tuliskan nama Daerah tempat tinggalmu)

2. Latar Belakang
Alinea 1 mohon dijawab pertanyaan berikut: “mengapa Anda tertarik mencari informasi mengenai
berbagai jenis mahluk hidup yang khas dimiliki daerah Anda?”

Alinea 2, berdasarkan ketertarikan Anda tersebut, apa tujuan utama Anda melakukan
pengamatan?”

3. Metode Pengamatan : pengamatan langsung, studi bacaan, wawancara *)
4. Waktu dan Lokasi

Nama Daerah (boleh Alamat) :
Waktu (hari dan Tanggal) :

35

Keterangan *) : Lingkari yang digunakan

5. Data hasil pengamatan

Jenis Hewan Jenis Tumbuhan

Nama Daerah Nama Latin Nama Daerah Nama Latin

….
Jika menelusuri bacaan, tuliskan sumber bacaan yang Anda gunakan di bawah ini.

6. Kesimpulan

36

2. Materi (Bapak/Ibu bisa mengakses materi ini pada link
http://repository.ut.ac.id/4375/1/PEBI4527-M1.pdf
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html
http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html

Keanekaragaman hayati atau disebut juga keanekaragaman biologi merupakan istilah
yang berkenaan dengan berbagai kehidupan yang ada di bumi. Istilah ini sering dikaitkan
dengan jenis (spesies). Keanekaragaman kehidupan di bumi sampai saat ini telah dipertelakan
sekitar 1,4 juta jenis tumbuhan dan hewan. Indonesia merupakan negara dengan
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Indonesia juga merupakan rumah bagi berbagai
flora dan fauna endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat-tempat lain.

Dilihat dari segi wilayah biogegografis, Indonesia terjepit diantara dua wilayah, yaitu
Indo-Malaya atau Oriental dan Australis. Lokasi ini sangat strategis, senada dengan lokasi
geografis Indonesia yang juga terletak pada jalur perdagangan antara asia dengan afrika dan
australia. Keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat besar ini merupakan salah satu
sumber daya alam unggulan milik Indonesia. Selain dapat dimanfaatkan untuk wisata dan
kegiatan kebudayaan, keanekaragaman hayati ini juga dapat dimanfaatkan menjadi obat atau
bahan industri lainnya.

Keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia disebabkan oleh adanya dangkalan
sahul dan dangkalan sunda yang dahulu memfasilitasi migrasi flora, fauna, dan manusia purba
antara Asia dengan Australia. Namun, kini dangkalan tersebut sudah berubah menjadi laut
transgresi yaitu laut Arafuru dan laut Jawa. Secara garis besar, flora dan fauna di Indonesia
terbagi menjadi 3 yaitu flora dan fauna Asiatis, Peralihan, dan Australis. Sebelum kita
membahas mengenai tiap-tiap jenis flora dan fauna, kita akan membahas dulu mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna serta garis-garis yang membatasi
persebaran flora dan fauna tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
adalah: 1) Faktor Iklim, karakteristik iklim suatu lokasi sangat mempengaruhi karakteristik
makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut; 2) Faktor Tanah, memiliki kandungan mineral
dan nutrisi yang dapat mempengaruhi kesuburan tanaman yang tumbuh di lokasi tersebut.
Tentu saja, daerah dengan tanah yang subur seperti delta sungai atau dataran aluvial akan
memiliki keanekaragaman hayati yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanah gersang
seperti gurun pasir; 3) Faktor Biotik, Faktor biotik yang dimaksud disini adalah keberadaan
hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya seperti bakteri dalam suatu ekosistem; 4) Faktor
Topografi, Selain mempengaruhi kondisi iklim lokal, topografi dan bentukan relief muka bumi
juga mempengaruhi sedimentasi serta erosi yang terjadi di permukaan bumi. Sehingga
mempengaruhi komposisi tanah yang ada di wilayah tersebut; 5) Garis Wallace, Weber, dan
Lydekker, khusus mengenai pembagian imajiner ini akan dibahas sebagai berikut.

37

Perhatikan Gambar berikut.

Gambar yang menunjuukan Garis Imajiner Wallace, Weber, dan Lydekker.
http://www.starfish.ch/Zeichnung/Karten/Wallaceline.gif

A. Garis Wallace dan Garis Weber
Jika Anda pernah mendengar mengenai kedua garis ini, Anda tidak perlu

membayangkan bahwa garis tersebut nyata ada dan nampak oleh indera mata. Kedua garis ini
merupakan garis khayal atau tidak nyata yang hanya ditampilkan pada peta saja. Garis ini
membagi dan memisahkan Indonesia menjadi tiga wilayah bagian. Garis-garis ini bahkan
sangat rekat dengan persebaran flora dan fauna pada wilayah Indonesia. Karena Indonesia
dibagi menjadi tiga bagian maka garis yang membaginya terdiri dari dua garis.

Garis ini merupakan sebuah garis khayal yang memisahkan Indonesia pada bagian
Tengah dan Indonesia pada bagian Timur. Garis ini dibuat karena kedua daerah di Indonesia
ini memiliki karakteristik flora dan fauna yang sangat berbeda. Penemu garis ini adalah seorang
ilmuwan bernama Alfred Russel Wallace. Wallace mulai menyadari bahwa ada perbedaan flora
fauna pada kedua daerah tersebut setelah mengunjungi Hindia Timur sekitar abad ke 19.
Seperti penemunya, garis ini kemudian diberi nama yang sama yaitu garis Wallace. Alfred
Russel Wallace membuat sebuah penelitian yang menunjukkan hasil adanya perbedaan hewan
di Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian barat.

Sedangkan Garis Weber juga membagi Indonesia menjadi dua bagian. Jika garis
sebelumnya membagi Indonesia bagian timur dan juga bagian barat, maka garis weber ini
membagi Indonesia menjadi bagian tengah dan bagian timur. Karena garis weber membagi
Indonesia menjadi timur dan tengah maka letaknya juga tepat membelah Indonesia bagian
timur dan Indonesia bagian tengah. Secara lebih tepat, garis ini terletak diantara pulau Papua
dan pulau Sulawesi.

38

Garis Wllace diletakkan pada dua pulau yaitu antara pulau Sulawesi dengan pulau
Kalimantan. Selain itu, Anda juga bisa menemukan garis ini berada diantara pulau Lombok
dan pulau Bali. Garis ini membagi wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara menjadi beberapa
wilayah yaitu Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Sumbawa, Lombok dan juga Timor.
Wilayah-wilayah ini masuk pada tipe Asiatis atau tipe peralihan. Wilayah-wilayah ini memiliki
ciri khas tersendiri pada jenis faunanya. Salah satu wilayah yang mempunyai jenis fauna paling
khas adalah Pulau Sulawesi. Contoh binatang atau fauna khas Sulawesi adalah sapi hutan.

Membahas lebih lanjut mengenai jenis flora dan fauna yang dibagi oleh garis-garis
Wallace terdiri dari dua jenis tipe yaitu tipe peralihan dan tipe asiatis. Tipe yang paling khas
adalah tipe asiatis. Flora dan fauna tipe ini tersebar di wilayah Indonesia khususnya bagian
barat yang terdiri dari pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Tipe asiatis diberi nama demikian
karena memiliki kemiripan dengan binatang dan tanaman yang tumbuh di benua Asia.

B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square di London.

menetapkan batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal sebagai Garis Lydekker,
yang memisahkan Wallacea di sebelah barat dengan Australia-Nugini di sebelah timur. Garis
ini bertujuan untuk memisahkan antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur yang
ditinggali oleh flora dan fauna bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis Lydekker
merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan daerah yang berada
di bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna australis.

Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat keanekaragaman di

planet bumi ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang dimiliki tak dapat dibandingkan
dengan daerah lainnya. Indonesia, Filipina, Malaysia dan Papua Nugini merupakan kawasan
geografi tumbuhan Malesiana. Kawasan ini memiliki flora yang sangat kaya, diperkirakan
terdapat sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga ( sekitar 10% flora dunia) dan sebagian besar
diantaranya terdapat di Indonesia. Sekitar 40% marga di Malesiana adalah endemik dan
memiliki persentase yang lebih besar lagi untuk tingkat jenis suku Orchidaceae (keluarga
anggrek-anggrekan) memiliki sekitar 3000 – 4000 jenis. Pada tumbuhan berkayu suku
Dipterocarpaceae merupakan salah satu suku yang besar memiliki sekitar 386 jenis. Kekayaan
flora di Malesiana khususnya di Indonesia antara lain disebabkan oleh struktur vegetasinya
yang kompleks. Pohon-pohon yang tinggi dengan berbagai lapisan stratanya menciptakan
kondisi lingkungan yang memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan lain seperti
lumut, liana, dan perdu dapat hidup di bawahnya.

