The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku Pemasaran Internasional" mengurai secara komprehensif aspek-aspek kunci yang terkait dengan pemasaran di tingkat global. Mulai dari analisis pasar hingga strategi penetrasi pasar, buku ini memberikan panduan praktis bagi pembaca dalam memahami tantangan dan peluang dalam pemasaran lintas negara.

Dengan pendekatan yang aplikatif, buku ini membahas strategi pemasaran yang relevan dengan dinamika pasar internasional saat ini, termasuk isu-isu global seperti globalisasi, teknologi, dan keberlanjutan. Pembaca akan dipandu melalui studi kasus dan contoh nyata untuk memahami implementasi strategi pemasaran yang efektif di pasar-pasar global yang beragam.

Buku ini ditujukan bagi praktisi pemasaran, mahasiswa, akademisi, dan siapa pun yang tertarik dalam memahami kompleksitas pemasaran internasional. Diharapkan buku ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang berharga dan membantu pembaca dalam mengembangkan wawasan serta keterampilan dalam mengelola pemasaran di era globalisasi saat ini.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-06-02 23:49:08

Pemasaran Internasional

Buku Pemasaran Internasional" mengurai secara komprehensif aspek-aspek kunci yang terkait dengan pemasaran di tingkat global. Mulai dari analisis pasar hingga strategi penetrasi pasar, buku ini memberikan panduan praktis bagi pembaca dalam memahami tantangan dan peluang dalam pemasaran lintas negara.

Dengan pendekatan yang aplikatif, buku ini membahas strategi pemasaran yang relevan dengan dinamika pasar internasional saat ini, termasuk isu-isu global seperti globalisasi, teknologi, dan keberlanjutan. Pembaca akan dipandu melalui studi kasus dan contoh nyata untuk memahami implementasi strategi pemasaran yang efektif di pasar-pasar global yang beragam.

Buku ini ditujukan bagi praktisi pemasaran, mahasiswa, akademisi, dan siapa pun yang tertarik dalam memahami kompleksitas pemasaran internasional. Diharapkan buku ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang berharga dan membantu pembaca dalam mengembangkan wawasan serta keterampilan dalam mengelola pemasaran di era globalisasi saat ini.

Pemasaran Internasional 93 1) Acceptance L/C, adalah jenis L/C yang memberikan jaminan pembayaran berjangka pada waktu tertentu setelah dilakukan akseptasi atas draft atau wesel, sepanjang dokumen-dokumen yang diterima sesuai dengan persyaratan dan kondisi L/C. Akseptasi tersebut dapat dilakukan oleh opening atau confirming bank itu sendiri atau akseptasi oleh pihak tertarik wesel sesuai syarat yang ada di L/C. Jangka waktu wesel berjangka yang bersangkutan sebagaimana ditetapkan dalam L/C, misalnya 90 hari setelah tanggal diunjukkan atau setelah tanggal invoice (faktur) atau setelah tanggal Bill of Lading dan sebagainya. Di Indonesia jangka waktu L/C berjangka impor dibatasi maksimum 360 hari setelah tanggal B/L sedangkan L/C berjangka ekspor dibatasi maksimum 720 hari setelah tanggal B/L. 2) Deferred Payment L/C adalah jenis L/C yang memberikan jaminan pembayaran dikemudian hari dan pada tanggal yang telah ditetapkan/dicantumkan dalam L/C atau pembayaran dengan cara angsuran. Pembayaran akan dilakukan bila dokumen yang diterima oleh bank pembuka telah sesuai persyaratan dan kondisi L/C. Perbedaan antara Acceptance L/C dan Deferred L/C yaitu dalam deferred payment L/C tidak disyaratkan adanya penarikan


Pemasaran Internasional 94 wesel, sehingga tidak ada proses akseptasi wesel. 3) Straight L/C adalah apabila bank pembuka (Issuing Bank), membuka L/C nya langsung diteruskan kepada pihak penjual (beneficiary) tanpa melalui bank koresponden dalam mata uang bank pembuka dan mensyaratkan didalam L/C agar negosiasinya juga dilakukan di bank pembuka L/C, maka L/C tersebut adalah straight L/C. 4) Negotiation L/C adalah dimana bank pembuka (Issuing Bank) dan Confirming Bank (jika ada) menjamin untuk membayar tanpa hak regres (without recourse) kepada bank yang diberi kuasa untuk menegosiasi L/C. Arti negosiasi adalah mengambil alih dokumen dan bank yang menegosiasi (Negotiating Bank) akan membayar lebih dahulu kepada penjual sepanjang dokumen yang diambil alih sesuai dengan syarat dan kondisi L/C.


Pemasaran Internasional 95 Mekanisme Ekspor Impor Rama Chandra Jaya, S.Kom., M.M., CPIS


Pemasaran Internasional 96 A. Pengertian Ekspor Impor Ekspor dan impor adalah dua aktivitas perdagangan internasional yang vital bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekspor adalah proses penjualan barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain, sedangkan impor adalah kebalikannya, yaitu pembelian barang dan jasa dari negara lain untuk digunakan di negara asal. Ekspor adalah salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dalam perdagangan internasional. Kegiatan ini melibatkan pengiriman barang atau jasa dari satu negara ke negara lain. Ekspor tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara yang mengekspor melalui pemasukan devisa, tetapi juga memperkuat hubungan dagang antarnegara dan menciptakan peluang kerja. Impor merupakan sebuah proses penting dalam perekonomian global yang memungkinkan negara-negara untuk saling bertukar barang dan jasa. Secara definisi, impor adalah kegiatan memasukkan barang atau jasa dari luar negeri ke dalam wilayah pabean suatu negara. Tujuan utama dari impor adalah untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diproduksi secara lokal, baik karena keterbatasan sumber daya, teknologi, atau faktor lainnya. B. Mekanisme Ekspor Persiapan untuk ekspor melibatkan beberapa langkah penting yang harus diperhatikan (Sasono 2013).


Pemasaran Internasional 97 1. Penyusunan Kontrak Penyusunan kontrak untuk barang ekspor merupakan langkah krusial dalam aktivitas perdagangan internasional. Proses ini melibatkan berbagai detail untuk memastikan transaksi berjalan lancar dan meminimalkan risiko. 2. Sertifikasi Produk Sertifikasi produk ekspor adalah proses yang memastikan bahwa produk yang akan diekspor memenuhi str kualitas, keselamatan, dan keamanan yang ditetapkan oleh negara tujuan atau lembaga tertentu. 3. Persiapan Dokumen Ekspor Persiapan dokumen ekspor merupakan tahapan penting dalam proses perdagangan internasional. Dokumen-dokumen ini memastikan kelancaran dan kelegalan transaksi ekspor serta memfasilitasi proses pengiriman barang antar negara (Sasono 2012). a. Faktur Komersial Ini adalah dokumen yang berisi detail transaksi dagang, termasuk deskripsi barang, jumlah, harga, kondisi pembayaran, dan informasi penting lainnya. Faktur komersial digunakan oleh eksportir dan importir untuk tujuan perpajakan dan keperluan bea cukai.


