The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Dalam kehidupan, ada sebuah "kegamangan" yang dialami oleh setiap individu ataupun kelompok dalam bertindak atas dasar norma dan nilai yang seperti apa. "Kegamangan" tersebut disebabkan oleh tidak adanya norma dan nilai yang diyakini secara bersama oleh setiap individu ataupun kelompok. Tidak adanya nilai dan norma yang diyakini secara utuh disebabkan oleh dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Keleluasaan setiap individu ataupun kelompok dalam menawarkan nilai dan norma yang diyakini menjadi pilihan yang berbeda dalam meyakini norma dan nilai.

Norma dan nilai yang berbeda-beda di tengah masyarakat akibat dari masifnya dinamika sosial meliputi aspek-aspek seperti dunia pendidikan, ekonomi, budaya, dan politik. Pertanyaannya, kenapa norma dan nilai yang diyakini oleh individu ataupun kelompok sosial di tengah masyarakat berbeda-beda? Bagaimana dinamika sosial mempengaruhi nilai dan norma dalam masyarakat? Bagaimana teori-teori sosial dalam perspektif humaniora serta bagaimana konstruksi sosial membentuk identitas individu dalam konteks sosial? Bagaimana transformasi sosial dan teknologi mempengaruhi kehidupan masyarakat?

Pertanyaan-pertanyaa tersebut dapat terjawab dari setiap bab dalam buku ini. Melalui jalan yang akademis dengan metode yang sangat kuat para penulis dapat menjadi solusi atas semrawutnya dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Buku ini disajikan dengan cara yang sangat struktur dan rapi, dimulai dari pengantar sosial dan humaniora sampai dengan menguraikan secara spesifik penyebab dari semrawutnya dinamika sosial di tengah masyarakat. Tidak lupa diberikan solusi sebagai bekal untuk menjalani dinamika sosial yang semakin masif. Membaca buku ini ibarat berlayar di sungai dari hulu sampai ke hilir tanpa melewatkan satupun krikil yang menjadi halangan dan rintangannya, dan buku ini dapat menjadi sekoci kecil yang dengan tegas dapat menghindari batu dan krikil tersebut.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-06-11 01:49:14

Mengurai Dinamika Sosial

Dalam kehidupan, ada sebuah "kegamangan" yang dialami oleh setiap individu ataupun kelompok dalam bertindak atas dasar norma dan nilai yang seperti apa. "Kegamangan" tersebut disebabkan oleh tidak adanya norma dan nilai yang diyakini secara bersama oleh setiap individu ataupun kelompok. Tidak adanya nilai dan norma yang diyakini secara utuh disebabkan oleh dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Keleluasaan setiap individu ataupun kelompok dalam menawarkan nilai dan norma yang diyakini menjadi pilihan yang berbeda dalam meyakini norma dan nilai.

Norma dan nilai yang berbeda-beda di tengah masyarakat akibat dari masifnya dinamika sosial meliputi aspek-aspek seperti dunia pendidikan, ekonomi, budaya, dan politik. Pertanyaannya, kenapa norma dan nilai yang diyakini oleh individu ataupun kelompok sosial di tengah masyarakat berbeda-beda? Bagaimana dinamika sosial mempengaruhi nilai dan norma dalam masyarakat? Bagaimana teori-teori sosial dalam perspektif humaniora serta bagaimana konstruksi sosial membentuk identitas individu dalam konteks sosial? Bagaimana transformasi sosial dan teknologi mempengaruhi kehidupan masyarakat?

Pertanyaan-pertanyaa tersebut dapat terjawab dari setiap bab dalam buku ini. Melalui jalan yang akademis dengan metode yang sangat kuat para penulis dapat menjadi solusi atas semrawutnya dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Buku ini disajikan dengan cara yang sangat struktur dan rapi, dimulai dari pengantar sosial dan humaniora sampai dengan menguraikan secara spesifik penyebab dari semrawutnya dinamika sosial di tengah masyarakat. Tidak lupa diberikan solusi sebagai bekal untuk menjalani dinamika sosial yang semakin masif. Membaca buku ini ibarat berlayar di sungai dari hulu sampai ke hilir tanpa melewatkan satupun krikil yang menjadi halangan dan rintangannya, dan buku ini dapat menjadi sekoci kecil yang dengan tegas dapat menghindari batu dan krikil tersebut.

Mengurai Dinamika Sosial - 91 komunikasi, dan elektronik digital disebut teknologi informasi (Suryadi, 2015). Apabila disederhanakan secara umum teknologi informasi dapat membantu, mengubah, membuat, menyimpan, mengkomunikasikan dan juga menyebarkan. Saat ini teknologi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi telah memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan masyarakat. Selain memberikan dampak positif, namun teknologi juga memberikan dampak negatif. Dampak terbesar adanya kemajuan teknologi informasi seperti pudarnya budaya 3S (Salam, Sapa, dan Senyum) (Jie et al., 2023). Hal ini dikarenakan pengaruh dari digitalisasi pada setiap individu lebih banyak berinteraksi menggunakan dunia maya. Teknologi informasi telah membawa dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan sosial manusia. Adapun beberapa dampaknya dalam konteks sosial: 1. Koneksi Antar Individu Teknologi memungkinkan komunikasi yang cepat dan mudah antar individu di seluruh dunia melalui platform seperti media sosial, email, dan aplikasi pesan instan. Hal Ini memungkinkan orang untuk tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan rekan kerja mereka tanpa terbatas oleh batasan geografis. 2. Perubahan Pola Interaksi Sosial Penggunaan media sosial dan teknologi komunikasi lainnya telah mengubah cara orang


92 - Mengurai Dinamika Sosial berinteraksi satu sama lain (Pratama Haris et al., 2024). Adanya peningkatan dalam interaksi online, yang dapat memiliki dampak pada interaksi langsung di dunia nyata. Sehingga dapat mempengaruhi cara penyampaian, membentuk hubungan, dan berbagi informasi dengan orang lain. 3. Globalisasi Budaya Teknologi informasi telah menjadi katalisator bagi globalisasi budaya. Melalui internet, orang dapat mengakses konten dari berbagai budaya di seluruh dunia dengan mudah. Hal ini dapat menghasilkan pertukaran ide dan nilai antar budaya. 4. Peningkatan Keterbukaan Informasi Akses mudah ke informasi melalui internet telah membuka akses ke pengetahuan dan pemikiran yang sebelumnya sulit diakses. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran sosial dan politik serta memberdayakan individu dengan pengetahuan yang lebih luas. 5. Tantangan Privasi Teknologi informasi memungkinkan pertukaran informasi yang cepat, namun hal ini juga membawa tantangan privasi. Data pribadi dapat dengan mudah dikumpulkan, disimpan, dan digunakan oleh pihak yang tidak berwenang, menimbulkan kekhawatiran tentang privasi individu. 6. Kesenjangan Digital Meskipun akses ke Teknologi informasi semakin meluas, masih ada kesenjangan digital yang signifikan


Mengurai Dinamika Sosial - 93 di seluruh dunia. Orang-orang di daerah perkotaan atau yang memiliki aksesibilitas keuangan yang lebih baik cenderung mendapatkan manfaat lebih besar dari Teknologi Informasi dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah terpencil atau miskin. 7. Pembentukan Identitas Online Teknologi informasi memungkinkan individu untuk membentuk identitas online yang unik melalui media sosial, blog, dan platform lainnya. Identitas online ini bisa menjadi bagian integral dari identitas sosial seseorang. 8. Perubahan dalam Pendidikan Teknologi telah mengubah cara kita belajar dan mengakses pendidikan. Akses ke sumber daya pendidikan online, kursus jarak jauh, dan platform pembelajaran digital telah memungkinkan pembelajaran sepanjang hayat dan memperluas akses pendidikan ke wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau. Penggunaan teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan era modern ini. Dari media sosial hingga kecerdasan buatan, teknologi memengaruhi cara individu berinteraksi, bekerja, dan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Etika menurut (KBBI) merupakan pengetahuan tentang apa yang baik dan apa yang buruk


94 - Mengurai Dinamika Sosial dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika juga dapat kita pahami sebagai nilai-nilai moral atau standar yang dapat kita jadikan pedoman hidup dalam berprilaku baik. Perkembangan teknologi yang kini sudah menjadi kebutuhan hampir seluruh Lembaga, organisasi, maupun individu di Masyarakat. Namun terkadang memberikan dampak buruk kejahatan digital seperti adanya pencurian data, penipuan online, mengubah atau menghancurkan data atau sistem komputer milik seseorang (Titin et al., 2023). Hal ini dikarenakan keterbatasan akan pihak-pihak yang bertanggung jawab. Dampak dari penggunaan teknologi itu sendiri sangat dirasakan, sehingga banyak Lembaga yang merancang kode etik tersendiri agar dapat ditegakkan dan diterapkan. Agar etika dapat diterapkan teknologi informasi tersebut haruslah memuat prinsip-prinsip kode etik yang memiliki tujuan teknologi informasi yang dapat menolong Masyarakat, memecahkan masalah, dan juga menciptakan kreativitas. Adapun prinsip etika yang relevan dalam penggunaan teknologi meliputi privasi dan keamanan, keadilan, transparansi, dan tanggung jawab. 1. Privasi adalah hak asasi manusia yang penting, dan kita harus mempertimbangkan dampak dari pengumpulan dan penggunaan data pribadi oleh teknologi. 2. Keamanan adalah prioritas utama dalam pengembangan teknologi untuk melindungi pengguna dari


