Pengantar Manajemen Usaha - 141 tidak mesti berhubungan dengan dunia perbengkelan atau permesinan. Usaha-usaha yang banyak dilirik pengusaha UMKM disektor ini seperti bengkel, salon tempat pencucian (steam) motor dan mobil, rental (sewa) mobil dan motor, sampai usaha jual beli onderdil yang dibutuhkan oleh berbagai kendaraan bermotor, termasuk macam-macam asesoris yang mempercantik kendaraan para pencinta dunia otomotif. Dari pemaparan diatas teridentifikasi jelas jika Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia saat ini meningkat cukup pesat. Terdata, sekitar 3,79 juta pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital untuk menjalankan bisnisnya. Adapun manfaat teknologi digital dalam menjalankan bisnis berfungsi untuk berkreasi, memproduksi, berkolaborasi, mencari dan memberi informasi, distribusi dan sarana bersosialisasi antara owner (pengusaha) dan customer (pelanggan). Menggunakan teknologi digital dalam usaha menumbuhkembangkan inovasi dalam berbisnis merupakan suatu keharusan di era teknologi ini, mengingat persaingan bisnis yang sengit ditengah gempuran budaya e- commerce saat ini, pelaku bisnis mau tidak mau harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usahanya. Oleh sebab itu, peranan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia sangat strategis dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional yang berdaya saing. Peningkatan ekonomi melalui UMKM mengidentifikasikan bahwa masyarakat Indonesia telah menguasai dengan merintis dan memanifestasikan UKM
142 - Pengantar Manajemen Usaha secara konsisten disaat sekarang ini bisa menjadi suatu kesempatan dan prospek yang sangat menjanjikan, jika ditunjang dengan strategi pengelolaan usaha yang tepat dengan sistem manajemen yang baik. Strategi dalam pengembangan usaha yang cukup besar, memang cukup sulit, dikarenakan banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dengan terstruktur agar perkembangan usaha berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Bila ditilik secara ekonomi, pengusaha UMKM harus memahami langkah-langkah strategi yang harus dicapai dan diterapkan dalam mengembangkan Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang akan dibangun atau yang sedang dirintis. Sebelum membahas tentang langkah- langkah strategis dalam mengembangkan usaha, harus kita ketahui tentang pengertian strategi pengembangan usaha terlebih dahulu. A. Pengertian Strategi Pengembangan Usaha Menurut para ahli, pengertian strategi antara lain sebagai berikut: Casadesus-Masanel dan Ricart (2009) menyatakan bahwa strategi mengacu pada pilihan model bisnis perusahaan untuk dapat bertahan di pasar. Strategi adalah rencana tindakan mendesak yang dapat berubah sesuai dengan situasi untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi bisnis berkembang dari waktu ke waktu. Berbagai perusahaan diajarkan untuk menganalisis lingkungan persaingan, menentukan posisi perusahaan, mengembangkan keunggulan kompetitif dan keunggulan
Pengantar Manajemen Usaha - 143 bisnis, serta mengidentifikasi ancaman. Ahli lain mengatakan bahwa pengembangan usaha adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan potensi keuntungan, produksi atau jasa suatu perusahaan. Selain itu, pengembangan usaha dapat diartikan sebagai investasi atau waktu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perluasan perusahaan. Pengembangan bisnis adalah proses membawa perusahaan ke titik di mana ia dapat menawarkan barang dan jasa kepada semua pihak eksternal yang membutuhkannya. Menurut pemasaran korporat, pengembangan bisnis adalah proses penjualan yang menetapkan dan membangun hubungan kerja yang konsisten dengan tujuan bisnis (Kind and KnyphausenAufseß, 2007: 177). Langkah- langkah Strategi Pengembangan Usaha 1. Pengawasan zona internal dan eksternal perusahaan. Manajemen harus mempertimbangkan peluang dan ancaman di zona eksternal, termasuk public awarness, perilaku konsumen, produk subsitusi, dan kemampuan kompetitor. 2. Gagasan dan Evaluasi Perusahaan. Pada fase agregasi, perusahaan harus mengumpulkan semua data yang diperoleh dari analisa dengan mengembangkan strategi alternatif yang layak, selanjutnya harus dievaluasi berdasarkan anggaran keuangan perusahaan dan peningkatan kualitas. Strategi yang dipilih kemudian dibagi menjadi beberapa subyek untuk beberapa bagian fungsional
144 - Pengantar Manajemen Usaha yang berbeda. 3. Perencanaan Strategi Perusahaan. Perusahaan wajib mengembangkan strategi operasional yang lebih taktis, ringkas, tepat dan jelas daripada fokus pada tujuan dan rencana. Strategi pengembangan perusahaan harus sesuai dengan strategi perencanaan biaya operasional. Kegiatan fungsional dalam perusahaan yang dapat digunakan pengembangan strategi perusahaan, misalnya dengan cara meningkatkan promosi dalam bidang pemasaran, pengembangan produk dan efisiensi biaya operasional. Pada langkah ini, perusahaan juga harus mengevaluasi kembali strategi rencana yang telah disusunnya, tahap strategi ini pada intinya adalah tentang hubungan internal perusahaan dan Stockholder yang telah berjalan. 4. Implementasi hasil strategi. Pertama-tama, harus ditekankan bahwa pelaksanaan strategi yang telah dijalankan kadang tidak selalu berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan. Banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaan strategi, termasuk: Penganggaran, keputusan kompetitif, sistem kontroling, Pimpinan dan motivasi seluruh karyawan perusahaan tersebut. Dengan adanya konsep pengembangan strategi usaha/business development, beberapa produk UMKM difokuskan kearah industri kreatif. Industri kreatif merupakan suatu output dari pemanfaatan hasil kreativitas, keahlian, bakat dari individu untuk
