The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

If I Go Through Another September (New Version)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by izza azizah, 2024-01-24 10:38:25

If I Go Through Another September (New Version)

If I Go Through Another September (New Version)

If I Go Through Another September | 151 Aku tersentak akan ia benar-benar serius ingin membeli semua macam jenis jualanku. Aku akhirnya mulai memproses pesanannya, kali ini pesanan miliknya tidak aku alihkan ke siapapun since he want it to be different than anybody else. Aku sendiri pula yang mencari bentuk bunga, daun, dan segala macam bahan yang bisa aku gunakan untuk polanya. Mulai dari warna hingga bentuknya aku cari yang tidak pernah aku gunakan sebelumnya. Aku juga mulai mengerjakan pesanan itu sendiri. Selain agar aku sendiri yang mengerjakan, aku juga ingin pesanan miliknya cepat selesai. Weekend ini aku dan beberapa teman sekolahku akan menonton pertandingan tim bola sekolah kami di sekolah lain yang tidak jauh jaraknya dari rumahku. Tiba-tiba Nala menghubungiku malam-malam. “Halo Lin?” “Iya kenapa Nal.” “Jadi gini Nal, Nendra pengen ngajak lo jalan bareng. Which gue tau akan lo tolak jadi gue akalin aja gimana kalo kita jalan nya bareng sama Jasmine juga? Kebetulan besok kita juga mau masak-masak buat cowo kita hehe.” “Duh. Hmm besok gue mau ke pertandingan tim bola Tasa sih Nal.”


If I Go Through Another September | 152 “Iya Nendra tau kok, katanya nanti dia juga mau kesana. Terus nanti biar sekalian dari sana lo berdua bareng ke rumah Jasmine terus kita baru jalan.” “ADUH KENAPA MENDADAK BANGET GINI YA GUE TAKUT” “Hahaha santai aja Lin, tenang-tenang. Lo ngga sendiri kok, kan bakalan ada gue sama Jasmine. Try to give him a second choice deh Lin. I think he’s really serious this time. Gue denger dia juga beli semua danusan lo ya?” “Iya Nal, aduh gimana ya. Oke deh nanti gue kabarin lagi ya.” “Okay. Try to think about it ya Lin.” Pada akhirnya aku menyetujui tawaran tersebut. Aku pun membawa pesanan Nendra ke pertandingan agar sekalian bisa aku sendiri yang memberikannya. Hari tersebut pun datang, aku berangkat lebih dulu dibandingkan Nendra. Oh iya, Nendra pun sudah mulai memberikanku pesan dari semalam semenjak rencana kami untuk pergi bersama Nala dan Jasmine. I don’t exactly know how I feel this time. I’m scared because he just broke up a while ago and I’m scared to fall too hard again on him this time. But I think I deserve a second chance as well to fix everything I’ve broke. But tomorrow, everyone would see us together again for the first time in a year or more. His breakups is not too much of a public information. Not much of people knows that


If I Go Through Another September | 153 he’s already broke up. And that’s concerned me a lot. What if other people think that I’m having an affair with him? Well people has to know he’s not a cheater and so do I. Pertandingan sudah dimulai, aku berdiri di antara sekumpulan teman-teman sekolahku yang ikut hadir untuk menduku tim bola Tasa. Ting! *** Danendra Gue udah sampai. Lo dimana? Raline Cari aja di sekerumunan cewe Tasa di bawah tenda. *** Sejujurnya aku sudah melihatnya dari kejauhan. Saat mata kami berjumpa aku melambaikan tanganku padanya. Damn. I finally could see him this close again. “Hai bocil Tasa.” “Hai anak Galaxy yang nyasar ke Tasa.” “Nanti kita jadinya pergi kemana?” “Gatau gue ngikutin Nala sama Jasmine aja.”


If I Go Through Another September | 154 “Oke deh gue juga tinggal nyetir pokoknya.” “Oh iya ini pesenan lo Dra.” “Totalnya jadi berapa? Transfer kemana?” “Ini totalnya jadi 200 ribu rupiah, transfernya ke rekening bank yang tercantum di akun danusan gue aja” Nendra mengangguk mengerti, ia pun langsung membuka ponselnya dan membayar pesanannya. Setelah pertandingan selesai, aku menghubungi Nala untuk bertanya kemana kami akan pergi. “Halo Nal? Lo dimana? Ini gue udah selesai nonton pertandingan. Gue otw ke rumah Jasmine sekarang ya?” “Eh Lin ini gue sama Jasmine masih di supermarket, kita masih beli bahan-bahan untuk keperluan masak kita nih. Udah mending lo jalan dulu aja sama Nendra, nanti kita kabarin kalau udah sampe ke rumah Jasmine.” “Hah ngarang kali lo ya? Mau kemana coba kita.” “Eh Nala, buruan ini kita mau kemana.” “HALO NENDRA, UDAH LO AJAK KELILING DULU LAH SI RALINE, gue masih belanja bahan masakan.” “Ribet ya ini anak satu.” “Hehe oke ya udah ya bye, have fun kalian berdua.”


If I Go Through Another September | 155 Aku dan Nendra menatap satu sama lain dengan raut wajah heran. Kami berdua benar-benar tidak tahu ingin pergi kemana, akhirnya terpaksa kami pun tetap menuju ke parkiran dan merenung sebentar untuk memilih destinasi yang akan kami tuju. At times like this, the only basic place to go is fast-food. So then we go to the DriveThru and order some foods. When I was trying to pay my food he just ignore me and said. “No. I’m the one who have to pay it.” “No you’re not. It is my food too.” “Well please for this one time.” “Only this time?” “Hmm.. Ga janji sih hehehe.” Kami berdua sama-sama tersenyum dan tertawa saling menatap satu sama lain. This moment is too good to be true. Me? In his car? Just the two of us? This is something I can’t never imagine to happen. Then we talked. And talked for hours. “Gue boleh nanya sesuatu ngga Dra?”


