PENGANTAR ILMU HUKUM
Pengantar Ilmu Hukum Copyright© PT Penerbit Penamuda Media, 2024 Penulis: Diah Pudjiastuti, S.H., M.,H ISBN: 978-623-8586-63-9 Desain Sampul: Tim PT Penerbit Penamuda Media Tata Letak: Enbookdesign Diterbitkan Oleh PT Penerbit Penamuda Media Casa Sidoarium RT 03 Ngentak, Sidoarium Dodeam Sleman Yogyakarta HP/Whatsapp : +6285700592256 Email : [email protected] Web : www.penamuda.com Instagram : @penamudamedia Cetakan Pertama, Juni 2024 xii + 195, 15x23 cm Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin Penerbit
v Kata Pengantar Assalamualaikum Wr Wb Alhamdulilahirobilalamin. Puja yang sempurna dan puji yang hakiki kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas izin dan rahmat-Nyalah buku ajar Pengantar Hukum Indonesia dapat disusun dan diterbitkan. Perkembangan sosial, budaya, teknologi dan ekonomi di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Oleh karenanya peran hukum merupakan hal yang wajib kita pahami dalam kancah pergaulan hidup agar terwujud pergaulan hidup yang beradab dan teratur. Buku ini disusun dalam 14 bagian yang mencakup berbagai aspek penting dalam studi hukum. mulai dari definisi dan ruang lingkup ilmu hukum, peran hukum dalam kehidupan manusia, hingga pembahasan tentang berbagai cabang hukum dan proses penemuan hukum. Setiap bagian diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang berbagai aspek hukum di Indonesia. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan masukan dalam penyusunan buku ini. Semua kontribusi dari berbagai pihak sangat berarti dalam kesuksesan penyusunan buku ini. Penulis juga dengan tulus
vi mengharapkan kritik dan saran demi pengembangan ilmu hukum yang lebih baik di masa depan. Demikianlah kata pengantar ini penulis sampaikan, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin memperdalam pemahaman tentang hukum di Indonesia. Bandung, April 2024 Penulis
vii Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................. v Daftar Isi ................................................................... vii BAB 1. Definisi dan Ruang Lingkup Ilmu Hukum ................. 1 A. Pengertian dan Makna Ilmu Hukum .............................2 B. Lingkup dan Batasan Ilmu Hukum................................6 Rangkuman ................................................................... 18 Evaluasi......................................................................... 19 BAB 2. Peran Hukum dalam Kehidupan Manusia ............... 21 A. Signifikansi Hukum dalam Kehidupan Individu dan Masyarakat............................................................... 22 B. Kontribusi Hukum dalam Mewujudkan Keadilan dan Ketertiban ................................................................ 26 Rangkuman ................................................................... 30 Evaluasi......................................................................... 31
viii BAB 3. Perspektif Manusia dan Komunitas dalam Konteks Hukum ............................................................ 33 A. Hubungan Antara Individu dan Masyarakat dalam Hukum .....................................................................34 B. Pengaruh Budaya dan Nilai-Nilai Sosial Terhadap Hukum37 Rangkuman....................................................................41 Evaluasi .........................................................................42 BAB 4. Lingkup Studi dan Cabang-cabang Hukum .............. 43 A. Segmentasi Ilmu Hukum: Hukum Publik, Hukum Privat, dan Lainnya ..............................................................44 B. Spesialisasi dalam Berbagai Disiplin Ilmu Hukum........56 Rangkuman....................................................................59 Evaluasi .........................................................................60 BAB 5. Masyarakat dan Prinsip Ketertiban dalam Hukum ..... 61 A. Konsep Ketertiban Sosial dalam Hukum ......................62 B. Peran Hukum dalam Menjaga Keseimbangan dan Keharmonisan Masyarakat.........................................66 Rangkuman....................................................................68 Evaluasi .........................................................................69
ix BAB 6. Tujuan Sistem Hukum ........................................ 71 A. Tujuan Utama Sistem Hukum..................................... 72 B. Kontribusi Hukum terhadap Masyarakat dan Keadilan. 78 Rangkuman ................................................................... 81 Evaluasi......................................................................... 82 BAB 7. Asas dan Metode Interpretasi Hukum .................... 83 A. Asas-Asas Hukum yang Mengatur Interpretasi dan Aplikasi Hukum ........................................................ 84 B. Metode-Metode Interpretasi Hukum........................... 91 Rangkuman ................................................................... 98 Evaluasi......................................................................... 99 BAB 8. Sumber-sumber Norma Hukum ........................... 101 A. Jenis-Jenis Sumber Hukum: Formal dan Materiil ........102 B. Hierarki Sumber-Sumber Norma Hukum...................105 Rangkuman ..................................................................109 Evaluasi........................................................................110 BAB 9. Struktur Hukum Indonesia : Hierarki Perundangundangan ........................................................ 111 A. Sistem Hukum di Indonesia: Struktur Peraturan Perundang-undangan ...............................................112 B. Pentingnya Memahami Hierarki Perundang-undangan116
x Rangkuman.................................................................. 119 Evaluasi ....................................................................... 120 BAB 10. Aliran-Aliran dalam Ilmu Pengetahuan Hukum ..... 121 A. Ragam Pendekatan dan Teori dalam Ilmu Hukum...... 122 B. Perbedaan Aliran-Aliran dalam Menafsirkan dan Memahami Hukum.................................................. 126 Rangkuman.................................................................. 130 Evaluasi ....................................................................... 131 BAB 11 . Bidang-bidang Spesialisasi dalam Studi Hukum .... 133 A. Jenis-Jenis Disiplin Ilmu Hukum............................... 134 B. Profil dan Karakteristik Bidang Spesialisasi Hukum.... 138 Rangkuman.................................................................. 141 Evaluasi ....................................................................... 142 BAB 12 . Proses Penemuan Hukum ................................ 143 A. Tahapan-Tahapan dalam Menemukan Hukum Baru... 144 B. Peran Penelitian dan Penemuan Hukum dalam Pengembangan Sistem Hukum ................................. 150 Rangkuman.................................................................. 157 Evaluasi ....................................................................... 158
xi BAB 13 . Perbandingan Sistem Hukum di Berbagai Negara .. 159 A. Karakteristik Utama Sistem Hukum di Negara-negara Berbeda...................................................................160 B. Perbedaan Pendekatan Hukum di Berbagai Sistem Hukum....................................................................163 C. Karakteristik Utama Sistem hukum di Dunia ..............166 Rangkuman ..................................................................168 Evaluasi........................................................................169 BAB 14 . Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Sistem Hukum Global dan Lokal .................................... 173 A. Pengaruh Sejarah, Budaya, dan Tradisi ......................174 B. Faktor Politik, Ekonomi, dan Sosial dalam Pembentukan Sistem Hukum .........................................................176 Rangkuman ..................................................................177 Evaluasi........................................................................178 Daftar Pustaka ........................................................... 179 Glosarium ................................................................. 183 Indeks ……………………………………………………………187 Tentang Penulis ......................................................... 195