Pengantar Manajemen Usaha - 145 menciptakan nilai tambah, lapangan kerja untuk peningkatan kualitas hidup perekonomian masyarakat. Produk yang dihasilkanna dari UMKM Industri Kreatif antara lain : Jasa Periklanan/Advertaising (brosur, pamflet, banner, spanduk dsb), Jasa Arsitektur (town planning, urban design, landscape architechture), Kerajinan/craft (kerajinan logam tembaga, perak, tas anyaman, asesoris wanita dsb), Fesyen, Kuliner dll. B. Tips dan Trik dalam Menjalankan Strategi Pengembangan Usaha 1. Menggunakan Media Sosial Memanfatkan Fasilitas Media Sosial untuk mempromosikan suatu produk merupakan cara yang paling sederhana dan murah. Dizaman serba internet, peran media sosial sangatlah efiktif dan efisien karena hampir setiap individu memiliki akun di media sosialnya. Pelaku usaha bisa menawarkan berbagai promo, diskon, serta voucher menarik di media sosial. Semakin gencar pelaku usaha mempromosikan produknya, maka akan semakin familiar dengan produk yang ditawarkan, dan akan semakin banyak peluang menjadikan produknya suatu pilihan. 2. Melakukan Inovasi kreatif Konsumen berkececendurangan mudah bosan dan selalu mencari sesuatu yang baru yang sedang tren di masyarakat. Salah satu strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan oleh pelaku
146 - Pengantar Manajemen Usaha usaha untuk mempertahankan pelanggan adalah dengan melakukan inovasi secara berkala pada bisnis yang tengah dijalankan. Kreatifitas dalam usaha sangat diperlukan, munculnya persaingan atau kompetisi pasar yang semakin banyak. Kondisi ini menuntut perusahaan mencari solusi cerdas dikala bisnisnya memiliki banyak kompetitor. Biasanya suatu perusahaan memiliki ciri khas tersendiri. Seorang pebisnis, harus memperhatikan trend yang disukai pelanggan dan terus berkreatifitas dalam berinovasi pada produknya yang dijual. Konsisten mengembangkan ciri khas produknya dengan inovasi yang baru secara konsisten dan tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan agar pelanggan tetap setia atau bahkan menjadi magnet bagi pelanggan baru. 3. Mengenali Pesaing Bisnis Mempunyai banyak pesaing atau Kompetitor di dunia bisnis adalah sesuatu hal yang wajar, bukan satu atau dua pesaing dengan produk yang sama, bahkan bisa puluhan atau ratusan kompetitor. Pelaku usaha harus mengetahui siapa pesaing/ kompetitornya. Dengan hal tersebut pengusaha harus memiliki sesuatu produk yang membedakan produknya dengan produk para kompetitornya. 4. Manggunakan Dana Pinjaman untuk Usaha Masih minimnya akses pendanaan UMKM terhadap lembaga keuangan formal, tercatat hanya sekitar 12% pelaku usaha mikro yang terserap
Pengantar Manajemen Usaha - 147 diberikan akses pinjaman modal oleh lembaga keuangan formal. Masih banyak Pengusaha UMKM yang masih menjalankan usahanya secara individu bukan badan usaha. Untuk kondisi saat ini lembaga keuangan termasuk Bank, telah mengucurkan dananya untuk memfasilitasi pinjaman dana kredit UMKM. Sekitar 64 Juta UMKM yang terdaftar di kementerian Koperasi dan UMKM, hanya 500 Ribu UMKM saja yang menikmati fasilitas kredit yang terdaftar dilembaga keuangan. Hal tersebut merupakan peluang UMKM yang masih belum mendapatkan kredit modal usaha untuk mendukung pengembangan bisnisnya dengan cara menambah modal. Menggunakan pinjaman modal usaha dari lembaga keuangan merupakan salah satu strategi bisnis dalam mengembangkan usaha, hanya saja pelaku usaha harus tetap mengontrol efesiensi dalam menggunakan dana pinjaman, kemungkinan kehancuran usaha atau kebangkrutan bisa saja terjadi dikarenakan kredit macet, jikalau dana pinjaman modal usaha memang benar benar diperlukan. Hal ini bisa menjadi suatu pertimbangan. Gunakan uang tersebut untuk prioritas yang penting seperti menambah peralatan produksi atau untuk membuka cabang usaha baru. 5. Menentukan lokasi usaha yang Tepat Lokasi strategis belum tentu lokasi yang tepat. Walaupun saat ini telah menjamurnya UKM yang beralih atau menambah layanan usaha melalui platfrom digital. Toko fisik masih diperlukan UKM
148 - Pengantar Manajemen Usaha untuk menjalankan usahanya, di era media sosial ini, tempat yang instagramable masih banyak diminati oleh generasi millenial dan generasi Z untuk kongkow-kongkow atau ngopi-ngopi cantik yang spot tempatnya bisa dijadikan update status, ataupun dibuat konten yang diupload dimedia sosialnya. Hal tersebut tentu sangat menguntungkan pelaku usaha UMKM. Lokasi merupakan aspek terpenting dalam mengembangkan usaha. Menentukan lokasi yang mudah dijangkau pelanggan, dan dekat dengan lokasi penjualan bahan baku. Dengan posisi lokasi yang mudah dijangkau dengan akses kendaraan umum yang banyak melewati lokasi usaha, akan menarik para pelanggan dapat dan kemungkinan besar juga akan mendapatkan pelanggan yang baru. 6. Memperluas Relasi dan Jaringan Bergabung dengan suatu komunitas pebisnis sama dengan memperluas pemasaran. Membangun mitra kerja dengan UMKM lain, akan menambah kalangan masyarakat yang lebih luas, misalnya berkolaborasi dengan pengusaha UMKM lain yang lebih senior dan berpengalaman dengan mengikuti pameran atau festival produk UMKM ekonomi kreatif. Di era digital ini selain memiliki Toko Offline, Para Pelaku UMKM bisa memperluas jaringan usahanya dengan cara pemasaran online. Pemasaran elektronik atau e-marketing merupakan pengembangan dan pengimplementasian kegiatan pemasaran dengan layanan online dan pemanfaatan media fasilitas internet. (Donni Juni Priansa, 2017).
Pengantar Manajemen Usaha - 149 E- marketing adalah suatu bagian dari e- Commerce yang merupakan istilah internet marketing. Pelaku usaha sekarang lazim mengikuti dan menggunakan berbagai macam platform online yang sedang berkembang, walaupun hanya sekedar menjual suatu produk via Webstrore Marketpalce yang sekarang mulai menjamur ataupun via Media Sosial dengan mengupload foto produk dan menawarkannya pada komunitas sosialnya, hingga aktif mengikuti berbagai macam bisnis afiliasi dengan bermodalkan akun media sosial pribadinya, berupa link untuk registrasi. Cara-cara yang sederhana inilah yang cukup menjanjikan dan tentu juga menghasilkan pendapatan. 7. Meningkatkan Sumber Daya Sumber daya yang dimaksudkan disini adalah suatu input yang dibutuhkan dalam proses penciptaan nilai tambah, selain ide atau kreativitas yang dimiliki oleh sumber daya insani. Pemilik Usaha Kecil, Mikro dan Menengah perlu mengembangkan juga kualitas produk yang dijual. Usaha untuk meningkatkan sumber daya produk dicapai dengan mengawasi pengolahan bahan baku dan metode yang diterapkan pada suatu produk yang dihasilkan, jika produk yang dijual berupa makanan atau minuman, maka diperlukan bahan-bahan dengan kualitas yang baik, higienis, halal, dan berBPOM sehingga aman untuk dikonsumsi. Semakin baik sistem proses pengolahan yang digunakan, akan semakin berkualitas produk yang akan dihasilkan.