Pemasaran Internasional 98 b. Daftar Kemasan Dokumen ini berisi informasi terkait kemasan barang, seperti jumlah dan jenis kemasan, berat kotor dan bersih, serta dimensi paket. c. Sertifikat Asal Dokumen ini menunjukkan negara asal barang dan diperlukan untuk menentukan tarif bea masuk yang berlaku. d. Dokumen Pengapalan Termasuk dalam kategori ini adalah Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill (AWB), yang merupakan bukti kepemilikan atau pengiriman barang oleh pihak pengangkut. Dokumen ini diperlukan untuk memproses pengiriman barang melalui moda transportasi tertentu. e. Sertifikat Kesehatan atau Fitosanitari Diperlukan untuk produk yang terkait dengan kesehatan manusia, hewan, atau tanaman. f. Dokumen Tambahan Terkadang, tergantung pada jenis barang dan negara tujuan, dokumen tambahan seperti sertifikat inspeksi, sertifikat konformitas, 4. Proses Pengiriman Barang Ekspor a. Persiapan Barang Tahap awal adalah mempersiapkan barang untuk pengiriman. Ini melibatkan pengepakan yang aman


Pemasaran Internasional 99 dan sesuai dengan str, pelabelan dengan jelas, dan pengecekan kelayakan barang untuk diekspor. b. Pemilihan Metode Pengangkutan Ada beberapa jenis metode pengangkutan barang yang dapat dipilih tergantung pada kebutuhan, jenis barang, jarak, serta waktu pengiriman yang diinginkan. Beberapa metode pengangkutan barang ekspor yang umum meliputi (Sasono 2012): 1) Pengiriman Laut Cocok untuk pengiriman barang dalam jumlah besar dan berat, serta tidak terlalu mendesak. Penggunaan kontainer str (FCL) atau pengiriman kargo bersama (LCL) dapat dipertimbangkan tergantung pada volume barang. 2) Pengiriman Udara Lebih cepat daripada pengiriman laut, cocok untuk barang-barang bernilai tinggi atau waktu pengiriman yang sangat singkat. Meskipun lebih mahal, pengiriman udara memberikan kecepatan dan kelan yang tinggi. 3) Pengiriman Darat Cocok untuk pengiriman dalam negeri atau antar negara yang berdekatan. Biasanya menggunakan truk atau kereta api, pengiriman darat bisa menjadi pilihan yang efisien untuk jarak dekat. 4) Pengiriman Multimodal Menggabungkan dua atau lebih metode pengangkutan untuk mencapai tujuan akhir.


Pemasaran Internasional 100 Misalnya, penggunaan pengiriman laut dan darat secara bersamaan. 5. Asuransi Asuransi pengiriman barang ekspor adalah langkah penting yang dapat membantu melindungi eksportir dari kerugian finansial yang disebabkan oleh risiko yang terkait dengan pengiriman barang antar negara. Risiko tersebut dapat mencakup kerusakan, kehilangan, atau pencurian barang selama proses pengangkutan. Jenis Asuransi, terdapat beberapa jenis asuransi pengiriman barang, termasuk: a. Asuransi All Risks: Memberikan perlindungan terhadap hampir semua risiko yang mungkin terjadi selama pengiriman. b. Asuransi Wajar dan Adil (WA): Melindungi terhadap risiko yang ditentukan secara spesifik dalam polis asuransi. c. Asuransi Kargo: Menyediakan perlindungan khusus untuk kargo tertentu, seperti barangbarang berharga atau berbahaya. 6. Pemeriksaan Bea dan Cukai Pemeriksaan Bea dan Cukai (BC) adalah bagian penting dari proses ekspor barang yang dilakukan oleh negara untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perdagangan internasional dan memungkinkan arus barang yang aman dan legal(Berata 2014). Pemeriksaan BC mencakup


Pemasaran Internasional 101 serangkaian langkah untuk memverifikasi keaslian, kuantitas, kualitas, serta kepatuhan terhadap peraturan perdagangan yang berlaku. Mekanisme Pengajuan Pemeriksaan Bea dan Cukai Ekspor: a. Pemahaman Persyaratan Sebelum melakukan pengajuan pemeriksaan BC, pastikan untuk memahami persyaratan dan regulasi yang berlaku terkait ekspor barang. b. Persiapan Dokumen Siapkan dokumen yang diperlukan, termasuk faktur komersial, sertifikat asal, dokumen pengapalan, dan dokumen lain yang diminta oleh BC. c. Pengajuan Permohonan Ajukan permohonan pemeriksaan BC sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh otoritas BC setempat. Biasanya, pengajuan dapat dilakukan secara online atau melalui kantor BC terdekat. d. Verifikasi Dokumen BC akan melakukan verifikasi dokumen yang diajukan untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran informasi yang diberikan. e. Pemeriksaan Barang Jika diperlukan, BC akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap barang yang diekspor untuk memverifikasi keadaan dan kebenaran barang.


Pemasaran Internasional 102 f. Penilaian Pajak dan Bea Cukai Setelah pemeriksaan selesai, BC akan menilai jumlah pajak dan bea cukai yang harus dibayar berdasarkan nilai dan jenis barang yang diekspor. g. Pembayaran Setelah penilaian selesai, bayar jumlah pajak dan bea cukai yang terutang sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh BC. h. Penerimaan Dokumen dan Barang Setelah pembayaran selesai, BC akan memberikan persetujuan dan mengeluarkan dokumen serta barang yang telah diperiksa. 7. Pelaporan dan Pembayaran Pajak Ekspor Pelaporan dan pembayaran pajak ekspor merupakan proses penting dalam aktivitas perdagangan internasional yang memastikan pemenuhan kewajiban pajak eksportir sesuai dengan regulasi yang berlaku. Terdapat berbagai jenis pajak ekspor yang dapat dikenakan oleh pemerintah, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan pajak ekspor khusus. C. Mekanisme Impor Proses impor adalah serangkaian langkah yang harus diikuti oleh importir untuk membawa barang dari luar negeri ke dalam negeri. Proses ini melibatkan berbagai tahapan yang meliputi pemilihan pemasok, pengaturan pengiriman, pemeriksaan bea cukai, serta pembayaran


Pemasaran Internasional 103 pajak dan biaya impor lainnya. Pengajuan impor ini adalah panduan langkah-demi-langkah tentang bagaimana mengimpor barang dengan lancar dan mematuhi regulasi impor yang berlaku(Risa 2018). 1. Pengumpulan Informasi Sebelum memulai penyusunan dokumen impor, pastikan memiliki informasi lengkap tentang barang yang akan diimpor, termasuk deskripsi barang, nilai barang, negara asal, dan produsen. a. Penyusunan Dokumen Utama 1) Invoice Proforma Dokumen ini mencantumkan detail transaksi seperti deskripsi barang, harga, jumlah, dan nilai total. Biasanya dibuat oleh eksportir. 2) Surat Pesanan Pembelian Menunjukkan kesepakatan antara importir dan eksportir mengenai pembelian barang. 3) Surat Keterangan Asal Dokumen ini menyatakan negara asal barang yang diimpor. 4) Kontrak Pembelian Jika ada, kontrak pembelian akan memberikan detail yang lebih rinci tentang kesepakatan antara importir dan eksportir.


Pemasaran Internasional 104 2. Dokumen Pengiriman a. Bill of Lading (BL) Merupakan t bukti kepemilikan barang dan kontrak pengangkutan. Untuk pengiriman laut, ini dikeluarkan oleh maskapai pelayaran. b. Airway Bill (AWB) Dokumen serupa dengan BL, namun untuk pengiriman udara. c. Packing List Rincian lengkap tentang isi paket atau kemasan yang diimpor. 3. Dokumen Pendukung Lainnya: a. Sertifikat Asuransi Diperlukan untuk melindungi barang selama pengangkutan. b. Dokumen Pabean Termasuk Surat Keterangan Impor (SKI), Daftar Isian Pabean (DIP), dan Dokumen Pabean Lainnya (DPL). c. Dokumen Lainnya Dokumen tambahan seperti izin impor, sertifikat kesehatan, dan sertifikat kepatuhan produk. 4. Proses Pengajuan dan Verifikasi: a. Verifikasi Dokumen Pastikan semua dokumen telah lengkap dan sesuai dengan persyaratan impor yang berlaku.