If I Go Through Another September | 156 “Nanya apa Aleeza.” “Eh gue boleh manggil lo Aleeza aja ngga? Gue suka nama lo.” “Haha iyaa boleh kok.” “Oh iya tadi mau nanya apa?” “Hmm.. Why did you brokeup?” “Sudah kuduga lo akan mengeluarkan pertanyaan itu.” “Hehehe, gapapa kan ya gue nanya hal itu? Tapi kalau emang lo gamau cerita ya gapapa juga sih, ini pertanyaan tidak memaksa kok.” “So… here’s the story..” Danendra pun berhenti memakan burgernya sejenak untuk menjawab pertanyaanku, ia jelaskan secara rinci dari awal mula permasalahan hingga mengapa ia bisa putus. Sungguh, kisahnya tidak sesuai dengan yang aku pikirkan. Aku pikir hubungannya baik-baik saja selama ini karena apa yang aku dengar dari orang-orang mereka pun memang saling memenuhi kekosongan satu sama lain. Setelah berbincang cukup lama, kami akhirnya mendapat kabar bahwa Nala dan Jasmine sudah berada di rumah Jasmine. Kami pun bergegas pergi ke rumah Jasmine. Karena hari juga sudah menjelang sore, kami semua memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumah


If I Go Through Another September | 157 Jasmine saja. Disana kami hanya berbincang-bincang, saat Nendra ingin pulang Nala mengeluarkan ponselnya dan mengambil fotoku dan Nendra yang sedang duduk sebelahan. “Baju kalian matching gini warnanya, gemes banget sih.” “Aduh lo nyium bau sesuatu ngga sih Nal?” “Hah? Apa Min? Macaroni kita gosong ya?” “ADUH! BUKAN!” “Maksud gue tuh nyium bau-bau CLBK ngga sih?” “OALAH HAHAHA, aduh iya nih baunya menyengat banget lagi bikin hidung gue gatel banget. Uhuk! Uhuk!.” “Itu hidung apa tenggorokkan yang gatel?” Timpal Nendra menghentikan godaan dari Nala dan Jasmine. Hari sudah semakin malam dan Nendra akhirnya pun pulang. Aku pun pulang kerumah dijemput dengan ayah. Berhubung rumahku dan Jasmine pun masih berada di komplek yang sama.


If I Go Through Another September | 158 Ting! *** Danendra I’m home. Danendra kalo gue ngabarin gini itu ganggu ngga? Danendra Hehehehe pasti lo udah tidur ya? Danendra Okay goodnight Aleeza. *** Does he really asked me is it okay to text me? And he’s saying goodnight? Danendra Athalla Harish, tolong banget ya I’ve been waiting for this moment to come. There’s no need to ask. Keesokkan harinya aku membalas pesannya, lalu aku mencoba untuk menjelaskan dan mengutarakan perasaanku sekarang. Yes, all of the sudden. *** Raline Hey Danendra, gue gatau whatever is going on between us now I hope it ends well. Jujur gue lebih nyaman kalau kita bisa terbuka satu sama lain. I guess we’re friends


If I Go Through Another September | 159 now and I want to get to know more about you and I hope the feelings are mutual. If you really want to know me better, please ask me right away. Terus gue berharap kita ngga terburu-buru, karena gue juga masih memikirkan perasaan lo yang baru aja putus, dan gue gamau bikin omongan yang gaenak soal kita deket lagi setelah lo putus. Raline You can ask me anything, be open with me with your thoughts, I want to know more about you too. Danendra OMG HAI Danendra iya gue juga emang mau banget Lin buat tahu tentang lo segala macam dengan cara gue yang mencari tahu sendiri, gue pengen banget hal itu terjadi. Okay sekarang gue dan lo sama sama lakuin hal ini barengbareng ya Danendra Gue juga paham mungkin kesannya gue terburu-buru juga ya karena gue baru putus, tapi kaya ini adalah hal yang gue inginkan dari dulu sih HEHEHE jadi kayak aduh ya begitu Danendra Gue juga mau banget banget Lin buat tahu tentang lo lebih jauh lagi, ngga kaya dulu yang memang kesannya canggung gitu. Hope that doesn’t works just on this room chat, hope when we met as well


If I Go Through Another September | 160 *** Sometimes I think I’ll never trust another boy the way I trust him.


If I Go Through Another September | 161 Chapter Eight : Sama – Sama Tahu


If I Go Through Another September | 162 September 2023 Hanya di tahun ini, di September kali ini tradisi September harus ditiadakan. Alasannya tidak lain karena aku masih harus mengurus TEF. Keluarga Alaia pun tidak masalah akan hal itu, mereka semua bahkan sangat mendukung dan memberikanku semangat untuk menyelesaikan TEF. Selama persiapan TEF, banyak sekali yang harus aku urus entah dari rangkaian acara, denah nanti di tempat dan lain-lain. Membuatku berpergian kesana kemari juga. Tapi hal itu tidak perlu aku khawatirkan sekarang, there’s Nendra beside me now. He’s being the sweetest and kindest person alive. He always supported and helped me as well with the preparation. He drive me whenever and to wherever places I need to go. He even picks me up every Tuesday and Thursday because that’s the time when I have math course that I have to attend. He never absent to drives me there. Selama perjalanan yang ada, kami berbincang banyak dan saling bertukar cerita since we’re on the different school now. Kami juga mendengarkan lagu bersama di mobil. “OH! OH! NENDRA!” “APA ALEEZA?”


If I Go Through Another September | 163 “Gue punya satu lagu yang cocok banget sama situasi kita sekarang.” “Apa tuh? Langsung aja play lagu nya sekarang.” “OKE!” Aku pun menelusuri lagu yang berjudul “Sama-Sama Tahu” dari Hivi!. Kita sama-sama tahu Bahwa kita sama-sama ragu Tapi ada-ada saja yang membuatku yakin lagi padamu Kita sama-sama mau Kau dan aku mencari jalan 'tuk bersatu lagi Memulai yang baru dengan masa lalu *** . Hari demi hari telah berlalu, TEF day semakin dekat. Semua panitia sudah sibuk dengan jobdesk masingmasing. Besok akan ada beberapa barang keperluan fair, hal itu mengharuskan aku untuk berada di sekolah cukup lama. Dan kalian harus tahu, Nendra tetap bersikeras ingin datang menjemputku untuk mengantarku ke tempat les.