150 - Pengantar Manajemen Usaha Hal ini berlaku juga sumber daya insani. Langkah pertama yang harus dilakukan dengan membentuk tim solid yang handal. Komunikasi dua arah yang baik antara pemilik usaha dan karyawan dalam suatu tim yang solid akan terjalin ikatan emosional yang hangat ketika bersama- sama menjaga kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Melayani pelanggan dengan tulus, sikap yang ramah dan hangat, akan menambah nilai positif dari produk yang berkualitas ditambah dengan pelayanan maksimal dipastikan akan membuat konsumen nyaman dan loyal, konsumen yang loyal membeli produk dengan kualitas yang baik, akan selalu mencoba datang kembali lagi dilain waktu dan mengajak temantemannya untuk ikut menikmati produk yang dihasilkan oleh perusahaan kita. 8. Memprioritaskan Pelayanan Konsumen Pelayanan yang baik serta kenyamanan yang diberikan oleh distributor (pelaku usaha) pada konsumen membuat konsumen akan selalu loyal dalam memilih produk kita. Fandy Tjiptono dan Gregorius Candra (2011) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan (customer loyalty) adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau pemasok, yang bercermin dari sikap (attitude) yang sangat positif dan wujud perilaku (behavior) pembelian ulang yang dilakukan oleh pelanggan tersebut secara konsisten. Scott Robinette dan Claire Brand (2001) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan merupakan satu-satunya alasan yang sangat penting
Pengantar Manajemen Usaha - 151 untuk meraih keuntungan karena berhubungan langsung dengan keuntungan yang akan diraih oleh perusahaan. Mengoptimalkan penggunaan website resmi perusahaan untuk menjalin hubungan yang erat dengan para konsumen. Selalu (update) kabar terbaru perusahaan secara berkala tentang produk, promosi dan voucher diskon di perusahaan untuk memanjakan pelanggan. Dan jangan dilupakan agar selalu membalas pertanyaan atau keluhan konsumen (feedback) dengan memberikan jawaban yang baik terhadap pertanyaan konsumen. Tawarkan bantuan dan berikan solusi kepada pelanggan di customer care website perusahaan. 9. Mengefisienkan Biaya Operasional Ketika membangun perusahaan akan berprinsip untuk menghindari kerugian seminimal mungkin dan mencari keuntungan maksimal, mungkin itu salah satu tujuan pengusaha ketika merintis usahanya. Biaya Operasional merupakan bagian penting dalam mendirikan perusahaan, jangan sampai perusahaan besar pasak daripada tiang. Penting sekali untuk memperhatikan dan mengawasi siklus perputaran modal dan pengeluaran operasional serta laba perusahaan yang diperoleh. Hal demikian bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan operasional yang dikeluarkan dalam perputaran bisnis sangat relevan dengan hasil yang dicapai dalam perkembangan perusahaan.
152 - Pengantar Manajemen Usaha 10. Investasi Menyisihkan dari hasil keuntungan suatu perusahaan dengan menabung saja itu tidak akan cukup, perusahaan perlu berinvestasi dalam mencari tambahan profit perusahaan dengan menginvestasikan sebagian laba perusahaan. Saat ini banyak platform investasi dalam bentuk saham, reksadana, emas, deposito dan property. Tetapi tetap harus berhati-hati dalam mengivestasikan laba perusahaan. Karena tak sedikit platrfom investasi yang ilegal (bodong) yang tidak diawasi OJK, jangan sampai ekspektasi mendapatkan keuntungan yang besar malah berujung pada kerugian. Poin-poin dalam langkah-langkah strategi pengembangan usaha diatas yang bertujuan untuk memajukan para pengusaha Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan berbasis teknologi di era serba digital ini, sebagai bukti jika UMKM sangat membantu dalam mendorong meningkatkan perekonomian nasional maupun global. Selain itu pemanfaatan teknologi dalam kreatifitas hasil inovasi suatu produk UKM bisa lebih beragam dan multifungsi, sehingga produk yang dihasilkan UMKM lokal bisa dikenali khalayak internasional.
Pengantar Manajemen Usaha - 153 BAB 11 DISTRIBUSI BARANG
154 - Pengantar Manajemen Usaha A. Pengertian Distribusi Kegiatan pemasaran membentuk bagian dari Distribusi. Distribusi menggambarkan bagian dari Aktivita promosi yang tujuannya untuk memudahkan distribusi barang dan jasa kepada pengguna atau pemakaiannya sebanding dengan yang di perlukan pengguna saluran ini merupakan kegiatan penting agar produk dari penghasil barang bisa sampai ke tangan pengguna dengan cepat atau tepat. Dengan adanya penyalur ini konsumen akan cepat memperoleh produk meskipun lokasi pabrik/produsen sangat jauh dengan keberadaan masyarakat (Jumiati & Sugiarto, 2003). Saluran Distribusi harus dilakukan dengan efisien karena dampaknya akan langsung dirasakan pada penjualan. B. Bentuk Saluran Distribusi Jenis saluran distribusi yaitu : 1. Distribusi Langsung Metode yang secara tepat dilakukan antara Produsen dan konsumen Saluran distribusi langsung membentuk mode penyaluran yang dikerjakan secara langsung oleh produsen kepada konsumen dengan tidak melibatkan perantara, contohnya petani aktif memasarkan hasil pertanian langsung kepada konsumen 2. Distribusi Semi Langsung Kegiatan penyalur dengan sistem distribusi dari pembuat atau penghasil kepada pengguna melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari produsen
