Sistem Peredaran Darah pada Hewan dan Manusia Untuk Sekolah Dasar Berbasis Multiple Intelligence dan Pembelajaran Berdifirensiasi Copyright© PT Penamudamedia, 2024 Penulis: Garib Firman Buaga, S. Pd. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S. Si., M. T., M. Sc ISBN: 978-623-8586-43-1 Desain Sampul: Tim PT Penamuda Media Tata Letak: Enbookdesign Diterbitkan Oleh PT Penamuda Media Casa Sidoarium RT 03 Ngentak, Sidoarium Dodeam Sleman Yogyakarta HP/Whatsapp : +6285700592256 Email : [email protected] Web : www.penamuda.com Instagram : @penamudamedia Cetakan Pertama, Mei 2024 x + 92, 15x23 cm Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin Penerbit
v UJI syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunianya sehingga penulis dapat mempersembahkan buku yang memberikan wawasan bagi pembaca buku ini. Bahan ajar Sistem Peredaran Pada Hewan Dan Manusia Untuk Kelas V Sekolah Dasar Berbasis Multiple Intelligence dan Pembelajaran Berdifirensiasi. Hadir bagi pembaca guna mempelajari materi Sistem Peredaran Pada Hewan Dan Manusia sesuai keunikan yang ada pada setiap individu yang cocok digunakan oleh guru dan siswa. Materi disajikan dengan berbagai metode yang sesuai dengan keunikan belajar siswa, seperti melalui visualisasi untuk siswa visual, percakapan dan permainan peran untuk siswa verballinguistik, eksperimen praktis untuk siswa kinestetik, serta cerita dan lagu untuk siswa musikal. Selain itu, soal-soal disusun dengan tingkat kesulitan yang bervariasi sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa, sehingga memungkinkan guru untuk P
vi memberikan pembelajaran yang terdiferensiasi secara efektif. Harapannya buku ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar dan rujukan dalam berbagai tulisan. Selamat membaca! Penulis
vii Kata Pengantar ..................................................................................... v Daftar Isi ...............................................................................................vii BAB I MULTIPLE INTELLIGENCE DAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI ...... 1 Multiple Intelligence ............................................................................. 3 A. Pengertian Multiple Intelligence.................................................... 3 B. Jenis-jenis Multiple Intelligence .................................................... 4 Pembelajaran Berdifirensiasi .............................................................. 20 Hubungan Multiple Intelligence dan pembelajaran berdiferensiasi ... 23
viii BAB II IMPLIKASI MULTIPLE INTELLIGENCE DAN PEMBELAJARAN BERDIFIRENSIASI PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN DAN MANUSIA ......................................................................... 25 Aktivitas Belajar 1 Organ Peredaran Darah pada Hewan .................................................. 31 A. Serangga .......................................................................................32 B. Amfibi ............................................................................................32 C. Ikan................................................................................................33 D. Reftilia ...........................................................................................34 E. Burung...........................................................................................34 F. Mamalia.........................................................................................35 Rangkuman.........................................................................................36 Kuis Time.............................................................................................37 Mari Berkreasi .....................................................................................39 Soal Evaluasi .......................................................................................42 Refleksi Aktivitas.................................................................................47 Belajar 1...............................................................................................47
ix Aktivitas Belajar 2 Organ Peredaran Darah pada Manusia ............................................... 49 A. Organ Peredaran Darah Pada Manusia ....................................... 50 B. Peredaran Darah pada Manusia .................................................. 57 Rangkuman......................................................................................... 60 Kuis Time............................................................................................. 61 Mari Berkreasi ..................................................................................... 62 Mari Bernyanyi.................................................................................... 63 Mari Melakukan Praktik...................................................................... 64 Soal Evaluasi....................................................................................... 66 Refleksi Aktivitas................................................................................. 71 Belajar 2 .............................................................................................. 71 Aktivitas Belajar 3 Gangguan Kesehatan Dan Cara Memelihara Organ Peredaran Darah Manusia............................................................................................... 73 A. Gangguan Kesehatan Pada Jantung Dan Pembuluh Darah....... 74 B. Gangguan Kesehatan Pada Darah Manusia ................................ 76 C. Cara Mencegah Gangguan Kesehatan Organ Peredaran Darah Manusia......................................................................................... 77