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora, dibandingkan dengan apa
yang terdapat di dunia sehingga dikenal dengan negara megadiversitas. Indonesia memiliki
11% jenis tumbuhan berbunga dan 10% jasad renik. Jumlah bakteri dan Cyanophyceae
(ganggang biru) mencapai 300 jenis, jamur 12.000 jenis dan algae 1800 jenis. Jumlah tanaman
yang dibudidayakan mencakup 400 jenis tanaman penghasil buah-buahan, 360 jenis tanaman
sayuran, 70 jenis tanaman umbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 50 jenis tanaman rempah.

39

Sementara tanaman obat-obatan tradisional mencapai sekitar 940 jenis di mana 74%
diantaranya masih hidup liar.

Flora atau tumbuhan dengan yang dibelah oleh garis Wallace ini terdiri dari beberapa
tipe. Tipe pertama adalah tipe meranti-merantian. Tanaman meranti-merantian memiliki nama
latin Dipterocarpus. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah Asia. Tanaman meranti-merantian
merupakan jenis tanaman epifit sebagai tanaman khas wilayah Asia. Tanaman meranti
termasuk dalam kelompok pepohonan yang berkayu keras.

Berbagai jenis rotan juga menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang berada di
Indonesia bagian barat. Rotan ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk
memproduksi barang-barang menarik. Berbagai jenis nangka dan amoldi juga menghiasi tipe
ini. Berbagai jenis bunga yang ada, Anggrek menjadi tumbuhan jenis bunga satu-satunya yang
merupakan tipe Asiatis atas hasil pembagian dari garis Wallace. Bunga Anggrek banyak
ditemukan di hutan-hutan di Indonesia. Bunga ini tumbuh dengan menempel pada tumbuhan-
tumbuhan yang lain. Namun meskipun bergantung pada tumbuhan lain namun tidak menjadi
parasit bagi tumbuhan tersebut. Anggrek mampu melakukan fotosintesis secara mandiri. Selain
Anggrek, ada pula lumut, cendawan, paku-pakuan dan pohon jati yang mendiami flora tipe
asiatis.

Kekayaan Fauna
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia yang termasuk

kawasan Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama zona orientalis di bagian barat
mencakup Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura,
dan Bali. Zona ini bersama-sama daratan Asia tropis memiliki fauna, seperti harimau, macan
kumbang, orang utan, banteng, gajah, babi hutan, dan musang. Jenis-jenis ini merupakan fauna
khas zona oriental. Kedua, zona Australia yang meliputi Pulau Irian dan Kepulauan Aru yang
terletak di paparan benua Australia. Dengan demikian, di kedua pulau tersebut dapat dijumpai
hewan menyusui berkantung, burung kasuari, dara mahkota, kakatua, dan cendrawasih.

Di antara kedua zona tersebut (orientalis dan australis) terdapat zona peralihan yang
disebut Kepulauan Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa
Tenggara. Di Sumatra dan Maluku sebelah barat dijumpai anoa, babirusa, maleo, dan monyet
hutan Sulawesi. Sedangkan di Nusa Tenggara sebelah Timur dijumpai jenis hewan yang satu-
satunya terdapat di dunia, yaitu biawak komodo di pulau Komodo, dan berbagai jenis burung
parkit. Secara keseluruhan daratan di Kepulauan Indonesia memiliki paling sedikit 40 ribu jenis
fauna dan di dalamnya terdapat lebih dari 800 jenis hewan menyusui.

Macam-macam fauna yang banyak ditemukan tinggal dan berkembang biak dengan
baik di benua Asia khususnya di Indonesia adalah Gajah memang banyak ditemukan di benua
Asia. Di Indonesia gajah yang terkenal adalah gajah Sumatera. Selanjutnya yang juga terkenal
sebagai binatang khas Sumatera adalah harimau Sumatera. Namun sayangnya, kedua hewan
ini sekarang banyak diburu untuk diambil bagian tertentu dari tubuhnya kemudian selanjutnya
dijual. Fauna selanjutnya yang dipisahkan berdasarkan garis Wallace adalah badak bercula satu
dan banteng. Beberapa tipe flora dan fauna ini mungkin bisa juga dilihat sedang mendiami
sebuah wilayah tertentu yang ada di negeri ini.

40

3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet maupun
cetak.

__. 2017. Garis Wallace dan Garis Weber : Garis yang Membagi Indonesia menjadi 3 Bagian
https://www.geologinesia.com/2017/12/garis-wallace-dan-garis-weber.html

Hakim, Ikbal. 2020. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Blog insan pelajar.
https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.

http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
Sunarmi, 2014. MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI

PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DAN TUGAS YANG MENANTANG, Jurnal
Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-hayati-
melalui-pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas
Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1. Materi
Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Universitas
Terbuka, Jakarta, pp. 1-49. ISBN 9789790113336
http://repository.ut.ac.id/4375/
Zubi, Teresa. 2017. Wallacea. Starfish Diving. Blog.

http://www.starfish.ch/dive/Wallacea.html

41

Pertemuan Ke-3 (6 JP x 45 menit’)
Tujuan :
1. Peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH)

dalam bentuk poster berdasarkan klasifikasi alami
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati

dengan menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point atau
paparan secara lisan dan atau tayangan

k. Persiapan Pembelajaran
 Persiapan dasar:
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPeserta didik)_terlampir di Modul
 Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): laptop, atau PC, printer dengan hasil berwarna,
dan kertas film.

l. Kegiatan Pembelajaran
1. Pembukaan (15 menit)

a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang sesuai), dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).

b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat dikirimkan melalui
link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum proses KBM)

c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link pre-
test menggunakan aplikasi yang sesuai)

d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menyebutkan
kembali minimal 5 hewan dan 5 tumbuhan khas daerah masing-masing, hasil
dari proses KBM pertemuan sebelumnya.

e. Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran
f. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernahkah Anda menanyakan

alasan Ibunda memisahkan penyimpanan pakaian kerja/bagus dengan pakaian sehari-
hari? ”

Di bagian ini, Bapak/Ibu silahkan merencanakan melatihkan Peserta didik membuat
pohon dan kunci dikotomi untuk klasifikasi menggunakan hasil identifikasi
Keanekaragaman hayati khas daerah masing-masing saat pertemuan ke-2.

42

2. Kegiatan inti (240 menit)
a. Pemberian stimulus
 Bapak/Ibu, silahkan tampilkan gambar (untuk kelas PJJ) atau tunjukkan tanaman
rumput dan tanaman cabai secara utuh (dari akar hingga daun) untuk kelas tatap
muka.
 Akan lebih baik jika Bapak /Ibu menggunakan produk hasil pengamatan dari
pertemuan kedua.

https://images.app.goo.gl/Wy5TZSe9rXK44eS38
https://images.app.goo.gl/RRDKyqAc5z3ZgfHy9

 Kemudian tanyakan kepada Peserta didik, “setujukah Anda jika saya mengatakan
bahwa kedua tanaman ini sama-sama berada pada kelompok tanaman rumput-
rumputan? Dan Jika keduanya punah dari muka Bumi, maka tidak ada dampak
apapun bagi manusia”

 Silahkan Bapak/Ibu akomodasi jawaban Peserta didik dengan tidak
membenarkan atau menyalahkan jawaban apapun yang dikemukakan.

 Kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya akan disajikan dalam LKPeserta didik.

b. Identifikasi masalah
 Berdasarkan hasil identifikasi jenis-jenis keanekaragaman hayati Indonesia
di daerah Peserta didik masing-masing (pertemuan sebelumnya) persilahkan
Peserta didik untuk memilih 2 hewan dan 2 tumbuhan.
 Arahkan Peserta didik untuk menanggapi pernyataan dalam LKPD.
 jawaban setuju ataupun tidak setuju yang dikemukakan Peserta didik, harus
disertakan alasannya.
 Setelah menuliskan pernyataan dan alasannya, arahkan peserta didik untuk
membuktikan bahwa pernyataan dan alasannya tersebut benar

c. Pengumpulan dan Pengolahan data (bekerja secara berkelompok)

43

Bapak/Ibu yang kegiatannya Asyncronous dapat mengarahkan Peserta didik
melakukan perekaman video masing-masing kelompok saat bekerja, lalu link rekaman
dikirim kepada guru atau diunggah ke drive kelas.
 Kelompokkan Peserta didik ke dalam lima kelompok.
 Masing-masing kelompok mengamati gambar 4 organisme yang telah dipilih

dalam LKPD, kemudian hasil pengamatan dituliskan.