Pengantar Manajemen Usaha - 155 Contohnya ,: Melakukan penjualan buku dari penerbit buku ,dan ada sales yang menjual bukunya dan sampai ke tangan pengguna (sekolah, siswa, mahasiswa, lembaga akademik). 3. Distribusi Tidak Langsung merupakan penyaluran dari produsen ke pengguna dengan melalui pemasok, agen,broker , komisioner, dan pedagang kecil yang sebagai perantara. Misalnya :pabrik Rokok memesarkan produk rokok kepada konsumen melalui beberapa pemasok atau sales terlebih dahulu. Kegiatan saluran distribusi dapat digolongkan menjadi dua golongan yakni pedagang dan perantara khusus. 4. Pedagang Pedagang adalah individu yang melakukan kegiatan berdagang dan memasarkan kembali suatu barang tanpa mengubah bentuknya untuk mendapatkan keuntungan dari pembeli . Macam macam Pedagang, yakni: a. Pedagang besar (Grosir): pedagang merupakan kegiatan transaksi pembelian suatu komoditas dalam jumlah yang besar dan menjual kembali komoditas tersebut kepada pedagang lain. b. Pedagang eceran (Retailer):orang yang melakukan kegiatan jual beli yaitu membeli suatu produk dari
156 - Pengantar Manajemen Usaha penjualan produk secara langsung kepada pengguna akhir dalam partai kecil. 5. Perantara Khusus Apabila prduk tidak laku terjaual maka tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab perantara kusus yang tugasnya sama seperti penjual. Beberapa macam Perantara khusus yakni: a. Agen (Dealer): seseorang atau badan usaha yang diberikan wewenang atau kuasa untuk mewakili serta bertindak atas nama badan usaha b. Broker (Makelar): personal atau perusahaan yang membeli produk dari produsen atau distributor untuk dijual kembali oleh agen c. Komisioner : adalah orang yang melakukan penjualan produk milik pemerintah atau orang lain dengan menerima imbalan dari keuntungan d. Eksportir: kegiatannya penjualan suatu produk ke luar negeri. e. Importir ,merupakan transaksi jual beli komodite dari luar negara ke dalam negeri. C. Tujuan Saluran Distributor Distribusi Distributor dapat diartikan sebagai penyaluran atau perpindahan barang jasa dari produsen ke konsumen , Nur, dan Indra (2017) dan tujuannya adalah :
Pengantar Manajemen Usaha - 157 1. Pengedaran barang dan Jasa Kepada pelanggan Kegiatan distribusi mempunuai tujuan utama adalah pengedaran barang dan jasa kepada konsumen. jika barang dan jasa yang didistribusikan tidak sesuai ,tidak tepat waktu sampai kepada konsumen, maka nama suatu perusahaan itu bisa menjadi kurang baik. Untuk itu perusahaan harus menjaga kepuasan konsumen dengan memilih kegiatan distribusi yang baik. 2. Memberikan Jaminan Proses Produksi Dengan adanya penyalur,maka perusahaan mempunyai tujuan untuk memberikan perlindungan kualitas barang dan pengiriman tepat waktu kepada konsumen. Oleh karena itu , perusahaan harus bertanggungjawab atas suatu proses produksi yang berjalan sesuai harapan konsumen , sehingga barang dan jasa yang diterima membuat konsumen puas dan percaya . 3. Menjaga dan Mengembangkan Kualitas Produksi Kualitas produk merupakan Tujuan dari kegiatan penyalur ini dan memberikan keyakinan kepada konsumen ,untuk itu produk akan selalu berkwalitas dan dikembangkan dengan baik.sehingga konsumen tidak berpindah ke produk lain ,dan perusahaan harus mempertahankan dan memahami keinginan konsumen. 4. Meningkatkan Nilai Jual Suatu Hasil Produksi Tujuan dari kegiatan ini tidak hanya menyalurkan barang dan jasa, tetapi kegiatan ini juga memiliki tujuan lainnya yaitu meningkatkan nilai jual suatu hasil barang. jika jarak tempuh didistribusi semakin jauh maka
158 - Pengantar Manajemen Usaha semakin meningkat nilai jual barang tersebut ,Maka dapat di simpulkan bahwa jarak semakin jauh dalam pengiriman produk , maka semakin mahal harga dari produk tersebut. 5. Menjaga Kestabilan Ekonomi Kegiatan perekonomi suatu negara dapat di pengaruhi oleh adanya lancer tidaknya kegiatan penyalur ,Apabila kegiatan penyalur ini dapat berjalan dengan lancar, maka dapat dipastikan adanya perekonomi yang setabil, D. Fungsi dan Tugas Pokok Distribusi Distribusi atau Penyalur merupakan serangkaian kegiatan pemasaran dalam organisasional yang bertugas mempermudah dan memperlancar pengirman barang dan jasa sehingga sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna ,fungsi distribusi yaitu: 1. Pengangkutan (Transportation) Proses pengangkutan menggunakan transportasi ini dilakukan untuk mengatasi jarak antara tempat pembuat ke jangkauan pengguna 2. Penjualan (Selling) Pemasaran barang dilakukan dengan tujuan menjual barang dan jasa dari tangan pembuat ke pengguna, sehingga konsumen bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Pengantar Manajemen Usaha - 159 3. Pembelian (Buying) Konsumen melakukan transaksi belanja maka terjadi Penjualan barang dan jasa . untuk memenuhi kebutuhan hidupnya orang melakukan pembelian karena mereka mbutuhkan barang atau jasa . 4. Penyimpanan (Storing) Produk –produk tersebut di simpan terlebih dahulu di dalam gudang ,Sebelum produk disalurkan ke tangan konsumen,. Dengan tujuan konsumen menerima produk tersebut dengan tetap aman dan utuh. 5. Standarisasi Kualitas Barang ketentuan mutu,jenis dan ukuran produk yang akan di beli selalu diingikan oleh Konsumen sesuai dengan ekspektasi. Untuk itu, barang yang akan diperjual belikan tersebut diperlukan adanya standar baik itu ukuran,kwalitas dan jenis, hal tersebut dilakukan supaya produk yang akan didistribusikan sesuai dengan harapan konsumen. 6. Penanggung Risiko Dalam proses penyaluran, Barang yang didistribusikan bisa mengalami kerusakan bahkan jatuh dan pecah.jika hal tersebut terjadi pada saat proses distribusi maka distributor yang bertanggungjawab dan melakukan ganti rugi.