x D. Cara Menjaga Organ Peredaran Darah dan Jantung Manusia....78 Rangkuman.........................................................................................80 Mari Bermain Peran ............................................................................81 Mari Melakukan Praktik ......................................................................83 Soal Evaluasi .......................................................................................84 Refleksi Aktivitas.................................................................................89 Belajar 3...............................................................................................89 Daftar Pustaka ..................................................................................... 91
1
2 ELAMA berabad-abad, kita telah memandang kecerdasan sebagai sesuatu yang terukur dan terbatas pada sejumlah kemampuan intelektual tertentu. Namun, dalam realitasnya, kecerdasan jauh lebih kompleks daripada sekadar menguasai matematika atau bahasa. Inilah esensi dari teori Multiple Intelligence yang dikembangkan oleh Howard Gardner. Dalam bab ini, kami akan membuka tirai bagi Anda untuk memahami landasan teoretis yang mendasari multiple intelligence dan pembelajaran berdiferensiasi. Keduanya saling melengkapi dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan dinamis. Dalam bab ini, kami juga akan membahas bagaimana teori Multiple Intelligence dan pembelajaran berdiferensiasi dapat diintegrasikan secara sinergis dalam lingkungan pembelajaran, membentuk fondasi untuk praktik pengajaran yang responsif dan inklusif. Kami akan mengeksplorasi strategi konkret untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam desain kurikulum, pengajaran, dan penilaian. Dengan memperkuat pemahaman tentang kedua konsep ini, kita dapat membuka pintu menuju pembelajaran yang lebih bermakna, inklusif, dan efektif bagi semua siswa. Mari bersama-sama menjelajahi perjalanan ini menuju pendidikan yang lebih berdaya dan berdampak positif bagi masa depan generasi kita. S
3 Teori kecerdasan majemuk (multiple intelligences) ditemukan dan dikembangkan oleh Howard Gardner, seorang ahli psikologi perkembangan dan profesor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard Unversity, Amerika Serikat. Howard Gardner menjelaskan bahwa kecerdasan majemuk merupakan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dan menghasilkan produk dalam suatu seting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata (Yaumi & Ibrahim, 2013). Teori lain mendefinisikan bahwa kecerdasan majemuk merupakan segala hal yang mencangkup kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru atau perubahan lingkungan, kemampuan untuk mengevaluasi dan menilai, kemampuan untuk memahami ide-ide yang kompleks, kemampuan untuk berpikir produktif, kemampuan untuk belajar dengan cepat dan belajar dari pengalaman dan bahkan
4 kemampuan untuk memahami hubungan (Samsinar, 2020). Definisi lain tentang kecerdasan majemuk adalah validasi tertinggi gagasan bahwa perbedaan individu adalah penting (Suarca et al., 2016). Berdasarkan pernyataan dari para ahli mengenai kecerdasan majemuk atau multiple intelligences yang telah dijelaskan, disimpulkan bahwa multiple intelligence merupakan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu dalam memecahkan masalah dan mampu memahami ide-ide yang kompleks sesuai dengan pengalaman yang telah diperoleh dalam berbagai macam situasi yang komplek. Howard Gardner mengemukakan bahwa kecerdasan manusia terbagi ke dalam Sembilan bagian, yaitu : Menurut Gardner kecerdasan lingustik merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menggunakan dan mengolah kata-kata. Orang yang memiliki kecerdasan lingustik yang tinggi akan mudah dalam berbahasa yang lancar, baik dan benar. Pemilik kecerdasan ini akan mudah untuk menjelaskan pemikirannya kepada orang lain (Yaumi & Ibrahim, 2013). Teori lain mengatakan bahwa kecerdasan lingustik merupakan
5 kemampuan untuk menggunakan bahasa baik lisan maupun tulisan secara tepat dan akurat (Samsinar, 2020). Sementara teori lain mengatakan bahwa kecerdasan linguistik ialah kecerdasan verbal atau kemampuan untuk bertutur dan berkata-kata dengan baik (Suarca et al., 2016). Pada umumnya kecerdasan lingustik dimiliki oleh para pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, pemain sandiwara, dan orator. Pada anakanak kecerdasan lingustik bisa dilihat ketika masih duduk di sekolah dasar, misalnya ketika diberi tugas untuk membuat kalimat sang anak dapat mengolah kalimat dengan baik. Selain itu dapat dilihat pula dari kegiatan yang ia ikuti seperti mengikuti lomba berpidato, membaca puisi dan lain-lain (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pendapat lain mengemukakan bahwa anak yang memiliki kecerdasan lingustik cenderung senang membaca semua bentuk bacaan, senang berbicara, menyukai teka-teki dan menyukai permainan dengan kata (Samsinar, 2020). Orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki keterampilan auditori yang tinggi belajar melalui mendengarkan, menulis dan berbicara (Suarca et al., 2016).
6 Berdasarkan pendapat ahli di atas terkait kecerdasan lingustik disimpulkan bahwa kecerdasan verbal- lingustik merupakan keterampilan yang berkaitan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa dalam berkomunikasi melalui segala hal yang telah dipahaminya. Ciri-ciri orang memiliki kecerdasan ini cenderung suka membaca, mendengarkan dan mengolahnya ke dalam bentuk kata maupun lisan. Menurut gardner kecerdasan matematis logis merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang berkaitan dengan angka dan logika. Orang yang memiliki kecerdasan matematis logis akan sangat mudah dalam membuat klasifikasi dan kategorisasi dalam pemikiran dan cara kerja mereka (Yaumi & Ibrahim, 2013). Teori lain menjelaskan bahwa kecerdasan matematis-logis sering dikenal dengan istilah cerdas angka dimana orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung melakukan sesuatu dengan data atau angka (Samsinar, 2020). Kecerdasan logis-matematis berhubungan dan mencangkup kemampuan ilmiah yang gemar bekerja dengan angka (Suarca et al., 2016).