Mengurai Dinamika Sosial - 95 ancaman cyber dan penyalahgunaan informasi. Keadilan berarti memastikan bahwa teknologi tidak memperkuat atau menciptakan ketidaksetaraan dalam masyarakat. 3. Transparansi adalah kunci untuk memahami bagaimana teknologi beroperasi dan bagaimana data kita digunakan. Terakhir, tanggung jawab adalah prinsip yang mendorong kita untuk bertanggung jawab atas konsekuensi dari penggunaan teknologi. Sedangkan tanggung jawab adalah sikap dan perilaku individu untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang harus dikerjakannya baik terhadap diri sendiri, Masyarakat, lingkungan, Negara, dan Tuhan yang Maha Esa (Rahayu, 2017). Adanya kemajuan teknologi yang berkembang dengan pesat ini memunculkan pertanyaan betapa pentingnya etika dan tanggung jawab sosial dalam penggunaannya. Dengan adanya pemahaman akan etika dan tanggung jawab dalam penggunaan teknologi dapat mengarahkan dampak yang baik dan tidak merugikan satu sama lain. Setiap individu yang menggunakan teknologi memiliki tanggung jawab sosial untuk memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan nilai-nilai etika dan prinsip tanggung jawab. Hal ini termasuk menghormati privasi orang lain, tidak menyebarkan informasi palsu atau merugikan, dan menggunakan teknologi dengan cara yang mempromosikan kebaikan sosial. Dengan mematuhi akan prinsip-prinsip etika dan bertindak secara bertanggung jawab, maka teknologi dapat dapat menjadi alat untuk


96 - Mengurai Dinamika Sosial memperbaiki dunia dan juga memajukan kesejahteraan masyarakat secara luas. Dalam menghadapi kemajuan teknologi yang pesat, tentu kita tidak dapat mengabaikan tantangan etika yang muncul di era digital. Manusia akan dihadapkan dengan tantangan yang begitu kompleks seiring dengan meningkatnya integrasi penggunaan teknologi dalam aspek kehidupan, sehingga muncullah pertanyaan bagaimana kita dapat menggunakan dan juga memanfaatkan teknologi tersebut secara etis. Apabila dilihat dari privasi dan keamanan data hingga penyebaran informasi palsu, serta dampak bias algoritma, tantangan etika ini menuntut perhatian serius. Dibalik tantangan terdapat potensi yang begitu besar pula dalam mempercepat kemajuan dan membangun fondasi masa depan keberlanjutan. Adapun tantangan-tantangan etika dalam era digital meliputi beragam isu yang kompleks seperti privasi pengaman data, penyebaran informasi palsu, bias algoritma dan diskriminasi, keamanan cyber, kejahatan digital, kecerdasan buatan, etika profesional dalam teknologi, hingga dampak sosial dan psikologis teknologi. Agar dapat menghadapi tantangan etika era digital sangat diperlukan1.) Pendidikan dan kesadaran: tingkatkan akan pemahaman tentang isu-isu etika digital melalui seminar online, literatur maupun lainnya. 2.) Praktik privasi digital: Aktif mengolah privasi online dengan memperbaruhi, menggunakan kata sandi yang


Mengurai Dinamika Sosial - 97 kuat dan unik, dan mempertimbangkan risiko privasi sebelum berbagi informasi pribadi secara daring. 3.) Pemikiran kritis: Kembangkan kemampuan untuk dapat memilah informasi akurat dan hoaks. 4.) Penggunaan Teknologi yang Bertanggung Jawab: Berpikir secara kritis tentang dampak sosial dari teknologi yang digunakan. Hindari penggunaan teknologi untuk tujuan yang merugikan atau merugikan orang lain. Misalnya, menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan atau berbahaya. 5.) Pembatasan waktu dan penggunaan teknologi: Menetapkan batasan pada waktu yang dihabiskan di media sosial dan layanan online lainnya. Mengambil istirahat dari teknologi secara teratur untuk memperkuat kesehatan mental dan keseimbangan hidup. Harapannya dengan menerapkan Langkah tersebut, dapat menjadi akan individu lebih sadar dan lebih berdaya dalam menghadapi tantangan etika dalam era digital dan membantu mempromosikan penggunaan teknologi yang lebih bertanggung jawab dan etis.


98 - Mengurai Dinamika Sosial 10 enelitian sosial telah menjadi landasan penting dalam memahami masyarakat, budaya, dan interaksi manusia. Namun, dalam menghadapi kompleksitas fenomena sosial, pendekatan yang lebih luas dan mendalam diperlukan untuk menggali makna, persepsi, dan konteks sosial yang lebih dalam. Di sinilah perspektif humaniora menjadi relevan. P


Mengurai Dinamika Sosial - 99 Dalam konteks penelitian sosial, perspektif humaniora memberikan wawasan yang berharga dalam menganalisis kompleksitas dan keragaman masyarakat. Pentingnya memadukan penelitian sosial dengan perspektif humaniora terletak pada kemampuannya untuk mengeksplorasi makna, nilai, dan konteks sosial yang melibatkan manusia sebagai subjek aktif dalam proses sosial. Melalui penelitian sosial dalam perspektif humaniora, kita dapat memahami bagaimana individu dan kelompok membentuk identitas, memberikan tafsir terhadap dunia sekitar mereka, dan mempengaruhi perubahan sosial. Bab ini akan membahas berbagai aspek penelitian sosial dalam perspektif humaniora, termasuk metode penelitian kualitatif yang relevan, eksplorasi data kualitatif dalam memahami masyarakat, serta peran penelitian dalam memecahkan masalah sosial. Kami akan mengeksplorasi pendekatan dan metode penelitian yang digunakan dalam konteks humaniora, serta menggambarkan bagaimana pendekatan ini dapat memberikan wawasan unik dan mendalam dalam pemahaman sosial. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang penelitian sosial dalam perspektif humaniora, diharapkan kita dapat mengembangkan pendekatan yang lebih holistik dan beragam dalam mempelajari dan memecahkan masalah sosial. Dengan memadukan penelitian sosial dan perspektif humaniora, kita dapat melihat fenomena sosial dengan sudut pandang yang lebih luas, mendorong pemikiran kritis, dan merangkul kompleksitas yang terkandung dalam pengalaman manusia.


100 - Mengurai Dinamika Sosial 1. Pengenalan Metode Penelitian Kualitatif Metode penelitian kualitatif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial secara mendalam. Pendekatan ini berfokus pada pemahaman tentang pengalaman, persepsi, dan konteks sosial yang kompleks yang melibatkan individu atau kelompok manusia. Metode penelitian kualitatif berbeda dengan metode penelitian kuantitatif yang lebih berorientasi pada pengukuran dan generalisasi statistik. Dalam penelitian kualitatif, peneliti berusaha untuk memahami makna yang melekat dalam pengalaman manusia, serta konteks sosial yang mempengaruhinya. Salah satu keunggulan utama metode penelitian kualitatif adalah fleksibilitasnya. Metode ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang kompleks, serta memberikan ruang bagi peneliti untuk menangkap aspek-aspek yang mungkin tidak terdeteksi dalam penelitian kuantitatif (Sherman & Webb, 2004). Metode penelitian kualitatif juga memungkinkan peneliti untuk menganalisis data yang bersifat deskriptif dan naratif, seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, atau dokumen kualitatif lainnya.


Mengurai Dinamika Sosial - 101 Dalam proses analisis, peneliti mencari pola, temuan, dan makna yang muncul dari data tersebut. Pendekatan dalam metode penelitian kualitatif sangat bervariasi dan tergantung pada tujuan penelitian dan disiplin ilmu yang terlibat. Beberapa pendekatan umum dalam penelitian kualitatif meliputi fenomenologi, etnografi, studi kasus, analisis naratif, dan grounded theory (Creswell, 1998). Setiap pendekatan memiliki fokus dan metode yang berbeda, namun tujuan umumnya adalah untuk memahami fenomena sosial secara mendalam. Metode penelitian kualitatif sering digunakan dalam berbagai bidang, termasuk sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu politik, pendidikan, dan kajian budaya. Metode ini memberikan wawasan yang kaya dan kontekstual dalam mempelajari manusia, masyarakat, dan interaksi sosial. Dalam penggunaan metode penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan dan analisis data. Keakuratan dan kepercayaan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada keahlian peneliti dalam mengumpulkan data secara teliti, mengamati secara cermat, dan menerapkan analisis yang tepat. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, peneliti dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang berfokus pada makna, persepsi, dan konteks sosial. Pendekatan ini memberikan wawasan yang unik dan mendalam tentang fenomena sosial yang kompleks, dan dapat memberikan sumbangan penting dalam memahami dunia sosial dan manusia.