xii
Pengantar Ilmu Hukum 1 BAB 1 Definisi dan Ruang Lingkup Ilmu Hukum
2 Pengantar Ilmu Hukum agian ini bertujuan memberikan pemahaman yang jelas kepada mahasiswa mengenai definisi dan ruang lingkup ilmu hukum. Pengertian dan makna ilmu hukum mencakup konsep dasar tentang sistem aturan yang mengatur perilaku dan hubungan dalam masyarakat. Ilmu hukum tidak hanya mempelajari peraturan-peraturan tertulis, tetapi juga meliputi norma-norma yang berlaku dan prinsipprinsip yang mengatur tata kehidupan bermasyarakat. Selain itu, lingkup ilmu hukum meliputi berbagai cabang seperti hukum perdata, hukum pidana, hukum administrasi negara, dan lain-lain. Batasan ilmu hukum mencakup ruang lingkup penelitian yang berkaitan dengan proses pembuatan hukum, implementasi, serta dampaknya terhadap masyarakat dan individu. Dengan memahami definisi dan ruang lingkup ilmu hukum secara komprehensif, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh landasan yang kuat dalam mempelajari dan mengaplikasikan ilmu hukum dalam kehidupan nyata. Pengertian ilmu hukum dapat dijelaskan dari perspektif beberapa ahli hukum yang berbeda. Berikut adalah pandangan tentang pengertian ilmu hukum menurut lima ahli: 1 Menurut John Austin, ilmu hukum adalah studi mengenai peraturan-peraturan yang diberlakukan oleh penguasa politik yang sah. Austin menekankan bahwa hukum adalah perintah yang diberikan oleh penguasa kepada masyarakat, yang ditegakkan melalui ancaman sanksi. 2 1 Sheldon Amos, The Science of Law, vol. 10 (D. Appleton, 2018). 51-52 2 Amos, Sheldon. The Science of Law. Vol. 10. (D. Appleton, 2018). 22-23 B
Pengantar Ilmu Hukum 3 Hans Kelsen mendefinisikan ilmu hukum sebagai ilmu normatif yang berusaha untuk menjelaskan dan memahami struktur hukum secara sistematis. Kelsen mengembangkan teori tentang "grundnorm" atau norma dasar yang mendasari seluruh sistem hukum. 3 Menurut Roscoe Pound, ilmu hukum adalah studi mengenai perilaku manusia dalam masyarakat yang diatur oleh otoritas yang diberikan oleh negara. Pound menekankan pentingnya aspek sosial dalam pemahaman hukum. 4 Max Weber menganggap ilmu hukum sebagai bagian dari ilmu sosial yang mempelajari struktur, fungsi, dan evolusi dari institusi hukum dalam masyarakat. Weber menyoroti hubungan antara hukum dan kekuasaan politik serta norma-norma yang mendasarinya. 5 Holmes menyatakan bahwa ilmu hukum adalah prediksi dari keputusan pengadilan. Menurut Holmes, hukum adalah interpretasi para hakim terhadap normanorma hukum yang ada, dan ilmu hukum bertujuan untuk memahami proses interpretasi ini. 6 Dengan melihat pandangan dari berbagai ahli hukum ini, kita dapat memahami bahwa ilmu hukum merupakan bidang studi yang kompleks dan melibatkan berbagai 3 Myres S McDougal, Jurisprudence for a Free Society: Studies in Law, Science and Policy (Martinus Nijhoff Publishers, 2023). 48 4 Amos, Sheldon. The Science of Law. Vol. 10. D. Appleton, 2018. 24 5 Ari Purwadi, “Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional” (Pusat Pengkajian Hukum dan Pembangunan (PPHP) Fakultas Hukum Universitas …, 2016). 49-53 6 Purwadi, Ari. “Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional.” (Pusat Pengkajian Hukum dan Pembangunan (PPHP) Fakultas Hukum Universitas …, 2016). 50
4 Pengantar Ilmu Hukum aspek, termasuk struktur, norma, interpretasi, dan implementasi hukum dalam masyarakat. Secara umum, pengertian ilmu hukum adalah studi tentang sistem aturan, norma, dan prinsip yang mengatur perilaku dan hubungan dalam masyarakat. Ilmu hukum mencakup pemahaman terhadap sumber-sumber hukum, proses pembuatan hukum, implementasi, serta penegakan hukum dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi. Lebih dari sekadar mengkaji peraturan tertulis, ilmu hukum juga melibatkan analisis terhadap prinsip-prinsip keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan sosial. Para ahli hukum mempelajari berbagai aspek hukum untuk memahami bagaimana hukum berperan dalam menjaga keteraturan dan keadilan dalam masyarakat. Selain itu, ilmu hukum juga mencakup studi terhadap peran lembaga-lembaga hukum, seperti peradilan dan legislatif, serta hubungannya dengan kekuasaan politik. Dengan memahami ilmu hukum secara komprehensif, kita dapat memahami peran dan fungsi hukum dalam mengatur kehidupan bermasyarakat dan memberikan landasan yang kuat bagi keadilan dan ketertiban. Ketika kita mempelajari ilmu hukum, terdapat beberapa makna yang terkandung dan dapat dipahami sebagai berikut: 7 1. Pemahaman Terhadap Sistem Aturan Ilmu hukum membantu kita memahami sistem aturan yang mengatur perilaku dan interaksi dalam masyarakat. Hal ini meliputi pemahaman terhadap sumber-sumber hukum, seperti undang-undang, 7 Muhamad Sadi Is and M H S HI, Pengantar Ilmu Hukum (Kencana, 2017). 61-64
Pengantar Ilmu Hukum 5 kebiasaan, preseden, dan prinsip-prinsip hukum yang berlaku. 2. Pengetahuan Tentang Hak dan Kewajiban Memahami ilmu hukum memberikan pengetahuan tentang hak dan kewajiban individu dalam masyarakat. Ini membantu mengklarifikasi apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh individu atau pihak tertentu dalam berbagai situasi hukum. 3. Penguasaan Proses Hukum Ilmu hukum memberikan pemahaman tentang proses pembuatan hukum, penegakan hukum, dan penyelesaian sengketa. Ini melibatkan studi tentang peran lembaga-lembaga hukum seperti pengadilan, kepolisian, dan badan legislatif. 4. Pentingnya Keadilan dan Keteraturan Studi ilmu hukum juga menekankan pentingnya keadilan dan keteraturan dalam suatu sistem hukum. Ilmu hukum membantu menjelaskan bagaimana hukum dapat digunakan untuk mencapai keadilan sosial dan menjaga ketertiban dalam masyarakat. 5. Penerapan Hukum dalam Kehidupan Sehari-hari Melalui mempelajari ilmu hukum, kita dapat menghubungkan teori hukum dengan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membantu kita memahami bagaimana hukum mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari bisnis, hak asasi manusia, lingkungan, hingga urusan pribadi. Dengan memahami makna-makna ini, kita dapat melihat bahwa ilmu hukum bukan hanya tentang
6 Pengantar Ilmu Hukum memahami teks-teks hukum, tetapi juga tentang memahami peran dan fungsi hukum dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Studi ilmu hukum membawa manfaat dalam memberikan landasan yang kokoh bagi penerapan keadilan, keteraturan, dan penegakan hukum dalam masyarakat. Lingkup hukum merujuk pada ruang lingkup atau cakupan dari bidang ilmu hukum yang meliputi berbagai aspek, topik, dan cabang-cabang hukum. Lingkup hukum sangat luas dan mencakup banyak hal. Berikut adalah beberapa aspek yang termasuk dalam lingkup hukum: 8 1. Hukum Publik dan Hukum Privat Hukum publik dan hukum privat adalah dua cabang utama dalam sistem hukum yang memiliki ruang lingkup yang berbeda: 9 a. Hukum Publik Hukum publik mencakup hubungan antara individu dengan negara atau pemerintah. Cabang ini menyangkut hal-hal yang terkait dengan kepentingan umum dan pemerintahan negara. Beberapa contoh aspek hukum publik meliputi: 1) Hukum Konstitusi Mengatur struktur dan fungsi pemerintahan, hakhak dan kewajiban warga negara, serta dasar-dasar negara dalam suatu konstitusi. 8 McDougal, Jurisprudence for a Free Society: Studies in Law, Science and Policy. (Routledge, 2017), 23–24. 9 Susan Haack, “Of Truth, in Science and in Law,” in Expert Evidence and Scientific Proof in Criminal Trials (Routledge, 2017), 93–116.