7 Pada umumnya kecerdasan ini dimiliki oleh matematikawan, saintis, programmer dan logikus. Pada anak-anak kecerdasan matematis logis dapat dilihat pada anak yang menyukai pelajaran matematika dan sains sehingga mereka memiliki nilai matematika yang baik dan jalan pikirannya logis dan rasional. Pada umumnya anak yang memiliki kecerdasan matematis logis tidak menyukai pembelajaran dengan bacaan yang panjang (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pemilik kecerdasan logis-matematis cenderung menyukai segala hal yang berkaitan dengan kerapian, dapat mengalkultasi soal-soal hitungan dengan cepat, dan menyukai soal teka-teki yang rasional (Samsinar, 2020). Orang dengan kecerdasan ini gemar bekerja dengan data, mengumpulkan dan mengorganisasi, menganalisis serta menginterpretasikan, menyimpulkan kemudian meramal (Suarca et al., 2016). Berdasarkan pendapat ahli mengenai kecerdasan logis- matematis, disimpulkan bahwa kecerdasan logismatematis merupakan kemampuan seseorang dalam berpikir dan berkaitan dengan angka-angka serta berpikir secara logis. Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan logis-matematis cenderung menyukai segala hal yang berkaitan dengan pemikiran secara logis, bertemu dengan
8 hal yang berkaitan dengan angka dan data serta mampu dalam memecahkan masalah. Menurut Gardner kecerdasan ruang atau visual merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menangkap dunia ruang-visual dengan tepat. Orang yang memiliki kecerdasan ini pada umumnya mereka memiliki kemampuan untuk mengenal bentuk dengan tepat dan akan dengan mudah untuk menggambarkan sesuatu hal yang ada dipikirannya ke dalam bentuk yang nyata atau mengungkapkannya suatu data ke dalam bentuk grafik (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pendapat lain menjelasakan bahwa kecerdasan visual-spasial merupakan kemampuan untuk memahami gambar dan bentuk termasuk kemampuan untuk menginterprestasikan dimensi ruang yang tidak dapat dilihat (Samsinar, 2020), orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung berpikir dalam atau dengan gambar dan cenderung mudah belajar melalui sajian-sajian visual (Suarca et al., 2016). Kecerdasan ruang-visual biasanya dimiliki oleh para pemburu, arsitek, navigator, dan decorator. Pada anakanak kecerdasan ruang-visual dapat dilihat pada anak
9 yang suka menggambar di sekolah, menyukai warnawarna dan membangun balok-balok menjadi bangunan yang indah dan bermakna (Yaumi & Ibrahim, 2013). Karakteristik pemilik kecerdasan ini cenderung menyukai hal-hal yang berkaitan dengan ide-ide yang menarik, senang membuat grafik, diagram dan tabel, serta menyukai musik dan video yang memberikan motivasi dan inspirasi (Samsinar, 2020). Disisi lain pemilik kecerdasan ini gemar dalam menggambar, mengukir gagasan- gagasannya yang di kepala dan sering menyajikan suasana serta perasaan hatinya melalui seni (Suarca et al., 2016). Berdasarkan pendapat ahli mengenai kecerdasan ruang- visual maka disimpulkan bahwa kecerdasan ruangvisual merupakan keterampilan seseorang yang berhubungan dengan seni yang dituangkan melalui gambar, musik dan video. Ciri-ciri pemilik kecerdasan ini yaitu menyukai segala hal yang berkaitan dengan gambar, bentuk, warna, musik dan video atau dalam garis besar berkaitan dengan seni. Menurut Gardner kecerdasan kinestetik badani merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
10 dalam menggerakkan-gerak tubuhnya untuk mengekspresikan perasaannya. Orang yang memiliki kecerdasan kinestetik badani akan dengan mudah untuk mengungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka. Mereka akan dengan mudah dan cepat dalam berolahraga atau tarian (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pendapat lain menjelaskan bahwa kecerdasan kinestetik- badani merupakan kemampuan untuk menggunakan seluruh anggota tubuh untuk menyelesaikan masalah atau membuat sesuatu (Samsinar, 2020). Orang yang memiliki kecerdasan kinestetik-badani memroses informasi melalui sensasi yang dirasakan pada badan mereka (Suarca et al., 2016). Kecerdasan ini termasuk ke dalam keterampilan koordinasi dan fleksibelitas tubuh. Pada umumnya kecerdasan kinestetik badani sering ditemui pada aktor, atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah. Pada anak-anak kecerdasan kinestetik badani dapat dilihat pada anak yang hobi menari, berolahraga ataupun yang suka bergerak. Anak yang memiliki kecerdasan ini tidak suka diam dan selalu ingin bergerak (Yaumi & Ibrahim, 2013). Karakteristik pendapat lain menjelaskan bahwa ciri-ciri umum pemiliki kecerdasan kinestetik-badani yaitu menyukai segala hal yang berkaitan dengan menggerakkan badannya secara