102 - Mengurai Dinamika Sosial 2. Karakteristik dan keunggulan metode penelitian kualitatif dalam konteks sosial humaniora Metode penelitian kualitatif memiliki sejumlah karakteristik dan keunggulan yang membuatnya menjadi pendekatan yang kuat dalam konteks sosial humaniora. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dan keunggulan metode penelitian kualitatif dalam konteks tersebut: a. Pemahaman Mendalam tentang Pengalaman Manusia Metode penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang pengalaman manusia. Dalam konteks sosial humaniora, penelitian ini sering berfokus pada pemahaman tentang persepsi, makna, dan interpretasi individu atau kelompok terhadap fenomena sosial. Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi dan menganalisis aspek-aspek yang kompleks dan kontekstual dari pengalaman manusia. b. Konteks Sosial yang Kompleks Metode penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk memahami dan menjelaskan konteks sosial yang kompleks. Dalam sosial humaniora, fenomena sosial sering kali dipengaruhi oleh aspek budaya, sejarah, politik, dan ekonomi. Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk memasukkan konteks sosial ini ke dalam analisis mereka, memahami bagaimana faktor-faktor ini saling berinteraksi dan mempengaruhi pengalaman manusia.


Mengurai Dinamika Sosial - 103 c. Fleksibilitas Pendekatan Metode penelitian kualitatif menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan metode kuantitatif. Peneliti dapat mengadaptasi pendekatan dan metode mereka sesuai dengan tujuan penelitian dan fenomena yang diteliti. Pendekatan kualitatif dapat digunakan dalam berbagai konteks dan situasi, memungkinkan peneliti untuk menyesuaikan pendekatan mereka dengan baik. d. Mendalamkan Pemahaman tentang Budaya dan Konteks Dalam konteks sosial humaniora, budaya dan konteks sosial memainkan peran penting. Metode penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk mempelajari budaya dan konteks secara mendalam, mengeksplorasi norma-norma, nilai-nilai, dan praktik-praktik sosial yang melekat dalam masyarakat. Dengan demikian, metode ini memfasilitasi pemahaman yang lebih kaya tentang bagaimana budaya dan konteks mempengaruhi pengalaman manusia. e. Menangkap Kompleksitas dan Keragaman Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk menangkap kompleksitas dan keragaman dalam fenomena sosial. Dalam sosial humaniora, tidak ada dua individu atau kelompok yang sama persis. Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi perbedaan-perbedaan ini dan memahami konteks unik dari setiap individu atau kelompok yang diteliti. Hal ini memungkinkan peneliti untuk


104 - Mengurai Dinamika Sosial mengapresiasi keragaman dan menghindari generalisasi yang terlalu simplistik. f. Pendekatan Partisipatif dan Responsif Metode penelitian kualitatif cenderung melibatkan partisipasi aktif subjek penelitian. Dalam sosial humaniora, hal ini dapat mencakup kolaborasi dengan komunitas, kelompok budaya, atau individu yang diteliti. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mendengarkan suara dan perspektif subjek penelitian, memperkuat keterlibatan mereka dalam proses penelitian, dan memastikan bahwa hasil penelitian responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi mereka. Keunggulan-keunggulan ini membuat metode penelitian kualitatif menjadi pilihan yang kuat dalam konteks sosial humaniora. Dengan menggunakan pendekatan ini, peneliti dapat menyelidiki fenomena sosial dengan lebih mendalam, memahami kompleksitas konteks sosial dan pengalaman manusia, serta memberikan wawasan yang kaya tentang budaya, seni, sastra, dan sejarah. Berikut adalah contoh konkret yang menggambarkan penggunaan metode penelitian kualitatif dalam konteks sosial humaniora. Misalkan seorang peneliti ingin memahami pengalaman individu yang tinggal di daerah perkotaan yang sedang mengalami gentrifikasi. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, seperti wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis naratif. Ia mewawancarai beberapa penduduk setempat yang telah tinggal di daerah tersebut sejak


Mengurai Dinamika Sosial - 105 lama dan mereka yang baru pindah ke sana setelah gentrifikasi mulai terjadi. Selama wawancara, peneliti mendengarkan cerita dan pengalaman subjek penelitian tentang perubahan dalam lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi di sekitar mereka. Mereka bercerita tentang perubahan dalam harga sewa, pergeseran komunitas, konflik antara penghuni lama dan penghuni baru, serta dampak gentrifikasi terhadap identitas dan rasa memiliki terhadap tempat tinggal mereka. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi partisipatif dengan menghabiskan waktu di komunitas tersebut, mengamati interaksi sosial, dan mencatat perubahan yang diamati. Ia juga menganalisis dokumen-dokumen kualitatif seperti artikel berita lokal, blog, dan memo kebijakan yang terkait dengan gentrifikasi daerah tersebut. Melalui analisis data yang dikumpulkan, peneliti dapat mengidentifikasi pola-pola umum, perbedaan, dan persamaan dalam pengalaman penduduk yang terlibat. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana gentrifikasi mempengaruhi kehidupan sehari-hari, identitas, dan hubungan sosial di komunitas tersebut. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang relevan dalam konteks sosial humaniora, dengan fokus pada perubahan sosial, ketimpangan ekonomi, dan perubahan identitas dalam masyarakat perkotaan. Dalam contoh ini, metode penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk melihat dan memahami pengalaman individu secara mendalam,


106 - Mengurai Dinamika Sosial menangkap kompleksitas sosial, dan menggali aspekaspek budaya, ekonomi, dan sosial yang mempengaruhi kehidupan penduduk di daerah yang mengalami gentrifikasi. 3. Pendekatan dalam metode penelitian kualitatif yang relevan dalam kajian sosial humaniora Dalam metode penelitian kualitatif, terdapat beberapa pendekatan yang relevan dalam kajian sosial humaniora. Berikut adalah beberapa di antaranya (Creswell, 1998): a. Pendekatan Etnografi Pendekatan etnografi berfokus pada pemahaman mendalam tentang budaya dan konteks sosial. Dalam kajian sosial humaniora, pendekatan ini dapat digunakan untuk mempelajari komunitas, kelompok budaya, atau institusi dengan menggunakan metode observasi partisipatif, wawancara, dan analisis naratif. Peneliti yang menggunakan pendekatan etnografi berusaha untuk memahami norma-norma, nilai-nilai, dan praktik-praktik sosial yang melekat dalam masyarakat yang diteliti (Sherman & Webb, 2004). Contoh penggunaan pendekatan etnografi dalam kajian sosial humaniora adalah seorang peneliti yang tinggal di sebuah desa tradisional untuk memahami kehidupan sehari-hari, kepercayaan, dan sistem nilai yang ada di masyarakat tersebut. Melalui observasi, wawancara, dan pencatatan lapangan, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang budaya dan konteks sosial yang relevan dalam kajian tersebut.


Mengurai Dinamika Sosial - 107 b. Pendekatan Fenomenologi Pendekatan fenomenologi bertujuan untuk memahami makna subjektif dari pengalaman individu. Dalam kajian sosial humaniora, pendekatan ini dapat digunakan untuk mengeksplorasi persepsi, pengalaman, dan interpretasi individu terhadap fenomena sosial (Gallagher & Brøsted Sørensen, 2006). Sebagai contoh, seorang peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi untuk memahami pengalaman individu yang menderita gangguan mental. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan individu-individu tersebut, meminta mereka untuk menceritakan pengalaman mereka secara detail. Melalui analisis naratif, peneliti dapat mengidentifikasi tema-tema umum dan pola-pola dalam pengalaman subjektif tersebut, serta memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana individu-individu tersebut memberikan makna pada pengalaman mereka. c. Pendekatan Analisis Konten Pendekatan analisis konten melibatkan pengkajian teks atau bahan data yang relevan dalam kajian sosial humaniora. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menganalisis pola, tema, atau makna yang terkandung dalam teks atau bahan data yang diteliti (Cohen et al., 2017). Misalnya, seorang peneliti menggunakan pendekatan analisis konten untuk mempelajari representtasi gender dalam iklan cetak. Peneliti mengumpulkan sampel iklan cetak, kemudian menganalisis teks dan gambar dalam iklan tersebut untuk mengidentifikasi


108 - Mengurai Dinamika Sosial pola-pola atau stereotip gender yang muncul. Melalui analisis konten, peneliti dapat mengidentifikasi dan memahami bagaimana gender direpresentasikan dalam iklan cetak, serta dampaknya terhadap konstruksi sosial tentang gender. Pendekatan-pendekatan ini memberikan kerangka kerja yang relevan dalam metode penelitian kualitatif dalam kajian sosial humaniora. Pemilihan pendekatan yang tepat tergantung pada pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan fenomena yang diteliti. 4. Proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif di bidang sosial humaniora Proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif di bidang sosial humaniora melibatkan berbagai metode yang dirancang untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang fenomena sosial. Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian kualitatif di bidang sosial humaniora (Creswell, 1998): a. Wawancara Wawancara mendalam adalah metode yang melibatkan interaksi langsung antara peneliti dan responden. Peneliti mengajukan pertanyaan terbuka dan mendalam kepada responden untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengalaman, sikap, pandangan, atau persepsi mereka terkait dengan topik penelitian. Wawancara dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok kecil.