Perhatikan langkah melatihkan Peserta Didik membuat klasifikasi dikotomi
berikut!

 Bapak/Ibu harus menahan diri untuk tidak memberikan jawaban langsung apabila
ada Peserta didik yang bertanya mengenai fungsi, atau manfaat dari berbagai
organisme tersebut secara ekologi. Selalu arahkan untuk mencari sendiri jawaban
yang benar.

 Arahkan Peserta didik untuk mengamati dulu semua ciri morfologi dan perilaku
keempat organisme yang dipilihnya. Misalnya: berkaki, berjalan dengan empat
kaki, berjalan dengan dua kaki, ditutupi sisik tubuh, ditutupi oleh rambut, ditutupi
oleh bulu, dapat terbang, dapat berenang, bernafas dengan insang, bernafas dengan
paru-paru, dapat memanjat, dll.

 Isi pohon dikotomi yang telah disediakan dalam LKPD dengan melakukan
pertanya Ya dan Tidak, kriteria di isi sendiri oleh Peserta didik berdasarkan
pengamatan ciri yang sudah dilakukannya. Perhatikan pola dan contoh.

Pola:

44

……………….. (tulis nama-nama hewan dan tumbuhan yang dipilih)

1. Kriteria ke-1 tuliskan
Contoh: Apakah memiliki kaki?

Ya Tidak

Tuliskan nama organisme yang berkaki Tuliskan nama organisme yang tidak berkaki
2. Kriteria ke-2 tuliskan

Ya Tidak

Tuliskan nama Tuliskan nama
organisme yang …… organisme yang tidak

……

Fokus Pada satu cabang dahulu, hingga ditemukan organisme yang dimaksud,
setelah itu silahkan beralih ke cabang berikutnya

Contoh:

 Buat kunci dikotominya berdasarkan pembuatan pohon dikotomi sebagai berikut.

1. apakah mereka memiliki kaki?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 3

2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 5

… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud

 Selanjutnya, Peserta didik dibimbing untuk membuat kunci determinasi yang akan

dituangkan sebagai bagan determinasi dalam bentuk poster.
 Ingatkan Peserta didik untuk menjawab pertanyaan kedua mengenai “setujukan

Anda, Jika organisme yang diamati tersebut punah dari muka Bumi, maka tidak
ada dampak apapun bagi manusia?”

d. Pembuktian
 Setelah poster selesai, maka kelima poster yang dibuat dipresentasikan.
 Bapak/ibu fasilitasi Peserta didik untuk berdiskusi, memberikan tanggapan,
sanggahan, dan atau persetujuan atas diagram dikotomi yang telah disajikan.
 Arahkan Peserta didik untuk menggali dalam diskusi mengenai kebenaran manfaat
keberadaan organisme yang diamati oleh setiap kelompok.

Berikan materi ajar mengenai perbedaan Dicotyledonae dan Monocotyledonae

pada saat Peserta didik melakukan konfirmasi diskusi di kelas.

45

 Perbaiki konsep-konsep yang kurang tepat dengan memberikan feedback atau
tanggapan yang datang dari proses diskusi kelas.

e. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan pembuktian di poin (e), arahkan peserta didik untuk menuliskan jawaban
dan kesimpulan mengenai pernyataan guru di poin stimulus (a) pada LKPD yang
dimiliki, dan berikan feedback nilai untuk Poster yang telah ditampilkan. Produk
sebaiknya dipajang di kelas hingga modul mengenai keanekaragaman hayati
dirampungkan.

3. Penutup (15 menit)
a. Membuat kesimpulan
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai manfaat dan
cara pengelompokkan organisme.
b. Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan
aplikasi yang sesuai)
c. Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous

Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat Guru meminta Peserta didik untuk
tujuan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya, lalu berikan materi mengenai membuka materi yang sudah disediakan di
Bioteknologi. kelas PJJ mengenai materi Bioteknologi,
Berikan tugas membuat rangkuman materi
tersebut maksimal satu halaman yang kemudian membuat rangkuman sebanyak
akan dikumpulkan di pertemuan satu halaman mengenai materi yang akan
berikutnya. dibahas di pertemuan berikutnya.

Atau berikan link berikut untuk disimak:
https://youtu.be/rVKWE9ITu14

d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk
kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan
aplikasi yang sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai
berikut.

Refleksi untuk Peserta Didik Ya Tidak
No Pernyataan
1 Apakah saya sudah mengerti cara membuat diagram
dikotomi dengan klasifikasi alami?

46

No Pernyataan Ya Tidak
2 Apakah saya sudah paham cara membuat kunci dan bagan

determinasi?
3 Apakah saya sudah paham perbedaan Klasifikasi sistem

buatan, alami, dan filogenetik?
4 Apakah saya sudah paham manfaat organisme bagi

kehidupan ?

Refleksi untuk Guru

No Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti cara membuat

diagram dikotomi dengan klasifikasi alami?

2 Apakah 90% Peserta didik sudah paham cara membuat

kunci dan bagan determinasi?

3 Apakah 90% Peserta didik sudah paham perbedaan

Klasifikasi sistem buatan, alami, dan filogenetik?

4 Apakah 90% Peserta didik sudah paham manfaat organisme

bagi kehidupan?

5 Apakah seluruh Peserta didik nampak mengikuti

pembelajaran dengan gembira dan antusias?

Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan
apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada pengulangan pembelajaran:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

47

C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Formatif

Perhatikan Gambar dua hewan di bawah ini.

https://images.app.goo.gl/uYyFjmKv9aF28Vpi8 https://images.app.goo.gl/pwqZWGPWgbL618VF8

https://images.app.goo.gl/dznK5uZeH7uU97ns6 https://images.app.goo.gl/6xgujHQeZsDnQvjr8

Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan kunci dikotom
yang dapat Anda perhatikan berikut ini.

1 a. Bertulang belakang lanjut ke nomor 2
b. Tidak bertulang belakang Echinodermata
lanjut ke nomor 4
2 a. Melahirkan lanjut ke nomor 3
b. Bertelur Reptil
lanjut ke nomor 4
3 a. Ditutupi sisik lanjut ke nomor 5
b. Tidak ditutupi sisik lanjut ke nomor 6
Mamalia
4 a. Ditutupi rambut lanjut ke nomor 6
b. Ditutupi Bulu Aves
Pisces
5 a. Memiliki kelenjar mamae
b. Tidak memiliki kelenjar mamae

6 a. Bergerak dengan sayap
b. Bergerak dengan sirip

48

Diagram Kunci Determinasi

Bertulang Belakang

2. Asesmen unjuk kerja poster Score ini bisa dikonversi
Indikator : menjadi puluhan dengan
a. Menggunakan Bahasa yang mudah dipahami cara : (score/5) x 10 = Nilai
b. Kalimatnya singkat dan jelas
c. Warna dan gambar menarik
d. Tujuan pembuatan poster langsung terihat
e. Isi Poster sesuai dengan konsep dan konteks

Rubrik:
Score Deskriptor

5 Jika Poster menunjukkan 5 indikator
tersebut

4 Jika Poster menunjukkan 4 indikator
tersebut

3 Jika Poster menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Poster menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Poster menunjukkan 1 dari 4 indikator

49

0 Jika Poster tidak menunjukkan satupun
dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik Indikator Score Nilai

No. Nama Peserta Didik 1234

1.
2.
… … dst.

3. Asesmen Sikap
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
e. Mengajukan pertanyaan
f. Mengidentifikasi dengan panca indera
g. Mengolah informasi dan gagasan
h. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:

Score Deskriptor Score ini bisa dikonversi
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator menjadi puluhan
3 tersebut
2 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 dengan cara : (score/4) x
1 indikator 10 = Nilai
Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4
0 indikator
Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4
indikator
Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun
dari indikator

Daftar Cek Peserta Didik Indikator Score Nilai

No. Nama Peserta Didik 1234

1.
2.
… … dst.