Pemasaran Internasional 105 b. Pengajuan ke Pihak Berwenang Ajukan dokumen impor ke pihak berwenang seperti Bea Cukai. c. Pengaturan Transportasi Atur pengiriman barang melalui jalur laut atau udara sesuai dengan kebutuhan. 5. Pemantauan dan Tindak Lanjut Setelah dokumen diajukan dan barang dikirim, pastikan untuk memantau status pengiriman dan menangani masalah yang mungkin muncul seperti penundaan atau kerusakan barang. 6. Kepatuhan Hukum dan Peraturan Pastikan seluruh proses impor sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku baik di negara asal maupun negara tujuan. D. Mekanisme Penerimaan Barang Impor Proses penerimaan barang impor melibatkan beberapa tahapan penting yang harus diperhatikan dengan seksama untuk memastikan kelancaran dan kepatuhan terhadap regulasi(Sasono 2012). 1. Penerimaan Fisik Barang: a. Pengecekan Identitas Barang Periksa apakah barang yang diterima sesuai dengan detail yang tercantum dalam dokumen impor seperti invoice, packing list, dan Bill of Lading/Airway Bill.


Pemasaran Internasional 106 b. Pemeriksaan Kondisi Fisik Perhatikan apakah ada kerusakan atau kehilangan pada barang selama proses pengiriman. 2. Pemeriksaan Dokumen a. Verifikasi Dokumen Periksa kelengkapan dan keabsahan dokumen impor seperti faktur, surat keterangan asal, dan dokumen pabean lainnya. b. Kepatuhan Regulasi Pastikan bahwa dokumen impor memenuhi semua persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku. 3. Pemeriksaan Kualitas dan Kuantitas Barang a. Penghitungan Jumlah Barang Lakukan penghitungan jumlah barang yang diterima untuk memastikan sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen. b. Pemeriksaan Kualitas Selain kuantitas, periksa juga kualitas barang apakah sesuai dengan str yang diharapkan. 4. Pengaturan Penyimpanan Barang a. Penyimpanan Sementara Jika diperlukan, atur penyimpanan sementara barang impor di gudang atau tempat penyimpanan yang aman dan sesuai dengan persyaratan.


Pemasaran Internasional 107 5. Penyelesaian Dokumen Pabean dan Bea Masuk a. Deklarasi Pabean Pastikan semua dokumen pabean telah diperiksa dan diurus sesuai dengan prosedur yang berlaku. b. Pembayaran Bea Masuk Lakukan pembayaran bea masuk dan biaya pabean lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Pengambilan Barang a. Pelaksanaan Pengambilan Barang Setelah semua proses penerimaan selesai, barang dapat diambil dari tempat penyimpanan untuk digunakan atau didistribusikan sesuai kebutuhan. 7. Pemeriksaan Bea dan Cukai Proses pemeriksaan bea cukai untuk barang impor di Indonesia melibatkan beberapa tahapan penting. Pertama, importir atau Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) harus menyampaikan Pemberitahuan Pabean Impor dan dokumen pelengkap kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Setelah itu, DJBC akan melakukan penelitian dokumen untuk memastikan data dan informasi yang diberikan sudah tepat. Jika barang tersebut dikenakan jalur merah, maka akan dilakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik ini tidak dikenakan biaya oleh DJBC, namun importir harus membayar biaya terkait logistik seperti storage dan cargo handling.


Pemasaran Internasional 108 Selama pemeriksaan fisik, Pejabat Pemeriksa Fisik (PPF) akan memeriksa kesesuaian nomor, ukuran, jumlah, dan jenis peti kemas dengan dokumen yang diajukan. Mereka juga akan memeriksa segel peti kemas dan mengawasi pengeluaran barang dari dalam peti kemas. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di Tempat Penimbunan Sementara (TPS), Tempat Penimbunan Pabean (TPP), atau Tempat Penimbunan Berikat (TPB). E. Pelaporan dan Pembayaran Pajak Impor Pelaporan dan pembayaran pajak impor di Indonesia merupakan proses yang penting dan harus dilakukan dengan cermat oleh para importir. Proses ini dimulai dengan pemahaman yang benar tentang jenis pajak yang berlaku, seperti Bea Masuk, Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI), dan Pajak Penghasilan (PPh) 22. Bea Masuk adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang impor, yang tarifnya ditentukan berdasarkan jenis barang dan asal negaranya. PDRI adalah pajak yang dikenakan pada barang impor yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dengan tarif yang bervariasi tergantung pada kategori barangnya. Sementara itu, PPh 22 adalah pajak yang dikenakan pada impor barang tertentu dengan tarif yang juga bervariasi.


Pemasaran Internasional 109 Legalitas Pasar Internasional Novi Ria Rahmawati, S.E., M.Ec.Dev.


Pemasaran Internasional 110 ASAR internasional merupakan ruang global yang dinamis di mana pertukaran barang, jasa, dan investasi diperdagangkan lintas negara. Legalitas pasar internasional adalah kerangka hukum yang mengatur aktivitas perdagangan internasional, termasuk peraturan, perjanjian, dan prinsip-prinsip yang mempengaruhi transaksi antar negara. Legalitas pasar internasional mencakup berbagai aspek, mulai dari peraturan perdagangan dan investasi hingga perlindungan lingkungan dan hak asasi manusia. Aturanaturan ini membentuk kerangka kerja yang penting untuk memastikan bahwa perdagangan internasional berlangsung secara adil, transparan, dan sesuai dengan nilai-nilai yang diakui secara internasional. Maka dari itu memahami legalitas pasar internasional dirasa penting karena didalamnya ada kaidah untuk memastikan Kepentingan bersama antar negara, Aturan dan perjanjian internasional membantu menciptakan kerangka kerja yang adil bagi semua negara dalam perdagangan internasional, Menjaga Stabilitas dan Keamanan, Legalitas pasar internasional membantu mencegah konflik dan meningkatkan kerjasama antara negara, mendorong Pertumbuhan Ekonomi, dengan mematuhi aturan perdagangan internasional, negara dapat memanfaatkan potensi perdagangan global untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, melindungi Konsumen dan Lingkungan, Aturan perdagangan internasional juga melindungi konsumen dari produk yang berbahaya dan membantu menjaga lingkungan hidup. (DR. DOROTHY R.H. PANDJAITAN, 1995) Landasan Hukum Internasional untuk legalitas pasar internasional terdiri dari: P


Pemasaran Internasional 111 1. Konvensi dan Perjanjian Internasional: Misalnya, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kontrak Internasional untuk Penjualan Barang (CISG) dan Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan (GATT). 2. Organisasi Internasional: Organisasi seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) memainkan peran penting dalam mengembangkan dan menegakkan aturan perdagangan internasional. Landasan hukum internasional untuk legalitas pasar internasional terdiri dari: 1. Konvensi dan Perjanjian Internasional: Misalnya, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kontrak Internasional untuk Penjualan Barang (CISG) dan Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan (GATT). 2. Organisasi Internasional: Organisasi seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) memainkan peran penting dalam mengembangkan dan menegakkan aturan perdagangan internasional. Selain landasan hukum terdapat juga Regulasi perdagangan internasional yang harus dipahami, meliputi: 1. Tarif dan Non-Tarif Barriers: Tarif adalah pajak yang dikenakan pada impor barang, sementara hambatan nontarif meliputi kuota impor, standar kualitas, dan prosedur administratif yang kompleks.