Mengurai Dinamika Sosial - 109 b. Observasi Observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap perilaku, interaksi, atau kejadian yang terjadi dalam konteks yang relevan dengan topik penelitian. Peneliti mencatat apa yang mereka amati, baik melalui pengamatan partisipatif (ketika peneliti menjadi bagian dari situasi yang diamati) atau pengamatan non-partisipatif (ketika peneliti tetap sebagai pengamat eksternal). c. Analisis Dokumen Metode analisis dokumen melibatkan pengumpulan dan analisis dokumen-dokumen yang relevan dengan topik penelitian. Dokumen-dokumen tersebut bisa berupa teks tertulis, seperti artikel, laporan, memo kebijakan, atau dokumen arsip lainnya. Peneliti menganalisis konten dokumen-dokumen tersebut untuk mengidentifikasi pola, tema, atau makna yang terkait dengan topik penelitian. d. Studi Kasus Studi kasus digunakan untuk mempelajari fenomena secara mendalam dengan fokus pada satu kasus atau beberapa kasus yang dipilih dengan sengaja. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, atau analisis dokumen yang terkait dengan kasus yang dipelajari. Studi kasus memungkinkan peneliti untuk memahami konteks, dinamika, dan kompleksitas kasus secara rinci. e. Fokus Kelompok Fokus kelompok melibatkan diskusi kelompok kecil responden yang memiliki pengalaman, pandangan, atau pengetahuan yang relevan dengan topik


110 - Mengurai Dinamika Sosial penelitian. Peneliti memoderasi diskusi kelompok untuk memfasilitasi pertukaran ide, pan-dangan, atau pengalaman antara anggota kelompok. Fokus kelompok dapat menghasilkan wawasan yang mendalam tentang persepsi, sikap, atau pandangan kelompok terhadap topik penelitian. Selama proses pengumpulan data, peneliti kualitatif sering menggunakan kombinasi beberapa metode yang saling melengkapi. Pendekatan ini dikenal sebagai triangulasi, yang bertujuan untuk meningkatkan validitas dan keandalan data yang dikumpulkan (Creswell, 2012). Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik pengambilan sampel yang sengaja (purposive sampling) untuk memilih responden atau kasus yang paling relevan untuk penelitian mereka. Penting untuk dicatat bahwa proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif bersifat fleksibel dan iteratif. Peneliti dapat memodifikasi pendekatan dan metode pengumpulan data mereka seiring berjalannya penelitian untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan komprehensif tentang fenomena sosial yang mereka teliti. 5. Analisis data kualitatif dan interpretasi dalam konteks penelitian sosial humaniora Analisis data kualitatif dan interpretasi memainkan peran sentral dalam penelitian sosial humaniora. Setelah data kualitatif dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan seksama dan


Mengurai Dinamika Sosial - 111 menginterpretasikannya untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena sosial yang diteliti. Berikut adalah beberapa langkah yang umum dilakukan dalam analisis data kualitatif dan interpretasi dalam konteks penelitian sosial humaniora: a. Transkripsi Jika data yang dikumpulkan berupa wawancara atau rekaman audio/video, langkah pertama adalah mentranskripsikan data tersebut menjadi bentuk tulisan. Transkripsi memungkinkan peneliti untuk secara sistematis memeriksa dan menganalisis isi data. b. Pengkodean Pengkodean melibatkan proses memberi label pada unit data yang relevan dengan konsep atau tema tertentu. Peneliti membaca dan memeriksa data secara rinci, dan kemudian memberikan kode atau label yang sesuai untuk mengidentifikasi unit data yang relevan. c. Pencarian Tema Setelah pengkodean awal dilakukan, peneliti mencari tema atau pola umum yang muncul dari data. Ini melibatkan pengelompokan dan pengaturan kodekode yang serupa ke dalam tema yang lebih luas. Proses ini bergantung pada pemahaman mendalam tentang data dan konteks penelitian. d. Analisis dan Interpretasi Selama analisis dan interpretasi, peneliti memeriksa dan mencari makna dalam tema-tema yang muncul dari data. Ini melibatkan refleksi dan


112 - Mengurai Dinamika Sosial pemahaman mendalam tentang konteks sosial, budaya, dan teori yang terkait dengan topik penelitian. Peneliti dapat menggunakan kerangka teoritis yang relevan untuk membantu memahami dan menganalisis data. e. Triangulasi Triangulasi dilakukan dengan membandingkan dan memadukan temuan dari berbagai sumber data atau metode pengumpulan data yang berbeda. Ini bertujuan untuk memperkuat validitas dan keandalan temuan penelitian. Triangulasi juga dapat melibatkan kolaborasi dengan sesama peneliti atau pengguna eksternal untuk memverifikasi dan menguji interpretasi yang dihasilkan. f. Penulisan Laporan Hasil analisis dan interpretasi disampaikan dalam bentuk laporan penelitian. Laporan tersebut menjelaskan temuan, kesimpulan, dan implikasi dari penelitian. Laporan harus jelas, terorganisir dengan baik, dan didasarkan pada analisis data yang kuat dan interpretasi yang kritis. Selama seluruh proses analisis data kualitatif dan interpretasi, penting untuk mempertahankan refleksivitas dan mempertimbangkan bias peneliti yang mungkin mempengaruhi interpretasi. Peneliti juga harus mempertimbangkan etika penelitian, seperti menjaga kerahasiaan dan privasi responden, serta menghormati perspektif dan pengalaman mereka dalam interpretasi data. Dalam penelitian sosial humaniora, analisis data kualitatif dan interpretasi berfungsi untuk mengem-


Mengurai Dinamika Sosial - 113 bangkan pemahaman yang mendalam tentang kompleksitas sosial, budaya, dan manusia. Ini memungkinkan peneliti untuk mengungkap nuansa, konteks, dan makna dalam fenomena sosial yang diteliti. 1. Pentingnya eksplorasi data kualitatif dalam penelitian sosial humaniora Eksplorasi data kualitatif memainkan peran penting dalam penelitian sosial humaniora. Berikut adalah beberapa alasan mengapa eksplorasi data kualitatif penting dalam konteks penelitian sosial humaniora: a. Memahami kompleksitas sosial Data kualitatif memungkinkan peneliti untuk menjelajahi dan memahami kompleksitas fenomena sosial. Penelitian sosial humaniora sering kali melibatkan aspek-aspek yang kompleks dan tidak dapat diukur secara langsung, seperti nilai-nilai, norma, budaya, identitas, dan pengalaman subjektif. Data kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi dimensi-dimensi ini dengan lebih rinci dan mendalam. b. Memperoleh pemahaman mendalam Melalui data kualitatif, peneliti dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang pengalaman, pandangan, sikap, dan persepsi individu atau kelompok


114 - Mengurai Dinamika Sosial yang terlibat dalam penelitian. Data kualitatif sering kali mengungkapkan nuansa, konteks, dan makna yang sulit diukur secara kuantitatif. Eksplorasi data kualitatif memungkinkan peneliti untuk memahami berbagai perspektif, kontradiksi, dan perbedaan dalam fenomena sosial yang diteliti. c. Mengungkapkan aspek yang tidak terduga Eksplorasi data kualitatif dapat mengungkapkan aspek-aspek yang tidak terduga atau tidak terantisipasi dalam penelitian. Dalam penelitian sosial humaniora, sering kali ada dimensi-dimensi yang kompleks, ambigu, atau multidimensional yang tidak dapat ditangkap melalui pendekatan yang terstruktur atau terukur. Eksplorasi data kualitatif memungkinkan peneliti untuk menemukan detail-detail baru, polapola menarik, atau temuan yang tidak terduga. d. Konteks dan kerangka pemahaman yang lebih luas Data kualitatif membantu peneliti dalam memahami konteks sosial, budaya, dan sejarah yang mendasari fenomena yang diteliti. Melalui eksplorasi data kualitatif, peneliti dapat menyelidiki faktor-faktor kontekstual yang mempengaruhi atau membentuk fenomena sosial. Peneliti juga dapat mengembangkan kerangka pemahaman yang lebih luas dengan mengaitkan atau membandingkan temuan dengan teori, literatur, atau penelitian terdahulu. e. Memperkaya analisis dan interpretasi Data kualitatif yang dieksplorasi secara mendalam dapat memperkaya analisis dan interpretasi dalam penelitian sosial humaniora. Eksplorasi data


Mengurai Dinamika Sosial - 115 membantu peneliti dalam mengidentifikasi tema-tema utama, memahami hubungan antara tema-tema tersebut, dan mengembangkan pemahaman yang kritis dan holistik tentang fenomena yang diteliti. Data kualitatif juga dapat membantu peneliti dalam menggali penjelasan yang lebih dalam, mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan, atau mengungkapkan implikasi yang berbeda. Dalam penelitian sosial humaniora, eksplorasi data kualitatif memberikan wawasan yang kaya dan kompleks tentang fenomena sosial yang diteliti. Ini memungkinkan peneliti untuk memahami aspekaspek yang sulit diukur, memperoleh pemahaman yang mendalam, dan mengungkapkan nuansa, konteks, dan makna dalam fenomena sosial tersebut. 2. Metode pengumpulan data kualitatif yang umum digunakan (observasi, wawancara, studi kasus, dll.) Ada beberapa metode pengumpulan data kualitatif yang umum digunakan dalam penelitian sosial humaniora. Berikut adalah beberapa di antaranya (Creswell, 1998): a. Observasi Metode observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap fenomena yang diteliti. Peneliti mengamati dan merekam perilaku, interaksi, atau situasi yang relevan dengan topik penelitian. Observasi dapat dilakukan dalam lingkungan lapangan (observasi langsung) atau menggunakan rekaman audio/video (observasi tercatat). Observasi dapat menjadi metode yang berguna untuk menggali