If I Go Through Another September | 164 *** Raline DANENDRA DIMANA? Danendra Gue di mobil Lin Danendra Tidak enak di dalam semuanya lagi sibuk Raline Ini gue masih ada forum lagi setelah ini gapapa kah? Raline Huhuhu kayanya bakalan lama banget deh Dra, maaf ya jadi nunggu lama Danendra IYA GAPAPA KOK LIN SANTAI AJA Raline Serius? Makasih ya Danendra Serius beneran gapapa selesaiin semuanya dulu aja *** Danendra benar-benar memanfaatkan kesempatan kedua yang ia dapat sekarang. Bukan hanya memperbaiki komunikasi antara aku dan dia, tetapi ia juga mencoba untuk mengenalku lebih jauh dari sudut pandang


If I Go Through Another September | 165 sahabatku. Tentu saja dengan Alaia, she’s the other half of me, my soul sister. Nendra menghubungi Alaia untuk “konsultasi” tentangku padanya. *** Danendra Alaia Alaia Kunaon Danendra Eheheh gapapa, gue cuma mau kasih aware aja kayanya gue bakal banyak nanya tentang Raline ke lo Alaia Hahaha iya gapapa, gue sangat siap kalau soal Raline. Alaia Oiya sedikit pesan buat lo, semoga lo bisa jadi tempat bersandarnya dia yah pas dia harus kuat terus di depan orang-orang. Danendra Kenapa? Soal TEF ya? Danendra AAMIIN PALING SERIUS Alaia Bukan itu aja, beban dia kemarin pas jadi ketua MPK itu


If I Go Through Another September | 166 berat banget, terus Raline tuh suka overwork ke diri sendiri. Banyak banget yang ngandelin dia, jadi bahkan job yang engga pelu dia ambil tetep dia ambil karena temen-temen organisasinya minta tolong Danendra Aduh Alaia Dia tuh gila kaya mesin Danendra Keren banget Raline, tapi kasian kalo kecapean Alaia Nah makanya kalau lo bisa ya Dra, mending ini yang terakhir aja HAHAHA Danendra Al, kalo beneran emang ada jalannya gue juga mau dia paling terakhir Alaia Semoga aja ya, kalo lo memang yang terbaik semoga lo dikasih jalan yang mulus. Tapi banyak sih ya yang perlu lo lakuin, pelan-pelan aja gaperlu buru-buru. Alaia Semangat ya pokoknya, trobos aja terus deh gue siap jadi bridesmaid Danendra HAHAHA siap ***


If I Go Through Another September | 167 Suatu hari ada acara peringatan hari nasional yang memperbolehkan seluruh warga sekolah untuk memakai pakaian tradisional, ugh I know I wish Nendra was here so we could take a photo together. But as I thought that way.. *** Danendra Aleeza, mau foto ngga? Raline Gimana caranya? Danendra Ya. Gue kesana Lin Raline Seniat itu? Raline TAPI AYO!! *** Nendra berangkat dari sekolahnya menuju ke Taruna Bangsa. Dengan jarak yang sebenarnya tidak sedekat itu aku terpukau ia benar-benar datang ke Tasa agar dapat foto bersamaku. Our first-get-back-together photo.


If I Go Through Another September | 168 ASDFGHJSFG jangan ajak aku bicara sekarang, aku bahkan tidak bisa berhenti memandang foto itu di ponselku. Hari berjalan semakin cepat, Taruna Bangsa Eco Fair telah berlangsung dan TEF ini memiliki beberapa tahap. Sekarang kami memasuki tahap mengadakan seminar mengenai hal-hal tentang ekologi. Seminar itu berlangsung untuk beberapa hari. Sebenarnya TEF ini banyak menyita waktuku, aku jadi sangat kewalahan untuk mengatur waktuku. Tapi ditengah semua kesibukanku, Nendra hadir dengan one of his love language which is words of affirmation. *** Danendra Hey Aleeza. Semangat terus ya, gue tau mungkin sekarang ini aktivitas lo lagi banyak banget, mulai dari sekolah, les dan ngurusin TEF juga. Gue akan berusaha jadi orang yang bisa support lo in every condition gue mau lo merasa nyaman dengan gue, dengan kita yang sekarang. Lo jangan kecapean juga ya jangan lupa makan 3 kali sehari, istirahat yang cukup walaupun memang sulit karena banyaknya aktivitas yang lo lakuin tapi pokoknya kalau emang bisa istirahat, di sempatkan untuk istirahat yaa.


If I Go Through Another September | 169 Danendra Mungkin ini akan terdengar sedikit cringe but I’m very happy that I be able to comeback to you, to home that I want since 2020, gue mau sampein ini aja sih. I’ll be the number one after your family to support you in every condition. Once again semangat ya jangan sampe sakit nanti kalau lo sakit gue kesepian dan khawatir. Hehe okay goodnight. *** Karena faktor kami berbeda sekolah, kami akhirnya sering berinteraksi via Line. Aku senang sekali karena interaksi yang kami miliki sekarang tidak monoton seperti dulu. And he gives me a non-stop support in every way possible. However, beside all of the daylight I keep constantly thinking about his past. It’s not that I don’t trust him, but I just want to make sure that he’s really over with his past. *** Raline Athalla. Can I ask you a question? Danendra Yes, what is it my love?