Pemasaran Internasional 112 2. Dumping: Praktik penjualan barang di pasar luar negeri dengan harga di bawah harga pasar dalam negeri atau biaya produksi. 3. Subsidi: Bantuan keuangan atau insentif lain yang diberikan pemerintah kepada industri dalam negeri untuk meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. Melihat landasan hukum dan regulasi yang ada, maka tidak dipungkiri bahwa aka nada tantangan tersendiri dalam mengatur legalitas pasar internasional meliputi: 1. Perbedaan Kebijakan: Negara-negara memiliki kepentingan yang berbeda dalam perdagangan internasional, yang dapat menyulitkan untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi semua pihak. 2. Perubahan Teknologi: Perubahan teknologi dapat mempengaruhi cara perdagangan internasional dilakukan dan menimbulkan tantangan baru dalam mengatur pasar internasional. Tidak hanya adanya tantangan tetapi juga adanya peluang untuk meningkatkan legalitas pasar internasional meliputi: 1. Kolaborasi dan Kerjasama: Negara-negara dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan bersama dan menciptakan lingkungan perdagangan internasional yang lebih stabil dan adil. 2. Inovasi Hukum: Pengembangan hukum baru yang sesuai dengan perkembangan pasar internasional dapat membantu menciptakan kerangka kerja yang lebih efektif dan efisien.


Pemasaran Internasional 113 Dalam buku ini dijelaskan bahwa memahami legalitas pasar internasional adalah kunci untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional dengan sukses dan keberlanjutan. Dengan mematuhi aturan dan prinsip-prinsip yang mengatur pasar internasional, negara dapat memanfaatkan potensi perdagangan global untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sambil melindungi konsumen dan lingkungan hidup. A. Pasar Internasional dan Hukum Internasional Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh perusahaan barang maupun jasa untuk menjaga kelangsungan usahanya. Hal ini dikarenakan pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang berhubungan langsung dengan konsumen. Oleh sebab itu, menurut Kotler (2001) kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berhubungan dengan pasar. Definisi pemasaran sebagai akses yang berhubungan dengan pasar kemudian menjadi sasaran untuk mewujudkan pertukaran potensial untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Oleh karena itu, keberhasilan pemasaran dapat dikatakan sebagai kunci keberhasilan suatu perusahaan. Menurut Stanton (2001), pemasaran adalah keseluruhan sistem operasi perusahaan yang difokuskan pada perencanaan, penetapan harga, periklanan, dan pendistribusian jasa atau produk yang memenuhi permintaan pelanggan, baik pembeli sekarang maupun calon pembeli. Hani, Basudan (2004:4) Pemasaran adalah kumpulan operasi komprehensif yang berfokus pada pengembangan,


Pemasaran Internasional 114 penetapan harga, peningkatan, dan pendistribusian barang dan jasa yang memenuhi permintaan pelanggan saat ini dan calon pelanggan. Berdasarkan analisis tentang pemasaran diatas maka apa yang membedakan antara pemasaran internasional dengan pemasaran pada pasar domestik, maka dalam hal ini akan kita uraikan definisi dari pemasaran internasional secara lebih spesifik Pemasaran internasional didefinisikan sebagai suatu sitem pemasaran yang menjangkau satu atau lebih negara. Globalisasi adalah kegiatan pemasaran perusahaan multinasional yang melakukan bisnis di seluruh dunia di beberapa negara dengan memanfaatkan taktik pemasaran global, pasar global, dengan produk dan standar global. Perdagangan internasional sendiri adalah pertukaran barang dan jasa antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Populasi yang dipermasalahkan mungkin antara orang (orang dan individu) atau antara individu dan pemerintah satu negara dan pemerintah negara lain. Kompleksitas Pemasaran Internasional: 1. Pembeli dan penjual dipisahkan oleh batas wilayah negara 2. Barang harus dikirim dan diangkut dari satu negara ke negara lain menurut aturan yang berbeda untuk setiap akomodasinya, seperti pembatasan yang diberlakukan oleh masing-masing pemerintah. 3. Negara memiliki perbedaan dalam bahasa, mata uang, peringkat dan skala, dan undang-undang perdagangan yang berlaku di setiap negara.


Pemasaran Internasional 115 B. Tahapan Pemasaran Internasional Idealnya setiap bisnis yang ada di era sekarang ini, sudah pasti memerlukan teknis perencanaan pemasaran yang baik untuk memajukan perkembangan sebuah perusahaan tersebut. Maka dari itu menurut Dhea;Aslami (2021) dalam hal ini ada beberapa Tahap untuk menjadi pemasaran international yaitu sebagai berikut: 1. No foreign marketing. Korporasi telah mempertahankan kontak dengan komunitas di seluruh dunia, tetapi bukan karena kurangnya inisiatif atau kurangnya bisnis untuk beriklan di luar negeri. Barang-barang perusahaan beredar di pasar internasional sebagai hasil pesanan dari luar negeri, klien asing yang mengunjungi perusahaan, atau atas nama eksportir. 2. Infrequent foreign marketing. Yaitu Pemasaran internasional yang jarang Perusahaan mulai memasarkan ke pasar luar negeri, tetapi hanya jika memiliki kelebihan produksi. Jika pasar domestik masih bisa mengambilnya, kegiatan ini akan dihentikan. Pada titik ini, baik organisasi maupun barang-barangnya tidak disesuaikan dengan pasar dunia. 3. Reguler foreign marketing. Yaitu Produsen telah merencanakan untuk menjual produk mereka di pasar internasional. Dipasarkan baik secara langsung maupun melalui distributor domestik dan internasional. Tujuannya adalah untuk mulai memahami permintaan dan keinginan pasar luar negeri untuk meningkatkan pasar dalam negeri.


Pemasaran Internasional 116 4. Global Marketing Operations, Pada bagian ini, produsen dituntut untuk berpartisipasi dalam dunia internasional di seluruh dunia. Kegiatannya tidak terbatas pada pemasaran, tetapi ada juga operasi produksi yang direncanakan dan organisasi yang dapat bersaing di pasar global. Globalisasi dan persaingan pasar internasional memang mengharuskan semua manajer terutama dalam hal ini adalah manajer pemasaran menyadari keadaan lingkungan global. Pemasaran internasional digambarkan sebagai kinerja operasi komersial, termasuk penetapan harga, promosi, dan distribusi barang (barang dan jasa) kepada pelanggan/konsumen di lebih dari satu negara untuk mendapatkan keuntungan. Industri ini merupakan penyumbang PDB atau produk domestik bruto terbesar di negara maju dan sumber utama lapangan kerja baik yang terjadi di negara maju maupun berkembang. Bentuk layanan utama di negara maju dan berkembang seringkali berbeda. Di negara-negara berkembang misalnya, sektor jasa yang mendominasi mencakup kegiatan dengan keterampilan rendah seperti grosir dan eceran, pariwisata, dan layanan yang disesuaikan sementara di negara maju, di sisi lain, selain layanan dengan keterampilan rendah dan padat teknologi, sektor jasa berteknologi tinggi dan padat teknologi seperti media, perangkat lunak, keuangan, layanan profesional dan bisnis mendominasi sektor jasa. Dalam sebagian besar negara industri, sektor jasa juga memberikan kontribusi lebih dari sektor manufaktur dalam hal investasi asing langsung. Namun, dalam perjanjian multilateral pertama tentang perdagangan jasa dunia tidak ditandatangani sampai tahun 1994.


Pemasaran Internasional 117 Perdagangan jasa internasional sangat signifikan dalam perekonomian banyak negara maju. C. Langkah – Langkah Memasuki Pasar Internasional Untuk memasuki pasar global, pihak perusahaan juga harus melewati beberapa langkah-langkah yang Sebagaimana dijelaskan oleh Tjiptono (2008: 328) adalah sebagai berikut: 1. Proses Segmentasi Pemilihan target pasar dimulai dengan segmentasi pasar, yaitu cara membagi dan mengelompokkan setiap negara ke dalam kelompokkelompok yang homogen. Setiap segmen memiliki karakteristik yang relatif sama dalam hal kemampuan mereka untuk merespon aspek yang berbeda dari strategi pemasaran mereka. Proses segmentasi terdiri dari lima langkah berikut: a. Tambahkan segmentasi pasar untuk mensegmentasi pasar global. b. Kelompokkan semua negara ke dalam kelompok homogen dengan karakteristik yang sama sesuai dengan kriteria atau ukuran yang digunakan untuk mengklasifikasikan pasar. c. Tentukan metode layanan yang paling efisien secara teoritis untuk setiap kelompok atau segmen.