11 langsung, merasa bosan dan tidak tahan duduk dalam waktu yang lama, serta menyukai berbagai jenis olahraga (Samsinar, 2020). Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung tidak bisa diam dan berusaha menyentuh orang yang diajak bicara (Suarca et al., 2016). Berdasarkan pendapat ahli terkait kecerdasan kinestetik- badani, disimpulkan bahwa kecerdasan kinestetik-badani merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan tubuhnya untuk mengekspresikan berbagai hal yang terjadi disekitarnya. Ciri-ciri pemilik kecerdasan ini yaitu menyukai berbagai hal yang bekaitan dengan gerak atau dapat dikatakan cenderung menyukai aktivitas memiliki hubungan dengan olahraga. Menurut Gardner kecerdasan musikal merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati berbagai bentuk irama dan musik. Pemilik kecerdasan musikal akan sangat peka terhadap ritme, melodi, dan intonasi. Mereka yang memiliki kecerdasan musikal mampu dalam memainkan alat musik, bernyanyi, meciptakan lagu dan menikmati lagu, musik serta nyanyian (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pendapat lain
12 mengemukakan bahwa kecerdasan musikal merupakan kapasitas untuk berpikir tentang musik seperti mampu mendengarkan dan mengenal bahkan memanipulasi polapola musik (Samsinar, 2020). Orang yang mempunyai kecerdasan musikal sangat peka terhadap suara dan bunyi, lingkungan dan juga musik (Suarca et al., 2016). Pada anak-anak kecerdasan musikal dapat dilihat pada anak yang sedang bernyanyi di dalam kelas dan tugas yang berkaitan dengan musik. Anak yang memiliki kecerdasan musikal biasanya dapat bernyanyi dengan baik dan mahir dalam bermain alat musik serta dapat membaca not dengan baik. Pada saat pembelajaran yang diterangkan melalui suatu lagu atau musik mereka akan mudah untuk mempelajari dan memahaminya (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pendapat lain mengemukakan ciri-ciri yang dimiliki pemilik kecerdasan musikal yaitu sangat tertarik untuk memainkan instrumen musik, merasa mudah ketika belajar sambil melalui bernyanyi atau mendengarkan lagu dan sangat senang menikmati semua jenis musik (Samsinar, 2020). Orang yang memiliki kecerdasan ini gemar dalam mendengarkan musik serta bisa memainkan alat musik (Suarca et al., 2016). Berdasarkan pendapat ahli terkait kecerdasan musikal, disimpulkan bahwa kecerdasan musikal
13 merupakan kemampuan seseorang berkaitan dengan kepekaannya terhadap musik, ritme dan pola nada untuk mengekspresikan diri mereka untuk menikmati musik itu sendiri. Ciri seseorang yang memiliki kecerdasan ini yaitu suka terhadap musik, lagu dan alat musik serta dapat dengan mudah menghapal lagu dan melodi. Menurut Gardner kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk menjalin relasi atau komunikasi dengan berbagai orang. Pemilik kecerdasan interpersonal akan sangat mudah bekerja sama dengan orang lain selain itu mereka juga memiliki kepekaan terhadap sekelilingnya (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pendapat lain mengemukakan bahwa kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dengan konsep interaksi dengan orang lain disekitarnya (Samsinar, 2020). Kecerdasan interpersonal ditampakkan pada kegembiraan berteman dan kesenangan dalam berbagai macam aktivitas sosial (Suarca et al., 2016). Pada umumnya kecerdasan interpersonal ditemui pada komunitator, fasilitator dan penggerak massa. Pada anak-anak kecedasan interpersonal tinggi dapat dilihat pada anak yang hobi dan sering bergaul dengan banyak
14 temannya. Ketika di dalam kelas akan sangat mudah untuk cepat dan dapat masuk ke dalam suatu kelompok serta mudah berkomunikasi dan mengumpulkan teman lain. Pada proses pembelajaran mereka menyukai pembelajaran dalam bentuk kelompok. Pada saat guru memberikan kesempatan pada anak untuk mengerjakan tugas dengan bebas anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mencari teman yang mau diajak bekerja sama dengannya (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pemilik kecerdasan ini merasa senang jika berhubungan dengan banyak orang, belajar dengan baik pada saat berdiskusi secara berkelompok, dan senang berpartisipasi dalam organiasi-organisasi (Samsinar, 2020). Orang yang memiliki jenis kecerdasan inin menyukai dan menikmati bekerja secara berkelompok dan belajar sambil berinteraksi (Suarca et al., 2016). Berdasarkan pendapat ahli pada kecerdasan interpersonal, disimpulkan bahwa kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan untuk dapat bersosialisasi atau bekerja sama dengan individu lain. Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan ini adalah suka bersosialisasi dan bekerja sama dengan banyak orang. Individu yang memiliki kecerdasan ini akan sangat peka dengan keadaan yang ada disekelilingnya.