If I Go Through Another September | 170 Raline Have you moved on from her? Gue jujur masih takut gitu loh.. Danendra Ya masa gue udah sama lo gue belum move on. Raline well you guys been together for a while Danendra And been together with the problem for a while too. So ya sangat gampang untuk move on karena seperti lepas dari masalah Danendra Gue pun di hide dari any of her social media. I’m pretty sure she blocked me as well. Raline Oh iya? Danendra Iya, so we’re enemies now Danendra Membantu ngga jawabannya? Raline OKAY TERIMA KASIH SUDAH MAU MENJAWAB. ***


If I Go Through Another September | 171 We do have a better communication now. Evenmore, he confessed to me that he’s the type of a jealous person. And me being a such good person as I am (duh) I tried to explain in to him and make sure he’s fine. “Oke Danendra, let me explain it to you ya. Gue ngerasa di Tasa gue punya banyak kegiatan dan bisa mencapai hal-hal yang gue impikan itu memang dari support teman-teman gue, but that doesn’t mean I have someone yang bikin gue nyaman. Kalau misalkan ada, buat apa gue gagal move on sama lo hampir satu tahun? Buat apa gue masih menerima Nendra to comeback? Aku gatau ya kalimat ini bisa meyakini kamu atau engga but I can prove it to you, there’s nobody else could ever replace you. Ever. Selama ini aku udah coba buat punya cerita baru sama orang lain pun juga tetep ujungnya aku gabisa. Dengan alasan ya kamu gabisa aku replace.” “Aleeza..” “My heart feels warm. It does helps me a lot.” “Terlebih lagi ya Dra, jujur aku sama sekali tidak berekspektasi akan di titik ini sekarang, makanya that’s why terkadang aku suka tiba – tiba bilang makasih out of nowhere karena aku masih ga percaya akan ada di titik ini sekarang, no one knows kemarin-kemarin mendengarkan lagu ST12, Yovie and Nuno dan baca novel yang relate dan sekarang gue suka kalau gue sudah tidak relate akan semua hal itu.”


If I Go Through Another September | 172 “Kamu, lucu banget Aleeza. Terima kasih ya sudah mau menjelaskan semuanya ke aku, aku sekarang jadi ngga begitu kepikiran lagi.” Banyak lagi kisah menarik antara aku dengannya. I’m finally in my lover, remaja, and daylight era. But mostly I’m in my Sama – Sama Tahu era by Hivi! Our favourite song on a carpool karaoke. Memulai yang baru dengan masalalu.


If I Go Through Another September | 173 Chapter Nine : Less Than Zero


If I Go Through Another September | 174 'Cause I can't get it out of my head No, I can't shake this feeling that crawls in my bed I try to hide it, but I know you know me I try to fight it, but I'd rather be free -Less Than Zero By The Weekends. 29 September 2023 September tahun ini berbeda. I don’t have the cursed September. Aku akhirnya mempunyai kisah indah di bulan September. Aku bahkan tidak mengeluarkan setetes air mata kali ini. Beberapa hari lagi aku akan menginjak umur 18 tahun. Umur dimana aku tak bisa disebut sebagai anak-anak, terlalu muda untuk disebut dewasa tetapi terlalu tua untuk disebut remaja. 1 Oktober 2023 TEF masih berjalan dengan seminar. Kali ini aku yang akan memberikan materi mengenai kerajinan tangan dari bahan limbah dan beberapa teknik yang akan aku terapkan. Ya, bertepatan pula dengan hari ulang tahunku. Tahun ini aku tidak perlu lagi menghabiskan waktu di dalam kamar dan menonton film Harry Potter dari pagi hingga malam. Sekarang aku sibuk dengan kegiatanku hingga


If I Go Through Another September | 175 sampai-sampai aku hampir saja lupa bahwa hari ini hari ulang tahunku. “Selamat ulang tahun adek, doa mama dan ayah selalu sama setiap tahunnya. Jadi anak yang sholehah ya nak, semangat menjalani hari-harinya. Semangat juga nanti mengisi materinya, semoga lancar dan jangan lupa baca bismillah ya dek.” Mama mengucapkanku selamat ulang tahun dan membuatkanku sarapan. Obviously! Pancake with butter and cheese. My favourite of all time. Selepas aku sarapan dan bersiap-siap, aku berangkat ke sekolah diantar oleh ayah. Ayah pun menitipkan pesan dan dukungan untukku hari ini. Sesampainya aku disana aku langsung menuju ruangan aula untuk bersiap memaparkan materi hari ini. Sepanjang aku berjalan di koridor sekolah dan bertemu dengan beberapa teman dan adik kelasku mereka menyapaku dengan semangat dan memberikanku selamat ulang tahun. Bahkan ada beberapa dari mereka yang menyanyikanku lagu happy birthday yang berhasil menjadi pusat perhatian dan membuatku tersenyum hingga otot pipiku terasa pegal. Selesai aku membawakan materi, Kanaya menarikku keluar ruangan. Sangat tidak terekspektasi, di halaman sekolahku sudah ada Danendra yang sedang memegang buket bunga dengan nuansa warna merah muda dan juga kue yang ada di dalam kotak.


If I Go Through Another September | 176 Aku tersenyum lebar, I swear I’m the happiest girl alive. I don't wanna look at anything else now that I saw you (I can never look away) I don't wanna think of anything else now that I thought of you (Things will never be the same) I've been sleeping so long in a 20-year dark night (Now I'm wide awake) And now I see daylight (Daylight), I only see daylight (Daylight) I only see daylight, daylight, daylight, daylight I only see daylight, daylight, daylight, daylight And I can still see it all (In my mind) All of you, all of me (Intertwined) I once believed love would be (Black and white) But it's golden (Golden) -Daylight By Taylor Swift September and the first of October has treat me so good. It has never been better after he come back into my life again. S