Bapak/Ibu,

kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test

setelah dilakukan pembelajaran.

50

Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-4, bagi yang
belum, Bapak/Ibu bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)

D. Pengayaan dan Remedial
1. Pengayaan

Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas

Silahkan Anda isi, kunci determinasi jenis daun dari A. hingga H. berikut ini

b. Materi,
Untuk kelas PJJ, Bisa diakses di https://plantlet.org/plant-identification-terms/#
Untuk kelas tatap muka, telah terlamir di bagian Lampiran (no. 2 mengenai materi)

c. Asesmen Pengayaan
(Jumlah kunci determinasi yang benar) x 1,25 = Nilai

2. Remedial
Bapak/Ibu, bagi Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan
kegiatan berikut sebagai pengayaan.
a. Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan

51

bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
b. Materi (Terlampir)
c. Asesmen remedial
Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau Bapak/Ibu
bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

52

E. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Materi : Klasifikasi dan Determinasi

Nama : Kelas :
Kelompok : Tanggal :

A. Tujuan:
1. Anda mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk poster

berdasarkan klasifikasi dikotomi.
2. Anda mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan menyajikan data

satu spesies tertentu melalui Poster

B. Kegiatan:
Perhatikan gambar keanekaragaman hayati Indonesia di bawah ini. Kemudian pilih 10 organisme
(5 hewan dan 5 tumbuhan) yang Anda kenali sebagai hewan/tumbuhan khas di daerah Anda,
sebagai bahan pekerjaan Anda di LKPeserta didik.

https://images.app.goo.gl/Q1hanNyim3dPzLf4A

Berdasarkan morfologi dari keempat organisme yang Anda pilih tersebut, setujukah Anda

dengan pernyataan berikut:
“Kesepuluh organisme tersebut berasal dari kelompok famili yang sama; dan Jika keempatnya
punah dari muka Bumi, maka tidak ada dampak apapun bagi kehidupan manusia”

53

Lanjutan…
1. Ya, saya Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena ___________________________________

______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Tidak, saya Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena ____________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
2. Bukti bahwa alasan (persetujuan/ketidak-setujuan)* saya atas pernyataan tersebut adalah,
melalui pohon dikotomi yang saya buat.

54

Keterangan: *) lingkari pilihan Anda.
Lanjutan…

3. Berdasarkan pengisian nomor 2, maka kunci dikotominya adalah, (Perhatikan contoh).
P1. apakah mereka memiliki kaki?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P2
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P3
P2. apakah mereka memiliki…….?
Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P4
Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P5
P3. Apakah mereka ………

… dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud

4. Berdasarkan kegiatan nomor 1 hingga nomor 3. Apakah Anda masih berada pada pernyataan
Anda bahwa Anda (menyetujui/tidak menyetujui)* pernyataan di awal LKPeserta didik?
Ya, saya Setuju/tidak setuju* dengan pernyataan tersebut. Karena

2. Materi
3. SOurgmabneisrmrefpeerertnasmi abeylaaijtaur(_g_u_ru__d_a_n__s_is_w__a_y_a_n)gmbeimsailidkiiackirsi-ecsirdi_i_I_n_t_e_rn_e_t__m_a_u_p_u__n_c_e_t_a_k_.___

______________________________________________________________________________
dan manfaat____________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Organisme kedua yaitu (________________) memiliki ciri-ciri___________________________
_____________________________________________________________________________
dan manfaat ___________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Organisme ketiga yaitu (________________) memiliki ciri-ciri____________________________
______________________________________________________________________________
dan manfaat____________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
KeteOrargnagnaisnm:e*k)elienmgkpaatriyapitiulih(_a_n__A_n_d__a_._______) memiliki ciri-ciri_________________________
dan manfaat ___________________________________________________________________

55

2. Materi
Bapak/Ibu bisa mengakses materi ini pada link
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf

A. Pengertian Klasifikasi Mahluk Hidup
klasifikasi makhluk hidup merujuk pada kegiatan pengelompokan makhluk hidup

berdasarkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri yang terlihat pada setiap makhluk tersebut.
Kegiatan pengelompokkan ini bukan hal yang mudah, sebab diperlukan ketelitian dalam
menentukkan parameter yang digunakan sebagai ciri khas atau pembeda dari organisme
lainnya. Itu berarti, diperlukan upaya observasi lebih lanjut pada beberapa organisme yang
kemudian dipilih menjadi sebuah kategori atau kelompok.

Parameter yang digunakan dalam pengelompokan makhluk hidup, bisa berdasarkan
tempat hidup atau habitat, ukuran dan bentuk, ciri morfologi tau anatomi, serta manfaat dari
makhluk hidup tersebut. Ilmu yang mempelajari mengenai klasifikasi makhluk hidup pada
tingkat-tingkat berbeda atau takson berbeda dikenal dengan istilah taksonomi yang dipelopori
oleh Carolus Linnaeus sebagai bapak taksonomi dunia. Ilmu taksonomi menjadi salah satu
ilmu yang sangat dinamis karena perkembangannya akan terus disesuaikan seiring dengan
ditemukannya spesies baru. Oleh sebab itu, pengelompokan makhluk hidup dari awal
ditemukan sampai saat ini telah mengalami beberapa kali perkembangan dari mulai sistem
klasifikasi 2 kingdom hingga 6 kingdom.

B. Tahapan Klasifikasi Mahluk Hidup
a. Pengamatan Sifat Mahluk Hidup
Proses yang dilakukan adalah mengidentifikasi makhluk hidup dengan cara
mengamati dari tingkah laku, bentuk morfolofi, anatomi, dan fisiologi (fungsi faal
tubuh).
b. Pengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri yang diamati
Proses pengelompokkan makhluk hidup dilakukan berdasarkan ciri dan sifat atau
persamaan dan perbedaan yang diamati.
c. Pemberian nama Mahluk hidup
Setelah dikelompokkan, langkah klasifikasi selanjutnya adalah member nama
makhluk hidup agar lebih mudah dipahami. Sistem penamaan makhluk hidup salah
satunya adalah system tata nama ganda (Binomial Nomenclature).

C. Takson dalam Klasifikasi Mahluk Hidup.
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis yang berarti susunan, penyusunan,
penataan atau taxon yang berarti unt dalam klasifikasi objek biologi, dan nomos yang
berarti hokum. Tingkatan makhluk hidup pada taksonomi disebut takson. Tiap takson

56

menunjukkan kesamaan sifat yang banyak. Tingkatan takson dari yang paling tinggi
hingga paling rendah dituliskan sebagai berikut.

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Rosa gallica
https://images.app.goo.gl/2Mq6Ts7hkbgVsKdW8

57

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Ursus americanus
https://images.app.goo.gl/4PoEAFCdiGRkWY2p7

D. Sistem Nama Ganda (Binomial Nomenclature)
1. Penulisan spesies
 Terdiri atas dua kata
 Menggunakan huruf latin
 Ditulis cetak miringatau cetak tegak tapi digarisbawahi
 Kata pertama menunjukkan marga (genus), diawali huruf kapital
 Kata kedua menunjukkan penunjuk spesies, diawali huruf kecil
 Jika ada dua kata penunjuk spesies, maka untuk hewan kedua kata penunjuk spesies
dipisah, sedangkan untuk tumbuhan digabung atau diberi tanda hubung
 Varietas dipisah
Contoh penulisan:
Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu)
Panthera tigris sondaica atau Panthera tigris sondaica (harimau jawa)
2. Penulisan Familia (suku)
Ditambah akhiran –aceae (untuk tumbuhan), dan diakhiri –idea (untuk hewan)
Contoh: Canidae (familia anjing) dan Solanaceae (familia terung-terungan)
3. Penulisan Ordo (bangsa)
Ditambah akhiran –ales
Contoh: Zingiberales
4. Penulisan Classis (kelas)
Ditambah akhiran –nae atau diambil dari ciri khas organisme tersebut
Contoh Equisetinae, Mycotina

E. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
Pada konteks keanekaragaman hayati, pengelompokan sangat perlu untuk dilakukan.
agar mempersempit objek kajian, sehingga akan mempermudah untuk mengenal,
mempelajari, dan akhirnya memanfaatkan makhluk hidup untuk kepentingan manusia.
Pengelompokan makhluk hidup dapat dilakukan dengan berbagai sistem. Sistem
pengelompokkan tersebut yaitu artifisial, natural, dan filogeni.