Pengantar Ilmu Hukum 7 2) Hukum Administrasi Negara Mengatur tata cara penyelenggaraan pemerintahan, kekuasaan administratif, perizinan, dan tata kelola pemerintahan. 3) Hukum Pidana Mengatur tindak pidana, proses peradilan pidana, dan sanksi terhadap pelanggaran hukum yang merugikan masyarakat secara umum. Dalam hukum publik, negara atau pemerintah memiliki peran penting dalam membuat aturan dan menegakkan kewenangan untuk kepentingan umum. b. Hukum Privat Hukum privat mengatur hubungan antara individu atau entitas swasta, yang bersifat pribadi dan tidak terkait dengan kepentingan umum secara langsung. Cabang ini berfokus pada hak, kewajiban, dan hubungan antarindividu atau antarpihak swasta. Beberapa contoh aspek hukum privat meliputi:10 1) Hukum Perdata Mengatur hubungan antarindividu atau antarpihak swasta, seperti kontrak, pertanggungan, perjanjian jual beli, sewa menyewa, dan tanggung jawab perdata lainnya. 2) Hukum Waris Mengatur penyelesaian harta warisan dan pewarisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam hukum privat, aturan dan ketentuan didasarkan pada kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat, dan negara atau pemerintah biasanya hanya 10 Henry Sumner Maine and Dante J Scala, Ancient Law (Routledge, 2017). 61-62
8 Pengantar Ilmu Hukum campur tangan dalam kapasitas terbatas untuk menegakkan hukum atau menyelesaikan sengketa. Dengan memahami perbedaan antara hukum publik dan hukum privat, kita dapat mengenali peran serta ruang lingkup masing-masing cabang hukum dalam mengatur kehidupan bermasyarakat dan memahami bagaimana interaksi antara individu, entitas swasta, dan pemerintah diatur secara hukum. 2. Hukum Nasional dan Hukum Internasional Hukum nasional dan hukum internasional merupakan dua bidang yang penting dalam lingkup hukum, dengan fokus yang berbeda namun saling terkait dalam konteks regulasi dan penegakan hukum di tingkat lokal dan global. Hukum nasional merujuk pada sistem hukum yang berlaku di dalam wilayah suatu negara tertentu. Ini termasuk hukum yang diatur dalam undangundang, peraturan, keputusan pengadilan, dan kebijakan domestik negara tersebut. Hukum nasional menetapkan kerangka kerja untuk mengatur hubungan antara individu, entitas swasta, dan pemerintah di dalam batas wilayah negara. Hukum nasional mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti hukum perdata, hukum pidana, hukum konstitusi, hukum administrasi negara, hukum lingkungan, dan lain-lain. Sistem hukum nasional berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya, tergantung pada tradisi hukum, sejarah, budaya, dan kebutuhan masyarakat setempat. Di sisi lain, hukum internasional adalah sistem hukum yang mengatur hubungan antara negaranegara dan subjek hukum internasional lainnya di
Pengantar Ilmu Hukum 9 tingkat global. Hukum internasional mencakup perjanjian internasional, konvensi, deklarasi, dan prinsip-prinsip umum yang mengatur isu-isu lintas batas, seperti perdamaian, perang, perdagangan internasional, hak asasi manusia, lingkungan, dan lain-lain. Hukum internasional juga mengatur hubungan antara negara dengan organisasi internasional seperti PBB, WTO, atau organisasi regional lainnya. Salah satu karakteristik utama hukum internasional adalah bahwa ia berlaku di atas batas-batas negara dan bertujuan untuk menciptakan kerjasama dan keteraturan dalam hubungan antarnegara. 11 Kedua bidang hukum ini saling terkait karena hukum nasional dapat dipengaruhi oleh kewajiban dan norma-norma hukum internasional. Negaranegara sering kali mengadopsi prinsip-prinsip hukum internasional ke dalam hukum nasional mereka melalui proses ratifikasi perjanjian internasional atau penciptaan undang-undang domestik yang sesuai. Di sisi lain, implementasi hukum internasional sering kali memerlukan kerjasama dan konsistensi dengan hukum nasional negara-negara anggota. Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang hukum nasional dan hukum internasional penting untuk memahami kompleksitas regulasi dan hubungan hukum di tingkat lokal maupun global, perang, perdagangan internasional, dan hak asasi manusia. 11 Hans Kelsen, “Sovereignty and International Law,” in Relocating Sovereignty (Routledge, 2018), 85-87.