116 - Mengurai Dinamika Sosial pemahaman tentang perilaku, dinamika kelompok, atau konteks sosial tertentu. b. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data yang melibatkan interaksi langsung antara peneliti dan responden. Peneliti mengajukan pertanyaan yang terstruktur atau terbuka kepada responden untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman mendalam tentang pengalaman, pandangan, atau perspektif mereka terkait dengan topik penelitian. Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, atau melalui media komunikasi online. c. Studi Kasus Metode studi kasus melibatkan penyelidikan mendalam tentang satu kasus atau beberapa kasus yang terkait dengan topik penelitian. Peneliti mempelajari kasus-kasus tersebut dengan menggunakan berbagai sumber data, seperti wawancara, observasi, dokumen, atau arsip. Studi kasus sering digunakan untuk memahami konteks, proses, atau dinamika yang kompleks dalam fenomena sosial tertentu. d. Fokus Kelompok Fokus kelompok melibatkan diskusi kelompok kecil responden yang dipandu oleh seorang moderator. Peserta fokus kelompok berbagi pandangan, pengalaman, atau perspektif mereka terkait dengan topik penelitian. Diskusi kelompok dapat menghasilkan pemahaman tentang norma, nilai, atau dinamika kelompok, serta memungkinkan adanya interaksi dan perdebatan antara peserta.


Mengurai Dinamika Sosial - 117 e. Analisis Dokumen Metode analisis dokumen melibatkan pengumpulan dan analisis dokumen tertulis yang relevan dengan topik penelitian. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa naskah, laporan, surat, atau arsip lainnya. Analisis dokumen memungkinkan peneliti untuk mempelajari teks, konten, atau narasi yang terkait dengan fenomena sosial yang diteliti. f. Observasi Partisipatif Observasi partisipatif melibatkan peneliti yang terlibat secara aktif dalam situasi atau kelompok yang diteliti. Peneliti berinteraksi dengan anggota kelompok, mengamati kegiatan, atau bahkan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Observasi partisipatif memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman langsung dalam konteks sosial yang diteliti. Metode-metode tersebut dapat digunakan secara terpisah atau dikombinasikan tergantung pada tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, dan konteks penelitian. Penting untuk memilih metode yang sesuai dengan tujuan penelitian, mempertimbangkan etika penelitian, dan memastikan kualitas data yang dikumpulkan. 3. Penggunaan teknik analisis data kualitatif (analisis tematik, analisis naratif, dll.) dalam memahami masyarakat Dalam penelitian kualitatif, terdapat berbagai teknik analisis data yang dapat digunakan untuk memahami masyarakat dengan lebih mendalam.


118 - Mengurai Dinamika Sosial Berikut adalah beberapa teknik analisis data kualitatif yang umum digunakan: a. Analisis Tematik Analisis tematik melibatkan identifikasi, pencarian, dan pemetaan tema-tema utama yang muncul dari data kualitatif. Peneliti melakukan pembacaan berulang terhadap data untuk mengidentifikasi unitunit makna, mengklasifikasikan unit-unit tersebut menjadi tema-tema yang saling terkait, dan mengembangkan kerangka pemahaman tentang topik penelitian. Analisis tematik membantu dalam mengungkapkan pola, hubungan, atau isu-isu penting yang muncul dalam data (Fereday & Muir-Cochrane, 2006). b. Analisis Naratif Analisis naratif melibatkan pemahaman dan interpretasi terhadap narasi atau cerita yang ada dalam data kualitatif. Peneliti menganalisis struktur naratif, memerhatikan elemen-elemen seperti plot, karakter, konflik, dan resolusi. Analisis naratif membantu dalam memahami bagaimana individu atau kelompok membangun dan mengkomunikasikan pengalaman mereka melalui narasi, serta bagaimana narasi tersebut membentuk pemahaman tentang diri, identitas, atau konteks sosial (Cohen et al., 2017). c. Analisis Fenomenologi Analisis fenomenologi bertujuan untuk memahami pengalaman subjektif individu atau kelompok terkait dengan fenomena yang diteliti. Peneliti menganalisis deskripsi-detail pengalaman yang diberikan oleh partisipan, mencari esensi atau


Mengurai Dinamika Sosial - 119 struktur umum dari pengalaman tersebut, dan mengembangkan pemahaman tentang makna yang terkandung di dalamnya. Analisis fenomenologi membantu dalam menggali pemahaman tentang perspektif dan pengalaman manusia dalam konteks sosial yang diteliti (Cohen et al., 2017). d. Analisis Diskursus Analisis diskursus melibatkan pemahaman tentang konstruksi sosial dan kekuasaan melalui penggunaan bahasa dan narasi dalam data kualitatif. Peneliti menganalisis bagaimana bahasa dan diskursus digunakan untuk membentuk makna, norma, atau identitas sosial. Analisis diskursus membantu dalam memahami bagaimana teks atau wacana menciptakan, mempertahankan, atau merubah struktur sosial dan kekuasaan dalam masyarakat (Cohen et al., 2017). e. Analisis Grounded Theory Analisis grounded theory merupakan pendekatan analisis yang bertujuan untuk mengembangkan teori baru atau memperluas teori yang ada berdasarkan data kualitatif yang dikumpulkan. Peneliti melakukan analisis secara berulang terhadap data, mengidentifikasi konsep-konsep atau kategori-kategori utama yang muncul, dan mengembangkan hubungan dan teori yang menggambarkan fenomena yang diteliti. Analisis grounded theory melibatkan pendekatan induktif yang memungkinkan pengembangan teori yang muncul dari data (Cohen et al., 2017). Pilihan teknik analisis data kualitatif tergantung pada pendekatan penelitian, pertanyaan penelitian,


120 - Mengurai Dinamika Sosial dan jenis data yang dikumpulkan. Terkadang, peneliti juga dapat menggabungkan beberapa teknik analisis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang masyarakat dan fenomena sosial yang diteliti. 4. Penerapan pendekatan kualitatif untuk menggali makna dan konteks sosial dalam penelitian humaniora Penerapan pendekatan kualitatif dalam penelitian humaniora memungkinkan peneliti untuk menggali makna dan konteks sosial yang kompleks dalam fenomena manusia. Berikut adalah beberapa penerapan pendekatan kualitatif yang umum dalam penelitian humaniora: a. Penggalian Makna Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk menggali makna di balik tindakan, simbol, atau representasi dalam konteks sosial. Penelitian humaniora sering berfokus pada pemahaman mendalam tentang budaya, seni, sastra, bahasa, atau pengalaman manusia. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk menghargai keragaman makna yang dibawa oleh individu atau kelompok dalam konteks sosial mereka. b. Konteks Sosial Dalam penelitian humaniora, konteks sosial memiliki peran penting dalam memahami fenomena manusia. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk mempelajari konteks sosial yang melingkupi tindakan, praktik, atau representasi


Mengurai Dinamika Sosial - 121 manusia. Dengan menggunakan wawancara, observasi, atau analisis dokumen, peneliti dapat menggali konteks sosial yang melibatkan norma, nilai, sejarah, atau konflik yang membentuk pengalaman dan pemahaman manusia. c. Interpretasi Subjektif Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk memberikan perhatian pada interpretasi subjektif individu atau kelompok terkait dengan fenomena yang diteliti. Peneliti dapat menggali pengalaman, perspektif, atau narasi yang diberikan oleh partisipan penelitian. Dengan memahami interpretasi subjektif ini, peneliti dapat melihat bagaimana individu atau kelompok membentuk identitas, makna, atau pemahaman mereka terhadap dunia sosial. d. Keterlibatan Peneliti Dalam pendekatan kualitatif, peneliti sering terlibat secara aktif dalam interaksi dengan partisipan penelitian dan konteks sosial yang diteliti. Hal ini dapat melibatkan partisipasi dalam kegiatan, observasi langsung, atau interaksi sosial dengan partisipan. Keterlibatan peneliti dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang pengalaman dan konteks sosial yang diteliti. e. Analisis Mendalam Pendekatan kualitatif memungkinkan analisis mendalam terhadap data yang dikumpulkan. Peneliti dapat melakukan analisis tematik, analisis naratif, analisis diskursus, atau pendekatan analisis kualitatif lainnya untuk menggali makna, pola, atau struktur


122 - Mengurai Dinamika Sosial yang ada dalam data. Analisis mendalam ini membantu dalam memahami dan menjelaskan kompleksitas fenomena sosial yang diteliti dalam penelitian humaniora. Penerapan pendekatan kualitatif dalam penelitian humaniora memungkinkan peneliti untuk memahami pengalaman, makna, dan konteks sosial yang kompleks dalam manusia dan budaya. Pendekatan ini memberikan ruang bagi peneliti untuk menjelajahi aspek subjektif, kontekstual, dan budaya dalam pemahaman fenomena sosial. 1. Peran penelitian dalam mengidentifikasi dan memahami masalah sosial Penelitian memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan memahami masalah sosial dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa peran utama penelitian dalam konteks ini: a. Identifikasi Masalah Penelitian membantu mengidentifikasi masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Melalui pengumpulan data, survei, observasi, atau analisis dokumen, peneliti dapat mengamati, menganalisis, dan mengidentifikasi isu-isu yang mempengaruhi kehidupan sosial. Penelitian yang dilakukan secara sistematis membantu dalam mengungkapkan masalah-masalah yang mungkin tidak terlihat secara langsung atau diakui dalam kehidupan sehari-hari.