1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)
Sistem klasifikasi buatan merupakan suatu cara pengelompokan berdasarkan pada
karakter-karakter yang dihubungkan dengan kepentingan manusia. Misalnya pada
tumbuhan terdapat beberapa cara penggolongan, diantaranya berdasarkan:
a. Umur
Kita mengenal ada tumbuhan semusim/setahun (annual), contoh diantaranya Cabe,
Tomat, dan Bunga Matahari. Ada juga yang tahunan, contoh diantaranya Jati,
Kihujan, Mangga, Alpukat, dan Jambu Air.
b. Kegunaannya

58

Pengelompokan berdasarkan kegunaan misalnya tanaman pangan seperti Padi,
Singkong, dan Kentang. Tanaman obat misalnya Binahong, Mahkota Dewa, dan
Sirih. Tanaman perkebunan, seperti Jati, Mahoni, Gaharu, dan lain-lain.

c. Habitatnya
Berdasarkan habitatnya dikenal tumbuhan xerofit (tumbuhan yang dapat bertahan di
daerah kering, seperti Kaktus, ada juga tumbuhan hidrofit (tumbuhan air seperti
Kangkung, Genjer, Teratai, dan lain-lain).

d. Kandungan gizi atau zat utamanya
Dalam pengelompokkan ini dikenal diantaranya tumbuhan sumber karbohidrat
seperti Padi, Singkong, Sagu, dan lain-lain. Tumbuhan sumber protein seperti
Kacang Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau. Tumbuhan sumber lemak seperti
Kelapa Sawit, Kemiri, dan Wijen. Melalui pengelompokan secara artifisial ini akan
memudahkan kita untuk mengenal sehingga akhirnya dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia.

2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)
Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada karakter-karakter

alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya berasarkan karakter morfologi.
Pelopor dari sistem klasifikasi alami ini adalah Carolus Linnaeus. Ia adalah yang pertama
kali meletakkan dasar-dasar klasifikasi termasuk sistem tata nama binomial
nomenclature.

Awalnnya, Carolus Linnaeus mengajukan sistem klasifikasi 2 Kingdom, yaitu
Plantae dan Animalia. Namun selanjutnya Whittaker menyempurnakannya menjadi
sistem klasifikasi 5 Kingdom. Kingdom Fungi dikeluarkan dari Plantae, kemudian
membentuk kingdom baru yaitu Monera dan Protista. Monera yaitu golongan organisme
yang merupakan prokariotik, sedangkan Protista yaitu golongan organisme mikroskopis
yang merupakan organisme eukariotik.

Setelah Whittaker, ilmuwan asal Amerika Carl Woese menyempurnakannya
menjadi sistem klasifikasi 6 kingdom, yaitu Eubacteria, Archaebacteria, Protista, Fungi,
Plantae, dan Animalia. Namun selanjutnya Kingdom Protista sudah tidak berlaku karena
anggotanya polyphyletic, yaitu ada yang mendekati karakter tumbuhan, hewan, bahkan
fungi. Sama halnya dengan Kingdom Monera yang sudah tidak valid lagi sebagai suatu
takson karena anggotanya terdiri dari dua golongan yang sangat berbeda karakternya
(Bacteria dan Archaebacteria). Oleh karena itu dibentuklah sistem klasifikasi 3 domain
yang dinilai dapat mewadahi kingdom-kingdom sebelumnya yang bermasalah (Protista
dan Monera). Ketiga domain tersebut yaitu Bacteria, Archaea, dan Eucarya.

Pada sistem alami, klasifikasi tumbuhan biasanya didasarkan pada morfologi dari
alat perkembangbiakannya (bunga) termasuk tipe biji, morfologi akar, batang, dan daun.
Sedangkan pada hewan biasanya diklasifikasikan berdasarkan jumlah sel, keberadaan
tulang punggung, saluran pencernaan, sistem rangka, dan lain- lain.

59

Berikut adalah perkembangan sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 5 kingdom

Sistem 2 Sistem 3 Sistem 4 Sistem 5 Sistem 6
kingdom kingdom kingdom kingdom kingdom

1. 1. 1. 1. 1.
Plantae Monera Monera Monera Eubacteria

2. 2. 2. Fungi 2. 2.
Animalia Plantae Protista Archaebacteria
3.
3. Plantae 3. Fungi 3.
Animalia Protista
4. 4.
Animalia Plantae 4. Fungi

5. 5. Plantar
Animalia
6.
Animalia

3. Sistem Klasifikasi Filogeni
Sistem klasifikasi filogeni merupakan suatu cara pengelompokkan organisme

berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel pertama
hingga menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem klasifikasi ini sangat dipengaruhi oleh
perkembangan teori evolusi. Pada sistem klasifikasi ini terkadang ada organisme yang
secara morfologisnya berbeda, namun ternyata memiliki karakter genetik yang dekat.

Sistem klasifikasi filogeni ini merupakan sistem klasifikasi yang mendasari sistem
klasifikasi modern, yang dipelopori oleh Hudchinson, Cronquist, dan lainnya. Biasanya
klasifikasi modern ini dilakukan dengan memperhatikan kecenderungan evolusi
organisme itu lebih maju atau masih primitif adalah dengan melihat pelestarian atau
penyusutan dari struktur sel atau tubuhnya akibat pengaruh seleksi alam. Sebagai contoh,
dalam klasifikasi modern tumbuhan, Hutchinson mengemukakan pendapat diantaranya:
 Tumbuhan berdaun tunggal lebih primitive daripada berdaun majemuk
 Tumbuhan dikotil lebih primitive daripada tumbuhan monokotil
 Tumbuhan berbiji terbuka lebih primitive dari pada tumbuhan berbijitertutup
 Tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik yang banyak lebih primitive dari

pada tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik sedikit.

60

 Tumbuhan berbunga mahkota lepas-lepas lebih primitive daripada tumbuhan
berbunga mahkota bersatu.

Pada klasifikasi hewan karakter yang diperhatikan untuk penggolongannya yaitu
jumlah sel tubuhnya dan perkembangan sel tubuhnya, serta jaringan embrionalnya.
Hewan yang memiliki jaringan embrional triploblastik (ada ektoderm, mesoderm,
endoderm) akan memiliki struktur tubuh yang lebih sempurna daripada organisme
diploblastik (ektoderm dan endoderm saja, tapi tidak memiliki mesoderm).

Secara umum, untuk melihat tingkat-tIngkat perkembangan makhluk hidup sebagai
dasar klasifikasinya perlu diperhatikan: struktur selnya (prokariotik/eukariotik); jumlah
sel tubuhnya (uniseluler/multiseluler); jaringan embrionalnya (diploblastik/triploblastik);
bentuk tubuh dan organ tubuhnya (thallus/kormus); pergiliran keturunannya (bentuk
gametofit/sporofit); dan sifat- sifat khas morfologis lainnya seperti perkembangan bagian-
bagian bunganya dibandingkan lainnya.

F. Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
Tidak hanya ilmuwan yang dapat membuat suatu sistem klasifikasi, seperti yang

telah dibahas di bagian sebelumnya. Kita dapat melakukan klasifikasi sederhana berdasarkan
karakter yang diinginkan. Banyak metode yang dapat kita gunakan untuk mengetahui identitas
suatu jenis organisme, diantaranya dengan konfirmasi langsung kepada ahlinya, mencocokkan
dengan spesimen, atau dengan menggunakan suatu instrumen yaitu kunci identifikasi atau
kunci determinasi. Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian pertanyaan yang dapat
menggiring kita sehingga dapat mengetahui nama dari jenis organisme yang ingin kita ketahui
identitasnya.

Kunci determinasi tersebut dibuat dengan menyusun serentetan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan karakter dari berbagai jenis tumbuhan tersebut. Untuk
menguji kunci determinasi yang sudah Anda rancang, Anda dapat melakukannya dengan cara
meminta kawan lain untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang tercantum. Jika ia dapat
mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan dengan tepat, maka kunci determinasi tersebut sudah
baik. Model dari kunci determinasi bermacam-macam, namun yang paling sering digunakan
adalah model dikotomi. Kunci dikotomi ini disusun atas dasar pengelompokkan ciri-ciri
makhluk hidup menjadi dua kelompok yang berbeda. Dengan menggunakan dasar persamaan
dan perbedaan sifat ciri (character state) makhluk hidup tersebut, selanjutnya dilakukan
pengelompokkan lagi menjadi dua kelompok kembali hingga akhirnya diperoleh sifat ciri yang
spesifik yang langsung merujuk pada identitas jenis suatu organisme.