15 Menurut Gardner kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri. Pemilik kecerdasan intrapersonal memiliki kemampuan berefleksi dan keseimbangan diri serta memiliki kesadaran yang tinggi akan gagasangagasan dalam mengambil keputusan pribadi. Selain itu pemilik kecerdasan ini dapat mengatur perasaan dan emosinya sehingga kelihatan sangat tenang melakukan banuak refeksif dan suka bekerja secara individu (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pendapat lain menjelaskan bahwa kecerdasan intrapersonal merujuk pada kesukaannya untuk menyendiri, mengatur aktivitas, dan mampu untuk bekerja secara sendiri (Samsinar, 2020). Orang dengan kecerdasan intrapersonal pada umumnya mandiri, tidak bergantung pada orang lain dan yakin pada pendapat dirinya sendiri (Suarca et al., 2016). Pada anak-anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal dapat dilihat pada anak yang relatif pendiam di dalam kelas dan suka termenung serta senang belajar secara individu. Ia tidak tertarik belajar bersama temantemannya secara berkelompok (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pendapat lain memberikan ciri-ciri pada individu yang memiliki kecerdasan intrapersonal menyukai bekerja
16 secara mandiri karena ia beranggapan bahwa jauh lebih produktif daripada bekerja dalam suatu kelompok (Samsinar, 2020). Pemilik kecerdasan intrapersonal juga memiliki rasa percaya diri yang besar serta menyukai bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian (Suarca et al., 2016). Berdasarkan pendapat ahli berkaitan dengan kecerdasan intrapersonal, disimpulkan bahwa kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan untuk memahami segala hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri dalam bertindak dan berdasarkan atas pemahamannya sendiri. Ciri-ciri pemilik kecerdasan ini yaitu memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi, tidak bergantung pada orang lain dan cenderung melakukan segala aktivitas dengan sendiri. Menurut Gardner kecerdasan natural/lingkungan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang memiliki pemahaman yang baik terhadap flora dan fauna dengan cukup baik. Pemilik kecerdasan natural pada umumnya mempunyai kemampuan mengenal sifat dan tingkah laku binatang, mencintai lingkungan dan tidak suka merusak lingkungan disekitarnya (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pendapat lain mengemukakan bahwa
17 kecerdasan naturalistik merupakan kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi pola-pola alam (Samsinar, 2020). Pada anak-anak kecerdasan natural/lingkungan dapat dilihat pada anak yang memiliki kemampuan mengenal, mengklasifikasi, menggolongankan tananam dan hewan yang ada di sekolah atau disekitarnya. Dalam proses pembelajaran pemilik kecerdasan natural akan dengan mudah untuk mempelajari biologi (Yaumi & Ibrahim, 2013). Ciri-ciri lain pada pemilik kecerdasan natural yaitu memiliki kepekaan terhadap alam, menyukai pembelajaran berkaitan dengan alam, dan menyukai berbicara banyak tentang alam (Samsinar, 2020). Berdasarkan pendapat ahli terkait kecerdasan natural, disimpulkan bahwa kecerdasan natural merupakan kemampuan seseorang yang memiliki kepekaan yang tinggi terhadap alam dan sekelilingnya serta menyukai pembahasan yang kaitannya dengan alam. Ciri-ciri pemilik kecerdasan ini adalah mengenal jenis flora dan fauna, menyukai berbagai jenis hewan, menyukai perjalanan ke alam, dan senang terhadap pembelajaran yang membahas tentang alam.
18 Menurut Gardner kecerdasan eksistensial merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kepekaan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensial. Pemilik kecerdasan eksistensial tidak puas hanya menerima keberadannya namun akan berusaha untuk mencari jawaban yang terdalam (Yaumi & Ibrahim, 2013). Pendapat lain mengemukakan kecerdasan eksistensial merupakan kemampuan untuk menempatkan diri dalam hubungannya dengan suatu kosmos yang tak terbatas dan sangat kecil serta kapasitas untuk menempatkan diri dalam hubungannya dengan fitur-fitur eksistensial (Samsinar, 2020). Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan ini adalah memiliki kepekaan atau kemampuan untuk menjawab persoalan eksistensial akan keberadaan dirinya sendiri (Suarca et al., 2016). Berdasarkan pendapat ahli terkait kecerdasan eksistensial, disimpulkan bahwa kecerdasan eksistensial merupakan kemampuan seseorang yang menyangkut kepekaannya terhadap sekelilingnya dan menjawab sesuatu persoalan eksistensi terdalam manusia. Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan ini adalah memiliki kepekaan untuk menjawab persoalan eksistensi pada
19 manusia dan peka terhadap alam serta segala hal spritual yang ada disekelilingnya. Berdasarkan penjelasan dari kesembilan kecerdasan yang telah dipaparkan tersebut, disimpulkan kesimpulan bahwa setiap individu memiliki sembilan kecerdasan yang ada. Kecerdasan tersebut sudah ada dalam diri individu dan bahkan individu dapatkan seiring berkembangnya waktu. Sembilan kecerdasan ini sangat penting dan berguna bagi setiap individu dalam mengembangkan pemahamannya terhadap berbagai hal yang terjadi disekitarnya.