10 Pengantar Ilmu Hukum 3. Cabang-cabang Hukum Cabang-cabang hukum mencakup beragam bidang kajian yang membentuk kerangka kerja hukum untuk mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat. Setiap cabang hukum memiliki fokus dan ruang lingkup yang khas, yang mengatur aspek-aspek tertentu dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Berikut adalah beberapa cabang hukum yang penting dan bidang kajiannya: 12 a. Hukum Tata Negara Hukum Tata Negara merujuk pada serangkaian aturan dan prinsip yang mengatur struktur, fungsi, dan interaksi lembaga-lembaga pemerintahan dalam suatu negara. Ini mencakup pembentukan dan pelaksanaan kekuasaan negara, pembagian kekuasaan antara cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta perlindungan terhadap hak-hak warga negara dan prinsip-prinsip demokrasi. Hukum Tata Negara bertujuan untuk menjamin stabilitas politik, keadilan, supremasi hukum, dan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan, menciptakan dasar bagi sistem pemerintahan yang efektif dan berkeadilan. b. Hukum Konstitusi Cabang hukum ini mengatur tentang struktur, fungsi, dan prinsip-prinsip dasar dari suatu negara, termasuk hak-hak warga negara, kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. 12 Purwadi, Ari. “Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional.” (Pusat Pengkajian Hukum dan Pembangunan (PPHP) Fakultas Hukum Universitas …, 2016). 13-16
Pengantar Ilmu Hukum 11 c. Hukum Perdata Hukum perdata mengatur hubungan antarindividu atau antarpihak swasta. Termasuk dalam hukum perdata adalah hukum tentang kontrak, harta benda, perjanjian, tanggung jawab perdata, warisan, dan pernikahan. d. Hukum Pidana Cabang hukum yang mengatur tindak pidana, proses peradilan pidana, dan sanksi terhadap pelanggaran hukum pidana. Hukum pidana berfokus pada menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta memberikan keadilan kepada korban. e. Hukum Administrasi Negara Hukum yang mengatur tata cara penyelenggaraan pemerintahan dan kekuasaan administratif, termasuk perizinan, tata kelola pemerintahan, dan kewenangan lembaga administrasi negara. f. Hukum Perusahaan Cabang hukum yang mengatur tentang pendirian, operasional, dan pembubaran perusahaan atau entitas bisnis lainnya. Termasuk di dalamnya adalah hukum tentang kontrak bisnis, kepemilikan saham, merger dan akuisisi, serta hukum persaingan usaha. g. Hukum Lingkungan Hukum yang mengatur perlindungan lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Meliputi regulasi terkait polusi, konservasi sumber daya alam, dan tanggung jawab lingkungan perusahaan. h. Hukum Ketenagakerjaan Cabang hukum yang mengatur hubungan antara pekerja dan majikan, termasuk hak dan kewajiban
12 Pengantar Ilmu Hukum pekerja, upah, keselamatan dan kesehatan kerja, serta penyelesaian perselisihan ketenagakerjaan. Setiap cabang hukum memiliki peran penting dalam menjaga keadilan, keteraturan, dan keseimbangan dalam masyarakat. Studi tentang berbagai cabang hukum membantu memahami kompleksitas hukum dan memberikan dasar hukum yang kuat untuk menyelesaikan masalah hukum dalam kehidupan sehari-hari, bisnis, pemerintahan, dan lingkungan. Dengan demikian, pemahaman yang komprehensif tentang cabang-cabang hukum merupakan hal yang penting dalam memahami sistem hukum dan perannya dalam membentuk masyarakat yang beradab dan berkeadilan. 4. Hukum Materiil dan Hukum Formil Hukum materiil dan hukum formil (atau hukum substantif dan hukum adjektif) adalah dua konsep yang saling melengkapi dalam sistem hukum untuk mengatur hak, kewajiban, dan penegakan hukum secara efektif. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai kedua konsep tersebut: 13 a. Hukum Materiil (Substansi Hukum) Hukum materiil mengacu pada substansi atau isi dari hukum itu sendiri, yaitu norma-norma atau aturan yang mengatur hak dan kewajiban subjek hukum. Ini mencakup peraturan-peraturan yang menetapkan hak-hak individu, kewajiban, larangan, 13 Sukiman Aziz et al., Pengantar Ilmu Hukum (Zahir Publishing, 2019). 20-21
Pengantar Ilmu Hukum 13 dan wewenang dalam berbagai konteks kehidupan. Contoh hukum materiil meliputi: 14 1) Hukum Perdata Aturan-aturan tentang hak kepemilikan, kontrak, warisan, perjanjian, dan tanggung jawab perdata antarindividu. 2) Hukum Pidana Norma-norma yang menetapkan tindakantindakan yang dianggap sebagai tindak pidana, serta sanksi atau hukuman yang diberikan atas pelanggaran tersebut. 3) Hukum Konstitusi Prinsip-prinsip dasar yang mengatur struktur pemerintahan, hak-hak fundamental warga negara, dan kewenangan lembaga negara. Hukum materiil bertujuan untuk memberikan panduan yang jelas tentang apa yang diizinkan atau tidak diizinkan menurut hukum, serta untuk memastikan keadilan dan kepastian hukum dalam masyarakat. b. Hukum Formil (Prosedural) Hukum formil, atau hukum prosedural, mengacu pada aturan-aturan yang mengatur proses dan mekanisme penegakan hukum. Ini mencakup prosedur peradilan, penyelesaian sengketa, dan tata cara administratif dalam penerapan hukum materiil. Contoh hukum formil meliputi: 15 14 Iin Ratna Sumirat, “Penegakan Hukum Dan Keadilan Dalam Bingkai Moralitas Hukum,” Al Qisthas Jurnal Hukum Dan Politik 11, no. 2 (2020): 86–100. 15 S H Holijah, Studi Pengantar Ilmu Hukum (Prenada Media, 2021). 45- 46
14 Pengantar Ilmu Hukum 1. Prosedur Peradilan Tata cara yang harus diikuti dalam pengajuan gugatan, pemeriksaan bukti, pendengaran sidang, dan pengambilan keputusan oleh pengadilan. 2. Penyelesaian Sengketa Prosedur untuk menyelesaikan konflik atau perselisihan antara pihak-pihak yang bersengketa di luar pengadilan, seperti mediasi atau arbitrase. 3. Hukum Acara Aturan-aturan yang mengatur tata cara pelaksanaan hukum dalam konteks tertentu, seperti hukum acara pidana atau hukum acara perdata. Hukum formil penting untuk memastikan bahwa hukum materiil dapat ditegakkan dengan adil dan efisien. Proses hukum yang jelas dan transparan menjadi landasan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan dan penegakan hukum. Dengan demikian, hukum materiil dan hukum formil saling mendukung dalam menjaga keteraturan, keadilan, dan kepastian hukum dalam suatu masyarakat. Kedua aspek ini bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan utama sistem hukum, yaitu memberikan perlindungan dan penegakan hak serta menjaga keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat. 5. Bidang-bidang Khusus Lingkup hukum meliputi berbagai bidang khusus yang mengatur aspek-aspek spesifik dalam kehidupan dan aktivitas manusia. Setiap bidang khusus ini memiliki peraturan, prinsip, dan isu-isu unik yang