160 - Pengantar Manajemen Usaha E. Faktor Pengaruh Kegiatan Distribusi Ada 4 faktor yang memengaruhi pemilihan saluran distribusi, yaitu : 1. Pasar Adanya pasar yang dapat dilihat dari jumlah pembeli potensial, adanya pasar konsumen, konsentrasi geografis, jumlah pesanan, tingkah laku pembeli dan lain sebagainya. 2. produk Terdiri dari jumlah unit, besar dan berat produk, jenis produk, produk standard dan produk pesanan serta luas lini produk yang di tawarkan dari penjual kepada pembeli 3. Perusahaan Terdiri dari ruang gerak perusahaan,kemampuan perusahaan dan pengalaman manajerial ,finansial perusahaan, pengendalian yang dapat diberikan oleh produsen 4. Perantara Perantara memberikan fasilitas yang baik , sikap perantara terhadap setrategi produsen, kwantitas penjualan, dana yang dikeluarkan dan komitmen perantara terhadap barang yang disalurkannya. (Rosmita et al., 2018)
Pengantar Manajemen Usaha - 161 F. Faktor-faktor idstribusi yang dipertimbangkan: 1. Perantara memberikan fasilitas yang memadahi (misalnya dengan menyediakan fasilitas penyimpanan) maka produsen akan mau memakai menjadi penyalur. 2. Penghubung sebagai penyalur, dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan gagasan tentang barang baru. 3. Dengan Biaya atau membayar penyaluran barang dengan harga lebih murah yaitu dengan memanfaatkan perantara, maka hal ini menjadi pilihan untuk memilih penyalur. 4. Produsen mempunyai kebijakan yang harus di penuhi oleh perantara ,yaitu perantara sanggup menanggung biaya kejadian di luar perkiraan ,misalnya seperti risiko jatuhnya harga,jika di penuhi maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur . 5. Banyaknya pedagang sebagai Perantara yang dapat memasarkan produknya dalam kapasitas yang besar untuk jangka waktu lama.(Setiawan, 2017) G. Strategi Distribusi Para distribusi menerapkan banyak metode distribusi yang biasanya diterapkan. Pemilihan metode atau strategi distribusi dapat di pilih tergantung pada produk yang akan dijual agar bisa sampai ke target pasar :
162 - Pengantar Manajemen Usaha 1. Distribusi Intensif Strategi yang sering digunkan di berbagai perusahaan contohnya seperti Pepsi, pasta gigi, koran, sabun, doritos, dan produk lainnya. Distribusi insentif merupakan strategi yang digunkana untuk memastikan stok produk secara luas. Model distribusi ini sangat menguntungkan karena metode distribusi ini adalah metode untuk menaikkan angka penjualan. Dengan Cara produsen bisa melakukan investasi di lokasi produk yang lebih terjamin sehingga angka penjualan akan semakin meningkat lebih tinggi 2. Distribusi Selektif metode yang biasanya digunakan untuk produkproduk kelas atas. produk produk tersebut akan dikirimkan ke sebuah gerai besar, strategi ini merupakan strategi tepat untuk konsumen yang konsumsif atau suka belanja. Kelebihan dari menggunakan metode ini adalah cakupan pasar lebih optimal. Dan untuk perusahaan baru juga bisa menerapkan metode ini sebagai sarana uji coba apakah akan memperoleh hasil yang maksimal atau tidak. 3. Distribusi Lengkap Yaitu penyalur tunggal yang pola penyaluran yang hanya memanfaatkan penyalur yang sangat terbatas kwantitasnya. untuk satu wilayah tertentu. Contoh: sebuah pedagang mobil. Bentuk penyalur eksklusif ini pada umumnya berjalan efektif untuk menyalurkan barang mewah yang bersifat khusus.(Nurani & Wuryanto, 2014)(Setiawan, 2017)
Pengantar Manajemen Usaha - 163 H. Konflik Saluran Distribusi Dalam saluran distribusi ada beberapa konflik yang kerap terjadi yakni: 1. Konflik Horizontal Perantara tingkat distribusi sering mengalamai kejadian ini. Pemicunya adalah tradisi adanya para perantara yang menyediakan rupa rupa produk dengan menambah macam produk penjualan . Misalnya, saat ini , sebuah pasar swalayan menambah ragam produk dengan menjual obat obatan dan make up sehingga menyebabkan pengecer lain merasa tersaingi. 2. Konflik Vertikal Biasanya kontradiksi terjadi antara pedagang besar dengan produsen atau konflik antara pengecer dengan produsen. a. Pedagang besar dengan Produsen Konflik beberapa factor misalnya adanya perbedaan pandangan antara masing-masing pihak. b. Produsen dengan pengasong Kontradiksi ini biasanya muncul karena antara kedua pihak merasa berkepentingan dan memiliki “senjata” dalam menyalurkan produk ke tangan konsumen akhir.(Setiawan, 2017)
164 - Pengantar Manajemen Usaha I. Evaluasi Saluran Distribusi 1. Dalam menentukan saluran distribnbusi melihat dari biaya yang harus dikeluarkan, data yang diperlukan adalah penjelasan biaya utama dan sub biaya utama. Komposisi biaya terdiri dari biaya pemasaran ,prasarana ,penjualan ,keuangan dan pengangkutan. 2. Seberapa cepat produk sampai kepada konsumen. Cakupan pasar yang menggambarkan laporan outlet di area distribusi secara maksimal seperti pada pedagang grosir , rpengecer , dan pasar moderen 3. Yang di harapkan pelanggan layanan tipe spesifik. saluran pemasaran yaitu tingkatan pembelian, durasi tunggu, tempat yang menyenangkan , ragam produk, dan dukungan. 4. Perusahaan melakukan Aliran informasi dengan konsumen . Informasi meliputi kegiatan pesaing, produk baru dari pesaing, sikap pelanggan terhadap pengoperasian perusahaan dan competitor , faktorfaktor keberhasilan lini produk tertentu.(Dewantari, 2018)
Pengantar Manajemen Usaha - 165 DAFTAR PUSTAKA Aboagye-Otchere, F., & Boateng, P. Y. (2023). Financing decision, ownership type and financial performance of listed nonfinancial companies in Ghana. Cogent Business & Management, 10(1), 2170070. Amaliyah, F., & Herwiyanti, E. (2020). Pengaruh keputusan investasi, ukuran perusahaan, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan sektor pertambangan. Jurnal Penelitian Ekonomi Dan Bisnis, 5(1), 39-51. Ardatiya, E., Kalsum, U., & Kosim, B. (2022). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen Bisnis Dan Keuangan, 3(2), 71-82. Agus Sunarya Sulaeman, & Rizky Ridho Dwinanda. (2021). Manajemen Kas Pemerintah: Implementasi Kartu Kredit Pemerintah dalam Pembayaran Belanja Negara. Jurnal Riset Dan Aplikasi: Akuntansi Dan Manajemen, 5(2), 187– 198. https://doi.org/10.33795/jraam.v5i2.005 Apriyanti, M. E. (2018). Pentingnya Kemasan terhadap Penjualan Produk Perusahaan. Sosio E-Kons, 10(1), 20. https://doi.org/10.30998/sosioekons.v10i1.2223 Astuti, R. P. (2017). Model Manajemen Kas. Astuti, T. P., & Herawati, N. (2022). Sistem Pengendalian Internal Kas dan Setara Kas UKM di Era New Normal. Jurnal Abdimas, 5(2), 262–269.