20 EMBELAJARAN berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk mengakomodasi perbedaan individual antara siswa dalam kelas. Pada pembelajaran berdiferensi guru mengutamakan pembelajaran memfasilitasi kebutuhan siswa dengan berbagai metode ajar (Elviya & Sukartiningsih, 2023). Pembelajaran berdiferensiasi memberikan membantu siswa dalam meningkatkan potensi yang dimiliki oleh mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar yang dimiliki. Setiap siswa memiliki kemampuan dan tingkat pengetahuan yang pada suatu hal tertentu, namun pada siswa lain tidak hal ini dikarenakan setiap siswa memiliki pengetahuan yang berbeda. Proses pembelajaran berdiferensiasi dianjurkan agar diterapkan oleh sekolah dalam memerdekan siswa pada proses pembelajaran karena siswa tidak dituntut untuk sama dalam proses P
21 pembelajaran dan memiliki kebebasan dalam mengekspresikan diri sendiri. Tujuan pembelajaran berdiferensiasi pada siswa adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemampuannya masing-masing (Studi et al., 2023). Beberapa tujuan khusus pembelajaran berdiferensiasi pada siswa meliputi : 1. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan merancang pengalaman belajar yang relevan dan menarik bagi siswa, pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu meningkatkan minat dan motivasi belajar mereka. 2. Mendorong pemahaman mendalam pada setiap siswa. Dengan menyediakan instruksi yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman masing-masing siswa, tujuan ini dapat dicapai dengan lebih efektif, memungkinkan setiap siswa untuk menguasai konsep secara lebih baik. 3. Mengakomodasi gaya belajar yang berbeda di antara siswa. Dengan menyediakan berbagai strategi pembelajaran, guru dapat memungkinkan setiap siswa untuk belajar sesuai dengan preferensi belajar mereka sendiri.
22 4. Menghargai keanekaragaman individu antara siswa. Ini mencakup pengakuan dan pemberdayaan kecerdasan yang berbeda, minat yang unik, dan kebutuhan pembelajaran yang bervariasi di antara siswa. 5. Meningkatkan pencapaian akademik siswa. Dengan menyediakan instruksi yang disesuaikan dan mendukung, pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu setiap siswa mencapai potensi akademiknya yang maksimal. 6. Mengembangkan keterampilan hidup yang diperlukan, seperti keterampilan kolaborasi, komunikasi, pemecahan masalah, dan kemandirian, yang akan berguna bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan mereka.
23 1. Pengakuan terhadap Kecerdasan yang Beragam: Teori kecerdasan majemuk menyatakan bahwa setiap individu memiliki kecerdasan dalam berbagai bentuk, seperti kecerdasan linguistik, logis-matematika, visual-ruang, kinestetik-tubuh, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalistik. Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi mengakui keberagaman ini dan mencoba untuk merancang pengalaman pembelajaran yang memungkinkan setiap siswa mengeksplorasi dan mengembangkan kecerdasan mereka sesuai dengan preferensi dan kekuatan masing-masing. 2. Penyesuaian Instruksi: Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru untuk menyesuaikan instruksi sesuai dengan berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh siswa. Misalnya, guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang lebih verbal bagi siswa dengan kecerdasan linguistik tinggi, sementara mereka bisa menggunakan pendekatan
24 yang lebih visual atau kinestetik bagi siswa dengan kecerdasan visual-ruang atau kinestetik-tubuh yang kuat. 3. Pemberian Pilihan: Pembelajaran berdiferensiasi sering kali melibatkan memberikan pilihan kepada siswa dalam cara mereka mengeksplorasi dan mengekspresikan pemahaman mereka. Hal ini sesuai dengan prinsip teori kecerdasan majemuk yang menekankan pentingnya memungkinkan siswa menggunakan kecerdasan mereka yang paling mereka kuasai atau minati dalam proses pembelajaran. 4. Menghargai Keanekaragaman: Baik pembelajaran berdiferensiasi maupun teori kecerdasan majemuk menghargai keanekaragaman individual siswa. Keduanya mengakui bahwa setiap siswa memiliki kekuatan, kelemahan, minat, dan kebutuhan pembelajaran yang unik, dan bahwa pendekatan pembelajaran haruslah responsif terhadap keberagaman ini.
25
26 AB baru akan mengeksplorasi implikasi teori Multiple Intelligence dan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dalam pembelajaran tentang sistem peredaran darah pada hewan dan manusia. Dalam bab ini, kami akan membawa Anda dalam perjalanan yang mendalam untuk memahami bagaimana konsep-konsep ini dapat diterapkan secara konkret dalam pengajaran dan pembelajaran materi yang kompleks ini. Pembelajaran tentang sistem peredaran darah adalah bagian penting dari kurikulum ilmu hayat dan kesehatan. Namun, kompleksitas materi ini sering kali menjadi tantangan bagi pendidik untuk memastikan bahwa semua siswa dapat memahami dan menguasainya. Di sinilah pentingnya penggunaan teori Multiple Intelligence dan pembelajaran berdiferensiasi. Dengan memahami bahwa setiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, pendekatan ini memungkinkan pendidik untuk menyediakan beragam pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu. Misalnya, siswa yang memiliki kecerdasan kinestetik dapat diikutsertakan dalam simulasi perjalanan darah dalam tubuh, sementara siswa yang memiliki kecerdasan visual-spatial dapat belajar melalui model atau diagram yang menarik. Dalam bab ini, kami akan memberikan contoh konkret tentang bagaimana pendidik dapat merancang pengalaman pembelajaran yang memanfaatkan berbagai jenis B
27 kecerdasan serta menyediakan diferensiasi dalam instruksi. Kami akan mengilustrasikan strategi-strategi yang dapat digunakan, termasuk penggunaan proyek kolaboratif, aktivitas eksperimen, visualisasi, dan lain-lain. Melalui penerapan prinsip-prinsip ini, diharapkan setiap siswa dapat menemukan cara yang sesuai untuk memahami dan menguasai materi tentang sistem peredaran darah, sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan berdaya. Kami berharap bab ini memberikan wawasan dan inspirasi bagi pendidik untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa dalam materi yang penting ini.