Pengantar Ilmu Hukum 15 menjadi fokus utama dalam hukum tersebut. Berikut adalah beberapa bidang khusus dalam hukum dan contoh peraturan yang terkait: 16 a. Hukum Keluarga Bidang hukum yang mengatur hubungan keluarga, termasuk pernikahan, perceraian, hak asuh anak, adopsi, dan pemeliharaan. b. Hukum Warisan Hukum yang mengatur tentang pewarisan harta benda dan aset seseorang setelah meninggal dunia, termasuk pembagian warisan dan pengaturan wasiat. c. Hukum Kekayaan Intelektual Bidang hukum yang melindungi hak-hak kekayaan intelektual, seperti hak cipta, paten, merek dagang, dan rahasia dagang. d. Hukum Teknologi Informasi Hukum yang mengatur penggunaan dan perlindungan informasi elektronik, privasi data, ecommerce, dan keamanan cyber. e. Hukum Keuangan Bidang hukum yang mengatur aktivitas keuangan, perbankan, pasar modal, investasi, dan perlindungan konsumen terkait transaksi keuangan. f. Hukum Medis (Medis Malpraktik) Hukum yang mengatur tindakan medis, kewajiban profesional dokter, tanggung jawab atas malpraktik medis, serta isu-isu etika dalam bidang kesehatan. 16 Suparto Wijoyo, Laku Lika-Liku Ilmu Hukum (Airlangga University Press, 2015). 56-57
16 Pengantar Ilmu Hukum g. Hukum Lingkungan Bidang hukum yang melindungi lingkungan hidup dan mengatur kegiatan yang berpotensi merusak lingkungan, seperti regulasi tentang polusi udara, air, dan tanah. h. Hukum Pidana Khusus Meliputi hukum narkotika, hukum lalu lintas, hukum perburuhan, dan hukum anak. Setiap bidang hukum khusus memiliki peraturan yang unik dan kompleks sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi dalam bidang tersebut. Hukum-hukum ini dirancang untuk memberikan kerangka hukum yang jelas dan perlindungan kepada individu, bisnis, dan masyarakat terhadap berbagai masalah dan risiko yang mungkin timbul dalam konteks tersebut. Studi mendalam terhadap bidang-bidang hukum khusus ini memungkinkan para ahli hukum untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu yang relevan dan untuk memberikan nasihat hukum yang tepat serta solusi yang sesuai dalam menangani masalah yang kompleks dalam kehidupan modern. Dengan demikian, bidang-bidang hukum khusus ini menjadi bagian penting dari sistem hukum yang komprehensif dalam menjaga keadilan, keteraturan, dan keamanan dalam masyarakat. Melalui pengetahuan mengenai lingkup hukum, kita dapat melihat betapa kompleksnya bidang ini dan bagaimana hukum berperan dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Studi mengenai lingkup hukum membantu kita memahami berbagai aspek
Pengantar Ilmu Hukum 17 hukum yang relevan dengan berbagai konteks dan situasi dalam kehidupan sehari-hari. Batasan-batasan hukum mengacu pada pembatasan atau ruang lingkup yang mengatur penerapan dan penegakan hukum dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh batasan-batasan hukum yang penting untuk dipahami: 17 1. Batasan Geografis Hukum memiliki batasan geografis yang menentukan yurisdiksi atau wilayah dimana hukum tersebut berlaku. Setiap negara memiliki sistem hukumnya sendiri yang berlaku di dalam wilayahnya. Selain itu, terdapat pula hukum internasional yang mengatur hubungan antarnegara dan bersifat lintas batas. 2. Batasan Subjek Hukum Hukum juga memiliki batasan dalam hal subjeksubjek yang tunduk pada aturan hukum. Misalnya, subjek hukum dapat berupa individu, badan hukum (korporasi), organisasi, atau entitas hukum lainnya yang diakui oleh hukum. 3. Batasan Materi Hukum Setiap sistem hukum memiliki batasan materi yang diatur oleh hukum. Hal ini mencakup peraturan dan prinsip yang mengatur berbagai aspek kehidupan, seperti hukum pidana, hukum perdata, hukum konstitusi, hukum perusahaan, hukum lingkungan, dan sebagainya. 17 Noel Coulson, A History of Islamic Law (Routledge, 2017). 17-20
18 Pengantar Ilmu Hukum 4. Batasan Waktu Hukum juga dapat memiliki batasan waktu terkait dengan preskripsi atau masa berlakunya suatu klaim hukum. Misalnya, dalam hukum perdata terdapat batas waktu untuk mengajukan tuntutan atau klaim terhadap suatu perbuatan melanggar hukum. 5. Batasan Proses Hukum Hukum memiliki batasan dalam proses-proses hukum seperti prosedur peradilan, penyelesaian sengketa, dan penegakan hukum. Proses-proses ini diatur oleh hukum formil (prosedural) yang mengatur tata cara dan mekanisme pelaksanaannya. 6. Batasan Etika dan Moral Beberapa aspek hukum juga dapat dibatasi oleh pertimbangan etika dan moral yang dianggap sebagai prinsip-prinsip yang mendasari keadilan dan kemanusiaan. Pemahaman terhadap batasan-batasan hukum sangat penting dalam memahami cara kerja sistem hukum dan bagaimana hukum diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Batasan-batasan ini membantu menentukan ruang lingkup dan batas wewenang dari suatu aturan hukum, sehingga masyarakat dapat hidup dan berinteraksi dalam kerangka yang teratur dan adil.
Pengantar Ilmu Hukum 19 Ilmu hukum adalah studi tentang sistem aturan, norma, dan prinsip yang mengatur perilaku dan hubungan dalam masyarakat. Lingkup ilmu hukum meliputi berbagai aspek, termasuk hukum publik yang mencakup hubungan individu dengan negara seperti hukum konstitusi dan hukum pidana, serta hukum privat yang mengatur hubungan antarindividu atau entitas swasta seperti hukum perdata. Selain itu, ilmu hukum juga mencakup hukum nasional yang berlaku di dalam suatu negara dan hukum internasional yang mengatur hubungan antarnegara. Berbagai cabang hukum seperti hukum keluarga, hukum perusahaan, dan hukum lingkungan juga merupakan bagian dari lingkup ilmu hukum yang mengatur aspek-aspek khusus dalam kehidupan masyarakat. Dalam pengertian yang lebih luas, ilmu hukum tidak hanya mempelajari peraturan tertulis, tetapi juga menganalisis prinsip-prinsip keadilan, keteraturan, dan implementasi hukum dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi.
20 Pengantar Ilmu Hukum 1. Sebutkan dan jelaskan perbedaan utama antara hukum publik dan hukum privat. 2. Apa yang dimaksud dengan hukum internasional? Sebutkan dua contoh isu yang diatur oleh hukum internasional. 3. Jelaskan perbedaan antara hukum materiil dan hukum formil dalam konteks sistem hukum. 4. Sebutkan dan berikan contoh dua bidang khusus dalam studi ilmu hukum. Jelaskan mengapa bidang-bidang tersebut penting dalam praktek hukum. 5. Mengapa pemahaman terhadap hukum lingkungan menjadi semakin penting dalam era modern ini? Jelaskan satu contoh kebijakan atau regulasi lingkungan yang relevan.