166 - Pengantar Manajemen Usaha Bodie Zvi, Kane Alex, & Marcus Alan. (2019). Dasar-Dasar Investasi. Salemba empat. Brigham, E., & Houston, J. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (11th ed.). Salemba empat. BATKOVSKIY, A. M., SEMENOVA, E. G., TROFIMETS, V. Y., TROFIMETS, E. N. & FOMINA, A. V. 2017. Statistical simulation of the break-even point in the margin analysis of the company. Journal of Applied Economic Sciences, Romania: European Research Centre of Managerial Studies in Business Administration, 12, 558. Bringham, Eugene F& Houston, Joel F. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Candra Wijaya, D., & Rifa’i, M. (2016). Dasar Dasar Manajemen Mengoptimalkan Pengelolaan Organisasi Secara Efektif dan Efesien. In Perdana. http://repository.uinsu.ac.id/2836/ CAFFERKY, M. E. 2010. Breakeven Analysis: The definitive guide to cost-volume-profit analysis, Business Expert Press. Dewantari, A. (2018). Penerapan Saluran Distribusi Pada Perusahaan Pt. Tirta Marwah Mandiri. Jurnal Manajemen Dan Start-Up Bisnis, 1(2), 217-. https://journal.uc.ac.id/index.php/performa/article/view File/686/602 Dr. Abdul R. Saliman, S.H., M.M. 2015. Hukum Bisnis untuk Perusahaan : Teori dan Contoh Kasus. Prenadamedia Group, Jakarta. Fuad M, Chistine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus, Y.E.F. 2006. Pengantar Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Pengantar Manajemen Usaha - 167 Fitiriawati, F. D., Wulandari, R., & Sari, A. R. (2021). Analisis Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi, 9(1). Gendalasari, G. G., & Riyadi, R. (2022). Manajemen Keuangan (Laporan Keuangan Sederhana Umkm). Jurnal Pengabdian Mandiri, 1(9), 1761-1770. Hanafi, Mamduh. 2018. Manajemen Keuangan. 2nd ed. Yogyakarta: BPFE. Husnan Suad. 1996. Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan(Keputusan Jangka Pendek). Yogyakarta: BPFE. Hanim, L. (2018). UMKM (Usaha Mikro, Kecil, & Menengah) & Bentuk-Bentuk Usaha. In Hak cipta dilindungi Undangundang All Rights Reserved. UNISSULA PRESS. Henry. 2020. Hukum Bisnis. PT Grasindo, Jakarta Hamidah, L., & Ramdani, E. (2023). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan:(Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021). Jurnal Akuntansi Barelang, 7(2), 37-47. Hidayat, Wastam Wahyu. 2018. Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia. Hapsari, A. A. (2015). Growth Opportunity, Cash Flow. Manajemen Bisnis Indonesia, 3, 97–112. Ilmiah, D. (2019). Optimalisasi Asset Wakaf Melalui Sukuk Wakaf di Indonesia. JESI: Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia,
168 - Pengantar Manajemen Usaha IX(2), 138–146. https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JESI/article/vie w/1251.%0Ahttp://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JESI/ article/view/1251 Indriyani, Retno, A. H. S. (2017). Pengaruh Investment Opportunity Set (Ios) Dan Leverage Terhadap Cash Holdings Dengan Dividend Payment Sebagai Variabel Moderasi. Diss. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis. Indarto, I., & Santoso, D. (2021). Mediation Effects of Internal Financial Decisions and Company Performance on the Relationship of Macroeconomic Factors and Market Reactions. Journal of Management and Business Environment (JMBE), 3(1), 53-69. Jony, J. (2020). Analisis Current Ratio, Debt to Equity, Firm Size dan Working Capital terhadap Return on Equity pada Perusahaan Transportasi. Owner: Riset dan Jurnal Akuntansi, 4(2), 246-256. Jumiati ;Sugiarto, T. (2003). Analisis Pengaruh Harga Dan Saluran Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Bisnis Wilayah Banjarbaru Pada Pt. Indomarco Adi Prima Cabang Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 3(3), 311–324. Khairunnisa dkk, I. (2022). USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM). PT Global Eksekutif Teknologi. Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. LOHMANN, R. A. 1976. Break-even analysis: tool for budget planning. Social Work, 21, 300-307.
Pengantar Manajemen Usaha - 169 Laksana, B. Kajian Dampak Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2003-2010. Jurnal Pendidikan Akuntansi & Keuangan, 1(1), 1-12. Makmur, Rakhmat. 2018. Manajemen E- Commerce. Bandung: Informatika. Mustafa, Said Insya. 2018. Reformasi Lembaga Keuangan Usaha Mikro Menuju Pola Syari’ah. Malang: Empat Dua. Mamduh, H. (2012). Manajemen Keuangan (5th ed.). BPFEYOGYAKARTA. M. Setiadi Hartoko. (2017). Aset Tetap ( Studi Kasus di PT IFCA Property365 Indonesia). Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, 5(1), 122–128. Muhammad Sabiq Hilal Al Falih, Reza Muhammad Rizqi, N. A. A. (2019). Pengelolaan Keuangan Dan Pengembangan Usaha Pada Usaha Mikro Kecil Menengah. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, Vol.2 No.(1), 2. Mulyadi. (2013). Sistem Akuntansi (ketiga). Salemba Empat. Nurani, & Wuryanto, T. (2014). Analisis saluran distribusi selektif agen dan sub agen terhadap volume penjualan. Jurnal Uiversitas Tulungagung Bonorowo, 1(2), 23–34. Octavia, S., Kusmintarti, A., & Budiprayitno, B. (2022). Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Deviden sebagai Determinan Nilai Perusahaan. Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen, 6(1). Ompusunggu, D. P., & Irenetia, N. (2023). Pentingnya Manajemen Keuangan Bagi Perusahaan. CEMERLANG: Jurnal Manajemen dan Ekonomi Bisnis, 3(2), 140-147.
170 - Pengantar Manajemen Usaha Panuju, Redi. 2021. Komunikasi Pemasaran. Pemasaran Sebagai Gejala Komunikasi, Komunikasi Sebagai Strategi Pemasaran. Jakarta: Kencana. Priansa, Donni Juni. 2017. Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Era Media Sosial. Bandung: CV Pustaka Setia. Purnomo, Rochmat Aldi. 2016. Ekonomi Kreatif Pilar Pembangunan Indonesia. Nulisbuku.com Presiden Republik Indonesia, L. N. R. I. T. 2004 N. 5. (2006). Indische Comptabiliteitswet. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, 1–61. PSAK No.16. (2015). PSAK 16 2015 Tentang Aset Tetap. Dewan Standar Akuntansi Keuangan, 16(1), 1–12. www.iaiglobal.or.id Purwanti, D. (2021). Determinasi Kinerja Keuangan Perusahaan: Analisis Likuiditas, Leverage dan Ukuran Perusahaan (Literature Review Manajemen Keuangan). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(5), 692-698. Ruscitasari, Z., Nurcahyanti, F. W., & Nasrulloh, R. S. (2022). Analisis Praktik manajemen Keuangan UMKM di Kabupaten Bantul. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(4), 1375-1382. Ritonga Ali Ummar. 2020. Hukum Perusahaan dan bentuk – bentuk perusahaan di Indonesia. Guepedia Rahmawaty, A., Pantjolo Giningroem, D. S. W., Vikaliana, R., & Wahyu Setyawati, N. (2021). Analisis Penyusutan Aktiva Tetap dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan pada PT Aneka Gas Industri. Neraca : Jurnal Akuntansi
Pengantar Manajemen Usaha - 171 Terapan, 2(2), 92–98. https://doi.org/10.31334/neraca.v2i2.1488 Ramadhanti, R. A. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Struktur Aset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di BEI 2013-2017). Repository Universitas Hayam Wuruk PERBANAS. http://eprints.perbanas.ac.id/4626/ Rochmaniah, S. A. (2020). Mengenal Manajemen Kas. Eprints.Umsida.Ac.Id, 1–17. Rosmita, Putri, M. A., & Rosmayani. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) (Survei Pada Kue Bangkit “Syempana” Di Kota Pekanbaru). Jurnal Valuta, 4(2502–1419), 116–137. Setiawan, R. I. (2017). pengaruh iklan dan merk sepeda motor terhadap minat pembeli. Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi, 3(2), 57–68. Sirait, R. (2021). Pengaruh Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas. Repository Universitas HKPB Nommensen. https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/5932 Standar, & Pemerintahan, A. (2021). Akfin. Supiyadi, D., Rohani, D. D., Dodi, D., & Kurniawati, R. (2021). Pengaruh Working Capital Management Terhadap Profitabilitas Perusahaan: Literatur Review. Jurnal Digital Bisnis, Modal Manusia, Marketing, Entrepreneurship, Finance, & Strategi Bisnis (DImmensi), 1(1), 27-40.