Misalnya jika kita akan mengelompokan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan
sekolah berdasarkan morfologi bunga, buah, daun, batang, dan akar, maka kita harus
memahami berbagai tipe morfologi dari organ-organ tumbuhan tersebut. Agar dapat digunakan
oleh orang lain, maka istilah yang digunakan harus istilah ilmiah yang umum. Dalam
perancangan kunci determinasi model dikotomi, pada setiap nomor selalu disusun dua
pernyataan yang saling berkebalikan. Pada setiap pernyataan akan diteruskan menuju nomor
baru yang akan mengarahkan pada dua pernyataan berikutnya, hingga pada akhirnya akan

61

berhenti pada nama/identitas dari organisme tersebut. Untuk lebih jelasnya coba Anda
perhatikan contoh kunci determinasi dibawah ini (dikutip dari Van Steenis, 1997):

Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi, pernyataan yang dibuat
pertama kali adalah pernyataan mengenai sifat ciri morfologi yang paling umum terlebih
dahulu, kemudian selanjutnya diikuti dengan sifat ciri yang semakin spesifik. Kunci
determinasi tersebut merupakan kunci dikotomi karena selalu bercabang dua, jika dibuat
bagannya maka akan seperti Gambar berikut.

62

3. Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet
maupun cetak.
Arifin, Z. ___. Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA
Kelompok Kompetensi B, Bab Klasifikasi. Modul Belajar Mandiri. Calon Guru PPPK.
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf
Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.
http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf
Rauf, F. 2020. Kenali Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Taksonomi, Sistem,
Contoh Soal!. Blog. Eduka Sistem.
https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/

63

Pertemuan Ke-4 (8 JP x 45’)
Tujuan :
1. Peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis

bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi
kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
2. Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan
erosi Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di
media sosial

A. Persiapan Pembelajaran
1. Persiapan dasar:

 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlampir di Modul
 Artikel Ilmiah mengenai Bioteknologi untuk mengatasi erosi Keanekaragaman hayati.
2. Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): telepon genggam dan jaringan internet

B. Kegiatan Pembelajaran (8 JP)
1. Pembukaan (15 menit)

a. Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran Peserta didik (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan dibuat presensi menggunakan aplikasi yang sesuai), dan
mengingatkan untuk selalu menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama proses
pembelajaran tatap muka (PTM).

b. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk mengumpulkan tugas rangkuman yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya (untuk kelas PJJ, file dapat dikirimkan melalui
link yang telah disiapkan Bapak/Ibu sehari sebelum proses KBM)

c. Peserta didik melakukan pre-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link pre-
test menggunakan aplikasi yang sesuai).

d. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menemukakan apa
manfaat keberadaan Keanekaragaman hayati di lingkungan dan kehidupan
masayarakat.

e. Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Ada yang pernah mendengar bahwa
saat ini mahluk hidup yang sudah punah bisa dilestarikan dengan teknologi cloning? ”

Silahkan akomodasi jawaban Peserta didik dengan menuliskan jawabannya di papan
tulis/aplikasi whiteboard bagi kelas PJJ synchronous, atau di kolom komentar pada kelas

asynchronous menggunakan aplikasi yang sesuai

64

2. Kegiatan inti (330 menit)

Bapak/Ibu, fase-fase yang akan dilakukan dalam KBM ini silahkan
dipecah menjadi beberapa pertemuan tatap muka/PJJ, karena

Peserta didik harus melakukan riset dan pembuatan laporan sebagai
produk, yang membutuhkan waktu lebih lama dari proses KBM
biasanya.

a. Fase 1. Orientasi peserta didik kepada masalah
 Lakukan brainstorming mengenai Bioteknologi selama 10 menit. Hasil resume yang
dikumpulkan Peserta didik dapat dijadikan pijakan awal mengenai pemahaman dasar
Peserta didik mengenai Bioteknologi.
 Bapak/Ibu silahkan mengunduh dua artikel ini untuk dijadikan pemantik ide Peserta
didik dalam pengatasi erosi keanekaragaman hayati.
https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-
lingkungan.html
dan
https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-
lingkungan-akibat-tumpahan-minyak
 Setelah artikel tersebut dibagikan kepada Peserta didik (untuk yang PJJ, Bapak/Ibu
berikan link tersebut kepada Peserta didik di kelas online untuk diunduh), kemudian
persilahkan Peserta didik mengkajinya.
 Selesai membaca, silahkan Bapak/Ibu tunjuk langsung 5 orang perwakilan kelas
untuk mengemukakan inti dari kedua artikel tersebut. Tuliskan resume dari ke-5
Peserta didik tersebut di papan tulis (atau pada whiteboard application untuk kelas
PJJ saat synchronous atau asynchronous).
 Sambil menyimak, persilahkan Peserta didik yang lain membuat resumenya
maksimal sebanyak 2 alinea. Pembuatan resume dilakukan langsung dalam
LKPeserta didik.
 Kemudian berikan stimulus berupa pertanyaan, “apakah Anda punya ide lain
mengenai solusi menggunakan Bioteknologi agar erosi keanekaragaman hayati
dapat dicegah dan atau diatasi?”
 Ide-ide yang bermunculan harus diakomodasi oleh Bapak/Ibu dengan dituliskan di
papan tulis/whiteboard application untuk dibahas -bagaimana merealisasikannya-,
minimal 3 Peserta didik sebagai contoh bagaimana tindak lanjutnya.

b. Fase 2. Mengorganisasikan peserta didik
 Peserta didik duduk berkelompok, kemudian diberikan kesempatan untuk berdiskusi
merancang penyelesaian masalah dengan cara membagi tugas untuk mendapatkan
data/bahan-bahan/alat yang diperlukan untuk merealisasikan ide yang diajukan pada
fase 2

65

 Hasil diskusi di tulis dalam LKPeserta didik yang telah diberikan.

c. Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
• Bapak/Ibu di fase ini melakukan pemantauan keterlibatan Peserta didik dalam
mengumpulkan data/bahan/alat selama proses penyelidikan untuk merealisasikan
ide.

Tatap Muka PJJ dengan Gmeet/Zoom*) PJJ dengan GCR**)

 Lakukan Pembimbingan berupa Pembimbingan berupa

pembimbingan konsultasi setiap kelompok konsultasi setiap kelompok

berupa konsultasi dilakukan melalui ruang melalui kelas virtual (GCR,

setiap progress yang virtual (Gmeet atau Zoom): Edmodo, dll):

dicapai oleh Peserta  Perwakilan kelompok  Perwakilan kelompok

didik. Bisa dilakukan memberikan hasil memberikan hasil rancangan

di sekolah untuk rancangan penyelesaian penyelesaian masalah

kelas tatap muka. masalah melalui WA atau melalui postingan di kelas

 Hasil pembimbingan email guru. virtual tersebut.

secara berkala  Guru menanggapi dan  Guru menanggapi dan

dicatat sebagai bahan memberikan saran hasil memberikan saran perbaikan

penilaian rancangan tersebut di hasil rancangan tersebut di

psikomotor. ruang virtual. kolom komentar kiriman

Peserta didik.

Ket.:

PJJ = Pembelajaran Jarak Jauh

*) = Silahkan dipilih sesuai keadaan di sekolah masing-masing

**)= Google Classroom atau pilihan sesuai keadaan di sekolah masing-masing

d. Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Bapak/Ibu di fase ini melakukan pemantauan untuk pembuatan laporan, poster,
pamphlet atau konsep sosialisasi yang akan digunakan Peserta didik berbagai media
presentasi ide yang dihasilkan.
 Lakukan pembimbingan berupa konsultasi setiap progress yang dicapai oleh Peserta
didik. Bisa dilakukan di sekolah untuk kelas tatap muka, atau melalui WhatsApp dan
atau aplikasi rapat online lainnya untuk kelas PJJ.
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian psikomotor.
 Yakinkan konten yang digunakan oleh Peserta didik sesuai usia dan sasaran.
 Hasil pembimbingan secara berkala dicatat sebagai bahan penilaian kemajuan setiap
kelompok menggunakan Tabel pencatatan di bawah ini (Bapak/Ibu silahkan
kembangkan sesuai kebutuhan).