Pengantar Ilmu Hukum 21 BAB 2 Peran Hukum dalam Kehidupan Manusia
22 Pengantar Ilmu Hukum etelah mempelajari bab tentang Peran Hukum dalam Kehidupan Manusia, mahasiswa akan memahami berbagai aspek penting mengenai signifikansi hukum dalam kehidupan individu dan masyarakat serta kontribusinya dalam mewujudkan keadilan dan ketertiban. Dengan memahami signifikansi hukum, mahasiswa akan menyadari bahwa hukum memberikan landasan yang kuat untuk menjaga stabilitas sosial, melindungi hak-hak dan kepentingan individu, serta mengatur interaksi antara anggota masyarakat. Hukum juga berperan dalam menegakkan nilai-nilai moral dan etika yang dianggap penting dalam suatu komunitas. Selain itu, pemahaman kontribusi hukum dalam mewujudkan keadilan dan ketertiban akan memberikan wawasan kepada mahasiswa bahwa hukum tidak hanya sebagai aturan, tetapi juga sebagai instrumen untuk menyeimbangkan kepentingan yang beragam dalam masyarakat, mengatasi konflik, dan menjamin perlakuan yang adil bagi semua individu. Hukum memberikan kerangka kerja yang diperlukan untuk penyelesaian sengketa secara terstruktur dan mengembangkan sistem yang berfungsi untuk menjaga keteraturan dan harmoni dalam kehidupan bersama. Pandangan individu dan masyarakat terhadap hukum dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, nilai-nilai, pengalaman, dan konteks sosial-politik. Individu memiliki pola pandangan yang beragam terhadap hukum. Pertama, banyak individu melihat hukum sebagai pengatur perilaku yang memberikan panduan untuk bertindak dengan benar dalam kehidupan sehari-hari. S
Pengantar Ilmu Hukum 23 Mereka menganggap hukum sebagai instrumen penting untuk menjaga keteraturan dan tatanan sosial dalam masyarakat. Kedua, sebagian individu memandang hukum sebagai sumber keadilan dan perlindungan. Bagi mereka, hukum adalah jaminan untuk hak-hak yang adil dan sebagai penangkal terhadap penindasan atau ketidakadilan dalam interaksi sosial. 18 Namun, ada juga individu yang menganggap hukum sebagai sesuatu yang kompleks dan terkadang membingungkan. Mereka mungkin merasa bahwa hukum terlalu formal atau sulit dipahami, yang membuat mereka kurang percaya diri atau bahkan enggan untuk terlibat dalam proses hukum. Terakhir, pandangan individu terhadap kepatuhan terhadap hukum juga bervariasi. Ada yang mematuhi hukum karena rasa kewajiban atau karena takut akan sanksi hukum, sementara yang lain mungkin memiliki sikap kritis terhadap hukum yang dianggap tidak adil atau tidak bermanfaat. Mereka mungkin menentang atau mempertanyakan legitimasi hukum tertentu, terutama jika tidak sesuai dengan nilai-nilai atau aspirasi mereka. Pandangan masyarakat secara kolektif juga mencerminkan beragam pola pandangan individu terhadap hukum. Masyarakat umumnya percaya bahwa hukum adalah landasan yang penting untuk menjaga ketertiban dan keadilan sosial, namun juga dapat memiliki 18 Muhamad Abas et al., PENGANTAR ILMU HUKUM: Teori Dan Penerapannya Di Indonesia (PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2023). 89-90
24 Pengantar Ilmu Hukum kritik terhadap sistem hukum yang dianggap tidak responsif atau tidak memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana individu dan masyarakat memandang hukum sangat penting dalam membangun sistem hukum yang inklusif dan berkeadilan. Signifikansi hukum dalam kehidupan individu dan masyarakat merupakan hal yang sangat penting karena hukum berperan sebagai landasan yang memberikan ketertiban, keadilan, dan perlindungan bagi semua anggota masyarakat. Secara khusus, hukum memiliki beberapa signifikansi yang sangat berpengaruh: 19 1. Menjaga Keteraturan Hukum memberikan kerangka kerja yang jelas dan stabil untuk mengatur perilaku individu dan interaksi sosial dalam masyarakat. Dengan adanya hukum, semua orang memiliki pedoman yang sama untuk bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. 2. Mewujudkan Keadilan Hukum menjadi sarana utama dalam mewujudkan keadilan dalam masyarakat. Melalui hukum, hak-hak individu diproteksi dan perlakuan yang adil dijamin. Hukum juga menyediakan mekanisme penyelesaian sengketa yang berkeadilan. 19 Abdullah Sulaiman, “Pengantar Ilmu Hukum” (UIN Jakarta bersama Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2019). 89-90
Pengantar Ilmu Hukum 25 3. Memberikan Perlindungan Hukum melindungi individu dari tindakan yang melanggar hak-hak mereka, baik itu dari pihak lain maupun dari pemerintah. Perlindungan hukum mencakup hak atas privasi, kebebasan berpendapat, hak atas properti, dan hak-hak lain yang mendasar. 4. Membangun Kepercayaan dan Stabilitas Dengan adanya hukum yang jelas dan dijalankan secara konsisten, masyarakat dapat membangun kepercayaan terhadap institusi hukum dan pemerintahan. Ini membantu menciptakan stabilitas sosial dan ekonomi yang penting untuk pertumbuhan dan kemajuan suatu negara. 5. Menjaga Keseimbangan Kekuasaan Hukum membantu menjaga keseimbangan kekuasaan antara individu, institusi, dan pemerintah. Prinsip checks and balances yang terkandung dalam hukum memastikan tidak adanya penyalahgunaan kekuasaan dan menghindari terjadinya tirani. 6. Mendorong Kepatuhan dan Etika Hukum membantu membentuk perilaku yang etis dan bertanggung jawab dalam masyarakat. Dengan adanya aturan hukum, individu didorong untuk mematuhi norma-norma moral yang dianggap baik untuk kehidupan bersama. Dengan demikian, signifikansi hukum dalam kehidupan individu dan masyarakat sangat besar karena hukum tidak hanya mengatur perilaku dan interaksi, tetapi juga menjadi fondasi bagi terciptanya masyarakat
26 Pengantar Ilmu Hukum yang beradab, berkeadilan, dan berkehidupan yang harmonis. Hukum yang efektif dan dihormati oleh semua pihak merupakan prasyarat utama bagi terciptanya ketertiban dan kemajuan sosial yang berkelanjutan. Untuk memahami kontribusi hukum dalam mewujudkan keadilan dan ketertiban, penting untuk memahami makna kedua konsep tersebut secara lebih mendalam. Keadilan adalah prinsip moral yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak untuk diperlakukan secara adil dan setara sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku dalam masyarakat. Konsep keadilan mencakup distribusi yang adil atas hak, kewajiban, sumber daya, dan kesempatan di antara individu-individu. Keadilan sering kali dikaitkan dengan ide bahwa hukuman atau imbalan harus sesuai dengan perbuatan atau kontribusi seseorang, sehingga tidak ada diskriminasi atau penindasan terhadap kelompok tertentu. Secara lebih luas, keadilan mencakup pengakuan dan penghormatan terhadap martabat manusia, serta perlakuan yang adil dan setara tanpa memandang perbedaan ras, agama, gender, atau status sosial. 20 Ketertiban mengacu pada kondisi atau keadaan di mana aturan, norma, atau tata tertib dijalankan dengan teratur dan konsisten dalam masyarakat. Ketertiban mencakup kepatuhan terhadap hukum dan aturan yang 20 Peter Mahmud Marzuki and M S Sh, Pengantar Ilmu Hukum (Prenada Media, 2021). 80-81