Mengurai Dinamika Sosial - 123 b. Analisis Mendalam Penelitian memungkinkan analisis mendalam tentang masalah sosial yang ada. Dengan menggunakan metode dan pendekatan yang tepat, peneliti dapat menggali akar penyebab, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan dampak dari masalah sosial yang diteliti. Analisis mendalam ini membantu dalam memahami kompleksitas masalah sosial dan memberikan wawasan yang lebih baik tentang aspek-aspek yang terlibat. c. Pemahaman Konteks Penelitian membantu dalam memahami konteks sosial yang melingkupi masalah sosial. Dalam penelitian, tidak hanya masalah sosial itu sendiri yang dipelajari, tetapi juga faktor-faktor lingkungan, budaya, ekonomi, politik, dan historis yang terkait dengan masalah tersebut. Pemahaman konteks sosial membantu dalam menafsirkan dan menjelaskan masalah sosial dengan lebih baik, serta mengidentifikasi solusi yang tepat. d. Penemuan Solusi Penelitian juga berperan dalam mencari solusi untuk masalah sosial. Melalui penelitian yang berorientasi pada tindakan atau penelitian tindakan, peneliti dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait untuk mengembangkan dan mengimplementasikan solusi yang efektif. Penelitian juga dapat menyediakan bukti empiris yang diperlukan untuk merancang kebijakan publik atau intervensi yang bertujuan mengatasi masalah sosial.


124 - Mengurai Dinamika Sosial e. Pemajuan Pengetahuan Penelitian juga berkontribusi pada pemajuan pengetahuan tentang masalah sosial. Dengan melakukan penelitian yang berkualitas, peneliti dapat menyumbangkan pemahaman baru, teori, atau kerangka kerja yang dapat digunakan oleh praktisi, kebijakan, dan akademisi untuk memahami, menjelaskan, atau mengatasi masalah sosial yang ada. Pemajuan pengetahuan ini berkontribusi pada pengembangan bidang studi dan kebijakan yang lebih baik di masa depan. Dalam keseluruhan, penelitian memainkan peran kunci dalam mengidentifikasi dan memahami masalah sosial dengan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang masalah, menganalisis faktor-faktor yang terlibat, dan mencari solusi yang efektif. Penelitian memberikan landasan yang kuat untuk mengatasi masalah sosial dan berkontribusi pada perbaikan kondisi sosial secara keseluruhan. 2. Kontribusi penelitian sosial humaniora dalam memecahkan masalah sosial Penelitian sosial humaniora memiliki kontribusi yang signifikan dalam memecahkan masalah sosial. Berikut adalah beberapa kontribusi utama penelitian sosial humaniora dalam konteks tersebut. a. Pemahaman Mendalam tentang Manusia dan Budaya Penelitian sosial humaniora membantu dalam memahami manusia dan budaya secara mendalam.


Mengurai Dinamika Sosial - 125 Melalui studi tentang sastra, seni, sejarah, filsafat, bahasa, dan disiplin humaniora lainnya, peneliti dapat mempelajari nilai-nilai, norma, keyakinan, dan praktik-praktik yang membentuk masyarakat. Pemahaman yang mendalam tentang manusia dan budaya ini penting dalam mengatasi masalah sosial yang kompleks, karena masalah sosial seringkali terkait dengan interaksi sosial, identitas, dan perubahan budaya. b. Kritis terhadap Norma dan Nilai Penelitian sosial humaniora mendorong kritik terhadap norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Peneliti dapat menganalisis dan mengeksplorasi norma-norma sosial yang mendasari masalah sosial, serta mempertanyakan apakah norma-norma tersebut masih relevan atau perlu direvisi. Kritik terhadap norma dan nilai yang tidak adil, diskriminatif, atau tidak berkelanjutan membantu dalam memecahkan masalah sosial dengan mendorong perubahan sosial yang lebih baik. c. Perspektif Kritis terhadap Kekuasaan dan Ketimpangan Penelitian sosial humaniora memberikan perspektif kritis terhadap kekuasaan dan ketimpangan dalam masyarakat. Peneliti dapat menganalisis hubungan kekuasaan, struktur sosial, dan ketidaksetaraan yang menjadi akar masalah sosial. Dengan memahami dinamika kekuasaan dan ketimpangan, peneliti dapat mengidentifikasi solusi yang bertujuan mengurangi atau mengatasi ketidakadilan sosial.


126 - Mengurai Dinamika Sosial d. Pengembangan Konsep dan Teori Penelitian sosial humaniora berkontribusi pada pengembangan konsep dan teori yang relevan dalam memecahkan masalah sosial. Peneliti dapat menghasilkan kerangka kerja analitis yang baru, memperluas teori-teori yang ada, atau mengembangkan konsep-konsep yang membantu dalam memahami masalah sosial secara lebih baik. Konsep dan teori yang kuat memberikan landasan untuk merumuskan strategi intervensi atau kebijakan yang efektif. e. Pengungkapan Dampak Sosial Penelitian sosial humaniora membantu dalam mengungkapkan dampak sosial dari masalah sosial. Melalui analisis naratif, studi kasus, atau penelitian partisipatif, peneliti dapat menggali pengalaman individu atau kelompok yang terdampak langsung oleh masalah sosial. Pengungkapan dampak sosial ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, mempengaruhi kebijakan publik, atau memobilisasi dukungan untuk solusi yang lebih baik. Melalui pemahaman yang mendalam tentang manusia, kritik terhadap norma dan nilai, perspektif kritis terhadap kekuasaan dan ketimpangan, pengembangan konsep dan teori, serta pengungkapan dampak sosial, penelitian sosial humaniora berperan penting dalam memecahkan masalah sosial. Kontribusi ini membantu dalam merumuskan solusi yang lebih baik, mendorong perubahan sosial, dan mempromosikan keadilan serta kesejahteraan sosial.


Mengurai Dinamika Sosial - 127 3. Hubungan antara penelitian, kebijakan publik, dan perubahan sosial Hubungan antara penelitian, kebijakan publik, dan perubahan sosial sangat erat dan saling terkait. Berikut adalah beberapa cara di mana ketiganya saling berhubungan: a. Penelitian sebagai Landasan Kebijakan Penelitian menyediakan landasan pengetahuan yang penting bagi pembuatan kebijakan publik yang efektif. Penelitian yang berkualitas memberikan bukti empiris, fakta, dan pemahaman yang mendalam tentang masalah sosial, faktor penyebabnya, serta dampak dari intervensi atau kebijakan yang mungkin dilakukan. Hasil penelitian ini menjadi dasar bagi pengambilan keputusan dalam merancang kebijakan yang dapat mengatasi masalah sosial secara efektif. b. Kebijakan Publik sebagai Implementasi Penelitian Kebijakan publik sering kali didasarkan pada temuan dan rekomendasi dari penelitian. Kebijakan publik yang baik mendasarkan dirinya pada buktibukti yang diperoleh melalui penelitian yang relevan. Penelitian membantu menginformasikan kebijakan publik dengan menyediakan wawasan tentang solusi yang mungkin, memprediksi potensi dampak kebijakan, dan mengevaluasi efektivitas kebijakan yang ada. c. Pengaruh Kebijakan Publik terhadap Perubahan Sosial Kebijakan publik memiliki potensi untuk menghasilkan perubahan sosial yang signifikan. Ketika kebijakan publik diterapkan dengan baik, dapat


128 - Mengurai Dinamika Sosial menciptakan perubahan dalam masyarakat dengan mempengaruhi perilaku, struktur sosial, atau sistem yang ada. Kebijakan yang didukung oleh bukti penelitian yang kuat dan direncanakan dengan baik dapat memberikan kontribusi positif terhadap perubahan sosial yang diinginkan. d. Penelitian Evaluasi Kebijakan Penelitian juga berperan dalam evaluasi kebijakan publik yang telah diterapkan. Melalui penelitian evaluatif, peneliti dapat menganalisis dampak kebijakan publik terhadap masyarakat dan lingkungan. Evaluasi ini membantu dalam memahami apakah kebijakan tersebut efektif, efisien, dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Hasil penelitian evaluatif dapat memberikan wawasan tentang keberhasilan kebijakan dan memberikan masukan untuk perbaikan atau perubahan kebijakan di masa depan. e. Perubahan Sosial sebagai Hasil Kebijakan dan Penelitian Perubahan sosial adalah tujuan akhir dari keterkaitan antara penelitian dan kebijakan publik. Kebijakan yang didasarkan pada penelitian yang kuat dan dilaksanakan dengan baik dapat mencapai perubahan sosial yang positif. Melalui intervensi kebijakan yang tepat dan solusi berbasis bukti yang direkomendasikan oleh penelitian, masyarakat dapat mengalami perubahan dalam hal kesejahteraan, kesetaraan, keadilan, dan kualitas hidup yang lebih baik. Dengan demikian, penelitian, kebijakan publik, dan perubahan sosial saling terkait dan saling