Kelompok Bimbingan I Bimbingan II Bimbingan III

1 Hasil Saran Hasil Saran Hasil Saran
2
3

66



e. Fase 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik dipersilahkan untuk presentasi secara berkelompok di kelas mengenai
ide.
 Bagi Peserta didik yang mensosialisasikan dengan menggunakan media sosial,
menampilkan idenya, respon dari kolom komentar atau DM, serta ketercapaian
jumlah penonton.
 Peserta didik yang lain, menyimak kemudian memberikan masukan dan saran untuk
peningkatan dan perbaikan ide tersebut.

3. Penutup (15 menit)
a. Membuat kesimpulan
Bapak/Ibu membimbing Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pentingnya
mencegah erosi Keanekaragaman hayati dan ide apa saja hasil pembelajaran untuk
mengatasi erosi Keanekaragaman hayati tersebut
b. Post-test (untuk kelas dengan PJJ, silahkan gunakan link post-test menggunakan
aplikasi yang sesuai)
c. Penugasan
Silahkan Bapak/Ibu memilih kegiatan yang paling sesuai dipergunakan di kelas.

Tatap Muka PJJ Syncronous PJJ Asyncronous

Bapak/Ibu sampaikan secara tidak tersirat Guru meminta Peserta didik untuk
tujuan pembelajaran untuk pertemuan membuka materi yang sudah disediakan di
berikutnya, lalu berikan materi yang ada kelas PJJ, kemudian membuat rangkuman
dalam modul untuk dipelajari oleh Peserta sebanyak satu halaman mengenai materi
didik. yang akan dibahas di pertemuan berikutnya.
Berikan tugas membuat rangkuman materi
tersebut maksimal satu halaman yang
akan dikumpulkan di pertemuan
berikutnya.

d. Refleksi
Guru bersama-sama dengan Peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang
positif dan negative proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi;
terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk kelas
dengan PJJ, silahkan gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan aplikasi yang
sesuai). Format yang bisa digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai berikut.

67

Refleksi untuk Peserta Didik
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti apa yang bisa saya lakukan untuk
melestarikan keanekaragaman hayati di daerah saya menggunakan
bioteknologi?
2 Apakah saya ingin melanjutkan kampanye untuk penyelamatan
lingkungan setelah pembelajaran selesai?

Refleksi untuk Guru
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti apa yang bisa dilakukan
untuk melestarikan keanekaragaman hayati di daerahnya
menggunakan bioteknologi?
2 Apakah 90% peserta didik berkeinginan melanjutkan kampanye
penyelamatan lingkungan setelah pembelajaran selesai?
3 Apakah Peserta didik nampak mengikuti pembelajaran dengan
gembira dan antusias?

Bapak/Ibu silahkan simpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan
apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada remedial teaching:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

68

C. Perangkat Asesmen
1. Asesmen Rancangan Penyelesaian Masalah.
Pemberian nilai pada rasionalisasi rancangan penyelesaian masalah yang diakukan
Peserta didik dengan Indikator:
a. Ide yang diberikan dapat menjelaskan bagaimana erosi keanekaragaman hayati
terselamatkan dengan Bioteknologi.
b. Latar belakang ide rasional dan realistis.
c. Tidak bertentangan dengan norma yang berlaku.
d. Isi dari poster/pamphlet/postingan di media sosial sesuai dengan hasil diskusi
dan saran guru.

Rubrik:
Score Deskriptor

4 Jika Ide yang diajukan memenuhi 4 indikator tersebut
3 Jika Ide yang diajukan memenuhi 3 dari 4 indikator tersebut
2 Jika Ide yang diajukan memenuhi 2 dari 4 indikator tersebut
1 Jika Ide yang diajukan memenuhi 1 dari 4 indikator tersebut
0 Jika Ide yang diajukan tidak memenuhi satupun indikator tersebut

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

6.2. Asesmen Usaha Kelompok,
Indikator:
a. Sosialisasi berupa pembuatan laporan, dan poster atau kampanye di media sosial
b. Anggota kelompok melakukan kolaborasi dalam realisasi ide
c. Partisipasi Anggota kelompok minimal 80% di setiap fase

Rubrik:
Score Deskriptor

3 Ketiga indikator selalu muncul
2 Ketiga indikator sering muncul saat berkelompok
1 Ketiga indikator mulai muncul saat berkelompok
0 Ketiga indilator tidak muncul saat berkelompok

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/3) x 10 = Nilai

4. Asesmen Sikap
Indikator:
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

69

Rubrik:

Score Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

Daftar Cek Peserta Didik Indikator Score Nilai

No. Nama Peserta Didik 1234

1.
2.
… … dst.

Bapak/Ibu,

kita STOP dulu di sini JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test

setelah dilakukan pembelajaran.
Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran ke-4, bagi yang
belum, Bapak/Ibu bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)

70

D. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Materi : Peranan Bioteknologi dalam Mengatasi Erosi Keanekaragaman Hayati

Nama : Kelas :

Kelompok : Tanggal :

A. Tujuan :

 Anda mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis bioteknologi

(Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi kelangkaan

Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel

 Anda mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi dari permasalahan erosi

Keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media

sosial

B. Kegiatan
Anda akan membaca dua artikel ilmiah mengenai cara penanggulangan erosi
Keanekaragaman hayati melalui Bioteknologi. Berdasarkan artikel tersebut, silahkan
ajukan ide atau usulan baru untuk mencegah dan atau mengatasi erosi tersebut.

C. Simpulan yang dapat Anda ambil dari masing-masing artikel tersebut?
Artikel pertama,
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Artikel kedua,
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

D. Apa saja hal yang menurut anda penting untuk dicatat mengenai cara kerja Bioteknologi
dalam mengatasi erosi keanekaragaman hayati?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

71

E. Ajukan pertanyaan terkait catatan mengenai peran bioteknologi dalam mengatasi erosi
keanekaragaman hayati! (gunakan kata tanya apa, kenapa, bagaimana, siapa, kapan, dan
dimana)
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

F. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, tulis pertanyaan yang telah dipilih untuk diajukan
alternatif pemecahan masalahnya!
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

G. Berdasarkan pemilihan pertanyaan kelompok, buat rancangan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut!
 Rancangan dibuat secara berkelompok dalam bentuk outline, silahkan ditulis
menggunakan word atau tulisan tangan.
 Diskusikan dengan guru hasil rancangan anda.
 Perbaiki rancangan hasil diskusi dengan guru

H. Presentasi Kelas Solusi/saran untuk kelompok yang
Kelompok Catatan untuk kelompok yang tampil
tampil
I

II

III

IV

V

72

2. Materi
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh seorang

sarjana pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini digunakan untuk
menghasilkan suatu produk dari bahan baku dengan bantuan organisme hidup. Ereky
memperkirakan bahwa krisis pangan dan energi akan dapat diselesaikan melalui
bioteknologi.

Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran yang
bermacam-macam bagi setiap orang. Ada yang berpikir tentang pengembangan jenis
hewan atau mikroorganisme baru melalui rekayasa genetika atau DNA rekombinan, yang
lain bermimpi tentang sumber obat terapi yang lestari bagi umat manusia. Beberapa malah
memiliki visi untuk menumbuhkan tanaman yang bernutrisi tinggi serta tahan terhadap
hama dan penyakit sebagai sumber pangan manusia, yang terus bertambah populasinya.
Jawaban dari pertanyaan ini akan sangat beragam tergantung dari siapa yang kita tanya.
Apakah semua ini merupakan definisi yang tepat untuk istilah bioteknologi? Jawabannya
adalah tidak. Pengertian yang sempit tidak dapat mendefinisikan bioteknologi.

Bioteknologi adalah perpaduan yang harmonis antara biologi dan teknologi.
Secara terminologi, bioteknologi dapat kita artikan sebagai pemanfaatan sistem biologi,
makhluk hidup dan produknya untuk mengubah atau memperbaiki kesehatan umat
manusia dan lingkungannya. Dengan merangkum semua pengertian di atas maka
bioteknologi dapat kita definisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip dasar sains dan
perekayasaan atas proses material dengan bantuan agen biologi untuk menghasilkan
berbagai barang dan jasa. Tampaknya keunggulan bioteknologi telah mengambil alih dan
menjadi revolusi baru dalam ilmu biologi, melalui pengelolaan produk- produk alami
menggantikan proses kimiawi dan industri.