Pengantar Ilmu Hukum 27 berlaku, serta pengaturan interaksi sosial agar tidak menimbulkan kekacauan atau konflik. Ketertiban merupakan prasyarat untuk terciptanya stabilitas dan harmoni dalam masyarakat, di mana setiap individu dapat menjalankan aktivitasnya tanpa gangguan atau ancaman dari pihak lain. Dalam konteks hukum, keadilan dan ketertiban saling terkait dan mendukung satu sama lain. Hukum bertujuan untuk menciptakan keadilan dengan memberikan standar perilaku yang adil dan jaminan perlindungan terhadap hak-hak individu. Hukum juga berperan dalam menjaga ketertiban dengan memberikan aturan yang harus dipatuhi oleh semua anggota masyarakat, serta menyediakan mekanisme penyelesaian sengketa yang teratur dan adil. Perlu diperhatikan bahwa konsep keadilan dan ketertiban bersifat relatif dan dapat dipengaruhi oleh nilainilai, budaya, dan konteks sosial tertentu. Apa yang dianggap adil dan teratur dalam suatu masyarakat dapat berbeda dengan masyarakat lainnya. Namun, pada dasarnya, upaya untuk mencapai keadilan dan ketertiban adalah prinsip universal yang menjadi landasan dalam pembentukan sistem hukum dan tatanan sosial yang berkeadilan bagi semua individu. Kontribusi hukum dalam mewujudkan keadilan dan ketertiban sangatlah signifikan dalam kehidupan individu dan masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi utama hukum dalam mencapai tujuan tersebut: 21 21 Roscoe Pound, The Spirit of the Common Law (Routledge, 2018). 12-25
28 Pengantar Ilmu Hukum 1. Penegakan Norma dan Aturan Hukum memberikan kerangka kerja yang jelas tentang apa yang dianggap benar dan salah dalam masyarakat. Dengan adanya hukum, norma-norma yang mendasari keadilan dan ketertiban dijaga dan ditegakkan secara konsisten. 2. Perlindungan Hak Individu Hukum menjamin perlindungan terhadap hakhak individu dari tindakan yang melanggar, seperti penindasan, diskriminasi, atau penyalahgunaan kekuasaan. Melalui hukum, individu memiliki sarana untuk memperjuangkan hak-hak mereka. 3. Penyelesaian Sengketa Secara Adil Sistem peradilan yang didasarkan pada hukum memberikan wadah untuk menyelesaikan sengketa dan konflik secara adil dan transparan. Proses pengadilan yang terbuka dan berdasarkan hukum membantu memastikan bahwa keadilan ditegakkan. 4. Pencegahan Kriminalitas dan Kehancuran Hukum kriminal dan peraturan keamanan publik berkontribusi dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Adanya ancaman hukuman dan penegakan hukum yang efektif dapat mencegah perilaku kriminal dan kekacauan sosial. 5. Mendorong Tanggung Jawab Sosial Hukum mendorong individu dan entitas untuk bertindak secara bertanggung jawab dalam masyarakat. Aturan-aturan terkait lingkungan, bisnis,
Pengantar Ilmu Hukum 29 ketenagakerjaan, dan lainnya membantu mempromosikan perilaku yang berkelanjutan dan etis. 6. Membangun Kepercayaan Publik Dengan menjalankan hukum secara adil dan konsisten, pemerintah dan lembaga hukum membangun kepercayaan publik terhadap sistem peradilan dan pemerintahan. Ini penting untuk menjaga stabilitas sosial dan politik. 7. Menegakkan Keteraturan Hukum menjaga keteraturan dalam masyarakat dengan memberikan pedoman yang jelas bagi semua pihak. Hal ini membantu menghindari kekacauan dan mempromosikan interaksi yang teratur antarindividu dan entitas. Sehingga, kontribusi hukum dalam mewujudkan keadilan dan ketertiban sangat penting dalam membentuk masyarakat yang beradab dan harmonis. Hukum tidak hanya menjadi instrumen untuk menjaga keteraturan, tetapi juga merupakan sarana yang kuat dalam memastikan bahwa setiap individu memiliki akses terhadap hak-haknya dan bahwa konflik dapat diselesaikan secara adil dan damai. Oleh karena itu, penegakan hukum yang efektif dan penerapan hukum yang adil sangatlah penting dalam mencapai tujuan keadilan dan ketertiban dalam suatu masyarakat.
30 Pengantar Ilmu Hukum Peran hukum dalam kehidupan manusia sangatlah penting karena hukum memberikan kerangka kerja yang diperlukan untuk menjaga keteraturan, keadilan, dan perlindungan dalam masyarakat. Hukum mengatur perilaku individu dan interaksi antarindividu serta memberikan pedoman yang jelas tentang hak-hak dan kewajiban setiap individu. Selain itu, hukum juga berperan dalam menegakkan keadilan dengan memberikan jaminan perlindungan terhadap hak-hak warga dan menyediakan mekanisme penyelesaian sengketa yang adil. Dengan adanya hukum yang efektif dan dijalankan secara konsisten, masyarakat dapat membangun kepercayaan terhadap institusi hukum dan pemerintahan. Secara keseluruhan, peran hukum membentuk dasar yang kuat untuk menciptakan masyarakat yang beradab, berkeadilan, dan berkehidupan yang harmonis.
Pengantar Ilmu Hukum 31 Diskusi Kasus Kontemporer dalam Hukum Deskripsi Tugas Tugas ini mengharuskan mahasiswa untuk mengikuti dan menganalisis berita atau studi kasus aktual yang melibatkan isu hukum kontemporer, seperti kasus-kasus hak asasi manusia, kebijakan lingkungan, atau tindakan hukum terhadap kejahatan korporasi. Mahasiswa diminta untuk mengevaluasi implikasi hukum dari kasus-kasus ini terhadap kehidupan sehari-hari dan masyarakat secara luas. Langkah-langkah Tugas 1. Pemilihan Kasus Mahasiswa harus memilih satu kasus kontemporer yang sedang atau telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir yang berhubungan dengan isu hukum yang signifikan, seperti hak asasi manusia, lingkungan, atau kejahatan korporasi. Kasus tersebut harus dapat memberikan pemahaman yang baik tentang aplikasi hukum dalam kehidupan nyata. 2. Pengumpulan Informasi Mahasiswa diminta untuk mengumpulkan informasi yang relevan mengenai kasus yang dipilih dari sumbersumber berita terpercaya, laporan media, atau dokumen resmi yang terkait. 3. Analisis Implikasi Hukum
32 Pengantar Ilmu Hukum Setelah mengumpulkan informasi, mahasiswa harus menganalisis implikasi hukum dari kasus tersebut. Mereka dapat meninjau aspek-aspek seperti peran hukum dalam menyelesaikan konflik, perlindungan hak-hak individu, atau kepatuhan terhadap peraturan. 4. Penulisan Laporan Mahasiswa diminta untuk menulis laporan analisis singkat (sekitar 500-800 kata) yang mencakup: a. Deskripsi singkat tentang kasus yang dipilih. b. Analisis implikasi hukum terhadap kehidupan seharihari dan masyarakat secara luas. c. Refleksi pribadi terhadap pentingnya pemahaman dan kepatuhan terhadap hukum dalam masyarakat. 5. Presentasi dan Diskusi Kelas a. Setelah menyelesaikan laporan, mahasiswa akan mempresentasikan hasil analisis mereka di kelas. b. Diskusikan bersama implikasi hukum yang diidentifikasi dan adakan sesi tanya jawab untuk bertukar pendapat dan pemahaman.