172 - Pengantar Manajemen Usaha Sri, H., Sukesi, & Kanty, H. (2019). Manajemen UMKM dan Koperasi: Optimalisasi Ekonomi Masyarakat Pesisir Pantai. Unitomo Press, 1, 1–245. Sulfati, A. (2018). Efektivitas Pengembangan Usaha Mikro di Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi Dan Bisnis, 2(2), 59–69. Susila, M. P., & Prena, G. D. (2019). Pengaruh Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden, Profitabilitas Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. JAK (Jurnal Akuntansi) Kajian Ilmiah Akuntansi, 6(1), 80-87. Tia Saptianti Agustina, & Helliana. (2023). Pengaruh Perputaran Aset dan Likuiditas terhadap Profitabilitas. Jurnal Riset Akuntansi, 11(1), 17–22. https://doi.org/10.29313/jra.v3i1.1763 Tuti Hermelinda, Upi Niarti, Nia Natalia, M. (2022). Analisis Penerapan Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Pt. Lancar Abadi Sekawan Curup. Jurnal Saintifik, 19(2), 49–54. Undang – undang no 3 tahun1982 tentang wajib daftar perusahaan Utami Putu Devi Yustisia. 2020. Pengaturan pendaftaran badan usaha bukan badan hukum melalui system administrasi badan usaha. Jurnal komunikasi hukum. Vol 6 no 1 : pp 1-19 Ulfi Jefri dan Ibrohim. 2021. Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Ekonomi Kreatif di Kecamatan Puloampel Kabupaten Serang Banten.
Pengantar Manajemen Usaha - 173 Jurnal Manajeman STIE Muhammadiyah Palopo Vol 7 No. 1 Juli 2021. Weston, J. dan Eugene F Brigham. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. 11th ed. Jakarta: Salemba Empat. Wati, T. A., Anjani, H. P., IJ, L. R., Sinaga, L. F., & Minallah, N. (2022). Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 5(1), 50-55. WALTHER, L. M. & SKOUSEN, C. J. 2009. Managerial and cost accounting, Bookboon. Wardiyah, Mia Lasmi. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: CV: Pustaka. Setia. Wijaya, A. L. (2012). Pengaruh komponen working capital terhadap profitabilitas perusahaan. Jurnal Dinamika Akuntansi, 4(1). Yunita, R. A., Hani, S., Astuty, W., & Sari, E. N. (2022). Pengaruh Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dimediasi Oleh Return On Asset. Jurnal Akuntansi, 11(2), 142-156. Yupitasari, D., Nurhayati, I., & Prasetyowati, R. A. (2019). Analisis Pengelolaan Kas Optimal Dengan Metode Baumol Dan Miller-Orr. Manager : Jurnal Ilmu Manajemen, 2(1), 170. https://doi.org/10.32832/manager.v2i1.1875 Zagoto, R., & Gohae, A. S. (2021). ANALISIS PERSEDIAAN KAS MINIMUM UNTUK MENJAGA LIKIUDITAS DAN PROFITABILITAS DI PT. MAYORA INDAH Tbk. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Nias …, 5(1). https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/JEB/article/view/2 56%0Ahttps://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/JEB/article/
174 - Pengantar Manajemen Usaha download/256/208 https://infobanknews.com https://www.hubster.co.id https://www.gramedia.com/literasi/strategi-pengembanganusaha/ Source Url: https://www.bps.go.id/indicator/13/1962/1/posisikredit-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm-sup-1- sup-pada-bank-umum-.html https://money.kompas.com/read/2022/01/19/051518426/pengertia n-umkm-kriteria-ciri-dan-contohnya
Pengantar Manajemen Usaha - 175 TENTANG PENULIS Alamsyah Agit, SE., M.Si Penulis memiliki ketertarikan dalam bidang ekonomi, didorong oleh orang tua penulis merupakan seorang wirausaha, dari sini ketertarikan penulis akan dunia bisnis dan ekonomi mulai tumbuh. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dan berhasil menyelesaikan studi S1 di prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Parepare pada tahun 2018. Kemudian, penulis menyelesaikan studi S2 di prodi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia Penulis memiliki keahlian di bidang ekonomi pembangunan terutama dalam sub bidang perencanaan pembangunan. Untuk memberikan kontribusi secara ilmiah penulis berkarir sebagai dosen, penulis pun aktif sebagai peneliti dibidang kepakarannya tersebut. Beberapa penelitian yang telah dilakukan didanai oleh internal perguruan tinggi. Selain bidang ekonomi pembangunan, penulis juga berkolaborasi dengan dosen dan peneliti lain dalam bidang ekonomi dan bisnis serta social sciences, namun bidang yang sangat diminati oleh penulis adalah bidang ekonomi industri. Walaupun baru memulai penulis juga aktif menulis buku dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara yang sangat tercinta ini. Email Penulis: [email protected]
176 - Pengantar Manajemen Usaha I Putu Dharmawan Suryagita Susila Putra, S.E.,M.M. Penulis menempuh Pendidikan pendidikan S1 Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, dan menempuh pendidikan S2 Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Saat ini penulis berprofesi menjadi dosen di prodi Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tabanan, yang beralamat di Jl. Wagimin No.8, Kediri, Kecamatan. Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Gilang Kharisma Putra Lahir di Kabupaten Blora 16 Maret 1994, menamatkan program Sarjana Manajemen pada 2018 dari Universitas Semarang, serta program Magister Manajemen pada 2020 dari almamater yang sama yaitu Universitas Semarang. Saat ini aktif sebagai dosen program studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Selamat Sri dengan mengampu mata kuliah seperti: metodologi penelitian, seminar manajemen, statistika 1, statistika 2, kewirausahaan, manajemen operasional 1, manajemen operasional 2 dll. Selain mengajar, juga merupakan kepala Gugus Penjaminan Mutu Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Selamat Sri. Pada Semester Genap tahun tahun ajar 2022-2023 terpilih menjadi salah satu Dosen Pendamping Lapangan Kampus Mengajar batch 5, program nasional bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka dibawah naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Pengantar Manajemen Usaha - 177 Fanniya Dyah Prameswari Lahir di Semarang pada tanggal 15 Juni 1992. Ia melanjutkan ke bangku perkuliahan dengan mengambil pendidikan S1-Akuntansi di Universitas Diponegoro Semarang dan lulus pada tahun 2014. Selanjutnya ia melanjutkan untuk kuliah program Pendidikan Profesi Akuntansi di Universitas Diponegoro Semarang. Selama melanjutkan kuliah profesinya, ia juga bekerja pada sebuah perusahaan media di kota Semarang. Selesai mengenyam bangku kuliah pendidikan profesi akuntansi, ia melanjutkan pendidikan S1-Manajemen di STIE Widya Manggala dan S2-Magister Manajemen di Universitas Diponegoro dengan konsentrasi manajemen keuangan. Saat ini ia bekerja sebagai dosen program studi Manajemen di Universitas Widya Husada Semarang. Umi Hani, S.H.I., M.M. Lahir di kendal 07 Oktober 1978 . menyelesaikan D-1 Akuntansi perpajakan di STEKOM Semarang, S1Fakultas Sayariah jurusan Ahwal Al Syahsiyah si UIN Walisongo Semarang. S2 pada program Magister Manajemen di SETIPARI Semarang. Saat ini sebagai dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Selamat Sri (UNIS). Penulis juga memiliki latar belakang pengalaman kerja sebagai penyuluh agama Non-PNS, pengelola dan kabag keuangan di Yayasan Wakaf Selamat Rahayu Kendal Jawa Tengah.