If I Go Through Another September | 177 etelah kejutan kecil yang ia berikan, dan berhubung saat itu aku sudah lelah ia pun menawarkanku untuk mengantarku pulang. Disaat itu juga aku bahkan tidak ada kekhawatiran bila nanti mama atau ayah bertanya tentang Nendra. Aku merasa sudah siap untuk mengambil resiko dan konsekuensi yang akan aku terima nanti. Yang aku pikirkan sekarang hanyalah aku ingin menikmati hari ini tanpa adanya gangguan apapun. Aku merasa bahwa kali ini aku benar-benar seperti hari ulang tahunku. A little fun fact as well, he (again) ask Alaia about what-to-give seorang Raline untuk hadiah ulang tahun. *** Danendra *Sent a photo* Danendra Al, ini lucu ngga kalo buat Raline? Alaia Hmm gue mau kasih saran deh, sebetulnya bukan gue tidak mendukung lo buat beliin Raline a branded bag like that, tapi Raline itu suka something more personal, maybe a scrapbook? Menurut gue Raline itu orangnya personal banget sama yang terdekatnya dia, dia jarang mikirin expensive things kaya barang yang mau lo kasih. Alaia Bukannya engga bagus, tapi bisa jadi lebih meaningful aja buat dianya, ini kan juga kado pertama yang mau lo


If I Go Through Another September | 178 kasih setelah mulai lagi sama Raline. Make it as a fresh start, kalian kan suka bikin video berdua, foto berdua juga. *** That’s it right there, my other half. Alaia just know me too well. Nendra taking all of the suggestion he receive though is confusing right out him. He is doing so much better that I could ever imagine, got me thinking “he’sthe-one.” Aku pulang dengan membawa buket buga bernuansa merah muda. Mas Bian yang sudah menunggu kedatanganku sedang menonton TV di ruang tengah. “Eh adek abang udah pulang, gimana dek lancar ngga?” “LOH LOH ITU BUNGA DARI SIAPA?” Melihat buket bunga tersebut Mas Bian matanya terbuka lebar dan langsung berdiri dari posisi rebahannya itu. “Hehehe.. dari Nendra.” “Oh.. dari Nendra..” . “Terus nanti kalau dilihat mama gimana?” “Ya.. aku jujur lah.” “Ada apa ini ribut-ribut anak mama.” Mama datang dari arah dapur masih dengan celemek yang terlilit di sekitar pinggangnya.


If I Go Through Another September | 179 “Eh mama.” Aku mendekati mama dan salim kepadanya, mama memberikanku raut wajah bingung sambil menatap buket bunga tersebut. “Ini dari siapa dek?” “Dari Nendra ma.” Aku dan Mas Bian saling memberi tatapan sedikit panik dan menerka-nerka, kira-kira apa respon yang akan diberikan oleh mama ya? “Oalah Nendra itu ya yang pernah salim sama mama?” “Iya ma.” “Dia suka sama kamu ya dek?” “Hah?” . “Uh.. gatau..” Aku menjawab pertanyaan mama dengan tersipu malu. Mas Bian yang sedang duduk sambil memegang remote TV itu hanya bisa menahan tertawa. Dia tahu betul aku juga terkejut akan respon mama. “Terus – kamu juga suka sama dia?” Mas Bian yang padahal sedang tidak meminum apa-apa bahkan tersedak, seolah-olah tersedak air liurnya sendiri. “Hmm gatau.” . “Udah dulu ya ma aku gerah banget mau mandi, daaah.”


If I Go Through Another September | 180 Aku melarikan diri dari pertanyaan mama dan langsung bergegas menuju kamarku. Tak aku sadari, mama malah menunggu aku di kamar selepas aku mandi. “Ini foto kapan dek?” . Mama sedang duduk di meja belajarku dan menatap beberapa foto yang aku pajang disana. “Itu loh pas liburan kemarin aku self-photo studio di Kemang.” “Oalah..” . “Oh iya dek, sini duduk mama mau ngomong sebentar.” “Kenapa ma?” “Itu soal Nendra.. mama cuma mau ingetin aja, gapapa kok saling suka mama kan dulu juga pernah muda. Tapi temenan aja dulu ya dek? Gausah pacaran dulu, waktu kalian tuh masih panjang dan lama. Biarin kamu sekarang fokus sekolah.” “Iya ma aku paham kok.” “Mama percaya kok sama adek, adek udah dewasa, udah tahu apa yang baik dan buruk.” “Iya mamaku sayang.” “Oh iya, Nendra tuh orang Arab ya?” Aku menoleh ke arah mama dengan cepat dan memberikan raut wajah bingung. Bisa-bisanya mama bertanya soal itu tentang Nendra? Tentang laki-laki yang sedang dekat denganku? Wah ini momen langka, bahkan


If I Go Through Another September | 181 berhak masuk ke acara On The Spot, at least masuk ke peringkat 7 momen langka di dunia. “Engga ma, dia keturunan Belanda. Setahu aku dia orang Jawa juga kok.” “Masa sih? Jawa-Arab kali, kan biasanya ada tuh JawaArab.” “Hahaha apasih ma kok jadi sok tahu gitu, udah dulu yah bahas ini nya aku ngantuk mau tidur.” Tok! Tok!.. “Masuk.” “Hehehe aku mau ikutan dong ngobrol.” Ternyata Mas Bian yang mengetuk pintu. “Yaaa FOMO banget sih jadi orang.” “Yaudah sih engga suka aja. Eh iya ma itu dibawah, mama masak air udah matang itu udah aku pindahin ke termos.” “Oh iya astaghfirullah mama lupa. Yaudah deh mama kebawah dulu ya.” Mas Bian seperti menolongku dari sesi introgasi dengan mama. “Mama bilang apa dek?” “Mama cuma ingetin aja buat jangan pacaran dulu dan lain-lain. Ya biasalah, mom talk.”


If I Go Through Another September | 182 “Hahaha ciee, tapi kamu udah jadian belum sih dek?” “Engga. Aku bilang ke Nendra kalau aku gabisa pacaran, terus dia bilang gapapa. Dia mau mencoba untuk memahami situasi dan kondisinya.” “KOK LUCU SIH?” “Ih apa sih bang? Jangan overreacting gitu ah.” “Tapi ya bang, aduh – dia sangat act of service banget bang, dan effort nya itu – ADUH GATAU DEH.” Aku menceritakan kepada Mas Bian sambil salah tingkah, aku menyelimuti diriku dan mencoba untuk menenangkan diri. “Dasar anak remaja lagi kasmaran gini nih, duh abang jadi iri.. udah ah stop cerita lucu abang kebawah aja deh disini malah bikin abang inget kalau abang jom to the blo.” “HAHAHA yaudah sana gih, dadahh mbloo.” “Heh kurang anak kecil kurang ajar ya.” Dengan dirinya, dengan Mas Bian, dengan mama, semuanya terlihat berjalan dengan lancar. Aku bahkan tidak membayangkan akan ada orang lain selain dirinya. Also with Nendra, I could see the past, present, and future. Only with him I could never see the end of us. Not until the afterlife reunites us.