Pemasaran Internasional 118 d. Pilih kelompok yang membuat pilihan terbaik antara kemampuan perusahaan (produk, layanan, kekuatan) dan kebutuhan kelompok itu. e. Sesuaikan klasifikasi ideal di atas dengan hambatan yang Anda hadapi di dunia nyata (hambatan hukum dan politik, hambatan budaya, dll. 2. Proses Riset Pemasaran Berpartisipasi dalam pemasaran global mengharuskan perusahaan untuk mengumpulkan informasi yang berguna untuk memahami lingkungan konsumen, pesaing global dan negara di mana mereka dipasarkan. Proses riset pemasaran global terdiri dari beberapa tahapan (Budiarto dan Tjiptono, 1997: 331): a. Melakukan analisis situasional dari lingkungan pemasaran global. b. Mengidentifikasi masalah pemasaran yang muncul. c. Putuskan tujuan apa yang ingin Anda capai. d. Penilaian Nilai Penelitian untuk Perusahaan. e. Mengembangkan rencana penelitian. f. Melakukan riset pasar. g. Menyiapkan laporan penelitian. Riset pemasaran adalah proses yang dimulai dengan mendefinisi step awal mulai dari desain (subjek) yang akan dilakukan. Setelah proses pengumpulan data istilah-istilah pemasaran yang sesuai atau relevan dengan perusahaan, kemudian setelah mengumpulkan semua data, dilakukan analisis data, dan hasil penelitian yang akhirnya


Pemasaran Internasional 119 diolah dievaluasi. Hasil penelitian ini dapat membantu manajer membuat keputusan pemasaran. 3. Kriteria Pemilihan Strategi Menurut Kotabe dan Helsen (2004) mendefinisikan beberapa kriteria yang akan mempengaruhi pilihan strategi masuk yang akan digunakan yaitu: a. Ukuran dan pertumbuhan pasar b. Resiko c. Peraturan pemerintah negara tuan rumah d. Lingkungan Kompetitif e. Infrastruktur wilayah (pasar dan ekonomi) f. Sumber Daya, Aset dan Kemampuan Internal Perusahaan g. Fleksibilitas 4. Strategi Pemasaran Global Ada dua metode untuk strategi pemasaran global, menurut definisi Viswanathan dan Dixon (2006). Rencana pemasaran (standarisasi dan penerapan strategi pemasaran) sesuai dengan kebutuhan negara tempat bisnis perusahaan dijual. Metode strategi pemasaran tradisional berfokus pada pasar di seluruh dunia dengan populasi pelanggan yang homogen. Dengan menggunakan teknik yang sama, perusahaan dapat menjual produk dan jasa yang sama di seluruh dunia dengan harga yang lebih rendah dan margin yang lebih besar. Menurut Leviticus (1983), perusahaan multinasional dengan pasar di seluruh dunia akan lebih kompetitif jika mereka dapat menghasilkan barang-barang global yang fungsional,


Pemasaran Internasional 120 dapat diandalkan, dan terjangkau. Beberapa bisnis yang memiliki preferensi konsumen yang kuat merasa sulit untuk membuat penilaian berdasarkan perubahan perilaku konsumen. Dalam jangka panjang, sebuah perusahaan global dapat berhasil jika dapat berfokus pada pasar yang diinginkan konsumen. Kemudian menurut Levitt (1983), perusahaan global adalah mereka yang dapat menjual secara global dengan harga yang relatif murah menggunakan satu strategi. Menurut Vrontis dan Trass (2007), para pendukung strategi pemasaran global standar percaya bahwa pelanggan di seluruh dunia memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama. Mereka juga merasa bahwa dunia menjadi setara dalam hal iklim lokal dan perilaku konsumen, dan mereka tidak peduli dari mana konsumen berasal. Akibatnya, strategi pemasaran global yang berfokus pada standardisasi akan mengarah ke pasar tunggal dengan harga yang lebih rendah dan permintaan pelanggan yang setara. Griffin dan Pustay (1996) selanjutnya menegaskan bahwa dalam menyusun strategi pemasaran global ada tujuh faktor kunci yang perlu dipertimbangkan, yaitu: a. Standardisasi atau personalisasi b. Aturan dan regulasi yang berlaku suatu negara tersebut c. Pertimbangan ekonomi (tingkat pendapatan) d. Nilai tukar mata uang e. Pelanggan, industri, atau pengguna akhir sebagai target f. Pengaruh budaya


Pemasaran Internasional 121 g. Adanya persaingan. Rencana pemasaran di seluruh dunia dapat dikembangkan dengan mengingat tujuh variabel yang tercantum di atas. Keegan memberikan lima metode berbeda di seluruh dunia dalam penawaran produk dan pemasaran di Kotler (1997). Strategi yang pertama adalah strategi ekspansi langsung. Pada strategi ini perusahaan tidak melakukan sesuatu yang baru pada tahapan ini. Perusahaan melakukan promosi ke pasar luar negeri melalui promosi tanpa mengubah produk yang sudah dijual di pasar domestik, yang juga dipasarkan ke pasar domestik. Strategi kedua adalah strategi adaptasi produk (product adaptasi). Dalam fase ini, tujuan perusahaan adalah mengubah produk dalam negeri sesuai dengan kondisi dan selera pasar luar negeri. Strategi alternatif ketiga adalah strategi produk baru atau inovasi produk. Perusahaan yang menggunakan strategi ini memiliki dua pilihan. Yang pertama adalah strategi deteksi kekuatan tanpa batas. Sebagai bagian dari strategi ini, perusahaan memperkenalkan produk baru ke target pasar global, tetapi sebenarnya produk tersebut sudah dikenal di dalam negeri sejak lama. Opsi kedua adalah Pencarian Lanjutan. Sebagai bagian dari strategi ini, perusahaan menciptakan produk yang benar – benar baru untuk memenuhi persyaratan pasar lokal yang mereka tuju.


Pemasaran Internasional 122 Strategi ke empat yaitu Pendekatan adaptasi komunikasi atau adaptasi komunikasi merupakan strategi potensial keempat. Dalam hal ini, iklan perusahaan harus disesuaikan dengan kondisi lokal. Strategi yang kelima adalah adaptasi ganda, yang mengharuskan mitra bisnis untuk memodifikasi baik dari segi produk maupun pemasaran dengan kondisi lokal di mana perusahaan akan mengiklankan produknya. Dan pada dasarnya apapun strategi yang dipilih oleh pihak perusahaan, perusahaan harus mempertimbangkan 7 faktor kunci strategi pemasaran global yang telah dijelaskan di atas. a. Hukum Internasional Hukum internasional merupakan seperangkat aturan serta prinsip yang mengatur hubungan antar negara dalam sistem internasional. Hal Ini mencakup berbagai topik, termasuk didalamnya perdamaian dan keamanan, hak asasi manusia, perdagangan internasional, lingkungan hidup, dan kondisi perang yang mungkin terjadi. Menurut Andi, (2016) Hukum Internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas dengan skala internasional. Pada awalnya hukum internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan antar negara, namun dalam perkembangan pola hubungan internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian meluas sehingga hukum internasional juga menyangkut struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu. Hukum antar bangsa


Pemasaran Internasional 123 dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan serta aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu. Hukum antar bangsa atau hukum antar negara menunjukkan pada kompleks kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa atau negara. Hubungan antar negara biasanya dilakukan melalui beberapa cara salah satunya yaitu melalui kegiatan-kegiatan diplomatik. Diplomasi merupakan tindakan yang meliputi perwakilan (representing), bernegosiasi (negotiating), melindungi kepentingan negara (protecting), promosi untuk meningkatkan Kerjasama (promoting) dan melaporkan perkembangan dunia (reporting). Namun lebih dari itu bahwa diplomasi adalah bentuk kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kepentingan nasional di lingkup internasional. Hukum Internasional terdapat beberapa bentuk perwujudan atau pola perkembangan yang khusus berlaku di suatu dunia (region) tertentu. 1) Hukum Internasional Regional. Hukum Internasional Regional adalah hukum yang berlaku/terbatas daerah lingkungan berlakunya, misalnya Hukum Internasional Amerika/Amerika Latin, seperti konsep landasan kontinen (Continental Shelf) dan konsep perlindungan kekayaan hayati laut (conservation of the living resources of the sea) yang mula-mula tumbuh di benua Amerika sehingga menjadi hukum Internasional Umum. 2) Hukum Internasional Khusus.