Mengurai Dinamika Sosial - 129 mendukung. Penelitian memberikan landasan pengetahuan yang diperlukan bagi pembuatan kebijakan yang efektif, sedangkan kebijakan publik memiliki potensi untuk mendorong perubahan sosial yang diinginkan. Melalui siklus yang berkelanjutan antara penelitian, kebijakan publik, dan perubahan sosial, masyarakat dapat terus belajar, beradaptasi, dan meningkatkan kualitas hidupnya. 4. Contoh studi kasus di mana penelitian sosial humaniora telah memberikan dampak dalam memecahkan masalah sosial Salah satu contoh studi kasus di mana penelitian sosial humaniora telah memberikan dampak dalam memecahkan masalah sosial adalah penelitian tentang stereotip dan diskriminasi gender dalam industri film. Studi ini telah mengungkapkan ketidakadilan gender yang terjadi dalam pembuatan film, khususnya dalam hal representasi perempuan di balik layar dan di depan kamera. Penelitian dalam bidang ini telah mengidentifikasi pola stereotip gender yang terjadi dalam industri film, seperti ketimpangan dalam jumlah perempuan yang terlibat dalam pekerjaan kreatif seperti sutradara, penulis skenario, dan produser. Penelitian juga telah mengungkapkan adanya perbedaan dalam bayaran dan kesempatan karir antara aktor pria dan wanita. Dampak dari penelitian ini adalah adanya kesadaran yang lebih besar tentang masalah ini di


130 - Mengurai Dinamika Sosial kalangan masyarakat luas dan industri film itu sendiri. Penelitian ini telah memicu perdebatan publik, kampanye kesadaran, dan tuntutan untuk perubahan dalam industri film. Sebagai hasil dari penelitian ini, beberapa langkah telah diambil untuk mengatasi masalah ini, seperti adanya program pelatihan dan mentorship untuk perempuan di industri film, pengenalan kuota gender untuk mengatur representasi perempuan di balik layar, dan kesadaran yang lebih besar terhadap pentingnya representasi yang inklusif dalam film. Studi kasus ini menunjukkan bagaimana penelitian sosial humaniora dapat mengungkapkan ketidakadilan sosial yang terjadi dalam masyarakat dan menciptakan perubahan melalui kesadaran publik, perubahan kebijakan, dan perubahan praktik di industri film. Penelitian ini telah memberikan dampak nyata dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan memecahkan masalah sosial yang terkait dengan stereotip dan diskriminasi dalam industri film.


Mengurai Dinamika Sosial - 131 Alo, Liliweri (2007), Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: Lkis. Anugrah, Zulfikar. (2023). Peran seni dan budaya dalam memperkuat Identitas Budaya. OSC Abdin, M., & Tuharea, J. (2023). Pendidikan Multikultural: Membangun Kesatuan Dalam Keanekaragaman . Jurnal Kewarganegaraan, 7(1). Armansyah, A., Taufik, M., & Wulantari, R. A. (2021). Dampak Sosial Ekonomi Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha Informal Offline dan Online di Kota Palembang. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pendidikan Geografi, 5(1). Armansyah, & Aryaningrum, K. (2018). Tantangan Pekerja Wanita Sektor Informal pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN di Kota Palembang Sumatera Selatan. Demography Journal of Sriwijaya, 5(2). Armansyah, Taufik, M., & Damayanti, N. (2022). Dampak migrasi penduduk pada akulturasi budaya di tengah masyarakat. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pendidikan Geografi, 6(1), 25–34. Adi, D. P. (2022). Individu, Masyarakat, dan Institusi dalam Pendidikan IPS. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Vol. 3, Issue 1). https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertianuse-case-a7e576e1b6bf


132 - Mengurai Dinamika Sosial Amalia, A. C. (2020). Teori Agenda Setting dan Framing dalam Media Relations. https://binus.ac.id/malang/2020/04/teori-agendasetting-dan-framing-dalam-media-relations/ Anindya, A. (2016). GENDER FLUID DAN IDENTITAS ANDROGINI DALAM MEDIA SOSIAL. Tingkap, 107– 118. A^bc Db[rg[, F. (2018) ‘Kihstruesc R_[fct[s Sisc[f:P_gcecr[h Peter L. Berger Tentang K_hy[t[[h Sisc[f’, Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(1). A^c\[b, Z[b[r[, I. (2017) ‘Struetur[f Fuhascih[fri\_rt K. M_rtih: Ajfce[schy[ ^[f[g K_bc^uj[h K_fu[ra[’, INSPIRASI, 1(1). Adc, R.H.. (2015) ‘Str[tc`ce[sc Sisc[f ^[h K_s[^[r[h Sisc[’, Sosial dan Budaya Sy[rc’1, 2(1). Aufc[, L, R, D_wc, D, A, & Furh[g[s[rc, Y, F 2021, ‘M_ha_h[f Indentitas Nasional Indonesia Sebagai Jati Diri Bangsa uhtue M_hab[^[jc T[ht[ha[h ^c Er[ Gfi\[fcs[sc’, Jurnal Pendidikan Tambusai, vol. 5, no. 3, hh. 8549– 8557. Bb Harefa, A, Harefa, J, Zagoto, M, & Dakhi, O 2022, ‘M[h[a_g_ht i` L_[rhcha B[s_^ ih P[h][scf[ V[fu_s ch E[rfy Cbcf^bii^’. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. no.1, hh. 3124-3132. Barker, C. (2007) Cultural Studies. California USA: Sage Publication. Budiarjo, P.M. (2007) Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT Gramedia Pustaka Utama.


Mengurai Dinamika Sosial - 133 Berger, P. L., & Thomas, D. A. N. (2013). TEORI KONSTRUKSI SOSIAL DARI. 1–12. BPS. (2021, May 15). Berita Resmi Statistik Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2020. Https://Www.Bps.Go.Id/Pressrelease/2021/01/21/1854/ Hasil-Sensus Penduduk-2020.Html. Bagus, Lorens, 1996, Kamus Filsafat, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Cassirer, Ernest, 1987, Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei tentang Manusia. Terjemahan: Alois A. Nugroho, PT Gramedia, Jakarta. Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2017). Research Methods in Education. In Research Methods in Education. https://doi.org/10.4324/9781315456539 Creswell, J. W. (1998). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five traditions. In Qualitative Health Research. Creswell, J. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research. In Educational Research. Cb[cruf B[sruh Ug[h[cfi, M. (2023) ‘K[h^uha[h Fuhasc Keteraturan Dalam Struktural Fungsional Robert King M_rtih’, Kandungan Fungsi Keteraturan Dalam Struktural Fungsional, 1(4). Demartoto, A. (2012). KONTRUKSI SOSIAL DAN KONSEPSI IDENTITAS DIRI DALAM KOMUNIKASI VIRTUAL. 8– 10.


134 - Mengurai Dinamika Sosial Dewi, I. P. (2017). Media Dan Representasi Identitas Nasional. Al-Adalah, 19(2), 321–338. Dwi Indah Cahyani, F. U., Muna, M. F., Fadhilah, S., Wachidah, E. U., & Hanik, J. (2021). Peran Lembaga Pendidikan dalam Membentuk Karakter Peserta Didik Era 4.0 di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Journal of Educational Integration and Development, 1(3), 2021. Dewi, S.F. (2017) Sosisologi Politik dewi,susi fitria 2017. Available at: http://repository.unp.ac.id/15814/1/susi_fitria.pdf. D[rg[w[h, F. (2023) ‘Kihs_rv[sc vs P[rcwcs[t[ M[ss[f: Kih`fce Kebijakan dan Tantangan Borobudur sebagai Warisan Bu^[y[ Duhc[ UNESCO’, Jurnal Vokasi Indonesia, 10(1), pp. 22–28. Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/jviAvailableat:https://schol arhub.ui.ac.id/jvi/vol10/iss1/3. Ernas, S. (2018). Dari Konflik ke Integrasi Sosual: Pelajaran dari Ambon, Maluku. Internasional Jurnal of Islamic Thought , 14(2). Emah, W., dkk. (2021). Pendidikan, Seni, dan Budaya: Entitas Lokal dalam Peradaban Manusia Masa Kini. Virtuoso: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik, 4(2), 104– 110. Frisb, S. (1999) ‘I^_htcty’ ch Buffi]e and Trombley (eds) (1999) Fatmawati. (2016). Peran Keluarga Terhadap Pembentukan Kepribadian Islam Bagi Remaja. Jurnal RISALAH, 27(1), 17–31. Fereday, J., & Muir-Cochrane, E. (2006). Demonstrating Rigor


Mengurai Dinamika Sosial - 135 Using Thematic Analysis: A Hybrid Approach of Inductive and Deductive Coding and Theme Development. International Journal of Qualitative Methods. https://doi.org/10.1177/160940690600500107 Gallagher, S., & Brøsted Sørensen, J. (2006). Experimenting with phenomenology. Consciousness and Cognition. https://doi.org/10.1016/j.concog.2005.03.002 H.A.R. Tilaar (2007). Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta : PT. Rineka Cipta Howell, A. J., & Watson, D. C. (2007). Procrastination: Associations with achievement goal orientation and learning strategies. Personality and Individual Differences, 43, 167-178. Hug[crib, S, & D_wc, D 2021, ‘P_r[h P_h^c^ce[h Kewarganegaraan di Era Globalisasi Dalam P_g\_htue[h K[r[et_r Scsw[’, Journal on Education, vol.3, no.3,hh. 216-222. Hc^[y[t, N, A, S, N,& D_wc, D, A 2021, ‘M_hchae[te[h Kesadaran Generasi Muda Terhadap Implementasi Nilai-Ncf[c P[h][scf[ ^c Er[ Gfi\[fcs[sc’, EduPay Couns: Journal of Education, Psychology and Counseling,vol. 3, no. 1, hh. 50-57. Hisyam, M & Pamungkas, C 2016, Indonesia, Globalisasi dan Global Village, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta. Hc^[y[t, I. (2009) ‘K_eu[s[[h Pifctce ^c D_s[’, Ilmu Politik [Preprint], (c).