If I Go Through Another September | 183 It's hard to be a human So much to put an answer to But that's just what we do God only knows where this could go And even if our love starts to grow outta control And you and me go up in flames Heaven won't be the same -Heaven By Niall Horan *** And I could never get this moment out of my head. Ever.


If I Go Through Another September | 184 Chapter Ten : Fool’s Gold


If I Go Through Another September | 185 You're the rays on the waves that calm my mind Oh, every time But I know in my heart, you're not a constant star And yeah, I let you use me from the day that we first met But I'm not done yet Falling for you, fool's gold And I knew that you turned it on for everyone you've met But I don't regret Falling for you, fool's gold -Fool’s Gold By One Direction ***** 22 Oktober 2023 TEF sudah semakin dekat dalam hitungan jari. Aku semakin sibuk dengan segala persiapan yang harus aku selesaikan dalm waktu dekat. Nendra pun juga sibuk, sedikit lagi masa jabatnya sebagai OSIMPK akan usai. Ada beberapa tahap yang harus ia lakukan dan persiapan untuk upacara serah terima jabatan.


If I Go Through Another September | 186 Suatu hari aku mendapat pesan dari Nendra, pesan itu membuatku tidak tahu harus merespon apa. *** Danendra Aleeza, can I ask you something? I’m invited to her birthday, is it okay? Raline I’m fine kok kalau kamu mau datang, emang pasti ada rasa ga nyaman di akunya sedikit kalau boleh jujur. Tapi bukan berarti kamu jadinya ga ikut ya, gapapa kok kamu dateng. Aku percaya sama kamu. *** “Her” to that text was referred to his ex. Aku mencoba untuk menaruh kepercayaan pada dirinya which I always did actually. But it still last an uncomfortable mark on me knowing the facts that it was his ex. To be honest, I’m not that type of a jealousy girl. I know some of his girl bestfriends, bahkan aku pun juga berteman dengan mereka. Jadi bisa dibilang aku percaya kepada teman-temannya, terutama aku percaya padanya. Aku percaya ia akan menghargai perasaanku sepenuhnya.


If I Go Through Another September | 187 Tidak banyak percakapan lagi setelah itu, aku benarbenar hanya harus mempercayai dia untuk itu. Bohong rasanya bila aku berkata aku tidak memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk, ada dimana aku takut bila “kemungkinan buruk” itu terjadi. Ah tidak, kalau aku berpikir begitu aku tidak percaya padanya. Layak apa yang dikatakan Alaia, aku seperti mesin yang hidup. Aku melakukan banyak hal dan bisa dibilang aku menyibukkan diriku sendiri. Ya begitulah seterusnya. Kesibukan itu membuatku kewalahan, I want this to work, I want TEF to work. Nala dan Caca menghampiri rumahku dan memberiku es krim untuk penyemangat. “Lin..” “Sebenernya ada maksud lain sih gue kerumah lo.” “Kenapa Nal?” “Jadi gini Lin, lo tau kan Nendra datang ke ulang tahun you-know-who ?” “Iya tau kok, dia bilang ke gue.” “Well.. it seems that he’s having fun there.” “Maksudnya?” “Ya dia terlihat deket, ba to the nget. There is a video of them together Lin. May or may not he got up to the front to .. um you know.. getting a bite for the birthday cake? I’m so sorry you have to hear this.”


If I Go Through Another September | 188 Entah mengapa aku meresponnya dengan sangat tenang, dengan kondisiku yang memakai baju oversized, celana pendek dan rambut yang masih basah setelah keramas jam 8 malam sambil memakan eskrim yang diberikan oleh Nala dan Caca. “I’m shocked but not surprised sih.” “Gue saranin sih gausah liat foto atau videonya ya Lin, gausah cari tahu lebih dalam lagi. Cukup tahu dari kita aja.” “Iya Ca.” You guys wondering how I feel? Well we can’t call it cheating while we’re not officially have a status. But I feel betrayed. I feel like the trust I put in him did not have any mean at all to him. I feel disrespected in some kind of way. Ia tidak tahu aku mengetahui hal ini, I don’t even have the courage to ask him about it. Sebenarnya lebih mengarah ke aku tidak ingin apa yang sudah ada antara aku dan Nendra hancur begitu saja. Aku tidak ingin berdebat untuk menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar. Aku tidak mau ada gangguan diantara aku dan Nendra. I could say I’m denial in all of this. I had this place, though, where it seemed like having even a tiny bit of him was better than having none. Whether it hurt or wasn't what I truly wanted, it didn't matter. I accepted that pain was a necessary cost of holding to


If I Go Through Another September | 189 anything at all. The worst part was the silence, when things got quite. . Perbedaan sekolah dan jarak diantara kami mulai terasa. Aku tak tahu mengapa semenjak kejadian itu dan akhirakhir ini Nendra bersikap aneh. Ia tak seantusias seperti biasanya saat berinteraksi denganku. Awalnya aku membiarkannya karena berpikir ia butuh waktu untuk kesibukannya, tetapi entah mengapa aku malah semakin memikirkan tentangnya. Akhirnya aku mencoba untuk bertanya padanya apa yang terjadi untuk memahami situasinya. *** Raline Aku gatau kenapa but I feel something off dari kamu Athalla, aku bingung ngga tau harus apa aku takut salah. Tapi kalau memang ada sesuatu yang salah, please let me know biar aku tahu aku harus apa. Maaf juga kalau aku ngomong gini malah jadi bikin kamu kepikiran, aku cuma mau mencoba ngertiin posisi kamu aja biar aku tahu aku harus apa. Apapun itu sesuatunya kalau memang ada yang bisa kamu kasih tahu aku, let me know ya thalla, thank you. Danendra Iya Aleeza, I’m okay kok, aku lagi ngerasa cape aja gatau kenapa aku juga bingung ceritanya gimana, tapi