28 Kompetensi Dasar 1. Memahami organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia. 2. Menyajikan karya tentang organ peredaran darah pada manusia. Indikator Pembelajaran 1. Mengidentifikasi organ peredaran darah pada hewan dan manusia. 2. Menganalisis fungsi organ peredaran darah pada hewan dan manusia. 3. Menelaah proses peredaran darah pada manusia. 4. Menguraikan gangguan kesehatan organ peredaran darah dan cara memelihara organ peredaran darah pada manusia. 5. Membuat poster cara memelihara kesehatan organ peredaran darah pada manusia.
29 Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mengidentifikasi organ peredaran darah pada hewan dan manusia. 2. Siswa mampu menganalisis fungsi organ peredaran pada hewan dan manusia. 3. Siswa mampu menelaah proses peredaran darah pada manusia. 4. Siswa mampu menguraikan gangguan kesehatan organ peredaran darah dan cara memelihara organ peredaran darah pada manusia. 5. Siswa mampu membuat poster cara memelihara kesehatan organ peredaran darah pada manusia. Dalam pembelajaran tentang sistem peredaran darah pada hewan dan manusia, terdapat banyak aktivitas belajar yang dirancang untuk memfasilitasi cara belajar berdasarkan multiple intelligence dan Pembelajaran Berdiferensiasi. Siswa dapat terlibat dalam beragam aktivitas, mulai dari simulasi perjalanan darah dalam tubuh yang memanfaatkan kecerdasan kinestetik, penggunaan model atau diagram untuk siswa yang memiliki
30 kecerdasan visual-spatial, hingga diskusi kelompok untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal mereka. Selain itu, latihan soal yang beranekaragam disediakan untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk menguji pemahaman mereka secara efektif, sesuai dengan gaya belajar dan kecerdasan mereka masing-masing.
31 Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu mengidentifikasi organ peredaran darah pada hewan. 2. Siswa mampu menganalisis fungsi organ peredaran darah pada hewan. Aktivitas Belajar 1
32 A. PERNAHKAH kamu melihat serangga? gambar di samping merupakan gambar gelembung yang disebut dengan jantung pembuluh. Di dalam serangga tidak memiliki hemoglobin sehingga tidak berperan dalam pengedaran serangga. Serangga merupakan hewan yang beruas dan memiliki tingkat adaptasi yang tinggi. Organ peredaran darah pada serangga terdiri atas jantung dan pembuluh nadi. Serangga memiliki satu pembuluh darah yang disebut aorta yang memanjang diseluruh bagian punggung. Pada bagian belakang pembuluh membesar, membentuk beberapa oksigen. Fungsi dari darah serangga adalah mengedarkan sari-sari makanan serta membawa sisa-sisa metabolisme. Peredaran darah serangga termasuk kedalam sistem peredaran darah terbuka. PERNAHKAH kamu melihat hewan amfibi? gambar di samping merupakan salah satu jenis hewan amfibi. Kodok merupakan contoh hewan amfibi. Alat peredaran darah pada kodok terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung pada kodok terdiri
33 dari tiga ruang, diantaranya serambi kiri, serambi kanan, dan satu bilik. Sistem peredaran darah pada kodok disebut sistem peredaran darah ganda tertutup karena darah melewati jantung dua kali dan beredar dalam pembuluh darah. Darah dari seluruh tubuh yang kaya karbondioksida akan masuk ke serambi kanan dan selanjutnya ke bilik. Setelah itu, darah akan dipompa keluar melalui vena paru-paru, dan masuk ke paruparu. Di paru-paru pertukaran karbondiosida dan oksigen. Selanjutnya, darah akan masuk kebilik dan mengalir ke aorta dan diedarkan ke seluruh tubuh. PERNAHKAH kamu melihat ikan? Gambar di samping merupakan gambar ikan! Alat pembuluh darah pada ikan terdiri atas jantung, pembuluh nadi ventral, pembuluh nadidorsal, dan kapiler. Ikan memiliki dua ruang jantung yaitu serambi dan bilik. Antara serambi dan bilik terdapat katup yang berfungsi untuk mengalirkan darah. Sistem peredaran darah pada ikan termasuk sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah ikan disebut sistem peredaran darah tunggal karena darah selalu berada dalam pembuluh darah dan hanya satu kali masuk ke jantung dalam satu kali peredaran darah.