Pemasaran Internasional 124 Hukum Internasional Khusus merupakan hukum internasional dalam bentuk kaidah yang khusus berlaku bagi negara tertentu seperti Konvensi Eropa mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai cerminan keadaan, kebutuhan, taraf perkembangan dan tingkat intergritas yang berbeda-beda dari bagian masyarakat yang berlainan. Berbeda dengan regional yang tumbuh melalui proses hukum kebiasaan. Hukum Internasional didasarkan atas pikiran adanya masyarakat internasional yang terdiri dari sejumlah negara yang berdaulat dan merdeka dalam arti masing-masing berdiri sendiri yang satu tidak di bawah kekuasaan lain sehingga merupakan hal yang tertib hukum koordinasi antar anggota masyarakat internasional yang sederajat. Hukum Nasional di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum – hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana berbasis pada hukum Eropa Kontinental, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (NederlandsIndie). Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syariat Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat, yang merupakan penerusan dari aturanaturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Indonesia.


Pemasaran Internasional 125 Akan tetapi adanya elemen sistem hukum domestik, yaitu adanya Lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif seringkali dijadikan alasan untuk menolak hukum internasional sebagai hukum, namun argument tersebut ditolak oleh Frederick polloc yang mengatakan bahwa eksistensi suatu hukum bergantung pada ada atau tidaknya dukungan komunitas politik dan pengakuan dari komunitas tersebut terhadap aturan yang mengikat mereka. Berdasarkan kriteria ini, hukum internasional memenuhi syarat sebagai sebuah system hukum dalam arti yang sebenarnya (law properly so called). Atas dasar hal tersebut paling tidak ada tiga komponen yang menyebabkan hukum internasional diakui sebagai hukum. Pertama, komunitas politik yang mendukung dan mengakui adanyaeksistensi dan keberlakuan hukum internasional adalah masyarakat internasional dalam wujud negara – negara merdeka dan berdaulat yang jumlahnya lebih dari dua ratus negara. b. Hubungan Hukum Internasional dengan Hukum Nasional. Dalam teori ada 2 (dua) pandangan tentang hukum Internasional ini yaitu pandangan yang dinamakan voluntarism, yang mendasarkan berlakunya hukum Internasional dan bahkan persoalan ada atau tidaknya hukum Internasional ini pada kemauan negara dan pandangan obyektif yang menganggap ada dan berlakunya hukum Internasional ini lepas dari kemauan negara Faham dualisme, yang bersumber pada teori bahwa daya ikat


Pemasaran Internasional 126 hukum Internasional bersumberkan pada kemauan negara, maka hukum Internasional dan hukum Nasional merupakan dua sistem atau perangkat hukum yang terpisah satu dari yang lainnya. Akibatakibat dari pandangan dari faham dualisme ini bahwa menurut pandangan ini kaedah-kaedah dari perangkat hukum yang satu tidak mungkin bersumberkan atau berdasarkan pada perangkat hukum yang lain. Akibat kedua adalah bahwa menurut pandangan ini tidak mungkin ada pertentangan antara kedua perangkat hukum itu, yang mungkin hanya penunjukan (renvoi) saja. Akibat lain yang yang penting pula dari pandangan dualisme ini bahwa ketentuan hukum Internasional memerlukan transformasi menjadi hukum nasional sebelum dapat berlaku di dalam lingkungan hukum nasional. Faham monisme didasarkan atas pemikiran kesatuan dari pada seluruh hukum yang mengatur hidup manausia. Dalam rangka pemikiran ini, hukum Internasional dan hukum Nasional merupakan merupakan dua bagian daripada satu kesatuan yang lebih besar yaitu hukum yang mengatur kehidupan manusia. Akibat dari pada pandangan monisme ini adalah bahwa antara dua perangkat ketentuan hukum ini mungkin ada hubungan hierarki. Persoalan hierarki antara hukum nasional dan hukum Internasional inilah yang melahirkan beberapa sudut pandangan yang berbeda dalam aliran monisme mengenai masalah hukum manakah yang utama dalam hubungan antara hukum Nasional dan hukum Internasional ini. Ada pihak yang menganggap bahwa dalam hubungan antara hukum


Pemasaran Internasional 127 Nasional dan hukum Internasional yang utama adalah hukum Nasional. Faham ini adalah faham monism dengan primat hukum Nasional. Faham lain yang berpendapat bahwa dalam hubungan antara hukum Nasional dan hukum Internasional yang utama adalah hukum Internasional. Pandangan ini disebut faham monisme dengan primat hukum Internasional. Pandangan yang melihat kesatuan antara hukum Nasional dan hukum Internasional dengan primat hukum Nasional ini pada hakikatnya menganggap bahwa hukum Internasional itu bersumberkan kepada hukum nasional. Alasan utama daripada anggapan ini adalah: (1) bahwa tidak ada satu organisasi di ataas negara-negara yang mengatur kehidupan negaranegara di dunia ini; (2) dasar daripada hukum Internasional yang mengatur hubungan Internasional adalah terletak di dalam wewenang negara-negara untuk mengadakan perjanjian-perjanjian Internasional, jadi wewenang konstitusional. Paham monisme dengan primat hukum Internasional, maka hukum nasional itu bersumber pada hukum Internasional yang menurut pandangan ini merupakan suatu perangkat ketentauan hukum yang hierarkis lebih tinggi. Menurut faham ini hukum Nasional tunduk pada hukum Internasional pada hakikatnya berkekuatan mengikatnya berdasarakan su[tu ‚j_h^_f_a[sc[h‛ w_w_h[ha ^[rcj[^[ bueug Internasional. c. Kelemahan – Kelemahan Hukum Perdagangan Internasional


Pemasaran Internasional 128 Tujuan hukum perdagangan internasional tidak begitu berbeda dengan tujuan GATT (General Agreement on Tariffs and Trade, 1974) yang termuat dalam pembukaannya. Adapun tujuan dari hukum perdagangan internasional adalah: 1) Untuk mencapai perdagangan internasional yang stabil dan menghindari kebijakan – kebijakan dan praktik – praktik perdagangan nasional yang merugikan negara lain 2) Untuk meningkatkan volume perdagangan dunia dengan menciptakan perdagangan yang menarik dan menguntungkan bagi pembangunan ekonomi semua negara 3) Meningkatkan standar hidup umat manusia 4) Meningkatkan lapangan kerja 5) Mengembangkan system perdagangan multilateral dan 6) Meningkatkan pemanfaatan sumber sumber kekayaan dunia dan meningkatkan produk dan traksaksi jual – beli barang . Meskipun adanya tujuan dalam hukum perdagangan internasional tersebut diatas bagus, namun hukum perdagangan internasional memiliki cukup banyak kelemahan. Kelemahan tersebut dapat ditemui dalam bidang – bidang hukum lainnya, yakni t_r^[j[thy[ j_ha_]u[fc[h [t[u ef[us[f ‚j_hy_f[g[t‛ yang bersifat memperlonggar kewajiban hukum. Kelemahan Spesifik Tersebut : 1) Hukum Perdagangan Internasional sebagian besar bersifat pragmatis dan permisif. Hal ini