If I Go Through Another September | 190 nanti pasti kalau aku udah bisa kasih tau aku akan kabarin kamu ya, maaf jadi bikin kamu ngerasa gimana gimana. *** 23 Oktober 2023 Hari ini hari dimana panggung, meja, dan segala barang keperluan untuk TEF akan disortir dari beberapa tempat ke dalam sekolah. Beberapa panitia sedang berkumpul semua untuk mengadakan forum terakhir dan juga membantu divisi perlengkapan untuk mengecek apakah keperluan kami sudah lengkap semuanya. Di sisi lain, hari ini Nendra akan serah terima jabatan, aku sudah mempersiapkan buket bunga untuk Nendra sebenarnya. Tetapi buket yang aku pesan belum sampai, karena memang aku memesannya lewat online dan juga menitipkannya ke rumah Nala agar tidak ditanyakan oleh mama atau ayah dirumah. *** Nala Raline ini paketnya baru sampe, tapi sekarang sudah pulang sekolah. Gimana? Raline Tidak apa Nal, aku mau pesan GoSend untuk kirim paket ke tempat lesnya Nal


If I Go Through Another September | 191 Nala Oke Lin. Nala Oh iya, gimana Lin? Nendra masih acting weird kah? Is he bugging your mind a lot? Raline Masih Nal, ini gue aja mode nekat buat kirim paket ke tempat lesnya. Chat gue belum dibalas sedari tadi. Aku juga bingung kenapa. We were perfect and bond for each others but now it seems like I couldn’t even reach him. Nala Udah Nal, lo fokus dulu ke TEF. Jangan sampe lo ke distract dan nge-drop. Gue yakin lo bisa Lin. Raline Iya terima kasih ya Nal. *** Aku mencoba fokus pada forum TEF yang sedang berjalan. Aku juga sekaligus memesan GoSend untuk mengirim paket bunga tersebut ke tempat les Nendra. *** Raline Selamat demisioner yaa cinta, so proud dengan segala kinerja dan semua effort yang udah kamu keluarkan, semoga baik-baiknya saja yang kamu simpan di memori kamu tentang OSISMPK, yang buruk-buruk di buang


If I Go Through Another September | 192 saja. Semoga juga pengalaman-pengalaman yang Nendra dapat bisa berguna sampai kapanpun itu, sekarang telah terlepas dari segala itu semangat mengejar perguruan tinggi negerinya, selamat istirahat<3 *** Aku mengirim pesan tersebut pada Nendra sekaligus mengabari bahwa aku menitipkan sebuah barang untuknya. Nendra awalnya tidak membalas pesanku, jadi aku terpaksa menitipkan bunga itu di meja customer service tempat lesnya. *** Danendra *Danendra sent a photo* Thank you Raline this is so pretty *** I’m glad he’s still taking the boquet I bought. Well at least he still saying thank you and later that day he text me again and say how grateful he is for my support. What a relief.


If I Go Through Another September | 193 26 Oktober 2023 Interaksiku dengannya begitu-begitu saja. Aku belum menemuinya lagi semenjak awal bulan ini. Nendra pun terlalu sibuk untuk menjemput dan mengantarku ke tempat les. Alhasil interaksi terakhir kami hanyalah sebatas mengirim pesan. Tapi perasaanku semakin janggal. Aku yakin ada sesuatu yang ia sedang rasakan dan ia tutupi dariku karena dia benar-benar bersikap tidak seperti biasanya. Aku memberanikan diri untuk bertanya kembali padanya. Aku tidak akan menyerah dan berhenti begitu saja hingga aku benar-benar tahu apa yang terjadi. *** Raline Nendra, lagi sibuk ngga? Nendra Engga juga Nendra Kenapa Raline Ngga apa-apa sih, sebenarnya niatnya mau nanya ini langsung aja kalau pas ketemu but since kayanya kita belum ada kesempatan ketemu lagi aku mau nanya di chat aja.


If I Go Through Another September | 194 Raline I know Nendra bilang lagi cape dan akan cerita nanti, but in my point of view dan di posisi aku, aku makin bingung sekarang harus apa dan takut salah. Raline Can u tell me what’s really happen? Athalla lagi cape kenapa? Raline Atau Athalla lagi butuh waktu aja? Karena aku takut salah kalau aku diemin atau aku harus apa aku bingung jujur. Enlighten me please? Danendra I’ve plan to tell you after TEF Aleeza, untuk saat ini aku belum siap buat ngomong ke Aleeza nya, boleh ngga aku minta waktu sampai Aleeza selesai TEF baru aku akan bilang ke Aleeza Raline Tapi aku boleh tahu ngga tentang apa? Danendra About us Raline Karena jujur it’s stuck on my mind juga. Aku gabisa fokus. Aku bahkan lebih baik tau sekarang kalau boleh jujur. Raline What is your reason mau kasih tau ke aku nya setelah TEF?