136 - Mengurai Dinamika Sosial Husnah, A. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Migrasi Seumur Hidup di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Pembangunan (Vol. 1). Hariyanto. (2009). Gender Dalam Konstruksi Media. Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 13(2), 7. http://www.jstor.org/stable/43242160 H[w[rc, F. (2017) ‘Implementasi Prinsip-Prinsip Strukturalisme untuk Mengidentifikasi Kondisi Aktual Dry Leaf Board s_\[a[c M[t_rc[f P_r[h][ha[h Iht_rcir’, Jurnal Desain Interior, 2(1). Irvan Maulana S, M., Rovi Muhajjili, P. and Ilham S, H. (2022) ‘Ah[fcscs Struetur[f D[h Nclai Sosial Dalam Cerpen ‚Dzcecr-Dzcecr D[uh‛ K[ry[ B[^ruf Muhcr’, JURRIBAH: Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa, 1(1). I.M[^_ G_^_ Arcg\[w[, 2011, ‚B[scs P_ha_g\[ha[h D_s[ch Pri^ue K_r[gce j[^[ Er[ P[s[r Gfi\[f‛Mu^r[ Jurh[f Seni Budaya Volume 26 No 2 Juli 2012 ISSN 0854-3461. Jary, D. and Jary, J. (1991) Collins Dictionary of Sociology, HarperCollins, London. Jencks, C. (1993) Culture, Routledge, London. J[zufc, A. (2015) ‘DINAMIKA HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBER DAYA ALAM DALAM RANGKA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN’, Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 4(2), pp. 181–197. Available at: http://www.researchgate.net/profileAgus_. Jie, B., Mervyn, D., Anggrianto, V., Gabriella, C., 2023. Pemanfaatan dan Dampak Penggunaan Teknologi


Mengurai Dinamika Sosial - 137 Informasi Pada Bidang Sosial. Journal of Information System and Technology 04, 392–397. https://doi.org/10.37253/joint.v4i2.6298 Kurniawati, D. (2017). Konflik dan Upaya Pengembangan Integrasi Sosial: Studi Kasus pada Masyarakat Desa Sukadana Udik dan Sukadana Ilir Kecamatan Bunga Mayang, Lampung Utara. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Koentjaraningrat.1993. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. Kch[scb, S.E. (2016) ‘P_hy_f_s[c[h Kih`fce ^[f[g P_g[h`[[t[h Hutan Konservasi pada Masyarakat Adat di Jawa Tcgur’, BioKultur, 5(1), pp. 75–96. Kurniawan, Y., & Sudrajat, A. (2018). Peran teman sebaya dalam pembentukan karakter siswa Madrasah Tsanawiyah. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 15(2), 149–163. https://doi.org/10.21831/socia.v15i2.22674 Kussanti, D. P., Poernomo, M. I., & Lusianawati, H. (2021). Interaksi Sosial Orangtua Pekerja Industri Dalam Fenomena Daycare Di Tambun Selatan. Cakrawala - Jurnal Humaniora, 21(2), 130–141. https://doi.org/10.31294/jc.v21i2.11262 Luzar, L. C. (2015). Teori Konstruksi Realitas Sosial – Desain Komunikasi Visual – DKV New Media. In Dkv New Media Binus (pp. 1–1). https://dkv.binus.ac.id/2015/05/18/teori-konstruksirealitas-sosial/


138 - Mengurai Dinamika Sosial Magetsari, Noerhadi. (2016). Perspektif Arkeologi Masa Kini dalam Konteks Indonesia. Jakarta : Kompas Media Nusantara. Mahfut, C. (2014). Pendidikan Multikultural. Pustaka Pelajar. Mufidah, Aini. (2017). Pengembangan Integrasi Sosial Melalui Kearifan Lokl: Suku Jawa dan Suku Bali di Kampung Rama Utara Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. IAIN Raden Intan. M[d[, M.M. [h^ Ay[hi, S.F. (2021) ‘Tb_ Igj[]t i` Pijuf[tcih Growtb ih N[tur[f R_siur]_s [h^ F[rg_rs’ C[j[]cty to Adapt to Climate Change in Low-Ih]ig_ Ciuhtrc_s’, Earth Systems and Environment. Springer Science and Business Media Deutschland GmbH, pp. 271–283. Available at: https://doi.org/10.1007/s41748-021-00209- 6. Mufy[tc, S. (2023) ‘M_ha[t[sc Kih`fce j[^[ K[w[s[h Kihs_rv[sc ^c Ih^ih_sc[’, Policy Brief Pusat Standarisasi Instrumen Ketahanan dan Perubahan Iklim. M[tih^[ha, A 2019, ‘D[gj[e Mi^_rhcs[sc T_rb[^[j K_bc^uj[h Sisc[f M[sy[r[e[t’, Wahana Inovasi: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat UISU,vol. 8, no.2, hh. 188-194. M[uf[, S, R, Ajrcffc[h, S D, & Aaustch[, S 2023, ‘P_ha[rub Globalisasi dan Modernisasi Terhadap Munculnya Risiko Individualisme di Masa Pandemi Covid-19’.Al Yazidi: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, vol.5, no.1, hh. 24-33.


Mengurai Dinamika Sosial - 139 Mus[, M, I 2015, ‘D[gj[e j_ha[rub afi\[fcs[sc \[ac e_bc^uj[h \[has[ Ih^ih_sc[’.Jurnal Pesona Dasar, vol.3, no.3, hh. 2-5. Mu^bi``cr, A.M. (2013) ‘T_iri Kekuasaan Michel Foucault: T[ht[ha[h \[ac Siscifiac Pifctce’, MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 18(1), pp. 117–133. Available at: https://doi.org/10.7454/mjs.v18i1.3734. M_rtih, R.K. (1957) ‘Tb_ Rif_-Set: Problems in Sociological Tb_iry’, The British Journal of Sociology, 8(2), p. 106. Mub[gg[^ (2020) ‘Hu\uha[h Aa[g[ D[h Bu^[y[ P[^[ Masyarakat Gampong Kereumbok Kabupaten Pidie, Privchsc A]_b’, Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 22(2). Musfcg (2016) ‘V[rc[h-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode, Dan Jenis Penelitian Dalam Ilm\u Kiguhce[sc’, Wahana, 1(10). Nur B[scr, B. (2020) ‘P_r[h Struetur Sisc[f M[sy[r[e[t S_ect[r Hutan dalam Pengelolaan Hkm di Kabupaten Sc^_hr_ha R[jj[ha’, Jurnal Hutan dan Masyarakat., 12(1). N[sru^ch, J. [h^ Nur^ch, A.A. (2019) ‘Pifctik Identitas Dan Representasi Politik (Studi Kasus pada Pilkada DKI Periode 2018-2022)’, Hanifiya: Jurnal Studi AgamaAgama, 1(1), pp. 34–47. Available at: https://doi.org/10.15575/hanifiya.v1i1.4260. Narwoko, D & Suyanto, B 2011, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (Edisi keempat), Kencana, Jakarta.


140 - Mengurai Dinamika Sosial Nindyamurti, A. (2021). Pengaruh migran dalam membentuk multikulturalisme yang ada di masyarakat Australia menjadi sebuah tantangan keamanan melalui studi kasus islamophobia. Jurnal Migrasi Internasional. Nurhayati, E., Darusman, Y., & Hilman, I. (2021). Integrasi sosial masyarakat multikultural di Kampung Nusantara. Jurnal of Geography Education Universitas Siliwangi. Pratama Haris, I., Irsyad Najib Setiawan, Y., Rendi, R., Kurnia Fajarwati, N., 2024. Tren Terkini Dalam Ilmu Komunikasi Di Indonesia: Antara Transformasi Digital Dan Dinamika Budaya 1, 140–149. https://doi.org/10.62383/filosofi.v1i1.73 Purnomo, D. (2009). Fenomena Migrasi Tenaga Kerja dan Perannya Bagi Pembangunan Daerah Asal: Studi Empiris di Kabupaten Wonogiri. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Dan Pembangunan, 10(1). Qaidar, A., & Annisah. N. (2018). Proses Akulturasi Budaya Melalui Perkawinan Campuran Suku Jawa - Gayo Di Desa Jeget Ayu Kecamatan Jagong Jeget Kab. Aceh Tengah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, 3(3), 1–15. Quway, N. (2018). Intergrasi multikultural dalam masyarakat multietnis (Jawa, Cina Dan Arab Keturunan) di Kota Semarang. Jurnal IJTIMAIYA, 2(1). Ratna, Nyoman Kutha, 2007, Estetika Sastra dan Budaya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.


Click to View FlipBook Version