Pemasaran Internasional 129 mengakibatkan aturan – aturan hukum perdagangan internasional kurang objektif dai ^[f[g ‚g_g[es[e[h‛ h_a[r[ – negara untuk tunduk pada hukum. Dalam kenyataannya, negara – negara yang memiliki kekuatan politis dan ekonomi memanfaatkan perdagangan sebagai sarana kebijakan politisnya. 2) Aturan – aturan hukum perdagangan internasional bersifat mendamaikan dan persuasive (tidak memaksa). Kelemahan ini sekaligus juga merupakan kekuatan bagi perkembangan hukum perdagangan internasional yang menyebabkan atau memungkinkan perkembangan hukum ini di tengah krisis. d. Kebijakan Perdagangan Internasional Berbagai macam kebijakan yang mungkin dapat dilaksanakan suatu negara untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan perdagangan internasional, antara lain proteksi, perdagangan bebas, dan politik dumping. 1) Proteksi Proteksi adalah kebijakan perdagangan internasional yang bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri. Bentuk – bentuk proteksi yang dijalankan suatu negara, antara lain: a) Larangan Impor Melarang impor produk tertentu yang juga diproduksi di dalam negeri, terutama untuk barang – barang yang memiliki daya asing lemah.


Pemasaran Internasional 130 b) Tarif Impor Mengenakan tarif impor yang tinggi terhadap barang – barang tertentu untuk mengurangi masuknya barang – barang tersebut c) Kuota Membatasi masuknya jumlah barang tertentu ke dalam negeri d) Subsidi Memberi subsidi kepada produsen untuk meningkatkan produksinya agar dapat memahami kebutuhan pasar dalam negeri e) Premi Memberikan premi kepada produsen yang mampu mencapai jumlah produksi tertentu dengan kualitas yang baik sehingga memiliki daya saing. (Dr. Serlika Aprilia, 2020)


Pemasaran Internasional 131 SDM Luar Negeri Arga Ramadhana, S.E., M.A


Pemasaran Internasional 132 A. Peran Sumber Daya Manusia Luar Negeri dalam Era Globalisasi SDM luar negeri sering kali memiliki peran penting dalam memperkuat ekonomi negara tujuan melalui kontribusi mereka dalam sektor-sektor kunci, seperti teknologi, manajemen, dan inovasi. Di sisi lain, mereka juga berperan dalam pengiriman remitansi ke negara asal, yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di sana (Anwar, 2017). Dalam era globalisasi yang terus berkembang dengan cepat, peran SDM dari luar negeri menjadi semakin signifikan dalam konteks hubungan internasional, ekonomi global, dan kemajuan teknologi. SDM luar negeri meliputi individu seperti pekerja migran, profesional ekspatriat, mahasiswa internasional, dan tenaga kerja asing lainnya yang bekerja atau menimba ilmu di luar wilayah asal mereka.. Salah satu aspek utama dari SDM luar negeri adalah kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi dan sosial, baik di negara asal maupun di tempat tujuan. Para pekerja migran sering kali mengirimkan uang kiriman kepada keluarga mereka di negara asal, yang signifikan dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan konsumsi domestik, mengurangi tingkat kemiskinan, serta mendukung pembangunan infrastruktur dan investasi dalam sektor pendidikan dan kesehatan. Di samping itu, para profesional ekspatriat membawa dengan mereka pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman berharga ke negara tujuan, yang berpotensi meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya


Pemasaran Internasional 133 saing industri lokal. Walaupun memiliki potensi besar, pemanfaatan SDM luar negeri juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satunya adalah isu perlindungan hak asasi manusia bagi para pekerja migran, termasuk hak mereka atas upah yang layak, kondisi kerja yang aman, dan perlindungan hukum yang memadai. Tantangan juga muncul dalam hal integrasi sosial dan budaya, baik bagi pekerja migran maupun para profesional ekspatriat. Integrasi ini membutuhkan kebijakan inklusif dan program dukungan yang dirancang untuk memfasilitasi adaptasi mereka di lingkungan baru. Selain itu, masalah 'brain drain' atau 'kebocoran otak' juga menjadi perhatian serius, di mana negara asal kehilangan SDM terbaiknya karena migrasi massal ke luar negeri. Dampaknya dapat dirasakan terutama di sektor-sektor kunci seperti pendidikan, kesehatan, dan teknologi, yang mungkin mengalami kekurangan tenaga kerja terampil yang membatasi pembangunan domestik. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kebijakan dan program yang tidak hanya mendorong retensi SDM berkualitas tinggi di negara asal, tetapi juga memperhatikan kebebasan individu untuk mengejar peluang di luar negeri. Selain pekerja migran dan profesional ekspatriat, mahasiswa internasional juga memainkan peran integral dalam dinamika SDM luar negeri. Mereka membawa keberagaman budaya, pengetahuan, dan perspektif yang berharga ke institusi pendidikan di negara tujuan, yang memberikan pengalaman belajar yang kaya dan membantu persiapan mahasiswa lokal untuk menghadapi tantangan dalam lingkungan global. Setelah


Pemasaran Internasional 134 menyelesaikan pendidikan mereka, banyak mahasiswa internasional memilih untuk tetap tinggal dan berkontribusi pada negara tujuan mereka, menyumbangkan bakat dan keterampilan untuk meningkatkan inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, menarik dan mempertahankan mahasiswa internasional seringkali menjadi tantangan yang rumit bagi banyak negara. Persaingan global untuk menarik mahasiswa terbaik mendorong negara-negara untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka dan menawarkan berbagai macam beasiswa serta fasilitas akademik yang menarik. Namun, kebijakan imigrasi yang ketat dan ketidakpastian politik dapat membuat mahasiswa internasional enggan untuk tinggal dan bekerja setelah menyelesaikan studi mereka, mengurangi kontribusi mereka terhadap ekonomi dan masyarakat lokal. Dalam menghadapi tantangan ini, negara-negara perlu mengembangkan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan terkait dengan SDM luar negeri. Ini dapat mencakup pembentukan perjanjian bilateral atau multilateral untuk melindungi hak-hak pekerja migran, pengembangan program integrasi sosial dan budaya yang kuat, serta pemberian insentif untuk mempertahankan SDM berkualitas tinggi di negara asal. Selain itu, meningkatkan kerjasama internasional dalam pendidikan tinggi dan penelitian juga penting untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan inovasi antar negara. Dengan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan ini, negara-negara dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi SDM luar negeri, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat bagi pembangunan


Pemasaran Internasional 135 ekonomi dan sosial baik di negara asal maupun negara tujuan. SDM dari luar negeri memegang peran yang krusial dalam mendorong perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya di era globalisasi. Namun, untuk mengoptimalkan potensi mereka, upaya kolaboratif dari negara-negara diperlukan untuk menghadapi tantangan yang muncul dan untuk mendorong inklusi, kerjasama, dan pembangunan SDM yang berkelanjutan di level internasional. Hanya melalui pendekatan ini, kita dapat menciptakan sebuah dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan inklusif bagi semua individu. B. Kondisi Sumber Daya Manusia Luar Negeri di Indonesia: Tantangan dan Peluang Sebagai negara dengan wilayah kepulauan terluas di dunia, Indonesia memiliki keterkaitan yang rumit dengan mobilitas sumber daya manusia (SDM) lintas batas. Dalam dua dekade terakhir, perkembangan ekonomi global dan dinamika sosial telah memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi SDM luar negeri Indonesia. 1. Konteks Sejarah dan Kebijakan Migrasi Sejarah perpindahan penduduk di Indonesia telah tertanam dalam kekayaan budaya maritimnya. Baik dalam konteks pergerakan orang antarpulau di dalam negeri maupun mobilitas internasional, Indonesia telah menjadi saksi dari berbagai fenomena migrasi. Namun, pada tahun 2004, pemerintah Indonesia secara resmi mengakui pekerja migran sebagai aset nasional melalui UU No. 39 Tahun 2004 tentang