34 PERNAHKAH kamu melihat hewan reftilia? Salah satu contohnya adalah hewan di samping ini! Reftilia memiliki sitem peredaran darah tertutup dan ganda. Jantung yang ada pada hewan reftilia terdiri dari empat ruang, diantaranya serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri. Diantara bilik kanan dan kiri terdapat sekat tidak sempurna yang disebut sekat ventrikel atau sekat bilik. Sekat bilik yang tidak sempurna tersebut menyebabkan darah dari kedua bilik bercampur. ALAT peredaran darah yang ada pada burung terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung yang ada pada burung terdiri atas empat ruang, diantaranya serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Diantara kedua serambi dan kedua bilik terdapat sebuah sekat yang sempurna. Sekat
35 sempurna tersebut menyebabkan percampuran darah tidak terjadi dijantung. Sistem peredaran darah jantung termasuk kedalam sistem peredaran darah ganda tertutup. ORGAN peredaran darah yang ada pada hewan mamalia adalah jantung dan pembuluh darah. Jantung pada hewan mamalia terdiri dari empat ruang, diantaranya serambi kiri dan kanan, serta bilik kanan dan kiri. Organ peredaran darah pada hewan mamalia disebut organ peredaran darah ganda tertutup, yang berarti darah selalu melalui pembuluh darah dan masuk ke jantung sebanyak dua kali dalam satu peredaran darah.
36 1. Serangga, memiliki satu pembuluh darah disebut ourta yang memanjang diseluruh bagian punggung. Darah serangga berfungsi mengedarkan sari-sari makanan dan membawa sisa metabolisme. Sistem peredaran darah serangga disebut sistem peredaran darah terbuka. 2. Ikan, memiliki sistem peredaran darah tertutup. Ikan memiliki dua ruang jantung yaitu serambi dan bilik. Antara serambi dan bilik terdapat katup yang berfungsi untuk mengalirkan darah. 3. Amfibi, memiliki sistem peredaran darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung pada hewan amfibi terdiri dari tiga ruang, diantaranya serambi kiri, serambi kanan, dan satu bilik. Organ peredaran darah amfibi termasuk organ peredaran darah ganda tertutup. 4. Reptilia, memiliki empat ruang jantung yang terdiri atas serambi kanan dan serambi kiri, serta bilik kanan dan bilik kiri. Hewan reftilia memiliki sistem peredaran darah tertutup dan ganda. 5. Burung, memiliki sistem peredaran darah yang terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung pada buurng terdiri atas empat ruang. Diantara kedua serambi dan kedua sekat terdapat sebuah sekat yang sempurna serta memiliki sistem peredaran darah yang tertutup. 6. Mamalia, memiliki organ jantung terdiri atas empat ruang, diantaranya serambi kiri dan kanan, serta bilik kanan dan kiri. Hewan mamalia memiliki organ peredaran darah yang terdiri atas jantung dan pembuluh darah serta memiliki sitem peredaran darah ganda tertutup.
37 Anak-anak setelah mempelajari organ peredaran darah hewan Sekarang silahkan mengisi kuis di bawah ini dengan menuliskan pilihan sesuai dengan jawaban yang tepat! 1. Terdiri dari satu pembuluh darah yang disebut ourta yang memanjang diseluruh bagian punggung. Tidak memiliki hemoglobin sehingga tidak berperan dalam pengedaran oksigen (.................................) 2. Antara serambi dan bilik terdapat katup yang berfungsi untuk mengalirkan darah. Disebut sistem peredaran darah tunggal karena darah selalu berada dalam pembuluh darah dan hanya
38 satu kali masuk ke jantung dalam satu kali peredaran darah (.................................) 3. Terdiri dari tiga ruang jantung, diantaranya serambi kiri, serambi kanan, dan satu bilik (.................................) 4. Memiliki empat ruang jantung yang terdiri atas serambi kanan dan serambi kiri, serta bilik kanan dan bilik kiri. Memiliki sistem peredaran darah tertutup dan ganda (.................................) 5. Diantara kedua serambi dan kedua sekat terdapat sebuah sekat yang sempurna serta memiliki sistem peredaran darah yang tertutup (.................................) 6. Disebut organ peredaran darah ganda tertutup, yang berarti darah selalu melalui pembuluh darah dan masuk ke jantung sebanyak dua kali dalam satu peredaran darah (.................................)
39 Apakah kamu memiliki peliharaan ikan di rumah? Atau mungkin kamu dapat pergi kekolam ikan secara langsung? Atau kamu dapat menonton video yang berisikan gambar ikan dan anatomi peredaran darah ikan dengan cara Scan Barcode di bawah ini. Bentuklah sebuah kelompok kecil yang terdiri atas 3-4 siswa! Buatlah gambar utuh tubuh ikan beserta anatomi sistem peredaran darah ikan beserta keterangan dan presentasikan hasil perkerjaanmu di depan kelas!
40 Gambar ikan dan anotomi sistem peredaran darah ikan beserta keterangan! 1. Gambar Ikan