Pengantar Ilmu Hukum 33 B AB 3 Perspektif Manusia dan Komunitas dalam Konteks Hukum
34 Pengantar Ilmu Hukum elalui pembahasan tentang Perspektif Manusia dan Komunitas dalam Konteks Hukum, mahasiswa akan diajak untuk memahami hubungan yang kompleks antara individu dan masyarakat dalam hukum, serta pengaruh budaya dan nilai-nilai sosial terhadap pembentukan dan penerapan hukum. Konsep ini menggambarkan bahwa hukum bukan hanya sekadar aturan formal, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial dan budaya suatu masyarakat. Mahasiswa akan belajar bagaimana hukum mengatur interaksi antarindividu dalam komunitas, menetapkan hak-hak dan kewajiban, serta menciptakan keteraturan sosial yang penting dalam menjaga harmoni. Selain itu, mereka akan mengeksplorasi pengaruh budaya, nilai-nilai sosial, dan tradisi terhadap pembentukan norma hukum, penegakan aturan, dan pemahaman terhadap keadilan dalam masyarakat. Dengan memahami perspektif ini, mahasiswa akan dapat mengaitkan teori hukum dengan realitas sosial yang kompleks, serta memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya menghormati keberagaman budaya dalam penerapan hukum yang inklusif dan berkeadilan. Hubungan antara individu dan masyarakat dalam hukum merupakan konsep yang mencerminkan interaksi kompleks antara individu-individu dalam suatu komunitas yang diatur oleh aturan dan norma hukum. Hukum memiliki peran penting dalam mengatur hubungan ini dengan memberikan kerangka kerja yang mengatur hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap individu terhadap masyarakat tempat mereka tinggal. Dalam konteks hukum, individu dianggap sebagai bagian integral dari M
Pengantar Ilmu Hukum 35 masyarakat, dan hak serta kebebasan individu seringkali dibatasi atau diatur oleh hukum demi kepentingan keseluruhan masyarakat. Sebaliknya, hukum juga menjamin hak-hak individu untuk dilindungi dan dihormati oleh masyarakat. Selain itu, hukum memberikan mekanisme penyelesaian sengketa dan pertanggungjawaban sosial untuk memastikan keharmonisan dan ketertiban dalam interaksi antarindividu dan antara individu dengan masyarakat. Dengan demikian, hubungan antara individu dan masyarakat dalam hukum mencerminkan saling ketergantungan dan interaksi yang diatur oleh normanorma hukum untuk mencapai tujuan keadilan, keseimbangan, dan keteraturan dalam kehidupan bersama. Untuk membentuk sinergi dalam hubungan antara individu dan masyarakat dalam konteks hukum, beberapa langkah dapat dilakukan: 22 1. Pendidikan Hukum dan Kesadaran Hukum Memberikan pendidikan hukum yang baik kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan proses hukum. Pendidikan hukum dapat membantu individu memahami pentingnya kepatuhan terhadap hukum dan kontribusi mereka dalam menjaga ketertiban sosial. 22 Pound, Roscoe. The Spirit of the Common Law. (Routledge, 2018). 20- 21
36 Pengantar Ilmu Hukum 2. Partisipasi Aktif dalam Proses Hukum Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses hukum, seperti melalui partisipasi dalam penyusunan regulasi lokal, pengawasan terhadap pelaksanaan hukum, atau pengajuan sengketa ke lembaga penyelesaian sengketa yang ada. 3. Penegakan Hukum yang Adil dan Konsisten Memastikan penegakan hukum yang adil dan konsisten oleh aparat penegak hukum. Hal ini akan membentuk kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum dan memastikan bahwa hukum diterapkan dengan adil bagi semua individu. 4. Promosi Nilai-Nilai Keadilan dan Kesetaraan Menggalakkan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia dalam penerapan hukum. Memastikan bahwa hukum tidak diskriminatif dan memberikan perlindungan yang sama kepada semua individu di dalam masyarakat. 5. Penghargaan terhadap Kebudayaan Lokal Mengakui peran budaya dan nilai-nilai lokal dalam pembentukan hukum. Mengintegrasikan nilainilai budaya yang positif ke dalam regulasi hukum dapat memperkuat rasa identitas masyarakat dan memudahkan penerapan hukum di tingkat lokal. 6. Kolaborasi antara Pemerintah dan Masyarakat Mendorong kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan hukum yang memengaruhi kehidupan sehari-hari. Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan
Pengantar Ilmu Hukum 37 hukum dapat meningkatkan legitimasi hukum dan mendukung implementasi yang efektif. 7. Penyediaan Akses Terhadap Keadilan Memastikan akses yang adil terhadap sistem peradilan bagi semua individu, termasuk yang kurang mampu atau rentan. Sistem peradilan yang inklusif dan terbuka akan membantu memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap hukum. Dengan melaksanakan langkah-langkah ini, sinergi dalam hubungan antara individu dan masyarakat dalam konteks hukum dapat terbentuk dengan lebih baik. Sinergi ini akan menciptakan fondasi yang kuat untuk keteraturan, keadilan, dan harmoni dalam masyarakat, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum secara keseluruhan. Budaya merujuk pada keseluruhan sistem nilai, kepercayaan, norma, tradisi, dan praktik yang dimiliki dan diwariskan oleh suatu kelompok atau masyarakat. Budaya mencakup segala aspek kehidupan manusia, termasuk bahasa, agama, seni, musik, pakaian, makanan, sistem nilai, serta cara berinteraksi dan berkomunikasi antarindividu. Peran budaya dalam membentuk nilai sosial sangatlah penting. Nilai sosial adalah prinsip-prinsip atau keyakinan yang dianggap penting oleh suatu masyarakat dan menjadi dasar untuk menilai apa yang baik atau buruk, benar atau
38 Pengantar Ilmu Hukum salah. Berikut adalah beberapa peran budaya dalam membentuk nilai sosial: 23 1. Pembentukan Identitas dan Kepribadian Budaya membentuk identitas dan kepribadian suatu masyarakat atau kelompok. Nilai-nilai yang dianut oleh budaya menggambarkan karakteristik unik dari suatu komunitas dan menjadi bagian integral dari identitas kolektif. 2. Pengaturan Perilaku dan Interaksi Budaya memberikan panduan tentang cara berperilaku dan berinteraksi dalam masyarakat. Norma-norma budaya menentukan apa yang dianggap sebagai perilaku yang dapat diterima atau tidak dalam lingkungan sosial tertentu. 3. Penyampaian Pengetahuan dan Pengalaman Budaya merupakan wadah untuk menyampaikan pengetahuan, nilai, dan pengalaman dari generasi ke generasi. Melalui budaya, nilai-nilai yang diwariskan membantu memahami dan menghargai sejarah, tradisi, dan warisan suatu masyarakat. 4. Pembentukan Etika dan Moral Budaya memainkan peran kunci dalam pembentukan etika dan moral individu serta masyarakat secara luas. Nilai-nilai budaya mengajarkan prinsip-prinsip moral yang menjadi dasar untuk menilai tindakan dan keputusan dalam kehidupan sehari-hari. 23 Jerome Frank and Brian H Bix, Law and the Modern Mind (Routledge, 2017). 87-89