Pemasaran Internasional 136 Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Langkah kebijakan ini ditujukan untuk melindungi hak-hak pekerja migran dan meningkatkan manfaat ekonomi yang diperoleh dari remitansi yang dikirimkan oleh mereka. 2. Kontribusi Ekonomi dan Sosial Pekerja migran Indonesia memiliki peran yang penting dalam mendukung ekonomi domestik melalui pengiriman remitansi. Menurut data Bank Dunia tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ke-4 di dunia dalam penerimaan remitansi, dengan jumlah sekitar $10,5 miliar. Dana ini tidak hanya meningkatkan konsumsi di dalam negeri, tetapi juga mendukung investasi dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia. Meskipun demikian, pekerja migran juga menghadapi sejumlah tantangan serius, termasuk eksploitasi, pelecehan, dan ketidakpastian hukum di negara tujuan mereka. Banyak di antara mereka juga mengalami kesulitan dalam memperoleh pengakuan atas hak-hak mereka, terutama terkait dengan upah yang pantas dan kondisi kerja yang aman. Perlindungan hak asasi manusia bagi pekerja migran tetap menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah Indonesia. Selain itu, profesional ekspatriat juga memberikan dampak yang besar pada negara tempat mereka tinggal. Mereka membawa pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman berharga yang dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi di berbagai sektor


Pemasaran Internasional 137 krusial. Sebagai contoh, sebuah studi yang dilakukan oleh Khanna dan Palepu (2010) menunjukkan bahwa kehadiran manajer dari luar negeri di perusahaanperusahaan multinasional dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam kinerja operasional perusahaan-perusahaan tersebut. 3. Kontribusi Mahasiswa Internasional Mahasiswa internasional memainkan peran penting dalam dinamika SDM luar negeri Indonesia. Sebagai negara dengan sektor pendidikan yang berkembang pesat, Indonesia telah menjadi tujuan populer bagi mahasiswa asing yang mencari pendidikan tinggi berkualitas. Pada tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ke-42 sebagai negara tujuan mahasiswa internasional terbesar di dunia (UNESCO, 2020). Kehadiran mahasiswa internasional membawa kontribusi positif dalam hal diversitas budaya, pertukaran pengetahuan, dan kolaborasi akademik. Namun, tantangan seperti biaya pendidikan yang tinggi, birokrasi yang rumit, dan kurangnya dukungan bagi mahasiswa internasional tetap menjadi kendala yang perlu diatasi oleh pemerintah Indonesia. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah terhadap mahasiswa internasional akan menjadi kunci untuk memperkuat peran mereka dalam ekosistem SDM luar negeri Indonesia. Di samping itu, peran yang dimainkan oleh mahasiswa internasional juga memiliki dampak


Pemasaran Internasional 138 signifikan dalam konteks SDM luar negeri Indonesia. Sebagai sebuah negara dengan sektor pendidikan yang berkembang pesat, Indonesia telah menjadi salah satu destinasi favorit bagi mahasiswa asing yang mencari pendidikan tinggi yang berkualitas. Pada tahun 2020, Indonesia berada di peringkat ke-42 sebagai tujuan terbesar bagi mahasiswa internasional di dunia (UNESCO, 2020). Kehadiran mahasiswa internasional membawa dampak positif dalam hal meningkatkan keragaman budaya, pertukaran pengetahuan, dan kolaborasi akademik. Namun, masih ada sejumlah tantangan seperti biaya pendidikan yang tinggi, proses birokrasi yang rumit, dan kurangnya dukungan bagi mahasiswa internasional yang tetap menjadi hambatan yang perlu diatasi oleh pemerintah Indonesia. Langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi serta menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi mahasiswa internasional akan menjadi kunci untuk memperkuat peran mereka dalam ekosistem SDM luar negeri Indonesia. 4. Tantangan Integrasi dan 'Brain Drain' Di samping pekerja migran dan mahasiswa internasional, Indonesia juga menghadapi tantangan terkait dengan fenomena 'brain drain' atau kebocoran otak. Kehilangan SDM terbaiknya ke luar negeri dapat menghambat pembangunan domestik di sektor-sektor kunci seperti ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesehatan. Upaya untuk menjaga agar SDM berkualitas tinggi tetap berada di dalam negeri, sambil


Pemasaran Internasional 139 tetap membuka pintu untuk mobilitas internasional, merupakan tantangan yang kompleks bagi pemerintah Indonesia. Fenomena 'brain drain' atau kebocoran otak juga merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh negara-negara asal SDM luar negeri. Kehilangan SDM terbaik mereka dapat menghambat pembangunan domestik, terutama dalam sektor-sektor kunci seperti pendidikan, kesehatan, dan teknologi. Untuk mengatasi hal ini, banyak negara mulai mengembangkan kebijakan retensi yang bertujuan untuk menahan para profesional terbaik mereka, termasuk insentif fiskal, kesempatan kerja yang menarik, dan program pembangunan karir yang komprehensif (Beine et al., 2011). Kebijakan dan Reformasi yang Diperlukan Dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh SDM luar negeri Indonesia, diperlukan langkahlangkah kebijakan dan reformasi yang komprehensif. Ini termasuk peningkatan perlindungan bagi pekerja migran, penyederhanaan proses pendidikan tinggi untuk mahasiswa internasional, dan pembangunan kapasitas di sektor-sektor kunci untuk mencegah 'brain drain'. Pemerintah juga perlu memperkuat kerjasama internasional dalam hal migrasi dan pendidikan tinggi untuk memanfaatkan peluang kolaborasi global.


Pemasaran Internasional 140


Pemasaran Internasional 141 Komunikasi Pemasaran Internasional Dr. Kussusanti, M.Si


Pemasaran Internasional 142 A. Konsep Dasar Komunikasi menjadi elemen utama dalam kegiatan pemasaran. Sejak 4P (product, price, place, promotion) dalam marketing mix menjadi 4C (consumer value, cost, convenience, communication), komunikasi diakui berperan penting, termasuk dalam pemasaran internasional. Terlebih di era globalisasi saat ini, komunikasi diperlukan untuk perluasan pasar tanpa batasan geografis melalui berbagai saluran, dari media tradisional hingga digital. Dengan memanfaatkan model komunikasi pemasaran internasional yang sesuai, perusahaan dapat merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi komunikasi mereka di pasar global. Salah satu model komunikasi pemasaran internasional yang paling umum digunakan adalah model AIDA. Model ini terdiri dari empat tahap utama, yaitu Awareness (kesadaran), Interest (minat), Desire (keinginan), dan Action (tindakan). Menurut model ini, komunikasi pemasaran harus membangun kesadaran tentang produk atau layanan, menarik minat konsumen, membangkitkan keinginan untuk memiliki atau menggunakan produk, dan mendorong tindakan pembelian (Kitchen and Tourky, 2022). Dalam konteks internasional, perusahaan perlu mempertimbangkan perbedaan budaya, bahasa, dan norma sosial dalam merancang pesan dan strategi komunikasi mereka untuk setiap tahap dalam model AIDA. Penyesuaian yang cermat diperlukan untuk memastikan pesan-pesan tersebut relevan dan efektif di


Click to View FlipBook Version