If I Go Through Another September | 195 Nendra Karena aku pikir Aleeza juga lagi ngurus TEF sekarang, aku takut ngeganggu Aleezanya Raline Justru dengan seluruh pertanyaan yang ada di otak aku sekarang bikin aku ga fokus Thalla. Aku lebih baik tahu sekarang Nendra Tapi aku jujur juga belum siap untuk ngasih tahu Aleeza sekarang Raline Can I ask? Is it about your ex? Nendra No Raline About something I’ve done? Did I do something wrong? Nendra About kita kedepannya Lin Aku bener-bener belum siap kalau harus kasih tahu detailnya sekarang Raline Okay kalau memang begitu, you can have as many time you need. Aku cuma lagi mencoba buat mengerti juga. Raline So what do I have to do now? Aku beneran bingung


If I Go Through Another September | 196 Nendra Kamu gaharus gimana-gimana kok Lin Nendra Maaf kalau memang aku bikin kamu ngerasa bingung. I’ll tell you after kamu TEF yaa Nendra Jangan terlalu dipikirin untuk sekarang. Fokus ke TEF dulu aja ya Raline Really? Karena aku beneran gatau how to act sekarang. Aku mau mencoba buat memahami kamu juga so please you have to know aku kaya gini karena itu Raline Terlalu banyak hal yang terjadi sekarang dan maaf kalau memang Athalla udah termasuk salah satu prioritas Raline sekarang, jadi untuk aku ngga bisa mikirin hal ini aku gabisa janji but I’ll try to manage time dan lainnya. *** Aku terheran-heran. Tentang kita? Tentang kita untuk kedepannya? Apakah ia sudah mulai kehilangan kesabaran karena aku tidak memberinya validasi akan hubungan kami? Atau karena aku melakukan kesalahan fatal secara tidak sadar? Atau aku yang kurang bisa memenuhi kriteria-Nya? He left me in a state of endless wondering. I’m stuck in


If I Go Through Another September | 197 this loop of confusion, questioning what I did wrong or what I could have done differently. The hardest past is the not knowning, the unanswered questions that hang in the air. Jujur aku pun tidak tahu. Aku sangat amat mencoba untuk menghilangkan pikiran buruk di benakku demi keberlangsungan puncak TEF yang sebentar lagi akan datang. 29 Oktober 2023 His voice you'd melt for, he says my name like I'd fade away somehow if he's too loud What I would give for me to get my feet Back on the ground, head off the clouds I laugh at how we're polar opposites I read him like a book and he's a clueless little kid Doesn't know that I'd stop time and space Just to make him smile Make him smile Oh, why can't we for once Say what we want, say what we feel? Oh, why can't you for once


If I Go Through Another September | 198 Disregard the world and run to what you know is real? -Take A Chance With Me By NIKI Puncak acara TEF akhirnya datang, seluruh panitia hadir pukul 6 pagi dan mulai mempersiapkan mulai dari pameran, panggung penampil, dan bazaar. Hari itu aku sibuk kesana kemari memastikan semuanya berjalan dengan baik. Aku telah mengundang beberapa kerabat dan sahabat terdekatku untuk dapat menikmati TEF, acara yang sudah kurancang sedemikian rupa. Kejora, Ratu, dan Claudya pun aku undang. Termasuk Nendra, aku mengundangnya untuk hadir. Mama, ayah, Mas Bian, Alaia, Caca, Nala, Jasmine, Azka, Kemal, Septian, Kejora, Ratu, dan Claudya telah hadir. Tapi aku tak melihat batang hidungnya sama sekali sedari tadi. Acara sebentar lagi akan dimulai, tidak bisa aku pungkiri aku menoleh ke kanan dan ke kiri mencari wajah yang ada di benakku. Nihil, aku tidak menemukannya. Nala mencoba memberi tahu bahwa ia akan datang terlambat. Aku meresponnya dengan pura-pura angkuh. Padahal dalam hatiku ada sedikit relieved mendengar kabar tentangnya. Acara telah dimulai, rangkaian acara pertama yaitu sambutan ketua pelaksana. “Selanjutnya akan ada sambutan ketua pelaksana acara Taruna Bangsa


If I Go Through Another September | 199 Ecology Fair tahun 2023, kita panggilkan Aleeza Raline Shamora.” Suara tepuk tangan yang bergemuruh memenuhi seluruh lapangan sekolah. Aku menaiki tangga menuju panggung dan memberikan sambutan. Rangkaian acara selanjutnya pun telah dimulai, semua pengunjung mulai mengelilingi seluruh area TEF untuk mendatangi beberapa booth untuk pameran kerajinan ramah lingkungan. Di waktu senggang aku mencoba untuk mencari dimana keberadaan teman-temanku. Dan Nendra tentunya. Saat aku bertemu dengan Kejora, Ratu, dan Claudya aku langsung memeluk mereka semua dengan erat. Ternyata ada Nala, Jasmine, Caca, dan yang lain di sebelah mereka. And there were him. Just standing with silence in the crowds. It hurts. My chest physically hurts see him just standing over there without even bother to look at me. My girls just gave me two bouquet of flowers, it was so pretty. They hug me as they give it out to me. I can’t hold it no more. My tears starts to fall out. I’m crying. I cried so hard that I don’t even care where I am and people who stare at me. My head was pounding, I was dizzy, all while I had tears running down my cheeks. My girls hugs me even more, and when I start to open my eyes I saw him still standing right over there. Just standing and playing with his phone. He’s not even looking over here, not even a glance, not even at all.


If I Go Through Another September | 200 That makes me cry even harder. Aku tak kuasa untuk menahan rasa emosionalku, aku akhirnya memutuskan untuk kembali berkeliling untuk memastikan semua berjalan dengan baik. Saat di penghujung acara, aku menjumpai beberapa temanku yang akan pamit pulang. Kemudian kami berbincang sedikit dan melepas mereka untuk pulang. Tapi anehnya aku tidak melihat Nendra sama sekali “Nal, Nendra kemana?” “I’m so sorry Lin, he’s already go home earlier. Aku pun engga lihat sama sekali kalau dia udah pulang. Dia langsung pergi gitu aja.” Bahkan sekarang sudah tidak ada ekspektasi yang aku taruh padanya kembali. Harapanku padanya seperti sudah hilang begitu saja. Terlebih lagi aku masih belum mengetahui apa yang ingin ia coba untuk bicara padaku. “Udah Lin, jangan terlalu dipikirkan. Abis ini lo berhak buat istirahat dengan tenang. At least try to sleep tonight.” . Syukur alhamdulillah TEF berjalan dengan lancar, aku mencoba untuk memaksakan diri untuk bertahan di sekolah hingga semuanya selesai. “Lin, lo pucet banget. Mending lo pulang sekarang deh.”


Click to View FlipBook Version