178 - Pengantar Manajemen Usaha Mahfud Nugroho Lahir di Batang, 29 Maret 1992. Anak pertama dari tiga bersaudara. Mengambil studi S1 Ekonomi Syariah di UIN Abdurahman Wahid Pekalongan dan S2 Manajemen di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pernah memiliki pengalaman kerja sebagai penyiar radio di stasiun radio swasta yaitu di MFM Batang dan POPFM Pekalongan selama kurang lebih enam tahun. Pernah mengajar sebagai Dosen di Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta (ASDI), staff administrasi HRD dan Investasi di Dana Pensiun PT Antam, Staff Inventory di PT Nawakara PLTU Batang dan saat ini mengajar sebagai Dosen di Universitas Selamat Sri. Menyukai beberapa hobi seperti olahraga, menyanyi, traveling dan adventure. Selain mengajar juga aktif sebagai voice over talent dan content creator. Fitria Yuni Astuti Lahir di Kendal, 29 Juni 1985. Menempuh Pendidikan S1 pada program studi Manajemen di Universitas Islam Sultan Agung Semarang . Pendidikan S-2 pada program magister Manajemen di Universitas Diponegoro Semarang. Saat ini penulis berprofesi sebagai Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Universitas Selamat Sri (UNISS).Penulis juga aktif sebagai reviewer dalam sebuah jurnal nasional.Penulis melakukan riset dibidang Manajemen, Enterpreuneurship dan Finance.
Pengantar Manajemen Usaha - 179 Nurul Aziz Pratiwi, S.E., M.M Lulus Pendidikan Sarjana Manajemen di STIE Ekuitas Bandung pada tahun 2012, lulus Magister Manajemen Universitas Widyatama Bandung pada tahun 2020 dengan konsentrasi Manajemen Operasional. Saat ini sebagai dosen tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Maju (UIMA) Jakarta dan juga menjadi Tutor di Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka (UT). Aktif menjadi anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia cabang Jawa Barat. Sebelumnya pernah bekerja di perbankan tahun 2017 dan menjadi staf pada perusahaan brand sepatu Nike di Jawa Barat hingga tahun 2020. Dyah Purwaningrum S.E.,M.M. Dyah Purwaningrum S.E.,M.M Penulis lahir di kota Semarang Provinsi Jawa Tengan .menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas 17 Agustus 1945 Pada Tahun 1993, pada tahun 2012 menyelesaikan pendidikan Strata dua Magister Manajemen di Universitas 17 Agustus 1945. Mulai menjadi dosen tahun 2012 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Widya Husada Semarang (sekarang Universitas Widya Husada Semarang ) dan Kepala Bidang Keuangan (1997 -2010). Ka.Humas STIKES Widya Husada Semarang (2010-2015). Wakil ketua III STIKES Bidang Kemahasiswaan (tahun 2015-2020)Tahun 2020- sekarang menjadi Dosen dan Ka.Prodi Manajemen Program Sarjana Universitas Widya Husada Semarang.
180 - Pengantar Manajemen Usaha Arum Pujiastuti, S.Tr.E., M.Sc. Penulis lahir di Kendal, 9 Agustus 1996. Penulis menempuh Pendidikan D-4 Analis Keuangan di Politeknik Negeri Semarang dan lulus tahun 2018. Selanjutnya, penulis melanjutkan studi magister di National Yunlin University of Science and Technology, Taiwan dengan bidang studi Finance lulus tahun 2021. Saat ini penulis berkarir sebagai dosen di program studi S1 Akuntansi di Universitas Selamat Sri, Kendal, Jawa Tengah. Adapun specialty bidang studi penulis yaitu pada corporate finance. Rahmat Aji Nuryakin SE, MM. Penulis adalah seorang Dosen Tetap Prodi Perbankan Syari’ah di STAI Pelita Nusa Kab. Bandung Barat. Selain mengajar penulis masih aktif bekerja disalah satu Perusahaan Swasta yang bergerak dibidang Rotogravure di Cikarang Barat Kab. Bekasi Provinsi Jawa Barat. Serta masih aktif sebagai Tutor Tuton Di Universitas Terbuka, Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen. Menulis dalam salah satu bab dalam buku ini, berjudul “Strategi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Era Digital”, merupakan tulisan pertama penulis dalam menulis buku, sebelumnya ada beberapa jurnal ilmiah yang telah dipublikasikan, salah satunya berjudul “Sertifikasi Halal Industri
Pengantar Manajemen Usaha - 181 pada Produksi Barang Gunaan Kemasan (Packaging) di PT. Indonesia Toppan Printing” (2023), yang dimana penulis meneliti ditempat penulis bekerja di Perusahaan Swasta. Walaupun latar belakang pendidikan penulis merupakan seorang Sarjana dan Magister bidang Manajemen Pemasaran tetapi penulis sangat tertarik dengan cabang ekonomi lainnya terutama tentang Ekonomi Syari’ah yang dimana penulis mengajar di salah satu kampus yang memiliki prodi Perbankan Syari’ah yang dituntut untuk mendalami tentang Manajemen Keuangan Syari’ah sehingga penulis tak henti untuk terus belajar lagi untuk menambah Khazanah Keilmuan tentang Perekonomian Islam.
182 - Pengantar Manajemen Usaha