Bioteknologi modern dapat kita klasifikasi ke dalam berbagai bidang, seperti
bioteknologi kesehatan, bioteknologi lingkungan, bioteknologi obat- obatan, bioteknologi
pertanian, bioteknologi industri. Bioteknologi merupakan ilmu dan sains masa depan yang
menarik minat para ilmuwan, serta akan melahirkan suatu revolusi besar dalam kehidupan
kita dengan menunjukkan bagaimana cara hidup yang lebih nyaman, bebas dari berbagai
macam penyakit dan stres.

Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi,
biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, Teknologi Bioinformatika dan Biologi
Komputasi, Teknologi Antibodi Monoklonal, Teknologi Sel dan Kultur Jaringan,
Teknologi Rekayasa Genetika, Teknologi Rekayasa Protein, Teknologi Biofisika,

73

enzimologi, dan sebagainya. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada
mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan hewan. Terdapat 4 prinsip dasar
bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi, menggunakan metode tertentu,
dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan banyak disiplin ilmu. Menurut
perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:
A. Bioteknologi Konvensional (tidak melibatkan perubahan DNA organisme)

Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme
secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi
manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara
sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan, fermentasi
merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang
dikehendaki.

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring
dengan perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang
melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit
primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Beberapa contoh
Bioteknologi konvensional di bidang makanan, dapat terlihat seperti pada Gambar
berikut ini.

https://images.app.goo.gl/PmtbNiLeMXiLKieUA

74

Organisme yang terlibatnya berasal dari bakteri atau jamur. Beberapa mikroorganisme
yang terlibat dari produk-produk tersebut adalah.

Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang Pertanian, adalah
sebagai berikut:
1. Kultur Jaringan

https://images.app.goo.gl/aSyQUCkXvNXxyhxo6

75

2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu tanaman

yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara yang
sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul.
Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah
dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen
pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang memiliki sifat
perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah, dan
umur panen pendek.
3. Hidroponik

https://images.app.goo.gl/aMscXZT9iFDgrRF3A
Selain di bidang pangan dan pertanian, bioteknologi konvensional juga telah
dimanfaatkan untuk perbaikan kualitas kehidupan manusia di bidang industry,
pengobatan, peternakan, dan lainnya.
B. Bioteknologi Modern (Melibatkan perubahan DNA organisme)
Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk
dalam jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih.
Dalam bioteknologi modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat
menggunakan bagian- bagian tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan teknik
rekayasa genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan
produk baru dengan cara membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik dilakukan
dengan cara menambah atau menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa
genetik adalah dengan membuat organisme transgenik.

76

Melalui teknik rekayasa genetik, para ahli bidang bioteknologi dapat menyusun
pola gen sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisme yang sifat-sifatnya sesuai
dengan kebutuhan. Teknik ini dikenal juga dengan istilah DNA rekombinan, yaitu proses
mengkombinasikan DNA suatu organisme ke organisme lain. Pengaturan pola genetik ini
melibatkan penggunaan gen organisme lain yang disisipkan ke pita DNA organisme
tertentu. Organisme yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya
dikenal dengan istilah organisme transgenik.

1. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan

informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan suatu alternatif
agar tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan,
tanaman juga dapat direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan
tersebut. Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi
atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).

Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau
bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang
disebut dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan
dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA
yang digunakan untuk transfer gen).

Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat
diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang
diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen
asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya
adalah bagian daun. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu
metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium
tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik). Beberapa
tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga macam sifat unggul, yaitu
tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.

2. Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya

hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis
penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara penanggulangannya. Perkembangan
selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk
menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan
yang cepat besar dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya. Bioteknologi modern
mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran sehingga semakin menonjol setelah
adanya penelitian dan penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang kedokteran
hampir sama dengan di bioteknologi konvensional tetapi hasilnya jauh lebih banyak dan
lebih terjamin menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh alat- alat canggih
lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan hormon.

77

Bioteknologi bukanlah alat atau ilmu yang si atas awan, luar biasa dan sejenisnya.

Bioteknologi juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang jadi baan pertimbangan

ilmuwan untuk bisa selalu dijadikan renungan bagaimana meningkatkan kualitas

produknya. Kita bisa ambil salah satu contoh Beberapa kelebihan dan kekurangan dari

aspek-aspek Bioteknologi tanaman sebagai berikut.\

Aspek Kelebihan Kekurangan

Keragaman genetic Mudah dalam pertukaran plasma Meningkatkan keseragaman

nutfah; sumber pemuliaan yang dan kerentanan; erosi genetik

lebih luas; sumber genetik bagi

produk baru; mengurangi

kegagalan panen

Identifikasi plasma nutfah Menghilangkan sifat-sifat yang Mengabaikan kondisi dan

tidak diinginkan; pengembangan kearifan lokal, seperti hama

kultivar baru lebih cepat dan penyakit lokal

Perbanyakan kultivar Produksi tanaman baru dengan Mengurangi potensi biologis

variasi yang luas; replanting dapat jangka panjang bagi tanaman

dilakukan dalam musim tanam

yang sama

Produksi Peningkatan hasil panen yang Kelebihan produksi:

signifikan stabilitas pasar terganggu;

pendapatan ekspor berkurang

Hama dan penyakit Cara baru dan cepat untuk Mengubah komposisi

menghilangkan hama dan organisme alami dengan

penyakit epidemik konsekuensi yang tidak kita

pahami

Plasma Nutfah Kemudahan dalam penyimpanan Penyimpanan terkonsentrasi

jangka panjang di beberapa negara,yang

berpotensi untuk

dieksploitasi atau

diskriminasi

Lingkungan Pengembangan organisme yang Pelepasan mikroorganisme

mampu bertahan hidup pada hasil rekayasa genetika dapat

lingkungan alam yang sulit mengganggu keseimbangan

alam

3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di Internet maupun cetak.
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BAB-
XII_BIOTEKNOLOGI.pdf

http://repository.ut.ac.id/4340/1/PEBI4426-M1.pdf

https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-
lingkungan.html

https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-
lingkungan-akibat-tumpahan-minyak

78

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Glossarium

Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup.
Adaptasi : sifat makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bioma : kumpulan ekosistem yang meliputi suatu wilayah yang sangat luas dan memiliki
iklim tertentu. Bioma memiliki tipe tumbuhan dan hewan yang khas.
Biosfer : kumpulan berbagai ekosistem di dunia.
Biotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup.
Ekosistem : hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.
Fauna : komunitas hewan yang mendiami suatu daerah atau pulau.
Fenotip : sifat yang tampak atau terlihat pada suatu organisme. Fenotip merupakan hasil
interaksi antara genotip dengan lingkungan.
Flora : komunitas tumbuhan suatu daerah.
Gen : unit dasar pewarisan sifat.
Genom : jumlah kromosom atau materi genetik dalam susunan haploid dalam sel setiap
individu suatu spesies.
Genotip : sifat yang tidak tampak pada suatu organisme.
Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan kehidupannya.
Hibrida : perkawinan atau persilangan dua individu yang berbeda karakter genetisnya.
Keberagaman : totalitas variasi gen, spesies, dan ekosistem yang menunjukkan berbagai
variasi bentuk, penampakan, frekuensi, ukuran, serta sifat lainnya.
Komunitas : kumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu dan terjadi interaksi.
Kultivar diartikan sebagai sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri yang
dapat dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini ini jika
direproduksi (secara seksual maupun aseksual). Yang dapat disebut kultivar dengan
demikian adalah populasi terseleksi, galur, klon, atau hibrida
Mutasi : perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis pada
keturunannya.
Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (tubuh).
Plasma Nutfah : sumber sifat keturunan (gen) yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul.
Spesies : organisme yang dapat melakukan perkawinan dengan sesamanya dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
Takson : setiap unit tertentu dalam klasifikasi, misalnya spesies, genus, famili.
Variasi : perbedaan sifat dalam satu jenis (spesies).
Varietas : suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri berbeda
yang jelas.

79

Vegetatif : bagian atau jaringan tubuh yang bekerja untuk kegiatan sehari-hari, bukan
untuk berbiak.

Kepala SMAN 33 Jakarta Jakarta, 11 Juli 2022
Guru Mata Pelajaran
Saryanti, S.Pd. M.S.i
NIP 196808131992012002 Muhammad Ikhsan, S.Pd
NIP 197202212008011008

80


Click to View FlipBook Version